Anda di halaman 1dari 11

INOVASI PELAYANAN KESEHATAN GANCANG ARON DI KABUPATEN BANYUWANGI

DALAM PERSPEKTIF MATRIK INOVASI SEKTOR PUBLIK

Anugerah Yuka Asmara12 dan Amy Yayuk Sri Rahayu3


1
Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia
2
Peneliti Kebijakan Iptek dan Inovasi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Email: a.yuka.asmara@gmail.com
3
Guru Besar Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia
Email: amy_soeroso@yahoo.com

ABSTRAK
Inovasi sektor publik telah menjadi wacana sekaligus praktik yang dilakukan oleh beberapa institusi pemerintah
di Indonesia. Salah satu inovasi sektor publik yang cukup memiliki dampak langsung kepada masyarakat ialah
inovasi pelayanan publik. Inovasi tersebut telah memberikan iklim positif bagi pengembangan berbagai bentuk
inovasi pelayanan publik di organisasi-organisasi publik lainnya. Inovasi pelayanan kesehatan merupakan bentuk
inovasi yang cukup sering diperbincangkan baik di kalangan akademisi, praktisi, pemerintah, dan masyarakat
sebagai penggunanya. Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Kabupaten Banyuwangi, inovasi
pelayanan kesehatan Gancang Aron dihadirkan sebagai salah satu solusi untuk mengurangi antrian panjang bagi
pasien atau keluarga pasien dalam pengambilan obat di rumah sakit tersebut. Inovasi tersebut telah masuk dalam
jajaran Top 40 Inovasi Pelayanan Publik versi Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (KemenPAN dan RB). Implementasi inovasi tersebut ternyata bukan hanya perubahan yang terjadi di
bagian pelayanan kesehatan saja, melainkan ada perubahan-perubahan yang sebelumnya dilakukan di tataran
manajemen organisasi. Studi ini fokus pada praktik inovasi pelayanan kesehatan Gancang Aron di RSUD
Blambangan – Kabupaten Banyuwangi. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif- deskriptif yang
dilakukan dengan memadukan studi literatur tentang inovasi sektor publik yang diperkuat dengan temuan hasil
lapangan. Temuan studi ini ialah bahwa perubahan-perubahan yang dilakukan dalam tataran manajemen
organisasi RSUD Blambangan merupakan rangkaian integral dari inovasi pelayanan publik yang dapat dilihat
melalui perspektif Matrik Inovasi Sektor Publik.
Kata Kunci: Inovasi, Pelayanan Kesehatan, Gancang Aron, Banyuwangi, Matrik

ABSTRACT
Public sector innovation has been an enticing discourse and practice implemented by governmental agencies in
Indonesia. One of popular types of public sector innovation is public service innovation because it directly
effects to public as users. Also, it makes positive climate to emerge many innovation forms of public services in
Indonesia, particularly on health public service which is widely paid attention by many scholars, practicians,
governmental actors, and public as users. In the Blambangan Public Hospital (RSUD-Blambangan) in
Banyuwangi Regency, The Gancang Aron innovation is emerged as solution to reduce long queue for patients
and their familes in taking medicine in this hospital. This innovation is appreciated as Top 40 of The Best Public
Sector Innovation in Indonesia held by Ministry of Administrative and Bureaucratic Reform - Republic of
Indonesia. Surely, public service innovation is not singly occurred without absence of any changes at an
organization management level. This study focuses on The Gancang Aron innovation at The RSUD-Blambangan
in Banyuwangi Regency. This study is a qualitative-descriptive by combining literatures review of public sector
innovation and reinforced by field data result. The research finding is that innovation occuring in RSUD-
Blambangan is integral part of public service innovation that it can be viewed through public sector innovation
matrix.
Keywords: Innovation, Health Service, Gancang Aron, Banyuwangi, Matrix

1. PENDAHULUAN publik dalam merespon perkembangan teknologi


Inovasi telah menjadi diskusi yang populer baik dan ekonomi dunia saat ini.
di kalangan akademisi, pemerintah, praktisi, dan Praktik inovasi sektor publik memang masih
masyarakat di seluruh dunia saat ini. Inovasi yang relatif baru di beberapa negara. Di Indonesia, studi-
semula hanya digunakan dalam berbagai aktivitas studi inovasi sektor publik sebenarnya dapat dilihat
di sektor swasta atau bisnis, justru dari praktik-praktik kebaruan pelayanan publik
perkembangannya saat ini inovasi juga digunakan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sragen,
di sektor publik. Menurut Valkama et al. (2013), Provinsi Jawa Tengah di tahun 2001 (Widyahseno,
aktivitas-aktivitas inovasi yang dilakukan di sektor 2015) dan oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana,
publik tidak terlepas dari adanya perubahan global Provinsi Bali di tahun 2004-2005 (Lendong, 2010).
dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh Namun demikian, istilah inovasi di awal tahun
ilmuwan administrasi publik dan organisasi sektor 2000-an di Indonesia masih belum terdengar
populer dan menjadi diskursus luas daripada istilah
1
New Public Management (NPM) yang waktu itu Studi-studi tersebut menunjukkan bahwa
menjadi salah satu konsep andalan bagi sebagian inovasi pelayanan kesehatan sudah tidak asing lagi
besar akademisi di kalangan administrasi publik bagi lembaga penyedia pelayanan kesehatan seperti
untuk memperbaiki atau meningkatkan pelayanan rumah sakit umum (RSU) Puskesmas. Salah satu
publik di Indonesia. rumah sakit yang inovatif dan cukup sering
NPM memang menjadi salah satu konsep yang mendapat kunjungan dari berbagai instansi ialah
mendasari munculnya berbagai praktik inovasi RSUD Blambangan di Kabupaten Banyuwangi.
sektor publik (Hall and Holt, 2008), namun NPM Program inovasi unggulan rumah sakit ini ialah
cenderung mengadopsi langsung hampir pelayanan kesehatan yang dinamankan Gancang
keseluruhan berbagai praktik di organisasi bisnis Aron. Istilah ini merupakan kependekan dari
untuk diterapkan di organisasi publik, sementara “Gugus Antisipasi Cegah Antrian Panjang dengan
praktik inovasi sektor publik tidak meniru langsung Antar Obat ke Rumah Pasien”. Inovasi ini telah
dari praktik di sektor bisnis (Lynn Jr., 2013). Di masuk Top 40 Sistem Informsi Inovasi Pelayanan
dalam inovasi sektor publik, perubahan-perubahan Publik (Sinovik) yang digagas oleh Kementerian
yang ada tidak serta hasil dari meniru sepenuhnya Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
aktivitas-aktivitas di sektor bisnis, melainkan Birokrasi (KemenPAN dan RB) tahun 2018
perubahan dan perbaikan di sektor publik dapat (KemenPAN dan RB, 2018).
terinsipirasi dari pengetahuan lokal yang ada dan Keberhasilan RSUD Blambangan dalam
juga upaya kelanjutan dari aktivitas-aktivitas yang menggaungkan inovasi pelayanan kesehatan
ada di dalam organisasi publik tersebut. Hal inilah Gancang Aron telah menarik beberapa instansi
yang kemudian menjadi keunikan dari inovasi pemerintah lain untuk berkunjung dan belajar dari
sektor publik, bahwasanya kebaruan yang ada praktik inovasi tersebut terutama di sektor
merupakan hasil dari berbagai faktor internal kesehatan. Namun demikian, praktik inovasi
seperti tuntutan perbaikan organisasi dan eksternal pelayanan publik bukan serta merta yang hanya
organisasi seperti tuntutan masyarakat yang ingin nampak di permukaan, lebih dari itu, ada bentuk
perubahan pelayanan semakin baik. inovasi lain yang perlu dilakukan oleh organisasi
Inovasi sektor publik harus memiliki manfaat publik tersebut agar menghasilkan inovasi
baik ekonomi dan sosial bagi masyarakat sebagai pelayanan publik. Artinya, tidak setiap organisasi
pengguna layanan tersebut (Fuglsang and Pedersen, publik mampu meniru dan memodifikasi bentuk-
2011). Artinya, inovasi pelayanan publik ialah hasil bentuk inovasi pelayanan publik yang sudah ada di
akhir dari organisasi publik yang manfaatnya dapat organisasi lain untuk diterapkan di organisasi
dirasakan oleh masyarakat sebagai penggunanya. tersebut tanpa melakukan beberapa bentuk inovasi
Salah satu inovasi pelayanan publik yang sering yang menjadi prasyarat utama dari inovasi
ditemui di Indonesia ialah inovasi pelayanan pelayanan publik.
kesehatan. Berdasar penjelasan singkat di atas, penulis
Inovasi ini muncul sejak tahun 2000-an yang merasa perlu untuk mempertajam definisi dan
dimulai oleh Pemerintah Kabupaten Jembrana kategorisasi inovasi sektor publik, khususnya di
seperti pemberian pelayanan kesehatan gratis bagi bidang pelayanan publik. Studi ini fokus pada salah
masyarakat miskin (Lendong, 2010) yang kemudian satu inovasi pelayanan kesehatan dengan nama
muncul di berbagai daerah seperti inovasi Gancang Aron yang dilakukan oleh RSUD
pelayanan kesehatan melalui program Sutera Emas Blambangan – Banyuwangi. Kategorisasi inovasi
yang bertujuan untuk mendeteksi informasi awal sektor publik yang digagas oleh Windrum (2008)
tentang adanya penyakit atau kejadian luar bisa menjadi dasar dari pengembangan perspektif matrik
seputar kesehatan yang dikelola oleh Pusat inovasi sektor publik. Untuk itu tulisan ini fokus
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kepanjen pada 2 (dua) pertanyaan penelitian yaitu:
Kabupaten Malang (Choiriyah, 2016; Mindarti dan 1) Apa yang dimaksud dengan matrik inovasi
Juniar 2018), inovasi pelayanan kesehatan melalui sektor publik ?
program home care di Kota Makassar yang 2) Bagaimana praktik inovasi pelayanan
bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kesehatan Gancang Aron yang dilakukan
bagi mereka yang tidak mampu ke puskesmas atau oleh RSUD Blambangan di Kabupaten
rumah sakit karena alasan tertentu (Saenab, 2017; Banyuwangi dilihat dari perspektif matrik
Putra dkk, 2017), dan inovasi pelayanan kesehatan inovasi sektor publik ?
Sakinah untuk menekan angka kematian ibu dan
anak yang dilakukan oleh Puskesmas Sempu di Tulisan ini tentu menjawab kedua pertanyaan
Kabupaten Banyuwangi (Anggraini dkk, 2017), dan di atas yaitu, pertama menjelaskan definisi tentang
Inovasi Gancang Aron yang dilakukan oleh Rumah matrik inovasi sektor publik dan kedua
Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan di mendeskripsikan dan menganalisis praktik inovasi
Kabupaten Banyuwangi yang bertujuan mengurangi pelayanan kesehatan Gancang Aron yang dilakukan
antrian panjang pasien dan keluarga pasien dalam oleh RSUD Blambangan - Banyuwangi dilihat dari
pengambilan obat di RSUD Blambangan perspektif marik inovasi sektor publik.
(KemenPAN dan RB, 2018).
2
2. METODE PENELITIAN Blambangan dan juga pelayanan kesehatan lain
Studi ini merupakan jenis penelitian kualitatif- yang merupakan rangkaian dari pelayanan
deskriptif dengan menggunakan data primer berupa kesehatan di RSUD Blambangan.
hasil wawancara dengan informan di lapangan,
pengumpulan dokumen organisasi yang terkait dan 3. HASIL DAN DISKUSI
didukung dengan penggunaan data literatur. Data 3.1 Inovasi
literatur menggunakan berbagai hasil riset yang Inovasi merupakan bahasa serapan dari bahasa
relevan dan dipublikasi di berbagai media publik Inggris yaitu innovation, istilah ini kemudian
nasional dan internasional, terutama mengacu pada merujuk pada sesuatu hal yang baru. Definisi
buku yang berjudul Innovation in Public Sector inovasi sangat luas digunakan, terutama oleh
Services: Entrepreneurship, Creativity and organisasi sektor bisnis. Beberapa definisi inovasi
Management tahun 2008 dengan Paul Windrum and yang sering digunakan antara lain yang
Per Koch sebagai editornya. dikemukakan oleh Rogers (1995) bahwasanya
inovasi merupakan ide atau gagasan, praktik, atau
Tabel 1. Data Informan Penelitian objek yang dipersepsikan sebagai sesuatu hal yang
No Inisial Jabatan Institusi baru baik oleh individu atau kelompok organisasi
Informan tertentu yang mengadopsi hal-hal baru tersebut.
1 Ibu A Plt Direktur RSUD Menurut Okpara (2007), inovasi merupakan
rumah sakit Blambangan- implementasi dari inspirasi kreatif. Studi Pratt
Banyuwangi (2008) menunjukkan bahwa inovasi bukanlah suatu
2 Ibu B Kepala unit RSUD praktik yang linear, bukan suatu serangkaian tahap
instalasi farmasi Blambangan- kegiatan litbang, paten, hingga komersialisasi.
dan ketua tim Banyuwangi Namun mengacu pada teori Schumpeterian, inovasi
inovasi ialah hasil dari “creative destruction”, dimana
3 Bapak A Pengemudi ojek PT Gojek inovasi melibatkan banyak aktor dan bagian-bagian
online Indonesia pekerjaan tertentu yang hal tersebut terjadi bukan di
pengantar obat ruang tertutup, artinya butuh banyak interaksi lintas
4 Bapak B Kepala sub Bagian sektor untuk menghasikan suatu inovasi. Oleh
bidang Organisasi - karena itu inovasi dapat terjadi di berbagai unit dan
ketatalaksanaan Sekretariat bentuk organisasi manapun.
Daerah Studi ini sepakat dengan ketiga definisi di atas
Pemerintah bahwa inovasi merupakan hal-hal baru yang berasal
Kabupaten dari gagasan kreatif dan kemudian dipersepsikan
Banyuwangi baru oleh individu atau kelompok organisasi di
Sumber: Hasil lapangan suatu wilayah tertentu. Inovasi harus lah sesuatu
yang implementatif, artinya inovasi merupakan
Penelitian ini merupakan penelitian literatur praktik riil dari gagasan-gagasan baru yang
yang dikuatkan dengan data lapangan. Karena itu dimunculkan oleh individu atau kelompok individu
penelitian ini bersifat semi desk-research, karena tersebut. Praktik ini dilakukan dengan melibatkan
penelitian yang tidak murni dari studi-studi literatur banyak pihak, bukan hanya satu pihak tertentu saja.
saja, namun juga menggunakan hasil lapangan.
Teknik analisis yang digunakan ialah analisis 3.2 Inovasi Sektor Publik
melalui 4 (empat) tahap yaitu pengumpulan data, Inovasi yang semula hanya menjadi ranah
reduksi data, penyajian data, dan penarikan sektor bisnis dengan tujuan profit semata, saat ini
kesimpulan (Huberman and Miles, 1983). Studi ini telah meluas digunakan di sektor publik, atau sektor
fokus pada bentuk dan praktik inovasi pelayanan pemerintah. Inovasi sektor publik memang masih
kesehatan Gancang Aron yang dilakukan oleh cukup baru dibanding dengan sektor swasta, namun
RSUD Blambangan di Kabupaten Banyuwangi setelah di awal tahun 2000-an studi-studi inovasi
termasuk bagaimana munculnya inovasi pelayanan sektor publik sudah berkembang dan dipraktikkan
tersebut jika dilihat dari perspektif matrik inovasi di berbagai negara hingga saat ini. Definisi inovasi
sektor publik. sektor publik memang tidak terlepas dari pengaruh
Waktu penelitian ini dibagi 2 (dua) periode inovasi sektor bisnis. Namun praktik inovasi sektor
yaitu penelitian literatur yang dilakukan sejak 1 publik memiliki khas dari sektor swasta yaitu
September 2018-31 Desember 2018. Sementara, adanya persetujuan politis yang membolehkan
penelitian lapangan dilakukan dalam waktu 2 (dua) inovasi tersebut terjadi (Windrum, 2008; Lynn Jr.,
minggu secara berturut-turut yaitu dari 19 Maret 2013).
2019 – 1 April 2019 di RSUD Blambangan dan Studi ini memberikan definisi inovasi sektor
Bagian Organisasi Pemerintah Kabupaten publik sebagai suatu bentuk kebaruan di dalam
Banyuwangi. Selama 2 (dua) minggu tersebut organisasi publik. Kebaruan tersebut dihasilkan dari
peneliti juga melakukan observasi terkait praktik ide-ide baru yang kemudian diimplementasikan ke
pelayanan kesehatan Gancang Aron di RSUD suatu praktik/aktivitas riil dan memberikan manfaat
3
sosial dan ekonomi bagi penggunanya. Kebaruan sedang merumuskan strategi bagaimana
tersebut bukan berarti hal-hal yang benar baru, bentuk dan tujuan inovasi pelayanan
namun juga hal-hal baru dari tempat lain yang kesehatan dapat sampai di masyarakat
kemudian diadopsi dan diadaptasi/dimodifikasi miskin secara merata.
sesuai dengan kondisi yang ada. 5. Inovasi kebijakan, suatu bentuk inovasi
Inovasi sektor publik tentu memiliki yang merupakan kebaruan dari bentuk-
karakteristik khusus dengan apa yang ada di sektor bentuk kebijakan yang akan dan sedang
swasta. Beberapa studi telah berusaha memberi dijalankan. Inovasi ini biasanya dapat
batasan dan bentuk organisasi sektor publik seperti dilihat di panduan atau instrumen
Windrum (2008) dengan membedakan 6 (enam) kebijakan, dan peraturan yang ada.
bentuk inovasi sektor publik yaitu inovasi Misalnya, surat keputusan direktur rumah
pelayanan, inovasi deliveri pelayanan, inovasi sakit terkait peningkatan jangkauan
administrasi dan organisasi, inovasi konsep, inovasi pelayanan kesehatan yang sebelumnya
kebijakan, dan inovasi sistemik. Sementara Gault hanya diberlakukan untuk masyarakat
(2018) cenderung mengacu pada 4 (empat) bentuk miskin dengan kategori penyakit tertentu,
inovasi yang mirip dilakukan oleh OECD-Eurostat namun diperluas untuk seluruh penyakit
yaitu inovasi produk, inovasi proses, inovasi tanpa terkecuali, sehingga manfaatnya bisa
organisasi, dan inovasi pemasaran. Tulisan ini dirasakan.
fokus pada bentuk inovasi yang disajikan oleh 6. Inovasi sistemik ialah bentuk inovasi yang
Windrum (2008) karena studi tersebut telah banyak merupakan cara-cara dari suatu organisasi
diacu oleh penelitian-penelitian lain terkait inovasi dalam menjalin hubungan atau kerjasama
sektor publik seperti studi Bloch and Bugge (2013); dengan organisasi lain baik sesama
Arundel and Huber (2013); Tate et al. (2018); Gault organisasi sektor publik maupun swasta.
(2018); dan Arundel et al. (2019). Inovasi ini bisa dilihat bagaimana suatu
Keenam bentuk inovasi sektor publik menurut organisasi pemerintah misalnya rumah
Windrum (2008) yang juga ditambah penjelasan sakit daerah menjalin kerjasama dengan
dan contoh oleh penulis yaitu: rumah sakit daerah lain atau organisasi
1. Inovasi pelayanan, suatu bentuk inovasi lain non kesehatan yang mendukung dalam
yang terdapat dalam suatu produk barang peningkatan pelayanan kesehatan publik.
dan/atau jasa yang dihasilkan oleh
organisasi publik. Dalam hal ini inovasi Dari keenam inovasi sektor publik tersebut,
dapat berupa produk fisik maupun non ketiga bentuk inovasi yaitu inovasi deliveri
fisik. Misalnya, inovasi dalam pemberian pelayanan, inovasi administrasi-organisasi, dan
kartu jaminan kesehatan bagi masyarakat inovasi sistemik merupakan inovasi yang hasilnya
miskin secara gratis. bukan produk maupun dokumen, namun bisa
2. Inovasi deliveri pelayanan, suatu bentuk dirasakan hasil akhirnya. Namun demikian, ketiga
inovasi yang dilakukan dalam inovasi tersebut dapat dibuat “suatu nama inovasi
menyampaikan/ mengantarkan suatu tertentu dan skema aktivitas yang dilakukan”.
bentuk pelayanan publik. Inovasi jenis ini Sementara inovasi pelayanan (produk), inovasi
bukanlah produk secara fisik, namun hal konsep, dan inovasi kebijakan, ketiganya
yang bisa dirasakan oleh penggunanya. merupakan bentuk inovasi yang hal itu bisa dilihat
Misalnya, pembagian kartu jaminan sebagai produk/dokumen maupun sebagai hasil
kesehatan bagi masyarakat miskin yang akhir yang manfaatnya bisa dirasakan.
dilakukan langsung secara door to door Inovasi pelayanan bisa berupa produk kartu
oleh staf pemerintah. jaminan sehat bagi masyarakat miskin, inovasi
3. Inovasi administrasi dan organisasi, suatu konsep bisa berupa visi misi baru organisasi yang
bentuk inovasi yang terjadi di dalam tercetak dalam dokumen organisasi, inovasi
struktur, sistem, prosedur, dan rutinitas di kebijakan bisa berupa peraturan-peraturan,
dalam organisasi. Inovasi ini seringkali dokumen perencanaan, dan hal lainnya yang
merupakan perubahan sebagian atau menyangkut produk hukum. Seluruh bentuk inovasi
mendasar di dalam sistem internal tersebut haruslah memiliki capaian tertentu dan bisa
organisasi. Pada umumnya, inovasi terukur tren perubahannya serta manfaatnya bagi
organisasi bisa diartikan sebagai salah satu penggunanya.
bentuk dari reformasi birokrasi di
Indonesia. 3.3 Inovasi Pelayanan Kesehatan
4. Inovasi konsep, suatu bentuk inovasi yang Definisi inovasi pelayanan kesehatan tidak
merupakan ide-ide awal atau persepsi terlepas dari 2 (dua) istilah dasar yaitu inovasi dan
untuk mengubah organisasi lebih baik. pelayanan. Definisi inovasi sudah dijelaskan di sub
Umumnya inovasi ini ada di level visi- bab sebelumnya. Pelayanan diartikan sebagai
misi, sasaran, dan strategi organisasi. sekumpulan aktivitas yang dilakukan oleh individu
Misalnya, suatu pimpinan organisasi dan/atau sekelompok individu di dalam suatu
4
organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu baik sebagai prasyarat untuk mewujudkan inovasi
secara langsung maupun tidak langsung (Mindarti pelayanan publik yang dilakukan oleh organisasi
dan Juniar, 2018). Dalam konteks ini pelayanan publik menunjukkan bahwa organisasi sektor
yang dimaksud ialah pelayanan publik. Menurut publik memang memiliki bentuk aturan dan tata
Horton (2008), pelayanan publik mencakup 3 (tiga) kelola organisasi yang cenderung kaku. Birkland
hal yaitu sekelompok orang yang digaji oleh (2015) menyebutkan bahwa organisasi sektor
pemerintah untuk menjalankan fungsi-fungsi publik sering disebut dengan istilah birokrasi yang
administratif, pelayanan yang dilakukan oleh dipersepsikan sebagai organisasi yang lamban
otoritas pemerintah dengan menggunakan dana dalam merespon, memiliki banyak hirarki, dan
pemerintah, dan pelayanan yang disediakan oleh terikat oleh berbagi prosedur dan aturan. Karena
agen-agen publik/pemerintah. itu, Borins (2001) memberikan alasan mengapa
Pelayanan kesehatan ialah segala aktivitas atau organisasi publik harus berinovasi karena hal
upaya yang dijalankan oleh agen-agen pemerintah, tersebut dilakukan untuk menghadapi 5 (lima)
agen-agen bisnis, dan masyarakat dalam tantangan seperti sistem politik, model
memberikan pelayanan kepada seseorang di bidang kepemimpinan baru, persoalan-persoalan saat ini
kesehatan mulai dari pencegahan penyakit, dan ke depan, persoalan internal organisasi
penyembuhan, dan pengobatan (Mindarti dan termasuk kebijakannya, dan adanya peluang-
Juniar, 2018). Fokus studi ini ialah pada pelayanan peluang baru seperti teknologi atau faktor lainnya.
publik di bidang kesehatan atau sering disebut Organisasi publik yang cenderung kaku karena
sebagai pelayanan kesehatan publik. Pelayanan berbagai aturan, struktur, dan prosedur tentu
kesehatan publik diartikan sebagai suatu aktivitas bukanlah syarat bagi organisasi inovatif. Untuk
yang struktur untuk pelaksanaan dan cara itulah diperlukan terobosan-terobosan baru di
penyampaian pelayanan di bidang kesehatan, internal organisasi termasuk perubahan konsep dan
dikelola dan dimiliki oleh publik (pemerintah) kebijakan yang mendasari perubahan-perubahan
(European Observatory and WHO, 2018). organisasi tersebut. Inovasi pelayanan publik baik
Berdasar definisi-definisi di atas, studi ini produk pelayanan dan deliveri pelayanan
mengartikan pelayanan kesehatan sebagai segala merupakan inovasi teknis yang bisa dikatakan
bentuk aktivitas yang diselenggarakan oleh agen- inovasi paling akhir yang dilakukan oleh inovasi
agen publik/pemerintah yang memiliki otoritas di sektor publik karena berdampak langsung pada
bidang kesehatan dan didukung oleh fasilitas- masyarakat sebagai penggunanya. Sementara,
fasilitas kesehatan tertentu yang bertujuan untuk inovasi konsep yang paling atas dan kemudian
meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat mulai inovasi kebijakan (kedua inovasi ini ada di level
dari pencegahan dan penyembuhan penyakit serta manajerial/pimpinan organisasi), diikuti inovasi
peningkatan kesadaran akan kesehatan. administrasi-organisasi dan inovasi sistemik
menjadikan prasyarat dalam mengimplementasikan
3.4 Matrik Inovasi Sektor Publik kedua bentuk inovasi pelayanan publik tersebut.
Windrum (2008) menggagas 2 (dua) bentuk
inovasi di bidang pelayanan publik yaitu inovasi Lingkungan
produk (barang dan jasa) dan juga cara untuk
menyampaikan/deliveri produk (barang dan jasa)
tersebut. Kedua inovasi tersebut memang bisa Inovasi konsep 2.Eksternal
merupakan hal terpisah ataupun bisa menjadi satu 1. Internal
organisasi organisasi
rangkaian baik dalam tataran konsep maupun
praktiknya. Selain itu, ada bentuk inovasi-inovasi
lain yang mungkin dilakukan dan diperlukan dalam Inovasi kebijakan
mewujudkan inovasi pelayanan publik.
Inovasi-inovasi tersebut bisa berupa inovasi
konsep, inovasi kebijakan, inovasi administrasi- Inovasi administrasi & Inovasi sistemik
organisasi, dan inovasi sistemik. Keempat hal organisasi
tersebut merupakan inovasi yang dilakukan
sebelum inovasi pelayanan publik dilakukan.
Artinya, ada tahapan inovasi yang diperlukan
sebelum ke tahapan inovasi pelayanan publik yang Inovasi produk Inovasi deliveri
langsung bersentuhan dengan pelayanan pelayanan
pelanggan/masyarakat. Namun bukan berarti 4.Eksternal
keempat bentuk inovasi harus ada dan berjalan organisasi
secara linear, bisa saja hanya satu atau dua bentuk dan publik
inovasi yang dibutuhkan, dan setiap bentuk inovasi 3.Publik/pengguna layanan
yang ada tidak harus melalui tahapan yang linear.
Adanya bentuk inovasi baik di tataran konsep/ Lingkungan
kebijakan/ organisasi/ kerjasama antar organisasi
5
Gambar 1. Matrik Inovasi Sektor Publik eksternal dan publik atau masyarakat sebagai
Sumber: Penulis dengan pengembangan konsep pengguna layanan mendapat dampak langsung dan
dasar dari Windrum (2008) tidak langsung dari inovasi pelayanan dan inovasi
deliveri pelayanan yang dilakukan oleh organisasi
Gambar di atas membagi 4 (empat) area yang setiap sektor publik. Organisasi eksternal dan publik
area memiliki keterhubungan antara satu dengan sebagai pengguna layanan juga dapat memberikan
lainnya yang dapat dijelaskan sebagai berikut. masukan terkait bentuk inovasi di area I dan III.
Area I - Internal Organisasi. Pada area ini, hal Seringkali, organisasi eksternal dan publik
yang pertama dalam menjalankan inovasi sektor merupakan faktor utama yang mendasari berbagai
publik ialah melakukan inovasi pada tataran inovasi yang ada di area I dan III.
konsep, kebijakan, administrasi-organisasi, dan Keempat area tersebut dipengaruhi oleh suatu
sistemik. Perubahan-perubahan yang dilakukan sistem yang lebih besar lagi yaitu lingkungan yang
bersifat mendasar sebagai prasyarat untuk membuat terdiri dari berbagai aspek mulai aspek sosial,
inovasi-inovasi lain yang sifatnya lebih teknis dan politik, ekonomi, budaya, teknologi, dan berbagai
berdampak langsung pada masyarakat/pengguna regulasi-kesepakatan level nasional dan
layanan. Pada area ini, inovasi yang hadir sangatlah internasional. Lingkungan dapat mempengaruhi
kompleks dan bukanlah linear, bisa saja inovasi tinggi rendahnya tekanan bagi organisasi sektor
kebijakan lebih dulu daripada inovasi administrasi- publik untuk melakukan inovasi secara langsung,
organisasi dan inovasi sistemik, atau sebaliknya dapat mendorong dan mempercepat pengaruh
yang masing-masing saling memberi masukan organisasi eksternal dan publik dalam memberi
terhadap inovasi yang diperlukan. Namun masukan ataupun tekanan bagi organisasi sektor
demikian, di sektor publik perubahan kebijakan publik untuk berinovasi sesuai permintaan dan
seringkali mendahului deri perubahan organisasi kebutuhan mereka. Dampak dari inovasi sektor
dikarenakan organisasi publik tidak bisa berjalan publik juga memiliki pengaruh terhadap lingkungan
tanpa adanya regulasi atau produk kebijakan lain yang besar-kecilnya kurang bisa diukur dengan
yang mendasarinya. Hal yang pasti ialah adanya spesifik, dikarenakan aspek lingkungan yang sangat
inovasi konsep yang melatarbelakangi dari seluruh luas dan kompleks serta mudah berubah-ubah
bentuk inovasi di area I ini. dalam waktu yang relatif singkat.
Area II - Eksternal Organisasi. Pada area ini, 3.5 Praktik Inovasi Pelayanan Kesehatan
inovasi tidak terjadi di suatu organisasi publik, Gancang Aron dilihat dari Perspektif
melainkan area ini ialah tempat dimana organisasi- Matrik Inovasi Sektor Publik
organisasi eksternal berpengaruh terhadap Inovasi sektor publik di bidang pelayanan
perubahan pada organisasi publik atau inovasi di kesehatan baik itu inovasi dalam bentuk produk
area I, atau bisa saja organisasi eksternal mendapat (barang dan/atau jasa) dan cara
dampak langsung atau tidak langsung dari inovasi penyampaian/deliveri pelayanan merupakan inovasi
yang dilakukan di area I. Seringkali perubahan- yang langsung bersentuhan dengan pengguna. Di
perubahan tersebut menuju pada kesempatan untuk sektor publik, praktik inovasi tersebut bukan serta
bermitra atau bekerjasama antara organisasi publik merta berdasar tujuan dari inovasi yang dihasilkan
dengan organisasi-organisasi eksternal. sebagaimana di sektor swasta, namun ada
Area III - Publik/Pengguna Layanan. Pada persetujuan politis dari pimpinan tertinggi atau
area ini, inovasi pelayanan publik baik produk lembaga perwakilan yang menjadikan praktik
pelayanan dan/atau deliveri pelayanan muncul. inovasi sektor publik lebih kompleks. Untuk itu,
Inovasi bisa terjadi hanya berupa inovasi produk suatu organisasi publik penyedia pelayanan
pelayanan atau deliveri pelayanan secara mandiri, kesehatan memerlukan inovasi-inovasi lain sebelum
atau keduanya bisa terjadi dan saling terkait. memutuskan untuk melakukan inovasi di pelayanan
Inovasi ini berupa perubahan teknis hasil dari kesehatan.
berbagai inovasi yang terjadi di internal organisasi Salah satu contoh praktik inovasi sektor publik
publik (Area I). Tanpa ada inovasi di area I, maka di bidang pelayanan kesehatan ialah Inovasi
inovasi di area III tidak dapat terimplementasi Gancang Aron yang dilakukan oleh Rumah Sakit
dengan baik, andaikan muncul pun, maka inovasi Umum Daerah (RSUD) Blambangan di Kabupaten
tersebut hanya akan muncul sesaat dan kemudian Banyuwangi. Gancang Aron merupakan singkatan
hilang karena ketiadaan perubahan dukungan di dari “Gugus Antisipasi Cegah Antrian Panjang
level pimpinan dan manajerial. Di area ini, publik dengan Antar Obat ke Rumah Pasien” dan
atau masyarakat sebagai pengguna layanan ialah merupakan terobosan dalam memecah gelombang
mereka yang terkena dampak langsung dari antrian panjang pasien atau keluarga pasien dalam
aktivitas organisasi publik ini. Mereka juga dapat mendapatkan obat dari poli RSUD Blambangan.
memberikan masukan untuk perbaikan inovasi baik Melalui inovasi ini, pasien atau keluarga pasien
yang terjadi di area III maupun di area I. tidak perlu lagi antri panjang dan berjam-jam dalam
Area IV - Eksternal Organisasi dan Publik. mendapatkan obat dari bagian farmasi RSUD
Pada area ini, tidak ada bentuk inovasi yang tejadi. Blambangan. Sebelumnya, pasien atau keluarga
Area IV merupakan area dimana organisasi pasien antri selama berjam-jam di loket
6
pengambilan obat dan tidak mendapat kepastian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
kapan mendapatkan obatnya, namun dengan inovasi (KemenPAN dan RB) agar setiap instansi publik di
ini, mereka tidak perlu lagi antri obat di rumah Indonesia memiliki 1 (satu) inovasi (one agency –
sakit, mereka menunggu di rumah setelah one innovation), dan dorongan Bupati Banyuwangi
pemeriksanaan di poli RSUD Blambangan karena untuk melakukan inovasi di setiap instansi publik di
obat akan diantar oleh pengemudi ojek online yang Kabupaten Banyuwangi (satu unit kerja satu
telah bekerjasama dengan RSUD Blambangan. inovasi) guna peningkatan kualitas pelayanan
Inovasi yang diluncurkan sejak tanggal 13 publik. Hal-hal tersebut merupakan aspek
September 2017 dan sampai saat ini telah berhasil lingkungan yang mempengaruhi munculnya inovasi
mengurangi antrian panjang yang sebelumnya di di manajemen internal RSUD Blambangan.
tahun 2016 seorang pasien atau keluarga pasien Dukungan politik seringkali menjadi sangat
mengantri pengambilan obat hingga smpai 240 penting sebagaimana studi Cunningham (2013)
menit, namun dengan sistem ini antrian yang mengungkap bahwa inovasi pelayanan
pengambilan obat antara 20-40 menit dan maksimal kesehatan publik di Inggris di tahun 1997 dilakukan
60 menit. Terkait biaya, akan dilihat apakah pasien melalui keputusan politik level tinggi. Pengaruh
merupakan peserta dari program jaminan kesehatan dari lingkungan tersebut kemudian menjadi dasar
bagi keluarga miskin atau bukan. Jika pasien dari munculnya berbagai inovasi di internal
merupakan peserta dari program tersebut maka organisasi mulai dari inovasi konsep, inovasi
tidak dikenakan biaya, namun jika bukan peserta kebijakan, inovasi administrasi-organisasi, dan
program, maka akan dikenakan biaya sesuai tarif inovasi sistemik (Area I).
yang berlaku. Inovasi Gancang Aron telah Inovasi konsep muncul ketika Bupati
diapresiasi positif oleh pasien dan keluarganya, Banyuwangi menginginkan agar terjadi perubahan
oleh masyarakat umum, dan oleh pemerintah mendasar dalam pelayanan kesehatan di rumah
nasional dengan diberikannya penghargaan di sakit. Hal ini kemudian direspon oleh pimpinan dan
dalam Top 44 Sistem Informasi Inovasi Pelayanan tim manajemen RSUD Blambangan yang ingin
Publik (Sinovik) di tahun 2018. meniru kesuksesan dari PT Kereta Api Indonesia
Gancang Aron merupakan inovasi pelayanan (KAI) yang saat itu dilakukan oleh Direktur Utama
publik dengan kategori cara penyampaian/deliveri Ignasius Jonan untuk membuat PT KAI lebih
pelayanan pengambilan obat di rumah sakit. nyaman dan dipilih oleh penumpang sebagai sarana
Artinya RSUD Blambangan telah berupaya untuk transportasi unggulan masyarakat di Indonesia.
memberikan pelayanan ekstra kepada pasien dan Disinilah kemudian gagasan tersebut dituangkan di
keluarganya dengan cara mempermudah cara dalam strategi manajemen RSUD Blambangan
pengambilan obat di RSUD Blambangan. Untuk dengan mengubah pola-pola strategi lama
menjalankan inovasi ini, manajemen RSUD bahwasnya rumah sakit milik pemerintah yang
Blambangan tentu sudah memiliki pemikiran dasar berfokus pada pelayanan berbasis anggaran
ke arah mana inovasi yang akan dilakukan di pemerintah, namun saat ini rumah sakit pemerintah
RSUD Blambangan untuk memberikan pelayanan harus bisa meningkatkan pemasukan organisasi dan
kepada masyarakat sekaligus untuk meningkatkan berkompetisi dengan rumah sakit swasta dalam
pendapatan bagi RSUD mengingat RSUD ini memberikan pelayanan kesehatan kepada
merupakan bagian dari bentuk Badan Layanan masyarakat. Plt Direktur RSUD Blambangan, Ibu A
Umum Daerah (BLUD) yang juga memiliki mengemukakan bahwa jika PT KAI yang
wewenang dalam menarik pendapatan dari merupakan organisasi besar skala nasional saja
pelanggan dan mengelola pendapatan tersebut bisa, mengapa organisasi RSUD Blambangan yang
sesuai dengan kebutuhan dari RSUD yang tetap secara lingkup organisasi tidak sebesar PT KAI
berdasar pada aturan dari Kementerian Keuangan tidak bisa melakukan.
dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Inovasi konsep tersebut kemudian diturunkan
Ide awal mengapa RSUD Blambangan harus menjadi inovasi kebijakan yang dirumuskan dan
berinovasi dikarenakan banyaknya tuntutan dari diberlakukan di tataran manajemen internal
masyarakat di Kabupaten Banyuwangi sebagai organisasi RSUD Blambangan. Inovasi kebijakan
pengguna layanan dan juga semakin bertambahnya yang dilakukan oleh pimpinan RSUD Blambangan
rumah sakit swasta di Banyuwangi sehingga ialah mendorong agar setiap unit atau instalasi di
membuat manajemen RSUD Blambangan berpikir rumah sakit dapat berkontribusi terhadap
untuk melakukan terobosan-terobosan baru untuk penyelesaian berbagai persoalan pelayanan publik
memenuhi permintaan konsumen serta dapat di RSUD Blambangan. Perubahan kebijakan ini
bersaing dengan beberapa rumah sakit swasta yang ditunjukkan melalui surat tugas dari Direktur
ada di Banyuwangi. Faktor pendorong lain ialah RSUD Blambangan kepada tiap instalasi untuk
naiknya status RSUD Blambangan dari tipe C memperbaiki kualitas pelayanan farmasi. Hanya
menjadi rumah sakit tipe B sejak Februai 2017 melalui surat tugas ini, serangkaian program dan
(Portal Banyuwangi, 2018), sebagai rumah sakit aspek legal lain yang mendorong inovasi dapat
rujukan dari berbagai daerah di sekitarnya, dilakukan. Kepala Unit Instalasi Farmasi sekaligus
munculnya kebijakan Kementerian Pendayagunaan ketua tim inovasi, Ibu B bahwasnya inovasi di
7
sektor publik, terlebih lagi rumah sakit adalah semata yang selama ini dilakukan atau bentuk
keharusan kalau kita ingin eksis, setiap instalasi contracting out berupa pengadaan peralatan
harus melakukan inovasi. Sebelumnya tidak ada kesehatan atau bentuk pelayanan lain, namun juga
kebijakan seperti ini dikarenakan RSUD kerjasama dengan berbagai pihak di urusan non
Blambangan melalukan proses bisnis pelayanan medis yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
rumah sakit seperti biasanya. Dorongan kerjasama ini juga terjadi akibat
Inovasi kebijakan ini telah berdampak secara dorongan dari organisasi eksternal yang
langsung pada perubahan administrasi dan dipengaruhi lingkungan, beberapa diantara ialah
organisasi RSUD Blambangan. Di level manajemen keinginan Bupati Banyuwangi untuk bekerjasama
organisasi, telah terjadi banyak perubahan yang dengan PT Pos atau ojek online dalam
mendukung terhadap munculnya inovasi di bidang mengantarkan obat ke rumah-rumah pasien, dan
pelayanan kesehatan. Meskipun tidak semua poses kerjasama dengan Bidang Organisasi Pemerintah
administrasi dan struktur organisasi berubah, Kabupaten Banyuwangi selaku koordinator inovasi
namun ada perubahan kecil dan cukup mendasar publik wilayah Banyuwangi. Kerjasama ini
yang berpengaruh terhadap munculnya berbagai kemudian meluas dengan melibatkan Kementerian
inovasi di RSUD Blambangan. Salah satu inovasi Kesehatan (Kemenkes) selaku lembaga yang
administrasi dan organisasi yang terlihat ialah memberi otoritas kesehatan, Badan Pengawas Obat
terbentukya tim kerja di tiap unit atau instalasi yang dan Makanan (BPOM) selaku otoritas pengawasan
bekerja untuk menemukan persoalan pelayanan keamanan obat dan makanan, Kementerian PAN
publik dan mencari jalan keluarnya melalui inovasi. dan RB selaku penyelenggara inovasi pelayanan
Setiap tim di unit/instalasi tersebut yang terdiri dari publik, Asosiasi Apoteker Indonesia, Dinas
berbagai tenaga fungsional medis dan tenaga Kesehatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur,
administrasi untuk bersama-sama berkompetisi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair),
dalam berinovasi tanpa meninggalkan tugas utama dan berbagai satuan kerja di Pemerintah Kabupaten
mereka di rumah sakit. Banyuwangi lainnya yang turut berkontribusi
Kebijakan baru ini telah mendorong setiap terhadap inovasi sistemik ini. Dengan kata lain,
individu di RSUD Blambangan terus berupaya inovasi sistemik pasti melibatkan dua area yaitu
melakukan inovasi di sela-sela tugasnya sebagai Area I dan Area II sebagaimana diilustrasikan di
ahli medis atau tenaga pendukung manajemen Gambar 1 di atas.
lainnya. Alhasil berbagai ide baru muncul dari Inovasi administrasi-organisasi dan inovasi
pegawai-pegawai di RSUD Blambangan, yang sistemik ini kemudian juga mempengaruhi inovasi
sebelumnya ide-ide kreatif tersebut tidak pernah kebijakan dimana pimpinan RSUD Blambangan
muncul di permukaan dan tidak pernah diteruskan selanjutnya memberikan keleluasaan bagi tiap tim
hingga ke level pimpinan. Kondisi saat ini berbeda, di tiap unit/instalasi untuk melakukan berbagai
ide-ide baru tersebut baru kemudian dikumpulkan kegiatan uji coba dan kerjasama dengan lembaga
dan didokumentasi ke dalam repositori data di tiap lain untuk mendukung inovasi di unit kerjanya.
unit/instalasi di rumah sakit. Kerjasama dengan Bidang Organisasi Pemkab
Inovasi di dalam organisasi RSUD Banyuwangi pun mulai intens dilakukan untuk
Blambangan terlihat dengan adanya tambahan tugas mengindentifikasi potensi inovasi yang ada di
bagi tenaga medis dan manajemen, yaitu tugas Banyuwangi. Misalnya, unit farmasi melakukan uji
untuk berinovasi, yang itu juga berpengaruh pada coba pelayanan antar obat gratis secara langsung
alokasi anggaran dari setiap program/kegiatan yang oleh apoteker rumah sakit ke rumah pasien (door to
dijalankan di dalam organisasi tersebut. door) untuk mengurai kepadatan antrian obat di
Sebelumnya kegiatan dilakukan berdasar anggaran RSUD Blambangan. Praktik ini kemudian sekaligus
pemerintah daerah dan alokasi anggaran dari memberi masukan terhadap bentuk inovasi sistemik
Kementerian Kesehatan. Namun saat ini, alokasi yang sedang dijalankan dan berdampak pada bentuk
anggaran didapat juga berupa bantuan dari dana inovasi administrasi-organisasi seperti pengaturan
Coroporate Social Responsibility (CSR) yang salah waktu staf dalam pembagian kerja medis dan
satunya dari PT Aplikasi Kreasi Anak Bangsa inovasi pelayanan publik.
(AKAB) yang masih satu manajemen dengan PT Pada akhirnya dengan pertimbangan legalitas,
Gojek-Indonesia sebesar Rp. 180.000.000 untuk kesehatan, kefarmasian dan atas kesepakatan
biaya deliveri obat bagi pasien Gancang Aron di bersama antar lembaga berwenang serta tidak
tahu 2017-2018. Tentu hal ini akan membuat melanggar aturan kesehatan dan perdagangan obat,
perubahan terhadap pola administrasi keuangan di maka kerjasama antar obat dilakukan antara RSUD
RSUD Blambangan. Blambangan dengan PT Gojek Indonesia yang
Inovasi kebijakan juga mendorong adanya mendapat dukungan penuh dari Bupati
inovasi sistemik. Pihak manajemen RSUD Banyuwangi. Terdapat 143 pengemudi Gojek di
Blambangan menginginkan agar dalam Banyuwangi yang dilatih dan mengikuti program
menjalankan kegiatan pelayanan, pihak manajemen inovasi ini. Salah satu pengemudi Gojek, Bapak A
RSUD dapat bekerjasama dengan pihak luar yang mengatakan bahwa tidak setiap pengemudi Gojek
tidak terbatas pada kerjasama di urusan medis berkesempatan untuk mengantarkan obat dari
8
RSUD Blambangan, hanya mereka yang terlatih inovasi Jebeng untuk meminimalisir resiko
saja dan resmi menjalin kerjasama dengan rumah kematian ibu melahirkan yang saat ini sedang
sakit yang dapat mengantarkan obat ke rumah dikembangkan, dan saat ini dipersiapkan
pasien. peluncuran inovasi I-CARE di tahun 2019 sebagai
Keempat inovasi yang ada di Area I dan bentuk inovasi pelayanan medis yang bertujuan
adanya pengaruh dari Area II kemudian untuk antisipasi dini kejadian stroke dan resiko
berimpilikasi pada munculnya inovasi teknis yang kecacatannya.
langsung berdampak pada masyarakat sebagai Ketiga bentuk inovasi tersebut berupa inovasi
pengguna layanan yaitu munculnya inovasi deliveri pelayanan kesehatan yang ada di Area III. Selain
pelayanan kesehatan untuk mengurangi kepadatan itu, muncul inovasi di Area I berupa inovasi
antrian pasien atau keluarga pasien dalam kebijakan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan
pengambilan obat di RSUD Blambangan yang telah (SK) Direktur RSUD Blambangan sebagai dasar
dijelaskan di paragraf-paragraf sebelumnya (Inovasi pembentukan dan pelaksanaan unit khusus yang
Gancang Aron). Inovasi ini berada di Area III bertugas melakukan inovasi dengan nama Unit
dimana merupakan hasil akhir dari aktivitas Inovasi RSUD Blambangan yang kebetulan
organisasi publik yang dampaknya langsung terasa ketuanya dirangkap oleh Kepala Unit Instalasi
bagi masyarakat, yaitu pelayanan publik. Farmasi RSUD Blambangan. Bahkan saat ini ada
Bagaimanapun, esensi dari organisasi publik ialah program “1 minggu 1 inovasi” di RSUD
pelayanan publik prima bagi masyarakat sebagai Blambangan. Inovasi ini kemudian akan
pengguna layanan tersebut. Saat ini, publik di memberikan dampak luas pada motivasi pegawai
Banyuwangi sebagai pengguna dapat melaporkan RSUD Blambangan untuk menghasilkan berbagai
atau memberi apresiasi terhadap kinerja organisasi bentuk inovasi lain di organisasi ini.
publik melalui berbagai akun media sosial yang
terhubung langsung dengan akun milik Bupati 4. PENUTUP
Banyuwangi. Inovasi pelayanan kesehatan Gancang Aron
Inovasi Gancang Aron ini telah berimplikasi yang dilakukan oleh RSUD Blambangan bukanlah
juga pada organisasi eksternal baik langsung merupakan inovasi tunggal yang hanya terjadi di
maupun tidak langsung yang berada di Area IV. bagian pelayanan saja. Lebih dari itu, inovasi ini
Publik dan organisasi eksternal dapat memberikan merupakan rangkaian dari bentuk inovasi-inovasi
masukan kepada inovasi pelayanan publik di Area lain yang sifatnya cenderung integral, namun di
III ataupun inovasi konsep, kebijakan, administrasi- beberapa hal prosesnya memang tidak berjalan
organisasi, dan sistemik di Area I. Organisasi- linear. Artinya, ada beberapa inovasi di tataran
organisasi eksternal seperti PT Gojek Indonesia, manajemen internal organisasi yang harus
BPOM, Kemenkes, Asosiasi Apoteker Indonesia, dilakukan untuk mewujudkan inovasi pelayanan
Kementerian PAN dan RB, Fakultas Farmasi Unair, tersebut.
organisasi pemerintah lain, dan masyarakat sebagai Tiap inovasi yang dilakukan bisa saja pengaruh
pengguna layanan sedikit banyak telah memberikan dari bentuk inovasi tertentu, atau suatu bentuk
pengaruh terhadap inovasi-inovasi yang dilakukan inovasi bisa mempengaruhi munculnya bentuk
oleh RSUD Blambangan. inovasi lainnya. Munculnya berbagai bentuk
Kepala Unit Instalasi Farmasi sekaligus ketua inovasi di organisasi RSUD Blambangan inni juga
tim inovasi, Ibu B mengatakan bahwa tekanan dan sarat dipengaruhi oleh organisasi eksternal dan
pujian dari organisasi eksternal dan kepuasan masyarakat sebagai pengguna layanan yang mana
konsumen terhadap pelayanan Gancang Aron ini aktor-aktor tersebut juga dipengaruhi oleh faktor
merupakan salah satu motivasi pegawai untuk lingkungan. Demikian pula dampaknya, yang terasa
meningkatkan berbagai bentuk inovasi di RSUD tidak hanya bagi pengguna layanan, tapi juga bagi
Blambangan. Sehingga bentuk inovasi yang ada organisasi itu sendiri. Dengan kata lain, inovasi
harus mulai terdokumentasi dan terhubung dengan Gancang Aron bukanlah aktivitas yang terjadi di
satuan kerja lain di Pemerintah Kabupaten ruang isolasi, melainkan ada keterlibatan antar aktor
Banyuwangi. Hal ini diperkuat oleh Bapak B selaku di area-area tertentu yang itu berkontribusi terhadap
kepala sub bidang ketatalaksanaan Bagian munculnya praktik inovasi tersebut.
Organisasi – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Studi ini membatasi lingkungan eksternal atau
bahwa inovasi – inovasi yang dilakukan di satuan yang mempengaruhi inovasi di internal organisasi
kerja Pemerintah Kabupaten Banyuwangi saat ini RSUD Blambangan seperti arahan dan kebijakan
sudah dikoordinasi di bawah Bagian Organisasi. dari Bupati Banyuwangi, kebijakan dari
Pengaruh dari organisasi eksternal dan publik KemenPAN dan RB untuk peningkatan kompetisi
di Area IV tersebut kemudian ditunjukkan dengan inovasi pelayanan publik, regulasi tentang
semakin giatnya berbagai aktivitas inovasi yang kesehatan dan kefarmasian yang menjadi ranah dari
dilakukan oleh RSUD Blambangan seperti Kementerian Kesehatan dan keterlibatan Ikatan
munculnya inovasi pelayanan kesehatan lain seperti Apoteker Indonesia, Fakultas Farmasi Unair dan
Abed Tangi di tahun 2018 yang bertujuan untuk kecenderungan masyarakat umum terhadap
mempercepat pengurusan berkas medis rawat inap, pelayanan publik.
9
Organisasi-organisasi eksternal seperti PT Borins, Sandford. 2001. Encouraging innovation in
Gojek-Indonesia, Bagian Organisasi dan perangkat the public sector. Journal of Intellectual
daerah lain di Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Capital, Vol. 2 (3): 310 – 319.
serta masyarakat sebagai pengguna layanan http://dx.doi.org/10.1108/146919301104
merupakan pihak-pihak yang berada di antara area 00128.
lingkungan dan area internal RSUD Blambangan. Choiriyah, Ilmi Usrotin. 2016. Pemberdayaan
Mereka secara langsung bersentuhan dan menerima Masyarakat Melalui Program Sutera
pengaruh baik dari lingkungan maupun RSUD Emas (Studi Pada Inovasi Pelayanan
Blambangan. Atau, mereka juga berpotensi Kesehatan Di puskesmas Kepanjen,
memberikan pengaruh tidak langsung terhadap Kabupaten Malang). JKMP Vol. 4 (1):
lingkungan dan pengaruh langsung terhadap RSUD 57-74.
Blambangan. Cunningham, Paul. 2013. NHS Direct: a UK Health
Sector Innovation Study. In Stephen P.
5. KETERBATASAN PENELITIAN Osborne and Louise Brown (Eds.). In
Penelitian ini hanya dilakukan dengan metode Handbook of Innovation in Public
wawancara dan juga observasi kecil di RSUD Services (pp. 477-495). Cheltenham, UK:
Blambangan terkait pelayanan kesehatan. Kedepan, Edward Elgar.
studi ini bisa dikuatkan dengan melakukan survei European Observatory and WHO. 2018.
dengan metode kuantitatif terkait adanya Organization and Financing of Public
keterhubungan dan pengaruh antara bentuk inovasi Health Services in Europe Country
satu dengan bentuk inovasi lain yang ada di RSUD Reports. Copenhagen-Denmark: World
Blambangan-Banyuwangi. Tujuannya ialah untuk Health Organization (WHO) - Regional
memperkuat temuan konsep dari matrik inovasi Office for Europe. Diakses dari
sektor publik yang dituangkan dalam studi ini. http://www.euro.who.int/__data/assets/p
df_file/0011/370946/public-health-
6. UCAPAN TERIMA KASIH services.pdf?ua=1 (8 April 2019).
Penulis mengucapkan banyak terima kasih Fuglsang, Lars and Pedersen, John Storm. 2011.
kepada Saudari Umul selaku staf bagian How Common Is Public Sector
kepegawaian RSUD Blambangan – Banyuwangi Innovation and How Similar Is It to
yang telah berkontribusi sebagai penghubung Private Sector Innovation? In Innovation
informan di dalam penelitian ini. in the Public Sector Linking Capacity
and Leadership. (pp. 44-60). Palgrave
DAFTAR PUSTAKA Macmillan, Hampshire, UK.
Anggraini, Mita Dian; Murdyastuti, Anastasia; dan Gault, Fred. 2018. Defining and Measuring
Wasiati, Inti. 2017. Inovasi Pelayanan Innovation in All Sectors of the
SAKINA di Puskesmas Sempu Economy. Research Policy, 47: 617–
Kecamatan Sempu Kabupaten 622.
Banyuwangi (SAKINA Service Hall, Mark and Holt, Robin. 2008. New Public
Innovation at Sempu Public Health Management and Cultural Change: The
Center, Sempu Sub-Regency, Case of UK Public Sector Project
Banyuwangi Regency). E-SOSPOL Vol. Sponsors as Leaders. In Paul Windrum
IV (2):. 75 – 81. and Per Koch (Eds.), Innovation in
Arundel, Anthony and Huber, Dorothea. 2013. Public Sector Services:
From too Little to too Much Innovation ? Entrepreneurship, Creativity and
Issues in Measuring Innovation in the Management (pp. 21-40). Cheltenham,
Public Sector. Structural Change and UK: Edward Elgar.
Economic Dynamics 27: 146–159. Horton, Sylvia. 2008. History and Persistence of An
Arundel, Anthony; Bloch, Carter and Ferguso, Idea and An Ideal. In James L. Perry and
Barry. 2019. Advancing Innovation in Annie Hondeghem (Eds), Motivation in
the Public Sector: Aligning Innovation Public Management: The Call of Public
Measurement with Policy Goals. Service. (pp. 17-32). Oxford-UK: Oxford
Research Policy 48 (3): 789-798. University Press.
Birkland, Thomas A. 2015. An Introduction to the Huberman, A. Michael and Miles, Matthew B.
Policy Process: Thories, Concepts, and 1983. Drawing Valid Meaning from
Models of Public Policy Making, Third Qualitative Data: Some Techniques of
Edition. London: Routledge. Data Reduction and Display. Quality and
Bloch, Carter and Bugge, Markus M. 2013 Public Quantity, 17:281-339 281.
Sector Innovation From Theory to KemenPAN dan RB. 2018 (22 Oktober).
Measurement. Structural Change and Kementerian PANRB Tetapkan Top 40
Economic Dynamics 27: 133-145. Inovasi Pelayanan Publik 2018. Diakses
dari
10
https://www.menpan.go.id/site/berita- Service Innovation in The Public Sector:
terkini/kementerian-panrb-tetapkan-top- A Methodology. International Journal of
40-inovasi-pelayanan-publik-2018 (8 Information Management 39:186-198.
April 2019). Valkama, P., Stephen, J. B., & Ari-Veikko, A.
Lendong, Romanus Ndau. 2010. Inovasi Birokrasi (2013). Contexts and Challenges of
Dan Optimalisasi Pelayanan Publik: Organizational Innovation in Public
Belajar Dari Jembrana, Bali. Humaniora Services. In Pekka, Valkama; Stephen, J.
1 (2): 276-283. Bailey and Ari-Veikko, Anttiroiko
Lynn, Jr., L. E. (2013). Innovation and Reform in (Eds.), Organizational Innovation in
Public Administration: One Subject or Public Services Forms and Governance
Two? In Stephen P. Osborne and Louise (pp. 3-12). Hampshire, UK: Palgrave
Brown (Eds.), Handbook of Innovation Macmillan.
in Public Services (pp. 29-43). Widiyahseno, Bambang. 2015. Inovasi Bupati di
Cheltenham, UK: Edward Elgar. Ruang Demokrasi: Upaya Membangun
Mindarti, Lely Indah dan Juniar, Arya Pratista Kesadaran Inovasi Birokrasi. Jurnal Ilmu
Azaria. 2018. Inovasi Layanan Sosial dan Ilmu Politik Volume 18
Kesehatan Berbasis E-Government (3):177-195.
(Studi Pada Puskesmas Kecamatan Windrum, P. 2008. Innovation and
Kepanjen Kabupaten Malang). Journal Entrepreneurship in Public Services. In
of Public Sector Innovation Vol 3( 1): Paul Windrum and Per Koch (Eds.),
19-27. Innovation in Public Sector Services:
Okpara, Friday O. 2007. The Value of Creativity Entrepreneurship, Creativity and
and Innovation in Entrepreneurship. Management (pp. 3-20). Cheltenham,
Journal of Asia and Entrepreneurship UK: Edward Elgar.
And Sustainbility, Vol 3 (2): 1-14.
Portal Banyuwangi. 2018 (3 Februari). Kunjungan
dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Timur ke RSUD Blambangan
Banyuwangi. Diakses dari
http://portal.banyuwangikab.go.id/news/
detail/6425/kunjungan-dari-dinas-
kesehatan-provinsi-jawa-timur-ke-rsud-
blambangan-banyuwangi.html.
Pratt, Andy C. 2008. Innovation and creativity. In:
Hall, Tim, Hubbard, Phil and Short, John
Rennie, (eds.) The Sage Companion to
the City. SAGE Publications, London,
UK, pp. 138-153.
Putra, Arjuna; Usman, Jaelan; Abdi. 2017. Inovasi
Pelayanan Publik Bidang Kesehatan
Berbasis Home Care Di Kota Makassar.
Kolaborasi - Jurnal Administrasi Publik
3 (3): 294-309.
http://journal.unismuh.ac.id/index.php/k
olaborasi.
Rogers, E. M. (1995). Diffusion of Innovations
(Fourth Edition). New York-USA: The
Free Press.
Saenab. 2017. Inovasi Pelayanan Publik Dalam
Pelayanan Kesehatan Melalui Program
Home Care (Dottorotta) di kota
Makassar (The Innovation Of The Public
Service In Health Service Through The
Home Care (Dottorotta) Program In
Makassar City). Tesis. Administrasi
pembangunan - Fakultas ilmu sosial dan
ilmu politik – Universitas Hasanuddin.
Makassar.
Tate, Mary; Bongiovanni, Ivano; Kowalkiewicz,
Marek; Townson, Peter. 2018. Managing
the “Fuzzy Front End” of Open Digital
11

Anda mungkin juga menyukai