Anda di halaman 1dari 8

PENGANTAR MEMAHAMI “CARING”

(Iis Aisyah S.Kp.MM.M.Kep)

Ilmu Keperawatan adalah ilmu tentang kebutuhan manusia dan cara-cara memenuhi
kebutuhan dasar tersebut. Pernyataan tersebut mengandung arti Ilmu yang dipakai perawat
atau Ners adalah ilmu yang sangat penting bagi hidup dan kebahagiaan manusia agar tetap
sehat secara sosial maupun ekonomi. Untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia tersebut,
perawat perlu memahami Caring sebagai dasar pemahaman Ilmu Keperawatan. Perawat
akan tumbuh menjadi profesi yang terhormat jika memiliki Caring karena Caring adalah kunci
perawat dalam mengamalkan ilmunya. Perlu di ingat “ sehebat apapun seseorag memiliki ilmu
jika tidak memiliki Caring maka ilmunya menjadi tidak bermanfaat.

Contoh Ilustrasi :

Kalian punya buah anggur, apel, kiwi, buah naga, jeruk, durian dan stroberry yang segar yang
tersimpan didalam kulkas. Setiap orang yang melihat ingin menikmatinya. Termasuk kalian.
Tapi semua yg melihat tidak bisa menikmatinya karena kulkasnya terkunci.

Ilustrasi diatas sama dengan kalian belajar hebatnya ilmu keperawatan yang sangat indah,
tetapi kalian tidak mampu menikmati indahnya menjadi seorang perawat dan orang lain pun
tidak merasakan indahnya perawatan ….kenapa? jawabannya : karena kalian tidak memiliki
kuncinya yaitu CARING.

Lantas apa itu Caring?

Simak cerita pertama dibawah ini :

Ada 2 orang laki-laki naik pesawat Garuda, bapak A berumur 50 tahun dan bapak B berumur
30 tahun. Mereka turun bersama-sama. Pada saat turun dari pesawat bapak A disambut Istri
dan anaknya dengan penuh kebahagiaan.

Anak : “ Papa saya kangen sama papa”. Sambil memeluk bapak A tersebut
Istri ” I love you, I miss you ” sambil mencium tangan bapak A dan memeluknya seperti sudah
lama tidak bertemu

Bapak B melihat ekspresi keluarga bapak A, kemudan bapak B bertanya :


Bapak B : ” memang sudah berapa lama bapak berpisah dengan mereka?”
Bapak A: “ dua hari”
Jawaban bapak A sungguh mengejutkan bagi bapak B, karena diluar dugaannya. Di
pikirannya pasti bapak A dengan keluarganya sudah lama tidak bertemu, mungkin lebih dari 1
bulan. Sambil mengerutkan dahinya bapak B bertanya dalam hati “ apakah ini yang namanya
indahnya hidup? Apakah saya punya rindu? Kepada siapa saya rindu? Apakah pada istri saya,
pada anak saya? Saya sama punya keluarga. Jika ada rindu mungkin saya akan mengalami
hal seperti bapak A.

Dari cerita diatas, ada beberapa pertanyaan yang teman-teman perlu pikirkan dan no 4
sampai dengan 9 silahkan untuk dijawab:
1. Apakah dalam kehidupan bapak B ada “Caring”?
2. Apakah “ Caring” memerlukan kedekatan yang menggetarkan?
3. Seperti apa getaran yang dirasakan dalam “Caring”?
4. Perasaan dan pemandangan apa yang kita lihat dari adanya “Caring”?
Pertanyaan berikutnya:
5. Anda mahasiswa keperawatan, apakah di rumahmu ada “Caring”?
6. Seperti apa “Caring” di rumah mu?
7. Apakah di masyarakat sekitarmu ada “Caring”?
8. Seperti apa ”Caring” di masyarakat sekitarmu?
9. Apakah di kampus ada “Caring”?
10. Seperti apa “Caring“ di campusmu?

Silahkan jawab pertanyaan tersebut, sebelum kita belajar lebih jauh tentang “Caring” dalam
keperawatan.
KONSEP “CARING”

Pengertian “Caring”
Jika bertanya tentang apa itu “Caring”? ada yang menjawab : sapaan untuk orang lain,
perhatian, mampu mendengarkan apa yang diungkapkan orang lain, mampu merasakan
perasaan orang lain, membantu orang lain, memberi pada yang membutuhkan, kepedulian
dll.

Pertanyaannya dari pengertian diatas apakah semua orang mampu melakukan “Caring”?
Jika jawabannya “ tidak semua orang mampu melakukan ”Caring” petanyaan berikutnya:
1. Mengapa tidak semua orang mampu melakukan “Caring”?
2. Pemahaman apa yang diperlukan agar semua orang mampu melakukan “Caring”?
3. Ada hal positip apa jika kalian mampu menyapa orang lain?
4. Ada hal positip apa jika kalian mampu memberi perhatian pada orang lain?
5. Ada hal positip apa jika kalian mampu mendengarkan ungkapan orang lain?
6. Ada hal positip apa jika kalian mampu merasakan perasaan orang lain?
7. Ada hal positip apa jika kalian mampu membantu orang lain?
8. Ada hal positip apa jika kalian mampu memberi pada orang yang membutuhkan?

Sebagai contoh alasan atas pertanyaan no 3 : seseorang mampu menyapa orang lain karena
orang tersebut paham bahwa ada kebaikan didalam menyapa. Apakah kebaikan itu dilihat dari
sudut pandang agama atau keyakinan, dari aturan tata karma, dari culture atau budaya yang
dianut atau dari nilai-nilai prinsif keluarga. Tanpa pemahaman bahwa menyapa itu baik, orang
akan sulit menyapa orang lain. Apa lagi dipikirannya ia ingin di sapa. dan Pada saat
seseorang mampu menyapa orang lain ada perasaan dan pikiran yang terfokus pada orang
yang di sapa, ada getaran yang dirasakan sebagai sebuah kebaikan, dan banyak
menghasilkan kebaikan, kebaikan yang membahagiakan, kebaikan yang membuat kita
tenang, kebaikan yang membuat hidup dalam keberkahan.

Coba bandingkan dengan keadaan dimana kita ingin disapa. Keinginan untuk di sapa akan
menjadi sebuah penderitaan jika kenyataannya kita tidak di sapa. Perasaan yang muncul saat
kita tidak disapa padahal kita menginginkannya mungkin kecewa, kesal, sakit hati, benci dll.
Pada saat kita menyapa orang lain tanpa berharap untuk disapa, hal ini mampu dilakukan
karena kita paham menyapa itu lebih menyenangkan dari pada meminta orang untuk menyapa
kita. Apapun respon yang diberikan dari orang yang di sapa kita iklas karena kita sudah
melakukan suatu kebaikan. Artinya memberi tanpa mengharapkan imbalan kecuali pahala
kebaikan. Didalam belajar Caring menyapa merupakan langkah awal.

Simak Cerita kedua berikut ini :


Seorang mahasiswa S1 Keperawatan naik kendaraan umum dari rumah menuju ke kampus.
Dalam kendaraan umum tersebut dia menyapa seorang ibu yang tampak lesu. Kemudian dia
mendengarkan seorang ibu itu yang bercerita tentang perjuangannya yang gigih seorang diri
untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Suaminya meninggal 1 tahun yang lalu
meninggalkan 4 orang anak yang belum satu orangpun bekerja. Anak pertama kelas 3 SMA
dan yang bungsu baru berumur 14 bulan. Sejak 1 bulan yang lalu Anak bungsu didiagnosa
thalassemia yang harus ditranfusi rutin jika haemoglobin nya kurang dari normal. Ibu terpaksa
bekerja membantu menyuci atau menyetrika pakaian orang lain dengan membawa anak
bungsunya tersebut yang terkadang tidak tega. Mahasiswa tersebut menitikan air matanya
terharu mendengarkan cerita itu.

Dari cerita diatas, apakah mahasiswa tersebut “Caring”?


Jika jawabannya “YA” , pertanyaannya : apakah dengan menangis mahasiswa ini bisa
menolong ibu tersebut?

Definisi Caring
Secara umum
Caring adalah suatu kemampuan untuk berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan
waspada, menunjukan perhatian, perasaan empati pada orang lain dan perasaan cita atau
menyayangi yang merupakan kehendakkeperawatan (Potter, P.A & perry A.G. (2005)

Dalam kehidupan manusia


Milton Mayeroff (1972) menggambarkan Caring sebagai suatu proses yang memberi
kesempatan pada seseorang (baik pemberi asuhan (carer) maupun penerima asuhan (klien)
untuk pertumbuhan pribadi. Dalam definisi Caring ini, ada 8 aspek utama yang harus
diperhatikan yaitu : pengetahuan, belajar dari pengalaman, kesabaran, kejujuran, rasa
percaya, kerendahan hati, harapan dan keberanian

Dalam Profesionalisme
Campbell (1984) menyatakan dalam professional kesehatan care diprogramkan atau
dilakukan sebagai tindakan professional yang telah direncanakan sebagai sesuatu yang
menggambarkan adanya hubungan antara professional kesehatan yang dibayar dengan
pasien mereka. dengan kata lain pendamping yang dibayar untuk tinggal bersama dan
membantu orang sakit. Definisi ini disebut konsep “skilled companionship”
Karakteristik konsep skilled companionship adalah : ada kedekatan tanpa stereotip seksual,
berbagi secara bebas tanpa memaksakan (pergerakan dan perubahan), mutualitas (saling
memberi dukungan dan pertolongan satu dengan yang lain, komitmen dengan batasan yang
jelas (bekerja dalam kode perilaku spesifik, bekerja sesuai waktu,

Hubungan antara keperawatan dan Caring


Griffin (1983) Caring dalam keperawatan adalah proses interpersonal esensial yang
mengharuskan perawat melakukan aktivitas peran yang spesifik dalam menyampaikan
ekspresi emosi-emosi tertentu (menyukai dan kasih saying sementara) kepada resipien
meliputi membantu, menolong, dan melayani orang yang mempunyai kebutuhan khusus.

Alasan perawat harus Care


3 Aspek penting yang mendasari perawat harus Care :
1. Kontrak
Sebagai professional perawat berada pada kewajiban kontrak (kesepakatan) untuk
care, artinya memiliki tugas untuk merawat. Menjadi seorang perawat artinya
menawarkan pada klien sebuah pelayanan keperawatan (care). Menjadi pasien berarti
mengharapkan care, dan jadi perawat menawarkan care. Pasien membayar seorang
perawat professional untuk mendapatkan simpati, empati dan mendengarkan. Selain
itu mampu memberi bantuan berdasarkan ilmu dan kemampuan skill yang terstandart.
Perawat harus belajar untuk care dan melakukannya dengan cara yang terstruktur dan
memiliki tujuan.
2. Etika
Pertanyaan etika adalah pertanyaan tentang apa yang benar dan salah. Perilaku
perawat harus berpedoman pada hukum, aturan yang disepakati, kode etik perawat,
dan tanggungjawab terhadap perilaku care. Caring menjadi suatu tindakan keyakinan
yang mempengaruhi setiap aspek kehidupan
3. Spiritual
Spiritual berhubungan dengan agama dan keyakinan. Agama pada umumnya
mempunyai kode perilaku yang menganjurkan untuk saling care antara satu sama
yang lain, care menjadi peraturan penting dalam kepercayaan agama. Perawat yang
religious (memiliki komitmen terhadap agama) memilih untuk care karena caring
dirasakan sebagai sesuatu yang bias dinikmati. maka perawat tersebut adalah orang
yang care.
Petunjuk tentang Caring (Fry 91988) :
1. Caring harus dilihat sebagai nilai tertinggi untuk membimbing tindakan seseorang
2. Caring harus dipertimbangkan sebagai sesuatu yang bernilai universal
3. Caring harus dipertimbangkan secara jelas mengutamakan perilaku empati, dukungan,
simpati, perlindungaan dll
4. Caring harus berpikir untuk mensejahterakan orang lain dan bukan mensejahterakan
diri sendiri

Pandangan pasien tentang Caring


Untuk mengetahui isu tentang makna caring dilakukan dengan menanyai pasien yang baru
mendapatkan asuhan “seperti apa rasanya Caring yang dia dapatkan itu?
Henry (1975) melakukan wawancara kepada 50 pasien dengan pertanyaan terbuka, dan dari
jawaban pasien dilakukan klasifikasi perilaku caring perawat berdasarkan 3 katagori utama
yaitu :
1. Apa yang perawat lakukan?
2. Bagaimana perawat melakukannya?
3. Berapa banyak yang perawat lakukan?

Penelitian serupa dilakukan juga oleh Broen (1982), Larson (1984), hasilnya adalah bahwa
sudut pandang pasien terhadap asuhan perawat cukup beragam, perilaku caring yang
terpenting yang mereka amati dari diri perawat adalah :
 Aksesibilitas (pengecekan pasien dengan sering, merespon secara cepat terhadap
panggilan pasien dst)
 Memantau dan menindaklanjuti (perawat mengetahui kapan harus memangil dokter,
bagaimana memberi suntikan dan bagaimana mengatur perlengkapan)
 Mendengarakan dan memberi kenyamanan sebagai komponen penting
 Keterampilan psikososial

Dari beberapa penelitian ini faktanya bahwa yang berharga dalam proses caring harus:
a. melibatkan persfektif pasien, persepektif keperawatan, kaum kerabat dan tenaga
kesehatan lain.
b. Perawat peneliti dan perawat pendidik perlu memperhitungkan pendidikan,
keterampilan praktek, interpersonal yang spesifik, kenyamanan, caring, empati, dan
pengertian
Sudut pandang perawat mengenai Caring
Ford (1981) meneliti tentang definisi Caring menurut perawat dengan mengambil 200 perawat
sebagai sampel. Perawat diminta untuk mendefinisikan caring dan perilaku caring yang
mereka lakukan. Hasil penelitian didapat 2 katagori mayor yang merefleksikan caring sebagai:
1. Perhatian tulus terhadap kesejahteraan orang lain
2. Mempersembahkan diri sendiri
Sedangkan perilaku caring yang dijelaskan oleh perawat adalah :
1. Mendengarkan
2. Menolong
3. Menunjukan rasa hormat
4. Mendukung tindakan orang lain

Forrest (1989) meneliti tentang pengalaman perawat dalam caring terhadap pasien dengan
pendekatan fenomenologi. Sebanyak 17 perawat menjadi informan. Hasil penelitian didapat 2
katagori mayor teridentifikasi tentang : apa itu caring dan apa yang mempengaruhi caring
1. Caring itu meliputi :
a. keterlibatan dan
b. interaksi
2. Hal yang mempengaruhu caring adalah :
a. Diri sendiri
b. Pasien
c. Frustasi
d. Koping dan kenyamanan
e. dukungan

Pandangan lain tentang caring


Ray (1981) meneliti perawat yang sedang bekerja dan mengekplorasi peran caring perawat di
klinik dengan cara di observasi. Hasil penelitian didapat klasifikasi konseptual tentang caring
meliputi 4 katagori penting :
1. psikologis (kognitif dan afektif)
2. praktik (teknik dan organisasi social)
3. interaksional (social dan fisik)
4. filosofis (spiritual, etika dan budaya)
Tugas kelompok :
1. Setiap kelompok mencari jurnal hasil penelitian tentang Caring boleh dilihat dari
perspektif (pandangan/pendapat) klien/pasien atau dari pandangan perawat, atau dari
peneliti
2. Buat laporan hasil analisa dari penelitian tersebut meliputi : judul,
responden/partisipan/sampel, metodologi, hasil penelitian
3. Dipresentasikan pada pertemuan ke 3

Anda mungkin juga menyukai