Anda di halaman 1dari 11

PERPINDAHAN PANAS SECARA RADIASI

I. TUJUAN

Mengetahui perpindahan panas secara radiasi terhadap air dengan menggunakan wadah
yang berbeda-beda

II. ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan :

Termometer
Wadah plastic
Wadah aluminium
Wadah keramik

Bahan yang digunakan :

Air

III. DASAR TEORI

Pengertian Radiasi

Radiasi adalah pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada
beberapa sumber radiasi yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah
televisi, lampu penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan lain-
lain.Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton
adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik. Misalnya adalah
gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti sinar lampu, sinar matahari,
gelombang microwave, radar dan handphone, (BATAN, 2008)
Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi non-
pengion,

a. Radiasi Pengion
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi
(terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan materi. Yang
termasuk dalam jenis radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel beta, sinar gamma,
sinar-X dan neutron. Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik khusus. Yang termasuk
radiasi pengion adalah partikel alfa (), partikel beta (), sinar gamma (), sinar-X, partikel
neutron.

b. Radiasi Non Pengion


Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek
ionisasi apabila berinteraksi dengan materi. Radiasi non-pengion tersebut berada di
sekeliling kehidupan kita. Yang termasuk dalam jenis radiasi non-pengion antara lain
adalah gelombang radio (yang membawa informasi dan hiburan melalui radio dan televisi);
gelombang mikro (yang digunakan dalam microwave oven dan transmisi seluler
handphone); sinar inframerah (yang memberikan energi dalam bentuk panas); cahaya
tampak (yang bisa kita lihat); sinar ultraviolet (yang dipancarkan matahari).

Media Yang Digunakan

Keramik
Keramik memiliki sifat kimia, mekanik, fisika, panas, elektrik, dan magnetik yang
membedakan mereka dari material lain seperti logam dan plastik. Industri keramik
merubah sifat keramik dengan cara mengontrol jenis dan jumlah material yang digunakan
untuk pembuatan.

A. Sifat Kimia
Keramik industri sebagian besar adalah oksida (senyawa ikatan oksigen), akan
tetapi ada juga senyawa carbida (senyawa ikatan karbon dan logam berat), nitrida
(senyawa ikatan nitrogen), borida (senyawa ikatan boron) dan silida (senyawa ikatan
silikon). Sebagai contoh, pembuatan keramik alumina menggunakan 85 sampai 99
persen aluminum oksida sebagai bahan utama dan dikombinasikan dengan berbagai
senyawa kompleks secara kimia. Beberapa contoh senyawa kompleks adalah barium
titanate (BaTiO3) dan zinc ferrite (ZnFe2O4). Material lain yang dapat disebut juga
sebagai jenis keramik adalah berlian dan graphite dari karbon.
Keramik lebih resisten terhadap korosi dibanding plastik dan logam. Keramik
biasanya tidak bereaksi dengan sebagian besar cairan, gas, aklali dan asam. Jenis-
jenis keramik memiliki titik leleh yang tinggi dan beberapa diantaranya masih dapat
digunakan pada temperatur mendekati titik lelehnya. Keramik juga stabil dalam
waktu yang lama.

B. Sifat Mekanik
Ikatan keramik dapat dibilang sangat kuat, dapat kita lihat dari kekakuan ikatan
dengan mengukur kemampuan keramik menahan tekanan dan kelengkungan. Bend
Strength atau jumlah tekanan yang diperlukan untuk melengkungkan benda biasanya
digunakan untuk menentukan kekuatan keramik. Salah satu keramik yang keras
adalah Zirconium dioxide yang memiliki bend strength mendekati senyawa besi.
Zirconias (ZrO2) mampu mempertahankan kekuatannya hingga temperatur 900oC
(1652oF), dan bahkan silikon carbida dan silikon nitrida dapat mempertahankan
kekuatannya pada temperatur diatas 1400oC (2552oF). Material-material silikon ini
biasanya digunakan pada peralatan yang memerlukan panas tinggi seperti bagian dari
Gas-Turbine Engine. Walaupun keramik memiliki ikatan yang kuat dan tahan pada
temperatur tinggi, material ini sangat rapuh dan mudah pecah bila dijatuhkan atau
ketika dipanaskan dan didinginkan seketika.

C. Sifat Fisik
Sebagian besar keramik adalah ikatan dari karbon, oksigen atau nitrogen dengan
material lain seperti logam ringan dan semilogam. Hal ini menyebabkan keramik
biasanya memiliki densitas yang kecil. Sebagian keramik yang ringan mungkin dapat
sekeras logam yang berat. Keramik yang keras juga tahan terhadap gesekan.
Senyawa keramik yang paling keras adalah berlian, diikuti boron nitrida pada urutan
kedua dalam bentuk kristal kubusnya. Aluminum oksida dan silikon karbida biasa
digunakan untuk memotong, menggiling, menghaluskan dan menghaluskan material-
material keras lain.

D. Sifat Panas
Sebagian besar keramik memiliki titik leleh yang tinggi, artinya walaupun pada
temperatur yang tinggi material ini dapat bertahan dari deformasi dan dapat bertahan
dibawah tekanan tinggi. Akan tetapi perubahan temperatur yang besar dan tiba-tiba
dapat melemahkan keramik. Kontraksi dan ekspansi pada perubahan temperatur
tersebutlah yang dapat membuat keramik pecah. Silikon karbida dan silikon nitrida
lebih dapat bertahan dari kontraksi dan ekspansi pada perubahan temperatur tinggi
daripada keramik-keramik lain. Oleh karena itu material ini digunakan pada bagian-
bagian mesin seperti rotor pada turbin dalam mesin jet yang memiliki variasi
perubahan temperatur yang ekstrim.

E. Sifat Elektrik
Beberapa jenis keramik dapat menghantarkan listrik. Contohnya Chromium
dioksida yang mampu menghantarkan listrik sama baiknya dengan sebagian besar
logam. Jenis keramik lain seperti silikon karbida, kurang dapat menghantarkan listrik
tapi masih dapat dikatakan sebagai semikonduktor. Keramik seperti aluminum oksida
bahkan tidak menghantarkan listrik sama sekali. Beberapa keramik seperti porcelain
dapat bertindak sebagai insulator (alat untuk memisahkan elemen-elemen pada
sirkuit listrik agar tetap pada jalurnya masing-masing) pada temperatur rendah tapi
dapat menghantarkan listrik pada temperatur tinggi.

F. Sifat Magnetik
Keramik yang mengandung besi oksida (Fe2O3) dapat memiliki gaya magnetik
mirip dengan magnet besi, nikel dan cobalt. Keramik berbasis besi oksida ini biasa
disebut ferrite. Keramik magnetis lainnya adalah oksida-oksida nikel, senyawa
mangan dan barium. Keramik ber-magnet biasanya digunakan pada motor elektrik
dan sirkuit listrik dan dapat dibuat dengan resistensi tinggi terhadap demagnetisasi.
Ketika elektron-elektron disejajarkan sedemikian rupa, keramik dapat menghasilkan
medan magnet yang sangat kuat dan sukar demagnetisasi (menghilangkan medan
magnet) dengan memecah barisan elektron tersebut.

Keramik industri dibuat dari bubuk yang telah diberi tekanan sedemikian rupa
kemudian dipanaskan pada temperatur tinggi. Keramik tradisional seperti porcelain, ubin
(keramik lantai) dan tembikar dibuat dari bubuk yang terdiri dari berbagai material seperti
tanah liat (lempung), talc, silika dan faldspar. Akan tetapi, sebagian besar keramik industri
dibentuk dari bubuk kimia khusus seperti silikon karbida, alumina dan barium titanate.
Material yang digunakan untuk membuat keramik ini biasanya digali dari perut
bumi dan dihancurkan hingga menjadi bubuk. Produsen seringkali memurnikan bubuk ini
dengan mencampurkannya dengan suatu larutan hingga terbantuk endapan pengotor.
Kemudian endapan tadi disaring dan bubuk material keramik dipanaskan untuk
menghilangkan impuritis dan air. Hasilnya, bubuk dengan tingkat kemurnian tinggi dan
berukuran sekitar 1 mikrometer (0.0001 centimeter).
Aluminium

Aluminium banyak digunakan didalam semua sektor utama industri seperti


angkutan, konstruksi, listrik, peti kemas dan kemasan, alat rumah tangga serta peralatan
mekanis. Penggunaan aluminium yang luas disebabkan aluminium memiliki sifat-sifat
yang lebih baik dari logam lainnya seperti:

Ringan

Memiliki bobot sekitar 1/3 dari bobot besi dan baja, atau tembaga dan karenanya
banyak digunakan dalam industri transportasi seperti angkutan udara.

Kuat

Terutama bila dipadu dengan logam lain. Digunakan untuk pembuatan produk yang
memerlukan kekuatan tinggi seperti :pesawat terbang, kapal laut, bejana tekan,
kendaraan dan lain-lain.

Mudah dibentuk

Mudah dibentuk dengan semua proses pengerjaan logam. Mudah dirakit karena dapat
disambung dengan logam/material lainnya melalui pengelasan, brazing, solder,
adhesive bonding, sambungan mekanis, atau dengan teknik penyambungan lainnya.
Tahan korosi

Sifatnya durabel sehingga baik dipakai untuk lingkungan yang dipengaruhi oleh
unsur-unsur seperti air, udara, suhu dan unsur-unsur kimia lainnya, baik di ruang
angkasa atau bahkan sampai ke dasar laut.

Konduktor listrik

Setiap satu kilogram aluminium dapat menghantarkan arus listrik dua kali lebih besar
jika dibandingkan dengan tembaga. Karena aluminium relatif tidak mahal dan ringan.

Konduktor panas

Sifat ini sangat baik untuk penggunaan padamesin-mesin/alat-alat pemindah panas


sehingga dapat memberikan penghematan energi.

Memantulkan sinar dan panas

Dapat dibuat sedemikian rupa sehingga memiliki kemampuan pantul yang tinggi
yaitu sekitar 95% dibandingkan dengan kekuatan pantul sebuah cermin. Sifat pantul
ini menjadikan aluminium sangat baik untuk peralatan penahan radiasi panas.

Non magnetik

Karenanya sangat baik untuk penggunaan pada peralatan listrik/elektronik,dimana


diperlukan faktor magnetisasi negatif.

Tidak beracun

Memiliki ketangguhan yang baik

Dalam keadaan dingin tidak seperti logam lainnya yang menjadi getas bila
didinginkan.
Mampu diproses ulang guna

Plastik

Berdasarkan sifatnya kegunaan plastik adalah sebagai berikut :

1. Bahan dasar wadah, seperti ember, gelas, dan kantong plastik karena sifatnya yang
tidak tembus air dan ringan;

2. Bahan pembuatan payung karena sifatnya yang tidak tembus air;

3. Bahan dasar pembuatan mainan anak karena sifatnya yang mudah dibentuk dan mudah
dicetak;

4. Bahan pegangan peralatan dapur karena sifatnya yang isolator panas;

Plastik adalah hasil pengolahan minyak mentah, sifat-sifat plastik adalah sebagai berikut :

1. Tidak tembus air;

2. Mudah dibentuk dan dicetak;

3. Ringan;
4. Tidak mudah pecah;

5. Mudah terbakar;

6. Lentur;

7. Tembus pandang;

8. Isolator panas dan listrik

9. Kuat

10. Flaksibel

11. Tahan Karat

12. Mudah diberi warna sehingga menambah daya tarik

Namun plastic ini pun memiliki kelemahan, yaitu:

1. Beberapa jenis plastik tidak tahan panas

2. Beberapa jenis plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk
terurai secara alami (non-biodegradable)

3. Jika tidak digunakan sesuai fungsinya, bahan-bahan kimia yang terkandung dalam
plastik dapat membahayakan kesehatan

IV. LANGKAH KERJA

1. Menyiapkan tiga media/wadah dan air yang akan digunakan


2. Mengisi air pada ketiga media tersebut dengan volume masing-masing 360 ml
3. Melakukan pengukuran suhu awal pada ketiga wadah
4. Setelah satu jam, mengukur kembali suhu kedua pada ketiga wadah
5. Mengukur suhu ketiga setelah satu jam dari pengukuran suhu kedua
V. DATA PENGAMATAN

Suhu (oC)

No. Wadah Ketiga


Pertama Kedua
(11.00)
(09.00) (10.00)

1 Plastik 26 30 32
2 Keramik 26 29 30
3 Aluminium 26 29 30

VI. ANALISA PERCOBAAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan pada hari Minggu pukul 09.00-11.00
WIB, didapatkan hasil bahwa dengan pengisian air sebanyak 360 ml pada ketiga wadah
memiliki temperature yang berbeda-beda. Pada awal pengukuran pukul 09.00, temperature
air di dalam wadah yaitu 26C. Kemudian pada pengukuran kedua yaitu pukul 10.00 air
mengalami kenaikan temperature. Namun temperature pada ketiga wadah tersebut
berbeda-beda. Pada wadah berbahan keramik temperature mengalami peningkatan menjadi
29C, pada wadah berbahan aluminium temperaturnya sama yaitu 29C, sedangkan pada
wadah berbahan plastic sebesar 30C. Setelah itu pada pengukuran ketiga, temperature
pada bahan keramik dan aluminium yaitu 30C sedangkan pada plastic yaitu 32C. Wadah
berbahan plastic lebih tinggi temperaturnya dari pada yang lain disebabkan karena bentuk
wadah plastic yang digunakan panjang dan sempit dengan diameter bagian atas botol lebih
kecil dibanding bahan lain. Sehingga panas yang telah dipancarkan melalui radiasi
matahari tersimpan lebih lama didalam wadah plastik, bentuk pada wadah tersebut
membuat panas tersebut sukar keluar (sukar berinteraksi dengan udara). Dan juga seiring
dengan meningkatnya temperature maka semakin mudah bahan plastic untuk memutuskan
ikatan sekunder yang lebih lemah sehingga molekulnya dapat saling bergerak bebas.
bahan keramik dan aluminium juga memiliki daya hantar panas yang baik, karena
itulah keramik dan aluminium dikatakan sebagai konduktor panas. Namun pada keramik,
apabila mengalami peningkatan suhu secara tiba-tiba lalu kembali terjadi penurunan suhu
akan mengakibatkan kemarik tersebut pecah. Aluminium sebagai konduktor panas sangat
baik untuk penggunaan padamesin-mesin/alat-alat pemindah panas sehingga dapat
memberikan penghematan energi.

VII. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanaya


efek radiasi dari matahari ini mampu memindahan panas dari matahari menuju ke air.
bentuk dan jenis dari wadah sangat mempengaruhi perpindahan panas dengan efek radiasi.
Bentuk dari wadah plastic yang panjang dan berdiameter kecil mengalami peningkatan
temperature yang tinggi dibandingkan bahan lainnya. Hal ini disebabkan oleh panas yang
diterima terperangkap di dalam wadah yang sempit, akibatnya panas sukar untuk
berinteraksi dengan udara dan air di dalam wadah memilih panas yang bertahan lebih lama.

VIII. GAMBAR ALAT

Aluminium, Keramik, Plastik

Anda mungkin juga menyukai