Anda di halaman 1dari 262

For Information:

phone number, +6221 7398355, Fax. +6221 7398401


email tu.yanlik@menpan.go.id
Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Indonesia Tahun 2016
Top 99 Indonesia Public Service Innovations 2016
Copy Right :
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Hak Cipta dilindungi Undang-undang

ISBN 978-602-71510-3-1
Cetakan 1 - Maret 2016

Diterbitkan oleh :
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Jln. Jend. Sudirman Kav. 69, Jakarta 12190

Sanksi pelanggaran Pasal 44, UU 7 Tahun 1987 tentang Perubahan atas Undang-Undang No.
6 tahun 1982 tentang Hak Cipta
1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu
ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah)
2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan atau menjual
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau
denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
Kata Pengantar
Deputi Bidang Pelayanan Publik

P
uji syukur saya sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya
Buku Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016. Penerbitan
buku ini merupakan bagian dari program Satu Instansi, Satu Inovasi
(One Agency, One Innovation) dengan melalui pelaksanaan Kompetisi
Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016.
Saya bersyukur, tahun ini merupakan kompetisi tahun ketiga dengan
peningkatan jumlah peserta yang sangat signifikan jika dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2014 yang mendaftar sebanyak 515
inovator, tahun 2015 sebanyak 1.189 inovator, dan tahun 2016 meningkat
menjadi 2.476 inovator. Peningkatan ini sangat membanggakan, yang
menggambarkan betapa kuatnya komitmen dari para penyelenggara pelayanan publik untuk
memenuhi harapan masyarakat. Peserta kompetisi ini telah melalui desk evaluation dan penilaian.
Kompetisi ini mengacu pada Peraturan Menteri PANRB Nomor 30 Tahun 2014 tentang
Pedoman Inovasi Pelayanan Publik dan Peraturan Menteri PANRB Nomor 15 Tahun 2015 tentang
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016 di lingkungan Kementerian, Lembaga, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kota, dan BUMN. Tahun 2016 merupakan tahun per-
tama bagi kepesertaan dari BUMN.
Pada kesempatan yang baik ini, saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu kelancaran pelaksanaan kompetisi dan penerbitan buku Top 99 Inovasi Pelayanan Publik
Tahun 2016. Kepada para inovator, saya sampaikan apresiasi dan berharap terus menciptakan
inovasi pelayanan publik yang mencerminkan revolusi mental yaitu integritas, etos kerja dan
gotong royong.
Khusus untuk Pemerintah Provinsi Jawa Timur, saya sangat apresiasi karena terdapat 14
inovasinya masuk dalam TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016, serta terdapat 16 Kabupaten
dan Kota se-wilayah Provinsi Jawa Timur. Bahkan, terdapat 2 inovasi dari Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Jawa Timur yang masuk dalam TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016.
Saya berharap dengan adanya inovasi pelayanan publik ini, semakin melibatkan banyak pihak
memanfaatkan fungsi perbankan dan teknologi informasi agar lebih transparan, cepat, mudah, pasti
dan akuntabel. Selain itu, inovasi yang sudah ada agar terus diperbaiki dan berkelanjutan, serta
direplikasi/ditiru oleh unit penyelenggara pelayanan publik lainnya.

Deputi Bidang Pelayanan Publik,

Mirawati Sudjono, Ak., M.Sc., C.Fr.A., CA

TOP 99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK


iv INDONESIA 2016
Foreword
Deputy of Public Service

My gratitude goes to God The Almighty on the publication of book Top 99 Public Service
Innovation 2015. This book is a direct directive of Minister of Administrative and Bureaucratic
Reform, Dr. Yuddy Chrisnandi, MM, as one of his appreciation towards the implementation
of the One Agency, One Innovation program through the implementation of the Public
Service Innovation Competition in 2015.
This book contains 99 best innovations of public service in 2015 conducted by the Minis-
try/Institution, the Provincial Government, Regency Government, and City Government Year
2015. Innovation of public service refers to the Minister of Administrative and Bureaucratic
Reform Regulation Number 30 Year 2014 about Guidelines for Public Service Innovation and
Minister of Administrative and Bureaucratic Reform Circulation Letter Number 09 Year 2014
about Public Service Innovation Competition 2015 within the Ministry/Agencies and Local
Government.
There is a difference between the book Top 99 Public Service Innovation 2014 Book with
the Top 99 Public Service Innovation 2015 Book. In this year, the Top 99 Book categorizes it into
the Ministry, the Agency; Provincial Government; Regency Government and City Government.
On this auspicious occasion, I would like to thank all those who have helped to smooth
the implementation of the Public Service Innovation Competition 2015 and the publication of
the Top 99 Public Service Innovation Year 2015 Book. To all the Top 99 innovators, I convey
my appreciation and also expectation to continue making public services innovation.
I hope the innovations that already exist continue to be improved and sustained, and
also replicated by other units of public service providers.

Deputy of Public Service,

Mirawati Sudjono, Ak., M.Sc., C.Fr.A., CA

TOP 99 INDONESIA PUBLIC SERVICE


INNOVATIONS 2016 v
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi

Sambutan

D
alam upaya mewujudkan kepemerintahan yang baik (good
governance) dan meningkatkan kinerja penyelenggaraan
pelayanan publik pemerintahan, maka pemerintah saat ini me-
netapkan kebijakan melalui program revolusi mental dan nawacita,
yaitu pemerintah yang tidak absen dalam mewujudkan kemandirian
ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik, serta meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing
di pasar internasional.
Hal tersebut sejalan dengan program yang telah diluncurkan
Kementerian PANRB yaitu gerakan Satu Instansi, Satu Inovasi (One
Agency, One Innovation) yang berarti setiap Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, dan
BUMN diwajibkan untuk menciptakan minimal satu inovasi pelayanan publik setiap tahunnya.
Dengan melakukan inovasi pelayanan publik akan memungkinkan datangnya para investor
lokal maupun asing, masyarakat puas terhadap pelayanan pemerintah, sehingga terwujudnya
masyarakat makmur dan sejahtera,.
Guna menjaring setiap inovasi yang diciptakan, diselenggarakannya Kompetisi Inovasi
Pelayanan Publik Nasional setiap tahun dengan menghasilkan TOP 99 Inovasi Pelayanan
Publik Tahun 2016. Buku ini merupakan salah satu media transfer pengetahuan dalam
mempercepat upaya peningkatan kualitas pelayanan publik, sehingga inovasi pelayanan pub-
lik tersebut harus direplikasi/ditiru oleh unit pelayanan publik lain agar terwujud pelayanan
publik yang prima.
Akhirnya, kepada berbagai pihak yang telah menunjukkan dedikasi melalui kerja keras
dalam penyelenggaraan kompetisi dan penyusunan buku ini, saya sampaikan terima kasih.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati setiap niat dan langkah baik kita dalam
rangka mengabdi kepada bangsa dan negara.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


dan Reformasi Birokrasi

Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, ME

TOP 99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK


vi INDONESIA 2016
The Minister Of Administrative And
Bureaucratic Reform Republic Of Indonesia

Greetings
A high-quality public service is a desire of every citizen. Therefore, it is no surprise
that the government undertakes various initiatives to improving the quality of public ser-
vice sustainably. In this regard, the government through the Ministry of Administrative and
Bureaucratic Reform have introduced the One Agency, One Innovation initiative since
2013. Basically, this initiative obliges each government agency to conduct at least one in-
novation annually. Parallel to this initiative, the Public Service Innovations Competitions
have been organized.
I am grateful that the number of participants in this years competition increases
compared to the previous year. In 2014, this competition was attended by 515 participants
while in 2015 it increases to 1.189 participants. This increase could be an important re-
ference regarding the strong commitment of public service providers to meet the society
expectation. Among the participants of the competition, after undergoing independent
assessment, 99 best innovations are chosen.
As a complimentary to the innovation above, the Ministry of Administrative and
Bureaucratic Reform every year publishes those 99 best innovations into a book titled
Top 99 Public Service Innovations. This publication is one of the dissemination tools to
accelerate the efforts to improving public service quality, through transfer of knowledge,
replication, and also as a referral for capacity improvement, network expansion, and ins-
titutionalization of innovation initiatives.
Finally, to various parties that have shown dedication through hard work in the
accomplishment of this competition and the making of this book, I would like to deliver
my highest appreciation.
I wish God the Almighty bless our every good intention and actions to serve the
nation and the country.
Minister of Administrative and Bureaucratic
Reform

Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, ME

TOP 99 INDONESIA PUBLIC SERVICE


INNOVATIONS 2016 vii
Daftar Isi
Kata Pengantar Deputi Bidang Pelayanan Publik iv
Sambutan Menteri PANRB vi
Daftar Isi viii

KementerianContents
1. Ketuk Pintu Rumah Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Selayar,
Kementerian Agraria dan Tata Ruang 2
2. Layanan Sabtu Minggu, Kementerian Agraria dan Tata Ruang 4
3. Registrasi Sertifikat Laik Operasi Online Untuk Mempercepat Sambungan
dan Mencegah Bahaya Listrik, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral 6
4. Minerba One Map Indonesia, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral 10
5. E-Lelang Blok Migas, Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi dengan
Sistem Lelang Elektronik Online, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral 12
6. Publikasi Formasi Jabatan Notaris Secara Realtime, Kementerian Hukum Dan HAM 14
7. Fidusia Checking Cetar (Cepat dan Transparan), Kementerian Hukum Dan HAM 16
8. Transparansi dan Realtime Data Penerimaan Negara melalui Aplikasi
Monitoring Transaksi MPN G-2 (Dashboard MPN G-2), Kementerian Keuangan 20
9. Media Center Kreatif (Layanan Informasi dan Pengaduan Berbasis Kasih Sayang),
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi 22
10. Jaring Pengaduan Konsumen, Kementerian Perdagangan 24
11. Sistem Informasi Pelayanan Baristand Industri Surabaya, Kementerian Perindustrian 28

Lembagaents
12. Panic Button On Hand, Polres Malang, Kepolisian Republik Indonesia 30
13. SKCK Keliling Polres Aceh Besar, Kepolisian Republik Indonesia 32
14. Wajah Baru website BPS se-Indonesia: Easy to Manage, Multi Devices,
Dynamic Table, dan Multi View, Badan Pusat Statistik 34
15. Forum Konsultasi Publik Untuk Pemutakhiran Data, Badan Pusat Statistik 36
16. Aplikasi Mobile Statistik, Papua Barat, Badan Pusat Statistik 38

TOP 99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK


viii INDONESIA 2016
Table of Contents
Foreword Deputy of Public Service v

Greetings The Minister Of Administrative And Bureaucratic Reform Republic Of Indonesia vii

Table of Contents ix

KementerianContents
1. Knock On The Door, Land Office, The District Of Selayar Islands, South Sulawesi 3

2. Saturday Sunday Service 5

3. Online Registration Of Feasible Certificate Operation 7

4. Minerba One Map Indonesia 11

5. E-Auction Of Oil And Gas Block 13

6. Publication Of Notary Formation In Realtime 15

7. Fiduciary Checking Cetar (Quick And Transparent) 17

8. National Revenues Data Monitoring Application 21

9. Creative Media Center 23

10. Consumer Complaint Nets 25

11. Service Information System 29

LembagaContents
12. Panic Button On Hand 31

13. Police Clearances Mobile Service 33

14. New Face Of Websites 35

15. Public Consultation Forum For Data Updating 37

16. Statistics Mobile Application, West Papua 39

TOP 99 INDONESIA PUBLIC SERVICE


INNOVATIONS 2016 ix
Provinsis
17. Proses Pengesahan 5 Tahunan Di Samsat Pembantu Maguwo, Prov. DI Yogyakarta 40
18. Kami Datang, Penglihatan Terang, Prov. Bali 42
19. Gendis System Untuk Pasien Diabetes Mellitus, Provinsi DKI Jakarta 44
20. Jakarta Smart City, Provinsi DKI Jakarta 46
21. Wajah Baru Layanan Perpustakaan Umum, Provinsi Jawa Barat 48
22. PACAR BINAL (Pangkalan Cari Izin Bagi Nelayan) Implementasi pelayanan
perizinan perikanan pada Gerai Investasi UPT PTSP BPMD Provinsi
Jawa Tengah Studi Kasus di BPPT Kota Tegal, Provinsi Jawa Tengah 52
23. Jatim Promag (Jawa Timur Pro Magang Kerja), Provinsi Jawa Timur 54
24. Under Water Restocking Peningkatan Potensi Sumberdaya Ikan melalui Penebaran Benih
Ikan di dasar laut, Provinsi Jawa Timur 56
25. Jalin Matra (Jalan Lain Menuju Mandiri Dan Sejahtera) Penanggulangan
Feminisasi Kemiskinan, Provinsi Jawa Timur 60
26. KLINIK KUMKM JATIM, Model Solusi Nasional Pemberdayaan Koperasi & UMKM,
Provinsi Jawa Timur 62
27. Menjebol Dokumen Kapal, Provinsi Jawa Timur 64
28. Apel Baja (Aplikasi Pelayanan Pengadaan Barang / Jasa), Provinsi Jawa Timur 68
29. Bravo Pala Indonesia Bermutu, Provinsi Jawa Timur 70
30. Ini Lo Pak De (Inovasi Laboratorium Pengelolaan Keuangan Daerah),
Provinsi Jawa Timur 72
31. Sinta Sistem Inter-Operabilitas Database Jembatan Timbang dengan UPKB,
Prov. Jawa Timur 74
32. Layanan On The Spot (SOS), Kantor Bersama Samsat Karang Ploso, Prov. Jawa Timur 76
33. Jatimnomics Solusi Menghadapi Ekonomi Global, Prov. Jawa Timur 78
34. MLM Pasung Cara Cepat Jawa Timur Bebas Pasung, Prov. Jawa Timur 80
35. Stiputs Bra (Stimulus Puting Susu Bra), Malang, Prov. Jawa Timur 82
36. Kuberseri (Kusta Diberantas Dengan Serologi), Prov. Jawa Timur 84
37. Instalasi Pengaduan Masyarakat sebagai Guider Komplain Publik,
Prov. Kalimantan Selatan 86
38. Rumah Sakit Keliling (Mobile Clinic) Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 88
39. Temukan Arsip Dalam 3 Menit, Prov. Nusa Tenggara Barat 90
40. Tigo Tungku Sejerangan Sebagai Upaya Pengobatan TB MDR, Sumatera Barat 92
41. Silam-Sat, Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat, Sumatera Selatan 94

TOP 99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK


x INDONESIA 2016
Province
17. Maguwo Samsat Auxiliary Office Innovation 41

18. Mobile Eye Clinic, Bali Mandara Eye Hospital 43

19. Gendis System For Diabetes Mellitus Patients 45

20. Jakarta Smart City 47

21. New Face Of Public Library Service 49

22. Pacar Binal, The Integrated Licensing Service Agency 53

23. Jatim Promag (Pro On-The-Job Internship East Java) 55

24. Under Water Restocking 57

25. Jalin Matra 61

26. The East Java KUMKM Clinic 63

27. Breaking Through Shipping Document, 65

28. One Stop Service Toilet 69

29. Bravo Indonesias Qualified Nutmeg 71

30. Inilopakde (Innovation Of Regional Finance Management Laboratory) 73

31. Shinta Weighbridges Interoperability Database System 75

32. On The Spot Service, Samsat Joint Office Karang Ploso 77

33. Jatimnomics Solution To Face The Global Economy, 79

34. Mlm-Pasung Fast Way To Chain-Free 81

35. Stiputs Bra (Bra For Nipples Stimulation) 83

36. Kuberseri (Leprosy Eradicated By Serology) 85

37. Public Complaints Facility, Ulin Regional General Hospital 87

38. Mobile Hospital 89

39. Finding Archives In 3 Minutes 91

40. Tigo Tungku Sejerangan Of Tuberculosis Treatment 93

41. Silam-Sat, The Public Eye Hospital 95

TOP 99 INDONESIA PUBLIC SERVICE


INNOVATIONS 2016 xi
Kabupatens
42. Si MaNEiS (Sidoarjo Maternal dan Neonatal Emergency SMS GATEWAY),
Kabupaten Sidoarjo, Prov. Jawa Timur 96
43. CSR Untuk Rakyat, Kabupaten Aceh Barat, Nangroe Aceh Darussalam 100
44. Cegah Kanker Serviks Perempuan Tersenyum (CKPST), Kabupaten Badung, Bali 102
45. Sim Data Air Minum dan Penyehatan Lingkungan, Kabupaten Bangka,
Kepulauan Bangka Belitung 104
46. Nyaman Stop Babs (Buang Air Besar Sembarangan) Dibalik Kocokan Arisan Ibu,
Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung 106
47. Layanan Gawat Darurat Berbasis IT, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung 108
48. Simpaten (Sistem Informasi Dan Manajemen Pelayanan Adminisrasi Terpadu
Kecamatan), Kabupaten Banjar, Jawa Barat 110
49. Pujasera, (pergunakan jamban sehat, rakyat aman), Kabupaten Banyuwangi,
Jawa Timur 112
50. Sirami Gizi (Aksi Ramah Peduli Dan Pemulihan Terhadap Gizi), Kaupaten
Banyuwangi, Jawa Timur 114
51. Pembinaan Dan Pelayanan Kesehatan Pada Komunitas Adat Terpencil Suku Anak Dalam
Melalui Team Mobile, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi 116
52. Pelayanan Geriatri Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien
Lanjut Usia Di Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 118
53. Kelola Sampah Hasilkan Berkah, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur 120
54. Kreatif Bersama Pokdakan Japung, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur 122
55. Selasih Sehat Dengan Layanan Welas Asih, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur 124
56. Menggapai Asa Bersama Umi Persameda Dan Bunda Kespro, Kabupaten
Bondowoso, Jawa Timur 126
57. Public Service Center Dinas Kesehatan Boyolali, Kabupaten Boyolali,
Provinsi Jawa Tengah 128
58. Gerak Cepat,Cermat Dan Tepat Pelayanan Rawat Jalan 10 Menit Di Upt
Puskesmas Sampang Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah 132
59. Gebrak (Gerakan Bekerja Untuk Rakyat), Kabupaten Dairi, Sumatera Utara 134
60. Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Pendidikan melalui Program CERDAS,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 136
61. Kakekku Datang. Kabupaten Gresik, Jawa Timur 138
62. One Stop Service Toilet, Trendsetter Gaya Hidup Remaja Peduli Kesehatan
Reproduksi, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta 142
63. Klinik Konsultasi Agribisnis, Kabupaten Gunung Kidul, Di Yogyakarta 144
64. Si Midun Ke Faskes, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan 146

TOP 99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK


xii INDONESIA 2016
Regency
42. Simaneis (Sidoarjo Maternal And Neonatal Emergency Sms Gateway) 97

43. CSR For People 101

44. Prevents Cervical Cancer, Women Smile (CKPST) 103

45. Sim Data Air Minum dan Penyehatan Lingkungan 105

46. Feels Comfort Stop Indiscriminate Defecation, Behind The Ibu Lottery 107

47. The IT-Based Emergency Service 109

48. Simpaten (System Of Information And Cohesive Management Of Subdistrict


Administration Services) 111

49. Pujasera 113

50. Sirami Gizi (Friendly Action For Nutrition Care And Recovery) 115

51. Mobile Team Health Service, 117

52. Geriatri Service For Elderly Patient 119

53. Waste Management Generates Blessing 121

54. Fish Breeding In Floating Nets 123

55. Healthy With Welas Asih Service (Selasih) 125

56. Umi Persameda And Bunda Kespro 127

57. Public Service Centre, 129

58. 10 Minutes Outpatient Services, 133

59. Gebrak (Working Movement For People) 135

60. The Smart Program 137

61. Kakekku Datang 139

62. One Stop Service Toilet 143

63. Agribusiness Consultancy Clinic 145

64. Si Midun Ke Faskes 147

65. Replace The Poor Rice (Raskin) 149

TOP 99 INDONESIA PUBLIC SERVICE


INNOVATIONS 2016 xiii
65. Mengganti Beras Miskin (Raskin) Menjadi Beras Daerah (Rasda),
Kabupaten Kulon Progo, Jawa Tengah 148
66. Kelompok Asuh Keluarga Binangun, Kabupaten Kulon Progo, Jawa Tengah 150
67. Mbak Rita (Tambak Direvitalisasi), Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur 152
68. Home Care Permata Puskesmas Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur 154
69. Intan Satu Saka, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur 156
70. Jempol Mancep Layanan Cepet, Cepat Tuntas Tanpa Kertas,
Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur 158
71. Matahari Untuk Kaum Papa Di Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah 160
72. Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pos Gita Dalam Pencegahan Gizi Buruk,
Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat 164
73. Respon Cepat Perbaiki Jalan Rusak, Kabupaten Siak, Riau 166
74. Percepatan Penanganan Masalah Gizi Melalui Rumah Pemulihan Gizi,
Kabupaten Situbondo, Jawa Timur 170
75. Bergandengan Tangan Menyelamatkan Ibu Dan Bayi Baru Lahir,
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten 172
76. Weekend Service Dan One Day Service, Kabupaten Tangerang, Banten 174
77. Kemitraaan Kelompok Tani Ternak Dan Pusat Kesehatan Hewan Pada
Posyandu Ternak Kahuripan Desa Pematang Nebak Kecamatan Bulok,
Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung 176
78. Sungaiku Bersih Dan Sehat, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan 178
79. Inovasi Program Keluarga Asuh One on One: Dari Keluarga Diaspora
untuk Keluarga Indonesia, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah 180
80. Pemberdayaan Sekolah Sebagai Laboratorium Budi Pekerti Melalui Program
Langit Biru, Kabupaten Tuban, Jawa Timur 182
81. Instagram (Instalasi Gawat Darurat Modern), Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 184

Kotas
82. Pemanfaatan Tpa Manggar Untuk Semua, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur 186
83. Gerakan Maca Sauyunan (Gemas) Kota Bandung Wujudkan Masyarakat
Cerdas Mandiri, Kota Bandung, Jawa Barat 188
84. From Zero To Hero: Membangun Generasi Cinta Sehat di Sekolah yang Siap Membangun
Negeri : Tinjauan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di Puskesmas Talagabodas Kota
Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat 192
85. Omaba (Ojek Makanan Balita) Dan Cooking Center, Kota Bandung, Jawa Barat 194
86. Candu Asmara (Becak Posyandu Angkutan Swadaya Masyarakat),
Kota Banjar, Jawa Barat 196

TOP 99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK


xiv INDONESIA 2016
66. The Binangun Foster Family Group 151

67. Mbak Rita (Revitalizing Fish Farms) 153

68. Permata Home Care Of Turen Health Center 155

69. Intan Satu Saka 157

70. Nailed Thumb Faster Service, Fast Complete Without Paper 159

71. The Sun For The Poor 161

72. Children Nutrition Post Prevents Malnutrition 165

73. Rapid Response On Damaged Roads Refinement 167

74. Nutritional Recovery House 171

75. Rescue Movement Of Mothers And Newborns 173

76. Weekend Service And One-Day Service 175

77. Kahuripan Integrated Service Center For Livestock 177

78. My Clean And Healthy River 179

79. One On One Foster Family 181

80. Blue Sky Program 183

81. Instagram (Modern Emergency Facility) 185

City
82. The Use Of Manggar Final Disposal For All 187

83. Reading Movement In Concert (Gemas) 189

84. From Zero To Hero 193

85. Omaba (Children Food Delivery) And Cooking Center 195

86. Candu Asmara (Governmental Pedicab Transportation To Paternal Health Center) 197

TOP 99 INDONESIA PUBLIC SERVICE


INNOVATIONS 2016 xv
87. Sanitasi Layak Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, Kota Banjarbaru,
Provinsi Kalimantan Selatan 198
88. E-Reporting Pengendalian Pembangunan, Kota Cimahi, Jawa Barat 202
89. Bank Sampah Matahari, Kota Madiun, Jawa Timur 206
90. Home Care (Pelayanan Kesehatan Ke Rumah 24 Jam), Kota Makassar, Sulawesi Selatan 210
91. Pelayanan Antidiskriminasi, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 212
92. 3 in 1 Pelayanan Publik (Pusat Informasi Publik Kota Semarang), Kota Semarang,
Jawa Tengah 214
93. Rumah Bahasa, Kota Surabaya, Jawa Timur 216
94. Penerangan Jalan Umum Hemat Energi Di Tingkat RT-RW (PJU Lingkungan),
Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 218

BUMNs
95. Inovasi Pelayanan Prima Bandara, PT Angkasa Pura I (Persero) 220
96. Transformasi Pelabuhan Pontianak Melalui Pembenahan Terminal Petikemas,
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) 222
97. Implementasi Sistem Polder Dan Drainase Untuk Mengurangi Banjir Rob Di Pelabuhan Tan-
jung Emas Semarang, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero 224
98. Gapura Surya Nusantara: Pionir Modernisasi Terminal Penumpang
Kapal Laut Nasional, PT Pelindo III, Jawa Timur 228
99. Aplikasi Info PLN Berbasis Sistem Operasi Perangkat Bergerak Android Dan Ios,
Akses Informasi Dan Pelayanan Pelanggan Kelistrikan PT PLN (Persero)
Secara Gratis Menggunakan Ponsel Pintar Untuk Masyarakat
Di Seluruh Indonesia, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 230

TOP 99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK


xvi INDONESIA 2016
87. Proper Sanitation For People With Low Income 199

88. E-Reporting On Development Control, 203

89. Solar Trash Bank 207

90. Home Care (24 Hours Home-Based Health Care) 211

91. Anti-Discrimination Service 213

92. The Public Center Of Information 215

93. Language House 217

94. Road Lightning Save Energy In Community-Neighborhood Associations (RT-RW)


(PJU Environment) 219

BUMN
95. Excellent Service Innovation 221

96. Port Pontianak Transformation Through Revamping The Container Terminal 223

97. Reducing Rob Flooding In Tanjung Emas Harbor 225

98. The Modernization Of Passenger Terminal 229

99. Electricity Information On Mobile Application 231

TOP 99 INDONESIA PUBLIC SERVICE


INNOVATIONS 2016 xvii
TOP 99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
xviii INDONESIA 2016
TOP 99
INOVASI PELAYANAN PUBLIK INDONESIA
TAHUN 2016

TOP 99
INDONESIA PUBLIC SERVICE INNOVATIONS
2016

TOP 99 INDONESIA PUBLIC SERVICE


INNOVATIONS 2016 1
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

1. Ketuk Pintu Rumah Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Selayar


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Unit Inovasi Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan
Pelayanan

P
elayanan Kantor Pertanahan Kabupaten Kepulauan Selayar dilaksanakan dengan sistem loket. Stigma
masyarakat, mengurus sertifikat tanah lama dan biaya mahal. Kurangnya masyarakat perdesaan yang
mendatangi kantor pertanahan adalah akibat lemahnya pemahaman, lokasi jauh, dan pelayanan berbelit.
Badan Pertanahan Nasional telah meluncurkan kegiatan LARASITA (Layanan Rakyat untuk Sertifikasi Tanah),
di mana petugas pelayanan mendatangi wilayah yang jauh dari kantor pertanahan. Namun LARASITA belum
menarik minat masyarakat. Masyarakat miskin masih menganggap bahwa pengurusan sertifikat tanah mahal
dan lama. Penyandang cacat, buta huruf, manula dan masyarakat enggan mendatangi kantor pertanahan
akibat dari rasa rendah diri untuk memasuki kantor.
Model ini kemudian disempurnakan menjadi terobosan inovasi pelayanan dengan carajemput
bola Ketuk Pintu Rumah (KPR).Inovasi ini bersifat jemput bola, petugas datang ke rumah warga untuk
menjelaskan tata cara pengurusan pendaftaran dan pemilikan surat tanah, dan menekankan pentingnya
surat tanah. KPRdilaksanakan di hari Sabtu dan Minggu, menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa
biaya ekstra dari peraturan yang berlaku.

Strategi meliputi pembagian brosur KPR melalui mesjid-mesjid setelah shalat Jumat dan setelah
shalat magrib di kelurahan dan desa yang menjadi daerah tujuan program. Kegiatan ini dilaksanakan dari
desa ke desa sebagai upaya menuju basis data desa yang lengkap. Dilaksanakan pada hari libur untuk
mengantisipasi masyarakat yang bekerja agar pada saat kunjungan mereka berada di rumah. Layanan
ini menyediakan penjelasan yang berkaitan dengan hukum pemilikan tanah terlepas dari situasi warga
masyarakat yang mau ataupun tidak mau mendaftarkan tanahnya.

Sebelum inovasi, masyarakat tidak tertarik mengurus status kepemilikan tanahnya. Setelah inovasi,
masyarakat banyak menikmati manfaat karena layanan dilakukan di rumah di luar jam kerja, informasi
dan persyaratan jelas, penanganan tuntas, menghilangkan percaloan, petugas mendekati masyarakat
secara langsung, terjadi dialog layanan pertanahan, dan menindaklanjuti penanganan sengketa tanah
melalui mediasi.

Meningkatnya penerbitan surat tanah atau sertifikat hak atas tanah. Meningkatnya pemahaman
masyarakat tentang urusan pertanahan. Meminimalisirsengketa, danmeningkatnya pemetaan tanah.
Tersedianya pelayanan yang adil dan tidak diskriminatif.

Peningkatan layanan 600%dalam 2 bulan. Terjadiperubahan pola pikir dan budaya kerja petugas
dan masyarakat. Pendaftaran tanpa perantara, dan biaya sesuai denganperaturan. Terobosan petugas
mendatangi pelanggan, pelayanan di hari libur, dialog petugas dengan pelanggan, dan perwujudan
citra dan reputasi merupakan kunci-kunci kesuksesan inovasi ini.

2
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

1. Knock On The Door, Land Office, The District Of Selayar Islands, South Sulawesi
Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency The District Of Selayar Islands, South Sulawesi
units of service Land Office The District Of Selayar Islands, South Sulawesi
innovation

T
he service of The Selayar Islands District Land Office is implemented by the counter system. The stigma that
exists in the society is that to arrange matters concerning land certificate takes a long time and expensive. The
lacking of rural people to come to Land Offices is due to the lack of understanding, far locations, and complicated
service. The National Land Agency has launched its activities called LARASITA (people for land certificate service), in
which the service personnel went to areas far from the Land Office. However LARASITA have not attracted people yet.
Poor people still consider that the arranging of the land certificate matter is expensive and take a long time. The disabled,
the illiterate, the elderly, and people are reluctant to go to the land office as a result of low self-esteem to enter the office.
This model was then refined into a breakthrough innovation service Knocking Doors (KPR). This innovation
has a proactive characteristic, the officer goes to peoples house to explain the procedures for handling the registration
and ownership of land title, and emphasized the importance of land titles. KPR is held on Saturday and Sunday, to
reach all layers of society without extra costs from the regulations applied.
The strategy includes the distribution of brochures after the Friday prayers at mosques, and after evening prayers
at the urban administrations and villages of the destined program. This activity is carried from village to village as an
effort towards a complete village database. This program is implemented on a holiday to anticipate people working so
that during their time of visits, the owner of the house is home. This service provides explanations related to the law of
land ownership regardless of the situation of people who want to or do not want to register their land.
Before the innovation, people werent interested in arranging matters the land ownership status. After the inno-
vation, many people enjoy the benefits for services performed at home outside working hours, clear information and
requirements, thorough treatment, eliminating brokering, officers approaching the public directly, the taking place of
land service dialogue, and follow up of the handling of land disputes through mediation.
The increase of land certificate or land rights issuance. Increasing peoples understanding of land affairs. Min-
imizing disputes, and increasing the land mapping. The availability of service that is fair and non-discriminatory.
The service increases by 600% in two months. There is a change of mindset and work culture of the officer and
people. Registration without intermediaries and corresponding costs which is in accordance with the regulation. The
breakthrough of officer approaching the customers, service during the holiday, dialogue between the officer and the
customer, and the embodiment of the image and reputation are the keys to the success of this innovation.

3
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

2. Layanan Sabtu Minggu


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kementerian Agraria dan Tata Ruang
Unit Inovasi Kantor Pertanahan Kabupaten Tangerang
Pelayanan

K
abupaten Tangerang sejak ratusan tahun lalu sudah menjadi daerah perlintasan perniagaan,
perhubungan sosial dan interaksi antar daerah lain. Hal ini, disebabkan letak daerah ini yang
berada di dua poros pusat perniagaan Jakarta - Banten. Pertumbuhan perekonomian Kabupaten
Tangerang melesat pesat.
Layanan pertanahan belum sesuai harapan, lamban dan proses berbelit. Permasalahan yang muncul
disebabkan oleh sikap dan perilaku petugas, sarana dan prasarana belum online, dan pelayanan sem-
rawut. Dengan Inpres Nomor 13 Tahun 1976 tentang Pengembangan Jabotabek, Kabupaten Tangerang
menjadi penyangga DKI Jakarta, sehingga perubahan cepat tidak bisa dihindari. Masyarakat Kabupaten
Tangerang sebagian besar merupakan karyawan yang memiliki kesibukan di hari kerja. Kondisi jalan raya
yang sering macet, mengakibatkan banyak urusan penting tidak dapat dilaksanakan pada hari kerja.
Salah satunya adalah layanan pertanahan yang antriannya selalu panjang, tidak nyaman, banyak calo,
sehingga masyarakat enggan datang ke Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Layanan Sabtu Minggu adalah layanan pertanahan yang dilakukan pada hari libur akhir pekan
yang diperuntukkan kepada masyarakat dan pemohon langsung tanpa menggunakan surat kuasa
pengurusan sertifikat tanah. Dengan layanan ini pemohon yang tidak memiliki waktu pada hari kerja
bisa mengurus sendiri proses sertifikat tanahnya ke BPN. Layanan Sabtu Minggu melayani Pengece-
kan Sertifikat, Peningkatan Hak, Roya, Pencatatan Blokir, Surat Keterangan Pendaftaran Tanah, dan
Informasi Zona Nilai Tanah.
Pelaksanaan Layanan Sabtu Minggu dilakukan melalui tahapan penataan (sistem, sarana-prasa-
rana, dan SDM), sosialisasi (media cetak dan elektronik, dan media sosial: twitter, Instagram, facebook,
dan youtube), didukung sarana-prasarana teknoloogi informasi dan portal daerah BPN Kabupaten
Tangerang; dan kegiatan pemantauan dan evaluasi.
Sebelum inovasi, pengurusan sertifikat tanah sulit dan lama. Setelah inovasi, masyarakat men-
gurus permohonan sertifikat tanah pada hari libur tanpa menggunakan jasa calo. Masyarakat puas
terhadap layanan Sabtu Minggu. Layanan cepat dan nyaman sehingga Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM) meningkat menjadi 75,65 (Baik).
Menurunnya pengaduan dan komplain kepada petugas customer service. Pelayanan pertana-
han berjalan dengan baik, teratur, sistematis dan ada kepastian terkait persyaratan, biaya, dan waktu
penyelesaian. Meningkatnya pengurusan sertifikat tanah dan dilaksanakan langsung pemohon tanpa
melalui calo. Berbagai penghargaan didapatkan. Layanan ini mendorong meningkatkan Penerimaan
Negara Bukan Pajak. Leadership, komitmen kuat, dan konsistensi merupakan modal keberhasilan ino-
vasi. Layanan manajemen menggunakan filsafat sapu lidi, yaitu apabila hanya satu mudah dipatahkan,
tetapi bila banyak dan disatukan dalam satu ikatan menjadi kuat dan bermanfaat. .

4
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

2. Saturday Sunday Service


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Tangerang Regency, Banten
units of service
innovation

S
ince hundred years ago, Tangerang Regency has been commercial crossing area, social communication and interaction
among other areas. This is caused by location of regency in commercial center area of two shafts Jakarta - Banten.
Economic growth of Tangerang Regency increased rapidly.
Land Service is not as expected, slow and complicated process. Problems arise due to attitude and behavior of workers,
facilities and infrastructure are not yet online and unmanageable service. By Presidential Decree No. 13 of 1976 regarding
the development of Greater Jakarta, Tangerang Regency becomes pillar of Jakarta, thus rapid change is inevitable. Society of
Tangerang Regency is mostly the employees who are busy on weekdays. Road condition is often jam, effects many important
things cannot be done on weekdays. One of them is land service that always stand in long line, uncomfortable, many brokers,
thus people are reluctant to come to the National Land Agency (BPN).
Saturday Sunday Service is land service which operates on weekend special for society and applicant directly without
using procuration of land certificate. With this service, applicants who do not have time on weekdays can manage their own
land certificate process to BPN. Saturday Sunday Service serves Checking Certificate, Improving Rights, Roya, Block Registra-
tion, Certificate of Land Registration and Information of Land Values Zone.
Application of Saturday Sunday Service is done through arrangement phase (systems, infrastructure, and human
resources), dissemination of information (print and electronic media, and social media: Twitter, Instagram, facebook, and
youtube), supported by infrastructure of information technology and BPN regional portal of Tangerang Regency; and mon-
itoring and evaluation.
Before innovation, land certificate service took long time and complicated. After innovation, society administer land
certificate on weekend without brokers. Society is satisfaction at fast and comfortable Saturday Sunday Service, thus Society
Satisfactory Index (IKM) increases to 75.65 (Good).
Decreasing any complaints to the customer service workers. Land services run properly, orderly, systematically, and
there is certainty related to requirements, costs, and time resolution. Increasing maintenance of land certificate and directly
handle by applicants without brokers. Various awards obtained. This service supports Non Tax Revenue. Leadership, strong
commitment, and consistency are a key to succeed this innovation. Service management using broom stick philosophy, namely
one is easily broken, but if many and united in one bond it becomes strong and useful.

5
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

3.
Registrasi Sertifikat Laik Operasi Online Untuk Mempercepat Sambungan
dan Mencegah Bahaya Listrik
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral
Unit Inovasi Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan
Pelayanan

I
nstalasi Tenaga Listrik yang akan dioperasikan wajib memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO). PT
PLN (Persero) menyatakan bahwa SLO merupakansyarat penyambungan listrik. Setiap tahun,
jumlah sambungan listrik di Indonesia mencapai 3,6juta, sehingga setiap hari SLO terbit men-
capai 15.000. Hal ini menuntut PT PLN (Persero) meningkatkan profesionalisme petugas layanan
dan mencari terobosan atau inovasi baru layanan cepat dan akurat yang berkualitas.
Masyarakat mengeluhkan lama mendapatkan sambungan listrik karena lama mendapatkan
SLO. Keluhan ini menjadi temuan World Bank yang melaksanakan survei getting electricity bahwa
penerbitan SLO memerlukan waktu sampai dengan 7 (tujuh) hari pada tahun 2014. Keluhan lain,
beredar SLO palsu agar masyarakat segera mendapatkan sambungan listrik. SLO yang diterbitkan
tidak sesuai prosedur menimbulkan bahaya. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
mencatat kebakaran akibat korsleting listrik pada tahun 2013 sebanyak 300 kejadian dan tahun
2014 sebanyak 309 kejadian.
Pemerintah berinisiatif untuk mengubah pengawasan SLO yang semula manual menjadi
online. Pada 1 Januari 2015, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM member-
lakukan sistem Database Registrasi SLO Online yang terintegrasi dengan Sistem Database Lem-
baga Inspeksi Teknik Tegangan Rendah (LIT-TR) penerbit SLO yang melakukan sertikasi terhadap
instalasi tenaga listrik yang dipasang oleh instalatir. Aplikasi ini dilengkapi dengan fitur upload
hasil sertifikasi, tracking tenaga pemeriksa dan ketepatan waktu penerbitan SLO (3 hari). Aplikasi
ini juga memberikan akses kepada masyarakat untuk menyampaikan keluhan, memantau status
permohonan, cek keabsahan dan cetak salinan SLO.
Strategi inovasi meliputi identifikasi masalah sertifikasi instalasi melalui diskusi intensif in-
ternal dan melibatkan pemangku kepentingan. Sinergi dengan berbagai pihak terkait dan para
pemangku kepentingan. Penerbitan regulasi sesuai standar operasional (SOP) dan tepat waktu.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan membangun sistem database registrasi SLO online dengan
berbagai fitur untuk mendukung keberhasilan layanan sertifikat laik kelistrikan. Strategi ini dipa-
hami, dimengerti, dan dilaksanakan oleh semua jajaran PT PLN (Persero).
Sebelum inovasi, registrasi sertifikat laik kelistrikan masih bersifat manual, prosedur tidak
jelas, tidak ada kepastian layanan (persyaratan, waktu, dan produk layanan), sehingga layanan
berjalan lambat dan tidak akurat. Setelah inovasi, proses registrasi berjalan cepat, pengawasan
online memberikan manfaat dan berdampak positif, keberhasilan berpeluang direplikasi dan
didesiminasi, terjadi penurunan signifikan jumlah kebakaran akibat korsleting listrik dan gang-
guan jaringan listrik lainnya yang membahayakan rumah tangga dana kehidupan, pertumbuhan
sambungan daya listrik selama ini (3,6 juta sambungan per tahun) diiringi keselamatan kerja, dan
pelayanan satu pintu sambungan listrik PT PLN makin disosialisasikan dan didesiminasi, menuju
perwujudan layanan SLO yang berkualitas prima, dan berkelas dunia. Sistem monitoring per-
mohonan status dan verifikasi keabsahan SLO.Tracking tenaga teknik pemeriksa dan ketepatan
jangka waktu penerbitan SLO.

6
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

3. Online Registration Of Feasible Certificate Operation


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency The Ministry Of Energy And Mineral Resources.
units of service Directorate General Of Electricity Power
innovation

T
he Electricity Power Installation that will be operated is obligated to have a Feasible Certificate Operation
(SLO). PLN Limited Company (The States Electricity Company) states that SLO is the pre-requirement of
electricity connections. Every year, the number of electricity connections in Indonesia has reached 3.6 million,
so SLO publishes up to 15.000 daily. This requires PLN to increase the professionalism of the service staff and find
breakthrough or innovation to make the service qualified, fast, and accurate.
People have complained about how long it takes to get an electricity connection because it takes a long time to
get an SLO. This complaint was discovered by the World Bank while doing a survey on getting electricity, that in 2014,
the establishment of SLO took time up to 7 days. Another complaint is that fake SLO has been circulating so that people
could get electricity connections immediately. The establishment of SLO that is not in accordance with the procedures
can cause harm and danger. In 2013, the National Disaster Relief Agency note down that there were 300 cases of fire
caused by short circuit, and in 2014 there were 309 cases.
The government decided to change the supervision of SLO from manual to online. On January 1st 2015, the
Directorate General of Electricity Power, Ministry of Energy and Mineral Resources has enacted the database online
system of SLO registration which is integrated with the database of the low voltage inspection institution system
(LIT-TR), the one who establishes the SLO that certify the electricity power installation set by the installing staff. This
application is equipped with features of uploaded certification result, how to track inspecting staff and time precision
of the SLO establishment (approximately 3 days). This application also gives access to people to state their complaints,
to monitor their request status, check the validities and print the SLO copies.
The innovation strategy includes the identification of installation certification through intensive internal dis-
cussion and involving the stakeholders. The synergy between all the concerned party and the stakeholder is needed.
The establishment of regulation that is in accordance with the operational standard (SOP) and precise on time is also
needed. The Directorate General of Electricity Power has built the online database system for registration with all kinds
of features to support the success of the feasible electricity certificate service. This strategy is comprehended, understood,
and implemented by all staff of PLN.
Before the innovation, registration of feasible electricity certificate is still manual, not having clear procedures,
no certainty in the service (requirements, time, and products of the services), saucing the service to be slow and inac-
curate. After the innovation, the registration process run fast, the online supervising gives benefit and have a positive
impact, success can be replicated and disseminated, there is a significant decrease in the number of fire cases caused
by short circuits and other electrical network disturbance that are harmful to every household and the lives of people,
the present growth of electricity power connections (3.6 million connections every year) followed by work safety, and
PLNS one door service for the electricity connections, are socialized and disseminated, in order to implement the good
and world class SLOs service. The monitoring system of the request status and verification of the SLOs validity. The
tracking of inspecting staff and the precise time of SLO establishment.

7
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

Kualitas pelayanan meningkat dengan penerbitan SLO di seluruh Indonesia lebih cepat,
84% dilakukan kurang dari 3 hari kerja. Pelayanan makin tanggap dan peningkatan peringkat
Indonesia dalam survey. Akses ke pelayanan sertifikasi terkait pencegahan SLO palsu, penilaian
kinerja, dan pemutakhiran data. Karena penyelesaian registrasi sertifikat laik online yang cepat
dan akurat, maka terjadi peningkatan kepuasan pelanggan yang signifikan. Partisipasi publik dan
sinergi pemangku kepentingan menentukan keberhasilan. Perkembangan teknologi dibutuhkan
untuk meningkatkan pelayanan publik.

8
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

Quality of care is increased by the faster issuance of SLO throughout Indonesia, 84 % were made less than 3
working days. The service was more responsive and increase Indonesias ranking in the survey. Access to the certification
services related to the prevention of false SLO, performance appraisal, and updating data. Since the completion of the
registration certificate of acceptance online is faster and more accurate, then there is a significant increase in customer
satisfaction . Public participation and synergy of the stakeholders determines the success. The development of technology
is needed to increase public services.

9
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

4. Minerba One Map Indonesia


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kementerian ESDM
Unit Inovasi Ditjen Mineral Dan Batubara
Pelayanan

D
itjen Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berwenang mengeluarkan
Izin Usaha Pertambangan (IUP). Pada Januari 2016 tercatat 10.328 IUP yang diterbitkan di seluruh
Indonesia. Akan tetapi terdapat 3.960 IUP yang belum berstatus clear and clean, dan ada 100 IUP
yang tumpang tindih yaitu sama komoditas atau lintas batas wilayah administrasi.
Kondisi tersebut disebabkan oleh carut-marutnya basis data izin pertambangan di daerah. Permasala-
han menonjol, yaitu belum ada standar yang sama mengenai pemakaian peta dasar sehingga menyebabkan
perbedaan dalam penentuan wilayah. Peta dasar dan tematik yang belum terintegrasi secara nasional memu-
nculkan permasalahan tumpang tindih dan perbedaan penerbitan IUP pada wilayah perbatasan. Tidak adanya
data lengkap pemegang IUP menyulitkan pengawasan dan pembinaan. Lemahnya koordinasi menyebabkan
ketidaksinkronan database IUP nasional. Desentralisasi perizinan belum lancar dan belum ada perubahan
paradigma pelayanan. Pengurusan perizinan masih dikelola secara manual.
Ditjen Mineral dan Batubara (Minerba) meluncurkan terobosan pelayanan Minerba One Map Indo-
nesia (MOMI), berupa pelayanan cepat dan efektif, analisis kewilayahan dalam melihat tumpang tindih data
wilayah izin pertambangan. Penggabungan fungsi spasial dan non spasial menjadikan MOMI menjadi aplikasi
yang sangat powerful pembinaan dan pengawasan pengelolaan pertambangan. MOMI lebih efektif karena
mempersingkat waktu pengurusan izin, merupakan pionir pertama kali di Indonesia, dan bisa diakses melalui
iOS untuk pengguna apple iPad dan Macbook sehingga aplikasi MOMI bisa dilihat kapan pun dan di mana
pun melalui jaringan internet. Aplikasi under web dapat menampilkan peta perizinan dalam satu view dan
di-overlay-kan dengan peta citra satelit.
Strategi meliputi jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Masing-masing dilengkapi
rencana strategis pengembangan hardware, software, database, brainware, dan pelatihan. Sebelum inovasi,
menggunakan software pemetaan Mapinfo (pembagian cluster pulau), tetapi banyak kendala karena sistem
manual. Tahun 2012 digunakan ArcGIS Server yang dapat mempermudah integrasi. Sesudah inovasi, pen-
gelolaan data IUP, data non spasial, dan data sektor lain berjalan dengan mudah. Pengurusan IUP berjalan
cepat dan berbasis teknologi informasi, hanya membutuhkan jaringan internet, dan dapat diakes di mana saja.
MOMI mengurangi tumpang tindih IUP dengan data sektor lain, mempermudah pengambilan keputusan
dan penyelesaian masalah pertambangan. Akses MOMI sudah mencapai 138 daerah (Provinsi dan Kabupaten)
dan 3 Kementerian, dan terjadi sinergi pusat dan daerah. Proses evaluasi perizinan pertambangan berjalan
cepat. Sistem informasi pertambangan berbasis online dan realtime, dapat diakses kapan dan di mana pun.
Memberi kemudahan kepada penegak hukum dan K/L terkait. Bermanfaat dalam penyusunan kebijakan
pengelolaan pertambangan yang ramah lingkungan.
Penggunaan teknologi dapat memecahkan masalah. Perubahan pola pikir dan budaya kerja manual ke
elektronik, online, dan terintegrasi menjadi kunci sukses inovasi ini. Replikasi dapat dilakukan oleh K/L dan Pemda
sehingga memudahkan pertukaran map service di mana setiap K/L/Pemda dapat menyiapkan map service.

10
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

4. Minerba One Map Indonesia


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency The Ministry Of Energy And Mineral Resources
units of service The Directorate General Of Mineral And Coal,
innovation

T
he Directorate General of Mineral and Coal, The Ministry of Energy and Mineral Resources is authorized to release
Mining Business Permit (IUP). In January 2016, there were 10.328 permits that were released across Indonesia.
However, there are still remaining 3.960 permits that have not reach clean and clear status, and there are 100 permits
that overlap within commodities and administrative borders.
This condition is caused by the tangled database for mining license on the regional level. The main problem is that there
is no equal standardization in terms of basic map usage that cause differences in determining area. Basic and thematic maps
that are not nationally integrated can cause overlapping problem and differences in the release of the permit in bordering area.
The unavailability of complete data on permit holders causes difficulties in supervising and training. The weak coordination
causes unsynchronized database on national Mining Business Permit. License decentralization also has not going smoothly
and there is no change in service paradigm. License arrangement is also still conducted manually.
The Directorate General of Mineral and Coal (Minerba) has launched a service breakthrough called Minerba One
Map Indonesia (MOMI) that is an effective and fast service, an area analysis that identifies data overlap on mining permit
area. The integration of spatial and non-spatial function turns MOMI to be a very powerful application for mining supervision
and management. MOMI is more effective because it shortens the amount of time spent on the permit arrangement, the first
pioneer in Indonesia, and can be accessed on iOS for apple iPad and Macbook user so the application can be seen anytime
and anywhere through the internet connection. The under web application can show permit map in one view and be overlaid
with satellite image map.
The strategy consists of short-term, middle-term, and long-term strategies. Each equipped with strategic plan on hard-
ware, software, database, and brain ware development, as well as training. Before the innovation, mapping software Mapinfo
(island clusters division) was utilized, but there were too many problem due to its manual system. In 2012, ArcGIS Server
was used to simplify the integration. After innovation, the permit data management, non-spatial data, and other sectors data
go smoothly. The permit arrangement goes fast and based on information technology, it only needs internet network, and can
be accessed anywhere.
MOMI has decreased permit overlap with data in other sectors, simplify the decision making process and resolving the
mining problems. The access of MOMI has reached 138 areas (Province and Regency) and 3 Ministries, and synergized the
central with the regions. The evaluation process of mining permit can go faster. The information system of mining in online
and real time basis can be accessed anytime and anywhere. This innovation also gives convenience for law enforcers and related
stakeholders. This is also beneficial in formulating policies on environment-friendly mining management.
The utilization of technology can solve the problem. The change of perspective and working culture from manual to
electronic, online and integrated system is becoming the key to the success of this innovation. Replication can be conducted by
K/L and Local Government so the exchange of map service can be simplified where every K/L/Local Government can prepare
map service.

11
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

5.
E-Lelang Blok Migas, Penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi
dengan Sistem Lelang Elektronik Online
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kementerian ESDM
Unit Inovasi Ditjen Minyak Dan Gas Bumi
Pelayanan

D
itjen Minyak dan Gas Bumi adalah unit Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang menangani
pembagian wilayah kerja minyak dan gas. Produksi migas mengalami penurunan dari1,6 juta barel/
hari (1996) menjadi 735 ribu barel/hari (2015). Pengelolaan migas membutuhkan teknologi dan biaya
tinggi, waktu pelelangan lama, butuh waktu dan biaya. Sementara juga calon investor menghadapi kesulitan
komunikasi, pengarsipan kurang tertata baik, mereka harus datang ke Jakarta, dan proses lelang berjalan
kurang transparan dan akuntabel.
Terdapat kesamaan penawaran wilayah kerja migas dan proses pengadaan barang dan jasa
pemerintah. Penawaran Wilayah Kerja Migas dengan Sistem Lelang Elektronik Online adalah sistem
lelang dengan memanfaatkan teknologi informasi dengan menyempurnakan sistem lelang terdahulu
(paper based) yang rawan penyimpangan. Inovasi e-Lelang Blok Migas berbasis teknologi informasi
mewujudkan efisiensi waktu dan biaya, kemudahan komunikasi penyelenggara dan pengguna, pengar-
sipan tertata baik, jadwal lelang teratur dan tepat, menghilangkan jarak, mengurangi biaya, transparan
dan akuntabel.
Transformasi e-lelang berbasis website wilayah kerja minyak dan gas bumi dilakukan dengan
persiapan yang matang, koordinasi dan sinergi alokasi anggaran, persiapan infrastruktur berupa modul
sistem, pembangunan modul dan pengujian. Kemudian perbaikan sistem, pembuatan payung hukum,
dan sosialisasi intensif kepada calon investor dilaksanakan. Ide dasar inovasi adalah transformasi lelang
memanfaatkan teknologi informasi sehingga penawaran wilayah kerja lebih sederhana, efisien, efektif,
akuntabel dan pasti.
Sebelum inovasi, proses lelang membutuhkan waktu lama. Setelah inovasi, proses lelang cepat,
tepat, dan teratur.
Sistem e-Lelang terintegrasi mulai dari tahapan akses dokumen lelang hingga penetapan pemenang.
Cara lelang ini dikemas dalam sistem modern berbasis teknologi informasi, memberikan kemudahan
kepada peserta lelang dan panitia lelang, dan meminimalisir kecurangan.
Proses berjalan transparan dan akuntabel dan cost effective. Penyebaran informasi dan tata cara
lelang jauh lebih mudah. Arsip tersimpan rapi, auditable friendly, dan kepastian layanan.
Dalam menyusun sistem e-lelang terintegrasi diperlukan kerjasama lintas sektoral, dan sosialiasi
untuk meningkatkan pengetahuan dan awareness terhadap sistem online. Pelaksanaan e-Lelang ber-
basis web meningkatkan kepuasan investor dan semangat kerja tenaga pelaksana, manajemen efektif,
proses lelang berjalan cepat, tepat waktu, akurat, mudah, aman, dan nyaman.

12
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

5. E-Auction Of Oil And Gas Block


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency The Ministry Of Energy And Mineral Resources
units of service The General Directory Of Oil And Gas,
innovation

T
he General Directory of Oil and Gas is the unit of The Ministry of Energy and Mineral Resources that is responsible
for the division of the working area of oil and gas. The production of oil and gas has been decreasing from 1.6 million
barrels/day (1996) to 735 thousand barrels/day (2015). The management of oil and gas require technology and high
cost, long auction needs time and cost. Meanwhile, the future investor finds difficulties in communications, archiving is not
well-organized, they need to come to Jakarta, and the auction process is not transparent and accountable.
There is a similarity on the division of the working area of oil and gas and the tender process of goods and service of
the government. The Offer on Oil and Gas Working Area through Electronic Auction System is an auction system that utilizes
information technology that perfecting the previous auction system (paper-based) that was prone to deviation. The innovation
of Oil and Gas Block e-Auction based on information technology actualizes the efficiency of time and cost, simplicity of the
communication between the organizer and the user, organized archiving, organized and punctual auction schedule, dismissing
distance, reducing cost, transparent, and accountable.
The transformation of e-auction based on website on oil and gas working area is conducted with well-though preparations,
coordination and synergy on cost allocation, infrastructure preparation on the form of system modules, module establishment,
and evaluation. Then the reparation on the system, the legal establishment, and intensive dissemination of information to the
future investor is conducted. The base idea of the innovation is to transform the auction utilizing information technology so
that the working area offer can be simplified, more efficient, effective, accountable, and certain.
Before the innovation, the auction process takes a long time. After the innovation, the auction process is fast, actual,
and organized.
The integrated e-auction system started from auction document access stage until the winner confirmation. This way
of auction is packaged in the form of a modern system based on information technology, giving simplicity to the auction
participants and the committees, and minimize the deviation.
The process goes transparent, accountable and cost-effective. The dissemination of information and auction procedure
is made easier. The archives are stored neatly, auditable friendly, and the service is more certain.
In arranging the integrated e-auction system, cross-sectoral cooperation and socialization are needed to increase the
knowledge and awareness to the online system. The implementation of e-auction based on the web has increased the satis-
faction of the investor and the motivation of the officers. The management has become effective, the auction process goes fast,
accurate, easy, safe, and convenient.

13
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

6. Publikasi Formasi Jabatan Notaris Secara Realtime


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kementerian Hukum Dan Ham
Unit Inovasi Direktorat Perdata Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum
Pelayanan

K
ebijakan di bidang penyusunan formasi jabatan notaris, pengangkatan, dan perpindahan, untuk seluruh
Indonesia, dan informasi mengenai jabatan notaris, dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Administrasi
Hukum Umum (Ditjen AHU). Sistem layanan kenotariatan masih manual, dan pemohon/calon notaris
harus mengajukan permohonan pengangkatan/perpindahan notaris dengan cara mengirim surat permohonan
beserta berkas kelengkapan persyaratan.
Pelayanan informasi tentang notaris secara manual memunculkan banyak permasalahan antara
lain informasi mengenai formasi jabatan notaris tidak transparan, respon terhadap permohonan
calon notaris sangat lambat, tidak ada kepastian pelayanan hukum dalam hal permohonan pengang-
katan dan perpindahan notaris, tidak ada kepastian biaya yang harus dikeluarkan oleh pemohon, dan
muncul kecurigaan adanya praktek pungli.

Ditjen AHU menerapkan inovasi Publikasi Formasi Jabatan Notaris Secara Realtime sehingga
publik dapat mengakses layanan kenotariatan online secara real time.

Pertama, identifikasi masalah. Kedua, menyamakan persepsi dan tujuan dalam memperbaiki
pelayanan publik menjadi aktual, transparan, dan akuntabel. Ketiga, membuat regulasi pengurusan
dan biayanya. Keempat, membuat model sistem informasi. Kelima, menjalankan Sistem Aplikasi,
menggembangkannya, dan uji coba. Peluncuran dilakukan pada November 2014. Keenam, penga-
wasan sistem.

Sebelum inovasi, pelayanan manual dan lambat. Setelah inovasi, pelayanan manual berubah
menjadi online realtime. Website http://ahu.go.id/ disediakan. Komunikasi surat manual tidak diper-
lukan. Pengurusan pengangkatan/perpindahan notaris dan biayanya diatur dengan jelas.

Calon notaris dan notaris mendapat pelayanan baik. Pegawai semakin profesional dan akunt-
abel. Masalah geografis yang luas dapat diatasi. Biaya transportasi dikurangi. Praktek KKN dihilang-
kan. Waktu dan biaya pelayanan jelas. Penggunaan alat tulis kantor menjadi lebih efisien.

Penggunaan teknologi informasi, komitmen pemerintah, payung aturan, dan sinergi dengan
semua pemangku kepentingan merupakan kunci kesuksesan inovasi ini.

14
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

6. Publication Of Notary Formation In Realtime


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Ministry Of Justice And Human Rights
units of service
innovation

P
olicies in preparation of formation of notary, designation, and transfer, for all regions in Indonesia, and information
regarding notary, are carried out by Directorate General of Public Law Administration (Ditjen AHU). Notary service
system was manual, and applicants/ candidates of notary must apply for notary designation/transfer by sending a
request letter with all required documents.
Manual services on notary information caused a lot of problems such as non- transparent information about formation,
responses to notary candidates requests were very slow, there was no certainty of legal services in the application for designation
and transfer of a notary, there was no certainty of costs must be paid by applicants, thus, suspicion of irregularities arose.
Ditjen AHU implements the Publication of Notary Formation in Real-time innovation, to provide public access to
notary services via online in real-time.
Firstly, identification of problems. Secondly, unification of perception and purpose to improve public service becomes
actual, transparent, and accountable. Thirdly, enacting regulations about licensing and the costs. Fourthly, constructing an
information system model. Fifthly, running an application system, developing, and testing it. The application launch was
conducted in November 2014. Sixthly, monitoring the system.
Before the innovation, the service was manual and slow. After the innovation, the manual service becomes online
real-time. Website http://ahu.go.id/ is ready to be accessed. Manual letter communication is no longer needed. Requests of
the designation/ transfer of notary and the costs have been clearly stated.
Candidates and notary experience a pleasant service. Employees become more professional and accountable. Wide
geographical problems can be overcome. Transportation costs are reduced. Corruption is eliminated. The time and cost of
services are clear. The use of stationery becomes more efficient.
The uses of information technology, government commitment, rules, and synergy among stakeholders are keys to
succeeding the innovation.

15
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

7. Fidusia Checking Cetar (Cepat dan Transparan)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kementerian Hukum Dan Ham
Unit Inovasi Direktorat JenderalAdministrasi Hukum Umum,
Pelayanan

P
engurusan permohonan Fidusia dan pencarian data di Ditjen AHU Kementerian Hukum dan HAM
selama ini berjalan lamban, respon petugas terhadap permohon sangat lama, biaya mahal karena
pemohon dari lokasi yang jauh harus datang ke kantor Ditjen AHU, dan masih ada pelayanan melalui
calo. Selama ini ada dua masalah besar dalam pengurusan mengenai permohonan Obyek Jaminan
Fidusia. Pertama, respon surat permohonan lama: puluhan surat setiap harinya diterima oleh Ditjen
AHU mengenai permohonan keterangan Obyek Jaminan Fidusia. Surat menyurat di instansi pemerintah
memang sudah biasa dilakukan namun karena banyaknya surat yang masuk maka respon atas jawaban
surat tersebut sangat lama, memakan waktu hampir 1 bulan, bahkan surat tersebut terkadang hilang.
Hal tersebut sangat menyusahkan masyarakat dalam memperoleh pinjaman kredit dari perbankan untuk
modal usaha mereka dan juga dapat menghambat laju perekonomian nasional. Kedua, penyimpanan
dokumen tidak teratur dan arsip terancam rusak/hilang. Dalam hal penyimpanan arsip juga mengalami
permasalahan, karena proses surat menyurat yang dilakukan manual, maka penyimpanan arsip tidak bisa
ditumpuk begitu saja, tetapi harus memerlukan ruangan khusus penyimpanan arsip. Hal ini memakan
biaya yang besar dan berisiko apabila terjadi force majeur, data pemohon bisa rusak atau pun hilang.
Pelayanan manual harus segera diganti dengan pelayanan elektronik online. Untuk mengatasi masalah
ini, Ditjen AHU meluncurkan fitur Fidusia Checking atau pencarian data pada aplikasi Fidusia Online
versi 3.0 yang merupakan hasil pengembangan Fidusia Online sebelumnya dalam upaya meningkatkan
kualitas pelayanan publik menuju pelayanan prima.
Pada tahun 2014 Kementerian Hukum dan HAM telah melakukan inovasi Pengesahan Badan
Hukum Versi AHU Online. Sejalan dengan itu, inovasi pengembangan aplikasi Fidusia Online dengan
penambahan fitur Fidusia Checking (pencarian data) memberi kemudahan memperoleh informasi
obyek jaminan fidusia tanpa ada batasan waktu, cepat, transparan, mudah dan murah, dan database
tidak akan rusak atau hilang. Keharusan data para pemohon dimigrasi datanya ke dalam digital based
yang terpusat di Ditjen AHU, telah berhasil dan memudahkan masyarakat pengguna jasa hukum untuk
mengetahui informasi mengenai jaminan fidusia secara cepat, transparan dan aman. Kelebihan fitur ini
adalah memberikan informasi secara cetar (cepat, transparan), murah, cepat, transparan, mudah diakses,
fidusia ulang, meminimalisir kesalahan, dan pelayanan bisa dilaiukan dalam hitungan menit. Dengan
inovasi Fidusia Checking Cetar, pelayanan berbasis teknologi informasi, menjadi cepat, tepat, akurat,
transparan, akuntabel, mudah, murah, dan kepuasan masyarakat meningkat.
Strategi Inovasi inisiatif ini dimulai dengan melakukan identifikasi layanan Fidusia Online, penye-
diaan fasilitas teknologi informasi, pemantapan konsep penerapan fitur pencarian data dalam layanan
Fidusia Online ( http://fidusia.ahu.go.id ), penetapan kebijakan, koordinasi. pemantauan dan evaluasi,
implementasi, pengendalian dan pengawasan, dan pelaporan..
Sebelum inovasi, respon surat menyurat bisa diberikan dalam waktu hampir sebulan, sedangkan
dengan inovasi Fidusia Checking Cetar dilayani saat itu juga. Dengan inovasi ini data diperoleh real time
sehingga mempermudah pencairan kredit modal usaha. Tidak lagi dibutuhkan ruangan penyimpanan
arsip, karena permohonan diurus secara online, digital based bukan paper based. Pelayanan Fidusia

16
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

7. Fiduciary Checking Cetar (Quick And Transparent)


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency The Ministry Of Law And Human Rights
units of service General Directorate Of Public Administration Law
innovation

W
inongo Fiduciary handling petition and data searching in Directorate General (DG) Public Law Admin-
istration (AHU) Ministry of Law and Human Rights has been running slow, response to the petition takes
very long time and expensive fees because applicants from distant location have to come to the office of
the Directorate General of AHU, and there is still illegal service from broker. So far, there are two major problems in
application service for Fiduciary guarantee object. First, slow response for application letter : dozens of letters received
by DG AHU every day about information application in Fiduciary guarantee object Correspondence in government
agencies has been used to do, but because the number of incoming mail increased, the response to the letter takes very
long time, about nearly one month, even sometimes the letter is forgotten or lost. This distresses society in obtaining loans
from banks for their ventures and also can inhibit the rate of national economy development. Second, unmanageable
document storage and archive causes broken or missing files. There is also an uncomfortable condition in the case of
archive storage, the correspondence is done manually, and thus archive storage cannot be stacked for granted, but should
require special room for archive storage. This requires high cost and high risk if force majeure occurs, the applicants
data could be broken or lost. Service manuals must be replaced with electronic services online. To resolve this problem,
DG AHU launched Fiduciary Checking feature or searching data on Online application version 3.0 as the result of the
development of previous Fiduciary Online in purpose to improve the quality of public services towards excellent service.

In 2014, the Ministry of Law and Human Rights had invented Legalization of Law Firm AHU Online Version.
Correspondingly, innovative development of Fiduciary Online application with additional features Fiduciary Checking
(searching data) provide simplicity of obtaining information Fiduciary guarantee object without any limited time, fast,
transparent, easy and cheap, and the database will not be broken or lost. The applicants data which transforming into
digital data based centralized at DG AHU, has succeeded and made the user can easily find out the information about
Fiduciary rapidly, transparent and secure. The advantages of this feature are to provide information cetar (quick, trans-
parent), cheap, fast, transparent, accessible, re-Fiduciary, minimize errors, and service can be done in minutes. With
the innovative Fiduciary Checking Cetar, the information technology-based services become fast, precise, accurate,
transparent, accountable, easy, cheap, and society satisfaction increases.

This initiative innovation strategy begins with identifying the services, providing the information technology
facilities, strengthening the notion of searching data in Fiduciary Online services (http://fidusia.ahu.go.id), setting policy,
coordination, monitoring and evaluating, implementing, controlling and monitoring, and reporting.

Before the innovation, response to correspondence can be processed in almost a month, while the innovation
of Fiduciary Checking Cetar served at that time as well. With this innovation the data obtained in real time thus it
is easier for venture loan disbursement. No longer needed archival storage room, because the petition is processed by
online, digital-based instead of paper based. Fiduciary Online Cetar Service is more qualified, transparent, accountable,
professional, efficient, effective, and participatory, and satisfies the customer / applicant.

17
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

Online Cetar makin berkualitas. transparan, akuntabel, profesional, efisien, efektif, dan partisipatif, dan
memuaskan pelanggan/pemohon.
Pelayanan cepat, mendorong UMKM tumbuh dan berkembang bagi perekonomian nasional,
pelayanan hukum yang mudah dan murah, database aman, pemasukan PNBP meningkat, peningkatan
kualitas pelayanan publik memanfaatkan teknologi informasi (e-government), pemangkasan pelayanan
registrasi fidusia dari bulanan menjadi 7 menit, petugas makin profesional, pelayanan publik berkualitas,
dan data terpusat pada server Ditjen AHU
Antusias masyarakat pemohon naik signifikan dari 13.701 pemohon (2013) menjadi 8.276.929
pemohon (2015). Data diperoleh cepat, transparan, murah, dan adanya kejelasan kepastian hukum.
Pemanfaatan teknologi informasi, pelayanan cepat digital based, penyediaan informasi pada
website ditjen AHU, peningkatan kepercayaan perusahaan dan masyarakat, dan pelayanan cetar (cepat,
transparan), mudah dan murah. Penerapan teknologi informasi ( http://fidusia.ahu.go.id ) telah mengubah
pola pikir dan budaya kerja, peningkatan kepuasan masyarakat, dan sosialisasi. Aplikasi Fidusia Online
versi 3.0 merupakan inovasi berkelanjutan sejak tahun 2013. Langkah-langkah yang sedang dan akan
dilakukan adalah penyempurnaan kerangka hukum Jaminan Fidusia dan aplikasi Fidusia Online, akses
terbuka untuk notaris dan perusahaan, penyempurnaan migrasi data, sosialisasi Fidusia Online di 33
Provinsi, dan rencana Sertifikasi ISO 9001:2015 pada tahun 2016 guna mendukung layanan nasional
dan internasional.

18
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

Quick service, encouraging UMKM to grow and develop the national economy, easy and inexpensive legal
service, secure database, introduction of non-tax revenues increased, improving the quality of public services through
information technology (e-government), trimming registration services of Fiduciary from monthly to 7 minutes, officers
increasingly professional, high quality public services, and centralizing data on the server DG AHU

Enthusiasm of applicants increased significantly from 13 701 applicants (2013) into 8,276,929 (2015). Data
obtained fast, transparent, cheap, and legal certainty exists.

The use of information technology, quick digital-based services, providing information on the website DG AHU,
increasing confidence in the company and the society, and service cetar (quick, transparent), easy and cheap. The use of
information technology (http: //fidusia.ahu.go id) has changed the mindset and work culture, improvement of peoples
satisfaction, and dissemination of information. Fiduciary Online Application version 3.0 is an ongoing innovation since
2013. Processes that will be done is the improvement of the legal framework and Fiduciary Online applications, open
access to the notary and the company, enhancing data migration, dissemination of information of Fiduciary Online in
33 Provinces, and planning the ISO Certification 9001: 2015 in 2016 to support national and international services.

19
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

8.
Transparansi dan Realtime Data Penerimaan Negara melalui Aplikasi
Monitoring Transaksi MPN G-2 (DASHBOARD MPN G-2)
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kementerian Keuangan
Unit Inovasi Direktorat Sistem Perbendaharaan
Pelayanan

R
umah Kementerian Keuangan adalah instansi yang mengelola penerimaan negara. Unit kerja
yang menjadi tulang punggung fungsi ini adalah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Unit administrator penerimaan dan pengeluaran negara adalah
Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) yang menggunakan Sistem Penerimaan Negara MPN (Modul
Penerimaan Negara) G1.
Pengelolaan penerimaan negara menuntut peningkatan kecepatan dan transparansi. Data pener-
imaan harus dapat dilihat perkembangannya secara realtime dan semua instansi yang berkepentingan
dapat mengakses secara online.

Inovasi Dashboard Modul Penerimaan Negara (MPN) G2 diterapkan sejak 2014. Sistem berbasis
web ini merupakan pengembangan dari Sistem Penerimaan Negara MPN G1. Tujuan aplikasi adalah
untuk menjadi acuan pengambilan keputusan manajemen dan untuk membantu monitoring data
penerimaan negara yang harus disetorkan oleh pihak Bank ke rekening kas negara. Aplikasi Dashboard
MPN G2 memuat beberapa menu yaitu live transaksi, grafik/maps, laporan, dan pencarian. Aplikasi ini
terselenggara berkat kerjasama DJP, DJBC, dan DJA.

Pengembang aplikasi mengevaluasi dan menganalisa kebutuhan yang diperlukan oleh instansi
yang berkepentingan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memperoleh desain agar sesuai
dengan kebutuhan. Kemudian dilakukan pendataan bank yang berminat menjadi penyelenggara
layanan secara elektronik dengan melakukan SIT (Sistem Integrated Test). Pemrosesan hasil UAT (User
Aceptance Test) dilakukan. Layanan setoran penerimaan negara diujicobakan.

Sebelum inovasi, monitoring belum online dan realtime. Setelah inovasi, instansi terkait dapat
mnemonitor perkembangan penerimaan negara setiap saat.

Berbagai informasi disajikan meliputi Dashboard, menu transaksi, menu monitoring, menu grafik/
maps, menu laporan per bagian/unit kerja, dan menu pencarian.

Transparansi dan realtime data penerimaan negara dapat diwujudkan. Seluruh data penerimaan
negara dapat digabungkan dan dipantau setiap saat.

Penggunaan teknologi informasi, kemauan semua pihak untuk bekerja sama, kapasitas pegawai
yang meningkat merupakan faktor-faktor kunci yang mendukung keberhasilan inovasi ini.

20
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

8. National Revenues Data Monitoring Application


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Ministry Of Finance
units of service
innovation

T
he Ministry of Finance is an agency that manages national revenues. The main units of the function are the Directorate
General of Taxation (DJP) and the Directorate General of Customs and Excise (DJBC). The State administration unit
of revenues and expenditures is the Directorate General of Budget (DJA) that uses National Revenues System MPN
(National Revenues Module) G1.
Management of national revenues demands higher speed and transparency. Revenues data development should be
seen clearly in real-time and all relevant institution can access them through online.
The innovation of National Revenues Module (MPN) G2 Dashboard has been applied since 2014. This web-based system
is a development from National Revenues System (MPN) G1. The application purpose is to be a reference of management
decision making and to assist the monitoring of national revenues data that should be transferred by the Banks to States
treasury accounts. MPN G2 Dashboard application contains several menus such as live transactions, graphics/maps, reports,
and search. This application is supported by DJP, DJBC, and DJA.
Application developers evaluate and analyze needs required by relevant agencies and coordinate with relevant parties
to create an appropriate design that match the needs. Then data collection is conducted to find any banks to be electronic
service providers using SIT (System Integrated Test). UAT (User Aceptance Test) results are processed. Deposit service of
national revenues is tested.
Before the innovation, monitoring was not online and realtime yet. After the innovation, the relevant agencies can
monitor national revenues growth any time.
Various information is presented includes Dashboard, transactions menu, monitoring menu, charts/ maps menu,
reports per section / unit menu, and the search menu.
Transparency and the realtime of national revenues data have been realized. The entire national revenues data can
be combined and monitored any time.
The use of information technology, willingness of all parties to work together, and human resources capacity improve-
ment are the key factors that support the innovation success.

21
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

9.
Media Center Kreatif (Layanan Informasi dan Pengaduan Berbasis Kasih
Sayang)
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Unit Inovasi Biro Hukum dan KIP
Pelayanan

S
alah satu tugas Kemen PANRB adalah membuat acuan reformasi birokrasi dan pelayanan publik dan
melayani semua Kementerian, Lembaga dan Pemerintahan Daerah serta masyarakat umum. Sumber
Daya Manusia (SDM) pengelola layanan terbatas, sarana dan prasarana layanan tidak memadai, respon
layanan informasi dan pengaduan lama dan berbelit-belit, data belum terintegrasi dan terdokumentasi dengan
baik. Untuk meningkatkan pelayanan publik, telah dibangun Media Center KREATIF yang merupakan kolab-
orasi pendekatan teknologi dengan sentuhan kasih sayang, singkatan dari Komunikatif, Responsif, Edukatif,
Proaktif, Integratif dan Arif. Diharapkan inovasi ini menjadi Pusat Sumber Daya Reformasi Birokrasi Nasional,
dan selanjutnya sebagai corong diseminasi informasi reformasi birokrasi.
Strategi inovasi adalah penggunaan teknologi digital dan konvensional dengan tahapan penyusunan
rencana, grand design, standar operasional (SOP), pembuatan berbagai aplikasi, animasi, penyempurnaan
portal, peningkatan kapasitas pengelola, operasionalisasi, serta monitoring dan evaluasi. Layanan dua
arah cepat, jemput bola, terintegrasi dengan berbagai sarana media komunikasi lainnya seperti LAPOR,
portal ppid.menpan.go.od, portal induk menpan.go.id, dan email halomenpan@menpan.go.id. Juga
terkoneksi dengan Sistem Informasi Pendayagunaan Aparatur Negara (SIPAN), Sistem Informasi Ruang
Rapat (SIRARA), Sistem Informasi Survei Kepuasan Masyarakat (SISUKMA), Sistem Informasi Agenda
Kegiatan (SIGETA), dan Simulasi Computer Assisted Test (CAT) Online. Sebelum inovasi, permohonan
informasi dan pengaduan lambat direspon karena menggunakan sistem manual. Setelah inovasi, layanan
berbasis teknologi, respon cepat, dan petugas ramah penuh kasih sayang.
Pertama, SOP layanan informasi dan pengaduan berbasis teknologi dan kasih sayang. Kedua,
microsite mediacenter Kemen PANRB (email, portal PPID dan portal induk) serta terbangunnya aplikasi
SIPAN, SIRARA, SISUKMA dan SIGETA. Ketiga, aplikasi simulasi Computer Assisted Test (CAT) Online
yang ditandem di website Kemen PANRB, BKN dan media partner (Sindonews.com, Liputan6.com dan
Jpnn.com). Keempat, Bahan kampanye reformasi birokrasi yang kreatif dan inovatif (album reformasi
birokrasi), visualisasi animatif (video company profile Kemen PANRB) dan road map reformasi birokrasi,
buku saku ASN, serta video informasi sembilan program percepatan reformasi birokrasi. Kelima, petugas
layanan ramah (afektif), cerdas (kognitif) dan cekatan (motorik) dalam memberikan layanan informasi
dan pengaduan. Berbagai prestasi dan penghargaan telah yang diraih seperti 10 Besar Kementerian
dengan pengelolaan informasi publik terbaik, Anugerah dari MURI, dan portal menpan.go.id paling
populer untuk kategori portal instansi pemerintah.
Aparatur negara dan masyarakat tenang, nyaman, puas, lebih mudah dan cepat mengakses infor-
masi dan menyampaikan pengaduan. Terintegrasi dan terdokumentasinya pengelolaan layanan informasi
dan pengaduan. Perubahan paradigma layanan publik, dari manual ke digital, dan dari formal, statis,
dan normatif, menjadi layanan kolaboratif menjadi kunci keberhasilan inovasi ini. Kolaborasi digitalisasi
dan humanisasi, kombinasi rasionalitas dan spiritualitas, dan memperhitungkan tingkat kebahagiaan
pihak penerima pelayanan menjadi faktor utama peningkatan kualitas layanan publik.

22
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

9. Creative Media Center


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency The Ministry Of Administrative And Bureaucratic Reform
units of service
innovation

O
ne of the tasks of The Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform (KEMPANRB) is to establish guidance
on reformation of bureaucracy and public service and serve all the Ministries, Agencies, and Local Government and
the general public. The human resources of service management is limited, the facilities and utilities of the service
are not sufficient, the response of the information service and complaints are taking a long time and very complicated, and
the data have not been integrated and documented well.
To improve the public service, KREATIF Media Service is established as a collaboration between technological approach
and loving touch, that is short for Communicative, Responsive, Educative, Proactive, Integrative, and Sensible. This innovation
is expected to be the Center of Resource for National Reform on Bureaucracy, and later as the funnel of dissemination of in-
formation of reformation on bureaucracy. The strategy of this innovation is through the utilization of digital and conventional
technology with several stages such as planning, grand design, standard operational procedure (SOP), application development,
animation, portal completion, management capacity development, operationalization, and monitoring and evaluation. There
are two-way service, canvassing, integration with other communication media such as LAPOR, ppid.menpan.go.id, main
portal of menpan.go.id, and email halomenpan@menpan.go.id and also connected with the Information System of State Ap-
paratus Reform (SIPAN), Meeting Room Information System (SIRARA), Information System on Public Satisfaction Survey
(SISUKMA), Activity Agenda Information System (SIGETA), and online simulation of Computer Assisted Test (CAT). Before
the innovation, the information request and complaints are responded slowly due to the manual system. After the innovation,
there is a technology-based service, fast response, and friendly and compassionate officers.
First, the SOP of information service and complaints based on technology and compassion. Second, the microsite media
center of KEMPANRB (e-mail, PPID portal, and main portal) and the establishment of SIPAN, SIRARA, SISUKMA, and
SIGETA applications. Third, the simulation of online Computer Assisted Test (CAT) that is integrated in the website of KEM-
PANRB, BKN, and media partners (Sindonews.com, Liputan6.com and Jpnn.com). Fourth, the reformation of bureaucracy
campaign materials that are creative and innovative (reformation of bureaucracy album) animated visualization (company
profile video of KEMPANRB) and the road map of the reformation of bureaucracy, ASN pocket book, and information video
regarding nine acceleration program of the reformation of bureaucracy. Fifth, friendly (affective), smart (cognitive), and agile
(motoric) character in service officers in delivering information and complaint handling service. Various achievements and
awards have been achieved, such as Top 10 Ministries with The Best Public Information Management, award from MURI,
and the portal menpan.go.id is very popular for government portal category.
The government officers and citizen can be calmer, more convenient and satisfied in accessing the information and deliver
the complaints easier and faster. The management of information and complaint service is more integrated and documented.
The transformation of public service, from manual to digital, and from formal, static, and normative, to be a collaborative
service is becoming the key of success to this innovation. The collaboration of digitization and humanization, the combination
between rationality and spirituality, and counting the happiness level of the service receiver are the main factors in improving
the quality of public service.

23
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

10. Jaring Pengaduan Konsumen


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kementerian Perdagangan
Unit Inovasi Direktorat Pemberdayaan Konsumen, Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlind-
Pelayanan ungan Konsumen

P
eran Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam standardisasi dan perlindungan konsumen
mengacu pada UU Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK). Guna men-
dukung terlaksananya penyelenggaraan perlindungan konsumen, maka Kemendag dalam hal ini
Direktorat Pemberdayaan Konsumen, Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen,
mengintegrasikan penerapan perlindungan konsumen secara nasional dengan membangun sistem
informasi pengawasan perlindungan konsumen yang menggunakan teknologi informasi.

Pemberdayaan konsumen terkait dengan kepastian mutu, jumlah, keamanan, keselamatan, dan
kesehatan barang dan/atau jasa yang dikonsumsi. Posisi konsumen yang lemah sering dimanfaatkan
oleh pelaku usaha. Konsumen sering tidak punya pilihan, take it or leave it. Bagi konsumen, permasala-
han utama adalah belum adanya edukasi intensif kepada masyarakat pengguna barang dan/atau jasa,
belum terintegrasinya Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah, dan belum tersedianya database
informasi perlindungan konsumen.

Pada tahun 2011 diluncurkan pola penanganan pengaduan berbasis web yaitu dengan membuat
Sistem Pengawasan dan Perlindungan Konsumen (SISWAS-PK), suatu aplikasi berbasis web yang mem-
berikan informasi mengenai penyelenggaraan perlindungan konsumen dan pelaksanaan pengawasan
barang beredar dan/atau jasa secara nasional. Sejak 2013, SISWAS-PK terintegrasi secara nasional
untuk mencatat pengaduan, pertanyaan, dan informasi terhadap kasus dan keluhan konsumen dari
seluruh provinsi di Indonesia.

Menjadikan SISWAS-PK sebagai tempat pengaduan konsumen dan menyusun database informasi
terkait perlindungan konsumen yang dapat diakses dengan mudah. Database dalam aplikasi website
(siswaspk.kemendag.go.id) berisi alur penanganan pengaduan konsumen yang dapat diakses pengadu
setelah mengisi form pengaduan. Membangun identifikasi masalah perlindungan konsumen, meran-
cang Diagram Proses Penanganan Pengaduan Konsumen; prototyping sistem informasi pengaduan,
pelaporan kasus, dan keluhan konsumen.

Sebelum inovasi, pengaduan konsumen diterima secara manual melalui kedatangan langsung,
telepon dan surat sehingga tidak dapat diorganisir dengan baik. Penanganan tidak intensif karena data
yang diberikan oleh konsumen seringkali tidak lengkap. Setelah inovasi, pengaduan online yang masuk
dapat terdata berdasarkan kategori tertentu dan terstruktur dengan menggunakan dataware house.
Inovasi ini memudahkan pengguna untuk melaporkan pengaduan tanpa dibatasi jarak dan waktu.
Jawaban pengaduan konsumen mudah diakses melalui beragam browser umum.

Memberikan kemudahan kepada konsumen untuk melaporkan pengaduan terhadap barang dan
jasa yang dikonsumsi. Tersusunnya strategi peningkatan peran serta masyarakat dalam mendukung
pengawasan mutu barang yang beredar berdasarkan informasi yang diperoleh melalui sistem yang
terpadu. Kemudahan pengawasan barang beredar dan jasa, dengan adanya pengaduan atau infor-
masi dari konsumen. Monitoring tindak lanjut hasil pengawasan barang beredar dan jasa di daerah.

24
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

10. Consumer Complaint Nets


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency The Ministry Of Trade
units of service
innovation

T
he role of Ministry of Trade (Kemendag) in standardization and consumer protection refers to the Law No. 8 Year 1999
on Consumer Protection. To support the implementation of consumer protection, Kemendag, in this case Directorate
of Consumer Empowerment, Directorate General of Standardization and Consumer Protection, has integrated the
implementation of national consumer protection by establishing consumer protection and monitoring information system by
using the information technology.

Consumer empowerment related to quality assurance, amount, security, safety, and the hygiene of consumed goods and/
or services. Customers weak position is often abused by businesses people. Consumers often do not have another choice, take
it or leave it. For consumers, the main problem is the nonexistence of intensive education to people as goods and/or services
users, disintegrated Central and Local Government, and the unavailability of consumer protection information database.

In 2011, a web-based complaints handling was launched by creating a Consumer Protection and Control Systems
(SISWAS-PK), a web-based application that provides information on the implementation of consumer protection and supervision
of national circulation for goods and/or services. Since 2013, SISWAS-PK has been integrated nationally to record complaints,
questions, and information on cases and complaints from consumers in all provinces in Indonesia.

Making SISWAS-PK as a complaints center and creating an information database related to consumer protection
that could be easily accessed. Databases in the website application (siswaspk.kemendag.go.id) contain the flow of consumer
reports which are accessible for complainants after filling the forms. Building a problem identification of consumer protection,
designing a diagram of Consumer Complaint Handling Process; prototyping complaint information system, cases reported,
and consumer complaints.

Before the innovation, consumer complaints were received manually through a direct visit, calls, and letters so they could
not be well organized. The handling was not intensive because data provided by consumers were often incomplete. After the
innovation, the online complaints can be recorded based on specific categories and are structured by using a dataware house.
This innovation enables users to report a complaint without being limited by time and distance. The answers for consumer
complaints are easily accessed through a variety of common browsers.

Providing a pleasant experience to consumers to report a complaint about goods and services consumed. The establish-
ment of strategy to increase community participation in supporting the quality control of circulated goods based on information
obtained through an integrated system. Ease on supervision of goods and services circulated, by the existence of complaints or
information from consumers. Monitoring of supervisory results follow up of the circulated goods and services in the region.
The improvement of consumers understanding on goods and services according to the regulation is achieved.

25
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

T ercapainya peningkatan pemahaman konsumen terhadap barang dan jasa yang sesuai dengan keten-
tuan peraturan perundang-undangan.

SISWAS-PK menjadi pintu utama komunikasi antara Kemendag dan konsumen. Konsumen mendapat
prosedur yang mudah. Cakupan pelayanan yang lebih banyak dan terarah. Kebijakan perlindungan
konsumen yang didasarkan pada kebutuhan riil. Pemanfaatan teknologi informasi dan kerjasama dengan
semua pihak menjadi kunci sukses dari inovasi ini.

26
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

SISWAS-PK becomes a main door for communication between the Ministry of Trade and consumers. Consumers
get an easier procedure. A broader coverage and more focus service. A policy for consumer protection which is based on real
needs. The utilization of information technology and cooperation with all parties are the keys of success of the innovation.

27
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

11. Sistem Informasi Pelayanan Baristand Industri Surabaya


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kementerian Perindustrian
Unit Inovasi Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya
Pelayanan

K
abupaten Masalah pelayanan publik meliputi kecepatan layanan, informasi layanan, dan kepastian
mengenai persyaratan, biaya, dan waktu penyelesaian layanan. Balai Riset dan Standarisasi (Baristand)
Industri Surabaya melayani pengujian produk di Jawa Timur. Layanan dilakukan di 5 laboratorium uji:
Kimia, Lingkungan, Fisika, Elektronika, and Kalibrasi. Layanan pengujian, kalibrasi, dan rekap data masih lam-
ban karena dilakukan secara manual. Waktu tunggu pelanggan sampai hasil pengujian sangat lama, informasi
status layanan bersifat pasif, dan rekapitulasi data belum terintegrasi secara realtime.
Baristand Industri Surabaya sejak tahun 2011 telah mengadopsi teknologi informasi dalam pe-
layanan, berkomitmen menerapkan e-government, menciptakan kepuasan pelanggan, berbasis teknologi
informasi, dan menerapkan ISO 9001:2008. Sistem Informasi Pelayanan (SIP) telah mengintegrasikan
berbagai fasilitas layanan sehingga waktu tunggu makin cepat, informasi jelas, rekap data realtime dan
online, dan membangun website serta dashboard kinerja.

Strategi SIP dibagi atas tahap dasar, menengah, lanjut, dan internalisasi. Kegiatannya meliputi
infrastruktur server dan jaringan internet, penguatan tupoksi dan komitmen layanan prima, pengemban-
gan aplikasi, dan terbentuknya budaya kerja modern. Baristrand mengutamakan pengembangan sistem,
interopabilitas sistem, budaya kerja, proses bisnis, integrasi sistem, dan layanan berdampak positif.

Sebelum inovasi, waktu tunggu pelanggan 24 menit, informasi bersifat pasif, rekap data 9 hari
kerja, dan pengolahan data manual. Sesudah inovasi, penerapan e-government berjalan dengan budaya
kerja modern, transparan, dan partisipatif.

Keluaran meliputi Laporan Hasil Uji Sistem, pencatatan aktivitas penerimaan contoh dan lab-
oratorium, penerimaan PNBP, efisiensi penggunaan alat tulis perkantoran, bisnis proses, database
absensi dan kinerja pegawai, pelayanan berkualitas dan prima, pengembangan dari Sistem Informasi
Laboratorium (SIL) ke Sistem Informasi Pelayanan (SIP), dan terinformasikannya status pengujian secara
aktif kepada pelanggan.

Penerapan SIP memiliki manfaat berupa terbentuknya budaya kerja pegawai yang modern dalam
penggunaan teknologi informasi, efisiensi SDM, keuangan, waktu, dan teknis.

Pemanfaatan teknologi informasi telah menjamin keberhasilan inovasi. Telah terjadi perubahan
dari SIL menjadi SIP berkat perubahan budaya kerja pimpinan dan pegawai. SIP telah membangun
perkantoran modern berbasis teknologi informasi menjadi model pelaksanaan UU Nomor 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

28
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

11. Service Information System


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency East Java
units of service Surabaya Industrial Research And Standardization Office (Baristand)
innovation

P
ublic service problems comprehend service pace, service information, and certainty with regard to requirements,
costs, and service duration. Surabaya Industrial Research and Standards Office (Baristand) caters products testing
in East Java. The service is performed in 5 testing laboratories: Chemistry, Environmental, Physics, Electronics, and
Calibration. Testing, calibration, and data recap services were slow because they were conducted manually. Customer waiting
time until the testing results was very long, the service status information was passive, and the data recapitulation was not
yet integrated in realtime.
Surabaya Industrial Baristand since 2011 has adopted information technology in its service, committed to implement-
ing e-government, created customer satisfaction, based on information technology, and implemented ISO 9001:2008. Service
Information System (SIP) has integrated various service facilities, thus, waiting time is faster, information is clearer, data recap
is now online and realtime, and a website and dashboard performance are built.
SIP strategy is divided into stages of basic, intermediate, advanced, and internalization. Its activities include server
infrastructure and internet network, strengthening of functions and commitments toward service excellence, application de-
velopment, and the formation of a modern work culture. Baristrand prioritize to system development, system interoperability,
work culture, business processes, system integration, and positive impact services.
Before the innovation, customer waiting time was 24 minutes, the information was passive, data recap took 9 weekdays,
and data processing is manual. After the innovation, the implementation of e-government is ran by modern, transparent, and
participatory work culture.
Outputs include System Testing Report, recordings of samples and labs activity receipts, PNBP revenues, stationery use
efficiency, business process, attendance database and employee performance, excellence and qualified service, the development
from Laboratory Information System (SIL) to Service Information System (SIP) and actively informing the testing status to
customers.
SIP implementation has benefits of the modern work culture formation of employees in the use of information tech-
nology, efficiency of human resources, finance, time, and technical aspects.
The use of information technology has guaranteed the innovation success. There has been a change from SIL to SIP
because of the changes in managers and employees working culture. SIP has built a modern office based on information tech-
nology to be a model implementation of Law No. 14 Year 2008 on Public Information Openness.

29
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

12. Panic Button On Hand


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kepolisian Republik Indonesia
Unit Inovasi Polres Malang Kota, Jawa Timur
Pelayanan

S
arana dan prasarana Kepolisian Resort Kota Malang masih terbatas dibandingkan dengan ban-
yaknya permasalahan yang dihadapi. Masyarakat enggan datang ke kantor polisi, mengakibatkan
banyak kasus keamanan dan ketertiban masyarakat tidak tertangani dengan baik.
Ratio Polisi Malang Kota dan Masyarakat adalah 1:916 sehingga pelayanan polisi belum memuas-
kan. Masalah ini menuntut pemecahan bersama oleh jajaran kepolisian, pemerintah daerah, pemangku
kepentingan, dan masyarakat.

Pada bulan Oktober 2015, Polres Kota Malang mengaplikasikanPanic Button on Handsebagai
sarana panggilan masyarakat yang membutuhkan bantuan polisi. Masyarakat dapat mengunduhgratis
aplikasi tersebut pada telepon Android dan dapat memanfaatkan empat fasilitas: mengirim laporan,
kritik, pelayanan lain, dan informasi publik.

PelayananPanic Button on Handdilaksanakan oleh seluruh petugas dan terintegrasi dengan


seluruh fungsi Polres dan Polsek setiap hari 24 jam mempedomani standar operasional prosedur (SOP).

Sebelum inovasi, penanganan permasalahan masyarakat lamban dan tidak rapi. Setelah inovasi,
terjadi komunikasi cepat jajaran Polres Malang Kota dengan masyarakat.

Jumlah laporan masyarakat meningkat. Banyak kritik dan saran,tersedia berbagai jenis layanan
masyarakat, pemanfaatan media informasi publik, penanganan pengaduan masyarakat, dan sosialisasi
program Panic Button.

Manfaat utama inovasi adalah kemudahan bagi masyarakat untuk melapor ke Polisi, biaya sangat
murah bahkan gratis, dan mendapatkan pelayanan Polisi tepat waktu. Walaupun baru 269 orang (8%)
yang memanfaatkan fasilitas panic button dari 3.432 orang pengunduh aplikasi dalam waktu 90 hari,
menunjukkan animo besar masyarakat untuk menggunakan fasilitas pelayanan Panic Button.

Program ini meningkatkan kualitas pelayanan Polri kepada masyarakat dengan standar nasional.
Namun jika inisiatif masih bersifat sektoral, lokal, dan tidak didukung kesatuan di atas, inisiatif akan
mengalami penurunan kualitas cepat atau lambat.

30
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

12. Panic Button On Hand


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Malang City Police Department, East Java.
units of service
innovation

T
he facilities and infrastructure of Malang City Police Department is still limited compared to numerous problems
encountered. Community are reluctant to visit the police station. Therefore, many of crime and order cases were not
properly handled.
The ratio between Malang City Policemen and Society is 1:916 so that police officer are not yet able to provide satis-
factory services. The problem requires collaborative work between police officers, local government, stakeholders, and society.
In October 2015, Malang City Police Department implementedPanic Button on Handas the facility for society who
needs help from police officer. People can freely download the application in an Android phone and can utilize four facilities:
sending reports reception, critics, other services, and public information .
Panic Button on Handservice is applied to all officers and integrated with all functions of Central and Sector Command
in daily basis for 24 hours following thestandard operating procedures (SOP).
Before the innovation, society problems handling was slow and unorganized. After the innovation, Malang City Police
Department communicates with the community rapidly.
The number of reports from society increases. Numerous critics and suggestions, a variety of public services is available,
the use of information public media, society complaint handling, and Panic Button dissemination program.
The innovation main benefit is the simplicity for society to report directly to police, cheap cost or even free, and they get
police services timely. Even though there are still 269 (8%) who used this panic button facility out of 3.432 people who down-
loaded the application in 90 days, it has demonstrated an excellent interest from the society to use the Panic Button facility.
The program increases the Indonesian Police service quality based on the national standard. However, if the initiative
is still sectoral, local area and is not supported by superiors, the initiative quality will be degraded sooner or later.

31
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

13. SKCK Keliling Polres Aceh Besar


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kepolisian Republik Indonesia
Unit Inovasi Unit Pelayanan Satuan Intelkam Polres Aceh Besar
Pelayanan

K
abupaten , Aceh Besar adalah salah satu dari 23 kabupaten di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam
yang memiliki wilayah sebesar 2.903,50 km2 dengan ketinggian 100 meter di atas permukaan laut.
Kondisi alam merupakan wilayah pantai, dataran, dan perbukitan dengan hutan yang mulai gundul,
memiliki sungai-sungai besar mengalir menuju Selat Malaka dan Samudera Indonesia. Kabupaten Aceh Besar
memiliki 23 kecamatan, 68 kemukiman, dan 604 desa, dengan wilayah hukum Kepolisian Resort (Polres) Aceh
Besar sebanyak 13 Kecamatan, 36 kemukiman, dan 342 desa dengan total penduduk 157.559 jiwa dan luas
2.431,45 Km2.
Layanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) hanya dilaksanakan pada satu lokasi bertempat
di Janto, ibu kota Kabupaten Aceh Besar. SKCK adalah surat keterangan resmi yang dikeluarkan oleh
Polri kepada warga masyarakat untuk memenuhi permohonan dari yang bersangkutan atau keperluan
karena adanya ketentuan yang mempersyaratkan. Rekomendasi catatan kepolisian adalah saran tertulis
yang menganjurkan, membenarkan, atau menguatkan seseorang terkait dengan kejahatan dan/atau
pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan. Masyarakat yang membutuhkan
pembuatan dan perpanjangan SKCK mengalami banyak masalah antara lain biaya transportasi mahal,
kehidupan ekonomi pas-pasan, sering mengalami hujan deras, jarak tempuh sekitar 106 km atau 2 jam
perjalanan. Akibatnya penduduk sulit datang ke kantor layanan dan mengakibatkan banyak keluhan.

Polres Aceh Besar menerapkan inovasi layanan SKCK berbentuk layanan SKCK keliling, menjamin
layanan mudah, cepat, dan berkualitas.

Strategi ini dimulai dengan penanganan keluhan, menyiapkan layanan bergilir dan terjadwal,
sinergi antarpemangku kepentingan, pelibatan kepala desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat..
Pelaksanaan dibagi tiga lokasi, dengan waktu layanan pukul 08.00-12.30 dan 1.00-15.30 WIB. Limit
waktu penyelesaian 1 lembar SKCK adalah 12 menit dengan biaya Rp 10.000,-.

Sebelum inovasi, masyarakat yang membutuhkan SKCK sangat sulit memperoleh karena ham-
batan jarak dan waktu perjalanan. Setelah inovasi, terjadi kemudahan dalam pembuatan SKCK karena
dilakukan melalui pelayanan keliling.

Penerbitan payung hukum layanan keliling. Efisiensi waktu dan biaya, bertambahnya animo mas-
yarakat, dan terbangunnya komunikasi yang baik. Peningkatan kualitas layanan, peningkatan jumlah
pemohon, kemudahan membuat SKCK, dan hemat biaya dan waktu.

Partisipasi publik sangat penting untuk keberhasilan inovasi. Kepercayaan para pemangku
kepentingan merupakan prasyarat mutlak, dan komunikasi terus menerus dibutuhkan untuk menjaga
kerja sama yang baik.

32
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

13. Police Clearances Mobile Service


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Aceh Besar Police Department, Special Region Of Aceh
units of service
innovation

A
ceh Besar is one of 23 regencies in the Special Region of Aceh Province that has an area of 2,903.50 km2 with an
altitude of 100 meters above sea level. The natural conditions are coastal areas, plain, and hills with barren forests,
have major rivers flowing towards the Straits of Malacca and the Indonesian Ocean. Aceh Besar Regency has 23
subdistricts, 68 rural administrations, and 604 villages, with Aceh Besar Police Departments jurisdiction is as many as 13
subdistricts, 36 rural administrations, and 342 villages with a total population of 157,559 inhabitants and 2431.45 km2 area.
Police Clearances (SKCK) service is only provided at one location located in Janto, the capital of Aceh Besar Regency.
SKCK is an official document issued by the National Police to any citizens who requested or any needs due to required regu-
lations. Police records recommendation is a written advice that advocates, justifies or strengthens a person associated with
crimes and/or regulation breaches. People who needed the issuances and extensions of SKCK encountered many problems
such as expensive transportation costs, mediocre economic life, often experienced heavy rain, the distance is about 106 km or
2-hour drive. As a result, people faced difficulty to visit the service office and caused many complaints.
Aceh Besar Police Department implements SKCK innovative service in the form of SKCK mobile service, ensures the
service is easy, fast, and qualified.
The strategy starts with complaints handling, setting up alternate and scheduled services, synergy among the stake-
holders, involvement of village chiefs, religious leaders and community leaders. The implementation was divided into three
locations, with the service time at 08:00 to 12:30 and 1:00 to 15:30 pm. Completion time limit for one page of SKCK is 12
minutes and charged Rp 10,000.
Before the innovation, those who need SKCK faced difficulty because of distance barriers and travel time. After the
innovation, SKCK is easy to get because the mobile service.
Mobile service legal basis is enacted. Time and cost are efficient, public enthusiasm increases, and good communication
is developed. Service quality improves, the number of applicants increases, SKCK is easier to get, and cost and time are saved.
Public participation is very essential for the innovation success. Stakeholderss confidence is an absolute prerequisite,
and a continuous communication is needed to maintain good cooperations.

33
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

14.
Wajah Baru website BPS se-Indonesia: Easy to Manage, Multi Devices,
Dynamic Table, dan Multi View
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Badan Pusat Statistik
Unit Inovasi Direktorat Diseminasi Statistik
Pelayanan

P
ada era informasi, fungsi website sebagai sarana pelayanan publik semakin penting, khususnya bagi
instansi yang menyediakan data seperti Badan Pusat Statistik (BPS). Website BPS pada kurun waktu
2009-2014 terdiri dari 548 subdomain yang memiliki tampilan yang berbeda-beda sehingga monitoring
kualitas tidak dapat dilakukan.
BPS menerapkan inovasi wajah baru website yang mengacu pada empat konsep: easy to manage,
responsive to multiple devices, dynamic tables, dan multi-view via PDF, tabel, grafik, dan peta tematik.

Tahap awal berupa pembahasan materi dan mockup tampilan website. Kemudian, merancang
database, program (HTML, PHP, dan Javascript) dan pembuatan template. Sebanyak 16 modul front end
dan 14 modul backend diuji coba. Tahap terakhir adalah implementasi, bimbingan teknis, dan pelatihan.

Sebelum inovasi, wajah website BPS tidak seragam. Setelah inovasi, wajah website seragam.
Website BPS seluruh Indonesia memiliki template yang sama. Manajemen website dilakukan melalui
portal repository terpusat.

Monitoring dan evaluasi seluruh website BPS difokuskan pada kualitas dan konten. Hambatan
navigasi dapat diatasi dan kenyamanan pengguna dapat dipertahankan. Jumlah serangan website
menurun secara signifikan.

Knowledge sharing pemrograman dan pelatihan teknis website sangat penting untuk menya-
makan standar kerja bagi unit kerja yang mengandalkan website sebagai media utama dan tersebar
di seluruh Indonesia.

34
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

14. New Face Of Websites


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Statistics Indonesia
units of service
innovation

I
n the information age, the function of websites as public services mean is increasingly important, especially for agencies
that provide data such as the Statistics Indonesia (BPS).BPS websites during 2009-2014 period consisted of 548 subdo-
mains that had different faces thus the quality monitoring cannot be done
BPS implements the website new face innovation that refers to four concepts: easy to manage, responsive to
multiple devices, dynamic tables, and multi-view via PDF, tables, graphs, and thematic maps.

Preliminary stage is the material discussion and website display mockup. Later, designing database, programs
(HTML, PHP, and Javascript), and templates manufacturing. A total of 16 modules front end and backend module 14
was tested. The last stage is the implementation, technical assistance, and training.

Before the innovation, the BPS websites face is not uniform. After innovation, the websites face is uniform.
BPSs websites throughout Indonesia have the same template. Website management is done through a centralized
repository portal.

Monitoring and evaluation over the entire BPSs websites are focused on the quality and content. Navigation
obstacles can be overcome and user convenience can be maintained. The number of attacks against the websites have
dropped significantly.

Knowledge sharing of programming and website technical training are very important to standardize the working
quality for a unit that relies on the website as the main media and has many locations throughout Indonesia.

35
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

15. Forum Konsultasi Publik Untuk Pemutakhiran Data


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Badan Pusat Statistik
Unit Inovasi Direktorat Ketahanan Sosial,Deputi Bidang Statistik Sosial
Pelayanan

B
asis Data Terpadu (BDT) adalah basis data yang digunakan pemerintah untuk menyalurkan bantuan
sosial (Beras Miskin, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Bantuan Siswa Miskin), sehingga
dituntut akurasi tinggi. Pemutakhiran BDT merupakan tanggung jawab berbagai lembaga termasuk
pemerintah daerah (Pemda) namun BPS melakukan sendiri. Akibatnya, BDT tidak akurat sehingga banyak
Pemda menolaknya.
BPS menerapkan inovasi Forum Konsultasi Publik (FKP) yaitu pelibatan pemerintah daerah dan
tokoh masyarakat untuk melakukan verifikasi keberadaan Rumah Tangga Sasaran (RTS) sehingga men-
gurangi peluang terjadinya salah sasaran.

Rapat koordinasi tingkat provinsi dan kabupaten/kota dilaksanakan. Kepala Desa/Lurah memimpin
kegiatan FKP. Fasilitator BPS memandu konsultasi publik untuk menghasilkan prelist awal. Setiap kepala
dusun/RW memeriksa prelist awal. Hasil FKP setiap desa direkap dalam satu laporan kecamatan. Hasil
FKP setiap kabupaten/kota (berupa prelist akhir) akan divalidasi.

Sebelum inovasi, pendataan terlihat hanya dilakukan oleh BPS. Setelah inovasi, pengumpulan
data melibatkan Pemda dan masyarakat.

Prelist akhir divalidasi ulang oleh petugas yang berbeda. Hasil ground check RTS menunjukkan
bahwa tingkat akurasi meningkat.

Tingkat akurasi dan kepercayaan Pemda dan masyarakat terhadap BDT meningkat.

Untuk menghasilkan data publik yang akurat, sebuah unit kerja tidak bisa bekerja sendirian. Terdapat
berbagai elemen yang harus dilibatkan antara lain pemerintah daerah dan tokoh masyarakat. Mereka
sangat penting sebagai fasilitator dan mediator pengumpulan data di masyarakat. Dalam hal terdapat
dispute, keberadaan pihak-pihak tersebut akan menempatkan lembaga pemerintah dalam posisi netral.

36
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

15. Public Consultation Forum For Data Updating


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Statistics Indonesia
units of service
innovation

I
ntegrated Data Base (BDT) is a database used by the government to deliver social assistances (Rice for Poor, Indonesia
Smart Card, Indonesia Health Card, BPJS, and Poor Students Support), thus it requires high accuracy. BDT updating
is a shared responsibility of various institutions including local governments; however, BPS conducted themselves. As a
result, BDT was not accurate and many local governments refused it.
BPS implements Public Consultation Forum (FKP) innovation as the involvement of local governments and
community leaders to verify the existence of Target Households (RTS), thereby reducing the mistargeting probability.

The coordination meeting of provincial and regency/city is held. Village Heads/ Lurah lead FKP activities. BPS
facilitators guide the public consultation to produce the preliminary prelist. Each head of the neighborhood checks it.
Results of FKP from every village districts is recapitulated into a single report. Results FKP each regency/city (in the
form of the final prelist) will be validated.

Before the innovation, public saw that data collection was solely conducted by BPS. After the innovation, data
collection involves local governments and communities.

Final prelists are revalidated by different officers. RTS ground check results show the accuracy level has increased.

Accuracy and confidence level of local governments and communities toward BDT has increased.

To generate accurate and reliable public data, a work unit can not work alone. There are various elements that
should be included, among others, local government and community leaders. They are very important as facilitators
and mediators in the public data collection. In a dispute event, their presence will place a government unit in a neutral
position.

37
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

16. Aplikasi Mobile Statistik, Papua Barat


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Badan Pusat Statistik
Unit Inovasi BPS Provinsi Papua Barat
Pelayanan

S
eiring perkembangan teknologi dan informasi, permintaan akan data dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Provinsi Papua Barat semakin meningkat. BPS memenuhi kebutuhan data statistik diupayakan melalui
berbagai cara seperti perpustakaan dan website. Akan tetapi, kondisi geografis Papua Barat mempersulit
usaha mendapatkan data dan informasi yang up to date. Tingkat pemanfaatan data BPS Papua Barat masih
rendah. Pada tahun 2013, jumlah pengunjung 60 orang dan akses website sebesar 10.000. Sebagian besar
pengunjung BPS adalah pelajar dan mahasiswa. Untuk mengunjungi BPS, mereka menempuh jarak lebih dari
15 km. Masyarakat masih mengeluhkan layanan data statistik berbasis web karena lambatnya jaringan internet.
BPS Papua Barat menerapkan inovasi Statistik Papua Barat yaitu layanan informasi statistik berbasis
android. Pengguna data cukup mengunduh aplikasi di smartphone android kemudian mendapatkan
data. Aplikasi bisa digunakan di manapun dan kapanpun dan dalam keadaan offline.

Sosialisasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya. Pembuatan software dan
mengintegrasikan data ke dalam aplikasi.

Sebelum inovasi, masyarakat sulit memperoleh data BPS karena biaya mahal dan waktu yang
lama. Sesudah inovasi, data diperoleh hanya dengan menggunakan android smatphone.

Pengguna data BPS meningkat. Data mudah diakses, kapan saja dibutuhkan. Pengguna data bisa
memperoleh data dan informasi statistik yang diperlukan dengan mudah, dan murah karena ukuran
data kecil. Pengguna tidak perlu mengunduh semua konten publikasi.

BPS semakin dikenal masyarakat. Keluhan pelayanan menurun. Apresiasi diberikan oleh berbagai
kalangan karena kemudahan mengakses data. Masyarakat semakin melek informasi dan data.

Pemahaman terhadap kesulitan masyarakat, komitmen penyedia layanan publik, dan dukungan
sarana yang memadai merupakan kunci-kunci sukses inovasi ini.

38
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

16. Statistics Mobile Application, West Papua


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Statistics Indonesia
units of service
innovation

T
he Along with the development of technology and information, the demand for data from the Statistics Indonesia
(BPS) of West Papua Province is increasing. BPS meets the needs of statistical data sought through various means
such as library and website. However, the geography of West Papua complicates efforts to get data and up to date
information. Data utilization rate in BPS of West Papua is still low. In 2013, the number of visitors and access to the website
are 60 and 10,000 respectively. BPS visitors mostly are students. To visit BPS, they cover a distance of over 15 km. Statistical
data services still complained of a web-based community due to geographic factors and slow internet connection. People have
complained to web-based data service statistics for a slow internet connection.
BPS of West Papua implements innovation of Statistics of West Papua as a statistical information service based on
Android. Data users simply download the application on android smartphone and then get data. Application can be used
anywhere, anytime, and in the offline situation.
Dissemination of information to public and other stakeholders. Making software and integrating data into the application.
Before the innovation, the public is difficult to obtain BPS data because it was expensive and taking a long time. After
the innovation, data are obtained only by using android smatphone.
BPS data users increase. Data is accessible, whenever needed. Data users can obtain data and statistical information
easily, and inexpensively because the data size is small. Users do not need to download all the publications content.
BPS increasingly known to the public. Complaints toward services are decreasing. Appreciation is given by various
groups because of the ease of data access. Society is increasingly literate on information and data.
An understanding of the community difficulties, the commitment of public service providers, and adequate means of
support are the keys to success of the innovation.

39
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

17. Proses Pengesahan 5 Tahunan Di Samsat Pembantu Maguwo


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Prov. DI Yogyakarta
Unit Inovasi Kantor Pelayanan Pajak Daerah Sleman
Pelayanan

R
umah Samsat (Sistem Manunggal Satu Atap) Sleman sebagai Samsat Induk melayani berbagai
kebutuhan masyarakat yaitu pengesahan pajak kendaraan bermotor per tahun dan 5 tahun, proses
balik nama, STNK hilang, ubah bentuk, dan mutasi kendaraan bermotor.
Seluruh proses pembayaran pajak kendaraan bermotor terkonsentrasi di Samsat Induk dengan
sumber daya manusia terbatas dan ruang kerja tidak bisa menampung tambahan karyawan. Akibatnya
suasana kantor menjadi tidak tertata dan tidak nyaman. Setiap harinya, Samsat Induk melayani 2.000
wajib pajak, bekerja full time namun antrian dokumen selalu panjang.

Gedung Samsat Pembantu Maguwo di Jalan Jogya Solo dibangun, tempat yang sangat strategis
didukung infrastruktur yang memadai. Pada 29 April 2014 diresmikan layanan pengesahan pajak kendaraan
bermotor 5 tahunan di kantor ini, melayani 6 kecamatan di wilayah timur Kabupaten Sleman. Dokumen
yang dilayani adalah Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB)
atau Plat Nomor, dan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) atau bukti pembayaran pajak kendaraan.

Strategi pelayanan Samsat Pembantu Maguwo adalah sarana prasarana yang memadai dan sumber
daya manusia yang berkualitas disediakan. Sosialiasi untuk menumbuhkan kesadaran, kepatuhan, dan
partisipasi masyarakat dilaksanakan.

Sebelum inovasi, semua pengurusan pembayaran pajak kendaraan bermotor hanya dilakukan
di Sleman. Setelah inovasi, kepadatan pelayanan di Samsat Induk berkurang karena didistribusikan ke
Maguwo.

Pengurusan berkas-berkas kendaraan bisa dilayani di dua tempat sehingga memberikan kemu-
dahan dan pilihan kepada masyarakat.

Petugas lebih mudah dalam mengidentikasi kendaraan bermotor. Tingkat kesalahan dapat
diminimalisir karena volume pengurusan yang tidak terlalu banyak. Masyarakat lebih mudah dalam
melakukan proses pembayaran pajak kendaraan bermotor. Waktu yang dikeluarkan oleh wajib pajak
yang akan melakukan pembayaran lebih efisien karena bisa memilih jarak yang lebih dekat dan jumlah
antrian berkurang. Masyarakat menyambut dengan positif inovasi ini.

Upaya peningkatan pelayanan dapat dilakukan dengan memperbanyak jumlah outlet pelayanan
sehingga dapat memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat.

40
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

17. Maguwo Samsat Auxiliary Office Innovation


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Sleman Regency, Special Region Of Yogyakarta
units of service
innovation

S
amsat (One Roof Joint Administrative Unit) of Sleman as the Central Samsat serves peoples needs such
as tax validation of vehicle per annum and every 5-year, ownership changes, missing vehicle registration,
change vehicles shapes, and vehicle location registration change.
The whole payment process of taxes on vehicles were concentrated in the Central Samsat with
limited human resources and office spaces can not accommodate additional employees. As a result,
the office condition became disorganized and uncomfortable. Every day, the Central Samsat served
2,000 taxpayers, works full time but the document queues was always long.

Samsat Maguwo auxiliary office in Jogya Solo Street, is built, a very strategic place supported
with adequate infrastructure. On April 29, 2014 validation service of vehicle tax every 5-year in the
office was served, covers six subdistricts in the eastern part of Sleman Regency. It serves the following
documents: vehicle registration certificate (STNK), vehicle registration number (TNKB), and regional
tax confirmation (SKPD) or receipt of vehicle tax payment.

Service strategy of Maguwo Samsat auxiliary office is the provision of adequate infrastructure
and qualified human resources. Dissemination to raise awareness, compliance, and society participa-
tion are conducted.

Before the innovation, all payment of vehicle tax was conducted only in Sleman. After the inno-
vation, the density service at the Central Samsat is reduced because the service has been distributed
to Maguwo.

Management of vehicle documents can be treated in two places, thus provides convenience
and choice to society.

It is easier for officers to identify motor vehicles. Error level can be minimized because the number
of inspected vehicles is not too much. Society is getting easier in payment process of vehicle tax. Time
spent by the taxpayers to make payment are more efficient because they can choose a shorter distance
and the number of queues is reduced. Society positively welcomes this innovation.

Efforts to improve the service can be done by expanding the number of service outlets in order
to provide better access to society.

41
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

18. Kami Datang, Penglihatan Terang


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Prov. Bali
Unit Inovasi RS Mata Bali Mandara
Pelayanan

S
ecara geografis Provinsi Bali dengan luas wilayah 5.636.66 km2, dikelilingi pesisir pantai. Jumlah
penduduk sebesar 3.891.428 jiwa dengan kepadatan penduduk 690 jiwa/ km2. Provinsi Bali
sebagai salah satu tujuan wisata di Indonesia menghadapi masalah kesehatan. Bali merupakan
salah satu dari 11 provinsi dengan prevalensi kebutaan sebesar 1% dan salah satu dari 12 provinsi yang
mempunyai prevalensi katarak di atas prevalensi nasional. Kebutaan dapat disebabkan oleh katarak
dan Diabetes Mellitus (DM). Rumah Sakit Mata Bali Mandara ikut berperan aktif dalam upaya penang-
gulangan kebutaan yang disebabkan oleh katarak.
Dengan tingkat kebutaan sebesar 1%, maka jumlah penduduk Bali yang mengalami kebutaan
berjumlah sekitar 38.914 jiwa. Saat ini penanganan masalah kesehatan mata belum maksimal dan
merata. Penyebaran dokter, spesialis mata, dan sarana prasarana kesehatan mata masih terkonsentrasi
di daerah-daerah tertentu. Di daerah lain masyarakat masih kesulitan mendapatkan akses pelayanan
kesehatan baik karena masalah transportasi, tidak ada yang mengantarkan ke fasilitas kesehatan terdekat.
RS Mata Bali Mandara menerapkan layanan pengobatan katarak menggunakan bus operasi (mo-
bile eye clinic) yang ditempatkan di Puskesmas pada jadwal tertentu. Jika saat screening ditemukan
penyakit sulit, maka pasien dirujuk ke RSUD atau RS Mata Bali Mandara. Sasaran pasien yang dioperasi
katarak di bus operasi adalah masyarakat miskin yang jauh dari akses pelayanan kesehatan mata, dan
belum terlindungi oleh asuransi kesehatan. Pembiayaannya dibebankan pada Jaminan Kesehatan Bali
Mandara dan dana CSR perusahaan.
Strategi inovasi terdiri atas dua tahap. Tahap persiapan meliputi pembentukan komite aksi,
regulasi, rapat persiapan dan koordinasi. Tahap pelaksanaan meliputi screening, puskesmas keliling,
dan operasi katarak.
Sebelum inovasi, penderita katarak tidak mampu berobat. Sesudah inovasi, penderita penyakit
mata/katarak tertolong Mobile Eye Clinic, Puskesmas, RSUD, dan RS Mata Bali Mandara.
Jumlah pasien katarak yang dioperasi oleh RS Mata Bali Mandara meningkat, dari 1.353 orang
(2010) menjadi 3.484 orang (2014). Cataract Surgery Rate dari 1.020,6 per 1 juta penduduk (2010)
menjadi 1.468,2 per 1 juta penduduk (2014). Angka kebutaan di Provinsi Bali menurun dari 1% menjadi
0,3%. Masyarakat miskin penderita katarak tertolong dengan pelayanan Mobile Eye Clinic. Pelayanan
operasi katarak di dalam gedung RS telah berkembang menjadi kegiatan penjaringan dan operasi
katarak dilakukan menggunakan Mobile Eye Clinic.
Rujukan medik spesialistik berkembang. Pelayanan kesehatan mata yang terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat lebih merata. Dukungan dari semua komponen masyarakat menanggulangi gang-
guan penglihatan meningkat.
Kerja sama semua pihak, komitmen pemerintah dan tenaga kesehatan, partisipasi publik, sarana
dan prasarana yang mendukung menjadi kunci keberhasilan inovasi ini. Inovasi ini merupakan bentuk
keberpihakan kepada masyarakat miskin.

42
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

18. Mobile Eye Clinic, Bali Mandara Eye Hospital


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Badung Regency, Bali
units of service
innovation

G
eographically, Bali Province area is 5,636.66 km2, surrounded by coast. The population number is 3,891,428 in-
habitants with population density is 690 inhabitants/ km2. Bali Province as the Indonesias tourist destination has
to deal with health problems. Bali is one of the 11 provinces with a prevalence of blindness of 1% and one of the 12
provinces with cataract prevalence is above the national average. Blindness is caused by either cataract or Diabetes Mellitus
(DM). Bali Mandara Eye Hospital takes an active role to fight against blindness caused by cataract.
With 1% blindness rate, the number of blind people in Bali is about 38.914. Currently, the handling of eye health problem
is not maximum and even. Distribution of doctors, ophthalmologists, and eye health infrastructures still focused in particular
areas. Whereas in other areas, people are still troubling in getting access to better health services because of transportation
problems or nobody could drive patients to the nearest health facility.
Bali Mandara Eye Hospital impalements cataract treatment service using operation bus (mobile eye clinic) which is
placed at the health center on particular schedules. When a serious disease is found during screening, the patient is transferred
to Regional Public Hospitals (RSUD) or Bali Mandara Eye Hospital. The operation bus targets poor patients who are far from
eye health service access, and not protected by health insurance. Service cost is fully bore by Bali Mandara Health Insurance
and companies CSR.
The innovation strategy consists of two phases. The preparation phase comprises the formation of action committee,
regulation, meeting preparation, and coordination. The implementation phase includes screening, mobile health center, and
cataract surgery
Before the innovation, cataract patients were unable to get treatment. After the innovation, eye disease/ cataract
patients are helped by Mobile Eye Clinic, health center, Regional Public Hospitals (RSUD), and Bali Mandara Eye Hospital.
The number of cataract patients who got surgery by Bali Mandara Eye Hospital increased, from 1,353 people (2010) to
3,484 people (2014). Cataract Surgery Rate from 1,020.6 per 1 million inhabitants (2010) to 1,468.2 per 1 million inhabitants
(2014). The number of blindness in Bali Province decreases from 1% to 0.3%. Cataract patients from poor family are helped
by Mobile Eye Clinic service. Cataract surgery in the hospital has developed into networking activities and is performed using
the Mobile Eye Clinic.
Specialist medical referral develops. Affordable eye health service has widely spread among society. Support from all
society elements to eradicate visual problems increases.
Cooperation from all parties, commitment of government and health workers, public participation, and supported
infrastructure are success keys to the innovation. The innovation is an affirmative action for the poor.

43
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

19. Gendis System Untuk Pasien Diabetes Mellitus


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Unit Inovasi Puskesmas Kecamatan Cengkareng
Pelayanan

D
iabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit tidak menular yang mengalami kenaikan jumlah
penderita signifikan. DM yang tidak terkendali dapat menyebabkan penyakit komplikasi yang
berdampak pada morbiditas dan mortalitas. Pengendalian DM diupayakan dengan pengobatan
teratur dan perbaikan pola hidup.
Layanan terhadap pasien penderita DM selama ini kurang memuaskan. Media pendaftaran pasien
DM dilakukan melalui loket dengan waktu tunggu yang cukup lama, menimbulkan kelelahan pasien.
Kepatuhan berobat pasien rendah (30%). Prevalensi DM cenderung meningkat, biaya medis mahal,
dan pasien DM tidak patuh berobat ke PTM Cengkareng sehingga sering terjadi komplikasi jantung
dan stroke.
Puskesmas Cengkareng melakukan terobosan untuk meningkatkan kepatuhan berobat pasien
DM melalui gerakan Gugus Kendali Mutu (GKM) GENDIS, merupakan layanan cepat paperless untuk
meningkatkan kepatuhan berobat pasien DM, dengan memperhatikan aspek-aspek orang, bahan,
cara, dan alat dalam layanan. Sosialisasi, konseling, dan penyuluhan penyakit DM dilakukan melalui
media audiovisual.
GKM Gendis menggunakan SIGARENG (Sistem SMS Gateway Puskesmas Cengkareng), pem-
berian kartu kendali berobat untuk pasien, pembuatan sistem pesan pengingat pasien pada satu hari
sebelum jadwal kontrol, pemberian lembar informasi program SIGARENG, konsultasi melalui SMS dan
penggunaan alat peraga bergambar dan elektronik dalam penyuluhan. GKM Gendis memperbaiki
layanan, dan standar pelayanan dengan menawarkan metode layanan baru melalui media elektronik
sehingga efisiensi tercapai dan aksesibilitas lebih baik.
Sebelum inovasi, layanan pasien DM tidak memberikan kepuasan pasien. Setelah inisiatif, terjadi
perubahan layanan secara signifikan (waktu tunggu, kinerja petugas, kemudahan konsultasi) sehingga
meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pengunjung. Peningkatan kepatuhan berobat pasien DM
menggambarkan keberhasilan inovasi GKM Gendis.
SMS Gateway Pendaftaran untuk mempersingkat waktu pelayanan pasien. Waktu pelayanan
menjadi efisien, efektif, dan mengurangi kelelahan pasien, SMS Reminder kontrol berobat pasien
meningkatkan kepatuhan pasien karena pasien merasa diperhatikan dan menambah semangat pasien
untuk control. Tersedia e-konsultasi via SMS, penggunaan lembar informasi SIGARENG, kartu kendali
berobat, dan media audiovisual untuk konseling dan penyuluhan.
Kesadaran pasien untuk menjaga kesehatan dan memperbaiki gaya hidup teratur terutama pola
diet dan aktivitas fisik menigkat. Penggunaan teknologi dan system pengingat yang efektif dapat
meningkatkan kepatuhan pasien dalam berobat secara rutin. Penjelasan tentang gaya hidup sehat
bagi pasien dengan konseling dan penggunaan audiovisual lebih efektif merubah gaya hidup pasien.

44
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

19. Gendis System For Diabetes Mellitus Patients


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency DKI Jakarta
units of service In Cengkareng Health Care
innovation

D
iabetes Mellitus (DM) is a non-communicable disease that has experienced the increasing number of patients
significantly. Uncontrollable DM can cause a complication disease that gives impact to morbidity and mortality.
To control that illness, a regular treatment is suggested as well improvement in lifestyle.
The service given to DM patients is less satisfying. The registration media of DM patients is required in a counter with
such a long waiting line that causes patients fatigue. The patients do not have medical awareness (30%). DM prevalence tends
to elevate, medical cost is expensive, and DM patients do not have a medical compliance to go to PTM Cengkareng which later
brings them to suffer from heart and stroke complication.
Community Health Centre Cengkareng implements the breakthrough to increase DM patients awareness by creating
a movement called Quality Control Group (GKM) GENDIS, a quick paperless service to increase medical patients awareness
of DM patients by considering personal, material, service tools. The consultation, counseling, dissemination of DM disease is
conducted by audiovisual media.
GKM Gendis utilizes SIGARENG (SMS Gateway System of Community Health Centre Cengkareng), provision of
control card administration for patients, implementation of patients reminder system a day before control schedule, provision
of sheet information program administration of SIGARENG, consultation by SMS and the use of picture and electronic during
counseling. GKM Gendis improves services and the service standards by offering new service method using electronic media
thus efficiency and accessibility can be reached much better.
Before the innovation, the service for DM patients was not satisfactory. After the innovation, there are significant service
changes (waiting time, officers performance, and counseling facility) so that they increase both trust and visitors satisfaction.
The increased of patients compliance exhibits the success of GKM Gendis innovation.
Registration SMS Gateway to reducing the service time. The service time becomes efficient, effective, and reduces patients
fatigue, the control of SMS Reminder patients awareness increases patients awareness because patients feel scrutinized and
therefore it increases patients motivation to have their condition examined. The consultation via SMS, the use of SIGARENG
information sheet, control card medication and audiovisual media for counseling are provided.
Patients awareness to maintain their health and improve their lifestyle especially their diet and physical activity increases.
The use of technology and reminder system can increase patients medical awareness in taking their medical checked up regularly.
The explanation about healthy life style by counseling and the use of audiovisual is proven effective to alter patients life style.

45
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

20. Jakarta Smart City


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Unit Inovasi Unit Pengelola Jakarta Smart CityDinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan
Pelayanan

K
abupaten Provinsi DKI Jakarta merupakan ibukota Indonesia, pusat pemerintahan dan perekonomian
nasional. Penduduk Jakarta pada tahun 2015 berjumlah 9.988.495 jiwa dan pekerja komuter dari daerah
penyangga berjumlah 1.382.296 jiwa. Sebagai kota besar, Jakarta memiliki permasalahan yang sangat
kompleks. Transportasi, sampah, air bersih, dan berbagai layanan publik lainnya membutuhkan manajemen
yang efektif dan efisien.
Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan Provinsi DKI Jakarta pada Desember 2014 melun-
curkan inovasi Smart City (JSC) yaitu sistem terpadu berbasis teknologi informasi yang menghubungkan
seluruh potensi kota Jakarta berupa portal dan aplikasi di telepon pintar. Tampilan JSC berbentuk peta
geospasial dan footage dari CCTV di berbagai sudut kota. JSC memiliki 6 karakteristik yaitu Smart Gov-
ernance, Smart People, Smart Living, Smart Mobility, Smart Economy, dan Smart Environment. Targert
inovasi adalah pencapaian Kota Terbuka dan Cerdas yaitu kota yang mengedukasi dengan membuka
semua data yang bermanfaat tanpa batasan dan syarat apa pun.

Koordinasi dan sinergi antar unit kerja dilakukan. Aplikasi dan software dikembangkan. Data yang
dimiliki dibagikan kepada publik dengan Application Programming Interface sehingga menjadi open data.

Sebelum inovasi, data tersebar di berbagai unit kerja tanpa koordinasi yang jelas. Setelah inovasi,
terwujud informasi tunggal Kota Terbuka dan Cerdas didukung kerja sama dengan Google Waze dan
Google Maps. Keluhan warga melalui Qlue dan data pembangunan sektoral dapat ditampilkan. CCTV
diintegrasikan dan dipublikasi secara online.

Kemacetan dan banjir dapat diantisipasi pengguna jalan berkat data Google Waze dan Qlue.
Masyarakat dapat melihat seluruh CCTV yang berada di Jakarta. Jumlah pengunjung portal dan down-
load aplikasi meningkat.

Akses informasi berbagai layanan publik meningkat. Keluhan warga kota dapat diterima dan
ditindaklanjuti dengan cepat. Informasi pembangunan kota dapat diakses sehingga meningkatkan
pengawasan publik.

Kunci keberhasilan inovasi ini adalah konsep yang jelas, integrasi berbagai sistem informasi,
keterbukaan informasi publik, dan sinergi antarpemangku kepentingan. Dengan adanya portal, setiap
permasalahan dapat dilihat dan dianalisis, diantisipasi secara cepat dan akurat melalui pemanfaatan
teknologi informasi yang pintar.

46
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

20. Jakarta Smart City


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency The Special Capital Region Of Jakarta
units of service
innovation

T
he Special Capital Region of Jakarta Province is the capital of Indonesia that is also the center of the government and
national economy. The population of Jakarta in 2015 reached 9.988.495 people and commuting workers from the
buffer area reached 1.382.296 people. As a big city, Jakarta has many complicated problems. Transportation, garbage,
clean water, and many other public services that need effective and efficient management.
Jakarta Communication, Informatics, and Public Relations Department in December 2014 launched an innovation
named Jakarta Smart City (JSC) as an integrated system based on information technology which connects every potential in
Jakarta, in the form of portal and smartphone application. JSC display is made up from geospatial maps and CCTV footage
from the city corners. JSC has the following six characteristics: Smart Governance, Smart People, Smart Living, Smart Mobility,
Smart Economy, and Smart Environment. The innovation target is to achieve Open and Smart City, a city educates its people
through opening all useful data without restrictions and requirements.
Coordination and synergy between units are conducted. The application and software are developed. The existing data
are shared with public through Application Programming Interface, thus, it becomes an open data.
Before the innovation, the data scatter in many units without obvious coordination. After the innovation, single infor-
mation of Open and Smart City is realized supported by cooperation with Google Waze and Google Maps. Citizens complaints
through Qlue and sectoral development data can be displayed. CCTV is integrated and publicized online.
Traffic jam and flood can be anticipated by the road users using Google Waze and Qlue data. People can see all the
CCTV in Jakarta. The number of portal visitors and application downloads are increased.
Access to various public services information increases. Citizens complaints are well received and followed up faster.
The accessibility of city development information improves public control.
Success keys of the innovation are a clear concept, integration of various information systems, public information
openness, and stakeholders synergy. With the portal existence, every problem can be seen and analyzed, anticipated fast and
accurate through smart information technology utilization.

47
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

21. Wajah Baru Layanan Perpustakaan Umum


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Provinsi Jawa Barat
Unit Inovasi Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
Pelayanan

P
erpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan
rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan bangsa. Layanan prima dengan memanfaatkan
teknologi terkini menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan pelayanan terhadap mas-
yarakat. Masyarakat diberikan akses seluas-luasnya terhadap informasi yang dimiliki Perpustakaan
Umum Jawa Barat.
Pemustaka harus antri cukup panjang untuk menunggu dilayani petugas saat peminjaman
koleksi. Jumlah petugas layanan yang terbatas menjadikan kesibukan yang tiada henti dalam melayani
pemustaka di meja peminjaman dan pengembalian buku. Antrian yang panjang membuat suasana tidak
menyenangkan bagi pemustaka dan petugas. Pemustaka tidak dapat mengembalikan koleksi pada
saat layanan perpustakaan tutup. Pemustaka direpotkan dengan kewajiban menulis buku tamu secara
manual di buku besar tamu yang disediakan. Untuk menjadi anggota perpustakaan pemustaka harus
antri dilayani dikarenakan petugas pendaftaran anggota perpustakaan harus menginput data identitas
calon anggota ke dalam sistim informasi satu persatu dengan jumlah kolom informasi yang cukup
banyak. Petugas begitu sibuk melayani calon anggota perpustakaan. Untuk sekedar perpanjangan
koleksi, pemustaka harus datang ke Perpustakaan Umum Jawa Barat.

Perpustakaan Umum Jawa Barat meluncurkan inovasi Wajah Baru Layanan Perpustakaan dengan
memanfaatkan teknologi informasi yang dipadukan dengan perangkat keras pendukung yaitu meng-
gunakan teknologi barcode maupun RFID (Radio Frequency Identification) dalam pengadaan koleksi,
pengolahan bahan pustaka, pencatatan keanggotaan dan sirkulasi koleksi serta penelusuran koleksi
secara online. Inovasi terdiri dari tiga hal, yaitu layanan mandiri berbasis teknologi informasi; layanan
online; dan media informasi tematik.

Strategi inovasi meliputi inventarisasi permasalahan dan studi banding ke Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia, Perpustakaan Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dan Perpustakaan Daerah Istimewa
Jogyakarta yang sudah terlebih dahulu menerapkan layanan dengan memadukan teknologi informasi
yang dipadukan dengan perangkat keras berteknologi barcode dan RFID. Kemudian dilakukan peren-
canaan dan pelaksanaan pekerjaaan, pelatihan kepada tenaga-tenaga operator tentang penggunaan
teknologi informasi, dan petunjuk praktis pada masing-masing perangkat dengan bahasa yang mudah
dipahami pemustaka.

Sebelum inovasi, terdapat banyak masalah layanan informasi perpustakaan. Sesudah inovasi, Wajah
Baru Layanan Perpustakaan meningkatkan jumlah pemustaka, pelayanan lebih baik, cepat dan nyaman.

Tidak terjadi lagi antrian pemustaka saat pengisian buku tamu, pendaftaran, peminjaman, dan
pengembalian koleksi. Terdapat kemudahan pelayanan dan tersedia informasi tematik. Tersedia kotak
saran dan kepuasan pemustaka, pemanfaatan website, pengelolaan pengaduan layanan, pembuatan
KPI (Key Performance Indicator) layanan, dan peningkatan kepuasan pemustaka.

48
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

21. New Face Of Public Library Service


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency West Java
units of service
innovation

S
ampang Library has a function as the infrastructure of education, research, preserve, information, and
recreation to improve nation intelligence. Excellent service by utilizing the latest technology to be one of
the options to improve society service. The society is given the widest access to information held by the
Public Library of West Java.

Librarians have to stand in long line and wait for officers serving them when lending the collection. A
limited number of officers makes the relentless business in serving the librarians to borrow and return the books.
The long line makes an uncomfortable situation for librarians and officers. The librarian cannot return the
books when the library is closed. The librarian is bothered by the obligation to write the guest book manually.
To become a member of the library, the librarian must stand in line because the registration officers should input
the data of the member to information system one by one with quite many columns to fulfill. The officers are
so busy in serving the librarian member. Only for more extension of books, the librarian should come to Public
Library of West Java.

Public Library of West Java launched the innovation New Faces of Public Library by utilizing informa-
tion technology combined with supporting hardware that uses barcode technology and RFID (Radio Frequency
Identification) in supplying collection, processing library materials, recording membership and circulation of
collections and searching the collection via online. This innovation consist of three points, they are self-service
based on information technology; online services; and thematic information media.

Innovation strategy includes problems inventory and study visit to the National Library of Indonesia, Li-
brary of Jakarta Capital City, and the Library of Special Region of Yogyakarta which already applied information
technology services by combining hardware with the barcode and RFID technology. Then, make the planning
and implementation of employment, training for operator officers about using the information technology, and
practical instructions on each device with understandable language for librarians.

Before the innovation exists, there were many problems in library information service. While, after that
the New Face of Library Service improves the number of a librarians, better, fast and comfortable services.

There is no long line for librarian anymore when writing the guest book, registration, borrowing, and re-
turning the collection. There are easy service and thematic information. There are also librarian suggestion box
and satisfaction, the use of the website, complaint management services, manufacture of KPI (Key Performance
Indicator) services, and improvement of librarian satisfaction.

Fast service is a result of the implementation of software and hardware. The officers are not bothered
by only clerical activity to serve librarian, thus they can learn and improve the professionalism as a librarian.

49
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

Pelayanan cepat merupakan buah dari implementasi perangkat lunak dan keras. Petugas tidak
disibukkan kegiatan klerikal semata untuk melayani pemustaka sehingga bisa belajar dan mening-
katkan profesionalitas sebagai pustakawan. Pemustaka tidak banyak membuang waktu untuk antri di
meja-meja layanan. Peningkatan akurasi transaksi peminjaman dan pengembalian, dan keterampilan
dalam pengelolaan teknologi informasi.

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan obat mujarab permasalahan layanan perpustakaa.


Petugas ditantang mengikuti pelatihan sehinga manajemen perpustakaan makin efisien dan efektif.
Berbagai kemudahan layanan perpustakaan telah diwujudkan. Inovasi layanan perpustakaan berkelan-
jutan didukung komitmen pimpinan didukung aparat perpustakaan, perbaikan dan pengembangan
sistem layanan, pemeliharaan perangkat lunak dan perangkat lainnya, penggunaan standar operasional
(SOP), penerapan indeks kepuasan pelanggan, pemantauan dan evaluasi kunjungan layanan, dan
pelaporan berkualitas.

50
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

Librarian is not wasting time only for standing in line in service tables. The improvement of borrowing and
returning transaction, and skill in managing information technology.

The use of information technology is the best cure to fix the problems in library service. Officers are
challenged to join the training thus the library management be more efficient and effective. Several of easiness
of library services has been realized. The innovation of library services supported by the commitment leader
from the library, repair and service system development, maintenance of software and other devices, the use of
standard operations (SOP), the application of customer satisfaction index, monitoring and evaluation of service
visits, and quality report.

51
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

PACAR BINAL (Pangkalan Cari Izin Bagi Nelayan) Implementasi pelayanan

22.
perizinan perikanan pada Gerai Investasi UPT PTSP BPMD Provinsi Jawa Tengah
Study Kasus di BPPT Kota Tegal
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Provinsi Jawa Tengah
Unit Inovasi UPT PTSP Badan Penanaman Modal Daerah
Pelayanan

K
ota Tegal berada pada jalur pantai utara Jawa Tengah di antara Kota Cirebon dan Semarang.
Penduduk banyak yang bekerja sebagai nelayan, harus mengurus izin perikanan keluar kota, yaitu
Semarang di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Provinsi Jawa Tengah. Ada lima mas-
alah dalam pelayanan perizinan perikanan PTSP yaitu lemahnya koordinasi antar instansi Provinsi dan
Kabupaten Kota; jauhnya jarak lokasi nelayan di Kota Tegal dengan institusi pemberi izin di Semarang;
prosedur rumit, proses lama, dan biaya yang mahal; merebaknya penggunaan calo yang merupakan
bentuk kolusi; dan pemalsuan dokumen perizinan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, diterapkan inovasi pelayanan perizinan perikanan kepada
nelayan dengan nama PACAR BINAL (PANGKALAN CARI IZIN BAGI NELAYAN) di Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu (BPPT) Kota Tegal. Program ini kreatif dan inovatif karena menyederhanakan mekanisme
perizinan, mendekatkan unit layanan dengan pemohon, membatasi ruang gerak calo, meningkatkan
keamanan dokumen melalui penggunaan barcode, dan meningkatkan integritas pegawai.
Strategi inovasi adalah dengan memberi kewenangan kepada BPPT Kota Tegal untuk memberikan
pelayanan perizinan. Untuk membangun kapasitas unit ini dilaksanakan workshop dan pelatihan untuk
petugas, dan disediakan sarana dan prasarana pelayanan. Untuk memonitor proses, disusun prosedur
standar dan alur pelayanan dan transparansi mengenai persyaratan yang harus dipenuhi pemohon.
Pengurusan perizinan kapal ikan menjadi lebih mudah, murah, dan cepat karena sebelum ino-
vasi diimpelemntasikan pemohon harus ke Semarang, sesudah inovasi cukup dilakukan di Kota Tegal.
Jumlah perizinan setelah inovasi meningkat 15% dari sebelumnya 70-80 berkas per bulan menjadi
90-100 berkas per bulan.
Keluaran yang dihasilkan inovasi PACAR BINAL adalah surat izin dilengkapi barcode sebagai
upaya mengurangi pemalsuan dokumen. Demikian juga pemohon menikmati efisiensi waktu, biaya,
dan tenaga. Kini pelayanan perizinan mengadopsi sistem online, dengan penyajian informasi yang
cepat dan transparan. SMS Gateway digunakan untuk mengirimkan pemberitahuan kepada pemohon
via telepon genggam.
Manfaat inovasi ini dirasakan oleh aparat pelaksana dan instansi terkait, para pemohon perizinan,
dan seluruh pemangku kepentingan, berupa kenyamanan dan kemudahan dalam memperoleh informasi
pengoperasian dan pengawasan kapal.
Pembelajaran yang dapat diambil dalam pelaksanaan gerai pelayanan perizinan perikanan di
BPPT Kota Tegal adalah peningkatan kualitas tenaga pelaksana PACAR BINAL berupa pengetahuan
tentang teknologi informasi dan perikanan tangkap. Terjadi peningkatan efisiensi biaya, waktu, dan
tenaga. Informasi dan pengumuman kegiatan perikanan tersedia untuk konsumsi publik.

52
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

22. Pacar Binal, The Integrated Licensing Service Agency


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Tegal City, Central Java
units of service
innovation

T
egal City is located along the coastline of Central Java, between Cirebon and Semarang. Its citizens who mostly are
fishermen, have to obtain fishery license out of their city, which is Semarang, in the office of The Integrated One-Gate
Service (PTSP) of Central Java. There are five problems in fishery licensing service of PTSP such as lack of coordination
between the Province and Regency/City agency; long distance between fishermen locations in Tegal City with licensing service
agency in Semarang; complicated procedure, long process, and expensive cost; the spread of broker that is another form of
collusion, and the forgery of license documents.
To overcome those problems, an innovation for fishery licensing service is implemented to the fishermen under the name
of PACAR BINAL (Licensing Station for the Fishermen) in the Integrated Licensing Service Agency (BPPT) in Tegal City. This
program is creative and innovative because it simplifies the licensing mechanism, puts the service unit closer with the applicants,
limits the access of illegal brokers, improves documents security through barcode, and increases the integrity of the employees.
The strategy of this innovation is to give authority to BPPT Tegal City to deliver licensing service. In order to establish
the capacity of this unit, there will be a workshop and training for the officers, and service utilities and infrastructure will also
be provided. In order to monitor the process, standard procedure and service blueprint is arranged, as well as transparency
about requirements that have to be fulfilled by the applicants.
The licensing arrangement of fishing boats is becoming easier and faster because before the innovation was implemented,
applicants needed to go to Semarang, and after the innovation, all the process can be conducted in Tegal City. The number of
licensing applicants have also been improving by 15%, from 70-80 documents to 90-100 documents per month.
The output from the innovation of PACAR BINAL is the license that is provided with a barcode as an attempt to avoid
document forgery. The applicants also get time, cost, and energy efficiency. Now, licensing service has adopted the online
system with information delivery that is fast and transparent. SMS Gateway is used to send notifications to the applicant via
mobile phone.
The benefits of this innovation are obtained by the implementing officers and related agency, license applicants, and
all the stakeholders in the form of convenience and simplicity in obtaining information about ship operation and supervision.
The lesson that can be learned from the implementation of fishery licensing service outlet in BPPT of Tegal City is the
improvement of the quality of the officers of PACAR BINAL such as their knowledge towards information technology and
fisheries. There is also some improvement in cost, time, and energy efficiency. The information and notification about fishery
activities are also provided for the public.

53
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

23. Jatim Promag (Jawa Timur Pro Magang Kerja)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Jawa Timur
Unit Inovasi Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan
Pelayanan

P
rovinsi Jawa Timur terdiri dari 38 kabupaten dan kota, berpenduduk 38.8 juta orang pada tahun
2015. Angkatan kerja sebanyak 20,27 juta dengan tingkat pengangguran terus meningkat dari
4,19% pada 2014 menjadi 4,47% pada 2015. Komposisi pengangguran terdiri dari lulusan seko-
lah menengah kejuruan (11.74%), sekolah menengah umum (8,73%), program diploma (8.11%), dan
sarjana (4.9%).
Pengangguran terjadi karena tidak sesuainya kompetensi pencari kerja dengan kebutuhan pe-
rusahaan. Magang kerja adalah jembatan untuk mempertemukan kedua belah pihak tersebut. Akan
tetapi, magang kerja tidak mudah diakses oleh pencari kerja. Perusahaan yang menyediakan magang
kerja juga belum memberikan kualitas yang baik.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur meluncurkan inovasi Layanan Informasi dan Konsultasi Magang
Kerja Terpadu (Jatim ProMag). Inovasi ini menyediakan informasi dan konsultasi mengenai magang kerja
terpadu dan membantu penempatan kerja di berbagai perusahaan yang berada di berbagai kabupaten
dan kota se-Jawa Timur.Melalui program magang kerja, pencari kerja dan lulusan baru mendapat tam-
bahan keterampilan dan pengakuan kerja yang sesuai standar industri. Jatim Promag menggabungkan
sarana online, potensi magang kerja, dan melibatkan Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP)
di perusahaan. Inisiatif ini juga melayani konsultasi magang, kurikulum/silabus magang kerja, perjanjian
pemagangan, dan pemetaan kompetensi kerja berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.
Meningkatkan layanan dan mengoptimalkan fasilitas website www.infokerja-jatim.com untuk men-
dorong partisipasi publik lebih aktif. Menyediakan aplikasi berbasis teknologi informasi. Memberikan
sosialisasi, promosi, dan bimbingan teknis. Membuat kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk
penempatan lulusan magang kerja.
Sebelum inovasi, magang kerja sulit diakses oleh pencari kerja. Setelah inovasi, terdapat pening-
katan peserta pemagangan kerja dan jumlah perusahaan yang melaksanakan magang kerja. Tersedianya
informasi dan konsultasi magang kerja secara online. Peningkatan lowongan magang kerja, jumlah
perusahaan mitra pemagangan, layanan konsultasi offline dan online, penempatan peserta magang
kerja, dan jumlah mitra jaringan bursa kerja.
Meningkatnya pelayanan berupa informasi dan konsultasi online. Peningkatan partisipasi masyarakat.
Peningkatan efisiensi waktu dan biaya dalam pencarian kerja. Peningkatan penempatan tenaga kerja dan
pengurangan pengangguran di Jawa Timur. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pemerintah.
Penerapan teknologi informasi, kerja sama terpadu dengan berbagai pihak, dan peningkatan
kualitas layanan informasi menjadi kunci atas keberhasilan inovasi ini. Kini website Jatim Promag yang
diinisiasi pemerintah menjadi rujukan ribuan pencari kerja muda perkotaan.

54
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

23. Jatim Promag (Pro On-The-Job Internship East Java)


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency East Java
units of service
innovation

E
ast Java consists of 38 regencies and cities and populated 38.8 million in 2015. The workforce population reached
20.27 million with the employment number has been increasing from 4.19% in 2014 to 4.47% in 2015. The com-
position of unemployment consists of graduates of vocational school (11.47%), high school (8.73%), diploma (8.11)
and college (4.9%).
Unemployment occurs due to the unsuitability between the competencies of job-seekers and the needs of the company.
On-the job internship is the bridge that connects the two parties. However, the internship program could not easily accessed
by these job-seekers. The company that provides internship program also has not shown good quality.
The government of East Java Province released an innovation called The Integrated On-The-Job Internship Information
and Consultancy Service (Jatim ProMag). This innovation provides information and consultancy regarding the integrated
on-the-job internship and helps the job placement in many regencies and cities in East Java. Through this internship program,
job seekers and fresh graduates are getting additional skills and work recognitions in accordance to the standard of the industry.
Jatim Promag integrates online platform, internship potentials, and involves the Internship Network Communication Forum
(FKJP) in the company. This initiative also serves internship consultancy, internship curriculum/syllabus, internship agreement,
and work potential mapping according to the National Standard of Work Potential of Indonesia.
Improving the service and optimizing the facility on the website, www.infokerja-jatim.com to encourage the public
participation to be more active. Providing application that is based on information technology. Providing dissemination of
information, promotion, and technical mentoring. Arranging cooperation with many companies to the internship graduates
placement.
Before the innovation, on-the-job internship is hardly accessible by the job-seekers. After the innovation, there is an
increase in the number of internship participant and the company that conducts the internship program.
The availability of information and internship consultancy in online platform. The increase of internship vacancy,
internship company partner, offline and online consultancy service, internship participant placement, and the number of job
market network partner.
The development of the service in form of information and online consultancy. The improvement of the participation
from the people. The increase of efficiency on cost and time in job-seeking. The increase of workforce placement and decrease
of the unemployment in East Java. The improvement of citizens satisfaction to the government.
The application of information technology, integrated cooperation with many parties, and improvement of the quality
of the information service have become keys to succeeding this innovation. Now, the website of Jatim ProMag that has been
initiated by the government has turned into a reference that is utilized by the young job seeker in the cities.

55
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

24. Under Water Restocking Peningkatan Potensi Sumberdaya Ikan melalui


Penebaran Benih Ikan di dasar laut
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Jawa Timur
Unit Inovasi Dinas Perikanan dan Kelautan
Pelayanan

P
erairan laut Provinsi Jawa Timur (Jatim) sekitar 1.900 km dengan 436 pulau membentang di 22
Kabupaten/Kota, telah memberikan andil yang cukup besar dalam penyediaan stock pangan na-
sional dalam sektor kelautan dan perikanan. Jatim memiliki 2 wilayah pengelolaan perairan Laut
Jawa dan Samudera Hindia. Tahun 2009-2011 produktivitas perikanan di laut Jawa menurun rata-rata
sebesar 4% per tahun. Menurunnya produksi perikanan pantai utara Jawa disebabkan oleh penang-
kapan berlebihan. Akibatnya jenis, volume, dan produksi ikan berkurang dan ukuran ikan makin kecil.
Laju pertambahan penduduk, pemanfaatan teknologi, dan perairan laut yang tidak ramah lingkungan,
mengakibatkan 60-70% terumbu karang rusak dan mati. Produksi ikan di pantai utara, yaitu Kabupat-
en (Tuban, Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangi), dan Kota (Pasuruan dan Probolinggo) semakin
menurun. Habitat ikan banyak yang punah karena ikan kecil ikut terjaring nelayan dan tidak ada upaya
pemulihan sumber daya ikan.
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim membuat terobosan baru, bernama Under Water
Restocking yaitu kegiatan penebaran benih ikan ke dasar perairan sebagai upaya pemulihan sum-
berdaya ikan agar terjaga kehidupannya untuk membesarkan diri dan berkembang biak. Inovasi ini
berupa kegiatan membangun rumah ikan di dasar perairan dan menebar benih-benih ikan ke dalam
rumah ikan pada kedalaman 10-15 meter, melibatkan nelayan, tokoh masyarakat, LSM, penyelam, dan
berbagai pemangku kepentingan lainnya. Sasaran inovasi adalah pengkayaan sumberdaya ikan di
laut teritorial untuk meningkatkan populasi, penyediaan persediaan ikan dan pelestarian sumberdaya
ikan sehingga dapat meningkatkan produktivitas perikanan dan memberikan kontribusi terhadap per-
ekonomian masyarakat. Penebaran benih ikan di bawah laut berupa ikan domersal (kerapu dan benih
udang) untuk mengurangi resiko kematian benih ikan karena memiliki survival rate lebih tinggi pada
saat awal pelepasan.
Strategi utama inovasi ini adalah koordinasi dan sinergi dengan instansi terkait dan pemangku
kepentingan, pelibatan masyarakat, dan pembentukan tim yang berdedikasi tinggi. Sampai dengan
tahun 2015, benih ikan kerapu macan yang ditebar mencapai 130.000 ekor. Selanjutnya adalah pem-
buatan rumah ikan dan menebarkan benih ikan di rumah ikan yang diletakkan di dasar laut. Kegiatan
sejak tahun 2013 meliputi diskusi intensif, pendataan habitat ikan, persiapan penebaran benih ikan,
penyiapan calon benih ikan yang memenuhi syarat, penyediaan kendaraan angkut, oksigen, perahu
pembawa kantong benih ikan, peralatan selam, dan sosialisasi per enam bulan.
Sebelum inovasi, persediaan ikan menurun tajam dan sesudah inovasi, terjadi peningkatan pro-
duksi perikanan laut. Peraturan pemanfaatan sumber daya ikan ditegakkan dan nelayan Pantai Utara
Jawa Timur mulai beralih dari menangkap ikan di perairan terbuka ke wilayah penebaran benih ikan.
Video Underwater restocking bisa dilihat di: https://www.youtube.com/watch?v=m_vNPLZWfFs.
Terbentuknya rumah ikan di 6 lokasi pantai, kawasan konservasi laut, dan larangan mengambil
ikan pada jarak kurang dari 300 meter dari posisi rumah ikan. Alat tangkap ikan yang diizinkan adalah
sejenis pancing, dilarang menggunakan jaring bermata kecil.

56
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

24. Under Water Restocking


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency East Java Province
units of service Department Of Marine And Fisheries,
innovation

T
erritorial sea of East Java Province which is about 1,900 km with 436 islands extending across 22 regencies
/ cities, has a big influence in national food supplies in the marine and fisheries sector. East Java has two
controlling area in a territorial sea in the Java Sea and the Indian Ocean. In 2009-2011, the productivity
of fisheries in Java sea decreased on average by 4% per year. The decline in fisheries production of the north shore of
Java caused by overfishing. As a result, volume and fish production are reduced and size of fish is smaller. The rate of
population growth, the use of technology, and the non-environmentally friendly territorial sea, results in 60-70% of
coral reefs damaged and die. Fish production on the north shore, such as the regency of (Tuban, Probolinggo, Situbondo
and Banyuwangi), and the City of (Pasuruan and Probolinggo) decreases. Many fish habitats are destroyed due to the
small fish trapped in fishermen net and no attempt to recover the fish resources.

Department of Marine and Fisheries of Province of East Java makes new innovation, named Under Water
Restocking is activity of supplying fish seed into the bottom of the territorial sea as an effort to restore fish resources in
order to keep them raise and reproduce. This innovation is kind of an activity to build a fish house in the bottom of
the territorial sea and supply the fish seeds into the fish house at a depth of 10-15 meters, involving fishermen, society
leaders, a non-governmental organization, divers, and various stakeholders. The target of this innovation is the en-
richment of fish resources in the territorial sea to increase the population, provision of fish supply and conservation of
fish resources, in order to increase the productivity of fisheries and contribute to the economy of society. Supplying fish
seed under the sea as demersal fish (grouper fish and shrimp seed) is to reduce the risk of death of fish seed because it
has higher survival rate on the first release.

The main strategy of this innovation is the coordination and synergy with relevant agencies and stakeholders,
community involvement, and the formation of a high dedicated team. Until 2015, tiger grouper seed supplies reach
130,000 fish seeds. The next is building the fish house and spread the fish seeds under the sea. Since 2013, the activities
include intensive discussions, data collection fish habitation, preparation of the qualified fish seeds, provision of transport
vehicles, oxygen, and boat for carrying bags of fish seeds, scuba gear, and Dissemination of information per six months.

Before the innovation, fish supply decreased sharply, however after the innovation exists, the production of marine
fisheries increased. Regulations of utilization of fish resources are enforced and fishermen from North Shore of East
Java began to switch from fishing in open water into fishing in an area that supplies fish seeds. Underwater restocking
video can be found at: https://www.youtube.com/watch?v=m_vNPLZWfFs.

The formation of the fish house at 6 locations at shore, marine conservation areas, and the prohibition of taking
fish at a distance less than 300 meters from the fish house. Fishing equipment allowed is kind of fishing rod, while
fishing using small-eyed net is not allowed.

57
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

Pendapatan nelayan meningkat karena naiknya produksi ikan. Berpotensi menjadi destinasi wisata
pancing dan penyelaman, sehingga masyarakat sekitar dapat menjual jasa (parkir, makanan-minuman,
persewaan alat selam dan perahu, dan penginapan). Peningkatan produksi perikanan tangkap pada
tahun 2013-2015 terjadi peningkatan 5%. Data produksi tahun 2013 = 381 ribu ton, tahun 2014 = 399
ribu ton, dan tahun 2015 sebesar 411 ribu ton, menunjukkan kegiatan ini sangat bermanfaat.
Terobosan pembenihan ikan di dasar laut menggunakan rumah ikan dan pemilihan benih ikan
yang cocok dan berkualitas berhasil meningkatkan jumlah ikan. Kesuksesan inovasi didukung oleh
pengadaan benih ikan di balai benih, memfungsikan kelompok pengawasan masyarakat dan kearifan
lokal, sinergi dengan penanaman pohon bakau (mangrove), dan pemanfaatan dana sosial perusahaan.

58
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

The income of fishermen rises due to fish production increased. It is potential enough to be fishing and diving
destination, thus the local society can sell services (parking, food and beverage, rental of diving equipment and boats,
and lodging). The increase of fisheries production in the year 2013-2015 is up to 5%. The production data in 2013 =
381 thousand tons, in 2014 = 399 thousand tons, and in 2015 around 411 thousand tons, this indicates the innovation
is very advantageous.

The innovation of hatchery fish over the sea, using the fish house and selecting the qualified fish seeds successfully
improves the number of fish. The success of innovation is supported by procuring the fish seed in the breeding center,
functioning the society controlling and local knowledge, synergizing with the planting of mangrove trees (mangrove),
and utilization of the companys social fund.

59
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

25.
Jalin Matra (Jalan Lain Menuju Mandiri Dan Sejahtera) Penanggulangan
Feminisasi Kemiskinan
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Provinsi Jawa Timur
Unit Inovasi Badan Pemberdayaan Masyarakat
Pelayanan

K
emiskinan di perdesaan Jawa Timur masih tinggi khususnya pada keluarga yang dikepalai oleh perempuan.
Meskipun angka kemiskinan terus menurun, jumlah penduduk miskin di Jawa Timur tetap menempati
rangking pertama terbanyak dari 34 provinsi di Indonesia, dan persentase kemiskinan di Jatim pun tetap
di atas rata-rata nasional. Kemiskinan didominasi oleh perempuan, 18,97 juta (50,63%).Penanggulangan kemi-
skinan masih menggunakan cara-cara lama, konvensional, dan belum dilakukan terobosan dan inovasi baru.
Beberapa permasalahan gender dan penanggulangan kemiskinan di Jawa Timur adalah peningkatan
jumlah rumah tangga miskin berwajah perempuan. Sebagaimana yang disampaikan dalamThe Feminization
of Poverty, Diana M. Pearce (1978), kepala rumah tangga perempuan lebih rentan miskin karena masih
terjadi diskriminasi dalam memperoleh akses permodalan dari perbankan dan sumber pendanaan lainnya,
pemecahan masalah kemiskinan masih tidak fokus, dan penanggulangan kemiskinan cenderung top-down
tanpa memperhatikan kepentingan bottom-up, dan penanganan masih bersifat homogen tanpa terobosan
yang inovatif. Pemerintah Provinsi Jawa Timur merancang program untuk menangani kemiskinan perempuan
yang menggunakan Basis Data Terpadu by nameand by address. Program didesain dengan sasaran yang
jelas, yaitu rumah tangga miskin dengan Kepala Rumah Tangga Perempuan atau janda melalui Jalin Matra
(Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera) Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan. Program Jalin Matra
Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan dilaksanakan mulai tahun 2014.
Strategi inovasi dimulai dengan payung hukum yang memadai. Dilakukan verifikasi dan fasilitasi usulan
kebutuhan KRTP bekerja sama dengan unit terkait dan para pakar dari Universitas Brawijaya. Inovasi mem-
berikan bantuan kepada 3.309 KRTP di 54 Desa, 10 Kabupaten, melibatkan 179 kader PKK Desa, dikoordinir
oleh 20 tenaga pendamping Kabupaten. Bantuan meliputi kegiatan usaha ekonomi produktif, pertanian
khusus dan spesifik, usaha ternak rumah tangga, dan perikanan skala kecil. Dengan inovasi, kemiskinan ru-
mah tangga perempuan di perdesaan berkurang.Penduduk miskin di Jatim tahun 2009 ada 6.022.590 jiwa
(16,68%), menurun pada September 2014 menjadi 4.748.420 jiwa (12,28%). Selama 5 tahun terjadi penurunan
1.274.170 jiwa (4,40%).
Pemahaman kaum perempuan terhadap upaya penanggulangan kemiskinan melalui inovasi Jalin Ma-
tra meningkat.Terjadi peningkatan peran KRTP dalam program pengentasan kemiskinan, berkembangnya
kegiatan perekonomian perempuan skala rumah tangga, adanya penurunan kemiskinan KRTP pada periode
2009-2014, beberapa jenis usaha perempuan berkembang, dan peningkatan pendapatan KRTP akibat ter-
bukanya beberapa kegiatan usaha rumah tangga perempuan.
Jalin Matra telah dirasakan sebagai terobosan inovasi pengentasan kemiskinan khususnya bagi rumah
tangga perempuan. Success story dan best practice penerima bantuan program Jalin Matra dapat dilihat
pada alamat situswww.bapemas.jatimprov.go.id. Kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat ke-
las bawah dan pelibatan pakar perguruan tinggi menjadi kunci sukses inovasi penanggulangan kemiskinan
kaum perempuan. Pendampingan yang tepat berhasil mengangkat kepercayaan diri kepala keluarga miskin.
Penggunaan basis data terpadu, sistem informasi data rumah tangga miskin, semangat bekerja kreatif (out
of the box) membawa kesuksesan program inovasi.

60
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

25. Jalin Matra


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency East Java Province
units of service
innovation

P
overty in rural East Java is still high, especially in families headed by women. While poverty continues to
decline, the number of poor people in East Java still occupies the first rank among the largest of 34 provinces
in Indonesia, and the percentage of poverty in East Java was still above the national average. Poverty is
dominated by women, 18.97 million (50.63 %). The alleviation of poverty is still using the old ways, conventional,
and have not done breakthroughs and new innovations.
Some gender issues and poverty reduction in East Java is an increase in the number of poor households faced women. As
stated in The Feminization of Poverty, Diana M. Pearce (1978), female heads of household are more vulnerable poor because
there is still discrimination in gaining access to capital from banks and other funding sources, solving the problem of poverty
is still out of focus, and poverty reduction tend to top-down without considering the interest of a bottom-up, and the handling
is still homogeneous without an innovative breakthrough. East Java Provincial Government to design programs to address
the poverty of women who use the Integrated Data Base by name and by address. The program is designed with clear targets,
namely poor households with Household Head Womens or widow through Jalin Matra (Other Way Towards Independent and
Prosperous) Feminization of Poverty Reduction. Establish Program Matra Feminization of Poverty Reduction held in 2014.
Innovation strategy begins with an adequate legal protection. Verification and facilitation proposals KRTP needs to
cooperate with the relevant units and experts from the Brawijaya University. Innovation provides assistance to 3,309 KRTP
in 54 village, 10 districts, involving 179 cadre of the villages family welfare movement (PKK), coordinated by 20 facilitators
District. Assistance includes productive business activities, special and specific agricultural, farming households and small-scale
fisheries. With the innovation, the household feminism poverty in villages decreased. In 2009, the number of poor people in
East Java was 6.02259 million people (16.68 %), decreased in September 2014 to 4.74842 million people (12.28 %). During
the 5 years of decline 1.27417 million inhabitants (4.40 %).
The understanding of women towards the efforts to overcome poverty through Jalin Matra innovation increases. There
is an increase of the KRTP role in the program to overcome poverty, the development of economic activities done by women in
the household scale, the decrease of KRTP poverty during the period of 2009-2014, several kinds of business is done by women
have been developed, and the increase of KRTP income caused by the opening of the women household activities.
Jalin Matra has been seen as an innovative breakthrough to overcome poverty especially for the women who lead a
household. The success stories and best practice of the ones receiving the assistance of Jalin Matra program can be seen on
the website www.bapenas.jatimprov.go.id. The governments presence in the middle of the lower class and the involvement
of experts from universities become the key innovation of womens poverty alleviation. A proper mentoring succeeded to lift
confidence of a poor head of family. The use of the integrated database, data information systems of poor households, the spirit
of creative work (out of the box) bring the innovation program success.

61
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

26.
KLINIK KUMKM JATIM, Model Solusi Nasional Pemberdayaan Koperasi &
UMKM
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Provinsi Jawa Timur
Unit Inovasi Dinas Koperasi dan UMKM
Pelayanan

K
operasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) memiliki peran yang sangat strategis dalam
memperkuat dan meningkatkan perekonomian daerah Provinsi Jawa Timur terutama dalam meningkatkan
pendapatan daerah, memperluas lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan kemiskinan.KUMKM
memberikan kontribusi 11,12 juta penyerapan tenaga kerja di Jawa Timur. Namun dengan perannya yang
cukup signifikan, KUMKM masih menghadapi berbagai kendala dalam menjalankan dan mengembangkan
usahanya. Terlebih di era globalisasi, KUMKM menghadapi permasalahan yang kian kompleks.
Dinas KUKM Provinsi Jawa Timur memiliki sumber daya manusia yang terbatas jumlahnya, 200 PNS
dan Non PNS. KUMKM yang besar dengan karakteristiknya masing-masing menuntut jenis pelayanan yang
berbeda-beda sesuai dengan ragam permasalahan yang dihadapi.Model-model pembinaan KUMKM belum
dapat mengeliminir permasalahan yang dihadapi KUKM secara optimal.
Inovasi pelayanan public bernama Klinik UMKM diterapkan sebagai solusi merangsang Wira Usaha
Baru (WUB) dan peningkatan kapasitas KUMKM. Layanan meliputi konsultasi dan informasi bisnis, advokasi,
pelatihan jangka pendek, akses pembiayaan dan pemasaran produk, pusat pustaka enterpreneurship, mobil
klinik, information technology (IT) Enterpreneur, TV UKM Online, pendampingan pengurusan Hak atas Kekayaan
Intelektual (HAKI), ekspor, penghitungan dan pelaporan pajak. Di tahun 2015, dikembangkan layanan temu
bisnis UMKM berbasis teknologi informasi. Klinik KUMKM difungsikan untuk memfasilitasi para pelaku KUM-
KM yang memiliki produk batik dan handycraft untuk memamerkan produknya secara gratis. Pelaksanaan,
pemantauan, dan evaluasi dilakukan melalui website http://klinikkumkmjatim.com/.
Strategi dimulai dengan perencanaan dan kesepakatan antara Dinas KUMKM dengan beberapa uni-
versitas untuk menyediakan tenaga pendidik profesional yang akan memberikan materi dalam Short Course
Managerial dan IT Enterpreneur. Instruktur Short Course Product diisi oleh praktisi KUMKM yang ahli dalam
pembuatan produk dimaksud. Membangun 2 (dua) layanan, yakni Galeri Cinderamata dan Galeri Batik.
Berkoordinasi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), perusahaan swasta, perbankan, asosiasi pengusaha,
lembaga asing, dan berbagai jaringan bisnis lainnya.
Sebelum inovasi, kegiatan pendataan, pelatihan, dan pembinaan diabaikan. Setelah inovasi, KUKM
memperoleh layanan yang baik. Hasil nyata tampak dalam pembentukan wirausaha baru dan manajemen
KUKM berbasis tenologi informasi. Keluaran Klinik KUKM 2013-2015 adalah peningkatan jumlah KUKM yang
menghadiri konsultasi, short course (umum, produk, manajerial, dan IT entrepreneur), pusat pustaka, pemasa-
ran, pembiayaan, mobil klinik, dan kunjungan. Terjadi pengembangan jenis layanan, animo masyarakat, dan
menarik perhatian banyak lembaga.
Manfaat Klinik KUMKM dirasakan oleh mitra binaan berupa akses pasar, permodalan, teknologi, dan
manajemen, jaringan kemitraan, peningkatan kegiatan ekonomi, dan penumbuhan wirausaha baru. Kerja sama
antara pemangku kepentingan, pemasaran langsung ke luar negeri, dukungan tenaga profesional yang andal,
terobosan layanan berbasis teknologi informasi, dan pelatihan bagi KUKM menjadi kunci-kunci sukses inovasi ini.

62
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

26. The East Java KUMKM Clinic


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency East Java
units of service The UMKM Official
innovation

C
ooperatives and Micro, Small and Medium Enterprises (UMKM) has a very strategic role in strengthening and
improving the local economy of East Java province, especially in increasing local revenue, increase employment,
reduce employment and poverty. KUMKM contributed 11.12 million employments in East Java. However,
with a significant role, KUMKM still face many obstacles in running and developing a business. Especially in the era
of globalization, KUMKM faces increasingly complex problems.
The KUKM office of East Java has the human resources that are limited in number, 200 civil servants, and
non-civil servants. KUMKM were great with their respective characteristics demanded different types of services
according to the variety of issues that are faced. The KUMKM coaching models have not been able to eliminate the
problems faced by the KUMKM optimally.
The innovation of public service called the KUMKM Clinic is applied as a solution to stimulate New Entre-
preneurship and increasing the KUMKM capacity. Services include consulting and business information, advocacy,
short-term training, access to finance and marketing products, the central library of the entrepreneurship, clinic cars,
entrepreneur information technology (IT), online UKM TV, assistance on the maintenance of intellectual property rights,
exports, tax counting and reporting. In 2015, a technology based business meeting service was developed. The KUMKM
clinic was functioned to facilitate the KUMKM agents who have batik products and handy craft to show their products
for free. The implementation, monitoring, and evaluation is done through the website http://klinikkumkmjatim.com.
The strategy begins with planning and agreement between the KUMKM office with several universities to provide
professional educators who will give material for the short course of Managerial and IT Entrepreneur. The instructors
for the short course on KUMKM products are experts in manufacturing the subject products. Build two services named
Souvenirs Gallery and Batik Gallery. Coordinating with state-owned enterprise (BUMN), private companies, banks,
business associations, foreign institutions, and a variety of other business networks.
Before the innovation, data collecting activities, training, and coaching were ignored. After the innovation,
KUMKM has obtained a good service. Real results are shown in the formation of new entrepreneurial and KUMKM
management technology-based information The output of the KUMKM Clinic in the period of 2013-2015 is an increase
in the number of KUKM who attended the consultation, short course (general, product, managerial, and IT entrepre-
neur), the central library, marketing, finance, clinic cars, and visits. There is a development in kinds of services, public
interest, and have also attracted the attention of many institutions.
The benefit of KUMKM clinic has been perceived by the partners in the form of access to markets, capital,
technology, and management, network partnerships, increasing the economic activity, and growth of new entrepre-
neurs. Cooperation between stakeholders, direct marketing to foreign countries, the support of reliable professionals,
groundbreaking information which is technology-based services, and training for KUMKM become the keys to the
innovations success.

63
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

27. Menjebol Dokumen Kapal,


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Provinsi Jawa Timur
Unit Inovasi Dinas Perikanan dan Kelautan
Pelayanan

S
aat ini perikanan tangkap di Jawa Timur menunjukkan 57.000 armada penangkapan ikan berbagai
ukuran, sedangkan armada yang memerlukan izin kewenangan pemerintah provinsi ukuran >10-30 GT
kurang lebih 6.500 unit. Sampai dengan akhir tahun 2012 jumlah kapal yang memiliki izin baru sebanyak
1.050 unit (< 20%), sehingga lebih dari 80 % kapal belum memiliki izin. Pengurusan dokumen kapal adalah
kegiatan nelayan dalam mengurus dokumen kapal perikanan dimulai dengan pendataan kapal yang belum
memiliki izin sampai dokumen izin diterima nelayan
Banyak kapal melakukan penangkapan ikan walaupun tidak memiliki dokumen izin penangkapan
ikan. Jarak nelayan ke kantor pemberi perizinan sangat jauh. Pengurusan dokumen kapal dilakukan di
Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan, dan
Kantor Unit Penyelenggaran Pelabuhan yang ada di pelabuhan umum. Keberadaan kantor pelayanan
dokumen kapal sebagian besar ada di wilayah pantai utara Jawa Timur. Waktu tunggu kapal nelayan
di pelabuhan sedikit sehingga pengurusan dokumen kapal tidak dapat diselesaikan.

Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur menerapkan inovasi Menjebol Dokumen
Kapal, yaitu pelayanan perizinan pengurusan dokumen kapal dan izin usaha penangkapan ikan dengan
sistem jemput bola. Jenis izin yang difasilitasi meliputi pengurusan Surat Ukur, Gross Akte, Pas Besar,
Sertifikat Kelaikan dan Pengawakan, SIUP dan SIPI/SIKPI. Pelayanan jemput bola di sentra nelayan
menggunakan mobil keliling, mendekatkan tempat pelayanan kepada nelayan.

Inovasi ini dimulai di tahun 2012 berupa identifikasi permasalahan, rapat koordinasi, perumusan
persyaratan dan mekanisme pengurusan dokumen kapal dan izin usaha penangkapan ikan, dan sosialisasi.
Di tahun 2013, dilakukan jemput bola di Kabupaten Tuban, Lamongan, Sumenep, dan Banyuwangi.
Terealisasi izin baru dan perpanjangan SIPI dan SIKPI untuk 1.535 unit kapal. Di tahun 2014 dilakukan
jemput bola di Kabupaten Tulungagung dan Lamongan, terealisasi izin baru dan perpanjangan SIPI
dan SIKPI untuk 879 unit kapal. Di tahun 2015, dilakukan jemput bola di Kabupaten Tuban, Lamongan,
Sumenep dan Malang, terealisasi izin baru dan perpanjangan SIPI dan SIKPI untuk 1.912 unit kapal.
Inovasi ini melibatkan pemangku kepentingan yang terkait dengan perizinan.

Sebelum inovasi pelayanan pengurusan dokumen kapal sangat lama, prosedur berbelit, dan biaya
sangat tinggi. Durasi waktu operasi penangkapan ikan di laut bagi kapal berbobot 10-30 GT rata-rata
7-15 hari sehingga hanya sedikit waktu tersisa saat di darat. Sesudah inovasi, pelayanan cepat dan
biaya murah, disertai layanan jemput bola dan unit reaksi cepat. Pengurusan dokumen kapal dilakukan
cepat, biaya murah, ada upaya jemput bola, dan unit reaksi cepat. Kepercayaan masyarakat nelayan
kepada pemerintah meningkat.

Jumlah kapal perikanan yang memiliki dokumen kapal dan izin perikanan naik signifikan, rata-rata
260 izin (2010-2012) menjadi 447 izin (2013-2014) atau naik 71,92%. Tersedianya petugas pembantu
pelayanan perizinan di Pelabuhan Perikanan, dan pelayanan perizinan yang bersifat jemput bola.

64
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

27. Breaking Through Shipping Document,


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency East Java
units of service
innovation

N
owadays, capture fisheries in East Java show 57.000 fishing fleets in many sizes, meanwhile the fleets that
need the provincial governments consent the size of >10-30 GT is around 6.500 units. Until the end of 2012,
the number of ships that own new license is only 1.050 units (<20%) so that more than 80% of those ships
have not received a license. The arrangement of ship document is the fishermens activity and in that arrangement they
start with data collection for ships that do not own any license until the license document is received by the fishermen.
There are many ships that conduct the fishing without the fishing license document. The distance between the
fishermen to the licensing office is too far. The arrangement of shipping documents is conducted in the Office of Main
Harbor Master of Tanjung Perak, Surabaya, the Office of Harbor Master and Port Authorities, and the Office Unit of
Port Harbor Master that is located in the general port. The location of the offices for ship document service are mostly
at the northern coast of East Java. There is only a short amount of waiting time in the fishermens ship at the port so
that the document arrangement cannot be finished.
The Department of Fisheries and Marine of East Java Province has conducted an innovation called Breaking
Through Shipping Document, a license arrangement service for shipping document and the license for fishing through
the canvassing system. The types of licenses that are being facilitated are Measurement Certificate, Gross Act, Big Pass,
Certificate of Airworthiness and Manning, Business Permit License and Fishing Permit License/Fish Transport Vessel
License. The canvassing system in fisherman center using mobile vehicle brings the service closer to the fishermen.
This innovation was started in 2012 in form of identification of problem, coordination meeting, requirement
formulation, and mechanism of ship document arrangement and fishing business permit, and dissemination of in-
formation. In 2013, the canvassing was held in Tuban, Lamongan, Sumenep, and Banyuwangi Regency. New licenses
and extension of Fishing Permit License/Fish Transport Vessel License for 1.535 units of ship was realized. In 2014, the
canvassing was held in Tulungagung and Lamongan Regency, new licenses and extension of Fishing Permit License/
Fish Transport Vessel License for 879 units of ship was realized. In 2015, the canvassing was held in Tuban, Lamongan,
Sumenep, and Malang Regency, new licenses and extension of Fishing Permit License/Fish Transport Vessel License
for 1.982 units of ship was realized. This innovation involves the stakeholders who are related to the licensing process.
Before the innovation, the document arrangement service of shipping took a long time, tangled procedure, and
high cost. The duration of the operation of fish capture in the ocean for ships weigh 10-30 GT is 7-15 days on average,
so there is only a limited time that is left on the land. After the innovation, the service becomes fast and affordable,
there is a canvassing attempt, and fast reaction from the unit. The level of trust from the people to the government is
also increasing.
The number of fishing ships that have shipping documents and fishing license has significantly increased, from
the average 260 licenses (2010-2012) to 447 licenses (2013-2014), or about 71.92%. There is also an availability of
assistant officers for the licensing service in Fishing Port, and canvassing license service.

65
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

Manfaat inovasi sangat dirasakan pengusaha kapal perikanan karena proses perizinan yang cepat
dan pelayanan jemput bola di seluruh pelabuhan Kabupaten dan Kota se-Jawa Timur. Pembelajaran
dari inovasi adalah penyederhanaan prosedur perizinan, pembedaan perizinan pengurusan perizinan
kapal penangkap ikan skala kecil tradisional dan kapal modern, dan kemudahan persyaratan. Pelayanan
yang baik, cepat, murah dan mudah, serta penyederhanaan persyaratan dan mekanisme perizinan telah
meningkatkan kepercayaan masyarakat nelayan.

66
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

The benefit of this innovation has been strongly felt by the fishing ship businessmen due to fast licensing system
and canvassing service at the entire ports in Regencies and Cities in East Java. The lessons learned from this innovation
is ranging from the simplification of the licensing procedure, diversification of licensing arrangement for small-scaled
traditional and modern fishing boats, and simplification of requirements. The fine, fast, affordable, and simple service,
along with simplified requirements and licensing mechanism has elevated the trust of fishermen.

67
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

28. Apel Baja (Aplikasi Pelayanan Pengadaan Barang / Jasa)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Provinsi Jawa Timur
Unit Inovasi UPT Pelayanan Pengadaan Barang Jasa
Pelayanan

U
nit pemerintahan daerah (SKPD) yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Timur berjumlah 73
dan mempunyai lokasi yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota. Lokasi terjauh dari pusat
pemerintahan provinsi terletak di Kabupaten Banyuwangi, yang berjarak 296 km dengan waktu
perjalanan darat 6-8 jam dari Surabaya. Untuk menangani pengadaan barang dan jasa, ditunjuk 381
pejabat pembuat komitmen (PPK) yang berkoordinasi dengan Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (P2BJ).
Pelayanan pengadaan barang dan jasa berkualitas rendah akibat proses yang berbelit-belit, boros
biaya dan waktu, tidak transparan. Juga tidak ada kepastian mengenai proses pelayanan sehingga pe-
layanan ini menjadi tidak efektif dan efisien, dan tidak profesional. P2BJ menerapkan inovasi Apel Baja
(Aplikasi Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa) sebagai aplikasi online berbasis website yang mempunyai
fungsi meringkas jarak, waktu dan biaya. Juga memudahkan pengusulan lelang, verifikasi, koreksi,
koordinasi, kaji ulang, pengembalian usulan lelang, dan pengembalian dokumen hasil pelelangan.
Apel Baja juga menangani dokumen perpajakan untuk semua lelang tersebut.

Peraturan Gubernur Jatim menjadi landasan regulasi. Kemudian dibuat grand design dalam
bentuk Flow Chart. Awalnya, pelayanan dibagi menjadi front office dan back office, paperless, fitur
grand design, dan pelayanan kredibel. Tahun 2016 dilakukan perubahan yang signifikan, terkait dengan
basic data, interface secara makro yang lebih friendly dan smooth. Dibangun integrasi antara aplikasi
usulan paket dan pengembalian paket, hak akses yang lebih rahasia pada masing-masing user dan
penambahan fitur-fitur yang diperlukan untuk report dan pelaporan pada monitoring and evaluation.

Apel Baja mengubah pelayanan dari tidak berkualitas menjadi pelayanan memuaskan. Sampai
dengan 13 Januari 2016 pada data monev tercatat 110 pekerjaan yang telah diajuka: 68 pekerjaan
selesai, 34 pekerjaan dalam proses, dan 8 pekerjaan dalam proses kaji ulang. Kerja sama jarak jauh
dalam pengadaan barang/jasa tidak menjadi masalah. Tidak perlu meluangkan waktu, menyediakan
biaya perjalanan dinas dan meninggalkan tugas pokok di SKPD untuk melakukan lelang. Cukup dengan
mengakses p2bj.jatimprov.go.id di alamat web, maka Apel Baja hadir di depan PPK. Apel Baja mampu
memberikan kejelasan persyaratan yang harus dipenuhi PPK dalam mengusulkan paket pekerjaan dan
mempercepat pengadaan barang/jasa di Provinsi Jawa Timur.

Memberikan kemudahan, kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan yang diberikan oleh P2BJ
kepada para PPK. Pelayanan semakin jelas, transparan, dan memuaskan. Penyediaan sarana dan prasarana
teknologi informasi menjadi kunsi sukses inovasi diikuti dengan layanan berkelanjutan berbasis online,
standar operasional (SOP) yang jelas, dan tata kelola pelayanan yang baik. Apel Baja mampu mencatat
tracking waktu tindakan yang dilakukan oleh masing-masing pengguna terhadap pekerjaan yang dalam
tanggung jawabnya, sehingga bisa memacu kinerja dengan batasan waktu yang ditentukan sesuai SOP.

68
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

28. One Stop Service Toilet


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Gunung Kidul Regency, Special Region Of Yogyakarta
units of service
innovation

R
egional governmental unit (SKPD) which belongs to Provincial Government of East Java numbers 73 and extents
sparsely in all regencies and cities. The furthest location from the provincial government center is located in Banyuwangi
Regency, in distance 296 km with travel time six to eight hours from Surabaya by lands transportation. To handle
procurement goods and service, about 381 commitment official makers (PPK) are appointed to coordinate with Procurement
Goods And Service (P2BJ)
The quality of the procurement of goods and services is low because of convoluted process, wasteful costs and time, not
transparent. Also there is no certainty about service thus it becomes ineffective, inefficient and unprofessional. P2BJ apply
innovation APEL BAJA as online application website base which has function to reduce distance, time and cost. Also facilitate
nomination of auction, verification, correction, coordination, reviewing proposals from auction, and returning document from
auction result. APEL BAJA also handles all tax documents for the auction.
Regulation of Government of East Java becomes regulatory foundation. Then, it is made grand design in form of Flow
Chart. Initially, the service is divided into front office and back office, paperless, features grand design, and credible service. In
2016, significant change made, related to the basic data, macro interface which is more friendly and smooth. Build integration
between proposed package application and return the package, more secrets permissions to each users and addition of needed
features to report and reporting on monitoring and evaluation.
APEL BAJA changes service from bad quality to satisfactory service. Until January 13th 2016 on data noted 110
works have been put forward: 68 works are completed, 34 works in progress, and eight works in review process. Long distance
cooperation in Procurement Goods And Service no longer matters. No need to wasting time, provide travel expense and leave
main tasks in SKPD to conduct auctions. Simply by accessing p2bj.jatimprov.go.id in the web address, then Apel Baja appear
in front of PPK. Apel Baja is able to provide clear requirements to be fulfilled by PPK in proposing a package of work and speed
up the procurement of goods / service in East Java Province.
Provides the advantage, speed and accuracy in the service provided by P2BJ to the PPK. Service becomes clearer,
transparent and satisfying. Provision of facilities and information technology infrastructure become a key to succeed this
innovation which is followed by ongoing service-based online, clear procedure operational standards (SOP), and good service
management. APEL BAJA is able to record action time tracking performed by each user to work within their responsibilities,
therefore it can boost work performance in limited time in accordance to SOP.

69
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

29. Bravo Pala Indonesia Bermutu


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Provinsi Jawa Timur
Unit Inovasi Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D)
Pelayanan

I
ndonesia merupakan produsen pala terbesar dunia dengan proporsi 75% dari pangsa pasar dunia dan80%
dari total pasar Uni Eropa. Pala Indonesia banyak diekspor ke Eropa sebagai bahan baku industri pangan
dan kosmetik. Unit Pelaksana Teknis Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian (UPT PSHP) Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur bertanggung jawab terhadap kualitas keamanan bahan pangan dan komoditas ekspor.
Pala asal Indonesia mengandung residu Aflatoksin yang menyebabkan gangguan kesehatan
seperti keracunan akut, gangguan perkembangan anak dan janin, penurunan kekebalan tubuh, dan
kanker hati. Dengan bahaya tersebut, Uni Eropa memperketat standar Aflatoksin sebagai bentuk per-
lindungan konsumen.
UPT PSHP menginisiasi penerapan metode pengambilan contoh lebih ketat untuk mencegah
lolosnya produk pala tercemar Aflatoksin ke Eropa melalui pemberlakuan metode pengambilan contoh
Pala sesuai dengan EU Regulation (EC) No. 401/2006.Metode ini mengadopsi pengambilan contoh
yang sama dengan metode yang diterapkan di negara tujuan ekspor sehingga dapat meminimalisir
bias ataupun perbedaan hasil pengujian Aflatoksin. UPT PSHP mengubah kebijakan dari menerapkan
metode sesuai standar nasional, menjadi penerbitan Rekomendasi Keamanan Pangan melalui pemer-
iksaan laboratorium dengan pihak swasta. Dilaksanakan sosialisasi standar pala negara tujuan ekspor
kepada para eksportir. Dilakukan koordinasi dengan seluruh rantai nilai pala untuk mewujudkan pala
Indonesia bebas aflatoksin baik on farm dan off farm. Dilaksanakan sosialisasi pengambilan contoh pala
baru. Mulai tahun 2015, diterapkan metode pengambilan contoh sesuai EU Regulation.
Sebelum inovasi, Indonesia menghadapi banyak masalah dalam melakukan ekspor pala ke
Masyarakat Uni Eropa, Setelah inovasi, permasalahan berkurang dan ekspor pala Indonesia ke Eropa
berjalan lancar, dari 37 notifikasi tahun 2009 s.d. 2014 menjadi nol tahun 2015
Peningkatan jumlah pelaku usaha yang bergerak di bidang ekspor pala, pengembangan alat baru
gancu khusus pala untuk menunjang efisiensi pelaksanakan pengambilan contoh sesuai dengan metode
EU Regulation, dan ditemukannya alat baru di laboratorium yaitu blender ekstra besar berkapasitas 20
Kg untuk menunjang pengujian aflatoksin, dan peningkatan ekspor pala Indonesia.
Penggunaan metode pengambilan contoh pala sesuai dengan EU Regulation memberikan dampak
positif mulai dari tingkat petani hingga eksportir, pemerintah, dan konsumen pala baik di dalam maupun
luar negeri. Pemberlakuan metode pengambilan contoh yang baru telah memberikan manfaat bagi
perbaikan pelayanan publik berupa penerbitan Rekomendasi Keamanan Pangan.
Mengikuti standar penilaian kualitas negara tujuan ekspor merupakan kunci sukses inovasi ini.
Faktor kunci lainnya adalah kepastian kewenangan UPT PSHP, regulasi yang lebih ketat, penambahan
fasilitas pengujian laboratorium, penyediaan laboratorium pembanding, penelusuran pala on farm dan
off farm, dan pengemasan berstandar internasional.

70
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

29. Bravo Indonesias Qualified Nutmeg


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency East Java
units of service Agriculture Office
innovation

I
ndonesia is the worlds largest producer of nutmeg that reach 75 % of the world market share and 80 % of the total
European Union market. Indonesias nutmeg is exported to Europe as raw material for the food industry and cosmetics.
The Technical Unit of the Supervising and Certification of Agricultural Products (UPT PSHP) East Java Agricultural
Agency is responsible for the quality of food security and export commodities.
Nutmeg from Indonesia contains residues of aflatoxin that cause health problems such as acute toxicity, developmental
disorders of children and fetuses, decreased immunity, and liver cancer. With these dangers, the European Union tightened
aflatoxin standards as a form of consumer protection.
UPT PSHP initiates the implementation of a more rigorous sampling methods to prevent the escape of aflatoxin contam-
inated product nutmeg to Europe through the application of the nutmeg sampling method in accordance with European Union
Regulation (EC) No. 401 / 2006. This method has adopted the same sampling method applied in destination countries thus it
minimizes bias or differences of aflatoxin test results. UPT PSHP changes the policy from implementing methods in accordance
with the national standard, to the establishment of recommendations for food safety through laboratory tests from private
sectors. The dissemination of information is done to the exporters concerning the nutmeg standard of the exporting country
destination. Coordination is conducted with the whole value chains to implement Indonesias nutmeg aflatoxin free, on farm or
off the farm. New nutmeg sampling is conducted. Starting in 2015, the sampling method is consistent with the EU Regulation.
Before the innovation, Indonesia faced many problems in exporting nutmegs to the European Union Society. After the
innovation, the problem is reduced, and Indonesias nutmeg exports to Europe go smoothly, from 37 notifications in 2009 to
2014, becomes zero in 2015.
The number of businesses engage in the export of nutmeg increases, development of new tools special for nutmeg, to
support the efficiency of sampling in accordance with the EU regulation, and the discovery of new tools in the laboratory, such
as a large blender with a capacity of 20 kg to support testing of aflatoxin, and the increasing of the Indonesian nutmeg exports.
The use of the nutmeg sampling method in accordance with the EU regulation gives a positive impact starting from
the farmer to exporters, the government, and nutmeg consumers both at home and abroad. The new sampling method that
has resulted in the improvement of public services such as the issuance of recommendations on food safety is implemented.
The compliance to the quality standards assessment of export destinations is the key to success of the innovation.
Another key factor is the certainty in the UPT PSHP authority, a much more strict regulation, provision of laboratory testing
facilities, provision of laboratory for comparison, investigation on the on-farm and off-farm nutmegs, and an international
standard packaging.

71
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

30. Ini Lo Pak De (Inovasi Laboratorium Pengelolaan Keuangan Daerah)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Provinsi Jawa Timur
Unit Inovasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Pelayanan

P
erekonomian Jawa Timur yang berwawasan global menuntut pengelolaan keuangan daerah secara baik
sehingga menumbuhkan pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan bebas dari KKN. Beberapa ma-
salah terkait pengelolaan keuangan daerah adalah penyusunan APBD kurang efektif, keuangan bocor,
pengelolaan aset buruk, pengadaan barang dan jasa masih penuh KKN, daya serap anggaran rendah, SDM
belum berkualitas, dan pemanfaatan teknologi informasi dan sistem online belum optimal. Laporan Penge-
lolaan Keuangan Daerah Jatim tahun 2014 mendapat Opini Wajar Dengan Pengecualian yang sebelumnya
Opini Wajar Tanpa Pengecualian sebanyak 4 (empat) kali berturut-turut.
Terobosan INILOPAKDE untuk meningkatkan kualitas SDM Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD) Provinsi Jatim meliputi empat pilar yaitu penguatan kebijakan, capacity building,
pengembangan database, dan teknologi informasi.

Peraturan terkait diterbitkan. Pemahaman petugas terhadap peraturan yang terkait dengan
pengelolaan keuangan daerah ditingkatkan. Sistem, jaringan dan perangkatnya dibangun. Kerja sama
pendampingan dan peningkatan kapasitas dengan lembaga donor asing dilakukan

Sebelum inovasi, pengelolaan keuangan daerah kurang lancar dan kualitas tenaga SDM pelayanan
masih rendah. Setelah inovasi, pengelolaan keuangan daerah didukung petugas profesional dan ter-
latih. Sarana dan prasarana teknologi informasi yang memadai tersedia. Layanan online dan database
dibangun. Pengelolaan keuangan daerah semakin teratur.

Pelatihan teknis pengelolaan keuangan daerah pada tahun 2014 dan 2015 sebanyak 27 kali
diikuti oleh 1.099 orang. Buku-buku riset menjadi referensi bahan pelaporan dan penyusunan doku-
men pengelolaan keuangan daerah. Proses pembelajaran dalam bentuk kuliah umum dengan pakar
dari perguruan tinggi dan praktisi, modul berkualitas, pelayanan teknologi informasi, dan pelayanan
database terlaksana dengan baik.

Jumlah SDM profesional meningkat. Persepsi dan pemahaman tentang pengelolaan keuangan
daerah yang tertib administrasi terbangun baik.

Pelatihan dan peningkatan kapasitas, semangat belajar, pelaporan berkualitas, dan komitmen
aparatur pemerintahan merupakan faktor utama keberhasilan inovasi ini.

72
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

30. Inilopakde (Innovation Of Regional Finance Management Laboratory)


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency East Java
units of service
innovation

T
he economy of East Java that has global perspective demands a good regional finance management that can establish
a transparent, accountable, and corruption-free government. Several problems regarding the management of regional
finance are the ineffective APBD arrangement, leaked finance, bad asset management, corruption-vast goods and
service procurements, unqualified human resources, and the under-utilized information technology and online system. The
Report on The Regional Finance of East Java in 2014 acquired Normal Opinion With Exception (qualified opinion) after four
consecutive times of Normal Opinion Without Exception (unqualified opinion).
The innovation called INILOPAKDE aims to increase the quality of the human resources of Financial Management
and Regional Asset Agency (BPKAD) of East Java Province that consists of four pillars: policy strengthening, capacity building,
database development, and information technology.
The related regulations are enacted. The officers understanding toward regulations related to finance management is
enhanced. The system, network, and infrastructures are built. Cooperation, assistance, and capacity building through foreign
aid institutions are conducted.
Before the innovation, the management of regional finance was not going well and the quality of the service human
resources was low. After the innovation, the management of regional finance is supported by professionally trained officers.
Adequate facilities of information technology are provided. The online service and database are built. The regional finance
management is more organized.
The technical training on regional finance in 2014 and 2015 that consist of 27 sessions were participated by 1,099 peo-
ple. The research books are becoming references for regional finance reports and documents. The studying process in form of
general lectures with experts from higher education institutions and practitioners, qualified modules, information technology
service, and database service are implemented smoothly.
The number of professional human resources increases. The perception and understanding of the administratively
organized regional finance management are well established.
The training and capacity building, motivation to study, qualified reports, and the commitment of government apparatus
are the most important factors of the innovation success.

73
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

31. Sinta Sistem Inter-Operabilitas Database Jembatan Timbang dengan UPKB


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Prov. Jawa Timur
Unit Inovasi Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Pelayanan

R
umah Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) adalah alat pengawasan dan
pengendalian operasional kendaraan angkutan barang yang dipasang atau ditempatkan secara
tetap. Jembatan Timbang merupakan etalase pelayanan publik dalam bentuk pengawasan yang
menunjukkan bahwa Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Provinsi Jatim melakukan
pengendalian kelebihan muatan, pengawasan tata cara muat, pengawasan dimensi, dan pengawasan
kelas jalan yang dilalui kendaraan angkutan barang.
Masalah yang dihadapi di jembatan timbang meliputi ketidaksesuaian data dimensi kendaraan
dengan buku kir. Banyak kasus buku kir palsu dan kasus kendaraan bermuatan lebih lolos pemeriksaan.

Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jatim membuat layanan berbasis teknologi informasi
melalui inovasi Sistem Inter-Operabilitas Database Jembatan Timbang dan UPKB (SINTA). Inovasi ini
memudahkan validasi, update data kendaraan, dan pelacakan informasi di 7 UPKB yang ada di Jatim.
Data kendaraan dapat digunakan oleh instansi lain seperti Polri dan Jembatan Timbang di kabupaten
kota dan Provinsi lainnya. Dengan inisiatif ini, penyelesaian permasalahan yang sebelumnya bersifat
parsial menjadi komprehensif.

Penerapan inovasi meliputi beberapa tahapan. Tahap persiapan yaitu identifikasi penggunaan
teknologi informasi, kebutuhan perangkat, dan software aplikasi di setiap jembatan timbang dan UPKB
untuk sinkronsasi format sumber data. Tahap Desain Model yaitu bagaimana sistem dijalankan, sistem
eksisting UPKB (aplikasi client-server, stand alone, dan manual), kemudian dirancang tiga desain model
implementasi inter-operabilitas (sistem full, sistem parsial, dan sistem substitusi). Selanjutnya adalah
implementasi SINTA.

Sebelum inovasi, pengawasan kendaraan kurang optimal. Setelah inovasi, kualitas pelayanan
meningkat. Tersedianya sistem aplikasi database kendaraan angkutan barang sehingga dapat mem-
inimalkan penyimpangan yang dilakukan oleh petugas baik di jembatan timbang maupun di UPKB.
Tersedianya data kendaraan yang valid dan up to date yang dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak.
Proses pelacakan atau informasi kendaraan kena tilang/pelanggaran dapat dengan mudah diketahui
dan dapat menjadi referensi dalam penggantian buku uji yang baru Terbentuknya kerjasama positif
antara lembaga pemerintah. Terbentuknya jaringan data koneksitas yang terintegrasi antara Jembatan
Timbang dan UPKB. Pengambilan keputusan oleh pemerintah menjadi lebih baik, relevan, akurat dan
tepat waktu karena informasi cepat diperoleh. Koordinasi program antar institusi lebih mudah dengan
berbagi informasi.

Pengendalian terhadap kelebihan muatan, pengawasan tata cara muat, pengawasan dimensi dan
kelas jalan yang dilalui kendaraan angkutan barang dapat dilakukan secara efektif dengan penggunaan
teknologi informasi dan konektivitas dengan berbagai instansi pendukung lainnya.

74
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

31. Shinta Weighbridges Interoperability Database System


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Surabaya, East Java
units of service
innovation

V
ehicle Weighing Service Unit (UPPKB) is an oversight and operational control of freight vehicles, which are mounted or
placed permanently. Weighbridge is a public service display in the form of control, which shows that the Department
of Transportation and Traffic (LLAJ) East Java province is controlling overloaded vehicles, overseeing the loading
procedures, controlling vehicle dimensions, and controlling road classes that passed by freight vehicles.
The problems faced by weighbridges are data discrepancies between vehicle dimensions with the vehicle inspec-
tion book. Many cases of false vehicle inspection books and cases of overload vehicles that passed on the examinations.

Department of Transportation and Traffics of East Java Province creates a service based on information technology
through an innovation of Weighbridges Interoperability Database System and UPKB (SINTA). This innovation eases
the processes of validation, vehicle data updates, and information tracking in seven UPKB in East Java. The vehicle data
can be used by other institutions such as the National Police and other Weighbridges in other regencies and provinces.
The initiative changes solutions from partial to comprehensive one.

The implementation of innovation comprises several phases. The preparation phase is to identify the use of
information technology, the need for devices, and application software on each weighbridge and UPKB to synchronize
data sources formating. The Model Designing phase is to determine how the system is running, UPKB existing system
(client-server applications, stand alone, and manual), and then designing three models of interoperability implementation
(full system, partial system, and substitution system). The next phase is the implementation of SINTA.

Before the innovation, the vehicle supervision was not optimal. After the innovation, the service quality has
increased. Database application system of freight vehicles is available so it can minimize manipulation by officers at
either weighbridges or UPKBs. Valid and up-to-date vehicle data are available to be utilized by many parties. Tracking
process or vehicle information that got tickets/fines can be easily identified and can be a reference for the inspection
books replacement. Positive cooperations among government institutions are established. Integrated data network
and connectivity among Weighbridges and UPKBs are formed. Government decision-making has become better, more
relevant, more accurate and on time because information is obtained quickly. Program coordination among institutions
is easier to conduct using information sharing.

The overloading controlling, loading procedures monitoring, dimension and road classes passed by freight vehicles
controlling can be done effectively by using information technology and connectivity with various supported agencies.

75
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

32. Layanan On The Spot (SOS), Kantor Bersama Samsat Karang Ploso
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Prov. Jawa Timur
Unit Inovasi KB. Samsat Karang Ploso Dinas Pendapatan Daerah
Pelayanan

K
abupaten Kantor Bersama SAMSAT (KBS) Karangploso terletak di Kecamatan Karangploso, Kabupaten
Malang. Lingkup wilayah pelayanan meliputi sebagian wilayah Kabupaten Malang seluas 105.383 Km2
terdiri dari 8 kecamatan. Tim evaluasi menemukan jumlah tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor yang
besar disebabkan oleh terbatasnya waktu dan lokasi pelayanan.
Samsat On the Spot (SOS) KBS Karang Ploso merupakan layanan dengan tagline Solusi Orang
Sibuk. Sasaran utama adalah perusahaan besar, lembaga/instansi pemerintah, dan perguruan tinggi.
Petugas mendatangi lokasi wajib pajak pada waktu dan lokasi yang disepakati. Layanan ini efisien dan
efektif karena pada waktu tertentu dapat melayani lebih dari 500 wajib pajak.
Strategi inovasi meliputi kajian, sosialisasi inovasi layanan SOS, penyusunan rencana aksi layanan
untuk perusahaan dan lembaga pendidikan tinggi yang memiliki lebih dari 500 wajib pajak, dan men-
datangi lokasi yang telah dijadwalkan.
Sebelum inovasi, layanan masih menunggu dan statis. Sesudah inovasi, layanan jemput bola ke
tempat wajib pajak dilaksanakan dengan efektif dan efisien.
Jumlah pembayaran pajak, perusahaan, dan lembaga bertambah. Mekanisme pembayaran
menjadi lebih murah, mudah, cepat dan transparan. Indeks kepuasan masyarakat dan kepercayaan
publik meningkat. Sinergi dengan perusahaan swasta dan perguruan tinggi terbangun dengan baik.
Pemahaman terhadap permasalahan di masyarakat yaitu kesulitan untuk membayar pajak merupa-
kan titik awal penyelesaian masalah. Kemauan pemerintah untuk melayani dengan pendekatan jemput
bola, kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, dukungan sarana yang memadai, menjadi kunci
sukses inovasi ini.

76
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

32. On The Spot Service, Samsat Joint Office Karang Ploso


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Malang Regency, East Java
units of service
innovation

T
he SAMSAT Joint Office (KBS) Karangploso is located in the Karangploso subdistrict, Malang Regency. The scope
of the service area covers parts of Malang Regency with area of 105,383 km2 consists of 8 districts. Evaluation team
found a great amount of vehicle tax dues that is caused by the limited time and service locations.
KBS Karang Ploso Samsat On the Spot (SOS) is a service with the tagline Solutions for Busy People. The main targets
are large companies, government institutions/ agencies, and universities. Officers visit the taxpayer locations at the agreed time
and location. The service is efficient and effective because at a certain time can serve more than 500 taxpayers.
The innovation strategy includes a research, service innovation dissemination of information, making the service
action plan for companies and higher education institutions that have more than 500 taxpayers, and visiting locations that
have been scheduled.
Before the innovation, the service was still passive and static. After the innovation, a proactive service to the taxpayer
is carried out effectively and efficiently.
The number of tax payments, companies, and institutions increases. The payment mechanism becomes cheaper, more
convenient, faster and more transparent. Public satisfaction index and trust increase. Synergies with private companies and
universities are well-developed.
Understanding of the society problems namely the difficulty to pay the tax is a starting point for the problem soving.
Governments willingness to serve using the ball pick up approach, working with various elements of society, the support of
adequate facilities, are success keys of the innovation.

77
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

33. Jatimnomics Solusi Menghadapi Ekonomi Global


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Prov. Jawa Timur
Unit Inovasi Biro Perekonomian Sekretariat Daerah
Pelayanan

J
awa Timur memiliki sumber daya alam melimpah seperti perikanan, pertanian, pertambangan dan
berbagai destinasi wisata popular. Banyak potensi ekonomi yang belum dimanfaatkan dengan optimal
karena keterbatasan modal, teknologi produksi, dan pemasaran. Akibatnya, berbagai masalah sosial
seperti kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan ekonomi belum dapat diatasi.
Inovasi Jatimnomics Solusi Menghadapi Ekonomi Global adalah kebijakan ekonomi Pemerin-
tah Jatim untuk meraih pertumbuhan, pemerataan ekonomi, dan menciptakan lapangan kerja dengan
mengoptimalkan potensi ekonomi dan mengajak seluruh komponen masyarakat.

Strateginya adalah pro kemiskinan dan pro pertumbuhan, meningkatkan kualitas SDM, menye-
diakan lapangan kerja, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, dan memasarkan produk unggulan
ke pasar global. Bentuk kegiatannya adalah pemberian fasilitas kredit murah, pengelolaan keuangan
desa, pemasaran produk daerah, agro industri dan agribisnis berbasis industri kerakyatan, penguatan
UKM tangguh, pemberdayaan perempuan, pencegahan feminisasi kemiskinan, kesehatan berbasis
perdesaan, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

Sebelum inovasi, tidak ada kebijakan ekonomi yang jelas. Sesudah inovasi, arah kebijakan ekonomi
Jatim semakin jelas.

Volume ekspor, perdagangan antardaerah, dan produksi pertanian meningkat. Industri dalam
negeri semakin baik karena meningkatnya permintaan pasar.

Pertumbuhan ekonomi Jatim lebih baik daripada rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Tingkat
kemiskinan menurun dan pengangguran terbuka menurun. Indeks pembangunan manusia meningkat.

Pembangunan SDM, penyediaan infrastruktur, perbaikan aparat negara, optimalisasi sumber daya,
dan partisipasi masyarakat adalah kunci-kunci sukses inovasi ini. Perubahan pola pikir dan budaya kerja
dibutuhkan untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas.

78
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

33. Jatimnomics Solution To Face The Global Economy,


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency East Java
units of service
innovation

E
ast Java has abundant natural resources such as fisheries, agriculture, mining, and a variety of popular tourist desti-
nations. Many economic potentials have not been utilized optimally because lack of capital, technology, production,
and marketing. As a result, various social problems such as poverty, unemployment, and economic inequality can
not be overcome.
Jatimnomics Solution to Face the Global Economy innovation is the East Java Governments economic policy to
achieve growth, economic equality, and create jobs by optimizing the economic potential and involving the entire community.
The strategy are pro-poor and pro-growth, improving human resources quality, providing employment, mastering sciences
and technology, and marketing superior products to the global market. The activities are the provision of cheap credit facility,
village financial management, local products marketing, agroindustry and agrobusiness community-based industry, SMEs
strengthening, women empowerment, the prevention of feminization poverty, rural-based health, tourism, and creative economy.
Before the innovation, there was no clear economic policy. After the innovation, the economic policy direction of East
Java is clearer.
The volume of exports, interregional trade, and agricultural production increase. The domestic industry is getting better
due to the increasing market demand.
East Javas economic growth is better than the average growth of the national economy. The poverty rate and unem-
ployment have decreased. Human development index has increased.
Human resource development, provision of infrastructure, improvement of the state apparatus, resource optimization,
and community participation are the success keys of the innovation. Mindset and work culture changes are needed to increase
creativity and productivity.

79
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

34. MLM Pasung Cara Cepat Jawa Timur Bebas Pasung


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Prov. Jawa Timur
Unit Inovasi RSJ MENUR
Pelayanan

S
ebuah riset di tahun 2013 menunjukkan bahwa ada lebih dari 14 juta orang Indonesia mengalami
gangguan mental emosional dan 400.000 orang mengalami gangguan jiwa berat atau orang dengan
gangguan jiwa (ODGJ). Dari jumlah ODGJ tersebut sebesar 57.000 orang (14,3%) mengalami pemasun-
gan. Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur memiliki Kampung Gila karena banyak penduduk desa tersebut
mengalami gangguan jiwa dan sebagian besar dipasung. Pelayanan kesehatan jiwa di Provinsi Jawa Timur
dilayani oleh RS Jiwa Menur bersifat menunggu pasien gangguan jiwa dibawa oleh keluarga atau masyarakat.
Praktik pemasungan dilarang pemerintah sejak tahun 1977 namun pada prakteknya angka pe-
masungan ODGJ tetap tinggi. Di Jawa Timur, pada tahun 2014, angka pasung meningkat dari 1033
menjadi 1870 orang. Kondisi merupakan potret kegagalan kesehatan jiwa Indonesia, padahal program
Indonesia Bebas Pasung sudah dicanangkan sejak tahun 2010.

RS Jiwa Menur meluncurkan inovasi MLM-Pasung, Cara Cepat Jatim Bebas Pasung adalah
upaya percepatan penanganan orang sakit jiwa yang dipasung, dengan menggunakan pendekatan
sistematis, dan sinergis, antar pemangku kepentingan menuju Jawa Timur Bebas Pasung.

MLM-Pasung diterapkan di seluruh Jawa Timur, dimulai di Kabupaten Ponorogo. Status daerah
dibedakan menjadi beberapa kategori: bebas pasung, aman pasung, siaga pasung, rawan pasung,
dan endemik pasung. Kemudian Labeling Status Daerah Pasung dibuat dan diumumkan setiap rapat
koordinasi dan evaluasi. Masing-masing daerah berpacu mengubah status daerahnya menjadi bebas
pasung. Selanjutnya penguatan kebijakan daerah dan kapasitas SDM dilakukan dan layanan kesehatan
jiwa ditingkatkan.

Sebelum inovasi, kasus orang berpenyakit jiwa dipasung tinggi. Setelah inovasi, penderita ditan-
gani dengan baik. Jumlah pasung di Ponorogo menurun dari 100 orang (2014) menjadi 40 orang (2015)

Regulasi dan buku pedoman teknik pembebasan pasung diterbitkan. Puskesmas pembantu
kesehatan jiwa didirikan. Data ODGJ yang dipasung di tiap daerah dipublikasi. Biaya pengobatan
pasien lebih terjangkau.

Kualitas pelayanan, kesadaran masyarakat, dan deteksi dini meningkat. Penanggulangan dan
penanganan gangguan jiwa lebih cepat dan baik.

Sinergi semua pihak, penyediaan SDM berkualitas, monitoring berkala, dan sarana pendukung
yang memadai diperlukan untuk menyukseskan inovasi ini.

80
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

34. Mlm-Pasung Fast Way To Chain-Free


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency East Java
units of service
innovation

A
study in 2013 showed that there are more than 14 million Indonesian people experiencing mental emotional disorder
and 400,000 people experiencing severe mental disorders or people with mental disorders (ODGJ). From the ODGJ
number of 57,000 people (14.3%) are chained. Ponorogo, East Java has a Kampung Crazy because many villagers
are mentally handicapped and most of them are chained. Mental health services in East Java province served by the Menur
Mental Hospital that is waiting for patients with mental disorders brought on by family or society.
Chaining practices have been banned by since 1977, but in practice the number of ODGJ chains remains high. In East
Java, in 2014, the number of chains increased from 1033 to 1870 people. The condition is a portrait of the Indonesia mental
health failure, whereas the program Indonesia Chain Free has been launched since 2010.
Menur Mental Hospital launches MLM-Pasung innovation, Fast Way to Chain Free as an effort to accelerate the
handling of mentally ill people who are chained, by using a systematic approach, and synergy among stakeholders toward the
East Java Free Chain.
MLM-Pasung is applied across East Java, starting in Ponorogo Regency. Area status is divided into several categories:
chain free, chain safe, chain warning, chain vulnerable, and chain endemic. Then Labeling Regional Chain Status made and
announced during coordination meeting and evaluation. Each region competes to change the area status into chain free.
Further strengthening of regional policy and human resource capacity are pursued and mental health services are improved0
Before the innovation, chain cases of mentally ill people was high. After the innovation, sufferers were handled properly.
The number of chains in Ponorogo decreases from 100 (in 2014) to 40 (2015)
Regulatory and technical handbook for un-chaining are issued. Mental health sub-health centers were established.
Chained ODGJ data in each region are published. Patient treatment cost is more affordable.
Service quality, public awareness, and early detection increase. Alleviation and treatment of mental disorders are
faster and better.
The synergy of all parties, the provision of quality human resources, periodic monitoring, and adequate means of
support are required for the success of this innovation.

81
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

35. Stiputs Bra (Stimulus Puting Susu Bra)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Malang, Jawa Timur
Unit Inovasi RSUD Dr. Saiful Anwar
Pelayanan

R
umah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Saiful Anwar melayani persalinan di Malang, Jawa Timur. Terdapat
banyak kasus persalinan yaitu persalinan yang mengalami kemacetan, bisa menimbulkan komplikasi
pada ibu dan bayi, dan infeksi intra uterin pada kandungan ibu. Sebuah cara efektif untuk mencegah
persalinan lama adalah rangsangan puting susu (RPS). Teknik ini dilakukan dengan cara memuntir puting susu
menggunakan jari tangan oleh perawat atau pasien sendiri.
Teknik RPS konvensional sering menimbulkan keluhan bersifat langsung berupa nyeri puting susu,
malu, geli, kelelahan, dan mobilisasi terganggu, dan bersifat tidak langsung berupa kemungkinan bayi
tidak bernafas (asfiksia) dan proses laktasi tidak berjalan sejak dini.

RSUD meluncurkan inovasi Stiputs Bra yaitu stimulasi pada puting susu yang aman untuk kulit,
dan nyaman saat digunakan pasien. Ide dasar dan desain alat merupakan hasil pemikiran orisinil dan
riset internal.

Keluhan pasien diidentifikasi. Alat perangsang puting susu dirancang dan dibuat. RPS dengan
alat tersebut dilatih kepada perawat dan diujicoba kepada pasien. Flash training RPS dilakukan. Mon-
itoring dan evaluasi.

Sebelum inovasi, proses persalinan membahayakan ibu dan bayi. Setelah inovasi, persalinan
lebih aman dan cepat.

Persalinan menggunakan standar operasional (SOP). Alat yang menghasilkan kontraksi maksimal
dan menghindari keluhan nyeri puting susu tersedia. Edukasi dilakukan kepada petugas dan ibu melalui
Flash Training. Penghargaan Emas diraih pada Konvensi Ajang Budaya Kerja Internasional di Korea
Selatan tahun 2015.

Proses persalinan lebih aman. Pasien puas karena proses persalinan dan laktasi berjalan baik. Privasi
lebih terjaga. Keluhan nyeri puting susu berkurang. Biaya dapat dihemat. Kasus bayi asfiksia tidak terjadi.

Peralatan yang tepat, koordinasi dan sinergi yang solid sesama petugas, kepatuhan melaksanakan
prosedur, dan komunikasi yang baik antara petugas dengan ibu menjadi kunci sukses inovasi ini.

82
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

35. Stiputs Bra (Bra For Nipples Stimulation)


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Malang, East Java
units of service Regional General Hospital Of Dr. Saiful Anwar
innovation

R
egional General Hospital (RSUD) of Dr. Saiful Anwar serves baby deliveries in Malang, East Java. There is many
deliveries cases that are experiencing prolonged process, could lead to complications in the mother and baby, and
intrauterine infection in the mothers womb. An effective way to prevent prolonged delivery is nipples stimulation
(RPS). This technique is conducted by twisting the nipple using your fingers by a nurse or a patient herself.
The conventional RPS technique often leads to direct problems such as nipple pain, shame, tingling, fatigue, and
impaired mobilization, and indirect problems such as the probability of the baby does not breathe (asphyxia) and the early
lactation process does not take place.
RSUD launches Bra Stiputs innovation as the nipples stimulation that is safe for skin, and comfortable for the patient.
The basic idea and design tool are the result of original thinking and internal research.
Complaints of patients are identified. Nipples stimulation tool is designed and created. RPS with the tool is trained to
the nurses and tested to the patients. Flash training RPS is conducted. Monitoring and evaluation.
Before the innovation, delivery process was endangering mother and baby. After the innovation, childbirth is safer
and faster.
Delivery is using an operational standard (SOP). A tool that generate maximum contraction and avoiding nipples pain
is available. Education is conducted to the officers and mothers via Flash Training. Won a Gold Award in the International
Labour Convention on Cultural Event in South Korea in 2015.
The delivery process is safer. Patients are satisfied because delivery and lactation in good shape. Privacy is protected.
Nipple pain is reduced. Costs can be reduced. Cases of infant asphyxia do not occur anymore.
The right equipment, solid coordination and synergy among fellow officers, procedures compliance, and good com-
munication between officers and mothers are the success keys of the innovation.

83
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

36. Kuberseri (Kusta Diberantas Dengan Serologi)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Jawa Timur
Unit Inovasi Rs Kusta Sumberglagah,
Pelayanan

J
awa Timur merupakan penyumbang terbesar penderita kusta (30%) dari total penderita kusta baru
di Indonesia. Penyakit kusta banyak terjadi di pantai Utara pulau Jawa dan di pulau Madura. Tercatat
sebanyak 4.653 kasus (2010) atau 1,14 per 10.000 penduduk.
Pengobatan kusta dengan MDT (Multi Drug Therapy) tidak mampu memutus rantai penularan
kusta sehingga program pemerintah untuk Indonesia Bebas Kusta tahun 2010 tidak tercapai.

Rumah Sakit Kusta Sumberglagah mencari terobosan pemberantasan penyakit kusta, melalui
kerja sama dengan Institute Tropical Disease UNAIR Surabaya. Inovasi ini diberi nama Kuberseri (Kusta
Diberantas Dengan Serologi) yaitu metode deteksi dini untuk menemukan penderita subklinis kusta
dengan uji serologi. Setelah tiga tahun berjalan, metode ini terbukti secara signifikan menurunkan
jumlah titer antibodi yang mengandung kuman kusta sehingga seseorang tidak lagi berisiko menjadi
penderita kusta.

Strategi inovasi berisi tahapan perencanaan dan pelaksanaan sejak Maret 2011: penandatanga-
nan MoU RS dengan Unair, pengorganisasian tim, penentuan target populasi dan koordinasi dengan
pemangku kepentingan. Dilakukan survei lapangan di beberapa lokasi diikuti dengan sosialisasi, pen-
gambilan sampel darah dan uji coba. Hasil uji serologi dianalisis. Pengobatan menggunakan Rifampicyn
dan Claritromycin selama tiga bulan dilakukan. Pasien diamati.

Sebelum inovasi, penyakit kusta tidak dapat ditangani dengan baik. Sesudah inovasi, terdapat
harapan memberantas penyakit kusta.

Metode untuk mencegah munculnya kusta baru ditemukan. Konsep jemput bola pada populasi
yang berisiko terkena penyakit kusta dilaksanakan.

Mampu mencegah terjadinya penyakit kusta baru menuju Indonesia Bebas Kusta. Pemangku
kepentingan lintas sektor mendukung inovasi.

Kesungguhan manajemen RS, keterlibatan tenaga ahli, kerjasama lintas sektor dan lintas program,
dukungan masyarakat dan kearifan lokal, pedoman kerja yang jelas, sarana dan prasarana memadai
merupakan kunci-kunci sukses inovasi ini. Kuberseri adalah program yang tepat untuk percepatan
eradikasi kusta di Indonesia.

84
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

36. Kuberseri (Leprosy Eradicated By Serology)


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency East Java
units of service Leprosy Hospital Sumberglagah,
innovation

E
ast Java is the biggest contributor of leprosy patients (30%) of the total new leprosy patients in Indonesia. Leprosy
is prevalent in the northern coast of Java and Madura island. As many as 4,653 cases (2010), or 1.14 per 10,000
population is recorded.
Leprosy treatment using MDT (Multi Drug Therapy) was unable to break the chains of contagion thus the government
program to achieve Indonesia Leprosy Free by 2010 was not achieved.
Leprosy Hospital Sumberglagah seek a breakthrough to eradicate leprosy, in collaboration with the Institute of Tropical
Disease, Airlangga University Surabaya. Innovation is named Kuberseri (Leprosy eradicated by serology) is a method of early
detection to find subclinical leprosy patients using serologic testing. After three years testing, the method significantly decreases
the amount of antibody titers containing leprosy germs thus a person is no longer at risk of becoming a leper.
The innovation strategy consists of planning and implementation since March 2011: signing the RS and Airlangga
University MoU, organizing the team, determining the target population and coordinating stakeholders. Field surveys are
conducted in several locations, followed by dissemination of information, blood sampling and testing. Serologic test results are
analyzed. Treatment using Rifampicyn and Claritromycin for three months are conducted. Patients are observed.
Before the innovation, leprosy can not be handled properly. After the innovation, there is hope to eradicating leprosy.
Methods to prevent the emergence of new leprosy is found. Concept of pick up the ball in the population at risk of
contracting leprosy is adopted.
Ability to prevent the occurrence of new leprosy towards Indonesia Free Leprosy goal. Stakeholders across sectors
support the innovation.
The hospital management seriousness, the involvement of experts, cooperation across sectors and programs, community
support and local knowledge, working guidelines clarity, adequate facilities and infrastructure are the keys to success of the
innovation. Kuberseri is the right program for the accelerated eradication of leprosy in Indonesia.

85
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

37. Instalasi Pengaduan Masyarakat sebagai Guider Komplain Publik


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Prov. Kalimantan Selatan
Unit Inovasi Instalasi Pengaduan Masyarakat RSUD Ulin
Pelayanan

R
umah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin berkedudukan di Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan
Selatan. RSUD Ulin menyediakan berbagai fasilitas layanan kesehatan. Komplain masyarakat
kepada RSUD Ulin semakin banyak, berkaitan dengan budaya kerja pegawai pelayanan yang
belum optimal antara lain datang lambat pulang cepat, belum melaksanakan layanan yang baik, dan
layanan kepada pelanggan belum ramah.
Instalasi Pengaduan Masyarakat dibentuk tanggal 31 Desember 2010, diawali 3 orang petugas.
Tujuan inovasi adalah mewujudkan layanan RSUD Ulin yang berkualitas. Aktivitas dalam inovasi ini
meliputi doorman menyambut ramah kedatangan pelanggan dengan mengucapkan salam, layanan
rawat jalan, guider pemandu layanan, petugas yang berpakaian rapi/seragam, mengantar pasien lansia/
cacat, biaya gratis, dan layanan humanis lainnya.

Analisis kelayakan dan pembentukan Instalasi Pengaduan Masyarakat. Penyusunan dan pelak-
sanaan standar pelayanan, maklumat pelayanan, dan prosedur operasional (SOP). Pelatihan petugas
dan sosialisasi dilaksanakan.

Sebelum inovasi, pelayanan tidak memuaskan karena tidak ada kepastian pelayanan dalam hal
persyaratan, biaya, dan waktu penyelesaian. Sesudah inovasi, kualitas pelayanan dan tindak lanjut
pengaduan masyarakat meningkat.

Pelanggan merasa diperhatikan dengan berbagai layanan manusiawi. Terjadi dialog positif antara
pengunjung dengan petugas pelayanan, Tersedianya informasi pelayanan dan komplain pengaduan
ditindaklanjuti. Pelayanan didukung SOP.

Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap RSUD Ulin dan pelayanan yang diberikan. Indeks
kepuasan masyarakat terhadap RSUD Ulin meningkat.

Komplain dari pengguna jasa merupakan informasi berharga yang menjadi dasar peningkatan
kualitas layanan. Pelayanan yang manusiawi, empatik, dan berorientasi pelanggan, sangat berarti untuk
mencapai kepuasan pelanggan.

86
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

37. Public Complaints Facility, Ulin Regional General Hospital


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Banjar Regency, South Kalimantan
units of service Ulin Regional General Hospital
innovation

D
r. The Regional General Hospital Ulin is located in Banjar Regency, South Kalimantan Province. Ulin Hospital
provides a variety of health care services. The number of complaints to Ulin Hospital was increasing, related to the
services staffs working culture that was not optimal such as coming late going home early; they did not perform
good services yet, and customer service was not friendly yet.
Public Complaint Facility was founded on December 31st, 2010, starting with three officers. The innovation purpose
is to materialize as a qualified service in Ulin Hospital. The innovation activities include doormans greetings and welcoming
in a friendly way upon customers arrival, service for outpatient, guide service, well dressed officers, guide service for elderly/
people with disability, free of charge, and other humanly services.

A feasibility analysis and the establishment of Public Complaint Facility. Formulation and implementation of service
standards, service notices, and standard operationg procedures (SOP). Staff training and dissemination are implemented.

Before the innovation, the services were unsatisfactory because there was no certainty of the service in terms of re-
quirements, cost, and time completion. After the innovation, the service quality and complaints responses have increased.

The customers are feeling welcomed through various humanly services. Positive dialogue between visitors and services
staffs has occurred. Services information is available and complaints are responded. The service is supported by SOP.

Public trust towards Ulin Hospital and the services provided have increased. Peoples satisfaction index to Ulin Hospital
increases.

Complaint from customers is valuable information as the foundation to service quality improvements. Humanly,
empathy, and customer-oriented services are very important to achieve customer satisfaction.

87
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

38. Rumah Sakit Keliling (Mobile Clinic) Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Provinsi Lampung, Lampung
Unit Inovasi Dinas Kesehatan
Pelayanan

P
rovinsi Lampung memiliki luas wilayah 35.288,35 km dengan kondisi geografi beragam dan
terdapat daerah rawan bencana. Terdapat tiga Daerah Otonomi Baru (DOB) yaitu Kabupaten
Pesisir Barat, Kabupaten Mesuji, dan Kabupaten Tulang Bawang. Ketiganya merupakan daerah
rawan bencana dan konflik, belum memiliki rumah sakit umum daerah (RSUD).
Jika terjadi kasus yang membutuhkan pelayanan spesialis, maka harus dirujuk ke rumah sakit di
kabupaten terdekat atau ibukota provinsi sehingga membutuhkan biaya transportasi dan waktu cuk-
up lama. Kabupaten Pesisir Barat dan Kabupaten Mesuji merupakan kabupaten terjauh dari ibukota
provinsi. Dibutuhkan waktu tempuh sekitar 6 jam perjalanan darat untuk menjangkau RSUD dr. Abdul
Muluk Bandar Lampung.
Pemprov Lampung membuat inovasi RS Keliling untuk mengatasi masalah kegawatdaruratan,
bencana, kasus rujukan, dan mendekatkan akses kepada masyarakat. RS Keliling adalah sebuah mini bus
dengan panjang 6,646 m, lebar 1,9 m, dan tinggi 2,1 m dilengkapi peralatan kesehatan, ruang operasi
kecil dan sedang, ruang konsultasi, radiologi, recovery room, ruang laboratorium, dan tenaga medis. RS
Keliling melakukan pelayanan selama 3 hari dengan kegiatan: hari pertama melakukan screening dan
pelayanan poli umum di Puskesmas rawat inap setempat; hari kedua melakukan pelayanan spesialistik
dan tindakan operasi; dan hari ketiga meliputi pemulihan pasca operasi, pencatatan, dan dokumentasi
rekam medik.
Strategi RS Keliling terdiri atas kebijakan dan izin operasional (2012), launching (22 Maret 2013),
MoU Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dengan 4 Rumah Sakit (RS dr. Abdul Moeloek, RSUD Menggala,
RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo, dan RSUD Liwa), dan operasional. Kegiatan meliputi pelayanan 4 spesialis
dasar (penyakit dalam, anak, kebidanan dan bedah), screening kasus THT, pemeriksaan laboratorium
dan pemeriksaan radiologi.
Sebelum inovasi, masyarakat DOB sulit memperoleh pelayanan kesehatan fasilitas spesialis. Setelah
inovasi, mereka menikmati layanan dari petugas yang datang menggunakan mobil.
Jumlah pasien yang dilayani oleh dokter umum, spesialis kebidanan, spesialis anak, spesialis
bedan, tindakan bedah, THT dan operasi, dan penyakit dalam meningkat. Kunjungan pasien di RS
Keliling selama tiga tahun terakhir meningkat, yaitu 2.516 (2013), 1.905 (2014), dan 1.600 (2015). Biaya
operasional bersumber dari APBD Provinsi Lampung.
Akses terhadap pelayanan spesialis dan rujukan di daerah rawan bencana dan daerah otonomi
baru yang belum memiliki rumah sakit menjadi mudah karena pelayanan keliling.
RS Keliling dapat dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat daerah sangat
terpencil, perbatasan, daerah rawan bencana, DOB, dan daerah lain yang sulit terjangkau pelayanan
kesehatan.

88
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

38. Mobile Hospital


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Lampung Province
units of service Health Department
innovation

L
ampung province has an area of 35,288.35 km2 with various geography conditions and disaster-prone areas. There are
three Newly Autonomous Region (DOB) namely West Pesisir Regency, Mesuji Regency, and Tulang Bawang Regency.
Those have disaster-prone areas and conflicts yet do not have Regional General Hospital (RSUD).

When those regions need specialist services, they should be referred to hospitals in the nearest regency or the provincial
capital which means they need transportation costs and taking longer time. West Pesisir and Mesuji Regency are the furthest
regions from the provincial capital. It takes 6-hour road trip to arrive at dr. Abdul Muluk RSUD in Bandar Lampung.

Lampung Provincial Government enacts the Mobile Hospital innovation to alleviate emergency problems, disasters,
referral cases, and to provide public access. Mobile Hospital is a mini bus with length of 6.646m, width 1.9 m, and height 2.1
m, equipped with medical equipments, rooms for small and medium surgery, consultation room, radiology, recovery room,
laboratory room, and medics. Mobile Hospital provides a three-day service with the following activities: first day is screening
and general clinic service in a local health center; second day is providing specialist services and surgery; and the third day
covers post-surgery recovery treatments, medical recording, and documentation.

Mobile Hospital strategy consists of policy and operational permit (2012), launching (March 22, 2013), Memorandum
of Understanding (MoU) between Health Department of Lampung Province with four hospitals (RSUD of dr. Abdul Moeloek,
Menggala, dr. A. Dadi Tjokrodipo, and Liwa), and operation starts. Activities include four basic specialist services (internal
disease, pediatrician, obstetrics and surgery), screening of ENT cases, laboratory tests and radiology examination.

Before the innovation, DOB society faced difficulty to get specialist health services. After the innovation, they can enjoy
the medical services using the mobile hospital.

The number of patients treated by general practitioners, obstetricians, pediatricians, surgeon, surgery, ENT and surgery,
and internal disease increase. Visiting patients to the mobile hospital over the last three years have increased, i.e. 2.516 (2013),
1.905 (2014), and 1.600 (2015). The operational cost is bore by Lampung Provincial Budget.

Access to specialist services and referral in disaster-prone areas and newly autonomous regions with no hospital around
becomes easier due to the mobile service.

Mobile hospital can be used to provide services for residents who live in remote areas, border areas, disaster-prone
areas, DOB, and other areas that are difficult to access health services.

89
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

39. Temukan Arsip Dalam 3 Menit


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Prov. Nusa Tenggara Barat
Unit Inovasi Bagian Kesekretariatan dan PDE Biro Umum Sekretariat Daerah
Pelayanan

S
ekretariat Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Setdaprov NTB) menjadi pusat pengelolaan
kearsipan pemerintahan bagi 4,5 juta penduduk. Arsip merupakan informasi yang dijadikan
referensi dalam pelaksanaan tupoksi. Karena itu arsip harus dikelola dengan baik, efisien, dan
sistematis. Pencarian arsip sangat sulit bagaikan mencari emas di kubangan lumpur: melibatkan banyak
staf, menguras tenaga dan menyita waktu, namun arsip yang dicari sering tidak ditemukan.
Setdaprov NTB menerapkan pengelolaan arsip dengan inovasi menemukan arsip dalam 3 menit.
Target itu dicapai dengan proses akuisisi manajemen arsip, dari arsip yang tidak teratur menjadi teratur.
Pemilahan dimulai dari pemilahan sub masalah dan tahun arsip, penataan tempat, kerapian, dan kea-
manan penyimpanan arsip. Akuisisi dipusatkan di Depo Pusat Layanan Data dan Informasi Kearsipan.
Selanjutnya digunakan aplikasi pencarian arsip cepat dan praktis bernama e-arsipentebe.

Strategi pengeloalan arsip dimulai dengan membentuk Tim Akuisisi Arsip (Oktober 2014), mem-
buat Buku Daftar Pencarian Arsip, dan membentuk Pelayanan Data dan Informasi Kearsipan Temukan
Arsip dalam 3 menit. Inovasi ini diwujudkan dengan melengkapi fasilitas pendukung pada Depo Ar-
sip, mendayagunakan tenaga kearsipan, bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, dan
berbasis teknologi informasi.

Sebelum inovasi, setiap unit kerja instansi pemerintah dan masyarakat sulit memperoleh arsip.
Sesudah inovasi, pencarian arsip dapat dilakukan dalam waktu 3 menit.

Tim kerja yang melakukan pemetaan pemangku kepentingan, dan sosialisasi; koordinasi antar
unit kerja terkait terbentuk. Kegiatan akuisisi arsip pemerintahan provinsi dilaksanakan. Buku Daftar
Pencarian Arsip dihubungkan dengan penomoran rak arsip dan pemberian warna tertentu. Aplikasi
e-arsipentebe yang mempersingkat waktu penemuan arsip pada kisaran waktu 1 s.d. 3 menit digunakan.

Pengelolaan dan pengawasan data berjalan lebih baik. Biaya penyimpanan, dan pemeliharaan
arsip menurun. Produktivitas pegawai meningkat. Seluruh dokumen dapat dipelihara dengan baik. Mas-
yarakat dan pemangku kepentingan memperoleh pelayanan cepat dalam mencari data dan informasi.

Pengelolaan data dan informasi kearsipan menggunakan aplikasi komputer menghasilkan pelayanan
cepat dan berkualitas. Dukungan dana, kelengkapan sarana dan prasarana, dan SDM pelayanan yang
berkualitas menjadi kunci keberhasilan inovasi ini.

90
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

39. Finding Archives In 3 Minutes


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency West Nusa Tenggara
units of service
innovation

R
egional Secretary of West Southeast Nusa (NTB) Province becomes the center of government archives management
for 4.5 million inhabitants. The archive is an information reference to accomplish main duties and function (tupoksi).
Thus, the archive should be managed properly, efficiently and systematically. Searching for archives is a very difficult
task as if looking for gold in mud: it involves a lot of resources, takes a lot of time, yet the archives are often not found.

NTB Setdaprov implements archives management by using innovation finding archives in 3 minutes. The goal is
achieved through the acquisition process of the archive management, from irregular to manageable archives. Selection begins
with selecting sub-problems and years of archives, structuring places, neatness, and archival storage security. The acquisition
is centered in Data Service and Archival Information Central Depo. Then, application named e-arsipentebe is using to finding
archives in quick and simple ways.

Archives management strategy began with the formation of Archives Acquisition Team (October 2014), Finding Ar-
chives List Book was made, and Data Service and Archives Information of Finding Archives in 3 minutes were formed. This
innovation is achieved by completing the supporting facilities at the Archives Depo, utilizing workers, and collaboration with
various stakeholders, and based on information technology.

Before the innovation, every worker in government agency and society faced difficulty in finding archives. After the
innovation, finding archives can be done in 3 minutes.

The working team is conducting stakeholders mapping and dissemination; coordination among related units is formed.
Archives acquisition activities of provincial government were done. Finding Archives List Book is connected to archives shelf
numbers and particular colors. E-arsipentebe that shortens time of finding archives in one to three minutes is used.

Data management and supervision are done better. The costs of storage and archives maintenance decrease. Employee
productivity increases. The entire document can be maintained properly. Society and stakeholders receive quick services in
finding data and information.

Data management and archives information using computer application result a quick and qualified service. Funding,
infrastructures, and highly qualified human resources become success keys of the innovation.

91
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

40. Tigo Tungku Sejerangan Sebagai Upaya Pengobatan TB MDR


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Sumatera Barat
Unit Inovasi RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
Pelayanan

R
umah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Achmad Mochtar berlokasi di Kota Bukittinggi, Sumatera
Barat. RSUD melayani penderita Tuberkulosis (TB) yang merupakan penyakit infeksi menular dise-
babkan oleh micobacterium tuberculosis. Proses penularannya melalui droplet (percikan ludah
saat penderita batuk). Kira-kira 65% penderita yang tidak diobati akan meninggal dalam waktu 5 tahun.
Salah satu strategi pengobatan adalah DOTS (Direct Observed Treatment Short-course) dengan fokus
utama penemuan kasus dan penyembuhan pasien. Karena pengobatan cukup lama dan penderita
harus makan obat secara teratur, sering menyebabkan terputusnya pengobatan. Kondisi ini berpotensi
terjadinya resistensi terhadap Obat Anti Tuberkulosis (Multi Drugs Resistence-MDR).
Waktu pengobatan pasien TB MDR lebih lama dibandingkan dengan TB biasa, yaitu 18 s/d 22
bulan. Masalah dalam pelayanan pasien TB adalah dampak negatif TB yang mudah menular. Pengo-
batan TB sering tidak tuntas karena terbatasnya komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) untuk pasien.
Kearifan lokal belum termanfaatkan, dan penatalaksanaan pelayanan TB MDR lebih rumit.
Konsep Tigo Tungku Sejerangan Poliklinik TB MDR di RSUD merupakan solusi pengendalian
TB MDR, yaitu partisipasi keluarga sebagai pengawas minum obat (PMO), pemberian pendidikan kes-
ehatan KIE pada pasien, dan peran tokoh agama/tim rohani.
Penyediaan ruangan khusus layanan, pembuatan konsep model layanan Tigo Tungku Sejeran-
gan, mempersiapkan tenaga layanan, layanan one stop service, mempersiapkan sarana-prasarana
layanan, dan pertemuan rutin lintas kelompok staf medis, pengobatan dan perawatan, dan KIE. Di
samping itu dilakukan Focus Group Discussion (FGD), transfer pengetahuan, evaluasi, dan penerbitan
Piagam Sembuh dari Penyakit TB MDR. Layanan TB MDR mengintegrasikan proses pelayanan meliputi
pendaftaran, pemeriksaan, konsultasi dan apotik dilaksanakan di satu poliklinik. Mendorong kepatuhan
pasien dan komunikasi intens petugas dengan pasien.
Sebelum inovasi, penderita TB MDR mempunyai banyak kesulitan dalam pengobatan. Sesudah
inovasi, tumbuh keinginan pasien untuk sembuh. Menurunnya angka kejadian drop out pengobatan,
dan sembuhnya 6 orang pasien TB MDR yang telah berhasil menyelesaikan pengobatan selama 22
bulan pada tahun 2015. Penatalaksanaan pengobatan TB MDR makin teratur. Kemudahan akses dan
kenyamanan layanan. Meminimalkan transmisi infeksi silang. Meningkatnya interaksi antarpasien dan
pasien dengan petugas.
Meningkatnya Indeks Kepuasan Pasien 75,15% (kategori baik tahun 2014) menjadi 81,56%
(kategori sangat baik tahun 2015). Meningkatnya penjaringan pasien yang diduga menderita TB MDR.
Meningkatnya jumlah pasien yang bersedia mengikuti program pengobatan TB MDR.
Pengobatan yang membutuhkan waktu yang lama (minimal 18 bulan) sangat memerlukan sikap
sabar dan semangat yang tinggi dari pasien dan petugas pengawas minum obat (PMO). Kemitraan
dan sinergi berbagai pihak terutama keluarga pasien menjamin keberhasilan penanganan inovasi ini.

92
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

40. Tigo Tungku Sejerangan Of Tuberculosis Treatment


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency West Sumatra
units of service
innovation

D
r. Achmad Mochtar Regional General Hospital (RSUD) is located in Bukittinggi City, West Sumatra. RSUD treats
Tuberculosis (TB) patients which is an infectious disease caused by tuberculosis micobacterium. The infectious
process is through droplets (saliva sprays when an infected person coughs). Approximately 65% o f untreated patients
will die within five years. One of treatment strategy is DOTS (Direct Observed Treatment Short-course) with the main focus
is case finding and cure the patient. Because the treatment is quite long and the patient should consume medicines regularly,
its often causing interruption of treatment. This condition potentially causes a resistance against the Anti-Tuberculosis Drugs
(Multi Drug Resistance-MDR).
MDR TB patients treatment time takes longer than an usual TB patient, 18 until 22 months. TB patient treatment
problem is its infectious negative impact. TB treatment is often not completed due to lack of communication, information and
education (IEC) for patient. The local wisdom is not utilized, and the management of MDR TB treatment is more complicated.
Tigo Tungku Sejerangan of MDR TB clinic concept at RSUD is a solution control of TB MDR, namely family participation
as medication supervisors, the provision of IEC health education to patients, and the role of religious leaders/spiritual team.
Provision of a special room service, construction of a service model of Tigo Tungku Sejerangan, preparing service
officers, one-stop service, preparing infrastructure services, and regular meetings across groups of medical staff, treatment and
care, and IEC. In addition, Focus Group Discussion (FGD) is conducted, knowledge transfer, evaluation, and publication of
Cured from MDR TB Disease Certificate. MDR TB services integrate processes comprise registration, inspection, consultancy
and pharmacy are held in one clinic. Encouraging patient compliance and intense communication between medics and patients.
Before the innovation, MDR TB patients had many treatment difficulties. After the innovation, patients willingness to
heal increases. Dropout number decreases and 6 MDR TB patients are fully recovered after successfully completing treatment
for 22 months in 2015.
The management of MDR TB treatment is more organized. The ease of access and convenience services. Minimizing
the cross infection transmission. The increased of interaction between patients and between patients and medics.
The increased of Patient Satisfaction Index from 75.15% (good category in 2014) to 81.56% (excellent category in 2015).
The increased in getting suspected MDR TB patients. The increased of the number of patients who are willing to joining the
MDR TB treatment programs.
The treatment that takes a long time (minimum 18 months) needs high patience and passion from patients and medication
supervisors. Partnership and synergy among various parties, especially the families of patients ensure the innovation success.

93
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

41. Silam-Sat, Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Sumatera Selatan
Unit Inovasi UPTD Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Dinas Kesehatan
Pelayanan

P
rovinsi Sumatera Selatan memiliki luas wilayah 87.017,41 km dengan jumlah penduduk lebih dari 8
juta jiwa. Sebanyak 0,5% penduduk mengalami kebutaan, 5% gangguan pterigium, 3,9% kekeruhan
lensa, dan 1,7% katarak. Apabila gangguan kesehatan mata tidak ditangani akan berdampak negatif
pada perkembangan kecerdasan anak, produktivitas kerja, dan pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya jumlah
pasien mata di Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat (RSKMM) tidak diimbangi dengan penyediaan sarana
dan prasarana kesehatan, sehingga pelayanan belum memuaskan pasien.
RSKMM menjalankan inovasi Sistem Pelayanan Kesehatan Mata Satu Atap (SILAM-SAT). Tujuan
utama dari SILAM-SAT adalah memberikan layanan kesehatan mata yang terjangkau, nyaman, dan
komprehensif. SILAM-SAT telah memberikan kemudahan bagi masyarakat, pelayanan efektif dan efisien,
pelayanan satu atap, biaya layanan terjangkau, didukung SDM yang andal, dan fasilitas penunjang
medik yang lengkap.

Menyediakan dua jenis layanan kesehatan mata yaitu layanan biasa dan VIP. Memberikan layanan
yang memuaskan pasien selama pemeriksaan dengan menggunakan standar operasional (SOP) yang
jelas. Melakukan layanan satu atap, satu pintu, dan fasilitas layanan optik.

Sebelum inovasi, layanan bagi penderita penyakit mata berjalan lamban. Setelah inovasi, terjadi
layanan unggulan Refraktif Center (Lasik dan Phaco) dengan biaya terjangkau. Kerja sama dilaksanakan
dengan pihak ketiga untuk meningkatkan layanan dan melengkapi sarana-prasarana. Pemeriksaan
spesialis hanya dikenakan biaya Rp. 7.500,-.

Layanan murah dan terjangkau, satu pintu dan satu atap. Penanganan pengaduan masyarakat
cepat. Tersedianya tenaga penyuluhan dan pendampingan profesional.

Peningkatan jangkauan dan mutu layanan. Terjadinya penurunan angka kesakitan, gangguan
penglihatan dan kebutaan. Semakin singkatnya waktu layanan. Kenyamanan dan kemudahan bagi
seluruh lapisan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan mata yang bermutu dan terjangkau.

Kombinasi dari perubahan paradigma pegawai dalam melayani, kerja sama dengan berbagai
pemangku kepentingan, penyediaan sarana prasarana dan adopsi teknologi informasi merupakan
kunci keberhasilan inovasi ini.

94
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

41. Silam-Sat, The Public Eye Hospital


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Palembang, South Sumatera
units of service
innovation

S
outh Sumatera Province has 87,017.14 km2 width of the area with more than 8 million population. 0.5% of the
population have blindness, 5% have pterygium dysfunction, 3.9% lens opacities, and 1.7% cataract. If eye problems
are treated well, there will be negative effects on childrens intelligence development, work productivity, and economic
growth. The increasing number of eye patient in The Public Eye Hospital (RSKMM) is unmatched with the health facilities
and utilities, thus, the service has not yet satisfied the patients.
RSKMM implements the innovation of One-Stop Eye Treatment Service System (SILAM-SAT). The main pur-
pose of SILAM-SAT is to deliver eye treatment service that is affordable, comfortable, and comprehensive. SILAM-SAT
has provided convenience, effective and efficient service, one-stop service, affordability, reliable human resources, and
sufficient medical facilities to the people.

Providing two types of eye health care services namely regular and VIP. Providing satisfactory services to
patients during the test using the plain Standard Operating Procedure (SOP). Conducting one-stop, one-door service
and optical service facility.

Before the innovation, eye treatments were conducted slowly. After the innovation, the primary service of Re-
fractive Center (Lasik and Phaco) is established in affordable price. Third party cooperation is made to improve the
service and provide infrastructures. A specialist examination is charged Rp 7,500.

The service is inexpensive and affordable, one stop, and one door. Peoples complaints handling is quick. Coun-
selors and professional assistances are available.

Service coverage and quality improve. The number of pain, eyesight problems, and blindness decrease. Service
time decreases. People can access qualified and affordable eye treatments in convenient and easy ways.

The combination of the officers paradigm shifting in delivering services, cooperation with various stakeholders,
provision of infrastructures, and information technology adoption are the innovation success keys.

95
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

42. Si MaNEiS (Sidoarjo Maternal dan Neonatal Emergency SMS GATEWAY)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur
Unit Inovasi RSUD Kabupaten Sidoarjo
Pelayanan

R
umah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sidoarjo merupakan rumah sakit rujukan di wilayah
Kabupaten Sidoarjo, Kota Pasuruan dan Kota Mojokerto. Rumah sakit melayani rujukan kelahiran
(maternal) dan perawatan bayi (neonatal). Salah satu tahap dalam merujuk pasien adalah men-
goordinasikan terlebih dahulu pasien yang akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang menerima rujukan.
Sistem rujukan yang terdapat di RSUD Kabupaten Sidoarjo salah satunya adalah rujukan untuk maternal
dan neonatal (bayi usia 28 hari) dengan tingkat permintaan yang cukup tinggi. Pada tahun 2012, data
pasien rujukan peristi (Ibu dan Bayi yang berisiko tinggi) menunjukkan jumlah ibu hamil yang datang
sendiri sebanyak 438 pasien, yang datang sendiri membawa rujukan sebanyak 902 pasien, dan yang
diantar petugas sebanyak 1240 pasien.
Sistem ini berjalan kurang efektif karena pengiriman pasien dari berbagai tempat dilakukan tan-
pa menghubungi RSUD Kabupaten Sidoarjo terlebih dahulu, sehingga tenaga kesehatan kurang siap
dalam merawat pasien. Hal ini menyebabkan keterlambatan pelayanan, waktu perawatan yang lebih
lama, kondisi sakit memburuk (morbiditas), dan kematian ibu dan bayi. Keterlambatan penyampaian
informasi awal rujukan ini dikarenakan karena beberapa kendala. Semua panggilan telepon dari luar
hanya diterima oleh satu operator dan komunikasi antara operator dan Ruang Maternal Neonatal
Emergency (MNE) tidak lancar.
RSUD Kabupaten Sidoarjo menerapkan dan mengembangkan inovasi berbasis jejaring informasi
yang terorganisir secara tepat, cepat, efektif, efisien pada rujukan maternal neonatal, diberi nama SI-
MANEIS (Sidoarjo Maternal Neonatal Emergency SMS Gateway). Inovasi SIMANEIS berbasis teknologi
informasi yang dapat diakses oleh semua bidan, klinik Rumah Bersalin, Puskesmas dan rumah sakit lain
yang telah terdaftar. Rujukan dapat dilakukan dengan mengirimkan sms ke SIMANEIS call center, dan
terdengar bunyi sirene yang tidak akan berhenti sebelum SMS diterima. Sms rujukan ini akan direspon
langsung oleh petugas Maternal Neonatal Emergency (MNE) disertai advis tindakan pra-rujukan yang
harus dilakukan oleh pihak perujuk.
Strategi inovasi adalah dengan membuat software SMS Gateway bekerja sama dengan program
donor asing dan diseminasi terus menerus. Proses uji coba dimulai sejak Agustus 2013 dan beroperasi
12 November 2013. Dilakukan bimbingan teknis kepada 8 puskesmas proyek percontohan dan lebih
dari 800 bidan praktik mandiri, klinik bersalin, dan rumah sakit swasta.
Sebelum ada SIMANEIS, rujukan dari puskesmas ke RSUD Sidoarjo tidak lancar, karena hubungan
telepon sangat terbatas. Sesudah SIMANEIS dioperasikan, penanganan rujukan berjalan lancar dan
cepat, pelayanan publik makin berkualitas, dan kepuasan masyarakat meningkat.
SIMANEIS meningkatkan kualitas komunikasi menjadi lebih cepat dan murah. Kesiapsiagaan
petugas meningkat karena pencatatan data berlangsung cepat dan akurat Kondisi ini memudahkan
Audit Maternal Perinatal (AMP) serta kemudahan informasi advis dari dokter spesialis Obsgyn, spesialis
anak, spesialis gawat darurat karena dapat diberikan secara elektronik.

96
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

42. Simaneis (Sidoarjo Maternal And Neonatal Emergency Sms Gateway)


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Sidoarjo Regency, East Java
units of service
innovation

T
he General District Hospital (RSUD) of Sidoarjo Regency is the referral hospital in the area of Sidoarjo Regency, Pa-
suruan City, and Mojokerto City. This hospital serves the referral maternal and neonatal treatment. One of the stages
on referral patient is coordinating the referred patient first to the health facility that accepts the referral. One of the
systems of the referral that is conducted in RSUD of Sidoarjo City is for maternal and neonatal (babies up to 28 days old)
with high demand rate. In 2012, referral patient data called peristi (high-risk mother and baby) showed that the number of
pregnant women who came by themselves reached 438 patients, who came by themselves with referral reached 902 patients,
and those who were accompanied by officers reached 1240 patients.
This system runs ineffectively because the delivery of patients from many places has been conducted without notification
to the RSUD of Sidoarjo Regency first, so the healthcare officers are not prepared to treat the patient. This problem causes a
delay in treatment, prolongs the treatment period, aggravate the condition (morbidity raise) and raise the mortality of mother
and baby. The delay on early referral information is caused by some problem. All the phone calls from the outside are only
managed by one operator and the communications between operator and Maternal Neonatal Emergency Room does not go well.
RSUD of Sidoarjo Regency is implementing and developing innovation based on information network that is organized
accurately, fast, effectively, and efficiently, on maternal and neonatal referral, named SIMANIES (Sidoarjo Maternal Neonatal
Emergency SMS Gateway). SIMANIES innovation is based on information technology that is accessible to all the midwives,
maternal clinics, health center, and other registered hospitals. The referral can be conducted through SMS to SIMANIES call
center, and there will be sirens that do not stop until the SMS is received. This referral SMS will be responded directly by the
officer of Maternal Neonatal Emergency (MNE) along with advice and pre-referral operations that need to be conducted by
the referral party.
The innovation strategy is implemented through creating SMS Gateway software under cooperation with foreign donor
program and continuously disseminated. The trial process was started in August 2013 and operated on November 12th, 2013.
Technical training was conducted to 8 project example health center and more than 800 midwives with the private practice,
maternal clinic, and private hospitals.
Before SIMANIES, the referral from the health center to RSUD Sidoarjo was not going so smoothly due to limited call
capacity. After SIMANIES is operated, the management of referral goes faster and more effective, public service is improving,
and public satisfaction is elevating.
SIMANIES is increasing the quality of communications to become faster and cheaper. The readiness of the officers is
also improving because the data recording goes fast and accurate. This condition simplifies Maternal Prenatal Audit (AMP)
and the advice information from the OBGYN specialists, pediatrics, and emergency doctors because the information can be
delivered through the electronic system.

97
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

SIMANEIS meningkatkan kualitas pelayanan, mempercepat waktu respon, meningkatkan kenya-


manan pasien, pemrosesan data berlangsung lebih cepat dan akurat, risiko kematian menurun, dan
meningkatkan kepuasan masyarakat. SIMANEIS juga memberikan rasa aman, nyaman, dan tenteram
kepada pasien dan keluarganya.
Pembelajaran dari SIMANEIS adalah debngan penerapan teknologi informasi dapat mendorong
pelayanan yang lebih baik, lebih cepat dan lebih tepat. Inovasi ini berpeluang diterapkan pada pelayanan
penyakit lain yang berisiko tinggi. SIMANEIS telah direplikasi di 14 Rumah Sakit dan dimanfaatkan oleh
26 Puskesmas dan lebih dari 800 tenaga kesehatan di Kabupaten Sidoarjo.

98
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

SIMANIES has increased the service quality, accelerated the response, improved the comfort of the patients, the data
processing has become faster and more accurate, decreased the mortal rate, and increase the satisfaction of the public. SIMANIES
has also given security, comfort, and stability to the patient and their family.
The lesson that can be learned from SIMANIES is that implementation of information technology can drive better,
faster, and more effective service. This innovation is potential to be implemented in other high-risk diseases. SIMANIES has
been replicated by 14 hospitals and utilized by 26 health center and more than 800 health care officers in Sidoarjo Regency.

99
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

43. CSR Untuk Rakyat,


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Aceh Barat, Nangroe Aceh Darussalam
Unit Inovasi BAPPEDA
Pelayanan

A
ceh Barat adalah kabupaten di Nangroe Aceh Darussalam yang kaya akan sumber daya alam khususnya
pertambangan. Permasalahan Corporate Social Responsibility (CSR) dari 33 perusahaan yang beroperasi
di Aceh Barat adalah bahwa tidak semua melaksanakannya, penggunaan dana tidak jelas, dan sering
terjadi konflik masyarakat dengan perusahaan. Pelaksanaan belum terarah dan terpadu, dan tidak transparan.
Belum terbangun koordinasi dan sinergi Pemerintah Daerah dengan perusahaan dan pemangku kepentingan.
Solusi masalah adalah Perda/Qanun Nomor 10 Tahun 2015 tentang Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Perusahaan, yang mengatur tentang pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan
dalam penggunaan dana CSR.

Penerbitan Peraturan tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan. Dibentuknya
Forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP). Rembug Kerja membahas kegiatan
Corporate Forum for Community Development (CFCD).

Sebelum inovasi, jumlah dan pemanfaatan dana CSR tidak jelas, masyarakat tidak percaya kepada
perusahaan dan pemerintah daerah, dan hasil penggunaan dana CSR tidak dirasakan. Sesudah inovasi,
pencatatan dana jelas dan rencana pemanfaatannya melibatkan pemerintah daerah, perguruan tinggi,
LSM, dan pemangku kepentingan lokal lainnya.

Terbitnya Perda/Qanun yang mengatur CSR. Masyarakat menikmati bantuan dana CSR di bidang
ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan pertambangan. Terdapat 14 nota kesepahaman pelaksanaan dana
CSR bidang pertambangan, 83 program, dan 264 kegiatan CSR yang terarah dan terpadu. Perekrutan
tenaga pendampingan putra daerah, dan bangkitnya perekonomian perdesaan.

Tahun 2015 tercatat dana CSR sebesar Rp 22 Miliar dari 14 perusahaan. Inisiatif ini memberi
memberi manfaat bagi masyarakat, karena membantu 710 petani kecil dan 1.438 kelompok tani kebun
plasma, layanan kesehatan di daerah terpencil, pengobatan gratis keliling, dan beasiswa untuk anak
miskin. Pemanfaatan dana CSR yang transparan dan akuntabel mengurangi konflik masyarakat dan
meningkatkan perekonomian dan kesehatan pedesaan.

100
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

43. CSR For People


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency West Aceh Regency, Nangroe Aceh Darussalam
units of service
innovation

W
est Aceh is a regency in Nangroe Aceh Darussalam that is rich in natural resources, especially mining. The issue
of Corporate Social Responsibility (CSR) from the 33 companies operating in West Aceh is that not all implement
it, the use of the fund is not clear, and often conflicting communities and companies. Implementation has not
focused and integrated, and not transparent. Coordination and synergy with the companys local government and stakeholders
are not developed yet.
The solution is written on local regulation number 10 of 2015 on Social Responsibility and Corporate Environment,
which arranges community empowerment and environmental sustainability on the use of CSR funds.
The regulation on the corporate social and environment responsibility is published and its forum (TJSLP) is formed.
The activities of the corporate forum for community development (CFCD) are discussed in work meetings.
Before the innovation, the number and utilization of CSR funds are not clear, people do not believe in the company
and local government, and the results on the use of CSR funds are not felt. After the innovation, the recording of clear funding
and plan utilization involving local governments, universities, NGOs, and other local stakeholders.
The local regulation governing the CSR is issued. Society enjoys the CSR financial support on the economic, health,
education, and mining fields. There are 14 memoranda of understanding for the implementation of CSR funds in the field
of mining, 83 programs and 264 activities were focused and integrated. Recruiting and mentoring for young people, and the
rise of the rural economy.
CSR funds amount up to Rp 22 billion from 14 companies are recorded in 2015. The initiative gives the benefit to
the community, for helping 710 small farmers and 1.438 smallholding farmers groups, remote medical services, free medical
circumference, and scholarships for poor children. Utilization of CSR funds in transparent and accountable ways can reduces
conflicts in the society and improves the rural economy and health..

101
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

44. Cegah Kanker Serviks Perempuan Tersenyum (CKPST)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Badung, Bali
Unit Inovasi Dinas Kesehatan
Pelayanan

K
anker serviks merupakan salah satu penyakit ganas yang menyerang leher rahim perempuan. Data WHO
menunjukkan setiap tahun di dunia terdapat 500 ribu kasus kanker serviks baru yang berakhir dengan
kematian dan 80% terjadi di negara berpendapatan rendah. Kematian akibat kanker serviks pada satu
orang perempuan di Indonesia tercatat setiap satu jam sedangkan di Bali tercatat tiga orang perempuan da-
lam dua hari. Upaya pencegahan belum membawa dampak maksimal untuk mengurangi angka kematian ini.
Naiknya posisi penyakit kanker sebagai penyebab kematian adalah akibat tingginya kasus penyakit
kanker yang baru diketahui pada stadium lanjut. Di Provinsi Bali dan Kabupaten Badung, angka kejadian
kanker serviks secara berurutan adalah 0,89% dan 0,09%. 85% pasien yang mendatangi rumah sakit, sudah
pada stadium lanjut.
Inovasi Cegah Kanker Serviks Perempuan Tersenyum (CKSPT) adalah program vaksinasi massal tanpa
biaya karena dibiayai sepenuhnya dari anggaran daerah, diluncurkan pada November 2012. Program CKSPT
disertai dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) responsif gender, dan program Pen-
anggulangan Kanker Terpadu Paripurna (PKTP) yang bertujuan memberikan pemahaman kepada siswi dan
masyarakat umum tentang pentingnya pencegahan kanker secara dini seperti hubungan seksual usia dini,
jumlah kelahiran, berganti-ganti pasangan seksual, dan kebersihan genital.
Strategi CKPST dilakukan dengan sosialisasi berupa penyuluhan langsung dan menggunakan media
cetak dan elektronik mengenai vaksinasi dan pencegahan kanker kepada masyarakat, pegawai, mahasiswa
dan pelajar. Pada tahap awal di tahun 2012 ini, target peserta adalah para siswi SMA negeri, pegawai honorer,
dan pegawai negeri sipil golongan rendah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Badung. Selanjutnya di tahun
2014, sasaran adalah para siswi SMK Negeri. Pada tahun 2016, sasaran vaksinasi kanker serviks menyasar
seluruh siswa SMP Negeri dan Swasta se-Kabupaten Badung.
Sebelum CKSPT, banyak perempuan penderita pemahaman kanker serviks tidak cepat terdeteksi seh-
ingga baru diketahui pada stadium lanjut yang sulit diobati. Setelah CKSPT diterapkan, banyak perempuan
tersenyum karena cepat dilakukan deteksi terhadap kemungkinan kanker serviks. Pemerintah menanggung
biaya vaksinasi dengan jumlah penerima vaksin 1.502, 2.455, dan 2.150 orang, berturut-turut dari tahun 2012
sampai 2014.
Cakupan hasil vaksinasi kanker serviks di Kabupaten Badung periode tahun 2012-2015 menunjukkan
pelayanan vaksinasi yang terus meningkat, mencapai 96% dari target. Manfaat inisiatif ini adalah terjadinya
peningkatan pemahaman masyarakat dan pelajar tentang pencegahan kanker serviks dan peningkatan par-
tisipasi aktif remaja perempuan untuk memproteksi dirinya dari ancaman kanker serviks.
Pembelajaran dari program ini adalah upaya yang bersifat massal, terjadwal dan serentak, mendorong
partisipasi semua pihak. Tidak ada kata pasrah dan menerima keadaan menghadapi ancaman kanker serviks.
Pencegahan melalui vaksinasi dan gaya hidup sehat merupakan cara paling mudah dan paling murah untuk
menanggulangi bahaya penyakit seperti kanker serviks.

102
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

44. Prevents Cervical Cancer, Women Smile (CKPST)


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Badung Regency, Bali
units of service
innovation

C
ervical cancer is one of the most dangerous diseases that attacks womens cervix. WHO data shows that every year in
this world, there is 500 thousands case of new cervical cancer that end with death and 80% of them occur in the low-in-
come countries. Death caused by cervical cancer in one woman in Indonesia is noted one for every hour and in Bali,
there are three women in two days. Prevention attempts have not resulted in any maximum effects to reduce the mortality rate.

The elevation of cancer as a cause of death has resulted from the high number of cancer cases that are noticed in the
more advanced and dangerous stage. In Bali Province and Badung Regency, the number of cervical cancer case consequently
is 0.89% and 0.09%. 85% patients who come to the hospital are already on the advanced stadium.

Prevents Cervical Cancer, Women Smile (CKPST) is a costless mass vaccination program that is funded by local funding
and released in November 2012. This program is provided with the implementation of Healthy and Clean Lifestyle (PHBS) that
is gender-responsive, and Plenary Integrated Cancer Solution (PKTP) program that is purposed to deliver understanding to
female students and public about the importance of cancer prevention in early age, such as underage sexual activities, natality
rate, changing sexual partners, and genital cleanliness.

The strategy of CKPST is conducted through dissemination of information through direct workshops as well as printed
and electronic media regarding vaccination and cancer prevention to the public, employees, and college and high school stu-
dents. In the early stage in 2012, the target audience of this program is high school students, honorary employees, and low-level
public officer in the Government of Badung Regency.

Before CKSPT, there are many suffered women lack of understanding regarding cervical cancer so the cancer is not
detected until the advanced stadium which makes it difficult to treat. After CKSPT was implemented, there are many women
who smile because now the detection to cervical cancer possibility can be conducted faster. The government handles vaccination
costs with the number of receiver up to 1.502, 2.455, and 2.150 women consecutively from 2012 to 2014.

The scope of cervical cancer vaccination result in Badung Regency in 2012-2015 shows vaccination service that is
gradually increasing that reaches 96% from the target. The benefit of this initiative is shown by the increase of understanding
of the society and students about cervical cancer prevention and increasing active participation of female teenagers to protect
themselves from the threat of cervical cancer.

The lessons learned from this program are that an effort that is conducted massively, scheduled, and constantly, attracts
participations from all the parties. There is no surrender and giving up in facing the threat of cervical cancer. Prevention through
vaccination and healthy lifestyle is the easiest and most affordable way to overcome the danger of disease such as cervical cancer.

103
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

45. Sim Data Air Minum dan Penyehatan Lingkungan


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung
Unit Inovasi BAPPEDA
Pelayanan

K
abupaten Bangka memiliki 8 kecamatan dan 69 desa/kelurahan. Data air minum dan penyeha-
tan lingkungan (AMPL) sangat penting dalam perencanaan dan pembangunan. Pengelolaan
limbah pertambangan yang tidak terkelola dengan baiktelah mengakibatkan banyak sumber
airmengalami pencemaran hebat. Hal ini diperparah dengan kurangnya kesadaran danpengetahuan
masyarakat akan pentingnya pemanfaatan air bersih, lingkungan permukiman yang sehat, lingkungan
yang lestari dan berkelanjutan. Data AMPL masih bersifat umum dan ketersediaannya baru pada tingkat
kecamatan dan desa. Data di level rumah tangga mengenai budaya hidup bersih dan sehat yang tepat
dan akurat sulit diperoleh.
Pemerintah Kabupaten Bangka melalui Pokja AMPL menginisiasi pendataan hingga level desa
dan rumah tangga melalui sensus.Data dikemas dalam SIM DATA AMPL yang merupakan data rumah
tangga lengkap dengan sistem monitoring dan evaluasi yang bisa diakses kapan saja
Registrasi Data AMPL pertama kali dilakukan pada tahun 2009 di salah satu kecamatan yaitu
Merawang dan kemudian dikembangkan untuk satu kabupaten. Tahun 2010 dikerjakan registrasi data
AMPL Kecamatan Pemali, Kecamatan Mendo Barat,dan Kecamatan Bakam, dan Tahun 2011 dilakukan
di Kecamatan Sungailiat, Kecamatan Riau Silip,Kecamatan Puding besar dan Kecamatan Belinyu.Pada
tahun 2011 semua kepala keluarga se-Kabupaten Bangka teregister di SIM DATA AMPL. Kegiatan
yang dilakukan selanjutnya meliputi lokakarya, pengembangan konsep, pelatihan kaderposyandu desa
sebagai enumerator dan bidan desa sebagai supervisor, dan pelatihan petugas pendataan. Selanjutnya
pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, monitoring dan evaluasi dilakukan mencakup data
69 desa dan kelurahan yang terkonsolidasi dalam SIM DATA AMPL.
Sebelum ada registrasi data AMPL, terdapat ketidakjelasan data AMPL desa/kelurahan, kecamatan,
dan kabupaten sehingga menyulitkan penyelenggaraan pembangunan daerah. Sesudah inovasi, data
AMPL se-Kabupaten sangat bermanfaat dalam penyelenggaraan pembangunan daerah untuk semua
sektor pembangunan. SKPD, Badan dan Lembaga di lingkungan Pemkab Bangka sudah merasakan
manfaat data dari SIM DATA AMKL yang tepat, pasti, akurat, dan detail untuk digunakan dalam penye-
lenggaraan pembangunan daerah berdasarkan sektor. Pada tahun 2006 hanya 54,14% masyarakat yang
memiliki akses air bersih dan 51,43% sanitasi dasar.
Peningkatan akurasi data SIM DATA AMPL, menurut nama dan alamat setiap keluarga. Peraturan
mengenai AMPL menjadi panduan dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup. Manfaat yang diperoleh
adalah tersedianya data AMPL yang pasti, tepat dan akurat, sinergitas data dengan data pembangun
sektor lainnya. Inovasi ini menerima penghargaan AMPL tingkat nasional selama beberapa tahun.
Pendataan AMPL yang teratur, menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat, pelatihan
berkelanjutan, penyediaan sarana dan prasarana kerja yang memadai terbukti sukses meningkatkan
kualitas AMPL.

104
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

45. Sim Data Air Minum dan Penyehatan Lingkungan


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency
units of service
innovation

T
he Bangka regency has 8 districts and 69 villages/administrative villages. Drinking water data and sanitation (AMPL)
is very important in planning and development. Management of mining waste that is not managed well has lead to
many sources of water pollution. This is compounded by the lack of public awareness and knowledge of the impor-
tance of the use of clean water, healthy living environment, a sustainable environment. AMPL data is still general and only
available at the district and village level. Data at the household level in a clean and healthy living culture that is difficult to
obtain precisely and accurately.
Through AMPL, the Bangka District Government initiated data collection to the village and household level through
the census. Data is packaged in DATA SIM AMPL which is the complete household data with monitoring and evaluation
system that can be accessed anytime.
The first AMPL data registration was performed in 2009 in one of the districts, namely Merawang and expanded to
one district. In 2010, a registration was done at the Pemali subdistrict, West Mendo subdistrict, Bakam subdistrict, and in
2011 it is done in the Sungailiat subdistrict, Riau Silip subdistrict, Puding Besar subdistrict, and Belinyu subdistrict. In 2011,
all the patriarchs in the Bangka regency were registered in the SIM DATA AMPL. Activities are undertaken further include
workshops, concept development, training for the village maternal and child health care cadre as the enumerator and village
midwife as the supervisors and training for the data collection personnel. After that is the data collecting, data tabulation and
analysis, monitoring and evaluation that covers 69 villages and administrative villages which are consolidated in the SIM
DATA AMPL, is done.
Before the AMPL data registration, there was an unclear AMPL data in the villages/administrative villages, subdistricts,
and regency that complicate the implementation of regional development. After the innovation existed, the AMPL data for
the whole regency was very useful for the area development involving all sectors. The SKPD, the corporation, and institutes in
the Bangka regency government have all experienced the benefit of data from the SIM DATA AMPL that are precise, definite,
accurate and details to be used in the implementation of regional development by sector. In 2006, only 54.14% of people with
access to clean water and 51.43% with basic sanitations.
There is an improvement in data accuracy of the SIM DATA AMPL, based on the names and addresses of each family.
Regulations on water supply and sanitation as a guide in improving the quality of the environment were made. The benefit
obtained is the availability of data AMPL which is precise and accurate, having synergy with other sector builders. This inno-
vation was awarded AMPL national level for several years.
AMPL regular data collection, by using the concept of community empowerment, ongoing training, provision of adequate
facilities and infrastructure proved to successfully improve the quality of water supply and sanitation.

105
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

46. Nyaman
Ibu
Stop Babs (Buang Air Besar Sembarangan) Dibalik Kocokan Arisan

Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat


Instansi Kabupaten Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung
Unit Inovasi Dinas Kesehatan
Pelayanan

K
ecamatan Bakam merupakan satu dari delapan Kecamatan di Kabupaten Bangka, Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, dengan luas wilayah 48,10 km2, jumlah penduduk 16.650 jiwa dan
tingkat kepadatan penduduk 34 Jiwa/km2. Desa Kapuk merupakan desa yang terletak diujung
Kecamatan Bakam dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Bangka Barat. Desa Kapuk memiliki
luas wilayah 27,30 km2 dengan jumlah penduduk 1209 jiwa pada tahun 2011 (307kepala keluarga)
dengan penghasilan utamanya bersumber dari tambang timah rakyat dan sektor pertanian lada, karet
dan sawit. Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Kapuk masih rendah, di mana sebanyak 78,99%
masyarakat berpendidikan di bawah SLTP/sederajat.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka hingga Juni 2011,Desa Kapuk mer-
upakan desa endemik diare dan malaria. Terdapat kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit Diare yang
erat hubungannya dengan kondisi ketersediaan jamban masyarakat di desa Kapuk, hanya 33,02%, jauh
dibawah target nasional yaitu 80%.Buang air besar di hutan dan sungai berisiko digigit ular, kalajengk-
ing, nyamuk, malaria, kaki gajah, demam berdarah, gangguan etika dan nilai agama, dan berpotensi
ancaman pencabulan dan pemerkosaan. Kondisi ini menggugah kaum perempuan mencari solusi
dalammengatasi masalah jamban keluarga.
Penanganan masalah dilakukan dengan menerapkan metode pemberdayaan masyarakat melalui
pendekatan menyeluruh terkait sanitasi dan perilaku buang air besar untuk mencapai status ODF (Open
Defecations Free) atau Stop Buang Air Besar Sembarangan. Inovasi ARISAN JAMBAN SEDERHA-
NA oleh masyarakat yang dimotori oleh ibu-ibu rumah tangga, bertujuan mewujudkan desa Open
Defecations Free (ODF).
Kerja sama semua pemangku kepentingan termasuk pelibatan jajaran militer di Komando Distrik
Militer (Kodim). Pemanfaatan dana CSR dari perusahaan. Pembangunan 200 unit jamban keluarga.
Sebelum inovasi, jumlah jamban keluarga terbatas dan masyarakat masih membuang air besar
di hutan, sungai, dan tempat lainnya. Sesudah inovasi, ditetapkan banyak regulasiyang terkait dengan
pembangunan jamban keluarga, sehingga mempercepat pengadaan jamban keluarga.
Bertambahnya jumlah jamban keluarga dan perubahan kebiasaan BABS. Cakupan jamban
meningkat sehingga menurunkan angka kejadian diare dan malaria, dan meningkatkan usia harapan
hidu. Indeks pembangunan manusia meingkat sementara jumlah desa ODF makin banyak (17 desa).
Peningkatan kesehatan telah dinikmati masyarakat khususnya yang selama ini tidak punya jamban.
Berkurangnya berbagai penyakit akibat kotoran jamban keluarga, dan perubahan perilaku budaya hidup
sehat yang signifikan. Desa-desa se-Kabupaten Bangka Barat menuju desa ODF.
Syarat mutlak keberhasilan adalah kerjasama dan sinergi yang dalam pengadaan jamban keluarga
dan perubahan pola hidup bersih dan sehat. Salah satu keunikan inovasi ini adalah kolaborasi Pemerintah
dengan jajaran militer dalam pembangunan jamban keluarga dan sanitasi lingkungan.

106
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

46.
Feels Comfort Stop Indiscriminate Defecation,
Behind The Ibu Lottery
Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
units of service
innovation

T
he Bakam District is one of eight district in Bangka, Bangka-Belitung Province, with an area of 48.10 km2, a population
of 16.650 inhabitants and the population density 34 people/km2. Kapuk village is a village located at the threshold of
the Bakam District and directly adjacent to West Bangka. Kapok village has an area of 27.30 km2 with a population
of 1209 inhabitants in 2011 (307 head of the family) with the main income source of the tin mines and agricultural sector of
pepper, rubber and oil palm. The education level of the people in Kapok village is still low, where as much as 78.99% of the
people are educated to the level of junior high school.
Based on reports of the Bangka District Health Office, up to June 2011, Kapok village is an endemic village of diarrhea
and malaria. There are cases of extraordinary events of diarrhea disease that is closely related to the condition of the availabil-
ity of public toilets in the Kapok village, which is only 33.02%, far below the national target of 80%. Defecating in the jungle
and rivers are at risk being bitten by snakes, scorpions, mosquitoes, malaria, filariasis, dengue fever, impaired ethical and
religious values, and the potential threat of sexual abuse and rape. This condition arouses women find solutions to overcome
family toilet problems.
Troubleshooting is done by applying methods of empowering communities through comprehensive approaches related
to sanitation and defecation to achieve the status of ODF (Open Defecations Free) or stop indiscriminate defecation. The inno-
vation of Simple Toilet Lottery by the people led by housewives, aimed at creating the village that is Open Defecations Free.
The cooperation of all stakeholders, including the involvement of the army in the District Military Command (Kodim).
Utilization of the companys CSR fund. The construction of 200 units of family latrines.
Before the innovation, the number of family latrines is limited, and people still defecate in the woods, rivers, and other
places. After the innovation, many regulations associated with the construction of family latrines are set, thus speeding up the
procurement of family latrines.
The increased number of family latrines and change of defecating habits. The increasing of latrine coverage effected
in the decreasing of diarrhea and malaria incidence, therefore improving the life expectancy. The human development index
increases, while the number of ODF villages becomes more (17 villages).
Improved health has been enjoyed by people especially those who did not have latrines. Reduced variety of disease
caused by waste from family toilets and a change in the cultural attitude towards a significant healthy lifestyle.
The absolute requirement of success is the cooperation and synergies in the procurement of family latrines and a
change of healthy and clean lifestyle. One of the uniqueness of this innovation is the collaboration with the government army
in constructing toilets and sanitations.

107
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

47. Layanan Gawat Darurat Berbasis IT


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung
Unit Inovasi UPTD Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Dinas Kesehatan
Pelayanan

B
angka adalah salah satu kabupaten yang ada di provinsi Bangka Belitung dengan jumlah penduduk
311.085 jiwa. Roda perekonomian di daerah ini bergerak di sektor pertambangan dan perkebunan.
Kabupaten Bangka memiliki 12 unit Puskesmas, 1 unit Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), dan 2 unit
rumah sakit swasta yang tersebar di daerah pesisir, perbukitan, dan daerah aliran sungai.
Angka kejadian kegawatdaruratan sehari-hari dan kasus penyakit tidak menular tinggi. Sistem
penanganan pertama pada kecelakaan, penanggulangan gawat darurat medis pra rumah sakit, dan
layanan transportasi standar gawat darurat ibu hamil dan masyarakat miskin ke fasilitas kesehatan
terdekat belum tersedia.

Kabupaten Bangka menerapkan inovasi Pelayanan Sistem Penanggulangan Gawat Darurat


Terpadu (SPGDT) terdiri dari layanan informasi kesehatan, dukungan ambulans, fasilitas gawat darurat
lengkap, dan rujukan ke rumah sakit. Layanan konsultasi masalah kegawatdaruratan agar masyarakat
bisa melakukan tindakan pertolongan pertama jika terjadi kegawatdaruratan di rumah dan lingkungan-
nya sangat menolong. Masyarakat mendapat layanan informasi ketersediaan fasilitas tempat tidur di
rumah sakit melalui aplikasi android.

Informasi pertolongan pertama pada korban kecelakaan dan program SPGDT disebarluaskan.
Layanan SPGDT tidak dikenakan biaya. Berbagai jenis fasilitas disediakan seperti mobil ambulans,
layanan rujukan rumah sakit, layanan konsultasi Be Smart Family, layanan ketersediaan fasilitas rumah
sakit, dan aplikasi android.

Sebelum inovasi, masyarakat menghadapi masalah kegawatdaruratan. Setelah inovasi, tersedia


alternatif penyediaan ambulans dan fasilitas gawat darurat sehingga mengurangi risiko kecacatan dan
kematian pasien.

Beberapa peraturan diterbitkan oleh berbagai instansi yang berkepentingan. Kualitas layanan
kegawatdaruratan pra rumah sakit dan layanan di UGD rumah sakit meningkat secara signifikan.

Kasus kegawatdaruratan ditangani dengan baik berkat sistem penanganan pertolongan pertama
pada kecelakaan dan sistem penanggulangan kegawatdaruratan. Transportasi ibu hamil ke layanan
kesehatan terdekat tersedia. Forum kegawatdaruratan menjadi sarana tukar menukar informasi. Angka
risiko kecacatan dan kematian menurun. Aplikasi android digunakan dalam berkomunikasi.

Komitmen dan partisipasi publik, sosialisasi berkesinambungan, koordinasi dan sinergi antarpe-
mangku kepentingan, dan peningkatan pemahaman masyarakat tentang kegawatdaruratan merupakan
kunci keberhasilan inovasi ini.

108
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

47. The IT-Based Emergency Service


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Bangka Regency, Bangka Belitung Islands
units of service
innovation

B
angka is one of the regencies located in Bangka Belitung Province with 311,085 population. The economic sector in
this regency is driven by mining and plantation. Bangka Regency has 12 Healthcare Center, 1 Local General Hospital
(RSUD), and 2 private hospitals that spread around the coastal area, hills, and streams.
The number of daily emergency events and non-communicable diseases were high. First aid system for accidents,
pre-hospital medical emergency handling system, and emergency standard transportation service for pregnant women and
underprivileged people to the nearest medical facilities were also not yet available.
Bangka Regency implements an innovation named the Integrated Emergency Handling Service System (SPGTD)
consists of health information service, ambulance support, complete emergency facilities, and hospital referral. The emergency
consulting service to help people in conducting first aid in emergency events at home and surrounding is very helpful. People
can obtain the information service on the availability of hospital rooms through the android application.
First aid information for accident victims and SPGDT program are disseminated. The SPGDT service is not charged.
Many types of facilities are provided such as ambulance, hospital referral service, Be Smart Family consulting service, hospital
facilities availability service, and android application.
Before the innovation, people were struggling with emergency problems. After the innovation, ambulance and emergency
facilities alternative are available so the risk of disability and death of the patients decrease.
Several rules are enacted by various concerned agencies. The quality of pre-hospital emergency and ER service increases
significantly.
The emergency cases are handled well as a result from first aid in accidents and emergency management system. The
transportation for pregnant women to the nearest medical service is provided. The emergency forum is becoming the platform for
information exchange. The number of risk on disability and death declines. Android application is used in the communication.
Commitment and public participation, sustainable dissemination, coordination, and stakeholder synergy, and peoples
understanding improvement towards the emergency event are success keys of the innovation.

109
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

48. Simpaten (Sistem Informasi Dan Manajemen Pelayanan Adminisrasi Terpadu


Kecamatan)
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Banjar, Jawa Barat
Unit Inovasi UPT Kecamatan Martapura Timur
Pelayanan

K
abupaten Banjar di ujung timur Provinsi Jawa Barat termasuk kabupaten yang belum lama usianya.
Berbagai cara perbaikan diupayakan dalam penyelenggaraan tata pemerintahan menuju tata kelola
pemerintahan yang baik, khususnya perubahan pelayanan dari sistem manual ke sistem elektronik.
Selama ini pelayanan pemerintah kecamatan terhadap masyarakat kurang memuaskan. Pelayanan
masih manual dan lambat, banyak terjadi kesalahan dan kekeliruan pencatatan data, backup data sulit
dilakukan, penelusuran arsip lama karena data arsip tercecer atau penempatan yang tidak jelas, pelaporan
tidak didukung data akurat, database belum dimiliki, dan para petugas belum memiliki jiwa pelayanan.
Akibatnya adalah prosedur berbelit-belit, lambat, tidak transparan, terbatasnya fasilitas pelayanan, ku-
rangnya kepastian hukum,waktu dan biaya, petugas cenderung santai dan tidak memberikan pelayanan
yang baik, praktik pungutan liar, dan tindakan yang berindikasikan penyimpangan dan kolusi korupsi
dan nepotisme.
Kabupaten Banjar menerapkan inovasi bernama Sistem Informasi dan Manajemen Pelayanan
Administrasi Terpadu Kecamatan (SIMPATEN) dengan basis perangkat software aplikasi yang dipergu-
nakan untuk otomatisasi sistem dan prosedur serta pengelolaan pelayanan.Kecamatan Martapura Timur
menjadi percontohan keberhasilan pelayanan SIMPATEN. Dengan sistem ini, petugas pelayanan dituntut
memahami, mengerti, dan melaksanakan pelayanan berbasis teknologi informasi.
Strategi inovasi pada tahun 2013-2014 dimulai dengan diskusi dan focus group discussion (FGD),
persiapan, pengenalan peralatan komputer, pelatihan petugas pelayanan, pengembangan aplikasi pe-
layanan, penyiapan template pelayanan meliputi pendaftaran, pemrosesan, registrasi, pencetakan, dan
pelaporan, sosialisasi, kalkulator biaya pelayanan, sistem pengarsipan, dan penilaian kepuasan masyarakat
dapat diselesaikan. Pengembangannya berupa SMS Gateway informasi pelayanan, touchscreen, pelayanan
keliling, dan integrasi SIMPATEN dengan database kependudukan dan layanan online berbasis web.
Sebelum inovasi diterapkan banyak terjadi keluhan dan pengaduan masyarakat tentang pelayanan
yang tidak berkualitas dan sesudah ada SIMPATEN, terjadi perubahan signifikan menjadi pelayanan cepat
berbasis teknologi informasi.
Pelayanan yang cepat, mudah, ber-kualitas, dan transparan, meningkatkan kepedulian, kepercayaan,
dan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Kecamatan Martapura Timur. Waktu
pelayanan dari 45 menit menjadi 25 menit.
Keluaran meliputi otomatisasi pelayanan, peningkatan profesionalitas petugas pelayanan, otoma-
tisasi pelaporan dan pengukuran kualitas pelayanan, pengarsipan teratur, dan penghitungan cepat biaya
retribusi, peningkatan kepuasan masyarakat, dan tersedianya database pelayanan.
Manfaat inovasi meliputi pelayanan cepat dan mudah,efisien dan efektif, transparan, terdapat
kepastian waktu, biaya, dan penyelesaian pelayanan.
Komitmen semua pemangku kepentingan menjadi pra-syarat keberhasilan program ini. Peruba-
han pola pikir, budaya kerja, dan perilaku pelayanan dapat didorong oleh penerapan sistem berbasis
teknologi informasi.

110
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

48.
Simpaten (System Of Information And Cohesive Management Of Subdistrict
Administration Services)
Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Banjar Regency, West Java Province
units of service
innovation

T
he Banjar Regency which is located at the east point of West Java Province is the regency that is not yet old in age.
Many attempts are done to repair the implementation of the governance towards a better one, particularly changes
in services from a manual system to an electronic system.
All this time, the district government service for the society is less satisfactory. Services are still manual and slow, there
are many mistakes and error in data record keeping, data backup is difficult to do, old files are hard to find because they are
scattered or placed in unclear places, reports are not supported by accurate data, database is not yet owned, and the staff still
dont have the spirit to serve people. These resulting the existence of complicating procedures, slow, no transparency, limited
service facilities, the lack of legal certainty, time and fee, the staffs tend to be relaxed and not provide good service, the existence
of illegal charges, and acts that indicate deviation and coalition, corruption, and nepotism.
The regency of Banjar applies an innovation called the Management Information and the District Integrated Ad-
ministrative Service (SIMPATEN) on the basis of software applications used for the automation of system and procedure, as
well as the service management. The Martapura Regency has been the successful model of the SIMPATEN service. With this
system, the service personnel is required to comprehend, understand, and implement information technology-based services.
In 2013-2014, the innovation strategy began from the discussion and focus group discussion (FGD), the preparation,
the introduction to computer equipment, training of service personnel, service application development, template setup ser-
vices which include enrollment, processing, registration, printing, and reporting, dissemination, service charge calculation,
filing systems, and community satisfaction assessment can be completed. The development is in the form of gateway service
information messaging service, touch screen, mobile services, and the integration of SIMPATEN with the population database
and web-based online services.
Before the innovation is applied, there were many complaints of the public about unqualified services, and after SIM-
PATEN exists, there is a significant change, the service becomes fast and based on information technology. The service becomes
fast, easy, qualified, and transparent, raising the awareness, trust, and satisfaction of the people towards the services given by
the district of East Martapura. The service time which used to be 45 minutes becomes 25 minutes.
The outcomes include automation of services, the increase of professionalism of the service personnel, automation of
reporting and measurement of service quality, regular archiving, rapid calculation of the fees, the increase of peoples satisfac-
tion, and the availability of the database service.
Benefits of the innovation include the service is fast and easy, efficient and effective, transparent, there is a certainty
in time, fee, and settlement service.
The commitment of all the stakeholders becomes the prerequisite of this programs success. The change of mindset, work
ethos, and behavioral services can be driven by the application of information technology-based systems.

111
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

49. Pujasera, (pergunakan jamban sehat, rakyat aman)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
Unit Inovasi UPTD Puskesmas Tampo Dinas Kesehatan
Pelayanan

K
abupaten Banyuwangi berada di ujung Timur pulau Jawa dan wilayahnya dikelilingi gunung dan lautan.
Dalam kurun waktu 2013-2014, dari 217 desa di Banyuwangi terdapat 27 desa dengan status open
defecation free (ODF). Akan tetapi, di wilayah kerja Puskesmas Tampo belum ada desa yang mencapai
status ODF. Komposisi penyakit karena faktor sanitasi buruk sangat tinggi yaitu diare (28,2%), thypoid (8,7%),
penyakit kulit (12%), demam berdarah dengue (0,25%), dan influenza (10,3 %).
Sebagian besar penduduk melakukan aktivitas buang air besar (BAB) di sembarang tempat
sehingga banyak penyakit muncul di masyarakat. Penduduk bergantung pada aliran sungai yang juga
menjadi tempat membuang sampah, mencuci, mandi, dan BAB. Perilaku ini disebabkan oleh budaya
turun temurun, ketidakmampuan masyarakat, dan rendahnya pendidikan.

Puskesmas Tampo membuat gebrakan inovasi Pergunakan Jamban Sehat, Rakyat Aman (PUJA-
SERA) menuju desa ODF. Pelaksanaan inovasi memberdayakan masyarakat lewat pembentukan kader,
satuan tugas ODF, pelatihan, arisan pembuatan jamban sehat, kampanye ODF, dan klinik sanitasi.

Pujasera dilaksanakan sejak tahun 2014, melibatkan kepala desa dan perangkatnya, tokoh
masyarakat dan agama, pemuda, dan kader PUJASERA. Dibuat standar operasional prosedur (SOP).
Pelatihan diselenggarakan untuk membentuk tenaga profesional kesehatan lingkungan. Media massa
cetak dan radio menyosialisasikan inovasi melalui acara khusus dan talkshow. Masyarakat diberi pema-
haman mengenai kriteria jamban sehat dan budaya hidup bersih dan sehat. Juga dilakukan pelatihan
cara membuat jamban sehat dan arisan pembuatan jamban.

Sebelum inovasi, masyarakat BAB di sembarang tempat. Sesudah inovasi, masyarakat BAB di
jamban sehat. Dalam satu tahun terjadi kenaikan kepemilikan jamban dari 1.034 menjadi 5.025 dari
8.045 jumlah KK. Penurunan penyakit akibat sanitasi jelek dari 35% menjadi 18%. Terwujudnya status
ODF di dua dari empat desa di wilayah Puskesmas Tampo.

Meningkatnya taraf kesehatan masyarakat karena jamban sehat semakin banyak. Pelayanan
kesehatan di puskesmas lebih optimal dan petugas bekerja sesuai SOP. Meningkatnya status sosial
masyarakat dan membaiknya kondisi lingkungan.

Penyediaan jamban sehat dan perubahan pola hidup masyarakat menjadi kunci sukses pemutusan
mata rantai penyakit. Keberhasilan ditunjang dengan berdirinya klinik sanitasi yang setiap hari melayani
penderita kesehatan lingkungan. Setelah masyarakat menikmati manfaat kesehatan yang diperoleh,
mereka berbondong-bondong menyukseskan inovasi ini.

112
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

49. Pujasera
Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Banyuwangi Regency, East Java
units of service
innovation

B
anyuwangi Regency is located on the Eastern tip of Java Island and surrounded by mountains and sea. During 2013-
2014, out of 2017 villages in Banyuwangi, there were 27 villages with open defecation free status (ODF). However,
in the working area of Tampo Health Center, there was no village that bears ODF status. The disease composition
that is due to the bad sanitation was high, such as diarrhea (28.2%), typhoid (8.7%), skin conditions (12%), dengue fever
(0.25%), and influenza (10.3%).
Most of the citizen conduct their defecating activities in improper places that eventually cause many diseases. The
people depend on the river stream that also is the place for garbage disposal, bathing, washing, and defecating. This behavior
is caused by hereditary culture, the inability of the people, and their low level of education.
Tampo Health Center has made a breakthrough innovation named Use The Healthy Toilet, Save The Citizen (PUJA-
SERA) towards the ODF village. The implementation of this innovation empowers the local people through leadership, ODF
task force, training, social gathering on establishing healthy toilet, ODF campaign, and sanitation clinic.
Pujasera has been conducted since 2014. It involved the head of the village and the officers, local public and religious
figure, youth, and Pujasera activists. The Standard Operating Procedure (SOP) was made. The training was also conducted
to create professional worker on the sustainability of the environment. Printed media and radio disseminated the innovation
through special programs and talk shows. The people were given understanding regarding the criteria of a healthy toilet and
the culture of clean and healthy life. The training to do social gathering and establish a healthy toilet were also conducted.
Before the innovation, people were defecating in inappropriate places. After the innovation, the people are defecating
in healthy toilets. In a year, there has been an increase in toilet ownership from 1,034 to 5,025 of 8,045 households. Diseases
that caused by bad sanitation have decreased. Two ODF villages have been established out of four villages in the working area
of Tampo Health Center.
Citizens health standard improves because the number of healthy toilets increases. The health centers services become
more optimal and the officers work based on SOP. Citizen social status and environmental condition improve.
Healthy toilets provision and peoples lifestyle change are success keys to break the vicious cycle of diseases. The success
is supported by sanitation clinic establishment serving patients who suffering from environment-related diseases on a daily
basis. After receiving health benefits, citizens are succeeding the innovation massively.

113
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

50. Sirami Gizi (Aksi Ramah Peduli Dan Pemulihan Terhadap Gizi)
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kaupaten Banyuwangi, Jawa Timur
Unit Inovasi UPTD Puskesmas Singotrunan Dinas Kesehatan
Pelayanan

G
izi buruk masih menjadi masalah yang belum terselesaikan sampai saat ini dan banyak dialami
oleh bayi di bawah lima tahun (balita). Pada dua tahun terakhir ini Puskesmas Singotrunan men-
duduki peringkat pertama di tingkat Kabupaten Banyuwangi dalam angka kejadian gizi buruk
pada balita yang bisa menyebabkan kematian. Balita penderita gizi buruk berjumlah 61 (2013) dan 60
orang (2014). Masalah utama yaitu masih banyaknya kasus gizi buruk sehingga mengalami kematian
pada balita di Puskesmas Singotrunan.
Program aksi ramah dan peduli gizi (SIRAMI GIZI) adalah sebuah layanan jasa bidang kesehatan
secara gratis pada masyarakat utamanya pada balita yang mengalami resiko dengan masalah gizi
dengan cara visible service (dilihat langsung). Kegiatannya meliputi penanganan balita yang menderita
gizi buruk, pencegahan, pertolongan, pendampingan, kunjungan rumah, pemantauan balita gizi buruk,
pemeriksaan Hb (hemoglobin), layanan 24 jam, dan rujukan ke rumah sakit tanpa biaya.

Strategi inovasi meliputi pelibatan masyarakat dan kaum ibu sebagai sebagai motivator gizi.
Bekerja sama dengan Kepala Kelurahan/Desa di wilayah kerja Puskesmas. Melakukan promosi dan
pencegahan. Kunjungan ke rumah balita gizi buruk.

Sebelum inovasi, balita gizi buruk belum ditangani dengan baik. Sesudah inovasi, jumlah kasus
balita gizi buruk turun.

Keberadaan motivator gizi di lingkungan masyarakat. Klinik gizi dilaksanakan oleh konselor gizi.
Tersedianya standar operasional (SOP). Terbentuknya akses komunikasi dengan masyarakat. Terseleng-
garanya berbagai kegiatan di Puskesmas Singotrunan dalam upaya membangun balita sehat.

Inovasi SIRAMI GIZI telah memberikan perubahan, yaitu tidak ada lagi bayi/balita gizi buruk di
wilayah kerja Puskesmas Singotrunan. Masyarakat menjadi puas akibat penurunan angka gizi buruk,
peningkatan kesadaran dan peran serta masyarakat, peningkatan jumlah ibu memberikan ASI Eksklusif
pada bayi.

Terciptanya hubungan yang kooperatif antarpemangku kepentingan menghindarkan kesalahpa-


haman dalam pelayanan sehingga meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menurunkan jumlah
balita dengan gizi buruk.

114
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

50. Sirami Gizi (Friendly Action For Nutrition Care And Recovery)
Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Banyuwangi Regency, East Java
units of service
innovation

M
alnutrition is remained as an unresolved problem until today and many toddlers are suffering. In the last two
years, Singotrunan Health Center has ranked first in Banyuwangi Regency in the case of toddlers malnutrition
that can cause death. The number of toddlers who suffered from malnutrition were 61 (2013) and 60 (2014).
The main problem is many malnutrition cases that cause toddlers death in Puskesmas Singotrunan.
The Friendly Action for Nutrition Care and Recovery (SIRAMI GIZI) program is a free public health service especially
toddlers who have nutritional risks and problems by using a visible service. The activities malnutrition toddlers treatment,
prevention, aid, assistance, home visits, monitoring malnutrition toddlers, examine the Hb (hemoglobin), 24-hour service,
and referral to hospital at no cost.
The innovation strategy includes the involvement of society and mothers as nutrition motivators. Working closely with
the Head of Urban Administration/Village in Health Center working area. Conducting promotion and prevention. Home
visits of malnutrition toddlers.
Before the innovation, malnutrition infants have not been treated well. After this innovation, the number of cases of
malnutrition infants go down.
The existence of nutrition motivators in society. Nutrition clinic is led by nutrition counselors. The availability of stan-
dard operating procedures. The establishment of communication access with public. The implementation of various activities
in Singotrunan Health Center in an effort to grow healthy toddlers.
The SIRAMI GIZI innovation has changed the following conditions, no more malnutrition toddlers in working area
of Singotrunan Health Center. People have satisfied for the malnutrition decreased, awareness and public participation im-
provement, and the increased of the number of exclusive breastfeeding mothers.
The creation of cooperative relationships among stakeholders avoids misunderstandings in services, thus, improving
the healthcare quality and decreasing the number of malnutrition toddlers.

115
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

51.
Pembinaan Dan Pelayanan Kesehatan Pada Komunitas Adat Terpencil Suku
Anak Dalam Melalui Team Mobile
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi
Unit Inovasi Dinas Kesehatan
Pelayanan

B
atang Hari merupakan salah satu kabupaten dari 11 kabupaten dan kota di Provinsi Jambi. Kabu-
paten ini memiliki penduduk berjumlah 264.741 jiwa yang dilayani oleh 17 Puskesmas Induk, 60
Puskesmas Pembantu, 60 Pos Kesehatan Desa serta dua Rumah Sakit, yang tersebar di 8 Keca-
matan, 110 desa, dan 14 kelurahan. Di antara penduduk tersebut, terdapat Komunitas Adat Terpencil/
Masyarakat Terasing (KAT) yaitu Suku Anak Dalam (SAD) berjumlah 926 KK yang tersebar di empat lokasi.
Mereka memiliki permasalahan sosial yang kompleks seperti kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan.
SAD memiliki keyakinan bahwa penyebab sakit itu adalah roh jahat dan guna-guna manusia. Orang
yang sakit akan diobati oleh orang pintar (dukun) dengan teknik tradisional termasuk ritual besale
untuk mengobati orang yang sakitnya sangat parah.

Pembinaan dan pelayanan kesehatan pada SAD melalui Team Mobile dimulai sejak tahun 2006.
Inovasi ini mendekatkan pelayanan kesehatan kepada SAD menggunakan mobil melalui jalan yang terjal
dan belum beraspal. Petugas membawa keperluan sehari-hari seperti pasta gigi, biskuit, dan mie instan.

Strategi meliputi identifikasi masalah, koordinasi formal dan informal, dan mini lokakarya di
Puskesmas, dan sinergi semua pemangku kepentingan.

Sebelum inovasi, SAD belum terjangkau pelayanan kesehatan. Setelah inovasi, pelayanan kesehatan
dilakukan ke lokasi permukiman mereka mengggunakan mobil pelayanan, penyembuhan menggunakan
obat-obatan dan pelayanan memanfaatkan praktek medis modern.

SAD memahami konsep pola hidup sehat, bahayanya ancaman penyakit, pentingnya penyembuhan
menggunakan obat, dan memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan. Angka kejadian penyakit menurun.

Kualitas kesehatan dan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan meningkat. Masyarakat SAD
kini berbaur dan membuka diri dengan masyarakat sekitar. Kepercayaan kepada petugas pelayanan
kesehatan dan pemerintah mulai tumbuh.

Komitmen pemerintah, upaya mendatangi komunitas yang membutuhkan, dukungan sarana yang
mendukung, serta pendekatan budaya yang baik menjadi kunci sukses inovasi ini.

116
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

51. Mobile Team Health Service,


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Batang Hari Regency, Jambi Province
units of service
innovation

B
atang Hari is a regency among 11 regencies and cities in Jambi. The regency has a population of 264.741 served by
17 central health centers, 60 auxiliary health centers, 60 village health posts and two hospitals, which spread over
eight subdistricts, 110 villages and 14 Urban Administration. Among the population, there are Indigenous Culture
Communities/ Isolated Society (KAT) namely Inner Children Tribe (SAD) that has a population of 926 households spread
over four locations. They have complex social problems such as poverty, education, and health.
SAD has a faith that the diseases cause is evil spirits and humans witchcraft. Sick people will be treated by traditional
healers using traditional techniques, including a particular ritual besale to treat those who are suffering from severe pain.
Coaching and health services for SAD through Mobile Team have started since 2006. The innovation brings health
care closer to the SAD community using a car through steep road, which has not been paved. Medics carry daily needs such
as toothpaste, biscuits, and instant noodles.
The strategy includes the identification of problems, formal and informal coordination, and mini workshops in health
centers, and the synergy among all stakeholders.
Before the innovation, SAD was not reached by health services. After the innovation, health service is provided to their
traditional locations by cars, healing treatments are conducted using medicines and modern medical practices.
SAD understands the concept of healthy lifestyle, dangers of threatening diseases, the importance of healing using
medicines, and utilizing health care facilities. The number of people who suffer from disease has declined.
Health quality and utilization of health center facilities have increased. Society of SAD now socializes and opens to a
greater society. Trust to medics and the government begins to grow.
The governments commitment, efforts to visit the needy society, supporting infrastructures, and good cultural approach
are the keys to succeeding the innovation.

117
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

52.
Pelayanan Geriatri Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Hidup Pasien
Lanjut Usia Di Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Unit Inovasi Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong
Pelayanan

S
MP Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong berlokasi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Salah satu penerima pelayanan yang diberikan adalah pasien lanjut usia (lansia). Lansia mengalami
penurunan jumlah sel dan jaringan serta fungsi fisiologik, ketahanan terhadap stress fisik atau
psikologik, sehingga mereka mudah terjangkit penyakit. Geriatri adalah disiplin ilmu kedokteran yang
memberikan pelayanan kesehatan kepada lansia dengan menitikberatkan pada promosi, pencegahan,
diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi bagi pasien geriatri.
Pasien geriatri memiliki kendala organ multi penyakit, penurunan fungsi organ, gangguan psi-
kologis, dan sosial ekonomi. Permasalahan meliputi mandi, mengenakan baju, menggunakan toilet,
keterbatasan gerak, masalah BAB dan BAK, makan, dan menjaga kerapihan.
RSUD Cibinong menerapkan inovasi pelayanan paripurna geriatri terpadu bagi pasien geriatri,
terpisah dengan layanan pada lansia. Pelayanan lansia dilakukan melalui pendekatan multidisiplin yang
bekerja secara interdisiplin. Pada prinsipnya pasien lansia ditangani dokter spesialis dan pasien geriatri
dinilai oleh Tim Terpadu Geriatri sehingga tindak lanjut pelayanan juga berbeda dengan pendekatan
kuratif, rehabilitatif, promotif dan preventif.
Penyaringan awal untuk membedakan lansia atau geriatri, menentukan apakah tergolong ke
dalam pasien geriatri. Pasien lanjut usia biasa diteruskan ke dokter spesialis dan pasien geriatri dinilai
secara komprehensif oleh Tim Terpadu Geriatri. Dilakukan edukasi gizi, pengaturan pola makan, olah
raga ringan, dan konsultasi antar dokter spesialis. RSUD Cibinong memberikan pelayanan lansia dan
geriatri sederhana serta rawat jalan lansia sekali dalam seminggu. Pada tahun 2014 - 2015, pelayanan
terpadu multidisiplin Geriatri dilaksanakan melalui konsul antar Poliklinik dengan Dokter Penanggung
Jawab Pasien adalah Dokter Spesialis Penyakit Dalam.
Sebelum inovasi, lansia merasa kurang diperhatikan dan tidak menerima perlakuan khusus. Setelah
inovasi, lansia sangat diperhatikan, adanya berbagai pelayanan khusus, sarana-prasarana yang lebih
baik, dan waktu pelayanan lebih cepat.
Jumlah rata-rata kunjungan pasien sebesar 70 lansia dan 10-20 geriatri. Waktu tunggu pasien lansia/
geriatri sampai mendapat obat rata-rata 1-2 jam, sebelumnya 3-4 jam. Jumlah lansia yang merngikuti
senam rata-rata 25 orang. Terdapat pasien lansia yang memanfaatkan klinik edukasi gizi.
Pasien lansia dan geriatri tidak antri lama di loket pendaftaran, lebih nyaman dalam menunggu
antrian pemeriksaan dokter, mendapatkan prioritas di unit pemeriksaan penunjang, dan mendapatkan
obat lebih cepat di loket khusus.
Pelayanan pada lansia dan geriatri memberikan kesempatan kepada setiap orang untuk menikmati
pelayanan komprehensif, kemudahan dan kenyamanan, dan hak hidup sehat dan berkualitas. Inovasi
ini memberikan kepuasan bukan saja pasien namun juga masyarakat dan kemanusiaan.

118
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

52. Geriatri Service For Elderly Patient


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Bogor Regency, West Java
units of service Cibinong Regional General Hospital
innovation

C
ibinong Regional General Hospital is located in Bogor regency, west java. The service is provided especially for an
elderly patient. The elderly tends to suffer from decreasing number of cell, tissue, physiological function, a resistance
of physical stress or psychological, thus they get disease easily. Geriatrics is a medical discipline that provides health
care to the elderly by emphasizing on promotion, prevention, diagnosis, treatment and rehabilitation for the geriatric patient.
Geriatric patient has multi-organ disease constraint, decreased organ function, psychological disorders, and social economy.
Problems include shower, dressing, using the toilet, limited motion, defecating and urination, feeding, and maintaining neatness.
Cibinong Regional General Hospital applies innovation of plenary integrated geriatric service for the geriatric patient,
separated with the elderlys. Elderly service is done through a multidisciplinary approach that works interdisciplinary. In
principle, the elderly patient is treated by a specialist and geriatric patient is assessed by the Geriatric Integrated Team, thus,
the follow-up service is also different from the approach of curative, rehabilitative, promotion and preventive.
The first examination to distinguish elderly or geriatric is by determining the patient status. The ordinary elderly
patient is handled by a specialist and geriatric patient comprehensively evaluated by the Integrated Team of Geriatrics. They
are given a nutrition education, diet regulation, moderate exercise, and consultation between medical specialists. Cibinong
Regional General Hospital provides simple service to elderly and geriatrics and outpatient service for elderly once a week. In
years 2014 - 2015, multidisciplinary integrated service of Geriatric was implemented through consultation between Polyclinic
and Responsible Care Doctor, is an internist.
Before the innovation, the elderly feel less attention and do not receive special treatment. After innovation, the elderly
is concerned, the existence of varied special services, better infrastructure, and faster service time
An average number of the outpatient visit is 70 people elderly and 10-20 people geriatric. Waiting time of Elderly/geri-
atric patient to get the medicine is about 1-2 hours, which was 3-4 hours. The number of elderly who join exercise or workout
is about 25 people. There are elderly patients who utilize clinical nutrition education.
Elderly and geriatric patients are not stand in long lines anymore at the registration booth, more comfortable in waiting
for doctors examination, get priority in the examination unit, and get medicine more quickly in a special window.
The elderly and geriatric service provides the opportunity for everyone to enjoy a comprehensive service, convenience
and comfort, and a right to live healthily and quality. This innovation gives satisfaction not only for the patient itself but also
the community and humanity.

119
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

53. Kelola Sampah Hasilkan Berkah


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur
Unit Inovasi Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Pelayanan

G
aya dan pola hidup masyarakat Bojonegoro sedang berubah dari tradisional menjadi pola hidup
modern. Perubahan mencolok tersebut dibarengi dengan pembangunan fasilitas yang meningkat
signifikan, seperti pasar modern, mall, dan swalayan. Dampak negatif perubahan gaya hidup ini adalah
masalah persampahan. Penanganan residu sampah belumditangani secara maksimal, karena baru ada satu
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Desa Banjarsariseluas 4,75 ha di KecamatanTrucuk, Kabupaten Bojonegoro.
Lokasi TPA jauh sehingga tidak bisa menampung sampah dari seluruh wilayah Kabupaten Bojonegoro.
Sangat banyak sampah yang belum tertangani secara baik. Apabila hal ini terus berjalan, akan memberikan
dampak polusi lingkungan hidup dan masalah kesehatan. Sampah dari 1,45 juta penduduk belum tertangani
dengan baik, pemilahan sampah rumah tangga belum berjalan baik, Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
belum banyak tersedia, dan tata kelola TPA belum sesuai standar sehingga menimbulkan keluhan masyarakat.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Bojonegoro menerapkan sistem sanitary landfill
pada TPA Banjarsari menjadi Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) dengan menerapkan 3R (reduce,
reuse, recycle) berbasis masyarakat di lingkungan permukiman. Inovasi Kelola Sampah Hasilkan Berkah
diyakini memperpanjang usia TPA, mengubah sampah dari masalah jadi berkah, dan memberi kemanfaatan.
Diharapkan terjadi perubahan pola pikir dan budaya kerja masyarakat dari sampah sebagai masalah menjadi
sampah membawa berkah.
Strategi inovasi meliputi pemberdayaan Pemulung di TPA Banjarsari melalui Aksi Pulung (Pemulung
Ulung), Bank Sampah Patrol (21 binaan), pemanfaatan gas methane, penggunaan reaktor pirolisis mengu-
bah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM), produksi pupuk Kombo (Kompos Bojonegoro), dan
menjadikan TPA Banjarsari Bojonegoro sebagai TPA Wisata Edukasi bagi masyarakat umum dan pelajar.
Sebelum ada inovasi, tidak terjadi pemilahan sampah, dan sampah yang dibuang ke TPA Banjarsari makin
banyak. Setelah ada inovasi, sebagian sampah telah dimanfaatkan, bau busuk di TPA berkurang, pendapatan
pemulung meningkat, dan terbentuknya Bank Sampah.
Kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah meningkat, pemilahan sampah rumah tangga
mengurangi timbulan sampah, TPA sanitary landfill dan wisata edukasi bersih dan nyaman, pemanfaatan gas
methane, komitmen pemda dan pemangku kepentingan meningkat, meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD), dan TPA Banjarsari menjadi rujukan pengelolaan sampah.
Manfaat meliputi sistem sanitary landfill mengurangi bau dan pencemaran, produk Kombo untuk pupuk
dengan harga murah, pemberdayaan bank sampah, meningkatnya Usaha Kecil dan Mikro (UKMK), penggunaan
gas methane gratis di sekitar TPA, reaktor pirolisis/mesin pengolah plastik menjadi BBM alternatif, pelatihan
dan pemberdayaan pemulung, TPA menjadi wisata edukasi, dan jumlah taman kota bertambah .Perubahan
pola pikir dan budaya kerja masyarakat tentang pengelolaan sampah sangat tepat dan Inovasi Kelola Sampah
Hasilkan Berkah terbukti ampuh.

120
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

53. Waste Management Generates Blessing


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Bojonegoro Regency, East Java
units of service
innovation

T
he life style of Bojonegoro community has changed from its traditional life style into the modern one. The visible change
is accompanied by the significant facility developments, like modern market, mall, and supermarket. The negative
impact of this life style changes is the waste problem. Its residue has not been handled maximally because there is
only one place of Final Disposal Place (TPA) in Banjarsari village that is 4.75 acre in Trucuk Subdistrict, Bojonegoro Regency.
The location of FPD is far so that it is impossible to accommodate waste from all of part of Bojonegoro Regency. There
are various kinds of waste that have not been handled maximally. If this condition remains, it will create environmental pol-
lution and health problems. Waste from 1,45 million population have not been well-handled, the sorting of household waste
have not run well, Temporary Disposal Place (TPS) are not yet provided, and TPA management is not yet based on standard
that finally creates society complaint.
Sanitary and Park Agency (DKP) Bojonegoro Regency applies landfill sanitary system to Final Disposal Place (TPA)
Banjarsari becomes Integrated Waste Management Site (TPST) by applying 3R (reduce, reuse, recycle) society basis in neigh-
borhood. The innovation of Waste Management Generates Blessing is believed can extend the age of TPA, revamping waste
into blessing, and gives expedience. The pattern of thinking and society working culture is expected to change from waste
management generates blessing and gives expedience.
The innovation strategy involves Scavengers empowerment in TPA Banjarsari by forming an activity called Scavengers
Action (Pemulung Ulung), Patrol Waste Bank (21 referrals), methane gas usage, pyrolysis reactor usage to change plastic waste
into Oil Fuel (BBM). Kombo (fertilizer production made in Bojonegoro), and functioning TPA Banjarsari Bojonegoro becomes
TPA for Education Tourism for the society and students.
Before the innovation, waste sorting did not occur, and waste disposed to TPA Banjarsari was increasing. After the
innovation, some parts of the waste have been utilized, fewer stenches in TPA, scavengers income is increasing, and Waste
Bank is formed.
The society awareness in managing waste is increasing, household waste sorting can decrease the waste heap, TPA
landfill sanitary and education tourism becomes clean and comfortable, methane gas usage, local government commitment and
stakeholders is increasing, Local Revenue (PAD) is leveling up, and TPA Banjarsari becomes waste managements reference.
The benefits include landfill sanitary system that decreases the stench and pollution, Combo product is used for cheap
fertilizer, waste bank empowerment, the increasing of Small and Micro Enterprises (UKMK), the free use of methane gas around
TPA, pyrolysis reactor/machine plastic management becomes alternative oil fuel, training and empowerment of scavengers,
TPA becomes education tourism, and the number of city parks are growing. The changing of pattern of thinking and society
working culture about waste management is perfect and Waste Management Generates Blessing is proven to work effectively.

121
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

54. Kreatif Bersama Pokdakan Japung


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur
Unit Inovasi Dinas Peternakan dan Perikanan
Pelayanan

B
ojonegoro merupakan sebuah kabupaten di Jawa Timur yang mendapat aliran Sungai Bengawan
Solo. Pembangunan Bendungan Gerak pada tahun 2009 bertolak belakang dengan mata pencaharian
masyarakat berupa penambangan pasir illegal. Degradasi lingkungan dan kemiskinan berakibat pada
permasalahan serius masyarakat.
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro melaksanakan inovasi Budidaya Ikan di
Jaring Apung sekitar wilayah bantaran sungai Bengawan Solo melalui penyediaan sarana dan prasarana
di beberapa desa.

Identifikasi wilayah yang terkena dampak Bendungan Gerak dan larangan penambangan pasir
ilegal. Penyuluhan dan pembinaan dilanjutkan dengan pemberian hibah jaring apung. Melibatkan
berbagai lapisan masyarakat mulai dari perangkat kecamatan dan desa, kelompok tani, dan pihak lain
yang terkait. Selanjutnya memfasilitasi kelompok perikanan dalam mencari jalur pemasaran yang tepat.

Sebelum inovasi, masih banyak terjadi kegiatan penambangan pasir ilegal yang merusak lingkun-
gan. Setelah inovasi, masyarakat melaksanakan budidaya ikan jaring apung di Sungai Bengawan Solo.

Pelatihan dan pembinaan kepada kelompok perikanan yang dilakukan terus menerus setiap bulan
sehingga meningkatkan kemampuan para kelompok dalam teknis budidaya ikan. Termanfaatkannya
potensi perairan umum, dan terbangunnya kepercayaan masyarakat bahwa perikanan bisa dijadikan
sebagai mata pencaharian pokok, yang akhirnya meningkatkan dapat meninggalkan pekerjaan penam-
bangan ilegal.

Meningkatnya pendapatan kelompok tani usaha budidaya ikan. Meningkatnya produksi dan
konsumsi ikan. Tersedianya modal usaha. Petani ikan jaring apung terbina dan terlatih.

Tanpa kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, inovasi ini tidak akan diterima oleh masyarakat.
Perubahan pola pikir dan budaya kerja dapat terjadi sangat cepat jika transparansi, akuntabilitas, dan
partisipasi masyarakat terbentuk.

122
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

54. Fish Breeding In Floating Nets


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Bojonegoro Regency, East Java
units of service
innovation

B
ojonegoro is a district in East Java that gets the river flow of Bengawan Solo. The building of the moving dam in 2009,
contrary to the peoples livelihood in the form of illegal mining of sand. Environmental degradation and poverty are
resulting in serious society problems.
The Department of Livestock and Fisheries of Bojonegoro Regency implements an innovation of Fish Breeding in Float-
ing Nets around the area of Bengawan Solo river banks through the provision of facilities and infrastructure in some villages.
Identification of the areas affected by the moving dam and the illegal sand mining ban. Training and development
continued with the grants of floating nets. It involves various levels of society starting from the sub-districts and villages,
farmers groups, and other stakeholders. Afterward, it is facilitating fisheries groups in finding the right marketing channels.
Before the innovation, there were still a lot of illegal sand mining activities that damage the environment. After the
innovation, community carries out fish farming cages in the Bengawan Solo river.
The training and coaching for groups of fisheries are conducted continuously every month thus increasing the technical
ability of the groups in fish farming. Utilization of potential public waters, and the establishment of public trust that the fishery
can be used as the principal livelihood, which ultimately can make people leave their work of illegal mining.
The revenue of fish cultivation farming groups increase. Fish production and consumption increase. There is an avail-
ability of venture capital. Floating net fish farmers are nurtured and trained.
Without good cooperation among various parties, the innovation will not be accepted by the public. A change of mindset
and work culture can occur very quickly if transparency, accountability and public participation are formed.

123
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

55. Selasih Sehat Dengan Layanan Welas Asih


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur
Unit Inovasi RSUD Dr.R.Sosodoro Djatikoesoemo
Pelayanan

K
abupaten Bojonegoro memiliki jumlah penduduk 1.236.607 jiwa yang tinggal di 28 kecamatan
dan 430 desa dan kelurahan. Jumlah RS yang tersedia ada 10, terdiri atas 3 RS Pemerintah, 1 RS
TNI/Polri, dan 6 RS Swasta. RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoeosemo merupakan salah satu Rumah
Sakit milik Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Sebagai Rumah Sakit Rujukan di wilayah Kabupaten
Bojonegoro dan sekitarnya (Kabupaten Blora, Tuban dan Lamongan), RSUD Bojonegoro menjadi salah
satu RS pilihan untuk mencari pengobatan paripurna.
Namun masih banyak keluhan terkait pelayanan di RSUD di antaranya pelayanan petugas yang
kurang baik dan lingkungan RS yang kurang nyaman. Keluhan masyarakat terhadap RSUD terdiri atas
sikap dan perilaku petugas pelayanan kurang baik (57,14%), lingkungan RS kurang nyaman (26,98%)
mengakibatkan dampak negatif psikologis, sosial, keuangan, dan keberlanjutan.

Pimpinan dan Manajemen RS menerapkan inovasi Sehat dengan Layanan Welas Asih (SELASIH)
mulai tahun 2014 dengan memberikan kemudahan dan kenyamanan pelayanan. RS Welas Asih mener-
apkan prinsip kasih sayang kepada sesama, melayani pasien layaknya keluarga sendiri serta semangat
bekerja yang tulus dan ikhlas untuk meringankan penderitaan orang lain.

Inovasi dimulai dengan identifikasi permasalahan, penyusunan regulasi, sosialisasi inovasi melalui
media cetak, elektronik, dan sosial. Selanjutnya kegiatan inovasi dilaksanakan berupa layanan customer
service, pemberlakuan jam berkunjung, temu pasien minimal 1 kali dalam 2 jam, anjuran membuang
sampah pada tempatnya, konsultasi dan penyampaian informasi pasien kepada keluarganya.

Sebelum inovasi, pelayanan tidak teratur dan lingkungan RS tidak nyaman. Setelah inovasi,
perbaikan pelayanan dilakukan dengan dilandasi kasih sayang menuju pelayanan yang berkualitas.

Beberapa peraturan tentang inovasi diberlakukan. Akses pelayanan lebih mudah. Lingkungan
rumah sakit semakin bersih dan nyaman.

Pengaduan masyarakat terkait perilaku petugas dan jumlah hari perawatan menurun. Loyalitas
pasien, komunikasi yang baik antara petugas dan pasien, dan kepuasan masyarakat meningkat.

Komitmen pimpinan, kemitraan, efisiensi biaya, manajemen efektif, komunikasi dua arah, pelayanan
medis dan psikis, merupakan kunci untuk mempercepat kesembuhan pasien.

124
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

55. Healthy With Welas Asih Service (Selasih)


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Bojonegoro Regency, East Java
units of service
innovation

B
ojonegoro Regency has a population of 1,236,607 who live in 28 subdistricts and 430 villages and Urban Administration.
A number of available hospitals are 10, consist of three government hospitals, one military/police hospital, and six
private hospitals. Dr. R. Sosodoro Djatikoeosemo Regency Hospital (RSUD) is one of hospitals owned by Bojonegoro
Regency Government. As a Referral Hospital in Bojonegoro and the surrounding region (Blora, Tuban and Lamongan), RSUD
became one of the best hospital to seek complete treatments.

However, there are many complaints related to services in RSUD, such as bad service and uncomfortable condition of
the hospital environment. Society complains toward RSUD related to terrible attitude and behavior from workers (57.14%),
the environment of hospital is less comfortable (26.98%) which cause negative impact on psychology, social, financial, and
sustainability.

The chairman and Hospital Management implement Healthy with Welas Asih Service (SELASIH) innovation in 2014.
This innovation provides an ease and comfortable service. Welas Asih hospital applies the principle of love to everyone, serving
patients like our own family members, and working spirit in sincerity to relieve the suffering of others.

Innovation begins with problems identification, drafting regulations, dissemination of innovation through print, elec-
tronic, and social media. Furthermore, innovation activity is carried out in the form of customer service, implementation of
visiting hours, meeting with patients at least once in two hours, a suggestion to dispose trash in a proper place, consultation
and information distribution about patients to their family.

Before the innovation, service was irregular and hospital environment was uncomfortable. After the innovation, service
improvement is on the basis of compassion towards a qualified service.

Some regulations about the innovation are enacted. Access to services is easier. Hospital environment becomes cleaner
and more comfortable.

Public complaints regarding behavior of workers and treatment days decrease. Patient loyalty, good communication
between medics and patients, and community satisfaction increase.

Leaders commitment, partnership, cost efficiency, effective management, two-way communication, medical and psy-
chological services, are the keys to accelerate patients recovery.

125
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

56. Menggapai Asa Bersama Umi Persameda Dan Bunda Kespro,


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur
Unit Inovasi Dinas Kesehatan
Pelayanan

B
ondowoso adalah kabupaten di Jawa Timur yang letaknya bertetangga dengan Kabupaten Jember,
Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Situbondo. Terdapat fenomena pernikahan dini yang
mencapai lebih dari 50% (2011). Pernikahan dini adalah pernikahan yang salah satu atau kedua
pasangan berusia di bawah 18 tahun atau sedang mengikuti pendidikan di sekolah menengah atas.
Penyebab pernikahan dini antara lain masalah ekonomi yang rendah dan kemiskinan menyebabkan orang
tua tidak mampu mencukupi kebutuhan anaknya, ketakutan kehamilan di luar nikah, dan sosial-budaya
atau adat istiadat. Hal ini berdampak pada tingginya angka kematian ibu dan bayi.
Pernikahan dini berdampak negatif seperti pendidikan anak terputus, kemiskinan, kekerasan da-
lam rumah tangga, masalah kesehatan psikologi anak, dan masalah sosial-budaya lainnya. Pemerintah
Kabupaten Bondowoso menerapkan inovasi Umi Persameda dan Bunda Kespro singkatan dari Persalinan
Aman, Inisiasi Menyusu Dini, dan Air Susu Ibu Eksklusif dan Kesehatan Reproduksi. Inovasi dilaksanakan
di tingkat kabupaten dan kecamatan dengan melibatkan peran tokoh agama, tokoh masyarakat dan
perempuan, serta para pemangku kepentingan dan instansi terkait.
Identifikasi tokoh masyarakat yang akan dilibatkan dalam inovasi. Penyadaran masyarakat
melalui pelatihan. Follow up pelatihan melalui temu muka masyarakat. Pelaksanaan berbagai kegiatan
pencegahan pernikahan dini meliputi pelatihan kesehatan reproduksi, lomba ceramah tujuh menit,
sosialisasi program, duta kesehatan, media promosi (media cetak, media elektronik, dan media sosial),
pemantauan dan evaluasi.
Sebelum inovasi, banyak terjadi pernikahan dini yang mengakibatkan munculnya persoalan
masyarakat. Sesudah inovasi, remaja menganggap pernikahan diri berisiko, sebaiknya tidak dilakukan
dan harus dihindari. Para pemuda tidak tergesa-gesa sehingga jumlah pernikahan dini menurun dan
permasalahan sosial budaya berkurang. Meningkatnya remaja yang mendapat akses pelayanan
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) dan pelayanan konseling dan medis kesehatan reproduksi.
Tersedianya wadah sosialisasi, dan meningkatnya tenaga terlatih terkait dengan kesehatan reproduksi
dan pernikahan dini. Pernikahan dini turun signifikan menjadi 6,66% (2012).
Terbentuk kader pelatihan dan koordinasi antarpemangku kepentingan. Pelibatan tokoh agama,
tokoh masyarakat, dan tokoh perempuan. Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat. Penataan
mekanisme kerja tim dan dukungan regulasi. Tersedianya peraturan pendukung dan penurunan angka
pernikahan dini.
Kesadaran bersama para pemangku kepentingan bahwa pernikahan dini harus dihapuskan telah
berhasil menyukseskan inovasi ini. Pelatihan dan sosialisasi yang gencar dilakukan tentang kesehatan
produksi, promosi melalui berbadai media, menyebabkan perubahan pola pikir dan budaya kerja
aparatur dan masyarakat.

126
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

56. Umi Persameda And Bunda Kespro


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Bondowoso Regency, East Java
units of service
innovation

B
ondowoso is a regency in East Java located next to Jember Regency, Probolinggo Regency and Situbondo Regency. There
was a phenomenon of early marriage which reached more than 50% (2011). Early marriage is a marriage in which
one or both mates are under 18 years old or undertaking education in high school. Reasons of this early marriage are
lower economic problems and poverty which cause parents are not able to provide for her child, fear of unmarried pregnancy,
and social-culture or customary. This effects to high rates of mothers mortality and newborns.
Early marriage gives negative impacts, such as childrens education stop, poverty, domestic violence, child psychology
health problem, and other socio-cultural issues. Government of Bondowoso Regency applies innovation Umi Persameda and
Bunda Kespro abbreviation of Safe Maternity, Early Initiation of breastfeeding and exclusive breastfeeding and Reproduction
Health. Innovation implements at regencies and sub-district by involving religious leaders, community leaders and women,
as well as stakeholders and relevant institutions.
Identification of society leader who will involve in innovation. Society awareness through training. Follow-up training
through face to face society. Implementation of various activities to prevent early marriage include reproductive health training,
seven minutes speech contest, socialization program, health ambassadors, media campaign (print media, electronic media,
and social media), monitoring and evaluation.
Before innovation, many early marriages happened, thus caused problem in society. After innovation, teenagers consider
the early marriage is risky, it is better to not doing that and avoid it. Male teenagers are not in rush to get married, thus early
marriage amount decrease and socio-cultural problem reduce. Increasing amount of teenager that access for Communication,
Information, and Education (KIE) and medical counseling service and reproductive health. There are socialization program, and
rising skillful workers related to reproductive health and early marriage. Early marriage decreased significantly to 6.66% (2012).
Formation of training and coordination cadre among stakeholders. Involvement of religious leader, society leader, and
womens leader. Increase of public awareness and participation. Arranging team working mechanism and regulatory support.
Availability of supporting regulation and decrease the number of early marriages.
Stakeholders awareness about early marriage should be abolished has managed to succeed this innovation. Training
and socialization intensively conducted on production health, promotion through any medias, causing a change of mindset
and work culture of system and society.

127
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

57. Public Service Center Dinas Kesehatan Boyolali


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah
Unit Inovasi Dinas Kesehatan
Pelayanan

K
abupaten Boyolali merupakan kabupaten di Jawa Tengah yang memiliki Angka Kematian
Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan kasus kecelakaan lalu lintas yang tinggi.Banyak
pasien gawat darurat yang ditolak oleh rumah sakit dengan alasan tidak tersedia kamar
sehingga banyak pasien yang terlambat mendapatkan penanganan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali memperkenalkan inovasi Public Service Center (PSC)
yang merupakan layanan telepon 24 jam di rumah sakit dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama (FKTP) Puskesmas dan jaringannya serta dari masyarakat yang membutuhkan pelayanan
kesehatan gawat darurat. Layanan telepon (0276)119 kemudian dilengkapi dengan sms gateway
dan website www.boyolaliinfo.net Masyarakat bisa menggunakan layanan telepon, internet (PC
atau HP Android) atau website untuk mengetahui kondisi tempat tidur rumah sakit yang kosong,
ICU, dokter jaga, dan persediaan darah di PMI. Bagi FKTP yang merujuk kasus emergency mater-
nal dan neonatal, Dinas Kesehatan bisa memantau dan mengawal rujukan emergensi ke rumah
sakit sehingga diharapkan ada koordinasi dan komunikasi yang baik antara perujuk dan penerima
rujukan serta rujuk balik.

PSC adalah bagian dari inovasi Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)
yang dibuat untuk membantu sistem pelayanan kesehatan secara langsung bagi masyarakat yang
terdiri dari informasi tentang kondisi rumah sakit mulai dari kamar perawatan kelas III sampai
VIP, ICU, dan infomasi dokter jaga di semua Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta yang ada di
Kabupaten Boyolali. Juga memuat rujukan maternal dan neonatal, stok darah di PMI Kabupaten
Boyolali, dan informasi kesehatan lainnya.

Dilakukan advokasi ke Dewan Perwakilan Rayat Daerah (DPRD) untuk persetujuan anggaran
yang mencakup perencanaan, sumber daya manusia, dan sarana prasarana. Penetapan lokasi
sekretariat call center 119 ditetapkan melalui rapat dengan 3 Rumah Sakit milik pemerintah di
Kabupaten Boyolali. Kegiatan tahap awal, masih sangat sederhana, yaitu hanya call 119 yang
operatornya adalah karyawan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, terdiri dari 3 giliran jaga tan-
pa honor tambahan. Pada tahun 2015 diangkat 5 orang operator tenaga kontrak yang bertugas
pagi, siang dan malam. Kemudian dikembangkan website www.boyolaliinfo.netdan smsgateway
dengan Nomor 0857-2867-9119.

Sebelum ada inovasi SPGDT/PSC, masyarakat yang ingin berhubungan dengan rumah sakit
sulit memperoleh informasi, telepon rumah sakit sulit dihubungi, petugas enggan melayani, dan
kepuasan masyarakat terhadap layanan rumah sakit rendah.Sesudah ada inovasi, komunikasi den-
gan rumah sakit mudah dan kepuasan masyarakat meningkat. Berkurangnya keluhan masyarakat
dan FKTP terhadap pelayanan kesehatan. Penanganan kasus kecelakaan lalu lintas lebih cepat
tertangani, dan membantu menurunkan AKI dan AKB.

128
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

57. Public Service Centre,


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Boyolali Regency, Central Java Province
units of service
innovation

T
he Boyolali regency is the regency located in Central Java that has a high number of maternal mortality
rate (AKI), infant mortality rate (AKB), and traffic accidents. Many emergency patients are rejected by
hospitals because there were no rooms available so that many patients were too late to get treatment.
The Boyolali District Health Office has introduced the Public Service Centre innovation (PSC) which is
a 24-hour telephone service in the hospital of the First Level Health Care Facility (FKTP) community health
centre (puskesmas) and its network, as well as from the people who need health care emergency. Telephone service
(0276)119 then fitted with SMS gateway and website www.boyolaliinfo.net. People can use the telephone service,
the internet (either from PC or android cellphone) or website to know the condition of empty hospital beds, ICU,
the doctors on duty, and blood supply at the Indonesian Red Cross. For FKTP referring maternal and neonatal
emergency cases, the Department of Health to monitor and oversee the emergency referrals to hospitals, a co-
ordination and good communication between the referring and receiving referrals and refer back are expected.
PSC is part of the innovation system of the Integrated Emergency Medical Service (SPGDT) created to help
the health care system directly to the society, which includes the information about hospital conditions ranging
from treatment rooms class III to VIP, ICU, and information about all doctors on duty at all state hospitals and
private hospitals in the district of Boyolali. It also contains maternal and neonatal references, blood in the red
cross of Boyolali, and other health information.
An advocacy to the House of District Peoples Representative is done to get an approval of the budget
which includes planning, human resources, and infrastructure. The location of the 119 call center secretariat
is determined by a meeting with 3 state hospitals in the Boyolali district. The activity on the early stage is very
simple, just call 119 in which the operator is an employee of the Boyolali District Health Office, consisting of three
shifts without extra fees. In 2015, 5 contract operators were appointed to serve morning, noon and night. Then
the website www.boyolaliinfo.net and gateway SMS to the number 0857-2867-9119 were developed.
Before the SPGDT/PSC innovation, people who want to be associated with hospitals is difficult to obtain
information, the hospital telephone number is hard to contact, officers are reluctant to serve, and peoples sat-
isfaction with hospital services is low. After the innovation, communication with the hospital is easy and the
community satisfaction increases.
There is a reduced number of public complaints and FKTP concerning health care services. The handling
of traffic accident cases are done faster and helps reduce MMR and IMR.

129
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

Pertama, akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan lebih cepat, khususnya jika terjadi
kegawatdaruratan medis dengan mengakses website sehingga dapat mengetahui rumah sakit
yang memiliki kamar perawatan yang kosong. Kedua, jika tidak mempunyai sarana internet maka
bisa mengakses SMS gate way atau teleponke call center. Operator akan segera memberikan
jawaban dan pertolongan kepada masyarakat. Ketiga, jika terjadi kecelakaan lalulintas, masyarakat
atau petugas kepolisian bisa menghubungi call center untuk meminta bantuan ambulance dari
Tim Gerak Cepat 119. Keempat, masyarakat dan Puskesmas/Klinik dapat mengetahui kondisi
tempat tidur rumah sakit yang kosong sehingga jika merujuk pasien, tidak ditolak rumah sakit.
Kelima, masyarakat dan rumah sakit dapat mengetahui ketersedian darah di Palang Merah Indo-
nesia (PMI).Keenam, Dinas Kesehatan dapat memantau kasus rujukan maternal dan perinatal dari
puskesmas ke rumah sakit sehingga dapat dilakukan pendampingan terhadap kasus risiko tinggi
dan diharapkan dapat membantu menurunkan AKI dan AKB.

SPGDT/PRC Kabupaten Boyolali, mempercepat pelayanan kegawat daruratan medis dan


non medis sehingga bisa mengurangi kecacatan, mencegah kematian, dan kerugian materiil.

130
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

First, peoples access to health services is faster, especially when there is a medical emergency by accessing
the website so they can find a hospital that has empty treatment rooms. Second, if one does not have the inter-
net, he/she can access the gateway SMS or contact the call centre number. Operators will immediately provide
answers and assistance to the community. Third, if traffic accidents occur, people can contact the call centre to
request an ambulance from the 119 Rapid Response Team. Fourth, community and health centre clinics are
able to know the condition of empty hospital beds so that if a patient is being referred to the hospital, the patient
will not be rejected. Fifth, the community, and the hospital are able to know the availability of blood at the Red
Cross Indonesia (PMI). Sixth, the Health Department can monitor maternal and perinatal referral cases from
health centers to hospitals so that hospital can provide guidance to the high-risk cases and is also expected to
help lower the MMR and IMR.
The SGPDT/PRC of the Boyolali district, speed up the service of emergent medical and nonmedical so
that it can reduce disability, prevent deaths and material losses.

131
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

58.
Gerak Cepat,Cermat Dan Tepat Pelayanan Rawat Jalan 10 Menit Di Upt
Puskesmas Sampang Kabupaten Cilacap
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
Unit Inovasi Puskesmas Sampang
Pelayanan

P
uskesmas Sampang adalah salah satu dari 38 Puskesmas di Kabupaten Cilacap yang le-
taknya berbatasan dengan Kabupaten Banyumas, sehingga melayani pasien dari kedua
kabupaten tersebut. Pelayanan di Puskesmas Sampang berjalan lambat karena petugas
kurang berkualitas, standar operasional (SOP) belum ada, sarana dan prasarana gedung belum
memadai. Akibatnya kualitas pelayanan dan kepuasan masyarakat rendah.
Puskesmas Sampang menerapkan inovasi Gerak Cepat,Cermat dan Tepat Pelayanan Rawat Jalan
10 menit. Inisiatif ini kreatif karena data pasien disimpan dalam komputer (SIMPUS), ada perubahan pola
pikir dan budya kerja petugas, dan manajemen perubahan. Puskesmas yang lokasinya di wilayah bisnis
dekat pasar, memberikan kemudahan masyarakat datang ke Puskesmas dan cepat waktu layanannya:
pendaftaran sampai dengan pemberian obat ditargetkan 10 menit saja.
Strategi inovasi meliputi survey kepuasan pelanggan, pembangunan fasilitas teknologi informasi
SIMPUS, pelatihan tenaga pelaksana, menerapkan SOP, memangkas prosedur yang bertele-tele, melak-
sanakan lokakarya serta pemantauan dan evaluasida tahun 2013
Sebelum inisiatif, pasien antri lama di pendaftaran, ruang periksa, dan pelayanan obat Angka
ini belum ditambah pelayanan lainnya. Jumlah dokter dan tenaga kesehatan tidak sebanding dengan
jumlah pasien. Keterbatasan ruang gedung, mengakibatkan pelayanan juga dilakukan di luar gedung.
Sarana dan prasarana teknologi informasi belum ada dan kualitas SDM petugas belum memadai.
Sesudah inovasi: Kunjungan rawat jalan 41.501 orang (2013), 40.262 orang (2014), dan 40.978 orang
(2015), rata-rata 140-150 orang per hari. Indeks kepuasan masyarakat terhadap layanan Puskesmas
Sampang mendapat skor memuaskan.
Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan sebesar 50%, penurunan angka kematian ibu dan bayi,
dan penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Cilacap dalam aspek pelayanan prima.
Masyarakat tidak ragu berobat ke Puskesmas. Terjadi peningkatan efisiensi waktu, pelayanan
cepat, peningkatan jumlah kunjungan, prestasi dan penghargaan, dan pelayanan prima.
Komitmen semua pemangku kepentingan sangat penting dalam mendukung inovasi ini melalui
kerjasama dan sinergi. Beberapa pendekatan yang mendukung adalah akurasi layanan, transparansi
dan akuntabilitas, paartisipatif, perubahan pola pikir dan budaya kerja, peraturan dan SOP yang jelas,
komunikasi yang baik dan terus menerus, perubahan sikap dan perilaku kerja, mengejar dan memper-
tahankan prestasi, penghargaan dan sanksi, dan menerapkan motto berpacu dengan waktu, ketika
yang lain tertidur kita sudah bangun, ketika yang lain terbangun kita sudah berlari, ketika yang lain
berlari kita sudah sukses.

132
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

58. 10 Minutes Outpatient Services,


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Cilacap Regency, Central Java
units of service Sampang Health Centre,
innovation

S
ampang Health Center is one of 38 health centers in Cilacap regency bordering with Banyumas regency,
thus it serves patients from the two regencies. Service at Sampang Health Center is slow due to lack of
qualified staffs, no operational standards (SOP), building infrastructure is inadequate. As a result, the
quality of service and satisfaction from society is low.

Sampang health center applies innovation of Rapid, Accurate and Appropriate 10 minutes Outpatient
Service. This idea is creative because patient data stored in the computer (SIMPUS), there is mindset changing
and officer working culture, and management changing. Health center, which is located in the business regency
near the market, providing ease for the society to come to the health center with quick time service, starting from
registration until getting medicine, only takes time about 10 minutes.

Innovation strategies include customer satisfaction surveys, development of information technology facilities
SIMPUS, training of executive staff, implement of SOP, cutting rambling procedure, conducting workshops and
monitoring and evaluating in 2013

Before this idea established, patients stand in long lines to register, examination rooms, and medicine
service. The number of doctors and health staffs are not proportional comparing to the number of patients.
Limited space of building caused the service takes a place outdoor. Infrastructure of information technology and
human resource quality are inadequate. After innovations: Outpatient visit is about 41. 501 people (2013), 40.
262 people (2014), and 40. 978 people (2015), an average of 140-150 people per day. Society satisfaction index
for public health service of Sampang is adequate.

The increasing number of an outpatient visit by 50%, the reduction in maternal and infant mortality, and
an award from the Government of Cilacap for excellent service category.

Society undoubtedly goes to the health center. Increase time efficiency, quick service, an increase in the
number of visits, achievements and awards, and excellent service.

The commitment of all stakeholders is crucial in supporting this innovation through collaboration and
synergy. Some approaches that support this idea is service accuracy, transparency and accountability, partici-
pative, mindset changing and work culture, obvious rules and SOP, good communication and constant, attitude
changing and working behavior, pursue and maintain the achievements, rewards and sanctions, and applying the
motto we were in a race against time, when the others fell asleep we were up, while others woke up we already
running, when others run we were on our own success.

133
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

59. Gebrak (Gerakan Bekerja Untuk Rakyat)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Dairi, Sumatera Utara
Unit Inovasi Sekretariat Daerah Kabupaten Dairi
Pelayanan

K
abupaten Dairi terletak di posisi paling Barat di Provinsi Sumatera Utara dengan topografi, dataran
tinggi yang bervariasi yaitu datar, bergelombang, curam, terjal. Kualitas hidup masyarakat masih rendah
ditandai dengan banyaknya siswa yang belum lancar membaca, menulis, dan berhitung. Terdapat kasus
kekurangan tenaga pengajar, banyak kasus gizi buruk, dan pola hidup tidak sehat.
Pembangunan belum menjangkau seluruh wilayah pelosok desa. Sebagian besar kondisi jalan
berupa jalan tanah dan berbatu. Pemerintah Kabupaten Dairi menerapkan inisiatif Gerakan Bekerja
Untuk Rakyat (GEBRAK) yang bertujuan untuk mendorong pembangunan ke seluruh wilayah secara
terpadu, cepat tepat, dan melibatkan semua pemangku kepentingan. Kegiatannya berupa kunjungan
ke desa sekali dalam dua minggu, dan dilaksanakan oleh semua unit pemerintah.

Kunjungan multi sektor ke desa-desa meliputi kesehatan dan keluarga berencana, pertanian dan
perkebunan, kehutanan, sarana dan prasarana jalan dan lingkungan, pelayanan administrasi kepen-
dudukan, ketahanan pangan, lingkungan hidup, pendidikan, tenaga kerja dan sosial, perhubungan,
komunikasi dan informasi, perindustrian, perdagangan, dan KUKM, perpustakaan, arsip dan dokumentasi,
pariwisata, serta pertambangan, dan energi.

Sebelum inovasi, unit pemerintah tidak mengenal permasalahan desa secara langsung karena
hanya bekerja berdasarkan laporan. Sesudah inovasi, permasalahan sektor di desa diketahui karena
diskusi langsung dengan aparat desa dan melihat bukti-bukti di lapangan.

Pembuatan jalan baru, usaha tani, perbaikan irigasi, pembinaan terhadap guru, mobil perpus-
takaan keliling, penyuluhan pertanian, dan pelayanan administrasi kependudukan. Juga pemeriksaan
ibu hamil, penimbangan bayi dan balita, penyuluhan teknik bercocok tanam, revitalisasi kelompok tani,
pengadaan buku siswa, dan penanggulangan banjir dan bencana.

Masyarakat pedesaan yang hidup terpencil kini mendapatkan pelayanan publik yang memadai.
Pejabat menginap di desa menumbuhkan keakraban dan kepercayaan masyarakat terhadap para pemi-
mpinnya. Aparat mengenal potensi desa dan permasalahannya untuk kemudian dicari solusi terbaik.

Kunjungan kerja ke lapangan merupakan metode yang efektif dalam mencari akar permasalahan
masyarakat. Koordinasi dan sinergi semua sektor dan unit pemerintahan menjadi kunci atas kesuksesan
inovasi ini.

134
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

59. Gebrak (Working Movement For People)


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Dairi Regency, North Sumatra
units of service
innovation

D
airi Regency is located in the most western position in North Sumatra province with a varying types of plateau
topography: flat, bumpy, and steep. The peoples quality of life is still low, marked with the number of students
who are not yet fluent in reading, writing, and arithmetic. There are cases of shortage of teachers, many cases of
malnutrition and unhealthy lifestyle.
Development has not reached out the whole area of remote villages. Most of roads condition are dirt and rocky. Dairi
Regency Government implements an initiatives of Working Movement for People (GEBRAK) aims to promote development
throughout the region in an integrated, quick and precise way, and involving all stakeholders. The activities are in the forms
of visit to a village once in two weeks and implemented by all government units.
Multi sectors visit to villages including health and family planning, agriculture and farming, forestry, infrastructure
of road and environment, public administration services, food security, environment, education, labor and social services,
transportation, communications and information, industry, trade and SME, libraries, archives and documentation, tourism,
mining, and energy.
Before the innovation, the government unit does not know the village problems directly because they only work based
on the report. After the innovation, village problem is identified after direct discussions with the village officials and looking
at the evidence in the fields.
New road construction, farming, irrigation, coaching of teachers, mobile library, agricultural extension, and admin-
istration service. The examination of pregnant, infants and toddlers, counseling on farming techniques, the revitalization of
farmer groups, provision of student books, flood and disaster management.
Remote rural communities now obtain adequate public services. Officials stay over at the village, creating familiarity
and public trust in their leaders. The authorities recognize the potential problems of the village and then find the best solution.
Working visit to the field is an effective method in finding the root of public problems. The coordination and synergy
between all sectors and government units are the keys to the success of the innovation.

135
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

60.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Pendidikan melalui Program
CERDAS
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara
Unit Inovasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Pelayanan

D
eli Serdang adalah sebuah kabupaten yang berada di Sumatera Utara yang memiliki 621 Sekolah
Dasar Negeri (SDN). Hampir 70% dari SDN rusak dan tidak layak pakai. Atap dan asbes bocor, lantai
ruangan kelas banyak yang berlubang, dinding kelas kotor dan sudah lama tidak mendapat polesan
cat tembok, dan daun pintu hilang. Kamar mandi dan WC siswa dan guru tidak memenuhi syarat kesehatan
dan sanitasi lingkungan. Kondisi mebel sekolah pun sebagian besar dalam keadaan hancur. Dari 4.610 mebel
yang ada, hanya 1664 unit (36,10%) dalam kondisi baik. Proses pembelajaran di kelas terganggu dan jauh
dari suasana yang menyenangkan. Siswa dan guru tidak memiliki semangat dalam proses belajar mengajar
dan siswa sulit konsentrasi dalam belajar. Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan masih
rendah karena menganggap bahwa pendidikan adalah domainnya pemerintah dan bila ada masalah yang
timbul yang berkaitan dengan pendidikan, hal itu adalah tanggung jawab pemerintah.
Program CERDAS (Percepatan Rehabilitasi dan Apresiasi Terhadap Sekolah) adalah pembangunan
bidang pendidikan melalui pemberdayaan masyarakat untuk melakukan rehabilitasi gedung sekolah
rusak dan tidak layak pakai, menyinergikan tiga pilar kekuatan di bidang pendidikan, yaitu pemerintah,
masyarakat dan sektor swasta.
Strategi inovasi terdiri bebrapa tahapan berikut. Mengubah paradigma bahwa pendidikan tang-
gung jawab bersama. Memberikan dana stimulus sehingga mendorong gotong royong penggalangan
dana. Melibatkan pejabat pemerintah, pengusaha, tokoh pemuda, pemuka agama, dan lembaga
swadaya masyarakat. Membentuk Panitia CERDAS di sekolah dan desa. Melaksanakan gotong royong
pengumpulan dana. Melaksanakan rehabilitasi terhadap gedung sekolah yang rusak. Melaporkan
hasilnya kepada masyarakat.
Banyak sekolah yang rusak tidak terawat dan tidak layak pakai. Setelah inovasi, berhasil meng-
umpulkan dana partisipasi masyarakat lebih kurang 20 miliar rupiah untuk memperbaiki gedung sekolah
yang rusak.
Rehabilitasi gedung sekolah menggunakan dana partisipasi masyarakat. Penghargaan nasional
kepada Satya Lencana Pembangunan Bidang Pendidikan dari Presiden Republik Indonesia. Mening-
katnya semangat belajar mengajar siswa dan guru di kelas. Kondisi ruang kelas baik, bersih, rapi, dan
indah. Guru dan siswa merasa aman dan nyaman dalam belajar. Meningkatnya partisipasi masyarakat
dan gotong royong sesuai akar budaya bangsa.
Mengubah tampilan sekolah menjadi lebih baik. Kabupaten Deli Serdang terbebas dari gedung
sekolah yang rusak dan tidak layak pakai.
Pembelajaran dari CERDAS adalah Kunci sukses inovasi ini adalah kegiatan berbasis partisipasi
dan gotong royong dengan semua pihak yang berkepentingan.

136
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

60. The Smart Program


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Deli Serdang Regency, North Sumatera
units of service
innovation

D
eli Serdang is a regency located in North Sumatera that has 621 elementary schools (SDN). Almost 70% of the elemen-
tary school are ruined and not worth using. The roof and the asbestos are leaked, the floors are hollow, the walls are
dirty and have not been painted for a long time, and the doors are gone. The restroom of the student and teacher do
not fulfill the health standard and environment sanitation. The condition of school furniture is mostly ruined. From the existing
4.160 furniture, only 1.664 units (36.10%) in a good condition. The learning process in the class is disturbed and far from the
pleasant situation. The students and the teachers do not have motivation in the learning process and the students are hardly
concentrated in the class. The participation of the people in providing education is still low because they consider education as
a domain of the government and if there is a problem regarding education, it would be the responsibility of the government.
The Smart Program (Acceleration on Rehabilitation and Appreciation in Schools) is a development program on education
through empowering the citizen to conduct rehabilitation of the ruined school building, synergizing three pillars in education
that involve government, citizen, and the private sector.
The strategy of the innovation consists of these several stages. Changing the paradigm for education as a collective
responsibility. Delivering stimulus to support collective fundraising. Involving government stakeholders, entrepreneurs, youth
figures, religious leader, and non-governmental organization. Establishing CERDAS committee in every school and village.
Conducting collective fundraising. Conducting rehabilitation of the ruined school buildings. Reporting the result to the citizen.
There were so many schools that are not well-maintained and not worth using. After the innovation, 20 billion rupiahs
are already raised from the peoples participation to repair the ruined school buildings.
The rehabilitation of school building uses peoples participation fund. National award on Satya Lencana Pembangunan
Bidang Pendidikan of The Republic of Indonesia. Increasing learning motivation of the student and the teacher in the class.
The classroom conditions are good, clean, neat, and beautiful. The teacher and the students feel safe and comfortable while
learning. The increase of peoples participation and collective work in accordance with the culture of this nation.
Transforming the display of the school to look better. Deli Serdang Regency is free from ruined school building.
The lessons learned from CERDAS is that the key to this innovation relies on participation-based activities and collective
work with all the interested stakeholders.

137
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

61. Kakekku Datang


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Gresik, Jawa Timur
Unit Inovasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Pelayanan

K
abupaten Gresik terdiri atas kondisi geografis yang beraneka ragam meliputi daerah perko-
taan, pedesaan, dan kepulauan. Akibatnya, pencatatan administrasi kependudukan belum
rapi antara lain masih adanya data ganda, data anomali, dan penduduk usia 0-18 tahun
yang belum memiliki akta kelahiran.
Proses perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP) dalam rangka Sistem InformasiAd-
ministrasi Kependudukan (SIAK) hingga tahun 2014 menemukan berbagai masalah kependudukan, yaitu
tercatat data ganda (23.765 jiwa), data anomali (69.230 jiwa) dan hanya 50,12% penduduk usia 0-18
tahun yang memiliki akta kelahiran, jauh di bawah target nasional 85% pada tahun 2019. Dari 1.332.972
jiwa penduduk Kabupaten Gresik per Juni 2015, tercatat 256.047 kepala keluarga (KK) atau 69,37%
dari 369.120 KK yang dikategorikan sebagai Count 0 dengan artian data tidak pernah diperbarui sejak
diterbitkan pada tahun 2008.

Kompleksitas masalah kependudukan ditangani Dinas Kependudukan Catatan Sipil(Dispenduk-


capil) dengan meluncurkan Program Kakekku Datangyang merupakan kelanjutan dari Kartu Keluarga
Ku Data Ulang. Inovasi ini menyelenggarakan pelayanan administrasi kependudukan melalui validasi
data berbasis Count 0 untuk memecahkan permasalahan data ganda, data anomali, dan akselerasi
pencatatan akta kelahiran.

Kakekku Datang dilaksanakan secara inklusif melibatkan sekitar 8 ribu pengurus RT dan RW, 356
petugas register desa, dikoordinasikan 18 pejabat kecamatan di seluruh Kabupaten Gresik.

Strategi Kakekku Datang meliputi kegiatan terintegrasi, ekstraksi, dan distribusi KK Count 0, so-
sialisasi kepada petugas register desa, dan verifikasi tingkat desa oleh pengurus RT, RW, dan petugas
register desa. Pelayanan bersifat jemput bola sementara validasi data dan alih media dicatat dalam
SIAK. SMS Gateway, radio lokal, dan website dijadikan sebagai sarana sosialisasi.

Kondisi sebelum inovasi, masyarakat sulit memperoleh kepastian data dari Dispendukcapil,
Kecamatan, dan Desa. Setelah Kakekku Datang diimplementasikan, pemahaman masyarakat tentang
administrasi kependudukan meningkat, pelayanan responsif dan cepat, pelibatan RT dan RW, pelayanan
jemput bola ke Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Bawean di Pulau Bawean, pengadaan komputer
untuk 356 desa/kelurahan, mendekatkan petugas dengan masyarakat yang dilayani, dan 234 desa (6%)
telah terkoneksi internet.Keterlibatan pemangku kepentingan Desa ditunjang oleh pelayanan responsif
melalui jemput bola dengan paket pelayanan utama meliputi pemutakhiran KK yang selaras dengan
pencatatan akta kelahiran atau akta kematian. Kakekku Datang berhasil memulihkan pemutakhiran KK
Count 0 sebanyak 9.846 KK dan secara sistemik memulihkan 3.811 data anomali, dan 6.317 data ganda.

Pada akhir tahun 2015 telah berhasil dilakukan pemutakhiran data penduduk sebanyak 9.846
KK, alih media arsip kependudukan yang telah dimutakhirkan mencapai 42.262 data. Pencatatan akta
kelahiran 58,12% (tahun 2015) meningkat dibandingkan dengan 50,12 % (tahun 2014); Capaian Pemu-
lihan Data Anomali 3.811 data;Capaian Pemulihan Data Ganda 6.317 data; Integrasi dana ADD dalam

138
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

61. Kakekku Datang


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Gresik Regency, East Java
units of service
innovation

T
he Gresik Regency consists of diverse geographical conditions that cover urban, rural, and island areas.
As a result, administrative records population is not yet neat, there is data duplication, data anomalies,
and the population aged 0-18 years dont have birth certificates.
The recording process of the electronic National Identity Card (e-KTP) in order to impose the Information
Administration System (SIAK) to 2014, have discovered various problems of population, that is the data recorded
double (23.765 inhabitants), the data anomalies (69.230 inhabitants) and only 50.12% of the population aged
0-18 who have birth certificates, far below the national target which is 85% in 2019. From 1.332.972 inhabitants
in Gresik in June 2015, there were 256.047 families or 69.37% of the 369.120 households were categorized as
Count 0, which means that the data had not been updated since it was published in 2008.
The complexity of the population problems is dealt by the Office of Population Civil by launching the
program Kakekku Datang, which is a continuation of the Kartu Keluarga Ku Data Ulang. This innovation
organizes the administrative services of the population through validation based data Count 0 to solve the problem
of data duplication, the data anomalies, and acceleration of registration of birth certificates.
Kakekku Datang is conducted in an inclusive manner involving around 8.000 neighborhood and com-
munity association board, 356 village registers officers, 18 officials coordinated districts in Gresik.
The Kakekku Datang strategy include integrated activities, extraction, and distribution of families Count
0, dissemination to register village clerk and village level verification by the neighborhood and community
association, and village register officer. This service is proactive while the data validation and conversion are
recorded in SIAK. Gateway SMS, local radio, and the website are used as means of dissemination of information.
Before the innovation, society finds it difficult to obtain certainty on data from the Office of Population
Civil, district and village offices. After Kakekku Datang is implemented, the publics understanding of the admin-
istration of population increase, rapid and responsive service, involvement of the neighborhood and community
association, proactive service to the Sangkapura district and the Bawean district located in the Bawean Island,
procurement of computer for 356 villages/urban administration, bring the officers closer to the community they
serve, and 234 villages (6%) have been internet connected. The involvement of the village stakeholders is sup-
ported by responsive service through proactive with the major service pack, that includes updates of the family
data card aligned with the recording of a birth certificate or death certificate. Kakekku Datang has managed to
recover the updates of family data card Count 0 to as much as 9.846 households and 3.811 systemically restore
anomaly data, and 6.317 double data.
At the end of 2015, an update of the population has been done successfully, as many as 9.846 families and
the archive of the updated population reached 42.262 data. The registration of birth certificates is 58.12% (in 2015)
increases, compared to 50.12% (in 2014); achievement of the Data Anomaly Recovery is 3.811; achievement of
dual data recovery is 6.317; ADD integrated funds in the implementation of public service by involving 356 village
register officers and 8000 of the neighborhood and community association simultaneously bring about the services

139
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

pelaksanaan pelayanan publik dengan melibatkan 356 petugas Register Desa dan 8000 pengurus RT
dan RW sekaligus menghidupkan pelayanan di tingkat Desa; dankeberhasilan penanaman nilai-nilai
layanan edukatif tentang adminisitrasi kependudukan kepada masyarakat.

Peningkatan kualitas pelayanan adminduk melalui penggalian akar masalah yang menempatkan
pemutakhiran KK Count 0 sebagai basis pelayanan. Peningkatan kualitas produk layanan berkat ket-
erlibatan berbagai pihak secara massif dan berjenjang. Inovasi mendorong komunikasi publik, dialog
interaktif, pemanfaatan radio, media sosial, SMS Gateway, dan website.

Pelayanan berbasis teknologi informasi, kemudahan akses, pelibatan masyarakat, kearifan lokal,
jemput bola, menjadi faktor utama kesuksesan inovasi ini. Ditambah dengan mendekatkan petugas
kepada masyarakat, pelayanan untuk semua, dialog interaktif, pemanfaatan media radio yang mer-
akyat, dan pemanfaatan teknologi informasi telah membangun konektivitas informasi seluruh desa di
Kabupaten Gresik.

140
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

at the village level; and the success of putting good values concerning the educational services to the community.
There is an improvement of service quality of the population administration by digging through the root of
the problem which puts the updates of the family data card Count 0 as a base service. There is an improvement
of product quality of service due to the involvement of various parties massively and tiered. The innovation en-
courages public communication, interactive dialogue, the use of radio, social media, gateway SMS, and website.
Information technology-based services, accessibility, community involvement, local wisdom, pro-activeness
become the major in the success of this innovation. Added by the act of getting the officers closer to the community,
giving services to everyone, interactive dialogue, using radio as a populist media, and the use of information
technology has developed an information connectivity in all villages in Gresik regency.

141
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

62.
One Stop Service Toilet, Trendsetter Gaya Hidup Remaja Peduli Kesehatan
Reproduksi
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Unit Inovasi UPTD SMK Negeri 3 Wonosari
Pelayanan

S
MKN 3 Wonosari berlokasi di Kabupaten Gunung Kidul, Jawa Tengah dengan komposisi pelajar
574 siswi dan 388 siswa.Kepedulian pelajar terhadap kebersihan toilet dan kesehatan reproduksi
masih rendah. Siswi mempunyai kebutuhan yang lebih kompleks, tidak sekedar buang air besar
maupun kecil, tapi juga kebutuhan ektra menggunakan toilet secara rutin setiap bulan ketika mereka
sedang haid. Siswi tersebut sering mengalami kesulitan dan merasa malu, akhirnya pulang ke rumah,
tidak mengikuti kegatan belajar berikutnya. Mereka juga tidak memahami kesehatan reproduksi yang
berakibat pada kasus kehamilan remaja.
SMKN 3 Wonosari menerapkan inovasi One Stop Service Toilet sebagai program pelayanan
terpadu bagi siswa, guru dan karyawan putri dalam meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan re-
produksi. Inovasi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan siswi haid, tetapi juga edukasi berupa ceramah
umum dan coaching clinic kesehatan remaja.

Pembentukan Komunitas Pecinta Toilet Bersih. Program toilet Bersih Sehat Jujur dimulai dengan
penyediaan sarana meliputi lemari, pembalut, celana dalam, kantung palstik, tempat sampah, kotak
uang, pewangi, keset, dan banner toilet, gantungan baju, dan papan pengumuman. Penyuluhan kes-
ehatan reproduksi bekerja sama dengan puskesmas dan universitas.

Sebelum inovasi, siswi menghadapi masalah toilet. Setelah inovasi, tumbuh budaya bersih dan
sehat di sekolah.

Toilet sekolah menjadi bersih. Warga sekolah bertanggung jawab menjaga kebersihan. Siswi haid
tidak mengalami gangguan dalam kegiatan belajar karena tersedia toilet bersih.

Tumbuhnya budaya bersih dan sehat bagi guru dan siswa-siswi, dan menjadi contoh toilet sekolah
yang bersih.

Perubahan pola pikir dan gaya hidup dapat didorong oleh penyediaan fasilitas yang memadai di
lingkungan sekolah. Inovasi yang sederhana dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar di sekolah.

142
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

62. One Stop Service Toilet


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Gunung Kidul Regency, Special Region Of Yogyakarta
units of service
innovation

S
MKN 3 Wonosari is located in Gunung Kidul Regency, Central Java with 574 female students and 388 male students.
Students awareness toward toilet cleanness and reproduction health is still low. Female students have complex needs,
not only defecate or urinate, but also using toilet routinely each months when in period. Female students often feel
difficult and shy, in fact they go back home, do not join next learning class. They also do not understand reproduction health
which effect to teenage pregnancy.
SMK 3 Wonosari applies innovation One Stop Service Toilet as an integrated service program for students, teachers
and employees to raise awareness of womens reproductive health. This innovation not only fulfill the needs of students while
menstruation, but also education such as public lecture and coaching clinic of teenage health.
Fomation of Community of Clean Toilet Lover. Clean, Health and Honest Toilet program begins with provision of
facilities include a fridge, sanitary napkins, underwear, a plastic bag, trash, money box, fragrances, bath mat and toilet banner,
hangers, and a noticeboard. Reproductive health education in collaboration with health centers and universities.
Before innovation, female students must face problem with toilet. After innovation, clean and health tradition develop
in school.
Toilet at school becomes clean. School member should responsible to keep cleanness. For female students who are in
period no longer difficult to join learning activity at school due to clean toilet.
The growth of clean and healthy culture for teachers and students, and it becomes a reference for clean toilet at school.
The change of mindset and life style can be supported by provision of adequate facility in school environment. A simple
innovation can enhance learning quality at school.

143
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

63. Klinik Konsultasi Agribisnis


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Gunung Kidul, Di Yogyakarta
Unit Inovasi Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan (BP2KP)
Pelayanan

K
egiatan agribisnis Gunungkidul didominasi oleh petani dengan proporsi 54,41% dari total jumlah
penduduk, dengan total luas lahan 148.536 ha. 75,43% dari petani merupakan petani gurem yaitu
petani yang memiliki luas lahan kurang dari 5.000 m2 mencapai 125.415 rumah tangga. Badan
Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP) Kabupaten Gunungkidul membantu para petani
gurem untuk meningkatkan produktivitasnya.
Penyuluhan yang dilakukan BP2KP dalam bentuk Klinik Konsultasi Agribisnis (KKA)
masih bersifat konvensional berupa tatap muka petugas dengan petani dan kelompok
tani dan bersifat top down. Kontribusi kegiatan ini belum dirasakan manfaatnya oleh
petani/kelompok tani untuk meningkatkan produktivitasnya.
Sejak akhir tahun 2014, BP2KP melakukan revitalisasi KKA sehingga menja-
di layanan yang lebih baik. Perbaikan yang dilakukan adalah sistem dan standar pe-
layanan, kepastian pelayanan menyangkut persyaratan, biaya, dan waktu penyelesaian,
dan kompetensi petugas.
Kegiatan penyuluhan di kecamatan dan desa dilakukan dengan memetakan po-
tensi pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Pelayanan KKA diberikan dalam bentuk
pelatihan, pemagangan, pengembangan jejaring, dan inkubator agribisnis. Prosedur
KKA meliputi konsultasi di tingkat kecamatan, pencatatan permasalahan, konsultasi
didukung informasi berupa perpustakaan, ruang display, atau kebun percontohan, dan
pendampingan bisnis pertanian.
Sebelum inovasi, petani dan kelompok tani tidak mendapat sarana konsultasi
yang memadai tentang bisnis pertanian. Sesudah inovasi, mereka memperoleh pen-
dampingan untuk meningkatkan bisnis pertanian.
Permasalahan agribisnis pertanian, perikanan, dan kehutanan telah mendapat
bantuan konsultasi dan pembinaan. Konsultasi dihadiri rata-rata 288 peserta, 16 pen-
yuluhan per bulan dengan 116 penyuluh dan 1.856 penerima penyuluhan. Kerja sama
antarpemangku kepentingan terlaksana. Penghargaan dari pemerintah pusat diraih.
Kemampuan petani dan hasil panen meningkat.
Keberhasilan penyuluhan berdampak langsung pada peningkatan kegiatan
petani, peningkatan penghasilan, kepemilikan aset, dan kesejahteraan masyarakat.
Pendapatan sektor pertanian meningkat.
Keberhasilan inovasi membutuhkan komitmen petugas penyuluhan, kerja sama
pemangku kepentingan, dan partisipasi petani. Pelatihan dan peningkatan kapasitas
penyuluh terbukti meningkatkan kualitas petani yang dibimbing.

144
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

63. Agribusiness Consultancy Clinic


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Gunungkidul Regency, Special Region Of Yogyakarta
units of service
innovation

A
gribusiness activity in Gunungkidul is dominated by farmers with proportion 54.41% from total population, with
the total farming area is 148,536 ha. 75.43% of farmers are smallholders who have less than 5,000 m2/household
of 125,415. Gunungkidul Regency of Food Counseling and Security Agency (BP2KP) helps smallholders to improve
their productivity.
BP2KP counseling is conducted in the form of Agribusiness Consultancy Clinic (KKA) that is still conventional involves
the meeting between counselors and farmers and using top down approach. The contribution of the activity has not been
perceived by farmers in improving their productivity.
Since the end of 2014, BP2KP has revitalized KKA to be a better service. Ongoing improvements are system and service
standards, service assurance regarding requirements, costs, and completion time, and counselors competency.
Counseling activity in the subdistricts and villages is conducted by mapping the potential of agriculture and community
empowerment. KKA service is given in forms of training, internship, network development, and agribusiness incubator. KKA
procedure includes consultation at the subdistrict level, problem identification, consultation supported by information from
library, display room, or demonstration garden, and agricultural business assistantships.
Before the innovation, farmers did not receive sufficient consulting facility about agricultural business. After the
innovation, they obtain assistantships to improving agricultural business.
The problems of agribusiness, fisheries, and forestry have received consulting and coaching assistances. Consultation
activities are attended by 288 participants in average, 16 counselling per month with 116 counsellors and 1856 recipients.
Cooperations among stakeholders are accomplished. It won awards from the central government. The ability of farmers and
harvests increase.
The success of counseling brings direct impacts to increase of farmer activites, income, asset ownerships, and public
prosperity. Agricultural income increases.
The innovation success requires commitments from counsellors, stakeholders cooperation, and farmers participation.
Training and capacity building for counsellors prove to be effective in improving the quality of assisted farmers.

145
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

64. Si Midun Ke Faskes


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan
Unit Inovasi Dinas Kesehatan
Pelayanan

P
rovinsi Kalimantan Selatan memiliki 13 Kabupaten dan Kota, salah satunya Kabupaten Hulu Sungai
Selatan yang memiliki penduduk sebesar 227.153 jiwa. Kabupaten ini memiliki empat kelurahan, 144
desa dan 21 Puskesmas tersebar di daerah pegunungan dan rawa. Perekonomian didominasi pertani-
an dan perikanan. Walaupun tenaga bidan desa telah ditempatkan di setiap desa, kepercayaan masyarakat
terhadap dukun beranak sangat tinggi, terutama pada daerah terpencil. Bidan masih dianggap terlalu muda
dan kurang berpengalaman dalam menolong persalinan.

Program Si MIDUN KE FASKES yaitu Strategi Kemitraan Dukun Kampung Meru-


juk Ibu Bersalin ke Fasilitas Kesehatan merupakan terobosan Dinas Kesehatan untuk
meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan. Terobosan ini
menyinergikan bidan dan dukun kampung.

Inovasi dilaksanakan melalui tahapan identifikasi masalah diikuti dengan peratur-


an yang melandasi kemitraan bidan dan dukun beranak. Kemudian lokakarya publik
diselenggarakan. Nota kesepahaman Bidan dan Dukun ditandatangani. Pemantauan
dan evaluasi dilaksanakan setiap bulan.

Sebelum inisiatif, banyak ibu bersalin melahirkan dengan bantuan dukun kam-
pung. Setelah inovasi, Bidan dan Dukun Kampung bersinergi dalam membantu persa-
linan warga di fasilitas kesehatan.

Menurunkan angka kematian ibu dan bayi, dan angka kesakitan pada ibu. Bimb-
ingan spiritual dan budaya diberikan oleh dukun dan pelayanan kesehatan oleh bidan
terlatih. Proses persalinan dari awal kehamilan sampai nifas selalu dikontrol. Dukun
kampung yang membawa ibu bersalin ke fasilitas kesehatan menerima kompensasi
dan insentif dari pemerintah.

Perubahan perilaku masyarakat khususnya ibu hamil terjadi: semula ditolong


Dukun Kampung berubah menjadi persalinan di fasilitas kesehatan dilakukan Bidan
Desa. Persalinan di fasilitas kesehatan terus meningkat dan persalinan oleh Dukun
Kampung turun drastis. Kesepahaman Bidan dan Dukun Kampung membangun komu-
nikasi dan kolaborasi mendorong ibu hamil melahirkan di fasilitas kesehatan.

Kerja sama Bidan dan Dukun Kampung mendorong persalinan di fasilitas keseha-
tan dapat mengubah tradisi budaya lokal yang sangat kuat dan mengubah paradigma
masyarakat terhadap persalinan. Dukun Kampung mengajak ibu hamil melahirkan di
fasilitas kesehatan merupakan buah dari kesadaran dan dorongan insentif ekonomi,
berhasil meningkatkan peran bidan.

146
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

64. Si Midun Ke Faskes


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Hulu Sungai Selatan Regency, South Kalimantan
units of service
innovation

S
outh Kalimantan Province has 13 regencies and cities which one of them, Hulu Sungai Selatan Regency, has population
of 227,153. The regency has 4 subdistricts, 144 villages, and 21 health centers spread over mountains and swamps.
The economy is dominated by agriculture and fisheries. Even through the village midwives have been placed in every
village, public confidence to traditional birth attendants is still high, especially in remote areas. The midwives are considered
too young and inexperienced in helping the birth.
SI MIDUN KE FASKES Program is a Partnership Strategy in which Traditional Birth Attendants Refers a Mother to
Giving Birth in The Health Facility is a breakthrough of the Health Department to increase the scope of birth helping by the
health officers. This breakthrough synergizes the midwives with traditional birth attendants.
This innovation is conducted through problem identification stage that is followed by the rule that lays out the partnership
between midwives and traditional birth attendants. Then public workshops are conducted. The memorandum of agreement
between the midwives and traditional birth attendants is signed. The controlling and evaluation are conducted every month.
Before the innovation, there were so many women who gave birth with the help of traditional birth attendants. After
the innovation, the midwives and traditional birth attendants synergize in helping births in health facilities.
Reducing the number of mortality of mothers and babies, and the painful levels of mothers. Spiritual and cultural
guidance are given by the traditional birth attendants and the health service is delivered by the trained midwives. The delivery
process from the beginning of pregnancy to post-natal is always under control. Any traditional birth attendants who brings a
mother to the health facility receives compensation and incentives from the government.
The transformation on the public behavior especially the pregnant women has occurred: the delivery that was usually
helped by the traditional birth attendants now are conducted in a health facility and helped by midwives. The number of
delivery in health facilities is continuously increasing and the birth helped by traditional birth attendants has been decreased.
The MoU between the midwives and traditional birth attendants establishes communication and collaboration to encourage
mothers to give birth in a health facility.
The cooperation between the midwives and traditional birth attendants that encouraged delivery in health facilities
can change the strong tradition of local culture and the paradigm of the people towards birth. The fact that traditional birth
attendants encourage the pregnant women to deliver their babies in a health facility is the result of awareness and incentive
encouragement that has succeeded in increasing the role of midwives.

147
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

65. Mengganti Beras Miskin (Raskin) Menjadi Beras Daerah (Rasda)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Kulon Progo, Jawa Tengah
Unit Inovasi Dinas Pertanian
Pelayanan

K
ebijakan pemberian Beras Miskin (Raskin) merupakan program bantuan pangan untuk keluarga
miskin yang digulirkan sejak tahun 1998 sebagai jaring pengaman sosial dari krisis ekonomi.
Produksi padi Kabupaten Kulon Progo tahun 2013 mencapai 112.007 ton atau setara produksi
beras 72.837 ton. Konsumsi beras rata-rata sebesar 38.805 ton, sehingga surplus 34.032 ton.
Namun dalam prakteknya Raskin memiliki kualitas sangat rendah seperti berwarna kusam, remuk,
berbau dan berkutu. Bulog tidak langsung membagikan beras kepada keluarga miskin sehingga sering
terjadi kecurangan. Tidak jarang raskin yang harusnya dibagikan kepada masyarakat, kembali ke Bulog
untuk dibagikan pada periode berikutnya. Kualitas beras tidak layak, pelayanan tidak berkualitas dan
penyaluran tidak tepat waktu.

Bupati Kulon Progo meluncurkan inovasi mengganti raskin menjadi rasda (beras daerah) pada
bulan Maret 2013. Rasda memberikan multiflier effect berupa jaminan peningkatan kualitas beras yang
diberikan kepada penduduk miskin, meningkatkan kuantitas produksi beras lokal, dan kepastian harga
produksi padi sesuai dengan harga pokok.

PNS diwajibkan membeli beras lokal dari kelompok petani (gapoktan). Dilakukan penguatan
kelembagaan dan kesiapan pelayanan Gapoktan. Mata rantai aktivitas meliputi pembelian gabah,
penggilingan padi, pengiriman rasda oleh Gapoktan ke gudang Bulog, dan distribusi rasda kepada
KK miskin dijalankan dengan baik.

Sebelum inovasi, Raskin tidak berkualitas. Setelah inovasi, raskin diganti rasda produksi lokal
dengan kualitas baik.

Menjamin kualitas beras dan penyaluran tepat sesuai standar mutu, jumlah, dan waktu. Mengem-
bangkan perekonomian perdesaan. Meningkatkan stabilitas harga beras dan kesejahteraan petani,
dan mengurangi kemiskinan. Pada tahun 2015 Gapoktan memasok rasda 4.176 ton, sehingga ada
peredaran uang Rp. 27,5 miliar.

Berkurangnya tengkulak, meningkatnya produktivitas petani, berkurangnya kemiskinan, dan ter-


manfaatkannya Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan. Optimalisasi pemanfatan surplus beras
lokal, terjaminnya harga produk pasca panen yang layak, dan penguatan Gapoktan dapat dilaksanakan
walaupun tanpa dukungan dana APBD. Terbangunnya ekonomi lokal.

Kebijakan publik berbasis ekonomi lokal tanpa dukungan APBD, dapat dilaksanakan dengan baik
dengan dukungan semua pemangku kepentingan. Pemerintah hanya mempersiapkan permintaan dan
penawaran yaitu pembeli dan penjual rasda sehingga mendorong perekonomian daerah.

148
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

65. Replace The Poor Rice (Raskin)


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Kulon Progo Regency, Central Java.
units of service
innovation

T
he policy of giving Poor Rice (Raskin) is food service program for poor families since 1998 as a safety way to avoid an
economy crisis. Paddy production in Kulon Progo Regency in 2013 reached 112,007 tons or equivalent with 72,837
tons of rice production. Rice consumption is about 38,805 tons, thus, a surplus is 34,032 tons.
However, in fact, the quality of poor rice is very bad, such as dull-colored, crumbling, smelly and lice. The Bureau of
logistics is not directly distributing the rice to poor families, thus deception often happens. It is not impossible if rice that is
supposed to give to people returns to The Bureau of logistics and they keep it until the next period. The quality of rice is not
feasible, bad service and distribution is not on time.
Head of Kulon Progo Regency launched innovation Replace poor rice (Raskin) into Local Rice (Rasda) in March 2013.
Local Rice (Rasda) gives multiflier effect in the form of guarantee to improve the quality of rice given to the poor, increase the
quantity of local rice production and accurate price of paddy production based on primary cost.
Civil Servant buys local rice from a group of farmers (Gapoktan). Institutional strengthening and readiness of Gapoktan
service are done well. Chain of activities includes the purchase of grain, rice mills, shipping Local Rice (Rasda) by Gapoktan to
The Bureau of logistics warehouses, and distribution of Local Rice (Rasda) to poor families accomplish well.
Before innovation, the quality of poor rice (Raskin) was not good. After innovation, poor rice (Raskin) is replaced with
Local Rice (Rasda) that has a better quality.
Guarantee rice quality and on-time distribution in accordance with standard quality, quantity, and time. Develop
village economy life. Improve stability of rice price and farmer well-being, and reduce poverty. In 2015, Gapoktan supplied
rasda about 4.176 tons, thus money circulates about 27.5 billion rupiahs.
Reduce middlemen, increase farmers productivity, reduce poverty, and utilize the Information Systems of Poverty. Op-
timize the utilization of local rice surplus, ensure appropriate price for the post-harvest product, and Gapoktan strengthening
can be implemented even without the support of local funds. Establish local economy.
A public policy-based local economy without supported budget from local funds, can be successfully implemented with
thesupport of all stakeholders. The government only prepares demand and supply which are buyers and sellers of Local Rice
(Rasda) in order to support regional economy.

149
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

66. Kelompok Asuh Keluarga Binangun


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Kulon Progo, Jawa Tengah
Unit Inovasi Badan Pemberdayaan Masyarakat Pemerintahan Desa Perempuan dan Keluarga
Pelayanan Berencana (BPMPDPKB)

K
abupaten Kulon Progo terletak di sebelah Barat Kota Yogyakarta dengan luas 586,28 km2 dikenal sebagai
kabupaten yang memiliki banyak penduduk miskin. Memiliki 12 kecamatan dan 87 desa dengan mayoritas
daerah perbukitan, menyulitkan petani menanam padi, sehingga Pendapatan Asli Daerah (PAD) kecil.
Kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo disebabkan karena terbatasnya lapangan pekerjaan,
terbatasnya kegiatan wirausaha, dan kemiskinan keluarga. Proporsi penduduk miskin mencapai 36%
dari total penduduk.
Pada tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melakukan inovasi Kelompok Asuh Keluarga
Binangun (KAKB) sebagai bagian dari Pos Pemberdayaan Keluarga dengan sembilan kegiatannya yaitu
Posyandu, Pengajian, Kelompok Tani, PAUD, Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga
Lansia, PKK, Karang Taruna dan KAKB. KAKB memfokuskan kegiatan pada pemberantasan kemiskinan
pada Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Miskin Absolut.
Pendampingan, penyuluhan, dilaksanakan oleh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan.
Sebelum inovasi, banyak kepala keluarga tidak memiliki mata pencaharian tetap dan jiwa wirau-
saha. Sesudah inovasi, jumlah keluarga Pra Sejahtera yang berwirausaha meningkat dan kemiskinan
cenderung menurun.
Meningkatnya bimbingan, pendampingan, penyuluhan, dan fasilitas wirausaha keluarga berupa
warung, pertanian, ternak, perikanan, makanan, kerajinan, dan jasa. Meningkatnya kepercayaan mas-
yarakat terhadap pemerintah. Meningkatnya peran perusahaan untuk membantu inovasi.
Keluaga Sejahtera memiliki kepedulian terhadap Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Miskin Absolut
di lingkungannya. Keluarga Pra Sejahtera makin menyadari dan memiliki motivasi untuk berwirausaha.
Usaha yang dilakukanoleh Keluarga Pra Sejahtera ini secara langsung maupun tidak langsung telah
meningkatkan pendapatan keluarga, dan akan berpengaruh positif terhadap fungsi keluarga yang lain
Pemberdayaan ekonomi Keluarga Pra Sejahtera dan keluarga Absolut Miskin dapat dilaksanakan
dengan program yang terpadu berupa pelatihan, pendampingan dan pemberian modal usaha. Dukungan
pembinaan, pelatihan, dan kesempatan untuk berwirausaha telah mampu membangkitkan semangat
keluarga miskin untuk memberdayakan diri.

150
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

66. The Binangun Foster Family Group


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency The Kulon Progo Regency, Central Java
units of service
innovation

T
he Kulon Progo Regency is located in the western city of Yogyakarta with an area of 586.28 km2, known as the district
that has a lot of poor people. It has 12 districts and 87 villages with a majority of the hilly terrain that makes it difficult
for farmers to grow rice so that the Regional Revenue (PAD) is low.
Poverty in Kulon Progo Regency is caused by limited employment opportunities, limited entrepreneurial activity, and
family poverty. The proportion of poor people reached up to 36% of the total population.
In 2012, the Government of Kulon Progo Regency implemented an innovation of the Binangun Foster Family Group
(KAKB) as a part of the Family Empowerment Post with the following nine activities: maternal and child health care, Quran
recital, farmers group, playgroup, family development of infant, family development of teenagers, family development of the
elderly, family welfare movement, youth organization, and KAKB. This KAKB focuses on the activities of eradicating poverty
at pre-prosperous families and absolute poor families.
The mentoring and counseling are conducted by the Coordinating Team for Poverty Eradication.
Before the innovation, many heads of the family did not have sustainable livelihood and entrepreneurial spirit. After
the innovation, the number of entrepreneurial pre-prosperous families are increasing and poverty tends to decline.
There is an increase number of guiding, mentoring, counseling, and family entrepreneurial facilities in such areas as
stalls, agriculture, food, crafts, and services. The trust of the people toward the government increases. The role of the company
to help the innovation also increases.
The prosperous families have concern for pre-prosperous families, and absolute poor families in their environment.
Pre-prosperous families become more aware and motivated to take part in entrepreneurship. Businesses performed by the
pre-prosperous family have directly or indirectly increase the family income, and will have a positive effect on the function
of other families.
Pre-prosperous family and absolute poor familys economic empowerment can be implemented with an integrated
program in the form of training, mentoring and provision of venture capital. The coaching and training support, and also
opportunities for entrepreneurship have been able to evoke the spirit of the poor to empower themselves.

151
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

67. Mbak Rita (Tambak Direvitalisasi)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
Unit Inovasi Dinas Kelautan dan Perikanan
Pelayanan

K
utai Kartanegara adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur. Sumber daya alam melimpah
seperti batu bara dan minyak bumi, tetapi tingkat kemiskinan masih tinggi. Di Kelurahan Muara Sem-
bilang, Kecamatan Samboja terdapat banyak tambak terlantar, dari luasan 76.673 ha yang tersedia,
yang berfungsi hanya 60%. Tanggul tambak sering mengalami kebocoran dan membutuhkan biaya tinggi
untuk melakukan rehabilitasi tambak.
Dinas Kelautan dan Perikanan melakukan pendekatan kepada masyarakat petambak untuk men-
gaktifkan tambak tidak produktif dengan biaya rendah yaitu mengembangkan komoditas rumput laut
jenis glacylaria dengan nama inovasi MBAK RITA yaitu Tambak Direvitalisasi.

Empat strategi inovasi yaitu 1) Merencanakan kapan waktu dimulai penebaran rumput laut di dalam
tambak; 2) Mempersiapkan tambak yang menjadi objek pemeliharaan rumput laut; 3) Mendatangkan
bibit rumput laut; 4) Bibit ditebar, dipelihara, dipanen dan dipasarkan.

Teknologi tepat guna dapat dengan mudah diaplikasikan kepada para petambak rumput laut.
Waktu yang diperlukan untuk membudidayakan rumput laut singkat (45 hari saja). Pemasaran hasil
budidaya rumput laut mudah dan pendapatan petambak meningkat. Dalam kurun waktu 2 tahun ini
petambak memperoleh manfaat dari revitalisasi lahan tambak. Sebelum inovasi, lahan tambak terlantar.
Setelah inobvasi, masyarakat memperoleh peningkatan pendapatan dari budidaya rumput laut.

Produksi panen dalam 1 periode menghasilkan 128 ton rumput laut basah, omset Rp. 320.000.000
dengan waktu pemeliharaan 45 hari.

Tidak ada lagi tambak yang tidak berfungsi. Masyarakat petambak menjadikan rumput laut se-
bagai komoditas budi daya. Pendapatan masyarakat dan penyerapan tenaga kerja meningkat. Angka
kemiskinan menurun.

Peningkatan kualitas hidup masyarakat dapat dilakukan dengan pemanfaatan sumber daya yang
terlantar dan menggunakan program revitalisasi yang berbiaya murah.

152
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

67. Mbak Rita (Revitalizing Fish Farms)


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan
units of service
innovation

K
utai Kartanegara is one of the regencies in East Kalimantan Province. This regency has abundant natural resources
such as coal and oil, but the poverty rate remains high. In Muara Sembilang Sub-District, Samboja District, there
were many abandoned fish farms. Out of 76,673 ha that exists, only 60% were functioning. The embankment of the
fish farms frequently experiences leak, and it takes huge costs to rehabilitate the fish farms.
The Department of Marine and Fisheries conducts an approach to the fish farmers to reactivate unproductive fish farms
using low costs through cultivating seaweed commodity named glacylaria by the name of MBAK RITA or Revitalizing Fish Farms.
There are four strategies for this innovation: 1) Determining the starting time to spread the seaweed in the fish farms;
2) Preparing the fish farms that will be the object of seaweed cultivation; 3) Bringing the seaweed seeds; 4) Spreading the seeds,
raising, harvesting and marketing them.
An efficient technology can be easily implemented to the seaweed farmers. The time needed to cultivate the seaweed
is short (only 45 days). The marketing of the seaweed harvest is easy, and the income of farmers is increasing. During these
two years, the farmers have obtained benefits from the fish farms revitalization. Before the innovation, the fish farms were
abandoned. After the innovation, the community obtains the increasing income from the seaweed cultivation.
The harvest time for one period produces 128 tons of wet seaweed. The revenue can reach Rp 320.000.000 after 45
days of cultivation.
There is no more unproductive fish farms left. The fish farmer community has made seaweed as a cultivated commodity.
The income and employment rate are increasing. The rate of poverty is decreasing.
Community life quality improvement can be done through utilizing abandoned resources and using an affordable
revitalization program.

153
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

68. Home Care Permata Puskesmas Turen


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Malang, Jawa Timur
Unit Inovasi UPTD Puskesmas Turen Dinas Kesehatan
Pelayanan

K
ecamatan Turen Kabupaten Malang merupakan wilayah kerja Puskesmas Turen dengan luas
6.041km2 yang terdiri atas 15 desa dan 2 kelurahan dengan jumlah penduduk lebih dari 110
ribu jiwa, sebagian besar bekerja sebagai petani. Tingkat kunjungan pasien ke Puskesmas Turen
setiap tahun cenderung meningkat yaitu 95.378 kunjungan (2012) dan menjadi 96.102 kunjungan (2013).
Mayoritas pasien adalah petani tidak mampu. Upaya kesehatan promotif dan preventif yang
dilaksanakan Puskesmas belum optimal dan belum efektif dalam meningkatkan kesadaran dan kemau-
an masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Budaya mendatangi Puskesmas hanya jika sudah dalam
kondisi sakit terutama sakit parah. Masyarakat Kecamatan Turen dapat dikategorikan dalam kondisi
yang rentan terhadap berbagai penyakit.

Inovasi Home Care Permata diperkenalkan sejak Agustus 2014 yaitu mendatangi rumah pasien
paska rawat di Puskesmas untuk memberikan konseling, informasi, dan edukasi pada pasien dan kelu-
arga untuk merawat dan menjaga supaya penyakitnya tidak kambuh lagi.

Inventarisasi sasaran layanan home care baik rawat jalan maupun rawat inap. Menyusun jadwal
kegiatan pelaksanaan. Melakukan kunjungan ke rumah pasien. Lokakarya tingkat Puskesmas setiap
bulan, dan lokakarya lintas sektor setiap tiga bulan sekali.

Sebelum inovasi, masyarakat belum menegakkan pola hidup bersih dan sehat. Sesudah inovasi,
tumbuh kesadaran masyarakat untuk berobat ke Puskesmas dan menindaklanjuti perawatan.

Masyarakat sakit dan berisiko yang datang ke Puskesmas mendapatkan layanan dan intervensi
cepat. Penanganan secara dini terhadap penyakit yang diderita. Masyarakat dapat berinteraksi, ber-
komunikasi, dan konsultasi langsung dengan tenaga kesehatan. Perawat bekerja sesuai dengan baik
dan berorientasi pasien.

Terjadi perubahan pola pikir dan paradigma masyarakat dari mengobati penyakit menjadi mence-
gah, mengendalikan, dan mengatasi masalah melalui pendekatan individu, keluarga dan masyarakat.
Kontak langsung petugas kesehatan dengan pasien, keluarga dan masyarakat. Masyarakat mendapa-
tkan layanan kesehatan yang memuaskan dengan didatangi dari rumah ke rumah. Indeks Kepuasan
Masyarakat meningkat. Angka kesakitan menurun.

Budaya hidup bersih dan sehat dapat ditanamkan kepada masyarakat dengan upaya penyadaran
yang tulus dan penuh kesabaran. Mendatangi rumah pasien merupakan salah satu bentuk penyadaran
yang terbaik sehingga mendorong kesuksesan inovasi ini.

154
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

68. Permata Home Care Of Turen Health Center


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Malang Regency, Jawa Timur
units of service
innovation

T
uren Subdistrict, Malang Regency is a working area of Turen Health Center with a total area of 6041
km2 consist of 15 villages and two urban administration with a population of more than 110 thousand,
mostly are farmers. The rate of patient visits to Turen Health Center every year tends to increase i.e
from 95,378 (2012) to 96,102 (2013).
The majority of patients are poor farmers. The promotive and preventive health care efforts
implemented are not optimal nor effective yet in raising awareness and willingness of people to live
clean and healthy. The culture to visit the health center is only if they are in sick conditions, especially
severe sickness. The people of Turen subdistrict can be categorized under a condition of susceptible
to various diseases.

The innovation of Permata Home Care has been introduced since August 2014 namely to vis-
iting houses of the health center post-treatments patients by providing counseling, information and
education for patients and their families to taking care and maintaining their health condition to avoid
recurrent diseases.

Listing the home care services targets for both outpatient and inpatient treatments. Setting an
implementation activitys schedule. Visiting patients home. Organizing a workshop in a health center
in monthly basis, and an across sector workshop in quarterly basis.

Before the innovation, society has not adopted a clean and healthy lifestyle. After the innovation,
public awareness to take medication in a health center and follow-up treatment is growing.

Sick and risky people visit health centers to get health services and fast interventions. An early
treatment for the disease is available. People can interact, communicate, and consult directly with
medical staff. Nurses are working properly and conducted a patient-oriented behaviour.

There is a change in public mindset and paradigm from curing diseases to preventing, controlling,
and resolving the problems through approaches to individuals, families, and communities. A direct
contact of medical staff with the patient, families and communities. People get satisfactory health
services by a house-to-house visit. The Community Satisfaction Index increases. Morbidity decreases.

A health and clean lifestyle can be promoted to people through genuine and patience aware-
ness efforts. Patients house visit is one of the best forms of awareness efforts, thus, it encourages the
success of the innovation..

155
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

69. Intan Satu Saka


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur
Unit Inovasi Dinas Peternakan
Pelayanan

K
abupaten Pamekasan yang berkedudukan di tengah Pulau Madura terdiri dari 13 kecamatan, mempu-
nyai potensi di bidang peternakan khususnya komoditas sapi potong. Populasi sapi potong berjumlah
170.000 ekor (2014) tersebar di seluruh kecamatan. Wilayah utara merupakan sentra sapi bibit sedangkan
wilayah tengah dan selatan merupakan sentra penggemukan dan pengembangbiakan.
Populasi sapi potong di Kabupaten Pamekasan paling rendah di antara 3 kabupaten lainnya di
Pulau Madura dengan kepemilikan sekitar 2-3 ekor sapi/ peternak. Hal ini diakibatkan oleh rendahnya
pendapatan dan terbatasnya permodalan karena sulit memperoleh akses perbankan. Kelembagaan
peternak juga belum tertata dengan baik. Kemitraan sulit dibangun karena posisi tawar peternak yang
sangat rendah. Pemeliharaan ternak khususnya sapi betina dilakukan oleh peternak tanpa melaksanakan
kaidah Good Practice Management. Masyarakat memelihara sapi hanya sebagai tabungan dan usaha
sampingan sehingga belum memberikan dampak ekonomis yang tinggi.

Pemerintah Kabupaten Pamekasan meluncurkan inovasi INTAN SATU SAKA (Inseminasi Buatan
Satu Tahun Satu Kelahiran) pada ternak sapi sebagai solusi untuk mengoptimalkan potensi yang sudah
ada di tangan para peternak untuk meningkatkan populasi sapi potong dan pendapatan peternak.

Sosialisasi melalui berbagai media, pelibatan kelompok dan paguyuban peternak, petugas sebagai
agen promosi. Pembinaan dan pelatihan diberikan. Apresiasi kepada petugas inseminator diberikan.
Empat Pusat Kesehatan Hewan dan Pos Inseminasi Buatan didirikan. Sarana dan prasarana dilengkapi.
Standar operasional (SOP) dipatuhi. Bantuan mineral untuk pakan tambahan diberikan. Festival ternak
diselenggarakan. Gangguan reproduksi ditangani secara gratis.

Sebelum inovasi, jumlah sapi peternak tidak meningkat. Setelah inovasi, kepemilikan sapi peternak
meingkat secara signifikan.

Populasi sapi Madura meningkat. Jarak kelahiran semakin pendek sehingga reproduksi ternak
lebih optimal. Jumlah akseptor inseminasi buatan, partisipasi, dan pendapatan peternak meningkat.
Pola pikir dan budaya kerja peternak berubah.

Peternak sapi sekarang memahami inseminasi buatan. Potensi reproduksi dapat dioptimalkan
sehingga sapi betina mampu melahirkan setiap tahun. Kotoran ternak diolah menjadi pupuk dan bio-
gas. Kemitraan antar berbagai pihak terbangun. Pelestarian sapi Madura sebagai sumberdaya genetik
lokal dapat dilaksanakan.

Penerimaan pola pikir dan penerapan teknologi modern menjadi kunci sukses peternakan sapi ini.
Hal ini membuktikan bahwa pelatihan dan diseminasi informasi menjadi faktor utama untuk mendorong
partisipasi masyarakat dalam mendorong kesuksesan program pemerintah.

156
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

69. Intan Satu Saka


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Pamekasan Regency, East Java
units of service
innovation

P
amekasan Regency is located in the middle of Madura Island and consists of 13 subdistricts and livestock potential
especially the beef cattle commodity. The population of beef cattle reached 170,000 in 2014 and they spread over all
subdistricts. The northern area is the center for the calves meanwhile the central area is the center for fattening and
cultivation.
The population of beef cattle in Pamekasan Regency is the lowest among three other regencies in Madura Island with
the ownership of 2-3 cows per farmer. This phenomenon is caused by low income and limited capital due to the difficulties
to access banks. The livestock farmer organization has not also managed well. A partnership is also difficult to establish due
to a very low of of livestock farmers bargaining position. The livestock treatment especially cows mainly is conducted by the
farmers without considering the rule of Good Practice Management. People take care of their cows just for saving and a side
job, thus, it does not give any significant economic impact.
Pamekasan Regency Government launched an innovation named INTAN SATU SAKA (Man-made Insemination
One Year One Birth) on beef cattle as the solution to optimize the potential that the farmers have already owned to increase
the population of the beef cattle and farmers income.
The dissemination through various media, groups involvement, and livestock community, and officers as the agents of
promotion. Training and assistance are also provided. The appreciation to the inseminator officers is provided. Four Animal
Health Center and Man-Made Insemination Post are established. The facilities are provided. The Standard Operating Pro-
cedure (SOP) is obeyed. The mineral aid for cattle feed is delivered. The livestock festival is celebrated. Reproduction problem
is handled freely.
Before the innovation, the number of cattle breeder was stagnant. After the innovation, the ownership of the cattle
breeder significantly increases.
The population of Madura beef cattle increases. The birth gap is getting shorter so the livestock reproduction is running
more optimal. The acceptor of the insemination, participation, and income of the livestock farmer increases. The perspective
and working culture of the livestock farmer is transformed.
The livestock farmers now understand the man-made insemination. The potential of the reproduction can be optimized
so a cow can give birth every year. The livestock disposal can be recycled as fertilizers and biogas. The partnership among many
parties is established. The cultivation of Madura cattle as local genetic resources can be conducted.
The acceptance of modern perspective and technology implementation are the keys to the success of this livestock
farming. This proves that training and disseminations of information are the main factors that drive the public participation
to endorse the government program success.

157
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

70. Jempol Mancep Layanan Cepet, Cepat Tuntas Tanpa Kertas


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur
Unit Inovasi UPT Puskesmas Sumber Asih Dinas Kesehatan
Pelayanan

K
abupaten Probolinggo terletak di Provinsi Jawa Timur, melingkari Kota Probolinggo dan berbatasan
baik laut (Selat Madura) maupun gunung api (Gunung Bromo dan Gunung Semeru). Wilayahnya
sangat luas, jumlah penduduk lebih dari 1 juta jiwa, kebutuhan fasilitas kesehatan cukup besar,
33 Puskesmas melayani ribuan pasien setiap tahun dan 19 dari 33 Puskesmas bisa menerima pasien
rawat inap (salah satunya Puskesmas Sumberasih di Kecamatan Sumberasih).
Masalah Puskesmas Sumberasih adalah lamanya antrian pasien di loket pendaftaran, 30 menit atau
lebih. Pasien berebutan antri, petugas meminta persyaratan pendaftaran berupa kartu berobat untuk
pasien yang sudah pernah periksa dan kartu identitas penduduk untuk pasien yang baru pertama kali
periksa. Kebanyakan pasien tidak membawa persyaratan lengkap. Pencarian kartu rekam medik cukup
lama dan sering terjadi keributan antarpasien.
Penyebab masalah adalah budaya masyarakat, sistem layanan lemah, layanan manual meng-
gunakan kartu status pasien, dan sarana layanan belum memadai di Puskesmas Sumberasih. Dinas
Kesehatan dibantu donor asing melaksanakan inisiatif Jempol mancep layanan cepet, cepat tuntas
tanpa kertas sebagai solusi masalah.
Strategi inovasi dimulai dengan pertemuan antar pemangku kepentingan dan masyarakat. Salah
satu hasil pertemuan adalah tindak lanjut Survey Pengaduan Masyarakat. Langkah perbaikan yang dis-
arankan adalah penggunaan integrasi fingerscan dengan software simpustronik (Finger-Simpustronik)
untuk mempercepat proses pendaftaran pasien rawat jalan. Setelah melalui beberapa perbaikan, lahirlah
inisiatif jempol mancep layanan cepet, cepat tuntas tanpa kertas.
Sebelum inovasi, layanan pasien berjalan lamban dan kurang nyaman. Setelah inovasi, layanan
berjalan cepat, mudah, dan tanpa kertas, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan.
Adanya alat perekam sidik jari, layanan dan pemantauan menggunakan komputer, evaluasi reguler,
penggunaan berbagai standar operasional, adanya janji pelayanan, dokumen hasil pengaduan, dan
perbaikan layanan. Inovasi ini menjadi pionir layanan cepat dan sedang direplikasi di 19 puskesmas
dari total 33 puskesmas di Kabupaten Probolinggo. Inovasi ini mendapat apresiasi dari Kementerian
Kesehatan (2014) serta meraih berbagai penghargaan nasional.
Pengguna layanan menikmati layanan cepat dan mudah hanya dengan meletakkan jempol pada
perangkat fingerscan. Dengan inovasi ini terjadi layanan yang adil dan kemudahan bagi kelompok mas-
yarakat tertentu yaitu lansia, buta huruf, penyandang cacat, dan gangguan jiwa. Penerapan teknologi
informasi dapat meningkatkan pelayanan dengan cepat dan memuaskan. Kerjasama dengan berbagai
pihak termasuk donor asing dan masyarakat dapat memacu perubahan.

158
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

70. Nailed Thumb Faster Service, Fast Complete Without Paper


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Probolinggo Regency, East Java
units of service
innovation

P
robolinggo regency located in East Java province, rounding the Probolinggo city and bordered by sea (Madura
strait) and volcano (Mount Bromo and Mount Semeru). The area is vast, the number of population is more
than 1 million people, the needs of health care facilities is quite large, 33 health centers serves thousands of
patients each year and 19 out of 33 health centers can accept inpatients (such as Sumberasih health center in Sum-
berasih subdistrict).

The problem of Sumberasih health center is patients long line at the registration booth, 30 minutes or more.
Patients long line is uncontrolled, the officer asked for the registration requirement such as patients medical card that
has been examined and ID cards for new patients. Most patients do not bring complete requirements. The searching
medical record takes a long time and commotion often happens between patients.

The reason for the problem happens is society culture, low service system, using manual service by patients card,
and inadequate infrastructure facilities in Sumberasih health centers. Health Department assisted by foreign donors
doing initiative Nailed thumb faster service, fast complete without paper as a solution to the problem.

The innovation strategy begins with a meeting between stakeholders and the society. One of the results of the
meeting is a follow-up survey of Society Complaints. A suggested corrective measure is the use of integration with
fingerscan simpustronik software (Finger-Simpustronik) to speed up the outpatients registration process. After doing
some improvements, initiative Nailed thumb faster service, fast complete without paper. was born the

Before the innovation, patient service has been going slow and less comfortable. While after the innovation, the
health service runs fast, easy, and paperless, thus it increases customer satisfaction.

There is the fingerprint tape recorder, monitoring by using a computer, regular evaluation, the use of various
operational standards, service agreement, the complaint document, and repair services. This innovation became a
fast pioneer service and being replicated in 19 health centers out of 33 health centers in Probolinggo. This innovation
received appreciation from the Ministry of Health (2014) and won numerous national awards.

The users enjoy the fast and easy service just by putting a thumb on the fingerscan device. This innovation cre-
ates fair treatment and easy service for certain target groups, such as the elderly, the illiterate, the disabled and mental
disorders. The application of information technology can improve the services quickly and satisfactorily. Cooperation
with various parties including foreign donors and society be able to make a change.

159
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

71. Matahari Untuk Kaum Papa Di Purbalingga


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah
Unit Inovasi UPTD SMK Negeri 3
Pelayanan

K
abupaten Purbalingga yang diapit oleh Kabupaten Banyumas, Purwokerto, dan Banjarnegara,
memiliki penduduk berjumlah 881.831 jiwa di tahun 2012 dengan warga miskin sebesar 181.400
(24%). Karena kemiskinan, banyak warga yang sulit mengenyam pendidikan formal. Program Wajib
Belajar 12 Tahun hanya slogan karena banyak lulusan sekolah dasar dan menengah yang tidak bisa
melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Setelah Pemerintah Kabupaten Purbalingga mendapat
alokasi dana sumbangan hibah dari pemerintah pusat di tahun 2011, dilakukan terobosan yaitu memba-
ngun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Purbalingga, transformasi dari SMK Dhuaffa. Sebuah
badan sosial kependidikan Bernama Yayasan Purbalingga Peduli Anak Negeri (YP-PAN) ditunjuk untuk
mengelola Asrama Pendidikan sekolah tersebut.
Inovasi berupa pembangunan SMK Negeri 3 Purbalingga untuk memberi akses pendidikan ke-
pada masyarakat miskin dengan gratis, siswa memperoleh peralatan sekolah dan keperluan sehari-hari,
dan menggunakan sistem boarding school (asrama). Para siswa diawasi sehari-hari oleh guru, pamong
asrama dan YP-PAN. SMK Negeri 3 Purbalingga turut memberikan andil keberhasilan pendidikan di
Kabupaten Purbalingga dalam tiga tahun berturut-turut (2011, 2012, dan 2013), meraih kinerja terbaik
10 besar nasional dan penghargaan Samkaryanugraha Parasamaya Purna dari Presiden Indonesia.
Lulusan sekolah dijamin mendapatkan pekerjaan yang disalurkan melalui Bursa Kerja Sekolah dengan
lulusan tahun pertama merupakan 72 siswa dari keluarga miskin.
Strategi inovasi SMKN 3 Kabupaten Purbalingga sejalan dengan upaya pengentasan kemiskinan
yaitu pelaksanaan keluarga berencana, peningkatan kader kesehatan, penyediaan sekolah bagi lulusan
sekolah menengah pertama (SMP) yang tidak mempunyai dana pendidikan, dan pelatihan keterampilan.
Pendanaan SMKN 3. Masyarakat miskin kini memiliki pilihan akses pendidikan gratis. Pemerintah
Kabupaten Purbalingga mengalokasikan anggaran yang memadai untuk keberlangsungan program ini.
Dana pengelolaan asrama ditingkatkan agar kualitas program semakin baik.
Para siswa mendapatkan pembelajaran lebih dibandingkan dengan kurikulum standar. Terdapat
sinergi antara pengetahuan keagamaan, kedisiplinan, kewirausahaan, dan pembelajaran terstruktur
di luar jam sekolah. Siswa SMKN 3 Purbalingga meraih berbagai prestasi di ajang kompetisi tingkat
nasional baik dalam aspek akademis, olahraga, dan ekstrakurikuler.
Pengentasan kemiskinan bagi masyarakat tidak mampu yang menyekolahkan anaknya di SMK
Negeri 3 Purbalingga ditindaklanjuti dengan penyediaan lapangan kerja bagi para lulusan. Disesuaikan
dengan kebutuhan pasar, maka salah satu jurusan pendidikan adalah pengelasan. Pekerjaan welder
atau pengelas banyak diperlukan perbengkelan. Telah dijalin kerjasama dengan berbagai perusahaan
mitra sekolah untuk memberikan pekerjaan kepada para lulusan baru. Pada tahun 2015 terbuka tawaran
kerja bagi siswa lulusan jurusan teknik pengelasan di berbagai perusahaan.

160
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

71. The Sun For The Poor


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Purbalingga Regency, Central Java
units of service UPTD SMK Negeri 3
innovation

P
urbalingga Regency that is surrounded by Banyumas, Purwokerto, and Banjarnegara Regency had 881.831 population
in 2012 with the number of underprivileged people reached 181.400 (24%). Due to poverty, there are so many people
who find difficulties in pursuing formal education. The 12 Years Mandatory Education Program is merely a slogan
since numerous elementary and middle school graduates are unable to continue their education to the more advanced degree.
However, after The Government of Purbalingga Regency received grants allocation from the central government in 2011, they
created a breakthrough by establishing Purbalingga 3 Public Vocational High School (SMK) that is a transformation form of
SMK Dhuaffa. A social foundation in education field named Purbalingga National Children Care Foundation (YP-PAN) is
appointed to manage the Boarding Education of the school.
Innovation in the form of the establishment of Purbalingga 3 Public Vocational High School was created to open free
access to education for the underprivileged, where the students receive school and daily supplies and live in boarding school.
The students are supervised by the teachers, school guardian, and YP-PAN. Purbalingga 3 Public Vocational High School has
also participated in succeeding education in Purbalingga Regency in three consecutive years (2011, 2012, and 2013), achieved
10 National Best and honored Samkaryanugraha Parasamaya Purna from The President of The Republic of Indonesia. The
graduates of this school are guaranteed jobs that are distributed through School Job Market in which first-year graduates are
72 students from underprivileged family.
The innovation strategy of Purbalingga 3 Public Vocational High School is in accordance with the poverty alleviation
attempts such as Keluarga Berencana (family planning), enhancement of health cadre, provision of school for middle school
graduates who do not have educational funding, and skill training.
Funding of Purbalingga 3 Public Vocational High School. Underprivileged people now have access to free education. The
Government of Purbalingga Regency has allocated sufficient funds to support the implementation of this program. Boarding
school management fund is to be increased to improve the quality of the program.
The students receive more advanced learning compared to the standardized curriculum. There is a synergy between
religious knowledge, discipline, entrepreneurship, and structured learning after school hours. The students of Purbalingga 3
Public Vocational High School have obtained many achievements in national competitions in academic, sports, and extra-
curricular aspects.
The poverty alleviation attempt towards underprivileged people who send their kids to Purbalingga 3 Public Vocational
High School is implemented through providing employment for the graduates. In accordance with the requirements of the
market, one of the major is welding. Welder work or welding is highly needed by machinery workshops. Cooperation has been
engaged with various school-partner companies in order to employ new graduates. In 2015, there were job offers for welding
major graduates in many companies.

161
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

Manfaat inovasi ini adalah menjadi sarana pendidikan yang diminati dan diandalkan oleh masyarakat
miskin khususnya yang tinggal di pedesaan. Mereka mendapatkan secercah harapan untuk bangkit
dan optimis menyekolahkan putranya di sekolah gratis. Lulusan sekolah dapat bekerja di bengkel dan
perusahaan pengelasan untuk kemudian belajar berwirausaha setelah mahir bekerja.
Sekolah unggulan sangat membantu masyarakat miskin, saat ini sudah memasuki tahun ketiga,
dan berjalan dengan lancar. Penyebarluasan informasi SMK Negeri 3 Purbalingga dilakukan dengan
gencar melalui lembaga kecamatan, kelurahan dan sekolah setingkat SMP se-Kabupaten Purbalingga.
Keberhasilan SMK Negeri 3 Purbalingga bisa direplikasi oleh pemerintah daerah lainnya. Sistem board-
ing school sekarang telah direplikasi di Provinsi Jawa Tengah dengan didirikannya SMK Jawa Tengah
yang memiliki program yang sama.

162
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

The benefits of this innovation are becoming the educational facility that is demanded and relied upon underprivileged
people especially those who live in the village area. They receive a glance of hope to rise and optimistically send their kids
to free education. The graduates can work at a workshop or welding companies and learn to be an entrepreneur afterward.
This remarkable school that has been helping underprivileged society has come to its third year and gone smoothly. The
dissemination of information of Purbalingga 3 Public Vocational High School is conducted immensely through sub-districts,
urban administrations, and middle schools in Purbalingga Regency. The success of Purbalingga 3 Public Vocational High
School can be replicated by other governments in other regions. The boarding school system has been replicated in Central Java
Province through the establishment of a Central Java Vocational High School that has the same program.

163
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

72.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pos Gita Dalam Pencegahan Gizi
Buruk
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Sambas Provinsi Kalimantan Barat
Unit Inovasi UPTD Puskesmas Sejangkung
Pelayanan

K
ecamatan Sejangkung, yang terletak di Kabupaten Sambas, Provinsi Kalbar, merupakan wilayah
rawan gizi. Dari 12 desa di Sejangkung, Piantus memiliki kasus gizi buruk balita tertinggi. Gizi
buruk dapat dicegah dengan memotong mata rantai dan memulihkan status gizi kurang balita.
Kasus rawan gizi di Kecamatan Sejangkung dan Desa Piantus menimbulkan keprihatinan berbagai
pihak. Prevalensi balita Kurang Energi Protein (KEP) sebesar 38,38%, tertinggi se-Kabupaten Sambas.
KEP adalah manifestasi dari kurangnya asupan protein dan energi, dalam makanan sehari-hari yang
tidak memenuhi angka kecukupan gizi.

Sejak September 2013, Puskesmas Sejangkung berinisiatif melakukan perawatan balita gizi buruk
bekerja sama dengan keluarga dan masyarakat melalui Pos Gizi Balita (Pos Gita). Pos Gita merupakan
kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam mencegah terjadinya kasus gizi buruk dengan cara makan
bersama makanan padat gizi dan penyuluhan kesehatan.

Tahapan strategi inovasi sebagai berikut. Kepala desa dan tokoh desa didekati. Kader Pos Gita
dilatih selama 4-6 hari. Dilakukan pengiliran desa yang menjadi sasaran program. Pemantauan dan
evaluasi dilakukan.

Sebelum inovasi, banyak terjadi kasus balita rawan gizi. Sesudah inovasi, kasus rawan gizi berkurang.
Prevalensi KEP menurun. Kegiatan kreativitas di Pos Gita melibatkan masyarakat, dilakukan langsung
oleh kader Pos Gita dan ibu balita yang mengalami gizi kurang. Bahan makanan yang akan dimasak
dipersiapkan sendiri oleh ibu balita secara gotong royong yang dipusatkan di satu tempat yang telah
difasilitasi oleh Pos Gita. Penyuluhan dilaksanakan dengan baik dan distribusi pemberian makanan
tambahan kepada balita gizi kurang dan balita gizi buruk dilaksanakan secara teratur.

Keadaan gizi balita membaik. Tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat meningkat terutama
keluarga yang memiilki balita. Kerja sama lintas sektor dalam perbaikan gizi balita terbangun. Pos Gita
menajdi model program perbaikan gizi di seluruh kecamatan di Kabupaten Sambas.

Kemiskinan bukan satu-satunya penyebab utama munculnya kasus gizi kurang dan gizi buruk.
Komitmen yang kuat dari Puskesmas, adanya dukungan dan komitmen berbagai lapisan masyarakat
dalam memperbaiki gizi buruk, keinginan membangun kesehatan sehat, dan sinergitas lintas sektor/
lintas instansi menjadi kunci kesuksesan inovasi.

164
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

72. Children Nutrition Post Prevents Malnutrition


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Sambas Regency, West Kalimantan Province
units of service Sejangkung Subdistrict
innovation

S
ejangkung subdistrict, which is located in Sambas Regency, West Kalimantan Province, is an area disposed to mal-
nutrition. From 12 villages in Sejangkung, Piantus has the highest children malnutrition cases. Malnutrition can be
prevented by cutting the chains and restoring children nutrition status.
Malnutrition cases in Sejangkung Subdistrict and Piantus Village have attracted concerns from various parties. Prev-
alence of Protein Energy Malnutrition (KEP) is 38.38%, its the highest number in Sambas Regency. KEP is a manifestation
of lack of protein and energy, in daily foods that is far below the nutrition adequacy rate.
Since September 2013, Sejangkung Health Center has initiated to provide treatments for malnutrition children in
collaboration with families and communities through the Children Nutrition Post (Pos Gita). Pos Gita is a community de-
velopment activities in preventing cases of malnutrition by eating together with nutrient-dense foods and health counselling.
Phases of the innovation strategy are the following. The village and society leaders are approached. Post Gita activists
are trained for four to six days. The target villages are chosen alternately. Monitoring and evaluation are performed.
Before the innovation, the number of children malnutrition cases is high. After the innovation, malnutrition cases are
reduced. The prevalence of KEP decreases. Creative activities in Post Gita involving the community, and performed directly by
Post Gita activists and mothers of malnutrition children. The cooked food is prepared by mothers themselves in mutual coop-
eration, which is centered in one place facilitated by Post Gita. Counselling is executed well and distribution of supplementary
food to malnutrition children is conducted regularly.
Nutrition condition of children has improved. The level of community awareness and knowledge increase, especially
from children malnutrition families. Cross-sector cooperation in solving children nutrition status has raised. Pos Gita becomes
a model of nutrition improvement program in all districts in Sambas regency.
Poverty is not the only major cause of malnutrition. A strong commitment from the health center, a support and
commitment of various levels of society in fixing malnutrition, a desire to build healthy life, and synergy across sectors / cross
agency becomes the key to succeeding this innovation.

165
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

73. Respon Cepat Perbaiki Jalan Rusak


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Siak, Riau
Unit Inovasi Dinas Bina Marga dan Pengairan
Pelayanan

K
abupaten Siak berada pada poros penting jalan raya dari ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru, ke
berbagai kota lain seperti Dumai dan Bengkalis. Jalan yang membentang sepanjang 1.880,19
km ini dilalui 5.000 kendaraan per hari sehingga mengalami kerusakan sekitar 30% per tahun.
Kerusakan jalan menimbulkan polusi udara, memperlambat waktu perjalanan, tingkat kecelakaan 5 kasus
per hari, dan ketidaknyamanan pengguna jalan. Jalan ini merupakan urat nadi ekonomi, penghubung
lintas kabupaten dan provinsi, dan mendukung destinasi kunjungan olah raga, seni dan budaya, dan
wisata dari berbagai daerah ke Kabupaten Siak, antara lain Istana Siak.
Masalah utama yang perlu diselesaikan adalah lambannya tanggapan dan tindak lanjut pen-
gaduan masyarakat tentang kerusakan jalan. Prosedur perbaikan jalan berbelit-belit, memakan waktu
yang panjang karena tunduk pada aturan lelang nasional yang memakan waktu sedikitnya 45 hari kerja.
Respon Cepat Perbaiki Jalan Rusak adalah terobosan Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten
Siak dalam mengatasi kerusakan jalan. Masyarakat dapat menghubungi petugas dengan memanfaat-
kan call center 082329837744, dan website http://bmp.siakkab.go.id. Setiap laporan dan pengaduan
dari masyarakat mengenai kondisi jalan rusak direspon dalam 1 x 24 jam dan segera ditindaklanjuti.
Telah disiapkan tim Unit Reaksi Cepat Bina Marga (URC-BM) yang memperbaiki dan memelihara jalan
dengan segera.
Strategi inovasi ini adalah melakukan survai lapangan melihat kondisi jalan, menanggapi pengaduan
masyarakat dari call center selama 24 jam nonstop, Tim URC-BM siap melayani dan menindaklanjuti
pengaduan dengan menggunakan peralatan Road Maintenance Truck (RMT) yang mampumemperbaiki
jalan dalam waktu 30 menit per 100 m. Strategi disiapkan menggunakan rencana aksi yang terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, pengendalian, pengawasan, dan pelaporan. Tim
URC-BM memiliki peralatan lengkap dalam menunjang pekerjaannya seperti RMT dan generator listrik.
Sebelum inisiatif, petugas bekerja lamban, respon terhadap pengaduan masyarakat tentang
kerusakan jalan sangat lambat dan prosedur berbelit-belit. Sesudah inovasi, respon 1x24 jam dalam
perbaikan kerusakan jalan telah memenuhi kebutuhan masyarakat. Saat ini kondisi jalan di Kabupaten
Siak menjadi jauh lebih baik.
Keluaran inovasi ini terdiri atas peningkatan kondisi jalan yang mengakibatkan peningkatan
kegiatan perekonomian masyarakat, mendorong kegiatan pariwisata, penciptaan udara bersih, dan
mendukung kegiatan nasional dan internasional. Kondisi jalan makin mantap, indeks kepuasan mas-
yarakat meningkat, kegiatan pertanian, perkebunan, dan kepariwisataan terus berkembang, dan jumlah
wisatawan lokal dan internasional terus meningkat.
Manfaat utama poros jalan Kabupaten Siak yang baik dan mulus adalah memperlancar akses mo-
bilisasi angkutan harian, memacu kegiatan pertanian, perkebunan, dan pariwisata, pemeliharaan jalan
berjalan cepat dan tepat sasaran, peningkatan kunjungan wisatawan, peningkatan kepercayaan publik
terhadap kegiatan pemerintah, dan penciptaan jalan yang bersih dan sehat berwawasan lingkungan.

166
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

73. Rapid Response On Damaged Roads Refinement


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Siak Regency, Riau
units of service
innovation

S
iak Regency is located at the prominent axis of the main road from the capital of Riau Province, Pekanbaru, to other
cities such as Dumai and Bengkalis. This road that ranges to 1.880,19 km is passed by 5.000 vehicles per day that
gradually cause damage around 30% per year. This damage causes air pollution, slows down the travel time, accident
rate up to 5 cases a day, and inconvenience for the passengers. This road is the vein of the economy, the connector between
regencies and provinces, and supporting access to sports, art and culture, and tourism destinations from many regions to Siak
Regency, such as to Istana Siak (Siak Palace).

The main problem that is to be addressed is the slow response and follow up to the public complaints regarding road
damage. The procedure of refinement is complicated, takes a long time because it has to abide by national bidding rule that
takes at least 45 working days.

Rapid Response On Damaged Roads Refinement is a breakthrough program of The Office of Highways and Irrigations
of Siak Regency in addressing road damage. Citizens can call the officer using call center 082329837744 and open the website
on http://bmp.siakkab.go.id. Every report and complaint from the citizens regarding the condition of the damaged road will
be responded within 1 x 24 hours and followed up immediately. The team of The Highways Rapid Response Unit (URC-BM)
has been prepared to repair and maintain the road immediately.

This innovation strategy is to conduct a field survey to observe the road condition, respond complaints from the citizens
on call center 24 hours non-stop. URC-BM Team is ready to serve and follows up the complaints using Road Maintenance
Truck (RMT) that can repair the road in 30 minutes per 300 meters. This strategy is prepared using an action plan that consists
of planning, execution, monitoring, evaluation, control, supervising, and reporting. URCBM Team has equipped utilities in
supporting the work such as RMT and electricity generator.

Before the initiative, the officers worked deliberately, the response to citizens complaints regarding damaged road is
slow and had complicated procedure. After the innovation, the 1 x 24 hours response has fulfilled the citizens demand. To this
day, the road condition in Siak Regency has been highly improved.

The output of this innovation consists of the refinement of road condition that causes an improvement in peoples eco-
nomic activities, drives the tourism effort, clean air, and supports national and international activities. The road conditions
are improving, the citizens satisfaction index is elevating, farming, plantation, and tourism activities are developing, and the
number of national and international tourists is continuously increasing.

The benefit of the more intact and damage less axis road in Siak Regency is accelerating mobilization access of daily
vehicles, driving farming, plantation, and tourism activities, maintenance of the road is fast and effective, increasing tourism
visit, increasing public trusts towards government activities, and establishment of a road that is clean, healthy, and environ-
mentally friendly. With the intact, damage less, and high-quality road, Siak Regency has accepted many awards such as the

167
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

Dengan jalan yang baik, mulus, dan berkualitas, kabupaten Siak mendapat berbagai penghargaan
seperti urutan nomor 2 nasional untuk Jalan Terbaik di tahun 2014, dari 400 kabupaten se-Indonesia.
Juga terselenggaranya balap sepeda Tour De Siak setiap tahun dihadiri lebih dari 12 negara, dan Pekan
Olahraga Nasional cabang balap sepeda pada tahun 2012.
Tim yang berdedikasi seperti Tim URC-BM merupakan ujung tombak keberhasilan sebuah inova-
si. Inovasi harus didukung oleh segenap pemangku kepentingan, partisipasi masyarakat yang tinggi,
komunikasi dan sinergi instansi terkait, serta dukungan peralatan yang memadai.

168
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

National Runner Up for the Best Road in 2014 out of 400 regencies in Indonesia, and the implementation of bike racing event
Tour De Siak every year that is participated by more than 12 countries, and National Sports Week on bike racing in 2012.

The dedicated team such as URC-BM Team is the spear point of the success of the innovation. The innovation needs
to be supported by all the stakeholders, high public participations, communication and synergy among related institutions,
and sufficient equipment and facilities.

169
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

74. Percepatan Penanganan Masalah Gizi Melalui Rumah Pemulihan Gizi


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Situbondo, Jawa Timur
Unit Inovasi Dinas Kesehatan
Pelayanan

S
tatus gizi digunakan sebagai salah satu indikator dalam pembangunan kesehatan. Masalah gizi
masyarakat Situbondo, yaitu Kurang Energi Protein (KEP), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY), Kurang Vitamin A (KVA), dan Anemia Gizi Besi. Dalam penanganan masalah gizi, Dinas
Kesehatan diangggap tidak berbuat, status gizi balita prevalensi KEP 18,4% (2014) dari 21,3% (2013).
Angka ini di atas rata-rata Jatim dan belum mencapai target sebesar 15%. Proporsi balita stunting 41%
(2013) menjadi 29% (2014). Kemunculan kasus balita penderita Marasmus, Kwashiorkor, dan Marasmic
Kwashiorkor akibat kekurangan energi dan protein.
Dinas Kesehatan menerapkan Rumah Perbaikan Gizi (RPG) sejak bulan Maret 2014 sebagai
pusat rehabilitasi gizi yang melayani secara komprehensif balita gizi buruk dan gizi kurang, gangguan
kekurangan yodium, dan berdasarkan kondisi individual anak, keluarga dan masyarakat. Metode penan-
ganan kekurangan gizi terdiri dari tahapan screening gizi bayi balita, GAKY, gizi bumil, yang kemudian
diperiksa dan terapi. Juga dilakukan integrasi pelayanan kesehatan lain yang mendukung status gizi,
yaitu pemeriksaan spesialis, tumbuh kembang, psikolog, konseling terkait menyusui, dan pemberian
makanan anak, terapi medis, fisioterapi, akupuntur, dan akupressure.

Peningkatan mutu pelayanan secara terus-menerus. Penyediaan anggaran melalui APBD dan CSR
memadai untuk menopang kegiatan. Tim evaluasi kualitas pelayanan dibentuk untuk meningkatkan
kualitas pelayanan.

Sebelum inovasi, timbul masalah kekurangan gizi. Setelah inovasi, masyarakat kekurangan gizi
berkurang jumlahnya. Pada tahun 2015 Bupati Situbondo kembali mendapat anugerah Gizi Award
Persagi Jatim kategori penggagas penanganan masalah gizi melalui RPG.

Penanganan keluhan terkait tumbuh kembang anak dan malnutrisi. Tersedianya unit pengelola
pengaduan melalui website Dinkes dan morning call. Pemberian terapi gizi memanfaatkan bahan makanan
lokal dari pekarangan. Terapi gizi formula 75 dan formula 100 yang dikemas menarik. Pelaksanaan
screening akibat kekurangan yodium dengan diagnosa individual melalui pemeriksaan laboratorium.

Sebanyak 357 penderita masalah gizi terlayani. Meningkatkan efisiensi anggaran. Terapi dan
screening sesuai tahapan kegiatan yaitu promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Penyediaan alat
dengan dana APBD sebesar Rp. 160 juta.

170
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

74. Nutritional Recovery House


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Situbondo Regency, East Java
units of service
innovation

N
utrition status is used as one of indicator to establish health. Nutrition problems in Situbondo society are Protein
Energy Malnutrition (KEP), Iodine deficiency disorders (GAKY), Less Vitamin A (KVA) and Iron Deficiency Anemia.
In handling malnutrition, Health Department considered nothing, nutritional status of children under five years
was KEP prevalence 18.4% (2014) of 21.3% (2013). These numbers are above the average of East Java and have not reached
the target of 15%. The proportion of children under five years was stunting 41% (2013) to 29% (2014). The raising of children
under five cases is Marasmus, Kwashiorkor and Marasmic Kwashiorkor due to lack of energy and protein.
Health Department has been Nutritional Recovery House (RPG) since March 2014 as central of nutrition rehabilitation
which comprehensively serves malnutrition children under five, Iodine deficiency disorders and according to children individual
condition, family and society. Methods to handle malnutrition problems are screening nutrition of children under five, Iodine
deficiency disorders (GAKY), pregnant women nutrition, which then checked and therapy. Also doing others integrated health
service which supports nutrition status, they are specialist checking, growth, psychologists, counseling related to breastfeeding,
and feeding children, medical therapy, physiotherapy, acupuncture, and acupressure.
Improve service quality continuously. Budget provision through Regional Government Budget and Corporate Social
Responsibility (CSR) which is adequate to support activities. The evaluation team was formed to improve the quality of service.
Before innovation, malnutrition problem raised. After innovation, malnutrition in society decrease. In 2015, regent of
Situbondo again received Nutrition Award Persagi East Java with category an inventor of nutrition treatment through RPG.
Handling of complaints related to child growth and malnutrition. Availability of complaint management unit via
website Dinkes and morning call. Nutritional therapy utilizes local foodstuffs from the yard. Nutritional therapy formula
75 and formula 100 are packed interestingly. Implementation of screening due to iodine deficiency disorders by individual
diagnosis through a laboratory test.
About 357 malnutrition patients are treated. Improve efficiency of funds. Therapy and screening are consistent with
activity process, that are promotive, preventive, curative, and rehabilitative service. Provision of tools with Regional Govern-
ment Budget in amount 160 million rupiahs.

171
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

75. Bergandengan Tangan Menyelamatkan Ibu Dan Bayi Baru Lahir


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
Unit Inovasi Dinas Kesehatan
Pelayanan

P
rovinsi Banten merupakan provinsi penyumbang terbesar ke-4 kematian ibu di Indonesia. Ka-
bupaten Tangerang termasuk empat Kabupaten dengan kontribusi kematian ibu terbesar di
Provinsi Banten. Kematian disebabkan disebabkan kegagalan mengenali, menyiapkan, memberi
pertolongan pertama hingga lanjutan khususnya pada kasus kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir.
Pada tahun 2013, terdapat 61,2 % ibu yang meninggal di Kabupaten Tangerang. Keterlambatan
mengenali tanda bahaya dan memutuskan untuk dirujuk merupakan domain masyarakat dengan 64,2%
kematian diakibatkan faktor keterlambatan mendapatkan pertolongan pertama. Penyebab kematian
tersebut merupakan refleksi dari tidak ada tata kelola pelayanan kesehatan efektif dan efisien dalam
penanganan kasus kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir.
Pemerintah Kabupaten Tangerang pada tahun 2014 meluncurkan inovasi Gerakan Penyelamatan
Ibu dan Bayi Baru Lahir pelayanan kesehatan berkualitas dan sistem rujukan menjadi efektif dan efisien
bergandengan tangan melalui. Kegiatannya terdiri atas pemetaan, kunjungan, pendampingan, pen-
ingkatan respon emergensi, penggunaan teknologi informasi, maklumat pelayanan, kemitraan dan
sinergi pemangku kepentingan. Hasilnya, perbaikan signifikan rujukan. Inisiatif ini regulasi pertama
di Indonesia untuk mewujudkan tata kelola sistem rujukan kegawatdaruratan ibu dan bayi baru lahir
secara komprehensif.
Strategi dimulai dari advokasi dan penyamaan persepsi, pemetaan, pembelajaran dari keber-
hasilan pihak lain dan peningkatan peran serta masyarakat. Disusun prosedur klinis dan komunikasi
SMS Gateway Sijariemas. Dilakukan audit kematian ibu dan anak Diterbitkan peraturan agar fasilitas
kesehatan pemerintah dan swasta berjejaring satu sama lain dalam satu sistem yang mudah dipantau.
Sebelum inovasi, banyak terjadi kematian ibu dan bayi. Setelah inovasi, kematian ibu dan bayi
baru lahir menurun. Pelayanan makin baik dan penanganan dilakukan bergandengan tangan oleh
berbagai fasilitas kesehatan.
Peraturan Bupati tentang Pelayanan Rujukan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal merupakan
pedoman. Semua pihak bekerja sama menurunkan AKI dan AKB dilengkapi berbagai prosedur tindakan
medis dan non medis. Dilaksanakan promosi dan pendampingan ibu hamil resiko tinggi di tingkat desa.
Diterapkan sistem rujukan yang benar dan kemudahan mengakses fasilitas kesehatan.
Tertatanya jejaring sistem rujukan dan terintegrasinya sarana-prasarana dan sumber daya. Tersedi-
anya pelayanan cepat dan berkualitas untuk menyelamatkan nyawa ibu, bayi, dan pasien. Meningkatnya
emergency response time dan kualitas pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
Peraturan dan prosedur teknis menjadi entry point perubahan sistem yang menjadi kunci sukses
inovasi ini. Perbaikan prosedur tersebut diikuti komitmen dan konsistensi, pemantauan dan evaluasi,
sinergi antarpemangku kepentingan, dan partisipasi masyarakat.

172
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

75. Rescue Movement Of Mothers And Newborns


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Tangerang Regency, Banten Province
units of service
innovation

B
anten Province is the 4th largest place with high maternal mortality in Indonesia. Tangerang Regency is one of four
regencies with the largest contribution of maternal mortality in Banten Province. Mortality is caused due to a failure
to identify, prepare, and give first to advance aid, especially in emergency cases of mothers and newborns.
In 2013, there was 61.2% mother died in Tangerang Regency. Late to recognize danger signs is society domain with
64.2% mortality caused by late in getting first aid. The reason of mortality is a reflection of ineffective and inefficient health
service in handling the emergency case of mothers and newborns.
The government of Tangerang Regency in 2014 launched innovation Rescue Movement of Mothers and Newborns,
high-quality health service and effective and efficient system. The activities include mapping, visiting, guiding, increasing
emergency response, using information technology, intimation service, stakeholder partnership and synergy. As a result, a
significant improvement of referral. This initiative is the first regulation in Indonesia to accomplish the emergency referral
system of mothers and newborns comprehensively.
Strategy starts from advocacy and perception, mapping, learning from people success and increasing community
participation. Arranging clinical procedure and Short Message Service (SMS) Gateway communication from Sijariemas.
Conducting an audit of mothers mortality and newborns. Publishing regulation to make health facility either belongs to
private or government become connected one to another in the one-easy control system.
Before innovation, many mothers mortality and newborns happened. After innovation, mothers mortality and
newborns decrease. The service is getting better and connected to others health facilities.
Regency regulation about emergency Referral Service of Maternal and Neonatal is guidance. All stakeholders work
together to reduce Mothers Mortality Number (AKI) and Newborns Mortality Number (AKB) which is completed by any
medical and non-medical procedures. There promotion and accompaniment of high-risk pregnant women in the village. The
referral system is applied well and easy to access health facility.
Manageable referral system network and integrated infrastructure and resource. Fast and high-quality service to help
mothers life, newborns, and patients. Improvement of emergency response time and emergency service quality of maternal
and neonatal.
Regulation and technic procedure become entry point to alter system as a key to succeed this innovation. Repair of
procedure followed by commitment and consistency, monitoring and evaluating, synergy between stakeholders, and society
participation.

173
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

76. Weekend Service Dan One Day Service


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Tangerang, Banten
Unit Inovasi BPMPTSP
Pelayanan

S
alah satu pelayanan kepada masyarakat yang mendapat perhatian serius dari pemerintah adalah
pelayanan perizinan. Tuntutan masyarakat terus meningkat dari waktu ke waktu untuk mendapatkan
pelayanan yang berkualitas, prosedur jelas, waktu ringkas, dan biaya pantas. Kualitas pelayanan
perizinan yang bagus dari pemerintah akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat dan meningkatkan
investasi. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kabupaten Tangerang
merupakan unit pemerintah yang menangani perizinan yang bekerja dalam bentuk Badan Pelayanan
Perizinan Terpadu.
Masalah perizinan meliputi ketidakpastian sistem pelayanan dalam hal persyaratan, prosedur,
biaya, dan waktu penyelesaian. Akibatnya kepercayaan masyarakat dan dunia usaha terhadap pemer-
intah rendah.

BPMPTSP melakukan terobosan-terobosan yaitu pelayanan cepat berbasis teknologi informasi


(SIPINTER berbasis Web), Weekend Service (layanan perizinan di akhir pekan) dan One Day Service
(layanan perizinan satu hari selesai). Inovasi ini meliputi penyiapan naskah izin, verifikasi dokumen dan
naskah perizinan, hingga penerbitan naskah izin dan disampaikan langsung kepada pemohon izin yang
bersangkutan.

Identifikasi masalah dalam pelayanan perizinan dilakukan sebelum pembangunan sistem.


Diselenggarakan pelatihan tenaga pengelola. Koordinasi dan pembahasan program layanan perizinan.
Pelaksanaan uji coba pelayanan sebelum pelaksanaan pelayanan yang sebenarnya. Aplikasi sistem
sebagai perangkat lunak dan peralatan yang diperlukan disediakan.

Sebelum inovasi, pemohon izin mengalami banyak kesulitan dalam mengurus dokumen perizinan.
Sesudah inovasi, layanan cepat dan mudah dan tenaga pelayanan makin profesional.

Pengurusan izin pada hari libur. Penyelesaian dokumen perizinan berlangsung cepat. Pemahaman
teknologi informasi meningkat dengan pengoperasian SIPINTER berbasis Web.

Kepastian pelayanan dalam hal persyaratan, biaya, dan waktu penyelesaian. Perubahan pelayanan
menjadi makin berkualitas dari manual ke pemanfaatan teknologi informasi. Meningkatkan kepuasan
pelanggan. Kepercayaan masyarakat dan dunia usaha meningkat, dan inovasi layanan ini makin dikenal.

Komitmen, konsistensi, dan kesungguhan BPMPTSP dalam membangun pelayanan yang berkualitas
menjadi kunci utama kesuksesan inovasi ini. Layanan yang fokus kepada kebutuhan konsumen dalam hal
ini dilaksanakan pada hari libur dan selesai dalam waktu satu hari telah secara signifikan meningkatkan
kepercayaan dan kepuasan pelanggan.

174
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

75. Weekend Service And One-Day Service


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Tangerang Regency, Banten
units of service BPMPTSP
innovation

O
ne of public services that getting a serious attention from the government is licensing services. Public demand is
increasing over time to get a qualified service, clear procedure, quick time, and reasonable cost. A good quality of
license services from government will build public trust and increase investments. Board of Investment and Inte-
grated One Stop Services (BPMPTSP) Tangerang Regency is a government unit that handles licensing that works in the form
of Integrated Licensing Service Agency.
The licensing issues include uncertainty in the service system in terms of requirements, procedures, costs, and time
completion. As a result, the trust from public and business toward government is low.
BPMPTSP makes some breakthroughs, such as a fast service based on information technology (Web-based SIPINTER),
Weekend Service (licensing service on weekends) and One-Day Service (licensing service finish in one day). The innovation
includes licensing papers preparation, verification of licensing documents, until the issuance of permits and being delivered
directly to the respective license applicant.
The problem identification in the licensing services was performed before the system construction. Training for man-
agement is organized. Coordination and discussion of licensing services program. Trial is conducted before the actual service
is implemented. System application as software and necessary equipments are provided.
Before the innovation, the applicant had many difficulty in licensing processes. After the innovation, the service is fast
and easy and the service management is more professional.
The licensing can be requested on holidays. Completion of licensing is fast. An understanding of information technology
increases using the Web-based SIPINTER.
Service certainty in terms of requirements, costs, and time completion. Changes in service become higher quality, from
manual to the use of information technology. Improving the customer satisfaction. Public and business confidence increase,
and the service innovation is well known.
BPMPTSP commitment, consistency and seriousness in building the qualified service is the success key of the inno-
vation. A service that focus on consumer needs in particular is held on holidays and completed in one day have significantly
increased the customers trust and satisfaction.

175
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

77.
Kemitraaan Kelompok Tani Ternak Dan Pusat Kesehatan Hewan Pada Posyandu
Ternak Kahuripan Desa Pematang Nebak Kecamatan Bulok
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung
Unit Inovasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Pelayanan

T
anggamus merupakan kabupaten di Provinsi Lampung, terdiri atas 20 kecamatan dan 302 desa.
Bulok merupakan kecamatan di Kabupaten Tanggamus yang pada Desember 2015 memiliki populasi
ternak sapi, kerbau, kambing, ayam buras, burung puyuh, itik, entok, dan kelinci. Pelayanan kesehatan
hewan ternak di kabupaten Tanggamus sangat tidak ideal. Kelompok tani ternak belum memiliki kemampuan
menangani persoalan kesehatan ternak sementara jumlah penyuluh sangat terbatas. Banyak ternak sakit yang
tidak ditangani berakhir dengan kematian, banyak bayi ternak lahir tanpa bantuan petugas, beberapa mati
dan yang lain bermasalah. Perlakuan terhadap ternak masih konvensional dan jangkauan wilayah layanan
ternak sangat luas.
Posyandu Ternak Kahuripan berawal dari Desa Pematang Nebak, Kecamatan Bulok, Kabupaten
Tanggamus untuk menggairahkan partisipasi peternak dalam kegiatan peternakan. Posyandu Ternak
dilaksanakan satu kali dalam sebulan, yaitu pada setiap Selasa minggu pertama. Peternak berkunjung
ke Posyandu membawa ternaknya dan petugas kesehatan hewan ternak menanyakan masalah ternak,
memastikan jenis pelayanan yang harus diberikan, pemberian pelayanan berupa pengobatan, pemberian
vitamin atau inseminasi buatan. Biaya operasional diperoleh dari swadaya masyarakat.

Strategi Kahuripan adalah kemitraan kelompok tani dan petugas kesehatan hewan. Dimulai dari
identifikasi masalah kesehatan hewan di setiap Kelompok Tani Ternak. Diskusi yang melibatkan pe-
merintah, anggota posyandu ternak, petani ternak, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mencari
solusi. Akses masyarakat peternak warga desa Pematang Nebak kepada tenaga medis kesehatan hewan
ditingkatkan. Koordinasi internal dan eksternal, formal dan informal digalakkan. Paguyuban Kahuripan
menjadi motivator yang memberikan advokasi di bidang tata kelola kesehatan hewan.

Sebelum inovasi, permasalahan ternak belum diatasi dengan baik sehingga banyak ternak yang
mati. Setelah inovasi, permasalahan diatasi bersama sehingga tingkat kematian hewan menurun.

Keluaran meliputi Perjanjian Kerja Sama antara Kelompok tani dan petugas kesehatan hewan
Kecamatan Bulok. Peningkatan jumlah ternak yang mendapatkan pelayanan dan jumlah kelahiran
hasil inseminasi buatan. Meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada petugas kesehatan hewan.

Manfaat inovasi telah dirasakan semua pihak yang terkait dengan pemeliharaan hewan ternak,
meningkatknya jumlah kunjungan ternak (sapi dan kambing) ke posyandu, tingkat kematian ternak
menurun drastis, yaitu 24 ekor (2013), 17 ekor (2014), dan 9 ekor (2015), dan populasi ternak hasil
inseminasi buatan meningkat.

Pendekatan tradisi dan budaya setempat sangat penting dalam rangka mengubah perilaku pe-
ternak dan kesuksesan inovasi ini. Komunikasi yang baik antara petugas kesehatan hewan, kelompok
tani ternak, dan semua pihak yang terlibat menjadi faktor penting dalam inovasi ini.

176
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

77. Kahuripan Integrated Service Center For Livestock


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Tanggamus Regency, Lampung
units of service
innovation

T
anggamus is a regency in Lampung Province that consists of 20 sub-districts and 302 villages. Bulok is a
sub-district in Tanggamus Regency that in December 2015 had populations of tamed cow, ox, goat, broiler
chicken, quail, duck, wild duck, and rabbit. The health service for livestocks in Tanggamus Regency is not
exactly in ideal condition. The group of stock farmers does not have any capability in overcoming the livestocks health
issue. There are so many sick stocks that are not being handled end up with death, and many of those stocks babies bear
without help from the officer, some of them are dead and some other are troubled. The treatment given to the stocks is
still conventional and the reach of service area for livestock is still far too wide.
Kahuripan Integrated Service Center For Livestock is started in Pematang Nebak Village, Bulok Sub-District,
Tanggamus Regency, to encourage the participation of the stock farmers on livestock activities. The Integrated Service
Center for Livestock is conducted once every month, on every Tuesday of the first week. The livestock farmer visits the
service center bringing his stock and the livestock health officer asks for the problem, identifies the service to be done,
and delivers medical treatment service, vitamin injection, or artificial insemination. The operational cost is gained
from non-governmental organization.
The Strategy of Kahuripan is a partnership between farmers and livestock health officers. Starting with the
identification of livestock health problem in every Livestock Farmer Group. The discussion involves the government,
the members of livestock service center, livestock farmers, and other stakeholders to create a solution. The access to
the livestock farmer community in Pematang Nebak to the livestock healthcare officer is upgraded. The internal and
external, formal and informal coordination is encouraged. The Kahuripan Community is becoming a motivator that
gives an advocacy in livestock health management.
Before the innovation, the livestock problem has not been handled very well yet, so there were many livestock
went dead. After the innovation, the problem can be tackled together so the level of livestock death is decreasing.
The output of this program consists of a Partnership Agreement between stock farmers and livestock health officers
in Bulok Sub-District. There is also an increase in livestock number that has received the service and the number of
births from artificial insemination. Moreover, the reliance of the people to the livestock health officer is also increasing.
The benefits of this innovation have been felt by all the related parts of livestocks treatment, the increase of visi-
tation numbers of livestock (cow and goat) to the service center, the decrease of livestock death, such as 24 stocks (2013),
17 stocks (2014) and 9 stocks (2015), and the increase of livestock population as a result of artificial insemination.
The traditional and cultural approach is very crucial in transforming the behavior of stock farmers and to the
success of this innovation. Good communications between livestock health officers, stock farmer group, and all the
related stakeholders are also an important factor in this innovation.

177
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

78. Sungaiku Bersih Dan Sehat


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan
Unit Inovasi Dinas Kesehatan
Pelayanan

P
raktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS) sangat tinggi, khususnya di sepanjang aliran sungai
di Kabupaten Tapin dan juga orang kaya di perkotaan. Banyak ditemukan jamban cemplung milik
masyarakat dan jamban sehat masih sedikit. Sungai masih digunakan sebagian besar masyarakat
untuk mandi, cuci, dan BAB. Kebiasaan BABS sudah menjadi tradisi masyarakat setempat. Akibatnya
BABS mengakibatkan sungai tercemar bakteri e.coli yang sangat membahayakan kesehatan. Kondisi
sanitasi di Indonesia sangat memprihatinkan, berdasarkan laporan gabungan WHO/UNICEF pada ta-
hun 2015, lebih dari 51 juta penduduk Indonesia BABS di sungai dan di pantai. Hal ini mengakibatkan
31% anak Indonesia usia 1-12 bulan meninggal akibat buruknya kondisi air sanitasi dan menyebarnya
penyakit diare.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tapin menerapkan inisiatif Sungaiku Bersih dan Sehat dan Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat (STBM). Tujuannya adalah untuk mengeliminasi praktik BABS dan mengem-
balikan fungsi sungai sebagai bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah
satu bagian dari siklus hidrologi. Program Sungaiku Bersih dan Sehat tidak lagi sekedar membangun
sarana sanitasi di setiap rumah, tetapi lebih kepada pemberdayaan masyarakat dan mengubah perilaku
mereka menuju perilaku budaya hidup bersih dan sehat.
Strategi meliputi pertemuan petugas kesehatan lingkungan; identifikasi masalah kesehatan yang
ada di setiap desa khususnya mengenai akses sarana sanitasi; pertemuan lanjutan dengan aparat/
pemerintahan desa; dukungan pemerintah daerah; 5) nota kesepahaman dengan Kodim 1010 Rantau;
dan pembentukan kader kesehatan lingkungan dan STBM Puskesmas se-Kabupaten Tapin. Sebelum
inovasi, banyak masyarakat BABS di sepanjang sungai yang mengakibatkan air sungai tercemar. Ses-
udah inovasi, jumlah masyarakat BABS berkurang, beralih ke jamban tetap perorangan atau komunal
sehingga tercipta hidup bersih dan sehat.
Keluaran berupa Surat Edaran Bupati Tapin tentang himbauan pelaksanaan STBM yaitu desa
dapat menganggarkan kegiatan sanitasi pada dana Desa (APBDesa) dan regulasi lainnya. Kegiatan
BABS berkurang, menurunnya jamban cemplung beralih ke bertambahnya jamban keluarga. Sungai
Tapin bersih karena berkurangnya jamban cemplung. Peningkatan akses sarana sanitasi sebesar 59,47%
(2014) dan 62,05% (2015). Terlaksananya kegiatan pemacu STBM di 9 desa (2014) dan 19 desa (2015).
Dengan menggunakan perangkat komputer, laptop, netbook, telepon pintar atau tablet yang memiliki
jaringan internet, bisa mengakses Monitoring dan Evaluasi STBM.
Perubahan pola pikir dan tindakan masyarakat dapat didorong dengan pendekatan partisipatif
dan dukungan sarana prasarana yang memadai. Pembangunan jamban keluarga harus diperbanyak
dan harus diberlakukan sanksi kepada warga yang masih melakukan BABS di sungai.

178
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

78. My Clean And Healthy River


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Tapin Regency, South Kalimantan
units of service
innovation

I
ndiscriminate defecation practice (BABS) is very high, especially along the river in Tapin Regency and also in urban areas.
There are many pit latrines belong to society and healthy latrines are less. The river is mostly used for bathing, washing,
and defecating. Indiscriminate defecation habit has become a local tradition. Indiscriminate defecation consequently
causes river contaminated by E.coli bacteria which is very harmful to health. The sanitary condition in Indonesia is very
anxious, based on the united report of WHO / UNICEF in 2015, more than 51 million people in Indonesia did indiscriminate
defecation on river and beach. This caused 31% of Indonesian children aged 1-12 months died due to poor sanitary conditions
of the water and diarrheal diseases increased.
Health Department of Tapin Regency applies the initiative My Clean And Healthy River and the Total Sanitation
Community Based (STBM). The goal is to eliminate the practice of indiscriminate defecation and restore the function of the
river as an important part of human life cycle and the hydrologic cycle. My Clean And Healthy River program is not only to
build sanitation facilities in each house, but rather to empower people and change their behavior into the cultural behavior
of clean and healthy living.
The strategy includes meeting with environmental health officers; identification of health problems exist in each of
village, especially regarding access to sanitation; further meeting with officials / village government; local government support;
agreement memorandum with the District Military Unit 1010 Rantau; and establishment of environmental health staff and
Total Sanitation Society Base (STBM) of health center in Tapin Regency.
Before the innovation, many people do Indiscriminate Defecation along the river which cause water becomes contam-
inated. After the innovation, the amount of Indiscriminate defecation practice becomes less, and switch into individual or
communal latrine, thus clean and healthy living is created.
Output in leaflet form from Tapin regent about Total Sanitation Society Base (STBM) implementation is village can
arrange budget from village funds for sanitation activities and other regulations. Indiscriminate Defecation practice is reduced,
the use of pit latrines switches into the family toilet.
Tapin river is clean because the use of pit latrine decreased. Improving access to sanitation facility was 59,47% and
62,05% (2015). There were activities that support STBM in 9 villages (2014) and 19 villages (2015). By using computers,
laptops, netbooks, smartphones or tablets that have Internet network, can access the STBM Monitoring and Evaluation.
Change of mindset and behavior of society can be encouraged by the participatory approach and adequate infrastruc-
ture. Construction of family latrines must be generated and defined authorization to society who still does Indiscriminate
Defecation on the river.

179
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

79.
Inovasi Program Keluarga Asuh One on One: Dari Keluarga Diaspora untuk
Keluarga Indonesia
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Tegal, Jawa Tengah
Unit Inovasi UPTD SMP Negeri 4 Bumijawa
Pelayanan

D
esa Sokatengah berlokasi di Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah. Desa
ini tergolong dalam kategori daerah tertinggal di Kabupaten Tegal dengan Angka Partisipasi
Sekolah (APS) yang rendah. Sasaran Gerakan Pendidikan untuk Semua adalah memastikan bahwa
pada tahun 2015 semua anak, khususnya anak perempuan, anak-anak dalam keadaan sulit, memiliki
akses untuk mengikuti dan menamatkan pendidikan dasar.
Bagi warga Sokatengah, biaya sekolah berarti bertambahnya beban rumah tangga yang dipikul
orang tua dan hilangnya kesempatan mencari uang. Anak perempuan menjadi pembantu rumah tang-
ga dan anak lelaki menjadi buruh, bekerja di ladang atau memelihara ternak. APS Sokatengah hanya
73,24% (2013). Dari 4.273 penduduk, hanya 23,94% yang menyelesaikan pendidikan SMP.
SMPN 4 Bumijawa berkolaborasi dengan Indonesian Diaspora Foundation (IDF) meluncurkan
Program Keluarga Asuh One on One. Inovasi merupakan hubungan antara satu keluarga diaspora
Indonesia yang menjadi keluarga asuh dengan keluarga miskin dengan satu anak usia sekolah yang
terancam putus sekolah. Inovasi keluarga asuh didukung pendampingan literasi keuangan, motivasi dan
wawasan hidup, akademik, transparansi dan akuntabilitas, jejaring global, dan kemitraan berbagai pihak.
Strategi inovasi meliputi identifikasi keluarga prasejahtera, diskusi perencanaan, pembentukan
kemitraan, peluncuran program pada 26 Agustus 2013. Sosialisasi, pemberian bantuan dana pendi-
dikan sebesar Rp 300.000,- per anak per bulan, pendampingan, dan kunjungan IDF ke keluarga mitra.
Interaksi keluarga asuh dengan anak asuh dilakukan melalui internet atau telepon.
Sebelum inovasi, minat masyarakat Sokatengah menyekolahkan anaknya ke SMP sangat rendah.
Setelah inovasi, masyarakat Sokatengah memiliki keinginan lebih kuat untuk menyekolahkan anaknya
dengan dibantu dana diaspora. Inovasi telah meningkatkan APS dari 73,24% (2013) menjadi 100% (2014)
dan membantu anak keluarga Pra Sejahtera yang lulus SD melanjutkan pendidikan di SMPN 4 Bumijawa.
Pertama, APS pendidikan dasar di Desa Sokatengah naik signifikan. Kedua, terdapat keluarga
mitra yang dapat meningkatkan status dari keluarga Pra Sejahtera (2013) menjadi keluarga Sejahtera II
(2015). Ketiga, peningkatan kepercayaan diri, motivasi belajar dan prestasi akademik anak asuh.
Manfaat utama inovasi adalah peningkatan APS dengan memberi kesempatan anak melanjutkan
sekolah. Anak asuh mendapatkan pendidikan literasi keuangan, bimbingan dan motivasi meraih pendi-
dikan yang lebih tinggi. Mengubah pandangan msyarakat tentang pentingnya pendidikan, meningkat-
nya kesadaran, mendorong kerja sama dan gotong royong, dan jalinan persahabatan keluarga miskin
Sokatengah dengan keluaga diaspora di luar negeri.
Pembelajaran dari inovasi adalah bantuan pendidikan berupa transfer uang, pendampingan
dan edukasi, pemberian motivasi dan spirit belajar, wawasan hidup, dan literasi pengelolaan keuangan
menjadi kunci keberhasilan.

180
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

79. One On One Foster Family


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Tegal Regency, Central Java
units of service
innovation

S
okatengah Village is located in Bumijawa District, Tegal Regency, Central Java Province. This village is categorized as
an underdeveloped area in Tegal Regency with low Education Participation Number (APS). The target of The Education
for All Movement is to ensure that in 2015 all the children, especially female and underprivileged children, have access
to conduct and finish mandatory education.
For the citizen of Sokatengah, education cost means an additional burden for household spending that is shouldered by
the parents and the disappearance of the chance to earn the money. Girls are becoming housemaid and the boys are becoming
labor, working in the field, or taking care of the livestock. The APS of Sokatengah only reached 73.24% (2013). From 4.237
citizens, there were only 23.94% who finish the middle school.
Bumijawa 4 Junior High School in collaboration with the Indonesian Diaspora Foundation (IDF) has launched the One
on One Foster Family Program. This innovation creates relations between one diaspora families of Indonesia who become a
foster family for the underprivileged family who has one child in mandatory educational age who is threatened to not finish
their education. This foster family innovation is supported by financial literacy assistance, motivation and life perspective,
academic, transparency and accountability, global network, and partnership with various stakeholders.
The strategy of this innovation involves the identification on the disadvantaged families, planning discussion, network
establishment, and program launching in August 26th 2013. Dissemination of information, educational funding in the amount
of Rp 300,000,- for every child per month, assistance, and visitation of IDF to the partner family. The interaction between the
foster family and the foster children is conducted through the internet or by phone.
Before the innovation, the interests of Sokatengah citizen on sending their kids to junior high school was very low. After
the innovation, the citizen of Sokatengah has stronger willingness to send their kids to school with the aid from diaspora fund-
ing. This innovation has increased the APS from 73.24% (2013) to 100% (2014) and helped the children from underprivileged
family who are graduated from elementary school to continue their education to SMPN 4 Bumijawa.
First, the APS number of elementary education in Sokatengah Village has improved significantly. Second, there are
partner families who are able to increase the status from Underprivileged Family (2013) to Secure Family (2015). Third, the
improvement of confidence, motivation for education, and the academic achievements of the foster kids.
The main benefits of this innovation are the improvement of APS through opening a chance to the children to continue
their education. The foster kids receive financial literacy lesson, assistance and motivation to reach a higher level of education.
This also changes the perspective of the people about the importance of education, improves the awareness, drives the teamwork
and collective work, and creates friendship between the underprivileged families in Sokatengah and diaspora families abroad.
The lessons learned from this innovation is that the educational aid in the form of money transfer, assistance and
education, educational motivation and spirit, life perspective, and financial management literacy become the key of success.

181
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

80.
Pemberdayaan Sekolah Sebagai Laboratorium Budi Pekerti Melalui Program
Langit Biru
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Tuban, Jawa Timur
Unit Inovasi UPTD SMP Negeri 3
Pelayanan

S
MP Negeri 3 Tuban sebagai sekolah unggulan daerah di Kabupaten Tuban berkomitmen mewu-
judkan lulusan yang pintar dan benar. Prioritas utama yang dikembangkan adalah pembentukan
pribadi akhlakul karimah dengan penanaman nilai-nilai agama dan budaya melalui pembiasaan
dan kurikulum terstruktur. Saat ini terlihat merosotnya komitmen masyarakat terhadap etika kehidupan
berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Pendidikan budi pekerti belum memberikan dampak pem-
belajaran yang menggembirakan. Pelanggaran norma, tata tertib, perkelahian, pelecehan eksual, dan
narkoba dianggap biasa bagi pelajar.
SMP Negeri 3 Tuban berkomitmen mewujudkan lulusan yang religius, unggul, peduli, berbu-
daya lngkungan, berprestasi akademik/non akademik, dan membentuk pribadi yang berakhlak mulia.
Program Langit Biru meliputi kegiatan religius culture dan SMS Sambung Rasa berupa kabar kepada
pada orang tua siswa.
Strategi inovasi adalah prinsip plan, do, check and action (rencana, pelaksanaan, pemantauan dan
evaluasi, dan kaji tindak lanjut), komunikasi kepada guru, orang tua, pejabat pemerintah, dan berbagai
pemangku kepentingan lainnya. Dinas Pendidikan menangani siswa anti narkoba, OSIS dan UKS. Dinas
Kesehatan menangani budaya hidup bersih dan sehat dan PHBS. Kemenag menangani kerohanian
Islam (Rohis). BLH menangani budaya bersih dan pembinaan kader lingkungan. Polri menanamkan
kedisiplinan. Pondok Ppesantren, dunia usaha, dan LSM juga turut serta. Dana kegiatan di[eroleh dari
CSR berbagai perusahaan di Kabupaten Tuban.
Sebelum inovasi, tidak ada regulasi pendidikan pribadi berkarakter dan berakhlak mulia, pemba-
ngunan partisipatif belum tumbuh, dan komunikasi murid, orang tua, dan guru kurang terpelihara, dan
pelayanan publik belum berkualitas. Sesudah inovasi, terjadi terobosan pembentukan siswa berkarakter,
budi pekerti luhur, pendidikan berakhlak mulia dan komunikasi dengan orang tua berjalan baik.
Keluaran nyata adalah terwujudnya budaya karakter/religi antara lain sholat Dhuha dan Dhuhur,
dzikir dan sholawat bersama, dan membaca Al-Quran, SMS Sambung Rasa dan BBM SEHATI (Bersama
kita Bisa Bersama Luar Biasa, Melayani Sepenuh Hati dengan Cepat, Tepat dan Akurat). Prestasi yang
diraih, SMP Negeri 3 Tuban sebagai sekolah pengembang Pendidikan Agama Islam Unggulan oleh
Kementerian Agama, berlanjut dengan tercapainya prestasi siswa sebagai juara I lomba Cerdas Cermat
Agama Tingkat Nasional Tahun 2015. Terwujudnya budaya karakter dari segi pakaian, tingkah laku/
perilaku, dan tutur kata siswa/siswi serta peningkatan perilaku membanggakan.
Manfaat inovasi adalah budaya religius, pelanggaran tata tertib rendah, partisipasi masyarakat
meningkat, dan kepercayaan masyarakat makin tinggi. Pembelajaran dari inovasi yaitu perubahan pola
pikir dan budaya kerja, serta sinergi dengan pemangku kepentingan merupakan faktor penting dalam
inovasi ini. Kegiatan yang dipantau dan dikontrol baik, partisipasi masyarakat yang tinggi, menjadi
syarat perbaikan layanan yang terus menerus.

182
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

80. Blue Sky Program


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Tuban Regency, East Java
units of service
innovation

S
MP Negeri 3 Tuban (Tuban 3 Public Junior High School) as the superior school in Tuban Regency is committed to creating
graduates who are smart and righteous. The main priorities that are developed is to create the virtuous character through
the implication of religious and cultural value and habituation and structured curriculum. Nowadays, the commitment
of society in the ethic of national and social life is seemingly low. Character education has not given any significant learning
impact. Deviations to norms and regulations, fights, sexual abuse, and drug abuse are considered normal for the student.
SMP Negeri 3 Tuban is committed to creating graduates who are religious, superior, caring, environment-centered,
academically achieved, and virtuous. The Blue Sky Program involves religious culture activities and Sambung Rasa SMS in
the form of updates to the parents.
The strategy of this innovation involves the principal of plan, do, check, and action, communication with the teacher, the
parents, government, and other stakeholders. The Department of Education handles anti-drug students, student government,
and school medical unit. The Department of Health is responsible for the healthy and clean life culture. The Department of
Religion is in charge for School Islamic Student Association (Rohis). The Department of Environment is in charge for clean
lifestyle and the development of environment leader. The Police of The Republic of Indonesia embeds discipline. Islamic boarding
school, private sector, and non-governmental organization are also involved. The funding of this activity is earned through
CSR from many companies in Tuban Regency.
Before the innovation, there was no regulation on personal character and virtuous education, the participative de-
velopment has not developed, the communication between students, teachers, and parents was not maintained well, and the
public service has not achieved the desired quality. After the innovation, there is a breakthrough on the students character
development and virtuous and righteous education, and the communication with the parents goes smoothly.
The real output from this program is the creation of religious culture and character such as Dhuha, Dhuhur, dzikir, and
Shalawat together, Quran recitation, Sambung Rasa SMS, and SEHATI BBM (Together We Can, Together We are Incredible,
Serve Fast, Right, Wholeheartedly, and Accurately). The achievements reached are SMP Negeri 3 Tuban as the development
school for the Primary Islamic Education from The Ministry of Religion, continued with the achievement of the students on
National Religion Championship in 2015. The establishment of cultured character in terms of dressing-up, behavior, and
manner of the students and the improvement of the glorious character.
The benefits of this innovation consist of religious culture, low deviation on regulation, improvement of citizens par-
ticipation, and the increase of public trust. The lessons learned from this innovation are transformation on the paradigm and
working culture, and synergy with the stakeholders are the most important factors in this innovation. Monitored and controlled
activities and high public participation are the requirement for the continuous service improvement.

183
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

81. Instagram (Instalasi Gawat Darurat Modern)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur
Unit Inovasi RSUD dr. Iskak
Pelayanan

K
abupaten Tulungagung terletak di Jawa Timur dengan jumlah penduduk sebesar 1.204.014 jiwa. Secara
administratif Tulungagung terdiri dari 19 kecamatan, 257 desa, dan 14 kelurahan. Rumah Sakit Umum
Daerah (RSUD) dr. Iskak menyediakan layanan gawat darurat bagi masyarakat Tulungagung dan menjadi
rujukan regional kegawatdaruratan kabupaten tetangga seperti Blitar, Trenggalek, dan Pacitan. Permasalahan
penanganan kegawatdarutan di RSUD Tulungagung meliputi angka kematian kurang dari 24 jam yang tinggi,
kesalahan pemilahan tingkat kegawatan, response time 11 menit dibandingkan standar pelayanan 5 menit,
dan kekurangan dokter spesialis emergency dan perawat terlatih.
Instalasi Kegawatdaruratan Modern (Instagram) diterapkan sebagai sistem pe-
layanan kegawatdaruratan yang mengutamakan kecepatan, ketepatan dan keamanan
dengan menggunakan zona respon, Patient Acuity Category, dan modern emergency
department. Instagram diterapkan mulai tahun 2013 dan diintegrasikan dengan pro-
gram pre-hospital sebagai Tulungagung Emergency Medical Services (TEMS).

Perencanaan dan pembangunan gedung IGD dimulai (2011). Operasionalisasi


sistem Patient Acuity Category (2013). Modern emergency department diterapkan
(2014). Pembagian zona pasien berdasarkan tingkat kegawatan diterapkan (2015).
Instagram diintegrasikan dengan Tulungagung Emergency Medical Services (TEMS)
menggunakan ambulans Puskesmas didukung kendaraan kepolisian dan militer seh-
ingga masyarakat dapat mengakses via telepon dan tombol kegawatdaruratan.

Sebelum inovasi, penanganan kasus kegawatdaruratan lamban. Sesudah inovasi,


pelayanan diperbaiki sehingga response time 0 menit, jumlah komplain menurun, ang-
ka kematian kurang dari 24 menjadi 2,2 permil, call center kegawatdaruratan didirikan,
dan pelayanan kegawatdaruratan telah berstandar internasional.

Sistem Patient Acuity Category, pengelompokan pasien berdasarkan tingkat ke-


gawatan, pelayanan pra-rumah sakit dengan sistem Tulungagung Emergency Medical
Services (TEMS), Ambulans TEMS, sistem call center merupakan keluaran inovasi ini
untuk menciptakan safe community.

Layanan kegawatdauratan lebih cepat, lebih mudah dan lebih aman sesuai den-
gan tingkat kegawatannya. Terdapat kepastian dan kemudahan layanan.

Pembelajaran dari Instagram adalah penurunan angka kematian pada situasi ga-
wat darurat dapat diturunkan dengan pendekatan yang tepat yaitu penggunaan te-
knologi, komitmen penyelenggara layanan, dan kerja sama dengan berbagai pihak.

184
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

81. Instagram (Modern Emergency Facility)


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Tulungagung Regency, East Java
units of service
innovation

T
he Tulungagung Regency is located in East Java with a population of 1,204,014 people. Administratively, Tulungagung
consists of 19 subdistricts, 257 villages, and 14 rural administration units. Dr. Iskak Local General Hospital (RSUD)
provides emergency service for Tulungagung residents and becomes an emergency referral regional hospital for sur-
rounding regencies such as Blitar, Trenggalek, and Pacitan.
Tulungagung RSUD emergency handling problems consist of a high number of less than-24-hour mortality, emergency
level misdiagnosis, an 11-minute response time below the 5-minute standard, and lack of emergency specialist doctors and
trained nurses.
Modern Emergency Facility (Instagram) is implemented as an emergency service system that emphasizes on speed,
accuracy, and safety through response zone, Patient Acuity Category, and modern emergency department. Instagram has been
implemented since 2013 and integrated with the pre-hospital program as Tulungagung Emergency Medical Services (TEMS).
The ER building planning and construction were started (2011). The Patient Acuity Category was started (2013).
Modern emergency department was implemented (2014). Patient Zone category based on the emergency level was applied
(2015). Instagram was integrated with Tulungagung Emergency Medical Services (TEMS) by using the health center ambulance
supported by police and military vehicles, thus, people can access it by phone and emergency button.
Before the innovation, emergency cases handling ran slowly. After the innovation, the service is improved so the response
time reached 0-minute, complaints decrease, and the mortality number decreases from 24 to 2.2 per thousand, emergency call
center is established, and the emergency service reaches international standard.
The Patient Acuity Category System, patients grouping based on emergency level, pre-hospital service of Tulungagung
Emergency Medical Services (TEMS), TEMS ambulance, call center system are the innovation outputs to create safe community.
The emergency service is faster, easier, and safer according to its emergency level. There are a certainty and ease of service.
The lessons learned from Instagram is that the mortality rate in emergency situations can be reduced through a right
approach such as technology utilization, service providers commitment, and cooperation among various stakeholders.

185
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

82. Pemanfaatan Tpa Manggar Untuk Semua


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kota Balikpapan, Kalimantan Timur
Unit Inovasi UPTD TPA Sampah Manggar Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman
Pelayanan

K
ota Balikpapan di Provinsi Kalimantan Timur berkembang pesat karena merupakan pintu gerbang
provinsi dan banyak memiliki kegiatan usaha pertambangan khususnya minyak bumi. Sebagaima-
na pemerintah daerah lainnya, Kota Balikpapan mengalami kesulitan untuk mengelola sampah.
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Manggar yang berada di Kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan
Timur, mengelola 365 ton sampah tiap hari. Sampah yang masuk ke TPA berasal dari rumah tangga,
pasar, pabrik, rumah sakit dan lain-lain.
TPA dianggap sebagai tempat yang kotor, bau dan menjijikkan. Sampah yang dibuang hanya
ditumpuk begitu saja, tidak dipilah, dan diolah. Permasalahan utama adalah banyaknya sampah yang
tertumpuk begitu saja tanpa diolah. Terjadi pencemaran udara dan lingkungan akibat penumpukan
sampah.

Pemerintah Kota Balikpapan berusaha mengubah TPA menjadi lebih baik. Inovasi meliputi
pembuatan gas methan, energi listrik, dan kompos; workshop 3R (reduce, reuse, dan recycle), wahana
bermain anak, arena otomotif ATV, motor cross, dan eduwisata.

Strategi inovasi diawali dengan hasil fermentasi sampah organik, membuat dan memanfaatkan
gas methan, penangkapan gas methan melalui air leached, pemanfaatan dana CSR, pemanfaatan gas
methan untuk penerangan lampu jalan sekitar TPA, dan menerapkan pola 3R sampah.

Sebelum inovasi, TPA Manggar jorok, bau, dan mengganggu lingkungan. Setelah inovasi, TPA
menjadi bersih, sehat, dan nyaman untuk berbagai kegiatan keluarga dan masyarakat Kota Balikpapan.

Sampah diubah menjadi gas methan dan energi listrik. Kerajinan daur ulang sampah dan wisata
edukasi. lingkungan sekitar TPA menjadi bersih dan lestari. Pengunjung ke TPA Manggar terus meningkat.

Masyarakat terbantu gas methan sebagai pengganti elpiji. Mengubah pola pikir mengenai pen-
gelolaan sampah dan menambah wawasan hidup bersih, sehat, nyaman, dan melestarikan lingkungan.
TPA layak dikunjungi untuk rekreasi dan studi banding.

Perubahan pola pikir dan budaya kerja aparat, masyarakat, dan pemangku kepentingan terjadi
karena proses mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai: menghasilkan energi alternatif, pele-
starian ekosistem, dan sarana edukasi.

186
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

82. The Use Of Manggar Final Disposal For All


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Balikpapan City, East Kalimantan
units of service
innovation

B
alikpapan City in East Kalimantan Province is growing rapidly as the provinces gateway, and it has a lot of mining
activities, especially crude oil. As other local governments, Balikpapan City faces difficulties in managing the garbage.
The Final Disposal (TPA) which is located in Manggar Urban Administration, East Balikpapan subdistrict, is managing
365 tons garbage every day. The garbage that goes into TPA comes from households, markets, factories, hospitals and others.

TPA was perceived as a dirty, smelly and disgusting place. The thrown garbage was just piled up, not sorted nor
processed. The main problem is too much garbage being piled up without being processed. There are air and environmental
pollutions because of garbage accumulation.

Balikpapan City Government attempts to change TPA to be a better place. The innovation consists of the production
of methane gas, electrical energy, and organic fertilizers; workshop on 3R (reduce, reuse, and recycle), childrens playground,
automotive arena of ATV, motor cross, and Edu tourism.

The innovation strategy is begun with the fermentation result of organic garbage, creating and utilizing methane gas,
the catching of methane gas through leached water, the CSR fund utilization, the use of methane gas for street lighting around
TPA, and implementing the scheme of 3R garbage.

Before the innovation, TPA Manggar was dirty, smelly, and disturbing the environment. After the innovation, TPA has
become a clean, healthy, and convenience place for various activities of family and society in Balikpapan City.

The garbage is converted into methane gas and electrical energy. Handycrafts are created from recycling garbage and
educational tours. The environment around TPA has become cleaner and sustainable. The visitors to TPA Manggar have
continued to increase.

The society is helped by methane gas as a replacement of LPG. The changing of mindset on garbage management and
the improving an insight of clean, healthy, and comfortable living and sustainable environment have taken place. TPA is a
recommended place for recreation and study.

The changing on mindset and working culture of apparatus, society, and stakeholders have occurred because of the process
of turning garbage into something valuable: producing alternative energy, conservation of ecosystems, and educational facilities.

187
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

83. Gerakan Maca Sauyunan (Gemas) Kota Bandung Wujudkan Masyarakat


Cerdas Mandiri
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kota Bandung, Jawa Barat
Unit Inovasi Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
Pelayanan

K
ota Bandung berada di pusat kegiatan pemerintahan Provinsi Jawa Barat, memiliki penduduk dengan
budaya membaca dan pengetahuan tentang pentingnya membaca dalam meningkatkan kecerdasan
yang rendah. Menurut data statistik resmi, masyarakat lebih memilih televisi (85,9%), radio (40,3%)
dibandingkan koran (23,5%) dalam mencari informasi. Buku belum menjadi kebutuhan prioritas masyarakat
dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Permasalahan lain, lokasi Perpustakaan Kota Bandung berada di
dekat pasar induk, jauh dari pusat kota. Pada musim hujan, perpustakaan mengalami polusi udara karena bau
dari lingkungan pasar, sehingga masyarakat enggan berkunjung.
Pemerintah Kota Bandung memperkenalkan sebuah inovasi meningkatkan budaya baca melalui
gerakan gelar baca babarengan (bersama). Berkolaborasi dengan berbagai pihak yang berusaha meng-
gelorakan budaya baca, inovasi ini bertujuan untuk mewujudkan Bandung menjadi Kota Buku Sejagat,
menuju Bandung Juara, dengan nama program Gerakan Maca Sauyunan (GEMAS). GEMAS merupakan
hasil kolaborasi Pemerintah Kota Bandung dengan berbagai perusahaan, lembaga swadaya masyarakat,
para pengajar, dan komunitas pecinta buku. Inisiatif ini menyediakan layanan informasi perpustakaan
berbasis masyarakat di berbagai lokasi taman kota, fasilitas umum, mall, dan sekolah. Dengan fasilitas
mobil unit perpustakaan keliling, library in the box, gerobak baca, dan sistem informasi perpustakaan
berbasis teknologi, inovasi ini berhasil meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap buku.
Strategi gemar baca ditekankan pada pembentukan budaya baca pribadi dan lingkungan. Per-
pustakaan merupakan sumber ilmu dan inspirasi, bukan sekedar tempat membaca buku dan informasi.
Tahapan strategi meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan kemitraan. Pembinaan budaya gemar
baca melalui berbagai jalur formal dan informal, masyarakat, pendidikan, instansional, dan perpustakaan
nasional/daerah. Kolaborasi dana partnership dilakukan Pemerintah Kota Bandung dengan lembaga
dan tokoh yang mempunyai komitmen pro pembangunan budaya baca. Pada tahun 2015, strategi
ini sudah terwujud dengan ditetapkannya Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Perpustakaan.
Selain berkolaborasi dengan perusahaan, inovasi ini berbagai pihak swasta dan masyarakat.
Sebelum inisiatif ini dimunculkan, budaya baca masyarakat Kota Bandung masih sangat rendah
dan layanan perpustakaan hanya tersedia di Perpustakaan Kota. Sesudah inisiatif ini diterapkan, budaya
baca meningkat dan layanan perpustakaan tersedia di berbagai lokasi terutama tempat keramaian.
Keluaran inovasi adalah tersedianya akses layanan perpustakaan di banyak lokasi sehingga men-
jadi lebih dekat dengan masyarakat. Fasilitas perpustakaan bisa dijangkau warga karena gratis. Juga
dipilihnya duta baca dari siswa yang mendorong keterlibatan generasi muda.
Manfaat inovasi ini adalah peningkatan minat dan budaya baca masyarakat, pemberdayaan
masyarakat dan komunitas pengelola perpustakaan, perubahan pola pikir masyarakat terhadap fungsi
membaca, melimpahnya bahan bacaan dalam membangun karakter bangsa dan terbangunnya sinergitas
program melalui kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat.

188
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

83. Reading Movement In Concert (Gemas)


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Bandung City, West Java
units of service
innovation

B
andung City is located at the heart of the government of West Java Province that has a population with low under-
standing in reading and the importance of reading to improve the intelligence. According to the official statistic data,
the people prefer television (85,9%) and radio (40,3%), rather than newspaper (23,5%) in order to find information
Books have not been a priority needs for the people compared to other necessities. Other problems, the location of Bandung
City Library is rather close to the central market and far from the heart of the city. On the rainy season, the library experiences
air pollution from the smell that is coming from the market, so people are not willing to visit.

Bandung City Government introduces an innovation to increase the reading culture through the movement of reading
together. In collaboration with many stakeholders who are attempting to increase the reading culture, this innovation is purposed
to make Bandung the Universe Book City, towards Bandung Juara, under the name of Reading Movement in Concert (GEMAS).
GEMAS is the result of collaborations between the Government of Bandung City with many companies, NGOs, teachers, and
book lover communities. This initiative provides information system based on the citizen in many locations in the city gardens,
public facilities, malls, and schools. With the car as the facility of a mobile library unit, a library in the box, glass wagon, and
library information system based on technology, this innovation has succeeded in increasing publics devotion towards books.

The strategy towards interests in reading emphasizes the personal and environment reading culture. A library is the
source of knowledge and inspiration, not merely a place to read books and information. The strategic steps involve planning,
organizing, and partnership. The establishment of reading culture is conducted through various formal and informal tracks,
public, education, institutions, and national/local library. The collaboration of funding partnership is conducted by the Gov-
ernment of Bandung City with institutions and figures who have the commitment to reading culture development. In 2015,
this strategy has been realized with the release of Local Regulation on Library Management. Other than collaboration with
companies, this innovation is also collaborating with many private stakeholders and society.

Before the existence of this innovation, the reading culture of Bandung City citizen was so low and the library service
only existed in the City Library. After the initiative, reading culture is increasing and library service has been provided in
many locations especially in the crowded ones.

The output of this innovation is the provision of the access to library service in many locations that is closer to the
citizen. Library facilities can be reached by public because it is free. Reading ambassador is also selected from the students in
order to drive the participations of youth.

The benefit of this innovation is shown by the increase of interest and reading culture among the citizen, citizen de-
velopment, and library management community, change in public perspective towards the function of reading, abundance of
reading material in developing national character, and the establishment of the synergy of the program through collaboration
and citizen development.

189
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

Beberapa pembelajaran yang dapat diambil sebagai berikut. Upaya peningkatan minat baca dapat
dilakukan dengan program berbasis komunitas. Penggunaan teknologi seperti layanan pengembalian
buku pinjaman menggunakan SMS gateway, mendorong efektivitas perpustakaan sehingga masyarakat
pembaca dapat menikmati buku yang ada dengan baik.

190
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

There are some lessons that can be learned such as the development attempt towards reading culture can be conducted
through the community-based program. The use of technology such as book return service via SMS gateway that drives the
effectivity of the library so people would enjoy the book better.

191
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

84. From Zero To Hero: Membangun Generasi Cinta Sehat di Sekolah yang Siap
Membangun Negeri : Tinjauan program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di
Puskesmas Talagabodas Kota Bandung
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kota Bandung, Jawa Barat
Unit Inovasi Dinas Kesehatan
Pelayanan

P
uskesmas Talagabodas berada di w ilayah Kota Bandung. Di sekolah-sekolah terdapat Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) untuk meningkatkan kesehatan anak usia sekolah dengan menjadikan gaya hidupo sehat
sebagai paradigm. Akan tetapi kegiatan UKS belum memperlihatkan prinsip hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik belum memenuhi harapan. Perilaku hidup bersih dan sehat belum mencapai sasaran
dan tingkat yang diinginkan. Sarana dan prasarana masih terbatas, pelaporan belum teratur, dan komitmen
rendah. Kondisi ini diperburuk dengan pendanaan puskesmas dan sekolah yang sangat terbatas.
Puskesmas Talaga Bodas memperkenalkan inisiatif From Zero to Hero yaitu membentuk Tim UKS
Tingkat Kecamatan yang diketuai oleh Camat Lengkong dan mengajak partisipasi perusahaan untuk
mendanai lewat program Corporate Social Responsibility (CSR). Inisiatif ini unik dan kreatif karena
memiliki sistem yang berbeda dengan yang selama ini ada. Pertama, menyelenggarakan lomba setahun
sekali. Kedua, memanfaatkan dana CSR dari bebrbagai perusahaan terkemuka. Ketiga, merenovasi
ruang Sekretariat UKS Kecamatan Lengkong. Keempat, mengajak seluruh sekolah berpartisipasi dalam
program UKS. Kelima, mengalokasikan dana kesehatan swadaya anak sekolah dengan iuran Rp 1.000
sehari untuk setiap orang. Keenam, memebuat pojok Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
sebagai sarana rujukan yang nyaman untuk para remaja bisa berkonsultasi di Puskesmas Talagabodas.
Sejak tahun 2013, dilakukan upaya mendorong UKS melalui pembinaan anak sekolah secara
terintegrasi antara puskesmas dan sekolah. Dilakukan advokasi untuk ikut serta dalam perlombaan.
Mendorong penciptaan dokter kecil dan kader kesehatan remaja. Membentuk koordinator sekolah
sehat. Melaksanakan studi banding dengan adopsi pendekatan ATM (amati tiru modifikasi. Pengenalan
permainan ular tangga raksasa untuk mengajarkan inovasi.
Meningkatnya perilaku hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik. Juga menciptakan lingkun-
gan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan
optimal. Setelah ada inovasi From Zero to Hero, telah banyak prestasi yang diraih sekolah-sekolah di
Kecamatan Lengkong baik di tingkat daerah maupun nasional.
Keluaran yang paling berhasil adalah adanya pendekatan baru dalam pengelolaan UKS. Diman-
faatkannya teknologi informasi (WhatsApp group) dan partisipasi seluruh pihak yang terlibat. Cukup
banyak prestasi pembinaan sekolah yang diraih SD, SMP, dan SMA selama tahun 2013-2015 pada
tingkat Kota, Provinsi, dan Nasional.
Manfaat yang dihasilkan meliputi perbaikan sarana dan prasarana serta peningkatan derajat
kesehatan peserta didik dan peningkatan kualitas puskesmas dan sekolah di wilayah lain
Kunci keberhasilan yaitu komitmen kuat, semangat juang tinggi, keinginan untuk maju, kemitraan,
dan berwawasan ke depan. Pemanfaatan dana dari perusahaan menjadi salah satu kunci sukses kegiatan.

192
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

84. From Zero To Hero


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Bandung City, West Java
units of service
innovation

W
inongo TalagaBodas Health Center is located in Bandung city. In schools, there is School Health Service (UKS)
to improve the health of school-age children to make healthy lifestyle as a paradigm. However, the UKS activities
have not demonstrated principles of healthy life and students health status has not qualified as how it should
be. Clean and healthy living behavior has not reached the target and the expected level. Facilities and infrastructure are still
limited, regular reporting is unmanageable and low commitment. This condition is getting worse caused by limited funding
of Health Centre and schools.

Talaga Bodas Health Centre introduces idea From Zero to Hero to create UKS Team in subdistrict Level, led by a leader
of Lengkong and invites the participation of company to fund the program through Corporate Social Responsibility (CSR).
This idea is unique and creative because it has a different system than the previous system. First, held competitions once a
year. Second, utilize CSR funding from some leading companies. Third, renovate UKS secretary room of Lengkong subdistrict.
Fourth, invite all schools to participate in UKS program. Fifth, allocate self-supporting health funds of children school with a
contribution of 1,000 rupiahs a day for each person. Sixth, create Youth Health Care Services (PKPR) as convenient reference
facility for teenagers to check their healthiness at Talagabodas health center.

Since 2013, some efforts have been done to encourage UKS through the development of an integrated children school
between health centers and schools. Advocating is done to participate in the competition. Encourage in forming the junior
high-school doctor and youth health team. Establish a healthy school coordinator. Carry out study tour with ATM approach
(observe imitate modification. Introduce the giant snakes and ladders game in teaching about innovation.

The improvement in health behavior and students health status. Also creating a healthy school environment thus it is
possible to make harmonious and optimal growth and development. After having From Zero to Hero idea, many achievements
has been reached by many schools in the Lengkong subdistrict either at regional or national levels.

The output of the most successful activity is a new approach to managing UKS has established. Information technol-
ogy (WhatsApp group) and the participation of all society get involved. Quite a lot of achievements have been reached by
elementary school, junior high school, and senior high school during years 2013-2015 at a city, province and national levels.

The benefits made by this program include the improvement of infrastructure and health status of the students and
increasing the quality of health centers and schools in other regions

Keys of success are a strong commitment, fighting spirit, desire to move forward, partnerships, and forward-looking.
Utilization of funds from the company becomes one of the keys to success.

193
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

85. Omaba (Ojek Makanan Balita) Dan Cooking Center


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kota Bandung, Jawa Barat
Unit Inovasi Puskesmas Riung Bandung
Pelayanan

K
elurahan Cisaranten Kidul berada di Kecamatan Riung Bandung, Kota Bandung. Puskesmas Riung
Bandung meupakan unit pelayanan kesehatan yang melayani penduduk Kelurahan Cisaranten.
Kasus gizi buruk merupakan permasalahan utama di kelurahan tersebut, pada tahun 2013 ditemu-
kan 22 kasus gizi buruk, 20 kematian bayi dan 1 kasus kematian ibu. Kualitas perumahannya memiliki
komposisi rumah sehat (46,29%) dan rumah di bawah standar (53,71%). Kondisi kesehatan rumah ini
diperburuk dengan kondisi kepala keluarga yang miskin sebesar 35,85 dan kepemilikan kartu Jaminan
Kesehatan Masyarakat (jamkesmas) sebesar 38,91%.
OMABA (Ojek Makanan Balita) dan Cooking Center (tempat pembuatan makanan) merupakan
inovasi penanggulangan gizi buruk yang dilakukan Puskesmas Riung Bandung. OMABA memastikan
makanan dikirim menggunakan motor ke Posyandu, dimakan oleh balita sasaran dan juga memvalidasi
data berat badan dan tinggi badan/panjang badan balita dan dibantu oleh Petugas Gizi Puskesmas Riung
Bandung. Menu yang dibuat terjamin keamanan (tanpa MSG dan pengawet) dan kebersihannya terjamin
karena dibantu dan dibina oleh relawan gizi dari lulusan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Bandung.
Strategi pendistribusian dan pemberian makanan dilakukan secara langsung oleh OMABA ke
rumah balita sasaran, dengan tujuan untuk memastikan bahwa makanan tersebut dikonsumsi sampai
habis oleh balita sasaran.Selain itu adanya pembinaan dengan pelatihan memasak serta pelatihan kon-
seling gizi kepada para kader di setiap RW untuk meningkatkan pengetahuan gizi. Dari segi menu selalu
diadakan evaluasi setiap sebulan sekali sesuai kesukaan balita agar pemberian makanan ini optimal.
OMABA bertujuan memberikan makanan sehat dan bermutu secara merata kepada bayi dan balita.
Pada tahun 2015, inovasi ini memperoleh bantuan dana dari salah satu perusahaan besar.
Sebelum inovasi, masih banyak terjadi kasus gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Riung Band-
ung. Sesudah inovasi, terjadi perubahan signifikan balita sehat, diminati masyarakat, sinergi pendanaan
pemerintah dan swasta, kesehatan bayi dan balita makin baik, dan minat masyarakat datang ke Pusk-
esmas makin besar.
Berkurangnya kasus gizi buruk di Kelurahan Cisaranten Kidul, indikator hasil pemulihan kesehatan
yang baik, peningkatan balita datang ke Posyandu dengan berat badan naik 75% tahun 2015, perbaikan
gizi balita, dan kolaborasi pemberdayaan masyarakat.
Perbaikan status gizi balita, pemberdayaan masyarakat untuk menangani masalah kesehatan
masyarakat khususnya penanggulangan gizi buruk. Sinergi petugas, pemangku kepentingan, dan pakar,
menentukan keberhasilan inovasi ini. Edukasi kepada masyarakat/kader penting dalam mendorong
pelayanan berkualitas, efisien, dan efektif. Pengenalan konsep baru, adaptasi, dan inovasi dinamis,
dari proses ATM (amati, tiru, dan modifikasi) terbukti mampu menyelesaikan permasalahan gizi buruk.

194
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

85. Omaba (Children Food Delivery) And Cooking Center


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Bandung City, West Java.
units of service Riung Bandung Health Centre,
innovation

P
robolinggo Cisaranten Kidul Urban Administration in Riung Bandung subdistrict, Bandung city. Riung Band-
ung health center is a health service unit for the society of Cisaranten Urban Administration. Malnutrition
is a major problem in the Urban Administration, in 2013 found 22 cases of malnutrition, 20 cases of infant
mortality and 1 case of maternal mortality. The quality of residential area has a healthy home composition (46.29%)
and houses under standard level (53.71%). Health condition of the residential area was getting worst because of the
poor condition of a family leader about 35.85 and ownership of Community Health Insurance card (health card)
amounted to 38.91%.

OMABA (Children Food Delivery) and Cooking Center (food kitchen) are an innovation to fix malnutrition
by Riung Bandung Health Center. OMABA assures food delivered by motorcycle to Postnatal Health Care, eaten by
children under 5 years and validate the data of childrens weight and height helped by Postnatal Health Care worker.
The food menu is health (no MSG and preservative) and the cleanness is secure because of the help from Nutrition
Volunteers graduated from Health Polytechnic (Poltekkes) in Bandung.

Distribution strategy and feeding food are done directly by OBAMA to children house, in order to ensure that
the food is all consumed by children. Besides, there are cooking training and nutritional counseling training for cadres
in every Neighborhood Association to improve the nutritional knowledge. There is also an evaluation for food menus
once in a month based on children favorite food. OMABA aims to provide healthy and high-quality food evenly for
babies and kids under 5 years old. In 2015, this innovation obtains funding from one of the big companies.

Before the innovation, there were still many malnutrition problems happened in Riung Bandung Health Center.
After the innovation, there are a significant change for society, such as health children under 5 years old, interested in
society, funding synergy from government and a private company, the health of babies and kids increased, and society
interest to join Prenatal Health care get higher.

Malnutrition problem is decreased in Cisaranten Kidul Urban Administration, the result indicator of health
recovery get better, the level of children comes to visit Prenatal Health Care is increased, children nutrition improvement,
and collaboration of society empowerment.

The recovery of children nutrition, empowerment of society in handling health problem especially prevention from
malnutrition. The synergy from worker, stakeholders, and expert, determines a successfulness of this innovation. Giving
education to society is important to support a quality, efficient and effective health center service. The introduction of
a new concept, adaptation, and dynamic innovation of the ATM (observation, imitation, and modification) proves as
the capable way in solving the problems of malnutrition.

195
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

86. Candu Asmara (Becak Posyandu Angkutan Swadaya Masyarakat)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kota Banjar, Jawa Barat
Unit Inovasi UPT Kelurahan Mekarsari
Pelayanan

K
elurahan Mekarsari merupakan salah satu dari 9 Kelurahan yang ada di Kota Banjar, Provinsi Jawa Barat.
Penduduk Mekarsari terbanyak di Kota Banjar, yaitu 17.484 jiwa dengan 5.137 KK. Mekarsari berada
di dataran rendah dengan posisi di pusat kota, maka persebaran penduduk sangat padat dan berada
di pemukiman gang sempit. Sebagian besar masyarakat menjadi pedagang mikro dan kecil, berkehidupan
dengan ekonomi pas-pasan bahkan cenderung kekurangan.
Masalah utama yang dihadapi masyarakat, yaitu transportasi. Keberadaan rumah di gang menyulitkan
mobil masuk. Ketika ada ibu hamil yang akan melahirkan di waktu tengah malam, masyarakat merasa kesulitan
karena hanya becak yang bisa masuk lokasi perumahan dan membawa sang ibu ke rumah sakit atau bidan.
Posyandu yang ada di kelurahan belum banyak diminati oleh masyarakat, karena terkesan kurang menarik.
Masyarakat belum menyadari arti penting perkembangan anaknya sehingga enggan melakukan penimbangan,
pengukuran tinggi badan, dan pemberian imunisasi dasar di posyandu.
Beranjak dari kebutuhan alat tranportasi yang mendesak ketika ada ibu hamil yang akan melahirkan
dan perlu diantar ke tempat persalinan, pada tahun 2010, dengan gotong royong membeli sebuah becak
diberi nama CANDU ASMARA (Becak Posyandu Angkutan Swadaya Masyarakat). Becak disewakan kepada
masyarakat dengan setoran Rp. 2000,- /hari. Uang hasil sewa becak dikumpulkan untuk kebutuhan posyandu
dan bahkan dapat menambah jumlah becak menjadi 4 becak di tahun 2015. Becak dapat digunakan oleh
masyarakat sebagai posyandu mobile yang bermanfaat untuk melayani pasien posyandu yang tidak dapat
datang pada hari buka posyandu dan sebagai ambulance posyandu dan alat transportasi kearifan lokal.
Becak ini didesain supaya mudah dikenal dan diingat, dilukis yang menarik, dilengkapi lampu sirine, pengeras
suara, kotak P3K, alat penimbangan bayi, dan badan becak dicat berwarna putih sehingga tampilan becak
semakin menarik seperti mobil ambulance.
Masyarakat menelepon tukang becak dengan nomor telepon yang telah disebar di masyarakat. Di
tengah malam sekalipun jika mendapat panggilan. segera becak meluncur ke titik sasaran, siap mengantar
ke tempat tujuan. Ketika akan pulang pun masyarakat dapat menghubungi kembali untuk diantar ke rumah.
Becak juga digunakan untuk Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Setelah 5 tahun, fungsi becak tidak sebatas
untuk mengantar masyarakat ke tempat layanan medis, tetapi berfungsi sebagai ambulance. Pengemudi
becak mengumumkan rencana kegiatan posyandu besok sebagai undangan. Becak sebagai ambulance dan
alat angkutan, telah membantu masyarakat di gang dalam menyediakan alat angkutan bagi ibu-ibu dan lansia
yang membutuhkan
Sebelum ionovasi, masyarakat yang tinggal di gang sulit memperoleh alat angkutan untuk berangkat
ke rumah sakit, psyandu, atau bidan. Setelah inovasi, setiap orang khususnya para ibu hamil dan lansia yang
tinggal di gang dan membutuhkan alat angkutan, dapat menggunakan becak. Dampak positif, pemanfaatan
posyandu meningkat, tersedianya angkutan becak siaga, dan mengurangi pengangguran.
Tersedianya alat angkutan ibu hamil dan orang sakit yang tinggal di gang untuk dirawat ke rumah sakit
dan bidan. Inovasi sederhana data memecahkan masalah sosial dan kesehatan masyarakat. Perubahan tidak
haru menunggu campur tangan pemerintah namun bisa dilakukan dengan gotong royong masyarakat. Pen-
anganan masalah akan berhasil jika sesuai kebutuhan lingkungan, kearifan lokal, biaya murah, dan merakyat.

196
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

86. Candu Asmara (Governmental Pedicab Transportation To Paternal Health Center)


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Mekarsari Urban Administration, Banjar City, West Java
units of service
innovation

M
ekarsari Urban administration is one of the 9 Unit Administrations in Banjar city, West Java Province.
Mekarsari population in Banjar is up to 17.484 people with 5,137 households. Mekarsari located in the
lowlands and the position is in the center of the city, the distribution of the population is very dense and
located in a residential alley. Most people become micro and small sellers, living with average-tend-lack economy level.
The main problem confronted by society is transportation. The location of the house in a small alley makes it
difficult for cars to pass by. When there is pregnant woman wants to give birth at midnight, it is difficult for people
to bring the mother to hospital or midwife because the access into the house can only pass by pedicab. There is only a
few of Prenatal health care in the location, because it does not seem interesting to society. The society has not realized
the important aim of children growth, thus they rarely do weight and height measurement, and the provision of basic
immunization in Prenatal Health Care.
Starting from the crucial transportation needs for a pregnant woman who gave a birth and need a ride to the
hospital, in 2010, with the help of people, they bought a pedicab named CANDU ASMARA (Governmental Pedicab
Transportation to Paternal Health Center). Pedicab rent to society with a deposit of Rp. 2000, - / day. The money from
the rental pedicab gathered for Prenatal Health Center needs and may even increase the number of pedicabs into 4
pedicabs in 2015. The pedicab can be used by public as a Prenatal Health Center mobile to serve the patients who
cannot come in working time and also as ambulance and local transportation. The pedicab is designed to be easily
recognized and remembered, painted attractively, equipped with lights sirens, loudspeakers, P3K box, weighing tool for
babies and pedicab bodies painted with all white so that it looks more like an ambulance.
The society calls pedicab driver using existed phone number. Even in midnight, if there is urgent call, the pedicab
driver directly come toward the target place and ready to drive toward destination place. When, they would like to go
back home, the driver is also ready to pick up and deliver people. Pedicab is also used for School health care (UKS).
After 5 years, the pedicab task is not only for delivering society to medical place, but also has a function as an ambu-
lance. The pedicab driver informs the Prenatal Health Center schedule in form invitation. Pedicab as an ambulance
and transportation has helped society who live in alley providing transportation for women and elderly.
Before the innovation, society who live in the small alley is difficult to get transportation to the hospital, Prenatal
Health Center, or midwife. While, after the innovation, everyone especially pregnant women and elderly who live in
an alleyway and need transportation, can use the pedicab. The positive impact of this innovation is the function of
Prenatal Health Center increase, full-time pedicab transportation is ready, and decrease unemployee.
There is transportation to the hospital or midwife for pregnant women and patient who live in an alley. This
simple data innovation can fix social and health problem in society. The change should not wait for the government
help; however it can be done by the help and togetherness from society. The problems solution will be successful if it is
suitable to environment needs, local creativity, cheap price, and populist.

197
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

87. Sanitasi Layak Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan
Unit Inovasi Dinas Pekerjaan Umum
Pelayanan

P
ertumbuhan penduduk Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang sangat cepat terutama di
wilayah perkotaan berdampak serius terhadap penurunan daya dukung lingkungan. Pada
tahun 2014 hanya 87,20% rumah tangga di Kota Banjarbaru memiliki satisasi layak. Sejak
tahun 2009, Pemerintah Kota Banjarbaru telah berupaya menanggulangi permasalahan sanitasi
di lingkungan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang tidak layak.MBR adalah kategori
rumah tangga yang mempunyai penghasilan maksimum Rp. 1,5 juta per tahun. Kegiatan pem-
bangunan Mandi Cuci Kakus (MCK), MCK+ ataupun WC di lingkungan MBR dianggarkan setiap
tahun oleh Pemerintah Kota namun perkembangannya belum memuaskan.
Masalah utama adalah kesulitan memperoleh lahan untuk proyek pembangunan sanitasi.
Hal ini terkendala oleh anggaran terbatas, karakter sebagian masyarakat MBR yang sulit diajak
bekerjasama dan sulit menerima perubahan, masyarakat yang belum teredukasi dengan baik
mengenai pentingnya sanitasi yang layak, dan penyebaran MBR di Kota Banjarbaru tidak merata.
Warga menolak pembangunan infrastruktur sanitasi karena bisa menimbulkan bau dan gangguan
kesehatan. Di tahun 2014, Dinas Pekerjaan Umum Kota Banjarbaru melakukan inisiatif dalam me-
nentukan skala prioritas lokasi MBR yaitu perancangan sistem penentuan skala prioritas berupa
pengumpulan data rumah yang sudah/belum bersanitasi layak.
Strategi inovasi terdiri atas kegiatan merencanakan lokasi infrastruktur sanitasi, memutuskan
skala prioritas titik lokasi pembangunan, memulai pendekatan kepada masyarakat, pendekatan
informal dengan mengadakan pertemuan lanjutan dengan warga untuk membahas rencana, dan
follow up pasca pertemuan informal tersebut.Setelah tahapan rencana aksi dilaksanakan, peker-
jaan fisik dan pengawasan pekerjaan dilaksanakan sebagaimana pekerjaan proyek infrastruktur
biasa dengan menggunakan penyedia jasa.Apabila kelompok masyarakat berhasil menggerakkan
warga untuk mengerjakan pembangunan infrastruktur sanitasisecara swakelola, maka merekalah
yang bertindak sebagai penyedia jasa.
Pemerintah Kota dihadapkan pada sulitnya perolehan data teknis dilapangan mengenai
rumah tangga yang belum memiliki sanitasi yanglayak. Dari data yang diambil pada tahun 2014,
terdapat sekurangnya 8.447 rumah dari 58.525rumah di Banjarbaru yang tidak bersanitasi layak.
Disebut tidak bersanitasi layak karenawarga tersebut tidak memiliki WC sendiri, masih menggu-
nakan WC cubluk, melakukan BAB dikebun ataupun sungai/jamban.Ada 8.447: tidak memiliki
WC sendiri (1.469), WC cubluk (406), BAB di kebun (389), dan BAB di sungai/jamban (6.183).
Keluaran: hibah tanah diperoleh luas lahan yang sudah dibangun sejak tahun 2009
s/d 2015 adalah 3.950 m2. Dengan harga permeter persegi Rp. 200.000,- maka terjadi
partisipasi sebesar Rp.790.000.000,- (tujuh ratus sembilan puluh juta rupiah). Jumlah
warga yang menghibahkan tanah adalah 79 jiwa.Hasil dari pengumpulan data dapat
dipetakan rumah-rumah yang masih belum memiliki tempat BAB dan tidak menggu-
nakan tangki septik.

198
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

87. Proper Sanitation For People With Low Income


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Banjarbaru City, South Kalimantan Province
units of service
innovation

T
he population growth in Banjarbaru, South Kalimantan, is very rapid, especially in urban areas, this have a
serious impact on the decrease in the environmental support potencies In 2014, only 87.20% of the households
in Banjarbaru has proper sanitations. Since 2009, the Banjarbaru government has sought to address the san-
itation problem in Low-Income Communities (MBR). MBR is a category of households with a maximum income of
Rp1.5 million per year. The budget for the activities to build places for public bathrooms (MCK) or toilet in the MBR
areas, is given every year by the city government, but the development is not yet satisfying.
The main problem is the difficulty of obtaining land for the construction of sanitation. It is constrained by the
limited budget, the character of MBR people who are difficult to work with and also hard to adapt to change, people have
not been educated properly about the importance of proper sanitation, and the uneven spread of MBR in Banjarbaru.
The people refuse the sanitation infrastructure because it can cause bad smell and health problems.
In 2014, the Public Works Department of Banjarbaru, took the initiative in determining priorities of the MBR
location, by designing a system to gather data on houses that still does not have proper sanitations.
The innovation strategy consists of activities to plan sanitation infrastructure locations, decide the priority point
of the construction site, make an approach to the public, informal approach by holding a meeting with residents to
discuss the plan, and the follow up after the meeting is done. After the action planning stage is done, physical work and
supervising is carried out just like other infrastructure projects by using the service provider. If the community groups
are able to persuade people to build the sanitation infrastructures independently, in this case, they are considered to
be the service provider.
The city government is faced with the difficulty in technical data acquisition concerning the households that
have not yet have proper sanitation. From the data taken in 2014, there were at least 8.447 houses from 58.525 houses
in Banjarbaru that still does not have proper sanitations. Its being called improper sanitations because these people
still dont have their own toilets at home, they still use old fashioned toilets, defecate in the yard or river. Here is the
data from the 8.447 houses; dont have their own toilets (1.469), old fashioned toilets (406), defecate in the yard (389),
and defecate in the river (6.183).
Since 2009 to 2015, the building has been done in the large area of land donated, 3.950 m2. With the price of
Rp200.000 per square meter, therefore, the whole amount is Rp790.000.000,- . The number of people who donated
the land is 79 people. From the data gathered, it is known which houses that still dont have toilets and ones that dont
have the septic tank yet.

199
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

Kondisi infrastruktur sanitasi yang ada dalam kondisi baik danterbangunnya infra-
struktur sanitasi baru. Keberadaan data dasar untukmenjadi tolak ukur penghitungan
pencapaian dan pembuatan standar pelayanan publik sangat penting. Keterlibatan ak-
tif struktur pemerintahan pada tingkatan paling bawah (aparat Kelurahan dan Ketua RT/
RW) sangat membantu dalam upaya sosialisasi, memberikan pemahaman kepada mas-
yarakat tentang tujuan dan manfaat program sanitasi. Partisipasi aktif masyarakat men-
jadi faktor kunci untuk memecahkan permasalahan yang ada. Hibah lahan warga untuk
pembangunan proyek sanitasi sebagai hasil dari pendekatan secara persuasif dapat
dijadikancontoh nyata kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan.
Hal paling pokok danmendasar dari kegiatan berbasis masyarakat adalah keterlibatan
warga secara langsung sehingga mereka dapat merasakan manfaat sebesar-besarnya.

200
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

The sanitation infrastructures are in good conditions and the building of the infrastructure is done well. The
existence of basic data becomes the benchmark calculation and that the making of public service standard is very
important. The active involvement of governmental structure from the lowest level (urban administration staff and
head of neighborhood associations) is very helpful in disseminating the information, giving understanding to people
about the aim and benefit of the sanitation programs. Peoples active participation has become the main key to solving
problems. The donated land for building the sanitation project is seen as a persuasive approach and can be an example
of the evident cooperation between the government and people in building the area. The most basic thing in activities
relating to society is the participation of the people directly so that they can feel the biggest benefit.

201
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

88. E-Reporting Pengendalian Pembangunan,


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kota Cimahi, Jawa Barat
Unit Inovasi BAPPEDA
Pelayanan

C
imahi adalah salah satu kota di Jawa Barat. Untuk menjalankan pembangunan yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, pengendalian, pengawasan, dan pelaporan,
diperlukan komunikasi intensif antar unit pemerintah kota. Masing-masing unit kerja yang ada
di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi berjalan sendiri dan tidak terkoordinasi karena sistem informasi
belum diintegrasikan dan tidak bersinergi satu sama yang lain. Akibatnya adalah keterlambatan waktu
tanggap penanganan masalah, keterbatasan layanan informasi, besarnya biaya pelaporan, lamanya
waktu penyelesaian laporan, menumpuknya berkas, sulitnya menemukan rekam jejak, dan sulitnya
melakukan evaluasi pelaksanaan program pembangunan karena ketidaktersediaan data.
Kota Cimahi memperkenalkan sebuah inovasi bernama E-Reporting Pengendalian Pembangunan
Kota Cimahi. Program ini merupakan aplikasi cepat, tepat, dan akurat untuk membantu jajaran Pemer-
intah Kota Cimahi dalam mengelola, mengendalikan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan pada
masing-masing unit kerja. Aplikasi berbasis web (web based) ini aman dan memberikan kemudahan
saat instalasi, perawatan, dan pengoperasian. Inovasi ini memudahkan pengelolaan data, memperce-
pat layanan informasi dan pelaporan baik internal, eksternal maupun kepada pemangku kepentingan
dengan menciptakan pelaporan berkualitas didukung data yang akurat.
Strategi inovasi meliputi pemodelan bisnis dengan dokumentasi tugas pokok fungsi unit, analisis
informasi, dan identifikasi fungsi bisnis. Arsitektur sistem dan teknologi, kebutuhan arsitektur berupa
data, aplikasi, dan teknologi dirancang dengan baik. Strategi implementasi meliputi penyiapan sumber
daya manusia, pelatihan, koordinasi, sosialisasi, dan pengembangan berkelanjutan.
Sebelum inovasi e-reporting, pelaporan berjalan lamban dan masih dilaksanakan secara manual
karena data tidak tersedia dengan baik dan pengarsipan laporan kurang teratur. Sesudah implementasi
e-reporting, data tersedia dan pembuatan pelaporan berjalan cepat dan akurat. Demikian juga koordinasi
dengan berbagai aplikasi lain di lingkungan Pemerintah Kota Cimahi meningkat. Hal ini menimbulkan
kenyamanan dan kepuasan kerja dalam pembuatan laporan pengendalian pembangunan, dan meng-
hasilkan laporan yang berkualitas.
Keluaran yang paling berhasil dari E-Reporting Pengendalian Pembangunan yaitu peningkatan
proses pengelolaan rencana kerja, kualitas realisasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan kegiatan
berbasis teknologi informasi. Keluaran dari proses ini memiliki kualitas yang profesional, efisien, efek-
tif, transparan, akuntabel, dan partisipatif. Terjadi hubungan interaktif antar berbagai unit termasuk
komunikasi eksekutif dan legislatif.
Manfaat utama adalah pembuatan e-reporting yang berjalan cepat-tepat-akurat, rencana dan
pelaksanaan kegiatan tepat waktu, memperpendek waktu pelaporan, mengurangi berkas-berkas laporan,
memudahkan akses, dan memperlancar kegiatan pemantauan, evaluasi, pengendalian, pengawasan,
dan pelaporan. Keberhasilan e-reporting meningkatkan kualitas pelayanan publik menjadi lebih efisien,
efektif, transparan, dan aman.

202
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

88. E-Reporting On Development Control,


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Cimahi City, West Java
units of service
innovation

C imahi is one of the cities in West Java. In order to run the development that consists of planning, execution, monitor-
ing, evaluation, control, supervision, and report, intensive communication between city government units is highly
needed. Every working unit in the scope of Cimahi City Government work by itself and not well-coordinated due to
the unintegrated information system that is not in synergy with each other. The consequence of this problem is the delay on
response in addressing problem, limited information service, high reporting cost, long duration of problem solving, piling-up
documents, track record tracing difficulties, and difficulties in development program implementation due to data insufficiency.

Cimahi City introduces an innovation called E-Reporting On Development Control, Cimahi City. This program is a
fast, effective and accurate application that helps the Government of Cimahi City in managing, controlling, supervising, and
evaluating the activities in every working unit. This web-based application is safe and giving them easiness on the installation,
maintenance, and operation. This innovation simplifies data management, accelerates information service and reports both
for internal and external and to the stakeholders through high-quality reports that are supported by accurate data.

The innovation strategy consists of business modeling through documenting main job description of every function
of the unit, information analysis, and business function identification. The system and technology architecture, architecture
requirements in the form of data, application, and technology are created well. The strategy implementation consists of human
resources preparation, training, coordination, dissemination of information, and sustainable development.

Before the innovation of e-reporting, the report went slowly and conducted manually due to the insufficient data and
unorganized report filing. After the implementation of e-reporting, the data is provided and the report making goes fast and
accurate. Same goes to the coordination with other applications in the Government of Cimahi City that is increasing. This
improvement creates convenience and satisfaction of work in writing a report, controlling the development, and resulting
high-quality report.

The most prominent output of the E-Reporting On Development Control, Cimahi City, is the improvement in working
plan management process, the quality of activitys implementation, and activity reports based on information technology.
The output of this process has professional, efficient, effective, transparent, accountable, and participative quality. Interactive
relations between units have also occurred including communication between executive and legislative.

The main benefit is the establishment of e-reporting that is conducted fast, effective, and accurate, planning and im-
plementation of the activities right on time, reducing the amount of time needed for the report, decreasing the document pile,
simplifying the access, and helping the supervision, evaluation, control, and report activities. The success of e-reporting has
improved the quality of public service to be more efficient, effective, transparent, and safe.

203
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

Pembelajaran yang dapat dipetik adalah pembaharuan data harus terus menerus dilakukan.
Dilakukan peningkatan dalam berbagai aspek meliputi sinergi dengan aplikasi lain, pelatihan petugas,
keamanan data, kepatuhan dan kedisiplinan pengelola e-reporting, pemeliharaan sarana dan prasarana
secara berkala dan teratur, meminimalkan risiko, pengarsipan yang lebih teratur, serta layanan cepat
dan berkualitas.

204
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

The lesson that can be learned from this is that data renewal needs to be conducted continuously. Improvement in
every aspect has to be done including synergy with other applications, officer training, data security, obedience and discipline
of e-reporting officers, routine and frequent maintenance of equipment and facilities, minimizing the risk, more organized
filing system, and faster and higher-quality service.

205
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

89. Bank Sampah Matahari


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kota Madiun, Jawa Timur
Unit Inovasi UPT Kelurahan Winongo Kecamatan Manguharjo
Pelayanan

K
elurahan Winongo berada di Kecamatan Mangunharjo, Kota Madiun yang menjadi lokasi Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Sampah tidak terkelola dengan baik di sekitar lingkungan Kelura-
han Winongo. Kesadaran masyarakat terhadap pelestarian lingkungan masih rendah antara lain tidak
berusaha mengurangi timbunan sampah dan memanfaatkannya dengan mendaur ulang. Sebagian besar
warga beranggapan bahwa pelestarian lingkungan hidup adalah pekerjaan sosial, dan masyarakat tidak
perlu berpartisipasi dalam pengelolaan sampah. Dengan membayar retribusi sampah maka urusan sampah
dibebankan seluruhnya kepada petugas kebersihan dan pemerintah.
Aparatur Kelurahan Winongo merintis pembentukan Bank Sampah Matahari, disingkat Bank
Sampah sebagai solusi masalah sampah, sejak tahun 2011. Kegiatan utama Bank Sampah adalah
membeli sampah dari masyarakat, memilah dan memanfaatkannya. Juga membuat kolam ikan lele,
kebun sayur mayur, dan pelatihan keterampilan kepada ibu-ibu yang bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan keluarga. Pembinaan Bank Sampah antara lain berupa pelatihan, studi banding, fasilitasi
kerja sama dengan berbagai lembaga masyarakat dalam melestarikan lingkungan. Bank Sampah unik
dan kreatif karena merupakan swadaya masyarakat dalam menemukan cara tepat pengelolaan sampah.
Pertama, penguatan Bank Sampah melalui pembinaan oleh instansi terkait dan mengikutsertakan
dalam berbagai pelatihan dan studi banding. Kedua, kerja sama dengan berbagai lembaga masyarakat
untuk bersama-sama melestarikan lingkungan. Ketiga, pengembangan keanggotaan Bank Sampah
dengan memberikan pemahaman dan dorongan kepada masyarakat guna memperluas kawasan yang
dikelola. Keempat, kesepakatan bahwa setiap 2 (dua) minggu sekali dilakukan panen sampah dan para
anggota diharapkan menyetorkan sampah. Kelima, kemudian sampah dipilah sesuai jenis baik anorganik
(plastik, pembungkus semen, dan botol yang bisa dimanfaatkan untuk dibuat kerajinan), sampah organik
dimanfaatkan untuk pupuk tanaman, dan sisanya dijual ke pengepul sampah.
Sebelum ada Bank Sampah, sampah menumpuk dijalan karena tidak semuanya bisa terangkut
oleh petugas kebersihan. Sesudah ada Bank Sampah, setiap warga Winongo menjadi anggota bank
sampah, menabung hasil sampahnya, untuk kemudian mengambil uang hasil tabungan sampah pada
saat lebaran dibutuhkan. Pengurus Bank Sampah memanfaatkan lahan kosong untuk dikelola sebagai
kebun sayur dan kolam lele untuk meningkatkan gizi keluarga, memberikan pelatihan kepada masyarakat
untuk membuat kerajinan berbahan dasar sampah berupa keset, bunga hias, dan tas, untuk menambah
penghasilan anggota. Juga dikembangkan tanaman obat keluarga dan tanaman holtikultura.
Keluaran Bank Sampah meliputi terciptanya kawasan bersih, sehat dan lestari di lingkungan
percontohan, terciptanya lapangan kerja tambahan bagi pemilah sampah, meningkatnya pendapatan
anggota Bank Sampah melalui tabungan yang dimiliki; dan meningkatnya jumlah biopori yang terpasang
di sekitar rumah warga yang berfungsi menyerap air tanah untuk pelestarian lingkungan.

206
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

89. Solar Trash Bank


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Madiun City, East Java.
units of service
innovation

W
inongo Urban Administration located in Mangunharjo Subdistrict, Madiun City, as the Final Disposal Location
(TPA). Trash is quite unmanageable around Winongo Urban Administration. Society awareness of environmental
protection is still low, for example, they are not trying to reduce the scrap heap and recycling it. Most of the people
believe that environmental conservation is social work, and people do not need to participate in trash management. By paying
the trash tax, it means the responsible completely belongs to the janitor and the government.

Winongo Urban Administration intuition has released Solar Trash Bank, known as Trash Bank as a solution to trash
problem, since 2011. The main activity of the Trash Bank is to buy, sort trash from society and make it useful. Also to make
catfish pond, vegetable garden, and skills training for women in purpose to increase family income. Some coaching activities
of Trash Bank are training, study tour, and collaboration work with various penitentiaries to preserve the environment. Trash
Bank is a unique and creative program because it is society self-supporting in finding the proper ways of how to manage trash.

First, Trash Bank reinforcement through coaching is given by the relevant agencies and join in various training and
study tour. Second, cooperation with various penitentiaries to work together to preserve the environment. Third, development
of Trash Bank membership by giving understanding and encouragement to the community to expand the administered areas.
Fourth, agreement about every two (2) weeks will be held harvested trash event and the members are expected to deposit the
garbage. Fifth, then trashes are sorted according to its type either inorganic (plastic, cement wrappers, and bottle that can be
used to make handicrafts), or organic which is advantageous to fertilize plants, and the rest is sold to trash collector.

Before the Trash Bank established, trash piled up on the street because it cannot be transported entirely by a janitor.
After the Trash Bank exists, every person of a Winongo become a member of Trash Bank, saving the result of trash, and then
take the money from the trash saving during Lebaran. Trash Bank agency utilizes the vacant land to be managed as vegetable
garden and catfish ponds to improve family nutrition, provide training to the community to make handicrafts made of trash
such as mats, decorative flowers, and bags, to increase members income. Also, develop medicinal plants and horticultural crops.

Outputs of the Trash Bank are a clean area, healthy and sustainable in the pilot environment, providing additional
jobs for trash collector, increasing the members income through the Trash Bank savings, and the increasing number of biopori
installed around houses which absorb the groundwater for environmental preservation.

207
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

Manfaat Bank Sampah adalah kenyamanan lingkungan, memberi peluang kerja, berkurangnya
volume sampah yang masuk ke tempat penampungan sampah. Keterampilan ibu-ibu bertambah dalam
mendaur ulang sampah anorganik menjadi barang yang bernilai jual dan mengubah sampah organik
menjadi pupuk tanaman. Bank Sampah memberi kontribusi dalam menunjang berbagai kegiatan lomba
yang dicapaai Kelurahan Winongo di tingkat kecamatan, ko, dan Provinsi.
Inisiatif Bank Sampah masyarakat direspon cepat oleh jajaran Kelurahan Winongo. Pemberdayaan
dan partisipasi masyarakat meningkat. Kebersihan merupakan tanggung jawab bersama dan partisipasi
publik berhasil melestarikan lingkungan. Komitmen, kebersamaan, dan kepedulian merupakan modal
utama yang memicu pengembangan Bank Sampah. Perubahan pola pikir dan budaya kerja dari sampah
sebagai musuh menjadi sampah yang harus dimanfaatkan.

208
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

Benefits of the Trash Bank are providing a comfortable environment, giving job opportunities, reducing the volume
of trash that goes into landfill, increasing Women skills in recycling inorganic trash into marketable goods and converting
organic trash into fertilizer plants. The Trash Bank contributed in supporting various activities achieved by Winongo Urban
Administration in subdistrict, regency, and provincial levels.

Trash Bank idea is responded rapidly by Winongo Urban Administration intuition. Empowerment and society partici-
pation get increased. Cleanliness is people responsibility and public participation successfully preserves the environment. Com-
mitment, togetherness, and awareness are the main resources that motivate the development of Trash Bank. Mindset-changing
and work culture transform trash as enemy becomes trash as useful material.

209
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

90. Home Care (Pelayanan Kesehatan Ke Rumah 24 Jam)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kota Makassar, Sulawesi Selatan
Unit Inovasi Dinas Kesehatan
Pelayanan

K
ota Makassar memiliki luas wilayah sebesar 175,77 km dan penduduk berjumlah 1,352,136 jiwa. Layanan
kesehatan publik dilayani oleh 46 Puskesmas. Minat masyarakat untuk mengunjungi Puskesmas tergolong
rendah walaupun layanan tidak dikenakan biaya. Keengganan ini disebabkan oleh akses yang sulit dan
preferensi warga yang lebih percaya pada pengobatan alternatif. Pasien akan dibawa ke Puskesmas setelah
kondisi penyakitnya parah sehingga tingkat kesembuhannya sangat kecil.
Pemerintah Kota menerapak inovasi Home Care sebagai layanan keperawatan yang diberikan
kepada pasien di rumahnya, di samping layanan Puskesmas. Home Care melakukan keperawatan
langsung di rumah pasien secara komprehensif dengan melibatkan keluarga pasien. Konsep dasarnya
adalah mengubah pelayanan tunggu bola menjadi jemput bola dengan memindahkan sebagian pe-
layanan dasar kesehatan ke rumah warga yang tidak mampu. Home Care memastikan bahwa warga
yang mengalami masalah kesehatan dapat ditolong dengan cepat.

Home Care menggunakan tiga tahap strategi. Pertama, Pra Home Care berupa perencanaan,
penjadwalan perawatan, penentuan jenis dan gradasi penyakit, jenis perawatan, penunjang diagnosa,
dan tindak lanjut. Kedua, pelaksanaan Home Care berupa kunjungan petugas ke rumah pasien secara
berkala, melaporkan hasilnya kepada dokter di rumah sakit, dan melakukan tindak lanjut. Ketiga, pasca
Home Care berupa evaluasi klinis, bimbingan teknis medis, review kasus, penatalaksanaan waktu, dan
penetapan frekuensi kunjungan, pemantauan dan evaluasi.

Sebelum inovasi, pasien sulit dibantu karena enggan datang ke Puskesmas. Sesudah inovasi,
layanan diberikan di rumah sehingga kualitas kesehatan lebih baik, holistik dan komprehensif.

Jumlah pasien yang tertangani meningkat tajam dari waktu ke waktu (dari 0 tahun 2014 menjadi
1.652 pada akhir tahun 2015). Pasien tidak perlu mengeluarkan sumber daya untuk perjalanan, antri,
dan biaya. Jumlah tenaga kesehatan yang terlibat dalam Home Care meningkat seiring banyaknya per-
mintaan kunjungan yang mencapai 144 petugas pada akhir tahun 2015. Dilakukan penambahan armada
Home Care yang diberi nama Mobil Dottorota menjadi 48 kendaraan. Pada setiap Puskesmas tersedia
armada Home Care yang lengkap dengan peralatan medis dan petugas kesehatan yang profesional.

Meringankan biaya rawat inap. Pasien diurus oleh keluarga. Perawat dapat mengenal klien dan
lingkungan pasien. Kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah Kota meningkat.

Home Care Pendekatan pelayanan dari rumah ke rumah berhasil menurunkan tingkat kematian.
Komitmen pemerintah, kerja sama masyarakat dan berbagai pihak, dukungan sarana prasana menjadi
kunci sukses inovasi ini.

210
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

90. Home Care (24 Hours Home-Based Health Care)


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Makassar City
units of service
innovation

M
akassar City has a total area of 175.77 km2 and population of 1,352,136. Public health services are performed
by 46 health care centers. People enthusiasm to visit a health center is considered low even though the service
does not cost any fee. This hesitation is caused by the difficult access and peoples preference towards alternative
treatment. The patient will be brought to the health center after their condition get worse so it decreases their chances of recovery.
The Government of Makassar City is implementing the Home Care innovation as a treatment service that will be brought
to the patients in their houses aside of the basic health center service. Home Care conducts the treatment directly in the house
of the patient comprehensively in coordination with patients family. The basic concept is to change the residing service to the
canvassing service by moving some of the basic health treatment to the house of underprivileged people. Home Care ensures
that every citizen that has a health problem can be helped immediately.
Home Care uses three levels of strategy. Firstly, Pre-Home Care that consists of planning, treatment scheduling, disease
type and gradation determination, treatment type, diagnosis supports, and handling. Secondly, the implementation of Home
Care in the form of visit by the officer to the patients house periodically, report the result to the doctor in a hospital and con-
duct a follow-up. Thirdly, post-home care consists of clinical evaluation, medical technical training, case reviews, timetable
management, and determination of visit frequency, and evaluation.
Before the innovation, the patients were difficult to be helped because they were hesitant to visit the health center. After
the innovation, the service is delivered at home so the health quality is getting better, holistic, and comprehensive.
The number of treated patients is increasing significantly from time to time (from 0 in 2014 to 1,652 at the end of 2015).
The patient does not have to use the resources for the journey, waiting in queue, and spend money. The number of healthcare
officers in the Home Care program is increasing in line with the increasing number of request for visit, and it reached 144
officers at the end of 2015. The vehicle with the name of Dottorota Car for the Home Care is also added to 48 vehicles. In every
hospital, there is a Home Care vehicle that is equipped with medical utilities and professional healthcare officers.
Lessen the cost of inpatient. The patients are being taken care of by their family. The nurse can get to know their clients
and environment. The trust of the people to the government increases.
Home Care uses the home-to-home approach that has succeeded in decreasing mortality rate. The commitment of the
government and society cooperations and infrastructure supports are the success keys of the innovation.

211
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

91. Pelayanan Antidiskriminasi


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kota Pontianak, Kalimantan Barat
Unit Inovasi RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
Pelayanan

R
umah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie terletak di Kota Pontianak, Kalimantan
Barat. Sebagian besar pelayanan rumah sakit, membeda-bedakan pelayanan kepada pasien menurut
kelas pelayanan, tergantung kemampuan finansial pasien meliputi kelas Super VIP, VIP, Kelas I, Kelas
II, dan Kelas III. Akibat perbedaan kelas, sering terjadi diskiriminasi pelayanan. Pasien kelas III yang pada
umumnya masyarakat miskin seringkali ditelantarkan. Adanya banyak kelas pelayanan, karena rumah sakit
pemerintah memiliki orientasi mengejar keuntungan.
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie meluncurkan Pelayanan Antidiskriminasi dengan tujuan
memberikan pelayanan kepada seluruh pasien, tanpa memperhatikan status dan strata sosial, khususnya
pelayanan rawat inap dan kamar operasi. Pelayanan tanpa kelas ini meliputi pelayanan dan tindakan
medis yang dilaksanakan berdasarkan jenis penyakit dan berat ringannya penyakit tersebut, bukan
pada kemampuan finansial pasien.
Strategi inovasi meliputi penetapan kebijakan, program operasional dan kegiatan dengan mem-
perhatikan sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi, sesuai standar prosedur
operasional dan standar pelayanan kedokteran. Pelayanan didukung komitmen kuat pemerintah dan
manajemen rumah sakit. Pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat miskin, profesionalisme petugas
pelayanan, dan pola asuh perawatan merupakan prioritas utama.
Sebelum inovasi, masyarakat miskin sulit memperoleh pelayanan kesehatan karena ketidakmampuan
membayar biaya rumah sakit. Setelah inovasi, pasien keluarga miskin mudah memperoleh pelayanan
kesehatan dan diperlakukan sama dengan pasien-pasien lainnya.
Peningkatan jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan gawat darurat membuktikan bahwa
rumah sakit telah dimanfaatkan masyarakat Kota Pontianak. Pelayanan ini mulai dilaksanakan pada
26 April 2013, berhasil meningkatkan kunjungan yaitu pada kunjungan rawat jalan tahun 2013 (446
kunjungan), tahun 2014 (34.156 kunjungan), dan tahun 2015 (49.635 kunjungan). Jumlah pasien rawat
inap dan kunjungan IGD juga naik secara signifikan. Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat adalah 75,58
(tahun 2014) dan 77,26 (tahun 2015), kategori baik.
Dengan adanya Pelayanan Antidiskriminasi maka semua kalangan masyarakat dapat menikmati
pelayanan yang sama. Pelayanan dibedakan hanya pada fasilitas dan akomodasi kamar, tidak membe-
dakan jasa pelayanan dan tindakan pelayanan.
Dibutuhkan kesadaran pegawai rumah sakit, komitmen pimpinan, dan pelayanan memuaskan
kepada masyarakat tidak mampu untuk menyukseskan inovasi ini. Pelayanan rumah sakit tanpa kelas,
perlu didukung dasar hukum atau regulasi peraturan daerah atau peraturan walikota, agar operasionalisasi
kegiatan layanan rumah sakit tanpa kelas aman dan sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Inovasi pelayanan tanpa kelas tidak diskiriminatif dan sangat efektif karena mengutamakan
kepentingan pasien sesuai standar, profesional, tepat waktu dan cepat, mudah dan terjangkau.

212
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

91. Anti-Discrimination Service


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Pontianak City, West Kalimantan
units of service The Regional General Hospital Of Syarif Mohamad Aljadrie
innovation

T
he Regional General Hospital (RSUD) of Sultan Syarif Mohamad Alkadrie is located in Pontianak City, West Kalimantan.
Most of the hospitals differentiate their service to the patients based on class, according to their financial capabilities,
such as Super VIP, VIP, First Class, Second Class, and Third Class. As the result of that differentiation, often occurs
discrimination in service. The Third Class patients who generally are underprivileged people are often being neglected. This
differentiation of service classes is due to the orientation of the hospital that tend to emphasize on the profit.
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie launched the Anti-Discrimination Service in order to deliver services to all
the patients without considering their status and social class, especially for inpatient service and operation room. This classless
service includes services and medical treatment that is conducted based on the type and level of disease, not on the financial
capability of the patient.
The strategy of the innovation includes the establishment of the policy, operational program, and activities that involve the
resource of the organization and occurring environment, according to the standard of operational procedure and the standard
of medical service. The service is supported by a strong commitment from the government and the hospital management. The
quality service to the underprivileged people, the professionalism of the officers, and treatment pattern are the main priorities.
Before the innovation, underprivileged people find difficulties in getting medical service due to their incapability to
pay the cost of the hospital. After the innovation, the family of underprivileged patient can easily obtain medical treatment
and be treated equally with other patients.
The increase of the number of outpatient, inpatient, and emergency patient can prove that this hospital has been bene-
ficial for the people of Pontianak City. This service started on April 26th, 2013, and it increased the visit of outpatient in 2013
(446 visits), 2014 (34.156 visits), and 2015 (49.635 visits). The number of inpatient and emergency patients are also improving
significantly. The result of the Peoples Satisfaction Index are 75.58 (2014) and 77.26 (2015) which is categorized as well.
With the Anti-Discrimination Service, all the people can receive equal treatments. The service is differentiated only
based on the facility and room accommodation, not on the service and medical treatment.
It takes awareness of hospitals officers, the commitment of the leader, and satisfactory service to the underprivileged
people to success this innovation. The classless hospital needs to be supported by law or regional regulation or city regulation,
so that the operationalization of the service in this hospital can be conducted safely and according to the rules and regulations
applied. The innovation of classless service is not discriminative and very effective because it emphasizes on the interests of
the patient according to the standard, professional, punctual, fast, simple, and affordable.

213
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

92. 3 in 1 Pelayanan Publik (Pusat Informasi Publik Kota Semarang)


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kota Semarang, Jawa Tengah
Unit Inovasi Pusat Informasi Publik
Pelayanan

K
ota Semarang yang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah berpacu dalam memanfaatkan teknologi
informasi. Pelayanan publik dicermati sesuai UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi
Publik dan UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Utamanya pelayanan publik cepat dan
akurat, berbasis teknologi informasi, berkualitas dan prima.
Masalah pelayanan informasi publik tampak pada pelayanan informasi publik, ketersediaan sarana
dan prasarana, dan fasilitas pengaduan belum lancar. Pejabat Pengelola Informasi Daerah (PPID) tersebar
di berbagai unit kerja, masyarakat harus datang ke beberapa tempat, sehingga kebutuhan infomasi
sulit dipenuhi dengan cepat. Pemanfaatan teknologi informasi belum sesuai harapan, walaupun sudah
tersedia website. Komunikasi melalui Facebook, Instagram, Path, Youtube, dan Twitter belum optimal.
Pengaduan pelayanan belum direspon cepat oleh penerima pengaduan dan Pusat Pengelolaan Pen-
gaduan Masyarakat (P3M) belum bekerja dengan baik.

Pemerintah Kota Semarang menerapkan inovasi Pusat Informasi Publik (PIP) berupa layanan gratis
terkait pelayanan publik dan tindak lanjut pengaduan. Kantor PIP dibuka pada hari Senin-Sabtu pukul
07.0021.00 WIB, bersebelahan dengan Kantor Walikota. Inovasi ini bekerja sama dengan perusahaan
telekomunikasi dan universitas. Fasilitas layanan dibagi menjadi 3 zone, yaitu Zone I lantai 1 (lobby/
customer service dan layanan umum), Zona II di lantai 2 (data center, monitoring, desk kegiatan), dan
Zona III di lantai 3 (genset dan parkir). PIP juga menyediakan fasilitas pesan tempat melalui: telepon
(024) 3540009 atau email pin.semar@semarangkota.go.id.

Strategi PIP terdiri atas informasi publik, sinergi antarpemangku kepentingan, perguruan tinggi,
dan lembaga kemasyarakatan, peningkatan fasilitas berbasis teknologi informasi, dan optimalisasi
kegiatan berskala internasional.

Sebelum inovasi, masyarakat sulit memperoleh informasi pembangunan kota dan menyampaikan
pengaduan. Sesudah inovasi, masyarakat bisa mendatangi gedung PIP yang dilengkapi dengan berb-
agai fasilitas informasi publik secara gratis dan menggunakan berbagai sarana berbasis pemanfaatan
teknologi informasi.

Dari 28 Oktober 2014 s.d. Desember 2015, kantor PIP telah dikunjungi 31.239 orang. Teknologi
informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan tanpa biaya. Data dan informasi publik mudah diperoleh.
Saluran pengaduan masyarakat tersedia. Fasilitas kerja praktik lapangan dapat diakses masyarakat. Ruang
publik sebagai ajang pertemuan berbagai lapisan masyarakat tersedia. Karena multifungsi, kantor PIP
dikenal sebagai Three in One Pelayanan Publik.

Komitmen pemerintah, partisipasi perusahaan dan masyarakat umum, dukungan sarana prasarana
fisik dan teknologi informasi merupakan faktor-faktor utama kesuksesan inovasi ini.

214
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

92. The Public Center Of Information


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Semarang City, Central Java
units of service
innovation

T
he Semarang City as the capital of Central Java Province is racing to utilize the information technol-
ogy. The public service is determined according to the Law No. 14 Year 2008 on Public Information
Openness and the Law No. 25 Year 2009 on Public Service. They emphasize on the accurate, fast,
information technology-based, high-quality, and best public service.
Public information service problems appear on the public information service, the infrastructure
availability, and the obstacle of complaints facilities. Regional Information Management (PPID) officials
spread over to every working unit, people need to go to many places, so the needed information is
hard to be immediately sufficed. Information technology utilization has not reached the expectation, in
spite of the website availability. The communication through Facebook, Instagram, Path, YouTube, and
Twitter is not yet optimum. The complaints have not been immediately responded by the complaint
handlers and the Center for Peoples Complaint Management (P3M) has not worked so well.

Semarang City Government implements an innovation named Public Information Center (PIP) in
the form of free services on public services and complaints follow-up. The PIP office opens from Monday
to Saturday, 7am to 9pm, besides the mayors office. This innovation is under cooperation with a tele-
communication company and universities. The facility consists of three zones: Zone I is on the 1st floor
(lobby/customer service and general service), Zone II is on the 2nd floor (data center, monitoring, and
activity desk), and Zone III is on the 3rd floor (electricity generator and parking space). PIP also provides
a reservation facility through phone number of (024) 3540009 or email pin.semar@semarangkota.go.id.

The PIP strategy consists of public information, synergy among stakeholders, universities, and
public institutions, improvement of information technology-based infrastructures, and optimization of
international-scaled activities.

Before the innovation, people faced difficulty to obtain information about city development and
to complain. After the innovation, people can visit PIP building that is equipped with various public
information facilities access them freely and utilize many facilities based on the utilization of information
technology.

From 28 October 2014 to December 2015, the PIP office has been visited by 31,239 people.
Technology of information and communication can be used with no cost. Public data and information
are easily accessed. Public complaint channel is provided. Field work infrastructures can be accessed
by public. A public space as a meeting point for all people is provided. Since it is multifunctional, PIP
office is famous as the Three in One of Public Service.

The government commitment, participation of companies and people, infrastructures and infor-
mation technology support are the main factors of the innovation success.

215
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

93. Rumah Bahasa


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kota Surabaya, Jawa Timur
Unit Inovasi Bagian Kerjasama Sekretariat Daerah
Pelayanan

P
enerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) membuka ancaman persaingan tenaga kerja di
berbagai sektor profesi. Agar mampu bersaing, tenaga kerja Indonesia harus memiliki kemampuan
berbahasa asing. Keberhasilan Indonesia dalam MEA harus didukung kemampuan bahasa asing
berbagai pelaku bisnis, termasuk montir, sopir, dan tenaga pelayanan lainnya. Surabaya adalah kota
terbesar kedua di Indonesia, ibukota Provinsi Jawa Timur, dan area seluas 326 km2, memiliki penduduk
3 juta jiwa dengan tingkat kemampuan Bahasa asing yang rendah.
Promosi produk unggulan belum menggunakan bahasa asing yang benar. Kemampuan berbaha-
sa asing khususnya Bahasa Inggris mutlak diperlukan. Kursus bahasa asing belum dapat akses semua
warga Surabaya karena alasan biaya.
Pemerintah Kota Surabaya membuka Rumah Bahasa pada Februari 2014 untuk meningkatkan
kemampuan bahasa asing warga Kota Surabaya. Inovasi ini merupakan penyediaan kursus Bahasa
setiap hari, dari pagi sampai dengan malam hari, oleh pengajar terampil dan berpengalaman, dengan
metode percakapan yang intens, dan kemudahan pendaftaran peserta.
Pada tahap persiapan dilakukan berbagai pertemuan, koordinasi, pemetaan kebutuhan kursus,
penyediaan sarana dan prasarana, pembekalan kepada pengajar, dan promosi kepada publik. Pelaksa-
naan kursus dengan membuka level dasar untuk periode tiga bulan dan bisa dilanjutkan ke level yang
lebih tinggi. Untuk memudahkan peserta, diselenggarakan kelas on the spot dan kelas fix. Pendaftaran
dipermudah dengan syarat pendidikan minimal SMA/SMK. Dilaksanakan pemantauan dan evaluasi
berkala untuk meningkatkan kualitas. Rumah Bahasa bekerja sama dengan lembaga asing, perwakilan
negara asing, universitas, dan perusahaan.
Sebelum inovasi, banyak remaja yang tidak memiliki akses ke lembaga kursus bahasa asing karena
tidak punya biaya. Sesudah inovasi, mereka dapat mengikuti kursus dengan gratis.
Rumah Bahasa telah menyelenggarakan kursus bahasa asing secara teratur dan memiliki tenaga
pengajar 150 orang dan peserta kurus mencapai 15.000 orang ( rata-rata 3.000 orang setiap bulan.
Sasaran peserta kursus adalah perawat, pelaku UKM, sopir taksi, penjaga toko, pelaku wisata, dan buruh
pabrik, tetapi ternyata diminati pelajar SMA/SMK. Perusahaan juga meminta pelatihan bahasa asing
bagi karyawannya. Liputan kegiatan dapat disaksikan pada https://youtu.be/rWwR8VqzlJI.
Meningkatnya kesadaran dan partisipasi warga dalam berbahasa asing. Memberikan perubahan
positif bagi tenaga kerja dalam peningkatan kepercayaan diri dan keterampilan untuk menghadapi
tantangan MEA.
Inisiatif yang sederhana dapat menjadi salah satu solusi dalam mempersiapkan tenaga kerja Indo-
nesia menghadapi persaingan usaha yang semakin berat di masa mendatang. Kemampuan pemerintah
melihat tantangan dan mengelolanya menjadi peluang adalah kunci sukses inovasi ini.

216
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

93. Language House


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Surabaya City, East Java
units of service
innovation

I
mplementation of ASEAN Economic Community (MEA) opens competitive threats of workers in various professional
sectors. To be able to compete, Indonesian workers must be fluent in a foreign language. Indonesias success in MEA
should be supported by foreign language skill of various business agents, such as mechanics, drivers and other workers.
Surabaya is the second largest city in Indonesia, the capital of East Java province, and an area of 326 km2, has a population
about 3 million people with a low level of foreign language skill.
Superior products promotion has not been using accurate foreign language. Speaking skill of foreign language, especially
English, is completely needed. The foreign language courses are inaccessible by everyone in Surabaya because of the costs.
Surabaya City Government opened Language House in February 2014 to improve foreign language skill of Surabaya
residents. This innovation consists of the provision of language courses every day, from morning to evening, by skillful and
experienced tutors, with intensively using conversational methods, and member registration simplicity.
In the preparation phase, meetings, coordination, courses needs mapping, provision of infrastructures, training for
tutors, and public promotion were conducted. Courses are executed by opening basic levels for a three- month period and
can be continued to higher levels. To facilitate the participants, on the spot and fix classes are created. Registration is easy
because of the minimal educational requirement is Senior High School / Vocational Secondary School. Periodic monitoring and
evaluation to improve quality are performed. Language House cooperates with foreign institutions, representative of foreign
countries, universities, and companies.
Before the innovation, many teenagers were unable to access foreign language courses due to lack of money. After the
innovation, they can join free of charged courses.
Language House has conducted foreign language courses regularly and hired 150 tutors and up to 15.000 participants
(in average 3000 people per month) have joined. The target of courses participants are nurses, SME workers, taxi drivers,
shopkeepers, tourism workers, and factory workers, in fact high school students are also interested in. Companies also asks for
foreign language training for their employees. Activities coverage can be seen on https://youtu.be/rWwR8VqzlJI.
Awareness and society participation in learning foreign languages increase. It provides positive changes for workers to
improve self-confidence and skill in facing challenges of MEA.
A simple initiative can be a solution to prepare Indonesian workers to facing fierce business competitions in the future.
Government ability to see the challenges and manage them are success keys of the innovation.

217
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

94. Penerangan Jalan Umum Hemat Energi Di Tingkat RT-RW (PJU Lingkungan)
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
Unit Inovasi Dinas Kimpraswil
Pelayanan

P
enerangan Jalan Umum (PJU) merupakan hal vital yang disediakan Pemerintah Kota Yogya-
karta sebagai bentuk layanan atas pajak penerangan jalan (PPJ) yang dibayarkan masyarakat
sebagaimana amanat Undang-Undang. Lampu penerangan publik yang dipasang di ruas jalan
atau tempat tertentu seperti taman, mendukung mobilitas masyarakat dan wisata di malam hari yang
semakin meningkat frekuensinya.
Pemasangan PJU di lingkungan perumahan umumnya dilaksanakan sendiri oleh warga bersumber
dari jaringan listrik PT PLN atau dari rumah warga. Instalasi lampu ilegal ini tidak memenuhi standar
keamanan, membahayakan keselamatan warga, dan boros energi. Operasi penertiban lampu liar sering
dilakukan PLN akibatnya jalan di perumahan kembali gelap gulita.

Pemerintah Kota Yogyakarta menerapkan inisiatif PJU Lingkungan dan PJU Kampung (2004)
sebagai tindak lanjut dari program PJU Hemat Energi (2000). Tujuannya adalah menerangi jalan di
lingkungan perumahan dengan lampu hemat energi dan aman.

Strategi inovasi meliputi identifikasi PJU yang dipasang secara mandiri oleh warga, perencanaan,
pelaksanaan, koordinasi formal dan informal, pemantauan, perawatan, dan perbaikan, koordinasi pe-
mantauan PPJ dan tagihan, dan penggantian lampu secara berkala sesuai umur kerja (life time) dan
jenis lampu (neon 18W dengan LED 10)

Sebelum inovasi, jalanan dan lingkungan gelap. Sesudah inovasi, terpasang 4.500 unit lampu di
45 kelurahan dan 14 kecamatan.

Pelayanan PJU sampai ke gang dan jalan lingkungan Inovasi ini telah menghemat energi, kon-
tinuitas nyala lampu, memperbanyak lampu jalan, menghemat biaya, meningkatkan wisatawan malam
hari, dan menurunkan emisi CO2. Tersedia web pelayanan dan keluhan http://upik.jogjakota.go.id,
email: upik@jogjakota.go.id, SMS ke 0812278000, telepon/fax (0274)561270 atau langsung mendatangi
Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta.

Meningkatnya rasa nyaman dan aman. Mendukung wisata malam hari. Mengurangi kejahatan.
Meningkatnya penggunaan lampu hemat energi. pembayaran rekening jelas, bertambahnya PAD, dan
meningkatnya pelayanan publik. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan.

Pemberian alternatif solusi yang legal untuk menggantikan praktek ilegal sangat penting untuk
pemecahan masalah warga, dalam hal ini adalah penerangan jalan umum. Partisipasi publik, kepercayaan
masyarakat, komunikasi yang baik, kesamaan persepsi, sangat penting untuk menjamin keberlanjutan
program inovasi. Dukungan anggaran pemerintah juga menjadi faktor yang krusial dalam kesuksesan
program ini.

218
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

94.
Road Lightning Save Energy In Community-Neighborhood Associations (RT-RW)
(PJU Environment)
Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency Yogyakarta City, Special Region Of Yogyakarta.
units of service
innovation

R
oad Lightning (PJU) is crucial thing provided by the government of Yogyakarta City as a service of Road Lightning
Tax (PPJ) which is paid by society as written in Law. Public lighting lamps are mounted on roads or certain places
such as parks, supporting mobility of society and increasing frequency of night tour.
Installation of Road Lightning (PJU) in a residential neighborhood is generally carried out by residents using the source
from State Electricity Company (PT PLN) or from their houses. This installation is not appropriate with safety standardiza-
tion, endangers the safety of residents, and wasting energy. Regulation of illegal light installation is often conducted by State
Electricity Company (PLN) which cause road in the residential area gets dark.
The government of Yogyakarta City implemented initiative of Village PJU and Environment PJU (2004) as a follow-up
of PJU Save Energy program (2000). The goal is to illumine the road in a residential neighborhood with energy-saving lamps
and safe.
Innovation strategy includes identification of PJU which is installed independently by residents, planning, implementa-
tion, formal and informal coordination, monitoring, maintenance, and repair, coordination of monitoring PPJ and bills, and
replacement lamps regularly based on working age (lifetime) and type of light ( 18W neon with LED 10).
Before the innovation, road and environment are dark. While after the innovation, 4.500 lamps is installed in 45
Urban Administration and 14 subdistricts.
PJU service to alley and road around the environment. This innovation can save energy, continuity of lights, street lights,
save costs, increase tourists night, and lower CO2 emissions. Available web services and complaints http://upik.jogjakota.go.id,
upik@jogjakota.go.id email, Text to 0812278000, phone / fax (0274) 561270 or come to the Regional Secretariat of Yogyakarta.
Increase comfort and safe. Support night tour. Decrease violence. Increase use of saving energy lamps. Clear bill payment.
Increase PAD, and public service. Improve access and quality service.
Giving legal alternative solution to replace illegal practice is very important to fix the problem in society, in this case, is
about road lighting. Public participation, society trust, good communication, same perception, are very crucial to guarantee
this innovation program. Supported fund from government also becomes a crucial factor to accomplish this program.

219
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

95. Inovasi Pelayanan Prima Bandara


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi PT Angkasa Pura I (Persero)
Unit Inovasi BandaraInternasional I Gusti Ngurah Rai
Pelayanan

B
andara I Gusti Ngurah Rai Bali termasuk dalam tiga bandara terpadat di Indonesia. Bandara memiliki
panjang landasan 3.000 M, luas terminal 28.630 M2, area parkir 383,58 M2, dan total luas kawasan
bandara 265,60 Ha, dan berada 4 m di atas permukaan laut. Terminal domestik berada di gedung
lama dan teminal internasional berada di gedung baru (L-shaped Terminal).

Jumlah frekuensi, rute baru penerbangan, dan tuntutan pengguna jasa bandara untuk mendapa-
tkan pelayanan 3S + 1C (Safety, Security, Services & Compliance) semakin meningkat.

Inovasi dilakukan melalui pengoperasian Terminal Internasional dan Terminal Domestik dengan
konsep pelayanan prima meliputi sarana dan prasarana penunjang keselamatan dan keamanan pen-
erbangan.. Pengujian emisi kendaraan operasional bandara, pengolahan limbah B3 (Bahan Berbahaya
dan Beracun), dan penghijauan area di dalam/luar terminal bandara dilaksanakan.

Koordinasi dilakukan dalam lingkup internal dan eksternal. Penyamaan persepsi dan fokus terhadap
visi dan misi perusahaan untuk mencapai status sepuluh pengelola bandara terbaik di Asia. Sosialisasi
dilakukan kepada pemda dan masyarakat sekitar bandara. Survei kepuasan pelanggan dilakukan lem-
baga internasional sebulan sekali, untuk mendapatkan feedback pengguna jasa. Hasil survei dijadikan
bahan evaluasi kegiatan operasional guna meningkatkan kinerja.

Setelah inovasi, audit secara periodik dilakukan lembaga internasional dan nasional. Pelayanan
khusus bagi pengguna jasa bandara didukung ketersediaan berbagai fasilitas terbaru. Sosialisasi budaya
Bali dilakukan melalui berbagai jenis pertunjukan. Layanan call center dan complain handling system
disediakan. Bandara memberikan Pelayanan Kesehatan Keliling setiap dua minggu sekali kepada
masyarakat sekitar bandara.

Bandara meraih predikat Bandara Kedamaian Sri Chinmoy (2014), peringkat ke-3 (2014) dan per-
ingkat ke-2 (2015) bandara di dunia dengan kategori penumpang (17 juta s.d. 25 juta per tahun) melalui
survei Airport Service Quality (ASQ) oleh Airport Council International (ACI). Bandara mendapatkan
standar internasional sertifikat Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001:2004 (2015). Efisiensi
energi dilakukan melalui penggunaan material kaca dan implementasi lampu LED (Light Emitting Diode).

Frekuensi penerbangan dan kedatangan wisatawan mancanegara meningkat. Pendapatan pem-


da dan masyarakat meningkat. Penggunaan teknologi, program menarik, dan komitmen semua pihak
merupakan kunci dari keberhasilan inovasi ini.

220
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

95. Excellent Service Innovation


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency I Gusti Ngurah Rai Airport, Bali
units of service
innovation

I
Gusti Ngurah Rai Airport is one among the three busiest airports in Indonesia. The airport has a runway of 3,000 meters,
a terminal area of 28,630 m2, parking area of 383,58 m2, and a total area of 265,60 ha, and it is located 4 meters above
the sea level. The domestic terminal is located at the old building whereas the international terminal is at the new one.
The number of frequency, new flight routes, and the airport service customers demand to get the 3S Service (Safety,
Security, Services, and Compliance) are increasing.
The innovation is conducted through the operation of International Terminal using the excellence service concept that
involves infrastructures to support safety and security of flights. The emission tests of the airport operational vehicles, the
disposal management of B3 (Dangerous and Poisonous Substance), and revitalization of the outdoor and indoor area of the
airport are conducted.
A coordination is conducted within internal and external scopes. The perception and focus toward the companys vision
and missions to reach the status of the top ten airport management in Asia are unified. The dissemination of information is
conducted to the local government and people who live in the airport surroundings. A satisfaction survey is conducted by an
international institution monthly to obtain the customers feedback. The survey results are taken as the activitys evaluation
basis to improve the performance.
After the innovation, audits are conducted periodically by international and national institutions. Special treatments
for airport service users are supported by the availability of various new facilities. The dissemination of Balinese culture is
implemented through many performances. The call center service and complaint handling system are also provided. The airport
delivers Mobile Health Service every two weeks to the people who live near the airport.
The airport has achieved the Peaceful Airport of Sri Chinmoy (2014), the 3rd winner (2014), and the second winner
(2015) at the world airport in passenger category (17 to 25 million per year) of the Airport Service Quality Survey (ASQ)
published by the Airport Council International (ACI). The airport obtained an international certificate for Environment Man-
agement System (SML) ISO 14001:2004 (2015). The energy efficiency is implemented through glass material and LED lamp.
The number of flight frequency and tourists have increased. The revenues of local government and community have
also increased. The utilization of technology, attractive programs, and the commitment of every stakeholder are the keys to
the success of the innovation.

221
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

96. Transformasi Pelabuhan Pontianak Melalui Pembenahan Terminal Petikemas


Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Unit Inovasi Terminal Petikemas Pelabuhan Pontianak
Pelayanan

P
T Pelabuhan Indonesia II (PI2) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola Pelabuhan
Pontianak. Pelabuhan Pontianak memiliki masalah yaitu terbatasnya lahan, peralatan memprihatinkan,
waktu tunggu kapal 7-20 hari sebelum menurunkan muatan, alat bongkar muat tidak memadai, dan
biaya angkut tinggi.
Manajemen PI2 menerapkan inovasi intensifikasi Terminal Peti Kemas meliputi penggunaan lah-
an pelabuhan, kegiatan container yard (CY), aktivitas bongkar muat peti kemas, dan waktu pelayanan
diperbaiki. Diyakini bahwa perluasan lahan pelabuhan bukan keharusan karena daya tampung CY
masih memadai.

Dilakukan pengumpulan data, observasi lapangan, identifikasi permasalahan, validasi dan kon-
firmasi, perumusan konsep dan strategi pembenahan. Manajemen berkomitmen untuk meingkatkan
kualitas pelayanan pelabuhan yang cepat, nyaman, efektif, dan efisien. Metode kerja dan kemudahan
pengurusan delivery diperbaiki.

Sebelum inovasi, pelayanan semrawut dan kurang memuaskan. Sesudah inovasi, perbaikan
layanan diwujudkan walaupun perbaikan belum signifikan, karena masih pada tahap awal transformasi
pelabuhan peti kemas.

Layout CY lebih efisien. Tarif, persyaratan, dan waktu pelayanan kapal lebih pasti. Biaya operasional,
biaya angkut, dan bongkar muat menurun. Pemanfaatan kapal dan volume perdagangan meningkat.
Masyarakat Pontianak dan Kalimantan Barat lebih mudah menggunakan fasilitas pelabuhan.

Perubahan pola pikir dan budaya kerja. Kualitas pelayanan dan keuntungan perusahaan mening-
kat. Cost of logistic dan harga pokok barang menurun. Pelabuhan peti kemas yang aman dan nyaman
dapat diwujudkan.

Komitmen manajemen, kesungguhan kerja pegawai, dan sinergi antarpemangku kepentingan


menjadi faktor-faktor utama yang meningkatkan kepuasan pelanggan dan kesuksesan inovasi.

222
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

96. Port Pontianak Transformation Through Revamping The Container Terminal


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency West Borneo
units of service
innovation

P
T Pelabuhan Indonesia II (PI2) is a state-owned enterprises (BUMN) that is managing Pontianak Port. Pontianak
Port has the following problems: limited land, poor equipment, the ships waiting time ships of 7-20 days before
unloading, inadequate equipments for loading and unloading activities, and high transport costs.
PI2 management implements intensification revamping Container Terminal of Pontianak innovation consist of land-
use port, activity container yard (CY), the activity of loading and unloading, and improved service time. It is believed that the
expansion of the port land is not reuired since the CY capacity is still sufficient.
Data collection, observation, problem identification, validation and confirmation, formulation of the concept and
strategy of reform are conducted. Management commits to create port service quality that is fast, convenient, effective, and
efficient. Working methods and the ease of delivery arrangement are improved.
Before the innovation, service was chaotic and unsatisfactory. After the innovation, service improvement is realized,
although it is not significant yet, because it is still in the early stages of the container terminal transformation.
CY layout is more efficient. Tariffs, terms and vessel service time are more certain. Costs of operation, freight, and
loading-unloading decline. Vessel utilization and trading volume increase. Community of Pontianak and West Kalimantan
may use the port facilities in an easier way.
A change of mindset and work culture. Quality of service and corporate profits increase. Costs of logistic and goods
decline. A safe and comfortable container terminal is realized.
Management commitment, dedication of employees, and synergy among stakeholders become the main factors to
improve customer satisfaction and the success key of the innovation.

223
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

97. Implementasi Sistem Polder Dan Drainase Untuk Mengurangi Banjir Rob Di
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi PT Pelabuhan Indonesia III (Persero
Unit Inovasi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Pelayanan

P
elabuhan Tanjung Emas Semarang adalah salah satu gerbang utama yang mendukung arus
perekonomian khususnya logistik, industri, dan pariwisata di Provinsi Jawa Tengah. Pelabuhan ini
merupakan bagian dari perluasan daratan atau reklamasi pantai. Salah satu akibat buruk reklamasi
adalah turunnya permukaan tanah yang mencapai 7 cm per tahun sehingga berpengaruh terhadap
kegiatan bongkar-muat dan kegiatan operasional lainnya.
Akibat penurunan permukaan tanah, Pelabuhan mengalami banjir rob, pasang surut dua kali
sehari, dan pelabuhan digenangi air laut yang sangat korosif. Hal ini mengganggu kegiatan pelayanan
bongkar muat dan kegiatan lainnya. sebagai solusi pengendalian banjir di area pelabuhan
Untuk segera menyesaikan permasalahan tersebut Pelabuhan Tanjung Emas Semarang mengim-
plementasikan inovasi Sistem Polder, Drainase, dan Kolam Retensi, dimulai sejak tahun 2013. Sistem ini
menampung air hujan, air rembesan atau rob di dalam polder, ditampung ke dalam satu kolam retensi
dan membuang air tersebut. Polder adalah daerah perairan di pelabuhan yang dibatasi dengan baik,
di mana air yang berasal dari luar kawasan tidak boleh masuk. Hanya air hujan dan air rembesan pada
kawasan itu sendiri yang dikumpulkan. Dalam polder tidak ada aliran permukaan bebas seperti pada
daerah tangkapan air alamiah, dilengkapi dengan bangunan pengendali pada buangannya dengan
pompa penguras untuk mengendalikan aliran di luar. Muka air di dalam polder berupa air permukaan
maupun air bawah permukaan tidak bergantung pada permukaan air di daerah sekitarnya dan dinilai
berdasarkan elevasi lahan.
Strategi inovasi Sistem Polder, Drainase, dan Kolam Retensi adalah dengan melakukan manajemen
air. Rembesan air yang masuk ke area dalam pelabuhan serta genangan air akibat hujan dikumpulkan
ke dalam satu kolam. Terdapat tiga kolam retensi untuk mempercepat sistem drainase dari dalam
wilayah pelabuhan. Auto pump out, yaitu air pada kolam retensi yang terkumpul dari air rembesan air
laut ataupun air hujan yang menggenang dapat secara otomatis dipompa keluar, sehingga air yang
menggenangi sekitar wilayah pelabuhan dapat secara otomatis terpompa keluar dan mempertahankan
kekeringan permukaan dalam wilayah pelabuhan.
Sebelum inovasi, pelabuhan sering digenangi air laut yang sangat korosi dan kegiatan bongkar
muat sering terganggu. Setelah inovasi, masalah tersebut tidak terjadi lagi sehingga kegiatan bongkar
muat dan operasional lainnya berjalan lancar. Dengan inovasi sistem polder, luas area genangan di
Pelabuhan Tanjung Emas dapat berkurang drastis pada musim hujan. Kegiatan operasional pelabuhan
berlangsung 24 jam tanpa adanya gangguan air pasang yang menggenangi area kerja. Manfaat yang
sangat dirasakan adalah kegiatan operasional pelabuhan berjalan selama 24 jam nonstop dan tidak
terpengaruh dengan hujan. Manfaat lain dari hal tersebut masyarakat sekitar tidak perlu melakukan
peninggian atau pengurukan tanah yang terkena banjir rob. Pengguna jasa bisnis di pelabuhan kini
dapat beraktivitas dengan baik.

224
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

97. Reducing Rob Flooding In Tanjung Emas Harbor


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency Semarang, Central Java
units of service
innovation

T
anjung Emas Harbor Semarang is one of the main gates that supports economic flow especially logistic, industry,
and tourism in Central Java Province. This harbor is a part of the land expansion or beach reclamation. One of the
negative consequences from a reclamation is the decreasing land surface down to 7cm per year that is affecting loading
and packing and other operational activities.

As the consequences of the erosion of the land surface, the harbor experiences rob flooding, fall and rise of tide twice a
day, and the harbor is flooded with sea water that is very corrosive. This problem is disturbing the loading and packing service
and other activities, as the solution to control the flood in the harbor.

To immediately overcome that problem, Tanjung Emas Harbor Semarang is implementing the innovation called Polder,
Drainage, and Retention Pool System that was started in 2013. This system collects rainwater, absorbed water, or the rob in
a polder, retained to one retention pool, and throw the water away. Polder is an area in the harbor that is restricted finely,
where the water that comes from outside the area cannot enter. Only the rain water and absorbed water on the restricted area
that is collected. Inside the polder, there is no free surface flow like in a natural water retainer area, provided with controller
building on the exile with drainer pump to control the outside water flow. The surface of the water inside a polder whether it
is the surface of under surface do not depend on the water surface in the surrounded area and measured by the land elevation.

The strategy of the innovation of Polder, Drainage, and Retention Pool System is to conduct water management. The
water absorption that enters the harbor area along with rain water is are collected in one pool. There are three retention pools
to accelerate the drainage system from the inside of the harbor. Through auto pump-out, that consists of water in the retention
pool that is gathered from sea water absorption or flooded rain water can be automatically pumped-out, so the water that
floods the surrounding harbor area can be automatically pumped out and retain the dryness of the harbor surface.

Before the innovation, the harbor was frequently flooded with sea water that is so corrosive and disturbing the loading
and unloading activity. After the innovation, that problem does not occur any longer so the loading and unloading and other
operational activities can go smoothly. With the polder system innovation, the width of flooded area in Tanjung Emas Harbor
can be reduced in the rainy season. The operational activities in the harbor occur 24 hours without disturbance of high tides
that floods the working area. The experienced benefit is operational activities in the harbor can occur 24 hours non-stop and
not getting affected by rain. The other benefits, people do not have to do heightening or soil dredging that is affected by rob
flooding. The user of business service in the harbor now can conduct their activities well.

225
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

Sistem polder Pelabuhan Semarang lebih baik dari kegiatan peninggian permukaan tanah dan
dermaga dengan pengurukan. Banyak manfaat dari inovasi sistem polder, antara lain isu ekosistem
lingkungan akibat pengambilan tanah dari bukit atau pegunungan. Sistem polder secara otomatis
melakukan pemompaan ke laut apabila permukaan kolam mencapai ketinggian tertentu. Inovasi ini
berdampak pada kelancaran kegiatan operasional pelabuhan sehingga menopang pertumbuhan ekonomi
akibat kelancaran kegiatan bongkar muat barang yang masuk atau keluar melalui pelabuhan Tanjung
Emas Semarang. Sistem polder merupakan inovasi yang berkelanjutan karena mempertahankan eko-
sistem lingkungan, tidak memangkas bukit atau gunung dengan mengambil tanah untuk pengurugan,
pengoperasian secara otomatis, serta menjamin kelancaran kegiatan Pelabuhan Semarang.

226
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

The polder system of Semarang Harbor is better than land surface and harbor heightening and dredging. There are
many benefits from the innovation of polder system, such as environment ecosystem issue that has resulted from soil dredging
from hills of mountains. The polder system automatically conducts pumping to the ocean if the pool surface reaches the certain
height. This innovation affects the smoothness of harbor operational activities that support the economic growth resulted from
smoothness goods loading and unloading activities that enters and comes out through Tanjung Emas Harbor, Semarang. Polder
system is a sustainable innovation due to its nature that preserves the natural ecosystem, not dredging hills or mountains by
taking soils for the pile, automatic operation, and guarantee the smoothness of activities in Semarang Harbor.

227
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

98.
Gapura Surya Nusantara: Pionir Modernisasi Terminal Penumpang Kapal
Laut Nasional
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi PT Pelindo III, Jawa Timur
Unit Inovasi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
Pelayanan

P
T Pelindo III merupakan pengelola Tanjung Perak termasuk Gapura Surya Nusantara (GSN) sebagai ter-
minal penumpang modern kapal laut. Pelabuhan Tanjung Perak kumuh dan semrawut dengan masalah
utama meliputi sarana-prasarana penanganan bagasi, embarkasi dan debarkasi, ruang tunggu, integrasi
regulasi baggage allowance dan sistem validasi tiket, kepastian jadwal keberangkatan dan kedatangan, per-
ilaku penumpang, dan budaya antri.
Modernisasi GSN ditujukan untuk meningkatkan pelayanan dengan mengubah citra pelayanan
penumpang kapal laut agar setara dengan pelayanan penumpang di bandara. Modernisasi GSN
menggunakan strategi sayembara desain pada bulan Juli 2011. Menerapkan tiga konsep yaitu Envi-
ronmental concept, Connectivity concept, dan Form concept. Peresmian terminal baru dilaksanakan
pada 2 Oktober 2014.
Sebelum inovasi, tampilan pelabuhan kumuh dan semrawut, informasi tidak jelas, ruang check-in
dan ruang tunggu kotor, banyak percaloan, dan pelayanan tidak teratur. Setelah inovasi, sarana-prasana
bersih, sehat, aman, dan nyaman, tersedia pelayanan bagi lansia, kaum difabel, dan ibu menyusui, dan
poliklinik dengan tenaga dokter dan perawat. Terjadi pergerakan orang dan barang yang cepat, ter-
bentuk citra dan reputasi positif, kualitas pelabuhan berkelas dunia sehingga meningkatkan kepuasan
pelanggan, mendukung kepariwisataan dan kedatangan kapal pesiar internasional.
Perubahan fisik terminal penumpang, sarana-prasarana makin lengkap, aman dan nyaman,
peningkatan indeks kepuasan pelanggan, pemberlakuan sistem validasi berbasis teknologi informasi,
pertumbuhan loyalitas operator kapal pesiar internasional, dan pelaksanaan sistem pengamanan terpadu.
Transformasi layanan, komitmen pelabuhan bersih dan sehat, hemat energi dan pelestarian
lingkungan, keadilan dan kemudahan akses pelayanan dan kemitraan pengelola pelabuhan dengan
pemangku kepentingan.
Pemenuhan standar pelayanan penumpang kapal laut dengan standar internasional dan meng-
gunaka benchmark bandara internasional merupakan kunci kesuksesan inovasi ini.

228
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

98. The Modernization Of Passenger Terminal


Category Online Registration Of Feasible Certificate Operation,
Agency PT. Pelindo III, East Java
units of service Tanjung Perak Harbor, Surabaya
innovation

P
T Pelindo III is the manager of Tanjung Perak including Gapura Surya Nusantara (GSN) as the ship modern passenger
terminal. Tanjung Perak Harbor is dirty and chaotic with the main problems that consist of baggage handling utilities
and facilities, embarkation and debarkation, waiting room, the integration of baggage allowance regulation and ticket
validation system, certainty on departure and arrival schedule, passengers behavior, and lining-up culture.
The modernization of GSN is purposed to improve the service through transforming the service image for the ship
passenger to be equal to the service at the airport.
The modernization of GSN was using design competition strategy in July 2011. Adopting three concepts: Environmental,
Connectivity, and Form, the officiation of the terminal was conducted on October 2nd 2014.
Before the innovation, the display of the harbor was dirty and chaotic, the information was unclear, the check-in and
the waiting room was dirty, there were so many illegal brokers, and the service was not organized. After the innovation, the
utilities and facilities are clean, healthy, safe, and convenient, there is a service for the elderly, the disables, nursing mother,
and a policlinic with doctor and medical officer. The movement of people and goods are going fast, the positive reputation
and image are built, and the harbor is reaching global quality, so it can increase the satisfaction of the customer, supporting
tourism and the arrival of international cruise ships.
The physical transformation of the passenger terminal, utilities and facilities are becoming more completed, safe and
convenient, the increase of customer satisfaction, the application of validation system based on information technology, the
improvement of loyalty of the international cruise ship operator, and the implementation of the integrated security system.
Transformation of the service, commitment to the healthy and clean harbor, energy safe and environment-friendly, fair
and easy access to the service, and partnership between harbor management with the stakeholders.
The fulfillment of ship passenger service standard with international standard and using airport as the benchmark is
the key of success for this innovation.

229
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

99. Aplikasi Info PLN Berbasis Sistem Operasi Perangkat Bergerak Android Dan Ios,
Akses Informasi Dan Pelayanan Pelanggan Kelistrikan PT PLN (Persero) Secara
Gratis Menggunakan Ponsel Pintar Untuk Masyarakat Di Seluruh Indonesia
Kategori Perbaikan Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat
Instansi PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Unit Inovasi PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang
Pelayanan

P
T Perusahaan Listrik Negara (PLN) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan
layanan kelistrikan kepada masyarakat Indonesia. Terjadi perubahan preferensi masyarakat dalam
penggunaan teknologi untuk mengakses internet yang mencapai 55 juta pengguna di akhir tahun
2015. Sekitar 80% pengguna mulai beralih dari komputer ke telepon pintar. PT PLN (Persero) memiliki
masalah komunikasi dengan para pelanggannya. Sarana utama yang diandalkan adalah sarana yang
berbiaya tinggi dan mulai ditinggalkan oleh konsumen seperti kantor pelayanan, call center, SMS, dan
website. Masyarakat mengeluarkan biaya untuk datang ke kantor pelayanan. Mnegeluarkan biaya untuk
menghubungi Layanan Call Center 123. Layanan tagihan rekening melalui SMS 8123 membutuhkan
biaya. Tampilan website www.pln.co.id kurang ramah bagi pengguna telepon pintar. Kondisi ini ditam-
bah dengan masalah proses pengurusan lama dan berbelit-belit, masih ada percaloan, yang berimbas
pada menurunnya kepuasan pelanggan.
PT PLN mengembangkan layanan baru berupa aplikasi perangkat bergerak untuk ponsel pintar
yang mudah diakses secara gratis oleh pelanggan kapanpun dan dimanapun bernama Layanan INFO
PLN. Aplikasigratis ini melayani informasi seputar kelistrikan seperti memeriksa tagihan listrik, riwayat
pembelian token prabayar, layanan online untuk Pasang Baru, Ubah Daya, Layanan Listrik Sementara,
pengaduan pelanggan seluruh Indonesia, peta kondisi listrik, beberapa fitur media sosial, dan berita.
Inovasi Aplikasi INFO PLN adalah desain tampilan dan struktur yang seragam, mengakses data
yang sama, tetapi digunakan oleh perangkat ponsel pintar yang berbeda menggunakan cross plat-
tform programming sehingga mempermudah dalam menyamakan konten dan mempercepat proses
pembaharuan aplikasi. Strategi Aplikasi INFOPLN terdiri atas 1) Pengembangan Aplikasi dan Strategi
Pemasaran Aplikasi (System Development Life Cycle/SDLC dan pengujiana kualitas) dan 2) Strategi
Pemasaran Aplikasi (sosialisasi, kemudahan aplikasi bagi pelanggan, penggunaan Google Play Store,
Itunes App Store dan Amazon Apps, dan evaluasi).
Dalam periode September 2015 Februari 2016, aplikasi INFO PLN sudah meraih 18 ribu down-
load dengan 152.345 total pengguna, 1000 pengaduan, 483.000 klik aplikasi, dan pelanggan aktif 164
orang per hari. Diawali prototype, dalam satu tahun dihasilkan aplikasi dengan basis sistem operasi
Android, sistem operasi iOS, sistem operasi Blackberry, dan sistem operasi Nokia. Uji coba dilanjutkan
dengan penggunaan Google Play Store dan Blackberry Appworld, dilanjutkan hosting aplikasi pada
iOS itunes/ AppStore serta Nokia Market App. Pada tahun 2015, aplikasi ini dapat diunduh dari Google
Play Store, Apple App Store, dan Amazon Apps.
Keluaran inovasi adalah aplikasi telepon pintar yang memberikan berbagai layanan yang dapat
diakses kapan saja dan di mana saja dengan biaya murah. Manfaat inovasi ini adalah kemudahan
masyarakat mengakses informasi dan biaya. Pembelajaran dari inovasi ini adalah penyediaan fasilitas
pelayanan pelanggan dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi yang sesuai dengan perkem-
bangan tren pengguna, dengan biaya murah, dan pelayanan berkualitas.

230
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

99. Electricity Information On Mobile Application


Category Improvement in Providing Service to Society
Agency State Electricity Company (PLN)
units of service
innovation

S
tate Electricity Company (PLN) is a State-Owned Enterprise that provides electricity service for Indonesian citizen. A
transformation has happened on peoples preference for using technology to access the internet that reached 55 million
users at the end of 2015. About 80% users have changed their preference from computer to the smartphone. State
Electricity Company (PLN) is experiencing communication problem with its customers. The main facility they had been using
is a high-cost facility that has been deserted by their customers such as customer service office, call center, SMS, and website.
The customer needs to spend some cost to go to the customer service office. They also need to do the same thing to call the 123
Call Center Service. The same problem goes to electricity billing service on SMS in 8123. Moreover, the display of its website,
www.pln.co.id is also not user-friendly for a smartphone user. This condition is worsened by the long and complicated process
and illegal broker that has been giving negative impact on customer satisfaction.
State Electricity Company (PLN) is currently developing a new service on a mobile application for the smartphone that
is free and easily accessible by its customer anytime and anywhere called Layanan INFO PLN (PLN Information Service). This
free application provides information regarding electricity such as checking electricity bills, pre-paid token purchase record,
online service for New Installation, Power Adjustment, Temporary Electricity Service, nationwide customer service, electricity
condition mapping, some features of social media, and news.
The innovation of INFO PLN Application is on the uniformity of its display design and structure, access to the same
data, but utilized by different smartphone device using cross-platform programming that simplifies the synchronization of the
content and accelerates the process of the application update. The strategy of INFO PLN Application consists of 1) Application
Development and Marketing Strategy (System Development Life Cycle/SDLC and quality check) and 2) Marketing Strategy
for the Application (socialization, application convenience for the customers, utilization of Google Play Store, iTunes App
Store, and Amazon Apps, and evaluation)
Between September 2015 and February 2016, INFO PLN Application has reached 18 thousand downloads with 152.345
users in total, 1000 complaints, 483.000 application clicks, and 164 active customers per day. Starting with a prototype, in one
year, an application has been created under the operation system of Android, iOS, Blackberry, and Nokia. The trial continued
to the utilization of Google Play Store and Blackberry Appworld, then application hosting on iOS iTunes/AppStore, and Nokia
Market App. In 2015, this application has been available for download in Google Play Store, Apple App Store, and Amazon Apps.
The output of this innovation is a smartphone mobile application that provides a variety of services that can be accessed
anytime and anywhere with minimum cost. The benefit of this innovation is the convenience for the people to access information
and cost. The lesson obtained from this innovation is that providing service facility for the customer can be conducted through
utilization of technology that is in line with customer trend, with minimum cost, and high-quality service.

231
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

232
TOP
99
INDONESIA PUBLIC SERVICE
INNOVATIONS 2016

Komentar dari Kementerian, Provinsi, Kabupaten dan Kota


Comments from the Ministry, Provincial, Regency and City

TOP 99
INOVASI PELAYANAN PUBLIK INDONESIA
TAHUN 2016

TOP 99
INDONESIA PUBLIC SERVICE INNOVATIONS
2016

233
Komentar dari Kementerian, Provinsi, Kabupaten dan Kota

MENTERI PERDAGANGAN R. I., THOMAS TRIKASIH LEMBONG


Jaring Pengaduan Konsumen merupakan sistem
pengaduan konsumen online yang dapat dijangkau konsumen
dari seluruh wilayah Indonesia sebagai sarana bagi konsumen
untuk memperjuangkan haknya, didengar keluhannya, mendapat
penyelesaian sengketa dan mendapat kompensasi materiil bila
dirugikan. Lebih dari itu sebagai sarana untuk menciptakan
konsumen cerdas, mandiri dan cinta produk dalam negeri. Upaya
ini juga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen bertransaksi di
dalam negeri, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional.

Menteri Perindustrian,
Saleh Husin
Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas
diselenggarakannya Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2016,
sebagai upaya Kementerian PAN dan RB dalam perbaikan
pemberian pelayanan kepada masyarakat; memperkuat
partisipasi dalam pembuatan kebijakan melalui mekanisme
yang inovatif dan mendorong Pemerintah berbasis pendekatan
kolaboratif dalam era reformasi.

Gubernur Sumatera Barat,


Irwan Prayitno
Pengobatan TB-MDR (Tuberkulosis Multi Drug Resistant)
membutuhkan waktu yang lama (18-22 bulan). Pasien harus
minum obat tiap hari, juga diberikan obat suntikan setiap hari
selama 2 bulan. Sehingga diperlukan suatu cara khusus untuk
meningkatkan kepatuhan dan motivasi pasien. Pendekatan
Tigo Tungku Sajarangan sebagai Upaya Pengobatan TB-MDR
telah dapat menurunkan angka kejadian drop out TB-MDR di
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi. Masuknya inovasi ini
ke dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik tahun 2016 diharapkan sebagai sebagai cikal
bakal munculnya inovasi-inovasi lainnya dari Sumatera Barat dalam rangka meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat serta mensukseskan gerakan One Agency, One Innovation
dari Kementerian PAN & RB.

TOP 99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK


234 INDONESIA 2016
Comments from the Ministry, Provincial, Regency and City

Gubernur DKI Jakarta,


Basuki Tjahaja Purnama
Keberadaan SINOVIK mendorong Pemprov
DKI Jakarta terus berkreasi dan berinovasi dalam
mewujudkan Visi Layanan Publik Jakarta Baru

Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan


Saya sangat mengapresiasi kompetisi Sinovik yang
diprakarsai oleh KEMENPAN dan RB RI ini, yang menjadi
tantangan positif dan konstruktif dalam proses pembangunan.
Selain dapat memberikan ruang dan motivasi bagi kami untuk
terus menghadirkan inovasi-inovasi berikutnya dalam rangka
optimalisasi pelayanan kepada masyarakat, hal ini juga akan
mampu memberikan kebermanfaatan yang sangat besar
dan menjadi solusi berbagai permasalahan dan tantangan
pembangunan Jawa Barat khususnya dan Indonesia pada
umumnya, karena hal ini akan membuka cakrawala bagi kita
bersama tentang berbagai inovasi yang telah dilaksanakan oleh
daerah atau instansi lainnya di Indonesia.

Gubernur Lampung, Muhammad Ridho Ficardo


Berbagai inovasi di bidang kesehatan baik di
tingkat pusat maupun daerah, sangat dibutuhkan untuk
menyelesaikan berbagai masalah kesehatan, dalam hal
ini utamanya untuk mendekatkan akses keterjangkauan
masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu.
Salah satu inovasi Pemerintah Daerah di bidang akses
pelayanan kesehatan adalah Mini Bus Rumah Sakit Keliling
(Mobile Clinic). Mobil ini merupakan satu dari beberapa
program unggulan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung,
yang diinisiasi oleh Gubernur Lampung. Rumah Sakit
Keliling itu akan digunakan untuk menjangkau kabupaten/
kota Daerah Otonomi Baru (DOB) yang belum memiliki rumah sakit, masyarakat di
daerah tertinggal dan perbatasan. Rumah Sakit Keliling (Mobile Clinic) ini juga dapat
digunakan sebagai sarana kesehatan spesialistik pada daerah rawan bencana.

TOP 99 INDONESIA PUBLIC SERVICE


INNOVATIONS 2016 235
Komentar dari Kementerian, Provinsi, Kabupaten dan Kota

Bupati Siak, Syamsuar


Salam Inovasi.

Kompetisi inovasi pelayanan publik ini merupakan salah


satu cara Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi memberikan rangsangan kepada setiap
instansi supaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat, karena sebagaimana kita ketahui adanya pemerintah
karena adanya masyarakat, maka kita selaku pemerintah dan
sebagai pemberi pelayanan harus siap memberikan pelayanan
terbaik kepada masyarakat. Kami mengapresiasi Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
melalui Deputi Pelayanan Publik atas kompetisi yang diselenggarakan ini, sehingga kita
bisa melihat dan mencontoh Inovasi pelayanan publik yang baik dan bagus dibeberapa
instansi pemerintah, baik pusat maupun daerah. Kami berharap agar kompetisi ini
terus dilanjutkan guna menampilkan inovasi-inovasi baru yang patut di publikasikan ke
daerah-daerah melalui kompetisi inovasi pelayanan publik.

Bupati Tapin, Arifin Arpan


Kompetisi siNovik yang diadakan oleh Kementerian
PANRB ini merupakan lomba berinovasi dalam pembaharuan dan
pelayanan publik. Pelayanan publik yang berhasil dan berdaya
guna patut dikembangkan. Melalui inovasi Sungaiku Bersih dan
Sehat ini, atas nama pemerintah Kab. Tapin Prop. Kalimantan
Selatan saya mengharapkan kegiatan ini dapat berkelanjutan
dan terus dikembangkan demi perbaikan pemberian pelayanan
kepada masyarakat. Tujuan inovasi ini adalah untuk mengeliminasi
praktik Buang Air Besar Sembarangan (BABS) seiring dengan
diterapkannya kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), dan mengembalikan
fungsi sungai sebagai bagian penting dalam siklus kehidupan manusia. Program STBM
ini tidak lagi sekedar membangun sarana sanitasi di setiap rumah tetapi lebih kepada
pemberdayaan masyarakat dan mengubah perilaku masyarakat.

TOP 99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK


236 INDONESIA 2016
Comments from the Ministry, Provincial, Regency and City

Bupati Sambas, Juliarti Djuhardi Alwi


Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik merupakan salah satu
upaya untuk mencari terobosan baru dalam pemberian layanan
kepada masyarakat, sehingga dapat berdampak baik terhadap
kualitas pelayanan. Inovasi yang sudah ada hendaknya dapat
direplikasi oleh semua pihak dan terus dilakukan penyempurnaan-
penyempurnaan dengan menyesuaikan kondisi daerah masinh-
masing. Kami mengharapkan kegiatan kompetisi Inovasi Pelayanan
Publik dapat terus dilanjutkan demi meningkatkan kualitas
pelayan kepada masyarakat.

Bupati Banjar, Khalilurrahman


Pertama tama kami mengucapkan terima kasih
kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia yang telah
memberikan penilaian Inovasi Pelayanan Publik pada Daerah
Kami, dan itu sangat penting kedepannya karena akan
mendorong kami agar lebih semangat dalam berkerja serta
lebih baik dalam melayani kepada masyarakat, semoga
kedepannya kegiatan ini terus dilaksanakan agar menciptakan
Pelayanan Publik yang maksimal.

Bupati Dairi, Johnny Sitohang Adinegoro


Pemerintah Kabupaten Dairi menyambut baik dan
mengucapkan terima kasih atas diselenggarakannya kompetisi
inovasi pelayanan publik sebagai agenda tahunan Kementerian
PAN RB, sebab dapat menjadi wadah yang tidak hanya
menampilkan keunggulan inovasi pelayanan publik dari setiap
instansi tetapi juga dapat menjadi inspirasi untuk memunculkan
inovasi pelayanan publik lainnya di masa yang akan datang.
Melalui buku TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016
ini Pemerintah Kabupaten Dairi mengajak semua pihak untuk
membuat suatu GEBRAKan melalui inovasi pelayanan publik,
sehingga kehadiran kita pada akhirnya benar-benar menjadi
pelayan bagi masyarakat.

TOP 99 INDONESIA PUBLIC SERVICE


INNOVATIONS 2016 237
Komentar dari Kementerian, Provinsi, Kabupaten dan Kota

BUPATI MALANG, Dr. H. RENDRA KRESNA


Dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)atau ASEAN Economic Community (AEC) dan era global,
persaingan dibidang pelayanan kesehatan semakin meningkat,
sehingga tenaga kesehatan harus terus berupaya meningkatkan
kualitas pelayanannya. Pelayanan kesehatan kepada masyarakat
tidak terlepas dari tuntutan kualitas dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang sehat secara mandiri dan sejahtera. Tuntutan
tersebut merupakan tantangan bagi setiap pemberi layanan
kesehatan agar membuat terobosan dan inovasi serta kreatifitas
dalam pelayanan publik untuk meningkatkan kepuasan masyarakat dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.

BUPATI KUTAI KARTANEGARA,


RITA WIDYASARI,Ph.D
Program ini sangat memacu daerah kami untuk terus
dapat mencari program unggulan, sesuai dengan potensi
daerah kami. Inovasi dalam kompetisi memang dibutuhkan
agar kita berlomba lomba menjadi yang terbaik. Apalagi
kabupaten yang bersaing dengan kementerian, merupakan
kebanggan tersendiri.

Direktur Human Capital Management PT. PLN,


Muhamad Ali
Perjalanan Perlombaan Karya Inovasi di PT PLN (Persero)
yanhg berlangsung sejak 1999 telah menghasilkan 2.592 (dua
ribu lima ratus sembilan puluh dua) karya inovasi. Hal yang paling
membanggakan adalah sebagian besar karya inovasi tersebut
dihasilkan oleh pegawai PLN yang bertugas di garda terdepan
pelayanan PLN. Karya digarap sejak 2012 ini merupakan aplikasi
pelayanan PLN yang berbasis perangkat mobile. Dengan gagasan
awal untuk peningkatan dan perbaikan pelayanan pelanggan,
aplikasi INFO PLN menyediakan fasilitas layanan, seperti cek tagihan listrik, riwayat
pembelian token Listrik Pintar (Prabayar), dan Layanan Menu Online untuk pasang
baru. Diharapkan hanya dengan satu jari dari perangkat mobile pelanggan mampu
mendapatkan semua pelayanan maupun informasi seputar PLN. PLN berkomitmen
untuk mewujudkan listrik untuk kehidupan yang lebih baik.

TOP 99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK


238 INDONESIA 2016
Comments from the Ministry, Provincial, Regency and City

BUPATI Badung, I NYOMAN GIRI PRASTA, S.Sos.


.. Top 99 inovasi pelayanan publik merupakan
motivasi bagi kami untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat melalui program terobosan dan inovatif. Inovasi
adalah program unggulan kami, top 99 inovasi pelayanan publik
akan mampu memotivasi seluruh skpd untuk meningkatkan
kualitas pelayanan melalui program inovatif dan kreatif.

WALIKOTA CIMAHI ,
Hj. ATTY SUHARTI, S.E.
Upaya perbaikan pelayanan kepada Masyarakat adalah
tekad setiap aparatur pemerintah. Berkarya untuk mewujudkan
perbaikan sistem melalui inovasi, hendaknya dilakukan oleh tiap
pribadi, institusi dan organisasi dalam pemerintahan. Pemerintah
Kota Cimahi selalu berupaya untuk mendorong aparaturnya agar
selalu melakukan inovasi demi memberikan pelayanan terbaiknya
kepada masyarakat. Masalah-masalah yang komplek yang
terjadi di Kota Cimahi tidak cukup diselesaikan dengan cara business as usual tetapi harus
diselesaikan dengan mempergunakan berbagai pendekatan yang inovatif. SINOVIK yang
diselenggarakan oleh KEMENPAN RB akan mendorong aparatur untuk bekerja lebih kreatif,
dimana diharapkan bukan hanya sekedar untuk kompetisi / ajang prestise tapi hendaknya
dapat menginspirasi aparatur untuk bekerja lebih baik dengan karya dan cipta yang inovatif.

Bupati Kulon Progo, dr. H.HASTO WARDOYO, Sp.OG (K)


Kegiatan Lomba Inovasi Pelayanan Publik (SINOVIK) dari
Kementerian PAN dan RB ini merupakan program yang sangat bagus
dan Ini merupakan terobosan yang luar biasa patut kita apresiasi.
Seperti kita ketahui bahwa salah satu sasaran dalam Reformasi
Birokrasi diantaranya adalah Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Salah satu cara untuk mendorong daerah agar terus meningkatkan
kualitas layanan, diantaranya adalah dengan adanya Kompetisi
Inovasi ini. Inovasi merupakan hal yang mutlak harus diterapkan
saat ini dan ini sebetulnya merupakan kebutuhan SKPD/Unit sebagai pelayan masyarakat.
Masyarakat yang akan menentukan kualitas layanan sebuah instansi. Tanpa ada inovasi, tidak
pernah ada perubahan dan percepatan dalam semua bidang. Inovasi dalam suatu daerah
juga akan bermanfaat bagi daerah lain, karena prinsip inovasi dalam kompetisi ini adalah
bisa direplikasi oleh instansi lain/daerah lain, sehingga diharapkan akan makin terciptanya
kesejahteraan dalam masyarakat.

TOP 99 INDONESIA PUBLIC SERVICE


INNOVATIONS 2016 239
Komentar dari Kementerian, Provinsi, Kabupaten dan Kota

TOP 99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK


240 INDONESIA 2016
Comments from the Ministry, Provincial, Regency and City

TOP 99 INDONESIA PUBLIC SERVICE


INNOVATIONS 2016 241
TOP
99 INOVASI PELAYANAN PUBLIK
INDONESIA 2016

242

Anda mungkin juga menyukai