Anda di halaman 1dari 15

ANALISA DAMPAK LALU LINTAS HOTEL RICH PALACE

A.Yusuf Zuhdi1, Rahmad Basuki2


Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Email: yuf_di@yahoo.com

Selanjutnya untuk lebih singkatnya mengenai


Abstrak Kota Surabaya sebagaimana terlihat
mempunyai permasalahan yang cukup serius di bidang pengertian dari andalalin dapat dilihat pada point point
transportasi khususnya lalu lintas. berikut ini :
1. Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN)
Sehubungan dengan itu akan dibangun gedung adalah suatu studi khusus yang menilai efek-efek yang
baru yaitu Hotel Rich Palace yang berlokasi di Jl. HR
ditimbulkan oleh lalu lintas yang dibangkitkan oleh
Muhammad No. 269-271 Surabaya, Kelurahan Pradah
Kalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis Surabaya. Dengan
suatu pengembangan kawasan terhadap jaringan
adanya rencana pembangunan tersebut tentunya akan transportasi di sekitarnya;
terjadi bangkitan lalu lintas baru di kawasan tersebut dan 2. Studi Andalalin Terbatas adalah studi yang meliputi
kemudian akan memberikan tambahan volume lalu lintas kajian terhadap sirkulasi lalu lintas di bagian dalam
yang membebani jalan - jalan sekitar Jl. HR Muhammad kawasan sampai dengan jalan sekeliling kawasan yang
yang mana pada kondisi saat ini (eksisting) sudah mulai dikembangkan, yang merupakan jalan akses ke kawasan
menunjukkan terjadinya kemacetan khususnya pada jam tersebut; dan
sibuk. 3. Studi Andalalin adalah studi yang meliputi kajian
Mengacu pada kondisi tersebut dan Peraturan terhadap jaringan jalan yang terpengaruh oleh
Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2006 tentang pengembangan kawasan, sejauh radius tertentu.
Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) Hotel Rich
Palace memenuhi kriteria kewajiban untuk melakukan 2.1. LATAR BELAKANG
studi Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) sebagai Kota Surabaya mempunyai permasalahan yang
upaya pengendalian dan menentukan teknik manajemen cukup serius di bidang transportasi khususnya lalu lintas.
dan rekayasa lalu lintas, untuk meminimalisir terjadinya
penurunan tingkat pelayanan dan kinerja ruas jalan
Permasalahan kemacetan lalu lintas, yang secara konsep
maupun persimpangan. sudah terencana dalam program SITNP (Surabaya
Integrated Transportation Network Planning) yang telah
Kata kunci: lalu lintas, jam sibuk, Detektor ruas jalan ditangani oleh Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
Kemacetan lalu lintas yang terjadi hampir merata di
1. 1. PENDAHULUAN seluruh kawasan Kota Surabaya dapat disebabkan oleh
Analisis Dampak Lalu Lintas, untuk beberapa faktor utama :
selanjutnya disebut Andalalin adalah Studi / Kajian
mengenai dampak lalu lintas dari suatu kegiatan dan/atau 1. Pesatnya pertumbuhan lalu lintas harian rata -
usaha tertentu yang hasilnya dituangkan dalam bentuk rata (LHR) per tahun tidak sepadan dengan
dokumen Andalalin atau Perencanaan Pengaturan Lalu penambahan kapasitas ruas jalan yang ada di Kota
Lintas. Hal ini dikaitkan bahwa setiap perubahan guna Surabaya;
lahan akan mengakibatkan berubahan didalam sistem 2. Belum selesainya proyek pembangunan jalan
transportasinya. Mall yang besar, stadion, kawasan lingkar tengah dan jalan lingkar luar di bagian barat dan
pemukiman (hunian) atau pusat kegiatan yang baru akan timur kawasan Kota Surabaya, sehingga arus lalu lintas
menimbulkan bangkitan lalu lintas dan mempengaruhi masih terkonsentrasi di bagian tengah pusat kota, serta
lalu lintas yang ada disekitar pusat kegiatan baru belum terwujudnya Jalan Arteri Sekunder yang
tersebut. Dengan adanya kegiatan andalalin maka dapat membelah kota menuju kawasan barat Kota Surabaya;
diperhitungkan seberapa besar bangkitan perjalanan baru 3. Budaya kurang tertib dan tidak mematuhi
yang memerlukan rekayasa lalu lintas dan manajemen peraturan lalu lintas bagi pemakai jalan akan
lalu lintas untuk mengatasi dampaknya. berdampak langsung terhadap kemacetan lalu lintas;
Pembangunan suatu kawasan atau bangunan baru akan 4. Pengaruh adanya pengembangan suatu kawasan
berdampak langsung terhadap lalu lintas disekitar yang semula frekuensi lalu lintasnya rendah menjadi
kawasan tersebut. Untuk itu diperlukan data historis lalu padat;
lintas yang digunakan sebagai dasar untuk menetapkan 5. Pengaruh - pengaruh lainnya seperti adanya
pengaruh dari kawasan baru terhadap jalan - jalan PKL (Pedagang Kaki Lima) yang menggunakan daerah
disekitarnya. Andalalin ini akan digunakan untuk lebar manfaat jalan sebagai lahan berdagang; dan
memperkirakan kondisi lalu lintas mendatang baik untuk 6. Kerusakan jalan yang tidak tertangani dengan
kondisi tanpa adanya pembangunan kawasan maupun segera akan menyebabkan laju kendaraan terhambat,
dengan pembangunan kawasan. sehingga mengakibatkan kemacetan lalu lintas.

A-157
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
Sehubungan dengan itu akan dibangun gedung pembangunan serta cara pemecahannya di kemudian
baru yaitu Hotel Rich Palace yang berlokasi di Jl. HR hari, sehingga dampak terhadap lalu lintas yang timbul
Muhammad No. 269-271 Surabaya, Kelurahan Pradah dapat diminimalisir sekecil mungkin. Lingkup kerja
Kalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis Surabaya studi meliputi :
sebagaimana terlihat pada Lampiran Gambar 1. Dengan 1. Pengumpulan data sekunder ringkasan
adanya rencana pembangunan tersebut tentunya akan pembangunan berisi resume Pembangunan Hotel
terjadi bangkitan lalu lintas baru di kawasan tersebut dan Rich Palace, data pola perjalanan (tingkat bangkitan
kemudian akan memberikan tambahan volume lalu lintas perjalanan dan asal tujuan perjalanan dari studi
yang membebani jalan - jalan sekitar Jl. HR Muhammad sebelumnya);
yang mana pada kondisi saat ini (eksisting) sudah mulai 2. Pengumpulan data primer kondisi prasarana lalu
menunjukkan terjadinya kemacetan khususnya pada jam lintas (ruas jalan dan persimpangan) dan tata guna
sibuk. lahan di sepanjang jalan, pencacahan lalu lintas,
Selanjutnya untuk meminimalisir terjadinya pengukuran kinerja lalu lintas eksisting, serta
kemacetan lalu lintas akibat adanya Hotel Rich Palace, tingkat bangkitan perjalanan pembanding;
maka perlu dilakukan studi berupa kajian teknis tentang 3. Analisis kondisi eksisting daerah studi yang
dampak dari pembangunan Hotel Rich Palace terhadap meliputi: lokasi rencana pembangunan, kondisi
pengaruh kemacetan serta usulan berupa alternatif infrastuktur transportasi, dan kondisi lalu lintas;
penanganannya. 4. Penaksiran kondisi lalu lintas dengan dan tanpa
Mengacu pada kondisi tersebut dan Peraturan pembangunan Hotel Rich Palace yang dimulai
Daerah Kota Surabaya Nomor 12 Tahun 2006 tentang dengan analisis bangkitan lalu lintas, sebaran lalu
Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) Hotel lintas, dan pembebanan lalu lintas serta pendekatan
Rich Palace memenuhi kriteria kewajiban untuk mikro rekayasa lalu lintas, pejalan kaki, dan
melakukan studi Analisis Dampak Lalu Lintas angkutan umum; dan
(ANDALALIN) maka pihak pengembang dari Hotel 5. Upaya penanggulangan, berisi penanggulangan
Rich Palace menunjuk Tim Andalalin FTSP-ITS kondisi lalu lintas pada persimpangan, akses
(Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut fasilitas henti angkutan umum dan pejalan kaki,
Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya) untuk serta parkir.
melakukan studi analisis dampak lalu lintas
(ANDALALIN) sebagai upaya pengendalian dan 1.5. MANFAAT
menentukan teknik manajemen dan rekayasa lalu lintas, Manfaat yang akan diperoleh dari studi ini
untuk meminimalisir terjadinya penurunan tingkat adalah dihasilkan cara pemecahan masalah dan
pelayanan dan kinerja ruas jalan maupun persimpangan. rekomendasi pada saat beroperasinya pembangunan
Hotel Rich Palace hingga periode 5 (lima) tahun setelah
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN dioperasikannya Hotel Rich Palace. Dengan demikian,
Maksud dari pelaksanaan Analisis Dampak rekomendasi yang akan disampaikan dalam studi ini
Lalu Lintas (ANDALALIN) adalah untuk dapat akan digunakan sebagai acuan bagi Pemerintah Kota
mengantisipasi dampak - dampak yang diprediksikan Surabaya melalui Dinas terkait untuk menangani
akan ditimbulkan oleh suatu kawasan pengembangan dampak lalu lintas yang timbul akibat adanya bangkitan
dalam hal ini Hotel Rich Palace terhadap lalu lintas di lalu lintas setelah beroperasinya Hotel Rich Palace
sekitarnya. tersebut
Kemudian yang di jadikan sebagai tujuan dari
pekerjaan atau kegiatan andalalin adalah untuk : 2.1. GAMBARAN UMUM WILAYAH
1. Memprediksi dampak yang ditimbulkan suatu STUDI
pembangunan kawasan; Gambaran umum wilayah studi dimaksudkan untuk
2. Menentukan bentuk peningkatan/perbaikan mengetahui gambaran atau beberapa informasi mengenai
yang diperlukan untuk mengakomodasikan rencana pembangunan Hotel Rich Palace, sebagai
perubahan yang terjadi akibat pengembangan tindakan atau langkah awal guna melakukan kajian
baru; selanjutnya. Adapun beberapa informasi mengenai
3. Menyelaraskan keputusan-keputusan mengenai gambaran umum wilayah studi tersebut akan dijelaskan
tata guna lahan dengan kondisi lalu lintas, pada sub bab berikut.
jumlah dan lokasi akses, serta alternatif
peningkatan/perbaikan; 2.1.1. Lokasi Studi
4. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dapat
mempengaruhi putusan pengembang dalam Lokasi rencana pembangunan Hotel Rich
meneruskan proyek yang diusulkan; dan Palace berada di Kelurahan Pradah Kalikendal dan
5. Sebagai alat pengawasan dan evaluasi terhadap Kecamatan Dukuh Pakis. Lokasi Kelurahan Pradah
pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu Kalikendal, Kecamatan Dukuh Pakis berdekatan dengan
lintas. beberapa ruas jalan dan juga berdekatan dengan
beberapa persimpangan yang mana diperkirakan akan
1.4. RUANG LINGKUP PEKERJAAN berpengaruh langsung terhadap rencana pembangunan
Lingkup pekerjaan Konsultan adalah Hotel Rich Palace ini. Pada kegiatan atau studi ini
melaksanakan pekerjaan studi/kajian dampak lalu lintas merencanakan evaluasi terhadap kinerja jaringan jalan
akibat Pembangunan Hotel Rich Palace sebagai langkah disekitar Hotel Rich Palace yang meliputi :
awal untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat 1. Bundaran Satelit;

A-158 ISBN : 978-979-18342-3-0


2. Persimpangan Jl. Raya Darmo Permai Selatan 269-271 Surabaya, yang mana berdasarkan Rencana
Jl. HR Muhammad Jl. Raya Darmo Permai II Jl. Tata Ruang Wilayah Surabaya 2012 diperuntukan untuk
Bukit Darmo Boulevard; kegiatan perdagangan jasa. Dengan kondisi tersebut
3. Ruas Jl. Mayjen Sungkono; tentunya akan berpengaruh terhadap pola pergerakan
4. Ruas Jl. Kupang Indah Raya; lalu lintas orang maupun lalu lintas barang.
5. Akses Jalan TOL Surabaya-Gempol;
Hotel Rich Palace mempunyai aktifitas atau
6. Ruas Jl. Darmo Baru Barat Raya;
diperuntukan untuk jasa penginapan/hunian. Rencana
7. Ruas Jl. Bukit Darmo Raya;
pembangunan Hotel Rich Palace berdiri diatas bekas
8. Ruas Jl. Darmo Permai Timur;
bangunan pemukiman dengan luas lahan 3.216,40 m
9. Ruas Jl. Darmo Permai 1;
dengan perincian sebagai berikut :
10. Ruas Jl. Darmo Permai 2;
 Luas Tanah : 3.216,40 m
11. Ruas Jl. Darmo Permai Selatan Raya;
 Terpotong GS : 263,90 m
12. Ruas Jl. Bukit Darmo Boulevard;
 Sisa : 2.997,50 m
13. Ruas Jl. Putat Gede Timur.
Kemudian untuk lebih jelasnya mengenai peruntukan
Beberapa persimpangan dan ruas jalan diatas
lahan di sekitar Hotel Rich Palace dapat dilihat pada
adalah persimpangan dan ruas jalan yang diperkirakan
Lampiran Gambar 3.
terpengaruh langsung akibat pembangunan Hotel Rich
Palace, untuk lebih jelasnya mengenai lokasi
2.2. SISTEM LALU LINTAS WILAYAH
persimpangan dan ruas jalan yang di evaluasi dapat
STUDI
dilihat pada Lampiran Gambar 2.
Sistem lalu lintas yang akan dijelaskan pada sub
bab berikut ini antara lain mengenai jaringan jalan yang
ada pada sekitar wilayah studi, angkutan umum yang
2.1.2. Batas Wilayah Studi
melewati sekitar wilayah studi, perparkiran, fasilitas
Lokasi persil rencana pembangunan Hotel Rich
untuk pejalan kaki atau trotoar dan rambu rambu lalu
Palace berada di Jl. HR Muhammad No. 269-271
lintas yang tersedia di sekitar wilayah studi pada saat ini.
Kelurahan Pradah Kalikendal dan Kecamatan Dukuh
Pakis. Kondisi lahan untuk lokasi proyek merupakan
2.2.1. Sistem Jaringan Jalan
tanah kosong dan disekitar lokasi rencana pembangunan
Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan
Hotel Rich Palace didominasi untuk perdagangan jasa
jaringan jalan yang terdiri dari sistem jaringan jalan
dan perumahan. Secara lebih terperinci, lokasi rencana
primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin
pembangunan Hotel Rich Palace berbatasan dengan :
dalam hubungan hierarki. Sistem jaringan jalan disusun
1. Sisi utara dibatasi oleh : Ruas Jl. HR dengan mengacu pada rencana tata ruang wilayah dan
Muhammad; dengan memperhatikan keterhubungan antar kawasan
2. Sisi selatan dibatasi oleh : Pemukiman; dan / atau dalam kawasan perkotaan, dan kawasan
3. Sisi timur dibatasi oleh : Pemukiman; dan perdesaan. Sistem jaringan jalan dibagi menjadi dua
4. Sisi barat dibatasi oleh : Toko buku Uranus, bagian yaitu sistem jaringan jalan primer dan jaringan
Gereja. jalan sekunder, untuk lebih jelasnya sebagai berikut:
Ruas jalan dan bangunan-bangunan tersebut merupakan 1. Sistem jaringan jalan primer
batas wilayah dari rencana pembangunan Hotel Rich Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan
Palace, untuk lebih jelasnya mengenai batas wilayah rencana tata ruang dan pelayanan distribusi barang
Hotel Rich Palace dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut. dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di
tingkat nasional, dengan menghubungkan semua
simpul jasa distribusi yang berwujud pusat-pusat
JL. HR kegiatan sebagai berikut:
 menghubungkan secara menerus pusat
kegiatan nasional, pusat kegiatan wilayah, pusat
Toko kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan
lingkungan; dan
 menghubungkan antarpusat kegiatan
Pem
nasional.
Jalan Arteri Primer, menghubungkan kota jenjang
Pe kesatu, yang terletak berdampingan, atau
Sumber : Google Earth menghubungkan kota jenjang ke satu dengan kota
jenjang kedua.
Gambar 2.1 a. Didesain paling rendah dengan
Batas Wilayah Rencana Hotel Rich Palace kecepatan 60 km/jam;
b. Lebar badan jalan tidak kurang dari 8
meter;
c. Kapasitas lebih besar dari volume lalu
2.1.3. Penggunaan Lahan Hotel Rich Palace lintas rata rata;
Tata ruang dan tata guna lahan di sekitar lokasi d. Lalu lintas jarak jauh tidak boleh
rencana Hotel Rich Palace didominasi untuk terganggu oleh lalu lintas ulang alik, lalu lintas
perdagangan jasa dan perumahan. Lokasi Pembangunan lokal dan kegiatan lokal;
Hotel Rich Palace terletak di Jl. HR Muhammad No.
A-159
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
e. Jumlah jalan masuk, jalan arteri b. Lebar badan jalan tidak kurang dari
primer, dibatasi secara efisien sehingga 7,00 meter.
kecepatan 60 km/jam dan kapasitas besar tetap Jalan Lokal Sekunder, menghubungkan kawasan
terpenuhi; dan sekunder kesatu denga perumahan, atau
f. Persimpangan pada jalan arteri primer menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan
harus dapat memenuhi ketentuan kecepatan dan perumahan, atau menghubungkan kawasan kawasan
volume lalu lintas. sekunder ketiga dengan perumahan.
Jalan Kolektor Primer, menghubungkan kota a. Didesain berdasarkan kecepatan paling
jenjang kedua dengan kota jenjang kedua, atau rendah 10 km/jam;
menghubungkan kota jenjang ke satu dengan kota b. Lebar badan jalan tidak kurang dari
jenjang ketiga, atau menghubungkan kota jenjang 5,00 meter;
kedua dengan kota jenjang ketiga. c. Dengan kecepatan paling rendah 10
a. Didesain untuk kecepatan paling km/jam, bukan diperuntukkan untuk roda tiga
rendah 40 km/jam; atau lebih; dan
b. Lebar badan jalan tidak kurang dari d. Yang tidak diperuntukkan kendaraan
7,00 meter; roda tiga atau lebih harus mempunyai lebar
c. Kapasitas sama atau lebih besar dari jalan tidak kurang dari 3,50 meter.
volume lalu lintas rata rata; Pada sekitar wilayah studi dalam hal ini adalah Hotel
d. Jumlah jalan masuk dibatasi, dan Rich Palace jaringan jalan sekitar didominasi oleh
direncanakan sehingga dapat dipenuhi jaringan jalan arteri dan lokal, adapun beberapa ruas
kecepatan paling rendah 40 km/jam; dan jalan disekitar wilayah studi yang ditinjau adalah sebagai
e. Jalan kolektor primer, tidak terputus berikut :
walaupun memasuki kota. 1. Ruas Jl. Mayjen Sungkono masuk kategori
Jalan Lokal Primer, menghubungkan kota jenjang jalan arteri sekunder;
ke tiga dengan kota jenjang ketiga, atau 2. Ruas Jl. Kupang Indah Raya masuk kategori
menghubungkan kota jenjang kedua dengan persil, jalan kolektor sekunder;
atau menghubungkan jenjang ketiga dengan persil. 3. Akses Jalan TOL Surabaya-Gempol;
a. Didesain berdasarkan kecepatan 4. Ruas Jl. HR Muhammad masuk kategori jalan
rencana paling rendah 20 km/jam; arteri sekunder;
b. Lebar badan jalan tidak kurang dari 5. Ruas Jl. Darmo Baru Barat masuk kategori
6,00 meter; dan jalan kolektor sekunder;
c. Jalan lokal primer tidak terputus, 6. Ruas Jl. Bukit Darmo Raya masuk kategori
walaupun memasuki desa. jalan kolektor sekunder;
2. Sistem jaringan jalan sekunder 7. Ruas Jl. Darmo Permai Timur masuk kategori
Sistem jaringan jalan sekunder disusun berdasarkan jalan kolektor sekunder;
rencana tata ruang wilayah kabupaten / kota dan 8. Ruas Jl. Putat Gede Timur masuk kategori jalan
pelayanan distribusi barang dan jasa untuk lokal;
masyarakat di dalam kawasan perkotaan yang 9. Ruas Jl. Darmo Permai I masuk kategori jalan
menghubungkan secara menerus kawasan yang kolektor sekunder;
mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, 10. Ruas Jl. Darmo Permai Selatan masuk kategori
fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga, dan jalan kolektor sekunder;
seterusnya sampai ke persil. 11. Ruas Jl. Darmo Permai II masuk kategori jalan
Jalan Arteri Sekunder, menghubungkan kawasan kolektor sekunder;
primer dengan kawasan sekunder kesatu, atau 12. Ruas Jl. Bukit Darmo Boulevard masuk
menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan kategori jalan arteri sekunder;
kawasan sekunder kedua. Untuk lebih jelasnya mengenai jaringan jalan yang ada
a. Didesain berdasarkan kecepatan paling pada sekitar wilayah studi dapat dilihat pada Lampiran
rendah 30 km/jam; Gambar 4.
b. Kapasitas sama atau lebih besar dari
volume lalu lintas; 2.2.2. Angkutan Umum
c. Lebar badan jalan rata rata tidak Angkutan umum adalah pemindahan orang
kurang dari 8 meter; dan/atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan
d. Pada jalan arteri sekunder, lalu lintas menggunakan kendaraan umum dengan dipungut
cepat tidak boleh terganggu oleh lalu lintas bayaran baik langsung maupun tidak langsung. Beberapa
lambat; dan istilah dalam angkutan umum adalah sebagai berikut
e. Persimpangan jalan dengan pengaturan (berdasarkan KM 35 Tahun 2003) :
tertentu harus memenuhi kecepatan tidak 1. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk
kurang dari 30 km/jam. pelayanan jasa angkutan orang dengan kendaraan
Jalan Kolektor Sekunder, menghubungkan umum yang mempunyai asal tujuan perjalanan
kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak
kedua, atau menghubungkan kawasan sekunder berjadwal;
kedua dengan kawasan sekunder ketiga. 2. Jaringan trayek adalah kumpulan dari trayek-
a. Didesain berdasarkan kecepatan paling trayek yang menjadi satu kesatuan jaringan
rendah 20 km/jam; dan pelayanan angkutan orang; dan

A-160 ISBN : 978-979-18342-3-0


3. Terminal, adalah prasarana transportasi jalan parkir diluar jalan yang dilakukan melalui IMB/Ijin
untuk keperluan memuat dan menurunkan orang Mendirikan Bangunan; dan
dan/atau barang serta mengatur kedatangan dan 3. Kebijakan penegakan hukum yang tegas
pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan terhadap pelanggar ketentuan dilarang parkir dan
salah satu wujud simpul jaringan transportasi. dilarang berhenti serta pemarkir diluar tempat yang
Salah satu sarana perkotaan yang penting untuk dimiliki ditentukan untuk itu.
oleh sebuah kota adalah keberadaan angkutan umum Lahan untuk parkir kendaraan merupakan hal
sebagai moda transportasi bagi penduduk/warga kota yang tidak dapat diabaikan didalam perencanaan suatu
untuk melakukan pergerakannya dalam struktur ruang kota. Lahan parkir tersebut dimaksudkan untuk
kota. Transportasi angkutan umum bagi suatu kota besar mengantisipasi penggunaan pada kawasan-kawasan yang
seperti Surabaya mutlak adanya karena kompleksitas mempunyai beragam kegiatan yang ditempatkan dalam
kebutuhan perjalanan ke tempat pendidikan, ke tempat ruang yang tidak terlepas dari keterbatasan lahan yang
kerja, ke pusat-pusat pendidikan maupun perjalanan tersedia atau kurangnya lahan parkir kendaraan.
yang bertujuan sosial kemanusiaan. Oleh karena itu Pada kondisi saat ini ruas jalan di sekitar lokasi
perlu di analisa dan diatur sebaik mungkin penggunaan Pembangunan Hotel Rich Palace yaitu di Jl. HR
rute jalan yang sama antar beberapa angkutan umum Muhammad banyak dijumpai tempat parkir diluar
yang ada. gedung (on street) kendaraan roda empat dikarenakan
Ruas jalan di sekitar wilayah Pembangunan Hotel Rich kawasan studi merupakan daerah yang mempunyai
Palace dilalui oleh kendaraan penumpang umum dalam aktifitas kegiatan sebagai perdagangan jasa, dimana
kota. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai angkutan banyak kendaraan memerlukan waktu tunggu untuk
umum yang melayani ruas jalan sekitar wilayah studi melakukan aktifitasnya. Hal ini tentunya sangat
maka nantinya pada tahap Analisis Kinerja Lalu Lintas berpengaruh terhadap kapasitas jalan dan kecepatan
akan dilakukan survey terhadap angkutan umum yang perjalanan di Jl. HR Muhammad.
melewati atau mempunyai jalur di depan lokasi Hotel
Rich Palace, yaitu pada ruas Jl. HR Muhammad.

2.2.3. Parkir
Yang dimaksud parkir adalah keadaan tidak
bergerak pada suatu kendaraan yang bersifat sementara
karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Secara hukum
dilarang untuk parkir di tengah jalan raya, namun parkir
di sisi jalan umumnya diperbolehkan. Fasilitas parkir
dibangun bersama-sama dengan kebanyakan gedung,
untuk memfasilitasi kendaraan pemakai gedung.
Termasuk dalam pengertian parkir adalah setiap
kendaraan yang berhenti pada tempat - tempat tertentu
baik yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas ataupun
tidak, serta tidak semata - mata untuk kepentingan
menaikkan dan/atau menurunkan orang dan/atau barang.
Ada tiga jenis utama parkir, yang berdasarkan
mengaturan posisi kendaraan, yaitu parkir paralel, parkir
tegak lurus, dan parkir miring. Gambar 2.2
Fasilitas parkir untuk umum di luar badan jalan dapat Parkir Tepi Jalan Pada Ruas Jl. HR Muhammad
berupa taman parkir dan/atau gedung parkir. Penetapan
lokasi dan pembangunan fasilitas parkir untuk umum, 2.2.4. Trotoar
dilakukan dengan memperhatikan rencana umum tata Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang
ruang daerah, keselamatan dan kelancaran lalu lintas, umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari
kelestarian lingkungan, dan kemudahan bagi pengguna permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan
jasa. pejalan kaki yang bersangkutan.
Beberapa kebijakan parkir yang diterapkan diberbagai Para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika
negara antara lain: mereka bercampur dengan kendaraan, maka mereka
1. Kebijakan tarip parkir yang ditetapkan akan memperlambat arus lalu lintas. Oleh karena itu,
berdasarkan lokasi dan waktu, semakin dekat dengan salah satu tujuan utama dari manajemen lalu lintas
pusat kegiatan/kota tarip lebih tinggi, demikian juga adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari
semakin lama semakin tinggi. Kebijakan ini arus kendaraan bermotor, tanpa menimbulkan gangguan-
diarahkan untuk mengendalikan jumlah pemarkir gangguan yang besar terhadap aksesibilitas dengan
dipusat kota/pusat kegiatan dan mendorong pembangunan trotoar.
penggunaan angkutan umum; Perlu tidaknya trotoar dapat di identifikasikan oleh
2. Kebijakan pembatasan ruang parkir, terutama volume para pejalan kaki yang berjalan dijalan, tingkat
didaerah pusat kota ataupun pusat kegiatan. kecelakaan antara kendaraan dengan pejalan kaki dan
Kebijakan ini biasanya dilakukan pada parkir pengaduan/permintaan masyarakat. Fasilitas pejalan kaki
dipinggir jalan yang tujuan utamanya untuk berupa trotoar ditempatkan di:
melancarkan arus lalu lintas, serta pembatasan ruang 1. Daerah perkotaan secara umum yang tingkat
kepadatan penduduknya tinggi;

A-161
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
2. Jalan yang memiliki rute angkutan umum yang
tetap;
3. Daerah yang memiliki aktifitas kontinyu yang
tinggi, seperti misalnya jalan-jalan dipasar dan pusat
perkotaaan;
4. Lokasi yang memiliki kebutuhan/permintaan
yang tinggi dengan periode yang pendek, seperti
misalnya stasiun-stasiun bis dan kereta api, sekolah,
rumah sakit, lapangan olah raga; dan
5. Lokasi yang mempunyai permintaan yang
tinggi untuk hari-hari tertentu, misalnya
lapangan/gelanggang olah raga, masjid.
Selain itu dengan adanya trotoar juga sering membawa
dampak yang negative, yaitu timbulnya PKL, parkir liar Gambar 2.4
maupun kegiatan lain yang menyalah gunakan fungsi Ruas Jl. Bukit Darmo Raya Tidak Tersedia Trotoar
dari trotoar. Hal ini perlu ditinjau lebih lanjut agar
trotoar berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan adanya
rencana Pembangunan Hotel Rich Palace keberadaan
trotoar sangat diperlukan karena ditinjau dari fungsi
bangunan, nantinya dengan dioperasikannya Hotel Rich
Palace tentu banyak dijumpai pejalan kaki. Pada saat ini
ketersediaan fasilitas pejalan kaki dalam hal ini trotoar
pada sekitar wilayah studi yang ditinjau adalah sebagai
berikut.
1. Ruas Jl. Mayjen Sungkono : Tersedia
2. Ruas Jl. Kupang Indah Raya :
Tidak Tersedia
3. Akses Jalan TOL Surabaya-Gempol :
Tersedia
4. Ruas Jl. HR Muhammad : Tersedia & Tidak
Tersedia Gambar 2.5
5. Ruas Jl. Darmo Baru Barat : Tidak Ruas Jl. HR Muhammad Tersedia Trotoar
Tersedia
6. Ruas Jl. Bukit Darmo Raya :
Tidak Tersedia
7. Ruas Jl. Darmo Permai Timur :
Tidak Tersedia
8. Ruas Jl. Putat Gede Timur : Tidak
Tersedia
9. Ruas Jl. Darmo Permai I : Tidak
Tersedia
10. Ruas Jl. Darmo Permai Selatan :
Tersedia
11. Ruas Jl. Darmo Permai II : Tersedia
12. Ruas Jl. Bukit Darmo Boulevard :
Tersedia

Gambar 2.6
Ruas Jl. HR Muhammad Tidak Tersedia Trotoar

2.2.5. Rambu Lalu Lintas


Secara umum Pengertian rambu-rambu adalah
salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu
yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau
perpaduan diantaranya, yang digunakan untuk
memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk
bagi pemakai jalan.
Berdasarkan jenis pesan yang disampaikan, rambu lalu
lintas dapat dikelompokkan menjadi rambu-rambu
sebagai berikut :
Gambar 2.3 1. Rambu peringatan adalah rambu yang
Ruas Jl. Darmo Permai 1 Tidak Tersedia Trotoar memperingatkan adanya bahaya agar para pengemudi
berhati-hati dalam menjalankan kendaraannya.

A-162 ISBN : 978-979-18342-3-0


Misalnya: Rambu yang menunjukkan adanya lintasan
kereta api, atau adanya simpangan berbahaya bagi
para pengemudi;
2. Rambu petunjuk dalah rambu yang memberikan
petunjuk atau keterangan kepada pengemudi atau
pemakai jalan lainnya, tentang arah yang harus
ditempuh atau letak kota yang akan dituju lengkap
dengan nama dan arah letak itu berada; dan
3. Rambu larangan dan perintah adalah rambu ini
untuk melarang/memerintah semua jenis lalu lintas
tertentu untuk memakai jalan, jurusan atau tempat-
tempat tertentu. Misalnya:
a. Rambu dilarang berhenti;
b. Kendaraan harus lewat jalur tertentu;
dan Gambar 2.8
Rambu Lalu Lintas Bundaran Satelit
c. Semua kendaraan dilarang lewat.
Menurut cara pemasangan dan sifat pesan yang akan
2.3. ASAL DAN TUJUAN PERJALANAN
disampaikan maka secara garis besar sistem perambuan
Asal dan tujuan perjalanan dilihat dari pola
dapat dikelompokkan atas:
pergerakan lalu lintas pada jaringan jalan yang
1. Rambu tetap; dan
menghubungkan zona - zona Lalu lintas di sekitar lokasi
2. Rambu tidak tetap.
Royal Square . Dalam hal ini wilayah kajian dibagi
Yang dimaksud dengan rambu tetap adalah semua jenis
menjadi 4 (empat) zona lalu lintas, yaitu :
rambu yang ditetapkan menurut Surat Keputusan
Zona 1 adalah pergerakan lalu lintas asal dan tujuan
Menteri Perhubungan yang dipasang secara tetap,
dari dan ke wilayah-wilayah yang berkemungkinan
sedangkan rambu tidak tetap adalah rambu yang
melewati Jl. Mayjen Sungkono;
dipasang dan berlaku hanya beberapa waktu, dapat
ditempatkan sewaktu - waktu dan dapat dipindah - Zona 2 adalah pergerakan lalu lintas asal dan tujuan
pindahkan. dari dan ke wilayah-wilayah yang berkemungkinan
Rambu rambu lalu lintas yang sudah ada sudah cukup melewati Jl. Kupang Indah Raya;
baik tetapi penerapan atas hal diatas sangat kurang
Zona 3 adalah pergerakan lalu lintas asal dan tujuan
(banyak yang melanggar rambu lalu lintas). Hal ini perlu
dari dan ke wilayah-wilayah yang berkemungkinan
diperhatikan dengan seksama karena pada umumnya
melewati Akses Jalan TOL Surabaya-Gempol;
perilaku masyarakat yang kurang mematuhi rambu
rambu lalu lintas sehingga kemacetan yang terjadi sering Zona 4 adalah pergerakan lalu lintas asal dan tujuan
terjadi karena masalah ini. Adapun rambu rambu yang dari dan ke wilayah-wilayah yang berkemungkinan
ada di sekitar Wilayah Studi adalah sebagai berikut: melewati Jl. Darmo Baru Barat;
1. Rambu larangan parkir;
2. Rambu petunjuk mengikuti lajur yang wajib Zona 5 adalah pergerakan lalu lintas asal dan tujuan
dilewati; dari dan ke wilayah-wilayah yang berkemungkinan
3. Dan lain-lain melewati Jl. Bukit Darmo Raya;
Dengan adanya pembangunan Hotel Rich Palace yang Zona 6 adalah pergerakan lalu lintas asal dan tujuan
mana mempunyai fungsi sebagai tempat dari dan ke wilayah-wilayah yang berkemungkinan
penginapan/hunian, maka perubahan atau penambahan melewati Jl. Darmo Permai Timur;
rambu rambu lalu lintas perlu ditinjau lebih lanjut.
Untuk prediksi perubahan atau penambahan rambu Zona 7 adalah pergerakan lalu lintas asal dan tujuan
rambu lalu lintas akan dijelaskan pada Dokumen dari dan ke wilayah-wilayah yang berkemungkinan
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas. Rambu rambu melewati Jl. Darmo Permai I;
lalu lintas yang tersedia di sekitar wilayah studi pada Zona 8 adalah pergerakan lalu lintas asal dan tujuan
saat ini dapat dilihat pada gambar dokumentasi berikut. dari dan ke wilayah-wilayah yang berkemungkinan
melewati Jl. Darmo Permai II;
Zona 9 adalah pergerakan lalu lintas asal dan tujuan
dari dan ke wilayah-wilayah yang berkemungkinan
melewati Jl. Darmo Permai Selatan; dan
Zona 10 adalah pergerakan lalu lintas asal dan tujuan
dari dan ke wilayah-wilayah yang berkemungkinan
melewati Jl. Bukit Darmo Boulevard;

Gambar 2.7
Rambu Lalu Lintas Ruas Jl. HR Muhammad

A-163
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
Pembagian zona studi dapat dilihat pada gambar 2.9. kepada responden atau pencatatan plat nomor kendaraan
yang melintas di titik survey.
Kelompok Survey Inventarisasi meliputi
survey-survey Inventarisasi Jaringan Jalan (Road and
Traffic Control Devices Inventories), Inventarisasi
Geometrik Persimpangan (Junction Geometric
Inventory), serta Inventarisasi Pengaturan Sinyal (Signal
Plan Inventory). Untuk survey Pencacahan Lalu Lintas
meliputi Survey Pencacahan Lalu Lintas Membelok
(Classified Turning Movement Count). Sedangkan untuk
kelompok Survey Tarikan Perjalanan dilakukan dengan
menghitung jumlah keluar masuk pengunjung dalam
satuan orang/jam maupun kendaraan/jam pada gedung
pembanding. Dan untuk kelompok Survey Asal dan
Tujuan Perjalanan dilakukan dengan melakukan
pencatatan plat nomor kendaraan untuk mengetahui
kemungkinan lokasi - lokasi yang merupakan
pembangkit perjalanan yang melakukan perjalanan
menuju Pembangunan Hotel Rich Palace.

Gambar 2.9
Asal Tujuan Perjalanan Antar Zona Yang Ditinjau Model
Bangkitan
METODOLOGI Pengump
3.1. UMUM ulan Data Model
Sekunder Penyebaran
Pada pekerjaan ini, konsultan menimbang perlunya menyusun
metodologi studi. Metodologi ini diharapkan mampu Model
digunakan untuk memadukan seluruh proses pekerjaan Penetapa
n Daerah Pemilihan
secara sistematis dengan tujuan tercapainya sasaran dan
tujuan studi. Dampak Model
Pendekatan studi yang dipergunakan konsultan berturut - Pembang Pembebanan
turut adalah metoda pengumpulan data, metodologi unan Model Survey-
analisis pemodelan transportasi, serta metode Jaringan Survey Validasi
Primer Model
pendekatan mikro analisis kinerja sistem transportasi.

3.2. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN Model


Jaringan
DATA Jalan (Base
3.2.1. Pengumpulan Data Sekunder
Tahap awal dari pekerjaan ini ialah mengumpulkan data
sekunder berupa data resume usulan Pembangunan Hotel
Rich Palace, data jaringan jalan, data tata guna lahan Gambar. 3.1
sekitar, serta tingkat bangkitan perjalanan dari tataguna
lahan serupa dengan yang diusulkan untuk daerah
Surabaya. Pola Pikir Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data tersebut dipergunakan untuk menentukan wilayah Secara garis besar, jenis dan metode survey
kajian atau daerah dampak, membangun model jaringan selengkapnya disajikan pada Tabel 3.1. berikut:
jalan serta menentukan langkah kerja lebih lanjut dalam
rangka survey-survey lalu lintas primer.

3.2.2. Survey-Survey Primer


Survey yang dilakukan pada kegiatan Studi
Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Hotel Rich
Palace ini meliputi kelompok survey Inventarisasi
(Inventory Survey), kelompok survey Pencacahan Lalu
Lintas (Traffic Counting Survey), dan kelompok survey
Tarikan Perjalanan (Trips Attraction Survey), serta
kelompok survey Asal Tujuan Perjalanan (Origin
Destination Survey). Kemudian metode yang digunakan
pada survey yang dilakukan tersebut yaitu dengan
penghitungan, pengukuran (walking measures/whell-
meter), pencatatan secara manual, dan wawancara

A-164 ISBN : 978-979-18342-3-0


c. Menguji coba pengisian formulir survey.
Jenis Lama
No Metoda Survey 3. Metoda Survey
Survey Waktu
a. Survey Inventarisasi Jalan (Roadway
1 2 3 4 Inventory)
1. Inventory Surveys Survey ini dimaksudkan untuk mendapatkan data
a. R Pengukuran dan 1 hari inventarisasi tentang elemen penampang melintang jalan,
oadwa penca-tatan kondisi pengaturan lalu lintasnya, dan tata guna lahan pinggir
y maupun dimensi jalan. Dari data inventarisasi ini selanjutnya akan ditaksir
Inventr geometrik jalan kapasitas ruas jalan serta pola pengaturan lalu lintasnya.
ory
b. In Pengukuran dan 1 hari Metoda yang dipergunakan di dalam survey ini
tersecti penca-tatan kondisi ialah dengan melakukan pengukuran dan pencatatan di
on maupun dimensi dalam sketsa peta lokasi yang sudah disediakan.
Invent geometrik Pengukuran elemen penampang melintang dilakukan
ory persimpangan tiap 25 meter. Alat bantu ukur yang dipergunakan adalah
2. Traffic Counting Surveys walking measures/wheel meter.
Classified Penghitungan 8 jam b. Survey Inventarisasi Geometrik Persimpangan
Turning manual dan selama 1 (Junction Inventory)
Movement pencatatan secara hari Survey ini dimaksudkan untuk mendapatkan data
Count komulatif (Antara inventarisasi tentang properti geometrik persimpangan
Selasa- dan pengaturan lalu lintasnya serta tata guna lahan di
Kamis) sekitar lokasi persimpangan. Berdasarkan data
Dan 8 jam inventarisasi ini selanjutnya dapat ditaksir arus jenuh dari
selama 1 tiap pendekat (lengan simpang) serta pola pengaturan lalu
hari pada lintasnya.
hari Metoda yang dipergunakan di dalam survey ini
(Antara ialah dengan melakukan pengukuran dan pencatatan di
Sabtu- dalam sketsa peta lokasi yang sudah disediakan. Alat
Minggu) bantu ukur yang dipergunakan adalah roll meter/wheel
3. Trip Attraction Survey meter.
I. LICENS Pencatatan nomor 8 jam c. Survey Pencacahan Lalu Lintas Persimpangan
E PLAT plat kendaraan di (Classified Turning Movement Counting)
SURVEY titik-titik lokasi Survey pencacahan lalu lintas persimpangan
survey dilakukan untuk mendapatkan data volume gerakan
II. TRIP Pencatatan 8 jam membelok, distribusi gerakan lalu lintas, dan volume
ATTRACTI kendaraan keluar (membelok) jam perencanaan.
ON masuk di gedung Pencacahan lalu lintas dilakukan terpisah untuk
SURVEY pembanding masing-masing lengan dan arah lalu lintas. Untuk
mendapatkan variasi volume dalam sehari telah
Tabel 3.1. Jenis dan Metoda Survey Pekerjaan dilaksanakan survey pada hari kerja (antara selasa
Analisis Dampak Lalu Lintas Pembangunan Hotel Rich kamis) selama 8 jam dan pada hari libur (antara sabtu
Palace minggu) selama 8 jam. Mengacu pada MKJI
(Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997 untuk jalan
3.2.3. Pelaksanaan Survey perkotaan maka di dalam survey ini kendaraan
Dalam proses pelaksanaan survey yang dilakukan pada dikelompokkan ke dalam 4 kelas sebagai berikut:
kegiatan Studi Analisis Dampak Lalu Lintas 1. LV (Light Vehicle) Kendaraan Ringan
Pembangunan Hotel Rich Palace meliputi beberapa Kendaraan bermotor ber as dua dengan 4 roda dan
tahap sebagai berikut : dengan jarak as 2,0-3,0 m (meliputi: mobil penumpang,
1. Persiapan Survey oplet, mikrobis, pick-up dan truk kecil sesuai sistim
Pada tahap kegiatan pelaksanaan survey lapangan klasifikasi Bina Marga).
diawali dengan persiapan yang meliputi penyiapan 2. HV (Heavy Vehicle) Kendaraan Berat
alat alat survey, pelatihan tenaga surveyor, Kendaraan bermotor dengan lebih dari 4 roda (meliputi
penetapan lokasi definitif titik-titik survey, dan bis, truk 2 as, truk 3 as dan truk kombinasi sesuai sistim
alokasi waktu serta pembagian titik bagi surveyor. klasifikasi Bina Marga).
2. Survey Pendahuluan 3. MC (Motor Cycle) Sepeda Motor
Sebelum tahap survey lapangan dilaksanakan, Kendaraan bermotor dengan 2 atau 3 roda (meliputi
terlebih dahulu dilakukan peninjauan lapangan dan sepeda motor dan kendaraan roda 3 sesuai sistim
survey pendahuluan. Maksud dilaksanakannya klasifikasi Bina Marga).
survey pendahuluan ini ialah untuk : 4. UM (Un Motorize) Kendaraan Tak
a. Menyiapkan perlengkapan survey, yang Bermotor
mencakup peta lokasi, peralatan survey dan Kendaraan dengan roda yang digerakkan oleh
formulir survey. orang atau hewan (meliputi : sepeda, becak, kereta
b. Mempelajari peta lokasi dan cara pengisian kuda, dan kereta dorong sesuai sistim klasitikasi Bina
formulir survey. Marga). Catatan: Dalam manual ini kendaraan tak

A-165
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
bermotor tidak dianggap sebagai bagian dari arus lalu
lintas tetapi sebagai unsur hambatan samping.
d. Survey Asal Tujuan Perjalanan (Origin Tata Guna
Destination Survey) Lahan
 Surveyor melakukan wawancara
kepada pengguna jalan di titik survey yang
ditentukan. Apabila pada titik survey tersebut
sangat sulit untuk dilakukan survey Tarikan Lalu
wawancara mengingat kondisi lalu lintas yang Lintas
padat maka survey asal tujuan perjalanan (Trip Attraction)
dapat dilakukan dengan cara pencatatan plat
nomor kendaraan, sebagaimana dijelaskan
pada opsi berikut. Sebaran Lalu
 Surveyor melakukan pencatatan plat lintas
nomor kendaraan pada lokasi yang di (Trip
tentukan, hal ini dilakukan untuk menangkap Distribution)
pergerakan yang terjadi di sekitar
Pembangunan Hotel Rich Palace Surabaya. Pembebanan
e. Survey Tarikan Perjalanan (Trip Attraction Lalu Lintas
Survey) Sekitar Lokasi
 Surveyor melakukan survey (Trip
kedatangan dan keluarnya kendaraan pada
gedung pembanding, dalam hal ini dilakukan
pada gedung Sommerset Raya Kupang Indah.
Dipilih pembanding gedung tersebut karena
mempertimbangkan dari fungsi atau aktifitas
gedung hampir serupa dengan rencana Lalu Lintas
pembangunan gedung Hotel Rich Palace dan Dasar
selain itu lokasinya berdekatan. (Base-Traffic)

3.3. PENGEMBANGAN MODEL Pembebanan Kombinasi


Dalam melakukan analisis transportasi Akses Lalu Lintas
digunakan beberapa model perhitungan, tergantung pada Internal Lokasi dan
ketersediaan data yang akan dipergunakan dalam Lokasi Non Lokasi
perangkat lunak (Software). Model transportasi ini akan
memberikan suatu gambaran lalu lintas pada daerah
yang di studi.
Pendekatan makro dimulai dengan penaksiran intensitas Analisis Analisis
tata guna lahan Pembangunan Hotel Rich Palace yang Kinerja Lalu Kinerja Lalu
didapatkan dari pengembang Hotel Rich Palace. Dari Lintas Lintas
data tersebut selanjutnya diestimasi bangkitan Internal
Eksternal
perjalanan, distribusi perjalanan, pemilihan moda dan Lokasi
Lokasi
pembebanan lalu lintas baik pada jalan - jalan di sekitar
lokasi maupun pada akses keluar - masuk lokasi.
Pembebanan perjalanan di sekitar lokasi ditambahkan
dengan lalu lintas dasar (base-traffic) untuk Pemilihan Pemilihan
mendapatkan beban yang nyata pada daerah pengaruh Alternatif Alternatif
dengan dibangunnya Hotel Rich Palace Penanganan Penanganan
Dampak Dampak Lalu
Lalu Lintas Lintas
Internal Eksternal

Kebutuhan Kebutuhan
Pengaturan Pengaturan
Akses & & Fasilitas
Fasilitas Transportasi
Internal Eksternal
Lokasi Lokasi

Gambar 3.2
Pola Pikir Pemodelan Analisis Dampak Lalu Lintas

A-166 ISBN : 978-979-18342-3-0


Tahapan pemodelan sebagai berikut : Analisis yang dilakukan terdiri dari analisis jaringan
jalan eksternal lokasi dan analisis internal lokasi.
a. Perkiraan Bangkitan Perjalanan
(Trip Attraction) Kajian eksternal lokasi meliputi kajian terhadap
Tahap awal dari tahapan proses usulan perbaikan geometrik serta pengendalian
pemodelan (modelling) ini adalah persimpangan, penanganan ruas jalan, penyediaan
bangkitan perjalanan (Trip Generation) fasilitas angkutan umum, serta penyediaan fasilitas
yang di dalam hal ini sesuai dengan pejalan kaki. Sedangkan analisis internal lokasi
kategori tata guna lahan daerah hunian ditekankan pada kajian usulan akses keluar-masuk serta
dipergunakan konsep tarikan perjalanan parkir.
(Trip Attraction).
Dengan mengambil asumsi adanya 3.6. REKOMENDASI
keterkaitan antara intensitas tata guna Rekomendasi terhadap alternatif penanganan dampak
lahan dengan jumlah perjalanan keluar terbaik yang disampaikan dengan dilengkapi rencana
masuk lokasi, maka dapat ditentukan teknik manajemen lalu lintas yang direkomendasikan.
hubungan matematis yang
menggambarkan tingkat tarikan
perjalanan ke lokasi tersebut.
4. PEMBAHASAN
b. Distribusi Perjalanan (Trip
4.1. BANGKITAN PERJALANAN
Distribution)
Trip Distribution pada intinya adalah
Setelah terbangun dan dioperasikannya Hotel
tahapan untuk mendapatkan matriks asal -
Rich Palace yang berfungsi sebagai kegiatan
tujuan (O-D Matrix, Origin-Destination
perdagangan maka akan menimbulkan tarikan maupun
Matrix) yang akan digunakan dalam
bangkitan kendaraan. Dengan munculnya bangkitan
proses selanjutnya.
perjalanan tersebut tentunya volume lalu lintas yang ada
Dasar distribusi yang digunakan adalah
saat ini akan bertambah dan selanjutnya menjadi beban
dengan proses skim, yaitu berupa
lalu lintas tambahan pada persimpangan maupun ruas
penentuan minimum path jarak tempuh
jalan disekitar wilayah studi.
perjalanan proporsional terhadap
Model atau teknik asumsi yang digunakan sebagai
intensitas tata guna lahan daerah pengaruh
penentu besarnya bangkitan dari Hotel Rich Palace
kegiatan.
adalah dengan metode perbandingan dari Gedung
c. Pembebanan Perjalanan
Somerset yang berlokasi di Jl. Raya Kupang Indah
(Trip/Traffic Assignment)
sebagai asumsi kegiatan apartemen yang mana saat ini
Tahapan terakhir adalah Trip/Traffic
sudah beroperasi,
Assignment. Tahapan ini menggunakan
Berikut ini adalah ringkasan data maksimum
perangkat lunak paket program KAJI.
kendaraan masuk dan keluar pada gedung Somerset di Jl.
Tahapan ini akan menghasilkan indikator
Raya Kupang Indah, Surabaya :
kinerja lalu lintas yang meliputi derajat
kejenuhan, tundaan dan panjang antrian Puncak pagi kendaraan masuk sebesar 37 smp/jam
serta volume kendaraan di tiap ruas jalan (pukul 07:15 s/d 08:15) dan kendaraan keluar
yang kemudian divalidasi dengan volume sebesar 96 smp/jam (pukul 06:45 s/d 07:45);
lalu lintas hasil survey. Puncak siang kendaraan masuk sebesar 24 smp/jam
(pukul 12:45 s/d 13:45) dan kendaraan keluar
3.4. ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN sebesar 16 smp/jam (pukul 13:00 s/d 14:00); dan
PERSIMPANGAN Puncak pagi kendaraan masuk sebesar 52 smp/jam
Untuk dapat mengetahui dan memahami (pukul 17:15 s/d 18:15) dan kendaraan keluar
permasalahan transportasi dan lalu lintas pada daerah sebesar 36 smp/jam (pukul 17:45 s/d 18:45).
studi, pada tahap lanjutan, konsultan akan melakukan Nama Gedu ng Ju mlah Un it Bangkitan Perjalanan
analisis kinerja jaringan jalan baik tanpa pembangunan
Hotel Rich Palace Surabaya maupun dengan Somerset 135 Unit 96 smp/jam = 0.711 (smp/jam)/unit
pembangunan Hotel Rich Palace Surabaya. Analisis Hotel The Vasa 301 Unit 214 smp/jam
kinerja jaringan yang dilakukan oleh konsultan disini Hotel Rich Palace 206 Unit 146 smp/jam
terdiri atas analisis kinerja ruas jalan dan kinerja
simpang untuk daerah eksternal dan analisis antrian pada Total Bangkitan 360 smp/jam
jalan akses. Oleh karena itu dalam analisis kinerja
jaringan eksisting ini, parameter yang digunakan antara Tahap selanjutnya untuk mengetahui besarnya
lain adalah nisbah volume-kapasitas (V/C ratio), derajat perkiraan kendaraan yang masuk dan keluar Hotel Rich
kejenuhan (degree of saturation), panjang antrian Palace maka jumlah kendaraan masuk dan keluar dari
(queue), dan besar hambatan (delay). Somerset tersebut di olah menjadi bangkitan per satuan
unit (per kamar). Selain Hotel Rich Palace di sekitar
lokasi studi (Jl. HR Muhammad) juga terdapat rencana
3.5. ANALISIS PENANGANAN DAMPAK pembangunan baru yang berfungsi sebagai hotel, yaitu
Tahapan analisis penanganan dampak ialah rencana pembanguan Hotel Rich Palace. Mengacu pada
tahapan di mana skema yang diusulkan dikaji ke-efektif- hal tersebut maka jumlah bangkitan perjalanan yang di
annya dengan parameter mikro rekayasa lalu lintas. perhitungkan adalah bangkitan akibat dari pembangunan

A-167
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
2 (dua) pusat kegiatan tersebut. Analisa perhitungan 4.5. TINGKAT PELAYANAN DI LOKASI KRITIS
bangkitan perjalanan disajikan pada tabel berikut.
Pada tabel diatas menunjukkan besarnya jumlah berikut ini, tingkat pelayanan yang jelek (E atau F)
bangkitan perjalanan setelah Hotel The Vasa dan Hotel dipengeruhi oleh beberapa faktor yang salah
Rich Palace dioperasikan. Tahapan dari analisa satunya ditandai dengan harga DS 1. Oleh karena
selanjutnya adalah mendistribusikan jumlah bangkitan itu dalam analisa perbaikan diusahakan agar
perjalanan pada jaringan jalan sekitar wilayah studi mempunyai nilai DS < 1. Berikut adalah tabel
berdasarkan proporsi volume lalu lintas yang ada pada untuk menentukan tingkat pelayanan berdasarkan
saat ini atau kondisi eksisting. nilai DS.

4.2. DISTRIBUSI PERJALANAN


Distribusi perjalanan (Trip Distribution) berkaitan
dengan distribusi jumlah perjalanan (trip) antara Tingkat
Pelayanan Karekteristik Batas Lingkup V/C
satu zona dengan zona lain (O-D Matrice, Origin-
Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi
Destination Matrice). Trip Distribution pada A
dapat memilih kecepatan yang diinginkan tanpa hambatan
0,00 0,20
intinya adalah tahapan untuk mendapatkan prediksi
Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh
matriks asal-tujuan di tahun tahun mendatang B kondisi lalu lintas, pengemudi memiliki kebebasan yang 0,20 0,44
cukup untuk memilih kecepatan
yang mana akan digunakan dalam proses
selanjutnya. C Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan
dikendalikan, pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan
0,45 0,74
Prediksi dilakukan untuk periode 2 (dua) tahun
yang akan datang atau tepatnya pada tahun 2012 D Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan,
V/C masih dapat ditolerir 0,75 0,84
dan 5 (lima) tahun setelah 2012 yaitu tahun 2017.
Volume lalu lintas mendekati / berada pada kapasitas, arus
Prediksi tahun 2012 diasumsikan sebagai lama E
tidak stabil, kecepatan terkadang terhenti
0,85 1,00

waktu pembangunan/masa konstruksi dari


Arus yang dipaksakan atau macet, kecepatan rendah, volume
pembangunan gedung Hotel The Vasa dan Hotel F diatas kapasitas, antrian panjang dan terjadi hambatan > 1,00
hambatan besar
Rich Palace tersebut adalah selama kurang lebih 2
(dua) tahun, prediksi tahun 2017 adalah masa Karakteristik Tingkat Pelayanan (Level of Service LOS)
waktu dimana Hotel Rich Palace sudah mulai Berdasarkan V/C Rasio atau DS
beroperasi. Selain itu prediksi juga dilakukan Dari data V/C Rasio atau Derajat Kejenuhan (DS) pada
dengan melakukan peramalan terhadap volume lalu masing masing ruas jalan kondisi dengan
lintas yang terjadi, yaitu dengan cara melakukan pembangunan kawasan sebagaimana pada tabel diatas
analisa terhadap pertumbuhan lalu lintas di Kota selanjutnya dapat diketahui Tingkat Pelayanan dari
Surabaya pada umumnya. masing masing ruas jalan tersebut
4.3. VOLUME LALU LINTAS JAM PUNCAK
5.1. PERMASALAHAN POKOK
Setelah mengetahui besaran dari pertumbuhan lalu Pembangunan tempat penginapan di Kota
lintas pertahun dan besarnya bangkitan perjalanan Surabaya seperti misalnya Hotel Rich Palace sangat
akibat suatu pusat kegiatan baru maka kemudian membantu menurunkan angka pengangguran terutama di
selanjutnya untuk prediksi asal tujuan perjalanan Kota Surabaya, akan tetapi pembangunan tersebut juga
antar zona 2 (dua) tahun yang akan datang (tahun dapat membawa dampak - dampak yang negatif dalam
2012) dengan pembangunan kawasan pada sekitar hal ini dari segi transportasi khususnya lalu lintas.
wilayah studi. Dengan data matrik asal dan tujuan
perjalanan antar zona selanjutnya dilakukan analisa Setelah melakukan survey pada sekitar
kinerja lalu lintas wilayah studi dan mempertimbangkan hasil analisa maka
akar permasalahan pokok yang terjadi dan
4.4. ANALISIS V/C DI LOKASI KRITIS dimungkinkan akan terjadi setelah adanya Hotel Rich
Dengan menggunakan media komputer Palace dapat diuraikan sebagai berikut :
untuk melakukan running program CONTRAM 8 1. Munculnya parkir di luar gedung yang
maka diperoleh hasil pembebanan lalu lintas untuk menggunakan lebar manfaat jalan sebagai
kondisi dengan pembangunan kawasan. Berikut tempat parkir (on street parking) di sekitar
adalah ringkasan hasil eksekusi CONTRAM 8, wilayah studi khususnya di ruas jalan
yaitu kinerja lalu lintas dengan pembangunan menuju Hotel Rich Palace, jika parkir yang
kawasan, setelah adanya pengaruh aktifitas dari disediakan oleh Hotel Rich Palace tidak
rencana pembangunan Hotel Rich Palace dan Hotel mencukupi atau kendaraan penghuni
The Vasa. maupun pengunjung tidak tertampung di
Pada analisa kondisi eksisting (tahun 2010) dalam gedung Hotel Rich Palace;
hampir pada semua jam puncak persimpangan dan
bundaran mempunyai nilai V/C Rasio berada di 2. Menimbulkan antrian kendaraan pada ruas
atas nilai V/C Rasio yang disyaratkan untuk jalan jalan menuju akses masuk Hotel Rich Palace
perkotaan (V/C Rasio 0,85) bahkan ada yang yaitu tepatnya pada ruas Jl. HR Muhammad;
melampaui jauh melebihi V/C Rasio yang 3. Kondisi arus lalu lintas sekitar Hotel Rich
disyaratkan (V/C Rasio 2,00). Palace sebagian sudah mendekati titik jenuh
bahkan ada yang sudah melampaui,

A-168 ISBN : 978-979-18342-3-0


khususnya pada periode prediksi tahun 2012 6. KESIMPULAN
dan 2017. Artinya besarnya pertumbuhan
volume kendaraan yang tinggi tidak Berdasarkan beberapa hasil analisa yang seperti
sebanding dengan besarnya kapasitas jalan dijelaskan pada bab sebelumnya maka pada bab ini akan
maupun persimpangan yang ada; menerangkan mengenai ringkasan atau kesimpulan dari
hasil analisa tersebut, adapun beberapa point yang
4. Hampir seluruh ruas maupun persimpangan menjadi kesimpulan adalah sebagai berikut :
jalan di Kota Surabaya tidak tersedia lahan
yang cukup untuk dilakukan pelebaran
1. Hotel Rich Palace diperuntukan sebagai jasa
penginapan. Hotel Rich Palace berdiri diatas
perkerasan jalan, sehingga untuk melakukan
bekas bangunan pemukiman dengan luas lahan
pelebaran sangat sulit karena memerlukan
3.216,40 m dengan perincian sebagai berikut
dana yang sangat besar dan waktu yang
:
relative cukup lama;
 Luas Tanah : 3.216,40
5. Meningkatnya volume kendaraan pada m
sekitar wilayah studi yang cukup tinggi
 Terpotong GS : 263,90 m
memicu terjadinya peningkatan derajat
kejenuhan (V/C Rasio) pada ruas jalan  Sisa : 2.997,50
maupun persimpangan sedangkan kondisi m
geometrik pada ruas jalan maupun
persimpangan tidak mengalami perubahan, 2. Hotel Rich Palace menyediakan tempat parkir di
sehingga dengan terjadinya peningkatan dalam gedung sejumlah 134 SRP R4 dan 110
volume kendaraan tersebut mengakibatkan SRP R2.
kapasitas jalan menjadi berkurang pada V/C Rasio atau Derajat Kejenuhan pada ruas jalan di
masing masing ruas jalan maupun sekitar wilayah studi tanpa pengembangan kawasan dapat
persimpangan dan selanjutnya di lihat sebagaimana tabel 6.1 untuk hari selasa dan 6.2
berkemungkinan besar berdampak terhadap untuk hari minggu
terjadinya kemacetan.
3. Permasalahan pokok dimungkinkan akan terjadi
6. Tidak menutup kemungkinan nantinya setelah adanya Hotel Rich Palace dapat diuraikan
pengguna jasa Hotel Rich Palace ada yang sebagai berikut :
berjalan kaki, hal tersebut akan menganggu
Munculnya parkir di luar gedung yang
arus lalu lintas jika tidak disediakan adanya
menggunakan lebar manfaat jalan sebagai
fasilitas atau sarana bagi pejalan kaki;
tempat parkir (on street parking) di sekitar
7. Timbulnya angkutan umum yang mangkal / wilayah studi khususnya di ruas jalan menuju
ngetem (berhenti untuk menurunkan Hotel Rich Palace, jika parkir yang disediakan
maupun menaikkan penumpang) didepan oleh Hotel Rich Palace tidak mencukupi atau
Hotel Rich Palace atau tepatnya pada ruas kendaraan penghuni maupun pengunjung tidak
Jl. HR Muhammad; dan tertampung di dalam gedung Hotel Rich Palace;
8. Timbulnya pedagang Kaki Lima (PKL) di Menimbulkan antrian kendaraan pada ruas jalan
kawasan sekitar Hotel Rich Palace. menuju akses masuk Hotel Rich Palace yaitu
5.2. KONSEP PEMECAHAN MASALAH tepatnya pada ruas Jl. HR Muhammad;

Kondisi arus lalu lintas sekitar Hotel Rich


Konsep pemecahan masalah atau usulan Palace sebagian sudah mendekati titik jenuh
perbaikan yaitu berupa alternatif perbaikan bahkan ada yang sudah melampaui, khususnya
yang diusulkan untuk mengatasi masalah pada periode prediksi tahun 2012 dan 2017.
yang diperkirakan timbul akibat Artinya besarnya pertumbuhan volume
dibangunnya Hotel Rich Palace. adapun kendaraan yang tinggi tidak sebanding dengan
konsep pemecahan masalah yang diusulkan besarnya kapasitas jalan maupun persimpangan
adalah sebagai berikut : yang ada;
1. Di dalam kawasan Hotel Rich Palace; Hampir seluruh ruas maupun persimpangan
2. Di luar kawasan Hotel Rich Palace; dan jalan di Kota Surabaya tidak tersedia lahan
yang cukup untuk dilakukan pelebaran
3. Di wilayah sekitar Hotel Rich Palace; perkerasan jalan, sehingga untuk melakukan
pelebaran sangat sulit karena memerlukan dana
yang sangat besar dan waktu yang relative
cukup lama;

Meningkatnya volume kendaraan pada sekitar


wilayah studi yang cukup tinggi memicu
terjadinya peningkatan derajat kejenuhan (V/C
Rasio) pada ruas jalan maupun persimpangan
sedangkan kondisi geometrik pada ruas jalan

A-169
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011
maupun persimpangan tidak mengalami 5. Rekomendasi Rekayasa Lalu Lintas Hotel Rich
perubahan, sehingga dengan terjadinya Palace :
peningkatan volume kendaraan tersebut Penyediaan akses (pintu) keluar dan masuk
mengakibatkan kapasitas jalan menjadi dengan rencana sebagai berikut:
berkurang pada masing masing ruas jalan
maupun persimpangan dan selanjutnya  Pintu 1 yaitu pintu yang digunakan untuk
berkemungkinan besar berdampak terhadap akses masuk kendaraan roda empat (R4)
terjadinya kemacetan. dan roda dua (R2) diletakkan pada posisi
sebelah timur tapak bangunan dengan
Tidak menutup kemungkinan nantinya lebar 6 meter;
pengguna jasa Hotel Rich Palace ada yang  Pintu 2 yaitu pintu yang digunakan untuk
berjalan kaki, hal tersebut akan menganggu arus akses keluar untuk kendaraan roda empat
lalu lintas jika tidak disediakan adanya fasilitas (R4) dan roda dua (R2) diletakkan pada
atau sarana bagi pejalan kaki; posisi sebelah barat tapak bangunan
dengan lebar 4 meter.
Timbulnya angkutan umum yang mangkal /
ngetem (berhenti untuk menurunkan maupun Pengaspalan bahu jalan di depan lokasi Hotel
menaikkan penumpang) didepan Hotel Rich Rich Palace dengan mutu aspal dan kelas jalan
Palace atau tepatnya pada ruas Jl. HR harus disamakan dengan ketentuan dari Dinas
Muhammad; dan Perhubungan dan Dinas PU Surabaya.

Timbulnya pedagang Kaki Lima (PKL) di Penyediaan tempat parkir bagi pengguna jasa
kawasan sekitar Hotel Rich Palace. penginapan beserta rambu rambu dan petunjuk
parkir;

4. Rekomendasi Manajemen Lalu Lintas Hotel Rich Pemasangan papan informasi pada bundaran
Palace : Satelit yang berisi informasi kondisi lalu lintas
pada ruas jalan HR Muhammad;
Akses kendaraan menuju dan meninggalkan
Hotel Rich Palace menggunakan sistem atau Penyediaan pangkalan taksi sebanyak minimal
satu arah (antara kendaraan masuk dan keluar 8 SRP di dalam persil Hotel Rich Palace;
terpisah) sehingga diharapkan tidak terjadi
konflik; Pengecatan marka jalan pada jalan di depan
persil Hotel Rich Palace;
Adanya peningkatan jalan pada ruas Jl. HR
Muhammad (depan lokasi Hotel Rich Palace) Pengadaan dan pemasangan warning light dan
berupa pengaspalan bahu jalan; rambu lalu lintas di luar kompleks yang terdiri
dari :
Hotel Rich Palace menyediakan fasilitas parkir
untuk pengguna jasa penginapan di dalam area  Rambu larangan masuk 2 bh
Hotel Rich Palace;  Rambu larangan berhenti : 2 bh
 Rambu larangan parkir : 2 bh
Pemberian informasi akan kondisi lalu lintas  Rambu petunjuk masuk kawasan : 2 bh
pada ruas jalan, agar pengguna jalan dapat  Rambu petunjuk keluar kawasan : 1 bh
memilih rute yang lebih lancar;  Warning light : 1 bh
6. Mendukung dan berpartisipasi dalam program
Penyediaan sarana angkutan umum (taksi) bagi perbaikan dari rekomendasi studi sebelumnya
penghuni dan pengunjung Hotel Rich Palace. (Andalalin Surabaya Hospital) , yaitu berupa
Penyediaan fasilitas pejalan kaki (trotoar) dan perbaikan pada persimpangan Jl. Darmo Permai
pembenahan fasilitas tempat penyeberangan Selatan Jl. HR Muhammad Jl. Darmo Permai II
orang pada tempat tertentu apabila nantinya Jl. Bukit Darmo Boulevard.
banyak dijumpai pejalan kaki yang
menyeberang;

Pemberian informasi kepada pengguna jalan


berupa rambu-rambu dan petunjuk di dalam
persil, dan di depan persil dan di sekitar persil;
dan

Pembenahan desain geometrik pada simpang


simpang di sekitar Hotel Rich Palace sebagai
upaya memperlancar arus kendaraan.

A-170 ISBN : 978-979-18342-3-0


A-171
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Prasarana Wilayah 2011

Anda mungkin juga menyukai