Fosfor ialah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens (pendaran
yang terjadi walaupun sumber pengeksitasinya telah disingkirkan).
Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka
seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan zink silikat
(Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan. Kegunaan fosfor yang paling umum
ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu pendar, sementara fosfor
dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar dalam
gelap (glow in the dark). Fosfor pada tabung sinar katoda mulai dibakukan pada
sekitar Perang Dunia II dan diberi lambang huruf "P" yang diikuti dengan sebuah
angka.
http://id.wikipedia.org/wiki/Fosfor
Fosfor
Ditulis oleh Yulianto Mohsin pada 21-10-2006
Sejarah
(Yunani, phosphoros, yang memiliki cahaya; nama kuno untuk planet Venus
ketika tampak sebelum matahari terbit). Brand menemukan fosfor di tahun 1669
dengan mempersiapkannya dari air kencing.
Sifat
Fosfor terdapat dalam empat atau lebih bentuk alotropik: putih (atau kuning),
merah, dan hitam (atau ungu). Fosfor biasa merupakan benda putih seperti lilin.
Bentuknya yang murni tidak memiliki warna dan transparan. Fosfor putih
memiliki dua modifikasi: alfa dan beta dengan suhu transisi pada -3,8 derajat
Celcius.
Ia tidak terlarut dalam air, tetapi melarut dalam karbon disulfida. Ia dapat terbakar
dengan mudah di udara dan membentuk pentaoksida.
Sumber
Tidak pernah ditemukan di alam, unsur ini terdistribusikan dalam berbagai
mineral. Batu fosfat, yang memiliki mineral apatit, merupakan tri-kalsium-fosfat
yang tidak murni dan merupakan sumber penting elemen ini. Deposit yang besar
telah ditemukan di Rusia, Maroko, dan negara bagian Florida, Tennessee, Utah,
dan Idaho.
Penanganan
Fosfor sangat beracun. 50 mg bahan ini dosis yang sangat fatal. Jangan terekspos
pada fosfor putih lebih dari 0,1 mg/m3 (berdasarkan 8 jam berat rata-rata, selama
40 jam per minggu). Fosfor putih harus disimpan dalam air, karena sangat reaktif
dengan udara. Alat khusus (forceps) juga perlu digunakan untuk menangani unsur
ini karena dapat membakar kulit.
Ketika terekspos pada sinar matahai atau ketika dipanaskan dalam uapnya sampai
250 derajat Celcius, ia terubah ke dalam berbagai bentuk merah yang tidak
bereaksi di udara secara mudah seperti bentuknya yang putih. Bentuk ini juga
tidak sebahaya bentuk putih. Tetapi tetap perlu kehati-hatian dalam
menanganinya, karena ia dapat berubah bentuk lagi ke yang putih pada suhu-suhu
tertentu serta mengeluarkan asap beracun jika dipanaskan. Bentuk merah cukup
stabil, menguap dengan tekanan udara 1 atm dan 17o C dan diguankan dalam
membuat korek api yang aman, kembang api, pestisida, bomb asap, dll.
Produksi
Fosfor putih dapat dibentuk oleh berbagai metoda. Salah satu proses, tri-kalsium
fosfat dipanaskan dengan karbon dan silika dalam tungku pemanas listrik. Fosfor
elementer terbebaskan sebagai uap dan terkumpul sebagai asam fosfor, bahan
utama untuk pupuk super fosfat.
Kegunaan
Dalam beberapa tahun terakhir, asam fosfor yang mengandung 70% 75% P2O5,
telah menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya. Permintaan
untuk pupuk secara global telah meningkatkan produksi fosfat yang banyak.
Fosfat juga digunakan untuk produksi gelas spesial, seperti yang digunakan pada
lampu sodium. Kalsium fosfat digunakan untuk membuat perabotan China dan
untuk memproduksi mono-kalsium fosfat. Fosfor juga digunakan dalam
memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat
sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga
korosi pipa-pipa. Fosfor juga merupakan bahan pentingbagi sel-sel
protoplasma, jaringan saraf dan tulang.
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/fosfor/
Dari Wikipedia:
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom
15.Fosfor berupa nonlogam, bervalensi banyak, termasukgolongan nitrogen,
banyak ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup
tetapi tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosfor amatlah
reaktif, memancarkan pendar cahaya yang lemah ketika bergabung
dengan oksigen, ditemukan dalam berbagai bentuk, dan merupakan unsur
penting dalam makhluk hidup. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam
pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek
api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.
Bentuk
Fosfor dapat berada dalam empat bentuk atau lebih alotrop: putih (atau
kuning), merah, dan hitam (atau ungu). Yang paling umum adalah fosfor
merah dan putih, keduanya mengelompok dalam empat atom yang berbentuk
tetrahedral. Fosfor putih terbakar ketika bersentuhan dengan udara dan dapat
berubah menjadi fosfor merah ketika terkena panas atau cahaya. Fosfor putih
juga dapat berada dalam keadaan alfa dan beta yang dipisahkan oleh suhu
transisi -3,8C. Fosfor merah relatif lebih stabil dan menyublim pada 170C
pada tekanan uap 1 atm, tetapi terbakar akibat tumbukan atau gesekan.
Alotrop fosfor hitam mempunyai struktur seperti grafit atom-atom tersusun
dalam lapisan-lapisan heksagonal yangmenghantarkan listrik.
http://ngomongdonk.blogspot.com/2009/01/dari-wikipedia-fosfor-adalah-
unsur.html
Marine Science Padjadjaran University
Beranda
dear all,,
oleh Darmadi
Materi yang menyusun tubuh organisme berasal dari bumi. Materi yang berupa
unsur unsur terdapat dalam senyawa kimia yang merupakan materi dasar
makhluk hidup dan tak hidup. Ada 40 unsur yang diperlukan bagi kehidupan,
ddiantaranya yang terpenting adalah karbon (C), nitrogen (N), fosfor (P), belerang
(S), oksigen (O), kalium (Ca), magnesium (Mg), kalium (K), natrium (Na), silicon
(Si), besi Fe), dan aluminium (Al). selain itu sebagian unsure unsur ini tersimpan
dalam bentuk organic dalam tubuh makhluk hidup yang masih hidup atau yang
sudah mati.
Siklus biogeokimia atau siklus organik anorganik adalah siklus unsur atau
senyawa kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke biotik dan kembali lagi
ke komponen abiotik. Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya melalui organisme,
tetapi juga melibatkan reaksi reaksi kimia dalam lingkungan abiotik sehingga
disebut siklus biogeokimia. Siklus-siklus tersebut antara lain: siklus air, siklus
oksigen, siklus karbon, siklus nitrogen, dan siklus fosfor.
Oleh karena itu, pentingnya siklus biogekimia yang salah satunya adalah siklus
fosfor, maka dianggap perlu menyusun makalah dan melakukan presentasi
tentang siklus fosfor yang terjadi di alam. Makalah ini akan membahas secara
umum tentang bagaiman terjadinya siklus fosfor dan perannya bagi kehidupan.
(berasal dari bahasa Yunani, phosphoros, yang memiliki cahaya; nama kuno untuk
planet Venus ketika tampak sebelum matahari terbit). Seorang ilmuwan asal
Jerman, Brand menemukan fosfor di tahun 1669 secara tidak sengaja dalam
percobaan menggali bebatuan.
Fosfor dapat ditemukan di bumi di dalam air, tanah dan sedimen. Tidak seperti
senyawa materi lain siklus fosfor tidak dapat ditemukan di udara yang mempunyai
tekanan tinggi. Hal ini karena fosfor biasanya cair pada suhu dan tekanan normal.
Hal ini terutama melakukan siklus kembali melalui air, tanah dan sedimen..
Dalam suasana siklus fosfor terutama dapat ditemukan sebagai partikel debu yang
sangat kecil. bergerak perlahan-lahan dari endapan di darat dan di sedimen,
organisme hidup, dan jauh lebih lambat daripada kembali ke tanah air dan
sedimen. Siklus fosfor merupakan paling lambat salah satu siklus masalah yang
dijelaskan di sini. Fosfor yang paling sering ditemukan dalam formasi batuan
sedimen dan laut sebagai garam fosfat. Garam fosfat yang dilepaskan dari
pelapukan batuan melalui tanah biasanya larut dalam air dan akan diserap oleh
tanaman. Karena jumlah fosfor dalam tanah pada umumnya kecil, sering kali
faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Itu sebabnya manusia sering
menggunakan fosfat sebagai pupuk pada tanah pertanian. Fosfat juga faktor-faktor
pembatas bagi pertumbuhan tanaman di ekosistem laut, karena mereka tidak
begitu larut dalam air. Hewan menyerap fosfat dengan makan tumbuhan atau
binatang pemakan tumbuhan Siklus fosfor melalui tanaman dan hewan jauh lebih
cepat daripada yang dilakukannya melalui batu dan sedimen. Ketika hewan dan
tanaman yang mati, fosfat akan kembali ke tanah atau lautan lagi selama
pembusukan.
Setelah itu, fosfor akan berakhir di formasi batuan sedimen atau lagi, tetap di sana
selama jutaan tahun. Akhirnya, fosfor yang dilepaskan kembali melalui pelapukan
dan siklus dimulai lagi.
Fosfor adalah zat yang dapat berpendar karena mengalami fosforesens, unsur
kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15. Fosfor berupa nonlogam,
bervalensi banyak, termasuk golongan nitrogen, banyak ditemui dalam batuan
fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah ditemui dalam
bentuk unsur bebasnya. Fosfor amatlah reaktif, memancarkan pendar cahaya yang
lemah ketika bergabung dengan oksigen, ditemukan dalam berbagai bentuk,
Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka
seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan zink silikat
(Zn2SiO4) yang dicampur dengan mangan. Unsur kimia fosforus dapat
mengeluarkan cahaya dalam keadaan tertentu, tetapi fenomena ini bukan
fosforesens, melainkan kemiluminesens. Fosfor merupakan unsur penting dalam
makhluk hidup.
Fosfor dapat berada dalam empat bentuk atau lebih alotrop: putih (atau kuning),
merah, dan hitam (atau ungu). Yang paling umum adalah fosfor merah dan putih,
keduanya mengelompok dalam empat atom yang berbentuk tetrahedral. Fosfor
putih terbakar ketika bersentuhan dengan udara dan dapat berubah menjadi fosfor
merah ketika terkena panas atau cahaya. Fosfor putih juga dapat berada dalam
keadaan alfa dan beta yang dipisahkan oleh suhu transisi -3,8C. Fosfor merah
relatif lebih stabil dan menyublim pada 170C pada tekanan uap 1 atm, tetapi
terbakar akibat tumbukan atau gesekan. Alotrop fosfor hitam mempunyai struktur
seperti grafit atom-atom tersusun dalam lapisan-lapisan heksagonal yang
menghantarkan listrik.
Daur fosfor yaitu daur atau siklus yang melibatkan fosfor, dalam hal input atau
sumber fosfor-proses yang terjadi terhadap fosfor- hingga kembali menghasilkan
fosfor lagi. Daur fosfor dinilai paling sederhana daripada daur lainnya, karena
tidak melalui atmosfer. fosfor di alam didapatkan dari: batuan, bahan organik,
tanah, tanaman, PO4- dalam tanah. kemudian inputnya adalah hasil pelapukan
batuan. dan outputnya: fiksasi mineral dan pelindikan.
fosfor berupa fosfat yang diserap tanaman untuk sintesis senyawa organik. Humus
dan partikel tanah mengikat fosfat, jadi daur fosfat dikatakan daur lokal.
Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada
tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat
organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer
(pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah
atau air laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat
banyak terdapat di batu karang dan fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan
membentuk fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini
kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus
menerus. Fosfor dialam dalam bentuk terikat sebagai Ca-fosfat, Fe- atau Al-fosfat,
fitat atau protein. Bakeri yang berperan dalam siklus fosfor : Bacillus,
Pesudomonas, Aerobacter aerogenes, Xanthomonas, dll. Mikroorganisme
(Bacillus, Pseudomonas, Xanthomonas, Aerobacter aerogenes) dapat
melarutkan P menjadi tersedia bagi tanaman.
Daur fosfor terlihat akibat aliran air pada batu-batuan akan melarutkan bagian
permukaan mineral termasuk fosfor akan terbawa sebagai sedimentasi ke dasar
laut dan akan dikembalikan ke daratan.
2.5.1 Kegunaan
2.5.2 Kerugian
Fosfor merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan. Dalam beberapa
tahun terakhir, asam fosfor yang mengandung 70% 75% P2O5, telah menjadi
bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya. Fosfor juga digunakan dalam
memproduksi baja, perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat
sangat penting sebagai agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga
korosi pipa-pipa. Fosfor juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma,
jaringan saraf dan tulang. Oleh karena itu, kita harus mengetahui tentang betapa
pentingnya fosfor dalam kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ilmupedia.com/siklus biogeokimia
http://www.m.suaramerdeka.com/bomfosfor,pemusnah
yang sadis
http://www.katakita.com
http://www.wikipedia.com/fosfor
http://www.faperta.ugm.ac.id/mikro/irfan_dp/biologi
http://www.wordpress.com
http://dhamadharma.wordpress.com/2010/02/11/siklus-fosfor-di-alam/
kata:900
Peranan fosfor adalah untuk pembentukan tulang dan gigi, penyimpanan dan
pengeluaran energi (perubahan antara ATP dengan ADP). DNA dan RNA terdiri
dari fosfor dalam bentuk fosfat; demikian juga membran sel yang membantu
menjaga permeabilitas sel.
Dalam bahan pangan, fosfor terdapat dalam berbagai bahan organik dan
anorganik. Enzim dalam saluran pencernaan membebaskan fosfor yang anorganik
dari ikatannya dengan bahan organik. Sebagian besar fosfor diserap tubuh dalam
bentuk anorganik, khususnya di bagian atas duodenum yang bersifat kurang
alkalis 70% yang dicerna akan diserap.
Pada umumnya jumlah fosfor yang dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 0,7 g
per orang dewasa per hari, kira-kira sama dengan kalsium.
Sumber fosfor yang utama adalah bahan makanan dengan kadar protein tinggi
seperti daging, unggas, ikan, dan telur. Biji-bijian terutama bagian lembaganya
dan biji-bijian yang utuh (pecah kulit) juga banyak mengandung fosfor. Bahan
pangan yang kaya protein dan kalsium biasanya juga kaya akan fosfor.
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak di dalam tubuh, yaitu 1% dari berat
badan. Kurang lebih 85% fosfor di dalam tubuh terdapat sebagai garam kalsium
fosfat, yaitu bagian dari kristal hidroksiapatit di dalam tulang dan gigi yang tidak
dapat larut. Hidroksipatit memberi kekuatan dan kekakuan pada tulang. Fosfor di
dalam tulang berada dalam perbandingan 1:2 dengan kalsium. Fosfor selebihnya
terdapat di dalam semua sel tubuh, separuhnya di dalam otot dan di dalam cairan
ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA yang
terdapat dalam tiap inti sel dan sitoplasma tiap sel hidup. Sebagai fosfolipid,
fosfor merupakan komponen struktural dinding sel. Sebagai fosfat organik, fosfor
memegang peranan penting dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan
atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
Fungsi Fosfor
Fosfor mempunyai berbagai fungsi dalam tubuh:
1. Klasifikasi tulang dan gigi. Klasifikasi tulang dan gigi diawali dengan
pengendapan fosfor pada matriks tulang. Kekurangan fosfor menyebabkan
peningkatan enzim fosfatase yang diperlukan untuk melepas fosfor dari jaringan
tubuh ke dalam darah agar diperoleh perbandingan kalsium terhadap fosfor yang
sesuai untuk pertumbuhan tulang.
2. Mengatur pengalihan energi. Melaui proses fosforilasi fosfor mengaktifkan
berbagai enzim dan vitamin B dalam pengalihan energi dan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein. Bila satu gugus fosfat ditambahkan pada ADP
(Adenin Difosfat) maka terbentuk ATP (Adenin Trifosfat) yang menyimpan energi
dalam ikatannya. Bila energi diperlukan, ATP diubah kembali menjadi ADP.
Energi yang mengikat fosfat pada ADP dilepas untuk keperluan berbagai reaksi di
dalam tubuh.
3. Absorpsi dan transportasi zat gizi. Dalam bentuk fosfat, fosfor berperan sebagai
alat angkut untuk membawa zat-zat gizi menyeberangi membran sel atau di dalam
aliran darah. Proses ini dinamakan fosforilasi dan terjadi pada absorpsi di dalam
saluran cerna, pelepasan zat gizi dari aliran darah ke dalam cairan interseluler dan
pengalihannya ke dalam sel. Lemak yang tidak larut dalam air, diangkut di dalam
darah dalam bentuk fosfolipida. Fosfolipida adalah ikatan fosfat dengan molekul
lemak, sehingga lemak menjadi lebih larut. Glikogen yang dilepas dari simpanan
hati atau otot berada di dalam darah terikat dengan fosfor.
Bagian dari ikatan tubuh esensial. Vitamin dan enzim tertentu hanya dapat
berfungsi bila terlebih dahulu mengalami fosforilasi, contohnya enzim yang
mengandung vitamin B1 tiamin pirofosfat (TPP). Fosfat merupakan bagian
esensial dari DNA dan RNA, bahan pembawa kode gen/ keturunan yang terdapat
di dalam inti sel dan sitoplasma semua sel hidup. DNA dan RNA dibutuhkan
untuk reproduksi sel.
Pengaturan keseimbangan asam-basa. Fosfat memegang peranan penting sebagai
buffer untuk mencegah perubahan tingkat keasaman cairan tubuh. Ini terjadi
karena kemampuan fosfor mengikat tambahan ion hidrogen.
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/nutrition/2059082-peranan-
fosfor-bagi-tubuh-manusia/#ixzz1ddasAA2Y
http://id.shvoong.com/medicine-and-health/nutrition/2059082-peranan-fosfor-
bagi-tubuh-manusia/
Wednesday, August 31, 2011
DAUR / SIKLUS FOSFOR
Follow @scorvgirl
Fosfat dikeluarkan dari organisme melalui urin dan feses. Di sini para
detrivor (bakteri dan jamur) mengurai bahan-bahan anorganik di dalam
tanah lalu melepaskan fosfor kemudian diambil oleh tumbuhan atau
mengendap. Daur fosfor mulai lagi dari sini.
http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2011/08/daur-siklus-sulfur-
belerang.html
Fosfor
Fosfor diproduksi dengan mereduksi kalsium fosfat, Ca3(PO4)2, dengan batuan
kuarsa dan batu bara. Alotrop fosfor meliputi fosfor putih, fosfor merah, dan
fosfor hitam.
Fosfor putih adalah molekul dengan komposisi P4 (Gambar 4.7). Fosfor putih
memiliki titik leleh rendah (mp 44.1o C) dan larut dalam benzen atau karbon
disulfida. Karena fosfor putih piroforik dan sangat beracun, fosfor putih harus
ditangani dengan hati-hati.
Fosfor merah berstruktur amorf dan strukturnya tidak jelas. Komponen utamanya
diasumsikan berupa rantai yang dibentuk dengan polimerisasi molekul P4 sebagai
hasil pembukaan satu ikatan P-P. Fosfor merah tidak bersifat piroforik dan tidak
beracun, dan digunakan dalam jumlah yang sangat banyak untuk memproduksi
korek, dsb.
Fosfor hitam adalah isotop yang paling stabil dan didapatkan dari fosfor putih
pada tekanan tinggi (sekitar 8 GPa). Fosfor hitam memiliki kilap logam dan
berstruktur lamelar. Walaupun fosfor hitam bersifat semikonduktor pada tekanan
normal, fosfor hitam menunjukkan sifat logam pada tekanan tinggi (10 GPa).
Fosfin tersier, PR3, dan fosfit tersier, P(OR)3, merupakan ligan yang sangat
penting dalam kimia kompleks logam transisi. Khususnya trifenilfosfin, P(C6H5)3,
trietil fosfin, P(C2H5)3, dan turunannya merupakan ligan yang sangat berguna
dalam banyak senyawa kompleks, sebab dimungkinkan untuk mengontrol dengan
tepat sifat elektronik dan sterik dengan memodifikasi substituennya (rujuk bagian
6.3 (c)). Walaupun ligan-ligan ini adalah donor sigma, ligan-ligan ini dapat
menunjukkan karakter penerima pi dengan mengubah substituennya menjadi
penerima elektron Ph (fenil), OR, Cl, F, dsb.
Urutan karakter penerima elektron diperkirakan dari frekuensi uluran C-O dan
pergeseran kimia 13C NMR senyawa logam karbonil fosfin atau fosfit
tersubstitusi adalah sbb (Ar adalah aril dan R adalah alkil).
PF3 > PCl3 > P(OAr)3 > P(OR)3 > PAr3 > PRAr2 > PR2Ar > PR3
Di pihak lain, C. A. Tolman telah mengusulkan sudut pada ujung kerucut yang
mengelilingi substituen ligan fosfor pada jarak kontak van der Waals dapat
digunakan sebagai parameter untuk mengukur keruahan sterik fosfin atau fosfit.
Parameter ini, disebut sudut kerucut, dan telah digunakan secara meluas (Gambar
4.8). Bila sudut kerucut besar, bilangan koordinasi akan menurun karena
halangan sterik, dan konstanta kesetimbangan disosiasi dan laju disosiasi ligan
fosfor menjadi lebih besar (Tabel 4.2). Ungkapan numerik efek sterik sangat
bermanfaat dan banyak studi telah dilakukan untuk mempelajari hal ini.
Kata Pencarian Artikel ini:
senyawa silikon, Nitrogen dan fosfor, sifat kimia nitrogen, sifat nitrogen, sifat
fisis fosfor, karbon dan silikon, minyak silikon, fosfor dan senyawa fosfor,
nitrogen dan fosforus, industri FOSFOR
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-
universitas/kimia-unsur-non-logam/silikon-nitrogen-dan-fosfor/
Struktur Unsur-Unsur Periode 3
Kata Kunci: argon, belerang, fosfor, klor, sifat fisik, silikon, unsur perioda 3
Ditulis oleh Jim Clark pada 28-10-2007
Titik leleh dan titik didih meningkat seiring dengan urutan logam karena kenaikan
jumlah elektron yang mana tiap atom dapat mengkontribusikannya untuk
mendelokaliasasi lautan elektron. Ukuran atomya juga lebih kecil dan memiliki
lebih banyak proton seiring urutan dari natrium ke magnesium dan ke alumunium.
Daya tarik dan juga titik leleh dan titih didihnya meningkat karena:
Lautan elektron lebih dekat ke inti dan karena itu tertarik lebih kuat.
Tidak terdapat elektron bebas pada struktur, dan meskipun silikon dapat
menghantarkan arus listrik, hal itu tidak sama dengan logam. Silikon adalah
sebuah semikonduktor.
Fosfor, belerang, klor dan argon adalah substansi melekuler sederhana dengan
hanya memiliki dayatarik van der Waals diantara molekul-molekulnya. Titik leleh
dan titik didihnya akan lebih kecil dibandingkan dengan anggota pertama perioda
yang memiliki struktur raksasa. Keberadaan molekul yang menyendiri mencegah
elektron untuk mengalir, dan tidak satupun dari keempat unsur tersebut yang
dapat menghantarkan listrik.
Ukuran titik leleh dan titik didih ditentukan oleh ukuran molekul:
Fosfor
Terdapat bentuk umum fosfor. Data pada diagram di atas berlaku untuk fosfor
putih yang mengandung molekul P4. Untuk melelehkan fosfor kamu tidak perlu
memutuskan satu ikatan kovalen pun hanya terdapat gaya van der Waals yang
lebih lemah.
Belerang
Belerang berada pada bentuk atom cincin S8. Molekulnya lebih besar
dibandingkan molekul fosfor, dan karena itu dayatarik van der Waals akan lebih
kuat, dan hal ini mengawali pada titik leleh dan titik didih yang lebih tinggi.
Klor
Klor, Cl2, merupakan molekul yang lebih kecil dengan dayatarik van der Waals
yang lemah, dan karena itu klor akan memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih
rendah dibandingkan dengan belerang atau fosfor.
Argon
Molekul argon hanya terdiri dari atom argon tunggal, Ar. Kemungkinan dayatarik
van der Waals sangat terbatas dan karena itu titik leleh dan titik didih argon lebih
rendah lagi.
http://www.chem-is-
try.org/materi_kimia/struktur_atom_dan_ikatan/jenis_struktur_atom/stru
ktur_unsur_unsur_periode_3/
Halaman ini menjelaskan hubungan antara sifat fisik dari oksida unsur-unsur
periode 3 (natrium hingga klor) dan strukturnya. Argon diabaikan karena argon
tidak membentuk oksida.
Ikhtisar kecenderungan
Oksida
Struktur
Struktur raksasa (oksida logam dan silikon dioksida) memiliki titik leleh dan titik
didih yang tinggi karena dibutuhkan energi yang besar untuk memutuskan ikatan
yang kuat (ionik atau kovalen) yang bekerja pada tiga dimensi.
Gaya tarik menarik antar molekul-molekul ini berupa dispersi / penyebaran gaya
van der Waals dan interaksi dipol-dipol. Ukuran yang bermacam-macam ini
tergantung pada ukuran, bentuk dan polaritas dari masing-masing molekul, tapi
akan selalu lebih lemah dari pada yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan
ionik atau kovalen pada struktur raksasa.
Oksida-oksida ini cenderung menjadi gas, cairan atau padatan dengan titik leleh
rendah.
Tidak ada diantara oksida-oksida ini yang memiliki elektron bebas atau yang
dapat bergerak. Ini berarti bahwa tidak ada satupun dari oksida-oksida ini yang
dapat menghantarkan arus listrik dalam keadaan padatnya.
Oksida-oksida logam
Struktur
Terdapat gaya tarik menarik yang kuat antara ion-ion pada masing-masing oksida
dan gaya tarik menarik ini membutuhkan energi yang besar untuk diputuskan.
Oleh karena itulah oksida-oksida ini memiliki titik leleh dan titik didih yang
tinggi.
Tidak ada satupun dari oksida-oksida logam periode 3 dapat menghantarkan arus
listrik pada keadaan padatnya, tapi elektrolisis mungkin dilakukan jika dicairkan.
Cairannya dapat menghantarkan arus listrik karena adanya pergerakan dan
perubahan muatan ion-ion yang ada.
Magnesium dan alumunium oksida memiliki titik leleh yang sangat tinggi
sehingga sulit untuk dielektrolisis dalam laboratorium sederhana.
Struktur
Elektronegatifitas / keelektronegatifan dari unsur-unsur meningkat sepanjang
periode dari kiri ke kanan, dan pada silikon, beda elektronegatifitas antara silikon
dan oksigen tidak cukup besar untuk membentuk ikatan ionik. Silikon dioksida
memiliki struktur kovalen raksasa..
Terdapat tiga bentuk silikon dioksida yang berbeda. Yang paling mudah diingat
dan digambarkan adalah struktur yang mirip intan.
Kristal silikon memiliki struktur yang sama dengan intan. Untuk mengubahnya
menjadi silikon dioksida, perlu dilakukan perubahan struktur silikon dengan
menyisipkan beberapa atom oksigen.
Karena kita membicarakan tentang perbedaan bentuk ikatan, tidak berarti bila
membandingkan nilai ini dengan oksida logam yang lain. Lebih baik menyatakan
bahwa karena oksida logam dan silikon dioksida memiliki struktur raksasa, maka
titik leleh dan titik didihnya tinggi.
Oksida molekuler
Fosfor, sulfur dan klor semuanya membentuk oksida yang terdiri dari molekul-
molekulnya. Beberapa dari molekul-molekul ini sederhana dan lainnya
merupakan polimer. Kita hanya akan membahas molekul sederhana.
Titik leleh dan titik didih dari oksida-oksida ini akan lebih rendah dari oksida
logam dan silikon dioksida. Gaya intermolekuler mengikat satu molekul dengan
molekul yang lain melalui dispersi gaya van der Waals atau interaksi dipol-dipol.
Kekuatannya bermacam-macam tergantung pada ukuran molekulnya.
Tak satupun dari oksida-oksida ini yang menghantarkan arus listrik baik sebagai
padatan maupun cairannya. Tak satupun yang mengandung ion-ion atau elektron-
elektron bebas.
Oksida-oksida fosfor
Fosfor memiliki dua oksida yang umum, fosfor (III) oksida, P4O6, dan fosfor (V)
oksida, P4O10.
Fosfor (III) oksida adalah padatan putih, meleleh pada 24 C dan mendidih pada
173 C.
Struktur dari molekul ini paling baik disusun dari molekul-molekul P4 yang
tetrahedral.
Fosfor (V) oksida juga berupa padatan putih yang dapat menyublim (berubah dari
padat ke gas) pada suhu 300C. Dalam kasus ini, fosfor menggunakan semua
elektron terluar untuk berikatan.
Padatan fosfor (V) oksida berada dalam beberapa bentuk berbeda, beberapa
diantaranya berbentuk polimer. Kita akan membahas bentuk molekuler sederhana
dan ini juga berada dalam keadaan gas.
Ini mudah digambarkan dengan menggambar P4O6 terlebih dahulu. Empat atom
oksigen yang lain diikatkan pada empat atom fosfor melalui ikatan rangkap.
Oksida-oksida sulfur
Sulfur membentuk dua oksida yang umum, sulfur dioksida (sulfur (IV) oksida),
SO2, dan sulfur trioksida (sulfur (VI) oksida), SO3.
Sulfur dioksida
Sulfur dioksida adalah gas yang tak berwarna pada suhu ruangan yang mudah
dikenal dengan bau yang khas / mencekik. Ini terdiri dari molekul sederhana SO2 .
Sulfur menggunakan empat elektron terluarnya untuk membentuk ikatan rangkap
dengan oksigen, menyisakan dua elektron yang berpasangan pada sulfur. Bentuk
bengkok dari SO2 adalah akibat dari adanya pasangan elektron bebas ini.
Sulfur trioksida
Sulfur trioksida murni merupakan padatan putih dengan titik leleh dan titik didih
yang rendah. Sulfur trioksida bereaksi cepat dengan uap air di udara membentuk
asam sulfat. Ini berarti bahwa jika kita membuatnya di laboratorium, maka akan
tampak sebagai padatan dengan asap di udara (membentuk kabut asam sulfat).
Sulfur trioksida dalam keadaan gas, terdiri dari molekul sederhana SO3 di mana
semua elektron terluar dari sulfur terlibat dalam pembentukkan ikatan.
Klor membentuk beberapa oksida. Disini kita hanya membahas dua diantaranya
yaitu klor (I) oksida, Cl2O dan klor (VII) oksida, Cl2O7.
Klor (I) oksida adalah gas berwarna merah kekuningan pada suhu ruangan. Ini
terdiri dari molekul ionik sederhana.
Tidak ada yang mengejutkan tentang molekul ini dan sifat fisiknya hanya
memperkirakan dari ukuran molekulnya.
Klor (VII) oksida adalah cairan seperti minyak yang tak berwarna pada suhu
ruangan.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/unsur-
unsur_periode_3/sifat_sifat_oksida_oksida_unsur_periode_3/
Natrium
Natrium mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin menghasilkan
hidrogen dan larutan NaOH yang tak berwarna.
Magnesium
Magnesium mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin, tetapi
terbakar dalam uap air. Lempeng magnesium yang sangat bersih dimasukkan ke
dalam air dingin akhirnya akan tertutup oleh gelembung gas hidrogen yang akan
mengapungkan lempeng magnesium ke permukaan. Magnesium hidroksida akan
terbentuk sebagai lapisan pada lempengan magnesium dan ini cenderung akan
menghentikan reaksi.
Magnesium terbakar dalam uap air dengan nyala putih yang khas membentuk
magnesium oksida dan hidrogen.
Aluminium
Silicon
Terdapat beberapa perbedaan dalam beberapa buku atau web mengenai bagaimana
reaksi silikon dengan air atau uap air. Sebenarnya hal ini tergantung pada silikon
yang digunakan.
Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti logam
hampir tidak reaktif.
Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk silikon ini bereaksi dengan uap air
pada suhu tinggi menghasilkan silikon dioksida dan hidrogen.
Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi bentuk silikon yang lebih reaktif
yang akan bereaksi dengan air dingin menghasilkan produk yang sama.
Klor
Klor dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan berwarna
bijau. Terjadi reaksi reversibel (dapat balik) menghasilkan asam klorida dan asam
hipoklorit.
Aluminium
Silikon
Silikon akan terbakar dalam oksigen jika dipanaskan cukup kuat. Dihasilkan
silikon dioksida.
Fosfor
Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala putih
dan menghasilkan asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V) oksida.
Sulfur terbakar di udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala
biru pucat. Ini menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna.
Natrium
Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan
terbentuk.
Magnesium
Aluminium
Silikon
Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung, akan
bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah cairan yang
tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
Fosfor
Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor
(III) klorida dan fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida).
Sulfur
Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi
menghasilkan cairan berwarna jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida,
S2Cl2.
Tidak bermanfaat bila kita membicarakan klor bereaksi dengan klor lagi dan
argon tidak bereaksi dengan klor.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/unsur-
unsur_periode_3/reaksi_reaksi_kimia_unsur_unsur_periode_3/
Sifat-sifat Atomik
Struktur/konfigurasi elektronik
Pada periode 3 dalam tabel periodik, orbital 3s dan 3p terisi oleh elektron. Hanya
sekedar mengingatkan, berikut versi singkat konfigurasi elektron untuk delapan
unsur periode 3 adalah:
Na [Ne] 3s1
Mg [Ne] 3s2
Al [Ne] 3s2 3px1
Si [Ne] 3s2 3px1 3py1
P [Ne] 3s2 3px1 3py1 3pz1
S [Ne] 3s2 3px2 3py1 3pz1
Cl [Ne] 3s2 3px2 3py2 3pz1
Ar [Ne] 3s2 3px2 3py2 3pz2
Dalam tiap kasus, [Ne] menunjukkan struktur elektronik yang lengkap dari atom
neon.
Energi ionisasi pertama adalah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan satu
elektron yang terikat paling lemah dari satu mol atom dalam keadaan gas menjadi
satu mol ion dalam keadaan gas dengan muatan +1.
Penjelasan pola
Kecenderungan meningkat
Dalam semua unsur-unsur periode 3, elektron terluar berada pada kulit orbital ke-
3. Semuanya memiliki jarak yang sama dari inti / nukleus dan diperisai oleh
elektron yang sama yaitu elektron pada kulit pertama dan kedua.
Perbedaan yang paling utama adalah meningkatnya jumlah proton dalam inti
mulai dari natrium hingga argon. Hal inilah yang menyebabkan tarikan inti
terhadap elektron terluarnya makin besar sehingga meningkatkan energi ionisasi.
Anda dapat memperkirakan bahwa ukuran alumunium lebih besar dari pada
magnesium karena jumlah proton yang lebih banyak. Mengimbangi fakta bahwa
elektron terluar dari alumunium berada pada orbital 3p bukannya 3s.
Elektron pada orbital 3p sedikit lebih jauh dari inti dari pada elektron pada orbital
3s, dan sebagian mendapatkan pemerisaian dari elektron 3s sebagai elektron yang
lebih dalam. Kedua faktor inilah yang mengimbangi jumlah proton yang lebih
banyak.
Pada fosfor ke sulfur, sesuatu yang lebih harus mengimbangi pengaruh proton
yang lebih banyak.
Pemerisaian yang sama pada fosfor dan sulfur (dari elektron yang lebih dalam,
pada beberapa tingkat dari elektron 3s), dan elektron yang akan dilepaskan berasal
dari orbital yang sama.
Perbedaannya adalah bahwa pada sulfur, elektron yang akan dilepaskan berasal
dari salah satu elektron yang berpasangan pada orbital 3px2. Tolakan antara 2
elektron yang berada dalam orbital yang sama menunjukkan bahwa elektron lebih
mudah dikeluarkan dari pada elektron yang tidak berpasangan.
Jari-jari atom
Kecenderungan
Gambaran yang digunakan untuk membuat diagram ini adalah berdasarkan pada:
Jari-jari van der Waals untuk Ar, karena Ar tidak dapat membentuk ikatan
yang kuat.
Wajar jika kita membandingkan jari-jari metalik dengan jari-jari kovalen karena
keduanya menunjukkan ikatan yang sangat rapat. Akan tetapi tidak wajar bila kita
membandingkan jari-jari metalik dan jari-jari kovalen dengan jari-jari van der
Waals.
Jari-jari metalik dan kovalen menunjukkan jarak dari inti ke pasangan elektron
ikatan. Jika tidak yakin dengan hal itu, kembali dan ikuti link sebelumnya.
Dari natrium hingga klor, elektron ikatan semuanya berada di kulit ke-3, akan
diperisai oleh elektron pada kulit pertama dan kedua. Peningkatan jumlah proton
dalam inti sepanjang perioda akan meningkatkan tarikan elektron ikatan menjadi
lebih dekat ke inti. Jumlah pemerisaian sama untuk semua unsur
Elektronegativitas / keelektronegatifan
Skala Pauling adalah yang paling umum digunakan. Fluor (unsur yang paling
elektronegatif) diberi skala 4.0 dan nilai ini makin menurun hingga cesium dan
francium dengan keelektronegatifan terendah yaitu 0.7.
Kecenderungan
Penjelasan kecenderungan
Semuanya berbeda dalam hal jumlah proton yang terus meningkat dan tarikan
pasangan elektron ikatan makin mendekati inti.
Sifat-sifat Fisik
Bagian ini akan membahas daya hantar listrik serta titik leleh dan titik didih
unsur-unsur periode 3. Untuk memahami hal ini, hal yang harus Anda pahami
adalah struktur dari masing-masing unsur.
Struktur-struktur unsur
Dalam natrium hanya ada satu elektron yang terlibat dalam ikatan metalik- satu
elektron 3s. Dalam magnesium, kedua elektron terluarnya terlibat, sedangkan
pada alumunium ketiga elektron terluarnya terlibat.
Sodium, magnesium and aluminium all have metallic structures.
Silikon memiliki struktur kovalen raksasa seperti intan. Bagian terkecil dari
struktur dapat dilihat seperti di bawah ini:
Strukturnya terikat dengan ikatan kovalen yang kuat dalam tiga dimensi.
Dalam keadaan cair atau padat, molekul-molekulnya terikat satu sama lain dengan
gaya van der Waals.
Tiga logam pertama, sudah pasti merupakan penghantar listrik karena adanya
delokalisasi elektron (laut elektron) yang bebas bergerak / berpindah
sepanjang padatan atau cairan logam.
Grafik di bawah menunjukkan bagaimana titik leleh dan titik didih unsur-unsur
periode 3 berubah sepanjang periode. Gambar diplot dalam Kelvin bukannya C
untuk menghindari nilai yang negatif.
Lebih baik bila kita menghubungkan perubahan ini dengan terminologi macam-
macam struktur yang telah dibahas.
Struktur metalik
Titik didih dan titik leleh meningkat sepanjang tiga logam pertama karena
meningkatnya kekuatan ikatan metalik.
Silikon
Silikon memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih tinggi karena memiliki
struktur kovalen raksasa. Kita harus memutuskan ikatan kovalen yang kuat itu
sebelum akhirnya meleleh atau mendidih.
Karena yang kita bicarakan adalah tentang jenis ikatan yang berbeda, lebih baik
jangan membendingkan langsung titik leleh dan titik didih silikon dengan titik
leleh dan titik didih alumunium.
Fosfor, sulfur, klor dan argon adalah senyawa molekuler sederhana yang hanya
dipengaruhi gaya van der Waals di antara molekul-molekulnya. Titik leleh dan
titik didihnya akan makin rendah dari pada empat unsur pertama dalam periode 3
yang memiliki struktur raksasa.
Ukuran titik leleh dan titik didih dipengaruhi oleh ukuran molekul.
Fosfor
Fosfor mengandung molekul P4. Untuk molekul fosfor, anda tidak dapat
memecahkan ikatan kovalennya, hanya gaya van der Waals antar molekulnya
yang lemah.
Sulfur
Sulfur terdiri dari atom S8 yang berbentuk cincin. Molekulnya lebih besar dari
pada molekul fosfor dan gaya van der Waals yang lebih kuat, hal ini penting untuk
menjelaskan titik leleh dan titik didih yang lebih tinggi.
Klor
Klor, Cl2, adalah molekul yang lebih kecil dengan gaya van der Waals yang lebih
lemah dan klor memiliki titik leleh dan titik didih yang lebih rendah dari pada
sulfur dan fosfor.
Argon
Molekul argon hanya terdiri dari satu atom argon, Ar. Jangkauan gaya van der
Waals antar atom-atomnya sangat terbatas begitu pula titik leleh dan titik didih
argon lebih rendah lagi.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/unsur-
unsur_periode_3/sifat_sifat_atomik_dan_sifat_sifat_fisik_unsur_unsur_pe
riode_3/