TUJUAN 1. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal secara
teratur dan berkesinambungan.
2. Mengidentifikasi penyebab kematian dan mengkaji faktor-faktor penyebab kematian ibu
dan neonatal yang dapat dicegah
3. Mengembangkan mekanisme pembelajaran, pembinaan, pelaporan, dan perencanaan
yang terpadu antara dinas kesehatan kabupaten, RS pemerintah dan swasta,
puskesmas, RB BPM, organisasi profesi, dan lintas sektoral
4. Menentukan rekomendasi, intervensi, strategi pembelajaran dan pembinaan bagi masing-
masing pihak terkait dalam upaya mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam
pembahasan kasus
5. Mengembangkan mekanisme pemantauan, evaluasi dan pengembangan terhadap
rekomendasi yang disepakati
6. Memperoleh kesepakatan pemecahan masalah yang paling sesuai diterapkan dimasing-
masing wilayah kabupaten/kota atas penyebab timbulnya morbiditas atau mortalitas ibu,
perinatal, maupun neonatal.
RUANG LINGKUP
1. Audit Maternal Perinatal/ neonatal tingkat kabupaten
2. Kematian Maternal
3. Kematian perinatal/Neonatal
KEBIJAKAN 1. Ada Undang-undang Nomor 36 tentang kesehatan tahun 2009 dan UU nomor 44 tentang
Rumah sakit
2. Ada SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
3. Ada Surat Tugas dari Kepala Puskesmas
4. Ada Petugas audit maternal/perinatal
5. Ada Pendanaan
6. Ada Buku Pedoman tim penyeliaan fasilitatif
7. Ada daftar tilik penyeliaan fasilitatif pelayanan KIA tingkat puskesmas
8. Ada daftar tilik penyeliaan fasilitatif pelayanan KIA tingkat polindes, BPM
9. Ada daftar tilik penyeliaan fasilitatif Asuhan Persalinan tingkat puskesmas
10. Ada daftar tilik penyeliaan fasilitatif asuhan persalinan tingkat polindes, BPM
2. Verifikasi
Verivikasi merupakan kegiatan penilaian ulang pada kunjungan ke fasilitas objek selia,
verifikasi atas isian penilaian daftar tilik polindes/ BPM dilakukan oleh tim penyeliaan
fasilitatif KIA puskesmas.
Proses verifikasi dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung
(observasi). Tim verifikasi memberi perhatian pada item yang dijawab T (tidak) dan
item yang dijawab Y (ya) namun menimbulkan pertanyaan akan validitasnya.
Untuk prosedur klinis, Tim penyeliaan fasilitatif KIA dapat melakukan observasi
ketrampilan ketika ada pasien jika memungkinkan, jika tidak dapat meminta objek selia
melakukan peragaan dan paling kurang memberikan penjelasan prosedur klinis yang
dinilai.
3. Pertemuan Bulanan
Pada pertemuan bulanan di puskesmas setelah kegiatan verifikasi, hasil verivikasi
disajikan dalam bentuk tingkat kepatuhan dan matriks Rencana Aksi Koreksi, secara
bersama dibahas alternative solusi untuk tiap item dan siapa yang bertanggung jawab
untuk memenuhinya, dan juga untuk proses bimbingan prosedur klinis
UNIT TERKAIT
Tim Penyeliaan fasilitatif tingkat puskesmas, Tim penyeliaan fasilitatif tingkat
Kabupaten