Email : liliski72@gmail.com
Abstrak
Kasus gagal ginjal meningkat setiap tahunnya. Salah satu penyebabnya adalah
akibat komplikasi batu saluran kemih yang ditandai dengan kenaikan kadar ureum
dan kreatinin darah hingga menyebabkan gagal ginjal. Terapi untuk menggantikan
fungsi ginjal adalah dengan hemodialisa.yang dilakukan secara rutin sehingga
mempengaruhi kualitas hidup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
kualitas hidup pasien gagal ginjal akibat batu saluran kemih di RSUD Ulin
Banjarmasin. Metode penelitian korelatif secara cross sectional dengan populasi
seluruh pasien gagal ginjal, sampel 26 orang dengan total sampling, dan
menggunakan uji chi square value < = 0,05.
Hasil uji chi square menunjukkan value 0,024 ada hubungan antara dimensi
fisik dengan kualitas hidup. value 0,074 tidak ada hubungan antara dimensi
psikologis dengan kualitas hidup. value 0,530 tidak ada hubungan antara
dimensi hubungan sosial dengan kualitas hidup. value 0,851 tidak ada
hubungan antara dimensi lingkungan dengan kualitas hidup. Penelitian
selanjutnya diharapkan untuk mencari faktor penyebab lain misalnya gout
disease.
Kepustakaan : 37 (2006-2016)
Abstract
Chi-square test results showed value 0.024 there is relationship between the
physical dimensions to the quality of life. value 0,074was no relationship
between psychological dimension to the quality of life. value of 0.530 was no
relationship between the social relationships dimension to the quality of life.
value of 0.851 was no relationship between the environment dimension to quality
of life. Future studies are expected to look for other factors, such as gout disease.
1. Pendahuluan
Kasus gagal ginjal kronik (GGK) saat ini meningkat dengan cepat terutama di
negara-negara berkembang. GGK telah menjadi masalah utama kesehatan di
seluruh dunia, karena merupakan faktor risiko terjadinya penyakit jantung dan
pembuluh darah, meningkatkan angka kesakitan dan kematian dari penyakit
bukan infeksi.
Salah satu penyebab gagal ginjal kronis adalah akibat dari komplikasi batu
saluran kemih. Menurut Haryanti (2006) salah satu komplikasi batu saluran
kemih yaitu terjadinya gangguan fungsi ginjal yang ditandai kenaikan kadar
ureum dan kreatinin darah, gangguan tersebut bervariasi dari stadium ringan
sampai timbulnya sindroma uremia dan gagal ginjal, bila keadaan sudah
stadium lanjut bahkan bisa mengakibatkan kematian. Penyakit batu saluran
kemih yang berat dan berulang, terutama dari gangguan genetik yang langka,
misalnya hyperoxaluria primer dan cystinuria juga diperkirakan meningkatkan
risiko GGK (Saucier et al., 2010).
Menurut Sukandar (2006) salah satu terapi pada GGK adalah hemodialisa
yang merupakan suatu teknologi tinggi sebagai terapi pengganti untuk
108
Data kasus baru penderita gagal ginjal yang memiliki riwayat batu saluran
kemih yang terdaftar di buku registrasi unit hemodialisa pada bulan april
sampai dengan desember 2016 terdapat 41 orang yang menjalani hemodialisa.
Setelah dicocokkan dengan jadwal hemodialisa terdapat 26 orang pasien gagal
ginjal akibat batu saluran kemih yang menjalani hemodialisa pada bulan
desember 2016.
Kualitas hidup responden yang rendah ditinjau dari 4 dimensi didapatkan hasil
untuk dimensi fisik 3 dari 4 responden mengatakan rasa sakit fisik sedikit
mencegah mereka dalam beraktivitas sehari-hari, sedangkan 1 responden
lainnya mengatakan rasa sakit fisik sangan sering mencegah dirinya untuk
beraktivitas sehari-hari. Kebutuhan tidur dan istirahat 2 dari 4 responden
mengatakan tidurnya tidak memuaskan.
2. Metode Penelitian
Jenis penelitian yaitu korelatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal yang sedang menjalani
hemodialisa rutin di RSUD Ulin Banjarmasin dengan sampel sebanyak 26
110
orang dan teknik pengambilan sampel total sampling. Uji statistik yang
digunakan adalah uji chi square.
3. Hasil Penelitian
a. Analisa Univariat
1) Karakteristik Responden
a) Usia
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia
pada Pasien Gagal Ginjal Akibat Batu Saluran Kemih di
RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2016
Usia (Tahun) Jumlah Persentasi
Usia Produktif (15-59 17 65,4%
tahun)
Usia Tua 9 34,6%
(>60 tahun)
Jumlah 26 100 %
b) Pendidikan
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan
pada Pasien Gagal Ginjal Akibat Batu Saluran Kemih di
RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2016
Pendidikan Jumlah Persentasi
Tinggi (Tamat SMA, 12 46,2%
PT/Akademi)
Rendah (SD tidak 14 53,8%
tamat, SD, SMP)
Jumlah 26 100 %
c) Pekerjaan
Tabel 4.3
111
2) Dimensi Fisik
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Dimensi Fisik
pada Pasien Gagal Ginjal Akibat Batu Saluran Kemih di RSUD
Ulin Banjarmasin Tahun 2016
Dimensi Fisik Jumlah Persentasi
Rendah 11 42,3%
Tinggi 15 57,7%
Jumlah 26 100 %
b. Analisa Bivariat
1) Hubungan karakteristik responden dengan kualitas hidup pasien
gagal ginjal akibat batu saluran kemih di RSUD Ulin
Banjarmasin Tahun 2016
a) Hubungan usia dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal
akibat batu saluran kemih di RSUD Ulin Banjarmasin
Tahun 2016
Tabel 4.10
Hubungan Usia dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal
Ginjal Akibat Batu Saluran Kemih di RSUD Ulin
Banjarmasin Tahun 2016
Usia Kualitas Hidup Total
(Tahun)
Kurang Baik Sangat Baik
F % F % F %
Usia 6 35,3% 11 64,7% 17 100
Produktif %
(15-59
tahun)
Usia Tua 4 44,4% 5 55,6% 9 100
(>60 tahun) %
Total 10 38,5% 16 61,5% 26 100
%
=0,648 > = 0,05
Tabel 4.11
Hubungan Pendidikan dengan Kualitas Hidup Pasien
Gagal Ginjal Akibat Batu Saluran Kemih di RSUD Ulin
Banjarmasin Tahun 2016
Pendidikan Kualitas Hidup Total
F % f % F %
Bekerja 4 33.3% 8 66,7% 12 100 %
Tidak 6 42,9% 8 57,1 % 14 100 %
bekerja
Total 10 38,5% 16 61,5% 26 100 %
=0,619> = 0,05
F % f % F %
Perempu 2 22,2% 7 77,8% 9 100 %
an
Laki-laki 8 47,1% 9 52,9% 17 100 %
Total 10 38,5% 16 61,5% 26 100 %
=0,216> = 0,05
Tabel 4.14
Hubungan Dimensi Fisik dengan Kualitas Hidup Pasien
Gagal Ginjal Akibat Batu Saluran Kemih di RSUD Ulin
Banjarmasin Tahun 2016
Dimensi Fisik Kualitas Hidup Total
F % F % F %
Rendah 7 63,6% 4 36,4% 11 100 %
Tinggi 3 20% 12 80% 15 100 %
Total 10 38,5% 16 61,5% 26 100 %
=0,024< = 0,05
F % F % F %
Rendah 6 60% 440% 10 100 %
Tinggi 4 25% 12
75% 16 100 %
Total 10 38,5% 1661,5% 26 100 %
=0,074> = 0,05
f % F % F %
Rendah 5 45,5% 6 54,5% 11 100 %
Tinggi 5 33,3% 1066,7% 15 100 %
Total 10 38,5% 1661,5% 26 100 %
=0,530> = 0,05
Tabel 4.17
Hubungan Dimensi Lingkungan dengan Kualitas
Hidup Pasien Gagal Ginjal Akibat Batu Saluran
Kemih di RSUD Ulin Banjarmasin Tahun 2016
Dimensi Kualitas Hidup Total
Lingkungan
119
f % f % F %
Rendah 4 36,4% 7 63,6% 11 100 %
Tinggi 6 40% 9 60% 15 100 %
Total 10 38,5% 16 61,5% 26 100 %
=0,851> = 0,05
a. Pembahasan
i. Analisa Univariat
1. Karakteristik Responden
a. Usia
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan dari 26 responden
sebagian besar termasuk dalam usia produktif (15-59 tahun)
yaitu sebanyak 17 orang (65,4%).
b. Pendidikan
121
c. Pekerjaan
122
d. Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan dari 26 responden
sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 17
orang (65,4%).
2. Dimensi Fisik
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan dari 26 responden sebagian
besar dimensi fisiknya berada dalam kategori tinggi yaitu
sebanyak 15 orang (57,7%).
3. Dimensi Psikologis
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan dari 26 responden sebagian
besar dimensi psikologisnya berada dalam kategori tinggi yaitu
sebanyak 16 orang (61,5%).
5. Dimensi Lingkungan
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan dari 26 responden sebagian
besar dimensi lingkungannya berada dalam kategori tinggi
yaitu sebanyak 15 orang (57,7%).
6. Kualitas Hidup
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukkan dari 26 responden sebagian
besar kualitas hidupnya berada dalam kategori tinggi yaitu
sebanyak 16 orang (61,5%).
b. Pendidikan
Berdasarkan tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa dari 12
responden pendidikan tinggi (SMA/PT/Akademi) sebagian
besar memilki kualitas hidup yang sangat baik yaitu
sebanyak 7 orang (58,3%), begitu juga dari 11 pendidikan
rendah (SD Tidak Tamat, SD,SMP) sebagian besar
memiliki kualitas hidup yang sangat baik yaitu sebanyak 9
orang (64,3%). Hasil analisis data yang menggunakan uji
chi square menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara
pendidikan dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal akibat
batu saluran kemih di RSUD Ulin Banjarmasin dengan
value sebesar 0,756 > = 0,05. Ini berarti pasien
131
c. Pekerjaan
Berdasarkan tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa dari 12
responden yang masih bekerja sebagian besar memilki
kualitas hidup yang sangat baik yaitu sebanyak 8 orang
(66,7%), begitu juga dari 14 yang tidak bekerja sebagian
besar memiliki kualitas hidup yang sangat baik yaitu
133
d. Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa dari 9
responden perempuan sebagian besar memilki kualitas
hidup yang sangat baik yaitu sebanyak 7 orang (77,8%),
begitu juga dari 17 responden laki-laki sebagian besar
memiliki kualitas hidup yang sangat baik yaitu sebanyak 9
orang (52,9%). Hasil analisis data yang menggunakan uji
135
b. Keterbatasan Penelitian
i. Adanya keterbatasan waktu dan tenaga karena instrumen
penelitian ini memuat 62 pertanyaan yang menghabiskan
waktu sekitar 40-60 menit/responden dan peneliti yang
membacakan pertanyaan serta mengisi hasil jawaban dari
responden karena terpasang selang hemodialisa di tangan
pasien.
ii. Penelitian ini menyita waktu istirahat responden sehingga
apabila ada responden yang tertidur maka penelitian
ditunda sampai responden terbangun dan siap untuk
mengisi kuesioner.
145
BAB V
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian tentang kualitas hidup pasien
gagal ginjal akibat batu saluran kemih di RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2016:
5.1.1 Perbedaan pada karakteristik responden yang mencakup usia,
pendidikan, pekerjaan dan jenis kelamin tidak berhubungan terhadap
peningkatan maupun penurunan kualitas hidup pasien gagal ginjal akibat
batu saluran kemih di RSUD Ulin Banjarmasin.
5.1.2 Perbedaan dimensi fisik berhubungan terhadap peningkatan maupun
penurunan kualitas hidup, dimana apabila dimensi fisiknya rendah maka
kualitas hidup juga rendah, begitu juga sebaliknya apabila dimensi
fisiknya tinggi maka kualitas hidupnya juga tinggi pada pasien gagal
ginjal akibat batu saluran kemih di RSUD Ulin Banjarmasin.
5.1.3 Perbedaan dimensi psikologis tidak berhubungan terhadap peningkatan
maupun penurunan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal akibat batu
saluran kemih di RSUD Ulin Banjarmasin.
5.1.4 Perbedaan dimensi hubungan sosial tidak berhubungan terhadap
peningkatan maupun penurunan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal
akibat batu saluran kemih di RSUD Ulin Banjarmasin.
5.1.5 Perbedaan dimensi lingkungan tidak berhubungan terhadap peningkatan
maupun penurunan kualitas hidup pada pasien gagal ginjal akibat batu
saluran kemih RSUD Ulin Banjarmasin.
5.2 Saran
5.2.1 Bagi Responden
Diharapkan pasien gagal ginjal akibat batu saluran kemih yang sedang
menjalani hemodialisa dapat meningkatkan kualitas hidupnya lagi
dengan upaya bersama antara pasien, keluarga dan petugas. Perbaikan
terutama pada dimensi fisik dan psikologis sehingga pasien akan
mencapai strategi koping yang adaptif, dengan tetap mendapat dukungan
146