Anda di halaman 1dari 62

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Anak usia dini merupakan individu yang berada pada rentang usia 0-8 tahun.
Usia ini merupakan pondasi untuk usia-usia selanjutnya. Selain itu pada usia ini
dikenal dengan golden age yaitu sebuah kondisi pada saat anak mengalami
perkembangan fisik dan psikis yang sangat pesat. Adapun dalam hal ini
perkembangan yang sangat pesat tersebut, sangat dipengaruhi oleh kesehatan dari
fisik dan psikis anak. Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang anak tidak merasa
sakit dan memang secara klinis tidak merasa sakit, semua organ tubuh dalam keadaan
normal dan berfungsi dengan normal. Begitupun dengan kesehatan psikis terwujud
apabila seseorang anak merasa mentalnya dalam keadaan stabil sehingga mampu
berfikir sehat dan mampu mengekspresikan emosi secara baik. Ketika kesehatan fisik
anak terganggu, maka dalam melakukan tindakan-tindakan lainnya pun akan
terganggu bahkan dalam ksehatan psikisnya pun akan mengalami gangguan,
begitupun sebaliknya. Jelas ini akan mempengaruhi pada proses pertumbuhan serta
perkembangannya.
Pada kenyataannya, dalam kehidupan tidak sedikit anak usia dini yang
mengalami masalah dalam kesehatannya, artinya suatu keadaan terganggunya fisik
dan psikis anak. Gangguan fisik yang biasa muncul pada anak usia dini contohnya
diare, demam, malnutrisi, kejang, cacingan, flu, dan lain sebagainya. Sedangkan
gangguan psikis yang biasanya muncul pada anak usia dini adalah stress, tantrum,
depresi. Berdasarkan uraian di atas, agar kesehatan fisik dan psikis anak tetap sehat,
maka perlunya upaya untuk memelihara kesehatan anak usia dini.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa yang dimaksud dengan tumbuh kembang?

1.2.2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak?

1.2.3. Apa saja periode perkembangan anak?

1
1.2.4. Bagaimana perkembangan balita?

1.2.5. Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan pada Anak Sehat?

1.2.6. Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan pada Anak Sakit?

1.3. Tujuan Tulisan

1.3.1. Untuk mengetahui dan memhami apa itu tumbuh kembang.

1.3.2. Untuk mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi


tumbuh kembang anak

1.3.3. Untuk mengetahui dan memahami periode perkembangan anak.

1.3.4. Untuk mengetahui dan memahami perkembangan balita.

1.3.5. Untuk mengetahui dan memahami Asuhan Keperawatan pada Anak


Sehat.

1.3.6. Untuk mengetahui dan memahami Asuhan Keperawatan pada Anak


Sakit.

1.4. Manfaat Tulisan

1.4.1. Secara Teoretis

Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan


manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa
keperawatan untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai
Asuhan Keperawatan pada Anak Sehat-Sakit.

1.4.2. Secara Praktis

Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan


sebagai suatu pembelajaran bagi mahasiswa keperawatan yang
nantinya ilmu tersebut dapat dipahami dan diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari, khususnya untuk memberikan asuhan
keperawatan di rumah sakit.

2
1.5. Metode Tulisan

Dalam penulisan makalah ini, kami menggunakan metode bacaan dan


penelusuran IT. Pada metode bacaan, kami menggunakan beberapa referensi
atau buku-buku/literatur. Sedangkan pada metode penelusaran IT ini, kami
mencari tambahan referensi pada internet. Kedua metode tersebut kami
gunakan untuk melengkapi data-data yang ada hubungannya dengan pokok
bahasan Asuhan Keperawtan pada Anak Sehat-Sakit.

1.6. Sistematika Tulisan

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Rumusan Massalah

1.3. Tujuan Tulisan

1.4. Manfaat Tulisan

1.5. Metode Tulisan

1.6. Sistematika Tulisan

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Tumbuh Kembang Anak

2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak

2.3. Periode Perkembangan Anak

2.4. Perkembangan Balita

2.5. Asuhan Keperawatan pada Anak Sehat

2.6. Asuhan Keperawtaan pada Anak Sakit

3
BAB III PENUTUP

3.1. Simpulan

3.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tumbuh Kembang


Pertumbuhan merupakan peningkatan jumlah dan ukuran sedangkan
perkembangan menitikberatkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dan
tingkat yang paling rendah dan kompleks melalui proses maturasi dan
pembelajaran (Whalex dan Wone.2000)
Tumbuh kembang adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang anak
tidak hanya tumbuh menjadi besar tapi berkembang menjadi lebih terampil yang
mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit
dipisahkan.
1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam
jumlah, besar, ukuran/dimensi, tingkat sel organ maupun individu yang
bisa diukur berat, panjang, umur tulangdan keseimbangan elektrolit.
2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur

4
dan dapat diramalkan sebagai hasil antara lain proses pematangan
termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil
dengan lingkungan. Untuk terciptanya tumbuh kembang yang optimal
tergantung pada potensi biologis, psikososial, dan perilaku yang
merupakan proses yang unik dan hasil akhir berbeda-beda yang memberi
cirri tersendiri pada setiap anak.
Dalam Tumbang anak perlu dilakukan berbagai macam imunisasi, dimana
imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang
di pakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam
tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut
seperti vaksin Polio. Tujuan diberikan imunisasi adalah diharapkan anak menjadi
kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu.

Diantara sekian banyaknya imunisasi yang diperlukan anak, satu diantaranya


adalah imunisasi BCG.
a). Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit
TBC yang berat sebab terjadinya penyakit TBC yang primer atau yang
ringan dapat terjadi walaupun sudah dilakukan imunisasi BCG,
pencegahan imunisasi BCG untuk TBC yang berat seperti TBC pada
selaput otak, TBC milier (pada seluruh lapangan paru), atau TBC tulang.
Imunisasi BCG ini merupakan vaksin yang mengandung kuman TBC yang
telah dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi BCG adalah 1 kali dan
waktu pemberian imunisasi BCG pada umur 0 11 bulan, akan tetapi pada
umumnya diberikan pada bayi umur 2 3 bulan, kemudian cara pemberian
imunisasi BCG melalui intradermal. Efek samping pada BCG dapat terjadi
ulkus pada daerah suntikan dan dapat terjadi limfadenitis regional dan
reaksi panas.

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tumbang Anak

5
1. Faktor keturunan (Herediter)
Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbang anak melalui instruksi genetic dapat ditentukan kualitas dan
kuantitas pertumbuhan, gangguan pertumbuhan selain disebabkan
oleh kelainan kromosom (contoh; syndrome down, syndrome turner)
juga diakibatkan oleh factor lingkungan yang kurang memadai.
Seks : kecukupan dan perkembangan pada anak laki-laki berbeda
dengan perempuan
Ras : ras/suku bangsa dapat mempengaruhi tumbang anak,
beberapa suku bangsa memiliki karakteristik.
2. Faktor Lingkungan
a). Lingkungan Internal
1. Intelegensi
Pada umunya intelegensi tinggi, perkembangan lebih
baik dibandingkan jika intelegensi rendah.
2. Hormon
Ada 3 jenis hormone yang mempengaruhi anak yaitu
somatotropik untuk pertumbuhan tinggi badan terutama
pada masa kanak-kanak, hormone tiroid menstimulasi
pertumbuhan sel interstitial testis, memproduksi
testosterone dan ovarium memproduksi estrogen yang
mempengaruhi perkembangan dan reproduksi.
3. Emosi
Hubungan yang hangat dengan orangtua, saudara teman
sebaya serta guru berpengaruh terhadap perkembangan
emosi, sosial, intelektual anak, cara anak berinteraksi
dengan keluarga akan mempengaruhi interaksi anak
diluar rumah.
b). Lingkungan Eksternal
1. Kebudayaan

6
Budaya keluarga /masyarakat mempengaruhi bagaiman
anak mempersepsikan dan memahami kesehatan
berprilaku hidup sehat.
2. Status sosial ekonomi keluarga
Anak yang berada dan dibesarkan dalam lingkungan
keluarga yang sosial ekonomi yang rendah serta banyak
punya keterbataan untuk memenuhi kebutuhan
primernya.
3. Nutrisi
Untuk tumbang anak secara optimal memerlukan nutrisi
adekuat yang didapat dari makanan bergizi
4. Iklim/cuaca
Iklim tertentu dapat mempengaruhi status kesehatan
anak
5. Olahraga/latihan fisik
Olahraga berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan psikososial anak.
6. Posisi anak dalam keluarga
Posisi anak sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah,
anak bungsu akan mempengaruhi pola anak setelah
diasuh dan dididik dalam keluarga

2.3 Periode Perkembangan


Menurut Donna L. Wong (2000) perkembangan anak secara umum terdiri
dari :
1. Periode prenatal
Terjadi pertumbuhan yang cepat dan sangat penting karena terjadi
pembentukan organ dan system organ anak. Selain itu hubungan
antara kondisi itu memberi dampak pada pertumbuhannya.
2. Periode bayi

7
Periode ini terdiri dari neonatus (0-28 hari) dan bayi (28-12 bulan).
Pada periode ini pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
terutama pada aspek kognitif, motorik dan social.
3. Periode kanak-kanak awal
Terdiri atas anak usia 1-3 tahun yang disebut toddler dan pra sekolah
3-6 tahun. Toddler menunjukkan perkembangan motorik yang lebih
lanjut pada usia pra sekolah. Perkembangan fisik lebih lambat dan
relative menetap.
4. Periode kanak-kanak pertengahan
Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-
laki sedikit lebih meningkat daripada perempuan dan perkembangan
motorik lebih sempurna.
5. Periode kanak-kanak akhir
Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada
usia 11-18 tahun. Perkembangannya yang mencolok pada periode ini
adalah kematangan identitas seksual dengan perkembangannya organ
reproduksi.

2.4 Perkembangan Anak Balita


Periode penting dalam tumbang anak adalah masa balita. Perkembangan
kemampuan berbahasa, kreativitas, dan keadaan social emosional dan
intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan
berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk
pada masa-masa ini sehingga setiap kelainan/penyimpangan seksual apapun.
Apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani dengan baik maka akan
mengurangi kualitas perkembangan.
Kratenburg, dkk (1981) melalui DDST (Denver Development Screening
Test) mengemukakan 4 parameter perkembangan yang dipakai dalam menilai
perkembanagn anak balita yaitu :
1. Personal sosial (kepribadian/tingkah laku sosial)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi
dan berinteraksi dengan lingkungan.

8
2. Fine motor adaptif (gerakan motorik halus)
Aspek yang b/d kemampuan anak untuk melakukan gerakan yang
melibatkan bagian tubuh dan dilakukan otot-otot kecil memerlukan
koordinasi yang cermat missal: ketrampilan menggambar.
3. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberi respon terhadap suara, mengikuti
perintah berbicara spontan.
4. Gross motor (motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Beberapa Milestone pokok yang harus diketahui dalam mengikuti
taraf perkembangan secara awal. Milestone adalah tingkat
perkembangan yang harus dicapai anak umur tertentu misalnya:
a). 4-6 minggu :tersenyum spontan, dapat mengeluarkan suara 1-2
minggu kemuadian.
b). 10-16 minggu : menegakkan kepala, tengkurap sendiri, menoleh ke
arah suara.
c). 20 minggu : meraih benda yang didekatkan kepadanya.
d). 26 minggu : dapat memindahkan benda dari satu tangan ke tangan
yang lain.
e). 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda dengan
jari telunjuk dan ibu jari.
f). 13 bulan : berjalan tanpa bantuan, mengucapkan kata-kata tunggal.

2.5 Konsep Asuhan Keperawatan pada Anak Sehat


2.5.1 Pengkajian
I. Dentitas
a.Anak
Nama :
Anak yang ke :
Tanggal lahir/umur :
Jenis kelamin :
Agama :

b. Orang tua

9
1. Ayah

Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Agama :
Alamat :

2. Ibu

Nama :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Agama :
Alamat :

II. Genogram

menika menikah
h

menika
h
Keterangan :

= meninggal

= laki-laki masih hidup

= perempuan masih hidup

= pasien

= tinggal serumah

III. Alasan Dirawat

1. Keluhan Utama

Diharapkan dalam kondisi sehat jasmani dan rohani yang

10
memliki gangguang petumbuhan dan perkembangan

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Untuk mendapatkan semua rincian yang berhubungan


dengan keluhan utama. Jika saat ini kesehatan anak baik,
riwayat penyakit sekarang mungkin tidak terlalu menjadi
acuan, akan tetapi jika anak dalam kondisi tidak sehat, hal ini
dapat dijadikan kajian lebih lanjut untuk mengetahui status
kesehatan anak saat ini, selain untuk kepentingan imunisasi,
hal ini juga dapat dijadikan panduan apakah anak harus
mendapat perawatan lebih lanjut mengenai penyakitnya.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu

Untuk memperoleh profil penyakit anak, cedera-cedera,


atau pembedahan sebelumnya yang pada kesempatan ini akan
digunakan sebagai petunjuk.

1. Riwayat kelahiran (riwayat kehamilan, persalinan, dan


perinatal).

2. Penyakit, cedera atau operasi sebelumnya.

3. Alergi.

4. Pengobatan terbaru.

5. Imunisasi yang pernah didapatkan anak serta


pengalaman/reaksi terhadap imunisasi yang pernah didapat
sebelumnya.

6. Pertumbuhan dan perkembangan anak

7. Kebiasaan anak yang dapat memengaruhi kesehatannya.

IV. Pemeriksaan Fisik

11
Untuk memperoleh informasi yang menyangkut adanya
kemungkinan masalah kesehatan pada anak, tinjauan ini akan
menjadi pilihan yang lebih baik selain pengkajian riwayat
kesehatan anak karena dalam pengkajian cenderung hanya
berfokus pada informasi yang diberikan anak/keluarga sedangkan
kemungkinan terhadap kondisi kelainan yang ada pada tubuh
anak belum disadari olehnya. Meliputi :
1. Kesan Umum :

2. Warna kulit :

3. Suara waktu menangis :

4. Tonus otot :

5. Turgor kulit :

6. Edema :

Pemeriksaan Fisik Head To Toe

1. Kepala

Lingkar kepala :

Rambut : kebersihan, warna, tekstur

Distribusi rambut : seperti , merata, tebal,kuat/


mudah tercabut.

2. Mata :

Sklera :

Konjungtiva :

Palpebra :

Pupil : bentuk, reaksi cahaya

12
3. Hidung : septum simetris (+/-),
Sekret (-/+), Polip (+/-)

4. Telinga :

5. Mulut : kebersihan, warna,


kelembaban.

Lidah :

Gigi :

6. Leher

Kelenjar Getah Bening :

Kelenjar Tiroid :

JVP :

7. Thoraks

Inspeksi :

Palpasi :

Auskultasi :

8. Jantung

Inspeksi : misalnya ictus kordis


terlihat/ tidak

Palpasi : misasalnya ictus cordis


teraba medial (MCS RIC V)

Auskultasi : misalnya irama teratur,


suara S1 dan S2 reguler

13
9. Persarafan

Inspeksi :

10. Abdomen

Inpeksi :

Palpasi :

Perkusi :

Auskultasi :

11. Ekstremitas : kekuatan dan tonus otot ,


refleks.

Atas :

Bawah :

12. Antropometri

BB =

TB =

Lingkar kepala =

Lingkar dada =

Lingkar lengan =

13. Gejala Kardinal

Suhu =
Nadi =
Pernafasan =
Tekanan darah =

14
V. Riwayat Keluarga
Untuk mengidentifikasi adanya faktor genetika atau
penyakit yang memiliki kecenderungan terjadi dalam keluarga
dan untuk mengkaji pajanan terhadap penyakit menular pada
anggota .

VI. Riwayat Bio Psikososial Dan Spiritual


Meliputi : bernafas, makan dan minum, eliminasi (bab/bak),
aktifitas, rekreasi, istirahat dan tidur.kebersihan diri, pengaturan
suhu tubuh, rasa nyaman, rasa aman, belajar (anak dan orang tua),
prestasi, hubungan sosial anak, serta ibadah

VII. Pengkajiaan Nutrisi


Untuk memperoleh informasi yang adekuat tentang asupan
dan kebutuhan nutrisi anak dalam kaitannya dengan kesehatan
anak saat ini dapat dijadikan bahan untuk pendidikan kesehatan
pada anak dan orang tua. Pengkajian nutrisi meliputi pengkajian
terhadap asupan diet dan pemeriksaan klinis.
VIII. Pengkajian Pertumbuhan Dan Perkembangan
Pengkajiaan pertumbuhan dan perkembangan anak bertujuaan
mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan tumbuh kembang
anak. Prinsip-prinsip yang perlu di perhatikan dan dapat diterapkan
di lapangan adalah:

1. Lingkungan/ruangan pemeriksaan tidak menakutkan,


misalnya memberikan warna dinding netral, cukup ventilasi,
menjauhkan peralatan yang menakutkan bagi anak, dan
menyediakan makanan.

2. Sebelum pengkajiaan sebaiknya disediakan waktu untuk


bermain agar anak menjadi kooperatif

15
3. Pemeriksaan dapat dimulai dari bagian tubuh yang mudah
dan tidak menakutkan anak.

4. Jika ada beberapa anak, mulailah dengan anak yang


kooperatif sehingga akan mengurangi rasa takut dari anak
yang lain.

5. Libatkan anak dalam proses pemeriksaan. Kita bisa


menjelaskan pada anak mengenai hal-hal yang perlu
dilakukan pada dirinya. Apabila mungkin, beri kesempatan
anak untuk membantu proses pemeriksaan.

6. Buat posisi pemeriksaan senyaman mungkin. Anak dapat


berbaring di pangkuaan orang tua.

7. Berikan pujiaan kepada anak yang kooperatif. Hal ini dapat


merangsang anak yang lain agar tidak takut untuk diperiksa.

8. Berikan pujian pada orang tua apabila anak maju dan ibunya
mengetahui nasehat petugas.

Berikutnya adalah melakukan pengkajiaan pada anak. Hal-hal


yang perlu dikaji adalah :

1. Riwayat Pranatal

Perlu ditanyakan pada ibu apakah ada tanda-tanda resiko tinggi


saat hamil, seperti terinfeksi TORCH, berat badan tidak naik,
preeksklamsi, dan lain-lain, serta apakah ehamilannya dipantau
berkala. Kehamilan risiko tinggi yamg tidak ditangani dengan
benar dapat mengganggu tumbuh kembang anak. Dengan
mengetahui riwayat prenatal maka keadaan anaknya dapat
diperkirakan.

2. Riwayat Kelahiran

Perlu ditanyakan pada ibu mengenai cara kelahiran anaknya,


apakah secara normal, dan bagaimana keadaan anak sewaktu
lahir. Anak yang dalam kandungan terdeteksi sehat, apabila

16
kelahirannya mengalami gangguan (cara kelahiran dengan
tindakan seperti forceps, partuss lama, atau kasep), maka
gangguan tersebut dapat mempengaruhi keadaan tumbuh
kembang anak.

3. Pertumbuhan Fisik

Untuk menentukan keadaan pertumbuhan fisik anak, perlu


diperlakukan pengukuran antropometri dan pemeriksaan fisik.
Sebagaimana dalam pembahasan sebelumnya, pengukuran
antropometri yang sering digunakan di lapangan untuk
memantau tumbuh kembang anak adalah TB, BB, dan lingkar
kepala. Sedangkan lingkar lengan dan lingkar dada baru
digunakan bila dicurigai adanya gangguan pada anak.

Pada pengkajian perkembangan anak dapat menggunakan


beberapa pengukuran seperti :

a) Berdasarkan pengukuran DDST diperoleh


perkembangan yang sudah dicapai oleh anak umur
24bulan adalah:

Motorik kasar : misalnya melempar bola


diatas bahu dan melompat.

Bahasa : misalnya separuh bicaranya


dimengerti, menunjuk 4 gambar, menyebut 1
gambar, dan menyebut 6 bagian tubuh.

Motorik halus : misalnya , anak belum


mampu menumpuk kubus

Personal social : misalnya, mencuci dan


mengeringkan tangan, sikat gigi dengan
bantuan dan memakai baju

17
b) Berdasarkan pengukuran KPSP diperoleh
perkembangan yang sudah dicapai oleh anak umur
24 bulan adalah:

Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah


tangga, apakah anak meniru apa yang anda
lakukan? (Ya)

Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus


di atas kubus yang lain tanpa menjatuhkan
kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5-
5 cm. (tidak)

Apakah anak dapat mengucapkan paling


sedikit 3 kata yang mempunyai arti selain
papa dan mama? (Ya)

Apakah anak dapat berjalan mundur 5


langkah atau lebih tanpa kehilangan
keseimbangan? (Anda mungkin dapat
melihatnya ketika anak menarik mainannya)
(Ya)

Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti:


baju, rok, atau celananya? (topi dan kaos kaki
tidak ikut dinilai) (Ya)

Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri?


Jawab YA jika ia naik tangga dengan posisi
tegak atau berpegangan pada dinding atau
pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik
tangga dengan merangkak atau anda tidak
membolehkan anak naik tangga atau anak
harus berpegangan pada seseorang. (Ya)

18
Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan
anda, dapatkah anak menunjuk dengan benar
paling sedikit satu bagian badannya (rambut,
mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang
lain)? (Ya)

Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa


banyak tumpah? (Ya)

Dapatkah anak membantu memungut


mainannya sendiri atau membantu
mengangkat piring jika diminta? (Ya)

Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar


bola tenis) ke depan tanpa berpegangan pada
apapun? Mendorong tidak ikut dinilai. (Ya)

Interpretasi KPSP = Jumlah jawaban Ya adalah 9 sehingga bisa


dikatakan bahwa tumbuh kenang anak tersebut sesuai dengan
umur anak (S). Ibu dapat terus melakukan stimulasi yang
penting bagi tumbuh kembang anak. Penilaian KPSP dapat
diulang 3 bulan kemudian.

2.5.2 Diagnosa Keperawatan


1. Potensial perubahan pertumbuhan dan perkembangan
berhubungan dengan situasi yang terjadi di lingkungan
2. Perilaku mencari bantuan kesehatan berhubungan dengan
kurang pengetahuan tentang peran sebagai orangtua baru
3. Risiko terhadap cedera b/d keadaan tumbang dan lingkungan.
4. Potensial orang tua dalam meningkatkan kesehatan anak
berdasarkan tumbuh kembangnya.
5. Gangguan rasa aman (cemas) b/d kurang pengetahuan ibu
tentang tumbang anak
6. Kesiapan meningkatkan status imunisasi b/d keinginan untuk
meningkatkan status imunisasi

19
2.5.3 Intervensi Keperawatan

HARI/ NO INTERVENSI KEPERAWATAN RASIONAL


TANGGAL Dx
01 Oktober 1 a. Ajarkan orang tua tentang tugas a. Agar orang tua mampu
2016 perkembangan yang sesuai dengan melakukan tugas
kelompok usia tumbang pada anak
b. Tingkatkan rangsangan dengan b. Mainan dapat
menggunakan berbagai mainan dalam meningkatkan
tempat tidur anak. rangsangan anak
c. Berikan tindakan nyaman setelah prosedur dalam tumbang
yg menyebabkan rasa takut. c. Mengurangi rasa
d. KIE orang tua untuk kontrol setiap bulan. ketidaknyamanan
d. Mengetahui adanya
keluhan dalam
tumbang anak
01 Oktober 2 a. Jelaskan pada orang tua tentang perawatan a. Meningkatkan
2016 anak seperti makanan yang baik sesuai umur pemahaman orang tua
anak, cara menggendong, cara memberikan terhadap perawatanan
ASI yang baik dan bagaimana anak
menyendawakan bayi. b. Memberi pemahaman
b. Jelaskan bahwa keberadaan kedua orang tua orang tua supaya bias
sangat penting sebagai role model anaknya. memberi contoh yang
c. Jelaskan pada orang tua tentang tahapan baik bagi anaknya
tumbuh kembang yang harus dilewati anak c. Meningkatkan
sesuai dengan umurnya pemahaman orang tua
terhadap tumbang

01 Oktober 3 a. Awasi anak saat makan, mandi, bermain, a. Mengurangi risiko


2016 eliminasi cedera pada saat anak
b. Lindungi kaki anak dengan sandal/ sepatu beraktivitas
c. Beri makanan yang aman untuk usia anak b. Mengurangi risiko
d. Periksa suhu air mandi sebelum dimandikan cedera pada kaki anak
c. Mencegah risiko

20
keracunan makanan
d. Mengurangi risiko
cedera yang
diakibatkan oleh air
mandi yang terlalu
panas
01 Oktober 4 a. Jelaskan pada orang tua tentang proses a. meningkatkan
2016 tumbang yang terjadi pemahaman orang tua
b. Bantu ibu/ orang tua untuk mengerti dan terhadap tumbang
mengetahui tentang tahapan tumbang b. Agar orang tua
yang dilewati anak dengan masa mengetahui tentang
pertumbuhandan perkembangan tumbuh kembang
c. Anjurkan ibu membaca berbagai tips anaknya
perawatan anak c. Meningkatatkan
pemahaman tentang
perawatan anaknya

01 Oktober 5 a. Bantu ibu mengetahui tahapan yang a. agar ibu paham


2016 seharusnya terjadi pada anak saat ini tentang tumbang
sesuai umur anaknya
b. Bantu menurunkan tingkat kecemasan b. Mengurangi
dengan informasi yang diberikan kecemasan ibu
c. Beri dukungan pada ibu untuk tetap c. Agar kesehatan anak
menjaga kesehatan anaknya dan tetap tetap terjaga
memantau pertumbuhan dan
perkembangan anak
01 Oktober 6 a. Memberi penjelasan tentang imunisasi a. Meningkatkan
2016 yang seharusnya didapatkan oleh anaknya pemahaman tentang
b. Memberi penjelasan tentang imunisasi imunisasi yang harus
tambahan yang dapat diberikan kepada didapatkan oleh anak
anaknya selain imunisasi yang harusnya b. Memberikan
didapatkan pemahaman tentang
c. Menganjurkan ibu untuk memberikan imunisasi tambahan
imunisasi tambahan untuk mencegah c. Mencegah penyakit
penyakit yang bisa diderita oleh anaknya yang mungkin diderita
anak.

21
2.5.4 Implementasi Keperawatan

NO TANGGAL NO JAM IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA/


Dx TTD
1 2 Oktober 1 08.00 Mengajarkan orang Orang tua
2016 tua tentang tugas kooperatif dan
perkembangan yang mau
sesuai dengan mendengar-
kelompok usia kan perawat
2 2 Oktober 08.30 Meningkatkan Anak terlihat
2016 rangsangan dengan senang
menggunakan mengguna-kan
berbagai mainan mainan yang
dalam tempat tidur ada di tempat
anak tidurnya
3 2 Oktober 9.00 Memberikan Anak terlihat
2016 tindakan nyaman lebih nyaman
setelah prosedur yg dan tidak
menyebabkan rasa menangis lagi
takut.
4 2 Oktober 10.00 Memberikan KIE Orang tua
2016 orang tua untuk kooperatif dan
kontrol setiap bulan. mau
mendengar-
kan perawat
5 3 Oktober 2 08.00 Menjelaskan pada Orang tua
2016 orang tua tentang kooperatif dan
perawatan anak mau
seperti makanan mendengar-
yang baik sesuai kan perawat
umur anak, cara
menggendong, cara
memberikan ASI
yang baik dan
bagaimana

22
menyendawakan
bayi.
6 3 Oktober 08.10 Menjelaskan bahwa Orang tua
2016 keberadaan kedua kooperatif dan
orang tua sangat mau
penting sebagai role mendengar-
model anaknya kan perawat
7 3 Oktober 08.30 Menjelaskan pada Orang tua
2016 orang tua tentang kooperatif dan
tahapan tumbuh mau
kembang yang harus mendengar-
dilewati anak sesuai kan perawat
dengan umurnya
8 4 Oktober 3 14.00 Mengawasi anak saat Anak belum
2016 makan, mandi, bisa
bermain, eliminasi melakukan-
nya secara
mandiri dan
masih dibantu
oleh orang
tuanya
9 4 Oktober 14.30 Melindungi kaki Anak sudah
2016 anak dengan sandal/ memakai
sepatu sendal saat
berjalan
10 4 Oktober 14.35 Memberi makanan Anak mau
2016 yang aman untuk memakan
usia anak makanan yang
didapat dari
rumah sakit
11 4 Oktober 17.00 Memeriksa suhu air Air terasa
2016 mandi sebelum hangat-hangat
dimandikan kuku
12 5 Oktober 4 08.00 Menjelaskan pada Orang tua
2016 orang tua tentang kooperatif dan
proses tumbang yang mau
terjadi mendengar-

23
kan perawat
13 5 Oktober 4 08.30 Membantu ibu/ Orang tua
2016 orang tua untuk kooperatif dan
mengerti dan mau
mengetahui tentang mendengar-
tahapan tumbang kan perawat
yang dilewati anak
dengan masa
pertumbuhandan
perkembangan

14 5 Oktober 4 09.00 Menganjurkan ibu Ibu kooperatif


2016 membaca berbagai dan mau
tips perawatan anak mendengar-
kan perawat
15 5 Oktober 5 09.10 Membantu ibu Ibu kooperatif
2016 mengetahui tahapan dan mau
yang seharusnya mendengar-
terjadi pada anak saat kan perawat
ini sesuai umur
16 5 Oktober 5 09.30 Membantu Ibu tampak
2016 menurunkan tingkat lebih tenang
kecemasan dengan setelah
informasi yang diberikan
diberikan informasi
17 5 Oktober 5 10.00 Memberi dukungan Ibu tampak
2016 pada ibu untuk tetap termotivasi
menjaga kesehatan setelah
anaknya dan tetap diberikan
memantau dukungan oleh
pertumbuhan dan perawat
perkembangan anak
18 6 Oktober 6 14.00 Memberi penjelasan Orang tua
2016 tentang imunisasi kooperatif dan
yang seharusnya mau
didapatkan oleh mendengar-
anaknya kan perawat

24
19 6 Oktober 6 14.30 Memberi penjelasan Orang tua
2016 tentang imunisasi kooperatif dan
tambahan yang dapat mau
diberikan kepada mendengar-
anaknya selain kan perawat
imunisasi yang
harusnya didapatkan
20 6 Oktober 6 15.00 Menganjurkan ibu Orang tua
2016 untuk memberikan kooperatif dan
imunisasi tambahan mau
untuk mencegah mendengar-
penyakit yang bisa kan perawat
diderita oleh anaknya

2.5.5 Evaluasi
NO HARI/TANGGAL NO EVALUASI SUMATIF TTD
Dx
1 6 Oktober 2016 I S : orang tua mengatakan akan
melakukan semua yang dianjurkan
oleh perawat
O : orang tua terlihat mengerti dan
mendengarkan dan anak terlihat
senang dan aktif
A : tujuan tercapai
P : pertahankan kondisi pasien

NO HARI/TANGGAL NO EVALUASI SUMATIF TTD


Dx
2 6 Oktober 2016 II S : orang tua mengatakan akan
melakukan semua yang dianjurkan
oleh perawat
O : orang tua terlihat mengerti dan
mendengarkan apa yang dijelaskan
oleh perawat
A : tujuan tercapai

25
P : pertahankan kondisi pasien

NO HARI/TANGGAL NO EVALUASI SUMATIF TTD


Dx
3 6 Oktober 2015 III S : orang tua mengatakan akan
melakukan semua yang dianjurkan
oleh perawat
O : orang tua terlihat mengerti dan
mendengarkan apa yang dijelaskan
oleh perawat
A : tujuan tercapai
P : pertahankan kondisi pasien

NO HARI/TANGGAL NO EVALUASI SUMATIF TTD


Dx
4 6 oktober 2016 IV S : orang tua mengatakan akan
melakukan semua yang dianjurkan
oleh perawat
O : orang tua terlihat mengerti dan
mendengarkan apa yang dijelaskan
oleh perawat dan orang tua klien
terlihat sedang membaca buku
tentang tips perawatan anak
A : tujuan tercapai
P : pertahankan kondisi pasien

NO HARI/TANGGAL NO EVALUASI SUMATIF TTD


Dx
5 6 oktober 2016 V S : orang tua mengatakan cemas
dan ke khawatiran yang dialami
sebelumnya telah berkurang
O : ekspresi wajah orang tua klien
menunjukan tidak ada lagi rasa
cemas , dan ketakutan
A : tujuan tercapai
P : pertahankan kondisi pasien

26
NO HARI/TANGGAL NO EVALUASI SUMATIF TTD
Dx
6 6 oktober 2016 VI S : orang tua klien mengatakan
mengerti dengan manfaat imunisasi
dan imunisasi apa saja yang harus
didapatkan oleh anaknya
O : orang tua klien terlihat mengerti
dengan apa yang dijelaskan oleh
perawat
A : tujuan tercapai
P : pertahankan kondisi pasien

2.6 Konsep Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit


2.6.1 Pengkajian
1) Identitas klien :
Nama : An Y
Umur : 1 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku Bangsa : Jawa, Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Pendidikan : Belum Sekolah
Alamat : Muara Enim
Tanggal Masuk : 02-10-2016
No. Register : 28.38.81
Diagnosa Medis : Gastroenteritis
Tanggal Pengkajian : 02-10-2016

2) Penanggung Jawab
Nama : Tn I
Umur : 28 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : S2
Pekerjaan : Dosen
Hubungan Dengan Pelatihan : Ayah

3) Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama

27
Saat pengkajian dilakukan pada tanggal 2-10-2016 ibu klien
mengatakan klien diare 6 kali sehari dan sudah berlangsung
selama 3 hari.

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Ibu klien mengatakan sebelum dibawa kerumah sakit 3 hari
mencret dan dalam satu hari An. Y mencret lebih dari 6 kali
cair dan muntah. Sudah diperiksakan kedokter spesialis anak
tidak ada perubahan lalu keluarga
membawa anak kerumah sakit tanggal 02-10-2016, diperisa
oleh

dokter dan disarankan untuk rawat inap

3. Riwayat Perawatan dan Kesehatan Dahulu


Ibu klien mengatakan An. Y sebelumnya belum pernah
menderita diare
ataupun gastroenteritis dan baru kali ini An. Y dirawat dirumah
sakit.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Saat pengkajian diperoleh data bahwa anggota kleuarga klien
tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit Gastroentritis atau
infeksi penyakit usus atau penyakit yang lain.

5. Riwayat imunisasi
Keluarga mengatakan anak sudah mendapat imunisasi BCG,
DPT, Polio, Hepatitis. Sebenarnya pada bulan ini An. Y
mendapat imunisasi Campak, karena kondisinya yang sakit
maka imunisasinya ditunda sampai An. Y sembuh.
6. Riwayat kehamilan dan persalinan
a. Pre natal : saat hamil ibu sering memeriksakan
kehamilannya pada bidan mendapat imunisasi TT 1x,
vitamin dan penambahan darah.

28
b. Riwayat persalinan : An. Y lahir dengan BB 2900 gram,
panjang badan 48 cm lahir dengan normal dirumah
bersalin denganumur kehamilan 9 bulan.
c. Post natal : tidak ada kelainan pada An. Ysetelah
kelahiran, anggota tubuh lengkap, anus ada, genitalia
ada.
7. Riwayat tumbuh kembang
Pertumbuhan: barat badan saat ini : 8.6 kg Gigi sudah
tumbuh, Perkembangan : Umur 3 bulan anak sudah bisa
mengangkat kepala memasukkan tangan kemulut. Umur 6
bulan anak sudah bisa duduk dengan kepala tegak, anak 8
bulan mulai merangkak. Umur 12 bulan klien sudah bisa
berdiri dan berjalan sendiri.
Hospitalisasi: Anak takut apabila berpisah dengan orang
tuanya.

4) Kesehatan Fungsional
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Kelurga klien mengatakan bahwa kesehatan sangatlah penting
khususnya An. Y karena masih balita, upaya keluarga untuk
mempertahankan kesehatannya yaitu dengan memberikan
makanan yang bergizi serta nutrisi tambahan bagi An.Y serta
selalu menjaga lingkungan tempat tinggalnya dan peralatan
bermain anaknya.

2. Pola Nurisi dan Metebolik


Sebelum sakit An.Y makan sesuai porsi yang diberikan ibunya
3x/hari dan terkadang lebih, jenisnya nasi yang dihaluskan,
kuah sayuran, lauk dan susu. Selama sakit An. Y mengalami
penurunan BB yang sebelunya 10 kg menjadi 8,6 kg nafsu

29
makan An. Y juga menurun, pada saat makan disuapi ibunya
An. Y selalu muntah.

3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit An. Y BAB secara normal dan tidak ada
gangguan dalam satu hari 1kali dengan konsistensi kuning
kecoklatan lembek, selama sakit An. Y BAB lebih dari 10 kali
dalam sehari dengan konsistensi cair. Untuk BAK an. Y tidak
mengalami masalah, dalam satu hari 2 kali bak.

4. Pola Aktivitas dan Latihan


Sebelum sakit klien melakukan aktivitasnya tanpa ada masalah
yaitu bermain-main dengan teman-temannya dan selama sakit
klien banyak tiduran didampingi oleh ibunya, ketika jenuh An.
Y minta untuk digendong untuk jalan-jalan keluar bangsal.

5. Pola Istirahat dan Tidur


Sebelum sakit An. Y tidur selalu nyenyak tidak ada gangguan,
selama sakit klien mengalami gangguan dalam tidurnya karena
rewel selalu menangis dan dalam satu hari mencret lebih dari
10 kali.

6. Pola Persepsi dan Kognitif


Klien tidak ada keluhan yang berkenaan dengan kemampuan
sensasi yaitu penglihatan, pendengaran, penghidu, pengecap
maupun sensasi perubahan. Klien juga tidak menggunakan alat
bantu pendengaran maupun alat bantu penglihatan.

7. Pola Hubungan dengan Orang Lain


Keluarga mengatakan An. Y tidak ada masalah dalam
berhubungan dengan teman sebayanya, pada saat pengkajian
An. Y tidak merasa takut dengan petugas perawat klien selalu
tenang dan tidak menangis.

8. Pola Reproduksi dan Seksual

30
An. Y berjenis kelamin perempuan dengan umur 1 tahun, tidak
ada gangguan diorgan reproduksinya.

9. Persepsi dan Konsep Diri


An. Y tidak mengalami ketakutan pada perawat ataupun
petugas kesehatan lainnya, Setiap dilakukan tindakan
keperawatan pada An. Y selalu tenang.

10. Pola Mekanisme Koping


An. Y ketika merasa takut hanya memandangi petugas perawat
yang merawatnya sambil memegangi tangan ibunya.

11. Pola Nilai Kepercayaan / keyakinannya


Keluarga An. Y beragama islam dan Alhamdullilah dalam
keluarga klien tidak ada keyakinan / kebudayaan yang
bertentangan dengan kesehatan maupun dalam pengobatan
yang dijalani.

5) Pengkajian Fisik
1. Penampilan/ keadaan umum : Klien terlihat lemah
2. Tingkat kesadaran :composmentis
3. Tanda-tanda Vital
Suhu : 37,5 C
Respirasi rate : 36x/menit

Nadi : 118x/menit

4. Pengukuran Autopometri
Berat Badan : 8,6 kg

Tinggi Badan : 78 cm

Lingkar Lengan Atas :14 cm

5. Kepala : Bentuk mesochepal, tidak


ada benjolan
Rambut : Hitam, bersih

31
Mata : Cekung, konjungtiva
anemis, ada sedikit sekret

Hidung : Tidak ada sekret, memakai


selang oksigen, Telinga : Kemampuan mendengar
normal, simetristubuh, tidak ada nyeri, tidak ada sekret

Mulut : Selaput mukosa kering,


kebersihan gigi bersih

Leher : tidak ada pembesaran


kelenjar tyroid

Dada dan Thoraks : pergerakan dada dan thorak


sama

Abdomen :Kembung, tidak ada


luka,bentuk simetris

Genital : tidak menggunakan kateter

Anal : tidak ada kemerahan


maupun lecet.

Ekstremitas : Kuku bersih, turgor jelek,


capilary refill time > 3 detik, untuk mobilitas dan keamanan
(koordinasi otot, pergerakan tubuh) di semul ekstremitas
baik, terpasang infus RL di ekstremitas atas dekstra

II. Analisa Data

NO DATA MASALAH ETIOLOGI

32
1 Data Subyektif : Kekurangan volume Kehilangan cairan
cairan aktif
Ibu klien mengatakan An.
Y mencret 3 hari dan
dalam satu hari mencret
lebih dari 6 kali cair.

Data Obyektif :

Turgor jelek

Mukosa bibir kering

CRT > 3 detik

Suhu : 37,5 oC

Nadi: 118 x/menit


2 Data Subjektif : Diare Peningakatan

peristaltik usus

Ibu klien mengatakan An.


Y mencret 3 hari dan
dalam satu hari mencret
lebih dari 6 kali cair.

Data Obyektif :

Abdomen kembung

Peristaltik usus ( 30
kali/menit

33
3 Data Subyektif : Ketidakseimbangan Penurunan intake
nutrisi kurang dari makanan.
Ibu klien mengatakan, An.
kebutuhan tubuh
Y sesaat setelah disuapi
makan olehnya langsung
muntah

Data Obyektif :

BB sebelum sakit : 10 kg

BB selama sakit : 8,6 kg

LILA : 14 cm

Mual-muntah

Konjungtiva anemis

III. Diagnosa Keperawatan


1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
aktif.

34
2. Diare berhubungan dengan proses inflamasi, peningkatan peristaltik
usus.
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan penurunan intake makanan.

IV. Intervensi Keperawatan

Hari/ No Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Rasional


Diagnosa
Tanggal
Senin, 2 1 Setelah dilakukan asuhan NIC a. Untuk memantau
Oktober keperawatan selama 3 X 24 intake cairan output
- Fluid management
2016 jam diharapkan memenuhi
indikator dengan kriteria a. Timbang klien
hasil: popok/pembalut b. Untuk memantau
jika diperlukan.
a. Mempertahankan balance cairan
urin output sesuai b. Pertahankan catatan intake maupun
dengan usia dan intake dan output
BB, BJ urin normal, yang akurat. output agar terjadi
HT normal keseimbangan
c. Monitor status
b. Tekanan darah, nadi, hydrasi cairan
suhu tubuh dalam (kelembaban
c. Memantau status
batas normal membran mukosa,
nadi adekuat, hidrasi

35
c. Tidak ada tanda- tekanan darah d. Memantau keadaan
tanda dehidrasi, ortostatik) jika umum klien
elastisitas turgor diperlukan.
kulit baik, membran e. Memantau
d. Monitor vital sign.
mukosa lembab, kecukupan nutrisi
tidak ada rasa haus e. Monitor masukan
yang berlebihan. dan cairan tubuh
makanan/cairan dan
hitung intake kalori f. Membantu
harian. memenuhi
f. Kolaborasi kebutuhan cairan
pemberian cairan
IV. dan elektrolit klien
g. Agar suhu cairan
g. Monitor status
nutrisi. yang diberikan

h. Berikan cairan IV sesuai dengan suhu


pada suhu ruangan. tubuh klien.
i. Dorong masukan h. Untuk membantu
oral. memenuhi
j. Dorong keluarga kebutuhan cairan
untuk membantu
klien makan.
- Hipovolemia a. untuk mengetahui
management efek samping obat
a. Monitor status terhadap
cairan termasuk gastrointestinal
intake dan output
b. Untuk mengobati
cairan.
diare
b. Pelihara IV line
c. Monitor tingkat c. Mengetahui
Hb dan perkembangan klien
hematokrit. tentang diarenya.

d. Monitor tanda
vital. d. Untuk mengkaji
beratnya diare
e. Monitor respon
klien terhadap
penambahan
cairan.
f. Monitor BB

36
g. Dorong klien
untuk menambah
intake oral.
h. Pemberian cairan
IV monitor
adanya tanda
kelebihan
volume cairan.

NIC
a. Mencegah efek
2 Setelah dilakukan asuhan - Diarhea Management
samping yang
keperawatan selama 3 X 24 a. Evaluasi efek amping
jam diharapkan memenuhi kuat/berlebihan dapat
pengobatan terhadap
indikator dengan kriteria gastrointestinal memperburuk kondisi
hasil: sistem
b. Ajarkan klien utuk
- Bowel elimination menggunakan obat gastrointestinal.

- Fluid balance anti diare b. Penggunaan obat diare

c. Instruksikan yang baik dan benar


- Hydration
klien/keluarga untuk akan mempercepat
- Electrolit and mencatat, warna, proses pertumbuhan.
acidnbase balance jumlah, frekuensi dan
Kriteria hasil : konsistensi dari feses
c. Memberikan
a. Feses berbentuk, BAB d. Evaluasi intake
perawatan tepat sesuai
sehari sekali-tiga kali makanan yang masuk
identifikasi faktor dengan tanda dan
b. Menjaga daerah penyebab dari diare gejala yang timbul.
sekitar rektal dari
iritasi e. Monitor tanda dan
gejala dari diare d. Mengetahui penyebab
c. Tidak mengalami
diare f. Observasi turgor kulit diare.
secara rutin
d. Menjelaskan
penyebab diare dan g. Ukur diare/keluaran e. Mencegah dan
rasional tindakan BAB menghindari dehidrasi
e. Mempertahakan h. Hubungi dokter jika yang lebih parah.
turgor kulit ada kenaikan bising
usus
f. Mengetahui jumlah
i. Monitor persiapan
output cairan.
makanan yang aman.
g. Menghindari diare

37
yang lebih parah.
h. Menghindari sumber
nutrisi yang menjadi
pencetus diare.

NIC
3 - Nutrition management
Setelah dilakukan asuhan a. Kaji adanya alergi
keperawatan selama 3 X 24 makanan Mencegah efek samping
jam diharapkan memenuhi yang kuat/berlebihan dapat
indikator dengan kriteria memperburuk kondisi
hasil:
sistem gastrointestinal
a. Adanya peningkatan b. Kolaborasi dengan
berat badan sesuai ali gizi untuk
Mencegah jumlah kalori
dengan tujuan menentukan jumlah
kalori dan nutrisi dan nutrisi yang berlebih
b. BB ideal sesuai
yang dibutuhkan atau kurang
dengan tinggi badan
klien
c. Tidak ada tanda-tanda
c. Berikan makanan
malnitrisi
yang terpilih (sudah Mendapatkan diet yang
d. Menunjukkan dikonsultasikan
peningkatan fungsi dengan ahli gizi) tepat sesuai kebutuhan
penecapan dari
d. Monitor jumlah
menelan Mencegah jumlah kalori
nutrisi dan
e. Tidak terjadi kandungan kalori dan nutrisi yang berlebih
penurunan BB yang atau kurang
- Nutrition monitoring
berarti
a. BB klien dalam
batas normal Mencegah BB lebih atau
kurang
b. Monitor
lingkungan Lingkungan kondusif dapat
selama makan meningkatkan rasa nyaman

c. Monitor mual klien untuk makan


dan muntah Mencegah dehidrasi yang

d. Monitor keadaan lebih parah


albumin, total Memberikan penanganan
protein, Hb, dan yang tepat sesua dengan

38
kadar HT keadaan

e. Monitor
prtumbuhan dan Mencegah timbulnya
perkembangan malnutrisi
f. Monitor kalori mencegah dan mengetahui
dan intake nutrisi BB yang berlebih atau
kurang

V. Implementasi Keperawatan

Hari/
No. Evaluasi
Tanggal/ Implementasi Paraf
Diagnosa Formatif
Waktu
Senin,02 1 Membina hubungan saling Ibu Klien mau bekerja
Oktober 2016 percaya dan melakukan sama untuk melakukan
pengkajian terhadap klien pengkajian
Pukul 08.00

Mengobservasi tetesan infuse Infuse masuk dan lancar


Pukul 09.00
Mengkaji keluhan klien 15 tpm
DS : ibu Klien
Pukul 11.00
mengatakan bahwa BAB 6
kali sehari,feses
lunak,lemas dan mengeluh

39
sakit pada perut
DO : Turgor kulit
menurun,mulut kering,
mata cowong, dan
menahan kesakitan

Operan shift sore


Mengobservasi TTV setiap 8 Operan shift diterima
Pukul 14.00 jam
S=37,00 C; N=90x/menit;
RR=32x/menit

Klien tampak takut saat


Memberikan obat:
akan diberikan obat injeksi
o Injeksi Novalgin 1 amp
Pukul 14.00
o Injeksi Ulsikur 1 amp
o Injeksi Cefotaxime 1 amp

Turgor kulit
Menentukan tanda-tanda
kekurangan cairan kering,mukosa bibir kering

Cairan infuse RL masuk


Pukul 15.00 lancar
Memasang infus RL 15 tpm

Ibu klien kooperatif

Pukul 16.00 Menganjurkan untuk klien


banyak minum

Pukul 17.00 Ibu Klien mengatakan


anaknya diare 6 kali sehari
Mengkaji pola eliminasi klien dan BAK normal

40
pukul18.30

Mengganti infus RL 15 tpm Infus lancar 15 tpm

Memberikan obat:
Klien tampak takut saat
o Injeksi Ulsikur 1 amp
Pukul 19.00 o Injeksi Cefotaxime 1 amp diberikan obat

Pukul 20.00
Menganjurkan makan dalam
porsi sedikit tapi sering. Ibu klien kooperatif dan
klien mau makan

Pukul 20.30 Ibu klien kooperatif dan


Menyuruh klien banyak minum
agar tidak dehidrasi klien mau minum air
dengan cukup

Ibu klien mengatakan px


Observasi/catat hasil intake
Pukul 20.30 minum 3 gelas per hari
output cairan
(500cc) dan urine keluar
2 kali sehari (700cc)
Ibu klien paham mengenai
Jelaskan pada keluarga tanda-
Pukul 21.00 tanda dan gejala penyakit
tanda kekurangan cairan
anaknya

Monitor eliminasi BAB/BAK


Pukul 21.30 Urine keluar 1000cc,
BAB 6 kali sehari dengan
konsistensi feses lunak

Mengganti cairan infus Cairan infuse RL 15 tpm

41
Pukul 23.00

Mengopservasi TTV
S=37,00 C; N=90x/menit;
Pukul 24.00 RR=32x/menit

Memberikan obat:
Klien tampak takut saat
Selasa,3 o Injeksi Dexa 1 amp
o Injeksi Ulsikur 1 amp diinjeksi
Oktober 2016 o Injeksi Cefotaxime 1 amp
Pukul 05.00

Menganjurkan makan dalam


Pukul 06.00 porsi dikit tapi sering
klien kooperatif

Operan shift pagi

operan shift pagi diterima


Pukul 07.00 Mengopservasi tanda tanda
dehidrasi
turgor mulai
membaik,mukosa bibir
agak kering
Pukul 08.00 Monitor cairan intake dan output
klien

ibu klien mengatakan px


minum 5 gelas per hari
Pukul 09.00
(700cc) dan kencing
200cc
Monitor bentuk

42
feses,konsistensi,warna dan bau bentuk feses
Pukul 10.00 lunak,konsistensi
cair,warna coklat
kekuningan,bau khas urea
Monitor tanda dan gejala dari
diare ibu klien mengatakan px
mengeluh sakit perut dan
px tmpak lemas
Pukul 11.00

Operan shift sore


Mengobservasi TTV setiap 8
Operan shift diterima
jam
Pukul 12.00 S=37,00 C; N=90x/menit;
RR=32x/menit
Memberikan obat:
o Injeksi Novalgin 1 amp
o Injeksi Ulsikur 1 amp
o Injeksi Cefotaxime 1 amp
Klien tampak takut saat
akan diberikan obat injeksi
Pukul 14.00 Menentukan tanda-tanda
kekurangan cairan

Turgor kulit
Pukul 14.00
Memasang infus RL 15 tpm kering,mukosa bibir kering

Menganjurkan untuk klien Cairan infuse RL masuk


banyak minum lancar
Ibu klien kooperatif
Mengkaji pola eliminasi klien
Pukul 15.00

Ibu Klien mengatakan


anaknya diare 6 kali sehari
dan BAK normal 2 kali

43
Pukul 16.00 sehari

Pukul 17.00
Mengganti infus RL 15 tpm

Infus lancar 15 tpm


Memberikan obat:
pukul18.30
o Injeksi Ulsikur 1 amp
o Injeksi Cefotaxime 1 amp
Klien tampak takut saat
diberikan obat
Menganjurkan makan dalam
porsi sedikit tapi sering.

Ibu klien kooperatif dank


Pukul 19.00 lien mau makan
Menyuruh klien banyak minum
agar tidak dehidrasi

Pukul 20.00 Ibu klien kooperatif dan


klien mau minum air
Observasi/catat hasil intake
dengan cukup
output cairan

Pukul 20.30 Ibu klien paham mengenai


Jelaskan pada keluarga tanda-
tanda kekurangan cairan tanda dan gejala penyakit
anaknya
Urine keluar 1000cc,
BAB 5 kali sehari dengan
Pukul 20.30 konsistensi feses lunak
Monitor status hidrasi

Turgor kulit mulai


Pukul 21.00 membaik,mukosa bibir
mulai lembap

Pukul 21.30 Mengganti cairan infus

44
Cairan infuse RL 15 tpm

Mengopservasi TTV

Pukul 23.00 S=37,00 C; N=90x/menit;


RR=32x/menit

Memberikan obat:

Pukul 24.00 o Injeksi Dexa 1 amp


o Injeksi Ulsikur 1 amp Klien tampak takut saat
o Injeksi Cefotaxime 1 amp diinjeksi

Rabu,4
Menganjurkan makan dalam
Oktober 2016 porsi dikit tapi sering
Pukul 05.00

klien kooperatif mau

Operan shift pagi makan 1/2 porsi buah-


buahan

Pukul 06.00
operan shift pagi diterima
Mengopservasi tanda tanda
dehidrasi
turgor mulai
membaik,mukosa bibir
Monitor cairan intake dan output
klien agak kering

Pukul 07.00
ibu klien mengatakan px
minum 5 gelas per hari
(900cc) dan kencing
Monitor bentuk
feses,konsistensi,warna dan bau 700cc
Pukul 08.00

bentuk feses

45
lunak,konsistensi
Pukul 09.00 Monitor tanda dan gejala dari cair,warna coklat
diare kekuningan,bau khas urea
ibu klien mengatakan px
Pukul 10.00 mengeluh sakit perut dan
px tmpak lemas

Operan shift sore


Mengobservasi TTV setiap 8
jam Operan shift diterima
S=37,00 C; N=90x/menit;
Pukul 11.00 RR=32x/menit

Memberikan obat: Klien tampak takut saat


o Injeksi Novalgin 1 amp akan diberikan obat injeksi
Pukul 12.00
o Injeksi Ulsikur 1 amp
o Injeksi Cefotaxime 1 amp

Menentukan tanda-tanda Turgor kulit


kekurangan cairan
kering,mukosa bibir kering
Pukul 14.00
dan ibu px mulai paham
mengenai tanda
kekurangan cairan
Memasang infus RL 15 tpm
Cairan infuse RL masuk
Menganjurkan untuk klien lancar
Pukul 14.00
banyak minum

Ibu klien kooperatif

Mengkaji pola eliminasi klien

46
Pukul 15.00 Ibu Klien mengatakan
anaknya diare 3 kali sehari
dan BAK normal 2 kali
sehari

Pukul 16.00

Mengganti infus RL 15 tpm

Pukul 17.00 Infus lancar 15 tpm


Memberikan obat:
o Injeksi Ulsikur 1 amp
o Injeksi Cefotaxime 1 amp
Klien tampak takut saat
diberikan obat
pukul18.30 Menganjurkan makan dalam
porsi sedikit tapi sering.

Ibu klien kooperatif dan


klien mau makan

Menyuruh klien banyak minum


agar tidak dehidrasi Ibu klien kooperatif dan
klien mau minum air
Pukul 19.00 dengan cukup

Pukul 20.00 Observasi/catat hasil intake


output cairan
Ibu klien paham mengenai
tanda dan gejala penyakit
anaknya
Pukul 20.30 Jelaskan pada keluarga tanda-
tanda kekurangan cairan
Urine keluar 1000cc,

47
BAB 2 kali sehari dengan
konsistensi feses lunak
Pukul 20.30 Monitor status hidrasi
Turgor kulit mulai
membaik,mukosa bibir
mulai lembap
Mengganti cairan infus

Pukul 21.00 Cairan infuse RL 15 tpm

Mengopservasi TTV
S=37,00 C; N=90x/menit;
Pukul 21.30 RR=32x/menit

Memberikan obat:
o Injeksi Dexa 1 amp
o Injeksi Ulsikur 1 amp
Pukul 23.00 o Injeksi Cefotaxime 1 amp
Klien tampak takut saat
diinjeksi
Menganjurkan makan dalam
porsi dikit tapi sering
Pukul 24.00
Operan shift pagi
klien kooperatif

Mengopservasi tanda tanda


Kamis,5 dehidrasi
operan shift pagi diterima
Oktober 2016
Pukul 05.00
turgor sudah
membaik,mukosa bibir
Monitor cairan intake dan output lembap
klien

48
Pukul 06.00 ibu klien mengatakan px
minum 7 gelas per hari
(1200cc) dan kencing
1000cc
Monitor bentuk
Pukul 07.00 feses,konsistensi,warna dan bau
bentuk feses
lunak,konsistensi padat
Pukul 08.00 ,warna coklat
kekuningan,bau khas urea

Monitor tanda dan gejala dari


Pukul 09.00
diare

ibu klien mengatakan px


sudah mulai membaik
Operan shift sore
Pukul 10.00
Mengobservasi TTV setiap 8
jam

Operan shift diterima


S=37,00 C; N=90x/menit;
RR=32x/menit
Pukul 11.00

Memberikan obat:
o Injeksi Novalgin 1 amp
o Injeksi Ulsikur 1 amp
o Injeksi Cefotaxime 1 amp

Pukul 12.00
Menentukan tanda-tanda
kekurangan cairan Klien tampak takut saat
akan diberikan obat injeksi

49
Memasang infus RL 15 tpm
Pukul 14.00

Menganjurkan untuk klien


banyak minum Turgor kulit
kering,mukosa bibir kering

Cairan infuse RL masuk


lancar
Mengkaji pola eliminasi klien
Ibu klien kooperatif

Pukul 14.00
Ibu Klien mengatakan
anaknya BAB normal 1
Mengganti infus RL 15 tpm kali sehari dan BAK
normal 2 kali sehari
Memberikan obat:
o Injeksi Ulsikur 1 amp
Pukul 15.00 o Injeksi Cefotaxime 1 amp

Infus lancar 15 tpm


Pukul 16.00 Menganjurkan makan dalam
porsi sedikit tapi sering.
Klien tampak takut saat
Pukul 17.00 diberikan obat

Menyuruh klien banyak minum


agar tidak dehidrasi
Ibu klien kooperatif dan
pukul18.30 klien mau makan

Observasi/catat hasil intake

50
output cairan
Ibu klien kooperatif dan
Pukul 19.00 klien mau minum air
dengan cukup

Pukul 20.00
Jelaskan pada keluarga tanda-
tanda kekurangan cairan Urine keluar 1000cc,
BAB 1 kali sehari dengan
konsistensi feses padat
lunak
Pukul 20.30
Mengganti cairan infus
Turgor kulit mulai
membaik,mukosa bibir
mulai lembap dan keluarga
px paham
Pukul 20.30

Cairan infuse RL 15 tpm

Pukul 21.00

Pukul 21.30

51
Pukul 24.00

Senin, 02 2 1. Melakukan pemeriksaan Terdengar suara bising


fisik terhadap daerah
Oktober 2016 usus 10x/menit
abdomen klien.
10.00 WITA 2. Melakukan pengukuran
vital sign.
S=37,00 C; N=90x/menit;
RR=32x/menit
3. Kolaborasi pemberian
cairan IV Klien terpasang cairan IV
RL
11.00 WITA
4. KIE orang tua/penunggu Klien memahami apa yang
klien mengenai pemberian
obat anti diare. diinstrusikan perawat.

5. Kolaborasi pemberian obat Klien bersedia setelah


diare.
dibujuk orang tua
6. Menginstruksi
11.30 WITA klien/keluarga untuk Konsistensi feses cair,
mencatat, warna, jumlah, aroma khas feses,
frekuensi dan konsistensi
dari feses. frekuensi 6xsehari
12.00 WITA
7. Kolaborasi peberian diet

13.00 WITA 8. Menghitung intake


makanan, mengidentifikasi Klien minum ASI lebih
penyebab diare. sedikit dari biasanya dan
9. Melakukan pemeriksan MPASI hanya dihabiskan
turgor kulit.
3 sendok makan.

Kulit tampak kering dan


10. Mengukur vital sign
16.00 WITA
kurang elastis.

S=37,0 0 C ; N=90x/menit;
RR=32x/menit

52
11. Menimbang popok klien
12. Kolaborasi dengan ahli gizi
18.00 WITA Dalam sehari dua popok
dalam program diet klien.
ditimbang dengan massa
100 cc
1. Melakukan pemeriksaan
fisik terhadap daerah Klien hanya bersedia
abdomen klien.
makan sebanyak 3 sendok
2. Melakukan pengukuran makan diet bubur saring.
vital sign.

Selasa, 03 3. Kolaborasi pemberian Terdengar bising usus


cairan IV RL dan obat
Oktober 2016 10x/menit
diare.

08.00 WITA 4. Menginstruksi S=37,0 0 C ; N=90x/menit;


klien/keluarga untuk RR=32x/menit
10.00 WITA mencatat, warna, jumlah,
frekuensi dan konsistensi
dari feses.
5. Menghitung intake Klien kooperatif meski
makanan, mengidentifikasi tampak dibujuk orang tua.
penyebab diare.
11.00 WITA
Konsistensi feses cair,
6. Melakukan pemeriksan
turgor kulit. aroma khas feses,
frekuensi 6xsehari.

7. Mengukur vital sign Klien minum ASI lebih


sedikit dari biasanya dan
11.30 WITA
MPASI hanya dihabiskan

8. Menimbang popok klien 3 sendok makan.

12.00 WITA 9. Kolaborasi dengan ahli gizi S=37,0 0 C ; N=90x/menit;


dalam program diet klien.
RR=32x/menit

13.00 WITA
Dalam sehari 2 popok

10. Mengukur vital sign penuh dirimbang dengan

53
volume feses

Klien hanya bersedia


makan sebanyak 3 sendok
16.00 WITA
makan diet bubur saring.
1. Melakukan pemeriksaan
S=37,0 0 C ; N=90x/menit;
fisik terhadap daerah
abdomen klien. RR=32x/menit.
2. Kolaborasi pemberian diet
18.00 WITA Terdengar bising usus
10x/menit
3. Melakukan pengukuran
vital sign. S=37,20 C ; N=90x/menit;
RR=30x/menit

Terdengar bising usus


Rabu, 04
4. Kolaborasi pemberian 8x/menit
Oktober 2016 cairan IV RL dan obat
diare. Klien kooperatif meski
08.00 WITA
5. Menginstruksi tampak dibujuk orang tua.
klien/keluarga untuk
mencatat, warna, jumlah, S=37,0 0 C ; N=90x/menit;
frekuensi dan konsistensi RR=32x/menit
dari feses.
6. Menghitung intake
makanan.
11.00 WITA Konsistensi feses cair,
aroma khas feses,
7. Melakukan pemeriksan frekuensi 6xsehari.
turgor kulit.
Klien minum ASI lebih
sedikit dari biasanya dan
8. Mengukur vital sign
11.30 WITA MPASI hanya dihabiskan
3 sendok makan.

9. Menimbang popok klien Turgor kulit membaik


12.00 WITA

10. Kolaborasi dengan ahli gizi


S=37,0 0 C ; N=90x/menit;
dalam program diet klien.

54
13.00 WITA RR=32x/menit

Dalam sehari
menggunakan satu popok
dengan massa 80 cc
1. Mengukur vital sign
Klien kooperatif mampu
16.00 WITA menghabiskan setengah
2. Pemberian diet bubur porsi.
saring.
3. Melakukan pemeriksaan Terdengar bising usus
fisik terhadap daerah
abdomen klien. 5x/menit
18.00 WITA
4. Kolaborasi pemberian S=36,50 C ; N=90x/menit;
cairan IV RL dan obat
RR=30x/menit
diare.
5. Menginstruksi Klien mampu
Kamis, 05 klien/keluarga untuk menghabiskan seluruh
mencatat, warna, jumlah,
Oktober 2016 porsi diet.
frekuensi dan konsistensi
dari feses.
06.00 WITA Terdengar bising usus
6. Menghitung intake
4x/menit
makanan.
7. Melakukan pemeriksan Klien koperatif
08.00 WITA
turgor kulit.
Konsistensi feses padat,
8. Mengukur vital sign
frekuensi 2 kali sehari,
warna feses kuning pucat

Klien mampu
12.00 WITA menhabiskan satu porsi
diet bubur saring

14.00 WITA

16.00 WITA

55
2 Oktober 3 1. Pemeriksaan vital sign S=37,00 C; N=90x/menit;
2016 RR=32x/menit

08.00 WITA

09.00 WITA Ibu klien kooperatif


2. Membina hubungan saling
percaya tidak ada alergi
3. Monitor alergi makanan
4. Monitor kemampuan klien Klien hanya mampu
makan menghabiskan porsi
makann

infus masuk dengan


5. Mengganti cairan infus
13.00 WITA 6. Monitor cairan infus lancar, 15tpm

7. Operan shift sore


8. Kolaborasi pemberian obat
14.00 WITA 9. Pemeriksaan vital sign Operan diterima

Obat masuk, alergi(-)

10. Monitoring mual dan muntah S=37,0 0 C ; N=90x/menit;


11. Kolaborasi pemberian obat
RR=32x/menit
12. Kolaborasi pemberian
Mual dan muntah sudah
makanan
13. Operan shift malam berkurang
15.30 WITA
14. Monitoring mual muntah obat masuk, alergi (-)
18.00 WITA
15. Kolaborasi pemberian obat Klien hanya mampu
menghabiskan porsi
1. Mengganti cairan infus
18.30 WITA makanan

operran diterima

20.00 WITA Klien sudah tidak muntah


2. Pemeriksaan vital sign dan mual berkurang

56
21.00 WITA Obat masuk, alergi (-)

3. Kolaborasi pemberian
makanan
22.00 WITA 4. Kolaborasi pemberian obat Infus masuk dengan lancar
5. Kaji mual dan muntah 15 tpm

Selasa 03
Oktober 2016 6. Operan shift pagi S=37,00 C; N=90x/menit;
7. Monitor BB klien
8. Timbang BB RR=32x/menit
02.00 WITA
9. Kolaborasi pemberian
05.00WITA makanan
makanan masuk alergi (-)

10. Operan shift sore Obat masuk, alergi (-)


06.00 WITA 11. Kolaborasi pemberian obat
pasien sudah tidak mual
dan muntah
12. Mengganti cairan infus

07.00 WITA
operan diterima
13. Kolaborasi pemberian
tidak terjadi penurunan BB
makanan
08.00 WITA
14. Kolaborasi pemberian obat Klien mampu
09.30 WITA menghabiskan 1 porsi
15. Monitor mual dan muntah
12.00 WITA makanan

Operan diterima
16. Kolaborasi pemberian obat

14.00 WITA
1. Pemeriksaan vital sign Cairan masuk dengan
2. Kolaborasi pemberian
lancr
makanan
3. Timbang BB
Klien mampu
15.00 WITA
menghabiska porsi

57
Obat masuk, alergi (-)

18.00 WITA 4. Operan shift pagi


5. Monitor BB klien
Klien sudah tidak
6. Timbang BB
7. Kolaborasi pemberian merasakan mual
makanan

8. Operan shift sore Obat masuk, alergi (-)


19.00 WITA 9. Kolaborasi pemberian obat

10. Kolaborasi pemberian


makanan
22.00 WITA
S=36,5,00, C;
N=90x/menit;
11. Kolaborasi pemberian obat
RR=32x/menit

Rabu, 04 Klien tampak memiliki


Oktober 2016 12. Pemeriksaan vital sign nafsu makan

05.00 WITA BB klien menunjukkan


peningkatan

13. Timbang BB Operan diterima

BB klien Menunjukkan
penigkatan
08.00 WITA
Klien mampu
menghabiskan porsi

12.00 WITA
Operan diterima

Obat masuk, alergi (-)

Klien sudah mampu


14.00 WITA menghabiskan porsi
makanan

58
Obat masuk, alergi (-)

18.00 WITA

S=36,5,00, C;
N=90x/menit;
22.00 WITA
RR=32x/menit

BB pasien 9kg
Kamis 05
Oktober 2016

05.00

07.30 WITA

VI.EVALUASI

No Hari/

Dx Tanggal/ Evaluasi Paraf

Waktu

1 Senin,2 S : keluarga klien mengatakan anak sudah mau minum habis 2


oktober 2016 gelas blimbing

20..00 O : turgor kulit normal S : 36,5 0C, N : 104x/menit, RR :


26x/menit. mukosa bibir lembab, tampak anak mau minum

A : masalah teratasi

P : pertahankan intervensi

59
2 Rabu,05 S : keluarga klien mengatakan anaknya bab sejak tadi malam
Oktober 2016 sampai pagi ini 2x dan sudah berampas

16.00 O : feses sudah mulai berampas, Terdengar suara bising usus


10x/menit, S=36,5,00, C; N=90x/menit; RR=32x/menit

BB pasien 9kg

A : masalah teratasi

P : lanjutkan intervensi

3 Rabu, 05 S :keluarga mengatakan anak sudah mau makan


Oktober 2016
O : porsi makan habis 1 porsi, BB pasien meningkat menjadi 9
05.00 kg, mukosa bibir lembab

A : masalah teratasi

P : pertahankan intervensi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tumbuh kembang adalah suatu kesatuan proses dimana seseorang anak
tidak hanya tumbuh menjadi besar tapi berkembang menjadi lebih terampil yang
mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit
dipisahkan.Dalam Tumbang anak perlu dilakukan berbagai macam imunisasi,
dimana imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu.Tujuan diberikan imunisasi adalah
diharapkan anak menjadi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan
angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit
tertentu. Adapun pengaruh factor lingkungan dan factor keturunan mempengaruhi
tumbuh kembang anak. periode perkembangan anak dimulai pada periode
prenatal,periode bayi,periode kanak-kanak awal,periode kanak-kanak

60
pertengahan,periode kanak-kanak akhir. Periode penting dalam tumbang anak
adalah masa balita. Perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, dan
keadaan social emosional dan intelegensi berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya.
Dalam melakukan asuhan keperawatan pada anak sakit,perawat
menggunakan tahap-tahap seperti tahap pengkajian keperawatan meliputi identitas
anak dan orang tua, genogram, alasan masuk rumah sakit,pemeriksaan
fisik,riwayat keluarga,riwayat bio psikososial dan spiritual,pengkajian
nutrisi,pengkajian pertumbuhan dan perkembangan anak,tahap diagnosa
keperawatan ,tahap intervensi keperawatan,tahap implementasi dan tahap
evaluasi.

3.2 Saran
Melalui makalah ini kami ingin menyampaikan saran kepada pembaca
khususnya kepada mahasiswa agar dapat memahami materi mengenai asuhan
keperawatan pada anak sehat dan sakit.

61
62

Anda mungkin juga menyukai