Ilmu Keperawatan adalah ilmu tentang kebutuhan manusia dan cara-cara memenuhi
kebutuhan dasar tersebut. Pernyataan tersebut mengandung arti Ilmu yang dipakai perawat
atau Ners adalah ilmu yang sangat penting bagi hidup dan kebahagiaan manusia agar tetap
sehat secara sosial maupun ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia tersebut,
perawat perlu memahami Caring sebagai dasar pemahaman Ilmu Keperawatan. Perawat
akan tumbuh menjadi profesi yang terhormat jika memiliki Caring karena Caring adalah kunci
perawat dalam mengamalkan ilmunya. Perlu di ingat “ sehebat apapun seseorag memiliki ilmu
jika tidak memiliki Caring maka ilmunya menjadi tidak bermanfaat.
Contoh Ilustrasi :
Kalian punya buah anggur, apel, kiwi, buah naga, jeruk, durian dan stroberry yang segar yang
tersimpan didalam kulkas. Setiap orang yang melihat ingin menikmatinya. Termasuk kalian.
Tapi semua yg melihat tidak bisa menikmatinya karena kulkasnya terkunci.
Ilustrasi diatas sama dengan kalian belajar hebatnya ilmu keperawatan yang sangat indah,
tetapi kalian tidak mampu menikmati indahnya menjadi seorang perawat dan orang lain pun
tidak merasakan indahnya perawatan ….kenapa? jawabannya : karena kalian tidak memiliki
kuncinya yaitu CARING.
Ada 2 orang laki-laki naik pesawat Garuda, bapak A berumur 50 tahun dan bapak B berumur
30 tahun. Mereka turun bersama-sama. Pada saat turun dari pesawat bapak A disambut Istri
dan anaknya dengan penuh kebahagiaan.
Anak : “ Papa saya kangen sama papa”. Sambil memeluk bapak A tersebut
Istri ” I love you, I miss you ” sambil mencium tangan bapak A dan memeluknya seperti sudah
lama tidak bertemu
Dari cerita diatas, ada beberapa pertanyaan yang teman-teman perlu pikirkan dan no 4
sampai dengan 9 silahkan untuk dijawab:
1. Apakah dalam kehidupan bapak B ada “Caring”?
2. Apakah “ Caring” memerlukan kedekatan yang menggetarkan?
3. Seperti apa getaran yang dirasakan dalam “Caring”?
4. Perasaan dan pemandangan apa yang kita lihat dari adanya “Caring”?
Pertanyaan berikutnya:
5. Anda mahasiswa keperawatan, apakah di rumahmu ada “Caring”?
6. Seperti apa “Caring” di rumah mu?
7. Apakah di masyarakat sekitarmu ada “Caring”?
8. Seperti apa ”Caring” di masyarakat sekitarmu?
9. Apakah di kampus ada “Caring”?
10. Seperti apa “Caring“ di campusmu?
Silahkan jawab pertanyaan tersebut, sebelum kita belajar lebih jauh tentang “Caring” dalam
keperawatan.
KONSEP “CARING”
Pengertian “Caring”
Jika bertanya tentang apa itu “Caring”? ada yang menjawab : sapaan untuk orang lain,
perhatian, mampu mendengarkan apa yang diungkapkan orang lain, mampu merasakan
perasaan orang lain, membantu orang lain, memberi pada yang membutuhkan, kepedulian
dll.
Pertanyaannya dari pengertian diatas apakah semua orang mampu melakukan “Caring”?
Jika jawabannya “ tidak semua orang mampu melakukan ”Caring” petanyaan berikutnya:
1. Mengapa tidak semua orang mampu melakukan “Caring”?
2. Pemahaman apa yang diperlukan agar semua orang mampu melakukan “Caring”?
3. Ada hal positip apa jika kalian mampu menyapa orang lain?
4. Ada hal positip apa jika kalian mampu memberi perhatian pada orang lain?
5. Ada hal positip apa jika kalian mampu mendengarkan ungkapan orang lain?
6. Ada hal positip apa jika kalian mampu merasakan perasaan orang lain?
7. Ada hal positip apa jika kalian mampu membantu orang lain?
8. Ada hal positip apa jika kalian mampu memberi pada orang yang membutuhkan?
Sebagai contoh alasan atas pertanyaan no 3 : seseorang mampu menyapa orang lain karena
orang tersebut paham bahwa ada kebaikan didalam menyapa. Apakah kebaikan itu dilihat dari
sudut pandang agama atau keyakinan, dari aturan tata karma, dari culture atau budaya yang
dianut atau dari nilai-nilai prinsif keluarga. Tanpa pemahaman bahwa menyapa itu baik, orang
akan sulit menyapa orang lain. Apa lagi dipikirannya ia ingin di sapa. dan Pada saat
seseorang mampu menyapa orang lain ada perasaan dan pikiran yang terfokus pada orang
yang di sapa, ada getaran yang dirasakan sebagai sebuah kebaikan, dan banyak
menghasilkan kebaikan, kebaikan yang membahagiakan, kebaikan yang membuat kita
tenang, kebaikan yang membuat hidup dalam keberkahan.
Coba bandingkan dengan keadaan dimana kita ingin disapa. Keinginan untuk di sapa akan
menjadi sebuah penderitaan jika kenyataannya kita tidak di sapa. Perasaan yang muncul saat
kita tidak disapa padahal kita menginginkannya mungkin kecewa, kesal, sakit hati, benci dll.
Pada saat kita menyapa orang lain tanpa berharap untuk disapa, hal ini mampu dilakukan
karena kita paham menyapa itu lebih menyenangkan dari pada meminta orang untuk menyapa
kita. Apapun respon yang diberikan dari orang yang di sapa kita iklas karena kita sudah
melakukan suatu kebaikan. Artinya memberi tanpa mengharapkan imbalan kecuali pahala
kebaikan. Didalam belajar Caring menyapa merupakan langkah awal.
Definisi Caring
Secara umum
Caring adalah suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan
waspada, menunjukan perhatian, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cita atau
menyayangi yang merupakan kehendakkeperawatan (Potter, P.A & perry A.G. (2005)
Dalam Profesionalisme
Campbell (1984) menyatakan dalam professional kesehatan care diprogramkan atau
dilakukan sebagai tindakan professional yang telah direncanakan sebagai sesuatu yang
menggambarkan adanya hubungan antara professional kesehatan yang dibayar dengan
pasien mereka. dengan kata lain pendamping yang dibayar untuk tinggal bersama dan
membantu orang sakit. Definisi ini disebut konsep “skilled companionship”
Karakteristik konsep skilled companionship adalah : ada kedekatan tanpa stereotip seksual,
berbagi secara bebas tanpa memaksakan (pergerakan dan perubahan), mutualitas (saling
memberi dukungan dan pertolongan satu dengan yang lain, komitmen dengan batasan yang
jelas (bekerja dalam kode perilaku spesifik, bekerja sesuai waktu,
Penelitian serupa dilakukan juga oleh Broen (1982), Larson (1984), hasilnya adalah bahwa
sudut pandang pasien terhadap asuhan perawat cukup beragam, perilaku caring yang
terpenting yang mereka amati dari diri perawat adalah :
Aksesibilitas (pengecekan pasien dengan sering, merespon secara cepat terhadap
panggilan pasien dst)
Memantau dan menindaklanjuti (perawat mengetahui kapan harus memangil dokter,
bagaimana memberi suntikan dan bagaimana mengatur perlengkapan)
Mendengarakan dan memberi kenyamanan sebagai komponen penting
Keterampilan psikososial
Dari beberapa penelitian ini faktanya bahwa yang berharga dalam proses caring harus:
a. melibatkan persfektif pasien, persepektif keperawatan, kaum kerabat dan tenaga
kesehatan lain.
b. Perawat peneliti dan perawat pendidik perlu memperhitungkan pendidikan,
keterampilan praktek, interpersonal yang spesifik, kenyamanan, caring, empati, dan
pengertian
Sudut pandang perawat mengenai Caring
Ford (1981) meneliti tentang definisi Caring menurut perawat dengan mengambil 200 perawat
sebagai sampel. Perawat diminta untuk mendefinisikan caring dan perilaku caring yang
mereka lakukan. Hasil penelitian didapat 2 katagori mayor yang merefleksikan caring sebagai:
1. Perhatian tulus terhadap kesejahteraan orang lain
2. Mempersembahkan diri sendiri
Sedangkan perilaku caring yang dijelaskan oleh perawat adalah :
1. Mendengarkan
2. Menolong
3. Menunjukan rasa hormat
4. Mendukung tindakan orang lain
Forrest (1989) meneliti tentang pengalaman perawat dalam caring terhadap pasien dengan
pendekatan fenomenologi. Sebanyak 17 perawat menjadi informan. Hasil penelitian didapat 2
katagori mayor teridentifikasi tentang : apa itu caring dan apa yang mempengaruhi caring
1. Caring itu meliputi :
a. keterlibatan dan
b. interaksi
2. Hal yang mempengaruhu caring adalah :
a. Diri sendiri
b. Pasien
c. Frustasi
d. Koping dan kenyamanan
e. dukungan