Anda di halaman 1dari 31

NURSING ASSESMENT OF

PATIENTS (AOP)
JCI IMPLEMENTASI

Elis Puji Utami, Ns,Skep,MPH


Bidang Keperawatan RSCM

Disampaikan pada In house training,


RSUD. Ansari Saleh, 26 Juni 201
Tiga Proses Utama AOP ( 43 std, 178 ME)

1. Pengumpulan data & informasi pasien:


pemeriksaan fisik, psikologis, sosial dan riwayat
kesehatan

2. Mengembangkan rencana keperawatan/


pengobatan

3. Analisa data & informasi, klinis, laboratorium ,


radiologik , identifikasi kebutuhan perawatan
kesehatan pasien
LINGKUP - STANDAR - AOP
1. Pengkajian awal (Initial Assessments)

2. Pengkajian ulang (reassessed) secara periodik


berdasarkan kondisi pasien & pengobatan
3. Petugas yang melakukan pengkajian harus kompeten
(Kualifikasi Petugas)
4. Tim kes bekerja kolaborasi & terintegrasi

5. Pelayanan Laboratorium

6. Pelayanan Radiologi diagnostik


AOP.1. Semua pasien yang dirawat oleh rumah sakit diidentifikasi
kebutuhan perawatan kesehatannya melalui suatu proses asesmen yang
telah ditetapkan

1. Informasi penilaian yang perlu - Kebijakan rawat inap tentukan


diperoleh untuk pasien rawat inap lingkupnya
ditentukan oleh kebijakan dan - Standar Prosedur Operasional (SPO)
bagaimana prosesnya
prosedur rumah sakit
- Instruksi Kerja (IK) sesuai dengan
lingkup layanan di ranap

2. Informasi penilaian yang perlu - Kebijakan rawat jalan tentukan


diperoleh untuk pasien rawat jalan lingkupnya
ditentukan oleh kebijakan dan prosedur - Standar Prosedur Operasional (SPO)
bagaimana prosesnya
rumah sakit
- Instruksi Kerja (IK) sesuai dengan
lingkup layanan di rajal

3. Informasi yang perlu


didokumentasikan untuk penilaian Tertuang pada kebijakan yg dibuat
ditentukan oleh kebijakan rumah sakit
AOP 1.1. Rumah sakit telah menetapkan ruang lingkup dan isi
asesmen, berdasarkan undang-undang, peraturan serta standar
profesional yang berlaku
1. Isi minimum penilaian ditetapkan untuk - Tersedianyan form pengkajian ( Medis
setiap bidang klinis yang menjalankan dan Keperawatan) ditentukan oleh
asesmen dan merinci elemen yang profesi
dibutuhkan untuk anamnesis dan
pemeriksaan fisik

2. Hanya individu yang memenuhi kualifikasi -Medis : DPJP, PPDS, FK lisensi


dan diizinkan oleh lisensi, undang-undang, - Keperawatan : Perawat, Bidan , Perawat
dan peraturan yang berlaku atau sertifikasi Gigi
yang melaksanakan penilaian

3. Isi minimum pengkajian pasien rawat Lingkup Pengkajian 11 items


inap ditetapkan dalam kebijakan

4. Isi minimum pengkajian pasien rawat Tentukan lingkup pengkajian dapat


jalan ditetapkan dalam kebijakan digunakan di setiap layanan
AOP.1. 2. Asesmen awal setiap pasien mencakup evaluasi faktor fisik,
psikologis, sosial, dan ekonomi termasuk anamnesis riwayat
kesehatan dan pemeriksaan fisik

1. Semua pasien rawat inap dan rawat Anamnesis dan Pemeriksaan fisik medis
jalan memiliki penilaian awal yang /kep pasien tercatat dalam form
mencakup riwayat kesehatan dan pengkajian awal pasien oleh Dokter /kep
pemeriksaan fisik yang sesuai dengan baik di ranap/rajal
persyaratan yang ditetapkan dalam
kebijakan rumah sakit
2. Setiap pasien dinilai kondisi psikologis Pengkaj. kondisi psikologis pasien tercatat
awalnya sesuai kebutuhannya pada form pengkajian awal Keperawatan
baik di ranap/rajal
3. Setiap pasien dinilai kondisi sosial dan Pengkaj. status sosial & ekonomi pasien
ekonomi awalnya sesuai kebutuhannya tercatat pada form pengkajian awal
Keperawatan baik di ranp/rajal
4. Penilaian awal menghasilkan diagnosis Diagnosis awal ditegakkan oleh atas
awal dasar pengkaj. awal oleh dokter &
perawat dalam formulir pengkajian awal,
baik di ranap/rajal
LINGKUP PENGKAJIAN AWAL
(AOP 1.1)

Ranap/rajal
Alergi, Alasan masuk rs, Riwayat kes, Hasil pem
fisik, Status psikososial, Risiko jatuh, Status
fungsional, Nyeri, Skrining gizi, Kebutuhan
edukasi, Discharge planning
Form pengajian awal keperawatan
(ranap)

Riwayat alergi
Form pengajian awal keperawatan
(ranap)
Pemeriksaan fisik

Luka dekubitus dg skala


norton
Skrenning Gizi

Status fungsional

Risiko Jatuh

Skrenning Nyeri
Form pengajian awal keperawatan
(ranap)

Kebutuhan edukasi

Rencana pasien pulang

Tgl,Nama jelas dan ttd


Perawat yang menkaji dan
melengkapi pengkajian
AOP.1. 3. Asesmen medis dan keperawatan awal pasien keadaan
darurat didasarkan kepada kebutuhan dan kondisi mereka

1. Untuk pasien gawat darurat, Pengkajian medis gawat


asesmen medis didasarkan pada darurat/emergency diisi lengkap
kebutuhan dan kondisi mereka

2. Untuk pasien gawat darurat, asesmen Pengkajian Keperawatan gawat


keperawatan didasarkan pada darurat/emergency diisi lengkap
kebutuhan dan kondisi mereka

3. Kalau pembedahan dilakukan, Semua pasien yang dioperasi tercatat


setidaknya harus terdapat catatan pengkajian pra operasi dan
singkat dan diagnosis praoperasi yang diagnosisnya.
dibuat pembedahan
AOP.1. 4. Asesmen diselesaikan dalam kurun waktu yang
ditentukan oleh rumah sakit

1. Kurun waktu yang tepat untuk Kebijakan menyelesaikan


pelaksanaan asesmen ditetapkan pengkajian gawat darurat
untuk semua jenis perawatan dan didokumentasikan secara lengkap
layanan

2. Penilaian diselesaikan dalam kurun Kebijakan menyelesaikan


waktu yang ditetapkan oleh rumah pengkajian awal pasien rawat inap
sakit dan rawat jalan

3. Hasil semua asesmen yang dilakukan Kebijakan ttg Data dasar pasien yang
di luar rumah sakit dinilai ulang diperoleh dari luar RS harus dikaji
dan/atau diverifikasi pada saat ulang/ diverifikasi saat pasien
penerimaan sebagai pasien rawat inap masuk ruang rawat.
AOP.1. 4.1. Asesmen medis dan keperawatan awal diselesaikan dalam
waktu 24 jam setelah pasien masuk sebagai pasien rawat inap seperti
yang diindikasikan oleh kondisi pasien dan kebijakan rumah sakit

1. Asesmen medis awal dilakukan dalam terisi secara lengkap penkajian awal Medis
waktu 24 jam pertama setelah pasien dalam waktu 24 jam di ruang rawat inap
masuk sebagai pasien rawat inap atau lebih
awal seperti diindikasikan oleh kondisi
pasien atau kebijakan rumah sakit
2. Asesmen keperawatan awal dilakukan terisi secara lengkap penkajian awal
dalam waktu 24 jam pertama setelah pasien Keperawatan dalam waktu 24 jam di ruang
masuk sebagai pasien rawat inap atau lebih rawat
awal seperti diindikasikan oleh kondisi
pasien atau kebijakan rumah sakit
3. . Asesmen medis awal yang dilakukan Pengkajian awal pasien rawat inap atau
sebelum pasien masuk sebagai pasien rawat rawat jalan dilakukan alam waktu 30 hari,
inap atau sebelum prosedur rawat jalan di bila lebih dari 30 hari harus diulang.
rumah sakit tidak berlangsung lebih dari 30
hari atau riwayat kesehatan telah diperbarui
dan pemeriksaan fisik diulang
AOP.1. 5. Temuan-temuan dari asesmen didokumentasikan dalam
rekam medis pasien dan tersedia bagi mereka yang bertanggung
jawab untuk perawatan pasien
1. Temuan-temuan asesmen Melengkapi pengisian anamnesis dan
didokumentasikan di dalam rekam medis pemeriksaan fisik pasien dan tercatat
dalam rekam medik.
2. Mereka yang merawat pasien dapat Data-data rekam medik mudah diakses
menemukan dan mengambil asesmen oleh tenaga kesehatan yang merawat
yang diperlukan dari rekam medis atau (kemudahan penelusuran pencatatan
tempat standar yang mudah diakses dalam rekam medik, kemudahan
lainnya mendapatkan rekam medik)

3. Asesmen medis didokumentasikan Kelengkapan pengsian formulir pengkajian


dalam rekam medis dalam waktu 24 jam awal oleh Medis baik di rawat inap
setelah penerimaan pasien maupun rawat jalan dalam waktu 24 jam
4. Asesmen keperawatan Kelengkapan pengsian formulir pengkajian
didokumentasikan dalam rekam medis awal oleh Keperawatan baik di rawat inap
dalam waktu 24 jam setelah penerimaan maupun rawat jalan dalam waktu 24 jam
pasien
AOP.1. 5. 1. Asesmen medis awal didokumentasikan sebelum
perawatan anestesi atau penanganan bedah

1. Dilakukan asesmen medis Bukti persiapan pra operasi (form


sebelum pembedahan bagi pasien konsultasi, pengisian informed
yang direncanakan untuk menjalani consent, dan lain-lain).
pembedahan

2. Asesmen medis pasien bedah Hasil pengkajian pra operasi tercatat


didokumentasikan sebelum operasi dalam rekam medik.
bedah
AOP.1. 6. Pasien diperiksa status gizi dan kebutuhan fungsionalnya
dan dirujuk untuk asesmen dan pengobatan lebih lanjut jika perlu

1. Individu yang memenuhi -Petugas yg menilai Pengkajian gizi


kualifikasi menyusun kriteria untuk oleh siapa..., pendidikan?..
mengidentifikasi pasien yang
membutuhkan penilaian gizi lebih --Kriteria petugas yg melakukan
jauh intervensi .

2. Pasien diperiksa untuk risiko gizi Penilaian status nutrisi dicatat dalam
sebagai bagian dari penilaian awal formulir pengkajian awal kep di
ranap, rajal, gawat darurat.
Bagaimana jika skore tinggi?

3. Pasien yang berisiko memiliki Siapa yang akan melakukan


masalah gizi menurut kriteria pengkajian pada pasien yang berisiko
tersebut akan diases status gizinya malnutrisi (skore MST lebih dari 2)
AOP.1.6, lanjt----
4. Individu yang memenuhi -Ada kebijakan pengkajian status
kualifikasi menyusun kriteria untuk fungsional
mengidentifikasi pasien yang - Form pengkajian status fungsinal
membutuhkan penilaian fungsional - IK form
lebih jauh - Kualifikasi petugas

5. Pasien diperiksa untuk kebutuhan Status fungsional pasien dikaji,


mereka akan penilaian fungsional dengan menggunakan formulir
lebih jauh sebagai bagian dari pengkajian awal pasien di rawat
asesmen awal (rawat inap rawat jalan dan gawat
darurat ), Indikasi dirujuk.
6. Pasien yang membutuhkan Ada surat rujukkan
asesmen fungsional menurut kriteria
tersebut dirujuk untuk penilaian
semacam itu
AOP.1. 7. Semua pasien rawat inap dan rawat jalan diperiksa apakah
mengalami rasa nyeri dan diperiksa mengenai rasa nyeri tersebut jika
ada

1. Pasien diperiksa untuk rasa nyeri dilakukan pengkajian nyri

2. Pasien dirujuk / rs melakukan - Melakukan pengkajian nyeri pd


asesmen komprehensif sesuai dg usia formulir pengkajaian awal pasien di
pasien dan mengukur intensitas dan ranap, rajal, gawat darurat,
kualitas rasa nyeri, seperti karakter, - Di rujuk ke profesi lain.
frekuensi, lokasi, dan durasi rasa nyeri
apabila ditemukan nyeri pada
pemeriksaan awal
3. Asesmen tersebut dicatat sedemikian Ada form pengkajian nyeri : Dewasa,
rupa yang memfasilitasi penilaian ulang anak, neonatus.
dan tindak lanjut yang teratur sesuai
dengan kriteria yang dikembangkan oleh
rumah sakit dan kebutuhan pasien
AOP.1. 8. Untuk melayani kelompok jenis pasien khusus, rumah
sakit melakukan asesmen awal secara individual
1. Rumah sakit menetapkan kriteria yang Kebijakan Pengkajian Pasien Populasi
mengidentifikasi kapan asesmen Khusus.
kebutuhan khusus tambahan, spesial,
atau lebih mendalam perlu dilakukan.
Kriteria tersebut dalam bentuk tertulis

2. proses asesmen untuk populasi pasien Lingkup pasien populasi khusus adalah:
berkebutuhan khusus dimodifikasi secara minimal 11 dr yg ditetapkan:
tepat untuk mencerminkan kebutuhan Neonatus, Anak, Usia lanjut / Geriatri,
mereka Pasien fase terminal, Pasien nyeri kronik,
Wanita bersalin/ partus, Wanita yang
melakukan terminasi kehamilan , Korban
kekerasan atau neglect, Pasien penyakit
infeksi dan menular, Pasien kemoterapi
dan radiasi, Psikiatri, Pasien dengan
imunitas menurun
AOP.1. 9. Terhadap pasien yang menjelang ajal dan keluarganya
dilakukan asesmen dan asesmen ulang berdasarkan kebutuhan
mereka masing-masing

1. Pasien yang menjelang akhir hayat Kebijakan tetang pengkajian awal


dan keluarganya diases dan diases pasien menjelang akhir hayat (dari
ulang untuk elemen a-i dalam maksud COP 7 )
dan tujuan menurut kebutuhan
mereka yang diidentifikasi

2. Temuan-temuan asesmen memandu


perawatan dan layanan yang -Pengkajian Pasien terminal (menjelang
disediakan ajal) tersedia form pengkajian.

3. Temuan-temuan asesmen Tercatat di catt perkembangan


didokumentasikan dalam rekam medis terintegrasi
AOP.1. 10. Asesmen awal mencakup penentuan dibutuhkan atau
tidaknya asesmen khusus tambahan

1. Apabila kebutuhan untuk asesmen -Kebijakan tentang pengkajian awal


khusus tambahan teridentifikasi maka khusus seperti : gigi mulut, mata,
pasien dirujuk dalam rumah sakit atau jantung, kebidanan, THT, ....... Dll
di luar rumah sakit
-Kebikajan konsultasi atau rujukan
antar ruangan dan luar rumah sakit.
(ACC .3)

--Tersedia form transfer pasien dalam


RS dan luar RS
2. Asesmen khusus dilaksanakan di
rumah sakit diselesaikan dan Kebijakan membuat resume medis
didokumentasikan dalam rekam medis (ACC)
AOP.1. 11. Asesmen awal mencakup penentuan dibutuhkan
atau tidaknya perencanaan pemulangan

1. Terdapat suatu proses untuk -Kebijakan tentang perencanaan


mengidentifikasi pasien yang mana discharge planning (ACC)
perencanaan pemulangan dirinya -SPO perencanaan discharge
adalah sangat penting planning (ACC)
-Formulir Pengkajian Awal
Keperawatan di rawat inap dan
rawat jalan
2. Perencanaan pemulangan bagi Teisinya perencanaan pasien pulang
pasien ini dimulai segera setelah (discgharge planing) pada formulir
pasien diterima sebagai pasien rawat paengkajian awal
inap
AOP.2. PENGKAJIAN ULANG PASIEN

1. pasien diases ulang untuk Kebijakan Pengkajian Ulang


mengetahui respon mereka terhadap
pengobatan

2. pasien diases ulang untuk Dicatat pada catatan perkembangan


merencanakan melanjutkan teritegrasi untuk rencana pemuangan
pengobatan atau pemulangan pasien.

3. Pasien diases ulang pada interval - Waktu pelaksanaan Pengkajian ulang


tertentu berdasarkan kondisi mereka kapan ?
dan apabila terdapat perubahan -Oleh siapa?
signifikan dalam kondisi mereka, --Bagaimana dengan hari libur dan
perencanaan perawatan dan weekend?
kebutuhan individual atau berdasarkan
kebijakan dan prosedur rumah sakit
AOP.2, lanjt---
4. Dokter mengases ulang pasien pengkajian ulang pasien (pasien
setidaknya setiap hari termasuk selama dalam kondisi akut) dilakukan leh
akhir pekan selama tahap perawatan dokter pada akhir pekan dan hari
dan pengobatan yang akut libur
5. pasien non-akut, kebijakan rumah Ada kebijakan, dan dokter
sakit menetapkan keadaan dan jenis melakukan pengkajian ulang dan
pasien atau populasi pasien mana yang ercatat di catan perkembangan
cukup dengan asesmen seorang dokter terintegrasi
kurang dari sehari sekali dan
mengidentifikasi interval asesmen ulang
minimum untuk pasien-pasien ini
6. Asesmen ulang didokumentasikan dicatat: form. obsevasi tanda-tanda
dalam rekam medis vital, observasi neurologi, form
Bartel Index, form monitoring nyeri,
risiko jatuh, NIHSS, daftar terapi,
daftar transfusi, dan catatan
perkembangan terintegrasi.
AOP.3. Individu yang memenuhi kualifikasi melaksanakan
asesmen dan asesmen ulang

KEBIJAKAN: Petugas yang


kompeten melakukan dokter
pengkajian awal (mis: UNTUK dietisien
PENGKAJIAN AWAL kep
dilakukan PP atau PA dg
pendidikan minimal SPK, Triage Perawat
pasien di IGD dilakukan oleh
perawat dan / dokter).
Petugas yang kompeten Tim
melakukan PENGKAJIAN ULANG terapis
(untuk melengkapi pengkajian
awal dilakukan PP atau PJ
minimal pendidikan D3 Kep) Farmasi
perawat klinis
AOP.4. KOLABORASI ANTAR PROFESI

1. Dokter, perawat dan tim kesehatan lain yang


bertanggung jawab merawat pasien
BERKOLABORASI untuk melakukan analisa
dan mengintegrasikan hasil pengkajian.

2. Kebijakan penggunaan form catatan


perkembangan terintegrasi
Catatan perkembangan terintegrasi
Jenis Profesi : - bedakan
(Perawat, Dokter,
fisiotherapis, Dietesien) -
DOKTER
Stempel / kode berbeda

PERAWAT Uraian temuan ( SOAP),


Kolaborasi, Informasi lisan
dengan menggunakan bukti
tulis
Hasil skrenning dikonsultasikan ke
ahlinya
Status funsional
dengan bartel indexs

Dekubitus dg
skala norton
KUIZ

Kapan waktu untuk melengkapi form


pengkajian awal pasien rawat inap ?

Kapan waktu untuk melakukan reasessment


pasien ?

Pada standar keberapa pentingnya


melaporkana hasil pemeriksaan kritis?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai