Anda di halaman 1dari 17

KARBOHIDRAT

Pengertian

 Adalah senyawa polihidroksi aldehid / keton yang memiliki


RE CnH2nOn
 karbohidrat berasal dari kata karbon dan air (karbo: Karbon
(C), hidrat: air (H2O)).
 Nilai n berkisar antara 3 sampai beberapa ratus
 karbohidrat adalah senyawa yang terdiri dari unsur atom
karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O), ikatan ketiganya
dengan komposisi tertentu yang disebut gula
 Senyawa organik yang banyak terdapat dalam semua hasil
pertanian, dihasilkan dari fotosintesa CO2 dan H2O.
 Karbohidrat yang tersimpan dalam tumbuh-tumbuhan atau
hewan dalam kondisi tertentu dapat diubah menjadi senyawa
lain dan teroksidasi hingga menghasilkan tenaga atau energi.
 Karbohidrat, biasa disebut dengan gula, berperan penting
dalam molekul-molekul biologis, seperti asam nukleat (DNA
dan RNA), dan dalam bentuk-bentuk polimer, seperti selulosa
(dinding sel) dan glikogen (glukosa tersimpan dalam hati).
 Contoh karbohidrat yang terdapat pada hewan dan
tumbuhan:
 pada hewan : D-glukosa di dalam darah, laktosa dalam air susu,
glikogen, D-ribosa di dalam asam nukleat.
 pada tumbuhan : Glukosa, pati, selulosa, hemiselulosa, gum,
glukosida, dan sebagainya.
Fungsi Karbohidrat

 Fungsi primer dari karbohidrat adalah sebagai


cadangan energi jangka pendek (gula merupakan
sumber energi).
 Fungsi sekunder dari karbohidrat adalah sebagai
cadangan energi jangka menengah (pati untuk
tumbuhan dan glikogen untuk hewan dan manusia).
 Fungsi lainnya adalah sebagai komponen struktural
sel
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT

KARBOHIDRAT

MONOSAKARIDA DISAKARIDA

OLIGOSAKARIDA POLISAKARIDA
MONOSAKARIDA

 Molekul monosakarida memliki rumus umum (CH2O). Glukosa


sebagai monosakarida yang paling melimpah di dalam tubuh
manusia memiliki rumus kimia C6H12O6, sedangkan ribosa yang
berperan sebagai struktur pembentuk RNA memiliki rumus kimia
C5H10O5.
 Berdasarkan jumlah atom karbonyang menyusunnya,
monosakarida dapat dibedakan menjadi:
1) Triosa : monosakarida yang memiliki 3 atom karbon, contohnya
adalah gliseraldehida dan dihidroksiaseton
2) Pentosa : monosakarida yang memiliki 5 atom karbon,
contohnya ribosa dan deoksiribosa.
3) Heksosa : monosakarida yang memiliki 6 atom karbon,
contohnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
 Monosakarida juga dikelompokkan berdasarkan letak dari
gugus karbonil ( = CO ) dalam rangka karbonnya.
1) Aldosa : monosakarida yang memiliki gugus karbonil di
ujung rangka karbon, contohnya glukosa, galaktosa, dan
ribosa.
2) Ketosa : monosakarida yang memiliki gugus karbonil di
dalam rangka karbon, contohnya fruktosa,
dehidroksiaseton, dan ribulos

Monosakarida dengan 6 atom C


DISAKARIDA

 Dua molekul gula akan berikatan dengan ikatan glikosidik


membentuk disakarida.
 Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air
sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida
 Jenis-jenis disakarida yang umum dijumpai dalam pada
makhluk hidup adalah sebagai berikut.
1) Sukrosa : merupakan gabungan dari molekul glukosa
dengan molekul fruktosa (c 1-2)
2) Maltosa : merupakan gabungan dari 2 molekul glukosa ( c 1-
4)
3) Laktosa : merupakan gabungan dari molekul glukosa dan
molekul galaktosa ( c 1-4)
 Sukrosa merupakan molekul yang kita kenal sehari-hari
dengan nama gula dapur. Sukrosa memiliki rasa yang lebih
manis dibandingkan maltosa dan laktosa.
 Maltosa memiliki rasa manis yang sedang, dan laktosa
memiliki rasa manis yang paling rendah diantara ketiganya.
 Molekul disakarida dalam sistem pencernaan akan dicerna
menjadi monosakarida untuk selanjutnya diserap dalam
tubuh.

 Reaksi pembentukan sukrosa dengan melepaskan 1 molekul air


OLIGOSAKARIDA

 Oligosakarida tersusun atas sedikit molekul gula, biasanya 3


hingga 9 molekul gula
 Oligosakarida dalam makanan akan sulit tercerna sehingga
akan menumpuk pada usus besar. Penumpukan
oligosakarida akan menjadi medium tumbuhnya bakteri-
bakteri usus yang akan menghasilkan banyak gas yang akan
keluar dalam bentuk kentut (flatus).
 Contoh jenis oligosakarida adalah rafinosa, ikatan antara
galaktosa, glukosa, dan fruktosa
 Rafinosa, suaru oligosakarida
POLISAKARIDA

 Puluhan bahkan ribuan glukosa akan berikatan melalui


ikatan glikosidik membentuk polisakarida.
 Ikatan antar gula terjadi pada atom C nomor 1 dengan atom
C nomor 4 pada gula sebelahnya, oleh sebab itu ikatan antar
gula ini disebut ikatan 1,4 glikosidik.
 Polisakarida dapat berperan sebagai cadangan makanan
dalam bentuk amilum dan glikogen, ataupun dapat
berperan sebagai struktur pembangun seperti selulosa dan
kitin.
Jenis-jenis Polisakarida

 Amilum adalah cadangan makanan tumbuhan yang terbentuk


dari proses fotosintesis. Sedangkan glikogen adalah cadangan
makanan hewan yang terbentuk dari kelebihan glukosa di
plasma darah. Glikogen hampir identik dengan amilum, hanya
saja molekul glikogen memiliki banyak sekali cabang.

 Selulosa adalah struktur pembangun dinding sel pada sel


tumbuhan. Selulosa memiliki struktur kuat sehingga
menyebabkan tumbuhan mampu berdiri tegak dan tahan
terhadap terpaan angin dan hujan. Selulosa akan menyatu
membangun miofibril (berbentuk serabut) dan membentuk
dinding sel. Pada sel tumbuhan yang masih muda, serabut
miofibrilnya tersusun tidak teratur. Namun pada sel
tumbuhan yang sudah dewasa, serabut miofibrilnya telah
tersusun teratur.
 Amilum dapat dicerna oleh sistem pencernaan manusia,
sedangkan selulosa tidak bisa dicerna sistem pencernaan
walaupun memiliki struktur pembangun yang sama. Hal ini
terjadi karena perbedaan dalam ikatan glikosidik keduanya.
Ikatan glikosidik pada amilum terdapat dalam posisi alfa,
sedangkan pada selulosa terdapat pada posisi beta. Enzim
dalam saluran pencernaan manusia adalah alfa-amilase
sehingga hanya dapat mencerna ikatan glikosidik dalam
posisi alfa saja.
 Herbivora dan rayap mampu mencerna selulosa karena
dibantu oleh bakteri penghasil enzim beta-amilase / selulose
di dalam saluran pencernaannya.
 Ikatan alfa pada amilum

 Ikatan beta pada selulosa


 Kitin adalah polisakarida yang berperan sebagai struktur
pembangun tubuh hewan.
 Khitin merupakan pembentuk eksoskeleton pada arthropoda
(hewan beruas). Kitin menjadikan tubuh arthropoda menjadi
keras dan terlindungi dari gangguan-gangguan yang bersifat
fisik.
 Khitin memiliki struktur yang mirip dengan selulose, dengan
ikatan beta glikosidik antar molekul glukosanya.
 Perbedaan antara selulosa dan khitin terletak pada molekul
glukosanya, molekul glukosa pada khitin telah mendapat
modifikasi berupa penambahan gugus yang mengandung
nitrogen.
 Kitin juga digunakan sebagai bahan benang untuk operasi,
benang khitin ini akan diserap oleh tubuh secara otomatis
setelah luka tersebut sembuh.
 Kitin, penyusun eksokeleton hewan

Anda mungkin juga menyukai