Anda di halaman 1dari 15

PASAR DALAM EKONOMI ISLAM

• Dalam sistem kapitalisme, Mekanisme mempunyai peran


yang cukup penting dalam menggerakkan kegiatan
ekonomi namun peran pengawasan dan intevensi
pemerintah sangat terbatas
• Dalam sistem sosialisme, mekanisme pasar sangat
dipengaruhi oleh kebijakan dan langkah yang diambil
oleh pemerintah.
• Dalam sistem ekonomi Islam, mekanisme pasar
bersandarkan atas etika dan nilai-nilai syariah, baik dalam
bentuk perintah, larangan, anjuran ataupun himbauan
1
• Pasar merupakan bagian penting dalam kehidupan
seorang muslim dan bisa dijadikan katalisator hubungan
transcendental muslim dengan Tuhannya, dengan kata
lain bertransaski dalam pasar merupakan Ibadah seorang
muslim dalam kehidupan ekonomi. Hal tersebut pernah
dilakuakn oleh Rasulullah ketika hijrah ke Madinah, yang
mana beliau banyak pergi ke pasar untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Fenomena ini memancing
pertanyaan bagi kaum Quraisy.

2
Dalam ayat yang lain Allah menolak keingkaran sebagian
kaum muslimin Madinah terhadap Rasul yang telah diutus
dari manusia biasa. Saat itu Rasulullah telah hijrah ke
Madinah dan beliau banyak berpergian ke pasar, menurut
mereka hal tersebut merendahkan martabat seorang Rasul
3
4
Menurut Abdurrahman al-Jaziri : 1970

• Jual beli yang dilakukan oleh manusia bertujuan untuk


mendapatkan profit, sumber kecurangan bisa berasal dari
laba yang diinginkan, setiap penjual dan pembeli
berkeinginan untuk mendapatkan laba yang maksimal,
syariah tidal melarang adanya laba dalam jual beli, syariah
juga tidak membatasi laba yang harus dihasilkan. Akan
tetapi syariah hanya melarang adanya penipuan, tindak
kecurangan, melakukan kebohongan atas kebaikan barang
serta menyembunyikan aib yang terdapat dalam suatu
barang

5
ETIKA TRANSAKSI DALAM PASAR

1. Adil dalam takaran dan timbangan

6
7
2. Larangan mengkonsumsi ribawi
3. Kejujuran dalam bertransaksi (bermuamalah)
4. Larangan Bai’Najasy
5. Larangan Talaqi al-Wafidain (menjemput penjual)/adanya
asymmetric information
Rasulullah bersabda : Janganlah kamu menjemput barang
dagangan, sehingga barang tersebut turun ke pasar (HR :
Muslim)

8
6. Larangan menjual barang yang belum sempurna
kepemilikannya
Rasulullah melarang seorang muslim dari menjual sesuatu
yang tidak dalam kekuasaan dan kepemilikannya (HR : Abu
daud, Hasan, Turmudzi)
7. Larangan Penimbunan Harta (Ikhtikar)
Rasulullah bersabda: Barang siapa melakukan ikhtikar, dengan bertujuan untuk
menaikkan harga atas kaum muslimin maka orang itu berdosa, dan mereka
telah bebas dari dzimmah.

8. Konsep kemudahan dan kerelaan dalam pasar


9
PENETAPAN HARGA DALAM EKONOMI ISLAM

•Larangan intervensi harga


Ada sebagian ualama fiqh yang melarang adanya intervensi
harga, diantaranya Ibnu Hazm dan Ibn-Al-Atsir.
Dasar :

10
Larangan Intervensi Harga

Hadist Nabi :
Sesungguhnya Allah-lah yang telah menetapkan Harga
Pada Hadist yang lain dinyatakan :
Allah-lah yang telah menaikkan dan menurunkan harga
(Ibn Taimiyah, Al-hisbah)

11
Pembolehan dan Kewajiban Melakukan intervensi harga

• Ibn Taimiyyah dan Ibnu Qoyyim menjelaskan pelarangan


ulama atas intervensi harga berdasarkan atas pemahaman
mereka terhadap teks hadist (Zhahir hadist), bukan
terhadap konteks hadist. Namun larangan tersebut tidak
bersifat mutlak dan dharuri (wajib), apabila Nabi
menginginkan adanya larangan tersebut secara mutlak
mungkin kata-kata yang digunakan Nabi memakai kalimat
(shigot) : jangan atau tidak diperbolehkan dan sebagainya.
• Kemungkinan pelarangan nabi atas intervensi harga karena
harga yang terjadi masih berjalan normal dan bukan
merupakan distorsi pasar. Apabila intervensi dilakukan
kemungkinan akan menimbulkan kezhaliman bagi pihak 12
tertentu
• QS : An-Nisaa : 29 tidak berarti menafikan adanya intervensi,
melainkan intervensi bertujuab untuk mewujudkan kerelaan dan
mencegah terjadinya tindak kezhaliman. Selain itu ada beberapa
kondisi yang mendorong adanya intervensi pemerintah dalam
kehidupan ekonomi :
 Pelarangan Ikhtikar (Penimbunan), penimbunan barang baru
akan dilarang, jika menemui kendala sebagai berikut :
a) Komoditas yang ditimbun merupakan kebutuhan pokok
b) Adanya interval waktu untuk menunggu kenaikan harga
c) Komoditas yang ditahan merupakan barang yang sedang
diminati

13
 Kewajiban Intervensi Harga dengan Saddu al-Dzara’I (mencegah
terjadinya kerusakan), sebagian ulama fiqh berpendapat negara
mempunyai hak untuk melakukan intervensi harga apabila terdapat
sekelompok orang yang melakukan eksploitasi harga terhadap
komoditas yang ada atau kebutuhan pokok masyarakat dengan
menaikkan harga tanpa adanya justifikasi yang dibenarkan oleh
hukum.
 Konsep Maslahah, ketika pemerintah memandang hal tersebut
sebagai kemaslahatan, maka saat itu pula intervensi dapat
dijalankan. Ada beberapa kondisi yang memperbolehkannya seperti :
dalam waktu perang, musim paceklik dan lain sebagainya.

14
15

Anda mungkin juga menyukai