Parshall Flume
Parshall Flume
ABSTRAK
Dalam jaringan irigasi teknis, banyaknya debit air yang mengalir ke dalam
saluran terbuka harus dapat diukur dengan seksama agar pembagian air dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Untuk itu diperlukan suatu alat ukur yang
fungsinya untuk mengukur debit air pada saluran terbuka, salah satunya yaitu
Parshall Flume.
Parshall Flume digunakan untuk mengukur debit aliran berdasarkan
kondisi aliran, yaitu aliran bebas (free flow) dan aliran tenggelam (submerged
flow). Kondisi aliran ini dimanfaatkan dalam desain dan perancangan pintu-pintu
air, yang semuanya didasarkan pada sifat aliran sempurna. Jika ternyata aliran
yang terjadi bukan aliran sempurna, maka dalam aplikasinya pintu-pintu tersebut
diberi tabel-tabel koreksinya.
Alat ukur berfungsi pula sebagai alat pengontrol. Hal ini dimaksudkan
untuk mendapatkan taraf muka air yang direncanakan yang selanjutnya
digunakan untuk mengalirkan debit tertentu.
1
1. ALAT UKUR PARSHALL FLUME
1.1 Gambaran Umum
Parshall Flume merupakan alat pengukur debit aliran yang mengalir melalui
saluran terbuka. Alat ini ditemukan oleh Dr. Ralph L. Parshall pada tahun 1915
dengan menggunakan prinsip saluran venturi. Parshall Flume terdiri dari tiga
bagian utama, yakni:
a. bagian penyempitan (converging/ contracting section)
b. bagian leher/ tenggorokan (throat section)
c. bagian pelebaran (diverging/ expanding section)
Alat ini bekerja dengan cara membuat aliran kritis yang dapat dilihat dengan
terjadinya loncatan air (hydraulic jump) pada bagian leher (throat section) dimana
nilai bilangan Fraude (F) = 1. Alat ini memungkinkan dua kondisi pengaliran,
yakni kondisi aliran bebas (free flow) dan kondisi aliran tenggelam (submerged
flow).
2
1.2 Desain Dimensi Parshall Flume
Dalam mendesain Parshall Flume, standar yang dipakai adalah ASTM
D1941, ISO 9826:1992, and JIS B7553-1993. Dimensi dan ukuran Parshall
Flume didesain berdasarkan lebar lehernya (throat section). Dimensi yang dapat
digunakan untuk desain lebar leher saluran berkisar dari 1 inchi sampai 50 ft.
Dalam penerapannya, dimensi standar yang sering dipakai untuk desain leher
saluran (throat section) pada umumnya adalah 1 ft sampai 8 ft.
3
2. KONDISI ALIRAN
Aliran yang mengalir melalui Parshall Flume dikatakan aliran bebas (free
flow) ketika debit aliran yang melalui leher saluran (throat section) tidak
dipengaruhi oleh aliran di hilir saluran (Hb). Dalam kondisi ini, loncatan hidrolik
(hydraulic jump) dapat terlihat pada leher Parshall Flume. Apabila tinggi muka
air di hilir (Hb) lebih tinggi daripada tinggi muka air di hulu (Ha), maka loncatan
hidrolik tidak dapat terlihat, sehingga kondisi aliran ini dikatakan sebagai aliran
tenggelam (submerged flow).
5
dimana:
Q = debit koreksi yang melewati leher (ft3/detik)
Ha = tinggi muka air pada hulu leher (ft)
W = lebar leher (ft)
Berikut merupakan kriteria lebar leher (W) berdasarkan rasio tinggi muka
air di saluran terbuka:
1. Untuk kondisi aliran bebas (free flow)
a. Rasio (Hb/Ha) < 0,5; Lebar leher (W) = 1 inchi sampai 3 inchi
b. Rasio (Hb/Ha) < 0,6; Lebar leher (W) = 6 inchi sampai 9 inchi
c. Rasio (Hb/Ha) < 0,7; Lebar leher (W) = 1 ft sampai 8 ft
d. Rasio (Hb/Ha) < 0,8; Lebar leher (W) = 8 ft sampai 50 ft
2. Untuk kondisi aliran tenggelam (submerged flow)
a. Rasio (Hb/Ha) > 0,5; Lebar leher (W) = 1 inchi sampai 3 inchi
b. Rasio (Hb/Ha) > 0,6; Lebar leher (W) = 6 inchi sampai 9 inchi
c. Rasio (Hb/Ha) > 0,7; Lebar leher (W) = 1 ft sampai 8 ft
d. Rasio (Hb/Ha) > 0,8; Lebar leher (W) = 8 ft sampai 50 ft
7
DAFTAR PUSTAKA