Anda di halaman 1dari 7

Macam-macam Transportasi Sel dan Mekanismenya

Karinda Lado 102012434

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

JalanArjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Karinda.Lado@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak

Tumbuhan, hewan, manusia dan makhluk hidup lainnya tersusun atas sel yang
dibatasi oleh membran plasma. Membran plasma memisahkan sel yang hidup dengan
lingkungan sekitarnya. Setiap sel hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan
membuang sisa-sisa metabolismenya. Untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion dalam
sitoplasma, sel harus memasukkan dan mengeluarkan ion-ion tertentu. Pengaturan keluar
masuknya materi dari dan menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi oleh permeabilitas
membran. Tranportasi lewat membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu transpor pasif
bagi molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor
aktif bagi molekul-molekul yang membutuhkan mekanisme khusus.

Kata kunci: Membran plasma, metabolisme, transpor aktif, transpor pasif.

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Sel adalah unit struktural dan fungsional terkecil. Sel merupakan tempat terjadinya
peristiwa fisiologis, dan pewarisan genetik pada makhluk hidup. Sebagian pusat sel tersusun
dari air dan komponen kimia utama, seperti protein, karbohidrat, lemak dan asam nukleat.
Transpor membran sel terjadi melalui dua proses dasar yaitu difusi (transpor pasif) dan
transport aktif. Difusi adalah pergerakan atau perpindahan molekul yang berkonsentrasi
tinggi ke konsentrasi rendah. Transpor aktif adalah perpindahan molekul melalui membran
semi permeabel.

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis transportasi sel dan
mekanismenya serta organel-organel yang terlibat didalamnya.
1.3 Rumusan Masalah
Macam-macam transportasi sel.

Skenario Kasus A

Amir kelas 7(kelas 1 SMP) mendapat tugas dari gurunya tentang sel dan bagaimana
terjadinya berbagai proses metabolisme tubuh, dimana salah satu contohnya adalah proses
transportasi sel. Contoh yang diberikan gurunya adalah proses pembuatan sirup. Oleh
gurunya Amir diminta untuk menjelaskan dan mencari contoh-contoh yang lain tentang
transportasi sel.

Tinjauan Teoritis

2.1 Transportasi Sel

Mekanisme transpor sel dibagi menjadi dua, yaitu transpor aktif dan transpor pasif.

a. Transpor Aktif

Transpor aktif merupakan proses transportasi yang melewati membran sel yang
memerlukan energi dan protein pembawa yang tersimpan dalam bentuk ATP. 1 Transpor aktif
memegang peranan penting dalam menjaga konsentrasi molekul di dalam sel yang berbeda
dengan konsentrasi molekul lingkungannya. Sebagai contoh, sel hewan memiliki konsentrasi
ion K+ yang lebih tinggi dan memiliki konsentrasi ion Na+ lebih rendah. Membran biologis
membantu memelihara keseimbangan gradien dengan memompa ion Na + keluar sel dan ion
K+ ke dalam sel.2 Transpor aktif dibagi menjadi transpor aktif primer(pompa ion N dan ion K)
dan transpor aktif sekunder (pengangkutan asam amino glukosa). 1 Transpor aktif primer
dicontohkan pada keberadaan ion K+ dan Na+ dalam membran. Kebanyakan sel memelihara
konsentrasi K+ lebih tinggi di dalam sel daripada di luar sel. Sementara itu, konsentrasi Na + di
dalam sel lebih kecil daripada di luar sel.4 Transpor aktif sekunder terjadi apabila suatu bahan
dipindahkan melawan gradien elektrokimianya dan digabungkan dengan pemindahan bahan
lain mengikuti penurunan gradien elektrokimianya yang dibentuk dan dipertahankan oleh
transpor aktif primer.3 Salah satu contoh adalah pemindahan glukosa ke dalam sel tubulus
proksimal ginjal atau epitel usus bersama dengan ion natrium. Sel ini menciptakan gradien
dalam Na+ dan kemudian menggunakan gradien ini dalam Na + dan kemudian menggunakan
gradien ini untuk mendorong transpor glukosa dari lumen ke dalam sel melawan gradien
konsentrasi.3

b. Transpor Pasif

Transpor pasif merupakan proses pemindahan molekul-molekul secara spontan tanpa


memerlukan energi. Molekul-molekul tersebut bergerak dari daerah yang konsentrasinya
lebih tinggi ke daerah yang konsentrasinya lebih rendah. Artinya, ketika transpor aktif
berlangsung maka dikatakan bahwa molekul-molekul bergerak sepanjang gradien
konsentrasi. Transpor pasif meliputi osmosis dan difusi.19

Osmosis adalah gerakan air melewati membran semipermeabel dari area dengan
konsentrasi zat terlarut rendah ke area dengan konsentrasi zat terlarut tinggi. 7 Dengan kata
lain, osmosis adalah proses perpindahan molekul pelarut dari larutan yang memiliki
kepekatan rendah ke larutan dengan kepekatan tinggi.8 Pada osmosis, biasanya perpindahan
yang terjadi hanya satu arah karena yang bergerak adalah air. Tujuan osmosis adalah
melarutkan zat terlarut (solute) sampai terjadi ekuilibrium pada kedua larutan. Kecepatan
osmosis bergantung pada konsentrasi solute di dalam larutan, suhu larutan, muatan listrik
solute dan perbedaan tekanan osmosis.7 Proses osmotik sering terjadi antara cairan
intravaskuler dan cairan ekstravaskuler. Misalnya, osmosis air dari interstitial ke venule
bersamaan dengan perpindahan karbon dioksida, urea dan sampah metabolisme lainnya untuk
diekskresi oleh tubuh.7 Contoh osmosis antara lain, ketimun yang ditempatkan dalam larutan
garam akan kehilangan airnya akibvat osmosis sehingga terjadi pengerutan dan wortel
menjadi lunak akibat kehilangan air karena menguap. Ini dapat dikembalikan dengan
merendam wortel dalam air. Wortel akan tampak segar karena menyerap kembali air yang
hilang.17

Peristiwa difusi dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita meneteskan
tinta pada air, molekul-molekul tinta akan bergerak dan tersebar mengisi ruang yang ada.
Begitu pula jika menyemprotkan obat anti nyamuk atau minyak wangi pada suatu ruangan.
Molekul-molekul yang terdapat pada obat anti nyamuk dan minyak wangi akan bergerak
memenuhi ruangan. Kita dapat mencium harumnya minyak wangi walaupun kita berada agak
jauh dari tempat disemprotkan minyak wangi tersebut. Nyamuk yang terdapat di sudut
ruangan juga dapat menghisap bau obat anti nyamuk sampai akhirnya nyamuk tersebut
mati.18 Difusi dibagi menjadi difusi sederhana dan difusi terfasilitasi. Difusi sederhana adalah
gerak acak partikel dari area yang berkonsentrasi lebih tinggi ke area yang berkonsentrasi
lebih rendah tanpa menggunakan energi atau transpor aktif. Difusi sederhana ini dapat
berlangsung di dalam zat cair, gas atau zat padat dan melalui membran hidup atau tidak
hidup.13 Difusi sederhana merupakan penyebaran yang semata-mata disebabkan adanya
perbedaan konsentrasi zat.15

Difusi terfasilitasi atau dipermudah merupakan penyebaran zat-zat yang sukar larut
dalam sistem lemak membran melalui pori di dalam protein membran. 15 Difusi terfasilitasi
memindahkan molekul besar tidak larut lemak(lipid) seperti glukosa untuk melewati
membran sel. Substansi yang di transpor terikat pada suatu protein pembawa yang spesifik
untuk substansi tersebut.14 Selama berlangsungnya difusi terfasilitasi, protein-protein tersebut
akan membentuk suatu struktur saluran sehingga molekul dapat melintasi membran
plasma.Protein membran seperti ini disebut protein kanal. Selama membentuk saluran,
bebrapa protein dapat juga berikatan dengan molekul dan membawanya membawanya
melintasi membran plasma. Protein membran seperti ini disebut protein pembawa.16

Difusi lewat ion channel khusus bagi ion-ion yang sulit ditransport secara difusi
akibat muatan listriknya. Ion channel ini mempunyai sifat yang sangat selektif dan
terbukanya channel tersebut akibat potensial listrik sepanjang membran sel dan melalui
ikatan channel dengan hormon atau neurotransmiter.16

2.2 Membran Plasma

Membran sel atau plasma membran adalah bagian sel yang membatasi
sitoplasma.Membran sel tidak dapat dilihat menggunakan mikroskop biasa. Membran sel
sangat tipis dan hanya terdiri atas dua lapis fosfolipid. Bagian kepala(fosfat) bersifat
hidrofilik(senang air) berada di bagian luar membran sel. Adapun bagian ekor(lipid) berada di
bagian dalam membran sel dan bersifat hidrofobik(tidak senang air). Hal tersebut mencegah
sitoplasma larut dengan lingkungan sekitarnya dan mencegah zat-zat asing di sekitar sel
masuk ke dalam sel.6

2.3 Organel yang Berperan dalam Transportasi Sel

Dalam proses transportasi sel terdapat organel-organel tertentu yang berperan, yaitu:
a). Mitokondria merupakan organel sel bermembran yang bersifat aerob. Ukuran
mitokondria bervariasi, bergantung pada jenis sel. Ukuran mitokondria berkisar 0,3 m-40
m. Mitokondria mengandung cairan atau matriks yang mengandung lemak, protein, DNA
sirkuler dan ribosom.9 Fungsi mitokondria adalah penghasil energi bagi tubuh. Jika
mitokondria cacat, fungsi ini akan terganggu bahkan macet. Otot dan otak merupakan
jaringan yang paling banyak memerlukan energi sehingga seringkali bagian inilah yang
paling menderita jika mitokondria cacat.10

b.) Aparatus golgi merupakan tumpukan kantung, atau vesikula yang termampatkan,
yang bersambungan dengan saluran-saluran retikulum endoplasma halus.11 Aparatus golgi
sebagai organel sel eukariotik berperan dalam banyak proses seluler yang berbeda, tetapi
yang utama adalah dalam hal sekresi. Fungsi lainnya yaitu mengemas bahan-bahan sekresi
yang akan dibebaskan dari sel, memproses protein-protein yang telah disintesis oleh ribosom
dan retikulum endoplasma, mensintesis polisakarida tertentu dan glikolipid dan
memperbanyak elemen membran baru bagi membran plasma.12

c). Retikulum endoplasma atau RE adalah serangkaian saluran bermembran yang


melintang di dalam sitoplasma kebanyakan sel eukariotik. Retikulum endoplasma
membentuk jaringan bersambung-sambung yang membentang dari membran sel sampai
membran nukleus. Di banyak bagian sel, retikulum endoplasma berasosiasi dengan granula-
granula kecil yang rapat, yang terletak sepanjang batas luar membrannya. Struktur-struktur
tersebut dikenal sebagai ribosom.11

Kesimpulan

Transportasi sel terbagi menjadi dua, yaitu transpor aktif (primer dan sekunder) dan
transpor pasif(osmosis dan difusi). Mekanisme transpor aktif memerlukan energi untuk
membawa molekul dari satu membran ke membran lainnya, juga memerlukan protein
membran yang berperan sebagai pembawa atau kendaraan untuk melewati membran.
Sedangkan mekanisme transpor pasif terjadi secara spontan dan tidak memerlukan energi.
Dalam mekanismenya, transportasi zat dalam membran melibatkan organel-organel khusus
yang melakukan tugasnya sesuai dengan struktur dan fungsinya yang spesifik.

Daftar Pustaka
1. Zakrinal, Purnama S. Jago biologi SMA. Jakarta: Media Pusindo; 2009.h. 65

2. Sumardjo D. Pengantar kimia. Jakarta: EGC; 2009.h. 302

3. Pendit B, ed. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: EGC; 2000.h. 139

4.

5.

6. Ferdinand F, Moekti A. Praktis belajar biologi kelas XI.

7. Asmadi. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta: Salemba Medika; 2008.h. 53

8. Karmana O. Cerdas belajar biologi untuk kelas XI. h. 10-8

9.

10. Setyowati T, Furqonita D. Biologi interaktif. Jakarta: Azka Press; 2007.h. 9-22

11. Tyas D, ed. Biologi edisi ke II. Jakarta: Penerbit Airlangga; 2006.h. 38

12.11

13. Wardhani I, ed. Prinsip-prinsip sains untuk keperawatan. Jakarta: penerbit Erlangga;
2008.h. 28

14. Handayani N. Buku kantong biologi SMA. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Widyatama. h.
124

15. Sudjadi B, Laila S. Biologi sains dalam kehidupan 2A. Bandung: Yudhistira; 2007.h. 26-7

16. Sunarya Y, Setiabudi A. Mudah dan aktif belajar kimia. Bandung: Setia Purna Inves;
2007.h. 15

17.

18.

19.

Anda mungkin juga menyukai