PENDAHULUAN
Anak usia dini merupakan individu yang berada pada rentang usia 0-8 tahun.
Usia ini merupakan pondasi untuk usia-usia selanjutnya. Selain itu pada usia ini
dikenal dengan golden age yaitu sebuah kondisi pada saat anak mengalami
perkembangan fisik dan psikis yang sangat pesat. Adapun dalam hal ini
perkembangan yang sangat pesat tersebut, sangat dipengaruhi oleh kesehatan dari
fisik dan psikis anak. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang anak tidak merasa
sakit dan memang secara klinis tidak merasa sakit, semua organ tubuh dalam keadaan
normal dan berfungsi dengan normal. Begitupun dengan kesehatan psikis terwujud
apabila seseorang anak merasa mentalnya dalam keadaan stabil sehingga mampu
berfikir sehat dan mampu mengekspresikan emosi secara baik. Ketika kesehatan fisik
anak terganggu, maka dalam melakukan tindakan-tindakan lainnya pun akan
terganggu bahkan dalam ksehatan psikisnya pun akan mengalami gangguan,
begitupun sebaliknya. Jelas ini akan mempengaruhi pada proses pertumbuhan serta
perkembangannya.
Pada kenyataannya, dalam kehidupan tidak sedikit anak usia dini yang
mengalami masalah dalam kesehatannya, artinya suatu keadaan terganggunya fisik
dan psikis anak. Gangguan fisik yang biasa muncul pada anak usia dini contohnya
diare, demam, malnutrisi, kejang, cacingan, flu, dan lain sebagainya. Sedangkan
gangguan psikis yang biasanya muncul pada anak usia dini adalah stress, tantrum,
depresi. Berdasarkan uraian di atas, agar kesehatan fisik dan psikis anak tetap sehat,
maka perlunya upaya untuk memelihara kesehatan anak usia dini.
1
1.2.4. Bagaimana perkembangan balita?
2
1.5. Metode Tulisan
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3
BAB III PENUTUP
3.1. Simpulan
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
PEMBAHASAN
4
dan dapat diramalkan sebagai hasil antara lain proses pematangan
termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil
dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal
tergantung pada potensi biologis, psikososial, dan perilaku yang
merupakan proses yang unik dan hasil akhir berbeda-beda yang memberi
cirri tersendiri pada setiap anak.
Dalam Tumbang anak perlu dilakukan berbagai macam imunisasi, dimana
imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang
di pakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam
tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut
seperti vaksin Polio. Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi
kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.
5
1. Faktor keturunan (Herediter)
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbang anak melalui instruksi genetic dapat ditentukan kualitas dan
kuantitas pertumbuhan, gangguan pertumbuhan selain disebabkan
oleh kelainan kromosom (contoh; syndrome down, syndrome turner)
juga diakibatkan oleh factor lingkungan yang kurang memadai.
Seks : kecukupan dan perkembangan pada anak laki-laki berbeda
dengan perempuan
Ras : ras/suku bangsa dapat mempengaruhi tumbang anak,
beberapa suku bangsa memiliki karakteristik.
2. Faktor Lingkungan
a). Lingkungan Internal
1. Intelegensi
Pada umunya intelegensi tinggi, perkembangan lebih
baik dibandingkan jika intelegensi rendah.
2. Hormon
Ada 3 jenis hormone yang mempengaruhi anak yaitu
somatotropik untuk pertumbuhan tinggi badan terutama
pada masa kanak-kanak, hormone tiroid menstimulasi
pertumbuhan sel interstitial testis, memproduksi
testosterone dan ovarium memproduksi estrogen yang
mempengaruhi perkembangan dan reproduksi.
3. Emosi
Hubungan yang hangat dengan orangtua, saudara teman
sebaya serta guru berpengaruh terhadap perkembangan
emosi, sosial, intelektual anak, cara anak berinteraksi
dengan keluarga akan mempengaruhi interaksi anak
diluar rumah.
b). Lingkungan Eksternal
1. Kebudayaan
6
Budaya keluarga /masyarakat mempengaruhi bagaiman
anak mempersepsikan dan memahami kesehatan
berprilaku hidup sehat.
2. Status sosial ekonomi keluarga
Anak yang berada dan dibesarkan dalam lingkungan
keluarga yang sosial ekonomi yang rendah serta banyak
punya keterbataan untuk memenuhi kebutuhan
primernya.
3. Nutrisi
Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi
adekuat yang didapat dari makanan bergizi
4. Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan
anak
5. Olahraga/latihan fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan psikososial anak.
6. Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah,
anak bungsu akan mempengaruhi pola anak setelah
diasuh dan dididik dalam keluarga
7
Periode ini terdiri dari neonatus (0-28 hari) dan bayi (28-12 bulan).
Pada periode ini pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
terutama pada aspek kognitif, motorik dan social.
3. Periode kanak-kanak awal
Terdiri atas anak usia 1-3 tahun yang disebut toddler dan pra sekolah
3-6 tahun. Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang lebih
lanjut pada usia pra sekolah. Perkembangan fisik lebih lambat dan
relative menetap.
4. Periode kanak-kanak pertengahan
Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-
laki sedikit lebih meningkat daripada perempuan dan perkembangan
motorik lebih sempurna.
5. Periode kanak-kanak akhir
Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada
usia 11-18 tahun. Perkembangannya yang mencolok pada periode ini
adalah kematangan identitas seksual dengan perkembangannya organ
reproduksi.
8
2. Fine motor adaptif (gerakan motorik halus)
Aspek yang b/d kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang
melibatkan bagian tubuh dan dilakukan otot-otot kecil memerlukan
koordinasi yang cermat missal: ketrampilan menggambar.
3. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberi respon terhadap suara, mengikuti
perintah berbicara spontan.
4. Gross motor (motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Beberapa Milestone pokok yang harus diketahui dalam mengikuti
taraf perkembangan secara awal. Milestone adalah tingkat
perkembangan yang harus dicapai anak umur tertentu misalnya:
a). 4-6 minggu :tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2
minggu kemuadian.
b). 10-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke
arah suara.
c). 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya.
d). 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
yang lain.
e). 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan
jari telunjuk dan ibu jari.
f). 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal.
b. Orang tua
9
1. Ayah
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Agama :
Alamat :
2. Ibu
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Agama :
Alamat :
II. Genogram
menika menikah
h
menika
h
Keterangan :
= meninggal
= pasien
= tinggal serumah
1. Keluhan Utama
10
memliki gangguang petumbuhan dan perkembangan
3. Alergi.
4. Pengobatan terbaru.
11
Untuk memperoleh informasi yang menyangkut adanya
kemungkinan masalah kesehatan pada anak, tinjauan ini akan
menjadi pilihan yang lebih baik selain pengkajian riwayat
kesehatan anak karena dalam pengkajian cenderung hanya
berfokus pada informasi yang diberikan anak/keluarga sedangkan
kemungkinan terhadap kondisi kelainan yang ada pada tubuh
anak belum disadari olehnya. Meliputi :
1. Kesan Umum :
2. Warna kulit :
4. Tonus otot :
5. Turgor kulit :
6. Edema :
1. Kepala
Lingkar kepala :
2. Mata :
Sklera :
Konjungtiva :
Palpebra :
12
3. Hidung : septum simetris (+/-),
Sekret (-/+), Polip (+/-)
4. Telinga :
Lidah :
Gigi :
6. Leher
Kelenjar Tiroid :
JVP :
7. Thoraks
Inspeksi :
Palpasi :
Auskultasi :
8. Jantung
13
9. Persarafan
Inspeksi :
10. Abdomen
Inpeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
Atas :
Bawah :
12. Antropometri
BB =
TB =
Lingkar kepala =
Lingkar dada =
Lingkar lengan =
Suhu =
Nadi =
Pernafasan =
Tekanan darah =
14
V. Riwayat Keluarga
Untuk mengidentifikasi adanya faktor genetika atau
penyakit yang memiliki kecenderungan terjadi dalam keluarga
dan untuk mengkaji pajanan terhadap penyakit menular pada
anggota .
15
3. Pemeriksaan dapat dimulai dari bagian tubuh yang mudah
dan tidak menakutkan anak.
8. Berikan pujian pada orang tua apabila anak maju dan ibunya
mengetahui nasehat petugas.
1. Riwayat Pranatal
2. Riwayat Kelahiran
16
kelahirannya mengalami gangguan (cara kelahiran dengan
tindakan seperti forceps, partuss lama, atau kasep), maka
gangguan tersebut dapat mempengaruhi keadaan tumbuh
kembang anak.
3. Pertumbuhan Fisik
17
b) Berdasarkan pengukuran KPSP diperoleh
perkembangan yang sudah dicapai oleh anak umur
24 bulan adalah:
18
Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan
anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar
paling sedikit satu bagian badannya (rambut,
mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang
lain)? (Ya)
19
2.5.3 Intervensi Keperawatan
20
keracunan makanan
d. Mengurangi risiko
cedera yang
diakibatkan oleh air
mandi yang terlalu
panas
01 Oktober 4 a. Jelaskan pada orang tua tentang proses a. meningkatkan
2016 tumbang yang terjadi pemahaman orang tua
b. Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan terhadap tumbang
mengetahui tentang tahapan tumbang b. Agar orang tua
yang dilewati anak dengan masa mengetahui tentang
pertumbuhandan perkembangan tumbuh kembang
c. Anjurkan ibu membaca berbagai tips anaknya
perawatan anak c. Meningkatatkan
pemahaman tentang
perawatan anaknya
21
2.5.4 Implementasi Keperawatan
22
menyendawakan
bayi.
6 3 Oktober 08.10 Menjelaskan bahwa Orang tua
2016 keberadaan kedua kooperatif dan
orang tua sangat mau
penting sebagai role mendengar-
model anaknya kan perawat
7 3 Oktober 08.30 Menjelaskan pada Orang tua
2016 orang tua tentang kooperatif dan
tahapan tumbuh mau
kembang yang harus mendengar-
dilewati anak sesuai kan perawat
dengan umurnya
8 4 Oktober 3 14.00 Mengawasi anak saat Anak belum
2016 makan, mandi, bisa
bermain, eliminasi melakukan-
nya secara
mandiri dan
masih dibantu
oleh orang
tuanya
9 4 Oktober 14.30 Melindungi kaki Anak sudah
2016 anak dengan sandal/ memakai
sepatu sendal saat
berjalan
10 4 Oktober 14.35 Memberi makanan Anak mau
2016 yang aman untuk memakan
usia anak makanan yang
didapat dari
rumah sakit
11 4 Oktober 17.00 Memeriksa suhu air Air terasa
2016 mandi sebelum hangat-hangat
dimandikan kuku
12 5 Oktober 4 08.00 Menjelaskan pada Orang tua
2016 orang tua tentang kooperatif dan
proses tumbang yang mau
terjadi mendengar-
23
kan perawat
13 5 Oktober 4 08.30 Membantu ibu/ Orang tua
2016 orang tua untuk kooperatif dan
mengerti dan mau
mengetahui tentang mendengar-
tahapan tumbang kan perawat
yang dilewati anak
dengan masa
pertumbuhandan
perkembangan
24
19 6 Oktober 6 14.30 Memberi penjelasan Orang tua
2016 tentang imunisasi kooperatif dan
tambahan yang dapat mau
diberikan kepada mendengar-
anaknya selain kan perawat
imunisasi yang
harusnya didapatkan
20 6 Oktober 6 15.00 Menganjurkan ibu Orang tua
2016 untuk memberikan kooperatif dan
imunisasi tambahan mau
untuk mencegah mendengar-
penyakit yang bisa kan perawat
diderita oleh anaknya
2.5.5 Evaluasi
NO HARI/TANGGAL NO EVALUASI SUMATIF TTD
Dx
1 6 Oktober 2016 I S : orang tua mengatakan akan
melakukan semua yang dianjurkan
oleh perawat
O : orang tua terlihat mengerti dan
mendengarkan dan anak terlihat
senang dan aktif
A : tujuan tercapai
P : pertahankan kondisi pasien
25
P : pertahankan kondisi pasien
26
NO HARI/TANGGAL NO EVALUASI SUMATIF TTD
Dx
6 6 oktober 2016 VI S : orang tua klien mengatakan
mengerti dengan manfaat imunisasi
dan imunisasi apa saja yang harus
didapatkan oleh anaknya
O : orang tua klien terlihat mengerti
dengan apa yang dijelaskan oleh
perawat
A : tujuan tercapai
P : pertahankan kondisi pasien
2) Penanggung Jawab
Nama : Tn I
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : S2
Pekerjaan : Dosen
Hubungan Dengan Pelatihan : Ayah
3) Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
27
Saat pengkajian dilakukan pada tanggal 2-10-2016 ibu klien
mengatakan klien diare 6 kali sehari dan sudah berlangsung
selama 3 hari.
5. Riwayat imunisasi
Keluarga mengatakan anak sudah mendapat imunisasi BCG,
DPT, Polio, Hepatitis. Sebenarnya pada bulan ini An. Y
mendapat imunisasi Campak, karena kondisinya yang sakit
maka imunisasinya ditunda sampai An. Y sembuh.
6. Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Pre natal : saat hamil ibu sering memeriksakan
kehamilannya pada bidan mendapat imunisasi TT 1x,
vitamin dan penambahan darah.
28
b. Riwayat persalinan : An. Y lahir dengan BB 2900 gram,
panjang badan 48 cm lahir dengan normal dirumah
bersalin denganumur kehamilan 9 bulan.
c. Post natal : tidak ada kelainan pada An. Ysetelah
kelahiran, anggota tubuh lengkap, anus ada, genitalia
ada.
7. Riwayat tumbuh kembang
Pertumbuhan: barat badan saat ini : 8.6 kg Gigi sudah
tumbuh, Perkembangan : Umur 3 bulan anak sudah bisa
mengangkat kepala memasukkan tangan kemulut. Umur 6
bulan anak sudah bisa duduk dengan kepala tegak, anak 8
bulan mulai merangkak. Umur 12 bulan klien sudah bisa
berdiri dan berjalan sendiri.
Hospitalisasi: Anak takut apabila berpisah dengan orang
tuanya.
4) Kesehatan Fungsional
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Kelurga klien mengatakan bahwa kesehatan sangatlah penting
khususnya An. Y karena masih balita, upaya keluarga untuk
mempertahankan kesehatannya yaitu dengan memberikan
makanan yang bergizi serta nutrisi tambahan bagi An.Y serta
selalu menjaga lingkungan tempat tinggalnya dan peralatan
bermain anaknya.
29
makan An. Y juga menurun, pada saat makan disuapi ibunya
An. Y selalu muntah.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit An. Y BAB secara normal dan tidak ada
gangguan dalam satu hari 1kali dengan konsistensi kuning
kecoklatan lembek, selama sakit An. Y BAB lebih dari 10 kali
dalam sehari dengan konsistensi cair. Untuk BAK an. Y tidak
mengalami masalah, dalam satu hari 2 kali bak.
30
An. Y berjenis kelamin perempuan dengan umur 1 tahun, tidak
ada gangguan diorgan reproduksinya.
5) Pengkajian Fisik
1. Penampilan/ keadaan umum : Klien terlihat lemah
2. Tingkat kesadaran :composmentis
3. Tanda-tanda Vital
Suhu : 37,5 C
Respirasi rate : 36x/menit
Nadi : 118x/menit
4. Pengukuran Autopometri
Berat Badan : 8,6 kg
Tinggi Badan : 78 cm
31
Mata : Cekung, konjungtiva
anemis, ada sedikit sekret
32
1 Data Subyektif : Kekurangan volume Kehilangan cairan
cairan aktif
Ibu klien mengatakan An.
Y mencret 3 hari dan
dalam satu hari mencret
lebih dari 6 kali cair.
Data Obyektif :
Turgor jelek
Suhu : 37,5 oC
peristaltik usus
Data Obyektif :
Abdomen kembung
Peristaltik usus ( 30
kali/menit
33
3 Data Subyektif : Ketidakseimbangan Penurunan intake
nutrisi kurang dari makanan.
Ibu klien mengatakan, An.
kebutuhan tubuh
Y sesaat setelah disuapi
makan olehnya langsung
muntah
Data Obyektif :
BB sebelum sakit : 10 kg
LILA : 14 cm
Mual-muntah
Konjungtiva anemis
34
2. Diare berhubungan dengan proses inflamasi, peningkatan peristaltik
usus.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penurunan intake makanan.
35
c. Tidak ada tanda- tekanan darah d. Memantau keadaan
tanda dehidrasi, ortostatik) jika umum klien
elastisitas turgor diperlukan.
kulit baik, membran e. Memantau
d. Monitor vital sign.
mukosa lembab, kecukupan nutrisi
tidak ada rasa haus e. Monitor masukan
yang berlebihan. dan cairan tubuh
makanan/cairan dan
hitung intake kalori f. Membantu
harian. memenuhi
f. Kolaborasi kebutuhan cairan
pemberian cairan
IV. dan elektrolit klien
g. Agar suhu cairan
g. Monitor status
nutrisi. yang diberikan
d. Monitor tanda
vital. d. Untuk mengkaji
beratnya diare
e. Monitor respon
klien terhadap
penambahan
cairan.
f. Monitor BB
36
g. Dorong klien
untuk menambah
intake oral.
h. Pemberian cairan
IV monitor
adanya tanda
kelebihan
volume cairan.
NIC
a. Mencegah efek
2 Setelah dilakukan asuhan - Diarhea Management
samping yang
keperawatan selama 3 X 24 a. Evaluasi efek amping
jam diharapkan memenuhi kuat/berlebihan dapat
pengobatan terhadap
indikator dengan kriteria gastrointestinal memperburuk kondisi
hasil: sistem
b. Ajarkan klien utuk
- Bowel elimination menggunakan obat gastrointestinal.
37
yang lebih parah.
h. Menghindari sumber
nutrisi yang menjadi
pencetus diare.
NIC
3 - Nutrition management
Setelah dilakukan asuhan a. Kaji adanya alergi
keperawatan selama 3 X 24 makanan Mencegah efek samping
jam diharapkan memenuhi yang kuat/berlebihan dapat
indikator dengan kriteria memperburuk kondisi
hasil:
sistem gastrointestinal
a. Adanya peningkatan b. Kolaborasi dengan
berat badan sesuai ali gizi untuk
Mencegah jumlah kalori
dengan tujuan menentukan jumlah
kalori dan nutrisi dan nutrisi yang berlebih
b. BB ideal sesuai
yang dibutuhkan atau kurang
dengan tinggi badan
klien
c. Tidak ada tanda-tanda
c. Berikan makanan
malnitrisi
yang terpilih (sudah Mendapatkan diet yang
d. Menunjukkan dikonsultasikan
peningkatan fungsi dengan ahli gizi) tepat sesuai kebutuhan
penecapan dari
d. Monitor jumlah
menelan Mencegah jumlah kalori
nutrisi dan
e. Tidak terjadi kandungan kalori dan nutrisi yang berlebih
penurunan BB yang atau kurang
- Nutrition monitoring
berarti
a. BB klien dalam
batas normal Mencegah BB lebih atau
kurang
b. Monitor
lingkungan Lingkungan kondusif dapat
selama makan meningkatkan rasa nyaman
38
kadar HT keadaan
e. Monitor
prtumbuhan dan Mencegah timbulnya
perkembangan malnutrisi
f. Monitor kalori mencegah dan mengetahui
dan intake nutrisi BB yang berlebih atau
kurang
V. Implementasi Keperawatan
Hari/
No. Evaluasi
Tanggal/ Implementasi Paraf
Diagnosa Formatif
Waktu
Senin,02 1 Membina hubungan saling Ibu Klien mau bekerja
Oktober 2016 percaya dan melakukan sama untuk melakukan
pengkajian terhadap klien pengkajian
Pukul 08.00
39
sakit pada perut
DO : Turgor kulit
menurun,mulut kering,
mata cowong, dan
menahan kesakitan
Turgor kulit
Menentukan tanda-tanda
kekurangan cairan kering,mukosa bibir kering
40
pukul18.30
Memberikan obat:
Klien tampak takut saat
o Injeksi Ulsikur 1 amp
Pukul 19.00 o Injeksi Cefotaxime 1 amp diberikan obat
Pukul 20.00
Menganjurkan makan dalam
porsi sedikit tapi sering. Ibu klien kooperatif dan
klien mau makan
41
Pukul 23.00
Mengopservasi TTV
S=37,00 C; N=90x/menit;
Pukul 24.00 RR=32x/menit
Memberikan obat:
Klien tampak takut saat
Selasa,3 o Injeksi Dexa 1 amp
o Injeksi Ulsikur 1 amp diinjeksi
Oktober 2016 o Injeksi Cefotaxime 1 amp
Pukul 05.00
42
feses,konsistensi,warna dan bau bentuk feses
Pukul 10.00 lunak,konsistensi
cair,warna coklat
kekuningan,bau khas urea
Monitor tanda dan gejala dari
diare ibu klien mengatakan px
mengeluh sakit perut dan
px tmpak lemas
Pukul 11.00
Turgor kulit
Pukul 14.00
Memasang infus RL 15 tpm kering,mukosa bibir kering
43
Pukul 16.00 sehari
Pukul 17.00
Mengganti infus RL 15 tpm
44
Cairan infuse RL 15 tpm
Mengopservasi TTV
Memberikan obat:
Rabu,4
Menganjurkan makan dalam
Oktober 2016 porsi dikit tapi sering
Pukul 05.00
Pukul 06.00
operan shift pagi diterima
Mengopservasi tanda tanda
dehidrasi
turgor mulai
membaik,mukosa bibir
Monitor cairan intake dan output
klien agak kering
Pukul 07.00
ibu klien mengatakan px
minum 5 gelas per hari
(900cc) dan kencing
Monitor bentuk
feses,konsistensi,warna dan bau 700cc
Pukul 08.00
bentuk feses
45
lunak,konsistensi
Pukul 09.00 Monitor tanda dan gejala dari cair,warna coklat
diare kekuningan,bau khas urea
ibu klien mengatakan px
Pukul 10.00 mengeluh sakit perut dan
px tmpak lemas
46
Pukul 15.00 Ibu Klien mengatakan
anaknya diare 3 kali sehari
dan BAK normal 2 kali
sehari
Pukul 16.00
47
BAB 2 kali sehari dengan
konsistensi feses lunak
Pukul 20.30 Monitor status hidrasi
Turgor kulit mulai
membaik,mukosa bibir
mulai lembap
Mengganti cairan infus
Mengopservasi TTV
S=37,00 C; N=90x/menit;
Pukul 21.30 RR=32x/menit
Memberikan obat:
o Injeksi Dexa 1 amp
o Injeksi Ulsikur 1 amp
Pukul 23.00 o Injeksi Cefotaxime 1 amp
Klien tampak takut saat
diinjeksi
Menganjurkan makan dalam
porsi dikit tapi sering
Pukul 24.00
Operan shift pagi
klien kooperatif
48
Pukul 06.00 ibu klien mengatakan px
minum 7 gelas per hari
(1200cc) dan kencing
1000cc
Monitor bentuk
Pukul 07.00 feses,konsistensi,warna dan bau
bentuk feses
lunak,konsistensi padat
Pukul 08.00 ,warna coklat
kekuningan,bau khas urea
Memberikan obat:
o Injeksi Novalgin 1 amp
o Injeksi Ulsikur 1 amp
o Injeksi Cefotaxime 1 amp
Pukul 12.00
Menentukan tanda-tanda
kekurangan cairan Klien tampak takut saat
akan diberikan obat injeksi
49
Memasang infus RL 15 tpm
Pukul 14.00
Pukul 14.00
Ibu Klien mengatakan
anaknya BAB normal 1
Mengganti infus RL 15 tpm kali sehari dan BAK
normal 2 kali sehari
Memberikan obat:
o Injeksi Ulsikur 1 amp
Pukul 15.00 o Injeksi Cefotaxime 1 amp
50
output cairan
Ibu klien kooperatif dan
Pukul 19.00 klien mau minum air
dengan cukup
Pukul 20.00
Jelaskan pada keluarga tanda-
tanda kekurangan cairan Urine keluar 1000cc,
BAB 1 kali sehari dengan
konsistensi feses padat
lunak
Pukul 20.30
Mengganti cairan infus
Turgor kulit mulai
membaik,mukosa bibir
mulai lembap dan keluarga
px paham
Pukul 20.30
Pukul 21.00
Pukul 21.30
51
Pukul 24.00
S=37,0 0 C ; N=90x/menit;
RR=32x/menit
52
11. Menimbang popok klien
12. Kolaborasi dengan ahli gizi
18.00 WITA Dalam sehari dua popok
dalam program diet klien.
ditimbang dengan massa
100 cc
1. Melakukan pemeriksaan
fisik terhadap daerah Klien hanya bersedia
abdomen klien.
makan sebanyak 3 sendok
2. Melakukan pengukuran makan diet bubur saring.
vital sign.
13.00 WITA
Dalam sehari 2 popok
53
volume feses
54
13.00 WITA RR=32x/menit
Dalam sehari
menggunakan satu popok
dengan massa 80 cc
1. Mengukur vital sign
Klien kooperatif mampu
16.00 WITA menghabiskan setengah
2. Pemberian diet bubur porsi.
saring.
3. Melakukan pemeriksaan Terdengar bising usus
fisik terhadap daerah
abdomen klien. 5x/menit
18.00 WITA
4. Kolaborasi pemberian S=36,50 C ; N=90x/menit;
cairan IV RL dan obat
RR=30x/menit
diare.
5. Menginstruksi Klien mampu
Kamis, 05 klien/keluarga untuk menghabiskan seluruh
mencatat, warna, jumlah,
Oktober 2016 porsi diet.
frekuensi dan konsistensi
dari feses.
06.00 WITA Terdengar bising usus
6. Menghitung intake
4x/menit
makanan.
7. Melakukan pemeriksan Klien koperatif
08.00 WITA
turgor kulit.
Konsistensi feses padat,
8. Mengukur vital sign
frekuensi 2 kali sehari,
warna feses kuning pucat
Klien mampu
12.00 WITA menhabiskan satu porsi
diet bubur saring
14.00 WITA
16.00 WITA
55
2 Oktober 3 1. Pemeriksaan vital sign S=37,00 C; N=90x/menit;
2016 RR=32x/menit
08.00 WITA
operran diterima
56
21.00 WITA Obat masuk, alergi (-)
3. Kolaborasi pemberian
makanan
22.00 WITA 4. Kolaborasi pemberian obat Infus masuk dengan lancar
5. Kaji mual dan muntah 15 tpm
Selasa 03
Oktober 2016 6. Operan shift pagi S=37,00 C; N=90x/menit;
7. Monitor BB klien
8. Timbang BB RR=32x/menit
02.00 WITA
9. Kolaborasi pemberian
05.00WITA makanan
makanan masuk alergi (-)
07.00 WITA
operan diterima
13. Kolaborasi pemberian
tidak terjadi penurunan BB
makanan
08.00 WITA
14. Kolaborasi pemberian obat Klien mampu
09.30 WITA menghabiskan 1 porsi
15. Monitor mual dan muntah
12.00 WITA makanan
Operan diterima
16. Kolaborasi pemberian obat
14.00 WITA
1. Pemeriksaan vital sign Cairan masuk dengan
2. Kolaborasi pemberian
lancr
makanan
3. Timbang BB
Klien mampu
15.00 WITA
menghabiska porsi
57
Obat masuk, alergi (-)
BB klien Menunjukkan
penigkatan
08.00 WITA
Klien mampu
menghabiskan porsi
12.00 WITA
Operan diterima
58
Obat masuk, alergi (-)
18.00 WITA
S=36,5,00, C;
N=90x/menit;
22.00 WITA
RR=32x/menit
BB pasien 9kg
Kamis 05
Oktober 2016
05.00
07.30 WITA
VI.EVALUASI
No Hari/
Waktu
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
59
2 Rabu,05 S : keluarga klien mengatakan anaknya bab sejak tadi malam
Oktober 2016 sampai pagi ini 2x dan sudah berampas
BB pasien 9kg
A : masalah teratasi
P : lanjutkan intervensi
A : masalah teratasi
P : pertahankan intervensi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tumbuh kembang adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang anak
tidak hanya tumbuh menjadi besar tapi berkembang menjadi lebih terampil yang
mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit
dipisahkan.Dalam Tumbang anak perlu dilakukan berbagai macam imunisasi,
dimana imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu.Tujuan diberikan imunisasi adalah
diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan
angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit
tertentu. Adapun pengaruh factor lingkungan dan factor keturunan mempengaruhi
tumbuh kembang anak. periode perkembangan anak dimulai pada periode
prenatal,periode bayi,periode kanak-kanak awal,periode kanak-kanak
60
pertengahan,periode kanak-kanak akhir. Periode penting dalam tumbang anak
adalah masa balita. Perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, dan
keadaan social emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya.
Dalam melakukan asuhan keperawatan pada anak sakit,perawat
menggunakan tahap-tahap seperti tahap pengkajian keperawatan meliputi identitas
anak dan orang tua, genogram, alasan masuk rumah sakit,pemeriksaan
fisik,riwayat keluarga,riwayat bio psikososial dan spiritual,pengkajian
nutrisi,pengkajian pertumbuhan dan perkembangan anak,tahap diagnosa
keperawatan ,tahap intervensi keperawatan,tahap implementasi dan tahap
evaluasi.
3.2 Saran
Melalui makalah ini kami ingin menyampaikan saran kepada pembaca
khususnya kepada mahasiswa agar dapat memahami materi mengenai asuhan
keperawatan pada anak sehat dan sakit.
61
62