Anda di halaman 1dari 2

15.

Adab Adab Bertamu

1. Memuliakan tamu adalah wajib; berdasarkan sabda Rasulullah ,

Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir , maka hendaklah
dia memuliakan tamunya(HR Bukhari no. 6018)

Dan kadar lamanya masa betamu adalah sebagaimana hadits dari Raulullah ,

Bertamu itu (batas maksimalnya) adalah tiga hari dan bolehnya adalah satu
hari satu malam dan tidak halal baginya seseorang laki-laki Muslim untuk
tinggal di rumah saudaranya (sesama Muslim) hingga dia membuatnya
berdia. Mereka (para sahabat) bertanya, Wahai Rasulullah, bagaimana bisa
dia membuatnya berdosa? Beliau menjawab, Dia (yang bertamu) tinggal (di
rumahnya) sementara tuan rumah tidak memiliki sesuatu untuk
dijamuhkannya. (HR. Muslim no 6135)

2.Disunnahkan menyambut ada pmengucakan selamat datang bagi tamu.


Dari Ibnu Abbas Radhiallahu Anhu

Ketika delegasi Bani Abdul Qaisngan, datang menghadap Nabi Shallallahu


alaihi wasallam, beliau (menyambut dengan) mengatakan, Selamat datang
delegasi yang datang tanpa terhina dan terhina dan tidak ada penyesalan.
(HR.Al-Bukhari)

3. Wajib menghadiri undangan; berdasarkan sabda Rasulullah

Barangsiapa yang meninggalkan (tidak menghadiri) undangan, maka dia


telah membangkang kepad Allah dan RasulNya.

Dan beliau juga bersabda,

Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya itu ada lima lalu beliau
menyebutkan di antaranya dan memenuhi undangan (HR.Al-
Bukhari)Sebagian ulama telah menetapkan sejumlah syarat berkaitan
dengan keharusan menghadiri undangan ini :

a) Hendaklah orang yang mengundang (berasal) dari kalangan orang yang


tidak wajib atau tidak disunnahkan untuk di kucilkan.
b) Hendaklah tidak ada perkara-perkara yang mungkar di tempat undangan
tersebut.
c) Hendaklah orang yang mengundang adalah seorang Muslim.
d) Hendaklah (sumber) penghasilan orang yang mengundang itu tidak
haram. Sementara ulama yang lain berpendpat, Dosanya ditanggung
oleh orang yang berpenghasilan haram itu (sendiri). Berbeda dengan
benda yang memang haram karena zatnya (material), seperti khamar
(minuman keras).
e) Memenuhi undangan hendaklah tidak mengakibatkan sesorang
meninggalkan kewajibannya.
f) Memenuhi undangan hendaklah tidak mengandung bahaya bagi pihak
yang menghadirinya.
4.Sebagian ulama Fiqih berkata, Wajib bagi tamu (melaksanakan) empat
perkara: Pertama, duduk dimana dia dipersilahkan duduk. Kedua,ridha
dengan apa pun yang disuguhkan untuknya. Ketiga, tidak berdiri (untuk
pulang), kecuali dengan izin tuan rumah, apabila dia hendak pergi
(pamitan).

5. Imam Ibnul Jauzi Hafidzahullah berkata, Diantara adab orang orang


yang bertamu adalah tidak mengusulkan jenis makanan tertentu, tetapi
jika diberi pilihan penawaran diantara dua macam makanan, hendaklah
dia memilih yang lebih mudah, kecuali apabila dia mengetahui bahwa
tuan rumah yang menjamunya memang dalam kemudahan untuk
menghidangkannya.

Anda mungkin juga menyukai