DAFTAR ISI.....1
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan....11
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pondasi adalah bagian terbawah dari suatu struktur yang berfungsi menyalurkan beban
dari struktur diatasnya ke lapisan tanah pendukung. Pondasi sendiri jenisnya ada bermacam -
macam. Penentuan jenis pondasi biasanya dipengaruhi keadaan tanah disekitar bangunan atau
pun jenis beban bangunan itu sendiri.
Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban menuju
lapisan tanah pendukung dibawahnya. Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang
disebabkan oleh berat sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu
lapisan pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur tersebut. Banyak faktor
dalam pemilihan jenis pondasi, faktor tersebut antara lain beban yang direncanakan bekerja, jenis
lapisan tanah dan faktor non teknis seperti biaya konstruksi, waktu konstruksi.
Meneruskan beban yang ditopang oleh pondasi dan beratnya sendiri kedalam tanah dan
batuan yang terletak dibawahnya.
Meneruskan beban konstruksi ke lapisan tanah yang berada di bawah pondasi dan tidak
melampaui kekuatan tanah yang bersangkutan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pondasi dangkal digunakan apabila lapisan tanah keras yang mampu mendukung beban
bangunan di atasnya, terletak dekat dengan permukaan. Disebut pondasi dangkal apabila letak
nya<5meter.
Definisi pondasi dangkal banyak dipakai kriterianya sebagai berikut:
Df (2 x B)
Df : kedalaman pondasi
B : lebar pondasi
3
Pondasi telapak biasanya dipakai untuk bangunan bertingkat , hampir tidak pernah dibuat untuk
bangunan sederhana berlantai 1 karena biasanya beban bangunan sederhana lantai 1 sudah cukup
didukung oleh pondasi batu kali dan bila kondisi tanah cukup keras cukup dalam( hingga 2
meter).
Pondasi batu kali biasanya dipakai pada bangunan-bangunan sederhana , biasanya dipakai pada
bangunan berlantai 1 , dimana tanah keras terletak sangat dekat , juga bila tanah sangat sukar
digali karena berbatu-batu
4
Pondasi rakit biasanya digunakan dimana tanah dasar mempunyai daya dukung yang rendah dan
beban kolom yang begitu besar , sehingga lebih dari 50% luas bangunan diperlukan untuk
pondasi telapak sebar konvensional agar dapat mendukung pondasi . Pondasi rakit biasanya juga
dipakai untuk ruang-ruang bawah tanah (basement) yang dalam , baik untuk menyebarkan kolom
menjadi distribusi tekanan yang seragam danuntuk memberikan lantai ruang bawah tanah .
Dimensi dari pondasi telapak di tentukan oleh tegangan ijin pada tanah dimana pondasi
tersebut diletakkan. Dimensi ini meliputi: panjang, lebar dan ketebalan telapak pondasi.
Semuanya harus di desain sedemikian rupa, sehingga tegangan yang terjadi pada dasar
pondasi tidak melebihi daya dukung tanah dibawahnya. Atau dengan kata lain tegangan yang
terjadi pada tanah harus lebih kecil dari tegangan ijin pada tanah didasar pondasi tersebut.
5
Keruntuhan pondasi terjadi menurut bidang runtuh yang dapat diidentifikasi dengan jelas.
Suatu baji tanah terbentuk tepat pada dasar fondasi (zona A) yang menekan tanah ke bawah
hingga menyebabkan aliran tanah secara plastis pada zona B.Gerakan ke arah luar di kedua zona
tersebut, ditahan oleh tahanan tanah pasif di bagian C. Saat tahanan tanah pasif bagian C
terlampaui, terjadi gerakan tanah yang mengakibatkan penggembungan tanah di sekitar fondasi.
Bidang longsor yang terbentuk, berupa lengkungan dan garis lurus yang menembus
hingga mencapai permukaan tanah. Saat keruntuhannya terjadi gerakan massa tanah ke arah luar
dan ke atas. Keruntuhan geser umum terjadi dalam waktu yang relatif mendadak yang diikuti
oleh penggulingan pondasinya.
Kerusakan akibat gaya geser 1 arah terjadi pada keadaan dimana mula-mula
terjadi retak miring pada daerah beton tarik (seperti creep), akibat distribusi beban vertikal dari
kolom (Pu kolom) yang diteruskan ke pondasi sehingga menyebabkan bagian dasar pondasi
mengalami tegangan.
Akibat tegangan ini, tanah memberikan respon berupa gaya reaksi vertikal ke atas
(gaya geser) sebagai akibat dari adanya gaya aksi tersebut. Kombinasi beban vertikal Pu kolom
(ke bawah) dan gaya geser tekanan tanah ke atas berlangsung sedemikian rupa hingga sedikit
demi sedikit membuat retak miring tadi semakin menjalar keatas dan membuat daerah beton
tekan semakin mengecil.
Dengan semakin mengecilnya daerah beton tekan ini, maka mengakibatkan beton
tidak mampu menahan beban geser tanah yang mendorong ke atas, akibatnya beton tekan akan
mengalami keruntuhan. Kerusakan pondasi yang diakibatkan oleh gaya geser 1 arah ini biasanya
terjadi jika nilai perbandingan antara nilai a dan nilai d cukup kecil, dan karena mutu beton yang
digunakan juga kurang baik, sehingga mengurangi kemampuan beton dalam menahan beban
tekan.
6
Gaya tarik diagonal beton pada penampang kritis (sejarak d), ditentukan sebagai berikut :
Gaya geser yang bekerja pada penampang kritis sejarak d, ditentukan sebagai berikut :
atau
7
Besarnya kapasitas geser beton pada keruntuhan geser dua arah (geser-pons) dari pondasi
telapak, pada penampang kritis sejarak d/2, ditentukan nilai terkecil dari persamaan berikut :
dimana :
c : rasio dari sisi panjang terhadap sisi pendek dari kolom, daerah beban terpusat atau daerah
reaksi
Besarnya gaya geser yang bekerja pada penampang kritis sejarak d/2, ditentukan dapat
ditentukan sebagai berikut :
8
2.6 Momen pada pondasi telapak
1. Momen luar di setiap irisan penampang pondasi telapak harus ditentukan dengan
membuat potongan bidang vertikal pada pondasi tersebut, dan menghitung momen dari
semua gaya yang bekerja, pada satu sisi dari bidang pondasi telapak yang dipotong oleh
bidang vertikal tersebut.
2. Momen terfaktor maksimum untuk sebuah pondasi telapak setempat, harus dihitung
berdasarkan pada penampang kritis yang terletak di :
muka kolom, pedestal, atau dinding, untuk pondasi telapak yang mendukung
kolom,pedestal atau dinding beton;
setengah dari jarak yang diukur dari bagian tengah ke tepi dinding, untuk pondasi
telapak yang mendukung dinding pasangan;
setengah dari jarak yang diukur dari muka kolom ke tepi pelat alas baja, untuk
pondasi yang mendukung kolom yang menggunakan pelat dasar baja.
(a). penampang kritis pada muka kolom (b). penampang kritis pada dindin
(a). penampang kritis pada muka kolom (b). penampang kritis pada dinding
9
Besarnya momen terfaktor yang bekerja pada penampang kritis, ditentukan sebagai
berikut :
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Memilih pondasi yang digunakan pada rumah tinggal haruslah tepat . Ketidak tepatan
dalam pemilihan pondasi akan berakibat fatal pada bangunan , seperti penurunan bangunan ,
sehingga tanah yang mengalami desakan akan terangkat naik . Akibat lain , struktur bngunan
akan mengalami pergerakan dan terjadi retak-retak pada badan bangunan . Semakin lama retak
tersebut akan semakin besar dan dapat menimbulkan keruntuhan bangunan .
10
11