Anda di halaman 1dari 9

MEKANISME

PASAR DALAM
ISLAM
• Pasar secara sederhana merupakan tempat
pertemuan antara penjual dan pembeli untuk
melakukan transaksi jual beli barang dan jasa.
Ekonomi Islam memandang bahwa pasar, negara,
dan individu berada dalam keseimbangan
(iqtishad) tidak boleh ada jarak diantara mereka,
sehingga salah satunya menjadi dominan dari
yang lain. Yang mana dalam konsep ekonomi
Islam tersebut haruslah terjadi rela sama rela
dalam melakukan transaksi, keadaan rela sama
rela tersebut.
• Sikap Rasulullah SAW yang tidak mau menetapkan harga
pasar meskipun harga sedang naik, ini karena baginda
menyadari bahwa harga ditentukan oleh kekuatan tawar
menawar (demand and Sapply) yang terjadi secara suka
sama suka (antaraa dim) dan alami. Selama perubahan
harga tersebut disebabkan oleh faktor-faktor permintaan
dan penawaran yang adil dan tidak didorong oleh
monopolistik dan monopsonik, maka tidak ada alasan
bagi pemerintah untuk menetapkan harga di pasar.
• Menurut Abu Yusuf harga tidak bergantung pada
penawaran saja, tetapi juga bergantung pada kekuatan
permintaan, beliau menegaskan bahwa ada beberapa
variabel lain yang mempengaruhi, tetapi beliau tidak
menjelaskan lebih rinci. Menurut Muhammad Nejatullah
Shiddiqi, pernyataan Abu Yusuf harus diterima sebagai
pernyataan hasil pengamatanya saat itu, yakni keberadaan
yang sama antara melimpahnya barang dan tingginya
harga serta kelangkaan barang dan harga rendah.
• Bagi Al- Ghazali keuntungan merupakan kompensasi
dari kesulitan perjalanan, resiko bisnis dan ancaman
keselamatan pedagang. Menurutnya motif berdagang
adalah mencari keuntungan, tetapi ia tidak setuju dengan
keuntungan yang besar, sebagaimana yang diajarkan
kapitalisme. Al- Ghazali dengan tegas menyebutkan
bahwa keuntungan bisnis yang ingin dicapai seorang
pedagang adalah keuntungan dunia akhirat, bukan
keuntungan dunia saja.
• Faktor lain yang mempengaruhi permintaan dan
penawaran pasar, yaitu : intensitas dan besarnya
permintaan, kelangkaan dan melimpahnya barang,
kondisi kredit atau pinjaman dan diskonto pembayaran
tunai. Dalam persaingan dan ketidaksempurnaan dalam
pasar, Ibn Taimiyah tidak pernah menggunakan istilah
“persaingan”, sebaliknya beliau menjelaskan keadaan
persaingan sempurna yang sekarang menjadi jargon
ekonomi kontemporer, hal ini jelas menunjukkan bahwa
ia menyadari adanya asumsi mengenai “persaingan
pasar”.
• PRINSIP-PRINSIP MEKANISME PASAR DALAM ISLAM
1. Konsep mekanisme pasar dalam islam dibangun atas prinsip-prinsip
sebagai berikut :
2. Ar-Ridha, yakni segala transaksi yang dilakukan haruslah atas dasar
kerelaan antara masing-masing pihak.
3. Berdasarkan persaingan sehat, mekanisme pasar akan terhambat
bekerja jika terjadi penimbunan (ihtikar) atau monopoli. Monopoli
dapat diartikan setiap barang yang penahanannya akan membahayakan
konsumen atau orang banyak.
4. Kejujuran (honesty), merupakan pilar yang sangat penting dalam
islam, sebab kejujuran adalah nama lain dari kebenaran itu sendiri.
Islam melarang tegas melakukan kebohongan dan penipuan dalam
bentuk apapun. Sebab, nilai kebenaran ini akan berdampak langsung
kepada para pihak yang melakukan transaksi dalam perdagangan dan
masyarakat secara luas.
5. Keterbukaan (transparancy) serta keadilan (justice). Pelaksanaan
prinsip ini adalah transaksi yang dilakukan dituntut untuk berlaku
benar dalam pengungkapan kehendak dan keadaan yang sesungguhnya.
• Struktur pasar
Maka dalam teori ekonomi struktur pasar itu dibedakan
menjadi dua yaitu : Pasar persaingan sempurna dan
pasar persaingan tidak sempurna (yang meliputi
monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni) Pasar
Persaingan Sempurna Islam menegaskan bahwa pasar
harus berdiri di atas prinsip persaingan bebas. Namun
bukan berarti kebebasan itu mutlak, tetapi kebebasan itu
harus sesuai dengan aturan syari’ah.
SEKIAN TERIMAKASIH
WASALAMUALAIKUM

Anda mungkin juga menyukai