Anda di halaman 1dari 17

PANDUAN

PERSETUJUAN UMUM

( GENERAL CONSENT )

RSU MUSLIMAT PONOROGO


Alamat: Jalan Jendral Ahmad Yani No. 155 Ponorogo, 63419
Tlp. (0352) 481 986/ 488 130/ 488 933, Fax. (0352) 481 986
Website: http://rs-muslimatponorogo.com

Panduan General Consent Page 1


KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr, Wb.

Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadapan Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, serta energi yang positif, sehingga penyusun telah dapat menyelesaikan
buku panduan ini dengan baik. Salam tak lupa penyusun sampaikan kepada setiap inspirasi
dan motivasi yang selalu ada menemani penulis selama menyusun panduan ini.

Buku ini berjudul Panduan Persetujuan Umum ( general concent ) di Rumah Sakit
Umum Muslimat Ponorogo diharapkan dapat menjadi acuan dalam proses pelayanan yang
dapat memenuhi kebutuhan pasien terutama ketika pasien diharuskan untuk mengisi surat
pernyataan umum saat akan dirawat. Selain itu dapat memberikan acuan kepada pasien dan
atau keluarganya mengenai siapa yang berhak melakukan pernyataan persetujuan umum.

Selama penyusunan buku panduan ini penyusun mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, baik berupa bantuan moril, bimbingan, pengarahan, pemikiran dan saran-saran yang
sangat berarti dan bermanfaat bagi penyusun didalam penyusunan buku panduan ini. Untuk
itulah, penyusun ingin mengucapkan banyak terima kasih.

Akhir kata penyusun berharap agar buku panduan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi
semua pihak khususnya bagi karyawan Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo, sehingga
dapat tercipta pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien dan keluarga.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Tim Penyusun

Panduan General Consent Page 2


SAMBUTAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MUSLIMAT PONOROGO

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat atas segala karunia dan petunjuk-Nya
sehingga penyusunan Buku Panduan Persetujuan umum ( General Concent ) di Rumah Sakit
Umum Muslimat Ponorogo telah dapat diselesaikan pada waktunya.

Proses penyusunan Buku Panduan Persetujuan Umum ( General Consent) di Rumah


Sakit Umum Muslimat Ponorogo ini melibatkan beberapa disiplin klinis di rumah sakit.
Dengan telah disusunnya buku panduan ini diharapkan dapat menunjang mutu pelayanan
pasien di rumah sakit terutama dalam hal peningkatan layanan rumah sakit dalam
menghormati hak pasien terutama hak dalam memberikan persetujuan umum pada saat akan
dirawat

Akhirnya kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada semua pihak atas
bantuan dan perhatiannya yang telah diberikan dalam penyusunan Buku Panduan Persetujuan
Umum ( General Consent) di Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita
sekalian dalam melaksanakan tugas ini.Amin.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Ponorogo, 2016
Direktur RSU Muslimat Ponorogo

dr.H. Achmad Sunarno

Panduan General Consent Page 3


SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM MUSLIMAT PONOROGO
NOMOR :
TENTANG
KEBIJAKAN TENTANG TIM PENYUSUNAN
PANDUAN PERSETUJUAN UMUM ( GENERAL CONSENT )
RUMAH SAKIT UMUM MUSLIMAT PONOROGO
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MUSLIMAT PONOROGO
MENIMBANG :
a. Bahwa RSU Muslimat Ponorogo selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan pada masyarakat
b. Bahwa dalam rangka memudahkan pasien dan keluarga mendapatkan kejelasan tentang
informasi dan persetujuan umum yang harus dipahami.
c. Bahwa sesuai butir a dan b tersebut diatas, perlu ditetapkan dengan peraturan direktur
Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo

MENGINGAT :
1. Surat Keputusan Pengurus BPPK Nomor : 42.A.SK.P-2.BPPK-NU.IV.2016 tentang
Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo (RSUM) Masa Bakti April
2016 - 2017
2. Surat Keputusan Pengurus BPPK Nomor : tentang Pengesahan
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo.

MEMPERHATIKAN :
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No 290 Tahun 2008 Tentang Persetujuan Tindakan Dokter;
5. Keputusan Direktoral Jendral Pelayanan Medik Nomor HK.00.06.3.5.1866 tentang
Pedoman Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Medik

M E M U T U S KAN
MENETAPKAN : Kebijakan Tentang Tim Penyusun Panduan General Consent di RSU
Muslimat Ponorogo

PERTAMA Tim Penyusun Buku Panduan Persetujuan Umum ( general


Consent) Di Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo adalah
sebagai berikut :
Koordinator : Dwi Ratna Sari, S.Kep,Ns.

Panduan General Consent Page 4


Sekretaris : Irma Rahmawati, Amd.Keb
Anggota : 1. Ferra Ardiyanti, Amd.Kep
2. Ari Saharudin, S.Kep,Ns
3. Nurcholis, S.kep,Ns
4. Fegik Wijayanti, Amd.Kep
KEDUA Tugas Tim yaitu mengadakan rapat persiapan dan koordinasi dengan
: pihak terkait, menyusun Draf Panduan Persetujuan Umum ( General
Consent) Di Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo
KETIGA Dalam menjalankan tugasnya, Tim dapat mengundang organisasi
: profesi atau pihak pihak lain yang terkait untuk mendapatkan
masukan guna mendapatkan hasil yang maksimal
KEEMPAT Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
ditinjau kembali apabila dipandang perlu

Ditetapkan di : Ponorogo
Tanggal :
.
RUMAH SAKIT UMUM MUSLIMAT
PONOROGO

dr. H. Achmad Soenarno


Direktur

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR


RUMAH SAKIT UMUM MUSLIMAT PONOROGO
NOMOR :
TENTANG
KEBIJAKAN PANDUAN PERSETUJUAN UMUM ( GENERAL CONSENT )
RUMAH SAKIT UMUM MUSLIMAT PONOROGO
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM MUSLIMAT PONOROGO
Panduan General Consent Page 5
MENIMBANG :
a. Bahwa RSU Muslimat Ponorogo selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan pada masyarakat
b. Bahwa dalam rangka memudahkan pasien dan keluarga mendapatkan kejelasan tentang
informasi dan persetujuan umum yang harus dipahami.
c. Bahwa sesuai butir a dan b tersebut diatas, perlu ditetapkan dengan peraturan direktur
Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo

MENGINGAT :
1. Surat Keputusan Pengurus BPPK Nomor : 42.A.SK.P-2.BPPK-NU.IV.2016 tentang
Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo (RSUM) Masa Bakti April
2016 - 2017
2. Surat Keputusan Pengurus BPPK Nomor : tentang
Pengesahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo.

MEMPERHATIKAN :
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 269 Tahun 2008 Tentang Rekam Medis;
4. Peraturan Menteri Kesehatan No 290 Tahun 2008 Tentang Persetujuan Tindakan Dokter;
5. Keputusan Direktoral Jendral Pelayanan Medik Nomor HK.00.06.3.5.1866 tentang
Pedoman Pelaksanaan Persetujuan Tindakan Medik

M E M U T U S KAN
MENETAPKAN : Kebijakan Tentang Panduan Persetujuan Umum ( General Consent )
di RSU Muslimat Ponorogo
PERTAMA : Ketentuan proses persetujuan umum dilakukan sesuai dengan
lampiran keputusan ini
KEDUA : Pembinaan dan pengawasan pelayanan general concent pasien
Rumah Sakit Umum Muslimat Ponorogo dilaksanakan kepala unit
rekam medis
KETIGA : Ketetapan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan, dan
apabila ada kekeliruan di kemudian hari dalam penetapan ini, akan
diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Ponorogo
Tanggal :
.
RUMAH SAKIT UMUM MUSLIMAT

Panduan General Consent Page 6


PONOROGO

dr. H. Achmad Soenarno


Direktur

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL . -
KATA PENGANTAR I
KATA SAMBUTAN . ii
SK DIREKTUR TENTANG TIM PENYUSUN PANDUAN .. iii
SK DIREKTUR TENTANG PENETAPAN PANDUAN V
DAFTAR ISI . vii

Panduan General Consent Page 7


BAB I DEFINISI .. 1-5
BAB II RUANG LINGKUP . 6
A. Tindakan Yang Memerlukan Persetujuan . 6
B. Ketentuan Persetujuan Tindakan . 7
BAB III TATA LAKSANA PERSETUJUAN ....... 15
A. Tata Laksana Persetujuan Umum ... 14
BAB IV DOKUMENTASI 17
BAB V PENUTUP 18
DAFTAR PUSTAKA . 19

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit wajib untuk merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang
klien dan atau pasien, kecuali untuk kepentingan hukum. Hal ini menyangkut privasi
klien yang berada dalam asuhan keperawatan karena disis lain perawat juga wajib
menghormati hak-hak klien dan atau pasien dan profesi lain sesuai dengan ketentuan
dan peraturan yang berlaku.
Di rumah sakit, hubungan antara pasien, keluarga, tenaga kesehatan dan rumah
sakit sebagai lembaga merupakan hubungan yang sangat kompleks dan akan terus
berkembang sesuai dengan perubahan tata nilai dan norma dalam masyarakat. Dengan
semakin meningkatnya pendidikan dan kesadaran masyarakat terhadap hukum, maka
tertib dalam pelayanan kesehatan yang pada intinya akan memberikan kepastian
hukum kepada pasien, tenaga kesehatan dan rumah sakit perlu dikembangkan.

Panduan General Consent Page 8


Kepastian hukum dan perlindungan hukum berlaku untuk pasien/keluarga, tenaga
kesehatan dan rumah sakit sesuai dengan hak dan kewajibannya masing-masing.

B. Tujuan
Sebagai panduan untuk pasien mengenai hak dan kewajiban yang diperolehnya
selama mendapatkan perawatan dan pemeriksaan dari Rumah Sakit tempat dirinya
dirawat.

BAB II

DEFINISI

A. Pengertian
Persetujuan Umum Pelayanan Kesehatan ( General Consent for Treatment) adalah
persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah mendapat

penjelasan secara lengkap mengenai pelayanan kesehatan yang akan dilakukan

terhadap pasien terkait dengan proses pemeriksaan , perawatan dan pengobatan.

B. Tujuan persetujuan umum ( General Concent )


1. Sebagai acuan dalam pelaksanaan persetujuan umum terhadap pelayan kesehatan

yang akan diberikan pada pasien.


2. Meningkatkan partisipasi pasien dan keluarga dalam rencana tatalaksana.
3. Agar pasien dan keluarganya mendapatkan informasi yang tepat dan akurat.
4. Memperoleh izin dari pasien dan keluarga dalam proses perawatan dan pengobatan.

C. BENTUK PERSETUJUAN TINDAKAN


1. Dinyatakan:
Panduan General Consent Page 9
a. Secara lisan
b. Secara tertulis
2. Dianggap diberikan sesuai ketentuan pelaksanaan

D. LANDASAN HUKUM PERSETUJUAN TINDAKAN


1. Undang Undang No 29 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia;
2. Undang Undang No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;

BAB III

RUANG LINGKUP

A. TINDAKAN YANG MEMERLUKAN PERSETUJUAN UMUM

Persetujuan meliputi berbagai aspek pada hubungan antara Rumah sakit dan

pasien, diantaranya:

1. Persetujuan perawatan dan pengobatan


Pasien atau keluarganya menyetujui sebagai pasien rawat inap atau pasien

rawat jalan tergantung kepada kebutuhan medis.Pengobatan dapat meliputi

pemeriksaan X-Ray atau radiologi, tes darah , perawatan rutin dan prosedur seperti

cairan infus atau suntikan dan evaluasi ( contohnya wawancara dan pemeriksaan fisik )
Keluarga memberikan persetujuan tidak termasuk untuk persetujuan invasive

( misalkan operasi )atau tindakan yang mempunyai resiko tinggi


Apabila pasien atau keluarganya memutuskan untuk menghentikan perawatan

medis maka RS Muslimat Ponorogo tidak bertanggung jawab atas hasil yang

merugikan pasien
2. Persetujuan pelepasan informasi
Pasien dan keluarga memahami informasi yang ada di pasien termasuk

diagnosa, hasil laboratorium dan hasil tes diagnosik yang akan digunakan untuk

perawatan medis Rumah Sakit Muslimat Ponorogo akan menjamin kerahasianya.

Panduan General Consent Page 10


Pasien atau keluarga memberi wewenang kepada Rumah Sakit untuk

memberikan informasi tentang diagnosis, hasil pelayanan dan pengobatan bila

diperlukan untuk memproses klaim asuransi atau perusahaan dan atau lembaga

pemerintah.

3. Hak dan tanggung jawab pasien


Pasien dan keluarga memiliki hak untuk mengambil bagian dalam keputusan

mengenai penyakit pasien, dalam hal ini perawatan medis dan rencana pengobatan.

Pasien telah mendapat informasi tentang Hak Dan Kewajiban Pasien di Rumah

Sakit Muslimat Ponorogo.

Pasien memahami bahwa Rumah Sakit Muslimat Ponorogo tidak bertanggung jawab

atas kehilangan barang barang pribadi dan barang berharga yang dibawa ke Rumah

Sakit Muslimat Ponorogo.

4. Informasi Rawat Inap


Pasien tidak diperkenankan untuk membawa barang barang berharga ke

ruang rawat inap, jika ada anggota keluarga atau teman harus diminta untuk membawa

pulang uang atau perhiasan, dan Rumah Sakit Muslimat Ponorogo tidak bertanggung

jawab atas kehilangan barang berharga.


Pasien telah menerima informasi tentang peraturan yang diberlakukan oleh

Rumah Sakit dan pasien beserta keluarga bersedia untuk mematuhinya, termasuk akan

mematuhi jam berkunjung pasien sesuai dengan aturan Rumah Sakit.


Demi keamanan seluruh pasien setiap keluarga dan siapapun yang akan

mengunjungi pasien diluar jam berkunjung, bersedia untuk diminta / diperiksa

identitasnya oleh Rumah Sakit.


5. Privasi
a. Pasien mengijinkan atau tidak mengijinkan Rumah Sakit memberi akses bagi :
1) Keluarga dan handai taulan
2) Orang orang yang dalam permintaan khusus tidak diijinkan menengok

pasien
b. Pasien memerlukan atau tidak memerlukan pelayanan kerohanian sesuai dengan

agama pasien.
6. Informasi biaya

Panduan General Consent Page 11


Pasien memahami tentang informasi biaya pengobatan atau biaya tindakan yang

dijelaskan oleh petugas Rumah Sakit.


Pasien atau keluarga menyatakan telah membaca, mengerti, memahami dan

sepenuhnya setuju dengan setiap pernyataan yang terdapat dalam formulir general

concent. Dalam keadaan sadar tanpa paksaan dan penuh tanggung jawab
Keluarga atau penanggung jawab pasien dan pemberi informasi

menandatangani dan memberikan nama terang setelah edukasi disampaikan

B. KETENTUAN PERSETUJUAN UMUM

Saat penyampaian informasi, diharapkan pemberi informasi dapat

mempertimbangkan hal-hal di bawah ini:

a. Informasi diberikan dalam konteks nilai, budaya dan latar belakang mereka.

Sehingga menghadirkan seorang interpreter mungkin merupakan suatu sikap

yang penting, baik dia seorang profesional ataukah salah seorang anggota

keluarga. Dapat menggunakan alat bantu, seperti leaflet atau bentuk publikasi

lain apabila hal itu dapat membantu memberikan informasi yang bersifat rinci.

Pastikan bahwa alat bantu tersebut sudah berdasarkan informasi yang terakhir.

Misalnya, sebuah leaflet yang menjelaskan tentang prosedur yang umum. Leaflet

tersebut akan membuat jelas kepada pasien karena dapat ia bawa pulang dan

digunakan untuk berpikir lebih lanjut, tetapi jangan sampai mengakibatkan tidak

ada diskusi.
b. Apabila dapat membantu, tawarkan kepada pasien untuk membawa keluarga

atau teman dalam diskusi


c. Menjawab semua pertanyaan pasien dengan benar dan jelas.
d. Memberikan cukup waktu bagi pasien untuk memahami informasi yang

diberikan, dan kesempatan bertanya tentang hal-hal yang bersifat klarifikasi,

sebelum kemudian diminta membuat keputusan

C. YANG DAPAT MEMBERI PERSETUJUAN

Panduan General Consent Page 12


Persetujuan diberikan oleh individu yang kompeten. Ditinjau dari segi usia, maka

seseorang dianggap kompeten apabila telah berusia 21 tahun atau lebih atau telah pernah

menikah. Sedangkan anak-anak yang berusia 18 tahun atau lebih tetapi belum berusia 21

tahun dapat membuat persetujuan umum apabila mereka dapat menunjukkan

kompetensinya dalam membuat keputusan. Alasan hukum yang mendasarinya adalah sbb:

1. Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata maka seseorang yang berumur 21

tahun atau lebih atau telah menikah dianggap sebagai orang dewasa dan oleh

karenanya dapat memberikan persetujuan


2. Umur 21 tahun atau belum 21 tahun tetapi sudah menikah, penandatanganan

persetujuan dapat dilakukan oleh dirinya sendiri


3. Antara 18-20 tahun
4. Umur 16 tahun - 18 tahun, penadatanganan dilakukan oleh orang tua atau keluarga

terdekat jika orang tua berhalangan.


5. Umur kurang dari 15 tahun, penandatanganan harus dilakukan oleh orang tua atau

keluarga terdekat
6. Pasien yang menderita gangguan jiwa, maka penandatangan dilakukan oleh orang tua/

wali/ keluarga terdekat.


7. Berdasarkan UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak maka setiap orang

yang berusia 18 tahun atau lebih dianggap sebagai orang yang sudah bukan anak-anak.

Dengan demikian mereka dapat diperlakukan sebagaimana orang dewasa yang

kompeten, dan oleh karenanya dapat memberikan persetujuan


8. Mereka yang telah berusia anara 16 tahun - 18 tahun memang masih tergolong anak

menurut hukum, namun dengan menghargai hak individu untuk berpendapat

sebagaimana juga diatur dalam UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak,

maka mereka dapat diperlakukan seperti orang dewasa dan dapat memberikan

persetujuan tindakan kedokteran tertentu, khususnya yang tidak berisiko tinggi. Untuk

itu mereka harus dapat menunjukkan kompetensinya dalam menerima informasi dan

membuat keputusan dengan bebas. Selain itu, persetujuan atau penolakan mereka

dapat dibatalkan oleh orang tua atau wali atau penetapan pengadilan.

Panduan General Consent Page 13


9. Sebagaimana uraian di atas, setiap orang yang berusia 18 tahun atau lebih dianggap

kompeten. Seseorang pasien dengan gangguan jiwa yang berusia 18 tahun atau lebih

tidak boleh dianggap tidak kompeten sampai nanti terbukti tidak kompeten dengan

pemeriksaan. Sebaliknya, seseorang yang normalnya kompeten, dapat menjadi tidak

kompeten sementara sebagai akibat dari nyeri hebat, syok, pengaruh obat tertentu atau

keadaan kesehatan fisiknya. Anak-anak berusia 16 tahun atau lebih tetapi di bawah 18

tahun harus menunjukkan kompetensinya dalam memahami sifat dan tujuan suatu

tindakan kedokteran yang diajukan. Jadi, kompetensi anak bervariasi bergantung

kepada usia dan kompleksitas tindakan.

Seseorang dianggap kompeten untuk memberikan persetujuan, apabila:

1. Mampu memahami informasi yang telah diberikan kepadanya dengan cara yang

jelas, menggunakan bahasa yang sederhana dan tanpa istilah yang terlalu teknis.
2. Mampu mempercayai informasi yang telah diberikan.
3. Mampu mempertahankan pemahaman informasi tersebut untuk waktu yang cukup

lama dan mampu menganalisisnya dan menggunakannya untuk membuat

keputusan secara bebas.

Yang dimaksud dengan kompetensi berfluktuasi :

1. Terhadap pasien yang mempunyai kesulitan dalam menahan informasi atau yang

kompetensinya hilang timbul (intermiten), harus diberikan semua bantuan yang dia

perlukan untuk mencapai pilihan/ keputusan yang terinformasi.


2. Dokumentasikan semua keputusan yang dia buat saat dia kompeten, termasuk

diskusi yang terjadi. Setelah beberapa waktu, saat dia kompeten lagi, diskusikan

kembali keputusan tersebut dengannya untuk memastikan bahwa keputusannya

tersebut konsisten.

D. PERSETUJUAN PADA INDIVIDU YANG TIDAK KOMPETEN

Keluarga terdekat umumnya dianggap dapat memberikan persetujuan umum bagi

orang dewasa lain yang tidak kompeten. Yang dimaksud dengan keluarga terdekat adalah

suami atau istrinya, orangtua yang sah atau anaknya yang kompeten, dan saudara

Panduan General Consent Page 14


kandungnya. Sedangkan hubungan kekeluargaan yang lain seperti paman, bibi, kakek,

mertua, ipar, menantu, keponakan dan lain-lain tidak dianggap sebagai keluarga terdekat,

meskipun mereka pada keadaan tertentu dapat diikutsertakan ke dalam proses pemberian

informasi dan pembuatan keputusan.

E. PEMBERLAKUKAN PERNYATAAN PERSETUJUAN UMUM

Tidak ada satu ketentuan pun yang mengatur tentang lama keberlakuan suatu

persetujuan umum. Teori menyatakan bahwa suatu persetujuan akan tetap sah sampai

dicabut kembali oleh pemberi persetujuan atau pasien. Namun demikian, bila informasi

baru muncul, misalnya tentang adanya efek samping atau alternatif tindakan yang baru,

maka pasien harus diberitahu dan persetujuannya dikonfirmasikan lagi.

BAB IV

DOKUMENTASI

Dokumentasi terkait dengan General consent adalah

1. Lembar General Consent

Panduan General Consent Page 15


BAB V

PENUTUP

Buku panduan persetujuan tindakan di Rumah Sakit Muslimat Ponorogo disusun

untuk menjadi acuan dalam pelaksanaan pelayanan pemberian persetujuan yang dapat

dilakukan oleh pasien yang bersangkutan atau keluarganya. Dengan adanya panduan ini

diharapkan dapat memberikan acuan kepada seluruh staf rumah sakit untuk turut membantu

pasien dan memberikan informasi kepada pasien mengenai apa yang harus dilakukan pasien

jika pasien terhambat dalam mengambil keputusan.

Panduan General Consent Page 16


Panduan General Consent Page 17

Anda mungkin juga menyukai