Anda di halaman 1dari 24

L- 1

Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di


Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

LAMPIRAN
TUGAS KHUSUS
PEBANDINGAN EFEKTIVITAS PENGERING M-302 (ROTARY DRYER)
ANTARA DESAIN DAN AKTUAL DI PABRIK ZA III PT. PETROKIMIA
GRESIK

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L- 2
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

BAB I
PENDAHULUAN

I.1.C Tujuan
Mengetahui perbandingan efektivitas desain dan aktual pengering
(rotary dryer M-302) pabrik ZA III.

I.2. Latar Belakang


Ammonium sulfat ((NH4)2SO4) atau dikenal dengan pupuk ZA
(Zwavelzuur Amonia) merupakan salah satu jenis pupuk sintesis yang
diproduksi oleh PT Petrokimia Gresik dengan kandungan nitrogen tinggi.
Proses produksi ZA meliputi reaksi netralisasi antara amoniak dengan asam
sulfat pada tekanan atmosferis. Reaksi dilakukan dalam reaktor yang
sekaligus berfungsi sebagai crystallizer yang disebut Saturator Crystallizer.
Setelah kristal mencapai ukuran tertentu, maka kristal bersama larutan induk
diturunkan dari saturator dan selanjutnya dipisahkan dengan memakai
centrifuge. Dari dalam centrifuge kristal ZA kemudian dikeringkan pada
rotary dryer untuk selanjutnya dikirimke bagian pengantongan.
Salah satu proses utama dalam pembuatan pupuk ZA adalah proses
pengeringan dalam rotary dryer. Produk ZA keluar rotary dryer diharapkan
memiliki sifat sebagai berikut:
1. Nitrogen : 20,8% berat (minimum)
2. H2O bebas : 1% berat (maksimum)
3. H2SO4 : 0,15% (maksimum)
4. Ukuran kristal : minimal 55% tertinggal di screen 30 US mesh
5. Berat jenis : 1,77 g/cm3
6. Sifat lain : berbentuk kristal putih dan larut dalam air
Kontinyuitas proses serta pemakaian alat dalam jangka waktu lama
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh pada unjuk kerja pengering

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L- 3
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

(rotary dryer) di pabrik ZA III. Untuk mencapai operasi yang optimum, perlu
dilakukan beberapa pengecekkan salah satunya adalah menghitung
perbandingan efektivitas penukar panas (rotary dryer) antara desain dan
aktual, sehingga diketahui performa rotary dryer yang digunakan tersebut.

1. Tinjauan Pustaka
A. Teori pengeringan
Proses pengeringan (Drying) adalah proses penghilangan sejumlah
kecil liquid dari zat padatnya, dengan cara mengalirkan udara panas. Proses
pengeringan ini dilakukan hingga batas kandungan zat cair (biasanya air) pada
zat padat tersebut mencapai batas yang diinginkan (Treybal, 1980).prinsip
dasar pengeringan adalah terjadi penguapan air ke udara panas karena
perbedaan kandungan air pada kedua zat tersebut.
Proses pengeringan dapat diklasifikasikan menjadi 4, yaitu:
1. Pengeringan berdasarkan perpindahan panas
Proses pengeringan ini dibagi lagi menjadi dua yaitu;
a. Pengeringan langsung,
Proses pengeringan dapat dikatakan secara langsung
apabila zat yang dikeringkan dikontakkan secara langsung dengan
udara panas yang juga berfungsi sebagai pembawa uap air darizat
yang dikeringkan tersebut. Karakteristik pengeringan ini adalah
menggunakan perpindahan panas konveksi, dipengaruhi oleh
kelembaban, maksimal 1000K dan efisiensi semakin naik dengan
naiknya suhu. Contoh alat pengering yang menggunakan
pengeringan secara langsung adalah tray, pneumatic, rotary, spray
dan fluid bed dryer.

b. Pengeringan tak langsung

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L- 4
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

Prinsip pengeringan ini adalah panas yang tidak diberikan


secara langsung melalui udara panas, melainkan melalui rambatan
panas (konduksi) pada dinding logam atau radiasi. Sehingga
pengeringan ini tergantung dari luas transfer panas atau bidang
kontak. Karakteristik pengeringan ini adalah menggunakan
perpindahan panas konduksi, tekanan operasi rendah,
menggunakan condensing fluid untuk zat yang mudah berdebu.
Contoh alat pengering yang menggunakan prinsip pengeringan ini
anatara lain cylinder, drum screw conveyor, vibrating, agigated,
freez dan vacuum raotary dryer.
2. Pengeringan berdasarkan metode (mekanis)
Proses pengeringan berdasarkan metode (mekanis) juga dibagi lagi
menjadi dua yaitu;
a. Continuous drying
Pengeringan secara terus-menerus (Continuous drying)
mrupakan pengeringan dimana pemasukan dan pengeluaran bahan
dilakukan secara terus menerus.
b. Batch drying
Pengeringan secara batch drying merupakan pengeringan
dimana bahan yang dikeringan masuk ke dalam alat pengering
hingga kering, baru kemudian dikeluarkan dan dimasukkan bahan
yang lain.
3. Pengeringan berdasarkan sifat bahan yang dikeringkan
Bahan yang dikeringkan kebanyakan adalah zat padat berupa:
a. Zat padat yang kaku (kayu)
b. Material yang heksikal (kain atau serat)
c. Zat padat yang granular (Kristal)

4. Berdasarkan aliran bahan dan udara panas

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L- 5
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

a. Counter-current, apabila aliran antara bahan dan udara panas


arahnya berlawanan
b. Co-current, apabila aliran antara bahan dan udara panas
arahnya searah.
Proses pengeringan tersebut tidak terlepas dari alat sebagai tempat
berlangsungnya proses pengeringan yaitu pengering (dryer). Terdapat
berbagai macam dryer tergantung jenis proses pengeringan ebagaimana yang
telah disebutkan. Dryer yang banyak digunakan di industri (pabrik) adalah
jenis pengering dengan proses pengeringan langsung. Jenis pengering ini
akan dijelaskan secara umum pada sub bab B.

B. Beberapa alat pengering dengan proses pengeringan continue


1. Pengering trowongan
Biasanya digunakan untuk mengeringkan batu bara, keramik dan
bahan lain yang dikeringkan dengan agak lambat tetapi jumlahnya besar.

Gambar 2. Gambar alat pengering terowongan


2. Pengering putar (rotary dryer)

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L- 6
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

Jenis pengering berputar ini digunakan untuk mengeringkan zat


padat berbutir atau berbentuk kristal. Alat pengering ini berupa silinder
yang dipasang agak miring terhadap sumbu horizontal dan ditempatkan
di atas tower, sehingga silinder dapat berputar. Bahan yang akan
dikeringkan dimasukkan secara perlahan-lahan dan akan bergerak
menuju ujung silinder yang lebih rendah dan akhirnya dikeluarkan dari
alat pengering. Biasanya panas diberikan secara langsung mengalir dalam
silinder yang searah dengan aliran zat padat maupun berlawanan.

Gambar 3. Gambar sketsa roraty dryer

3. Pengering roto louvre dryer


Pengering roto louvre dryer adalah suatu modifikasi dari rotary
dryer. Pada alat pengering jenis ini prinsip pengeringannya adalah udara
dialirkan melalui tumpukkan bahan yang akan dikeringkan. Udara ini
dilewatkan pada dinding alat yang mempunyai lapisan berlubang seperti
terlihat pada gambar 4.

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L- 7
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

Gambar 4. Gambar sketsa roto louvre dryer

C. Rotary Dryer
Rotary dryer berupa silinder horizontal yang berputar di atas roller
support dengan membentuk sudut bidang miring sebesar 4o. Perputaran
terjadi karena alat ini dilengkapi dengan gear yang dipasang pada shell dan
dihubungkan dengan suatu motor drive ke motor penggerak. Sebagai media
pemanas atau pengering digunakan udara sekitar yang dipanasi dengan steam
pada alat penukar panas.
Rotary dryer yang digunakan dipabrik ZA III juga menggunakan
media pemanas udara yang dipanasi dengan steam pada alat penukar panas
06E-301. Udara pengering dialirkan searah dengan aliran kristal ZA atau co-
current (searah). Untuk membantu kelancaran udara pengering digunakan
blower C-302 AB.
Rotary dryer di pabrik ZA III menggunakan tipe direct heat contact
rotary dryer (pemanas secara langsung), adapun dasar pemikiran ini adalah :
1. Produk kristal yang diinginkan mempunyai kadar air yang
seragam.

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L- 8
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

2. Proses yang diinginkan adalah countinue, sehingga dalam


pengoprasiannya dapat diintegrasi dengan proses lain yang juga
continue.
3. Operasi alat relatif sederhana dan biaya pengeringan persatuan
produk relatif kecil. Kristal yang keluar rotary dryer dengan kadar
air maksimum 1% berat dan setelah dikeringkan diharapkan
maksimal 0,15% berat.
Kondisi operasi rotary dryer M-302 pabrik pupuk ZA III adalah
sebagai berikut:
1. Kadar air feed lebih kuarng 2% yang akan dikeringkan di rotary dryer M-
302, untuk mencapai spesifikasi produk.
2. Kemiringan rotary dryer antara 2-5o.
3. Kecepatan putar rotary dryer 3 rpm.
4. Udara panas di supply dari exhaust fan C-302 yang dipanaskan melalui
heat exchanger E-302 dengan LP steam 10kg/cm3
5. Temperatur udara nasuk 90-110oC.
Pada rotary dryer terdapat bagian-bagian tertentu yang sangat penting
dalam operasi pengheringan seperti :
1. Knocker
Knocker terdapat pada sisi luar silinder yang menempel pada shell,
knocker ini berfungsi untuk memberi ketukan pada shell. Padatan-padatan
yang menempel pada sisi dalam shell silinder akan lepas dan bertaburan ke
sisi bawah sehingga tidak ada padatan yang menempel pada shell.
2. Flight lifting
Flight lifting terdapat di dalam siliinder shell dengan bentuk flight
yang bervariasi. Flight ini bertujuan unntuk mengangkat padatan seiring
dengan putaran silinder. Pada posisi flight di dasar silinder atau shell, maka
flight akan membawa padatan sampai pada sisi putar silinder bagian atas
padatan akan tumpah bertaburan ke bagian bawah shell silinder. Padatan

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L- 9
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

yang bertaburan tersebut akan kontak dengan udara panas. Sehingga luas
permukaan kontak padatan dengan udara panas semakin luas. Beberapa
bentuk flight bervariasi sesuai dengan padatan yang akan dikeringkan.
3. Girt gear dan drive assembly
Drive assembly merupakan seperangkat motor penggerak yang
berfungsi untuk memutar silinder yang berhubungan dengan girt gear. Girt
gear merupakan roda bergigi yang diikat pada shell sehingga motor akan
menggerakan silinder dengan putaran tertentu.
4. Trunnion roll assembly
Trunnion roll assembly adalah perangkat pendukung yang berfungsi
untuk menahan silinder dan terdapat roll yang ikut berputar bersamaan
dengan silinder pada rotary dryer.

2. Metodologi
a. Cara memperoleh data
Data yang diperlukan untuk perhitungan efisiensi rotary dryer diperoleh
dengan dua cara, yaitu data desain, pengamatan langsung di lapangan dan
study literatur.
1. Data desain rotary dryer M-302
Laju udara masuk : 10300m3/jam
Total produk ZA : 25416,61kg/jam
Temperature udara sekitar : 32oC
Relative Humidity : 65,5%
Temperature udara panas masuk : 88oC
Temperature udara panas keluar : 82oC
Temperature ZA masuk : 70oC
Temperature ZA keluar : 55oC
Cp ZA : 4,224kj/kg.oC

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L - 10
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

Cp udara : 1,642kj/kg.oC
Kadar air kristal ZA masuk : 1%
Kadar air kristal ZA keluar : 0,15 %
2. Data Pengamatan secara langsung di lapangan tgl. 10-14 September
2012
Total produk ZA : 27636kg/jam
Temperature udara sekitar : 32oC
Relative Humidity : 65,5%
Temperature udara panas masuk : 113,89oC
Temperature udara panas keluar : 86,36oC
Temperature ZA masuk : 78,12oC
Temperature ZA keluar : 68,11oC
Cp ZA : 4,224kj/kg.oC
Cp udara : 1,642kj/kg.oC
Kadar air kristal ZA masuk : 0,5%
Kadar air kristal ZA keluar : 0,11%
b. Pengolahan data
Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengolah data guna
mendapatkan efisiensi rotary dryer antara lain:
1. Neraca massa
2. Neraca panas, dan
3. Efisiensi

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L - 11
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

3. Hasil dan Pembahasan


Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
a. Efisiensi design rotary dryer
1. Hasil perhitungan neraca panas seperti ditunjukkan dalam tabel 1.
Tabel 1. Hasil perhitungan neraca panas design rotary dryer

Parameter In (kJ/jam) Out (kJ/jam)

Q. Za 3.022.271,963 2.300.780,3139

Q. udara 2.285.267,33 2.894.691,855

Q.loss - 112067,12

Total 5.307.539,29 5.307.539,29

2. Efisiensi design rotary dryer

= 97,89%

b. Efisiensi aktual rotary dryer


1. Hasil perhitungan neraca panas seperti ditunjukkan dalam tabel 2.
Tabel 2. Hasil perhitungan neraca panas design rotary dryer

Parameter In (kJ/jam) Out (kJ/jam)


Q. Za 3.640.735,44 3.095.865,5190
Q. udara 2.726.206,744 2.486.545,302
Q.loss - 784.531,3669
Total 6.366.942,19 6.366.942,1883

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L - 12
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

2. Efisiensi aktual rotary dryer

= 87,68%

Evaluasi efisiensi design dan aktual rotary dryer dilakukan dengan


menghitung neraca panas dari alat tesebut. Berdasarkan perhitungan data
design awal rotary dryer M-302 diperoleh efisiensi design rotary dryer
sebesar 97,78%. Sedangkan efisiensi aktual rotary dryer yang diperoleh
pada tanggal 10-14 September 2012 sebesar 87,68%. Dari hasil tersebut
dapat diambil kesimpulan bahwa rotary dyer M-302 masih dalam keadaan
yang baik dan masih layak digunakan karena efisiensi antara aktual dan
design tidak terpaut jauh.

Perhitungan
1. Efisiensi design rotary dryer
Data yang didapatkan dari design awal rotary dryer M-302 pabrik ZA III
yaitu:
Laju udara masuk : 10300m3/jam
Total produk ZA : 25416,61kg/jam
Temperature udara sekitar : 32oC
Relative Humidity : 65,5%
Temperature udara panas masuk : 88oC
Temperature udara panas keluar : 82oC
Temperature ZA masuk : 70oC

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L - 13
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

Temperature ZA keluar : 55oC


Cp ZA : 4,224kj/kg.oC
Cp udara : 1,642kj/kg.oC
Kadar air kristal ZA masuk : 1%
Kadar air kristal ZA keluar : 0,15 %
Rumus menentukan efisiensi rotary dryer ............(1)

a. Menghitung Qin
Kalor yang masuk pada rotary dryer sebagai Qin terdiri dari:
Kalor yang dibawa oleh udara panas (qu)
......................................................................(2)
Dimana:
= laju udara masuk (kg/jam)
= entalpi udara masuk (kJ/kg)
Menghitung entalpi udara masuk (T= 88oC);
Entalpi udara panas masuk rotary dryer dihitung dengan
persamaan (Geankoplis, 1997):
= (1,005 + 1,88H) (T TooC) + 2501,4H ....................(3)
Dimana; H = kelembaban udara
T = suhu udara panas (oC)
To= suhu dasar (0oC)

Kelembaban udara =H= ( )

Pg pada 32oC : 0,04759 bar (Tabel A.12M, Wark, 1983)


P : 1atm : 1,01bar
Pv :
: 0,655 x 0,04759 bar
: 0,031

H : ( )

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L - 14
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

: 0,019

= (1,005 + 1,88 x 0,019) (88 0oC) + (2501,4 x 0,019)


= 139,11kJ/kg
Mengkonversi laju udara masuk design menjadi kg/jam;
= laju udara masuk design x densitas udara
Dengan menganggap udara sebagai gas ideal maka densitas
udara pada T = 32oC = 305K, RH = 65,5%:
....................................................................................(4)

= 22,926 L/mol

= ....................................................................(5)

= 1.263 g/L : 1,263 kg/m3


( )
= [( ) ]
( )
= [( ) ]

= 1,28kg/m3
= 1,287 kg/m3 x 13000m3/jam /1,019
= 16.416,49kg/jam
Sehingga panas udara masuk rotary dryer ( ):
= 16.416,49kg/jam x 139,21kJ/kg
= 2.285.267,33kJ/jam
Kalor yang dibawa oleh ZA (qa)
...................................................................(6)
Dimana:
= laju ZA masuk (kg/jam)

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L - 15
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

= entalpi ZA masuk (kJ/kg)


Menghitung laju ZA masuk
=

= [ ( )]

= 25634,89kg/jam
Menghitung entalpi ZA masuk (T= 70oC);
Entalpi ZA basah masuk rotary dryer dihitung dengan
persamaan (Geankoplis, 1997):
= CpzA (Tsi To) + X. Cpair (Tsi To)...............................(7)
Dimana;
CpZA = kapasitas panas ZA (kJ/kg.oC)
Tsi = suhu ZA masuk(oC)
To = suhu dasar (0 oC)
Cpair = kapasitas panas udara (kJ/kg.oC)
X = kadar air masuk
maka;
= 1,642. (70 0) + 0,01. 4,224 (70 0)
= 117,897kJ/kg
Sehingga
= 3.022.271,96kJ/jam
b. Menghitung Qout
Kalor yang keluar pada rotary dryer sebagai Qout terdiri dari:
Kalor yang dibawa oleh ZA keluar rotary (qa2)
...................................................................(8)
Dimana:
= laju ZA keluar (kg/jam)
= entalpi ZA keluar (kJ/kg)
Menghitung laju ZA keluar = massa ZA kering

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L - 16
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

= 25416,67 38,13kg/jam
= 25378,54/jam
Menghitung entalpi ZA keluar (T= 55oC);
Entalpi ZA kering keluar rotary dryer dihitung dengan
persamaan (Geankoplis, 1997):
= CpzA (Tso To) + Xi. Cpair (Tso To).............................(9)
Dimana;
CpZA = kapasitas panas ZA (kJ/kg.oC)
Tso = suhu ZA keluar (oC)
To = suhu dasar (0 oC)
Cpair = kapasitas panas udara (kJ/kg.oC)
X = kadar air keluar
maka;
= 1,642. (55 0) + 0,0015. 4,224 (55 0)
= 90,66kJ/kg
Sehingga
= 2.300.780,31kJ/jam
Kalor yang dibawa oleh udara keluar rotary dryer (qu2)
...................................................................(8)
Dimana:
= laju udara keluar (kg/jam)
= entalpi udara masuk (kJ/kg)
Menghitung laju udara keluar rotary dryer ( )
= massa udara in + massa air udara out + massa debu ZA
- Massa air udara out = total air ZA + air udara in
= (0,01x25634,89)-(0,0015x25416,67)
+ (0,019x13000)

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L - 17
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

= 530,73kg/jam
- Massa debu ZA = ZA in-ZA out
= 25.634,89-25.378,54kg/jam
= 256,35kg/jam
= 13.254,04+530,73+256,35kg/jam
= 17.203,56kg/jam
Menghitung entalpi udara keluar (T= 82oC);
Entalpi udara panas keluar rotary dryer dihitung dengan
persamaan (Geankoplis, 1997):
= (1,005 + 1,88H) (T TooC) + 2501,4H ....................(9)
Dimana; H = kelembaban udara
T = suhu udara panas keluar (oC)
To= suhu dasar (0oC)
Dengan menganggap kelembaabn udara sama (tetap) maka;
= (1,005 + 1,88 x 0,019) (82 0oC) + (2501,4 x 0,019)
= 168,18kJ/kg
Sehingga;
= 17.203,56kg/jam x 168,18kJ/kg
= 2.894.691,85kJ/jam
c. Efisiensi design rotary dryer ( )

= 97,89%

2. Efisiensi aktual rotary dryer

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L - 18
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

Data yang didapatkan dari lapangan kapsitas produksi ZA III


ton/jam serta hasil uji laboratorium kualitas ZA masuk dan keluar rotary
dryer M302 pabrik ZA III tanggal 10-14 September 2012 yaitu:
Tabel 1. Data spesifikasi ZAIII dan udara panas masuk dan keluar rotary
dyer M-302 tgl. 10-14 September 2012
T Udara Panas Dryer (oC) T ZA pada Dryer (oC) Kadar Air ZA
Tgl.
Masuk Keluar Masuk Keluar Masuk Keluar
10 112,67 86,83 76,94 67,79 0,78 0,14
11 112,96 86,96 76,92 69,25 0,17 0,08
12 113,54 85,92 78,38 68,92 0,17 0,07
13 115,29 85,71 79,50 67,92 1,00 0,14
14 115,00 86,41 78,84 66,67 0,36 0,11
Total 454,46 345,41 311,74 273,87 2,12 0,43
Rata-
113,89 86,36 78,12 68,11 0,50 0,11
rata

Tabel 2. Data kapasitas produksi ZA III ton/jam tgl. 10-14 Sepetember


2012
Total Total H2SO4 Produk ZA
Tanggal
NH3(ton/jam) (ton/jam) (ton/jam)
10 7,49 21,23 27,52
11 7,49 21,22 27,06
12 7,48 21,23 26,95
13 7,49 21,21 28,24
14 7,47 21,23 28,41
Total 37,42 106,12 138,18
Rata-rata 7,484 21,224 27,636

Total produk ZA : 27636kg/jam


Temperature udara sekitar : 32oC
Relative Humidity : 65,5%
Temperature udara panas masuk : 113,89oC

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L - 19
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

Temperature udara panas keluar : 86,36oC


Temperature ZA masuk : 78,12oC
Temperature ZA keluar : 68,11oC
Cp ZA : 4,224kj/kg.oC
Cp udara : 1,642kj/kg.oC
Kadar air kristal ZA masuk : 0,5%
Kadar air kristal ZA keluar : 0,11%
Rumus menentukan efisiensi rotary dryer

a. Menghitung Qin
Kalor yang masuk pada rotary dryer sebagai Qin terdiri dari:
Kalor yang dibawa oleh udara panas (qu)

Dimana:
= laju udara masuk (kg/jam)
= entalpi udara masuk (kJ/kg)
Menghitung entalpi udara masuk (T= 113,89oC)
Entalpi udara panas masuk rotary dryer dihitung dengan
persamaan (Geankoplis, 1997):
= (1,005 + 1,88H) (T TooC) + 2501,4H
Dimana; H = kelembaban udara
T = suhu udara panas (oC)
To= suhu dasar (0oC)

Kelembaban udara =H= ( )

Pg pada 32oC : 0,04759 bar (Tabel A.12M, Wark, 1983)


P : 1atm : 1,01bar
Pv :
: 0,655 x 0,04759 bar

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L - 20
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

: 0,031

H : ( )

: 0,019

= (1,005 + 1,88 x 0,019) (113,89 0oC) + (2501,4 x 0,019)


= 166,15kJ/kg
Menentukan laju udara masuk rotary dryer aktual kg/jam;
= laju udara masuk aktual x densitas udara
Karena tidak ada alat pengukur laju udara kering di Pabrik ZA
I, maka laju udara kering dihitung dengan pendekatan
perbandingan daya pada blower.
P = V x A...............................................................(10)
Dimana P = daya blower A= kuat arus pada blower
V= tegangan pada blower
Dari lapangan didapatkan data kapasitas design blower
13000m3/jam, daya blower ; 380 volt, kuat arus rata-rata; 42
ampere, daya blower spect; 20HP, dan densitas udara dianggap
tetap 1,28kg/m3, maka:
P : 380 volt x 42 A
: 15.960watt
P blower spect : 20 HP = 14.921watt

Laju udara :

: /1,019

: 13.905,23m3/jam
= densitas udara x laju udara
= 1,287 kg/m3 x 13.905,23m3/jam
= 16.407,76kg/jam
Sehingga panas udara masuk rotary dryer ( ):

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L - 21
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

= 16.407,76kg/jam x 166,15kJ/kg
= 2.726.206,74kJ/jam
Kalor yang dibawa oleh ZA ( )

Dimana:
= laju ZA masuk (kg/jam)
= entalpi ZA masuk (kJ/kg)
Menghitung laju ZA masuk
=

= [ ( )]

= 28.026,55kg/jam
Menghitung entalpi ZA masuk (T= 78,12oC);
Entalpi ZA basah masuk rotary dryer dihitung dengan
persamaan (Geankoplis, 1997):
= CpzA (Tsi To) + X. Cpair (Tsi To)
Dimana;
CpZA = kapasitas panas ZA (kJ/kg.oC)
Tsi = suhu ZA masuk(oC)
To = suhu dasar (0 oC)
Cpair = kapasitas panas udara (kJ/kg.oC)
X = kadar air masuk
maka;
= 1,642. (78,12 0) + 0,005. 4,224 (78,12 0)
= 129,91kJ/kg
Sehingga
= 3.640.735,44kJ/jam
b. Menghitung Qout
Kalor yang keluar pada rotary dryer sebagai Qout terdiri dari:

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L - 22
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

Kalor yang dibawa oleh ZA keluar rotary (qa2)



Dimana:
= laju ZA keluar (kg/jam)
= entalpi ZA keluar (kJ/kg)
Menghitung laju ZA keluar = massa ZA kering
=

= 27636 29,85kg/jam
= 27606,15kg/jam
Menghitung entalpi ZA keluar (T= 68,11oC);
Entalpi ZA kering keluar rotary dryer dihitung dengan
persamaan (Geankoplis, 1997):
= CpzA (Tso To) + Xi. Cpair (Tso To)
Dimana;
CpZA = kapasitas panas ZA (kJ/kg.oC)
Tso = suhu ZA keluar (oC)
To = suhu dasar (0 oC)
Cpair = kapasitas panas udara (kJ/kg.oC)
X = kadar air keluar
maka;
= 1,642. (68,11 0) + 0,00108. 4,224 (68,11 0)
= 112,14kJ/kg
Sehingga
= 3.095.865,51kJ/jam
Kalor yang dibawa oleh udara keluar rotary dryer ( )

Dimana:
= laju udara keluar (kg/jam)

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L - 23
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

= entalpi udara masuk (kJ/kg)


Menghitung laju udara keluar rotary dryer ( )
= massa udara in + massa air udara out + massa debu ZA
- Massa air udara out = total air ZA + air udara in
= (0,005x28.026,15)-(0,00108x27.636)
+ (0,019x14.13000)
= 356,63kg/jam
- Massa debu ZA = ZA in-ZA out
= 28.026,55-27.606,15kg/jam
= 420,39kg/jam
= 16.407,76+356,63+420,39kg/jam
= 17.184,79kg/jam
Menghitung entalpi udara keluar(T= 86,36oC);
Entalpi udara panas keluar rotary dryer dihitung dengan
persamaan (Geankoplis, 1997):
= (1,005 + 1,88H) (T TooC) + 2501,4H
Dimana; H = kelembaban udara
T = suhu udara panas keluar (oC)
To= suhu dasar (0oC)
Dengan menganggap kelembaabn udara sama (tetap) maka;
= (1,005 + 1,88 x 0,019) (86,36 0oC) + (2501,4 x 0,019)
= 144,69kJ/kg
Sehingga;
= 17.184,79kg/jam x 144,69kJ/kg
= 2.726.206,74kJ/jam
c. Efisiensi aktual rotary dryer ( )

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta
L - 24
Laporan Tugas Khusus Menghitung Neraca Massa dan Panas di
Reaktor (Saturator) ZA III PT. Petrokimia Gresik
3-28 September 2012

= 87,68%

Jurusan Teknik Kimia


Universitas Muhammadiyah Surakarta

Anda mungkin juga menyukai