Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
a b
a b
a b
Gambar 2.3.a. Koloni C. albicans pada media Salt-Dextrose Complete (SDC)
b. Sel C. albicans secara mikroskopis (Berman dan Peter, 2002)
2.9.1. Terpenoid
Terpenoid merupakan komponen-komponen tumbuhan yang mempunyai
bau dan dapat diisolasi dari bahan nabati dengan penyulingan yang disebut
dengan minyak atsiri. Beberapa dari golongan terpenoid memiliki kemampuan
untuk menghambat mikroba seperti golongan triterpenoid dan monoterpenoid
(Lenny, 2006).
2.9.3. Flavonoid
Flavonoid termasuk senyawa fenolik alam yang potensial sebagai
antioksidan dan mempunyai bioaktifitas sebagai obat. Senyawa-senyawa ini dapat
ditemukan pada batang, daun, bunga dan buah. Manfaat flavonoid antara lain
adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan efektivitas vitamin C, anti-
inflamasi, mencegah keropos tulang dan sebagai antibiotik (Waji dan Andis,
2009).
2.9.4. Alkaloid
Pada tumbuhan terdapat sekitar 5500 alkaloid yang telah diketahui, yang
merupakan golongan zat tumbuhan sekunder yang terbesar. Alkaloid bersifat basa
dan mengandung satu atau lebih atom nitrogen. Alkaloid memiliki sifat racun bagi
manusia dan banyak mempunyai kegiatan fisiologi, sehingga digunakan dalam
bidang pengobatan (Harbone, 1996).
2.9.5. Saponin
Saponin berasal dari bahasa latin Sapo yang berasal sabun, karena sifatnya
menyerupai sabun. Saponin adalah senyawa aktif permukaan yang kuat yang
menimbulkan busa jika dikocok dalam air dan pada konsentrasi rendah sering
menyebabkan hemolisis sel darah merah. Beberapa saponin bekerja sebagai
antimikroba (Robinson, 1995).