Anda di halaman 1dari 2

RAHMA AYU HANDITA

21020114140090
Arsitektur yaitu seni dan ilmu merancang. Modernisme yaitu terbaru terbaru karena
merupakan reaksi terhadap tradisionalisme dari historisme dan juga cerminan semangat suatu zaman.
Modern mengandalkan logik. Maka dari itu Arsitektur Modern yaitu seni dan ilmu merancang
dengan bentuk terbaru dari sebelumnya. Arsitektur Modern merupakan hasil pemikiran baru mengenai
pandangan hidup yang lebih manusiawi yang diterapkan pada bangunan. Arsitektur modern
mempunyai totalitas daya, upaya dan karya dalam bidang arsitektur yang dihasilkan dari alam
pemikiran modern yang dicirikan dengan neyisipkan hal-hal yang baru sebagai pengganti dari segala
tradisi dan bentuk pranatanya. Pada masa sebelum Arsitektur modern lebih memikirkan cara
mengolah fasad, ornamen dan aspek lainnya yang berhubungan dengan kualitas fisik. Pada Arsitektur
modern, kualitas non fisik seperti, gagasan ruang yang diolah sehingga membentuk penyusun elemen-
elemen ruang secara nyata lebih dipentingkan. (Prasetyo, 2015)

Perkembangan Arsitektur Modern menekankan pada kesederanaan suatu desain. Arsitektur


moden merupakan Internasional Style yang menganut Form Follow Fuction (bentuk mengikuti
fungsi) dicetuskan oleh pemahat Horatio Greenough (Louis Sullivan)

Ciri Arsitektur Modern yaitu suatu gaya yang dapat menembus budaya dan geografis, berupa
khayalan dan idealis, bentuk mengikuti fungsi sehingga cenderung monoton karena dalam
desainplatonic solid yang serba kotak, tak berdekorasi tidak diolah, mempunyai paham less is more
dan tidak banyak menggunakan ornamen karena penggunaan ornamen dianggap suatu kejahatan.
Unsur fungsi pada Arsitektur Modern Suasana degradatif ditampilkan oleh adanya Arsitektur Modern
yang telah tidak mampu membedakan dirinya dari sebarang bangunan (arsitektur itu lebih dari
sekedar bangunan), gubahan olah seni atau olah nalar atau keduanya tidak jelas karena prosesnya
telah sedemikian mekanistik dan terformulasi keinginan untuk mendongkrak kembali degradasi.
(Raksa, 2013).

Sebab kehadiran Arsitektur Modern yaitu akibat adanya perubahan dan perkembangan
dalam teknologi, sosial dan kebudayaan yang dihubungkan dengan revolusi industri pada tahun 1760-
1863.

Periode pertama pada tahun 890-an sampai dengan 1930-an, terjadi sejumlah pertentangan
dalam dunia arsitektur yang ditunjukkan melalui munculnya berbagai eksperimen yang dilakukan oleh
perorangan maupun kelompok. Arsitektur modern mulai menonjol setelah perang dunia I pada tahun
1917 bersamaan dangan hancurnya sarana, prasarana dan ekonomi. Pada masa ini, faktor
terbentuknya ruang juga ditunjang faktor komposisi, rasio dan dimensi manusia. Kemudian
berkembang Konsep free plan atau universal plan, yaitu ruang yang ada dapat dipergunakan untuk
berbagai macam aktifitas atau ruang dapat diatur fleksibel dan dapat digunakan untuk berbagai fungsi.
Konsep open space, Ornamen dianggap sebagai suatu kejahatan dalam arsitektur modern. Konsep
Form follows fuction, Ruang yang dirancang harus sesuai dengan fungsinya, Struktur hadir secara
jujur dan tidak perlu dibungkus dengan bentukan masa lampau (tanpa ornamen), Bangunan tidak
harus terdiri dari bagian kepala, badan dan kaki, Fungsi sejalan atau menyertai dengan wujud.

Periode kedua pada tahun 1930-1939, perkembangan arsitektur modern sudah sampai di
seluruh Eropa, Amerika dan Jepang. Karena pada masing daerah mempunyai perbedaan iklim,
sehingga arsitektur modern pada peride ini diwarnai oleh tipe-tipe tampilan baru, yaitu tampilan
dengan memperhatikan penggunaan bahan-bahan lokal setempat.

Periode ketiga pada tahun 1949-1966, perancangan tidak hanya mempertimbangkan bagian
dalamnya saja, tetapi juga hubungannya dengan keadaan lingkungan bangunan tersebut akan berdiri,
misalnya iklim. Bangunan yang tercipta mencerminkan hubungan yang erat dengan teknologi. Hal ini
RAHMA AYU HANDITA
21020114140090
terlihat dari penggunaan produk baru pada masa itu, seperti baja, alumunium, metal dan beton
pracetak. Penggunaannya dapat dibagi menjadi dua prinsip dasar yang berbeda yaitu dilihat dari segi
keindahan eksterior dan interior (estetika) dan juga dilihat dari metode produksi (efisiensi). (Prasetyo,
2015)

Pada masa ini, paradigma rasionalisme juga memberikan pengaruh yang cukup besar.
Perancangan modern mendasarkan pada pemikiran perancangnya pada paradigma rasionalisme
dengan mempertimbangan perancangan pada logika dan rasio, menggunakan teknologi baru dan
aspek struktur serta fungsi yang dominan. Nilai estetika mendapat interpretasi atau pandangan baru
dengan mengutamakan ekspresi sistem bangunan, struktur dan fungsi bangunan tersebut. Pada ere
arsitektur modern, karya arsitektur tidak hanya merupakan cerminan bentuk, melainkan ceriminan
utilitas, komunitas dan komunikasi bangunan.

Arsitektur modern memberikan pandangan yang jujur dan sederhana termasuk dalam
pengolahan ruang. Ruang merupakan sistem lingkungan binaan terkecil yang sangat penting karena
sebagian besar waktu manusia modern saat ini banyak dihabiskan di dalam ruang. Bentuk dan
penampilan pada arsitektur modern merupakan bentuk-bentuk yang geometris dan mudah dikenal.
Fasad atau penampilan bangunan dengan pengunaan garis-garis linier dan bentuk kotak atau
segiempat melahirkan sebuah konsep yang universal. Penggunaan warna merupakan salah satu
penonjolan nilai kontras dan keselarasan pada arsitektur modern. Keterangan cahaya warna,
kepadatan dan kejernihan warna dapat memperluas kemungkinan keselarasan serta keragaman
komposisi. (Prasetyo, 2015)

Kesimpulan :

1. Arsitektur Modern memiliki prinsip yaitu fungsional dan efisiensi. Fungsional berarti bangunan
tersebut benar-benar mampu mewadahi aktifitas penghuninya, dan efisiensi harus mampu diterapkan
ke berbagai halefisiensi biaya, efisiensi waktu pengerjaan dan aspek free maintenance pada bangunan.

2. Arsitektur Modern mengajarkan keindahan yang asli.

3. Arsitektur Modern itu timbul karena adanya kemajuan dalam bidang teknologi yang membuat
manusia cenderung memilih sesuatu yang ekonomis, mudah dan indah.

Daftar Pustaka:

Frampton, K. (1994). Modern Architecture: A Critical History. New York: Thames


and Hudaon.

Prasetyo, V. (2015). Tinjauan Teori Arsitektural. e-journal uajy, 2.

Raksa, R. (2013). Kajian Penerapan Arsitektur Modern pada bangunan Roger's


Salon, Clinic, Spa and Wellness Center Bandung. Jurnal Online Institut
Teknologi Nasional, 2.

Anda mungkin juga menyukai