Anda di halaman 1dari 19

1

KUMPULAN SAJAK DAN PUISI

oleh
HD. Haryo Sasongko

41. DARI TAPOL MENJADI TAPOL


pak dandim bilang, aku sudah bebas
pak danres bilang, aku sudah bebas
pak danramil bilang, aku sudah bebas
pak camat bilang, aku sudah bebas
pak lurah bilang, aku sudah bebas
pak er-te bilang, aku sudah bebas

ya, semua orang bilang aku bukan


tapol lagi
tapi apa arti semua ini
ketika surat pembebasan itu tak berdaya
mengembalikan martabatku sebagai manusia
juga keluargaku dan saudara-saudaraku?

di alam bebas ini kami tetap tidak bebas


dulu dibilang sampah
kini dikatakan sampah busuk
dulu dibilang bukan orang
kini dianggap bukan lagi manusia

semua tetangga menghindar


atasnama "bersih lingkungan"
semua kenalan menjauh
karena di ka-te-pe-ku ada kode "e-te"
yang mematikan semua langkahku
dan memotong hak hidupku

kaki tanganku dipasung


dalam tembok asap
yang tak kasatmata

semua itu membangunkan diriku


dari mimpi
ternyata aku kembali
menjadi tapol lagi

42. P E M B A N G U N A N (I)
2

pembangunan adalah kata-kata membingungkan


bagi orang miskin dan tak berpendidikan
karena mereka tak mampu menyerap maknanya
yang sering terjungkir balik
kepala jadi kaki
kaki jadi mahkota

pembangunan adalah rahmat dan pintu sorga di bumi


bagi mereka yang kaya dan bermata jeli
karena mereka mampu merekayasa
yang haram jadi halal
yang bathil jadi adil

mereka bilang pembangunan demi rakyat


lainnya berseru rakyat demi pembangunan

mereka bilang tanpa rakyat


pembangunan tak bermakna
lainnya berteriak tanpa pembangunan rakyat tak berarti

ah, siapakah gerangan engkau wahai pembangunan

wajahmu mirip buah dadu


penampilanmu seperti ramalan
kode lotre buntut
penuh permainan kata dan angka
namun tak pernah bisa ditebak
hari ini kata apa bakal muncul
besok pagi angka berapa bakal tampil

yang sudah jelas tampil


pembangunan adalah ayat suci
yang harus dibaca setiap kali
rakyat bertanya
dan dunia yang memberi utang ingin
mendeteksi

43. P E M B A N G U N A N (II)
pembangunan adalah harapan
ketika peluh menetes ke bumi
dan perut mulai menyanyi

pembangunan adalah janji


tatkala otot-otot kaki mengejang
sementara di depan mata
membentang jurang

pem - ba - ngun - an
ini suatu kata yang memabukkan
di dalamnya tersirat sejuta makna
yang bersumber pada kerinduan
di mana
3

kekuasaan menjadi pengayom


keadilan sebagai panutan

pembangunan
bukan lahir karena takdir
dia proses yang disengaja
lewat keringat, darah dan air mata
juga kejujuran dan kelicikan
buah pikir dan kearifan

dia jantera yang terus berputar


menggerakkan mesin kehidupan kita
manusia mengolah bumi
bumi menghidupi manusia

pembangunan
membuat semua orang jadi gandrung
semua ingin berkiprah tanpa resah
semua merasa wajib menanam
semua merasa berhak memetik
apa saja

kecuali yang di kepalanya


diberi mahkota anggota gestapu
meskipun telah meneteskan keringat
dalam kerja paksa di bawah todongan
moncong senjata

nelayan di laut
petani di gunung
pejabat di ruang rapat
konglomerat di rimba beton
adalah bagian dari jantera
yang terus berputar
atas nama
pembangunan

44. P E M B A N G U N A N (III)

di masa pembangunan ini


rakyat telah kehilangan kata dari lidahnya
karena dipasung
berjuta slogan suci dan basa basi

di masa pembangunan ini


otak rakyat telah dikebiri
karena dijejali
berjuta pidato pengarahan
dan santiaji

sungguh menyedihkan
4

bila pembangunan malah melahirkan


kelumpuhan

sungguh mengerikan
bila pembangunan malah membuahkan
keserakahan

menjauhkan nurani
dari rasa keadilan dan kebenaran

tetapi itulah yang kini


tengah terjadi
pembangunan melahirkan berjuta slogan
berwajah mutiara

yang gemerlap di mata konglomerat


dan menyenangkan di hati birokrat
namun menusuk nurani rakyat

45. POLITIK NO EKONOMI YES


pembangunan adalah urusan perut
bagaimana agar dari lapar
menjadi kenyang
pembangunan adalah urusan
menyiapkan gedung sekolah dan irigasi
bagi anak-anak dan para petani

pembangunan adalah urusan merakit besi


untuk jembatan dan jalan layang
pembangunan adalah urusan membabat hutan
dan monopoli jeruk
pembangunan adalah menumpuk limpahan
hutang luar negeri
untuk kerajaan bisnis dan kroni

rakyat diperas untuk pembangunan


tetesan keringatnya dibayar murahan

setelah lelah bicara politik dan revolusi


kini mereka lelah menghapal slogan
demokrasi pancasila dan penataran

nation building diganti crony building


character building diganti
economic animal building

dulu ekonomi untuk revolusi


kini ekonomi untuk kroni
5

tak ada tempat untuk politik


karena semua sudah diatur
lewat monoloyalitas

ini yang harus kau coblos,


ini wadah yang harus kau tempati
ini seragam yang harus kau pakai
ini simbol yang harus kau pasang
di bajumu

berpoltik hanya mengundang bencana


karena bisa menggugah kesadaran
dan kesadaran musuh tirani

berpolitik artinya mengasah pikiran


dan pikiran bisa membahayakan
kursi kekuasaan

rakyat tetaplah mesin


yang tak boleh berpikir
apalagi berpendapat dan berdebat

semua itu tabu


tak sesuai aspirasi orde baru
semua itu dosa
tak sejalan dengan demokrasi pancasila

46. BALADA PEDAGANG


ASONGAN
aku melihat kalian ada di mana saja
aku mendengar kalian diperlukan
siapa saja
yang sedang melintas di jalanan
emper pertokoan dan seluruh
lorong-lorong kota

tetapi aku tak pernah mengerti


kenapa kalian harus jadi buronan abadi
para punggawa tatapraja
yang mengibar-ngibarkan bendera ketertiban
kebersihan dan keindahan

sejak kapan hak hidup seseorang


boleh dirampas
demi ketertiban
sejak kapan hak hidup seseorang
boleh diperkosa
demi keindahan kota
dan sejak kapan hak hidup seseorang
6

boleh disapu bersih


demi kebersihan

adalah kewajiban
para punggawa tatapraja
untuk menjaga keamanan
tetapi keamanan tidak harus ditebus
dengan kematian hak hidup seseorang

adalah tugas para pengelola kota


untuk menegakkan ketertiban
tetapi ketertiban tidak harus dibayar
dengan hilangnya periuk nasi seseorang

mungkin kita semua


memang sedang letih
setelah sekian lama harus berputar
menghidupkan slogan
melestarikan semboyan
yang dipajang di gerbang kota
dan spanduk jalanan

ataukah pembangunan memang berhak


membunuh nurani
dan peraturan boleh mengalahkan
keadilan?

47. PERCAKAPAN ANTARA


TULKIYEM DENGAN SEORANG
KONGLOMERAT

suatu hari
tulkiyem bertemu seorang konglomerat
dalam mimpi

engkau serakah
isi seluruh negeri ini
telah kau jarah
katanya

siapa bilang begitu


aku sedang berpartisipasi
membangun negeri
mengolah sawah menjadi pabrik
mengubah rawa menjadi rumah mewah

adalah hakku untuk menjadi kaya


karena kaya tak dilarang oleh negara
7

adalah hakku untuk menikmati


sorga ibu pertiwi
yang tumbuh dan bersemi di setebah bumi
karena bumi milik kita bersama

di era globalisasi
setiap orang bebas berkreasi
dan menjadi kaya adalah bagian
dari hak kami yang harus dilindungi

salah kau sendiri


bila kau tak bisa menggunakannya
salahmu sendiri
bila kamu tak mampu memanfaatkannya

tulkiyem terpana
semuanya benar
tetapi apakah benar berarti adil?
semuanya sesuai peraturan
tetapi apakah peraturan
berarti kejujuran?

di sinilah masalahnya
aku bicara soal keadilan
kau bicara soal legalitas
sedangkan legalitas bisa dipangkas
peraturan bisa dimainkan

tulkiyem berteriak garang


tetapi tak seorang pun peduli
lalu sebuah truk dinas kebersihan
segera mengangkutnya
ke panti penampungan para gelandangan
dan orang sakit ingatan
di pinggiran kota

tulkiyem menjerit memekakkan telinga sendiri


namun tak seorang mau mengerti
bahkan di saat ia bangun
dari mimpi

ia semakin merasa sepi


terasing tersingkir dan tersungkur
di tengah negerinya sendiri yang sangar

ia pun pergi
bersama debu-debu
yang berlalu
8

48. PERCAKAPAN DI SEBUAH


WARUNG KOPI
hari ini kita berbicara tentang
moral, ekonomi dan demokrasi
tetapi apakah itu masih ada gunanya, katamu
ketika kata-kata telah menjadi tirani
dan moral telah meninggalkan nurani?

kemaren pagi ada unjuk rasa


sorenya ada unjuk kuasa
derap langkah mereka berbenturan
hati terluka, langit terluka, bumi terluka
dan matahari menangis menyaksikan
mereka yang tanpa daya harus berguguran
kehilangan kemerdekaan di atas
bumi merdeka
dan hukum di negeri hukum
yang telah pucat pasi

tetapi ada yang tak bisa ditutupi, kataku


karena semangat dan jiwa demokrasi
tak pernah bisa mati

49. K E A D I L A N
siapa bilang keadilan telah pergi
dari tengah-tengah kita
ketika kita terus sibuk mencarinya

dia tetap ada di mana-mana


hanya kita harus tahu
bagaimana cara mendapatkannya

sebab
keadilan adalah pengabdian
yang ada di telapak kaki
mereka yang menunggu upeti

keadilan adalah kebenaran


menurut selera pemegang kekuasaan
dan selera
tak bisa diperdebatkan
dengan pasal hukum pidana
atau perdata

keadilan adalah dongeng


yang tetap mengasyikkan bagi anak-anak manja
yang sedang berangkat tidur malam
9

keadilan adalah bunga cantik


yang tetap menggairahkan untuk dipetik
oleh mereka yang tak pernah paham
apa arti kolusi

mimpi tentang keadilan


membuat hati rindu dan berbunga bunga
tanpa keadilan sama artinya dengan
kematian

keadilan adalah harapan


yang tak pernah selesai dibicarakan
namun selalu sirna diterpa kenyataan

berjuta orang harus mati memeluk bumi


atasnama keadilan

50. SIAPA PENJARAH DAN


PERAMPOK HARTA NEGERI INI?

kau tuding mereka penjarah


padahal mereka saksi sejarah
yang telah lama mencatat
dalam nuraninya
tentang penguasa yang serakah
dan telah menjadikan negeri ini
lahan usaha keluarga untuk tujuh turunan

hari ini
perut mereka yang lapar telah meledak
menyemburkan dendam kemarahan
dan kekesalan
tumpah ruah di pertokoan
sepanjang jalan
menyulut api di pusat-pusat perbelanjaan

dan hari ini


tubuh jakarta menjadi merah
langit jakarta menghitam
jantung jakarta berhenti berdetak
hati jakarta gelisah

o, ibu pertiwi
mereka yang telah kau lahirkan
dan kemudian tangan, kaki dan mulutnya terbelenggu
hari ini mereka berusaha merebut kemerdekaan
lewat penjarahan
hari ini mereka berusaha mengobati luka
10

di lembah nuraninya yang paling dalam


lewat perampokan

memang benar, menjarah dan merampok itu dosa


memang benar, membakar dan
merusak toko
itu melawan hukum
tetapi menjarah dan merampok
selama sehari
tentu dosa dan hukumannya menjadi
tak berarti
bila dibanding kalian
yang menjarah dan merampok
harta jutaan rakyat
kemerdekaan jutaan rakyat
rasa keadilan jutaan rakyat
selama lebih tiga dasawarsa

51. K O R B A N
siapakah engkau yang berdiri di sana
memelototkan mata ke segenap penjuru
ketika kakiku gemetar
karena merasa menanggung berjuta dosa
akibat tak bisa mendekat kepadamu
di saat engkau mungkin memerlukan diriku

engkaulah lapar
engkaulah ingar bingar
engkaulah sayap-sayap yang terkapar
dan terdampar
di atas karang kehidupan
begini gersang
di celah keserakahan duniawi
yang menusuk nurani

o, saudara-saudaraku
maafkan dengan berjuta slogan yang mungkin
pernah mereka lantunkan
atau berjuta janji yang mungkin
pernah mereka nyanyikan
atasnama undang-undang nomor sekian
dan surat keputusan nomor sekian

padahal
engkau tetap lapar dan terkapar
di tengah timbunan
pernyataan dan slogan suci

karena kita semua hanyalah korban


yang selalu mereka puji dan ratapi
11

demi mempertahankan
kelestarian kursinya

karena kita hanyalah hiasan


yang selalu dipasang
untuk menarik perhatian
bantuan luar negeri

52. CATATAN PERJALANAN


betapa jauh perjalanan
telah kau tempuh
dan masih jauh lagi
gunung serta sungai
yang harus kita lintasi

ketika keringat telah mengucur deras


dan kulit punggungmu yang dibakar
terik matahari
mulai mengelupas

sementara waktu terus berlalu


dan mereka yang memegang kuasa
atas perputaran
roda kehidupan kita
semakin tak peduli
apakah kita masih hidup atau sudah mati

dengan uang mereka mencipta kekuasaan


dengan kekuasaan mereka memasung kedaulatan
seluruh milik kita
atasnama kepentingan
pembangunan negara dan bangsa
padahal negeri ini juga milik kita
dan kita adalah bagian dari bangsa ini

tetapi inilah potret


perjalanan kehidupan kita
ketika peluh dan cucuran air mata
tak lagi punya harga
dan pita-pita suara kita yang melantunkan
jerit hati nurani
tak lagi punya arti

hidup hanyalah susunan angka-angka


dan keadilan hanyalah hasil akhir
perhitungan laba rugi

siapa menentang
ia akan terus terpasung
di tengah arus perjalanan panjang
12

dalam keserakahan

siapa bereaksi
ia akan mati
tanpa seorang pun peduli

53. DARI REVOLUSI


HINGGA REFORMASI
dulu ada revolusi agustus empat lima
yang mempertahankan kedaulatan
bangsa dan negara

kemaren juga ada dewan revolusi


yang melahirkan tragedi
jutaan orang mati

kata bung karno


revolusi bisa makan anak-anaknya
sendiri
sudah selesai atau belum selesai
dalam revolusi
manusia ibarat kayu bakar
yang terlempar
ke atas api

dan kini disusul dengan reformasi


orang bilang reformasi adalah perubahan
orang bilang reformasi adalah perbaikan
orang bilang reformasi adalah reformasi

bagi rakyat kecil


reformasi adalah penyakit sesak nafas
bagi rakyat kecil
reformasi adalah penyakit menular
bagi rakyat kecil
reformasi tak lain busung lapar

sementara bagi mereka yang punya kuasa


reformasi adalah perebutan kursi
dan kursi adalah jembatan untuk korupsi

dulu politik adalah panglima


kemudian ekonomi adalah panglima
kini pencuri adalah panglima

seperti revolusi
reformasi juga bisa makan
anak-anaknya sendiri

54. MENCARI GEMA PROKLAMASI


DI ERA REFORMASI
13

hari itu, tujuhbelas agustus empat lima


kau kumandangkan proklamsi kemerdekaan negeri ini
ke segala penjuru bumi

"kami bangsa indonesia dengan ini menyatakan


kemerdekaan indonesia"

proklamasi yang kau bacakan itu


bukanlah puisi tanpa makna
juga bukan rangkaian kata tanpa arti

dunia berguncang
negeri dengan tujuhpuluh juta rakyat
yang pernah ditindas berabad-abad
telah bangkit sebagai
negara berdaulat

kami berhutang kepadamu bung karno!


karena kami belum mampu melaksanakan
apa yang telah kau amanatkan
di balik makna proklamasi kemerdekaan
yang kau kumandangkan

setelah kami dibelenggu


selama rezim orde baru berkuasa
kini di era reformasi
kami tetap terpasung kedaulatannya
kami kembali terjajah
oleh sesama bangsa sendiri

suara rakyat tak lagi punya makna


di depan penguasa
karena penguasa tak merasa
memiliki rakyat
yang dulu pernah mendukungnya
duduk di singgasana

kami, yang dulu mandi darah


di tempat ini
karena mendukung nyanyian demokrasi
malah tercampakkan bagai sampah
dan tersingkir bagai pesakitan politik

bung karno!
maafkan kami dengan amanatmu
dan proklamasi kemerdekaan yang kau kumandangkan
karena semua itu
belum mampu memerdekakan
kami yang ada di sini
dari belenggu tirani
14

55. BUSUNG LAPAR

seorang ibu membawa anaknya


ke kelurahan
sambil menangis dan bicara terbata-bata
pak lurah, tolonglah anak saya ini
katanya

mata pak lurah terbeliak melihat si anak


kurus kering perutnya buncit
kenapa dibawa kemari?
mestinya ke puskesmas!
pak lurah mengacungkan jari
agar si ibu dan anak segera pergi

dia sakit busung lapar korban reformasi


karena itu saya datang ke kelurahan
minta keadilan

pak lurah matanya melotot


apa hubungan busung lapar dengan
reformasi?

karena ada reformasi, setiap orang


bikin partai dan rebutan kursi
anak saya terlantar
tak ada yang mengurusi

kau kurangajar!
anak ini kurang gizi!

ya kurang gizi sebagai korban ketidakadilan


karena ada reformasi semua korupsi
tapi semua bicara anti korupsi
anak saya tidak kebagian apa-apa lagi

kau lebih kurangajar!


menghina pemerintah!
busung lapar soal penyakit
bukan urusan politik

ya tapi semua orang bicara politik


siapa yang mau mengurus penyakit?
malah penyakit untuk kampanye politik!

pak lurah semakin marah


si ibu semakin kesal
anaknya sudah megap-megap mau mati
saya akan rapat dulu untuk menolong
anakmu
15

tidak perlu!
si ibu membawa anaknya pergi
dia tahu pak lurah akan kampanye
menegakkan keadilan dan kemanusiaan
juga pemberantasan korupsi
siapa tahu
terpilih lagi

56. R E F O R M A S I

pagi sekali
seorang ibu mendatangi rumah dinas
ketua de-pe-er di daerahnya
suami saya sakit aneh
katanya

ya tapi ini bukan rumah sakit


dan saya bukan dokter
kata pak ketua
sambil membetulkan
letak dasinya

tapi bukankah ketua wakil rakyat


harus memperhatikan nasib rakyatnya?
apalagi kata dukun
suami saya kena virus reformasi
karena itu suka ketawa sendiri
dan pak ketua yang paling mengerti
untuk mengobati

ketua de-pe-er itu terpana


belum pernah dia mendengar
ada penyakit reformasi

apakah dia biasa menerima amplop


sehingga bisa ketawa sendiri?

justru tidak pernah


karena itu perlu dipilih menjadi
anggota de-pe-er
agar penyakit anehnya hilang

kau sudah menghina


seolah anggota de-pe-er
tukang menerima amplop

kau sudah melecehkan bangsa dan


16

negeri ini
dengan menuduh wakil rakyat
tukang korupsi

bawalah suamimu kembali ke dukun


ketawa sendiri itu sakit gila
dan orang gila tak bisa diobati
dengan amplop
kau tak boleh menginjakkan kaki
di rumah dinas ketua wakil rakyat ini lagi

perempuan itu pergi


di pintu gerbang dia berteriak
apakah amplop bukan penyakit
yang bisa mengobati
segala penyakit?

tak ada jawaban


pintu rumah yang megah itu
sudah ditutup

57. SESUDAH EMPATPULUH TAHUN BERLALU

entah berapa juta jumlah mereka


korban pembantaian yang lolos dari maut
dan menderita dalam siksa serta hukum rimba
karena dituduh terlibat gestapu-pe-ka-i

entah berapa puluh juta jumlah mereka


para anak cucu, cicit, saudara dan keluarga para tapol
yang terpasung kehilangan hak perdata
juga hak menyuarakan kebenaran dan keadilan
untuk dirinya

mereka terstigmatisasi
mungkin sampai mati
mereka dituduh keluarga pengkhianat
mungkin sampai hari kiamat

tragedi kelam empat puluh tahun lalu


tetap kelam hingga hari ini
bagai hantu

anak cucu yang di masa itu


masih berada di perut sang ibu
kemudian lahir ke dunia dalam sengsara
dan terbelenggu
dosa warisan
17

mereka terperosok di lumpur kelam


tersingkir di kegelapan fitnah
karena penggelapan sejarah

tragedi itu memang tak pernah


mereka saksikan
tetapi mereka ikut sebagai pesakitan
tragedi itu memang tak pernah
mereka rasakan
tetapi mereka ikut menelan penderitaan

tanpa ada pembelaan


tanpa ada perlindungan
tanpa ada keadilan

58. REKONSILIASI

engkau bilang rekonsiliasi untuk mengobati luka


yang telah ditoreh sesama anak bangsa
engkau berseru rekonsiliasi untuk mengembalikan jati diri bangsa
yang hilang diterjang badai

siapa yang membuat luka?


luka tak bisa diobati dengan maaf dan ampunan
siapa menghembuskan badai?
badai tak dapat dihentikan dengan bersalaman

rekonsiliasi tak dapat dibangun


di atas puing pelanggaran hukum
rekonsiliasi tak dapat hidup
di atas tulang belulang korban ketidakadilan

rekonsiliasi tanpa hukum dan keadilan


hanyalah sandiwara kekanak-kanakan
untuk melanggengkan kekuasaan
mereka yang dulu tangannya berlumuran darah

rekonsiliasi hanya ada dalam retorika


bila hukum tetap terpasung
dan keadilan tetap menjadi dongeng
untuk membuat kita tidur lelap

59. M A A F

engkau berpidato dengan manis


dosa-dosa kalian sudah kami maafkan
18

tetapi kenapa kalian tetap meradang


dan tak tahu diri
malah mau menghidupkan kembali pe-ka-i?

engkau berceramah di depan anak-anak ingusan


dosa mereka yang dulu memberontak
dan mendukung pe-ka-i telah diampuni
tapi mereka malah mau bangkit kembali
dan merebut kekuasaan di negeri ini

dan jutaan tulang belulang di perut bumi itu


ganti bertanya: kenapa kami yang dimaafkan?
bukankah kalian yang melakukan pembantaian?

kami kalian tuduh pemberontak


kami kalian hujat sebagai pengkhianat
kalianlah yang harus minta maaf kepada kami
dan kalau itu terjadi
kami tak pernah akan memaafkan
sebelum kalian dijatuhi hukuman

60. S U A R A

ketika reformasi bergulir


para politisi karbitan yang ingin
meraih kedudukan
tersenyum manis di atas onggokan
tulang belulang
nenek moyang kami

nasib kalian akan kuperjuangkan


keadilan akan kutegakkan
kalian adalah saudara dan darah dagingku
yang harus dibela dengan segala cara

dan kemudian kau menyodorkan


formulir menjadi anggota partai
kalian korban orde baru, katamu
partaiku musuh orde baru, teriakmu

karena itu suaramu perlu mendukung


partaiku

kini kau menang karena suara kami


tetapi kami tetap kalah
di bawah sol sepatumu
19

Anda mungkin juga menyukai