Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN GIZI RAWAT JALAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1

RSU AT MEDIKA
JLN. ANDI DJEMMA
NO.6
PALOPO

Ditetapkan oleh
STANDAR Direktur
PELAYANAN GIZI
Tanggal Terbit
RAWAT JALAN
Dr. Anton Yahya, M. Kes

Pengertian Asuhan Pelayanan gizi rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan
asuhan gizi yang berkesinambungan dimulai dari asesmen/pengkajian,
pemberian diagnosis, intervensi gizi dan monitoring evaluasi kepada
klien/pasien di rawat jalan. Asuhan gizi rawat jalan pada umumnya
disebut kegiatan konseling gizi dan dietetik atau edukasi/ penyuluhan
gizi
Tujuan Memberikan pelayanan kepada klien/pasien rawat jalan atau kelompok
dengan membantu mencari solusi masalah gizinya melalui nasihat gizi
mengenai jumlah asupan makanan yang sesuai, jenis diet, yang tepat,
jadwal makan dan cara makan, jenis diet dengan kondisi kesehatannya
Sasaran Pasien dan keluarga
Kelompok pasien dengan masalah gizi yang sama
Individu pasien yang datang atau dirujuk
Kelompok masyarakat rumah sakit yang dirancang secara
periodik oleh rumah sakit.

Unit terkait Dokter, dan Dietisien

MEKANISME PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN


No. Dokumen No. Revisi Halaman
1

RSU AT MEDIKA
JLN. ANDI DJEMMA
NO.6
PALOPO

Ditetapkan oleh
STANDAR
Tanggal Terbit Direktur
PELAYANAN GIZI
RAWAT JALAN
Dr. Anton Yahya, M. Kes

Mekanisme alur
pelayanan gizi
rawat jalan

Unit terkait Bidang Pelayanan , dokter, Ahli gizi


KONSELING GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


3 1

RSU AT MEDIKA
JLN. ANDI DJEMMA
NO.6
PALOPO

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit Direktur
PELAYANAN GIZI
RAWAT JALAN
Dr. Anton Yahya, M. Kes

1. Pasien datang ke ruang konseling gizi dengan membawa surat


rujukan dokter dari poliklinik yang ada di rumah sakit atau dari
luar rumah sakit.
2. Dietisien melakukan pencatatan data pasien dalam buku registrasi.
3. Dietisien melakukan asesmen gizi dimulai dengan pengukuran
antropometri pada pasien yang belum ada data TB, BB.
4. Dietisien melanjutkan asesmen/pengkajian gizi berupa anamnesa
riwayat makan, riwayat personal, membaca hasil pemeriksaan lab
dan fisik klinis (bila ada). Kemudian menganalisa semua data
Prosedur asesmen gizi.
5. Dietisien menetapkan diagnosis gizi.
Konseling Gizi 6. Dietisien memberikan intervensi gizi berupa edukasi dan
konselingdengan langkah menyiapkan dan mengisi leaflet
flyer/brosur diet sesuai penyakit dan kebutuhan gizi pasien serta
menjelaskan tujuan diet, jadwal, jenis, jumlah bahan makanan
sehari menggunakan alat peraga food model, menjelaskan tentang
makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan, cara pemasakan
dan lain-lain yang disesuaikan dengan pola makan dan keinginan
serta kemampuan pasien.
7. Dietisien menganjurkan pasien untuk kunjungan ulang, untuk
mengetahui keberhasilan intervensi (monev) dilakukan monitoring
dan evaluasi gizi
8. Pencatatan hasil konseling gizi dengan format ADIME (Asesmen,
Diagnosis, Intervensi, Monitoring & Evaluasi) dimasukkan ke dalam
rekam medik pasien atau disampaikan ke dokter melalui pasien
untuk pasien di luar rumah sakit dan diarsipkan di ruang konseling.
Unit Terkait Dokter, Dietisien, Pasien Leaflet, Food Model
PENYULUHAN GIZI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
4 1

RSU AT MEDIKA
JLN. ANDI DJEMMA
NO. PALOPO

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PELAYANAN GIZI
RAWAT JALAN
Dr. Anton Yahya, M. Kes

1) Persiapan penyuluhan :

- Menentukan materi sesuai kebutuhan

- Membuat susunan/outline materi yang akan disajikan

- Merencanakan media yang akan digunakan


Prosedur
Penyuluhan gizi - Pengumuman jadwal dan tempat penyuluhan

- Persiapan ruangan dan alat bantu/media yang dibutuhkan

2) Pelaksanaan penyuluhan :

- Peserta mengisi daftar hadir (absensi).

- Dietisien menyampaikan materi penyuluhan.

- Tanya jawab

Unit Terkait Dietisien, Pasien


MENYUSUN ANGGARAN BELANJA BAHAN MAKANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
3 1

RSU AT MEDIKA
JLN. ANDI DJEMMA
NO.6
PALOPO

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit Direktur
PELAYANAN GIZI
RAWAT INAP
Dr. Anton Yahya, M. Kes

Perencanaan anggaran yang berkaitan dengan anggaran belanja


Pengertian untuk penyelenggaraan makanan institusi (rumah sakit) yang
direncanakan setahun sebelumnya.
Tujuan Untuk mengetahui perkiraan kebutuhan anggaran dana yang
dibutuhkan dalam setahun untuk penyelanggaraan makan rumah
sakit.

1. Penyusunan anggaran belanja di instalasi gizi meliputi


perencanaan bahan makanan pasien, dan petugas rumah
sakit.
2. Dalam perencanaan anggaran belanja diperlukan pencatatan
dan pelaporan.
3. Perhitungan unit harga per porsi makanan dilakukan untuk
klasifikasi konsumen( pasien dan petugas) yang dilayani perhari
Prosedur dan pembuatan laporan per 15 hari.
4. Dalam perencanaan anggaran belanja dibutuhkan data- data
mengenai :

Macam , jumlah dan harga bahan makanan yang ada


Macam , jumlah dan harga bahan makanan yang
dibutuhkan untuk berbagai golongan konsumen
Jumlah taksiran bahan makanan yang akan dibeli
Jumlah konsumen yang makan menurut macamnya
Kalkulasi total biaya
Pengusulan anggaran belanja setahun

Unit Terkait Bidang, Pelayanan, Instalasi Gizi, dan Bagian Perencanaan Keuangan.
PERENCANAAN MENU
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 1

RSU AT MEDIKA
JLN. ANDI DJEMMA
NO.6
PALOPO

Ditetapkan oleh
STANDAR
Tanggal Terbit Direktur
PELAYANAN
GIZI RAWAT
INAP Dr. Anton Yahya, M. Kes

Pengertian Perencanaan mengenai menu makanan yang akan


disajikan dalam institusi rumah sakit.
Tujuan Dengan menu yang terencana dengan baik, akan membuat
petugas dapat menyajikan variasi hidangan yang menyegarkan
dan dapat membantu dalam proses pemulihan pasien.
1. Perencanaan menu dilakukan oleh suatu kelompok
(panitia kerja) yang terdiri dari mereka yang banyak
berkaitan dalam penyelenggaraan makanan.
2. Menetapkan macam menu mengacu pada tujuan
pelayanan makanan rumah sakit yaitu standar menu
khusus dan kombinasi keduanya.
Prosedur 3. Siklus menu dalam kurun waktu penggunaan menu.
4. Menetapkan pola menu.
5. Menetapkan besar porsi
6. Mengumpulkan macam hidangan untuk pagi, siang dan
malam pada suatu putaran menu termasuk jenis
makanan selingan.
7. Merancang format menu
8. Hal-hal yang perlu diprhatikan dalam penyelenggaraan
menu antara lain:
Kebutuhan gizi orang /pasien yang dilayani, yang
diperkirakan dengan menggunakan Daftar
Kecukupan Gizi
Peraturan dan macam rumah sakit, yang
menyangkut kebijakan dan anggaran belanja bahan
makanan, prosedur, pembelian bahan makanan,
penggunaan atau pemakaian bahan makanan.

Kebiasaan makan, menu sedapat mungkin


disesuaikan dengan kebiasaan makan sebagian
besar masyarakat yang dilayani.
Macam dan jumlah orang yang dilayani, sehingga
semakin banyak pula variasi menu yang akan
disajikan.
Peralatan dan perlengkapan dapur yang tersedia
Macam dan jumlah pegawai , perhitungan ini
dimaksud agar pekerjaan memasak dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Macam pelayanan yang diberikan
Musim/iklim dan keadaan pasar
Keuangan yang tersedia
9. Melakukan penilaian menu dan merevisi menu.

Unit Terkait Bidang, Pelayanan, Instalasi Gizi, dan Bagian Perencanaan Keuangan.
PENGADAAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


4 1

RSU AT MEDIKA
JLN. ANDI DJEMMA
NO.6
PALOPO

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


STANDAR Direktur
PELAYANAN GIZI
RAWAT INAP
Dr. Anton Yahya, M. Kes

Pengertian Suatu kegiatan yang dilakukan yaitu pembelian bahan


makanan yang dibutuhkan dalam proses penyelenggaraan
makanan di rumah sakit.
Tujuan Untuk pertimbangan dan pengawasan dalam memenuhi
penyelenggaraan makanan rumah sakit.

1. Berdasarkan standar pelayanan gizi RS yang telah


ditetapkan pada proses pengadaaan bahan makanan di
rumah sketentuan pemerintah bahwa proses pembelian
bahan makanan di rumah sakit dilakukan secara swakelolah.
2. Pengadaan bahan makanan meliputi penetapan spesifikasi
bahan makanan, perhitungan harga, pemesananan dan
pembelian bahan makanan yang dilakukan oleh petugas di
instalasi gizi.
Prosedur 3. Penetapan spesifikasi bahan makanan oleh petugas di
instalasi gizi, sesuai dengan ukuran,bentuk, penampilan,
dan kwalitas bahan makanan.
4. Perhitungan harga bahan makanan disesuaikan dengan
harga bahan makanan yang ada dipasaran.
5. Pemesanan bahan makanan dilakukan berdasarkan dengan
pedoman menu dan jumlah konsumen yang dilayani sesuai
dengan periode pemesanan yang ditetapkan.
6. Pembelian bahan makanan dilakukan secara langsung
sesuai dengan pemesanan yang telah ditetapkan dan
tetap memperhatikan kualitas bahan makanan, jumlah dan
waktu yang tepat dan harga yang sesuai.
Unit Terkait Bidang Pelayanan, Instalasi Gizi, dan Bagian Perencanaan
Keuangan.

PERHITUNGAN KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN DI RUMAH SAKIT


No. Dokumen No. Revisi Halaman
2 1

RSU AT MEDIKA
JLN. ANDI DJEMMA
NO.6
PALOPO

Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit Direktur
PELAYANAN GIZI
RAWAT INAP
Dr. Anton Yahya, M. Kes

Suatu rangkaian kegiatan untuk menetapkan macam dan


Pengertian jumlah bahan makanan dengan kualitas yang ditetapkan
dalam kurun waktu tertentu dalam upaya melaksanakan
kegiatan pengadaan makanan di rumah sakit.
Tujuan Untuk mengetahui perkiraan macam dan jumlah bahan
makanan yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan makanan di
rumah sakit.

Prosedur 1. Membuat daftar bahan makanan basah dan bahan


makanan kering.
2. Menghitung kebutuhan semua bahan makanan yakni :
a. Menetapkan jumlah dan macam pasien serta pegawai
yang diberi makan, diambil data 1-2 tahun terakhir serta
rata-rata jumlah porsi yang disajikan.
b. Menghitung macam dan kebutuhan bahan makanan
dalam 1 siklus menu 10 hari.
c. Menetapkan kurun waktu kebutuhan bahan makanan
( 1 bulan , 3 bulan,6 bulan, atau 1 tahun)
d. Menghitung berapa siklus dalam 1 periode yang telah
ditetapkan dengan menggunakan kalender atau
petunjuk pelaksanaan menu.
e. Menghitung kebutuhan macam dan jumlah bahan
makanan untuk kurun waktu yang ditetapkan ( 1 bulan,
3 bulan)
f. Membuat dan memasukkan dalam formulir kebutuhan
bahan makanan yang telah ditetapkan.
Unit terkait Bidang Pelayanan, Instalasi Gizi, dan Bagian Perencanaan
Keuangan.

PENGATURAN PEMASAKAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


7 1

RSU AT MEDIKA
JLN. ANDI DJEMMA
NO.6
PALOPO
STANDAR
PELAYANAN GIZI Ditetapkan oleh
RAWAT INAP Tanggal Terbit Direktur
Dr. Anton Yahya, M. Kes

Pengertian Serangkaian kegiatan dalam proses pengadaan makanan di


rumah sakit yang
berkaitan dengan proses pemasakan bahan makanan
Tujuan Meningkatkan nilai gizi, rasa, rupa, flavor, nilai cerna dan
keamanan makanan yang dimakan

1. Pemasakan makanan dilakukan dengan berbagai cara seperti


membakar, merebus, menggoreng, mengetim, menyemur,
mengukus atau mengkombinasi cara- cara tersebut diatas.
2. Dalam proses pemasakan perlu memperhatikan standar
kualitas seperti penampilan (warna, tekstur, porsi, bentuk
bahan makanan, dan pengaturan) dan rasa (suhu, bumbu,
kerenyahan, keempukan, aroma, dan tingkat kematangan)
Prosedur 3. Standar resep juga diperlukan untuk mencapai standar
kualitas makanan yang baik.
4. Pada proses pemasakan daging perlu memperhatikan sifat
dan macam daging yang digunakan, pada umunya
pemasakan daging membutuhkan waktu sekitar 2-3 jam, tapi
khusus untuk daging bagian paha dan bokong diperlukan
waktu 1-2 jam.
5. Pemaskan unggas memerlukan waktu sekitar 1-2 jam dengan
suhu 150- 163 derajat selsius.
6. Proses pemasakan ikan dan kerang relative singkat yaitu
sekitar 10-25 menit, tetapi sebelum dilakukan proses
pemasakan perlu direndam dalam air cuka dan garam untuk
mengurangi bau amis.
7. Pemasakan telur memerlukan waktu 2- 13 menit tergantung
tebalnya lapisan kulit telur.
8. Kacang- kacangan sebelum diolah lebih lanjut perlu dilakukan
perendaman selama 6-24 jam agar proses pemasakan dapat
dipercepat, sedangkan bahan makanan hasil olahan kacang-
kacangan masih diperlukan waktu pemasakan - 1 jam.
9. Proses pemasakan sayuran yang paling penting adalah jumlah
cairan, suhu, serta waktu pemasakan, sayuran hijau
sebaiknya dimasak dlam air mendidih, dalam jumlah cairan
yang cukup, tempat tertutup, sehingga dihasilkan warna
sayuran yang hijau, sayuran kuning yang mengandung
banyak karotin perlu sangat diperhatikan lama waktu
pemasakannya, sayuran merah yang banyak mengandung
antocyanin harus dimasak sendiri menggunakan sedikit cairan
dengan waktu dan suhu yang tepat, sedangkan untuk
Unit terkait Bidang Pelayanan, Instalasi Gizi, dan Bagian Perencanaan
Keuangan.

CARA PELAYANAN DAN DISTRIBUSI MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


8 1

RSU AT MEDIKA
JLN. ANDI DJEMMA
NO.6
PALOPO
STANDAR
PELAYANAN Tanggal Terbit
GIZI RAWAT
INAP
Suatu metode/ cara yang digunakan untuk
Pengertian transport/membawa makanan dari tempat pemasakan ke
tempat distribusi dan akhirnya sampai ke tempat pasien .

Tujuan Untuk mempermudah dan memperlancar transport makanan


ke pasien

1. Cara sentralisasi dimana makanan pasien langsung di bagikan pada


alat makan pasien di pusat penyelenggaraan makanan makanan
( Instalasi gizi ) selanjutnya di distribusikan ke pasien.
2. Penyajien makanan yang digunakan adalah:
Pelayanan makanan dalam piring, mangkok, piring lauk, serta
tempat buah
Prosedur Baki dari aluminium dan stainless yang digunakan untuk tatakan
piring makanan / mangkok ( 1 set)
Rantang yang bersekat 5 buah dan rantang stainless susun 4
buah untuk petugas.
Cangkir dan tatakan untuk minuman
Piring ceper untuk snack

Unit Terkait Bidang Pelayanan, Instalasi Gizi, dan Bagian Perencanaan Keuangan.

TEHNIK PERSIAPAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


6 1

RSU AT MEDIKA
JLN. ANDI DJEMMA
NO.6
PALOPO

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


STANDAR Direktur
PELAYANAN GIZI
RAWAT INAP
Dr. Anton Yahya, M. Kes

Pengertian Serangkaian kegiatan dalam rangka mempersiapkan


bahan- bahan makanan serta bumbu- bumbu sebelum
dilakukan kegiatan pemasakan

Tujuan Untuk mempermudah dan memperlancar proses pengolahan

1. Kegiatan dalam penanganan bahan makanan meliputi proses


mengumbah, meracik, memotong tipis, mengupas, mengayak,
mengocok, menepung, mengaduk, memabnting, merendam,
Prosedur
dan sebagainya.
2. Dalam teknik persiapan bahan makanan harus pula
memperhatikan kualitas bahan makanan, spesifikasi, bahan
makanan yang dibeli serta perkiraan porsi bahan makanan
yang dapat dimakan.
3. Dalam pembuatan bumbu diperhatikan cara atau teknik
mencampur bumbu sehingga dapat menghasilkan bumbu
yang tepat dan cara kerja yang benar.
4. Cara penanganan bahan makanan ini jelas tercantum dalam
standar resep yang dipakai
5. Dalam pembuatan Formula perlu diperhatikan cara atau
tehnik mencampur bahan formula agar benar-benar suspense
dan dapat dicerna dengan baik.

Unit Terkait Bidang Pelayanan, Instalasi Gizi, dan Bagian Perencanaan


Keuangan.

PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


5 1
RSU AT MEDIKA
JLN. ANDI DJEMMA
NO.6
PALOPO

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


STANDAR
Direktur
PELAYANAN
GIZI RAWAT
INAP Dr. Anton Yahya, M. Kes

Pengertian Suatu cara menata, menyususn,memelihara jumlah,


kwalitas, dan keamanan bahan makanan di gudang
bahan makanan kering dan tempat penyimpananan
bahan makanan basah.
Tujuan Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam
jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan.

1. Semua kelas rumah sakit harus memiliki ruang penyimpanan


bahan makanan kering dan bahan makana basah ( freezer).
2. Prosedur penyimpanan bahan makanan kering adalah :
Bahan makanan harus ditempatkan secara teratur menurut
macam, golongan ataupun urutan pemakaian bahan
makanan
Pemasukan dan pengeluaran bahan makanan serta berbagai
Prosedur pembukuan dibagian penyimpanan bahan makanan kering.
Gudang harus selalu dikunci pada saat tidak ada kegiatan
serta dibuka pada waktu- waktu yang ditentukan.
Semua bahan makanan terletak pada rak bertingkat,
makanan yang berbobot besar diatas rak yang cukup kuat,
15 cm dari lantai, 10 cm dari dinding,serta 50 cm dari langit-
langit. Bahan makanan yang berat ini hendaknya disusun
berseling agar ada sirkulasi udara yang baik.
Semua bahan makanan ditempatkan dalam tempat yang
tertutup dan terbungkus rapat serta tidak berlubang.
Bahan makanan yang jatuh atau tumpah harus segera
dibersihkan.
Sampah dari kertas harus segera dibuang
Suhu ruangan harus kering hendaknya berkisar pada 19-21
derajat selsius.
Pembersihan ruangan secara periodic, 3 kali seminggu

3. Prosedur penyimpanan bahan makanan basah adalah :


Suhu tempat harus betul- betul sesuai dengan keperluan
bahan makanan agar tidak rusak
Pengecekan terhadap suhu harus dilakukan 2 kali sehari
dan pembersihan dilakukan setiap hari
Pencairan es pada lemari pendingin harus segera dilakukan
setelah terjadi pengerasan
Semua bahan makanan yang akan dimasukkan dalam
lemari pendingin harus dibungkus plastic.
Tidak menempatkan bahan makanan yang berbau keras
bersama bahan makanan yang tidak berbau
Khusus untuk sayuran, suhu penyimpanan harus betul-
betul diperhatikan, khusus buah harus diperhatikan
sifat/karakter buah tersebut sebelum dimasukkab ke lemari
pendinding sebab ada jenis makanan tertentu yang tidak
memerlukan pendinginan

Unit Terkait Bidang Pelayanan, Instalasi Gizi, dan Bagian Perencanaan Keuangan.
PENCATATAN , PELAPORAN, DAN EVALUASI
No. Dokumen No. Revisi Halaman
9 1

RSU AT MEDIKA
JLN. ANDI DJEMMA
NO.6
PALOPO

Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


STANDAR Direktur
PELAYANAN GIZI
RAWAT INAP
Dr. Anton Yahya, M. Kes

Serangkaian kegiatan pengumpulan, dan pengolahan


data kegiatan pelayanan gizi rumah sakit dalam jangka
Pengertian waktu tertentu, untuk menghasilkan bahan bagi
penilaian kegiatan pelayanan gizi rumah sakit dan
pengambilan keputusan

Tujuan Sebagai pertanggungjawaban setiap kegiatan yang telah


dilakukan

1. Pencatatan pelaporan ketenagaan/ personel instalasi


gizi
Pencatatan harian daftar hadir pegawai, waktu
masuk dan pulang kantor
Laporan tahunan DP3 yang harus dikirimkan
kebagian kepegawaian
Laporan tahunan pegawai
2. Pencatatan pelaporan tentang perlengkapan peralatan
instalasi gizi
Prosedur Membuat kartu peralatan yang memuat tentang
nama alat, model, tahun, tanggal digunakan, dan
perlakuan lain tentang alat tersebut
Buku besar tentang nama, jumlah, model, dan
keterangan tentang perlengkapan dan peralatan
yang dimiliki
Formulir untuk melaporkan kerusakan peralatan
atatu permohonan pergantian peralatan,
perlengkapan atau penambahan peralatan
Formulir pelaporan peralatan , perlengkapan
dilakukan setiap 3 bulan atatu tahunan

3. Pencatatan pelaporan tentang penggunaan anggaran


belanja bahan makanan
Pencatatan dan tabulasi tentang pemasukan dan
pemakaian bahan makanan harian untuk pasien
selama satu putaran
Rekapitulasi tentang pemasukan dan pemakaian
bahan makanan bulanan, tribulan, dan tahunan
Perhitungan harga pemakaian bahan makanan
perorangan perhari rata- rata dalam satu putaran
menu
Pelaporan tentang konduite rekanan tahunan
4. Pencatatan pelaporan kegiatan pelayanan gizi di
ruang rawat inap
Pencatatan harian pasien di ruang rawat atau buku
catatan makan pasien.
Formulir permintaan makanan pasien harian
Formulir asuhan gizi pasien pasien rawat inap
Formulir konsultasi/ konseling gizi
Laporan bulanan tentang macam dan jumlah
penyuluhan gizi yang diberikan setiap bulan
Laporan tahunan kegiatan pelayanan gizi di ruang
rawat inap tentang macam kegiatan yang dicakup,
macam dan jumlah penyuluhan gizi yang diberikan
selama setahun
5. Pencatatan pelaporan kegiatan penyuluhan/ konsultasi
dan rujukan gizi
Pencatatan harian nama, diagnose, dan macam diit
pengunjung atau yang dirujuk
Formulir atau leaflet/ booklet berbagai diit khusus
dan makanan sehat
Formulir rujukan kasus gizi

Unit terkait Bidang Pelayanan, Instalasi Gizi, dan Bagian


Perencanaan Keuangan.

Anda mungkin juga menyukai