Anda di halaman 1dari 29

5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL

1 Lainnya BlogBerikut BuatBlog Masuk

AJARANSOSIALGEREJA
KATOLIK(ASG)
77,277
EVANGELIINUNTIANDI
MEWARTAKANINJIL DOKUMENGEREJAKATOLIK
SKEMAISIASG

ANJURANAPOSTOLIK RINGKASANASGBUKURESMIDARI
VATIKAN
PAUSPAULUSVI

Maret(13)
EVANGELIINUNTIANDI
(MEWARTAKANINJIL)

TENTANGPEWARTAANINJILDALAMDUNIAMODERN

KEPADAPARAUSKUP,IMAMIMAMDANUMATBERIMANSELURUHGEREJAKATOLIK

SaudaraSaudarayangterhormat,PuteraPuteriyangterkasih,
Salamdanberkatapostolik.

MEWARTAKANINJIL:TUGASGEREJA

1.Pantangdiragukan:usahaMEWARTAKANINJILkepadaorangorangzamansekarang,
yangditeguhkanolehharapantetapisekaligusseringditimpaolehrasatakutdangelisah,
merupakanpelayanankepadajemaatKristianimaupunseluruhumatmanusia.
Olehkarenaitutugasmeneguhkansaudarasaudaritugasyangbesertajabatan
pengganti Petrus[1], kami terima dari Tuhan, dan yang bagi kami merupakan urusan
seharihari [2],programhidupdankegiatan,sertakomitmenmendasarjabatankepausan
kamibagi kami nampak makin luhur dan perlu, kalau pokoknya ialah mendorong
saudarasaudari dalam misi mereka selaku pewarta Injil, supayadi masa ketidakpastian
dan kekaburan inimereka menunaikan tugas itu dengan cintakasih, semangat dan
kegembiraanyangmakinbesar.

2.Justruitulahyanghendakkamilakukandisini,menjelangakhirTahunSuciini.Selama
tahun ini Gereja, yang berusaha mewartakan Injil kepada semua orang [3],mempunyai
maksud satusatunya untuk menjalankan tugasnya sebagai duta warta gembira tentang
Yesus Kristus. Warta gembira itu disiarkan berdasarkan dua perintah yang mendasar:
Kenakanlahmanusiabaru[4]danBerilahdirimudidamaikandenganAllah [5].
Kami hendak menjalankan itu pada ulang tahun kesepuluh penutupan Konsili
vatikan II, yang tujuannya secara definitif dirangkum dalam satu pokok ini: menjadikan
GerejaabadkeXXmakincakapmewartakanInjilkepadamasyarakatabadkeXX.
KamihendakmelakukanitusatutahunseusaisidangumumketigaSinodepara
Uskup, yang seperti diketahui diperuntukkan bagi pewartaan Injil. Dan kami makin
bersedia menjalankannya, karena kami diminta oleh para Bapa Sinode sendiri. Memang
menjelang akhir sidang yang layak dikenang itu para Bapa memutuskan untuk
menyerahkan kepada gembala Gereja semesta, dengan kepercayaan yang besar dan
kesederhanaan, buahhasil segala jerihpayah mereka. Mereka menyatakan, bahwa
mereka mengharapkan dari padanya dorongan segar ke masa depan, yang mampu
menciptakanperiodebarupewartaanInjil[6]dalamGereja,yangkianmantaplagiberakar
padakuasadankekuatanPentekostayangtakkenalbinasa.

3. Sudah sering kali kami tekankan pentingnya tema pewartaan Injil, jauh sebelum
Sinode diselenggarakan. Pada tgl 22 Juni 1973 kami sampaikan kepada Dewan para
Kardinal:Situasi masyarakat kita sekarang mewajibkan kita semua meninjau ulang
metodemetode, menjalankan segala macam usaha untuk mempelajari: bagaimana
amanat Kristiani dapat kita sampaikan, sehingga manusia modern dapat menemukan
jawaban atas pertanyaanpertanyaannya serta kekuatan bagi komitmennya terhadap
solidaritas manusiawi [7]. Lalu kami tambahkan, bahwa untuk kita perhatikan, mutlak

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 1/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
perlulah bagi kita mengindahkan pusakawarisan iman, yang oleh Gereja wajib
dipertahankan kejernihannya yang tak tercemarkan, dan disajikan kepada orangorang
zamankita,dengancarayangsedapatmungkinmerekafahamidanmeyakinkan.

4. Kesetiaan baik kepada amanat yang kita layani, maupun kepada umat yang harus
menerima pewartaan amanat itu secara hidup dan utuh, merupakan poros pusat
pewartaan Injil. Kesetiaan itu mengajukan tiga pertanyaan mendesak, yang terus
menerusdiperhatikanolehSinodetahun1974:
Zaman sekarang ini apa yang terjadi pada dayakekuatan terselubung warta gembira,
yangmampuberdampakkuatatashatinuranimanusia?
Seberapa jauh dan bagaimana kekuatan Injil mampu sungguh merombak masyarakat
abadsekarang?
Metodemetode manakah yang harus ditempuh, supaya kekuatan Injil dapat
membuahkanhasil?
Pada dasarnya pertanyaanpertanyaan itu menegaskan soal mendasar, yang
sekarang ditujukan oleh Gereja kepada dirinya, dan dapat dirumuskan sebagai berikut:
seusaiKonsilidanberkatKonsili,masayangolehAllahdikurniakankepadanya,padatitik
balik sejarah ini, benarkah atau tidak Gereja merasa berbekal lebih baik untuk
mewartakan Injil dan mencamkannya di hati orangorang secara meyakinkan, dengan
kebebasanhatidansecaraefektif?

5.Kitasemuadapatmemahami,betapamendesakmenanggapimasalahitudengantulus
setia, rendah hati dan berani, dan bertindak sesuai dengannya. Karena keprihatinan
kamiterhadapsemuajemaat [8]kamiinginmembantuSaudarasaudaradanputeraputeri
kami menjawab soalsoal itu. Katakata kami bersumber pada kekayaan Sinode dan
dimaksudkan sebagai renungan tentang pewartaan Injil. Semoga berhasil mengajak
segenap umat Allah yang terhimpun dalam Gereja untuk merenungkannya juga. Dan
semogamemberidorongansegarkepadatiapanggota,khususnyamerekayangdengan
jerihpayah berkotbah dan mengajar [9], sehingga mereka masingmasing berterus
terangmemberitakanamanatkebenaranitu [10]sertaberkaryasebagaipewartaInjildan
menunaikanpelayanannyadengansempurna.
Anjuran semacam itu bagi kami nampak sangat penting, sebab bagi Gereja
penyajianamanatInjilbukansumbanganataspilihansendiri.PewartaanitutugasGereja
atas perintah Tuhan Yesus, supaya umat dapat beriman dan diselamatkan. Amanat itu
memang sungguh perlu. Sifatnya unik. Tidak tergantikan. Tidak mengizinkan adanya
perbedaan,sinkretismeataupenyesuaian.Pokoktaruhanialahkeselamatanumat.Itulah
keindahan perwahyuan yang disajikannya. Pewartaan membawa serta kebijaksanaan
yangbukandariduniaini.Ataskekuatannyamampumenyemangatiiman,yangbertumpu
pada kekuasaan Allah [11]. Itulah kebenaran. Sudah selayaknya rasul membaktikan
kepadanya segenap waktu dan seluruh kekuatannya, dan bila perlu mengorbankan
hidupnyasendiri.

TELADANYESUS

6. Kesaksian Tuhan tentang DiriNya, yang oleh Lukas dihimpun dalam InjilnyaAku
harus memberitakan warta gembira Kerajaan Allah [12]sudah pasti mempunyai
konsekuensikonsekuensiyangbesarsekali,sebabmerangkumseluruhperutusanYesus:
UntukitulahAkudiutus [13].Pernyataanitumenampilkanmaknanyasepenuhnya,kalau
dikaitkan dengan ayatayat sebelumnya, ketika Kristus mengenakan pada DiriNya
amanat nabi Yesaya: Roh Tuhan ada padaKu, sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikankabarbaikkepadakaummiskin [14].
Menjelajahikotademikota,mewartakankepadaorangorangyangpalingmiskin
merekalah yang sering paling terbuka untuk menerimawarta gembira pemenuhan janji
janji serta perjanjian yang ditawarkan oleh Allah, itulah perutusan Yesus. Ia menyatakan
bahwa untuk itulah Ia diutus oleh Bapa. Dan segala aspek misteriNyapenjelmaanNya
sendiri, mukjizatmukjizat, ajaranNya, ketika Ia menghimpun muridmuridNya, dan
mengutus Dua belas, salib dan kebangkitanNya bahwa Ia tetap tinggal di antara murid
muridNyasemuanyaituunsurunsurkegiatanNyamewartakanInjil.

7. Selama Sinode para Uskup sering sekali mengacu kepada kebenaran ini: Yesus
sendiri, warta gembira Allah [15], ialah Pewarta Injil yang paling pertama dan paling
agung. Itulah Dia sepenuhpenuhnya: sempurna hingga mengorbankan hidupNya di
dunia.
Mewartakan Injil: manakah arti kewajiban itu bagi Kristus? Pasti tidak gampang
mengungkapkan dalam suatu sintese lengkap arti, isi dan caracara pewartaan Injil,
seperti difahami dan dilaksanakan oleh Yesus. Bagaimana pun juga usaha menyusun
sintesesemacamitutakkanpernahselesai.Cukuplahbagikitamengenangkanbeberapa
aspeksajayanghakiki.

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 2/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL

8. Sebagai Pewarta Injil Kristus pertamatama mewartakan kerajaan, yakni Kerajaan


Allah. Dan itu begitu penting, sehingga dibandingkan dengannya segalasesuatu lainnya
menjadi sisa yang ditambahkan [16]. Oleh karena itu hanya Kerajaan itulah yang
mutlak, dan menjadikan semua lainnya relatif. Tuhan berkenan menggambarkan dengan
pelbagai cara kebahagiaan orang yang termasuk Kerajaan itu (kebahagiaan yang
paradoksal, terdiri dari halhal yang ditolak oleh dunia) [17], tuntutantuntutan Kerajaan
dan Piagam Dasarnya [18], para duta Kerajaan [19], misterimisterinya [20], putera
puterinya [21], sikap berjaga dan kesetiaan yang diminta dari siapa pun mendambakan
kedatangannyasecaradefinitif[22].

9.SebagaihakikatdanpusatwartagembiraNyaKristusmewartakankeselamatan,kurnia
agung Allah, yakni pembebasan dari apa pun yang menindas manusia, tetapi terutama
pembebasandaridosadansijahat,dalamkegembiraanmengenalAllahdandikenaloleh
Nya,memandangNya,danmenyerahkandirikepadaNya.Semuanyaituberawalselama
hidup Kristus, dan dengan jelas terlaksana oleh wafat dan kebangkitanNya. Akan tetapi
harusdengansabardilangsungkandisepanjangsejarah,untukdiwujudkansepenuhnya
pada hari kedatangan mutakhir Kristus, yang saatnya tidak diketahui oleh siapa pun
kecualiBapa [23].

10. Kerajaan dan keselamatan itu, katakata kunci dalam pewartaan Injil oleh Yesus
Kristus,tersediabagitiapmanusiaseabgairahmatdankurniabelaskasihan.Akantetapi
sekaligus tiap orang harus memperolehnya dengan kekuatanitu menjadi milik mereka
yang menggagahinya, kata Tuhan [24], melalui jerihpayah dan penderitaan, melalui
perihidup menurut Injil, melalui pengingkaran diri dan salib, melalui semangat Sabda
Bahagia. Akan tetapi terutama tiap oran memperolehnya melalui pembaharuan batin
seutuhnya, yang oleh Injil disebut Metanoia, yakni pertobatan radikal, perubahan budi
maupunhati [25].

11. Kristus melaksanakan proklamasi Kerajaan Allah itu melalui pewartaan sabda tanpa
kenal lelah, yang konon di mana pun tiada bandingnya: Suatu ajaran baru! Ia berkata
kata dengan kuasa! [26] Katakata indah yang diucapkanNya [27]. Belum pernah
seorang manusia berkata seperti Dia itu! [28]. Amanat Kristus menyingkapkan rahasia
Allah. RencanaNya dan JanjiNya, dan sementara itu mengubah hati manusia dan
nasibnya.

12.AkantetapiKristusjugamenjalankanpewartaanitudengantandatandatakterbilang
jumlahnya, yang menakjubkan banyak orang, dan sekaligus menarik mereka untuk
melihatDia,mendengarkanNyadanmembiarkandiridiubaholehNya:merekayangsakit
disembuhkan, air diubah menjadi anggur, roti dilipatgandakan, orangorang mati
dihidupkan.DandiantarasemuatandaituadasatuyangdipandangNyapentingsekali:
mereka yang hinadina dan miskin menerima pewartaan Injil, menjadi muridmuridNya
dan berkumpul dalam namaNya dalam persekutuan besar mereka yang beriman akan
Dia.SebabYesusitu,yangmenyatakan:AkuharusmewartakankabargembiraKerajaan
Allah [29],taklainialahYesus,yangmenurutpengarangInjilYohanestelahdatangdan
harus wafat untuk mengumpulkan dan mempersatukan anakanak Allah yang tercerai
berai [30]. Begitulah Ia melaksanakan perwahyuanNya tentang DiriNya, melalui kata
katamaupuntindakan,melaluitandatandadanmukjizatmukjizat,dansecaralebihkhas
lagimelaluiwafatsertakebangkitanNya,dandenganmengutusRohkebenaran [31].

13.Olehkarenaitumerekayangdengantulusmenerimawartagembira,berkatkekuatan
penerimaan itu dan iman bersama, berhimpun dalam nama Yesus, untuk bersama
mencari Kerajaan, membangun dan menghayatinya. Mereka membentuk jemaat yang
mewartakan Injil. Perintah kepada Duabelas untuk pergi dan meyiarkan warta gembira
berlaku abgi semua orang Kristiani juga, kendati secara berbeda. Justru karena itulah
Petrus menyebut umat Kristiani bangsa yang terpilih dikhususkan untuk memberitakan
karyakaryaagungAllah [32],halhalyangmenakjubkanyangolehmasingmasingdapat
didengardalambahasanyasendiri[33].LagipulawartagembiratentangKerajaanyang
sedang datang dan telah mulai diperuntukkan bagi semua orang dari segala zaman.
Mereka yang telah menerima warta gembira dan karena itu dihimpun menjadi jemaat
keselamatandapatdanwajibmenyalurkandanmenyiarkannya.

14. Gereja mengetahui itu. Dengan jelas sekali ia menyadari kenyataan bahwa sabda
Sang Penyelamat, Aku harus mewartakan kabar gembira tentang Kerajaan Allah
[34]sepenuhnya berlaku bagi dirinya. Dengan sukarela ditambahkannya bersama St.
Paulus:..aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu keharusan
bagiku.Celakalahaku,jikaakutidakmemberitakanInjil! [35].Dengangembiradanrasa
terhibur menjelang akhir sidang agung pada tahun 1974 kami mendengar ungkapan

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 3/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
berikut yang memancarkan terang: Sekali lagi kami hendak meneguhkan, bahwa tugas
mewartakan Injil kepada semua orang merupakan misi hakiki Gereja [36]. Tugas
perutusan itu karena perubahanperubahan meluas dan mendalam masyarakat zaman
sekarang menjadi semakin mendesak. Mewartakan Injil memang rahmat dan panggilan
khas Gereja, jatidirinya yang terdalam. Gereja berada untuk menyiarkan Injil, artinya
mewartakan dan mengajar, menyalurkan kurnia rahmat, mendamaikan orangorang
berdosa dengan Allah, dan melestarikan korban Kristus dalam Ekaristi, kenangan wafat
sertakebangkitanNyadalamkemuliaan.

15. Siapa pun, yang dalam Perjanjian Baru membaca ulang asalmula Gereja, menyimak
sejarahnyalangkahdemilangkah,danmenyatakankehidupansertakegiatannya,melihat
bahwaGerejaberkaitandenganpewartaanInjildalamkenyataannyayangterdalam:
GerejalahirdarikegiatanYesusdanDuabelasmewartakanInjil.Iamerupakan
buahhasil yang biasa, diinginkan, paling langsung dan paling kelihatan kegiatan itu:
Oleh karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridmuridKu [37]. Kemudian
orangorangyangmenerimaperkataannyaitumembiarkandiridibaptisdanpadahariitu
jumlahmerekabertambahkirakiratigaribujiwa....DantiaphariTuhanmenambahjumlah
merekadenganmerekayangdiselamatkan [38].
Karena Gereja lahir sebagai konsekuensi perutusan, ia sendiri diutus oleh
Yesus.Gerejatetaptinggaldidunia,bilaTuhanyangmuliapulangkepadaBapa.Gereja
tetap menjadi tandasekaligus redupredup dan terangbahwa Yesus hadir secara baru,
bahwa Ia telah berangkat dan sekaligus tetap hadir. Gereja memperpanjang dan
melanjutkan Yesus. Dan terutama perutusanNya dan kondisiNya sebagai Pewarta
Injillah, yang Gereja harus melangsungkan [39]. Sebab jemaat Kristiani tidak pernah
terkungkung dalam dirinya. Kehidupan batin jemaat itukehidupan mendengarkan sabda
dan ajaran para rasul, cintakasih yang dihayati secara persaudaraan, bersama
memecahkan roti[40]kehidupan batin itu hanya beroleh makna yang sepenuhnya, bila
menjadi kesaksian, bila mengundang rasa kagum dan pertobatan, dan bila menjadi
pewartaan dan proklamasi warta gembira. Maka Gereja semestalah yang menerima
perutusan mewartakan Injil, dan karya masingmasing anggota penting bagi
keseluruhannya.
Gereja itu pewarta Injil, tetapi mulai dengan mengalami evangelisasi sendiri.
Gereja persekutuan umat beriman, persekutuan harapan yang dihayati dan disalurkan,
persekutuan kasih persaudaraan. Gereja perlu tiada hentinya mendengarkan apa yang
harus diimaninya, alasanalasannya untuk berharap, perintah baru cintakasih. Gereja
umat Allah yang tenggelam didunia, dan sering digoda oleh berhalaberhala. Ia selalu
perlu mendengar pewartaan karyakarya agung Allah [41], yang mempertobatkannya
kepada Tuhan. Selalu Gereja perlu dihimpun secara baru olehNya dan disatukan.
PendekkataituberartibahwaGerejaterusmenerusperlumengalamievangelisasi,kalau
ingin tetap segar, tetap teguh dan tetap kuat untuk mewartakan Injil. Konsili Vatikan II
mengenangkan [42] dan Sinode tahun 1974 dengan tegastandas mengangkat tema itu
lagi tentang Gereja, yang mengalami evangelisasi melalui pertobatan dan pembaharuan
tiada hentinya supaya dalam mewartakan Injil kepada dunia layak mendapat
kepercayaan.
Gerejaialahperbendaharaanwartagembirayangharusdisebarluaskan.Janji
janji Perjanjian Baru dalam Yesus Kristus, ajaran Tuhan maupun para Rasul, sabda
kehidupan, sumbersumber rahmat dan kebaikan hati Allah Mahakasih, jalan menuju
keselamatansemuanya itu dipercayakan kepada Gereja. Isi Injil, dan karena itu
pewartaan Injillah, yang dilestarikan oleh Gereja sebagai pusakawarisan hidup yang
amatberharga,bukanuntukdisembunyikansaja,melainkanuntukdiwartakan.
Karena diutus dan mengalami evangelisasi. Gereja sendiri mengutus para
pewarta Injil. Ia menaruh ke dalam mulut mereka sabda yang menyelamatkan. Gereja
menjelaskankepadamerekaamanatyangdipercayakankepadanya.Iamemberimereka
kuatkuasa, yang diterimanya sendiri, dan mengutus mereka untuk mewartakan.
Mewartakan bukan diri mereka sendiri atau gagasangagasan pribadi mereka [43],
melainkan Injil dan bukan Gereja atau merekalah penguasa atau pemilik Injil, sehingga
dapatdiperlakukanmenurutkeinginanmerekasendirimelainkanInjilitulahyangmereka
layani,untukdisalurkandengankesetiaanyangsepenuhnya.

16.JadiadaikatanmendalamantaraKristus,GerejadanpewartaanInjil.Selamaperiode
Gereja, masa hidup kita, Gerejalah yang bertugas mewartakan Injil. Perintah itu tidak
dilaksanakantanpaGereja,apalagimelawanGereja.
Pastiselayaknyalahmengenangkankenyataanitupadasaatsepertisekarangini
sebab bukannya tanpa merasa sedih kami mendengar tentang orangorangdan kami
ingin percaya bahwa mereka bermaksud baik, tetapi pasti salahasuh dalam sikap
merekayang terus menerus mendengungkan, bahwa mereka mengasihi Kristus tetapi
tanpaGereja,mendengarkanKristustetapibukanGereja,menajdimurisKristustetapidi
luar Gereja. Betapa jelas pemisahan itu sama sekali tidak masuk akal, terang sekali dari
kalimat Injil: Siapa pun menolak kamu, menolak Aku [44]. Lalu bagaimana mungkin
oranginginmengasihiKristustanpamencintaiGereja,kalaukesaksianpalingindahakan

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 4/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
Kristus ialah kesaksian St. Paulus:Kristus mencintai Gereja dan mengorbankan diri
baginya? [45]

II

MAKNAPEWARTAANINJIL

17.TentusajadalampewartaanInjilolehGerejaadaunsurunsurdansegisegitertentu
yang perlu khas ditekankan. Ada di antaranya yang begitu penting, sehingga ada
kecenderungan untuk begitu saja menganggapnya sama saja dengan pewartaan Injil.
Demikiantelahmungkinmendefinisikanevangelisasi:pewartaanKristuskepadamereka
yang tidak mengenalNya, kotbah, katekese, pemberian baptis dan sakramensakramen
lainnya.
Tiapdefinisiyanghanyamenyangkutsebagiansaja,tetapimencobamelukiskan
kenyataan pewartaan Injil dalam seluruh kenyataan, sifat kompleks dan dinamismenya,
hanay akan terancam risiko memiskinkannya atau bahkan memberi gambaran yang
salah. Mustahil menangkap makna evangelisasi, kalau orang tidak mencoba
mengindahkansemuaunsurhakikinya.
Unsurunsur itu kuatkuat ditekankan pada Sinode terakhir, dan masih sering
merupakanbahanstudi,sebagaihasilkaryaSinode.Kamimerasagembira,bahwapada
dasarnyaunsurunsuritumenganuthaluanyangdigariskanbagikitaolehKonsiliVatikan
II, khususnya dalam Konstitusi Lumen Gentium dan Gaudium et Spes, dan dalam
DekritAdGentes.

18.BagiGerejaevangelisasiberartimenyampaikanwartagembirakepadasegalalapisan
umat manusia, dan melalui pengaruhnya merombak masyarakat dari dalam serta
membaharuinya: Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru! [46]. Akan tetapi tidak
adaumatmanusiabaru,kalautidakterutamaadamanusiamanusiayangdiperbaruioleh
baptis[47], dan perihidup menurut Injil[48].Oleh karena itu tujuan pewartaan Injil justru
perubahan batin itu. Dan kalau harus diungkapkan dalam satu kalimat, cara terbaik
merumuskannya yakni: Gereja mewartakan Injil bila berusaha mempertobatkan [49]
melulu berkat kekuatan ilahi amanat yang diwartakannyahatinurani orangorang baik
perorangan maupun kolektif, kegiatankegiatan yang mereka lakukan, dan kehidupan
sertalingkungankonkrethidupmereka.

19. Lapisanlapisan masyarakat perlu mengalami perombakan. Bagi Gereja pokoknya


bukan sekedar mewartakan Injil dalam kawasan geografis yang makin luas atau kepada
semakin banyak orang. Melainkan juga menyentuh dan seperti menggoncangkanberkat
kekuatan Injil normanorma penilaian umat manusia, yang menentukan nilainilai, pokok
pokok kepentingan, caracara berpikir, sumbersumber inspirasi dan polapola hidup,
yangbertentangandengansabdaAllahdanRencanakeselamatan.

20. Semuanya itu dapat diungkapkan sebagai berikut:yang penting ialah: evangelisasi
kebudayaan dan pelbagai kebudayaan (bukan melulu sebagai hiasan, seolaholah
denganmengenakanpadanyaselaputluaryanghanyatipissajamelainkansecaravital,
mendalam hingga mencapai akarakarnya), dalam arti yang luas dan kaya menurut
maknaistilahdalamKonstitusiGaudiumetSpes [50],denganselalubertolakdaripribadi
dan senantiasa kembali kepada hubungan antar manusia serta hubungan manusia
denganAllah.
Injil,karenaitujugapewartaanInjil,jelastidakidentikdengankebudayaandan
keduanya tidak tergantung dari semua kebudayaan. Meskipun begitu Kerajaan yang
diwartakan oleh Injil dihayati oleh orangorang yang secara mendalam terikat pada
kebudayaan.Kerajaantidakdapatdibangunsecaralainkecualidenganmeminjamunsur
unsur kebudayaan atau pelbagai kebudayaan manusiawi. Kendati tidak tergantung dari
kebudayaankebudayaan, Injil maupun pewartaan Injil tidak niscaya tak selaras
dengannya. Bahkan keduanya mampu merasuki semua kebudayaan itu tanpa menjadi
terbawahkepadakebudayaanmanapun.
Pantangdisangsikan,pemisahanantaraInjildankebudayaanmerupakandrama
zaman sekarang, seperti pada masamasa lainnya. Oleh karena itu hendaklah sedapat
mungkin diusahakan untuk menjamin evangelisasi kebudayaan sepenuhnya, atau lebih
tepat: kebudayaankebudayaan. Semua kebudayaan perlu dilahirkan ulang melalui
perjumpaan dengan Injil. Akan tetapi perjumpaan itu takkan terjadi bila Injil tidak
diwartakan.

21. Injil terutama harus diwartakan melalui kesaksian. Ambillah seorang atau sejumlah
orang Kristiani, yang di tengah masyarakat menunjukkan kemampuan memahami dan
menampung sesama, hidup bersama dan senasib dengan sesama, bersikapt solider
dengan usahausaha siapa saja untuk mencapai tujuan yang mulia dan baik. Selain itu
andaikan saja bahwa mereka secara sederhana sekali dan spontan memancarkan iman
mereka dalam nilainilai, yang melampaui nilainilai yang lazim mencerminkan harapan
akan sesuatu yang tak kelihatan danorang tidak berani membayangkan. Melalui

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 5/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
kesaksiantanpakatakataorangorangKristianiitumenimbulkanpertanyaanpertanyaan
yangtaktertahandihatimerekayangmenyaksikanperihidupmereka:Mengapamereka
seperti itu? Mengapa hidup begitu? Apa atau siapa yang mengilhami mereka? Mengapa
mereka ada di tengah kita? Kesaksian itu diamdiam sudah mewartakan kabar gembira,
dan itu pewartaan yang berpengaruh besar dan efektif. Di situ terdapat tindakan awal
pewartaan Injil. Pertanyaanpertanyaan tadi barangkali yang pertama, yang akan
diajukanolehbanyakorangbukanKristiani,entahkepadamerekaKristusbelumpernah
diwartakan, atau mereka sudah baptis dan tidak mengamalkan agamanya lagi, atau
orangorangyanghanyamenyandangnamaKristiani,tetapimenurutprinsipprinsipyang
sama sekali tidak Kristiani, atau juga orangorang yang bukannya tanpa penderitaan
sedang mencari sesuatu atau seseorang yang mereka rasakan tetapi tidak mampu
menyebutkan namanya. Pertanyaanpertanyaan lain pun akan muncul, lebih mlendalam
danlebihmenuntutpertanyaanyangdibangkitkanmelaluikesaksianitu,yangmencakup
kehadiran, saling berbagi, kesetiakawanan, dan yang merupakan unsur hakikidan pada
umumnyaituyangpertamadiajukandalampewartaanInjil[51].
SemuaorangKristianidipanggiluntukkesaksianitu,dandengandemikianmereka
dapatmenjadipewartaInjilyangsejati.Khususnyakamiberpikirtentangtanggungjawab
paraimigrandinegeriyangmenampungmereka.

22.Kendatidemikianitutetaptidakcukup,karenabahkankesaksianyangterindahpun
pada jangka panjang akan ternyata tidak efektif kalau tidak dijelaskan, dibenarkanyang
oleh Petrus disebut:selalu siap sedia untuk memberi pertanggung jawaban kepad siapa
pun yang meminta pertanggung jawaban dari kamu tentang pengharapan yang ada
padamu [52]dan ditegaskan melalui pewartaan yang terang dan jelas tentang Tuhan
Yesus Kabar gembira yang diwartakan melalui kesaksian hidup kapankapan harus
disiarkanmelaluisabdakehidupan.Tidakadaevagelisasiyangsejati,kalaunama,ajaran,
kehidupan, janjijanji, Kerajaan dan misteri Yesus dari Nazareth, Putera Allah, tidak
diwartakan.
SejarahGereja,sejakkotbahPetruspadahariPentekostapagi,berbaurandan
dianggap sama dengan sejarah pewartaan. Pada tiap tahap sejarah manusia, Gereja,
selalu tertawan oleh keinginan mewartakan Injil, hanya mempunyai satu kepedulian:
mengutussiapauntukmenyiarkanmisteriYesus?Bagaimanamisteriituharusdiwartakan?
Bagaimana menjamin supaya misteri itu tetap menggema dan menjangkau siapa pun
yang harus mendengarnya? Pewartaan itukerygma, pewartaan atau katekese
menduduki tempat begitu penting dalam pewartaan Injil, sehingga sering sinonim
dengannya.Meskipunbegituhanyasatuaspekevangelisasi.

23. Kenyataannya pewartaan hanya mencapai perkembangan sepenuhnya bila


didengarkan,diterimadansungguhdicamkandihati,danbilaolehkarenanyasipenerima
setulus hati berpegang teguh padanya. Menerima penuh kebenarankebenaran yang
oleh Tuhan dalam kerahimanNya telah diwahyukan. Lebih lagi, menganut rencana
kehidupan yang selanjutnya mengalami perombakanseperti ditawarkanNya. Pendek
kata,menerimaKerajaan,artinyaduniabarubagikenyataanbarusegalasesuatu,bagi
caraberada,perihidup,kehidupandimasyarakatyangserbabaru,yangdimulaiolehInjil.
Penerimaan Injil itu tidak dapat tetap abstrak, tanpa diwujudkan secara nyata, dan
nampak secara konkret, bila orang secara kelihatan masuk anggota jemaat beriman.
Begitulah mereka, yang hidupnya mengalami perubahan memasuki persekutuan, yang
hakikatnya melambangkan perubahan, menandakan kebaharuan hidup: itulah Gereja,
lambang (sakramen) yang kelihatan bagi keselamatan [53]. Akan tetapi masuknya
seseorangkedalampersekutuangerejawisendirijugaakandiungkapkanmelaluisekian
banyak tanda lain, yang melestarikan dan mengembangkan pertandaan Gereja. Dalam
dinamisme pewartaan Injil orang yang menerima Gereja sebagai sabda penyelamat[54]
lazimnya membahasakan itu kedalam tindakantindakan sakramental berikut: bergabung
dengan Gereja, dan menerima sakramensakramen, yang menampilkan dan mendukung
penggabunganitumelaluirahmatyangditerimakannya.

24. Akhirnya: orang yang mengalami evangelisasi kemudia mewartakan Injil kepada
sesama. Di situlah kebenaran diuji itulah batu ujian bagi evangelisasi: tidak
terbayangkan, bahwa orang menerima sabda dan menyerahkan diri kepada Kerajaan,
tanpakemudianmenjadisaksidanmewartakanKerajaanitu.
GunamelengkapirefleksitentangmaknapewartaanInjil,masihperludisampaikan
catatan akhir, yang pada hemat kami akan membantu menjelaskan pemikiranpemikiran
yangmasihakanmenyusul.
Seperti telah diuraikan, pewartaan Injil itu proses yang kompleks terdiri dari
pelbagaiunsur:pembaharuanumatmanusia,kesaksian,pewartaaneksplisit,penerimaan
batin Injil, masuknya orang ke dalam jemaat, penerimaan lambanglambang, prakarsa
untuk merasul. Barangkali unsurunsur itu nampak tidak saling sesuai, bahkan saling
bertentangan. Kenyataannyajustru saling melengkapi dan memperkaya. Masingmasing
unsur hendaknya selalu dilihat dalam hubungan dengan unsurunsur lainnya. Relevansi
Sinode terakhir ialah: terus menerus mengajak kita menghubungkan unsurunsur itu,
bukan memperlawankannya satu terhadap yang lain, untuk mencapai pengertian

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 6/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
seutuhnyatentangkegiatanGerejamewartakanInjil.Pandanganmenyeluruhitulahyang
kini ingin kami sajikan garis besarnya, dengan meneliti isi pewartaan Injil dan caracara
mewartakannya, dengan menjelaskan kepada siapa amanat Injil ditujukan, dan siapakah
yangsekaranginibertanggungjawabatasnya.

III

ISIAMANATINJIL

25. Dalam amanat yang diwartakan oleh Gereja tentu terdapat banyak unsur sekunder.
Penyajiannyabanyaktergantungdarisituasiyangberubahubah.Unsurunsuritusendiri
juga berubah. Akan tetapi ada isi yang hakiki, pokok utama yang sungguh nyata, yang
tidakdapatdiubahataudiabaikantanpasecaraseriusmengurangihakikatpewartaanInjil
sendiri.

26. Bukannya tiada gunanya menyebutkan pokokpokok berikut: mewartakan Injil


pertamatama berarti memberi kesaksian secara sederhana dan langsung akan Allah
yangdiwahyukanolehYesusKristusdalamRohKudusmemberikesaksianbahwadalam
PuteraNya Allah mencintai duniabahwa dalam SabdaNya yang menjelma Ia telah
menciptakan segala sesuatu dan memanggil manusia untuk menerima hidup kekal.
Barangkali pernyataan tentang Allah itu bagi banyak orang mengambarkan Allah yang
tidakdikenal[55],yangmerekasembahsujuditanpamerekaberinama,ataumerekacari
atas panggilan hati yang bersifat rahasia, bila mereka mengalami kehampaan segala
berhala.AkantetapiberlangsungpewartaanInjilsepenuhnya,biladijelaskankenyataan,
bahwa bagi manusia Sang Pencipta bukannya kekuatan tanpa nama yang jauh. Dia itu
Bapa:...sehingga kita disebut anakanak Allah, dan memang kita ini anakanak
Allah [56].BegitulahkitainidalamAllahsaudarasaudarisatubagiyanglain.

27. Pewartaan Injil selalu juga akan mencakupsebagai dasar, pusat dan sekaligus
puncak dinamismenyapewartaan yang jelas, bahwa dalam Yesus Kristus, Putera Allah
yang menjelma, yang wafat dan bangkit dari kematian, keselamatan ditawarkan kepada
semua orang, sebagai anugerah rahmat dan belaskasihan Allah [57]. Dan bukan
keselamatan yang terkungkung, memenuhi kebutuhankebutuhan jasmani atau bahkan
rohani, terbatas pada lingkup kehidupan di dunia dan dianggap sama belaka dengan
aspirasiaspirasi, harapanharapan, perkaraperkara dan pergumulan di dunia ini
melainkan keselamatan yang melampaui semua batasbatas itu, untuk mencapai
kepenuhannya dalam persekutuan dengan Nan Mutlak ilahi satusatunya: keselamatan
adisemesta yang menjangkau akhir zaman, yang memang berawal dalam hidup di dunia
initetapimekarpenuhdalamkehidupankekal.

28. Oleh karena itu evangelisasi mau tak mau mencakup pewartaan kenabian zaman
akhirat, panggilan mausia yang mendalam sekali untuk selamanya, zaman yang
melanjutkan situasi sekarang dan sekaligus berbeda dengannya: melampaui waktu dan
sejarah, melampaui kenyataan yang fana dunia ini, dan melampaui perkaraperkara
duniawi, yang suatu ketika akan diwahyukan dimensinya yang terselubungmelampaui
manusiasendiri,yangtujuannyasejatitidakterbataspadasegisementaranya,melainkan
akan diwahyukan dalam hidup yang akan datang [58]. Oleh karena itu evangelisasi juga
mencakup pewartaan harapan akan janjijanji Allah dalam Perjanjian Baru dalam Yesus
Kristus pewartaan cintakasih Allah terhadap semua orangkemampuan memberi dan
menerima,mengingkaridiri,membantusaudarasaudariyangbersumberpadacintakasih
Allah dan merupakan inti Injil pewartaan misteri kejahatan dan usaha aktif menemukan
kebaikan. Begitu pula pewartaandan ini selalu mendesakusaha mencari Allah sendiri
melaluidoa,yangterutamaberupadoasembahsujuddanpujisyukur,tetapijugamelalui
persekutuan dengan lambang kelihatan perjumpaan dengan Allah, yakni Gereja Yesus
Kristus. Dan persekutuan itu sendiri diungkapkan melalui penerimaan lambanglambang
Kristuslainnya,yanghidupdanberkarya,yaknisakramensakramMenghayatisakramen
sakramen secara demikian, membawa perayaannya kepada kepenuhannya yang sejati,
tidak berartiseperti dikatakan oleh beberapa orangmenghambat pewartaan Injil atau
menerimaevangelisasiyangkelirumelainkanmelengkapipewartaanInjil.Sebabditinjau
menyeluruh, evangelisasimelampaui sekedar menyiarkan suatu amanat sajaberarti
menanamkanGerejapadahalGerejatidakadatanpadayapendorong,yaknikehidupan
sakramentalyangmemuncakpadaEkaristi[59].

29. Akan tetapi pewartaan Injil tidak lengkap, seandainya tidak memperhitungkan
pengaruh timbalbalik yang tiada hentinya antara Injil dan kehidupan konkret manusia,
baik perorangan maupun sosial. Itulah sebabnya, mengapa pewartaan Injilmenanggapi
pelbagaisituasiyangterusmenerusbermunculanmencakupamanatjelastetanghakhak
maupun kewajibankewajiban tiap manusia, tentang kehidupan keluarga yang sangat
dibutuhkan bagi pertumbuhan dan perkembangan pribadi[60], tentang kehidupan dalam
masyarakat, tentang kehidupan internasional, perdamaian, keadilan dan pembangunan
amanatyangsekaranginicukupkuattentangpembebasan.
http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 7/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL

30. Siapa pun mengetahui, bagaimana sekian banyak Uskup dari semua benua
membicarakan pokok itu pada Sinode terakhir, khususnya para Uskup Dunia Ketiga,
dengan tekanan pastoral yang memantulkan suara jutaan puteraputeri Gereja yang
termasuk bangsabangsa itu sekuat tenaga berusaha dan berjuang untuk mengatasi
segala sesuatu, yang menghukum mereka untuk tetap berada di pinggiran kehidupan:
kelaparan, wabah yang berlarutlarut, keadaan butahuruf, kemiskinan, pelanggaran
keadilan dalam hubungan internasional, dan khususnya dalam perdagangan, berbagai
situasi neokolonialisme di bidang ekonomi dan kebudayaan, yang ada kalanya sama
kejamnyasepertikolonialismepolitikmasasilam.SepertidiulangiolehparaUskup,Gereja
wajib mewartakan pembebasan jutaan manusia, di antara mereka banyak pula putera
puterinyasendiri.Gerejawajibmendampingilahirnyapembebasanitu,memberikesaksian
akanpembebasan,menjaminagarpembebasanituutuhpurna.Semuanyaitutidakasing
bagipewartaanInjil.

PEWARTAANINJILDANPEMBEBASAN

31. Antara pewartaan Injil dan kemajuan manusiawiperkembangan dan pembebasan


memang terdapat ikatan yang mendalam. Termasuk di situ ikatan pada tingkat
antropologi, sebab manusia yang harus menerima pewartaan bukan sesuatu yang
abstrak, melainkan terkena oleh masalahpersoalan sosial dan ekonomi. Termasuk pula
ikatan pada tingkat teologis, sebab Rencana Penciptaan tidak terceraikan dari Rencana
Penebusan. Rencana kedua itu menyangkut pelbagai situasi sangat konkret ketidak
adilan yang harus diperangi, dan keadilan yang harus dipulihkan. Tercakup juga ikatan
pada tingkat sangat Injili, yakni ikatan cintakasih: sebab menurut kenyataan, bagaimana
orang dapat mewartakan perintah baru, tanpa mendukung dalam keadilan dan
perdamaian kemajuan manusia yang otentiksejati? Kami sendiri berusaha menunjukkan
itu dengan mengingatkan, bahwa mustahillah menerima bahwa dalam pewartaan Injil
orang dapat atau harus tidak mau tahumenahu tentang pentingnya masalahpersoalan
yang sekarang ini begitu banyak diperdebatkan, tentang keadilan, pembebasan,
perkembangan dan perdamaian di dunia. Andaikata begitu, itu berarti melupakan
pelajaran yang kita terima dari Injil tentang cintakasih terhadap sesama yang sedang
menderitadanserbakekurangan [61].
Suarasuara serupa, yang selama Sinode penuh semangat, kearifan dan
keberanianmenyentuhtemayanghangatitu,daninisangatmenggembirakankamitelah
menyajikan prinsipprinsip yang gemilang untuk dengan cermat memahami penting dan
mendalamnyamaknapembebasan,sepertidiwartakandandilaksanakanolehYesusdari
Nazareth,dandisiarkanolehGereja.

32. Hendaklah kita sadari kenyataan, bahwa banyak orang Kristiani, juga yang berjiwa
besar, cukup peka terhadap soalsoal dramatis berkaitan dengan pembebasan. Karena
menghendaki komitmen Gereja terhadap usaha pembebasan, mereka sering tergoda
untuk membatasi perutusannya pada dimensi proyek duniawi melulu. Mereka membatasi
sasaransasaran Gereja pada tujuan yang berpusatkan manusia. Kalau begitu
keselamatan yang diwartakannya dibatasi pada kesejahteraan jasmani. Lalu kegiatan
Gereja mengabaikan segala kepedulian rohani serta keagamaan, dan menjadi inisiatif
inisiatif politik atau sosial. Akan tetapi andaikata begitu, Gereja akan kehilangan
maknanya yang mendasar. Pewartaannya tentang pembebasan tidak lagi memiliki
keasliannya, dan akan mudah terbuka bagi monopolisasi serta manipulasi oleh sistem
sistemideologisdanpartaipartaipolitik.Gerejatidakmempunyaikewibawaanlagiuntuk
mewartakan pembebasan demi nama Allah. Itulah sebabnya mengapa kami hendak
menekankan,pada amanat pembukaan Sinode, kebutuhan untuk dengan jelas
menyatakan ulang tujuan khas religius pewartaan Injil. Evangelisasi akan kehilangan
dasar adanya, seandainya menyimpang dari poros keagamaan yang membimbingnya,
yakni kerajaan Allah, melampaui segalanya, dalam arti teologisnya yang
sepenuhnya.... [62].

33. Mengenai pembebasan, yang diwartakan dan dicoba dilaksanakan melalui


evangelisasi,pokokpokokberikutlahyangharusdikatakan:
pembebasan tidak tercakup dalam dimensi melulu dan terbatas ekonomi, politik,
kehidupan sosial atau budya, melainkan harus mempedulikan manusia seutuhnya,
besertasegalaseginya,sampaidengandantermasukketerbukaannyabagiyangmutlak,
punjugaNanMutlakilahi.
Oleh karena itu terkait dengan pengertian tertentu tentang manusia, pada visi tentang
manusia yang tak pernah dapat dikorbankan kepada kebutuhan strategi, praktek atau
efisiensijangkapendekmanapunjuga.

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 8/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
34.Olehkarenaitu,bilamewartakanpembebasandanbergabungdenganmerekayang
bekerjadanmenderitauntukitu,Gerejapastitidakbermaksudmembatasimisinyahanya
pada bidang keagamaan dan bersikap tak acuh terhadap masalahmasalah duniawi.
AkantetapiGerejamenegaskanlagi,bahwayangpalingutamapanggilanrohaninya,dan
menolak menggantikan pewartaan Kerajaan dengan penyiaran berbagai bentuk
pembebasan manusiawi. Gereja bahkan menyatakan, bahwa sumbangannya bagi
pembebasantidaklengkap,kalaumelalaikanpewartaankeselamtandalamYesusKristus.

35. Gereja memadukan pembebasan manusia dengan penyelamatan dalam Yesus


Kristus, tetapi tidak pernah menganggap keduanya sama saja. Sebab berkat
perwahyuan, pengalaman sejarah dan refleksi iman Gereja tahu, bahwa tidak setiap
faham pembebasan pasti konsisten dan selaras dengan visi Injili tentang manusia,
kenyataankenyataan serta peristiwaperistiwa. Gereja tahu juga, bahwa untuk
kedatangan Kerajaan Allah tidak cukuplah mewujudkan pembebasan dan menciptakan
kesejahteraandanperkembangan.
ApalagiGerejaberkeyakinankuat,bahwasegalapembebasanduniawi,semua
pembebasan politikjuga kalau mencoba membenarkan diri berdasarkan suatu halaman
PerjanjianLamaatauBaru,jugakalaubagikaidahkaidahideologisnyadannormanorma
tindakannya mengklaim data maupun konklusikonklusi teologis, juga kalau berlagak
teologizamansekarangdalamdirinyasudahmembawabenihpenyangkalannyasendiri,
dan gagal mencapai citacita yang dibayangkannya sendiri, bila motivasinya yang
mendalambukankeadilandalamcintakasih,bilasemangatnyatidakberdimensisungguh
rohani,danbilatujuanakhirnyabukankeselamatandankebahagiaandalamAllah.

36.Gerejamemandangpentingsekalimembentukstrukturstrukturyanglebihmanusiawi,
lebihadil,lebihmenghormatihakhakmanusiadankurangmenindasataumemperbudak.
Tetapi Gereja menyadari, bahwa strukturstruktur terbaik dan sistemsistem yang paling
idealpunsegerakehilanganperikemanusiaannya,kalaukecondongankecondonganhati
manusia yang tidak manusiawi tidak disembuhkan, kalau mereka yang hidup dalam
strukturstrukturituataumengendalikantidakmengalamipertobatanhatidanpandangan.

37. Gereja tidak dapat menerima kekerasan, khususnya kekuatan senjatayang sekali
dibiarkansajasudahtidakterkendalikanlagidanmauttanpapandangbulusebagaijalan
pembebasan. Sebab Gereja tahu, bahwa kekerasan selalu mengundang kekerasan dan
mau tak mau melahirkan bentukbentuk baru penindasan dan perbudakan, yang sering
lebih berat ditanggung dari pada penindasan dan perbudakan di masa lampau, yang
mereka harapkan membawa kebebasan. Itu pada perjalanan kami di Kolombia kami
nyatakan dengan jelas:Kami anjurkan, agar anda jangan mengandalkan kekerasan dan
revolusi:ituberlawanandengansemangatKristiani,lagipulajustrudapatmenunda,dan
tidakmemajukanpeningkatansosial,yangsewajarnyaandadambakan [63].Haruskami
katakandantegaskanlagi,bahwakekerasantidaksesuaidenganInjil,tidakKristianidan
bahwa perubahan strukturstruktur yang mendadak dan disertai kekerasan dengan
sendirinya akan mengelabui dan tidak efektif, serta pasti tidak selaras dengan martabat
rakyat [64].

38. Sesudah menyampaikan semuanya itu, kami bergembira bahwa Gereja makin
menyadari cara yang cocok dan upayaupaya yang sungguh Injili yang ada padanya,
untukberperansertadalampembebasanbanyakorang.Apayangdilakukannya?Gereja
makin berusaha mendorong banyak orang Kristiani untuk membaktikan diri demi
pembebasan sesama. Para pembebas Kristiani itu dibekalinya dengan inspirasi iman,
motivasi cintakasih persaudaraan, ajaran sosial yang tak dapat dikesampingkan oleh
orang Kristiani sejati, dan yang harus dijadikannya dasar bagi kebijaksanaan serta
pengalamannya, untuk menjabarkannya secara konkret dalam bentukbentuk tindakan,
peransertadankomitmSemuannyaituharusmenandaisemangatseorangKristianiyang
sungguh melibatkan diri, tanpa dicampuradukkan dengan sikapsikap strategis atau
pengabdian kepada sistem politik. Gereja selalu berusaha mengintegrasikan perjuangan
Kristiani demi pembebasan dalam Rencana semesta Penyelamatan yang diwartakannya
sendiri.
Yang baru saja kamiuraikan itu acap kali dikemukakan dalam diskusi selama
sinode. Memang kami sumbangkan kepad tema itu beberapa penjelasan dalam amanat
kamikepadaparaBapapadaakhirSidang [65].
Diharapkan, supaya semua pertimbangan itu akan membantu menyingkirkan
ketidakjelasan, yang sering sekali terdapat pada istilah pembebasan dalam ideologi
ideologi, sistemsistem atau kelompokkelompok politik. Pembebasan, yang diwartakan
dan disiapkan oleh evangelisasi ialah yang diwartakan oleh Kristus sendiri dan
dikurniakanNyakepadamanusiamelaluikorbanNya.

39. Kebutuhan menegakkan hakhak asasi manusia tidak terpisahkan dari pembebasan
yang adil itu, yang melekat pada pewartaan Injil, dan berusaha mengamankan struktur
struktur yang menjamin kebebasan manusiawi. Di antara hakhak asasi itu kebebasan
beragama menduduki tempat utama. Belum lama ini kami menguraikan relevansi soal itu

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 9/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
dan menekankan:Betapa masih banyak orang Kristiani sekarang, yang karena mereka
Kristiani,karenaberagamaKatolik,hiduptertindasolehpenganiayaansistematis!Drama
kesetiaan kepada Kristus dan kebebasan beragama tetap berlangsung, juga kendati
diselubungi oleh pernyataanpernyataan yang jelas mendukung hakhak manusia dan
kehidupandalammasyarakat! [66]

IV

UPAYAUPAYAUNTUKMEWARTAKANINJIL

40. Jelasnya relevansi isi pewartaan Injil tidak boleh mengurangi pentingnya caracara
maupunupayaupaya.
Soal bagaimana mewartakan Injil tetap relevan, sebab metodemetode
pewartaan berbedabeda menurut majemuknya situasi masa, tempat dan kebudayaan,
dankarenasertamertacaracaraitumengajukantantangantertentukepadakemampuan
kitauntukmenemukansesuatudanmengadakanpenyesuaian.
Padakitakhususnya,paragembalaGereja,adatanggungjawabmeninjauulang
dengan keberanian dan kebijaksanaan, tetapi dalam kesetiaan sepenuhnya terhadap isi
evangelisasi, upayaupaya yang paling cocok dan efektif untuk menyampaikan amanat
Injil kepada orangorang zaman sekarang. Cukuplah dalam renungan ini menyebutkan
sejumlahmetodeyang,karenaalasantertentu,mempunyairelevansimendasar.

41.Tanpamengulangiapapunyangsudahdikemukakan,sudahsewajarnyalahterutama
menekanka pokok berikut: bagi Gereja upaya pertama mewartakan Injil ialah kesaksian
hidup otentik Kristiani, dalam penyerahan diri kepada Allah, dalam persekutuan yang
pantang dihancurkan, dan sekaligus dalam komitmen kepada sesama dengan semangat
tanpabatas.Sepertibarubaruinikamisampaikankepadasejumlahahlihukum:Manusia
modern lebih suka mendengarkan saksisaksi dari pada guruguru, dan kalau ia
mendengarkan guruguru, itu karena mereka saksi [67]. Santo Petrus
mengungkapkannya dengan tepat, ketika ia mengutarakan teladan hidup saleh dan
murni, yang bahkan tanpa katakata pun menarik mereka yang tidak mau mematuhi
sabda [68].OlehkarenaituterutamamelaluiperilakudancorakhidupnyalahGerejaakan
mewartakanInjilkepadaduniadengankatalain,melaluikesaksiannyayanghidupakan
kesetiaan terhadap Tuhan Yesuskesaksian kemiskinan dan sikap lepasbebas,
kesaksiankebebasanmenghadapiberbagaikekuasaanduniaini,pendekkata,kesaksian
kekudusan.

42. Kedua, ada gunanya menekankan relevansi dan perlunya pewartaan....bagaimana


mereka dapat berseru kepadaNya, jika tidak percaya kepadaNya? Bagaimana mereka
dapat percaya kepadaNya, jika tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka
mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakannya?...Jadi iman timbul dari
pendengaran,danpendengaranolehpewartaantentangKristus [69].Hukumyangsekali
ditetapkanolehRasulPaulusitusekarangpuntetapberlakusepenuhnya.
Pewartaan,pemberitaanamanatsecaralisan,memangselalusungguhperlu.Kita
menyadari, bahwa manusia modern banyak dijejali katakata. Jelas ia sering merasa
jenuhmendengarkan,danlebihburuklagi:sudahkebalbagikatakata.Kitasadarijuga,
bahwa banyak psikolog dan sosiolog menyatakan pandangan, bahwa manusia modern
sudahmelampauiperadabankatakata,yangsekarangsudahtidakefektifatauberguna
lagi, dan bahwa sekarang ia hidup dalam peradaban gambargambar. Tentu kenyataan
kenyataan itu harus mendorong kita memanfaatkanuntuk menyalurkan amanat Injil
upayaupaya modern yang dihasilkan oleh peradaban itu. Memang usahausaha positif
sekalitelahdijalankandibidangitu.Kitatakdapatlainkeculaimemujinyadanmendorong
perkembangannya selanjutnya. Akan tetapi kejeuhan yang sekarang diakibatkan oleh
sekianbanyakomongkosong,danrelevansisekianbanyakbentukkomunikasiyanglain
jangan memperlemah kekuatan yang tetap ada pada katakata, atau menimbulkan sikap
kurangmempercayainya.Katakatatetapmasihrelevan,khsususnyabilamenjadiwahana
kekuatan Allah [70]. Itulah sebabnya mengapa dalil St. Paulus Iman timbul dari
pendengaran [71] juga tetap relevan: sabda yang didengarlah, yang mengantar kepada
iman.

43. Pewartaan Injil itu mengenakan banyak bentuk, dan semangat merasul akan
mengilhami caracara yang hampir tak terbatas untuk membaharuinya. Memang tak
terbilangjumlahkejadiandalamkehidupandansituasimanusia,yangmembukapeluang
bagipernyataanyagnariftetapisungguhmengenatetangapayanghendakdiamanatkan
oleh Tuhan dalam situasi tertentu. Cukuplah memiliki perasaan sungguh rohani yang
halus untuk membaca amanat Allah dalam peristiwaperistiwa. Akan tetapi sementara
liturgiyangdiperbaharuiolehKonsilitelahbanyakmeningkatkannilaiibadatsabda,akan
merupakankekeliruan,seandainyahomilitidakdipandanglagisebagaiupayapewartaan
http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 10/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
Injil, yang penting dan mudah disesuaikan. Tentu saja perlulah mengetahui dan
memanfaatkandenganbaiktuntutantuntutanmaupunkemungkinankemungkinanhomili,
sehingga dapat menjadi sungguh efektif dalam reksa pastoral. Akan tetapi terutama
perlulah meyakini itu, dan membaktikan diri baginya penuh kasih. Pewartaan itu, yang
secaraunikdiintegrasikandalamperayaanEkaristi,danyangberolehdaripadanyadaya
kekuatannyayangkhas,pastimempunyaiperananistimewadalampewartaanInjil,sejauh
mengungkapkan iman pelayan yang mendalam dan dirasuki cintakasih. Umat beriman,
yangberhimpunsebagaijemaatPaska,danmemeriahkanharirayaTuhanyagnhadirdi
tengahmereka,mengharapkanbanyakdarikotbahitu,danakanmemetikbanyakfaedah,
asalkotbahitusederhana,jelas,langsung,sungguhcocok,secaramendalamtergantung
dari ajaran Injil dan setia kepada Magisterium, dijiwai oleh semangat merasul yang
seimbang dan bersumber pada hakekatnya yang khas, penuh harapan, memupuk iman,
dan menciptakan damai dan kesatuan. Banyak jemaat paroki atau lain hidup dan tetap
terhimpunberkathomilihariMinggu,kalaumempunyaisifatsifatitu.
Marilah kami tambahkan, bahwa berkat pembaharuan liturgi itu juga perayaan
Ekaristi bukan satusatunya saat yang cocok bagi homili. Homili harus mendapat tempat
dan tidak boleh diabaikan dalam perayaan semua sakramen, pada upacaraupacara
paraliturgi, dan pada pertemuanpertemuan umat beriman. Homili selalu akan membuka
kesempatanistimewauntukmenyampaikansabdaTuhan.

44.UpayapewartaanInjilyangtidakbolehdiabaikanialahpendidikankateketis.Akalbudi,
khususnya anakanak dan kaum muda, perlu belajar melalui pelajaran agama yang
sistematis ajaranajaran mendasar kenyataan yang tercakup dalam kebenaran, yang
hendak disampaikan oleh Allah kepada kita. Gereja telah berusaha mengungkapkan
kebenaran itu secara makin kaya selama sejarahnya yang panjang. Tak seorang pun
akan mengingkari, bahwa pendidikan itu harus diberikan untuk membentuk polapola
hidup Kristiani, dan bukan supaya tetap berupa pengetahuan saja. Usaha mewartakan
Injilsungguhakanmendapatbanyakfaedahpadatarafpendidikankateketisdigereja,di
sekolahsekolah, di mana pun itu mungkin, dan bagaimana pun juga dalam keluarga
Kristianikalaumerekayangmemberipendidikankateketismempunyainaskahpegangan
yangcocok,diperbaharuidenganbijaksanadancakap,dibawahbimbinganparaUskup.
Metodemetodeharussesuaidenganumur,kebudayaandandayatangkaporangorang
yang dilayani. Mereka hendaknya selalu berusaha mencamkan dalam dayaingat,
akalbudi dan hati kebenarankebenaran pokok yang harus merasuki seluruh kehidupan.
Terutama perlulah disiapkan pendidikpendidik yang baikkatekiskatekis paroki, guru
guru, para orangtuayang ingin menyempurnakan diri dalam profesi yang luhur itu, yang
sungguhdibutuhkandanmemerlukanpendidikanagama.Lagipula,tanpabagaimanapun
jugamengabaikanpendidikananakanak,jelaslahbahwasituasisekarangmenyesakbagi
sekianbanyakorangmudadankaumdewasa,yangberkatsentuhanrahmatdemisedikit
menemukanwajahKristusdanmerasaperlumenyerahkandirikepadaNya.

45. Abad kita ditandai media massa atau upayaupaya komunikasi sosial. Seperti telah
kamitekankan, pewartaan pertama, katekese atau pendalaman iman selanjutnya tidak
dapatberlangsungtanpaupayaupayaitu.
Bila diabdikan kepada Injil, upayaupaya komunikasi itu mampu memperluas
hampir tak terbatas wilayah sabda Allah didengar. Media itu memungkinkan warta
gembira menjangkau jutaan orang. Gereja akan merasa bersalah di hadapan Tuhan,
andaikata tidak memakai saranasarana yang besar sekali dampaknya itu, yang berkat
keahlian manusia dari hari ke hari semakin canggih. Melalui upayaupaya itulah Gereja
mewartakan dari atap rumahrumah [72] amanat yang dipercayakan kepadanya. Bagi
Gerejamediamassamerupakanversimimbaryangmoderndanefektif.Berkatmediaitu
Gerejaberhasilmenyapabanyakorang.
Meskipun begitu penggunaan media komunikasi sosial bagi pewartaan Injil
mengajukan tantangan: melalui media itu amanat Injil harus menjangkau sejumlah besar
orangorang, tetapi dengan kemampuan menembus hatinurani tiap orang, menanamkan
diri di dalam hatinya, seolaholah dialah satusatunya yang disapa, dengan segala sifat
sifatnya yang pribadi sekali, dan mengundang komitmen yang sepenuhnya bersifat
pribadi.

46. Karena alasan itu, di samping pewartaan Injil kepada kelompok umat, cara
penyampaianyanglainpun,yaknisecaraperorangan,tetapberlakupenuhdanpenting.
Tuhanseringmenempuhcaraitu(misalnyadenganNikodemus,Zakeus,wanitaSamaria,
Simon orang Farisi), begitu pula para Rasul. Dalam jangka panjang adakah jalan lain
untukmenyampaikanInjilkecualidenganmenyalurkankepadasesamapengalamaniman
pribadi? Jangan sampai kebutuhan mendesak untuk menyiarkan warta gembira kepada
orang banyak menyebabkan kita melupakan bentuk pewartaan ini, sehingga hatinurani
pribadi seseorang dicapai dan disentuh oleh katakata yang khusus sama sekali, yang
diterimanyadarioranglain.Takpernahkitadapatcukupmemujiimamimam,yangmelalui
sakramen tobat atau wawancara pastoral menunjukkan kesediaan mereka membimbing
umat pada jalan Injil, mendukung mereka dalam usahausaha mereka, membangkitkan
merekabilajatuh,danselalumendampingimerekadenganarifbijaksanadansiapsedia.

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 11/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
47.Sungguhpun begitu tidak pernah cukup ditekankan kenyataan bahwa pewartaan
Injiltidak hanya berupa kotbah danpenyampaian ajaran. Sebab pewartaan itu harus
menyentuh kehidupan: hidup kodrat yang diberinya makna baru berkat perspektif
perspektif Injili yang diwahyukannya dan hidup adikodrati, yang bukan penyangkalan
melainkan penjernihan dan pengangkatan hidup kodrati. Hidup adikodrati diungkapkan
secaranyatadalamtujuhsakramendandengandipancarkannyarahmatsertakekudusan
yangmengagumkan,yangterdapatpadasakramensakramenitu.
Demikianlah evangelisasi mewujudkan khasiatnya sepenuhnya, bila mencapai
hubungan paling batin, atau lebih tepat lagi: komunikasi timbalbalik yang tetap dan tak
terputuskan, antara sabda dan sakramensakram Dalam arti tertentu kelirulah
mempertentangkan pewartaan Injil dan penerimaan sakramensakramen, seperti ada
kalanya terjadi. Memang betul, cara tertentu menerimakan sakramensakramen itu dan
katekese yang menyeluruh, akhirnya dapat banyak mengurangi dayamanfaatnya.
Peranan pewartaan Injil justru membina umat untuk hidup beriman sedemikian rupa,
sehingga tiap orang Kristiani dibimbing untuk menghayati sakramensakramen sebagai
sakramenimanyangsejatidanbukanmenerimanyaataumengalaminyasecarapasif.

48.DisinikitamenyentuhsegipewartaanInjil,yangtidakdapatdiabaikan.Kamihendak
berbicara tentang apa yang sekarang sering disebut religiositas (citarasa keagamaan)
rakyat.
Dikalanganrakyatterdapatungkapanungkapankhasusahamerekamenemukan
Allah dan iman, dikawasankawasan Gereja sudah berdiri berabadabad lamanya
maupun tempat Gereja mengalami proses didirikan. Cukup lama ungkapanungkapan itu
dipandang sebagai kurang murni, kadangkadang bahkan diremehkan. Akan tetapi
sekarang hampir di manamana ungkapanungkapan itu ditemukan lagi. Selama Sinode
terakhirparaUskupmempelajarimaknanyadenganrealismedansemangatpastoralyang
mencolok.
Tentusajareligiositasrakyatmempunyaibatasbatasnya.Seringjugakemasukan
banyak gambaran salah tentang agama, bahkan berbagai takhyul. Seringkali tetap
berada pada taraf bentukbentuk ibadat, tanpa sungguh dijiwai penerimaan iman yang
sesungguhnya. Bahkan dapat bermuara dalam pembentukan sektesekte dan
membahayakanjemaatgerejawiyangsejati.
Akan tetapi bila mendapat pengarahan yang tepat, terutama berkat pedagogi
pewartaan Injil, citarasa keagamaan itu kaya nilainilai. Sebab menyatakan rasa haus
akan Allah, yang hanya dialami oleh mereka yang sederhana dan miskin. Karena
religiositasitumerekadapatberjiwabesar,bahkansiapuntukpengurbananyangbersifat
kepahlawanan,biladitantanguntukmengungkapkanimanmereka.Citarasakeagamaan
mencakup kesadaran yang tajam dan mendalam akan sifatsifat Allah: kebapaan,
penyelenggaraan, kehadiran penuh kasih dan setia. Selain itu membuahkan sikapsikap
batin yang jarang nampak di lain tempat dalam kadar setinggi itu: kesabaran, kepekaan
akansalibdalamhidupseharihari,sikaplepasbebas,sikapterbukabagisesama,sikap
bakti. Karena sikapsikap itulah kami suka menyebutnya ketakwaan rakyat, artinya:
agama(religio)rakyat,lebihtepatdaricitarasakeagamaan(religiositas).
Cintakasih kegembalaan harus menggariskan bagi semua , yang oleh Tuhan
ditempatkan sebagai pemimpin jemaatjemaat gerejawi sikap yang tepat menghadapi
kenyataanitu,yangsekaligusbegitukayadanbegiturawan.Terutamadibutuhkansikap
peka, tahu bagaimana mengerti dimensidimensi batinnya serta nilainilainya yang
pantang diingkari, siap membantu mengatasi risikorisikonya untuk menyimpang. Kalau
diarahkan dengan tepat, religiositas rakyat bagi banyak rakyat kita dapat makin berupa
perjumpaansejatidenganAllahdalamYesusKristus.

SEMANGATMISIONERDALAMDUNIAMODERN

49. Amanat terakhir Yesus menurut Injil Markus mengenakan pada pewartaan Injil yang
olehTuhandipercayakankepadaparaRasulNyasifatuniversaltanpabatas:Pergilahke
seluruhduniawartakanlahkabargembirakepadasegalamakhluk [73].
DuabelasRasuldanangkatanpertamaumatKristianimengertidenganbaikpesan
teks itu dan teksteks semacam itu. Mereka menjadikannya program kerja. Bahkan
penganiayaan pun, dengan menceraiberaikan para Rasul, membantu menyebarluaskan
sabda dan mendirikan Gereja di daerahdaerah yang makin jauh. Penerimaan Paulus
menjadi seorang Rasul dan karismanya sebagai pewarta kepada bangsa kapir (bukan
Yahudi)tentangkedatanganYesuslebihjelaslagimenggarisbawahisifatuniversalitu.

50. Selama sejarah dua puluh abad angkatanangkatan umat Kristiani secara berkala
menghadapi pelbagai rintangan terhadap perutusan universal itu. Di satu pihak, yakni di
pihak para pewarta Injil sendiri, karena pelbagai alasan timbul godaan untuk
mempersempit gelanggang kegiatan misioner mereka. Di pihak lain muncul perlawanan
yangmenurutperhitunganmanusiawiseringtidakteratasipadaorangorangyagndisapa
oleh pewarta Injil. Lagi pula dengan rasa sedih dapat dicatat, bahwa karya Gereja
http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 12/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
mewartakan Injil ditentang dengan sengit, kalau bukan dicegah, oleh pemerintah
pemerintah tertentu. Bahkan sekarang pun terjadi, bahwa para pewarta sabda Allah
dirampas hakhak mereka, dianiaya, diancam atau disingkirkan melulu karena
mewartakanYesusKristusdanInjilnya.Akantetapikamipercaya,bahwakendaticobaan
cobaan yang amat menyakitkan itu kegiatan para rasul itu tidak pernah mengalami
kegagalanmutakhirdimanapundiduniaini.
Kendati rintanganrintangan itu Gereja tiada hentinya membaharui inspirasinya
yangterdalam,yakniyangditerimanyadariTuhan:kepadaseluruhdunia!Kepadasegala
makhluk! Sampai ke segala penjur dunia! Sekali lagi itu dilakukannya pada Sinode
terakhir, sebagai seruan: jangan memenjara pewartaan Injil dengan membatasinya pada
satu sektor umat manusia atau pada satu golongan masyarakat atau pada hanya satu
polaperadaban.Beberapacontohdapatmembukamata.

51. Menampilkan Yesus Kristus beserta InjilNya kepada mereka yang tidak mengenal
Nya sejak pagi hari Pentakosta merupakan program dasar, yang diangkat oleh Gereja
sebagai rencana yang diterimanya dari Pendirinya. Seluruh Perjanjian Baru, khususnya
Kisah para Rasul, memberi kesaksian akan saat yang istimewa dan dalam arti tertentu
teladanbagiusahamisioner,yangseterusnyaakanmenandaiseluruhsejarahGereja.
Gereja melaksanakan pewartaan pertama tentang Yesus Kristus itu melalui
kegiatan yang kompleks dan bermacamragam, yang kadang diistilahkan pra
evangelisasi,tetapisudahmerupakanpewartaanInjilyangsesungguhnya,kendatibaru
pada tahap awalnya yang serba belum lengkap. Sejumlah upaya yang hampir tidak
terbatas dapat dikerahkan untuk tujuan itu: pewartaan eksplisit tentu saja, tetapi juga
kesenian, pendekatan ilmiah, penelitian filsafah, dan sapaan yang wajar terhadap rasa
perasaanhatimanusiawi.

52. Pewartaan pertama itu khususnya ditujukan kepada mereka yang belum pernah
mendengar warta gembira Yesus, atau kepada anakanak. Akan tetapi, akibat situasi
dekristianisasi yang sekarang banyak terdapat, ternyata samasama dibutuhkan oleh
orangorang yang tak terbilang jumlahnya, yang memang pernah dibaptis, tetapi hidup
sama sekali di luar kehidupan Kristiani, oleh orangorang sederhana yang mempunyai
iman tertentu, tetapi tidak memadai pengetahuannya tentang dasardasar iman itu, oleh
kaum cendekiawan yang merasa membutuhkan mengenal Yesus Kristus dalam sorotan
yangberbedadenganketikamerekamendapatpelajaransebagaikanakkanak,danoleh
sekianbanyakoranglain.

53. Pewartaan pertama itu ditujukan juga kepada sebagian amat besar umat manusia,
yang menganut agamaagama bukanKristiani. Gereja mengungkapkan secara hidup
hidup jiwa golongan amat besar orangorang. Agamaagama itu mendengungkan gema
ribuan tahun kerinduan akan Allah, pendambaan yang tidak lengkap tetapi sering
tercetuskan dengan kejujuran yang asli dan ketulusan hati. Agamaagama itu juga
memiliki pusakawarisan yang mempesonakan berupa teksteks yang kadar religiusnya
mendalam. Angkatan demi angkatan telah diajarnya berdoa. Semuannya dirasuki oleh
benihbenih sabda [74], yang tak terbilang jumlahnya, dan sungguh dapat merupakan
persiapanInjil [75],mengutipistilahbegitutepat,yangdigunakanolehKonsiliVatikanII
dandipinjamdariEusebiusdariKaisarea.
Situasiitutentumenimbulkanpertanyaanpertanyaanyangkompleksdanrumit,
yang harus dipelajari dalam terang tradisi Kristiani dan Magisterium Gereja, untuk
menggelarbagiparamisionarissekarangdandimasamendatangcakrawalabarudalam
kontakmerekadenganagamaagamabukanKristiani.
Terutama sekarang kami hendak menyatakan, bahwa baik sikap hormat dan
penghargaanterhadapagamaagamaitumaupunserbarumitnyapertanyaanpertanyaan
yang diajukan tidak merupakan ajakan kepada Gereja, supaya jangan mewartakan
Kristus kepada umat bukanKristiani itu. Sebaliknya Gereja berpandangan bahwa sekian
banyak orang itu berhak mengetahui kekayaan misteri Kristus[76],hartakarun, yang
pada hemat kami dapat menyajikan kepada segenap umat manusia, dalam kepenuhan
yang tak terduga, segala sesuatu, yang dicarinya dengan merabaraba mengenai Allah,
manusiabesertatujuanhidupnya,kehidupandankematiansertakebenaran.
Bahkan menghadapi ungkapanungkapan religius alami yang pantas sekali
dihargai, Gereja mendapat dukungan pada kenyataan bahwa agama Yesus, yang
diwartakannya melalui evangelisasi, secara obyektif menaruh manusia dalam hubungan
dengan Rencana Allah, kehadiranNya yang nyata dan karyaNya. Jadi Gereja
menimbulkan perjumpaan dengan misteri keBapaan ilahi, yang berkenan memandang
umat manusia. Dengan kata lain, agama kita secara efektif menjalin dengan Allah
hubungan yang otentik dan hidup, yang tidak berhasil dijalin oleh agamaagama lain,
meskipunagamaagamaituseolaholahmengulurkanlengannyakearahsurga.
Itulah sebabnya mengapa Gereja tetap memelihara semangat misionernya,
bahkan hendak meningkatkannya pada saat hidup kita dalam sejarah. Gereja merasa
bertanggung jawab di hadapan semua bangsa. Gereja takkan berhenti selama belum
berusaha sedapat mungkin memaklumkan warta gembira tentang Yesus Sang
Penyelamat. Gereja selalu menyiapkan angkatanangkatan baru rasulrasul. Marilah

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 13/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
kenyataan itu kita akui dengan gembira, pada saat ada saja yang mengira dan bahkan
mengatakan, bahwa sudah habislah semangat merasul yang menggebugebu, dan
zaman misi sekarang sudah lewat. Sinode menjawab bahwa pewartaan misioner tidak
pernahberhenti,danbahwaGerejaselaluakanberusahamenunaikanpewartaanitu.

54.WalaupunbegituGerejatetapmerasawajibmemberiperhatianyagnpantangkendur
juga kepada mereka yang telah menerima iman, dan sering sudah sekian banyak
generasi berkenalan dengan Injil. Maka Gereja berusaha memperdalam, memantapkan,
memupuk dan makin mendewasakan iman mereka yang sudah disebut umat yang
berimanataupercaya,supayatetapmasihberkembangpenghayatanmereka.
Sekarang iman itu hampir selalu dihadapkan pada sekularisme, bahkan pada
ateismeyangmilitan.Imanmenghadapipelbagaicobaandanancaman,bahkanlebihlagi,
dirundung bahaya dan ditentang secara aktif. Iman menghadapi risiko merosot karena
dikekangataumerana,kalautidakdipupukdandipeliharadariharikehari.Olehkarena
itu mewartakan Injil sering sekali berarti memberi santapan yang diperlukan untuk
melestarikanimanmerekayangpercaya,khasnyamelaluikatekesepenuhkesegaranInjili
dandalambahasayangcocokbagiorangorangbesertasituasimereka.
Gereja penuh kepedulian juga terhadap umat Kristen, yang tidak sepenuhnya
bersekutu dengannya. Sementara bersama mereka menyiapkan kesatuan yang
dikehendaki oleh Kristus, dan justru untuk mewujudkan kesatuan dalam kebenaran,
Gereja menyadari bahwa ia secara serius melalaikan tugasnya, seandainya tidak
memberi kesaksian di hadapan mereka tentang kepenuhan perwahyuan, yang
dipercayakankepadacaranyasendiri.

55. Relevan pula keprihatinan Sinode terakhir tentang dua bidang yang jauh berbeda,
tetapi sekaligus amat berdekatan karena tantangan yagn diajukannya terhadap
pewartaanInjil,masingmasingdengancaranyasendiri.
Bidangpertamadapatdiistilahkanmakinparanhnyasikaptakberimandidunia
modern. Sinode berusaha melukiskan dunia modern itu: betapa banyak arus pemikiran,
nilai dan nilaitandingan, aspirasi terselubung atau benihbenih kehancuran, keyakinan
lama yang menghilang dan keyakinan baru yang muncul tercakup dalam istilah tak
beriman yang umum itu! Ditinjau dari sudut pandangan rohani agaknya dunia modern
untuk selamanya tenggelam dalam apa yang oleh pengarang modern disebut drama
humanismeateis [77].
Di satu pihak mau tak mau tampillah di jantung dunia masa kini gejala, yang
menjadi cirinya yang cukup menyolok, yakni sekularisme. Yang kami bicarakan bukan
sekularisasi, yakni usahadan usaha dan usaha itu sendiri wajar dan semestinya, dan
sama sekali tidak bertentangan dengan iman atau agama, untuk menggali di dunia
tercipta, pada tiap hal atau kejadian di alam semesta, hukumhukum yang mengatur
semuanya itu dengan otonomi tertentu, tetapi dengan keyakinan batin bahwa Sang
PenciptamenanamhukumhukumitudalamciptaanNya.DalamartiitulahKonsiliterakhir
menegaskanotonomisewajarnya,yangadapadakebudayaandankhususnyapadailmu
pengetahuan [78]. Di sini yang kami maksudkan sekularisme yang sesungguhnya
menurutpandanganduniaitu,duniadapatmenjelaskandirinyasendiri,samasekalitidak
membutuhkanbantuanAllah,yangkarenaitusudahtidakdiperlukanlagi,malahansuatu
halangan. Maka untuk mengakui kekuatan manusia, sekularisme semacam itu akhirnya
tidakmembutuhkanAllahlagi,bahkanmenolakDia.
Agaknya bentukbentuk baru ateisme bersumber padanya, yakni ateisme
berpusatkan manusia, tidak abstrak atau bukan filsafah lagi, melainkan pragmatis,
sistematis dan militan. Berkaitan dengan sekularisme ateis itu, kita sehariharian
menghadapimasyarakatkonsumerisdalambentukbentuknyayangberbedabeda,usaha
mengejar kenikmatan yang dicanangkan sebagai nilai tertinggi, keinginan akan
kekuasaan dan dominasi, dan segala macam diskriminasi: arusarus tidak manusiawi
padahumanismeitu.
Di lain pihak di dunia modern ini juga, dan itu suatu paradoks,tidak dapat
disangkal adanya batubatu loncatan ke arah agama Kristiani, serta nilainilai Injili,
setidaktidaknya berupa rasa kekosongan atau nostalgia. Beukannya berlebihan
mengatakan,bahwaadaseruancukupkuatdantragismengharapkanpewartaanInjil.

56.Bidangkeduaialah:merekayangtidakmengamalkanagama.Sekarangbesarsekali
jumlahorangyangdibaptiskebanyakantidaksecaraformalmengingkaribaptismereka,
tetapi sama sekali tak peduli dan tidak hidup sesuai dengannya. Kendala tidak
mengamalkan agama kuno sekali dalam sejarah umat Kristiani. Sebabnya kelemahan
kodrati,sikaptidakkonsistenyangmendalam,yangsungguhmalangtetapmelekatpada
kita. Akan tetapi sekarang menampilkan ciriciri tertentu yang baru. Sering sebabnya
alienasi yang menandai zaman kita. Dapat juga diakibatkan oleh kenyataan, bahwa
orangorang Kristiani hidup berdekatan dengan orangorang yang tidak beriman, dan
terus menerus mengalami dampakpengaruh sikap tak beriman. Lagi pula, orangorang
Kristianiyangsekarangtidakmengamalkanagama,masihmelebihiorangorangdimasa
lampau,berusaha menjelaskan dan membenarkan posisi mereka dengan dalih agama
batin,kemerdekaanpribadi,atauotentisitas.

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 14/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
Jadi ada kaum ateis dan tidak beriman di satu pihak, dan mereka yang tidak
mengamalkan agama dipihak lain. Kedua kelompok cukup sengit menentang pewartaan
Injil. Perlawanan kelompok pertama berupa suatu penolakan dan ketidakmampuan
menangkaptatabarusegalanya,maknabarudunia,kehidupandansejarahmengertiitu
memang tidak mungkin kalau orang tidak bertolak dari Nan Mutlak ilahi. Sedangkan
penolakan kelompok kedua berupa apati dan sikap sedikit memusuhi pada orang yang
merasa dirinya anggota keluarga, tetapi berlagak tahu segalanya dan sudah mencoba
semuanya,dansudahtidakpercayalagi.
Sekularismeateisdanagamayangtidakdiamalkanterdapatdikalanganorang
dewasadankaummuda,diantaraparapemimpinmasyarakatdanpadarakyatbiasa,di
segala taraf pendidikan, di GerejaGereja yang tua maupun yang muda. Karya Gereja
mewartakan Injil tidak dapat mengabaikan kedua dunia itu, dan tidak boleh macet bila
menghadapimereka.HendaklahGerejatiadahentinyamencariupayaupayayangcocok
danbahasapenyajian,ataucaramenghadirkanlagibagimereka,perwahyuanAllahdan
imanakanYesusKristus.

57. Seperti Kristus selama menjalankan pewartaan, seperti Duabelas pada hari
Pentekosta pagi, begitu pula Gereja menghadapi rakyat tak terbilang jumlahnya, yang
membutuhkanInjildanberhakatasnya,sebabAllahmenghendakisupayasemuaorang
diselamatkandanberolehpengetahuanakankebenaran [79].
Gerejasecaramendalammenyadaritugasnyamewartakankeselamatankepada
semua orang. Gereja tahu bahwa amanat Injil tidak diperuntukkan melulu kepada
kelompok kecil yang sudah masuk anggota, yang diutamakan atau terpilih, melainkan
dimaksudkan bagi semua orang. Maka seperti Kristus Gereja merasa gelisah
menyaksikan banyak orang berkeliaran dan kehabisan tenaga, ibarat dombadomba
tanpa gembala, dan sering mengulangi katakataNya: Hatiku tergerak oleh belas
kasihan terhadap semua orang itu [80]. Akan tetapi Gereja menyadari juga, bahwa
supayapewartaanInjilefektifiaharusmenujukanamanatnyakepadahatiorangbanyak,
kepada jemaatjemaat beriman, yang kegiatannya dapat dan harus menjangkau orang
oranglain.

JEMAATJEMAATBASIS

58.Sinodeterakhirmembericukupbanyakperhatian kepada jemaatjemaat kecil atau


jemaatjemaat basis[81], karena memang sering dibicarakan dalam Gereja sekarang.
Apakah jemaatjemaat itu? Mengapa harus secara istimewa mendengar pewartaan Injil
dansekaligusmewartakanInjilsendiri?
Menurut berbagai pernyataan yang didengar di Sinode, jemaatjemaat itu
berkembang subur kurang lebih di seluruh Gereja. Mereka sangat berbedabeda dalam
wilayahyangsama,apalagidariwilayahkewilayah.
Di berbagai kawasan jemaatjemaat itu bermunculan dan berkembang hampir
tanpa kecuali dalam Gereja, dalam solidaritas dengannya, dipupuk dengan ajarannya,
danbersatudenganparagembalanya.Dalamkeadaanitumerekamunculdarikebutuhan
menghayati kehidupan Gereja secara lebih intensif, atau dari keinginan dan usaha
mencari dimensi lebih manusiawi, seperti hanya dengan sulit dapat disediakan oleh
jemaatjemaat gerejawi yang lebih besar, khususnya di kotakota besar yang modern,
yang membawa ke arah pola hidup massal dan anonim. Jemaatjemaat itu dapat begitu
saja, dengan cara masingmasing, merupakan perluasan rukun hidup sosial yang kecil,
seperti desa, dan sebagainya, pada taraf rohani dan keagamaanibadat, pendalaman
iman, cintakasih persaudaraan, doa, komunikasi dengan para gembala. Atau juga dapat
bertujuanmenghimpunkelompokkelompokumatyangterikatkarenaumur,kebudayaan,
kedudukan sipil atau situasi sosial: pasangan suamiisteri, kaum muda, orangorang
profesional, dan sebagainya, mereka yang kebetulan sudah bersatu dalam perjuangan
demikeadilan,bantuanpersaudaraankepadakaummiskin,kemajuanmanusiawimereka
dapat dihimpun untuk mendengarkan dan merenungkan sabda, untuk menerima
sakramensakramen dan mengalami ikatan agape [82]. Atau juga jemaatjemaat itu
himpunanumatKristianiditempattempatkekuranganimamtidakmendukungkehidupan
lazim jemaat paroki. Semuanya itu diandaikan dalam jemaatjemaat yang didirikan oleh
Gereja,khususnyaGerejaGerejadanparokiparoki.
Dilainpihakdikawasankawasanlainberkumpullahjemaatjemaatbasisdengan
semangat kritik yang pedas terhadap Gereja, yang cepat mereka cap sebagai
institusional.Jemaatjemaatitumenempatkandirisebagaijemaatkarismatis,bebasdari
strukturstruktur dan hanya berinspirasi Injil. Jadi ciri mereka yang jelas ialah sikap
mencari kesalahan dan menolak terhadap penampilan Gereja: hirarkinya, tanda
tandanya. Secara radikal mereka melawan Gereja. Dengan menempuh haluan itu
inspirasi utama mereka cepat sekali menjadi ideologis. Jarang kelompokkelompok itu
tidak lekas terjerumus ke dalam suatu pilihan politik atau arus gagasan, kemudian ke
dalamsuatusistemdanbahkanpartaidengansegalarisikodiperalatolehnya.
Perbedaansudahjelas:jemaatjemaatyangkarenasikapoposisimenceraikandiri
dari Gereja, yang kesatuannya mereka lukai, dapat saja disebut jemaat basis akan
tetapi itu istilah sosiologis belaka. Kelompokkelompok itu tidak dapat tanpa

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 15/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
penyalahgunaan istilah disebut jemaat basis gerejawi, sekalipun mengklaim tetap
berada dalam kesatuan Gereja, sedangkan mereka memusuhi hirarki. Nama jemaat
basismilikkelompokkelompoklain,yangberkumpuldalamGerejauntukmenyatukandiri
denganGerejasertamendukungperkembangannya.
JemaatjemaatterakhiritulahyangakanmenjadigelanggangpewartaanInjil,demi
jemaatjemaat yang lebih besar, khususnya GerejaGereja. Dan seperti kami uraikan
padapenutupanSinodeterakhir,merekatumpuanharapanbagiGerejasemesta,sejauh:
Jemaatjemaat itu mencari santapannya dalam sabda Allah, dan tidak membiarkan diri
terjebakdalampertentanganpolitikatauideologiideologiyangsedanglaku,yangsudah
akanmenghisapsumberdayamanusiawimerekayangbesar
jemaatjemaat itu menghindari godaan yang selalu ada untuk secara sistematis
melontarkan protes dan bersikap hiperkritis atas dalih otentisitas dan semangat
kerjasama
jemaatjemaat itu tetap erat bergabung dengan Gereja setempat yagn mencakup
mereka,dandenganGerejasemesta,sertadenganbegitumenghindaribahayayangriil
sekali menjadi terkunkung dalam diri mereka, dan mengira seakanakan mereka
sendirilah satusatunya Gereja Kristus yang otentik, dan karena itu mengecam jemaat
jemaatgerejawilainnya
jemaatjemaat itu tetap berada dalam persekutuan yagn tulus dengan para gembala,
yang oleh Tuhan dikurniakan kepada GerejaNya, dan dengan Magisterium, yang oleh
RohKristusdipercayakankepadaparagembalaitu
jemaatjemaat itu tidak pernah memandang diri sebagai satusatunya penerima atau
satusatunya pelaku pewartaan Injil, atau bahkan satusatunya pemelihara
perbendaharaanInjil,melainkanmenyadaribahwaGerejajauhlebihluasdanbermacam
ragam serta menerima kenyataan bahwa Gereja itu tampil nyata dengan caracara lain
daripadamelaluimerekasendiri.
jemaatjemaat itu tetap bertumbuh dalam kesadaran misioner, entusiasme, komitmen
dansemangat
jemaatjemaatitutampilsebagaiuniversaldalamsegalanya,dantidakpernahsektarian.

Denganterpenuhinyasyaratsyaratitu,yangtentumemangcukupmenuntuttetapi
juga mengangkat, jemaatjemaat basis gerejawi akan memenuhi panggilan mereka yang
paling mendasar, yakni: sebagai pendengar Injil yang diwartakan kepada mereka, dan
sebagai penerima evangelisasi yang posisinya istimewa, mereka segera akan menjadi
pewartaInjilsendiri.

VI

GEREJASEMESTA,GEREJAGEREJASETEMPAT

59. kalau orang mewartaan Injil keselamatan di masyarakat, itu dilakukannya atas
perintah Kristus sang Penyelamat, atas namaNya dan berkat rahmatNya.Bagaimana
mereka dapat memebrikanNya, kalau tidak diutus? [83], tulis dia yang pantang
diragukan ialah salahseorang pewarta Injil yang ulung. Tak seorang pun mampu
menjalanknanyatanpadiutus.
LalusiapakahyangmenerimamisimewartakanInjil?
KonsiliVatikanIImenjawabpertanyaanitudenganjelas:padaGerejalah,atas
perintah ilahi, terdapat kewajiban pergi ke seluruh dunia dan mewartakan Injil kepada
segala makhluk [84]. Dan dalam teks lain:...seluruh Gereja bersifat misioner, karya
mewartakanInjilialahtugasmendasarumatAllah [85].
TelahkamisebutkankaitaneratituantaraGerejadanevangelisasi.Sementara
mewartakan dan membangun Kerajaan Allah, Gereja memantapkan diri di tengah dunia
sebagai lambang dan upaya Kerajaan yangsudah ada dan harus datang. Konsili
mengangkat ungkapan St. Agustinus tentang kegiatan misioner Duabelas: Mereka
mewartakansabdakebenarandanmelahirkanGereja [86].

60. Pernyataan, bahwa Gereja diutus dan diperintahkan untuk mewartakan Injil di dunia
harus membangkitkan pada kita dua keyakinan. Pertama: pewartaan Injil bagi siapa pun
bukan tindakan perorangan yagn tersendiri, melainkan secara mendalam bersifat
gerejawi.Bialpewartaankatekisataupastoryagnpalingtakdikenaldinegeriyangpaling
terpencil mewartakan Injil, menghimpun jemaatnya yang kecil atau menerimakan
sakramen,jugaseorangdiri,iasedangmenjalankantindakangerejawi,dantindakannya
pasti tergabungkan pada kegiatan evangelisasi seluruh Gereja melalui hubungan
hubungan kelembagaan, tetapi juga melalui kaitankaitan mendalam yang tak kelihatan
padatingkatrahmat.Itumengadandaikanbahwaiabertindakbukanatasperutusanyang
dianggapnyaberasaldaridirinyaatauatasilhamperorangan,melainkandalampersatuan
denganmisiGerejadanatasnamanya.
Dari situ lahirlah keyakinan kedua: bila siapa pun mewartakan Injil atas nama
Gereja, yang menjalankannya juga atas perintah Tuhan, tak seorang pun pewarta
berdaulat mutlak atas tindakannya mewartakan Injil, seolaholah ia berwenang memilih

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 16/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
danmelakukannyamenurutnormanormadanperpektifperpektifnyasecaraperorangan.
IabertindakdalampersekutuandenganGerejabesertaparagembalanya.
Telahkamikemukakan,bahwaGerejaseluruhnaydanselengkapnyamewartakan
Injil.Ituberartibahwa,diseluruhduniadanditiapwilayahduniatempatGerejahadir,ia
merasabertanggungjawabatastugasmenyiarkanInjil.

61.Saudarasaudardanputeraputeriterkasih,padatahaprefleksikitasekaranginikami
hendak berhenti sejenak bersama Anda, untuk menelaah soal, yagn pada zaman ini
sungguhpentingsekali.Dalamperayaanliturgi,dalamkesaksianmerekadihadapanpara
hakim serta para pelaksana, begitu pula dalam karya tulis mereka untuk membela iman,
umat Kristiani pertama dengan sukarela mengungkapkan ian mereka yang mendalam
akan Gereja dengan menggambarkannya sebagai tersebar di seluruh dunia. Mereka
menyadari sepenuhnya, bahwa mereka termasuk jemaat yang besar dan tak dapat
dibatasi oleh ruang atau kurun waktu: Dari Abel yang benar hingga yang terakhir di
antara kaum terpilih [87], sampai di segala penjuru dunia [88], hingga akhir
zaman [89].
Begitulah Tuhan menghendaki GerejaNya: universal, suatu pohon besar, yang
cabangcabangnya menaungi burungburung di udara [90], jala yang menyaring segala
macamikan [91], atau yang diangkat oleh Petrus penuh dengan seratus lima puluh tiga
ikan besar [92], kawanan yang digembalakan oleh satu gembala [93]. Gereja semesta
tanpaperbatasankecualibatasbatashatidanbudidanmanusiapendosa.

62. Meskipun begitu Gereja semsta kenyataannya menjelma dalam GerejaGereja


setempat, terdiri dari sebagian konkret umat manusia, menggunakan bahasa tertentu,
mewaris pusaka budaya, pandangan dunia, masa silam, dan terletak pada lapisan
manusiawi yang khas. Sikap terbuka bagi kekayaan Gereja masingmasing sesuai
dengankepekaankhasmanusiamodern.
Marilahsangatberhatihati,janganmenganggapGerejasemestasebagaijumlah,
ataukalau boleh dikatakan begituperserikatan kuranglebih campurbaur GerejaGereja
yang banyak berbeda antara mereka. Menurut maksud Tuhan gereja bersifat universal
karena panggilan dan perutusannya. Tetapi bila berakar dalam kemajemukan bidang
budaya, sosial dan manusiawi, Gereja mengenakan ungkapanungkapan serta
penampilanpenampilanlahiriahyangserbaberbedaditiapbagiandunia.
Maka tiap Gereja, yang dengan sengaja memisahkan diri dari Gereja semesta,
akankehilanganhubungannyadenganRencanaAllah,danmengalamipemiskinandalam
dimensi gerejawinya. Akan tetapi sementara itu, seandainya Gereja melulu toto orbe
diffusa (meliputi seluruh dunia), akan menjadi abstraksi, kalau tidak mendarahdaging
justru melalui GerejaGereja setempat. Hanya bila kedua kutub Gereja itu terus
diperhatikan, kita akan mampu menangkap kekayaan hubungan antara Gereja semesta
danGerejaGerejalokal.

63. GerejaGereja itu, yang mencakup dalam dirinya bukan hanya orangorang,
melainkanjugaaspirasiaspirasi,kekayaansertasifatterbatasnya,pelbagaicaraberdoa,
mengasihi, memandang kehidupan dan dunia, yang membedakan pelbagai kelompok
manusia, bertugas mengolah hakikat amanat Injil dantanpa sedikitpun mengkhianati
kebenaran hakikinyamenerjemahkannya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh
kelompokyangkhususitu,kemudianmewartakannyadalambahasaitu.
Penerjemahan harus dijalankan dengan arif dan serius, sikap hormat dan
kompetensi yang dibutuhkan di bidang ungkapan liturgis[94], dan di gelanggang
katekese, perumusan teologis, tatasusunan gerejawi yang sekunder, serta pelayanan
pelayanan. Dan istilah bahasa di sini hendaklah dimengerti tidak terutama dalam arti
semantis atau harafiah, melainkan terutama dalam arti yang dapat disebut antropologis
danbudaya.
Pastilah soalnya cukup rumit. Pewartaan Injil banyak kehilangan kekuatan dan
dayagunanya kalau tidak mempertimbangkan: secara konkret ditujukan kepada siapa
saja, kalau tidak menggunakan bahasa mereka, tandatanda dan lambanglambang
mereka, kalau tidak menanggapi soalsoal yang mereka tanyakan, dan kalau tidak
mempunyai dampak atas hidup konkret mereka. Tetapi di lain pihak ada risiko
evangelisasi kehilangan kekuatannya bahkan sama sekali menghilang, kalau artinya
dikosongkanataudiubahdengandalihmengalihbahasakannya,dengankatalain,kalau
kenyataan itu dikurbankan dan kesatuannya dihancurkan, padahal itu mutlak perlu bagi
sifat universalnya, melulu karena orang mau menyesuaikan kenyataan universal dengan
situasi lokal. Padahal, hanya gereja yang tetap memelihara kesadaran akan sifat
semestanya, dan menunjukkan bahwa memang bersifat universal, mampu membawakan
amanat yang dapat didengarkan oleh semua orang, tanpa menghiraukan batasbatas
regional.
Bila GerejaGereja setempat mendapat perhatian sewajarnya, mau tak mau
Gereja akan diperkarya. Perhatian itu mutlak perlu dan mendesak. Dan memang sesuai
denganaspirasiaspirasiyangsangatmendalampadabangsabangsasertarukunrukun
hidupmanusiawiuntukkianjelasmenemukanjatidirimereka.
http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 17/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL

64. Akan tetapi supaya Gereja diperkaya, GerejaGereja setempat harus tetap terbuka
sepenuhnyabagiGerejasemesta.Lagipulacukupmenyolok,bahwaumatKristianiyang
paling sederhana, mereka yang paling setia terhadap Injil dan paling terbukan bagi
makna sejati Gereja, mempunyai kepekaan spontan dan sepenuhnya terhadap dimensi
universal itu. Secara naluri mereka sangat merasa membutuhkannya, mereka mudah
mengenali diri dalam dimensi itu. Mereka ikut merasakannya, dan sangat menderita bila,
atasnamateoriteoriyangtidakmerekafahami,merekaterpaksamenerimasuatuGereja
tanpasifatsemestaitu,suatuGerejadaerahmelulutanpacakrawala.
Seperti ternyata dari sejarah, bila suatu Gereja khusus memisahkan diri dari
Gerejasemestadandaripusatnyayanghidupdannampakadakalanyadenganmaksud
maksud baik sekali, berdasarkan argumenargumen teologis, sosiologis, politik atau
pastoral, atau bahkan karena menghendaki kebebasan tertentu untuk bergerak dan
bertindakhanyadengansukarsekalimengelakkan(kalaumemangmenghindarinya)dua
bahayayangsamagawatnya.Bahayapertamaialahisolasionismeyangmakinrancu,dan
kemudian , takkan lama lagi, keruntuhan gereja setempat, yang tiap selnya akan
menceraikan diri dari padanya, tepat seperti Gereja itu meninggalkan intinya yang
sekaligus pusatnya. Bahaya kedua yakni: kehilangan kebebasannya, bila Gereja
terlepaskan dari pusatnya dan dari GerejaGereja lain yang memberi keteguhan dan
kekuatanmenemukan dirinya sendirian sematamata, serta menjadi bulanbulanan bagi
kekuatankekuatanyangsangatmajemuk,serbamemperbudakkandanmenghisap.
Semakin Gereja khusus menyatu dengan Gereja semesta karena ikatan
persekutuan yang mantap, dalam cintakasih dan loyalitas, dengan sikap menerima
terhadapMagisteriumPetrus,dalamkesatuanlexorandi(hukumberdoa)yangsekaligus
lexcredendi (hukum beriman) dalam keinginan akan kesatuan bersama semua Gereja
lainnya yang mewujudkan keseluruhansemakin Gereja itu akan mampu mengalih
bahasakan perbendaharaan iman ke dalam kemajemukan yang sewajarnya mengenai
ungkapanungkapan pengakuan iman, doa dan ibadat , kehidupan serta perilaku
Kristiani,danpengaruhrohaniatasmasyarakattempatnyaberada.Gerejaituakanmakin
sungguh mewartakan Injil juga , maksudnya: mampu menggali pusakawarisan semesta
untuk memampukan umatnya sendiri mendapat manfaat dari padanya, mampu pula
menyalurkan kepada Gereja semesta pengalaman serta kehidupan umatnya sehingga
bergunabagisemuaanggota.

65.JustrudalamartiitulahpadapenutupanSinodeterakhirkamisampaikanamanatyang
jelaspenuhkasihkebapaan,dankamitekankanperananpenggantiPetrusselakuprinsip
yang kelihatan, hidup dan dinamis, mendasari kesatuan antara GerejaGereja, dan
dengan demikian prinsip kesemestaan Gereja yang tunggal[95]. Kami garisbawahi juga
tanggung jawab berat kami, tetapi yang kami tanggung bersama dengan Saudara
Saudara kami semartabat Uskup, untuk tetap menjaga keutuhan isi iman Katolik, yang
olehTuhandipercayakankepadaparaRasul.Sementaraditerjemahkankedalamsegala
ungkapannya, isi itu tidak boleh dirugikan atau dikurangi. Sementara mengenakan
bentukbentuk lahir yang khas bagi tiap bangsa, dan dijabarkan denganjelas melalui
ungkapanteologis,yangmengindahkanlingkunganbudaya,sosialdanbahkankesukuan
yang serba berbeda, isi itu harus tetap merupakan isi iman Katolik, persisi seperti
Magisteriumgerejawitelahmenerimadanmenyalurkannya.

KEMAJEMAKANTUGASTUGAS.

66. Oleh kaerna itulah seluruh Gereja dipanggil untuk mewartakan Injil. Tetapi di dalam
Gereja harus dilaksanakan berbagai tugas evangelisasi. Keragaman pelayanan dalam
kesatuan misi yang sama itu mewujudkan kekayaan dan keindahan pewartaan Injil.
Tugastugasitudengansingkatakankamiulas.
PertamakamitunjukkanpadahalamanhalamanInjilkesungguhanTuhan,ketika
meneyrahkan kepada para Rasul tugas mewartakan sabda. Ia memilih mereka [96],
membina mereka dalam pergaulan erat selama beberapa tahun [97], mengangkat[98]
dan mengutus mereka [99] sebagai saksi dan guru berwenang penuh untuk
menyampaikan amanat keselamatan. Kemudian Duabelas Rasul mengutus para
pengganti mereka, yang dalam jalur penggantian mereka melanjutkan misi mewartakan
kabargembira.

67. Jadi atas kehendak Kristus pengganti Petrus diserahi pelayanan luhur sekali, yakni
mengajarkankebenaranyangdiwahyukan.AcapkaliPerjanjianBarumenampilkanPetrus
penuh dengan Roh Kudus berbicara atas nama semua murid [100]. Justru itulah
alasannya mengapa St. Leo Agung melukiskannya sebagai dia yang selayaknya
menerimaposisiutamadalamkerasulan [101].ItupulasebabnyamengapasuaraGereja
menampilkan paus pad atitik puncakin apice, in specula kerasulan [102]. Konsili
Vatikan II bermaksud menegaskannya lagi, ketika menyatakan, bahwa perintah Kristus
mewartakan kabar gembira kepada tiap makhluk (bdk. Mrk 16:15) pertamatama dan
secaralangsungmenyangkutparaUskupbersamaPetrusdandibawahPetrus [103].

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 18/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL

Kewenangan penuh tertinggi dan universal[104], yang oleh Kristus


diberikankepada wakilNya untuk pembimbingan pastoral GerejaNya, dengan demikian
secara khas dilaksanakan oleh Paus dalam kegiatan pewartaan dan usahanya, supaya
wartagembirakeselamatandisebarluaskan.

68. dalam eprsatuan dengan pengganti Petrus, para Uskup yang menggantikan para
Rasul melalui kuasa tahbisan episkopal mereka menerima kewenangan untuk
mengajarkankebenaranyangdiwahyukandalamGereja.Merekalahguruguruiman.
TergabungkanpadaparaUskupdalampelayananmewartakanInjil,sekaligusjuga
bertanggung jawab atas dasar yang khas, ialah mereka yang karena tahbisan imamat
bertindak dalam pribadi Kristus [105]. Merekalah pembina umat Allah dalam iman dan
pewarta,punsekaliguspelayanEkaristidansakramensakramenlainnya.
Olehkarenaitukitaparagembaladiundanguntukmemperhatikantugasitu,lebih
dari para anggota Gereja mana pun juga. Yang merupakan ciri khas pelayanan kita
sebagai imam menyatukan secara mendalam seribu satu tugas, yang dari hari ke hari
menuntut perhatian dan seumur hidup kita, lagi pula memberi ciri tersendiri kepada
kegiatankegiatan kita ialah tujuan ini yang selalu dalam segala tindakan kita, yakni:
menyiarkanwartagembiratentangAllah [106].
Suatu corak jatidiri kita yang pantang disangsikan atau digoyahkan oleh
keberatan mana pun yakni: selaku gembala, kitakendati kurang memadaiberkat
kerahiman Sang Gembala Tertinggi[107], telah dipilih untuk mewartakan dengan
kewibawaan sabda Allah untuk menghimpun umatNya yagn terceraiberai untuk
memeliharaumatmemakailambanglambangtindakanKristus,yaknisakramensakramen
untuk menempatkan umat pada jalan menuju keselamtan untuk melestarikannya dalam
kesatuan,untukitukitadiberbagaitingkatmenjadiupayayangaktifdanhidupdanuntuk
tiada hentinya menjaga agar persekutuan yang terhimpun sekitar Kristus tetap setia
kepada panggilannya yang terdalam. Kalau semuanya kita jalankan dalam batas
kemampuan insani kita dan berkat rahmat Allah, pewartaan Injilah yang sedang kita
lakukan . Karya itu menyangkut diri kami sendiri sebagai gembala Gereja semesta,
SaudaraSaudara kami para Uskup pemimpin GerejaGereja khusus, para imam dan
diakon dalam persatuan dengan UskupUskup yang mereka bantu, berdasarkan
persekutuanyangbersumberpadasakramenTahbisandancintakasihGereja.

69. Para religius menemukan dalam hidup bakti mereka upaya yang luar biasa untuk
mewartakanInjilsecaraefektif.
Pada inti terdalam hidup mereka terintegrasikan dalam dinamisme kehidupan
Gereja, yang haus akan Nan Mutlak ilahi dan dipanggil untuk kekudusan. Kekudusan
itulah yang menajdi pokok kesaksian mereka. Mereka mengejawantahkan gereja dalam
keinginannyauntukmempertaruhkandiriseutuhnyademituntutanradikalSabdaBahagia.
Karena perihidup mereka menjadi tanda kesediaan sepenuhnya untuk mengabdi Allah,
Gereja dan sesama. Karena kesediaan itu mereka secara khas relevan dalam konteks
kesaksian, yang seperti telah kami katakan penting sekali dalam pewartaan Injil.
Sekaligus, sebagai tantangan terhadap dunia dan Gereja sendiri, kesaksian tanpa kata
kataakankemiskinandaningkardiri,akankemurniandanketulusan,akanpengurbanan
diridalamketaatan,dapatmenjadikesaksianpenuhmakna,yangmampumenyentuhhati
umatbukanKristianijuga,yangberiktikadbaikdanpekaterhadapnilainilaitertentu.
DalamperspektifitujelaslahperananyangdlaampewartaanInjildijalankanoleh
pria maupun wanita relifius, yang membaktikan diri bagi doa, berdiam diri, ulahtapa dan
pengurbanan.Kaumreligiuslain,yangberjumlahbesar,secaralangsungmembaktikandiri
bagipewartaanKristus.Kegiatanmisionermerekajelastergantungdarihirarki,danperlu
dikoordinasi dengan rencana pastoral yang dilaksanakan oleh hirarki. Tetapi siapakah
tidakmelihatsumbangantiadataranyayangtelahdantetapdiberikaniolehparareligius
kepada pewartaan Injil? Berkat pentakdisan mereka mereka secara istimewa bersedia
danbebasuntukmeninggalkansegalnyadanpergisertamewartakanInjilbahkansampai
kepenjurudunua.Merekapenuhsemagnatkerjadankerasulanmerekaseringdiwarnai
sifat asli, ditandai kreativitas yagn mengagumkan. Mereka berjiwa besar: sering mereka
dijumpai di pelosokpelosok misi, dan mereka sanggup menghadapi risiko terbesar bagi
kesehatan dan bahkan hidup mereka sendiri. Gereja sungguh banyak berhutang budi
kepadamereka.

70. Umat awam, yang karena panggilan khas berada di tengah masyarakat, dan
bertanggungjawabatastugastugasduniawiyangsangatberaneka,justrukarenaalasan
ituharusmenjalankanbentukpewartaanInjilyangsangatistimewa.
Tugasmerekayagnutamadanlangsungbukanmendirikandanmengembangkan
jemaatgerejawiitutugaskhasparagembalamelainkanmemanfaatkantiapkemungkinan
Kristiani dan Injili, yang terselubung tetapi sudah ada dan aktif dalam perkaraperkara
dunia. Bidang yang khusus bagi mereka untuk mewartakan Injil ialah dunia politik,
masyarakat dan perekonomian, yang luas dan penuh masalah, tetapi juga dunia
kebudayaan,ilmupengetahuandankesenian,kehidupaninternasional,mediakomunikasi
sosial. Termasuk juga kenyataankenyataa lain yang terbuka bagi evangelisasi, misalnya
cintakasih manusiawi, keluarga pendidikan anakanak dan kaum remaja, kerja

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 19/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
profesional, penderitaan. Semakin banyak umat awam berjiwakan Injil yang
berkecimpung dalam kenyataankenyataan itu, jelasjelas melibatkan diri, cakap untuk
membawa kemajuan, dan sadar bahwa mereka diharapkan mengerahkan sepenuhnya
potensipotensi Kristiani mereka, yagn sering terpendam dan tercekam, semakin
kenyataankenyataan itu akan diabdikan kepada Kerajaan Allah, dan karena itu kepada
penyelamatan dalam Yesus Kristus, tanpa bagaimana pun juga kehilangan atau
mengurbankan makna manusiawinya, melainkan menunjuk kepada dimensi transenden,
yangseringdiabaikan.

71. Tidak dapat diabaikan penekanan pada kegiatan keluarga mewartakan Injil dalam
kerasulan evangelisasi umat awam. Pada berbagai saat dalam sejarah Gereja, begitu
puladalamKonsiliVatikanII,keluargamemangselayaknyamendapatgelarindahGereja
keluarga [108].Ituberarti,bahwaditiapkeluargaKristianiharusterdapatpelbagaiaspek
seluruhGereja.Lagipulakeluarga,sepertiGereja,harusmenjaditempatInjildisalurkan,
danmemancarkanInjil.
Dalam keluarga yang menyadari misi itu, semua anggota mewartakan Injil dan
mengalami penginjilan. Orangtua tidak hanya menyalurkan Injil kepada anakanak
mereka,melainkandarianakanakpunmerekasendiridapatmenerimaInjil,sebagaimana
merekahayatisecaramendalam.
DankeluargasepertiitumenjadipewartaInjilbagibanyakkeluargalainnyadan
bagi lingkungan mereka. Keluargakeluarga berdasarkan pernikahan campur pun wajib
mewartakan Kristus kepada anakanak sebagai konsekuensi penuh Baptis bersama
selainitumerekamempunyaitugasyangsukar,yaknimembangunkesatuan.

72.Situasimengundangkamiuntuksecarakhasmenyebutkankaummuda.Meningkatnya
jumlah mereka, dan bertumbunya kehadiran mereka dalam masyarakat, begitu pula
masalah persoalan yagn menyerbu mereka, harus membangkitkan pada siapa pun
keinginan untuk penuh semangat dan pengertian menyajikan kepada mereka citacita
Injili,supayadikenaldandihayati.Dandilainpihak,kaummudayangdibinadenganbaik
dalam iman dan doa harus makin mnejadi rasulrasul kaum muda. Gereja banyak
mengandalkan sumbangan mereka, dan kami sendiri sudah sering menyatakan
kepercayaankamisepenuhnyaterhadapmereka.

73. Dengan demikian kehadiran aktif umat awam dalam kenyataankenyataan duniawi
ternyatapentingsekali.Akantetapitidakdapatdiabaikanataudilupakandimensilainnya:
umat awam dapat juga merasa diri terpanggil, atau memang dipanggil, untuk bekerja
sama dengan para gembala mereka dalam pelayanan kepada jemaat gerejawi, demi
pertumbuhan serta kehidupannya, dengan menjalankan aneka macam pelayanan
menurut rahmat serta karismakarisma yang Tuhan berkenan mengurniakan kepada
mereka.
Kami tak dapat lain kecuali mengalami kegembiraan batin yang besar,
menyaksikan sekian banyak gembala, religius dan umat awam, yang penuh semangat
menunaikan misi mereka mewartakan Injil, dan mencari caracara yang makin cocok
untuk secara efektif mewartakan Injil. Kami dorong sikap terbuka, yang dewasa ini
ditunjukkanolehGerejakearahitudanpenuhkepedulian.Itulahterutamasikapterbuka
bagi renungan, kemudian bagi pelayananpelayanan gerejawi yang dapat membaharui
danmeneguhkansemangatmewartakanInjildalamGereja.
Sudah pastilah, di samping pelayananpelayanan berdasarkan tahbisan,di situ
orangorangtertentudiangkatmenajdigembaladansecarakhasmembaktikandiriuntuk
melayani jemaat,Gereja mengakui posisi pelayananpelayanan tanpa tahbisan, yang
dapatmemberipelayanankhususkepadaGereja.
SelayangpandangatasawalmulaGerejamenjelaskanbanyakhal,danmemberi
keuntunganpengalamanawaltentangpelayananpelayanan.Pengalamanitumakintinggi
nilainya,karenamemungkinkanGerejamemantapkandiri,berkembangdankianmeluas.
Akan tetapi perhatian terhadap sumbersumber perlu dilengkapi dengan perhatian
terhadapkebutuhankebutuhanumatmanusiamaupunGerejazamansekarang.Menimba
dari sumbersumber yagn selalu kaya inspirasi tanpa mengurbankan nilainilainya yang
mana pun, dan sekaligus tahu bagaimana menyesuaikan diri dengan tuntutantuntutan
serta kebutuhankebutuhan masa kiniitulah tolakukur yang memungkinkan orang
mencari dengan bijaksana dan menemukan pelayananpelayanan yang dibutuhkan oleh
Gereja, dan yang akan disanggupi dengan gembira oleh banyak anggotanya untuk
menjamingairahhidupyanglebihbesardalamjemaatgerejawi.Pelayananpelayananitu
akan memiliki nilai pastoral yang nyata, sejauh diselenggarakan dengan sikap hormat
sepenuhnya terhadap kesatuan, sementara pedomanpedoman para gembala dipatuhi
sebabmerekalahyangbertanggungjawabataskesatuanGerejadanmembangunnya.
Pelayanpelayan itu nampaknya saja baru, tetapi berkaitan erat dengan
pengalaman nyata Gereja dari abad ke abad, misalnya katekis, pemimpin doa dan
nyanyian, orangorang Kristiani yang melayni sabda Allah atau menolong sesama dalam
kebutuhanmereka,pemukajemaatjemaatkecil,atauorangoranglainyangbertanggung
jawab atas gerakangerakan kerasulan. Pelayananpelayanan itu berharga sekali bagi
pembentukan, kehidupan dan pertumbuhan Gereja, dan bagi kemampuannya
mempengaruhi lingkungannya dan menjangkau mereka yang jauh dari padanya. Sudah
http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 20/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
selayaknyapulakaminyatakanpenghargaanistimewakamiterhadapsemuaawam,yang
sungguh membaktikan sebagian waktu dan tenaga mereka, dan ada kalanya seluruh
hidupmereka,untukmelayanimisimisi.
Dibutuhkan persiapan yang sungguh baik bagi semua yang berkarya dalam
evangelisasi. Persiapan itu makin perlu bagi mereka yang membaktikan diri bagi
pelayanan sabda. Dijiwai oleh keyakinan yang terus menerus diperdalam akan
keagungan dan kekayaan sabda Allah, mereka yang diutus menyalurkannya harus
memberi perhatian sebesar mungkin kepada keanggunan, kecermatan dan penyesuaian
bahasamereka.Siapapuntahubahwasekaranginiseniwicarasungguhpentingsekali.
Bagaimana mungkin para pewarta dan katekis mengabaikannya? Dengan sungguh kami
inginkan,agarditiapGerejaUskupbetulbetulmemperhatikanpembinaanyangmemadai
bagi semua pelayan sabda. Persiapan yang sungguh baik itu akan meningkatkan
keyakinan yang mereka butuhkan dan semangat mereka untuk sekarang mewartakan
YesusKristus.

VII

MEWARTAKANDALAMKUASAROHKUDUS

74. Kami tidak hendak mengakhiri perjumpaan dengan SaudaraSaudari dan putera
puteri kami yang terkasih tanpa menyampaikan seruan yang mendesak tentang sikpa
sikapbatin,yangharusmenjiwaimerekayangberkaryadalampewartaanInjil.
DemiRasulPetrusdanPauluskamiinginmendorongsemuasaudarasaudari,
yangberkatkarismakarismaRohKudusmaupunatasperintahGereja,menjadipewarta
Injilyangsejati,supayadenganpantasmenghayatpanggilanitu,melaksanakannyatanpa
terhambat oleh kebimbangan atau rasa takut, dan jangan melalaikan persyaratan, yang
tidak hanya akan memungkinkan pewartaan Injil, melainkan mengaktifkan dan
menyuburkannya juga. Berikut inilahdi antara sekian banyak lainnyasyaratsyarat
mendasar,yangkamianggappentingditekankan.

75. Pewartaan Injil tak pernah akan mungkin tanpa karya Roh Kudus. Roh turun atas
Yesus dari Nazareth pada saat Ia dibaptis, ketika suara BapaInilah PuteraKu yang
terkasih,AkuberkenanpadaNya [109]secaralahirmemaklumkanpemilihanYesusdan
perutusanNya. Yesus dibimbing oleh Roh untuk mengalami di padang gurun
perjuanganyangmenentukandanujianmutakhirsebelummemulaimisiNya [110].Dalam
kuasa Roh [111]lah Ia kembali ke Galilea dan mengawali pewartaanNya di Nazareth
dengan mengenakan pada DiriNya nas nabi Yesaya: Roh Tuhan turun atas DiriKu.
Dan Ia menyatakan: Hari ini terpenuhilah nas Kitab ini [112]. Kepada para murid yang
akandiutusNyaIaberkatasambilmenghembusimereka:TerimalahRohKudus [113].
BarusesudahRohKudusturunpadahariPentekostalahparaRasulbertolakke
segala penjuru bumi, untuk memulai karya agung Gereja mewartakan Injil. Petrus
menjelaskanperistiwaitusebagaipemenuhannubuatYoel:AkuakanmencurahkanRoh
Ku [114].PetruspenuhdenganRohKudus[115],sehinggaiamampuberbicarakepada
umattentangYesusPuteraAllah [116].PauluspundipenuhiolehRohKudus,sebelumia
membaktikan diri kepada pelayanan kerasulannya, seperti Stefanus juga ketika ia dipilih
untuk tugas pelayanan dan kemudian untuk kesaksian berdarah [117]. Roh, yang
mendorongPetrus,PaulusdanDuabelasuntukberbicara,danyangmengilhamkankata
kata yang harus mereka ucapkan, turun juga atas mereka yang mendengarkan
sabda [118].
DalampenghiburanRohKuduslahGerejaberkembang [119].RohKudusialah
jiwa Gereja. Dialah yang menjelaskan kepada umat beriman makna mendalam ajaran
YesusdanmisteriNya.RohKuduslahyangsekarangsepertipadaawalGereja,berkarya
dalam tiap pewarta Injil, yang membiarkdan diri dirasuki dan dituntun olehNya. Roh
Kudusmenaruhkedalammulutnyakatakata,yangtidakdapatditemukannyasendiri,dan
sekaligus Roh Kudus pula yang menyiapkan jiwa pendengar untuk membuka diri dan
menerimawartagembira,sertabagiKerajaanyangsedangdiwartakan.
TeknikteknikpewartaanInjilbaiksaja.Akantetapiteknikyangpalingmajupun
tidak dapat menggantikan karya Roh yang serba halus. Persiapan pewartaan Injil yang
paling sempurna pun tidak ada buahnya tanpa Roh Kudus. Tanpa Roh penalaran yang
paling meyakinkan pun tidak berkuasa atas hati manusia. Tanpa Roh programprogram
yang paling canggih pun, yang mempunyai dasar sosiologis atau psikologis, cepat akan
ternyatatiadanilainyasamasekali.
KitahidupdalamGerejapadasaatRohyangistimewa.Dimanapunorangorang
berusaha mengenalNya makin baik, seprti diwahyukan oleh Kitab Suci. Mereka
berbahagiamenaruhdiridibawahinspirasiNya.MerekaberkumpuldisekitarNya.Mereka
hendakmembiarkandiridituntunolehNya.Nah,kalauRohAllahmempunyaitempatyang
istimewadalamseluruhkehidupanGereja,apalagidalammisiGerejauntukmewartakan
Injilah Ia paling aktif. Bukan kebetulan saja permulaan agung evangelisasi berlangsung
padapagihariPentekosta,berkatinspirasiRoh.

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 21/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
Perlu dikatakan bahwa Roh Kuduslah Pelaku utama evangelisasi: Dialah yang
mendorong tiap orang supaya mewartakan Injil Dia pula yang dilubuk hati orangorang
menyebabkan sabda keselamatan diterima dan dimengerti[120]. Akan tetapi dapat
dikatakan juga, bahwa Dialah tujuan pewartaan Injil. Dialahsatusatunya yang
membangkitkan ciptaan baru, umat manusia baru yang harus berbuahhasil dalam
pewartaanInjil,dengankesatuandalamkemacamragamannya,yangmaudicapaimelalui
evangelisasi dalam jemaat Kristiani. Berkat karya Roh Kudus Injil memasuki hati dunia
sebab Dialah yang membimbing umat menjalankan penegasan terhadap tandatanda
zaman, yang dikehendaki oleh Allah. Pewartaan Injil menyingkapkan dan memanfaatkan
tandatandaitudalamsejarah.
Sinode para Uskup tahun 1974, yang cukup kuat menekankan peranan Roh
Kudus dalam pewartaan Injil, menyatakan keinginannya juga, agar para gembala dan
parateologdankamiinginmenambahkan:umatberimanyangditandaimeteraiRohpada
BaptismempelajarisecaralebihmendalamhakikatdancaraRohKudusberkaryadalam
pewartaan Injil zaman sekarang. Itulah yang kami inginkan juga. Dan kami mendorong
semua pewartaan Injil, siapa pun mereka itu, untuk tiada hentinya berdoa kepada Roh
Kuduspenuhimandansemangat,sertamembiarkandiridituntundengankebijaksanaan
olehDiasebagaiPengilhamyangmenentukanbagirencanarencana,prakarsaprakarsa,
dankegiatanmerekamewartakanInjil.

SIFATSIFATPEWARTAINJIL

76. Marilah kita pandang pribadi para pewarta Injil sendiri. Sekarang sering dikatakan
bahwaabadinihausakankeaslian.Khususnyamengenaikaummudadikatakan:mereka
muakakanapasajayangdibuatbuatataupalsu,danterutamamerekasedangmencari
kebenarandankejujuran.
Tandatanda zaman itu hendaklah menjadikan kita waspada. Diamdiam atau
lantangtetapiselaludengantegaskitaditanya:Benarkahandasungguhmengimaniapa
yangandawartakan?Benarkahandahayatiapayangandaimani?Lebihdarisebelumini
kesaksiankehidupanmerupakansyaratpokok,supayapewartaansungguhefektif.Justru
karena itulah dalam arti tertentu kita bertanggung jawab atas kemajuan Injil yang kita
wartakan.
Bagaimanakah keadaan Gereja sepuluh tahun seusai Konsili?, Begitulah
kamitanyakanpadaawalrenunganini.Benarkahposisinyamantapditengahmasyarakat,
tetapitohcukupbebasdantidaktergantung,sehinggamampumemintaperhatiandunia?
BenarkahGerejamemberikesaksianakansolidaritasdenganrakyat,dansekaligusakan
NanMutlakyangilahi?BenarkahGerejalebihberkobardalamkontemplasidansembah
sujud dan lebih bersemangat dalam kegiatan misioner, amal kasih dan pembebasan?
LebihpenuhkahkomitmenGerejaterhadapusahamemperjuangkanpemulihankesatuan
umat Kristiani seutuhnya, kesatuan yang meningkatkan efektifnya kesaksian bersama,
supaya dunia percaya? [121] Kita semua bertanggung jawab atas tanggapan
tanggapanyangdapatdiberikanterhadappertanyaanpertanyaanitu.
Oleh karena itu anjuran kami ini kami tujukan kepada SaudaraSaudara kami
dalam martabat Uskup, yang oleh Roh Kudus diangkat untuk memimpin Gereja [122].
Kami sampaikan anjuran ini kepada para imam dan diakon, rekanrekan sekerja para
Uskup dalam menghimpun umat Allah dan memberi penjiwaan rohani kepada jemaat
jemaatsetempat.Anjuraninikamiarahkankepadakaumreligius,saksisaksiGerejayang
dipanggiluntukkekudusan,dankarenaitumerekasendiridiundanguntukperihidupyang
memberi kesaksian akan Sabda Bahagia menurut Injil. Kami sampaikan anjuran ini
kepadaumatawam:keluargakeluargaKristiani,anakanakmuda,kaumdewasa,semua
saja yang menjalankan perdagangan atau profesi, para pemimpin, tanpa melupakan
kaummiskin,yangseringjustrukayadalamimandanharapanseluruhumatawamyang
menyadari peranan mereka mewartakan Injil dalam pengabdian kepada Gereja atau di
tengah masyarakat dan dunia. Kepada mereka semua kami serukan: semangat kita
mewartakan Injil harus bersumber pada kekudusan hidup yang sejati, dan seperti
disarankan oleh Konsili Vatikan IIpewartaan, sendiri harus mendorong pewarta untuk
berkembangdalamkekudusan,yangdipupukmelaluidoadanterutamamelaluicintakasih
terhadapEkaristi[123].
Kendatisecaraparadoksaltidakterbilangtandatandapengingkaranterhadap
Allah, dunia toh masih merindukan Dia dengan caracara yang tak terduga, dan
mempunyai pengalaman yang menyakitkan tentang kebutuhan akan Dia. Dunia
membutuhkan pewartapewarta Injil untuk berbicara kepadanya tentang Allah, yang
mereka sendiri harus mengenal dan menyapa dengan akrab, seolaholah mereka dapat
melihat yang tidak nampak[124]. Dunia memerlukan dan mengharapkan dari kita
kehidupan yang ugahari, semangat doa, cintakasih terhadap siapa saja, khasnya
terhadapmerekayangdinadanmiskin,ketaatandankerendahanhati,sikaplepasbebas
dan pengurbanan diri. Tanpa ciri kekudusan itu, perkataan kita akan mengalami
kesukaran menyentuh hati manusia modern. Katakata itu menghadapi risiko percuma
sajadanmandul.

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 22/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
77.Dayakekuatanevangelisasiakanbanyakberkurang,biladenganpelbagaicarapara
pewarta Injil terpecahbelah antara mereka sendiri. Tidakkah itu barangkali salahsatu
penyakit parah dalam pewartaan Injil zaman sekarang? Memang, jika Injil yang kita
wartakan nampak tersobeksobek oleh berbagai perdebatan tentang ajaran, beberapa
polarisasi ideologis, atau kecamankecaman timbalbalik di kalangan umat Kristiani, jika
Injil menjadi kurban pandanganpandangan mereka yang berbedabeda tentang Kristus
dan Gereja, bahkan juga karena beraneka macam pengertian mereka tentang
masyarakat dan lembagalembaga manusiawi, bagaimana mungkin mereka yang kita
sapadenganpewartaankitatidakterganggu,kehilanganarah,bahkanterkenaolehbatu
sandungan?
Wasiat rohani Tuhan menyatakan, bahwa kesatuan antara para pengikutNya
tidak hanya membuktikan bahwa kita milikNya, melainkan juga bahw aIa diutus oleh
Bapa. Kesatuan itulah batuujian kredibilitas (kelayakan dipercaya) umat Kristiani dan
Kristussendiri.SebagaipewartaInjiljanganlahkitamenyajikankepadaumatberimanmilik
Kristus citra umat yang terbagi dan terceraiberai akibat percekcokan yang berdampak
merusakmelainkancitraumatyangdewasaimannyadanmampumenemukantitiktemu
melampaui pelbagai ketegangan yang nyata, berkat usaha kita bersama yang tulus dan
tanpa pamrih untuk menemukan kebenaran. Ya, nasib evangelisasi pasti terikat pada
kesaksian akan kesatuan yang diberikan oleh Gereja. Itu sumber tanggung jawab tetapi
jugapeneguhan.
Di sini kami hendak menekankan tanda kesatuan antara semua orang Kristiani
sebagai jalan dan upaya pewartaan Injil. Perpecahan di kalangan umat Kristiani
merupakan kendala yang gawat, yang merintangi karya Kristus sendiri. Konsili Vatikan II
dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa perpecahan itu merugikan perkara amat
kudus, yakni pewartaan Injil kepada semua orang dan menghalanghalangi banyak
orang untuk iman [125]. Karena alasan itu dalam memaklumkan Tahun Suci kami
memandangperlumengingatkansegenapumatberimandiduniaKatolik,bahwasebelum
semuaorangdapatdihimpundandipulihkankepadarahmatAllahBapakita,persekutuan
harus dibentuk kembali antara mereka, yang karena iman telah mengakui dan merima
Yesus Kristus sebagai Tuhan kerahiman, yang membebaskan umat manusia dan
menyatukannya dalam Roh cintaksih dan kebenaran [126]. Dengan cita rasa kuat
harapan Kristianilah kami memandang usahausaha yang sedang dijalankan di dunia
Kristiani untuk memulihkan kesatuan penuh yang dikehendaki oleh Kristus. St. Paulus
menyatakan kepada kita bahwa harapan tidak mengecewakan kita(125) [127].
Sementara kami sedang berusaha memperoleh kesatuan penuh dari Tuhan, kami ingin
melihatdoaditingkatkan.LagipulakamibergabungdengankeinginanparaBapaSidang
UmumIIISinodeparaUskupakankerjasamayangditandaidengankomitmenyanglebih
penuhdengansaudarasaudariKristen,yangbelumbersatudengankitadalamkesatuan
sempurna, berdasarkan Baptis dan pusakawarisan iman kita bersama. Dengan begitu
kitasudahdapatmemberikesaksianbersamayanglebihagungakanKristusdihadapan
duniadalamkaryapewartaanInjilsendiri.
PerintahKristusmendesakkitauntukmenjalankannya.Kewajibanmewartakaninjil
danmemberikesaksiantentangnyamemintaitu.

78. Injil yang dipercayakan kepada kita sekaligus juga sabda kebenaran. Kebenaran itu
membebaskan [128], satusatunya yagn mendatangkan damai di hati itulah yang dicari
olehorangorangbilakitamenyiarkanwartagembirakepadamereka.Kebenarantentang
Allah, tentang manusia dan tujuan hidupnya yang penuh rahasia, tentang dunia.
Kebenaranyangsulit,yangkitacaridalamsabdaAllahdanyangsekalilagikamiulangi
tidak kita kuasai atau kita miliki, melainkan dipercayakan kepada kita para bentara dan
pelayannya.
Setiap pewarta Injil diharapkan menghormati kebenaran, khususnya karena
kebenaran yang dipelajari dan disampaikannya tidak lain kecuali kebenaranyang
diwahyukan, dan karena itu partisipasi dalam kebenaran perdana, yakni Allah sendiri.
Oleh karena itu pewarta Injil hendaklah seorang pribadi, yang bahkan dengan
menyangkaldiridanmenderitasenantiasamencarikebenaran,yangharusdisalurkannya
kepada sesama. Ia tidak pernah mengkhianati atau menyembunyikan kebenaran karena
ingin menyenangkan hati orangorang, untuk menimbulkan rasa kagum atau
mengejutkan, atau demi originalitas atau karena ingin mempesonakan. Ia tidak menolak
kebenaran. Ia tidak mengaburkan kebenaran yang diwahyukan dengan bersikap terlalu
sombonguntukmencarinya,ataudemikesenangannyasendiri,ataukarenatakut.Iatidak
melalaikan mempelajarinya. Ia melayani kebenaran dengan kebesaran jiwa, tanpa
mengabdikannyakepadadirinya.
Kita gembalagembala umat beriman. Pelayan pastoral kita mendorong kita
melestarikan, membela dan menyalurkan kebenaran tanpa menghitung pengurbanan
yangtercakupdidalamnya.Sekianbanyakgembalayangulungdankudusmeninggalkan
kepada kita teladan cintakasih akan kebenaran itu. Sering sekali itu cintakasih berjiwa
kepahlawanan.Allahkebenaranmengharapkankitamenjadipembelayangwaspadadan
pewartakebenaranyangsungguhmencintainya.
Saudarasaudari yang cendekiaentah teolog, ahli tafsir Kitab Suci atau ahli
sejarahkarya evangelisasi memerlukan usaha penelitian yang tak kenal lelah, lagi pula

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 23/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
kecermatan dan kearifan dalam menyalurkan kebenaran, yang anda temukan melalui
studi,tetapiyangselalulebihagungdarihatimanusia,karenakebenaranAllahsendiri.
Paraorangtuadanguruguru,kewajibanandadansekianbanyakkonflikzaman
sekarang tidak mempermudahnyaialah membantu anakanak kita dan siswasiswi anda
untukmenemukankebenaran,termasukkebenarankeagamaandanrohani.

79. Karya pewartaan Injil mengandaikan pada pewarta cintakasih yang makin
berkembang terhadap mereka yang dilayaninya melalui pewartaan. Pola pewartaan Injil,
yakni Rasul Paulus, menulis kepada umat di Tesalonika katakata berikut, yang menjadi
programbagikitasemua:Dalamkasihsayangyangbesarakankamu,kamibukansaja
rela membagi Injil Allah dengan kamu, tetapi juga hidup kami sendiri dengan kamu,
karenakamutelahkamikasihi [129].Apakahcintakasihitu?Jauhmelebihikasihseorang
guru itu kasih seorang bapak lagi pula cinta seorang ibu [130]. Cintakasih itulah, yang
olehTuhandiharapkandarisetiappewartaInjil,darisetiappembangunGereja.
Suatu tanda cintakasih ialah kepedulian menyampaikan kebenaran dan
mengantarumatkepadakesatuan.Tandanyayanglainialahdedikasiuntukmewartakan
YesusKristus,tanpareserveataumundur.
Marilah kita tambahkan bebarapa tanda lainnya untuk cintakasih itu. Pertama:
sikaphormatterhadapsituasikeagamaandanrohanimerekayangmenerimapewartaan
Injil.Sikaphormatterhadapkecepatandayatangkapmerekatidakseorangpunberhak
memaksa mereka secara berlebihan. Sikap hormat terhadap hatinurani maupun
keyakinankeyakinanmereka,yangtidakbolehdiperlakukandengankasar.
Suatutandacintakasihlainnyayaknikepedulianuntuktidakmelukaihatisesama,
khususnya kalau ia lemah imannya [131], dengan pernyataanpernyataan, yang
barangkali jelas bagi mereka yang sudah diantar untuk mendalaminya, melainkan yang
bagi umat beriman dapat menimbulkan kebingungan atau batusandungan, bagaikan
lukalukadalamjiwa.
Suatu tanda lain lagi bagi cintakasih ialah usaha menyampaikan kepada umat
Kristiani, bukan halhal yang diragukan atau tidak pasti, timbul dari banyaknya
pengetahuan tanpa diolah dengan baik, melainkan halhal yang pasti dan dapat
diandalkan, karena bertumpu pada sabda Allah. Umat beriman membutuhkan halhal
yang pasti itu bagi penghayatan Kristiani mereka. Mereka berhak atasnya, sebagai
puteraputeriAllahyangmenyerahkandirisepenuhnaykedalamtanganNyadankepada
tuntutantuntutancintakasih.

80. Seruan kami di sini diilhami oleh semangat para pengkotbah dan pewarta Injil yang
ulung, yang membaktikan hidup mereka kepada kerasulan. Kami bergembira
menunjukkandiantaraparapewartaitumereka,yangtelahkamiajukanuntukdihormati
olehumatberimanselamaTahunSuciini.Merekadulutahubagaimanamengatasisekian
banyakrintanganterhadapevangelisasi.
Rintanganrintangansemacamitusekarangpunada,dankamiakanmembatasi
diridenganhanyamenyebutkantiadanyasemangat.Itusemakin gawat, karena berasal
dalam. Gejalagejalanya ialah: rasa jenuh, kekecewaan, kompromi, tidak ada minat, dan
terutama tidak ada kegembiraan dan harapan. Kami anjurkan kepada mereka yang
bertugas mewartakan Injil, karena alasan apa pun dan pada tingkat mana pun, untuk
senantiasamemupuksemangatrohani[132].
Semangat itu pertamatama meminta, supaya kita tahu bagaimana
mengesampingkan dalihdalih, yang menghambat pewartaan Injil. Yagn paling gawat di
antara dalihdalih itu pasti ialah, yang menurut orangorang tertentu didukung oleh
ajaranajarantertentuKonsili.
Begitulah terlampau sering terdengar ungkapan, dengan pelbagai cara, bahwa
mengharuskan menerima kebenaran, biar itu kebenaran Injil, atau mengharuskan suatu
jalan, entah itu jalan keselamatan, hanyalah berarti melanggar kebebasan beragama.
Selain itu, begitu ditambahkan, mengapa mewartakan Injil, kalau seluruh dunia
diselamatkan berkat ketulusan hati? Kita toh tahu juga bahwa dunia dan sejarah penuh
dengan benihbenih sabda. Maka tidakkah itu khayalan belaka mengklaim
menyampaikan Injil ke tempat itu sudah terdapat dalam benihbenih yang sudah
ditaburkanolehTuhansendiri?
Siapa pun yang mau bersusahpayah mempelajari dalam dokumendokumen
Konsili soalsoal, yang bagi dalihdalih itu menjadi landasan yang terlampau dangkal,
akanmenemukanpandanganyangberbedasekali.
Sudah pasti merupakan kesesatan, memaksakan sesuatu pada hatinurani
sesama. Akan tetapi menyajikan kepada hatinurani mereka kebenaran Injil dan
keselamatan dalam Yesus Kristus, secara terangbenderang dan dengan sepenuhnya
menghormati pilihanpilihan bebas yang diajukannyatanpa paksaan, atau penekanan
yang tak terhormat dan tak layak [133],sama sekali bukan serangan terhadap
kebebasanberagama,melainkanberartimenghormatisepenuhnyakebebasanitu,sebab
kepadanya diajukan pilihan jalan, yang bahkan oleh kaum tak beriman pun dipandang
luhur dan mengangkat martabat manusia. Apakah itu kejahatan melawan kebebasan
sesama, untuk dengan gembira mewartakan kabar sukacita, yang mulai dikenal berkat
belaskasihanTuhan? [134]Danmengapahanyakepalsuandankesesatan,kemerosotan

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 24/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
akhlak dan pornografi berhak dihidangkan kepada rakyat, dan sayang sekali sering
dipaksakan atas mereka melalui propaganda media massa yang serba merusak, melalui
toleransi perundangundangan, akbiat rasa takut orangorang baik dan kekebalan hati
orangorangjahat?
Penuh hormat menyajikanKristus beserta KerajaanNya merupakan lebih dari
sekedar hak pewartaan Injil itu kewajibannya. Begitu pula merupakan hak sesamanya
menerima dari padanya pewartaan kabar gembira keselamatan. Allah dapat
menyelenggarakan keselamatan itu pada siapa pun dikehendakiNya dengan caracara
yang hanya diketahui olehNya [135]. Meskipun begitu, kalau PuteraNya datang, itu
justru untuk mewahyukan kepada kita, melalui sabda dan hidupNya, jalan yang biasa
menujukeselamatan.DanIatelahmemerintahkankitauntukmenyalurkanperwahyuanitu
kepadasesamaataskewibawaanNyasendiri.Akanberguna,bilatiaporangKristianidan
tiap pewarta Injil berdoa tentang gagasan berikut: manusia dapat beroleh keselamatan
jugamelaluijalanjalanlain,berkatbelaskasihanAllah,jugakendatikitatidakmewartakan
Injil kepada mereka. Akan tetapi dari pihak kita, dapatkah kita beroleh keselamatan
karena kelalaian atau rasa takut atau maluyang oleh St Paulus disebut merasa malu
karena Injil [136]atau kalau akibat gagasangagasan yang salah kita tidak
mewartakannya? Sebab itu akan berarti mengkhianati panggilan Allah, yang
menghendakibenihsuburberbuahmelaluisuaraparapelayanInjil.Danakantergantung
dari kita, apakah benih itu bertunas dan bertumbuh menjadi pohon dan menghasilkan
buahyangsepenuhnya.
Oleh karena itu marilah kita tetap memelihara semangat jiwa kita. Marilah kita
lestarikan kegembiraan yagn menyenangkan dan menghibur hati mewartakan Injil, juga
kendatidenganairmatalahkitaharusmenabur.Hendaklahpewartaanitubagikitaseperti
bagi Yohanes Pembaptis, Petrus, dan Pulus, bagi para Rasul lainnya dan bagi sekian
banyak pewarta Injil yang ulung di sepanjang sejarah Gerejaberarti entusiasme batin,
yang tidak dapat dipadamkan oleh siapa pun atau apa pun. Semoga itu merupakan
kegembiraan besar hidup kita yang ditakdiskan. Dan semoga dunia masa kini, yang
sedang mencari, kadang dengan cemasgelisah, kadang dengan berharap, dimapukan
menerima warta gembira bukan dari pewartapewarta Injil yang kehilangan semangat,
putusasa,tidaksabaratauserbaragu,melainkandariparapelayanInjil,yangberkobar
semangatnya, yang pertama menerima kegembiraan Kristus, dan bersedia
mempertaruhkan hidup mereka, supaya Kerajaan diwartakan dan Gereja dibangun di
tengahdunia.

81.Demikianlah,SaudaraSaudaradanputeraputeriterkasih,seruankamisetulushati.
Seruan itu mengemakan suara SaudaraSaudara kami yang berhimpun pada Sidang
UmumIIISinodeparaUskup.Itulahtugasyanginginkamipercayakankepadaandapada
penutupan Tahun Suci, yang memampukan kita melihat lebih jelas lagi dari sebelum ini
kebutuhankebutuhan dan tuntutantuntutan sekian banyak saudarasaudari, Kristiani
maupunbukanKristiani,yangmendambakandariGerejasabdakeselamatan.
Semoga cahaya Tahun Suci, yang bersinar di GerejaGereja setempat dan di
Roma bagi jutaan hatinurani yang berdamai dengan Allah, tetap bercahaya seperti itu
sesudah yubile melalui program kegiatan pastoran dengan pewartaan Injil sebagai ciri
dasarnya, selama tahuntahun mendatang, yang menandai masa menjelang abad baru,
masajugamenjelangmillenniumketigaKristianitas.

82.Itulahkeinginan,yangpenuhkegembiraankamipercayakankedalamtangandanhati
Santa Perawan Maria yagn tak bernoda, pada hari ini yang secara istimewa dikuduskan
kepadanya,danyangjugamerupakanulangtahunkesepuluhPenutupanKonsiliVatikan
II. Pada pagi ari Pentekosta Santa Maria melindungi dengan doanya permulaan
pewartaanInjil,yangdiilhamiolehRohKudus.SemogaSantaMariajugamenjadibintang
evangelisasiyangtetapdibaharuipewartaanyangolehGereja,selalutaatpatuhkepada
perintah Tuhannya, harus dimajukan dan dilaksanakan, khususnya zaman sekarang ini,
yangserbasukartetapipenuhharapan!
DeminamaKristuskamimemberkatianda,jemaatjemaatanda,keluargakeluarga
anda,semuasajayangandakasihi,dengankatakatayangolehPaulusditujukankepada
jemaat di Filipi:Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu.
Dansetiapkaliakuberdoauntukkamusemua,akuselaluberdoadengansukacita...aku
mengucapsyukurkepadaAllahkukarenapersekutuanmudalamInjil...Sebabkamusemua
ada dalam hatiku, karena kamu semua ikut serta dalam kasih karunia yang diberikan
kepadaku..pada waktu aku membela dan meneguhkan Injil. Sebab Allah ialah Saksiku,
betapaakudengankasihmesraKristusYesusmerindukankamisekalian [137].
Dimaklumkan di Roma, di gereja basilika St. Petrus, pada hari raya Santa
Perawan Maria dikandung Tak Bernoda, tanggal 8 Desember tahun 1975, pada tahun
ketigabelasmasakepausankami.

PAUSPAULUSVI

[1]Bdk.Luk22:32.
[2]2Kor411:28.

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 25/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
[3]Bdk.KonsiliVatikanII,DekritAdGentestentangKegiatanMisionerGereja,art.1:AAS
58(1966)hlm.947.
[4]Bdk.Ef4:242:15Kol3:10Gal3:27Rom13:142Kor5:17.
[5]2Kor5:20.
[6] Bdk. Paus Paulus VI, Amanat pada penutupan sidang umum III Sinode para Uskup
(tgl.26Oktober1974):AAS66(1974)hlm.634635,637.
[7] Paus Paulus VI, Amanat kepada Dewan para Kardinal (tgl.22 Juni 1973): AAS 65
(1973)hlm.383.
[8]2Kor11:28.
[9]1Tim5:17.
[10]2Tim2:15.
[11]Bdk.1Kor2:5.
[12]Bdk.Luk4:43.
[13]Ibidem.
[14]Luk4:18bdk.Yes61:1.
[15]Bdk.Mrk1:1Rom1:13.
[16]Bdk.Mat6:33.
[17]Bdk.Mat5:312.
[18]Bdk.Mat57
[19]Bdk.Mat10,
[20]Bdk.Mat13.
[21]Bdk.Mat18
[22]Bdk.Mat2425.
[23]Bdk.Mat24:36Kis1:71Tes5:12.
[24]Bdk.Mat11:12Luk16:16.
[25]Bdk.Mat4:17.
[26]Mrk1:27.
[27]Luk4:22.
[28]Yoh7:46.
[29]Luk4:43.
[30]Yoh11:52.
[31]Bdk.KonsiliVatikanII,KonstitusidogmatisDeiVerbumtentangwahyuilahi,art.4:
AAS58(1966)hlm.818819.
[32]1Ptr2:9.
[33]Bdk.Kis2:11.
[34]Luk4:43
[35]1Kor9:16.
[36]PernyataanparaBapaSinode,4:LOsservatoreRomano(tgl.27Oktober1974)
hlm.6.
[37]Mat28:19.
[38]Kis2:41,47.
[39]KONSILIVATIKANII,KonstitusidogmatisLumenGentiumtentangGereja,art.8:AAS
57(1965)hlm.11:DekritAdGentestentangKegiatanMisionerGereja,art.5:AAS58
(1966)951952.
[40]Bdk.Kis2:42464:32355:1216.
[41]Bdk.Kis2:111Ptr2:9.
[42]Bdk.DekritAdGentestentangKegiatanMisionerGereja,art.5,1112:AAS58
(1966)hlm.951952,959961.
[43]Bdk.2Kor4:5St.Agustinus,KotbahXLVItentangParaGembala,CCLXLI,hlm.529
530.
[44]Luk10:16bdk.St.Siprianus,DeUnioneEcclesiae(tentangPersatuanGereja),
14.PL4,527St.AgustinusEnarrat.,88Kotbah2:14:PL37,1140St.Yohanes
Krisostomus,HomilidecaptoEutropio(tentangEutropiusyangditawan),6:PG.52,402.
[45]Ef5:25.
[46]Why21:5bdk.2Kor5:17Gal6:15.
[47]Bdk.Rm6:4.
[48]Bdk.Ef4:2324Kol3:910.
[49]Bdk.Rom1:161Kor1:1824.
[50]Bdk.KonsiliVatikanII,KonstitusiPastoral,GaudiumetSpestentangGerejadalam
DuniaModern,art.53:AAS58(1966)hlm.1075.
[51]Bdk.Tertulianus,Apologeticum(pembelaanIman),39:CCL,I,hlm.150153Minucius
Felix,Octavius9dan31,CSLP,Turin1963,hlm.1113,4748.
[52]1Ptr3:15.
[53]Bdk.KonsiliVatikanII,KonstitusidogmatisLumenGentiumtentangGereja,art.1,9,
48:AAS 57 (1965) hlm. 5, 1214, 5354 Konstitusi pastoral Gaudium et Spes tentang
GerejadalamDuniaMoern,art.42,45:AAS58(1966)hlm.10601061,10651066Dekrit
AdGentes tentang Kegiatan Misioner Gereja, art. 1, 5: AAS 58 (1966) hlm. 947, 951
952.
[54]Bdk.Rom1:161Kor1:18.
[55]Bdk.Kis17:2223.
[56]1Yoh3:1bdk.Rom8:1417.

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 26/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
[57]Bdk.Ef2:81:16.Bdk.KongregasiuntukAjaranIman,Declaratioadfidemtuendam
inmysteriaIncarnationisetSS.Trinitatibusequibusdamrecentibuserroribus
(PernyataanuntukmembelaimanakanmisteriPenjelmaandanTritunggalMahakudus
terhadapberbagaikesesatanakhirakhirini)(tgl.21Februari1972):AAS64(1972)hlm.
237241.
[58] Bdk. 1Yoh 3:2 Rom 8:29 Flp 3:2021. Bdk. Konsili Vatikan II, Konstitusi Dogmatis
LumenGentiumtentangGereja,art4851:AAS57(1965)hlm.5358.
[59] Bdk. Kongregasi untuk Ajaran Iman, Declaratio circa Catholicam Doctrinam d
Ecclesiacontranonnulloserroreshodiernostuendam(PernyataansekitarAjaranKatolik
tentangGerejayangharusdipertahankanmelawanberbagaikesesatanzamansekarang
(tgl.24Juni1973):AAS65(1973)hlm.396408.
[60]Bdk. Konsili Vatikan II, Konstitusi Pastoral Gaudium et Spes tentang Gereja dalam
Dunia Modern, art. 4752: AAS 58 (1966) hlm. 10671074 Paus Paulus VI, Ensiklik
HumanaeVitae:AAS60(1968)hlm.481503.
[61]PausPaulusVI,AmanatpembukaanSidangUmumIIISinodeparaUskup(tgl.27
September1974):AAS66(1974)hlm.562.
[62]Ibidem.
[63] Paus Paulus VI, Amanat kepada para Campesinos di Kolumbia (tgl.23 Agustus
1968):AAS60(1968)hlm.623.
[64]PausPaulusVI,AmanatuntukHariPerkembangandiBogota(tgl.23Agustus1968):
AAS60(1968)hlm.627St.Agustinus,Surat229:1,PL33:1020.
[65]PausPaulusVI,AmanatpadaPenutupanSidangUmumIIISinodeparaUskup(tgl.26
Oktober1974):AAS66(1974)hlm.637.
[66] Paus Paulus VI, Amanat pada tgl.15 Oktober 1975, LOsservatore Romano (tgl.17
Oktober1975).
[67]PausPaulusVI,AmanatkepadaparaanggotaPanitiatentangUmatAwam(tgl.2
Oktober1974):AAS66(1974)hlm.568.
[68]Bdk.1Ptr3:1.
[69]Rom17
[70]Bdk.1Kor2:15.
[71]Rom10:17.
[72]Bdk.Mat10:27Luk12:3.
[73]Mrk16:15.
[74]Bdk.St.Yustinus,IApologia(pembelaan),46,14,PG.6,11Apologia,7(8)1410,13
13,34FlorilegiumPatristicum(Bungarampai Patristik) II, cet 2 Bonn 1911, hlm.81, 125,
129,133KlemensdariIskandaria,stromata1,19,91,94,Sourceschretiennes,hlm.117
118 119120 Konsili Vatikan II, Dekrit Ad Gentes tentang Kegiatan Misioner Gereja,
art.11: AAS 58 (1966) hlm. 960 Konstitusi dogmatis Lumen Gentium tentang Gereja
art.17:AAS57(1965)hlm.20.
[75]EusebiusdariKaisarea,PraeparatioEvangelica(persiapanInjil)I,1,PG.21,2628
bdk.KonsiliVatikanII,KonstitusidogmatisLumenGentiumtentangGereja,art.16:AAS
57(1965)hlm.21.
[76]Bdk.Ef3:8.
[77]Bdk.HenrideLubac,LedramedeIhumanismeathee,ParisSpes1945.
[78]Bdk:KonstitusipastoralGaudiumetSpestentangGerejadalamDuniaModern,
art.59:AAS58(1966)hlm.1080.
[79]1Tim2:4.
[80]Bdk.Mat9:3615:32.
[81]Communautesdebase
[82]Agape=(perjamuan)cintakasih.
[83]Rom10:15.
[84]PernyataanDignitatisHumanaetetnangKebebasanBeragama,art.13:AAS58
(1966)hlm.939bdk.KonstitusidogmatisLumenGentiumtentangGerejaart.5:AAS57
(1965)hlm.78.DekritAdGentestentangKegiatanMisionerGereja,art.1:AAS58
(1966)hlm.947.
[85]DekritAdGentestentangKegiatanMisionerGereja,art.35:AAS58(1966)hlm.983.
[86]St.Agustinus,EnarratioinPs(uraiantentangMazmur)44,23CCLXXXVIII,hlm.510
bdk.DekritAdGentestentangKegiatanMisionerGereja,art.1:AAS58(1966)hlm.947.
[87]St.GregoriusAgung,Homil.InEvangelica(HomilitentangInjil),19,1,PL.76,1154.
[88]Kis1:8bdk.Didache(AjaranparaRasul)9,1,Runk,PatresApostolici,1,22.
[89]Mat28:20.
[90]Bdk.Mat13:32.
[91]Bdk.Mat13:47.
[92]Bdk.Yoh21:11/
[93]Bdk.Yoh10:116.
[94]Bdk.KonsiliVatikanII,KonstitusiSacrosanctumConciliumtentangliturgi,art.3738:
AAS 56 (1964)hlm.110 bdk. Juga bukubuku liturgis dan dokumendokumen lain yang
diterbitkan sesudahnya oleh Takhta apostolik untuk melaksanakan pembaharuan liturgi
yangdicitacitakanolehKonsili.
[95]PausPaulusVI,AmnatpenutupanSidangUmumIIISinodeparaUskup(tgl.26
Oktober1974):AAS66(1974)hlm.636.
[96]Bdk.Yoh15:16Mrk3:1319Luk6:1316.

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 27/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
[97]Bdk.Kis1:2122.
[98]Bdk.Mrk3:14.
[99]Bdk.Mrk3:1415Luk9:2.
[100]Kis4:8bdk.2:143:12.
[101]Bdk.St.LeoAgung,Sermo(kotbah)69,3Sermo70,13,Sermo94,3Sermo95,2
Sourceschretiennes200,hlm.50525866258260268.
[102]Bdk.KonsiliEkumenisIdiLyon,KonstitusiAdApostolicaeDignitatisConciliorum
Oecumenicorum Decreta, Bologna: Istituto per le Scienze Religiose, 1973, hlm.278
Konsili Ekumenis di Vienna, Konstitusi Ad Providam Christi, ed.cit, hlm.343 Konsili
Ekumenis V di Lateran, Konstitusi In Apostolici Culminis, ed.cit., hlm. 608 Konstitusi
Pastquam ad Universalis, ed.cit., hlm.609 Konstitusi Supernae Dispositionis, ed. Cit.,
hlm.614KonstitusiDivinaDisponenteClementia,ed.cit.,hlm.638.
[103]DekritAdGentes tentang Kegiatan Misioner Gereja, art. 38: AAS58 (1966) hlm.
985.
[104]Bdk.KonsiliVatikanII,KonstitusidogmatisLumenGentiumtentangGereja,art.22:
AAS57(1965)hlm.26.
[105]Bdk.KonsiliVatikanII,KonstitusiDogmatisLumenGentiumtentangGereja,art.10,
37:AAS57(1965)hlm.14,43:DekritAdGentestentangKegiatanMisionerGereja,art.
39: AAS 58 (1966) hlm. 986 Dekrit Presbyterorum Ordinis tentang Pelayanan dan
Kehidupanparaimam,art.2,12,13:AAS58(1966)hlm.992,1010,1011.
[106]Bdk.1Tes2:9.
[107]Bdk.1Ptr5:4.
[108]KonstitusidogmatisLumenGentiumtentanggereja,art.11:AAS57(1965)Dekrit
ApostolicamActuositatemtentangKerasulanAwam,art.11:AAS58(1966)hlm.848St.
YohanesKrisostomus,InGenesimSerm.(KotbahtentangkitabKejadian),VI,2VII,1PG
54,607608.
[109]Mat3:17.
[110]Mat4:1.
[111]Luk4:14.
[112]Luk4:18,21bdk.Yes61:1.
[113]Yoh20:22.
[114]Kis2:17.
[115]Bdk.Kis4:8.
[116]Bdk.Kis9:17.
[117]Bdk.Kis6:5,10755.
[118]Kis10:44.
[119]Kis9:31.
[120]Bdk.KonsiliVatikanII,DekritAdGentestentangKegiatanMisionerGereja,art.4:
AAS58(1966)hlm.950951.
[121]Yoh17:21.
[122]Bdk.Kis20:28.
[123]Bdk.DekritPresbyterorumOrdinistentangPelayanandanKehidupanParaImam,
art.13:AAS58(1966)hlm.1011.
[124]Bdk.Ibr11:27.
[125]DekritAdGentestentangKegiatanMisionerGerejaart.6:AAS58(1966)hlm.954
955bdk:DekritUnitatisRedintegratiotentangEkumenisme,art.1:AAS57(1965)hlm.
9091.
[126]BullaApostolorumLimina,VII:AAS66(1974)hlm.305.
[127]Rom5:5.
[128]Bdk.Yoh8:32.
[129]1Tes2:8bdk.Flp1:8.
[130]Bdk.1Tes2:7111Kor4:15Gal4:19.
[131]Bdk.1Kor8:913Rom14:15.
[132]Bdk.Rom12:11.
[133]KonsiliVatikanII,PernyataanDignitatisHumanaetentangKebebasanBeragama,
art.4:AAS56(1966)hlm.933.
[134]Bdk.Ibidem,art.914loc.cit.,hlm.935940.
[135]Bdk.KonsiliVatikanII,DekritAdGentestentangKegiatanMisionerGerejaart.7:
AAS58(1966)hlm.955.
[136]Bdk.Rom1:16
[137]Flp1:35,78

PostingLebihBaru Beranda PostingLama

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 28/29
5/1/2017 AJARANSOSIALGEREJAKATOLIK(ASG):EVANGELIINUNTIANDIMEWARTAKANINJIL
TemaTandaAir.DiberdayakanolehBlogger.

http://ajaransosialgerejakatolik.blogspot.co.id/2012/03/evangeliinuntiandimewartakaninjil.html 29/29

Anda mungkin juga menyukai