i
PHYSICAL EDUCATION HEALTH AND RECREATION JOURNAL
Jurnal PJKR
Jl. Menteri Supeno 13 Manahan Surakarta 57139 E-Mail : penjas_uns@yahoo.com, Fax. (0271) 714957
Terbit dua kali dalam setahun pada bulan Mei dan November , berisi naskah hasil Penelitian, gagasan konseptual,
iptek mengenai pendidikan jasmani, kesehatan, dan rekreasi.
Mitra Bestari:
Prof. Dr. Sugiyanto. (Universitas Sebelas Maret Surakarta)
Prof. Dr.H.M. Furqon H, M.Pd. (Universitas Sebelas Maret Surakarta)
Prof. Dr. Agus Kristyanto, M.Pd (Universitas Sebelas Maret Surakarta)
Prof. Dr. H. Harsuki, M.A. (Universitas Negeri Jakarta)
Prof. Dr. Tandyo Rahayu, M.Pd. (Universitas Negeri Semarang)
Prof. Dr. Gusril, M.Pd (Universitas Negeri Padang)
Prof. Dr. I Nyoman Kanca, M.Kes (Universitas Pendidikan Ganesa Singaraja)
Prof. Drs. Wawan Sundawan, M.Pd (Universitas Negeri Yogyakarta)
Prof. Dr. M.E. Winarno (Universitas Negeri Malang)
Dr. dr. BM Woro K (Universitas Negeri Yogyakarta)
Penyunting Pelaksana
Drs. Heru Suranto, M.Pd
Drs. Agus Margono, M.Kes
Drs. Sarwono, M.S
Dra. Hanik Liskustyowati, M.Kes
Drs. Budhi Satyawan, M.Pd
Sekertariat :
Tri Winarti Rahayu, S.Pd, M.Or.
Deddy Whinata Kardiyanto, S.Or., M.Pd
Ronny Syaifullah, S.Pd, M.Pd
Tata Usaha:
Sri Wahyuni
Susanto
Jurnal PJKR :
Diterbitkan oleh Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi, Jurusan Pendidikan Olahraga dan
Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Publikasi Naskah: Penyunting menerima naskah yang belum pernah diterbitkan dalam jurnal dan lain sebagainya.
(Petunjuk bagi penulis : baca pada bagian sampul belakang)
Alamat Redaksi: JPOK FKIP UNS Surakarta. Jl. Menteri Supeno 13 Manahan Surakarta. 57139. Telp/Fax : (0271)
714957. E-Mail : penjas_uns@yahoo.com.
ii
PHYSICAL EDUCATION HEALTH AND RECREATION JOURNAL
Jurnal PJKR
Jl. Menteri Supeno 13 Manahan Surakarta 57139 E-Mail : penjas_uns@yahoo.com, Fax. (0271) 714957
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga dapat tersusun Jurnal PHEDHERAL ini.
Jurnal ini berisi tentang pembahasan permasalahan yang ada hubungannya dengan
pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi. Dengan adanya jurnal ini diharapkan mampu
mewadahi ide, gagasan konseptual para peneliti dan penulis yang berupa artikel ataupun
hasil penelitian, agar dapat terpublikasi kepada masyarakat.
Setelah beberapa waktu berlalu, sehingga jurnal ini dapat diselesaikan sesuai
dengan rencana, dan dengan tersusunnya jurnal ini, kami selaku redaksi ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada para penulis yang telah memberikan
kontribusinya untuk penerbitan kali ini, dan mohon maaf kepada penulis yang artikelnya
belum termuat.
Demikian, mudah-mudahan jurnal ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia
pendidikan khususnya pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi, dan taklupa redaksi
tetap mengharap kiriman artikel atau hasil penelitian dari para penulis.
iii
PHYSICAL EDUCATION HEALTH AND RECREATION JOURNAL
Jurnal PJKR. Volume 8 No. 1 Me 2014
DAFTAR ISI
Halaman Judul i
Personalia ii
Daftar Isi iv
Deo Krishna P & Profil Klub Bolavoli Putra Semarang Bank Jateng 64 - 74
Pomo Warih Adi Tahun 2010-2012 .....................................................
iv
MEDIA PEMBELAJARAN OLAHRAGA BOLAVOLI BERBASIS WEB
Deddy Whinata Kardiyanto
Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAK
Siswa Sekolah Menengah Pertama dalam proses belajar mengajar untuk mata
pelajaran olahraga masih berupa penyampaian langsung dari guru khususnya bola voli.
Sebagaipenunjang adalah membaca buku materi, namun metode tersebut kurang interaktif.
Oleh karena itu dibutuhkan media yang menarik siswa dalam memahami
materi.Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti akan merancang dan membangun serta
menguji media pembelajaran berupa website.Website ini memuat tentang materi olahraga
bola voli dasar secar alengkap dan benar dengan tampilan yang menarik sehingga mampu
menarik minat serta meningkatkan pemahaman siswa untuk mata pelajaran olahraga bola
voli.
Metode pembuatan media pembelajaran ini menggunakan metode SDLC (System
DevelopmentLifeCycle) yaitu model waterfall, dimana dalam merancang dan
pembangunannya melalui beberapa tahapan meliputi definisi kebutuhan, analisis kebutuhan,
desain sistem, pembangunan sistem, pengujian, dan pemeliharaan.
Hasil dari penelitian ini adalah media pembelajaran berupa website dengan memuat
materitentang teknik dasar olahraga bolavoli sesuai dengan kurikulum untuk siswa Sekolah
Menengah Pertama yaitu mampu melakukan servis, passing, smash,dan blocking.Dari data
dapat disimpulkan bahwa tampilan media ini menarik, mampu menarik minat siswa untuk
mempelajari materi sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata
pelajaran olahraga bolavoli.
penulisan yang lebih mudah dari html untuk mencari informasi dari internet.
tambahan plugin external flash untuk mengakses informasi dari sistem berkas
berguna untuk developer ebagai text untuk mengolah gambar atau foto dengan
Penelitian ini dengan judul Media materi berupa silabus untuk siswa SMP
Web ini membuat website yang berisi 3. Pengumpulan data materi permainan
tentang teknik dasar permainan bola voli bolavoli yang akan dimasukkan
penunjang siswa dalam memahami materi diantaranya dari buku dan internetyang
permainan bolavoli karena sebagian siswa sesuai dengan silabus mata pelajaran
terkadang bosan mempelajari materi dengan penjaskes SMP kelas VII, termasuk
interaktif. Materi yang ditampilkan dalam 4. Memeriksa kembali apakah data materi
media ini berupa teknik dasar pemainan yang dikumpulkan sudah sudah lengkap
bolavoli seperti sejarah, peraturan, teknik dan sesuai dengan kebutuhan sampai
baik. Selain itu diujikan kepada siswa web browser untuk memastikan
Permintaan User
Website
User Bolavoli
Gambar 3. UseCase Diagram
Tampilan WEB
Gambar1. DFDLevel 0
2.Halaman Sejarah
Berisi tentang sejarah ditemukannya
bolavoli dari dalam negeri (nasional) atau
luar negeri (internasional). Juga
dipaparkan tentang prestasi yang diraih
timnas Indonesia. Tampilan menu
sejarah seperti gambar dibawah ini:
Gambar 7. Tampilan Menu
Peraturan
latihan seperti gambar dibawah ini: bahwa 4siswa menyatakan sangat setuju
(SS),6 siswa menyatakan setuju (S).
Menghasilkan Prosentase Interpretasi
sebesar 88%, dengan kata lain dari
pernyataan ini terbukti sangat kuat
bahwa menurut siswa,tampilan website
menarik.
2. Media pembelajaran ini mudah
digunakan menyebutkan bahwa 9
responden siswa menyatakan sangat
setuju(SS), 1 responden siswa
menyatakan setuju (S).Menghasilkan
Prosentase Interpretasi sebesar 98%,
dengankata lain dari pernyataan ini
Gambar 9. Tampilan Menu Latihan
terbukti sangat kuat bahwa menurut
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
siswa, media pembelajaran ini mudah
Proses analisa dilakukan dengan
digunakan.
membagikan kuisioner kepada siswa dan
3. Materi sudah lengkap menyebutkan
guru untuk menilai system yang dibuat
bahwa 6 responden siswa menyatakan
dengan beberapa pertanyaan mengenai media
sangat setuju (SS), 3 responden siswa
pembelajarn olahraga bolavoli ini.
menyatakan setuju (S), 1 responden
Pengambilan data dilakukan siswa menyatakan netral (N).
terhadap 10 responden siswa dan 2 Menghasilkan Prosentase Interpretasi
responden guru.Untuk mengukur penilaian sebesar 90%,dengan kata lain dari
responden menggunakan rumus Prosentase pernyataan ini terbukti sangat kuat
Interpretasi : bahwa menurut siswa,materi dalam media
pembelajaran ini sudah lengkap.
4. Gambar dan video mempermudah
dalam belajar teori tentang bola voli. olahraga bolavoli. Hal ini dibuktikan
Menyatakan 90% siswa tertarik untuk mengambil sampel data siswa yang
Fernando,Yendri Ikhlas. 2012. Artikel Web di Edit Menggunakan HTML .Tersedia dalam:
<http://ilmukomputer.org/2012/11/05/artikel-di-edit-pakai-html-5/>. [diakses pada
tanggal 1 Oktober2013].
Ihsan, Saatul. 2012. Notepad ++ Text Editor Keren Serba Guna. Tersedia dalam :
<http://bisakomputer.com/notepad-text-editor-keren-serba-guna/ [diakses pada
tanggal 20 April2014].
Viera, b. l.,Ferguson, b.j., 2002.Bola Voli. Terj. Monti.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Yudiana, Yunyun. 2009. Implementasi Model Pendekatan Taktis dan Teknis dalam
Pembelajaran Permainan Bola Voli Pada Pendidikan Jasmani Siswa SMP. Jurnal.
Bandung: Universitas PendidikanIndonesia.
ABSTRACT
Agus Salim. 2008. Buku Pintar Tenis Meja. Bandung : Penerbit Nuansa.
A.Hamidsyah Noer. 1996. Ilmu Kepelatihan Lanjut. Surakarta. UNS Press.
Depdikbud RI 1990 Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Drs. Ibnu Syamsi, S. U. 1983. Pokok-pokok organisasi dan manajemen. Jakarta : Bina
Aksara
George R. Terry dan Leslie W. Rue. 1992. Dasar-dasar manajemen, Jakarta : Bina Aksara
Harsono, 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psykologis dalam Coaching. Jakarta :
Direktorat dan Kebudayaan. Direktorat Pendidikan Jenderal Pendidikan Tinggi.
H. B. Sutopo, 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : Penerbit Sebelas Maret
University Press
Hodges. L. 1996. Tenis Meja Tingkat Pemula. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
http://dispora.kalbarprov.go.id/files/Undang-Undang-tahun-2005-03-05.pdf
http://teknikbermain.blogspot.com/2012/05/teknik-dasar-tenis-meja-belajar-bermain.html
http://www.tenismeja.org/peraturan-tenis-meja/peraturan-ittf-20132014-bahasa-
indonesia.html
Kertamanah A. 2003. Teknik dan Taktik Dasar Permainan Tenis Meja. Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada.
MILES, Matthew B & A. Michael Huberman, 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta :
Penerbit Universitas Indonesia
Paul Hersey & Ken Blanchard. 1990. Manajemen Perilaku Organisasi : Pendayagunaan
Sumber Daya Manusia. Jakarta : Penerbit Erlangga. UNS Press
Petter Simpson. 1984. Teknik Bermain Pingpong. Bandung : PT. Pioner Jaya
Prof. Dr. H. Harsuki, MA. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini Kajian Para Pakar
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Ratal Wirjosantoso. 1987. Supervisi Pendidikan Olahraga. Jakarta Universitas Indonesia
Press.
Soebagio Hartoko. 1996. Organisasi dan Administrasi Olahraga. Surakarta : UNS Press
Sudjarwo, 1993. Ilmu Kepelatihan Dasar. Surakarta : UNS Press
Sudjarwo & Budi Satyawan. 1994. Laporan Penelitian Sumbangan Tinggi Badan,
Koordinasi Mata-tangan, dan Persepsi Kinestetik, Terhadap Keterampilan Servis
Bola Voli. FKIP UNS.
Sutarto. 1991. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Yusuf Adisasmita & Aip Syarifuddin. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta : Depdikbud
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
This study is a Class Action Research (CAR). This study conducted two cycles
with each cycle consisting of planning, action, observation, and reflection. Subjects were
students of class IV Public Elementary School 01 Gapura, District Watukumpul,
Pemalang academic year 2014/2015, the number of 20 students with student details 8
girls and 12 boys. Source of data the study came from the teachers and students. The data
collection technique is to onservasi, assessment ability to hit the ball. Validation data
using triangulation techniques. Data analysis using descriptive analysis techniques based
on qualitative analysis of the percentage.
Djoko Nugroho
Universitas Sebelas Maret
Pelatih dan atlet serta pembina panjat tebing hendaknya selalu melakukan evaluasi
dan penilaian terhadap tingkat kemampuan teknik yang dicapai dengan menggunakan
pendekatan sport saince yaitu menganalisis gerakan gerakan teknik di semua kelas panjat
tebing secara biomekanika. Dengan pendekan tersebut akan tercapai tujuan dan manfaat
latihan, pencapaian prestasi puncak tidak dengan pendekatan konvensional saja walaupun
hal tersebut kadang masih dilakukan oleh banyak pelatih di Indonesia.
PENDAHULUAN
Kompetisimemanjattebingataudindin ditempuh untuk meningkatkan prestasi
gbuatanterbagikedalambeberapakategori, olahraga panjat tebing secara nasional
yaitu berdasarkan peserta dan teknik diantaranya yaitu dengan pemassalan,
pemanjatan.Berdasarkan kategori teknik pembibitan, pemanduan bakat,
pemanjatan dibagi menjadi 3 yaitu peningkatan prasarana dan sarana, serta
tingkat kesulitan (difficulties), bouldering penerapan ilmu pengetahuan dan
dan kecepatan memanjat (speed) teknologi dalam pelatihan.
(Koneman, 1999:150). Berdasarkan Analisis gerak dasar panjat tebing
peserta dapat diklasifikasikan menjadi : sangat membantu atlet dan pelatih dalam
perlombaan kelompok putra, kelompok menuju prestasi puncak, dalam latihan
putri dan beregu. Pada event perlombaan banyak sekali kelemahan yang sering
1 orang pemanjat diperbolehkan dilakukan oleh atlet maupun pelatih salah
mengikuti lebih dari 1 nomor satunya belum mengenal akan
perlombaan. Hal ini memberikan pendekatan sport saince, didalam
kesempatan kepada pemanjat untuk pendekatan sport saince komponen-
mendapatkan lebih dari 1 medali emas. komponen yang mendukung pencapaian
Prestasi olahraga panjat tebing tidak prestasi bisa dianalisis semuannya,
dapat dicapai dengan serta merta. seperti komponen fisik, mental, sarana
Berbagai strategi dan upaya pembinaan dan prasaran pendukung, makanan, dan
perlu ditempuh dalam rangka untuk teknik. Teknik dalam alahraga panjat
meningkatkan perkembangan prestasi tebing sangatlah komplek dikarenakan
olahraga panjat tebing. Upaya yang dapat gerakan dalam panjat tebing adalah
melawan gravitasi bumi sehingga
Phederal Vol. 9. No 2. Nov 2014 Page 35
diperlukan penguasaan teknik yang Pemanjat tebing selalu menggunakan
sempurna, untuk menguasai teknik yang tangan untuk bekerja mengangkat tubuh
sempurna tersebut diperlukan analisis ke atas. Seluruh bagian tangan terlibat
secara biomekanika yang bertujuan pada gerakan mengangkat tubuh ke atas.
untuk mencari gerakan yang paling Lengan dapat dibagi tiga bagian yaitu
efektif dan efisien. lengan atas (brachium), lengan bawah
Analisis gerak dasar panjat tebing (ante brachium) dan tangan (manus).
dengan biomekanika akan memberikan Lengan saat mengangkat beban dalam
pengertian secara keseluruhan kepada panjat tebing benyak sekali otot-otot
pelatih dan atlet tentang segala bagian yang bekerja dan terjadi kontraksi antar
tubuh manusia yang mendukung gerakan otot. Untuk melihat tugas, gerakan dan
yang dilakukan, seperti bagian tulang, otot-otot yang terlibat pada gerakan
otot, sendi, sendi pengungkit, sudut-sudut lengan diperlukan analisis gerakan secara
sendi tubuh yang efesien dalam biomekanika.
pemanjatan, otot penggerak utama dan Keterangan:
otot penggerak pembantu dan bagian- P.M. : Penggerak utama
bagian tubuh manusia yaitu tubuh bagian Asst : Penggerak pembantu
bawah dan tubuh bagian atas.
Pengertian atlet terutama pelatih
panjat tebing tentang analisis
biomekanika gerak dasar panjat tebing
diharapkan dapat mengatasi
permasalahan dan kesalahan dalam
melatih/berlatih untuk mencapai prestasi
puncak, analisi gerak dasar yang perlu di Gambar 9. Gerakan Tangan Pada
mengerti oleh atlet dan pelatih serta Articulatio Interphalangea
pembina tersebut bisa bermanfaat (Grant, S. 2007)
untukdasar menentukan program latihan Pergerakan tangan di setiap katagori
dan penguasaan teknik panjat secara selalu berbeda menurut target yang akan
efisien dan berujung pada pencapaian dicapai, untuk gerakan tangan pada
prestasi puncak panjat tebing. articulatio interphalangea sering
ANALISIS GERAK DASAR PANJAT dilakukan pada saat melakukan
TEBING pemanjatan katagori difficulty, katagori
1) Analisis Gerak Tangan ini banyak terdapat tonjolan-tonjolan
Phederal Vol. 9. No 2. Nov 2014 Page 36
besar dan memungkinkan atlet untuk a. Otot penggerak utama
melakukan dengan pegangan dua tangan. (agonis)
Dalam setiap gerakan lengan juga perlu a.)m. flexor digit orumprofundus,
diperhatikan poin yang akan dilalui otot ini akan menyebabkan flexi
sehingga bisa memperkirakan berapa pada articulatio interphalangea
sudut yang akan terbentuk oleh lipatan distalis.
siku sehingga atlet bisa mengevisienkan b.)m. flexor digitorum
tenaga yang akan dikeluarkan, semakin superficialis, otot ini akan
lebar sudut lipatan siku semakin besar menyebabkan flexi pada
pula tenaga yang dibutuhkan untk articulatio interphalangea
mengangkat tubuh ke atas. Sudut yang proximalis.
paling ideal dalam kelas kesulitan yaitu c.)m. flexorcarpiradialis
90,8 derajat. d.)m. flexorcarpiulnaris
e.)m. flexordigitorumsublimis
f.) m. flexorpollicislongus
b. Antagonis :
a.)m. extensordigitorum (dan m.
extensorindicisuntukjari ke-2,
dan m.
abductordigitiminimiuntukjari
2) AnggotaGerakBagianAtas Tulan
Otot yang
a. Tangan dan Lengan Daerahsam g-
Gerakan kontraksi
a) ototflexor dari tangan dan bungan tulang
(agonis)
lengan (agonis) sendi
b) ototextensor dari tangan dan
Hume
lengan (antagonis) Horizont Posterior
rus
b. Lenganatas al deltoids
Bahu dan
a) m. triceps (agonis) hyperext danlatissi
scapul
b) m. biceps (antagonis) ension musdorsi
a
c. Bahu (abduksi)
Anterior
a) m. deltoideus
Humer Horizont deltoids
b) m. pectoralismayor Shoulder/
us and al and
c) m. supraspinatus Bahu
scapula flexion Pectoralis
d) m. pectoralisminor
major
e) m. serratus anterior
Humer
Elbow/ Biceps
us and Flexion
Siku brachii
ulna
Quadriceps
group of
muscles (rectus
femoris,
1) Agonis : vastusintermedi
a) m. extensordigitorumlongus alis)
Bloomfield, J., Ackland, T.R. & Elliott, B.C. 1994. Applied Anatomy and Biomechanics
in Sport. Victoria: Blackwell Scientific Publication
Grant, S. 1996. This study analyses performance, anthropometric and muscle strength
characteristics in elite rock climbers.
www.trainingforclimbing.com/new/research/grant1996.shtml - 18k
Sarwono
Universitas Sebelas Maret
tertentu, tetapi juga berkaitan dengan kita jauhi, sesuatu yang membuat
pemakaian obat terlarang atau doping kita melarikan diri adalah lawan
(pendadahan). Kecurangan dan dari nilai, yakni non-nilai atau
kecurangan yang baik adalah isu disvalue, dan konotasinya negatif.
yang penting dalam etika olahraga.
Dari perspektif sejarah, nilai
Sedangkan isu sportivitas dan etika
merupakan suatu tema filosofis
dalam olahraga dan pendidikan jasmani
yang berumur agak muda. Baru
menarik dikemukakan terkait dengan
pemaknaan penipuan atau kecurangan pada akhir abad ke-19 tema ini
dalam konteks nilai-nilai budaya mendapat kedudukan mantap
olahraga yang dipraktikkan manusia dalam uraian-uraian atau kajian
pada umumnya. filsafat akademis, setidaknya
secara eksplisit. Namun secara
B. Pembahan
implisit nilai sudah lama
1. Esensi Nilai dalam Olahraga
memegang peranan dalam
dan Pendidikan Jasmani
pembicaraan filsafat, sejak Plato
Tidak mudah untuk
menempatkan ide baik paling
menjelaskan apa itu suatu nilai
atas dalam hierarki ide-ide
atau values. Setidaknya dapat
(Bertens, 2013a: 134). Dan
dikatakan bahwa nilai
sesudah Plato, kategori baik
merupakan sesuatu yang
praktis tidak pernah lagi terlepas
menarik bagi kita (manusia),
dari fokus perhatian filsafat,
sesuatu yang dicari, sesuatu yang
khususnya etika.
menyenangkan, sesuatu yang
Nilai sekurang-kurangnya
disukai dan diinginkan,
memiliki tiga ciri berikut: 1) Nilai
singkatnya, sesuatu yang baik.
berkaitan dengan subyek. Kalau
tapi kejujuran itu sendiri kosong, bila 115) telah mendaftar tiga formulasi nilai
tidak diterapkan pada nilai lain, seperti olahraga dan pendidikan jasmani, yakni:
pertama seperti telah dikenal sepanjang
Phederal Vol. 9. No 2. Nov 2014 Page 47
awal tahun 1900-an, kedua Keterampilan mengacu pada tindakan
sebagaimana ditulis untuk menyongsong atau nilai-nilai kinerja dan sesuai
abad ke-21, dan ketiga untuk mengenali dengan tujuan psikomotor formulasi-1.
nilai-nilai dasar dari kedua formulasi Nilai terkait: kebijaksanaan praktis, tahu
lainnya. Formulasi-1: Empat tujuan bagaimana, kepandaian, melakukan dan
pokok olahraga dan pendidikan membuat, prestasi, dan kebebasan yang
jasmani, meliputi tujuan: organik, datang dengan kemampuan kreatif. Dan
psikomotor, afektif, dan kognitif. kesenangan mengacu pada nilai-nilai
Formulasi-2: Orang yang terdidik pengalaman dan sesuai dengan tujuan
secara jasmani/fisik, memiliki 5 afektif formulasi-1. Nilai terkait:
(lima) ciri berikut: telah belajar kepuasan, menyenangkan, kenikmatan
keterampilan yang diperlukan untuk indrawi, kegembiraan, kebermaknaan,
melakukan berbagai aktivitas jasmani, relaksasi, dan main-main.
berpartisipasi secara teratur dalam Memasuki abad ke-21 kini
aktivitas jasmani, bugar secara jasmani, dalam berbagai kesempatan, para figur,
tahu implikasi dan manfaat dari tokoh masyarakat dan tokoh pendidikan
keterlibatan dalam aktivitas jasmani, kembali menyuarakan dan menekankan,
dan nilai aktivitas jasmani dan betapa pentingnya nation and character
kontribusinya terhadap gaya hidup building, yang pernah menjadi tema
sehat. Formulasi-3: Empat nilai pokok, sentral dalam pembangunan era tahun
meliputi nilai-nilai: kebugaran, 1960-an, semasa pemerintahan
pengetahuan, keterampilan, dan Soekarno. Bung Karno berkeyakinan
kesenangan. Kebugaran mengacu pada bahwa selain digunakan sebagai alat
nilai-nilai biologis dan sesuai dengan pembentuk jasmani, olahraga
tujuan organik formulasi-1. Nilai terkait: merupakan alat pembangun mental dan
kehidupan itu sendiri, kelangsungan rohani yang efektif (Albertus, 2010:
hidup, semangat muda terus-menerus, 44- 51; 112-118). Salah satu tema
dan umur panjang. Pengetahuan yang mencolok dalam perbincangan
mengacu pada nilai-nilai informasi dan di bidang pembangunan olahraga
sesuai dengan tujuan kognitif formulasi- nasional adalah kebutuhan untuk
1. Nilai terkait: fakta ilmiah, membina dan sekaligus membentuk
pemahaman, pencerahan, karakter (watak) individu dan karakter
kebijaksanaan, dan kebebasan yang bangsa sebagai sebuah identitas
datang dengan pencahayaan. nasional melalui pendidikan pada
yang kedua, sedangkan nilai moral tetapi dalam batas-batas peraturan; dan
serupa memiliki aturan yang sama dan mengajar ilmu pengetahuan politik,
perbedaan permainan memiliki aturan ditugaskan pada kelas ilmu politik, dan
yang berbeda. Permainan dikenali, kemudian berkampanye untuk calon
didefinisikan sebagai permainan yang politik tertentu. Bagaimana yang harus
ditentukan oleh aturannya. dikerjakan agar suatu tindakan
Jika tujuan olahraga adalah dilakukan paralel dalam situasi
menentukan siapa yang lebih istimewa berolahraga? Paradigma yang dipakai di
kemahirannya dalam permainan, dan sini menganjurkan bahwa: 1) dalam
jika suatu tindakan tidak etis adalah keadaan tertentu, komisi pengawas
seseorang yang merancang dengan pelanggaran dalam suatu permainan
sengaja mencampuri tujuan, maka sulit jatuh masuk ke kategori ketentuan
diketahui bagaimana tindakan siasat penipuan, 2) dalam keadaan tertentu,
penipuan dapat disebut tidak etis. tindakan pencemaran dapat diberi label
Faktanya, jenis penipuan adalah tidak sportif, dan 3) jenis-jenis
spirit/ruh dari faktor keterampilan
Phederal Vol. 9. No 2. Nov 2014 Page 53
kecurangan tertentu dapat dikaitkan ke dilabeli tidak etis. Karena kriteria
tindakan yang layak atau pantas diberi kesengajaan adalah lepas dari
label tidak etis. pelanggaran tidak sengaja, maka
Telah disinggung sebelumnya bahwa ketidaksengajaan tindakan tidak berarti
suatu permainan dikenali, atau tidak etis. Kita biasanya
didefinisikan, sebagai permainan yang mengharapkan seseorang menerima
ditentukan oleh aturannya. Lagipula, hukuman untuk suatu pelanggaran,
kita semua akrab dengan fakta bahwa tetapi kita tidak akan menempatkan
permainan merupakan pemenuhan kesalahan moral kepada pelakunya.
terhadap kaidah atau aturan permainan Berikutnya, mari kita berbalik ke
khusus dimana kita melakukan seorang yang dengan sengaja
tindakan-tindakan tertentu, meskipun melakukan suatu pelanggaran sewaktu
melawan ketentuan yang berpartisipasi dalam konteks atau
disepakati. Ketika seseorang kompetisi olahraga. Jika tujuan
melakukan tindakan yang tidak sesuai pertandingan adalah untuk menentukan
dengan atau memenuhi aturan, ia siapa yang lebih mahir dalam suatu
dikatakan telah melakukan suatu permainan, maka kita dapat
pelanggaran, dan suatu hukuman mengatakan bahwa seorang pemain
ditetukan sebagai bagian hukum karena telah berjanji dengan lawannya untuk
tindakan yang dilakukan. Cara-cara saling menghargai tujuan olahraga.
dimana pelanggaran dilakukan dalam Dengan kata lain, ia telah
konteks olahraga dapat dibagi ke dalam mengontrak atau berjanji dengan lawan
dua kategori. Kategori pertama terdiri dan penontonnya (jika lebih dari satu)
atas semua pelanggaran yang dilakukan untuk main sepakbola, misalnya, untuk
dengan tidak sengaja, dan yang kedua menentukan tim siapa yang lebih mahir
adalah terdiri atas semua pelanggaran atau terampil dalam permainan
yang dilakukan dengan sengaja. sepakbola.
Pertama, mari kita pertimbangkan Penulis telah memberikan alasan
kasus pelanggaran yang tidak sengaja. lebih awal bahwa suatu permainan
Menurut kaidah dari pengalaman kita, tertentu adalah didefinisikan oleh
suatu tindakan harus dirancang aturannya bahwa ketentuan atau
dengan tenang dan berhati-hati, tidak aturan suatu permainan adalah definisi
ACHPER. (2009). Fundamental Motor Skill: An Activities Resource for Classroom Teacher.
Melbourne Vic. 3001 Australia: Department of Education. Physical and
Sport Education.
Butcher, R. and Schneider, A. (1998). Fair Play as Respect for the Game.
Journal of the Philosophy of Sport. Vol. XXV, p. 1-22.
Gutek, G. L. (2004). Philosophycal and Idiological Voices in Education. Boston: Pearson
Education, Inc.
IKIP Surabaya. 1998. Laporan Seminar Lokakarya Nasional Ilmu Keolahragaan Tanggal
06-07 September 1998. Surabaya: Panitia Seminar Lokakarya Nasional Ilmu
Keolahragaan.
Kretchmar, R. Scott. (1994). Practical Phylosophy of Sport. Champaign, IL.: Human
Kinetics.
Kumaat, N. Anita. (2011). Pendidikan Jasmani Berwawasan Etika dan Moral
Bangsa Indonesia dalam Mutohir, Toho C. (Ed.). Demensi Pedagogi
Olahraga. Malang: Wineka Media.
Li Hong/Leo Hsu. (2005). Revisiting Fair Play: Cheating, The Good Foul, and
Sport Rules. Kinesiologia Slovenica. 11, I, p. 43-49.
Lutan, R. (Ed.). (2001). Olahraga dan Etika Fair Play. Direktorat
Pemberdayaan IPTEK Olahraga, Ditjen Olahraga, Depdiknas. Jakarta: CV.
Berdua Satu Tujuan.
Berdua Satu Tujuan.
Zeigler, E.F. (1977). Physical Education and Sport Philosophy. London: Prentice-Hall,
Inc.
The objectives of this research are to find out: (1) The management organization in
Volley Ball Club Putra Semarang Bank Jateng in year 2010-2012; (2) The building
method in Volley Ball Club Putra Semarang Bank Jateng in year 2010-2012; (3) The
training program in Volley Ball Club Putra Semarang Bank Jateng in year 2010-2012;
(4) The fund sources in Volley Ball Club Putra Semarang Bank Jateng in year 2010-
2012; (5) The infrastructure and tools of Volley Ball Club Putra Semarang Bank
Jateng in year 2010-2012; (6) The achievement reached by Volley Ball Club Putra
Semarang Bank Jateng in year 2010-2012.This research used qualitative descriptive
method. In this research is used the strategy of case study single staked namely the
target will be observed was limited and decided also centered in one location which
have the characteristics itself. The data sources which are used in this research are
informant, document, thing and place. The techniques of collection data are interview,
documentation and observation. In this research, to find out the data validity, the
researcher used two triangulation technique namely data triangulation and method
triangulation. The techniques of analyzing data are qualitative descriptive, namely the
collected data are arranged to be analyzed so that it obtained the illustration from
variables observed.Based on the research, the result obtained as follows: (1) The
management organization in Volley Ball Club Putra Semarang Bank Jateng was good
enough, because in the organization was completed by the elements and principals to
support the running of organization; (2) The building method in Volley Ball Club
Putra Semarang Bank Jateng was very good, because the trainers were the quality
trainers and also it covers the building things such as selection, talent scouting and
guiding of the athlete carefully; (3) The training program which carried out in Volley
Ball Club Putra Semarang Bank Jateng was good enough, looked from the training
which is based on the program that the trainer made, the existence of periodic training,
and the manufacture of training schedule that organized well; (4) The fund sources in
Volley Ball Club Putra Semarang Bank Jateng are got from Bank Jateng management
itself, then the donation from the club board and also from sponsor; (5) The
infrastructure and tools of Volley Ball Club Putra Semarang Bank Jateng were good
enough. All of infrastructure and tools there in good condition and proper to be used in
the training process; (6)The achievement reached by Volley Ball Club Putra Semarang
Bank Jateng was very good. This case looked from the result of prestigious
championship either in local level or national Semarang Bank Jateng always in best
level position.
Keywords: Profile, Volley ball, Semarang Bank Jateng.
Depdikbud RI. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Harsono. 1988. Coaching dan aspek-aspek psikologis dalam coaching. Jakarta: C.V
Tambak Kusuma.
Harsuki. 2003. Perkembangan Olahraga Terkini: Kajian Para Pakar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Heru Suranto. 2005. Psikologi Olahraga, Buku Ajar. DIPA UNS Surakarta.
M. Yunus. 1992. Olahraga Pilihan Bola voli. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi.
Subagio Hartoko, Dalimin & Soemarno. 1998. Manajemen Olahraga. Surakarta: UNS
Press.
Suharno HP. 1974. Dasar-dasar Permainan Bola volley. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.
Sunardi. (2006). Pedoman Melatih Bola Voli. Pelaksana kegiatan SP4 Batch II Tahun
II JPOK FKIP UNS.
Yusuf Hadisasmita & Aip Syarifudin. 1996. Ilmu Kepelatihan Dasar. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi.