Anda di halaman 1dari 8

Daun Gatal | Laportea Ducumana (Roxb.) Wedd.

Mungkin banyak yang masih kurang mengenal atau kurang familiar dengan tanaman
"Daun Gatal". Tanaman ini memang berasal dari timur Indonesia tepatnya Papua dan Maluku.
Daun gatal sendiri termasuk dalam keluarga tanaman perdu (Urticaceaey) dan termasuk
dalam spesies laportea decumana.
Gambar 1. Perawakan Daun Gatal (Daun dan Perbungaan)
Gambar 2. Perbungaan Daun Gatal
Gambar 3. Perbungaan Daun Gatal
Gambar 4. Insert permukaan daun gatal tampak "berduri"
Gambar 5. Sketsa Daun Gatal

Daun gatal yang memiliki nama latin Laportea decumana, dimanfaatkan sebagai tanaman
obat tradisional dan dipasarkan di pasar tradisional di Papua
Gambar 5. Pedagang Daun Gatal di Pasar Tradisional Wamena

Laportea decumana (Roxb.) Wedd. memiliki berbagai nama spesifik di setiap negara dan
daerah. Tanaman ini di Indonesia disebut sebagai Daun gatel atau disebut Daun gatel besar
atau Salaoleh orang Ambon, dan disebut Sosoro baca oleh orang Ternate (Heyne 1987),
tetapi oleh masyarakat Nusa Tenggara Barat disebut Jelateng Kerbau (DEPHUT 2010).
Selain itu di Papua Nugini tanaman ini memiliki berbagai nama lokal seperti salat (Pidgin);
nik (Mendi, Southern Highlands); nondi (Ialibu, Southern Highlands); niki (Tari, Southern
Highlands); youta (Wagawaga, Milne Bay); yagwata (Tawala, Milne Bay); gofe (Kabiufa,
Eastern Highlands); pisi (Kenemote, Eastern Highlands); nunt (Mt. Hagen, Western
Highlands); nontz (Minj, Western Highlands); nakau (Wapenamanda, Enga). Dalam bahasa
Inggris tanaman ini disebut sebagai stinging tree atau juga ant plants (WHO 2009).

Daun gatal atau Laportea decumana (Roxb.) Wedd. merupakan tumbuhan semak-semak,
sub-semak atau tanaman tinggi yang dapat tumbuh hingga mencapai 2 m. Bunga jantan
mempunyai empat benang sari, empat tepalsdan buah yang achene(Hartley 1973 dan
Holdworth 1983 diacu dalam Winduo 2003). Tanaman ini memiliki batang yang banyak dan
lunak, rapuh, bercabang dengan baik (well branched) dan memiliki senjata berupa rambut
panjang dan kaku yang tersusun rapat dan iritan. Habitat tumbuhan ini pada tempat yang
teduh dan tumbuh dengan baik pada daerah basah tapi dengan
tanah yang kering (WHO 2009).

Daun gatel tersebar luas di hutan primer, hutan sekunder atau disturbed areas mulai dari
Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua Nugini. Selain itu tanaman ini dibudidayakan di
India dan Jawa (Winduo 2003), dan penggunaannya meluas di seluruh Papua Nugini (Winduo
2003) dan Maluku (Heyne 1987). Daun gatal banyak dijumpai di tanah Papua, tumbuh subur
secara liar. Masyarakat mengunakan daun gatal untuk mengobati pegal-pegal diseluruh
bagian tubuh. Daun Gatal dimanfaakan oleh masyarakat lokal di wilayah papua untuk
pengobatan seperti :

1. Menghilangkan rasa pegal-pegal di badan. Daun gatal dipakai dengan cara


menggosokan daun gatal secara langsung pada bagian tubuh yang terasa pegal dan
lelah.

2. Untuk menghilangkan rasa pusing di kepala, daun gatal dapat digunakan dengan cara
membungkuskan daun di kening lalu dapat dilepaskan jika sudah merasa agak baikan.

3. Daun gatal juga biasa digunakn dalam proses persalinan sebagai obat penghilang rasa
nyeri pada ibu yang akan melahirkan. Hal ini biasanya digunakan pada suku Meyah.

Dari manfaat di atas, secara medis daun ini memang dapat mengatasi hal-hal tersebut. Secara
ilmiah tumbuhan famili Urticaceae umumnya memang memiliki kandungan kimiawi
seperti monoridin, tryptophan, histidine, alkaloid, flavonoid, asam formiat dan
authraguinones. Asam sumut ini sendiri terkandung di dalam kelenjar "duri-duri" yang
terdapat pada permukaan daun. Saat duri-duri tersebut mengenai tubuh, asam semut kelenjar
itu terlepasakan dan mempengaruhi terjadinya perlebawan pori-pori tubuh. Pelebaran pori-
pori ini rupanya merangsang peredaran darah. Itulah sebabnya pemanfaatan daun gatal
umumnya digunakan untuk mengatasi pegal-pegal ataupun membuat orang merasa lebih
baik. Dari hasil penelitian Puro, Imam (2012) mengenai aktivitas Antibakteri, daun gatal
dapat dikembangkan menjadi bahan pengawet alami makanan selain untuk kesehatan

Anda mungkin juga menyukai