Karbohidrat Kimor1
Karbohidrat Kimor1
PENDAHULUAN
organiKyang terdapat di alam, terdapat pada semua tumbuhan dan hewan yang
banyak dijumpai di muka bumi, karbohidrat tubuh manusia hanyalah 1% saja dari
keseluruhan tubuh manusia. Tata nama karbohidrat cukup rumit. Senyawa ini dapat
senyawa yang lebih kecil , menurut jumlah atom C, menurut arah putaran bidang
misalnyarumus molekul glukosa ialah C6H12O6 ( enam kali CH2O ). Senyawa ini
pernah disangka hidrat dari karbon, sehingga disebut karbohidrat. Gagasan ini
oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida atau gula sederhana atau tidak dapat
dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana. Monosakarida dapat diikat secara
disebut disakarida. Sukrosa adalah suatu disakarida yang dapat dihidrolisis menjadi
satu satuan satuan glukosa dan satu satuan fruktosa. Monosakarida dan disakarida
dapat larut dalam air dan umumnnya manis. Oligosakarida mengandung paling
mengandung lebih dari delapan satuan monosakarida, dan apabila dihidrolisis akan
didefinisikan berdasarkan reaksi kimia, uji demikian setiap kali memberikan reaksi
yang spesifik.
untuk dipelajari. Hal ini berkaitan dengan bagaimana nantinya senyawa obat dapat
1.2.1 Maksud
1.2.2. Tujuan
perak, Uji Tolens, Uji Saliwanoff, dan uji Benedict dengan melihat
Uji Fehling
TINJAUAN PUSTAKA
yang banyak ditemukan dalam makhluk hidup. Pada tanaman karbohidrat dibentuk
melelui reaksi antara karbondioksida dan molekul air dengan bantuan sinar matahari
dalam proses fotosintesis pada sel tanaman yang berklorofil.( 6 ; Bab14 ;6)
Reaksi fotosintesis:
Gula dan produk pati yang didapat dari bahan tumbuh-tumbuhan berperan
utama dalam nutrisi dan industri bahan makanan sejenis. Pati adalah bentuk utama
hewan tingkat tinggi, glukosa adalah komponen yang paling penting dan juga
merupakan bagian penting dalamm koenzim, antibiotika, tulang rawan, kerang, dan
1. Penggolongan Karbohidrat
strukturnya akan terlihat bahwa gugus fungsi terpenting yaitu gugus fungsi karbonil
(aldehid dan keton). Gugus-gugus fungsi itulah itulah yang menentukan sifat senyawa
tersebut. Berdasarkan gugus yang ada pada molekul karbohidrat dapat didefinisikan
tersebut saling berkaitan, contohnya hidrolisis pati menjadi maltosa dan akhirnya
glukosa.( 5;19 )
1.1. Monosakarida
dapat dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana lagi. Berdasarkan gugus
fungsinya monosakarida dibagi atas dua golongan besar, yaitu aldosa jika
mengandung gugus aldehid, misalnya glukosa dan galaktosa sedangkan ketosa jika
duibedakan atas:
adalah ketosa yang paling sederhana pula. Aldosa dan ketosa lainnya dapat
hidroksil.( 4; 811 )
a. Glukosa
buah-buahan.Dalam molekul glukosa terdapat lima gugus hodroksil dan satu gugus
aldehid. Rumus bangun glukosa adalah rantai karbon terbuka dan ada yang
b. Fruktosa
madu, dan dalam gula tebu bercampur dengan glukosa. Larutan fruktosa dalam air
dapat mereduksi Fehling. Larutan sukar mengkristal dan rasanya lebih manis dari
1.2. Oligosakarida
adalah karbohidrat yang terbentuk dari dua satuan monosakarida ,yang terikat antara
satu dengan lainnya melalui ikatan glikosida dalam posisi 1,4 alfa atau 1,4 beta.
a. Maltosa
Hidrolisis maltosa selanjutnya menghasilkan glukosa. Maltosa terdiri dari dua satuan
glukosa, terikat antara satu dengan yang lain melalui ikatan alfa glikosida. Maltosa
tidak terdapat bebas, dan diperoleh dari analisis pertolongan enzim diastase
( 7; Bab XI ; 11 )
b. Selubiosa
dua molekul D-glukosa melalui ikatan beta 1,4 glikosida, jadi merupakan isomer
c. Laktosa
Laktosa adalah gula tam yang terdapat dalam susu sapi dan manusia.
d. Sukrosa
Sukrosa biasa disebut gula pasir, terdapat pada semua tanaman yang
mengalami fotosintesis dan berfungsi sebagai sumber energi. Gula ini terdiri dari satu
satuan glukosa dan satu satuan fruktosa. Ikatan antara keduanya melalui ikatan
glikosida,dengan karbon anomerik, yaitu atom C-1 dari unit glukosa terikat melalui
oksigen ke atom C-2 pada unit fruktosa dan fruktosa merupakan bentuk furanosa.
( 7; Bab XI; 12 )
1.3. Polisakarida
Polisakarida tersusun dari banyak unit yang terikat antara satu dengan yang
a. Selulosa
Selulosa adalah polimer tak bercabang yang dihubungkan melalui 1,4 beta
glikosida 300-15000 unit D-glikosida membentuk rantai lurus, terikat sebagai unit-
unit selobiosa. Manusia tidak dapat mencerna selulosa, sekalipun sekalipun dapat
mencerna pati dan glikogen. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan stereokimia
ikatan glikosida pada atom C-1 setiap unit glukosa. ( 7; Bab XI; 14 )
b. Pati
komponen utama berdasarkan kelarutan bila dibubur dalam air panas. Sekitar 20%
pati adalah amilosa ( larut ) dan 80% adalah amilopektin ( tidak larut ). Amilosa
adalah polimer linear dari alfa D-glukosa. Dalam larutan berbentuk heliks
menyerupai kumparan, karena adanya ikatan dengan konfigurasi a pada setiap unit
glukosa. Amilopektin adalah suatu polisakarida yang jauh lebih besar daripada
amilosa, mengandung kurang lebih 1000 satuan glukosa per molekul.( 7; Bab XI; 15 )
c. Glikogen
dalam hewan. Struktur glikogrn mirip amilopektin, yaitu mengandung rantai glukosa
yang terikat 1,4 alfa percabangan 1,6 alfa. Glikogen membantu mempertahankan
( 7; Bab XI; 17 )
d. Kitin
terikat dalam protein dan lipida, merupakan komponen utama dalam bangunan
aldosa dapat dioksidasi dengan asam aldonat dengan mudah sehingga dapat dilakukan
peraksi-peraksi seperti Ag+ dan Cu2+. Aldosa juga dapat memberika uji positif dalam
H O H
H O H H O H H O H
H H H
H O H H O H H O H
H O H H O H H O H
C H 2O C H 2O C H 2O
D glukosa asam-D-glukonat D-glukonolakton
O O
H
H O H H O H
H H
H O H H O H
H O H H O H
Gugus aldehid dari aldosa dan gugus keton dari ketosa dapat direduksi
oleh berbagai zat pereduksi, seperti hydrogen katalitik atau suatu hidrida logam,
O
C H 2O H
H
H OH
H O H
OH H
H
H O H H OH
H O H H O H
C H 2O H
c. Esterifikasi
alkohol lain, dapat diesterifikasi. Misalnya dapat diubah menjadi ester melalui reaksi
dengan turunan asam. Misalnya -D-glukosa menjadi penta asetat abhidrida asam.
( 6; Bab 14; 12 )
d. Glukosidasi
1. Glukosa (1;268)
RM / BM : C6H12O6 / 198,17
Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut dalam air
Rumus Bangun : OH
O H C H 2O H
HO O
OH
-D-glukopiranosa monohidrat
2. Laktosa (1;338)
RM / BM : C12H22O11.H2O / 36,30
Kelarutan : Larut dalam 6 bagian air; larut dalam 1 bagian air mendidih;
sukar larut dalam etanol (95) P; praktis tidak larut dalam
Kegunaan : Sampel
Rumus Bangun : C H 2O H H C H 2O H
O
O H H O H H O H
O
H 2O
H O H H H H C H2O H H
O
H O H H
3. Sakarosa (1;725)
RM / BM : C12H22O11 / 342,20
Pemerian : hablur tidak berwarna atau massa hablur atau serbuk warna
Kelarutan : Larut dalam 0,5 bagian air dan dalam 370 bagian etanol (95)
Rumus Bangun :
C H 2O H
O
H HO C H O
H H 2 H
O
O H O H H H H O C H 2O H
H O H HO H
4. Amilum (1;93)
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol (95) P
Kegunaan : Sampel
Rumus Bangun :
C H 2O H C H 2O H
O O
H H H H H H
O O
O H O H H H O H
H O H O H H
RM / BM : H2SO4 / 98,07
Kelarutan : -
RM / BM : NH4OH / 35,05
Pemerian : Cairan jernih; tidak berwarna; bau khas dan menusuk kuat
RM / BM : AgNO3 / 169,87
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; larut dalam etanol (95%) P
8. Asam klorida
RM / BM : NaOH / 40,00
karbondioksida
1. Uji Molisch
Prosedur :
pekat.
terjadi.
Monosakarida
1. Uji Fehling
Prosedur :
campur.
Prosedur :
Masukkan 2 ml larutan AgNO3 0,1 M ke dalam tabung reaksi, tambahkan
dan masukkan tabung reaksi ke dalam tangas air. Biarkan beberapa menit.
3. Uji Saliwanof
Prosedur :
4. Uji Benedict
Prosedur :
1 ml peraksi Benedict dan panaskan dalam tangas air selama 3 menit. Amati
Disakarida
Prosedur :
2. Uji Benedict
Prosedur :
panaskan dalam tangas air selama 3 menit. Catatlah perubahan yang terjadi.
3. Uji Fehling
Prosedur :
banyak), campur.
Polisakarida
Prosedur :
tetes demi tetes ke dalam larutan amilum. Amati perubahan yang terjadi.
Prosedur :
tetes larutan NaOH 10 % sampai larutan bersifat basa. Ambil 3 ml larutan ini
3. Reaksi Trommer
Prosedur :
CuSO4 0,1 M sambil dikocok, sampai endapan yang terjadi tepat melarut lagi.
a Uji Molisch
homogenkan
reaksi
b Monosakarida
1. Uji Fehling
dicampur
3. Uji Saliwanof
terbentuk.
4. Uji Benedict
c. Disakarida
2. Uji Benedict
terjadi
3. Uji Fehling
d. Polisakarida
3. Reaksi Trommer
tetes demi tetes larutan CuSO4 0,1 M sambil dikocok, sampai endapan
4. Reaksi Benedict
HASIL PENGAMATAN
A. Uji Molisch
B. Monosakarida
C. Disakarida
D. Polisakarida
IV. 2 Reaksi-Reaksi
Monosakarida
C H 2O C H 2O
O O
H H H H
O H H + A g 2O O H H + 2 Ag P e ra k
O H O H O H O H
H O H H O H
C H 2O C H 2O
O O
H H H H
O H H + 2C uO O H H + C u 2O M e ra h b a t a
O H O H O H O H
H O H H O H
C H 2O C H 2O
O O
H H H H
O H H + 2C uO O H H + C u 2O M e ra h b a t a
O H O H O H O H
H O H H O H
4. Uji Saliwanoff
H2 C OH H2 C OH
C=O C
HO C H + NaOH HO C H + Na2O
H C OH H C OH
H C OH H C OH
H C OH H C OH
Disakarida
C H 2O C H 2O C H 2O C H 2O
O O O O
H H H H H H H H
2 Ag C e rm in P e ra k
H O H O H O H + A g 2O H O H O H O H +
O H O H O H O H
O H H O H H O H H O H H
O
H O
H H HO C H 2 H
O C H 2O H + A g 2O
O H H O H H HO
O H H HO H
2. Uji Benedict
C H 2O H C H 2O H C H 2O H
O O O
H H H H H H H H H
+ 2 C u SO 4 + 2 H 2O + H 2SO 4 + C uO m e ra h b a ta
O
O H H O H H O H O H O H H H O H
O H H O H H O H H
Polisakarida
C H 2O H C H 2O H C H 2O H C H 2O H
O O O O
H H H H H H H H H I H H H
+ I2
O O
O H H O H H O H O H O H H O H H O H O H
I
O H H O H H O H H O H H
2. Reaksi Tromer
C H 2O H C H 2O H C H 2O H
O O O
H H H H H H H H H
+ C u SO 4 NaO H + 2 N a 2SO 4 + C u 2O
O
O H O H H O H H O H O H O H H O H
H O H H O HBAB V H O H
PEMBAHASAN
Pada percobaan ini digunakan tiga jenis karbohidrat, yaitu monosakarida,
fruktosa, dan galaktosa. Oligosakarida yang digunakan adalah sukrosa dan laktosa.
Benedict, Fehling, Tollens dan beberapa larutan pereaksi antara lain : larutan AgNO 3
0,1 N ; HCl pekat ; NaOH 10 % ; Iodium 0,1 N ; H2SO4 pekat dan NH4OH 1M.
karbohidrat yaitu dengan melakukan uji Molish. Dengan reaksi ini diperoleh hasil
yang berbeda-beda untuk setiap jenis karbohidrat yang berbeda. Pada saat amilum
direaksikan dengan larutan alfa naftol, dihasilkan larutan putih yang tidak larut.
Setelah ditambahkan larutan asam sulfat pekat, terbentuk dua fase pada larutan yakni
bagian atas putih dan bagian bawah ungu. Sedangkan pada reaksi sukrosa dengan
asam sulfat pekat, terbentuk larutan berwarna merah kecoklatan. Hasil yang diperoleh
ini sesuai dengan literature yaitu karbohidrat oleh asam sulfat pekat akan dihidrolisa
menjadi monosakarida yang selanjutnya akan mengalami dehidrasi oleh asam sulfat
menjadi furfural atau hidroksi metil furfural yang akan berkondensasi dengan alfa
dan Fehling B dan menghasilkan larutan berwarna biru. Namun setelah dipanaskan
terbentuk endapan merah bata. Hal ini disebabkan karena larutan Fehling yang terdiri
dari campuran kupri sulfat, Na-kalium tartrat dan natrium hidroksida dengan gula
reduksi yang dipanaskan akan terbentuk endapan yang berwarna hijau, kuning
orange atau merah, tergantung dari macam gula reduksinya. Pada saat glukosa
pereaksi Tollens yang mengandung perak nitrat bereaksi positif dengan glukosa dan
endapan yang menempel pada dinding tabung, yaitu endapan cermin perak. Untuk uji
kuning gelap. Hasil yang diperoleh ini tidak sesuai dengan literature, yaitu pada
pengujian furfural yang terbentuk dari dehidrasi dapat bereaksi dengan resorsinol
dengan Benedict menghasilkan endapan merah bata. Hal ini disebabkan karena
Benedict dengan gula reduksi akan terjadi reaksi oksidasi dan dihasilkan endapan
merah dari kupro oksida. Sedangkan pada reksi galaktosa dengan Benedict dihasilkan
endapan jingga.
(gula inversi) dan ternyata sukrosa tidak dapat mereduksi ion-ion Ag + atau Cu2+. Hal
ini dikarenakan sukrosa tidak mempunyai gugus aldehid atau keton bebas atau tidak
Benedict terbentuk endapan merah bata. Pada reaksi laktosa dengan pereaksi Fehling
diperoleh endapan biru tua. Dan setelah dipanaskan terbentuk endapan merah bata,
disebabkan karena laktosa mempunyai gugus aldehid yang akan bereaksi positif
iodium akan dihasilkan larutan dan endapan biru tua, kemudian bening, dan kembali
menjadi biru tua. Hasil yang diperoleh ini sesuai dengan literature bahwa
amilosa dengan iodium akan menghasilkan larutan berwarna biru, amilopeptin akan
berwarna merah violet, dan glikogen maupun dextrin akan menghasilkan warna
coklat. Pada reaksi hidrolisa amilum akan menghasilkan endapan merah bata.
Selanjutnya untuk reaksi amilum dengan pereaksi Benedict, maka akan dihasilkan
larutan ungu muda. Dan yang terakhir adalah reaksi Trommer, yaitu pada saat amilum
direaksikan dengan NaOH dan CuSO4, dihasilkan larutan keruh. Dan setelah larutan
VI.1. Kesimpulan
ungu.
merah bata.
ungu muda.
DAFTAR PUSTAKA
1. Direktorat Jendral POM Depkes RI, 1997, Farmakope Indonesia, Edisi ketiga,
Depkes RI : Jakarta.
2. Fessenden dan Fessenden, 1992, Kimia Organik, Edisi ketiga, Erlangga : Jakarta.
3. Kleinfender, Wood, 1980, Kimia untuk Universitas jilid 2, edisi keenam, Erlangga :
Jakarta.
4. Pine, Stanley., dkk, 1988, Kimia Organik 2, Terbitan keempat, ITB : Bandung.
6. Tim Dosen Kimia Dasar, 2004, Kimia Dasar I, Universitas Hasanuddin : Makassar.
7. Tim Dosen Kimia, 2005, Kimia Dasar II, Universitas Hasanuddin : Makassar.
Hayati,