Yuhariyatmono ARY
Adi Suhendra
INOVASI MAL PELAYANAN PUBLIK KOTA
PROBOLINGGO DALAM MENINGKTAKAN EFEKTIFITAS
PELAYANAN PUBLIK
Achmad Toyyibul Fikri
Universitas Islam Malang
Toyyibulfikri123@gmail.co
m
ABSTRAK
Pada dasarnya pelayanan publik merupakan sebuah tanggung jawab dari sebuah birokrasi untuk
menyelenggarakan pelayanan tersebut, khususnya daam hal pemerintahan banyak birokrasi yang
memiliki problematika mengenai penyelenggaraan pelayanan publik tersebut, sehingga pembaruan
atau inovasi inovasi baru terus dilakukan demi tercapainya pelayanan publik yang efektif tersebut,
pembaruan berupa adanya pelayanan terpadu satu pintu dan adanya teknologi digital merupakan
sebuah inovasi baru yang dapat diterapkan dalam hal pelayanan publik di dalam pemerintah,
seperti halnya yang terjadi di dalam pemerintah Kota Probolinggo dalam upaya meningkatkan
pelayanan publik. Tujuan dari penerlitian ini ialah untuk mendeskripsikan pelayanan publik yang
ada di Kota Probolinggo. Penelitian ini meggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian ini
menyebutkan bahwa efektifitas pelayanan publik terjadi dengan adanya Mal Pelayanan Publik
tersebut.
ABSTRACT
Basically, public service is a responsibility of the bureaucracy for the implementation of these
services, especially in the case of many bureaucratic governments that have problems regarding
the delivery of these public services, so that encouraging or encouraging innovations that are
carried out for the achievement of effective public services, can lead to an Integrated Ministry of
One The Door and Existence of Digital Technology is the only innovation that can be applied in
terms of public services in government, as was done within the Probolinggo City government in an
effort to improve public services. The purpose of this research is to describe public services in the
City of Probolinggo. This study uses a descriptive method, the results of this study discuss the
effectiveness of public servants conducted by presenting the Public Service Mall.
PENDAHULUAN
Pelayanan publik merupakan tanggung jawab dari birokrasi untuk
menyelenggarakan pemerintahan, perkembangan pelayanan publik ini pada
dasarnya sudah dimulai sejak dulu, dimulai dari sebuah birokrasi yang melakukan
pelayanan namun tidak efisien dan tidak berorientasi pada pelayanan yang
diberikan, sampai saat ini sistem dari pelayanan publik terseut terus berkembang
menjadi semakin baik dan efisien dari waktu ke waktu, basis dari peningkatan
pelayanan publik ini ialah terdapat dari 3 Teori yang mendeskripsikan
perkembangan pelayanan publik, ketiga teori ini ialah ; yang pertama terkait New
Public Administration Salah satu Orientasi Terhadap New Public Administration
adalah perlakuannya yang adil terhadap warga negara. Maksudnya adalaah
pemerintah secara sistimatis melakukan diskriminasi dengan yakni dengan cara
memihak pada birokrasi-birokrasi yang sudah mapan dan stabil, klien yang
istimewa dapat dicontohkan seperti departemen pertanian dan petani-petani besar
misalnya ataupun yang menentang minoritas-minoritas lain seperti misalnya
petani, buruh yang miskin dalam sumber-sumberdaya politik maupun ekonomi,
(Alamsyah,2016).
Dalam perkembangan ini sebuah pelayanan dalam birokrasi dinilai tidak
efektif sehingga dilakukan pembaruan berupa New Public Management sebagai
sebuah sitem pelayanan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja birokrasi yang
melayani publik melalui penggunaan konsep-konsep yang mirip seperti sektor
swasta, (Alamsyah,2016). Pembaruan berupa adanya New Public Management
dinilai hanya berpihak kepada sektor swasta yang semana mestinya tidak sesuai
dengan prinsip keadilan yakni masyarakat berhak untuk mendapatkan pelayanan
publik yang baik dari sebuah birokrasi, hingga akhirnya perkembangan pelayanan
publik berkembang menjadi New Publik service memiliki orientasi dari pengakuan
atas warga negara dan posisinya yang sangat penting bagi kepemerintahan
demokratis(Alamsyah,2016). Adanya perkembangan berupa New Publik service
ini memiliki efisiensi yang tinggi terhadap kepentingan masyarakat, orientasi yang
hanya berfokus pada bentuk sebuah pelayanan yang baik akan memberikan
efektifitas bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan tersebut, ditambah lagi
dengan adanya New Publik service ini yang selalu mengikuti perkembangan
zaman maka sebuah pelayanan yang diberikan akan optimal.
Inovasi sangat berperan penting bagi sebuah bentuk pelayanan yang
diberikan bagi pemerintah, upaya upaya dalam meningkatkan pelayanan publik
yang diberikan oleh birokrasi tentu saja sangat diharapkan bagi masyarakat demi
tercapainya kesejahteraan masyarakat tersebut. New Publik service sangat
memungkinkan masuknya inovasi inovasi baru yang berkaitan dengan pelayanan
publik, New Public Service juga selalu berusaha mengikuti perkembangan zaman,
sebagai contoh di era perkembangan industri 4.0 sebuah bentuk birokrasi
menguapayakan adanya sistem yang efisien dengan bantuan teknologi digital dan
juga bantuan internet, tidak hanya itu era ini juga mengenalkan kepada inovasi
birokrasi satu pintu, contohnya seperti yang terjadi di Kota Probolinggo upaya
penningkatan efektifitas pelayanan publik ini berupa adanya pembangunan
infrastruktur “Mal Pelayanan Publik Kota Probolinggo” serta Website resmi dari
DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu) untuk
mempermudah masyarakat mendapatan informasi serta pelayanan yang prima.
Berdirinya infrastruktur Mal Pelayanan Publik Kota Probolinggo berbasis
pada Peraturan Pemerintah (PP) No.18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah
pasal 39 ayat 1 (satu), yang berbunyi “untuk meningkatkan kualitas pelayanan
perizinan kepada masyarakat, Daerah membentuk unit pelayanan terpadu satu
pintu Daerah kabupaten/kota yang melekat pada dinas Daerah kabupaten/kota
yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di bidang penanaman modal.
Menerapkan peraturan tersebut maka Pemerintah Kota Probolinggo menerbitkan
Peraturan Walikota Probolinggo Nomor 98 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Probolinggo. Sehingga pada
tanggal 24 November 2016 Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
berganti menjadi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Lalu adanya dinas ini berusaha membetuk pelayanan berjenis perizinan dan non
perizinan dengan prima yakni dengan membuat Mal pelayanan Publik di kota
Probolinggo, Mal Pelayanan Publik sendiri baru disahkan pada Juli 2019 tersebut,
diharapkan dengan adanya Mal Pelayanan Publik ini dapat memberikan pelayanan
yang lebih efektif karena terdapat pembagian pekerjaan berupa pelayanan yang
ada di kantor dinas tersebut dengan Mal Pelayanan Publik ini
Menyikapi adanya perkembangan zaman berupa era Industri 4.0 yang
berbasis online maka DPMPTSP ini membuat website resmi yang dapat dikunjungi
oleh siapapun, alamat website adalah http://dpmptsp.probolinggokota.go.id/ website ini
dapat memberikan banyak sekali Informasi mengenai hal perizinan apa saja yang
disediakan oleh Mal Pelayanan Publik ataupun Syarat untuk mengrus perizinan terkait,
adapun profil dari mal pelayanan publik, data, dan lain lain. Penelitian ini bertujuan
menganalisis sistematika kinerja Mal Pelayanan Publik di Kota Probolinggo serta tingkat
keberhasilan Mal Pelayanan Publik di Kota Probolinggo dalam meningkatkan efisiensi
pelayanan Publik.
METODE PENELITIAN
Metode Penelitian adalah suatu cara yang digunakan peneliti dalam
menggunakan data penelitiannya dan dibandingkan dengan standart ukurang yang
telah ditentukan.
1. JENIS PENELITIAN
3. SUMBER DATA
Jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Primer
dan data Sekunder.
1. Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung
bagaimana pengimplementasian kebijakan pemerintah dalam persengketaan tanah
antara investor dan masyarakat, data primer ini dapat diambil dari hasil
wawancara terhadap perseorangan atau individu yang dilakukan oleh peneliti,
antara lain :
1. Catatan Hasil Wawancara
2. Hasil Observasi Lapangan
3. Data-data Mengenai Informan
2. Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek
penelitian. Data-data ini berasal dari data-data yang diperoleh dari dokumen-
dokumen yang tersimpan di Pemerintah Kota Batu dan Kota Malang seperti bahan
pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku, dan yang lain sebagainya yang
sekiranya berkenaan dengan tema besar penelitian ini
4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Menurut Sugiyono (2013:224) teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian
adalah mendapatkan data.Teknik pengumpulan data penelitian kualitatif.
Pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan data primer yaitu data
yang diperoleh langsung dari sumbernya, dan data sekunder yaitu data yang
diperoleh tidak langsung dari sumbernya sebagai berikut
a.Teknik Wawancara
Marshall dalam Sugiono (2010: 310) menyatakan bahwa “through
observation, the researcher learn about behavior and he meaning attached to those
behavior”. Jadi melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari
perilaku tersebut.Berkaitan dengan observasi yang dilakukan dalam penelitian
kualitatif maka observasi yang digunakan yaitu observasi langsung.Maksudnya
yaitu teknik wawancara yaitu teknik pengumpulan data primer dari para pihak
yang dijadikan informasi penelitian.Teknik wawancara dilakukan dengan
mempersiapkan terlebih dahulu pedoman wawancara seperti pertanyaan-
pertanyaan untuk ditanyakan ke narasumber, pokok-pokok pertanyaan seperti pada
rumusan masalah.
b. Observasi
Menurut Sugiyono (2015: 204) observasi merupakan kegiatan pemuatan
penelitian terhadap suatu objek. Apabila dilihat pada proses pelaksanaan
pengumpulan data, observasi dibedakan menjadi partisipan dan non-partisipan.
Jenis observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi non-
partisipan.Dalam melakukan observasi, peneliti memilih hal-hal yang diamati dan
mencatat hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.
5. UNIT ANALISA
Unit analisa merupakan satuan dari unit yang diteliti hal tersebut dapat
berupa Individu ataupun kelompok yang menjadi sumber data bagi para peneliti,
Adanya analisis data tentu membantu peneliti untuk mendapatkan data data yang
aktual serta tepat sasaran, dalam hal ini peneliti menemukan Informan sebagai
pemegang data yang peneliti butuhkan.
No. Narasumber Data
1. Kepala Bagian Perizinan Sistematika Kinerja Mal Pelayanan
Dinas Penanaman Modal Publik, Inovasi Website, Laporan
Dan Pelayana Terpadu Satu Kunjungan Mal Pelayanan Publik.
Pintu