Telusur AP
Telusur AP
Telusur AP
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.1 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Kebijakan dan prosedur Pimpinan RS Pelaksanaan asesmen informasi 0 Acuan:
rumah sakit menegaskan Kepala Unit Rawat dan informasi yang harus 5 PMK 269/Menkes/Per/III/2008
asesmen informasi yang harus Jalan tersedia untuk pasien rawat inap 10
diperoleh dari pasien rawat Kepala Unit Rawat Inap Regulasi RS:
inap. Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO
Pelaksana
2. Kebijakan dan prosedur Pelaksanaan asesmen informasi tentang Asesmen Informasi Pasien Rawat
keperawatan
rumah sakit menegaskan dan informasi yang harus 0 Jalan dan Rawat Inap
asesmen informasi yang harus tersedia untuk pasien rawat jalan 5
diperoleh dari pasien rawat 10 Dokumen:
jalan. Hasil asesmen pada rekam medis
3. Kebijakan rumah sakit Ketentuan RS tentang informasi 0
mengidentifikasi tentang yang didokumentasikan untuk 5
informasi yang harus asesmen 10
didokumentasi untuk asesmen.
Standar AP.1.1
Rumah sakit telah menetapkan isi minimal asesmen berdasarkan undang-undang, peraturan dan standar profesi.
Untuk mendapat informasi ini, asesmen awal termasuk evaluasi kondisi medis pasien melalui pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatannya. Asesmen
psikologis menetapkan status emosional pasien (contoh: pasien depresi, ketakutan atau agresif dan potensial menyakiti diri sendiri atau orang lain).
Pengumpulan informasi sosial pasien tidak dimaksud untuk mengelompokkan pasien. Tetapi, konteks sosial, budaya, keluarga, dan ekonomi pasien
merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap penyakit dan pengobatan. Keluarga dapat sangat menolong dalam
asesmen untuk perihal tersebut dan untuk memahami keinginan dan preferensi pasien dalam proses asesmen ini. Faktor ekonomis dinilai sebagai
bagian dari asesmen sosial atau dinilai secara terpisah bila pasien dan keluarganya yang bertanggung jawab terhadap seluruh atau sebagian dari
biaya selama dirawat atau waktu pemulangan pasien. Berbagai staf kompeten dapat terlibat dalam proses asesmen pasien. Faktor terpenting adalah
bahwa asesmen lengkap dan tersedia (lihat juga MKI.7, EP 2) bagi mereka yang merawat pasien (lihat juga AP.1.7, EP 1, perihal asesmen nyeri).
TELUSUR
Elemen Asesmen AP.1.2 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Semua pasien rawat inap dan Telusur individu: Pelaksanaan asesmen awal 0 Acuan:
rawat jalan mendapat assessmen Pimpinan RS pasien rawat inap dan rawat jalan 5 PMK 269/Menkes/Per/III/2008
awal yang termasuk riwayat Kepala Unit Rawat Jalan termasuk: 10
kesehatan dan pemeriksaan fisik Kepala Unit Rawat Inap Riwayat kesehatan Regulasi RS:
sesuai dengan ketentuan yang Pemeriksaan fisik Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO tentang Pe
Kepala Unit Rekam Medis
ditetapkan dalam kebijakan rumah Medis
Pelaksana medis
sakit (lihat juga AP.1.1, EP 3) .
Pelaksana keperawatan Dokumen:
2. Setiap pasien mendapat asesmen Pelaksanaan asesmen psikologis 0
psikologis awal yang sesuai Pelaksana Rekam Medis 5 Rekam medis rawat jalan
dengan kebutuhannya. 10 Rekam medis rawat inap
3. Setiap pasien mendapat asesmen Pelaksanaan asesmen sosial 0
sosial dan ekonomis awal sesuai ekonimi 5
kebutuhannya. 10
Penetapan diagnosis berdasarkan 0
4. Asesmen awal menghasilkan asesmen 5
suatu diagnosis awal. 10
Standar AP.1.3
Kebutuhan pelayanan medis dan keperawatan ditetapkan berdasarkan asesmen awal dan dicatat pada catatan klinisnya.
Standar AP.1.3.1
Asesmen awal medis dan keperawatan pada pasien emergensi harus didasarkan atas kebutuhan dan keadaannya.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.1.3 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Kebutuhan medis pasien Pimpinan RS Pelaksanaan asesmen awal 0 Acuan:
ditetapkan melalui asesmen awal. Kepala Unit Rawat Jalan meliputi riwayat kesehatan, 5 UU 29 2004 tentang Praktik Kedokteran
Riwayat kesehatan Kepala Unit Rawat Inap pemeriksaan fisik dan asesmen 10 PMK 269/Menkes/Per/III/2008
terdokumentasi, juga pemeriksaan lain yang terdokumentasi, untuk
Kepala Unit Rekam Medis
fisik dan asesmen lain yang menetapkan kebutuhan medis Regulasi RS:
Pelaksana medis
dilaksanakan berdasarkan pasien Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO tentang Pe
kebutuhan pasien yang Pelaksana keperawatan Medis
teridentifikasi.
Pelaksanaan asesmen Dokumen:
2. Kebutuhan keperawatan pasien keperawatan yang Rekam medis rawat jalan
ditetapkan melalui asesmen terdokumentasi, untuk 0 Rekam medis rawat inap
keperawatan yang didokumentasi, menetapkan kebutuhan 5
asesmen medis, dan asesmen lain keperawatan pasien, serta 10
yang dilaksanakan berdasarkan asesmen lain sesuai kebutuhan
kebutuhan pasien. pasien
3. Kebutuhan medis yang Pencatatan kebutuhan medis 0
teridentifikasi dicatat dalam rekam dalam rekam medis 5
medis. 10
4. Kebutuhan keperawatan yang Pencatatan kebutuhan 0
teridentifikasi dicatat dalam rekam keperawatan dalam rekam 5
medis. medis 10
5. Kebijakan dan prosedur Regulasi terkait semua uraian di 0
mendukung praktik yang konsisten atas 5
dalam semua bidang. 10
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.1.3.1 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Untuk pasien gawat darurat, Kepala Unit Gawat Darurat Pelaksanaan asesmen medis 0 Acuan:
asesmen medis berdasarkan Pelaksana medis dan untuk pasien gawat darurat 5 PMK 269/Menkes/Per/III/2008
kebutuhan dan kondisinya. keperawatan UGD 10
2. Untuk pasien gawat darurat, Pelaksanaan asesmen Regulasi RS:
0
asesmen keperawatan keperawatan untuk pasien Kebijakan/Pedoman/Panduan/SPO tentang Pe
5
berdasarkan kebutuhan dan gawat darurat Medis
10
kondisinya.
3. Apabila operasi dilakukan, maka Untuk pasien yang operasi ada Dokumen:
0
sedikitnya ada catatan ringkas catatan ringkas dan diagnosis Rekam medis gawat darurat
5
dan diagnosis pra-operasi dicatat pra-operasi 10
sebelum tindakan.
Standar AP.1.4
Asesmen harus selesai dalam kerangka waktu yang ditetapkan rumah sakit.
Maksud dan tujuan AP.1.4
Untuk memulai pengobatan yang benar dan sesegera mungkin, asesmen awal harus diselesaikan secepat mungkin. Rumah sakit menetapkan kerangka waktu
menyelesaikan asesmen, khususnya asesmen medis dan keperawatan. Kerangka waktu yang akurat tergantung atas beberapa faktor, termasuk tipe pasien yan
sakit, kompleksitas dan durasi/lamanya pelayanan serta dinamika lingkungan pelayanan. Dengan pertimbangan ini, maka rumah sakit dapat menetapkan keran
asesmen yang berbeda untuk masing-masing unit kerja dan pelayanan.
Bila asesmen sebagian atau seluruhnya dilaksanakan diluar rumah sakit (misalnya, dipraktek dokter bedah), maka temuan dinilai ulang dan atau diverifikasi pa
sebagai pasien rawat inap sesuai waktu antara asesmen di luar dengan masuk rawat inap (lihat juga AP.1.4.1) dan sifat temuan yang penting, sesuai dengan ko
pasien, rencana pelayanan dan pengobatan ( misalnya, penilaian ulang mengkonfirmasi kejelasan diagnosis dan setiap rencana tindakan atau pengobatan; ada
radiologi yang diperlukan untuk operasi, adanya perubahan pada kondisi pasien, seperti pengendalian gula darah dan identifikasi hasil laboratorium yang penti
diperiksa ulang).
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.1.4 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Kerangka waktu yang benar Pimpinan rumah sakit Penetapan kerangka waktu 0
untuk melaksanakan asesmen Ketua kelompok dan staf pelaksanaan asesmen pada 5 Dokumen:
harus ditetapkan untuk semua medis semua pelayanan 10 Rekam medis
jenis dan tempat pelayanan.
2. Asesmen diselesaikan dalam Pelaksanaan asesmen sesuai 0
kerangka waktu yang ditetapkan dengan kerangka waktu yang 5
rumah sakit. ditetapkan rumah sakit 10
3. Temuan dari semua asesmen Pelaksanaan asesmen ulang
diluar rumah sakit harus dinilai untuk pasien rawat inap
ulang dan diverifikasi pada saat
pasien masuk rawat inap (lihat 0
juga AP.1.4.1) untuk 5
memperbarui atau mengulang 10
bagian-bagian dari asesmen
medis yang sudah lebih dari 30
hari; lihat juga MKI.1.6, EP 1).
Standar AP.1.4.1
Asesmen awal medis dan keperawatan harus lengkap dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rawat inap atau lebih cepat tergantung kondisi pasien atau
rumah sakit.
Maksud dan tujuan AP.1.4.1
Asesmen awal medis dan keperawatan harus lengkap dalam waktu 24 jam sesudah pasien masuk rawat inap dan tersedia untuk digunakan bagi mereka
pelayanan kepada pasien. Bila kondisi pasien mengharuskan, maka asesmen awal medis dan keperawatan dilaksanakan dan tersedia lebih dini/cepat. Jadi, u
darurat, asesmen harus segera dilakukan dan kebijakan dapat menetapkan bahwa kelompok pasien tertentu harus dinilai lebih cepat dari 24 jam.
Bila asesmen medis awal dilaksanakan di ruang praktek pribadi dokter atau diluar rumah sakit sebelum dirawat di rumah sakit, maka hal ini harus terjadi
Apabila waktu 30 hari terlampaui maka riwayat kesehatan harus diperbaharui dan pemeriksaan fisik diulangi. Untuk asesmen medis yang dilakukan dal
sebelum dirawat inap, maka setiap perubahan penting dari kondisi pasien harus dicatat sejak asesmen atau pada waktu admisi . Proses memperbaharui dan
ulang ini dapat dilakukan seseorang yang kompeten (lihat juga AP.4, Maksud dan Tujuan).
TELUSUR
Elemen Penilaian 1.4.1 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Asesmen awal medis dilaksanakan Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan asesmen medis awal 0
dalam 24 jam pertama sejak rawat Ketua kelompok dan staf dilaksanakan dalam 24 jam 5 Dokumen:
inap atau lebih dini/cepat sesuai medis pertama sejak rawat inap atau 10 Rekam medis
kondisi pasien atau kebijakan Kepala unit/kepala ruang lebih cepat
rumah sakit. dan pelaksana
2. Asesmen awal keperawatan keperawatan Pelaksanaan asesmen
dilaksanakan dalam 24 jam keperawatan awal dilaksanakan 0
pertama sejak rawat inap atau dalam 24 jam pertama sejak 5
lebih cepat sesuai kondisi pasien rawat inap atau lebih cepat 10
atau kebijakan rumah sakit.
3. Asesmen awal medis yang Pelaksanaan asesmen awal medis
dilakukan sebelum pasien di rawat yang dilakukan sebelum pasien
inap, atau sebelum tindakan pada di rawat inap, atau sebelum
0
rawat jalan di rumah sakit, tidak tindakan pada rawat jalan di
5
boleh lebih dari 30 hari, atau rumah sakit, yang tidak boleh
10
riwayat medis telah diperbaharui lebih dari 30 hari, atau riwayat
dan pemeriksaan fisik telah medis telah diperbaharui dan
diulangi. pemeriksaan fisik telah diulangi
4. Untuk asesmen kurang dari 30 Pelaksanaan pencatatan 0
hari, setiap perubahan kondisi perubahan kondisi pasien yang 5
pasien yang signifikan, sejak signifikan untuk asesmen yang 10
asesmen dicatat dalam rekam dilakukan kurang dari 30 hari,
medis pasien pada saat masuk pada saat pasien masuk rawat
rawat inap. inap
Standar AP.1.5
Temuan pada asesmen didokumentasikan dalam rekam medis pasien dan siap tersedia bagi para penanggung jawab asuhan pasien.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.1.5.1 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Kepada pasien yang direncanakan Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan asesmen medis 0
operasi, dilaksanakan asesmen Ketua kelompok dan staf sebelum operasi bagi pasien 5 Dokumen:
medis sebelum operasi (lihat juga medis yang direncanakan operasi 10 Rekam medis
PAB.7, EP 1 dan 2).
Kepala unit/kepala ruang Hasil asesmen medis dicatat 0
2. Asesmen medis pasien bedah unit kerja terkait dalam rekam medis sebelum 5
dicatat sebelum operasi. operasi dimulai 10
Standar AP.1.6
Pasien di skrining untuk status gizi dan kebutuhan fungsional serta dikonsul untuk asesmen lebih lanjut dan pengobatan apabila dibutuhkan.
Cara yang paling efektif untuk mengidentifikasi pasien dengan kebutuhan gizi atau fungsional adalah melalui kriteria skrining. Contoh, formulir asesmen awal k
memuat kriteria ini. Pada setiap kasus kriteria skrining dikembangkan oleh staf yang kompeten yang mampu melakukan asesmen lanjutan, dan bila perlu, mem
pengobatan pasien. Contoh, kriteria skrining untuk risiko nutrisional dapat dikembangkan oleh perawat yang akan menerapkan kriteria tersebut, ah
menyediakan intervensi diet yang direkomendasikan dan nutrisionis yang mampu mengintegrasikan kebutuhan nutrisi dengan kebutuhan lain dari pasien.
TELUSUR
Elemen Penilaian 1.6 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Staf yang kompeten (qualified) Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan asesmen nutrisi Regulasi RS:
mengembangkan kriteria untuk Ketua kelompok dan staf 0 Kebijakan/Panduan/SPO tentang asesmen
mengidentifikasi pasien yang medis 5
memerlukan asesmen nutrisional Kepala unit/kepala ruang 10 Dokumen:
lebih lanjut. unit kerja terkait Hasil asesmen di rekam medis
2. Pasien diskrining untuk risiko Pelaksana keperawatan Penetapan risiko nutrisional 0 Bukti konsultasi
nutrisional sebagai bagian dari sebagai hasil asesmen nutrisi 5
asesmen awal. 10
3. Pasien dengan risiko masalah Pelaksanaan asesmen gizi untuk 0
nutrisional menurut kriteria akan pasien dengan risiko nutrisional 5
mendapat asesmen gizi. 10
4. Staf yang kompeten Pelaksanaan asesmen fungsional
mengembangkan kriteria untuk lebih lanjut oleh staf yang
mengidentifikasi pasien yang kompeten 0
memerlukan asesmen fungsional 5
lebih lanjut (lihat juga Sasaran 10
Keselamatan Pasien VI, EP 1,
terkait asesmen risiko jatuh).
5. Pasien disaring untuk menilai Proses skrining untuk menilai 0
kebutuhan asesmen fungsional kebutuhan asesmen fungsional 5
lebih lanjut sebagai bagian dari lebih lanjut sebagai bagian dari 10
asesmen awal
asesmen awal (lihat juga Sasaran
Keselamatan Pasien VI, EP 2).
Pelaksanaan konsultasi untuk 0
6. Pasien yang memerlukan asesmen pasien yang memerlukan 5
fungsional sesuai kriteria dikonsul pelaksanaan asesmen 10
untuk asesmen tersebut. fungsional sesuai kriteria
Standar AP.1.7
Semua pasien rawat inap dan rawat jalan di skrining untuk rasa sakit dan dilakukan asesmen apabila ada rasa nyerinya.
TELUSUR
Elemen Penilaian 1.7 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan asesmen nyeri 0 Regulasi RS:
1. Pasien di skrining untuk rasa sakit Ketua kelompok dan staf 5 Kebijakan/Panduan/SPO tentang asesmen
(lihat juga PP.6, EP 1). medis 10
2. Apabila diidentifikasi ada rasa Kepala unit/kepala ruang Tindak lanjut atas hasil asesmen 0 Dokumen:
sakit pada asesmen awal, pasien unit kerja terkait nyeri 5 Hasil asesmen dan tindak lanjutnya di rekam
dirujuk atau rumah sakit Pelaksana keperawatan 10 Bukti konsultasi
melakukan asesmen lebih
mendalam, sesuai dengan umur
pasien, dan pengukuran intensitas
dan kualitas nyeri seperti
karakter, kekerapan/frekuensi,
lokasi dan lamanya.
3. Asesmen dicatat sedemikian Hasil asesmen nyeri dicatat 0
sehingga memfasilitasi asesmen dalam rekam medis beserta 5
ulangan yang teratur dan tindak tindak lanjutnya 10
lanjut sesuai kriteria yang
dikembangkan oleh rumah sakit
dan kebutuhan pasien.
Standar AP.1.8
Rumah sakit melaksanakan asesmen awal individual untuk populasi tertentu yang dilayani rumah sakit.
Maksud dan tujuan AP.1.8
Asesmen awal dari tipe-tipe pasien atau populasi pasien tertentu memerlukan modifikasi proses asesmen. Modifikasi ini didasarkan atas karakteristi
menentukan setiap populasi pasien. Setiap rumah sakit mengidentifikasi kelompok pasien khusus dan memodifikasi proses asesmen untuk memenuhi kebu
Secara khusus, apabila rumah sakit, melayani satu atau lebih pasien atau populasi dengan kebutuhan khusus seperti daftar di bawah ini, maka rumah sakit m
individual untuk :
- Anak-anak
- Dewasa Muda
- Lanjut usia yang lemah
- Sakit terminal
- Pasien dengan rasa nyeri yang kronis dan intens
- Wanita dalam proses melahirkan
- Wanita dalam proses terminasi kehamilan
- Pasien dengan kelainan emosional atau gangguan jiwa
- Pasien diduga ketergantungan obat atau alkohol
- Korban kekerasan atau terlantar
- Pasien dengan infeksi atau penyakit menular
- Pasien yang mendapatkan kemoterapi atau radiasi
- Pasien yang daya imunnya direndahkan
Asesmen pasien yang diduga ketergantungan obat dan atau alkohol dan asesmen pasien korban kekerasan dan yang terlantar, dipengaruhi oleh budaya dari po
pasien berada. Asesmen disini tidak dimaksudkan untuk penemuan kasus secara proaktif. Tetapi asesmen pasien tersebut merupakan respons terhadap kebutu
yang dapat diterima oleh budaya dan diperlakukan konfidensial.
Proses asesmen dimodifikasi agar konsisten dengan undang-undang dan peraturan dan standar profesi terkait dengan populasi dan situasi demikian dengan m
bila perlu.
TELUSUR
Elemen Penilaian 1.9 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan rumah sakit Penetapan dan pelaksanaan 0 Regulasi RS:
1. Rumah Sakit menetapkan 5 Kebijakan/Panduan/SPO tentang asesmen
kriteria tertulis tentang asesmen Ketua kelompok dan staf
asesmen tambahan
medis 10
tambahan, khusus atau lebih Dokumen:
mendalam perlu dilaksanakan Kepala unit/kepala ruang
unit kerja terkait Hasil asesmen dan tindak lanjutnya di rekam
2. Proses asesmen untuk populasi Pelaksanaan modifikasi asesmen 0
pasien dengan kebutuhan Pelaksana keperawatan untuk pasien dengan kebutuhan 5
khususnya dimodifikasi secara khusus sesuai dengan 10
tepat sehingga mencerminkan kebutuhan pasien
kebutuhan pasien
Standar AP.1.9
Kepada pasien yang akan meninggal dan keluarganya, dilakukan asesmen dan asesmen ulang sesuai kebutuhan individual mereka
Maksud dan tujuan AP.1.9
Asesmen dan asesmen ulang perlu dilaksanakan secara individual untuk memenuhi kebutuhan pasien dan keluarga apabila pasien mendekati kematian. Asesm
ulang, sesuai kondisi pasien, harus mengevaluasi :
a. Gejala seperti mau muntah dari kesulitan pernapasan
b. Faktor-faktor yang meningkatkan dan membangkitkan gejala fisik
c. Manajemen gejala saat ini dan hasil respon pasien
d. Orientasi spritual pasien dan keluarga dan kalau perlu keterlibatan kelompok agama
e. Urusan dan kebutuhan spiritual pasien dan keluarga, seperti putus asa, penderitaan, rasa bersalah atau pengampunan
f. Status psikososial pasien dan keluarga seperti hubungan keluarga, lingkungan rumah yang memadai apabila diperlukan perawatan di rumah, cara mengat
pasien dan keluarga atas penyakit pasien
g. Kebutuhan dukungan atau kelonggaran pelayanan (respite services) bagi pasien, keluarga dan pemberi pelayanan lain
h. Kebutuhan akan alternatif atau tingkat pelayanan lain
i. Faktor risiko bagi yang ditinggalkan dalam hal cara mengatasi dan potensi reaksi patologis atas kesedihan.
TELUSUR
Elemen Penilaian 1.9 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Pasien yang akan meninggal Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan asesmen bagi pasien Regulasi RS:
dan keluarganya dilakukan Ketua kelompok dan staf yang akan meninggal Kebijakan/Panduan/SPO tentang asesmen pa
asesmen dan asesmen ulang medis 0
untuk elemen a s/d i dalam Kepala unit/kepala ruang 5 Dokumen:
Maksud dan Tujuan sesuai unit kerja terkait 10 Hasil asesmen dan tindak lanjutnya di rekam
kebutuhan mereka yang Pelaksana keperawatan
diidentifikasi.
2. Temuan dalam asesmen Pelayanan yang diberikan sesuai 0
mengarahkan pelayanan yang dengan hasil asesmen 5
diberikan (lihat juga AP.2, EP 2) 10
3. Temuan dalam asesmen Hasil asesmen dicatat dalam 0
didokumentasikan dalam rekam rekam medis 5
medis pasien 10
Standar AP.1.10
Asesmen awal termasuk penetapan kebutuhan untuk tambahan asesmen khusus.
TELUSUR
Elemen Penilaian 1.10 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Bila teridentifikasi kebutuhan Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan rujukan bila 0 Regulasi RS:
tambahan asesmen khusus, Ketua kelompok dan staf teridentifikasi adanya 5 Kebijakan/Panduan/SPO tentang asesmen pa
pasien dirujuk didalam atau medis kebutuhan tambahan asesmen 10
keluar rumah sakit (lihat juga Kepala unit/kepala ruang khusus Dokumen:
APK.3, EP 1) unit kerja terkait Hasil asesmen khusus dan tindak lanjutnya
2. Asesmen khusus yang dilakukan Pelaksana keperawatan Pencatatan hasil asesmen khusus 0
didalam rumah sakit dilengkapi di dalam rekam medis 5
dan dicatat dalam rekam medis 10
pasien
Standar AP.1.11
Asesmen awal termasuk menentukan kebutuhan rencana pemulangan pasien (discharge)
TELUSUR
Elemen Penilaian 1.11 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Ada proses untuk identifikasi Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan identifikasi pasien 0 Regulasi RS:
pasien yang rencana Ketua kelompok dan staf yang saat pemulangannya 5 Kebijakan/Panduan/SPO tentang rencana pe
pemulangannya kritis (discharge) medis dalam kondisi kritis 10
(lihat juga APK.3, EP 2) Kepala unit/kepala ruang Dokumen:
2. Rencana pemulangan bagi pasien unit kerja terkait Bukti rencana pemulangan yang 0 Hasil identifikasi dan rencana pemulangan d
seperti ini dimulai segera setelah Pelaksana keperawatan dimulai sejak penerimaan 5
pasien diterima sebagai pasien pasien rawat inap 10
rawat inap (lihat juga APK 3, EP 4).
Standar AP.2
Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval tertentu atas dasar kondisi dan pengobatan untuk menetapkan respons terhadap pengobatan dan unt
pengobatan atau untuk pemulangan pasien.
Maksud dan tujuan AP.2
Asesmen ulang oleh para praktisi pelayanan kesehatan adalah kunci untuk memahami apakah keputusan pelayanan sudah tepat dan efektif. Pasien dilakukan a
selama proses pelayanan pada interval tertentu berdasarkan kebutuhan dan rencana pelayanan atau sesuai kebijakan dan prosedur rumah sakit. Hasil asesme
dalam rekam medis pasien untuk informasi dan digunakan oleh semua staf yang memberi pelayanan (lihat juga MKI.19.1, EP 5).
Asesmen ulang oleh dokter terintegrasi dalam proses asuhan pasien yang sedang berlangsung. Dokter melakukan asesmen pasien gawat darurat setiap hari, te
minggu, dan bila sudah ada perubahan yang signifikan pada kondisi pasien.
Asesmen ulang dilaksanakan dan hasilnya dicatat dalam rekam medis pasien :
- Pada interval yang reguler selama pelayanan (contoh, secara periodik perawat mencatat tanda-tanda vital sesuai kebutuhan berdasarkan kondisi pasien).
- Setiap hari oleh dokter pada pasien akut atau lebih jarang sesuai kebijakan rumah sakit.
- Sebagai respons terhadap perubahan kondisi pasien yang signifikan.
- Bila diagnosis pasien telah berubah dan kebutuhan asuhan memerlukan perubahan rencana.
- Untuk menetapkan apakah obat-obatan dan pengobatan lain telah berhasil dan pasien dapat dipindahkan atau dipulangkan.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.2 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Pasien dilakukan asesmen ulang Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan asesmen ulang
untuk menentukan respons Ketua kelompok dan staf untuk menentukan respons Dokumen:
0
mereka terhadap pengobatan medis pasien terhadap pengobatan Rekam medis
5
(lihat juga PAB.5.3, EP 1 dan 2; Kepala unit/kepala ruang 10
PAB.7.3, EP 1 dan 2; MPO.7, EP 1; unit kerja terkait
dan PP.5, EP 3). Pelaksana keperawatan
2. Pasien dilakukan asesmen ulang Pelaksanaan asesmen ulang 0
untuk perencanaan pengobatan untuk perencanaan pengobatan 5
lanjutan atau pemulangan pasien lanjutan atau pemulangan pasien 10
(lihat juga APK.3, EP 2 dan 3;
PP.7.1, EP 2; PAB.5.3, EP 1 dan 2;
dan AP.1.9, EP 2).
3. Pasien dilakukan asesmen ulang Pelaksanaan asesmen ulang 0
dalam interval sesuai dengan dalam interval sesuai dengan 5
kondisi pasien dan bilamana kondisi pasien dan bilamana 10
terjadi perubahan yang signifikan terjadi perubahan yang signifikan
pada kondisi mereka, rencana pada kondisi mereka, rencana
asuhan, kebutuhan individual asuhan, kebutuhan individual
atau sesuai kebijakan dan atau sesuai kebijakan dan
prosedur rumah sakit (lihat juga prosedur rumah sakit
PAB.3, EP 1 dan PAB.5.3, EP 1) .
4. Dokter melakukan asesmen Pelaksanaan asesmen ulang oeh 0
ulang sekurang-kurangnya setiap dokter sekurang-kurangnya setiap 5
hari, termasuk akhir minggu, hari, termasuk akhir minggu, 10
selama fase akut dari perawatan selama fase akut dari perawatan
dan pengobatannya. dan pengobatannya.
5. Untuk pasien nonakut, kebijakan Regulasi rumah sakit bahwa 0
rumah sakit menetapkan untuk pasien nonakut, ditetapkan 5
keadaan, dan tipe pasien atau bahwa keadaan, tipe pasien atau 10
populasi pasien, dimana asesmen populasi pasien, asesmen oleh
oleh dokter bisa kurang dari dokter bisa kurang dari sekali
sekali sehari dan menetapkan sehari dan menetapkan interval
interval minimum untuk jadwal minimum untuk jadwal asesmen
asesmen ulang bagi kasus seperti ulang bagi kasus seperti ini
ini.
6. Asesmen ulang Bukti pelaksanaan asesmen ulang 0
didokumentasikan dalam rekam didokumentasikan dalam rekam 5
medis pasien. medis pasien 10
Standar AP.3
Staf yang kompeten melaksanakan asesmen dan asesmen ulang.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.3 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Petugas yang kompeten yang Pimpinan rumah sakit Penetapan rumah sakit tentang 0
melakukan asesmen pasien dan Ketua kelompok dan staf petugas yang kompeten untuk 5 Dokumen:
asesmen ulang ditetapkan oleh medis melakukan asesmen pasien dan 10 Rekam medis
rumah sakit. Kepala unit/kepala ruang asesmen ulang
unit kerja terkait Penetapan bahwa hanya mereka 0
2. Hanya mereka yang diizinkan Pelaksana keperawatan yang diizinkan dengan lisensi, 5
dengan lisensi, sesuai undang- sesuai undang-undang dan 10
undang dan peraturan yang peraturan yang berlaku, atau
berlaku, atau sertifikasi, yang sertifikasi, yang dapat melakukan
dapat melakukan asesmen. asesmen.
3. Asesmen gawat darurat Pelaksanaan asesmen gawat 0
dilaksanakan oleh petugas yang darurat oleh petugas yang 5
kompeten. kompeten 10
4. Asesmen keperawatan Pelaksanaan asesmen 0
dilaksanakan oleh mereka yang keperawatan oleh mereka yang 5
kompeten. kompeten 10
5. Mereka yang kompeten Pelaksanaan bahwa mereka yang 0
melaksanakan asesmen dan kompeten melaksanakan 5
asesmen ulang terhadap pasien, asesmen dan asesmen ulang 10
dan tanggung jawabnya terhadap pasien, dan tanggung
ditetapkan secara tertulis (lihat jawabnya ditetapkan secara
juga KPS.1.1, EP 1 dan 2 dan tertulis
KPS.10, EP 1).
Standar AP.4
Staf medis, keperawatan dan staf lain yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien, bekerja sama dalam menganalisis dan mengintegrasikan
asesmen pasien.
Standar AP.4.1
Kebutuhan pelayanan paling urgenatau penting di identifikasi.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.4 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Data dan informasi asesmen Pimpinan rumah sakit Pelaksanaan bahwa data dan 0
pasien dianalisis dan Ketua kelompok dan staf informasi asesmen pasien 5 Dokumen:
diintegrasikan (lihat juga PP.1, EP medis dianalisis dan diintegrasikan 10 Rekam medis
1). Kepala unit/kepala ruang
2. Mereka yang bertanggung jawab unit kerja terkait Mereka yang bertanggung jawab 0
atas pelayanan pasien Pelaksana keperawatan atas pelayanan pasien 5
diikutsertakan dalam proses. diikutsertakan dalam proses 10
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.4.1 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Kebutuhan pasien disusun skala Pimpinan rumah sakit Kebutuhan pasien disusun skala 0
prioritasnya berdasarkan hasil Ketua kelompok dan staf prioritasnya berdasarkan hasil 5 Dokumen:
asesmen. asesmen 10
2. Pasien dan keluarga diberi medis Pasien dan keluarga diberi 0 Rekam medis
informasi tentang hasil dari Kepala unit/kepala ruang informasi tentang hasil dari 5
proses asesmen dan setiap unit kerja terkait proses asesmen dan setiap 10
diagnosis yang telah ditetapkan Pelaksana keperawatan diagnosis yang telah ditetapkan
apabila diperlukan (lihat juga apabila diperlukan
HPK.2.1, EP 1).
3. Pasien dan keluarganya diberi Pelaksanaan pemberian informasi 0
informasi tentang rencana kepada pasien dan keluarganya 5
pelayanan dan pengobatan dan tentang rencana pelayanan dan 10
diikutsertakan dalam keputusan pengobatan, dan diikutsertakan
tentang prioritas kebutuhan yang dalam keputusan tentang
perlu dipenuhi (lihat juga prioritas kebutuhan yang perlu
HPK.2.1, EP 2 dan 4 dan APK.1.2, dipenuhi
EP 5).
PELAYANAN LABORATORIUM
Standar AP.5
Ada pelayanan laboratorium untuk memenuhi kebutuhan pasien dan semua jenis pemeriksaan sesuai dengan standar nasional, undang-undang dan peraturan.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.5 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Pelayanan laboratorium harus Pimpinan RS Pelayanan laboratorium harus 0 Acuan:
memenuhi standar, nasional, Kepala unit laboratorium memenuhi standar, nasional, 5 Pedoman Praktik Laboratorium Kesehat
undang-undang dan peraturan. Pelaksana laboratorium undang-undang dan peraturan. 10 Depkes, 2008
2. Pelayanan laboratorium yang Tersedia pelayanan laboratorium 0
adekuat, teratur dan nyaman yang adekuat, teratur dan 5 Regulasi RS:
tersedia untuk memenuhi nyaman untuk memenuhi 10 Kebijakan/Pedoman/SPO pelayanan labo
kebutuhan kebutuhan Program laboratorium
3. Pelayanan laboratorium untuk Pelayanan laboratorium untuk 0
gawat darurat tersedia, termasuk gawat darurat tersedia selama 5 Dokumen:
diluar jam kerja. 24 jam 10 Sertifikat mutu
4. Pelayanan laboratorium diluar Pemilihan pelayanan laboratorium 0 MoU dengan laboratorium diluar rumah saki
rumah sakit dipilih berdasarkan diluar rumah sakit berdasarkan 5
reputasi yang baik dan yang reputasi yang baik dan yang 10
memenuhi undang-undang dan memenuhi undang-undang dan
peraturan. peraturan.
5. Pasien diberi tahu bila ada Pemberitahuan kepada pasien 0
hubungan antara dokter yang bahwa ada hubungan antara 5
merujuk dengan pelayanan dokter yang merujuk dengan 10
laboratorium diluar rumah sakit pelayanan laboratorium diluar
(lihat juga TKP.6.1, EP 1). rumah sakit (sebagai pemilik)
Standar AP.5.1
Ada program keamanan (safety) di Laboratorium, dijalankan dan didokumentasikan.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.5.1 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Ada program Pimpinan RS 0 Acuan:
keselamatan/keamanan Kepala unit laboratorium Pelaksanaan program 5 KMK 432/Menkes/SK/IV/2007 tentang Pedom
laboratorium yang mengatur Pelaksana laboratorium keselamatan/keamanan 10 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di R
risiko keselamatan yang potensial laboratorium yang mengatur KMK 1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Stan
di laboratorium dan di area lain risiko keselamatan yang dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
yang mendapat pelayanan potensial di laboratorium dan di Pedoman Praktik Laboratorium Kesehatan Ya
laboratorium (lihat juga MFK.4 area lain yang mendapat Depkes, 2008
dan MFK.5). pelayanan laboratorium
2. Program ini adalah bagian dari Program keselamatan/keamanan 0 Regulasi RS:
program manajemen laboratorium merupakan bagian 5 Kebijakan/Pedoman/SPO pelayanan laborato
keselamatan / keamanan rumah dari program manajemen 10
Kebijakan/Panduan/SPO tentang B3 dan APD
sakit dan melaporkan ke keselamatan / keamanan rumah
struktural manjemen Kebijaka/Panduan/SPO tentang K3RS
keselamatan tersebut, sekurang- Program laboratorium
kurangnya setahun sekali atau sakit, dan dilaporkan sekurang-
bila terjadi insiden keselamatan kurangnya setahun sekali atau Dokumen:
(lihat juga MFK.4, EP 2). bila terjadi insiden keselamatan Pelaksanaan pelatihan
3. Ada kebijakan dan prosedur Ada regulasidan pelaksanaan 0
tertulis tentang penanganan dan tentang penanganan dan 5
pembuangan bahan berbahaya pembuangan bahan berbahaya 10
(lihat juga MFK.5, EP 2). (B3)
4. Identifikasi risiko keselamatan Pelaksanaan identifikasi risiko 0
dijabarkan melalui proses yang keselamatan yang dijabarkan 5
spesifik dan atau peralatan untuk melalui proses yang spesifik dan 10
mengurangi risiko keselamatan atau adanya peralatan untuk
(lihat juga MFK. 5, EP 5). mengurangi risiko keselamatan
5. Staf laboratorium diberikan 0
orientasi untuk prosedur dan 5
praktik keselamatan/keamanan Pelaksanaan orientasi untuk staf 10
kerja (lihat juga MFK.11, EP 1; laboratorium tentang prosedur
TKP.5.4, EP 1 dan 2; TKP.6.1, EP dan praktik
1). keselamatan/keamanan kerja
6. Staf laboratorium mendapat 0
pelatihan-pendidikan untuk Pelaksanaan pelatihan untuk staf 5
prosedur baru dan penggunaan laboratorium tentang prosedur 10
bahan berbahaya yang baru (lihat baru dan penggunaan bahan
juga KPS.8, EP 3 dan 4). berbahaya (B3) yang baru
Standar AP.5.2
Staf yang benar-benar kompeten dan berpengalaman melaksanakan tes dan membuat interpretasi hasil-hasil.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.5.2 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Para petugas yang Pimpinan RS Penetapan petugas yang 0 Acuan:
melaksanakan tes dan mereka Kepala unit laboratorium melaksanakan pemeriksaan 5 KMK 370 tahun 2007 tentang standar profes
yang mengarahkan atau Pelaksana laboratorium laboratorium, dan staf yang 10 laboratorium kesehatan
mensupervisi tes ditetapkan. mengarahkan atau
Regulasi RS:
mensupervisi pelaksanaan Pedoman pengorganisasian laboratorium (po
pemeriksaan laboratorium
2. Ada staf yang kompeten dan Staf yang melaksanakan 0 Dokumen:
cukup berpengalaman pemeriksaan laboratorium 5 Sertifikat kompetensi
melaksanakan tes (lihat juga memiliki kompetensi dan cukup 10
KPS.4, EP 1). berpengalaman
3. Ada staf yang kompeten dan Ada staf yang kompeten dan 0
cukup berpengalaman melakukan cukup berpengalaman 5
interpretasi hasil tes (lihat juga melakukan interpretasi hasil tes 10
KPS.4, EP 1). (lihat juga KPS.4, EP 1).
4. Tersedia jumlah staf yang Tersedia jumlah staf yang adekuat 0
adekuat untuk memenuhi untuk memenuhi kebutuhan 5
kebutuhan pasien. pasien. 10
Staf yang ditunjuk sebagai 0
supervisor memiliki 5
5. Staf supervisor kompeten kompetensi(qualified) dan 10
(qualified) dan berpengalaman. cukup berpengalaman.
Standar AP.5.3
Hasil pemeriksaan laboratorium tersedia / selesai dalam waktu sesuai ketetapan rumah sakit.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.5.3 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Rumah sakit menetapkan waktu Pimpinan RS 0 Regulasi RS:
yang diharapkan untuk laporan Kepala unit laboratorium Penetapan waktu selesainya 5 Program mutu pelayanan laboratorium
hasil pemeriksaan. Pelaksana laboratorium laporan hasil pemeriksaan. 10
2. Ketepatan waktu melaporkan Pemantauan ketepatan waktu 0 Dokumen:
hasil pemeriksaan yang urgen / laporan hasil pemeriksaan yang 5 Laporan kerja
gawat darurat diukur. urgen / gawat darurat 10
3. Hasil laboratorium dilaporkan 0
dalam kerangka waktu guna Hasil laboratorium selesai dalam 5
memenuhi kebutuhan pasien kerangka waktu yang ditetapkan 10
(lihat juga PAB.7, EP 1). untuk memenuhi kebutuhan pasien
Standar AP.5.3.1.
Ada prosedur melaporkan hasil tes diagnostik yang kritis
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.5.3.1. SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Metode kolaboratif digunakan Pimpinan RS Pelaksanaan metode kolaboratif 0 Regulasi RS:
untuk mengembangkan prosedur Kepala unit laboratorium terhadappemberian hasil yang 5 Program mutu pelayanan laboratorium
untuk pelaporan hasil yang kritis Pelaksana laboratorium kritis dari pemeriksaan 10
dari pemeriksaan diagnostik diagnostik Dokumen:
Penetapan nilai ambang kritis 0 Laporan kerja
2. Prosedur ini menetapkan nilai (normal) untuk setiap 5
ambang kritis untuk setiap tes pemeriksaan laboratorium 10
3. Prosedur menetapkan oleh siapa 0
dan kepada siapa hasil yang kritis Pelaksanaan pelaporan hasil yang 5
dari pemeriksaan diagnostik harus kritis dari pemeriksaan 10
dilaporkan diagnostik sebelum diserahkan
4. Prosedur menetapkan apa yang Ketentuan tentang hal-hal yang 0
dicatat didalam rekam medis dicatat didalam rekam medis 5
pasien pasien 10
Pelaksanaan monitoring terhadap 0
5. Proses dimonitor agar pemenuhan implementasi ketentuan yang 5
ketentuan dan dimodifikasi ada, dan adanya revisi prosedur 10
berdasarkan hasil monitoring berdasarkan hasil evaluasi
Standar AP.5.4
Semua peralatan untuk pemeriksaan laboratorium diperiksa secara teratur, ada upaya pemeliharaan, dan kalibrasi, dan ada pencatatan terus menerus untuk k
Maksud dan tujuan AP.5.4
Staf laboratorium bekerja untuk memastikan bahwa semua peralatan berfungsi baik, termasuk peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan di ruangan, berf
yang dapat diterima, dan aman bagi para operator. Program pengelolaan peralatan laboratorium meliputi :
- Seleksi dan pengadaan peralatan.
- Identifikasi dan Inventarisasi peralatan.
- Asesmen penggunaan peralatan melalui inspeksi, tes, kalibrasi dan pemeliharaan.
- Monitoring dan melaksanakan catatan bahaya di peralatan, penarikan peralatan, insiden yang harus dilaporkan, problem dan kegagalan-kegagalan.
- Mendokumentasikan program pengelolaan.
Frekuensi tes, pemeliharaan, dan kalibrasi berhubungan dengan penggunaan peralatan laboratorium dan pencatatan riwayat pemakaian.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.5.4 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Ada program pengelolaan Pimpinan RS Pelaksanaan program 0 Acuan:
peralatan laboratorium dan bukti Kepala unit laboratorium pengelolaan peralatan 5 Pedoman Operasional dan Pemeliharaan
pelaksanaan (lihat juga MFK.8, EP Pelaksana laboratorium laboratorium dan bukti 10 Kesehatan, Depkes, 2001
1). pelaksanaannya
2. Program termasuk proses seleksi 0 Dokumen:
dan pengadaan alat. Program termasuk proses seleksi 5
Bukti proses pengelolaan peralatan
dan pengadaan alat. 10
Bukti pemeliharaan berkala
3. Program termasuk proses 0
inventarisasi alat (lihat juga MFK.8, Program termasuk proses 5 Bukti kalibrasi
EP 2). inventarisasi alat 10
4. Program termasuk inspeksi dan 0
alat pengetesan (lihat juga MFK.8, Program termasuk inspeksi dan 5
EP 3) . alat pengetesan 10
5. Program termasuk kalibrasi dan 0
pemeliharaan alat (lihat juga Program termasuk kalibrasi dan 5
MFK.8, EP 4) . pemeliharaan alat 10
6. Program termasuk monitoring dan 0
tindak lanjut (lihat juga MFK.8, EP Program termasuk monitoring dan 5
5) . tindak lanjut 10
7. Semua tes, pemeliharaan dan Semua tes, pemeliharaan dan 0
kalibrasi alat didokumentasi secara kalibrasi alat didokumentasi 5
adekuat (lihat juga MFK.8.1, EP 1) secara adekuat 10
Standar AP.5.5
Reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan sehari-hari selalu tersedia dan dievaluasi untuk memastikan akurasi dan presisi hasil.
Maksud dan tujuan AP.5.5
Rumah sakit menetapkan reagensia dan bahan-bahan lain yang selalu harus ada untuk pelayanan laboratorium bagi pasien. Suatu proses yang efektif untuk
menjamin ketersediaan reagensia esensial dan bahan lain yang diperlukan. Semua reagensia di simpan dan didistribusikan sesuai prosedur yang ditetapkan
semua reagensia untuk memastikan akurasi dan presisi hasil pemeriksaan. Pedoman tertulis memastikan pemberian label yang lengkap dan akurat untuk reag
dan akurasi serta presisi dari hasil.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.5.5 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Penetapan reagensia esensial dan 0 Regulasi RS:
1. Ditetapkan reagensia esensial dan Kepala unit laboratorium bahan lain 5 Pedoman pelayanan farmasi (tentang penge
bahan lain (lihat juga MFK.5, EP 1). Pelaksana laboratorium 10
2. Reagensia esensial dan bahan lain Reagensia esensial dan bahan 0 Dokumen:
tersedia, dan ada proses untuk lain tersedia, dan ada proses 5 Daftar reagensia
menyatakan kapan reagen tidak untuk menyatakan kapan 10 Laporan stok dan proses pengadaan reagen
tersedia. reagen tidak tersedia.
3. Semua reagensia disimpan dan 0
didistribusi sesuai pedoman dari Penyimpanan dan distribusi 5
pembuatnya atau instruksi pada semua reagensia sesuai 10
kemasannya (lihat juga MFK.5, EP pedoman dari distribusi atau
2). instruksi pada kemasannya
4. Laboratorium telah memiliki Adanya regulasi dan 0
pedoman tertulis dan pelaksanaannya, serta valuasi 5
mengikutinya untuk mengevaluasi semua reagensia agar 10
semua reagensia agar memberikan memberikan hasil yang akurat
hasil yang akurat dan presisi. dan presisi
5. Semua reagensia dan larutan Semua reagensia dan larutan 0
diberi label secara lengkap dan diberi label secara lengkap dan 5
akurat (lihat juga MFK.5, EP 7). akurat 10
Standar AP.5.6
Prosedur untuk pengambilan spesimen, identifikasi, penanganan, pengiriman yang aman, dan pembuangan spesimen dipatuhi.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.5.7 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Laboratorium telah menetapkan Pimpinan RS Penetapan nilai/rentang nilai 0 Dokumen:
nilai/rentang nilai rujukan untuk Kepala unit laboratorium rujukan untuk setiap 5 Hasil pemeriksaan laboratorium
setiap pemeriksaan yang Pelaksana laboratorium pemeriksaan yang 10
dilaksanakan. dilaksanakan.
2. Rentang-nilai rujukan ini harus Rentang-nilai rujukan ini harus 0
disertakan dalam catatan klinis disertakan dalam catatan klinis 5
pada waktu hasil pemeriksaan pada waktu hasil pemeriksaan 10
dilaporkan. dilaporkan.
3. Rentang-nilai dilengkapi bila Rentang-nilai dilengkapi bila 0
pemeriksaan dilaksanakan pemeriksaan dilaksanakan 5
laboratorium luar. laboratorium luar. 10
4. Rentang-nilai sesuai dengan Rentang-nilai sesuai dengan 0
geografi dan demografi rumah geografi dan demografi rumah 5
sakit. sakit. 10
5. Rentang-nilai dievaluasi dan Rentang-nilai dievaluasi dan 0
direvisi berkala seperlunya. direvisi berkala seperlunya. 5
10
Standar AP.5.8
Seorang yang kompeten bertanggung jawab untuk mengelola pelayanan laboratorium klinik atau pelayanan laboratorium patologi.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.5.8 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Pelayanan laboratorium klinis Pimpinan RS Penunjukan staf rumah sakit yang 0 Dokumen:
dan laboratorium lain di seluruh Kepala unit laboratorium kompeten yang melaksanakan 5 SK PenunjukanBukti pelaksanaan
rumah sakit, ada dalam Pelaksana laboratorium pengarahan dan pengawasan 10
pengarahan dan pengawasan dari pelayanan laboratorium klinis
satu orang atau lebih yang dan laboratorium lain di seluruh
kompeten (lihat juga TPK.5, EP 1). rumah sakit
2. Tanggung jawab untuk Pelaksanaan pemeliharaan dan 0
mengembangkan, menerapkan, pengembangan ketentuan dan 5
dan menjaga terlaksananya prosedur, 10
(maintaining) kebijakan dan
prosedur, ditetapkan dan
dilaksanakan.
3. Tanggung jawab pengawasan Penetapan dan pelaksanaan 0
administrasi ditetapkan dan tanggung jawab pengawasan 5
dilaksanakan. administrasi 10
4. Tanggung jawab untuk menjaga Penetapan dan pelaksanaan 0
terlaksananya program kontrol tanggung jawab untuk menjaga 5
mutu ditetapkan dan terlaksananya program kontrol 10
dilaksanakan. mutu
5. Tanggung jawab untuk Penetapan dan pelaksanaan 0
merekomendasi laboratorium tanggung jawab untuk 5
rujukan ditetapkan dan merekomendasi laboratorium 10
dilaksanakan (lihat juga TPK.3.3, rujukan
EP 4, dan TKP.3.3.1, EP 2).
6. Tanggung jawab untuk Penetapan dan pelaksanaan 0
memonitor dan mereview semua tanggung jawab untuk 5
pelayanan laboratorium di dalam memonitor dan mereview 10
dan diluar laboratorium semua pelayanan laboratorium
ditetapkan dan dilaksanakan di dalam dan diluar
(lihat juga TPK.3.3, EP 1 dan 3, laboratorium
dan TKP.3.3.1, EP 1).
Standar AP.5.9
Ada prosedur kontrol mutu, dilaksanakan dan didokumentasikan.
Standar AP.5.9.1
Ada proses tes kecakapan/keahlian (proficiency).
TELUSUR
SASARAN TELUSUR MATERI
Elemen Penilaian AP.5.9 SKOR DOKUMEN
1. Ada program kontrol mutu untuk Pimpinan RS Ada program kontrol mutu untuk 0 Regulasi RS:
laboratorium klinis Kepala unit laboratorium laboratorium klinis 5 Program mutu laboratorium
Pelaksana laboratorium 10
2. Program termasuk validasi Program termasuk validasi 0 Dokumen:
metode tes metode tes 5 Bukti pelaksanaan program
10
3. Program termasuk surveilens Program termasuk surveilens 0
harian atas hasil tes harian atas hasil tes 5
10
4. Program termasuk koreksi cepat Program termasuk koreksi cepat 0
untuk kekurangan untuk kekurangan 5
10
5. Program termasuk dokumentasi Program termasuk dokumentasi 0
hasil dan tindakan koreksi hasil dan tindakan koreksi 5
10
6. Elemen-elemen program a) s/d e) Elemen-elemen program a) s/d e) 0
tersebut diatas ditetapkan dalam tersebut diatas ditetapkan 5
Maksud dan Tujuan dan dalam Maksud dan Tujuan dan 10
dilaksanakan. dilaksanakan.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.5.9.1 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Laboratorium ikut serta dalam Pimpinan RS 0 Dokumen:
program tes keahlian, atau Kepala unit laboratorium Laboratorium ikut serta dalam 5 Bukti PME laboratorium
alternatifnya untuk semua Pelaksana laboratorium program pemeliharaan mutu 10
pelayanan dan tes laboratorium eksternal untuk semua pelayanan
spesialistik. dan tes laboratorium spesialistik.
0
2. Catatan kumulatif dari Catatan kumulatif dari 5
keikutsertaan dipelihara. keikutsertaan dipelihara. 10
Standar AP.5.10
Rumah sakit secara teratur mereview hasil kontrol mutu untuk semua pelayanan oleh laboratorium luar.
TELUSUR
SASARAN TELUSUR MATERI
Elemen Penilaian AP.5.10 SKOR DOKUMEN
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.5.11 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Daftar nama ahli untuk Pimpinan RS Penetapan nama ahli untuk 0 Dokumen:
diagnostik spesialistik Kepala unit laboratorium diagnostik spesialistik 5 Penetapan dokter spesialis di rumah sakit
dijaga/dipertahankan Pelaksana laboratorium 10
2. Ahli dalam bidang diagnostik Ahli dalam bidang diagnostik 0
spesialistik dihubungi bila spesialistik dihubungi bila 5
diperlukan. diperlukan. 10
PELAYANAN RADIOLOGI DAN DIAGNOSTIK IMAJING
Standar AP.6
Ada pelayanan radiologi dan pelayanan diagnostik imajing untuk memenuhi kebutuhan pasien, dan semua pelayanan memenuhi standar nasional, perunda
peraturan yang berlaku.
Standar AP.6.1
Pelayanan radiologi dan pelayanan diagnostik imajing disediakan rumah sakit atau tersedia di luar rumah sakit melalui pengaturan dengan pihak luar.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.6 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
Pimpinan RS Pelayanan radiologi dan 0 Acuan:
1. Pelayanan radiologi dan Kepala unit radiologi diagnostik imajing memenuhi 5 KMK 1012/Menkes/SK/XII/2008 tentang Stan
diagnostik imajing memenuhi Pelaksana radiologi standar nasional, undang- 10 Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Ke
standar nasional, undang-undang undang dan peraturan yang
dan peraturan yang berlaku. berlaku. Regulasi RS:
Pelaksanaan pelayanan radiologi 0 Kebijakan/Pedoman/SPO pelayanan radiolog
2. Ada pelayanan radiologi dan dan diagnostik imajing yang 5
diagnostik imajing yang adekuat, adekuat, teratur, dan nyaman 10
teratur, dan nyaman untuk untuk memenuhi kebutuhan
memenuhi kebutuhan pasien. pasien.
3. Ada pelayanan radiologi dan Pelaksanaan pelayanan radiologi 0
diagnostik imajing untuk gawat dan diagnostik imajing untuk 5
darurat diluar jam kerja. gawat darurat 24 jam 10
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.6.1 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Pelayanan diluar rumah sakit Pimpinan RS Penetapan pelayanan diluar 0 Dokumen:
dipilih berdasarkan rekomendasi Kepala unit radiologi rumah sakit dipilih berdasarkan 5 MoU dengan pelayanan radiologi di luar rum
direktur dan memiliki rekam jejak Pelaksana radiologi rekomendasi direktur dan 10
kinerja yang baik tentang tepat- memiliki rekam jejak kinerja
waktu dan memenuhi undang- yang baik tentang tepat-waktu
undang dan peraturan yang dan memenuhi undang-undang
berlaku. dan peraturan yang berlaku.
2. Pasien diberi tahu tentang Pasien diberi tahu tentang 0
hubungan dokter yang merujuk hubungan dokter yang merujuk 5
dan pelayanan diluar rumah sakit dan pelayanan diluar rumah 10
tersebut untuk pelayanan sakit yang dimiliki dokter untuk
radiologi dan diagnostik imajing pelayanan radiologi dan
(lihat juga TKP.6.1, EP 1). diagnostik imajing
Standar AP.6.2
Ada program pengamanan radiasi, dilaksanakan dan didokumentasi.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.6.2 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Ada program keamanan radiasi Pimpinan RS Ada program keamanan radiasi 0
yang mengatur risiko keamanan Kepala unit radiologi yang mengatur risiko keamanan 5
dan antisipasi bahaya yang bisa Pelaksana radiologi dan antisipasi bahaya yang bisa 10
terjadi di dalam atau di luar unit terjadi di dalam atau di luar unit
kerja (lihat juga MFK.4 dan kerja
MFK.5).
2. Program keamanan merupakan Program keamanan merupakan 0
bagian dari program pengelolaan bagian dari program K3 rumah 5
keamanan rumah sakit, melapor sakit, dan dilaporkan sekurang- 10
kepada bagian keamanan rumah kurangnya sekali setahun dan
sakit sekurang-kurangnya sekali bila ada kejadian/insiden
setahun dan bila ada kejadian
(lihat juga MFK.4, EP 2)
3. Kebijakan dan prosedur tertulis Adanya regulasi RS yang 0
yang mengatur dan memenuhi mengatur dan memenuhi 5
standar terkait, undang-undang standar terkait, undang-undang 10
dan peraturan yang berlaku. dan peraturan yang berlaku.
4. Kebijakan dan prosedur tertulis Adanya regulasi RS yang 0
yang mengatur penanganan dan mengatur penanganan dan 5
pembuangan bahan infeksius dan pembuangan bahan infeksius 10
berbahaya (lihat juga MFK.5, EP 2 dan berbahaya (B3)
dan 4).
5. Risiko keamanan radiasi yang Pelaksanaan pengamanan radiasi 0
diidentifikasi diimbangi dengan yang dengan prosedur atau 5
prosedur atau peralatan khusus peralatan khusus untuk 10
untuk mengurangi risiko (seperti mengurangi risiko (seperti apron
apron timah, badge radiasi dan timah, badge radiasi dan yang
yang sejenis) (lihat juga MFK.5, sejenis)
EP 5)
6. Staf radiologi dan diagnostik Staf radiologi dan diagnostik 0
imajing diberi orientasi tentang imajing telah diberi orientasi 5
prosedur dan praktek dan pelatihan tentang prosedur 10
keselamatan (lihat juga MFK.11, dan praktik keselamatan
EP 1, dan TKP.5.4, EP 1 dan 2).
7. Staf radiologi dan diagnostik Staf radiologi dan diagnostik 0
imajing mendapat pendidikan imajing mendapat pelatihan 5
untuk prosedur baru dan bahan untuk prosedur baru dan bahan 10
berbahaya (lihat juga KPS.8, EP 3 berbahaya
dan 4).
Standar AP.6.3
Staf yang kompeten dengan pengalaman memadai, melaksanakan pemeriksaan diagnostik imajing, menginterpretasi hasil, dan melaporkan hasil pemeriksaan.
Maksud dan tujuan AP.6.3
Rumah sakit menetapkan anggota staf radiologi dan diagnostik imajing mana yang melaksanakan pemeriksaan diagnostik, siapa yang boleh melaksanaka
ruangan/bedside, siapa yang kompeten menginterpretasi hasil atau memverifikasi dan membuat laporan hasil, dan siapa yang mengarahkan dan mensupervisi
Staf supervisor dan staf teknis mendapat latihan yang baik dan memadai, berpengalaman, dan ketrampilan yang cukup dan berorientasi ke pekerjaannya.
tugas sesuai dengan latihan dan pengalamannya. Sebagai tambahan, ada cukup jumlah staf untuk melakukan pemeriksaan, menginterpretasi, dan melaporka
dan pengadaan staf untuk seluruh jam pelayanan serta pelayanan kasus gawat darurat.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.6.3 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Ada penetapan staf yang Pimpinan RS Ada penetapan staf yang 0 Regulasi RS:
melakukan pemeriksaan Kepala unit radiologi melakukan pemeriksaan 5 Pedoman pengorganisasian
diagnostik dan imajing, atau yang Pelaksana radiologi diagnostik dan imajing, atau 10 SK penunjukan
mengarahkan atau yang yang mengarahkan atau yang
mensupervisi. mensupervisi.
2. Staf yang kompeten dan Adanya staf yang kompeten dan 0
pengalaman yang memadai pengalaman yang memadai 5
melaksanakan pemeriksaan melaksanakan pemeriksaan 10
diagnostik dan imajing (lihat juga diagnostik dan imajing
KPS.4, EP 1).
3. Staf yang kompeten dan Adanya staf medis yang 0
pengalaman yang memadai kompeten dan pengalaman 5
menginterpretasi hasil yang memadai 10
pemeriksaan (lihat juga KPS.4, EP menginterpretasi hasil
1). pemeriksaan
4. Staf yang kompeten yang Adanya staf yang kompeten yang 0
memadai, memverifikasi dan memadai, memverifikasi dan 5
membuat laporan hasil membuat laporan hasil 10
pemeriksaan pemeriksaan
5. Tersedia staf dalam jumlah yang Tersedia staf dalam jumlah yang 0
adekuat untuk memenuhi adekuat (sesuai pola 5
kebutuhan pasien (lihat juga ketenagaan) untuk memenuhi 10
TKP.5.2, EP 3 dan KPS.6, EP 3) kebutuhan pelayanan pasien
6. Staf supervisor yang kompeten Adanya penunjukan staf sebagai 0
dan berpengalaman yang supervisor yang kompeten dan 5
memadai. berpengalaman yang memadai. 10
Standar AP.6.4
Hasil pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing tersedia tepat waktu sesuai ketentuan rumah sakit.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.6.4 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Rumah sakit menetapkan Pimpinan RS Penetapan waktu selesainya 0 Dokumen:
tentang harapan waktu pelaporan laporan hasil pemeriksaan 5 Hasil pemeriksaan radiologi
hasil pemeriksaan. Kepala unit radiologi 10 Evaluasi ketepatan waktu
Pelaksana radiologi Evaluasi ketepatan waktu 0
2. Ketepatan waktu pelaporan hasil pelaporan hasil pemeriksaan 5
pemeriksaan kasus / cito di ukur. kasus / cito 10
3. Hasil pemeriksaan radiologi dan Hasil pemeriksaan radiologi dan 0
diagnostik imajing dilaporkan diagnostik imajing dilaporkan 5
dalam kerangka waktu untuk sesuai waktu yang ditetapkan 10
memenuhi kebutuhan pasien untuk memenuhi kebutuhan
(lihat juga PAB.7, EP 1). pasien
Standar AP.6.5
Semua peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan radiologi dan diagnostik imajing diperiksa, dirawat dan di kalibrasi secara teratur, dan disertai catat
dipelihara dengan baik.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.6.5 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Ada program pengelolaan Pimpinan RS Ada program dan pelaksanaan 0 Regulasi RS:
peralatan radiologi dan Kepala unit radiologi pengelolaan peralatan radiologi 5 Program unit radiologi
diagnostik imajing dan Pelaksana radiologi dan diagnostik imajing 10
dilaksanakan (lihat juga MFK.8, Dokumen:
EP 1) Hasil monitoring dan evaluasi
2. Program termasuk pemilihan Program termasuk pemilihan dan 0
dan pengadaan peralatan pengadaan peralatan 5
10
3. Program termasuk inventarisasi Program termasuk inventarisasi 0
peralatan (lihat juga MFK.8, EP 2) peralatan 5
10
4. Program termasuk inspeksi dan Program termasuk inspeksi dan 0
testing peralatan (lihat juga testing peralatan 5
MFK.8, EP 3) 10
5. Program termasuk kalibrasi dan Program termasuk kalibrasi dan 0
perawatan peralatan (lihat juga perawatan peralatan 5
MFK.8, EP 4) 10
6. Program termasuk monitoring Program termasuk monitoring dan 0
dan tindak lanjut (lihat juga tindak lanjut 5
MFK.8, EP 5) 10
7. Ada dokumentasi yang adekuat Ada dokumentasi yang adekuat 0
untuk semua testing, perawatan untuk semua testing, perawatan 5
dan kalibrasi peralatan (lihat juga dan kalibrasi peralatan 10
MFK.8.1, EP 1)
Standar AP.6.6
Film X-ray dan perbekalan lain tersedia secara teratur.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.6.6 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. X-ray film, reagensia dan semua Pimpinan RS Adanya penetapan X-ray film, 0 Dokumen:
perbekalan penting ditetapkan Kepala unit radiologi reagensia dan semua 5 Daftar perbekalan farmasi untuk pelayanan
(lihat juga MFK.5, EP 1). Pelaksana radiologi perbekalan penting 10 Hasil monitoring dan evaluasi
2. X-ray film, reagensia dan Ketersediaan X-ray film, reagensia 0
perbekalan penting lain tersedia. dan perbekalan penting lain 5
10
3. Semua perbekalan di simpan Pelaksanaan penyimpanan dan 0
dan didistribusi sesuai dengan distribusi semua perbekalan 5
pedoman (lihat juga MFK.5, EP 2). sesuai dengan regulasi rumah 10
sakit
4. Semua perbekalan dievaluasi Pelaksanaan evaluasi secara 0
secara periodik untuk akurasi dan periodik semua perbekalan 5
hasilnya. untuk menilai akurasi dan 10
hasilnya
5. Semua perbekalan diberi label Pelaksanaan pemberian label 0
secara lengkap dan akurat (lihat untuk semua perbekalan secara 5
juga MFK.5, EP 7). lengkap dan akurat 10
Standar AP.6.7
Individu yang kompeten bertanggungjawab untuk mengelola pelayanan radiologi dan diagnostik imajing.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.6.7 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Pelayanan radiologi dan Pimpinan RS Adanya pimpinan unit pelayanan 0 Regulasi RS:
diagnostik Imajing dibawah Kepala unit radiologi radiologi dan diagnostik Imajing 5 SK Kepala unit radiologi
pimpinan seorang atau lebih Pelaksana radiologi yang kompeten 10 SK penanggung jawab administrasi pelayana
individu yang kompeten (lihat Pedoman/SPO pelayanan radiologi
juga TKP.5, EP 1). Program unit radiologi, termasuk kegiatan m
2. Tanggung jawab untuk Ada ketentuan tertulis yang 0
Hasil evaluasi
mengembangkan, melaksanakan, dilaksanakan untuk 5
mempertahankan kebijakan dan mengembangkan, 10
prosedur ditetapkan dan melaksanakan,
dilaksanakan. mempertahankan pelayanan
3. Tanggung jawab untuk Kepala unit bertanggung jawab 0
pengawasan administrasi untuk pengawasan administrasi, 5
ditetapkan dan dilaksanakan. dan dilaksanakan dengan baik 10
4. Tanggung jawab untuk Kepala unit bertanggung jawab 0
mempertahankan program untuk mempertahankan 5
kontrol mutu ditetapkan dan program kontrol mutu dan 10
dilaksanakan. dilaksanakan dengan baik
5. Tanggung jawab untuk Kepala unit bertanggung jawab 0
memberikan rekomendasi untuk memberikan rekomendasi 5
pelayanan radiologi dan dan menetapkan pelayanan 10
diagnostik imajing diluar radiologi dan diagnostik imajing
ditetapkan dan dilaksanakan diluar, dan dilaksanakan dengan
(lihat juga TKP.3.3, EP 4). baik
6. Tanggung jawab untuk Kepala unit bertanggung jawab 0
memantau dan mereview semua untuk memantau dan mereview 5
pelayanan radiologi dan semua pelayanan radiologi dan 10
pelayanan diagnostik imajing pelayanan diagnostik imajing
ditetapkan dan dilaksanakan
(lihat juga TKP.3.3, EP 1).
Standar AP.6.8
Ada prosedur kontrol mutu, dilaksanakan dan didokumentasikan.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.6.8 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Ada program kontrol mutu untuk Pimpinan RS Ada program kontrol mutu untuk 0 Dokumen:
pelayanan radiologi dan diagnostik Kepala unit radiologi pelayanan radiologi dan 5 Bukti pelaksanaan kegiatan mutu
imajing, dan dilaksanakan. Pelaksana radiologi diagnostik imajing, dan 10
dilaksanakan
2. Program kontrol mutu termasuk Program kontrol mutu termasuk 0
validasi metode tes. validasi metode tes. 5
10
3. Program kontrol mutu termasuk Program kontrol mutu termasuk 0
pengawasan harian hasil pengawasan harian hasil 5
pemeriksaan imajing. pemeriksaan imajing. 10
4. Program kontrol mutu termasuk Program kontrol mutu termasuk 0
perbaikan cepat bila ditemukan perbaikan cepat bila ditemukan 5
kekurangan. kekurangan. 10
5. Program kontrol mutu termasuk Program kontrol mutu termasuk 0
pengetesan reagensia dan larutan. pengetesan reagensia dan 5
larutan. 10
6. Program kontrol mutu termasuk Program kontrol mutu termasuk 0
pendokumentasian hasil dan pendokumentasian hasil dan 5
langkah-langkah perbaikan. langkah-langkah perbaikan. 10
Standar AP.6.9
Rumah sakit secara teratur mereview hasil kontrol mutu untuk semua pelayanan diagnostik diluar rumah sakit.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.6.9 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Frekuensi dan jenis data kontrol Pimpinan RS Ada penetapan frekuensi dan tipe 0 Dokumen:
mutu dari unit kerja radiologi diluar Kepala unit radiologi data kontrol mutu dari hasil 5 SK penunjukan beserta uraian tugasnya
rumah sakit ditetapkan oleh rumah Pelaksana radiologi pemeriksaan radiologidi luar 10 Laporan tentang pelaksanaan kontrol mutu
sakit rumah sakit oleh rumah sakit MoU dengan unit radiologi luar/lain
2. Staf yang kompeten Penunjukan staf yang kompeten 0
bertanggungjawab atas kontrol yang bertanggungjawab atas 5
mutu atau individu yang kompeten kontrol mutu hasil pemeriksaan 10
ditunjuk untuk menilai hasil kontrol radiologi atau untuk mereview
mutu unit radiologi di luar rumah hasil kontrol mutu dari sumber
sakit. luar rumah sakit
Penunjukan staf yang 0
3. Staf yang bertanggungjawab atau bertanggungjawab atau orang 5
individu yang kompeten ditunjuk, kompeten yang melakukan 10
melakukan tindakan berdasarkan tindak lanjut atas dasar hasil
hasil kontrol mutu kontrol mutu
Laporan tahunan data kontrol 0
4. Laporan tahunan data kontrol mutu dari laboratorium luar 5
mutu dari unit radiologi dluar rumah sakit diserahkan kepada 10
rumah sakit diserahkan kepada pimpinan untuk digunakan
pimpinan untuk digunakan dalam dalam memfasilitasi manajemen
membuat perjanjian kerjasama kontrak dan pembaharuan
atau pembaharuan perjanjian. kontrak.
Standar AP.6.10
Rumah sakit mempunyai akses dengan para ahli dalam bidang diagnostik spesialistik apabila diperlukan.
TELUSUR
Elemen Penilaian AP.6.10 SKOR DOKUMEN
SASARAN TELUSUR MATERI
1. Rumah sakit memelihara daftar Pimpinan RS Ada daftar dokter spesialis dalam 0 Dokumen:
para ahli dalam bidang diagnostik Kepala unit radiologi bidang diagnostik spesialistik 5 SK penugasan klinis
spesialistik. Pelaksana radiologi 10
2. Rumah sakit dapat menghubungi Prosedur untuk menghubungi 0
para ahli dalam bidang diagnostik dokter spesialis tersebut bila 5
spesialistik bila perlu. diperlukan 10