Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN

PELAYANAN MENGHORMATI
PRIVASI PASIEN

RUMAH SAKIT GKPS


BETHESDA SARIBUDOLOK
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan hidayah-

Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Buku Panduan pelayanan menghormati

privasi pasien di Rumah Sakit Umum Natama Kota Tebing Tinggi.

Buku panduan ini disusun dengan tujuan sebagai penuntun kepada seluruh staf

rumah sakit baik itu pimpinan, kepala unit pelayanan, staf pelaksana pelayanan dan

pihak-pihak terkait di rumah sakit yang tugasnya memberikan pelayanan kesehatan

bagi pasien di Rumah Sakit Umum Natama Kota Tebing Tinggi. Diharapkan kepada

seluruh pegawai yang tersebut diatas dapat memahami dan melaksanakan tugasnya

dalam memberikan informasi kepada pasien tentang pelayanan menghormati privasi

pasien selama di rumah sakit.

Kami menyadari bahwa buku panduan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca dan

pengguna buku ini dalam rangka perbaikan dimasa yang akan datang.

Saribudolokmei 2018

Rumah Sakit Gkps Saribudolok


PANDUAN
PELAYANAN MENGHORMATI
PRIVASI PASIEN

A. DEFENISI
Privasi merupakan tingkatan interaksi dan keterbukaan yang di kehendaki
seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu, tingkatan privasi yang
diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau justru ingin menghindari atau
berusaha supaya sukar di capai oleh orang lain.
Adapun defenisi lain dari privasi yaitu sebagai suatu kemampuan untuk
mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh pilihan-pilihan atau
kemampuan untuk mencapai interaksi seperti yang diinginkan privasi jangan di
pandang hanya sebagai penarikan diri seseorang secara fisik terhadap pihak-pihak
lain.
Identifikasi Privasi Pasien adalah suatu proses untuk mengetahui kebutuhan
privacy pasien alam rumah sakit.
Privasi pasien adalah merupakan hak pasien yang perlu di lindungi dan dijaga
selama dalam rumah sakit.
1. Faktor Privasi
Ada perbedaan jenis kelamin dalam privacy, dalam suatu penelitian pria lebih
memiliki ruangan yang terdapat tiga orang sedangkan wanita tidak
mempermasalahkan isi dalam ruangan ini. Menurut Maeshall perbedaan
dalam latar belakang pribadi akan berhubungan dengan kebutuhan privaci.
2. Faktor Situsional
Kepuasan akan kebutuhan privasi sangat berhubungan dengan seberapa besar
lingkungan mengijinkan orang-orang di dalamnya untuk mandiri.
3. Faktor Budaya
Pada penelitian tiap-tiap budaya tidak ditemukan perbedaan dalam banyaknya
privacy yang diinginkan tetapi berbeda dalam cara bagaimana mereka
mendapatkan privaci.

B. Latar Belakang
Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan hak-haknya,
seperti privasi pasien dalam wawancara klinis, prosedur / tindakan, pengobatan
dan transportasi. Saat ini pasien berhak meminta kepada rumah sakit agar menjaga
privasinya, Dalam banyak kasus, biasanya pasien datang ke dokter atau rumah
sakit dalam keadaan pasrah menyerahkan sepenuhnya pengobatan dirinya kepada
dokter atau rumah sakit yang merawatnya. Terkadang pasien maupun keluarga
tidak peduli dengan apa yang akan dilakukan dokter terhadap dirinya berkenaan
dengan penyakitnya. Hal inilah yang kemudian menimbulkan permasalahan.
C. TUJUAN
Guna mengetahui kebutuhan pasien akan privasinya selama dalam rumah
sakit. Sebagai bentuk kepedulian Rumah Sakit yang di terapkan untuk melindungi
hak-hak azasi pasien (hak privasi).

D. TATA LAKSANA
Untuk Pasien Rawat Inap
1. Perawat menerima pasien baru dan melakukan identifikasi pasien dengan
meminta pasien menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahir.
2. Perawat memberikan informasi pada pasien – merujuk cek list pemberian
informasi dengan menjelaskan mengenai hak dan kewajibannya termasuk
di dalamnya hak akan privasi pasien selama dalam perawatan.
3. Perawat melakukan koordinasi dengan pihak terkait sesuai dengan
kebutuhan pasien guna menjaga privasi nya selama dalam perawatan.
- Menutup acces masuk pengunjung (baik keluarga, kerabat)
- Menempatkan tanda/signage pada pintu masuk kamar
- Memastikan prefensi pasien untuk gender atau jenis kelamin petugas
yang diberi izin masuk kamar.
4. Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang di lakukan oleh dokter dan
perawat di kamar perawatan pastikan privasi pasien terlindungi dengan
pintu dan tirai kamar tertutup.
5. Untuk pasien yang akan transfer antar unit karena akan di lakukan
pemeriksaan penunjang atau pindah rawat kamar, pastikan saat transfer
privacy pasien terlindungi, contoh dengan menggunakan selimut.
6. Pastikan dokumen/file pasien terdapat pada tempatnya
7. Memastikan seluruh staff rumah sakit tidak membicarakan hal-hal yang
menyangkut pasien diarea umum.
Untuk Pasien Rawat Jalan
1. Pada semua tindakan atau pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter atau
perawat di ruang konsultasi pastikan privacy pasien terlindungi dengan
pintu dan tirai ruang konsultasi tertutup.
2. Memastikan seluruh staf rumah sakit tidak membicarakan hal-hal yang
menyangkut pasien di area umum.

E. DOKUMENTASI
Form pelayanan menghormati privasi pasien

Anda mungkin juga menyukai