Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

AUDIT MATERNAL PERINATAL

No. Dokumen : No. Revisi : Hal.:1/2


Disetujui
STANDAR OPERASIONAL Kepala UPTD Puskesmas kertasemaya
PROSEDUR Tgl. Terbit
AUDIT MATERNAL PERINATAL 6 Januari 2015
H. Tarmudi, SKM
197001126 199103 1004
DEFINISI Audit maternal perinatal adalah serangkaian kegiatan penelusuran sebab kematian atau kesakitan
ibu, perinatal dan neonatal guna mencegah kesakitan atau kematian serupa dimasa yang akan
datang yang merupakan suatu investigasi kualitatif mendalam mengenai penyebab dan situasi
diseputar kematian maternal dan perinatal baik yang ditangani difasilitas kesehatan termasuk bidan
didesa atau bidan praktek swasta secara mandiri, maupun dirumah.

TUJUAN 1. Menerapkan pembahasan analitik mengenai kasus kebidanan dan perinatal secara
teratur dan berkesinambungan.
2. Mengidentifikasi penyebab kematian dan mengkaji faktor-faktor penyebab kematian ibu
dan neonatal yang dapat dicegah
3. Mengembangkan mekanisme pembelajaran, pembinaan, pelaporan, dan perencanaan
yang terpadu antara dinas kesehatan kabupaten, RS pemerintah dan swasta,
puskesmas, RB BPM, organisasi profesi, dan lintas sektoral
4. Menentukan rekomendasi, intervensi, strategi pembelajaran dan pembinaan bagi masing-
masing pihak terkait dalam upaya mengatasi masalah-masalah yang ditemukan dalam
pembahasan kasus
5. Mengembangkan mekanisme pemantauan, evaluasi dan pengembangan terhadap
rekomendasi yang disepakati
6. Memperoleh kesepakatan pemecahan masalah yang paling sesuai diterapkan dimasing-
masing wilayah kabupaten/kota atas penyebab timbulnya morbiditas atau mortalitas ibu,
perinatal, maupun neonatal.

RUANG LINGKUP
1. Audit Maternal Perinatal/ neonatal tingkat kabupaten
2. Kematian Maternal
3. Kematian perinatal/Neonatal

KEBIJAKAN 1. Ada Undang-undang Nomor 36 tentang kesehatan tahun 2009 dan UU nomor 44 tentang
Rumah sakit
2. Ada SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
3. Ada Surat Tugas dari Kepala Puskesmas
4. Ada Petugas audit maternal/perinatal
5. Ada Pendanaan
6. Ada Buku Pedoman tim penyeliaan fasilitatif
7. Ada daftar tilik penyeliaan fasilitatif pelayanan KIA tingkat puskesmas
8. Ada daftar tilik penyeliaan fasilitatif pelayanan KIA tingkat polindes, BPM
9. Ada daftar tilik penyeliaan fasilitatif Asuhan Persalinan tingkat puskesmas
10. Ada daftar tilik penyeliaan fasilitatif asuhan persalinan tingkat polindes, BPM

REFERENSI 1. Buku pedoman Tim penyeliaan fasilitatif, Kemenkes, 2015


2. Buku acuan pedoman penyeliaan fasilitatif
3. Buku daftar tilik Penyeliaan fasilitatif pelayanan KIA tingkat puskesmas dan polindes,
BPM, kemenkes, 2015
4. Buku daftar tilik penyeliaan fasilitatif Asuhan persalinan tingkat puskesmas dan polindes
BPM, kemenkes, 2015
SARANA
1. Tersedianya Buku daftar Tilik penyeliaan fasilitatif
2. Tersedianya format rekapitulasi hasil daftar tilik

Sumber Daya 1. Bidan koordinator


Manusia 2. Bidan puskesmas
3. Tim penyeliaan fasilitatif
4. Bidan Praktek Mandiri
5. Bidan di puskesmas pembantu

PROSEDUR 1. Kajian mandiri


Yaitu kegiatan penilaian sendiri yang dilakukan oleh objek selia dalam hal ini oleh
bidan yang bersangkutan dan untuk tingkat puskesmas dapat diisi oleh bidan
koordinator puskesmas, terhadap fasilitas yang dipunyainya dengan menggunakan
daftar tilik yang sesuai. Pengisian daftar tilik dilakukan berdasarkan kondisi yang
sesungguhnya dan membutuhkan kejujuran.

2. Verifikasi
Verivikasi merupakan kegiatan penilaian ulang pada kunjungan ke fasilitas objek selia,
verifikasi atas isian penilaian daftar tilik polindes/ BPM dilakukan oleh tim penyeliaan
fasilitatif KIA puskesmas.
Proses verifikasi dapat dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung
(observasi). Tim verifikasi memberi perhatian pada item yang dijawab T (tidak) dan
item yang dijawab Y (ya) namun menimbulkan pertanyaan akan validitasnya.
Untuk prosedur klinis, Tim penyeliaan fasilitatif KIA dapat melakukan observasi
ketrampilan ketika ada pasien jika memungkinkan, jika tidak dapat meminta objek selia
melakukan peragaan dan paling kurang memberikan penjelasan prosedur klinis yang
dinilai.

3. Pertemuan Bulanan
Pada pertemuan bulanan di puskesmas setelah kegiatan verifikasi, hasil verivikasi
disajikan dalam bentuk tingkat kepatuhan dan matriks Rencana Aksi Koreksi, secara
bersama dibahas alternative solusi untuk tiap item dan siapa yang bertanggung jawab
untuk memenuhinya, dan juga untuk proses bimbingan prosedur klinis

4. Upaya Peningkatan kualitas


Pertemuan bulanan diharapkan menghasilkan upaya perbaikan yang disepakati
bersama antara bidan dan tim penyeliaan fasilitatif KIA puskesmas. Hasil pencapaian
dan peningkatan yang dilakukan akan dibicarakan pada pertemuan berkala periode
berikutnya waktu untuk melakukan upaya perbaikankualitas ini dapat berlangsung
selama 1-3 bulan sesuai kesepakatan bersama. Pada akhir upaya perbaikan kualitas,
akan dilakukan lagi kegiatan kajian mandiri dan verifikasi, sehingga akan didapat
nantinya ukuran Tingkat Kepatuhan yang ke dua.

UNIT TERKAIT
Tim Penyeliaan fasilitatif tingkat puskesmas, Tim penyeliaan fasilitatif tingkat
Kabupaten

Anda mungkin juga menyukai