Tugas Terstruktur Keperawatan Komunitas
Tugas Terstruktur Keperawatan Komunitas
OLEH
KELOMPOK V
G1D008066
Hanung Dwaya Driatmoko G1D008075
Ahwal Yanuar G1D008084
Liya Alifah G1D008092
Handayani G1D008101
Tisna Putriyani M G1D008109
Siska Amanah N G1D008117
Dria Sunu Priambudi G1D009042
Risa Yuliana U G1D009057
Yuniko Febby H. F G1D009068
Praptik S. A
2011
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan Umum :
Meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui peningkatan derajat kesehatan
Tujuan Khusus :
a. Menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat
b. Meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah
yang sehat
c. Memelihara kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan
masyarakat sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
DI SD NEGERI 3 GRENDENG
A. Pengkajian
1. CORE
SD N 3 GRENDENG PURWOKERTO UTARA bertempat di Jl. Kenanga No.
27, Karangwangkal, Purwokerto Utara. Berdiri pada tahun 1994. Jumlah Guru ada 9
Guru dengan rincian Perempuan 8 orang dan laki-laki 1 orang, dengan pendidikan 8
orang S1 dan 1 orang D2 serta 1 Penjaga Sekolah, sedangakan jumlah total siswa ada
158 siswa, dengan rincian:
Kelas I: laki-laki: 18 , Perempuan: 12
Kelas II: laki-laki: 13, Perempuan: 12
Kelas III: Laki-laki: 15, Perempuan: 14
Kelas IV: Laki-laki: 15, Perempuan: 9
Kelas V: Laki-laki: 6, Perempuan: 17
Kelas VI: Laki-laki: 14, Perempuan: 13
Usia rata-rata Siswa awal masuk 7 tahun, tetapi usia kurang dari 7 tahun dan
mendekati 7 tahun tetap diterima.
2. Lingkungan Fisik
a. Kualitas Udara, air dan kebisingan
Tiap-tiap ruangan kelas pencahayaannya terang, sinar matahari cukup, namun di
belakang sekolah terdapat kandang sapi sehingga udara sedikit tercemar oleh bau
kotoran sapi. Sumber air berasal dari sumur, terdapat PAM juga. Lokasi jauh dari
Jalan Raya sehingga tidak terasa Bising. Terdapat jadwal rutin kebersihan setiap
hari Sabtu ketika pulang sekolah.
b. Jarak dengan industry, jenis industry yang dekat dengan sekolah
Tidak terdapat industry di sekitar sekolah tetapi terdapat penampungan barang
bekas.
c. Struktur bangunan sekolah, keamanan dan kenyamanan.
Keamanan sekolah ini di nilai cukup aman walaupun Cuma tersedia satu penjaga
sekolah yang merangkap menjadi tukang kebun.
d. Fasilitas sekolah
Disekolah ini terdapat fasiitas seperti, perpustakaan, UKS, tempat pembelajaran
Komputer, mesin jahit, toilet 3 buah, papan tulis dan kapur tulis serta penghapus,
dan koperasi sekolah.
Denah sekolah
3. Pendidikan
a. Kurikulum hidden tentang health promotion
Tidak terdapat kurikulum khusus tentang health promotion, hanya terdapat
pelajaran Olahraga.
b. Kurikulum mandiri tentang health promotion
Diadakan gerakan cuci tangan bersama dan gosok gigi bersama serta senam
bersama tiap hari jumat.
c. Ekskul tentang kesehatan dokter kecil, PMR, P3M
Terdapat pelatihan dokter kecil dan tinjauan dari puskesmas untuk imunisasi.
d. Alokasi belajar tentang kesehatan, terstruktur, rutin
Terstruktur dan rutin
4. Keamanan dan Transpotasi
a. Petugas keamanan
Terdapat satu penjaga sekolah yang merangkap menjadi tukang kebun.
b. Sarana transportasi siswa
Semua siswa seringnya Jalan kaki karena lokasi rumah mereka dekat dengan
sekolah.
c. Keamanan sarana transportasi siswa
Karena siswa seringnya jalan kaki dan tidak dekat dengan jalan raya sehingga
untuk keamanan sarana transportasi dinilai aman.
d. Keamanan dijalan menuju sekolah
e. Karena siswa seringnya jalan kaki dan tidak dekat dengan jalan raya sehingga
untuk keamanan sarana transportasi dinilai aman.
f. Jembatan penyebrangan dekat dengan sekolah
Tidak ada
g. Petugas dijalan raya
Lokasi sekolah tidak dekat dengan jalan raya sehingga tidak ada petugas dijalan
raya.
h. Keamanan fasilitas sekolah
Aman.
i. Keamanan makanan/minuman siswa
Terdapat Kantin sekolah yang menyediakan makanan dann minuman yang aman
untuk dikonsumsi karena yang menyediakan makanan keluarga dari Guru sekolah
itu sendiri yang tinggal dirumah dinas. Untuk pedagang dari luarpun selalu di
pantau langsung oleh pihak sekolah.
5. Politik dan Pemerintahan
a. Aturann PEMDA tentang Siswa
Ditentukan peraturan dari pemerintah dalam satu kelas maksimal 28 siswa namun
karena banyaknya siswa yang mendaftar sehingga dalam satu kelas terkadang
melebihi kuota yang seharusnya.Hal ini tidak sebanding dengan jumlah guru yang
kurang.
8. Ekonomi
a. Tingkat Kesejahteraan Siswa
Kondisi ekonomi siswa di sekolah ini tergolong ekonomi lemah, kebanyakan
orang tua dari siswa berprofesi sebagai tukang rongsok. Beberapa sarana yang
dibutuhkan para siswa seperti seragam, buku, dan lainnya dibantu dari dana BOS
atau dari pihak sekolah.
b. Dampak Kesejahteraan dengan Status Kesehatan Siswa
Walauppun dengan status ekonomi yang rendah, namun itu tidak mempengaruhi
kondisi kesehatan para siswa.
9. Rekreasi
a. Sarana Rekreasi Siswa
Selalu diadakan kegiatan rekreasi 2 tahun sekali khusus untuk kelas 4, 5 dan 6
dengan tujuan wisata ke beberapa tempat bersejarah, seperti Candi Borobudur,
Candi Prambanan, dll. Bagi siswa kelas 1, 2 dan 3 dilakukan rekreasi ke tempat
wisata air terdekat yang
b. Jadwal Rekreasi
Dilakukan secara rutin 2 tahun sekali.
c. Dampak Rekreasi terhadap Siswa
Dampaknya sangat bermanfaat bagi siswa, seperti kunjungan ke tempat wisata
sejarah, karena dapat menambah wawasan bagi para siswa. Sementara untuk
kunjungan ke tempat wisata lainnya, seperti berenang, dapat member manfaat dari
segi kesehatan.
d. Rekreasi yang Sehat
Berenang di loka wisata air terdekat yang dilakukan 6 bulan sekali.
B. Analisis Masalah
Data Problem Etiologi
DO: Pedagang di luar Resiko terjadinya diare Kurangnya pengetahuan
sekolah yang tidak terjamin pada siswa SD N 3 siswa akan kebersihan pada
hyginenya/kebersihan dari Grendeng makanan dan minuman
makanan dan minuman yang yang mereka konsumsi
dijual
DS: Para siswa membeli
jajan ke pedagang di luar
sekolah
DO: beberapa siswa Resiko trauma psikologis Rasa cemas siswa saat akan
menangis ketakutan saat pada beberapa siswa SD N di lakukan imunisasi oleh
akan dilakukan imunisasi 3 GRENDENG petugas kesehatan setempat
oleh petugas kesehatan
setempat
DS: Beberapa siswa
mengaku ketakutan ketika
akan di Imunisasi oleh
petugas kesehatan setempat
C. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko terjadinya diare pada siswa SD N 3 Grendeng berhubungan dengan
Kurangnya pengetahuan siswa akan kebersihan pada makanan dan minuman yang
mereka konsumsi
2. Resiko trauma psikologis pada beberapa siswa SD N 3 GRENDENG berhubungan
dengan Rasa cemas siswa saat akan di lakukan imunisasi oleh petugas kesehatan
setempat
D. Scoring Masalah
1. Resiko terjadinya diare pada siswa SD N 3 Grendeng berhubungan dengan
Kurangnya pengetahuan siswa akan kebersihan pada makanan dan minuman yang
mereka konsumsi
No. Criteria penapisan skoring
1. Resiko terjadi 3
2 Resiko parah 2
3 Potensial untuk pendidikan kesehatan 4
4 Minat masyarakat 3
5 Kemungkinan diatasi 4
6 Sesuai program 3
7 Tempat 3
8 Waktu 2
9 Dana 2
10 Fasilitas kesehatan 3
11 Sumber dana 3
12 Sesuai dengan peran perawat CHN 4
JUMLAH 36
E. Prioritas Masalah
1. Resiko terjadinya diare pada siswa SD N 3 Grendeng berhubungan dengan
Kurangnya pengetahuan siswa akan kebersihan pada makanan dan minuman yang
mereka konsumsi
2. Resiko trauma psikologis pada beberapa siswa SD N 3 GRENDENG berhubungan
dengan Rasa cemas siswa saat akan di lakukan imunisasi oleh petugas kesehatan
setempat
BAB III
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1. Lingkungan kehidupan sekolah yang sehat dapat di ciptakan setelah di lakukan
pengkajian dan intervensi.
2. Pengetahuan,mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat
dapat di tingkatkan
3. Kesehatan dapat terpelihara,pencegahan dan penyembuhan penyakit serta memulihkan
kesehatan masyarakat dapat di wujudkan ,
Saran
Program promosi kesehatan di sekolah harus diintegrasikan ke dalam program usaha
kesehatan sekolah, melalui koordinasi dengan Tim Pembina UKS di tingkat Kecamatan,
Kabupaten, Propinsi dan Pusat. Promosi kesehatan sekolah (dalam Program PAMSIMAS) harus
dikoordinasikan dengan program penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh PUSKESMAS,
Dinas Kesehatan Kabupaten, Dinas Kesehatan Propinsi dan Departemen Kesehatan Pusat.
Keberhasilan promosi kesehatan di sekolah dan di masyarakat di tingkat desa banyak
dipengaruhi oleh hubungan jaringan komunikasi antara Cabang Dinas Pendidikan (termasuk
Kepala Sekolah, Guru, Komite Sekolah, orang tua siswa), PUSKESMAS (Pemimpin
PUSKESMAS, Sanitarian, Staf PUSKESMAS lainnya, Bidan Desa), serta Tokoh Masyarakat
(Aparat Desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan, serta semua anggota
masyarakat). Agar ada keterkaitan antara program di sekolah dan di masyarakat, maka rencana
kegiatan di sekolah harus dibahas pada pleno masyarakat, pada waktu menyusun RKM (Rencana
Kerja Masyarakat).
LAMPIRAN
Tempat sampah yang tersedia di setiap sudut Ruang laboratorium computer yang bersatu
ruangan. dengan UKS dan perpustakaan.