Anda di halaman 1dari 4

Hadits tentang memuliakan tamu

Oleh : Tisno (2271010078)

Tugas UAS Study Hadits


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Enizar, M.Ag.

Kedatangan tamu adalah berkah bagi setiap muslim. Hendaknya tetamu-tetamu kita


sambut dengan sebaik-baiknya agar pahala yang kita terima adalah pahala yang sebaik-
baiknya. Tamu yang datang berkunjung ke rumah kita ada kalanya datang sendiri dan ada
kalanya memang kita undang. Kedua-duanya hendaknya diterima dengan baik. Rasulullah ‫ﷺ‬
adalah contoh teladan penerima tamu yang baik. Menerima dan memuliakan tamu merupakan
bagian dari tanda keimanan, sebagaimana disebutkan dalam hadits 

‫حدثنا عبد اهلل بن يوسف حدثنا الليث قال حدثين سعيد املقربي عن أيب شريح العدوي قال‬
‫مسعت أذناي وأبصرت عيناي حني تكلم النيب صلى اهلل عليه وسلم فقال من كان يؤمن باهلل واليوم‬
‫اآلخر فليكرم جاره ومن كان يؤمن باهلل واليوم اآلخر فليكرم ضيفه جائزته قال وما جائزته يا‬
‫رسول اهلل قال يوم وليلة والضيافة ثالثة أيام فما كان وراء ذلك فهو صدقة عليه ومن كان يؤمن‬
‫باهلل واليوم اآلخر فليقل خريا أو ليصمت‬
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada
kami Al Laits dia berkata: telah menceritakan kepadaku Sa'id Al Maqburi dari Abu Syuraih Al
'Adawi dia berkata: "Saya telah mendengar dengan kedua telingaku dan melihat dengan kedua
mataku ketika Rasulullah ‫ ﷺ‬mengucapkan sabdanya: "Barangsiapa beriman kepada ‫ ﷲ‬dan
hari akhir hendaknya ia memuliakan tetangganya, dan barangsiapa beriman kepada ‫ ﷲ‬dan hari
Akhir hendaknya ia memuliakan tamunya, dan menjamunya" dia bertanya: 'Apa yang
dimaksud dengan menjamunya wahai Rasulullah?" beliau menjawab: "yaitu pada siang dan
malam harinya, bertamu itu tiga hari, lebih dari itu adalah sedekah bagi tamu tersebut." Dan
beliau bersabda: "Barang siapa beriman kepada ‫ ﷲ‬dan hari akhir, hendaknya dia berkata
dengan baik atau diam." (HR. Al-Bukhari No. 5560)
Manusia didunia ini saling membutuhkan dan saling bergaul satu dengan yang
lainnya, ini akan terealisasi bias saling menghormati dan menjaga adab dalam bergaul,
menjaga perkataan, menghormati tetangga dan menjamu tamu dengan baik. Dalam hadits ini
juga Rasulullah ‫ ﷺ‬mengajarkan untuk menjaga etika yang baik dan perbuatan yang
bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam berbicara juga ada adab-adab yang diajarkan oleh Rasulullah ‫ ﷺ‬yaitu
seorang muslim senantiasa berusaha membicarakan yang mendatangkan manfaat, menjauhi
perkataan yang tidak berguna seperti ghibah namimah, mencela orang lain yang da[at
berpotensi melukai hati orang lain.
Diantara tanda kesempurnaan iman dan Islam adalah berlaku baik kepada tetangga
dan janganmenyakitinya. Islam melarang menyakiti tetangga dan mengkategorikan sebagai
dosa besar. Ada beberapa cara berbuat baik kepada tetangga salah satu diantaranya membantu
kebutuhannya, memberikan sesuatu yang bermanfaat dan saling memberi hadiah.
Menghormati tamu bias dilaksanakan dalam bentuk bersikap ramah, berbicara dengan baik,
segera memberikan jamuan. Sedangkan jika kita sebagai tamu hendaknya tidak memberatkan
dan tidak menggangu orang yang dikunjungi.

‫أن رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم قال من كان يؤمن باهلل واليوم اآلخر فليكرم ضيفه جائزته يوم‬
‫وليلة والضيافة ثالثة أيام فما بعد ذلك فهو صدقة وال حيل له أن يثوي عنده حىت حيرجه‬
‫حدثنا إمساعيل قال حدثين مالك مثله وزاد من كان يؤمن باهلل واليوم اآلخر فليقل خريا أو ليصمت‬
Bahwa Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda: "Barangsiapa beriman kepada ‫ ﷲ‬dan hari Akhir,
hendaknya ia memuliakan tamunya dan menjamunya siang dan malam, dan bertamu itu tiga
hari, lebih dari itu adalah sedekah baginya, dan tidak halal bagi tamu tinggal (berlama-lama)
sehingga memberatkannya." Telah menceritakan kepada kami Isma'il dia berkata: telah
menceritakan kepadaku Malik seperti hadits di atas, dia menambahkan: "Barangsiapa beriman
kepada ‫ ﷲ‬dan hari Akhir, hendaknya berkata baik atau diam." (HR. Al-Bukhari No.5670)
Terdapat beberapa tradisi orang-orang Quraish yang dianggap baik dan dilestarikan
oleh ajaran Islam. Salah satunya adalah soal adab menjamu tamu hingga paling lama 3 hari.
Dalam bertamu seorang tamu penerima tamu atau tuan rumah memiliki kewajiban memuliakan
tamunya selama 3 hari gunanya agar tidak memberatkan tuan rumah dalam menjamu tamunya.
ِ ِ ِ‫َشُّر الطَّع ِام طَعام الْول‬
ُ‫ َويُْتَر ُك الْ ُف َقَراء‬، ُ‫يمة يُ ْد َعى هَلَا اَأل ْغنيَاء‬
َ َ َُ َ
“Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah di mana orang-orang kayanya diundang dan
orang-orang miskinnya ditinggalkan.” (HR. Al-Bukhari dan Al-Muslim)
Tidak mengkhususkan mengundang orang-orang kaya saja, tanpa mengundang orang miskin,
berdasarkan sabda Nabi ‫ﷺ‬.

‫س ِمنَّا‬ ِ ِ ِ ‫من مَل يرحم‬


َ ‫صغْيَرنَا َوجُي َّل َكبْيَرنَا َفلَْي‬
َ ْ َ َْ ْ ْ َ
“Barang siapa yang tidak mengasihi yang lebih kecil dari kami serta tidak menghormati yang
lebih tua dari kami bukanlah golongan kami.” (HR Bukhari dalam kitab Adabul Mufrad). Hadits
ini menunjukkan perintah untuk menghormati orang yang lebih tua. Dalam hadits ini buakn
berarti tamu yang lebih muda diabaikan akan tetapi Rasulullah ‫ ﷺ‬untuk mendahulukan tamu
yang lebih tua dari pada tamu yang lebih muda.

‫ال َخالِ ٌد فَِإ َذا عَُبْي ُد اللَّ ِه يَُنِّزلُهُ َعلَى الْعُ ْر ِس‬
َ َ‫ب ق‬ ِ ِ ِ‫ِإ َذا ُد ِعي َأح ُد ُكم ِإىَل الْول‬
ْ ‫يمة َفلْيُج‬
َ َ ْ َ َ
"Jika salah seorang dari kalian diundang ke pesta pernikahan, hendaknya ia memenuhi
undangan tersebut." Khalid berkata: 'Ubaidullah juga selalu memenuhi undangan pernikahan."
(HR. Muslim No. 2575)
‫ِإ َذا د ِعي َأح ُد ُكم ِإىَل طَع ٍام َف ْلي ِجب فَِإ ْن َكا َن ِئ‬
َ ‫ص ِّل َي ْعيِن الد‬
َ‫ُّعاء‬ َ ُ‫صا ًما َف ْلي‬
َ ْ ُ َ ْ َ َ ُ
"Jika salah seorang di antara kalian diundang makan maka datangilah. Jika kalian berpuasa
maka berdoalah." (HR. Tirmidzi No. 711)

‫ص ِّل‬ ‫ِإ َذا د ِعي َأح ُد ُكم َف ْلي ِجب فَِإ ْن َكا َن م ْف ِطرا َف ْليطْعم وِإ ْن َكا َن ِئ‬
َ ُ‫صا ًما َف ْلي‬
َ َ َْ َ ً ُ ْ ُ ْ َ َ ُ
"Apabila salah seorang diantara kalian diundang, hendaknya ia memenuhi undangan tersebut,
apabila ia tidak berpuasa hendaknya ia makan, dan apabila ia sedang berpuasa maka
hendaknya ia mendoakan!" (HR. Abu Dawud No. 2104)
Bagi seorang yang diundang, hendaknya memenuhinya sesuai waktunya kecuali ada
udzur, seperti takut ada sesuatu yang menimpa dirinya atau agamanya. Hal ini berdasarkan sabda
Rasulullah ‫ﷺ‬. Untuk menghadiri undangan maka hendaknya memperhatikan syarat-syarat
berikut:

1. Orang yang mengundang bukan orang yang harus dihindari dan dijauhi.
2. Tidak ada kemungkaran pada tempat undangan tersebut.
3. Orang yang mengundang adalah muslim.
4. Penghasilan orang yang mengundang bukan dari penghasilan yang diharamkan. Namun,
ada sebagian ulama menyatakan boleh menghadiri undangan yang pengundangnya
berpenghasikan haram. Dosanya bagi orang yang mengundang, tidak bagi yang
diundang.
5. Tidak menggugurkan suatu kewajiban tertentu ketika menghadiri undangan tersebut.
6. Tidak ada mudharat bagi orang yang menghadiri undangan.

Anda mungkin juga menyukai