Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM KERJA EKSTRA & KOKURIKULER

PELATIHAN TEATER
N
Jenis Kegiatan Materi Kegiatan Pertm. Ketr
O
a. Dramaturgi
b. Trilogi Drama
I (2 X 60
1 Pengantar Umum c. Unsur-unsur Drama
menit)
d. Proses Pembentukan
dan Penggarapan
a. Konsentrasi
b. Pernafasan II (2 X 60
2 Pelatihan Dasar I
c. Vokal menit)
d. Dialog
a. Mimik dan
pantomimik III (2 X 60
3 Pelatihan Dasar II
b. Ekspresi menit)
c. Pengembangan dialog
Suara dan Ucapan
a. Penampilan suara
IV dan V
b. Letupan suara
4 Pelatihan Dasar III (2 X 120
c. Diksi
menit)
d. Tekanan
e. Bangun ucapan
Pelatihan Dasar VI (2 X 60
5 Karakterisasi
IV menit)
Pengembangan Karakter VII (2 X
6 Pelatihan Dasar V
(1) 60 menit)
Pengembangan Karakter VIII (2 X
7 Pelatihan Dasar VI
(2) 60 menit)
Movement (1)
a. Jenis Movement
Pelatihan Dasar IX (2 X 60
8 b. Tekanan dan
VII menit)
Kekuatan
c. Akhir Movement
Movement (2)
Pelatihan Dasar X (2 X 60
9 d. Panjang Movement
VIII menit)
e. Patokan Movement
Pelatihan Dasar XI (2 X 60
10 Blocking
IX menit)
Akting dasar (1)
a. Motivasi XII (2 X
11 Pelatihan Dasar X
b. Focus of interest 60 menit)
c. Over-acting
Akting dasar (2)
d. Gestrure
Pelatihan Dasar XIII (2 X
12 e. Business
XI 60 menit)
f. Ekspresi wajah
g. Keterampilan kaki
Tata dan teknik
pementasan
a. Jenis dan bentuk
Pelatihan Dasar panggung XIV (2 X
13 b. Batasan-batasan
XII 60 menit)
panggung
c. Pengaturan panggung
d. Blockingpanggung
Evaluasi kemampuan Individu
XV (2 X
14 Evaluasi praktis peserta maupun
60 menit
kelompok
Aktor
Pelatihan
a. Teknik XVI (2 X
15 Pengembangan
b. Penciptaan tokoh 60 menit)
(1)
c. Delapan langkah aktor
Penyutradaraan
a. Siapakah Sutradara
Pelatihan
b. Tugas-tugas Sutradara XVII (2 X
16 Pengembangan
c. Teknik 60 menit)
(2)
penyutradaraan
drama konvensional
Kolektivitas
Pelatihan a. Drama sebagai seni
XVIII (2 X
17 Pengembangan kolektif
60 menit
(3) a. Teknik pengembangan
kelompok
18 Pementasan
Catatan:
a. Program kerja pelatihan dasar Drama tersebut di atas dilaksanakan efektifdalam
satu semester, dan dilaksanakan minimal 1 X dalam satu minggu
b. Program tersebut dilaksanakan dengan ratio; praktik langsung sebanyak 80% dan teori
20 %
c. Keberhasilan diukur melalui kedisiplinan berlatih, tingkat ketrampilan dan praktik
individual yang diperoleh, serta kerjasama kelompok.
d. Evaluasi dilaksanakan selama proses kegiatan berlangsung dan melalui uji coba
pemeranan baik individu maupun kelompok.
e. Kesuksesan program tersebut bergantung pada keseriusan peserta dalam berlatih,
kemampuan pelatih, dan dukungan dari berbagai pihak
S
Llatihan awal PEMANASAN

NO GERAKAN KET. FUNGSI


1 Melingkar berdiri Duduk-berdiri
2 Kepala tahan kanan kiri Tahan tangan 1-10
3 Kepala tunduk tahan
4 Putar kepala
5 Selip tangan peregangan Olah tubuh
6 Senam wajah
7 Olah vocal Ucap ulang huruf
vocal
8 Olah sukma melingkar Bimbing sugesti Asah imajinasi/dalami
karakter
9 Observasi aktor Peran totalitas
10 Lawan vocal berhadapan Intones/artikulasi/fokus
11 Unjuk gigi Nalar puisi
12 Acting peran,. 3 tawa
13 Drama monolog Tgs cari /iringi gitar i
zimbe
14 Kalimat monolog 3 karakter Tes individu
15 Penjiwaan soundtrack musik Earshot listenin 1/1 sinkron

Langkah-Langkah Berkarya Seni Teater


17JUN
Langkah-Langkah Berkarya Seni Teater
1. Membuat Naskah Sendiri
a. Menentukan Tema
Tema adalah gagasan cerita atau pesan yang akan disampaikan oleh pengarang
kepada penonton.Tema akan menuntun cerita dari awal sampai akhir dengan membutuhkan kreativitas.
b. Menentukan persoalan
Persoalan / konflik adalah inti dari cerita teater. Titik awal konflik harus dibuat dan disesuaikan dengan
tema yang dikehendaki.
c. Membuat sinopsis
Sinopsis adalah Gambaran cerita secara global dari awal sampai akhir. Dengan sinopsis maka penulisan
lakon akan jadi terarah & tidak mengada-ada.
d. Menentukan kerangka cerita.
Beberapa Kerangka tahapan alur cerita:

Paparan adalah peristiwa tersebut disajikan adegan-adegan yang secara tidak langsung
menjelaskan siapa tokoh-tokoh yang akan bermain dalam cerita tersebut.
Rangsangan adalah peristiwa terebut menunjukkan adegan-adegan yang memungkinkan
terjadinya konflik.
Gawatan adalah peristiwa tersebut menunjukkan adanya masalah yang muncul menimbulkan
konflik terbuka.
Tikaian adalah peristiwa tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi konflik yang terbuka antar
tokoh.
Rumitan adalah peristiwa tersebut menunjukkan bahwa masalah tersebut menjadi semakin rumit
dan agak sulit diselesaikan.
e. Menentukan protagonist
Tokoh protagonist adalah tokoh yang membawa laku seluruh cerita.degan menentukan tokoh protagonist
secara medetail maka tokoh lainnya mudah ditemukan.
f. Menentukan cara penyelesaian
mengakhiri sebuah persoalan tidaklah mudah. Akhir cerita yang mengesankan selalu akan dinanti oleh
penonton. Oleh karena itu, tentukan akhir cerita dengan baik, logis, dan tidak tergesa-gesa.

g. Menulis
Setelah semua selesai dipersiapkan selanjutnya adalah menulis. Mencari dan mengembangkan gagasan
tidaklah mudah tetapi lebih sulit memindahkan gagasan dalam bentuk tulisan. Oleh Karena itu
manfaatkan waktu sebaik mungkin.

2. Pembagian Peran
Pembagian peran dilakukan dengan casting. Cesting adalah proses penentuan pemain( aktor)
berdasarkan analisis naskah untuk pertunjukkan.
Jenis casting berdasarkan Herman J Waluyo :
Casting berdasarkan Kecakapan adalah memilih pemain yang terbaik untuk dijadikan pemeran
dalam sebuah cerita.
Casting berdasarkan Tipe adalah pemilihan pemain berdasarkan kecocokan fisik pemain.
Casting berdasarkan pertentangan dengan watak /fisik pemain
Casting berdasarkan kesamaan emosi dan temperamen yang dimiliki oleh pemain
Casting berdasarkan terapi adalah seorang pemain dipilih untuk peran yang bertentangan
dengan watak aslinya.
3. Latihan Dibawah Arahan Sutradara
a. Latihan Meditasi dan Konsentrasi

Pemusatan pikiran terhadap alam,peran yang akan dibawakan agar tidak terganggu dengan pikiran lain

b. Latihan vocal dan Pernapasan

Vocal : Artikulasi,Gestikulasi,dan intonasi,dan warna suara.

Pernapasan : dada.perut,diafragma,dan lengkap


c. Latihan Gerak adalah olah tubuh dikatakan senam agar bergerak secara maksimal.

d. Karakterisasi adalah suatu usaha untuk menampilkan karakter / watak dari tokoh yang akan
diperankan.
e. Blocking adalah kedudukan tubuh pada saat diatas pentas.

4. Tahap Pelaksanaan Pertunjukan Teater


Tahap pertunjukkan akan digelar,sebelum pertunjukkan buat gladi bersi dahulu.Gladi bersih adalah
persiapan terakhir menuju sebuah pementasan.Tujuan dari tahapan ini adalah simulasi pada hari-H agar
panitia yang terlibat siap menghadapi kendala dalam pementasan.

Persiapan Untuk Pertunjukan Teater (Naskah, Pemain, Properti,


Tempat, Penonton)
JUNI HARTONO SELASA, 11 AGUSTUS 2015 SENI TEATER

Mempersiapkan penyajian pementasan sangat penting karena ukuran


keberhasilan dapat dinilai dengan persiapan yang baik dan matang. Demikian pula
dengan pementasan teater. Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan dalam
pementasan teater adalah sebagai berikut.

1. Naskah atau Lakon


Naskah atau lakon harus dibuat terlebih dahulu karena perannya sangat penting
dalam sebuah pertunjukan teater. Naskah ini akan memberi batasan kepada
sutradara dan pemain serta untuk penyesuaian panggung dan latar.
2. Pemain
Pemain adalah orang-orang yang akan memerankan tokoh yang ada dalam
naskah. Pemilihan pemain yang sesuai dengan naskah akan berpengaruh pada
keberhasilan suatu peran, bahkan keberhasilan secara keseluruhan pementasan.

3. Properti

Properti atau pakaian yang akan dikenakan oleh pemain sangat penting karena
akan menunjang pada pengidentifikasian tokoh atau karakter tertentu. Properti
harus sesuai dengan peran apalagi pada pementasan
teater yang membawakan cerita pewayangan. Misalnya, seorang raja menggunakan
baju kerajaan dan memakai mahkota.

4. Arena Pertunjukan

Arena pertunjukan adalah tempat untuk pelaksanaan pementasan. Tempat ini


bisa di lapangan terbuka atau ruang pementasan. Jika di tempat terbuka, semuanya
harus disesuaikan dengan keadaan. Misalnya,pencahayaan bisa menggunakan obor
atau lampu petromak, latar bisa sederhana tanpa background, posisi penonton bisa
setengah melingkar, dan pengiring musik bisa ditempatkan di samping.

5. Penonton

Penonton adalah penikmat pertunjukan teater. Penonton harus ditempatkan


sesuai dengan posisi panggung, jangan sampai posisi penonton berada di belakang
panggung. Satu hal yang penting yaitu menentukan cara agar pertunjukan dipenuhi
oleh penonton. Caranya bisa dilakukan yaitu dengan pengumuman lewat pam flet,
poster, baliho, atau untuk di pedesaan biasanya pengumuman langsung melalui

pengeras suara yang berkeliling. Di zaman modern seperti sekarang, bisa


menggunakan iklan di televisi atau radio. (bse seni teater oleh Alien
Wariatunnisa, Yulia Hendrilianti)

jeritan ra

Anda mungkin juga menyukai