Anda di halaman 1dari 6

KONSEP PERSAINGAN USAHA

DALAM KONTEKS HUKUM


ISLAM

TUTON UNIV. TERBUKA


2017
Islam secara tegas melarang praktik monopoli. Praktik
monopoli menyebabkan rusaknya sistem pasar dan inefisiensi
dalam perekonomian, yang berarti melanggar sistem
perekonomian.
Norma larangan praktik monopoli telah secara tegas
disampaikan Rasulullah SAW, yaitu:
Barang siapa melakukan monopoli, maka dia adalah
pendosa

Sistem ekonomi islam harus berdasarkan prinsip-prinsip yang


menjamin terjadinya transaksi yang bebas dari unsur Maysir
(gambling), Gharar (uncertainty) dan riba.
PERILAKU (BEHAVIORAL) DAN SISTEM
PASAR
Larangan praktek monopoli dalam islam dilihat dari 2 aspek,
yaitu:
a. Larangan Praktik Monopoli dari sudut perilaku;
b. Larangan Praktik Monopoli dari sudut Struktur Pasar

Larangan Praktik Monopoli dari sudut perilaku, Islam sangat


menekankan setiap aktifitas kehidupan termasuk melakukan
usaha adalah bagian dari ibadah (harus didasari kejujuran,
transparasi, serta saling menghargai)

Struktur Pasar dalam Islam haruslah berdasarkan kerjasama dan


tolong menolong, bukan persaingan. Islam menegakkan sistem
pasar pada kondisi persaingan sempurna, yakni persaingan yang
mendasarkan atas penawaran dan permintaan tanpa intervensi
dari pihak manapun.
MONOPOLI ALAMIAH DAN MONOPOLI
NEGARA DALAM ISLAM
Pasar monopoli disebabkan penguasaan produksi oleh
pelaku usaha tidak memiliki pesaing karena kemampuannya
yang tidak mampu disaingi oleh perusahaan lain (Monopoli
Alamiah)

Islam melarang keras melakukan pemusatan produksi yang


akan menyebabkan keuntungan hanya diperoleh oleh
orang-orang tertentu saja.

Islam memperbolehkan intervensi pasar dengan melakukan


monopoly by law, peran negara dalam pendistribusian yang
menjadikan negara pada posisi untuk melindungi dan
memberikan hak dasar dalam hidup (Waliyul amri adh-
dhoururi bi syaukah)
INSTRUMEN HUKUM PERSAINGAN USAHA
DALAM ISLAM
Tindakan yang dapat menjadikan terjadinya praktik
monopoli dan persaingan usaha tidak sehat adalah
sesuatu yang dilarang.

Larangan ini dapat kita lihat dalam beberapa


instrumen Fiqh muamalah, seperti:
a.Larangan dalam penimbunan harta (ihtikar);
b.Larangan dalam menetapkan harta (tasir);
c.Larangan menutup informasi harga (talaqqi rubban);
d.Larangan menjual dibawah harga pasar;
e.Larangan terhada[ jual beli bersyarat (Ghaban
faahisy)
PENGAWASAN TINDAK MONOPOLI

Rasulullah SAW melakukan pengawasan pasar (Al-Muhtasib)


dengan cara melihat langsung mekanisme pasar di madinah dan
sekitarnya;
Rasulullah SAW membuat kebijakan dengan membuat lembaga
khusus yang menangani pengawasan pasar (wilayah al-hisbah).
Lembaga ini bertugas dan berwenang mengawasi sekaligus
menindak pelaku usaha yang berlaku curang dipasar.
Al-hisbah mempunyai 2 cakupan yaitu:
a. Al-hisbah terhadap kegiatan ekonomi; dan
b. Al-hisbah terhadap pasar.
Tujuan Al-Hisbah dalam kegiatan ekonomi:
a. Memastikan jalannya aturan kegiatan ekonomi;
b. Disyariatkannya kegiatan ekonomi;
c. Menyempurnakan pekerjaan;
d. Melawan penipuan.

Anda mungkin juga menyukai