Anda di halaman 1dari 6

Script Pentas Produksi Teater Nir SMK Analis Kesehatan Nasional Surakarta Cinta | 1

Cinta
Oleh Kang Rendra Agusta

Prolog Musikalisasi puisi :


Fransisca dan octa : [Dimanakah cinta sejati yang memberi ketenangan hati? ]
cynthia : [lirik - puisi]

Dimanakah cinta sejati


yang memberi ketenangan hati
sampai kapanku harus menanti,
kau pergi dan mungkin tak kan kembali

Dan aku menangis dan aku terluka


bila
dan aku menangis dan aku terluka
bila
engkau menghilang

Kau pergi dari ku tinggal kan ku


lewati malam tanpa kasihmu
ku rangkai kata
ku rangkai nada
yang ku inginkan hanyalah cinta
dan semua menghilang
dan semua menghilang
dan semua menghilang

Cyntya, Fransis dan okta :

Dimanakah dia?

Dia dimana? (berulang-ulang)

Scene Cinta

Pemain : Dimas, Astrycha, Panji, Syadila, Ema

(DAP masuk penggung)

D : engkau apa? Aku siapa? Sepertinya aku sudah berubah semakin lama

Berubah ubah menjadi siluman rubah

A: aku adalah aku, aku mempunyai aku atas aku

Kau sebut siapa aku? Siapa saja? Apa saja?

P: engkau bukan aku, aku bukan siapapun? Ada pembeda

D : apakah engkau Cinta?

A: bukan ! aku manusia.

P : apakah engkau Cinta?


Script Pentas Produksi Teater Nir SMK Analis Kesehatan Nasional Surakarta Cinta | 2

A: bukan, sekali lagi bukan ! aku manusia

(S dan E masuk panggung)

S dan E (seolah mengayuh sepeda) Cinta, cinta cinta?

SE : apakah engkau tau kemana perginya cinta?

S : ke hulu bumi aku juga tak berjumpa?

(berhenti sejenak)

S: Cinta, kemana saja engkau. Aku merindukanmu?

Apakah sudah renggut dibeli atau dicuri?

Cinta.

E: lalu dimana? Lalu ia dimana? Dimanakah dia berada. Jejakmu Sirna

All : cinta engkau dimana? Cinta engkau dimana?

Cinta Tanah Air

Pemain: (Kiki, Riski, Auliya, Lawrencia,Vinafa)

K : (tanah air ku tidak kulupakan...) diiringi musik

Narator : Di ujung negara bagian, seorang insan bangsa termenung.

R : Ibu bumi, Bapa angkasa aku rindu dengan tanah lahir? Seperti apa aromanya
sekarang? Lama nian di tanah manca, rindu meledak ledak hangat.

Ibu, aku rindu desir angin akan sawah ladangmu. Ibu, aku juga rindu aluran riak
sungaimu.

(memegang pot berisi daun, A masuk)

A:

Aku mendengar Sriwijaya begitu perkasa saat itu.

Aku mendengar sang Gajah mada menyatukan nusantara? Tan amukti Palapa.
Aku tak akan bersenang-senang sebelum nusantara menjadi satu

Aku juga melihat bapak bangsa yang melepas tanah Timur itu.

Aku perca-perca itu kawan.

L: Aku mendengar Moh Yamin meneriakan Sumpah Pemuda.


Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe,
tanah air Indonesia.
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa
Indonesia.
Script Pentas Produksi Teater Nir SMK Analis Kesehatan Nasional Surakarta Cinta | 3

Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa
Indonesia.
Mana persatuanmu yang dulu?
Mana akur yang kau titipkan dulu. Ibu, aku rindu suasana yang dulu.
Inikah wajah ibu pertiwi?
V: Aku mendengar Bung Karno berteriak lantang !

Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya,
berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia
Ada yang lantang hanya lontang-lantung saja. Jengah
Inikah wajah ibu pertiwi?

(L berjalan memungut bendera merah putih yang terserak dibawah)

Cinta Alam

Pemain : Abril , Endra, Novia, Dian

(A duduk bersila di bawah pohon kering)

A: aaaah teduh benar alam ini, rasanya surga kecil berada disini.

Pasir, Embun, Tanah, Cahaya luar biasa

Aku masih ingat teduhmu kala itu.

Walau samar aku masih merasakan sejukmu kala itu.

Rasanya semua akan Sirna.

E:

Akhirnya semua akan tiba pada pada suatu hari yang biasa

pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui

Apakah kau masih berbicara selembut dahulu

memintaku minum susu dan tidur yang lelap?

sambil membenarkan letak leher kemejaku.

kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah Mandalawangi

kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang menjadi suram

meresapi belaian angin yang menjadi dingin

Apakah kau masih membelaiku selembut dahulu?


Script Pentas Produksi Teater Nir SMK Analis Kesehatan Nasional Surakarta Cinta | 4

ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra,

lebih dekat.

N:

Lampu-lampu berkedipan di kota yang sepi

kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya

kau dan aku berbicara tanpa kata, tanpa suara

ketika malam yang basah menyelimuti kota kita

Apakah kau masih akan berkata

kudengar derap jantungmu

kita begitu berbeda dalam semua,

kecuali dalam cinta

D : (menghela nafas) berapa lama lagi engkau bertahan dalam perubahan jaman
ini? akankah anakku, cucuku akan merasa sejukmu?

Le, sing sabar ya le.

(musik merepih alam, chrisye)

Cinta Tuhan

Pemain : Fania, April, Dela

A: aku mencarimu, mendekatmu dengan sengaja?

Alun membawa bidukku pelahan

Dalam kesunyian malam waktu

Tidak berpawang tidak berkawan

Entah kemana aku tak tahu

Jauh di atas bintang kemilau

Seperti sudah berabad-abad

Dengan damai mereka meninjau

Kehidupan bumi yang kecil amat

Aku bernyanyi dengan suara

Seperti bisikan angin di daun

Suaraku hilang dalam udara


Script Pentas Produksi Teater Nir SMK Analis Kesehatan Nasional Surakarta Cinta | 5

Dalam laut yang beralun-alun

D: katanya engkau Seniman tak terduga? Yang tetap setia dari dulu sedia kala

F : kepada pemeluk teguh

Tuhanku

Dalam termangu

Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh

mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci

tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

D: Tuhanku

aku hilang bentuk

remuk

C : Tuhanku

aku mengembara di negeri asing

Aku ada dipersimpangan. Berapa kali aku harus memilih, memilah, memilih.

(melangkah sampai dengan perimpangan)

F: Tuhanku

di pintuMu aku mengetuk

aku tidak bisa berpaling

(musik Tuhan Bimbo)

EPILOG :

Pemain : Karisma, Meyka, Reza


Script Pentas Produksi Teater Nir SMK Analis Kesehatan Nasional Surakarta Cinta | 6

K : berpikiralah untuk tetap mencari,

Berpikirlah untuk tetap mengabdi,

Berpikirlah untuk tetap berbakti.

M: Tuhan, Semesta, Sesama rasanya engkau dan aku mendua, tapi aku dan kamu
adalah kita

Cinta.

R : Semua, karena Cinta.

Gusti kula kangen.

K:Engkau adalah Tuhan

M:Alam juga bagian atas Engkau

R: Aku adalah Engkau

Tak ada yang kuketahui kecuali nama-Nya.

(Ketiganya duduk dan masuk dalam tembang)

M K R:

samngko ingsun tutur |

smbah catur supaya lumuntur |

dhihin raga cipta jiwa rasa kaki |

ing kono lamun katmu |

tandha nugrahaning Manon || (gambuh)

Anda mungkin juga menyukai