PEDOMAN
ASSESSMENT of PATIENTS (AOP) / ASESMEN PASIEN (AP)
RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD
1. PENDAHULUAN
b. Tata Urut. Tata urut pedoman asesmen pasien disusun sebagai berikut :
1) Bab I Pendahuluan
2) Bab II Asesmen Pasien
2) Bab III Asesmen Ulang
3) Bab IV Kualifikasi pelaksanaan asesmen pasien
4) Bab V Catatan Perkembangan Terintegrasi
5) Bab VI Pelayanan Laboratorium
6) Bab VII Pelayanan Radiologi
4. Landasan.
5. Standar
BAB I
ASESMEN PASIEN
AOP 1.1 : Semua pasien yang dirawat oleh rumah sakit diidentifikasi kebutuhan
medis dan perawatan kesehatannya melalui suatu proses assesmen yang telah
ditetapkan.
c. Kebijakan :
1) Semua kebutuhan pasien yang menjalani perawatan dirumah sakit
harus diidentifikasi melalui proses penilaian yang dilakukan di Rawat inap.
2) Jika pada saat penerimaan sebagai pasien rawat inap, assesmen
medis awal sudah lebih dari 30 hari, riwayat kesehatan dan pemeriksaan
fisik tersebut harus diperbaharui dan dicatat pada form pengkajian awal yang
baru
3) Jika pada saat penerimaan sebagai pasien rawat inap, assesmen
awal kurang dari 30 hari, maka perubahan signifikan yang terjadi dicatat
dalam lembar terintegrasi pasien
4) Isi minimum pengkajian awal meliputi : anamnesa, riwayat penyakit
dan pengobatan, psikologi, sosial, pemeriksaan fisik, skrining gizi, penilaian
nyeri, penilaian resiko jatuh, penilaian integritas kulit, diagnose dan rencana
tindak lanjut serta rencana pemulangan pasien (discharge planning)
5) Penilaian awal pasien di rawat inap keperawatan harus dilakukan
dalam kerangka waktu 24 jam
d. Prosedur ;
Perawat :
1) Penilaian awal keperawatan pasien rawat inap dilakukan oleh Ketua
Tim (Katim) atau perawat associate (PA) yang bertugas pada saat menerima
pasien baru di rawat inap
2) Penilaian ulang dilakukan setiap hari setiap akhir shift dan bila
sewaktu waktu terjadihari perubahan kondisi pasien serta pada saat pasien
menjelang ajal yang ditulis pada catatan perkembangan terintegrasi
3) Dokumentasikan penilaian awal keperawatan rawat inap dengan baik
menggunakan tulisan yang bisa dibaca minimal oleh 2 orang.
Medis :
1) Penilaian awal medis yang sudah dilakukan di rawat jalan atau
instalasi gawat darurat, maka saat pasien tiba di ruang rawat inap harus
dibaca ulang oleh dokter dirawat inap dan membubuhkan tanda tangan dan
nama terang dokter yang merawat pada bagian akhir form sebelah kanan
2) Informasi tambahan yang diperlukan atau adanya perubahan kondisi
dicatat pada ”catatan perkembangan terintegrasi”
3) Penilaian awal medis pasien rawat inap diisi oleh dokter DPJP atau
chief residen yang bertugas pada saat menerima pasien baru di rawat inap
4) Penilaian ulang dilakukan setiap hari setiap visite dan bila sewaktu
waktu terjadi perubahan kondisi pasien, maupun kondisi kritis saat pasien
akan menjelang ajal, yang ditulis pada catatan perkembangan terintegrasi
5) Dokumentasikan penilaian awal medis rawat inap dengan baik
menggunakan tulisan yang bisa dibaca minimal oleh 2 orang.
BAB II
ASESMEN ULANG
Kebijakan AOP 2 : Semua pasien dilakukan asesmen ulang pada interval tertentu
untuk menetapkan respons terhadap pengobatan dan untuk merencanakan
pengobatan lanjutan atau untuk rencana pemulangan dari rumah sakit.( SPO
Penilaian Medis dan keperawatan)
1. Penilaian ulang Perawat dilakukan setiap hari setiap akhir shift dan bila sewaktu-
waktu terjadi perubahan kondisi pasien serta pada saat pasien menjelang ajal yang
ditulis pada catatan perkembangan terintegrasi
2. Penilaian ulang medis dilakukan setiap hari setiap visite dan bila sewaktu waktu
terjadi perubahan kondisi pasien, maupun kondisi kritis saat pasien akan menjelang ajal,
yang ditulis pada catatan perkembangan terintegrasi
BAB III
KUALIFIKASI STAF
BAB IV
CATATAN PERKEMBANGAN TERINTEGRASI
AOP 4 : Data dan informasi asesmen pasien dianalisis dan diintegrasikan. (SOP
Form Catatan perkembangan terintegrasi)
BAB V
PELAYANAN LABORATORIUM
5. Pemadaman Kebakaran
Setiap staf Laboratorium harus mengerti, memahami dan bisa mempraktekkan
prosedur pemadaman kebakaran. Setiap staf harus bisa menggunakan alat pemadam api
ringan (APAR)
Bila terjadi kebakaran, hal-hal yang perlu dilakukan adalah :
a. APAR di Laboratorium Patologi Anatomi digerakkan ke titik api oleh petugas
yang sudah ditetapkan (bila berhalangan bisa diganti oleh petugas yang lain)
b. Hubungi pesawat 5000 untuk melaporkan adanya red code agar mendapat
bantuan dari petugas rumah sakit yang terkait
c. Lakukan evakuasi pasien, serta barang berharga sesuai kode yang telah
ditetapkan (stiker kotak warna putih untuk dokumen berharga, stiker kotak warna
kuning untuk alat-alat medik yang portabel)
AP 5.2 Pengujian dan interpretasi hasil dilakukan oleh individudi dengan kulifikasi
dan pengalaman yang tepat
1. Laboratorium Patologi klinik : oleh seorang dokter spesialis patologi klinik
2. Laboratorium mikrobiologi: oleh seorang dokter spesialis mikrobiologi
3. Laboratorium PA : oleh seorang dokter spesialis PA
14) Analisa LCS (Cairan Otak) harus segera dikerjakan dan dilaporkan
(khusus
15) Jumlah Sel).
AOP 5. 7 : Digunakan norma dan rentang yang telah berlaku umum untuk norma
menginterpretrasi dan melaporkan hasil laboratorium patologi klinik
AOP 5.10 : Rumah sakit menilai ulang hasil pengendalian mutu secara berkala untuk
semua sumber luar laboratorium
AOP 5. 11 : Rumah sakit memiliki akses ke pakar dibidang diagnostik khusus bila
diperlukan.
Untuk layanan Laboratorium yang tidak dapat dilakukan di Laboratorium RSPAD
Gatot Soebroto Ditkesad dapat dirujuk ke Laboratorium di luar RSPAD Gatot Soebroto
Ditkesad sesuai dengan perjanjian.
BAB VI
PELAYANAN RADIOLOGI
PENUTUP
Demikian pedoman asesmen pasien ini dibuat sebagai acuan dalam pelaksanaan
asesmen pasien di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Ditkesad.