Anda di halaman 1dari 7

I.

TOPIK
PERSAMAAN REAKSI DAN STOIKIOMETRI

II. TUJUAN
Menerapkan konsep mol untuk menghitung dan meramalkan jumlah berat zat
yang terlibat dalam suatu reaksi kimia.

III. ALAT DAN BAHAN


Alat :
- Gelas ukur
- Tabung reaksi
- Neraca analitik / neraca digital\

Bahan :
- Larutan HCL 0,1 N
- Pita magnesium
- Amplas

IV. LANDASAN TEORITIS DAN PROSEDUR KERJA


A. Dasar Teori
Dalam kenyataan reaksi-raksi kimia melibatkan banyak atom , molekul,
atau ion. Satuan jumlah atom tidak mungkin digunakan satuan biji, lusin, atau
satuan-satuan yang banyak dikenal dalam kehidupan sehari-hari.
Para ahli kimia sepakat mencari satuan yang mudah digunakan dan
satuan itu oleh IUPAC disebut juga mol.
Jadi, mol merupakan satuan yang menyatakan jumlah partikel terkadang
dalam sejumlah zat. Berdasarkan perjanjian digunakan standar atom karbon-
(C-12) dengan ketentuan :

Satu mol suatu zat adalah sejumlah partikel yang terkadang dalam suatu
zat yang jumlahnya sama dengan banyaknya atom yang terdapat dalam
12,00 gram C-12

Melalui percobaan yang dilakukan, ditetapkan bahwa jumlah partikel


yang terdapat dalam 12,00 gram C-12 adalah 6,02 x 1023 butir atom. Bilangan
ini selanjutnya disebut bilangan Avogardo atau tetpan avogardo dan diberi
lambang L.

Jadi, satu mol logam besi mengandung 6,02 x 102 3 butir atom besi,
sedangkan 1 mol air mengandung 6,02 x 1023 molekul air.
1 mol zat = L partikel = 6,02 x 102 3 partikel

Partikel dapat sebagai atom, molekul, atau ion.


Menghitung atom sejumlah itu sangatlah tidak mungkin. Oleh karena itu,
digunakan cara seperti yang dilakukan oleh para pegawai bank menghitung
uang logam dalam jumlah yang sangat banyak, yaitu dengan menimbang
uang logam dari jenis yang sama. Untuk itu berarti harus diketahui lebih
dahulu untuk setiap 100 keping uang logam mempunyai berat berapa gram.
Demikian pula pada ilmu kimia, untuk mengambil sebuah mol zat digu-
nakan dengan cara menimbang.Mula mula ditentukan dahulu berat dari 1
mol zat, baru kemudian digunakan sebagai patokan untuk menghtung
selanjutnya. Misalnya telah diketahui bahwa setiap 12 gram C-12 berisi 6.02
x 1023 atom C, maka jika ditimbang 6 gram tentulah akan mengandung
3,01 x 1023 atom karbon. Massa 1 mol zat tersebut selanjutnyadinamakan
massa molar

B. Interkonversi Mol - gram volum


Mol merupakan suatu jumlah yang mudah diubah ke dalam satuan lain.
Dengan demikian satuan mol dapat digunakan dalam mencai jumlah zat daam
satuan lain. Mol dapat difungsikan sebagai sntral (pusat), dalam arti untuk
mengubah dari satuan yang lain dapat melewati satuan mol. Misalnya,
mengubah dari massa gas dalam satuan gram untuk mencari volum dalam
satuan liter atau sebaliknya.

Skema berikut dapat digunakan untuk pedoman dalam mengubah massa


menjadi mol dan menjadi volum atau sebaliknya:

a b V
nmol = = 23 =
Mr 6,02 x 10 22,4

a gram=n x M r

b partikel =n x 6,02 x10 23

V liter = n x 22,4
Pada 0o C, 1 atm
Persamaan reaksi
Persamaan reaksi selain menunjukan jenis zat zat pereaksi dan hasil
reaksi juga menunjukkan jumlah partikel partikel yang terlibat reaksi

Perbandingan jumlah molekul molekul yang bereaksi dan yang


dihasilkan dari reaksi ditunjukkan oleh koefisien persamaan reaksi tersebut.

Koefisien persamaan reaksi menunjukkan perbandingan jumlah mol zat


zat yang terlibat reaksi, tetapi tidak menunjukkan perbandingan massa zat
yang terlibatpada reaksi tersebut.

C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan tiga buah tabung reaksi yang bersih dan rak tabung reaksi,
lalu masing-masing tabung diberi label 1, 2, dan 3.
2. Menimbang masing-masing tabung reaksi menggunakan neraca analitik
digital dan catat berat yang diperoleh.
3. Menyiapkan pita maagnesium yang sudah diamplas bersih (karena pita
magnesium sudah diamplas terlebih dahulu oleh asisten praktikum, jadi
praktikan tinggal menggunakannya saja). Potong pita magnesium yang
sudah diamplas menjadi tiga bagian. Dua bagian magnesium yang pertama
beratnya masing-masing 0,0025 gram. Bagian yang ketiga beratnya 0,005
gram.
4. Memasukan masing-masing 2 ml larutan HCL 0,1 M ke dalam tabung
eaksi pertama, dan kedua. Kemudian isikan 4 ml MCL yang sama ke
dalam tabung reaksi ketiga. Timbang ketiga tabung reaksi yang berisi
larutan HCL tersebut kedalam neraca analitik digital.
5. Memasukan pita magnesium yang beratnya 0,0025 gram kedalam tabung
reaksi pertama, dan ketiga. Amati apa yang terjadi. Bila tidak terjadi
perubahan apa-apa, timbang kembali berat tabung reaksi sesudah reaksi
selesai.
6. Memasukan pita magnesium yang beratnya 0,005 gram kedalam tabung
reaksi ke dua. Amati dan catat perubahan yang terjadi. Setelah reaksi yang
terjadi dengan sempurna, timbang berat tabung reaksi ditambah isi.

V. DATA PENGAMATAN

TABUNG PERLAKUAN HASIL PENGAMATAN


Tabung 1 1) Menimbang tabung
sebelum diisi apa pun 1) Berat tabung
atau kosong 18,37 gram
2) Menimbang tabung
setelah diisi larutan 2) Berat tabung
HCL 0,1 M sebanyak 20,39 gram
2 ml
3) Menimbang tabung 3) Berat tabung
yang berisi larutan 20,40 dan reaksi
HCL 0,1 sebanyak 2 yang terjadi
ml lalu dicampurkan dalam tabung
pita magnesium timbulnya
seberat 0,0025 gram gelembung-
gelembung gas
Mg & HCL
tempat habis
Tabung 2
1) Menimbang tabung 1) Berat tabung
sebelum diisi apa pun 18,86 gram
atau kosong
2) Menimbang tabung 2) Berat tabung
setelah diisi larutan 20,40 gram
HCL 0,1 M sebanyak
2 ml
3) Menimbang tabung 3) Berat tabung
yang berisi larutan 20,40 dan reaksi
HCL 0,1 sebanyak 2 yang terjadi
ml lalu dalam tabung
dicampurankan timbulnya
pitamaknesium gelembung-
seberat 0,005 gram gelembung gas
Mg habis
Tabung 3

1) menimbang tabung 1) Berat tabung


sebelum diisi apa pun 18,74 gram
atau kosong
2) Berat tabung
2) menimbang tabung 22,41 gram
setelah diisi larutan
HCL 0,1 m sebanyak
4 ml

3) menimbang tabung
yang sudah berisi 3) Berat tabung
larutan HCL 0,1 22,41 gam
sebanyak 4 ml lalu mengeluarkan
dicampurkan pita gelembung
magnesium seberat gelembung gas.
0,0025 gram HCL bersisa

VI. TUGAS

massa
Mr = mol HCl = m.v
mol
0,1 . 2 X 10-3
2 X 10-4
2Hcl + Mg MgCl2 + H2
Mula-mula 2 X10 1 X 10-4
-4
0 0
Reaksi 1 X 10-4 1 X 10-4 1 X 10-4 1 X 10-4
1 X 10-4 0 1 X 10-4 1 X 10-4

Massa = 1 X 10-4 . (24 + (35,5 X 2))


= 1 X 10-4 . (24 + 71)
= 1 X 10-4 . 95
= 95 X 10-4
= 95 X 10-3 gram.

2 HCl + Mg MgCl2 + H2
Mula-mula 2 X10-4 1 X 10-4 0 0
Reaksi 2 X10-4 2 X10-4 2 X10 + 2 X10-4
-4

Sisa 0 0 2 X10-4 2 X10-4


Massa MgCl = 2 X10-4 . (24 + 71)
= 2 X10-4 . 95
= 190 X 10-4
= 19 X 10-3
= 1,9 X 10-2
2 HCl + Mg MgCl2 + H2
Mula-mula 4 X10-4 1 X 10-4 0 0
Reaksi 1 X10-4 1 X10-4 1 X10-4 . 1 X10-4
Sisa 3 X10-4 0 1 X10-4 1 X10-4

Massa MaCl = 1X 10-4 . 95


= 9,5 X 10-3

VII. KESIMPULAN dan SARAN


A. Kesimpulan
Dengan melakukan percobaan ini kita dapat memahami cara mengukur
massa menghitung mol dan mencari volume suatu larutan. Yaitu dengan
rumus-rumus tertentu ( terdapat pada dasar teori ).
B. Saran
Kerjasama kelompok sangat diharapkan agar menunjang hasil praktek.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Brady, JE.- Pudjaatmaka & Suminar (1994). Kimia
Universitas Asas dan Struktur. Jakarta: Erlangga
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1981.
Petunjuk Praktikum Ilmu Kimia I untuk SMA.
Jakarta.
Holman, John R (1994). General Chemistry.
John Wiley & Sons
Johson S (2004). 1001 Plus Soal & Pembahasan Kimia.
Jakarta: Erlangga
Karyadi, Benny (1997). Kimia 2.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan RI

IX. LAMPIRAN (LAPORAN SEMENTARA)


LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

TOPIK : PERSAMAAN REAKSI DAN STOIKIOMETRI

OLEH :

NAMA : SITI MILLATIL HASANAH


NIM : 09360003
KELOMPOK : 13 (TIGA BELAS)
PRAKTIKUM KE : 2 (KEDUA)
TANGGAL PRAKTIKUM : 1 APRIL 2011
ASISTEN PRAKTIKUM : ENDAH SEPTIANINGRUM

UPT LAB. DASAR DAN ANALITIK


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2011

Anda mungkin juga menyukai