Puisi Perawat Teguh

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

Puisi 1

Setan Vs Nurani
Tik...tik...tik...Bukan butiran air mata TuhanBukan jua rintikan hujan yang
berjatuhanMelainkan sebuah isyarat untuk dilaksanakanBetapapun hati telah
membekuBetapapun langkah tak lagi kuasa melaju Namun, sang nurani tetap
istiqomah dan berseru
Tolonglah mereka yang menantikan kehadiranmu
Sesekali setan dalam diri berbisik
Ah... tak perlu kau hiraukan mereka yang berisik
Jalankan saja tugasmu dengan asyik Jangan habiskan harimu untuk hal-hal
pelik Namun, berkat ketulusan niat dan keikhlasan janjiSemua siasat mereka
dapat kulempar pergiMenepis segala keraguan di hatiMantapkan diri tuk jadi
perawat sejati

Kok Mau Jadi Perawat, Apa Enaknya?


ShareTweet+ 1Mail

Tergelitik mendapat pertanyaan dari seorang


rekan di twitter, akhirnya kami mencoba menjawab dalam artikel ini. Kami sempat berfikir,
kalau jawaban tersebut dibuat dalam serial tweet, maka akan cukup menguras energi untuk
men-tweet-nya, sehingga agar lebih mudah dan lebih bernas opini yang kami
sampaikan berkaitan dengan jawaban pertanyaan tersebut, akan kami coba untuk
menjawabnya melalui artikel ini.

Sebagaimana disampaikan diawal, bahwa alasan kami menulis artikel ini adalah karena
adanya suatu pertanyaan, lalu siapakah yang bertanya tersebut? Apa pertanyaannya?
Mengapa pertanyaan tersebut begitu penting sehingga diperlukan sebuah artikel untuk
menjawabnya?

Baiklah, agar tidak terlalu berpanjang lebar akan kami sampaikan asal muasalnya. Pertanyaan
ini disampaikan oleh follower rekan kami yang bernama Mahida dengan akun twitter-nya
adalah MahdaMela. Remaja yang mengaku tinggal di Kudus Jawa Tengah ini bukanlah
seorang Perawat, namun memiliki ketertarikan dan cita-cita ingin menjadi seorang perawat
dimasa yang akan datang. Keinginan itulah yang mendorong yang bersangkutan untuk aktif
di twitter dan senantiasa berdiskusi dengan para Perawat yang giat di sosial media.

Pagi ini yang bersangkutan mengirimkan mention kepada kami menanyakan apa enaknya
menjadi perawat?. Kemudian, kami pun men-share pertanyaan tersebut melalui twitter
kami dan melalui facebook fans page kami. Ada beberapa jawaban yang masuk, namun
menurut kami jawaban yang ada perlu ditambahkan sehingga MahdaMela maupun orang
awam lain mendapat pemahaman yang utuh dan komprehensif mengenai profesi perawat
sehingga nama perawat akan senantiasa baik di masyarakat.

Menurut pendapat pakar keperawatan, seperti Florence Nightingale (1820-1910)


mendefinisikan keperawatan sebagai the act of utilizing the environment of the patient to
assist him/her in his/her recovery artinya bahwa keperawatan itu adalah profesi yang
bertindak dengan cara memanfaatkan yang ada di lingkungan sekitar untuk membantu
klien/pasien mendapatkan kesembuhan kesehatan.

Sedangkan Virginia Henderson (1897-1996) menyampaikan bahwa definisi keperawatan


adalah the unique function of the nurse is to assist the individual, sick or well, in the
performance of those activities contributing to health or its recovery (or to peaceful death)
that he would perform unaided if he had the necessary strength, will, or knowledge, and to do
this in such way as to help him gain independence as rapidly as possible artinya adalah
bahwa seorang perawat itu memiliki fungsi yang unik, yaitu membantu individu baik yang
sehat maupun yang sakit, dimana kinerja perawat adalah berupa aktivitas yang bertujuan
untuk meningkatkan derajat kesehatan atau menyembuhkan (atau pasien wafat secara
tenang), sehingga individu yang dibantu tersebut dapat menampilkan kemandirian sesuai
kemampuan kemauan, atau pengetahuan yang dimilikinya, dan semuanya itu dilakukan
melalui berbagai cara sehingga individu tersebut dapat mandiri secepat mungkin.

Secara umum pakar keperawatan mendefinisikan keperawatan sebagai caring; an art; a


science;client centered; holistic; adaptif; concerned with health promotion, health
maintenance, and health restoration; and, a helping profession. Selain itu perawat dikenal
juga memiliki banyak peran dan fungsi diantaranya adalah sebagai berikut: caregiver,
communicator, teacher, client advocate, counselor, change agent, leader, manager, case
manager, research consumer, dan expanded career roles.

Nah, untuk menjadi seorang perawat juga tidak mudah, karena seorang perawat adalah
individu yang memiliki pendidikan minimal diploma keperawatan, yaitu pendidikan dasar
hingga sekolah menengah atas, ditambah dengan tiga tahun pendidikan di perguruan tinggi.
Selain itu ada pula perawat yang langsung lulus dari pendidikan sarjana keperawatan. Ada
yang master keperawatan, doktor keperawatan, bahkan profesor keperawatan. Kondisi
tersebut menempatkan para perawat sejajar dan menjadi mitra terhadap profesi yang lain,
terutama profesi kesehatan.

Lalu, apa enaknya jadi perawat? Ini yang menarik! Setiap orang pasti memiliki alasan
tersendiri yang unik dan mungkin berbeda antara individu yang satu dengan individu yang
lain. Namun, kami memiliki alasan tersendiri dan bisa juga merupakan rangkuman dari
beberapa tanggapan dari rekan sejawat yang diterima oleh kami. Alasannya adalah sebagai
berikut:
Alasan Pertama, tidak berlebihan jika alasan Ekonomi kita jadikan motivasi untuk menjadi
seorang perawat. Perlu diketahui, pada masa sekarang ini perawat merupakan salah satu
profesi untuk mendapatkan penghasilan secara halal. Jasa dan tenaganya cukup dibutuhkan
oleh negara dan masyarakat, juga dibutuhkan oleh user dari luar negeri untuk ditempatkan
dalam fasilitas kesehatan maupun pendidikan kesehatan. Gaji yang didapatkan pun lebih dari
cukup dan dikategorikan kedalam kelas menengah di Indonesia saat ini. Perawat Indonesia
yang bekerja di dalam negeri kini mendapatkan gaji sekurangnya 1 juta rupiah sehingga 5
juta rupiah tergantung dari tingkat pendidikan, lama pengalaman kerja dan kedudukan
perawat tersebut di tempat kerja. Sedangkan perawat Indonesia yang bekerja di luar negeri,
gajinya sekurangnya adalah 10 juta rupiah. Nah, kita melakukan pekerjaan yang kita sukai
dan mendapatkan penghargaan (baca: gaji) yang lumayan besar, apakah tidak tertarik?

Alasan Kedua, boleh jadi alasan Sosial mendasari seseorang menjadi perawat. Mengapa
demikian? Karena banyak juga yang menjadi perawat karena didorong oleh keinginan orang
tua. Alasan orang tua mendorong anaknya menjadi perawat antara lain bisa meningkatkan
derajat keluarga dimata masyarakat, karena di beberapa daerah seorang perawat masih
menjadi status yang cukup disegani di masyarakat. Selain itu, alasan orang tua mendorong
anaknya untuk menjadi perawat adalah agar semasa ada kerabat atau anggota keluarga yang
sakit, anaknya yang menjadi perawat tersebut dapat membantu menolong dengan ilmu serta
pengetahuannya untuk mengembalikannya [dengan izin Tuhan Yang Maha Esa, tentunya] ke
tahap kesehatan sebelumnya. Nah, betul khan, perawat dianggap penting oleh keluarga dan
masyarakat disekitar-nya, apa tidak tertarik juga?

Alasan Ketiga, bisa juga alasan Spiritual dijadikan sebagai faktor pendorong seseorang
menjadi perawat. Kok bisa? Ya bisa donk. Seperti definisi keperawatan yang disampaikan
oleh Nightingale danHenderson diatas bahwa perawat itu profesi yang tugasnya menolong
orang lain, baik yang sehat maupun yang sakit, baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal,
baik yang seagama maupun tidak seagama, dan lain-lain dan lain-lain. Nah, profesi yang
tugasnya menolong orang lain biasanya akan mendapat tempat yang terhormat secara
spiritual. Selain itu profesi yang kerap menolong orang lain akan mengasah nurani individu
yang menjalankan profesi tersebut untuk terus bersikap empati atau senantiasa merasakan
penderitaan orang lain sehingga yang bersangkutan akan lebih bersabar dan bersyukur dalam
menjalani hidup. Kesimpulannya, sudah dapat gaji, dibutuhkan keluarga, juga banyak
mendapat banyak pahala dari aktivitas menjalankan profesinya lagi. Beneran nich nggak
tertarik?

Alasan Keempat, ini mungkin alasan akhir setiap manusia, yaitu Aktualisasi Diri. Senang
dihormati oleh orang lain, senang pendapatnya didengarkan oleh orang lain, bisa menjadi diri
sendiri tanpa harus diintimidasi oleh orang lain, itulah inti dari aktualisasi diri. Emang apa
hubungannya dengan profesi perawat? Hubungannya erat! Seorang perawat itu berpendidikan
tinggi, orang yang berpendidikan tinggi biasanya dihormati oleh masyarakat, ini aktualisasi
diri. Seorang perawat juga biasanya mendapatkan gaji secara teratur sehingga dapat hidup
secara layak di masyarakat, apalagi yang kerja di luar negeri dengan gajinya yang tinggi,
masyarakat juga akan respek pada perawat ini, aktualisasi diri juga. Seorang perawat
membantu orang lain dengan senang hati tanpa merasa terbebani dan diintimidasi oleh orang
lain, ini juga aktualisasi diri. Kalau diceritakan disini tidak akan habis menulisnya tentang
aktualisasi diri seorang perawat ini. So, yakin tidak tertarik dengan perawat?

Kesimpulannya, menjadi perawat itu enak, asalkan dikerjakan dengan senang hati,
merupakan panggilan jiwa untuk menolong orang lain dan beribadah kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjadi diri sendiri sesuai dengan minat dan bakat kita, juga sebagai suatu cara
untuk mendapatkan penghasilan untuk menghidupi keluarga secara halal.

Menjadi perawat akan terasa tidak enak kalau: dipaksa oleh orang tua atau orang lain, bukan
panggilan jiwa, tidak menyukai dunia kesehatan, kurang atau tidak mampu untuk bergaul
dengan orang lain secara adekuat (terutama klien/pasien), dan lain-lain dan lain-lain. Kalau
alasannya seperti itu, dijamin pasti menjadi perawat tidak enak banget. Nah, yang seperti ini
harus dihindari, tidak tertarik juga tidak apa-apa.

Demikian menurut pendapat kami tentang enak tidak enaknya menjadi perawat. Apa
pendapat anda?

Sumber gambar

Anda mungkin juga menyukai