Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

WIRAUSAHA DI BIDANG PENGAWETAN BAHAN NABATI DAN


HEWANI

OLEH:

ANGGOTA KELOMPOK:

1. DEA AGNESIA

2. PUTRI MEILANI RAHMAWATI

3. KMS M FADHLI AL MAKKY

4. M FAIRUZ TSANY

5. M FAJRI RAMADHAN

6. M SYAH JEHAN

KELAS: X.MIPA 2

GURU PEMBIMBING: ANGGIE RESTY FAHROZI

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik. Tidak lupa kami berterima
kasih kepada guru pembimbing Prakarya dan Kewirausahaan dan juga kepada
kelompok kami yang telah bekerja sama dengan baik.

Penyusunan makalah ini semaksimal mungkin kami upayakan dan


didukung batuan dari berbagai pihak, sehingga dapat memperlncar dalam
penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu kami dLm merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan, baik dari segi penyusunan bahasa maupun aspek
lainnya. Oleh karena itu, dengan lapang dada kami menerima saran dan kritik
dari pembaca dan pendengar demi memperbaiki kekurangan makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalh ini dapat


diambil manfaatnya dan besar keinginan kami untuk dapat menginspirasi para
pembaca.

Palembang, 21 November 2016

2
DAFTAR ISI

Bab I : PENDAHULUAN

Latar Belakang......................................................................................................4

Rumusan Masalah.................................................................................................4

Tujuan...................................................................................................................4

BAB II : PEMBAHASAN

Dasar Kewirausahaan dan Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani.5

Stimuli dan Motivasi Berwirausaha di Bidang Pengawetan Bahan Nabati dan


Hewani..6

Karakter dan Sikap kewirausahawan....7

Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha di Bidang


Pengawetan Bahan Nabati dan Hewan.7

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan...........................................................................................................9

Daftar pustaka.......................................................................................................9

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kekayaan alam Indonesia dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan


pangan penduduk Indonesia yang hidup tersebar di seluruh negeri. Setiap
daerah memiliki sumber pangan yang khas, yang dapat dimanfaatkan selain
untuk kebutuhan sehari-hari juga dapat diolah menjadi produk pangan
olahan yang dapat dinikmati oleh orang lain. Bahan pangan nabati dan
hewani yang belum diolah memiliki daya tahan yang terbatas. Setelah
diawetkan, bahan pangan akan memiliki daya tahan yang lebih lama
sehingga memungkinkan untuk didistribusikan ke luar daerah bahkan luar
negeri.

Dengan penjelasan singkat di atas, maka krlompok kami akan membuat


makalah dengan judul "WIRAUSAHA DI BIDANG PENGAWETAN
BAHAN NABATI DAN HEWANI

2. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah pada makalah ini


adalah sebagai berikut:

a) Apa saja dasar kewirausahaan pengawetan bahan nabati dan hewani?


b) Apa stimuli dan motivasi berwirausaha di bidang pengawetan bahan
nabati dan hewani?
c) Apa saja faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan berwirausaha di
bidang pengawetan bahan nabati dan hewani?

3. Tujuan

Berdasarkan rumusan makalah tersebut, tujuan dari makalah ini yaitu untuk
mengetahui apa saja dasar kewirausahaan dalam bidang pengawetan, stimuli
dan motivasi berwirausaha dalam bidang pengawetan dan faktor
keberhasilan maupun kegagalan seseorang dalam berwirausaha dalam
bidang pengawetan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. Dasar Kewirausahaan dan Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani


Wirausaha berasal dari kata wira dan usaha. Arti kata wira adalah
pejuang, utama, gagah, berani, teladan, dan jujur. Arti kata usaha adalah
kegiatan yang dilakukan, pengertian wirausaha adalah orang yang pandai
atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,
dan menyusun kegitan untuk mengadakan produk baru, mengatur
permodalan serta memasarkannya. Pelaku wirausaha disebut
wirausahawan atau entrepreneur.
Kegiatan yang bersifat kewirausahawan :
Mendorong prilaku eksperimen.
Menghasilkan produk baru dengan cara baru pula.
Mengombinasikan faktor-faktor produksi dengan cara baru.
Menemukan peluang pasar baru dengan menghasilkan produk baru
pula.
Mendukung budaya yang mendorong eksperimen yang kreatif.

Wirausaha adalah seorang yang mandiri, yaitu orang yang


memiliki perusahaan sebagai sumber penghasilannya. Dalam arti ia tidak
menggantungkan diri untuk penghasilannya kepada orang lain. Wirausaha
adalah kegiatan yang sangat mulia karena selain bisa menghidupi dirinya
sendiri dan keluarganya, juga banyak dampak positif seperti :

Menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.


Sumber devisa bagi masyarakat.
Secara keseluruhan mendorong pertumbuhan ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat.
Memanfaatkan sumber-sumber bahan baku yang belum digunakan
sehingga menjadi bermanfaat bagi masyarakat.

Kewirausahaan, seperti tercantum dalam lampiran Keputusan


Mentei Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada

5
upaya mencari, menciptakan, serta menerapkan cara kerja, teknologi, dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.

Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru


secara kreatif dan inovatif untuk mewujudkan nilai tambah
(Overton,2002).

2. Stimuli dan Motivasi Berwirausaha di Bidang Pengawetan Bahan


Nabati dan Hewani.

Indonesia memiliki keragaman hewan dan tumbuhan yang dapat


menjadi sumber pangan dengan jumlah yang berlimpah. Perhatikan
tempat tinggalmu, apabila kamu tinggal di wilayah pantai, amati
keragaman sumber pangan yang berasal dari laut. Apabila kamu tinggal
di pegunungan, amati beragam sumber pangan yang hidup dan tumbuh
disana. Kekayaan di indonesia patut untuk di syukuri dengan menjaga
kelestarian dan memanfaatkannya dengan bijak.
Setiap daerah memiliki sumber pangan yang khas, yang dapat di
manfaatkan selain untuk kebutuhan sehari-hari juga dapat diolah menjadi
sesuatu yang dapat di nikamti oleh orang lain. Bahan pangan nabati dan
hewani yang belum diolah memiliki daya tahan yang terbatas. Setelah
diawetkan bahan itu bisa lebih bertahan lam sehingga dapat
didistribusikan ke luar daerah atau negri. Selama manusia masih
membutuhkan makan dan minum maka kita mempunyai peluang besar
untuk memiliki suatu usaha dalam bidang bahan pangan. Wirausaha juga
tidak mengenal usia.

3. Karakter dan Sikap kewirausahawan

6
Sikap yang harus ada dalam jiwa seorang wirausahawan adalah
kreativitas, inisiatif, dan percaya diri. Ciri-ciri seorang wirausahawan
adalah:

a. Percaya diri (self confidence)


b. Berorientasi tugas dan hasil
c. Keberanian mengambil resiko
d. Kepemimpinn
e. Berorientasi ke masa depan
f. Keorisinalitas: kreativitas dan inovatif

Wirausahawan yang inovatif adalah orang yang memiliki ciri-ciri :


1. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun
cara tersebut cukup baik.
2. Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
3. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan.

Syarat untuk menjadi wiraushawan yang berhasil adalah :

1. Memiliki sikap mental yang positif.


2. Memiliki keahlian di bidangnya.
3. Mempunyai daya pikir yang kreatif.
4. Rajin mencoba hal-hal yang baru (inovatif).
5. Memiliki semangat juang yang tinggi (motivasi) dan komitmen yang
tinggi.
6. Mampu mengantisipasi berbagai resiko dan persaingan.

4. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Berwirausaha di


Bidang Pengawetan Bahan Nabati dan Hewan

Memulai sesuatu yang baru pasti tidak mudah. Oleh karena itu,
seornag wirausahawan harus berani mencoba dan mengambil resiko.
Gagal dalam melakukan suatu hal adalah bagian dari proses untuk
menuju kesuksesan. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Jika
kamu mencoba wirausaha dalam bidang pengolahan pengawetan, lalu
gagal, maka kamu tidak perlu berkecil hati dan putus asa, cobalah
kembali! Tentu sebelu memulai berwirausaha, buatlah perhitunga dan
perencanaan yang matang.

7
Kita dapat belajar dari pengalaman para wirausahawan, bai
melalui buku, artikel, maupun berkunjung dan bertanya langsung
kepada mereka. Setiap wirausahawan yang berhasil pasti pernah
mengalami kegagalan. Kita dapat mempelajari faktor apa yang
menyebabkan kegagalan serta bagaimana cara mereka berhasil
mengatasi kegagalan tersebut. Kita juga tentu dapat mempelajari
faktor0faktor apa yang menjadi penyebab dari eberhasilan mereka.
Pada wirausaha pengawetan, pengemasan, dan dapat juga kegagalan
dalam penjualan.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
8
Kesimpulan pada makalah berjudul WIRAUSAHA DI BIDANG
PENGAWETAN BAHAN NABATI DAN HEWANI ini adalah dalam
berwirausaha di bidang pengawetan kita harus menghasilkan produk
baru, menemukan peluang pasar, mengkombinasikan faktor-faktor
produksi dengn cara baru, dan mendukung budaya yang mendorong
eksperimen yang kreatif. Seorang wirausaha juga harus berani mencoba
dan mengambil resiko. Gagal dalam melakukan suatu hal adalah bagian
dari proses untuk menuju kesuksesan.

2. Daftar Pustaka

Kementrian pendidikan. 2014. Prakarya dan kewirausahaab.


Jakarta:Kementrian pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai