Anda di halaman 1dari 15

Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Individu)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN


(Individu)

KULIAH KERJA NYATA


PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
TAHUN : 2016

SUB UNIT : KARANGGENENG


UNIT : JTG-04
KECAMATAN : KARANGANOM
KABUPATEN : KLATEN
PROVINSI : JAWA TENGAH
PERIODE : 2016

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : Hasti Nur Handayani


Nomor Mahasiswa : 13/347302/GE/07502

SUBDIREKTORAT KKN
DIREKTORAT PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN
PENDAHULUAN
Pertama-tama saya ucapkan terimakasih kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah, serta kesempatan umur yang panjang
sehingga saya dapat mengikuti kegiatan Kuliah Kuliah Nyata Pembelajaran
Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN PPM UGM)
tahun 2016 pada periode semester ganjil ini. Ucapan terimakasih juga saya
berikan kepada kedua orang tua saya yang telah memberikan restu dan
dukungannya baik secara moril dan materil sehingga saya dapat mengikuti
kegiatan KKN ini. Tak lupa pula saya ucapkan terimakasih kepada Bpk. Dr.
Noorhadi Rahardjo, M.Si, M.P, selaku dosen pembimbing lapangan yang
telah sabar dalam membimbing serta memberikan arahan kepada kami
selama kegiatan KKN sehingga kami dapat menjalankan kegiatan KKN
dengan lancar. Kepada teman-teman seperjuangan tim KKN JTG-04,
khususnya kepada teman-teman sub unit Karanggeneng saya ucapkan
banyak terimakasih atas kerjasama, solidaritas, dan rasa kekeluargaannya
selama 2 bulan ini sehingga kegiatan KKN ini dapat dijalani dengan lancar
dan menyenangkan.
KKN PPM UGM JTG-04 dilaksanakan di Desa Gempol. Desa Gempol
merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Karanganom
Kabupaten Klaten. Tepatnya Desa Gempol berada di wilayah Kabupaten
Klaten bagian utara. Desa Gempol berbatasan langsung dengan 2
kecamatan yaitu Kecamatan Tulung dan Kecamatan Jatinom. Desa Gempol
terdiri dari 11 wilayah dusun dan 9 RW. Dimana terdapat salah satu RW yang
terdiri dari 2 dukuh. Sebagian besar wilayah Desa Gempol merupakan lahan
pertanian. Dimana sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani.
Jumlah penduduk di Desa Gempol kurang lebih sekitar 2000 jiwa. Desa
Gempol memiliki pemandangan yang indah dimana di bagian barat dapat
dilihat dari kejauhan kenampakan Gunung Merapi dan Merbabu serta lahan
sawah yang membentang luas. Akses menuju Desa Gempol dapat dikatakan
tidaklah sulit karena letaknya yang berdekatan dengan jalur lintas kabupaten
yaitu Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali. Kondisi jalan di Desa
Gempol juga dapat dikatakan masih baik. Pola permukiman di Desa Gempol
memiliki pola yang mengelompok dengan blok-blok permukiman. Lokasi
yang digunakan sebagai pondokkan yaitu dukuh Karanggeneng. Rumah
yang digunakan sebagai pondokan merupakan rumah milik warga yang tidak
dihuni, sehingga kami tidak tinggal bersama pemilik rumah. Hanya sesekali
saja pemilik rumah datang untuk mengecek kondisi rumah dan untuk
keperluan mengambil mobil, karena kebetulan rumah yang digunakan
sebagai pondokkan ini hanya digunakan oleh pemilik rumah untuk memarkir
mobil saja.
Pada minggu awal berada di lokasi KKN kegiatan masih banyak
dilakukan di tingkat kecamatan dan desa. Sehingga pada tingkat dukuh
masih belum banyak dilakukan. Kegiatan awal yang dilakukan di tingkat
dukuh yaitu dengan melakukan perkenalan kepada warga sekitar dan
menemui stakeholder di dukuh Karanggeneg seperti ketua RW dan ketua
RT. Sambutan warga Dukuh Karanggeneng terhadap tim KKN sangat baik
dan ramah. Warga menyambut dengan antusias kedatangan tim KKN.
Apalagi dengan anak-anak yang langsung akrab dengan kami dan selalu
datang ke pondokan setiap harinya.
Tema awal dari KKN PPM UGM JTG-04 ini pada mulanya yaitu berupa

Pertanian Organik kemudian tema ini diganti dengan TEMA


BARUNYA APAAAAAAA . Hal ini dilakukan atas keputusan
bersama dan pertimbangan serta persetujuan dari dosen pembimbing
lapangan. Penggantian tema ini dilakukan atas dasar sedikitnya anggota tim
KKN JTG-04 yang berasal dari Fakultas Pertanian sehingga kegiatan yang
sesuai dengan tema tidak dapat mencakup semua. Serta permintaan
sebagian besar masyarakat yang lebih menginginkan kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan masalah kesehatan. Selain itu juga adanya
permintaan masyarakat khususnya ibu-ibu yang menginginkan untuk
melakukan wirausaha.
Tim KKN JTG-04 dibagi menjadi 3 sub unit yaitu sub unit
Karanggeneng, Miren, dan Brajan. Dimana tiap sub unit memiliki 3-4 wilayah
kerja di tingkat dusun. Pembagian wilayah kerja ini dilakukan atas perintah
dari bapak Kepala Desa. Sehingga program-program KKN dapat dilakukan
dalam lingkup satu desa. Pembagian wilayah kerja hingga 3-4 dusun tiap
unit karena adanya kecemburuan sosial masyarakat yang menginginkan
dusunnya digunakan sebagai lokasi KKN. Lokasi kerja untuk sub unit
Karanggeneng yaitu terdiri dari 4 dukuh yaitu Dukuh Karanggeneng, Jetis,
Bantulan dan Cabeyan.
Tim KKN JTG-04 memiliki 3 program besar yaitu terkait revitalisasi
sumur timur Karanggeneng, pengolahan pupuk kompos, dan pengelolaan
kebun jeruk tanjerina. Pembagian 3 program ini didasarkan pada potensi
yang dimiliki oleh 3 wilayah lokasi dukuh yang digunakan sebagai lokasi
pondokkan. Sub unit Karanggeneng memiliki amanah untuk melakukan
program yang berkaitan dengan sumur timur Karanggeneng. Sumur Timur
Karanggeneng merupakan sumber air yang ada di wilayah. Sumur ini
merupakan sumur artesis yang dibuat oleh pemerintah setempat sebagai
hadiah karena prestasi yang diraih oleh Desa Gempol. Air dari sumur ini terus
mengalir dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk air minum.
Setiap harinya warga berduyun-duyun membawa galon dan dirigen untuk
mengambil air dan digunakan untuk minum tanpa dimasak terlebih dahulu.
Sumur ini oleh pemerintah Desa Gempol direncanakan akan dikelola untuk
dijadikan BUMDES. Pengelola dari BUMDES nanti yaitu anggota karang
taruna dari Desa Gempol. Selama ini warga mengambil air secara cuma-
cuma. Dengan terbentuknya BUMDES nanti direncanakan khusus warga
Desa Gempol dapat mengambil air secara gratis, akan tetapi untuk warga dari
luar Desa Gempol akan dikenai biaya.
Program yang pendukung untuk pengelolaan BUMDES yaitu berupa
kerja bakti membersihkan sumur timur Karanggeneng, uji kualitas air sumur,
dan survey untuk menentukan titik sumur artesis. Kerja bakti dilakukan diawal
program KKN yang dilakukan bersama anggota karang taruna. Program
selanjutnya yaitu uji kualitas air sumur timur Karanggeneng. Uji kualitas ini
dilakukan untuk mengetahui kandungan bakteri Total coliform yang
terkandung didalam air. Uji sifat biologi air sumur ini dipilih karena kondisi pipa
pada sumur terdapat banyak lumut. Selain itu juga untuk sifat kimia dan fisika
air sudah dilakukan pengujian sebelumnya. Selain itu juga dilakukan deteksi
airtanah yang akan digunakan untuk menentukan titik pengeboran sumur
artesis. Setelah dilakukan survey dapat dideteksi bahwa Desa Gempol
memiliki potensi airtanah yang sangat melimpah. Selain itu setelah dilakukan
uji TDS diketahui bahwa kandungan zat terlarut dalam air dapat dikatakan
memenuhi standar air mineral untuk keperluan konsumsi yang cukup baik.
Bahkan dengan melimpahnya potensi air yang dimiliki oleh Desa Gempol ini
selain untuk konsumsi, potensi airtanah yang dimiliki juga dapat digunakan
sebagai sumber air untuk dijadikan wisata seperti kolam renang.
Program yang banyak dilakukan yaitu dibidang kesehatan. Program ini
dilakukan atas dasar banyaknya masyarakat yang mengeluhkan masalah
kesehatan serta didukung dengan banyaknya anggota tim KKN sebagai
tenaga medis yang berasal mahasiswa Ko-as Fakultas Kedokteran. Sebagian
masyarakat banyak yang mengeluhkan masalah kesehatannya. Penyakit
yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat yaitu tentang penyakit gula dan
asam urat. Maka dari itu dilakukan program pemeriksaan kesehatan yang
terdiri dari tensi, cek gula dan asam urat, serta konsultasi masalah kesehatan
lainnya. Selain pemeriksaan kesehatan dilakukan pula sosialisasi kepada
masyarakat bagaimana cara hidup sehat dengan mengenalkan masyarakat
dengan berbagai perilaku hidup bersih dan sehat.
Program utama sub unit yang juga dilakukan yaitu terkait pengelolaan
sampah. Kesadaran masyarakat khususnya di Dukuh Karanggeneng tentang
masalah lingkungan dirasa masih kurang. Masih banyak masyarakat yang
belum mampu mengolah sampahnya dengan baik. Sebagian besar
masyarakat membuang sampahnya tanpa dipilah dan kemudian hanya
dibakar atau dibuang ke kebun saja. Program-program yang dilakukan terkait
pengelolaan sampah ini yaitu berupa sosialisasi pengelolaan sampah dan
pengadaan tempat sampah. Pada program pengelolaan sampah terbagi
menjadi dua sesi yaitu sosialisasi dalam suatu forum yang terdiri dari bapak-
bapak warga Dukuh Karanggeneng tentang bagaimana mengelola serta
bagaimana memanfaatkan sampah agar mernilai manfaat bagi masyarakat
dan lingkungan. Sesi yang kedua untuk menindaklanjuti program pengelolaan
sampah ini dilakukan sosialisasi pemilahan sampah yang dilakukan dengan
sistem door to door. Kegiatan ini dilakukan dengan berkeliling ke rumah-
rumah warga Dukuh Karanggeneng dengan membagikan plastik untuk wadah
sampah serta memberitahukan kepada warga tentang jenis-jenis sampah.
Dimana sampah dibedakan menjadi 3 jenis yaitu sampah organik, anorganik,
dan sampah residu. Kemudian untuk sampah yang sudah terpilah ditingkat
rumah tangga akan diambil dan dikumpulkan oleh relawan sampah yang
dibentuk dari ibu-ibu PKK. Selain itu juga dilakukan program pengadaan
tempat sampah yang terdiri dari tempat sampah untuk sampah organik dan
sampah anorganik. Pengadaan tempat sampah ini diletakkan di 5 titik di
Dukuh Karanggeneng.
Kegiatan yang paling rutin dilakukan di Dukuh Karanggeneng yaitu
dengan memberikan bimbingan belajar tambahan pada anak-anak diluar jam
sekolah yang biasa dilakukan pada malam hari sekitar pukul 18.00-19.00
WIB. Kegiatan ini sangat disambut antusias oleh anak-anak di Dukuh
Karanggeneng. Program yang juga berkaitan dengan anak-anak yaitu
sosialisasi yang dilakukan di SDN 3 Gempol. Sosialisasi dilakukan pada
berbagai bidang seperti lingkungan, kesehatan, dan kebudayaan.
Sambutan serta partisipasi masyarakat dari program-program yang
sudah dilaksanakan sangat baik. Selain itu dukungan dari stakeholder di
Dukuh Karanggeneng juga sangat baik sehingga program-program dapat
terlaksana dengan lancar. Budaya lokal yang ada di masyarakat Dukuh
Karanggeneng seperti gotong royong juga masih sangat kental sehingga
kondisi ini sangat mendukung terlaksananya program-program KKN yang
bertujuan untuk memberdayakan masyarakat. Dengan sudah terlaksannya
program-program KKN ini diharapkan masyarakat dapat lebih sadar dan
mandiri dalam menjalani permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi
terutama pada masalah kesehatan dan pengelolaan kebersihan lingkungan.

PEMBAHASAN
o Hasil kegiatan
1. Kerja Bakti Sumur Timur Karanggeneng
Nomor sektor :
Kode :
Program :
Kerja bakti sumur timur Karanggeneng ini dilakukan diawal
program KKN. Kegiatan ini dilakukan mengingat kondisi sumur
yang sudah sangat kotor dan tampak tidak terkelola dengan baik.
Kerja bakti dilakukan oleh tim KKN bersama karang taruna. Kerja
bakti dilakukan dengan membersihkan seluruh bagian bangunan
dari sumur timur Karanggeneng. Di bangunan tersebut terdapat
pula tumpukkan galon yang sudah rusak, kotor, dan tidak layak
pakai. Selama ini warga mengambil air secara liar dengan
mengambil air dimana air dari sumur mengalir secara terus
menerus dibelakang bagian bangunan sumur tanpa adanya
pembatasan. Sehingga warga dari luar Desa Gempol dapat
mengambil air sumur dengan bebas.
Kondisi sumur setelah dibersihkan menjadi tampak lebih baik
dan indah serta lebih layak. Dengan demikian bangunan sumur
siap untuk digunakan sebagai kantor pengelolaan air sumur. Serta
mampu mendukung program BUMDES yang sedang direncanakan
oleh pemerintah Desa Gempol.
Hambatan dan tantangan yang harus dihadapi dalam kegiatan
ini yaitu kurangnya antusias karang taruna dalam mengikuti
kegiatan kerja bakti, sehingga dalam kegiatan ini sempat
mengalami kekurangan tenaga. Hambatan lainnya yaitu kurangnya
alat kebersihan yang dimiliki sehingga kerja bakti sempat
mengalami hambatan

2. Uji Kualitas Air : Uji kandungan bakteri Total coliform dalam air
Sumur Timur Karanggeneng
Nomor sektor :
Kode :
Program :
Air sumur timur Karanggeneng selama ini dimanfaatkan warga
untuk keperluan konsumsi dan irigasi. Konsumsi masyarakat akan
air sumur timur Karanggeneng ini sangatlah tinggi. Setiap hari
bahkan setiap waktu masyarakat selalu berduyun-duyun silih
berganti membawa galon maupun dirigen untuk diisi air dari sumur
timur Karanggeneng. Sebagian besar masyarakat mengaku bahwa
air tersebut dikonsumsi secara langsung tanpa dimasak terlebih
dahulu. Uji kandungan bakteri Total coliform perlu dilakukan untuk
mengetahui ada tidaknya bakteri tersebut. Bakteri Total coliform
merupakan bakteri patogen yang tidak boleh terkandung dalam air
konsumsi, apalagi masyarakat memanfaatkan air sumur tersebut
untuk konsumsi secara langsung tanpa memasaknya terlebih
dahulu. Apabila terkonsumsi oleh tubuh dapat menyebabkan
penyakit seperti disentri, kolera, dan penyakit yang mengganggu
sistem pencernaan lainnya. Dugaan adanya bakteri ini karena
lokasi sumur yang berdekatan dengan lahan pertanian yang
menggunakan pupuk organik dari kotoran binatang, sementara
bakteri Total coliform disebabkan oleh limbah seperti kotoran
binantang. Dengan demikian dikhawatirkan bakteri dari pupuk
organik tersebut akan mencemari air sumur.
Uji kandungan bakteri Total coliform ini dilakukan dengan
mengambil sampel air sumur. Pengambilan sampel dilakukan pada
satu titik tempat air mengalir yang biasa dimanfaatkan oleh warga.
Uji kandungan dilakukan di Laboratorium Kualitas Air dan
Hidrometeorologi Fakultas Geografi UGM.

3. Survey penentuan titik sumur artesis


Nomor sektor :
Kode :
Program :
Wilayah Desa Gempol merupakan wilayah yang berada di
dataran kaki Gunung Merapi dan Merbabu sehingga wilayah ini
memiliki material akuifer yang baik. Kondisi ini sangat mendukung
keberadaan airtanah di wilayah Desa Gempol. Dengan potensi
sumberdaya alam yang dimiliki ini maka perlu dimanfaatkan dengan
baik. Selama ini warga kurang menyadari akan potensi yang
dimiliki.
Survey penentuan titik sumur artesis dilakukan dengan
mengundang seorang ahli yang biasa melakukan survey airtanah.
Proses survey dilakukan oleh tim KKN dan diikuti pula oleh
perangkat desa. Metode yang digunakan dalam survey penentuan
titik sumur artesis ini yaitu metode geosonar. Berdasarkan hasil
survey diperoleh satu titik lokasi yang dapat digunakan sebagai titik
sumur artesis. Tepatnya yaitu di sawah bengkok milik kepala desa.
Hasil survey menunjukkan bahwa ketersediaan air yang melimpah
ini dapat dimanfaatkan untuk pembuatan lokasi wisata air seperti
kolam renang. Dengan potensi sumberdaya alam yang dimiliki ini
dapat dimanfaatkan sebagai aset BUMDES yang sedang
direncanakan oleh Pemerintah Desa Gempol.

4. Sosialisasi : Pengenalan lingkungan hidup pada siswa kelas 1 di


SDN 3 Gempol
Nomor sektor :
Kode :
Program :
Lingkungan hidup merupakan komponen penting dalam
kehidupan. Menjaga kelestarian lingkungan merupakan kewajiban
manusia. Pengenalan lingkungan hidup pada siswa kelas 1 di SDN
3 Gempol ini dirasa penting untuk menumbuhkan rasa cinta
lingkungan pada siswa semenjak dini agar mereka mampu
menjaga kelestarian ingkungan. Pengenalan lingkungan ini
dilakukan dengan memberikan materi kepada siswa tentang
pentingnya menjaga lingkungan rumah agar tetap sehat. Jumlah
siswa yang ikut dalam kegiatan ini yaitu sebanyak 10 siswa. Anak-
anak siswa kelas 1 SDN 3 Gempol ini sangat antusias
mendengarkan materi tentang lingkungan rumah sehat. Dalam
sosialiasi ini selain pengenalan lingkungan juga diadakan kuis
terkait materi yang telah disampaikan untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman anak-anak tentang materi yang telah
disampaikan. Setelah dilakukan sosialisasi sebagian anak-anak
mulai paham dan mengerti tentang tugas mereka dan bagaimana
menjaga lingkungan rumah agar tetap bersih dan sehat.
Hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam program ini yaitu
tidak semua siswa kelas 1 hadir dalam kegiatan ini sehingga materi
yang disampaikan masih kurang menyeluruh. Selain itu beberapa
anak masih tampak malu-malu dan ragu dalam menjawab
pertanyaan.
5. Pembuatan Peta RW Desa Gempol
Nomor sektor :
Kode :
Program :
Desa Gempol secara administratif memiliki sedikit keunikan
dimana jumlah RW lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah
dukuh. Sehingga dalam 1 RW terbagi menjadi 2 dukuh yaitu di RW
1 yang terdiri dari 2 dukuh yaitu Dukuh Jetis dan Cabeyan.
Pembuatan peta RW ini perlu dilakukan untuk mengetahui letak tiap
RW secara spasial di Desa Gempol ini. Peta merupakan salah satu
data penting yang memuat berbagai informasi mengenai kondisi
suatu wilayah. Ketersediaan data di Desa Gempol terutama berupa
peta dapat dikatakan sangat minim. Maka dari itu perlu dibuat Peta
RW Desa Gempol.
Hambatan yang terjadi pada pembuatan RW yaitu kurangnya
kevalidan ketersedian data SHP yang dimiliki sehingga harus
mencari kembali data yang baru.

6. Pembuatan nomor rumah Dukuh Cabeyan


Nomor sektor :
Kode :
Program :
Pembuatan nomor rumah di Dukuh Cabeyan dilakukan karena
wilayah ini banyak terdapat rumah dan belum adanya sistem
penomoran rumah. Dengan adanya program ini maka secara
administratif akan memberikan kemudahan dalam pencarian rumah
maupun pendataan yang sekiranya akan dilakukan. Pembuatan
nomor rumah ini dilakukan dengan bantuan dari bapak RT Cabeyan
berdasarkan jumlah rumah yang ada di Dukuh Cabeyan. Untuk
penempelan nomor rumah tim KKN bersama bapak RT berkeliling
Dukuh Cabeyan untuk melakukan penempeln nomor rumah satu
per satu. Total jumlah rumah yang ada yaitu sebanyak 37 rumah, 3
rumah diantaranya sudah tidak dihuni dan 1 rumah masih dalam
proses pembangunanan.

7. Pendataan ulang nomor rumah dan nama KK di Dukuh


Karanggeneng
Nomor sektor :
Kode :
Program :
Pendataan ulang nomor rumah dan nama KK di Dukuh
Karanggeneng ini dilakukan guna memperbaiki nomor rumah serta
nama KK pemilik rumah yang ada. Sebelumnya pada tiap rumah di
Dukuh karanggeneng sudah ada nomor rumah serta nama KK.
Namun di beberapa rumah sudah berganti nama KK, adanya
rumah baru, serta nomor rumah yang mulai rusak. Maka dari itu
perlu dilakukan kembali pendataan ulang nomor rumah di Dukuh
Karanggeneng.

8. Perbaikan nomor rumah di Dukuh Jetis


Nomor sektor :
Kode :
Program :
Perbaikan nomor rumah di Dukuh Jetis ini juga perlu dilakukan
karena adanya beberapa rumah baru yang belum memiliki nomor
rumah. Selain itu beberapa nomor rumah yang tertempel di rumah
warga juga sudah mengalami kerusakan. Serta adanya KK baru
yang menempati rumah lama sehingga nama KK pemilik rumah
dengan nama KK yang tertempel menjadi tidak sesuai sehingga
perlu dilakukan perbaikan. Perbaikan nomor rumah ini dilakukan
dengan bantuan bapak RT di Dukuh Jetis baik dari pendataan
hingga penempelan nomor rumah baru.

9. Sosialisasi : Pengenalan Peta dan pembuatan peta secara


sederhana pada siswa kelas 4 di SDN 3 Gempol
Nomor sektor :
Kode :
Program :
Peta merupakan media informasi yang sangat banyak
dibutuhkan dewasa ini. Dalam peta terdapat banyak informasi yang
dapat dipeoleh didalamnya dan peta sendiri terdiri dari berbagai
macam jenis. Pengenalan peta kepada siswa kelas 4 SD ini
diharapkan dapat memberikan kemampuan pada siswa dalam
membaca peta serta menyerap berbagai informasi yang terdapat
didalam peta. Selain pengenalan peta siswa juga diajarkan cara
membuat peta.
Pengenalan peta ini dilakukan dengan memberikan materi
tentang peta, kuis yang dilakukan untuk mengetahui pemahaman
siswa tentang peta, pengenalan citra satelit. Dimana dalam sesi
pengenalan citra satelit siswa juga sangat antusias untuk
memperhatikan penjelasan yang diberikan. Selain itu siswa juga
diajarkan untuk membuat peta secara sederhana. Pembuatan peta
secara ini dilakukan dengan membagikan peta buat kepada siswa
kemudian, siswa diminta untuk memberikan warna dan simbol pada
peta, serta membuat legenda. Sehingga mereka dapat membaca
peta yang telah mereka buat. Antusias siswa semakin bertambah
ketika sesi pembuatan peta. Siswa sangat bersemangat dalam
memberi warna dan simbol pada peta.
Hambatan yang terjadi dalam kegiatan ini yaitu kurangnya
media pembelajaran yang dimiliki oleh SD seperti ketersediaan
peta provinsi. Selain itu juga kurangnya penerangan di dalam kelas
ketika kegiatan berlangsung.

10. Pendampingan belajar anak-anak di Dukuh Karanggeneng untuk


mata pelajaran IPS
Nomor sektor :
Kode :
Program :
Pendampingan belajar siswa untuk mata pelajaran IPS untuk
anak-anak di Dukuh Karanggeneng ini perlu untuk dilakukan karena
materi yang ada dalam mata pelajaran IPS dapat dikatakan sangat
banyak. Selain itu juga kurangnya ketersediaan informasi yang ada
dalam buku yang mereka miliki, sehingga perlu dilakukan pencarian
informasi tambahan melalui internet dimana akses internet yang
dimiliki oleh anak-anak di Dukuh Karanggeneng ini masih sanat
minim sehingga mereka merasa kesulitan dalam mempelajari mata
pelajaran IPS.
Program pendampingan belajar anak-anak di Dukuh
Karanggeneng ini dilakukan setiap hari dari pukul 18.00-20.00 WIB.
Pendampingan belajar ini dilakukan dipondokkan KKN. Hambatan
yang sering terjadi dalam program ini yaitu sulitnya jaringan internet
yang ada di Dukuh Karanggeneng sehingga memperlambat proses
perolehan informasi. Selain itu juga konsentrasi anak-anak yang
masih sering terganggu karena mereka mudah merasa lelah dalam
belajar.

o Hambatan dan tantangan


Adapun hambatan yang ditemui selama berada di lokasi KKN
yaitu sulitnya mendapatkan sinyal internet di lokasi KKN. Hal ini
menyulitkan anggota tim KKN dalam berkoordinasi serta memperoleh
materi-materi yang diperlukan untuk kepentingan program KKN.
Selain itu juga kurangnya penerangan di jalan sepanjang desa yang
sehingga menyulitkan pengendara ketika berkendara dimalam hari.
Tantangan lain yang harus dihadapi yaitu cuaca di lokasi KKN
yang kurang bersahabat sehingga menyulitkan tim KKN dalam
pelaksanaan program. Selain itu kurangnya ketersediaan fasilitas
seperti pertokoan yang menjual peralatan secara lengkap sehingga
kami harus menempuh jarak yang jauh untuk memperoleh barang
yang dibutuhkan untuk melaksanakan program KKN.

o Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat


Program KKN yang dilakukan ini bekerjasama dengan
Laboratorium Kualitas Air dan Hidrometeorologi Fakultas Geografi
UGM, Bapak Ir. Dekan Jaya, Dip.Ce selaku konsultan airtanah,
Perangkat Desa Gempol, bapak ketua RW dan ketua RT di wilayah
kerja kami, SDN 3 Gempol, dan warga masyarakat Desa Gempol yang
turut bekerjasama dan menunjang program yang kami laksanakan.
Bantuan yang diberikan meliputi bantuan dana, tenaga, dan bantuan
lainnya.
Peran masyarakat Desa Gempol khususnya masyarakat di
wilayah kerja yaitu Dukuh Karanggeneng, Jetis, Cabeyan, dan
Bantulan sangatlah baik. Masyarakat menerima tim KKN dengan
sambutan yang hangat dan ramah. Selain itu masyarakat juga turut
berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh tim
KKN.

o Keterlibatan dalam masyarakat


Keterlibatan tim KKN dalam masyarakat dilakukan dengan
mengikuti berbagai kegiatan yang biasa dilakukan oleh masyarakat di
Desa Gempol khususnya di wilayah kerja meliputi Dukuh
Karanggeneng, Jetis, Cabeyan, dan Bantulan. Kegiatan yang diikuti
meliputi kerja bakti, yasinan bapak-bapak dan ibu-ibu, pertemuan
karang taruna, posyandu, serta kegiatan di dukuh lain non wilayah
kerja subunit Karanggeneng. Dalam kegiatan tersebut kami
memberikan sumbangan berupa pikiran dan tenaga yang dapat kami
berikan sebelum hingga sesudah kegiatan berlangsung. Sambutan
masyarakat akan kehadiran kami pun sangat hangat dan ramah.
Masyarakat merasa senang dengan kehadiran kami dan kami pun juga
merasa senang dapat membantu. Dengan demikian menimbulkan
hubungan timbal balik yang baik antara masyarakat dan tim KKN.

o Temuan Baru dan atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi lokal
dan budaya
Kekayaan alam baru yang ditemui di Desa Gempol yaitu
Melihat berbagai potensi lokal dari Dusun Mergan, hal yang dapat
dikembangkan dari desa ini yakni terus mengembangkan berbagai potensi
alam yang ada di Dusun Mergan. Artinya bahwa dari adanya berbagi
sumberdaya alam yang tumbuh di Dusun Mergan tersebut kemudian dapat
dikembangkan kualitas serta kuantitasnya sehingga supply dari sumberdaya
alam tersebut tidak akan habis begitu saja dan dapat memenuhi kebutuhan
mereka. Selain itu, dari potensi sumberdaya alam yang ada, kemudian dapat
diolah lagi menjadi berbagai macam olahan yang kemudian dapat
meningkatkan nilai jual dari hasil produk tersebut. Selain itu pengemasan
yang baik serta menarik juga dapat menjadi nilai tambah dalam
mengembangkan produk yang telah dibuat. Hal ini dapat diterapkan dalam
berbagai produk yang ada, seperti jenang alot , emping garut, besek, dan lain
sebagainya.

o Potensi pengembangan/keberlanjutan
o Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan

II. KESIMPULAN

III. SARAN

IV. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai