TUGAS AKHIR
NIM : 5351302024
FAKULTAS TEKNIK
2006
HALAMAN PENGESAHAN
Pada hari :
Tanggal :
Dosen Pembimbing
Dekan,
ii
ABSTRAK
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Kemauan dan usaha keras dalam berusaha adalah langkah awal mencapai
kesuksesan.
PERSEMBAHAN
iv
KATA PENGANTAR
v
Akhirnya penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan mahasiswa Universitas Negeri Semarang pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya dalam memperluas pengetahuan akan ilmu dan
teknologi.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
B. Permasalahan .........................................................................................4
C. Pembatasan Masalah..............................................................................5
D. Tujuan .....................................................................................................5
E. Manfaat ..................................................................................................5
BAB II ISI
A. Landasan Perencanaan
A.1. Programmable Logic Control (PLC)............................................7
A.1.1. Bagian-bagian PLC.........................................................13
A.1.2. Masukan-masukan PLC .................................................27
A.1.3. Keluaran-keluaran PLC ..................................................28
vii
Halaman
A.2. Sensor Cahaya
A.2.1. Dioda Sinar Laser ...........................................................29
A.2.2. LDR(Light Dependent Resistor ......................................31
A.3. Motor DC sebagai penggerak .....................................................32
A.4. Komponen Pendukung................................................................32
A.4.1. Resistor dan Transistor ...................................................32
A.4.2. Relai................................................................................35
A.4.3. Limit Switch ....................................................................35
A.4.4. Pengaman Lebur(Fuse)...................................................36
A.4.5. Saklar Tombol Tekan .....................................................36
A.5. Catu Daya
A.5.1. Transformator penurun tegangan....................................38
A.5.2. Penyearah........................................................................38
A.5.3. Penyaring ........................................................................38
A.5.4. IC Catu Daya ..................................................................39
B. Perancangan Alat Simulasi ......................................................................
B.1. Perancangan Pesawat Simulasi ...................................................40
B.2. Pembuatan Alat Simulasi............................................................40
C. Pengujian Pesawat Simulasi ....................................................................
C.1. Pengujian Catu Daya...................................................................62
C.2. Pengujian Motor..........................................................................62
D. Pengoperasian ..........................................................................................
D.1. Otomatis......................................................................................64
D.2. Manual ........................................................................................65
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................................................66
B. Saran ....................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
16. LDR....................................................................................................31
ix
Gambar Halaman
25. IC LM 7805........................................................................................40
26. Diagram blok simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis PLC ....41
27. Flow chart simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis PLC .......42
28. Ladder diagram simulasi pintu garasi otomatis berbasis PLC ..........44
29. Ladder diagram start motor forward dengan self holding ................45
33. Ladder diagram start motor forward dengan self holding ................48
x
Gambar Halaman
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Arti lampu indikator status CPU PLC Omron CPM 1A/ CPM 2 A .....13
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
3. Ladder diagram simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis PLC ...74
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(modernisasi), berfikiran praktis dan simple. Hal semacam ini memerlukan sarana
pendukung yang sederhana, praktis dan berteknologi tinggi. Hal ini dapat
kontrol yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Alatalat kontrol ini diantaranya
Dalam kehidupan sehari-hari banyak hal yang dilakukan di dalam dan di luar
ruangan, bahkan aktifitas tersebut tidak lepas dari keberadaan pintu dimana kita
harus membuka atau menutup pintu yang membuat kita terasa enggan untuk
mendorong pintu. Apalagi pintu yang terpasang mengeluarkan bunyi keras, susah
bergerak, disamping kurang sopan juga kurang praktis. Melihat kondisi riil yang
ada kebanyakan proses pengoperasian pintu garasi mobil masih dilakukan secara
manual dimana campur tangan manusia masih dilibatkan secara langsung. Bagi
1
2
sebagian orang, membuka atau menutup pintu garasi mobil secara manual
mungkin tidak menjadi persoalan, namun bagi sebagian orang lainnya, kegiatan
kontrol otomatis dalam hal ini PLC, diharapkan mampu terciptanya sebuah alat
dengan konfigurasi internal pada personal komputer). Akan tetapi dalam hal ini
PLC dirancang untuk pembuatan panel listrik (untuk arus kuat). Jadi bisa
dianggap PLC adalah komputernya panel listrik. Ada juga yang menyebutnya
Dengan kata lain, hampir semua aplikasi yang memerlukan kontrol listrik atau
elektronik lainnya.
sekaligus menggantikan beberapa alat yang diperlukan). Selain itu sistem kontrol
4. Saat terjadi masalah, waktu tunggu tidak menentu dan biasanya lama.
5. Hard-wired Program
sedikit.
PC.
sederhana.
dalam kasus penggunaan instrumen I/O yang cukup banyak dan fungsi
mekanik.
4
11. Aplikasi yang universal karena suatu program ditetukan oleh fungsi
yang tersedia.
telah banyak digunakan karena PLC dapat diberi perintah masukan yang
otomatis. Pada sistem ini pintu garasi akan membuka dan menutup sendiri ketika
ada sebuah mobil yang akan masuk ataupun keluar pintu garasi dan proses ini
B. Permasalahan
merancang sebuah simulasi pintu garasi mobil otomatis yang menggunakan sistem
kontrol PLC dan akan bekerja ketika ada sebuah mobil yang masuk ataupun
C. Pembatasan Masalah
SYSMAC CPM 2 A.
penerima.
D. Tujuan
penggunakan PLC sebagai alat kontrol pengendali kerja motor dan sensor.
E. Manfaat
aplikasi PLC dalam banyak hal tidak terbatas pada satu aplikasi saja.
6
ISI
A. Landasan Perencanaan
program yang dibuat dan kemampuannya dalam hal memori program yang
sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional. PLC
7
8
diagram tangga atau ladder diagram yang kemudian harus dijalankan oleh
PLC yang bersangkutan. Dengan kata lain, PLC menentukan aksi apa yang
(konfigurasi internal pada PLC mirip sekali dengan konfigurasi internal pada
personal komputer). Akan tetapi dalam hal ini PLC dirancang untuk
pembuatan panel listrik (untuk arus kuat). Jadi bisa dianggap PLC adalah
(programmable controlle ).
lain:
lama.
banyak.
sedikit.
komputer PC.
10
sederhana.
mekanik.
dimengerti.
yang tersedia.
digital atau relai. Perangkat lunak programnya sama sekali berbeda dengan
diagram.
PLC produk dari OMRON, perbedaan mendasar antara CPM1A dan CPM2A
indikator, yaitu PWR, RUN, ERR atau ALM, COMM. Arti masing-masing
atau bekerja)
CPU (100 sampai 240 VAC atau 24 VDC). Modul ini berupa
keluaran.
g. Indikator PC
k. Memori PLC
1) IR (Internal Relay)
16
Daerah IR terbagi atas tiga macam area, yaitu area masukan, area
2) SR (Special Relay)
PLC, dan sistem clock (pulsa 1 detik; 0,2 detik dan sebagainya).
3) Ar (Auxilary Relay)
4) LR (Link Relay)
CPM1A/CPM2A.
5) HR (Holding Relay)
daerah ini terdiri dari 20 word, HR00 hingga HR19 atau 320 bit.
6) TR (Temporary Relay)
untuk CPM1A/CPM2A
7) DM (Data Memory)
PLC mati.
18
l. Peripheral port
RS 422).
m. Exspanssion I/O
secara berurutan.
1) LCD display
dalam PLC.
2) Mode Pilihan
(a) RUN.
MON.
19
dibuat.
(c) PROGRAM
SFT, LOAD, AND, OR, OUT, NOT, TR, LR, HR, DM, EXT,
yang ada sebelah kiri di sebut palang bis (bus bar), sedangkan
berikutnya.
Eko (2004:62).
00000 01000
Instruksi LOAD
00001 01001
secara seri pada garis instruksi yang sama, maka kondisi yang
22
00000 01000
00001
01000
00000 01000
00001 01001
(14).
dari ON ke OFF.
DIFU (13)
200.00
FTSENSE
DIFD (14)
200.00
FTSENSE
(f) END
00005 01005
END(01)
3) Kode Mnemonik
00000 LD 000.00
00002 OR 010.00
4) Eksekusi Program
kemampuan sebuah PLC untuk membaca sinyal dari berbagai macam jenis
keluaran, beberapa alat atau piranti yang banyak digunakan adalah motor,
Optoisolator
dan sebuah dioda yang dipasang pararel dengan relai sebagai pengaman
Dioda laser adalah LED yang dibuat khusus untuk dapat beroperasi
Tidak seperti LED, dioda laser mempunyai lubang optis dibentuk dengan
Seperti LED, dioda laser adalah dioda sambungan PN yang pada level arus
Dioda laser tidak lebih dari suatu LED yang dibuat dengan sangat
teliti dengan lapisanlapisan rata dan dua buah cermin kecil. Cermin
cermin itu sangat berhadapan antara yang satu dengan yang lainnya dan
dua buah proton yang memiliki frekuensi dan perjalanan yang benarbenar
identik dalam fasa yang sempurna antara yang satu dengan yang lainnya.
cahaya Lensa
yang lain, dioda laser dalam rangkian ini digunakan sebagai pemancar
apabila tidak terdapat cahaya yang mengenainya dan akan naik nilai
A.3. Motor DC
Motor adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus
searah menjadi tenaga gerak atau energi mekanik, dimana tenaga gerak
tersebut berupa putaran daripada rotor. Fungsi motor ini berdasarkan gejala
Prinsip kerjanya adalah apabila sebuah kawat penghantar yang dialiri arus
diletakkan antara dua buah kutub magnet, maka pada kawat itu akan bekerja
dalam konduktor tersebut. Pada motor DC, konduktor pengalir arus dililitkan
pada alur-alur jangkar. Jika jangkar berputar maka dalam lilitan jangkar motor
32
tersebut dibangkitkan gaya gerak listrik (GGL) yang kemudian diubah menjadi
feromagnetik.
dan sikat-sikat.
konduktor yang mempunyai dua kaki yang bersifat menghambat arus yang
resistor. Dibawah ini daftar gelang warna yang biasa terdapat pada badan
resistor.
1. Hitam 0 0 0
2. Coklat 1 1 101
3. Merah 2 2 10 2
4. Orange 3 3 10 3
5. Kuning 4 4 10 4
6. Hijau 5 5 10 5
7. Biru 6 6 10 6
8. Ungu 7 7 10 7
9. Abu-abu 8 8 10 8
10. Putih 9 8 10 9
11. Emas - - 5%
yang terdapat dari bahan semikonduktor yang mempunyai tiga kaki yaitu
kaki basis, kaki kolektor dan kaki emitor. Transistor terdiri dari dua jenis
dilihat dari bahan yang membuatnya, yaitu transistor silikon (0,7 volt) dan
ini bekerja jika pada basis dibias positif. Jika kolektor positif dan emitor
negative, maka transistor akan jenuh, serta antara kolektor dan emitor akan
R1
2 Q1A
TIP 13
2k2 Ohm
(a). (b).
A.4.2. Relai
Waktu kerja dan waktu lepas untuk relai armatur berada dalam daerah 15
35
akan tertutup bila relai diberi tegangan. Normal tertutup (normally close),
13 9 5 1
NC NO
14 12 8 4
(Normally Close). Limit switch akan bekerja jika ada benda yang menekan
menjadi NO. Jika benda sudah diangkat, roller dari limit switch kembali
1 dan 2 NO
1 dan 3 NC
1 2 3
elemen lebur yang ditempatkan dan dilindungi oleh tabung kertas fiber dan
dua yaitu, Normally Open (NO) dan Normally Close (NC). Kontak NO
Push
bekerja. Meskipun baterai berguna dalam piranti yang bisa dibawa-bawa atau
piranti berdaya rendah, akan tetapi waktu operasinya terbatas. Sumber daya
yang mudah dapat dibuat dari sebuah rangkaian yang dapat mengubah
sebesar 220 Volt atau 380 Volt, menjadi tegangan yang lebih rendah pada
bagian sekundernya, 6 Volt, 9 Volt, 12 Volt, atau 24 Volt. Ada dua jenis
12 VAC 6
CT
2 4 4 8
0 0 0 12 VAC
(a) (b)
A.5.2. Penyearah
220 T2 D2
1 5
VCC
6
CT
4 8
0 D2
(a)
39
220 T1 D1 +
1 3
D2
D4
2 4 D3
(b)
kapasitor filter itu adalah sebuah kapasitor elektrolit dengan harga yang
besar.
C1 Beban
123
Input Ground Output
bentuk diagram blok dan flow chart seperti yang terdapat pada gambar
27 dan 28.
41
PLC
Sensor 1 Penerima Sinar Laser
000.01
010.01
Sensor 2 Penerima Sinar Laser
000.02
010.02
Sensor 3 Penerima Sinar Laser 000.03
000.05
Limit Switch
bawah Driver Motor
DC
Catu Daya 20
volt
M
Gambar 27. Diagram blok simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis
PLC.
42
Gambar 28. Flow chart simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis PLC.
43
Berikut ini merupakan daftar alamat input dan output PLC yang
Alamat Keterangan
00001 Sensor buka pintu garasi (1) dari arah luar ruangan.
ALAMAT KETERANGAN
diagram-nya.
44
01001
Naikkan
00003
DIFD ( 14)
Sensor_3 200.00
FTSENSE
01002
Turunkan
01001
Naikkan
END
01001
Naikkan
Gambar 30. Ladder diagram start motor forward dengan self holding
atau motor (forward) akan bekerja dengan kondisi bahwa saklar batas atas
(00005) dan keluaran turunkan (01002) masih dalam keadaan OFF atau mati.
Ketika motor (forward) maka kontak (01001) akan terhubung sehingga arus
(00002) ataupun salah satu saklar di off-kan maka tidak akan berpengaruh
pada keluaran (01000) karena keluaran (01001) di-OR kan dengan saklar
pengunci). Sensor_1 (00001) dan 2 (00002) ini diAND kan guna mengatasi
keluaran apabila ada sesuatu ataupun seseorang yang melewati salah satu
bersamaan. Limit switch batas atas (00005) digunakan sebagai pemutus arus
yang menuju keluaran (01001), saat saklar (00005) terpicu maka arus keluaran
46
akan terputus, menyebabkan motor berhenti dan kontak (01001) akan terbuka
kembali.
00003
DIFD (14)
Sensor_3 200.00
FTSENSE
tidak akan langsung bekerja karena diberi perintah DIFD (14). Dimana
logika bit operan dari OFF menjadi ON selama 1 scan time. 1 scan time
adalah jumlah waktu yang dibutuhkan oleh PLC untuk menjalankan program
mulai dari alamat program (00000) sampai intruksi END (01). DIFD (14)
mendeteksi transisi turun dari input, yang artinya kondisi ini bekerja dari
transisi OFF ke ON ke OFF. Saat sensor 3 kembali OFF maka keluaran akan
langsung bekerja.
IN
OUT
1 SCAN
00003
DIFD (14)
200.00
Sensor_3
FTSENSE
01002
Turunkan
Gambar 33. Ladder diagram start motor reverse dengan rangkaian self
holding
keluaran (01002) tidak akan langsung bekerja, kemudian setelah saklar OFF
kembali arus mengalir pada kontak IR 200.00 akan bekerja mensuplai arus ke
keluaran sehingga keluaran (01002) akan bekerja dengan kondisi bahwa saklar
batas atas (00006) dan keluaran naikkan (01001) masih dalam keadaan NC
atau OFF. Limit switch batas bawah (00006) digunakan sebagai pemutus arus
yang menuju keluaran (01002), saat limit switch (00006) terpicu maka arus
keluaran akan terputus, menyebabkan motor berhenti dan kontak (01002) akan
terbuka kembali. Kondisi ini juga dilengkapi dengan rangkaian self holding
sehingga saat kontak IR 200.00 terbuka kembali, arus tetap mengalir dan
01001
Naikkan
END(01)
Gambar 33. Ladder diagram start motor forward dengan self holding
(forward) akan bekerja dengan kondisi bahwa saklar (00005) (limit switch
batas atas) dan keluaran turunkan (01002) masih dalam keadaan off atau mati.
Ketika motor (forward) maka kontak (01001) akan terhubung sehingga arus
juga mengalir dari saklar (01001). Apabila saklar (00004) di off kan maka
tidak akan berpengaruh pada keluaran 01001 karena keluaran 01001 di-OR-
kan dengan sensor masukan (00004) (rangkaian self holding atau pengunci).
Limit switch batas bawah (00005) digunakan sebagai pemutus arus yang
00000 LD 000.01
00002 OR 010.01
00006 LD 000.03
00008 LD 200.00
00009 OR 010.02
00013 LD 000.04
00014 OR 010.01
Bahan
3. Obeng - - 1 buah
4. Obeng + - 1 buah
1000 f / 35 V
sebagai berikut :
dua buah laker yang dipasang pada samping atas kedua sisi pintu
OTOMATIS
HI
T1 15
0 1 7 catu daya motor
220 Volt AC R1
12 CT DIODE R
2 6
Buka Pintu
12 Volt
DC 11 5 15
TRAN_ISDN_12 0
1
D3 DIODE
0 Tutup Pintu
OTOMATIS
2 - + 4 BRIDGE
LM 7805
HI
3
HI
Dioda laser 1-4
HI
HI
D1
- 5 Volt
LED
+ 5 Volt @be.com
LS1
5
3
1
4
+
3
R2 2
2 Q1A
TIP 31
ke PLC
R1
LDR 2K2 Ohm
RELAY SPDT
-
1
HI
+
LS1
Ke rangkaian 4
3
catu daya 5
manual buka 8
6
pintu 7
HI
1
2
- +
0 RELAY DPDT Motor
LS2 + -
Ke rangkaian 4
3
catu daya 5
manual tutup 8
6
pintu 7
HI
1
2
0 RELAY DPDT
(a)
LS2
4
3
5
8
6
Output PLC 7
1
2
+
-
HI
RELAY DPDT
RELAY DPDT
(b)
1. Hubungkan input catu daya PLC ke tegangan 220 V dari PLN, beserta
ketiganya.
pilih fungsi atau kondisi yang hendak dipasang, misal normaly open
dimunculkan dialog:
Keterangan :
1 2 3
Keterangan :
dibuat.
1 2 3 4
Keterangan:
komputer.
online.
bersangkutan.
62
C. Pengujian
Langkah pengujian :
1. 5 220 5.01
2. 30 220 20.02
Langkah pengujian :
1 2 3 4
Langkah pengujian :
1. Forward bekerja -
2. Reverse - bekerja
D. Pengoperasian
dioda sinar laser 1dan 2 yang diarahkan mengenai sensor LDR 1 dan LDR
akan memicu relai untuk memberikan sinyal masukan pada PLC untuk
Saat mobil bergerak masuk dan tepat berada dibawah pintu, mobil
sensor ini setelah mobil melewati area sensor 3. Setelah mobil melewati
Saat mobil akan keluar dari garasi, mobil harus maju kedepan
masukan ke PLC untuk membuka pintu. Pintu terbuka sampai limit switch
batas atas pintu. Saat mobil bergerak keluar dan tepat berada dibawah
bekerja seperti pada saat mobil masuk. Saat mobil keluar dan menghalangi
cahaya sensor 1 dan sensor 2, PLC tidak akan bekerja meskipun kedua
b. Tekan saklar power pada posisi ON, saklar otomatis dalam posisi
otomatis ON).
65
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. PLC merupakan salah satu alat kendali modern yang khusus dirancang
4. Rangkaian kendali pintu garasi mobil ini dapat bekerja secara otomatis dan
5. Posisi parkir mobil pada daerah yang tidak mengenai area sensor 3 dan 4
secara bersamaan
B. SARAN
66
67
gear box.
DAFTAR PUSTAKA
Omron, 1997. Smallest PLC in the Sysmac. C Series SYSMAC CPM1A. Training
Manual. Bandung : PT. Interindo Wiradinamika.
Suryono dan Tugino, 2005. Panduan Work Shop Pemograman Dan Aplikasi PLC.
Semarang : Laboratorium Jurusan Teknik Elektro, UNNES.
68
69
LAMPIRAN 1
Spesifikasi umum
CPM 1
APPENDIX C - Spesifikasi
Spesifikasi
Spesifikasi umum
CPM 1
APPENDIX C - Spesifikasi
Spesifikasi Adapter Komunikasi
Spesifikasi Adapter RS-232C
Jenis Spesifikasi
Fungsi Mengubah antara format CMOS (sisi CPU PC) dengan format RS-
232C (sisi komputer).
Isolasi RS-232C (sisi komputer), diisolasi dengan konverter DC/DC dan
photocoupler.
Catu Daya Daya diperoleh dari CPU PC
Baud rate Max. 0.3 A
Tahanan Vibrasi 10 sampai 57 HZ: amplitudo 0.075 mm
57 sampai 150 HZ: 9.8 m/s (1G), percepatan pada arah x, y dan Z.
Tahanan Goncangan 147 m/s (15G) tiga kali dalam setiap arah x, y dan Z
Temperatur Sekitar Operasi 0 sampai 55 C
Penyimpanan -20 sampai 75 C.
Kelembapan 10 % sampai 90 % (tiada pembekuan).
Atmosfir Harus bebas dari gas korosif
berat Max 200 g.
LAMPIRAN 2
Ringkasan penggunaan tombol-singkat (ShortCut):
Tombol/ShortCut Gambar Fungsi
ESC Mouse ke fungsi select
- Horizontal Connector
| Vertical Connector
Q Normally ON Output
F Function
T Timer
C Counter
/ Negate / Differentiate
Ctrl + z Undo
LAMPIRAN 3
Ladder diagram simulasi pintu garasi mobil otomatis berbasis
PLC(Programmable Logic Control)
Ladder Diagram 1: 1 MYGARASI.SWP 1/02/02/06 7:11:06 Page 1
Diagram tangga ini digunakan untuk mengendalikan pintu rolling door pada sebuah garasi mobil ataupun
gudang
Network 1 - Naikkan
01001
Naikkan
Network 2 -Fotosensor
00003
DIFD (14)
200.00
Sensor_3 FTSENSE
Network 3 - Turunkan
01002
Turunkan
Network 4 - Naikkan
Jaringan untuk menaikkan pintu atau rolling door dari arah dalam ruangan.
Naikkan
END(01)
Network 4 - Naikkan
END(01
00018 END
75
Diagram tangga ini digunakan untuk mengendalikan pintu rolling door pada sebuah garasi mobil ataupun
gudang
Network 1 - Naikkan
Jaringan untuk menaikkan pintu atau rolling door dari arah luar ruangan
Network 2 -Fotosensor
Network 3 - Turunkan
Network 4 - Naikkan
Jaringan untuk menaikkan pintu atau rolling door dari arah dalam ruangan.
Network 4 - Naikkan
00018 END
77
LAMPIRAN 4
Tampak depan
Bok Motor
PLC
Sensor 4
Sensor 3
Sensor 1
Tampak samping
Rol
LS2
Pemutar
daun pintu
Bok Motor
LS 1
S1 S2 S3 S4
79
Tampak atas
50 cm
35 CM
100 cm
40 cm
Bok
Kontrol 25 cm
40 cm
30 cm
30 cm
S1 S2 S3 S4
100 cm 50 cm
LS3 LS3
Penerima 1 5 Penerima 3 5
3 3
4 4
3
3
2K2 Ohm 1 2K2 Ohm 1
2 TIP 31A 2 2 TIP 31A 2
1
1
LDR RELAY SPDT LDR RELAY SPDT
+ VCC 20 V
Penerima 2 5 Penerima 4 5
3 3
4 4
3
3
2K2 Ohm 1 2K2 Ohm 1
2 TIP 31A 2 2 TIP 31A 2
1
1
Rangkaian Keseluruhan
4
catu daya penerima 3
HI
IN 5
PLC OUT 8
OTOMATIS 6
7
HI
1
T1 15 2
1 7 - +
24 VDC
0
catu daya motor
220 VAC
220 Volt AC R1 COM COM Motor
RELAY DPDT
12 CT DIODE R LS2
2 6 000.00 010.00
+ -
Buka Pintu 000.01 010.01 4
15 3
11 5 5
000.02 010.02
8
TRAN_ISDN_12 0 6
DIODE 000.03 010.03
KE LS1, kaki no 6 7
0 12 Volt 1
000.04 010.04
DC Tutup Pintu 2
DIODE 000.05 010.05
000.06 010.06 RELAY DPDT
DIODE
OTOMATIS KE LS2, kaki no 3
DIODE
LM 7805 HI
HI
DIODE Dioda laser 1-4
HI
Title
HI
<Title>