Anda di halaman 1dari 27

Mata Kuliah Alat Berat Semester 6(D3) &4(D4) Kode Alat Berat

Prodi Teknik Sipil dan Dosen Wandi Rusfiandi sks 2


Perencanaan
Capaian Dapat Membuat Penawaran Pekerjaan Kontrak Sipil yang menggunakan Alat Berat
Pembelajaran

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


MIN KEMAMPUAN BAHAN KAJIAN (materi ajar) BENTUK KRITERIA BO
GG AKHIR PEMBELAJ (indikator) BO
U YANG ARAN PENILAIAN T
KE DIHARAPKAN NIL
AI
1. Mampu BAB I 1. Ceramah 1. Ketepatan dlm
mengelompokkan MOBILISASI & DEMOBILISASI 2. Diskusi Menyebutkan
peralatan berat2. 3. Latihan kelompok-
4. Tugas
1 2. Mengetahui biaya- kelompok
5. Tutorial
biaya yang 1.1 PENGELOMPOKAN PERALATAN peralatan
6. Presentasi
diperlukan untuk 1.1. Menurut Jenis 2. Kejelasan dlm
peralatan 1.2. Menurut Fungsi membedakan 5%
3. Mengetahui cara peralatan
1.3. Menurut Gugus Tugas
mobilisasi yang 3. Kejlasan pengertian
1.4. Menurut Kepentingan Pelaksanaan Tugas
tepat umum mobilisasi
4. Mengetahui cara 4. Kejelasan
demobilisasi yang 1.2 Klasifikasi Biaya Peralatan
pengertian umum
tepat 2.1. Biaya kepemilikan
demobilisasi
2.2. Biaya operasi
5. Kejelasan dlm
2.3. Biaya Pemeliharaan
meng arti nilai
1.3 Mobilisasi dan Demobilisai Peralatan
teknis peralatan
3.1. Pengertian Umum Mobilisasi dan Demobilisasi
6. Ketepatan dlm
Pengertian umum mobilisasi
menilai ekonomis
Pengertian Umum Demobilisasi
3.2. Perhitungan Kebutuhan peralatan
Faktor yang harus diketahui: 7. Menguasi materi
Faktor yang harus dipertimbangkan: bab 1
3.3. Kemampuan suplai 8. Kejelasan dlm
3.4. Dukungan Operasional Presentasi
Dukungan operasional perlu dipertimbangkan sebelum melakukan mobilisasi peralatan, karena sangat 9. Kebernian
mempengaruhi kelancaran pekerjaan. Dukungan itu seperti: dlmmengungkap
Dukungan operasional dapat diperoleh dari: pertanyaan
3.5. Kondisi Area Kerja
3.6. Kondisi Jalur dan Fasilitas Mobilisasi
Penyampaian peralatan tepat waktu, tepat jumlah, tepat mutu harus dapat dilaksanakan secara efisien dan
ekonomis. Pemilihan yang tepat untuk transportasi agar memperhatikan faktor-faktor:
3.7. Perhitungan Nilai Sisa Teknis dan Ekonomis
Langkah pertama dalam melakukan Demobilisasi adalah penilaian nilai sisa teknis dan ekonomis peralatan
untuk kemudian ditindak lanjuti:
Nilai Teknis:
Kemampuan sisa umur teknis peralatan baik saat itu mupun jika telah melakukan perbaikan
Nilai Ekonomis:
Kemampuan sisa peralatan untuk mendatangkan keuntungan baik kondisi saat itu ataupun setelah
2 dilakukan perbaikan.

3.8. Pengumpulan, Penyederhanaan dan Pengamanan


Dengan pengertian bahwa pekerjaan fisik hampir selesai, maka diperlukan langkah-langkah yang meliputi:
.
3.9. Kondisi Jalur dan fasilitas Demobilisasi
Demobilisasi perlu Analisa dan persiapan yang cermat.

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


MIN KEMAMPUAN BAHAN KAJIAN (materi ajar) BENTUK KRITERIA BO
GG AKHIR PEMBELAJ (indikator) BO
U YANG ARAN PENILAIAN T
KE DIHARAPKAN NIL
AI
1. Mengetahui cara-cara BAB II Ceramah
pemeliharaan PEMELIHARAAN & PERBAIKAN PERALATAN Diskusi 1. Jelaskan cara-
3 peralatan Latihan cara agar peralatan
Tugas
2. Mengetahui : dapat dipakai sesuai
Tutorial
pengaruh 2.1 Pendahuluan Presentasi umur ekonomisya. 5%
pemeliharaan Setiap peralatan mempunyai masa pelayanan ekonomis atau umur ekonomis alat (economic life time) 2. Jelaskan macam-
terhadap umur Umur Ekonomis suatu peralatan dapat dicapai apabila: macam tingkat
peralatan 1. Dipakai secara benar dan tepat: pemeliharaan
a. Dipakai sesuai fungsinya 3. Jelaskan cara-
Misalnya: Road Roller, dipakai untuk pekerjaan pemadatan, bukan untuk menarik peralatan lain cara pelaksanaan
b. Dipakai tidak melampaui kapasitas/kemampuannya. pemeliharaan/perbai
Misalnya: Dump truck kapasitas 5 ton diberi muatan sampai 10 ton kan peralatan
c. Dipakai pada medan yang sesuai. 4. Apa yang
Misalnya: Wheel Loader dipakai pada Blasted Quarry (Quarry batu gunung yang diledakkan) dimana batunya tajam- dimaksud dengan
tajam, maka bannya akan cepat aus atau robek. rekondisi?
2. Dipelihara dengan teratur sesuai petunjuk pabrik pembuatannya. 5. Apa yang
a. Penggantian pelumas dan filter-filter pada waktunya. dimaksud dengan
b. Jenis pelumas sesuai dengan petunjuk pabrik Break Event Point?
c. Penyetelan-penyetelan secara teratur.
Misalnya: - penyetelan tali kipas
- penyetelan rantai kelabang Bulldozer
- penyetelan kopling dan lain sebagainya
d. Dilakukan pemeliharaan pencegahan (preventif repair)
Pemeliharaan peralatan dibagi dalam 5 tingkat pemeliharaan yaitu: Pemeliharaan Tingkat (PTK) I, PTK II, PTK
III, PTK IV, PTK V.

2.2 Macam-macam Pemeliharaan


Pemeliharaan tingkat I (PTK I)
Memeriksa peralatan terhadap kebocoran sistem bahan bakar, kebocoran sistem hidrolik, baut/mur yang kendor,
kekencangan rantai kelabang dan lain-lain, dilakukan oleh operator.

Pemeliharaan tingkat II (PTK II)


- Penggantian minyak pelumas mesin, transmisi, final drive minyak hidrolik dan gemuk.
- Penyetelan-penyetelan tali kipas, pengapian, rem, kopling, karburator dan lain-lain.
Pekerjaan ini adalah pekerjaan rutin yang pelaksanaannya sesuai petunjuk pabrik, dilaksanakan oleh mekanik
4 pemeliharan.

Pemeliharaan tingkat III (PTK III)


Meliputi pekerjaan perbaikan ringan yang dilaksanakan oleh mekanik bengkel untuk mengatasi rusak ringan antar lain:
- Penggantian pengabut (nozzle), tali kipas, selang radiator dan sebagainya.
- Mengganti/memperbaiki kebocoran-kebocoran misal pada bantalan (bearing) seal dll.

Pemeliharaan Tingkat IV (PTK IV)


Meliputi pekerjaan-pekerjaan perbaikan oleh mekanik bengkel untuk kerusakan berat misalnya:
- Overhaul mesin, mengganti bantalan atau gigi pada transmisi, mengganti pelat kopling dan sebagainya.

Pemeliharan tingkat V (PTK V)


Meliputi pekerjaan perbaikan yang dilaksanakan oleh mekanik bengkel untuk membangun kembali (rekondisi) peralatan
yang rusak berat.
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan overhaul mesin, transmisi, final drive, under carriage dan lain-lain sekaligus.

2.3 Hubungan Antara Produksi/Biaya Pemeliharaan Terhadap Umur Peralatan.

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


MIN KEMAMPUAN BAHAN KAJIAN (materi ajar) BENTUK KRITERIA BO
GG AKHIR PEMBELAJ (indikator) BO
U YANG ARAN PENILAIAN T
KE DIHARAPKAN NIL
AI
Mampu menentukan BAB III Ceramah . Material biasanya
material dalam kondisi PENGERTIAN DASAR Diskusi diukur dalam
loose atau bank Latihan satuan?
Mampu menentukan Tugas
4 2. Jelaskan apa
Tutorial
swell, shrinkage, load 3.1 PENGERTIAN - PENGERTIAN MENGENAI TANAH Presentasi yang dimaksud
factor material Seperti kita ketahui tanah tidak mempunyai sifat-sifat yang khas, berbeda sekali dengan beton dan baja. dengan swell, 5%
Mengerti tahanan Tanah dalam keadaan alam terdiri dari dua bagian: shrinkage, load
gelinding, pengaruh a. Bagian padat (Solids) factor.
kelandaian, draw bar b. Bagian pori (Voids) 3. Jelaskan
pull, rimpull Bagian padat terdiri dari partikel-partikel tanah yang padat, sedangkan bagian pori berisi air dan/atau udara. pengertian
Sifat fisik tanah yang perlu kita ketahui antara lain: dari rolling
a. Batas-batas konsistensi (attebergs limits) resistance,
b. Kadar air (moisture content) tahanan
c. Kepadatan (density) kelandaian,
d. Berat pengaruh
e. Volume ketinggian,
f. Gradasi draw bar pull,
Yang penting dalam pekerjaan tanah, disamping sifat tadi adalah: rimpull,
a. Permeability (permeabilitas) koefisien
b. Porosity (porositas) traksi.
c. Consolidation (Konsolidasi)
d. Kekuatan geser (Shear strength)
(1) Berat Volume Material:
Berat volume material ini dihitung dalam satuan berat (kg, ton, lb) per m3.
Biasanya dihitung dalam keadaan asli atau lepas.
4 Berat volume material ini akan berpengaruh terhadap volume yang diangkut/didorong,
hubungannya dengan Draw Bar Pull (DBP) atau tenaga tarik.
(2) Kekerasan.
Jelas bagi kita bahwa tanah yang lebih keras akan lebih sukar untuk dikerjakan oleh alat,
kekerasan ini juga berpengaruh terhadap produktivitas alat.
Pengukuran kekerasan tanah dapat dilakukan dengan:
2.1. Shear meter
2.2. Seismic (suara atau getaran)
2.3. Soil investigation drill (pengeboran)
2.4. Dan lain-lain
(3) Daya ikat/Kohesivitas
Merupakan kemampuan untuk saling mengikat di antara butir tanah itu sendiri, sifat ini jelas
berpengaruh terhadap alat, misalnya pengaruh terhadap spillage factor (factor luber)
(4) Bentuk (shape of material)
Bentuk material yang dimaksudkan disini didasarkan pada ukuran, butir kecil akan terdapat rongga
yang berukuran kecil pula, demikian pula pada tanah dengan ukuran butir yang besar membentuk
rongga yang besar.
Ukuran butir ini berpengaruh terhadap pengisian bucket, dengan mengingat munjung (heaped) dan
rongga tanah yang ada dalam bucket.

3.2 TAHANAN GELINDING (ROLLING RESISTANCE)


3.3 PENGARUH KELANDAIAN

3.4 KOEFISIEN TRAKSI

3.5 PENGARUH KETINGGIAN (ALTITUDE)

3.6 DRAW BAR PULL (DBP)


DBP adalah tenaga yang tersedia pada hook (gantol/kait) yang terdapat dibagian belakang traktor).
DBP ini dinyatakan dalam kilogram atau lb atau pula HP, sebab DBP pun adalah tenaga mesin, seperti halnya pada
tabel di bawah untuk D4E SA Track tipe traktor.

3.7 RIMPULL
Rimpull adalah tenaga yang disediakan mesin kepada roda, dinyatakan dalam kg atau lb.
Sebagai contoh di bawah ini disajikan grafik Rimpull Wheel Traktor model 814-CAT yang datanya
diambil dari pabrik pembuat CATERPILLAR

3.8 GRADEABILITY
Kemampuan mendaki tanjakan (gradeability) yang dapat ditempuh oleh kendaraan pada umumnya
dinyatakan dalam %
Gradeability ini juga tergantung dari:
a. Keadaan kendaraan (kosong atau dimuati)
b. Cara menarik muatan
c. Kecepatan pada gear yang dipilih.
Gerak traktor sebagai prime-mover dibatasi oleh hal-hal sebagai berikut:
a. Daya tarik
b. Tahan gelinding (Rolling Resistance)
c. Berat total kendaraan
d. Landai permukaan.

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


MIN KEMAMPUAN BAHAN KAJIAN (materi ajar) BENTUK KRITERIA BO
GG AKHIR PEMBELAJ (indikator) BO
U YANG ARAN PENILAIAN T
KE DIHARAPKAN NIL
AI
1. Mengenal mesin- BAB IV Ceramah 1. Ketepatan
ALAT ALAT BERAT Diskusi
mesin penggerak menghitung
5 Latihan
alat berat Tugas kapasitas
T R AK T O R
2. Mampu Tutorial
produksi rata-rata
Traktor adalah alat yang mengubah energi mesin menjadi energi mekanik. Sebenarnya traktor ini adalah prime Presentasi
menentukan
perjam untuk
mover (penggerak utama) dari sebagian alat-alat besar. Penggunaan utama dari traktor ini adalah sebagai penarik atau
faktor-faktor 10%
sebuah Bulldozer
pendorong beban yang memerlukan tenaga yang agak besar, tetapi juga kadang-kadang traktor digunakan untuk keperluan
koreksi alat berat
type D 9 U
3. Mampu lain.
(dengan tilt
menghitung Dalam memilih traktor beberapa faktor harus dipertimbangkan, antara lain:
silinder),
kapasitas produksi 1. Ukuran yang diperlukan untuk pekerjaan tertentu, sehingga faktor tersebut betul-betul bekerja efektif;
mengerjakan
alat berat 2. Macam pekerjaan yang dikerjakan:
kering padat
menarik scrapper, mengerjakan ripping dan lain-lain;
dengan rata-rata
3. Kondisi tempat bekerja;
jarak dorong 200
4. traksi yang tersedia pada traktor;
feet (60 m),
5. Haul distance atau jarak angkut yang ada.
landai naik 5%,
6. Pengangkutannya ke tempat kerja (mobilisasi).
memakai cara
7. Pekerjaan lanjutan setelah pekerjaan pertama selesai.
slot dozing,
Pada prinsipnya traktor dibedakan menjadi 2 bagian:
menggunakan
1. Traktor roda kelabang (Crawler tractor)
grafik.
2. Traktor roda ban (Wheel tractor)
Operator sedang,
2.1. Roda dua
job effieciency
2.2. Roda empat
dihitung 50
4.1.1 Crawler Tractor/Traktor Roda Kelabang
men/jam.
Alat ini merupakan alat yang paling penting dan banyak penggunaannya dalam dunia konstruksi, penggunaan-
2. Ketepatan
penggunaan tersebut antara lain:
menghitung
1. Sebagai tenaga penggerak untuk mendorong dan menarik beban;
produksi ripper
2. Sebagai tenaga penggerak untuk winch dan alat angkut;
dengan data
3. Sebagai tenaga penggerak blade (bulldozer)
single shank
4. Sebagai tenaga penggerak front-end bucket Loader.
ripper ditarik
4.1.2 Wheel Tractor/Traktor Roda Ban Karet
tractor type D9H.
Berbeda dengan crawler tractor, wheel tractor dilengkapi dengan roda ban pompa (pneumatic). Wheel tractor
CAT:
telah lama dipergunakan orang sebagai penggerak utama, lebih kurang sejak tahun 1938.
Jarak (space)
Penggunaan wheel tractor ini dimaksudkan untuk mendapatkan kecepatan yang lebih besar, sebagai
konsekwensinya tenaga tariknya menjadi lebih kecil, kadang-kadang kecepatannya sampai 45 km/jam. ripping = 0,8 m,
Draw bar pull netto didapat dari pengurangan rimpull dengan gaya yang diperlukan untuk mengatasi gaya dalam ripping =
gesekan dengan jalan. 0,4 m, panjang
A. Tipe-tipe dari wheel tractor ripping = 100
Dengan macam-macam pertimbangan dalam industri konstruksi, dibuat wheel tractor beroda dua dan wheel m, kecepatan
tractor beroda empat. ripping = 2,0
Traktor roda dua: km/jam, waktu
a. Kemungkinan gear yang lebih besar balik = 0,10
b. Traksi lebih besar, karena seluruh berat yang ada dilimpahkan kepada roda dua. menit, asumsi
c. Rolling resistance lebih kecil, karena jumlah roda lebih sedikit. waktu = 45
d. Pemeliharaan ban lebih sedikit. menit/jam.
Traktor Roda Empat:
6
a. Lebih comfortable untuk dikemudikan.
b. Lebih stabil pada jalan kerja yang buruk
c. Dapatmenggunakan kecepatan yang lebih besar, mengingat faktor di atas.
d. Dapat bekerja tersendiri, jika dilepas unit trailnya.

B. Perbedaan Crawler Tractor dan


Wheel Tractor:

Crawler tractor:
a. Tenaga tarik yang
besar;
b. Kecepatan relatif
kecil;
c. Ground contact (luas
bidang singgung antara roda dengan tanah lebih besar.
d. Dapat bekerja pada
kondisi tanah yang buruk, karena daya apungnya lebih besar.
e. Kemungkinan slip
kecil

Wheel tractor:

a. Tenaga tarik yang


relatif lebih kecil untuk ukuran yang sama dengan crawler tractor.
b. Kecepatannya besar.
c. Ground contact lebih
kecil
d. Sangat dipengaruhi
oleh kondisi di lapangan
e. Ada kemungkinan
slip.

4.2 PERALATAN PEMBERSIH LAPANGAN


4.2.1 BULLDOZER
A. Umum
Pada dasarnya bulldozer adalah alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utama. Kita menyebut
bulldozer, oleh karena biasanya traktor dilengkapi dengan dozer attachment, dalam hal ini attachmentnya adalah blade atau
perlengkapannya adalah blade.
Bulldozer sebenarnya adalah nama jenis dari dozer, yang mempunyai kemampuan untuk mendorong ke muka.
Lain pula dengan angle dozer, selain mendorong lurus ke depan, juga mempunyai kemampuan untuk mendorong
kesamping. Angling demikian biasanya membuat sudut 250 terhadap kedudukan lurus.

B. Fungsi Dan Kerja Bulldozer:

Pada proyek-proyek konstruksi, terutama proyek yang ada hubungannya dengan pemindahan tanah tentunya,
Bulldozer digunakan pada pelaksanaan pekerjaan seperti tersebut di bawah ini:
1. Pembersihan medan dari kayu-kayuan, pokok-pokok/tonggak-tonggak pohon dan batu-
batuan;
2. Pembukaan jalan kerja dipegunungan maupun di daerah berbatu-batu;


3. Memindahkan tanah yang jauhnya hingga 300 feet, atau 90 m;
4. Menarik scraper;
5. Menghampar tanah isian/urugan (fills);
6. Menimbun kembali trencher;
7. Pembersihan sites/medan;
8. Pemeliharaan jalan kerja;
9. Menyiapkan material-material dari soil borrow pit dan quarry pit/tempat pengambilan
material.

C. Macam Blade:

Pada umumnya blade yang dipakai pada bulldozer dan/atau angle dozer ada beberapa jenis:
C.1. Universal Blade (U-Blade)

C.2. Straight Blade (S Blade)

.
C.3. Angling Blade (A Blade)

C.4. Cushion Blade (C Blade)

C.5. Bowldozer

Blade demikian ini dibuat untuk membawa/mendorong material, agar jumlah kehilangan tanah selama
penggusuran sesedikit mungkin, hal ini terjadi akibat adanya dinding-dinding besi yang ada di samping blade, juga untuk
jarak yang cukup jauh.
C.6. Universal Blade (U Blade for Light Material)

D. Hal-hal yang perlu:

D.1. Perbandingan Cable controlled dan Hydraulic Controlled. (Kendali kabel dan kendali hidrolis).
Cable Controlled (kendali kabel)

D.2. Perbandingan Crawler Mounted dan wheel Mounted:

Tidak merusak permukaan jalan, jika berjalan di jalan raya.


E. Menghitung Produksi Bulldozer.

4.3 R I P P ER (BAJAK)
A. U m u m:
Jika dalam pekerjaan pembersihan lapangan dijumpai tanah yang keras (misalnya: lempung keras), seringkali
pekerjaan dengan memakai blade bulldozer kurang berhasil, dengan demikian efektivitas produksi akan berkurang,
disamping hal itu juga blade akan cepat rusak (aus).
Jika volume pekerjaan tanah keras ini cukup banyak, maka pekerjaan yang paling efektif adalah dengan cara
menggemburkan dulu tanah tersebut, alat yang digunakan untuk pekerjaan ini disebut Ripper (Bajak)
Alat ini pada hakikatnya sebuah bajak yang gigi-giginya terbuat dari baja yang keras, sehingga kepadanya dapat
diberikan tekanan yang cukup besar untuk lebih memaksakannya masuk ke dalam tanah.

B. Jenis-jenis Ripper/bajak.

Jenis-jenis ripper dibedakan menurut keadaannya sebagai berikut:


1. Ripper yang berupa alat tersendiri;
2. Ripper yang ditarik oleh tractor;
2.1. dengan cable controlled (kendali kabel)
2.2. dengan hydraulic controlled (kendali hidrolis)
3. Ripper yang berupa Attachment yang dipasang pada tractor
sebagai tenaga penggeraknya:
3.1. Adjustable parallelogram (giginya sejajar dan bisa diatur/dilepas).
a. Single shank (gigi tunggal)
b. Multi shank (gigi banyak)
3.2. Paralleogram (giginya sejajar kaku):
a. Single shank
b. Multi Shank
3.3. Hinge (berupa piringan) dengan ukuran tertentu
Gigi-gigi ripper dapat diganti jika sudah aus, tetapi penggantian ini jangan sampai dilakukan setelah keausan
mencapai inti giginya, karena jika telah demikian maka seluruh rippernya harus diganti.

C. Fungsi Ripper:

D. Perhitungan Produksi Ripper:

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


MIN KEMAMPUAN BAHAN KAJIAN (materi ajar) BENTUK KRITERIA BO
GG AKHIR PEMBELAJ (indikator) BO
U YANG ARAN PENILAIAN T
KE DIHARAPKAN NIL
AI
1. Mengenal macam- BAB V Ceramah 1. Ketepatan
PERALATAN PENGGALI, PENGANGKAT DAN PEMUAT Diskusi
macam alat gali, menghitung
6 Latihan
angkat dan muat 5.1 BACKHOE Tugas Tentukan
Tutorial
2. Mampu memilih A. Umum produksi dari
Presentasi
alat berat yang tepat Backhoe atau Pull Shovel menggunakan prime mover excavator, Perlu diketahui pula tentang bagian-bagian dari Backhoe,
sesuai dengan excavator, bagian-bagian utama dari excavator antara lain : 2. Ketepatan 5%
fungsinya a. Bagian atas revolving unit (bisa berputar) menentukan
3. Mampu menghitung b. Bagian bawah travel unit (untuk berjalan) taksiran
kapasitas produksi c. Bagian attachement yang dapat diganti, produksi
excavator, dragline, Perhitungan Produksi Backhoe: dragline
clamshell, loader 3. Ketepatan cara

Pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam memilih shovel: menghiyung


produksi 5%
Tindakan untuk mempertinggi daya guna dan hasil guna shovel:
Jangkauan Backhoe: Sebuah loader
dengan

5.2 POWER SHOVEL 4. Ketepatan

A. Umum: Menghitung

Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk penggalian tebing yang letaknya lebih tinggi Produksi
7 dari pada tempat kedudukan alat. Umumnya power shovel ini crawler mounted (beroda kelabang) mengingat shovel

bahwa untuk alat ini diperlukan floating (daya apung) dan stabilitas yang besar.
Seperti Backhoe shovel pada umumnya maka Power shovel pun dibedakan menjadi 2 macam:
1. Dengan cable controlled (kendali kabel)
2. Dengan hydraulic (kendali hidrolis)
Bagian-bagian dari Power shovel dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

B. Gerakan Dasar Power Shovel


Power shovel mempunyai enam gerakan dasar, gerakan dasar tersebut dapat disebut seperti berikut:
1. Tenaga angkat utama (main hoist power) yang fungsinya mengangkat dipper bucket melalui
(didalam) material yang digali.
2. Tenaga angkat tambahan (secondary hoist), untuk menggerakkan dipper stick untuk crowding
(gerakkan kedepan dipper stick, yang memberikan tenaga ekstra kepada dipper).
3. Untuk retracting (gerakan ke belakang dipper stick untuk melepaskan diri dari tanah/material)
dilakukan oleh kendali tersendiri.
4. Boom digunakan untuk menaikkan sudut boom pada bagian revolving (bagian atas shovel yang
bisa berputar)
Boom ini dapat diangkat dengan sudut sebesar 35o 65o terhadap horizontal.
5. Swing (ayun) pada power shovel digerakkan oleh kendali tersendiri (mekanis/kabel atau hydraulis)
6. Gerakan maju atau mundur (traction meverment)
C. Ukuran Power Shovel
Perhitungan Produksi Power Shovel.
Untuk menghitung produksi Power shovel, dapat dilihat pada Bab masalah Backhoe yang diuraikan sebelumnya,

karena cara kerja maupun faktor-faktor yang berpengaruh tidak begitu berbeda.

5.3 DRAGLINE.
A. Umum
Kelompok lain dari excavator, yang akan dibahas pada bagian ini adalah Dragline, alat ini didapat
dengan menggunakan menambahkan attachment boom crane dan drag bucket pada excavator.
Pada kenyataannya dragline ini mempunyai jangkauan lebih besar dari pada jenis shovel, tetapi dalam tenaga
penggali lebih kecil, mengingat dragline mempunyai tenaga penggali (digging power) hanya dengan
mengandalkan kekuatan dari pada berat sendiri digging bucket.
Dragline dapat dibedakan dalam 3 tipe yaitu:
1. Dragline dengan roda kelabang
2. Dragline dengan roda ban
3. Dragline yang dipasang diatas truck
Produksi dragline tergantung dari hal-hal berikut:
1. Jenis tanah/material yang digali
8
2. Kedalaman menggali
3. Sudut swing dari boom
4. Ukuran dan tipe bucket
5. Panjang boom
6. Kondisi lapangan-lapangan kerja
7. Kondisi manajemen
8. Metoda/cara memuat tanah/material ke dalam truck
9. Ukuran pengangkut tanah/material (misalnya dump truck)
10. Kemahiran operator
11. Kondisi alat
Untuk mendapatkan hasil produksi yang baik dari dragline ini, diperlukan keahlian yang mantap dari
operator-operator dalam operasinya.
Akan sedikit diterangkan disini, bahwa prinsip kerja dari dragline adalah sebagai berikut:
a. Mengisi bucket dengan cara menarik drag cable (kabel tarik) sepanjang lapisan material kearah
mesin;
b. Setelah bucket terisi, kemudian diangkat dan kabel ditarik dikendorkan tetapi senantiasa tegang;
c. Karena tegangnya drag cable ini berakibat bahwa tumpahnya material sedikit;
d. Membongkar muatan, posisinya bisa beberapa feet di muka atau di belakang titik puncak boom;
e. Bucket yang telah kosong, diayun dengan mengendorkan kabel angkat (hoist line) dan bucket
diajukan pada posisi yang lebih baik untuk mendapatkan muatan baru.

B. Bucket Dragline
C. Penggunaan Dragline.
D. Hal-hal yang mempengaruhi Produksi Dragline
E. Perhitungan Produksi Dragline:

5.4. CLAMSHELL
A. Umum
Clamshell didapat dengan menggantikandrag bucket pada dragline dengan suatu clamshell. Clamshell ini
sangat cocok dikerjakan terutama untuk bahan-bahan yang lepas seperti pasir, kerikil, batu pecah, lumpur,
batu bara dan sebagainya.
Clamshell bekerja dengan cara menjatuhkan bucket secara vertical dan mengangkatnya secara vertikal
pula, dengan swing sebagaimana pada excavator, membongkar material ke tempat yang dikehendaki.
Gerakan-gerakan vertikal tadi tergantung dari boom dan sudut yang akan digunakan
Bucket clamshell yang digunakan terdapat dalam berbagai ukuran, mempunyai dua macam bucket yakni:
1. Heavy duty bucket, yang dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas, digunakan untuk penggalian
2. Light duty bucket untuk mengangkat bahan ringan, tanpa dilengkapi oleh gigi-gigi.
Kapasitas bucket dihitung dalam 3 macam ukuran yaitu:
1. Water level capacity adalah kapasitas bucket dimana terendam air (digantungkan setinggi
permukaan air)
2. Plate line capacity, adalah kapasitas, dimana bucket terisi rata mengikuti garis sepanjang puncak
clamshell
3. Heaped capacity, adalah kapasitas bucket munjung.
B. Contoh Perhitungan Clamshell:

5.5 LOADER
A. Umum
Loader adalah alat yang digunakan untuk pemuatan material kepada dump truck dan sebagainya. Sebagai prime

movers loader menggunakan tractor.

Disini dikenal dua macam loader (ditinjau dari prime movernya), yakni:
1. Loader dengan penggeraknya crawler tractor atau disebut traxcavator.
2. Loader dengan penggerak wheel tractor.
.

Produksi Loader:
Produktivitas dari loader dinyatakan dalam cuyd atau m 3 per jam ini dapat ditentukan dengan perhitungan

secara teoritis.

C.1. Waktu Siklus:

C.2. Bucket Fill Factor. (Faktor pengisian bucket)

C.3. Contoh perhitungan

9
MID TEST 30%

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


MIN KEMAMPUAN BAHAN KAJIAN (materi ajar) BENTUK KRITERIA BOB
GG AKHIR PEMBELAJ (indikator) OT
U YANG ARAN PENILAIAN NILA
KE DIHARAPKAN I
1. Mengenal BAB VI Ceramah 1. Kejelasan
PERALATAN PENGANGKUT, PENGGALI DAN PENGHAMPAR Diskusi
menjawab
macam-macam Latihan
Tugas tahapan
10 SCRAPER
alat gali, angkat, Tutorial
Pelkasanaa
Presentasi
B. Umum
dan penghampar Pekerjaan yg
2. Mampu Dalam pekerjaan penggusuran tanah, scraper berguna selain untuk memuat juga mengangkut dan
dilakukan
sekaligus membongkar material yang lepas (loose material) 5%
memilih alat berat scraper
Di dalam pekerjaan, dikenal scraper yang mempunyai mesin sendiri dan scraper yang ditarik oleh
yang tepat sesuai crawler traktor, tetapi traktor scraper ini secara keseluruhan disebut scraper. 2. Ketepatan
Beberapa kemungkinan tentang jumlah mesin penggerak scraper adalah: menjawab
dengan fungsinya
3. Mampu 1. Bermesin tunggal, dalam hal ini power unit ditempatkan di bagian depan dari scraper, berfungsi untuk tahapan
menarik bagian bowl scraper. penggalian,peng
menghitung
2. Bermesin ganda, seperti terlihat pada gambar 6.1, power unit kedua ditempatkan di bagian belakang hamparan,
kapasitas produksi
bowl (mangkok) scraper, berfungsi untuk mendorong seluruh unit scraper, sedang power unit pertama pemadatan
scraper, truck, dan yang ditempatkan di bagian depan harus terpadu dengan power unit kedua, yakni sebagai tenaga penarik 3. Kejelasan
(pulling power unit) menyebutkan
grader
cara kerja
Dalam hal penggerak utamanya wheel traktor ada dua macam tipe traktor beroda ban, yakni: Grader
1. Single axle prime mover (traktor penarik dengan jumlah roda dua) 4. Kejelasan
2. Two axle prime mover (traktor penarik dengan roda empat) menerangkan
cara kerja truck
C. Pengoperasian Scraper 5. Ketepatan
Seperti dikatakan di atas, bahwa scraper sangat efektif digunakan untuk mengerjakan tanah yang menjawab
lepas, menggaruk, memuat dan kemudian membongkarnya menjadi lapisan-lapisan yang teratur. berapa tipe type
Kemampuan-kemampuan ini dapat dipakai dalam pengerjaan seperti: bucket
1. Stripping top soil (pengupasan permukaan tanah)
2. Perataan countour sekeliling building site
3. Penggalian untuk saluran drainase dan saluran irigasi
4. Penggalian pengurugan (cut & fill earthwork) untuk badan jalan.
5. dan lain sebagainya.
D. Produksi Scraper
6.1. TRUCK
A. Umum
Dalam pekerjaan konstruksi, terutama yang berhubungan dengan masalah penggusuran tanah yang
relatif besar, jarak angkut cukup jauh.
Juga yang berhubungan dengan pengangkutan alat-alat berat ke lapangan pekerjaan, sering digunakan alat
angkut khusus seperti:
- Dump truck
- Trailer
- Dumper
- Dan lain-lain
Masing-masing alat tersebut untuk spesialisasi, pekerjaan, sehingga pemilihan alat angkut yang tepat adalah
sangat bijaksana.
Khusus bagian ini akan membicarakan tentang dump truck.
Dalam pekerjaan konstruksi dikenal 3 macam:
- Side dump truck (penumpahan ke samping)
- Rear dump truck (penumpahan ke belakang)
- Rear and side dump truck (penumpahan ke belakang dan ke samping).

Syarat yang penting, agar truck dapat bekerja secara efektif adalah jalan kerja yang keras dan rata, tetapi ada
kalanya truck di desain agar mempunyai cross country ability yaitu suatu kemampuan berjalan di luar jalan
biasa.

B. Memilih Truck
Kapasitas truck yang dipilih harus berimbang dengan alat pemuatnya (loader/excavator), jika
perbandingan ini kurang proporsional, maka ada kemungkinan alat pemuat ini banyak menunggu/idle atau
sebaliknya. Perbandingan dimaksudkan yaitu antara kapasitas truck dan kapasitas alat pemuat adalah 4 s/d
5 : 1 atau dengan perkataan lain, kapasitas truck 4 - 5 kali kapasitas alat pemuat.
Pembandingan tersebut juga akan berpengaruh terhadap waktu pemuatan.
Beberapa perhitungan yang harus kita perhatikan dalam memilih ukuran truck:

6.2. ALAT ANGKUT LAINNYA


A. Dump Wagon
Untuk pengangkutan material yang khusus dan dalam jumlah besar maka dipakai suatu alat angkut yang dinamakan

Dump wagon.

Dilihat dari cara pembuangannya, maka Dump wagon dapat dibagi menjadi 3 macam:
1. Rear dump (pembuangan ke belakang)
2. Side dump (pembuangan ke samping)
3. Bottom dump (pembuangan ke bawah)
Masing-masing ketiga macam tadi penggunaannya disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan di
lapangan. Beberapa keuntungan yang didapat dari penggunaan Dump wagon antara lain:
1. Material yang diangkut cukup besar
2. Bisa digunakan penarik tersendiri, sehingga bisa menghemat penggunaan alat berat.
B. Trailler
Untuk kepentingan pengangkutan alat berat ke lapangan diperlukan alat pengangkut khusus yang
disebut dengan trailer.
Pada pokoknya jenis trailer dibagi menjadi 2: Semi trailer dan Full trailer.

Suatu alasan diperlukannya jenis trailer ini adalah karena tidak memungkinkannya (traktor dan excavator
terutama jenis crawler) untuk berjalan dengan kekuatan sendiri dalam jarak yang cukup jauh.

6.3. PERALATAN PEMBENTUK PERMUKAAN


Untuk keperluan perataan tanah, digunakan grader. Juga untuk membentuk permukaan yang dikehendaki.
Hal ini bisa dilaksanakan sebab blade dari grader (juga disebut mould board) dapat diatur sedemikian rupa, seperti
dapat dilihat pada gambar 6.7

Jenis grader pada prinsipnya dibedakan dalam 2 jenis:


1. Motor grader, yang mempunyai penggerak sendiri.
2. Towed grader, dalam operasinya memerlukan penggerak lain.
Ke dua jenis tersebut yang kini banyak dipergunakan adalah jenis motor grader, dan jenis ini akan diuraikan lebih
lanjut.

6.3.1. Motor Grader


A. U m u m:
Blade dari motor grader ini dapat diatur sedemikian rupa sehingga fungsinya bisa dirubah
angle dozer, bulldozer atau tilting dozer, ini jelas lebih fleksibel dari pada jenis dozer.
Variasi posisi blade ini tidak berarti bahwa motor grader adalah variasi bentuk dari jenis dozer,
karena dalam pekerjaan penggusuran tanah, bulldozer jauh lebih efektif dari pada grader, hal ini
disebabkan tenaga yang tersedia dan juga letak centroid (titik berat) pad blade bulldozer.
Sudut blade yng dipakai dalam pekerjaan perataan mendatangkan problem tersendiri terhadap
roda-roda motor grader, alasan inilah yang menyebabkan mengapa dalam perencanaan motor
grader modern, roda-rodanya dapat diatur (fleksibel), dengan cara memiringkan roda-roda bagian
muka.
Miringnya roda bagian muka yang membentuk sudut dengan arah gerakan memberikan kestabilan
dalam pengendalian.

B. Operasi Motor grader


Seperti dikatakan tadi bahwa motor grader adalah type peralatan yang dapat dipakai dalam
berbagai variasi dalam pekerjaan konstruksi (grading). Kemampuan ini akibat gerakan-gerakan
yang fleksibel yang dipunyai terhadap blade dan roda-roda ban. Keserbagunaannya ini diperbesar
dengan perlengkapan-perlengkapan lainnya yang ada pada motor grader seperti:
Scarifier teeth (ripper dalam bentuk kecil penggaruk) dipasang di bagian depan blade dan
dapat dikendalikan secara tersendiri.
2. Pavement widener (untuk mengatur penghamparan)
3. Elevating grader unit (alat pengatur grading)
Pada pembuatan jalan, penggunaan dasar dari motor grader dalam membentuk permukaan dan
final grading, tidak hanya permukaannya saja tetapi juga bahu dan taludnya sekaligus.
Juga grader dapat menggali saluran drainase sepanjang jalan dalam bentuk V misalnya, atau
bentuk lainnya.
Motor grader dengan blade standard (blade yang dilengkapi oleh scarifier) sangat baik
untuk mencampur dan menaburkan material, juga mengaduk dan meratakan windrow (gundukan
tanah) yang belum lama di tempatkan pada badan jalan.
Kemampuan manuver yang besar pada motor grader menyebabkan motor grader cocok digunakan
pada pekerjaan perataan yang luas, misalnya landasan terbang, perataan ini tidak terbatas pada
perataan yang halus, pada permukaan yang relatif rata, tetapi juga pada permukaan yang tidak
selevel.
Selain pekerjaan-pekerjaan tersebut di atas, motor grader juga mampu beroperasi dalam
variasi pekerjaan-pekerjaan lain, dengan cara memberikan peralatan khusus pada motor grader.
Peralatan khusus tersebut diantaranya:
1. Special short blade (blade pendek), berfungsi untuk menggali saluran dangkal yang
berbentuk persegi empat dengan ukuran tertentu, selain itu pula perlengkapan ini mampu
mengerjakan perkerasan jalan, sebagai tambahan lebar pada jalan yang telah ada.
2. Elevating conveyor, perlengkapan ini berfungsi untuk memakan material lepas yang
melewati blade, kemudian mengangkatnya dan dibuang ke samping.
Perlengkapan-perlengkapan khusus tadi dimaksudkan untuk lebih meningkatkan kedayagunaan
dari motor grader, dan menjadikan motor grader menjadi serba guna. Hal ini tentu untuk
memudahkan pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang bersangkutan.

C. Produksi Motor Grader


Produktivitas dari motor grade dinyatakan dalam waktu bekerjanya, berbeda halnya
dengan produksi bulldozer atau peralatan penggusur tanah lainnya, yang dapat dihitung dalam
satuan volume yng dikerjakan persatuan waktu.
Mengapa demikian, karena dalam pekerjaannya, volume yang dipindahkan sangat bervariasi dan
juga tidak begitu penting.
Hal ini memberi arti kepada kita, bahwa yang penting adalah jumlah pass yang diperlukan dalam
mengerjakan suatu medan, karena yang kita perlukan adalah waktu bekerja dari motor grader yang
bersangkutan dalam pekerjaan perataan medan.
Waktu ini tergantung dari syarat ketelitian yang diperlukan, untuk pekerjaan grading tersebut.
Umumnya kecepatan operasinya relatif rendah dan konstan, hal ini memberikan
kesempatan agar lebih cermat kepada operator dalam pekerjaan gradingnya. Pengalaman operator
sangat berpengaruh terhadap kondisi grading, sehingga dapat ditentukan berapa laluan (pass) yang
diperlukan dalam grading operation, tentu saja hal ini akan berpengaruh terhadap waktu bekerja,
seperti termaksud di atas.
Suatu rumus untuk menghitung waktu yang diperlukan dalam produksi motor grader dinyatakan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


MIN KEMAMPUAN BAHAN KAJIAN (materi ajar) BENTUK KRITERIA BOB
GG AKHIR PEMBELAJ (indikator) OT
U YANG ARAN PENILAIAN NILA
KE DIHARAPKAN I
1. Mengenal macam- BAB VIII Ceramah
ALAT PEMECAH BATU Diskusi
6. Kejelasan
11 macam alat untuk Latihan
Tugas menjawab
UMUM
pemecah batu Tutorial
tahapan
Presentasi
Dalam pekerjaan konstruksi, seperti misalnya pada pekerjaan jalan, pembuatan beton, bendungan terutama
2. Mampu memilih pemecahan
rock fill dan filternya dan pekerjaan-pekerjaan lainnya, kadang-kadang diperlukan syarat-syarat khusus untuk
agregat
alat pemecah batu
gradasi butiran-butiran pengisinya. Gradasi butiran untuk memenuhi syarat yang dituntut tadi sulit diperoleh di
7. Ketepatan 5%
yang tepat sesuai alam (tanpa pengerjaan), apalagi secara besar-besaran.
menjawab
Untuk mendapat butiran yang juga disebut agregat diperlukan pemecahan-pemecahan lebih lanjut,
dengan fungsinya tahapan
sehingga didapatkan gradasi yang minimal mendekati gradasi yang diinginkan, maka dipergunakanlah apa yang
pemecahan
3. Mengenal macam-
disebut CRUSHER. Crusher ini kadang-kadang dioperasikan menyerupai sebuah pabrik, ini disebut CRUSHING
agregat?
macam alat bantu PLANT.
8. Kejelasan
Pada pekerjaan crushing ini, biasanya diperlukan beberapa kali pengerjaan, tahap-tahap pekerjaan itu
untuk pemecah batu menyebutkan
beserta jenis crusher yang dipergunakannya antara lain:
cara kerja
1. Pemecahan tahap pertama oleh jenis primary crusher;
gyratory
2. Pemecahan tahap kedua oleh jenis secondary crusher;
crusher?
3. Pemecahan-pemecahan selanjutnya jika ternyata diperlukan, oleh tertiary crusher.
9. Kejelasan
Untuk pemecahan-pemecahan pertama biasanya dipergunakan:
- Jaw crusher (pemecah tipe rahang) menerangkan
- Gyratory crusher (pemecah tipe Giratory) cara kerja roll
- Impact crusher (pemecah tipe pukulan) crusher?
Untuk pemecah kedua (Secondary crusher), dipergunakan: 10. Ketepatan
- Cone crusher (pemecah tipe konus) menjawab
- Roll crusher (pemecah tipe silinder) berapa tipe roll
- Hammer crusher (pemecah tipe pukulan) crusher,
Sedangkan untuk pemecahan lanjutan, digunakan: sebutkan.
- Roll crusher (pemecah tipe silinder)
- Rod mill (pemecah tipe batang)
- Ball mill (pemecah tipe bola)
8.1 MACAM-MACAM CRUSHER (PEMECAH BATU)
A. Jaw Crusher:
Sebagai primary crusher banyak digunakan Jaw Crusher, pemecah batu ini dimaksudkan untuk
mengurangi besar butiran pada tingkat pertama, untuk kemudian dipecahlah lebih lanjut oleh crusher
lainnya.
Keuntungan yang diperoleh dari Jaw Crusher antara lain karena kesederhanaan konstruksinya, ekonomis dan
memerlukan tenaga yang relatif kecil.

Bagian-bagian yang terpenting dari Jaw Crusher adalah:


1. Dua buah Jaw:
1.1. Fixed jaw (rahang tetap)
1.2. Moveable jaw (rahang yang dapat digerakkan)
2. Pitman arm, bagian tempat dipasangnya dua buah jaw tadi.
3. Excentric shaft, yang menggerakkan Pitman arm
4. Toggle plate
5. Flywheel, yang memutarkan excentric shaft.

Cara bekerjanya adalah sebagai berikut:

B. Gyratory Crusher:
Crusher ini masih jenis primary juga secondary, nama gyratory crusher menunjukkan kepada kita,
bahwa crusher ini beroperasi dengan kisaran. Bagian crusher pemecah berbentuk konus; karenanya juga
kadang-kadang disebut cone crusher. Cone ini dipasang pada sumbu excentric yang berdiri tegak, sehingga
apabila cone ini berputar akan memberikan gerakan kisaran.
Bagian crusher yang lain berbentuk bowl merupakan crusher plate cekung yang berdiri vertical.
Ketika bekerja. Cone berputar excentric (membuat kisaran) sehingga celah antara cone dan bagian bowl akan
melebar dan menyempit pada setiap putaran, pelebaran dan penyempitan inilah yang dipakai untuk
memecahkan batu.
Kalau melihat cara pemecahan batunya, maka gyratory crusher hampir sama dengan jaw crusher,
perbedaannya terletak kepada cara pemberian tekanan, untuk gyratory crusher tekanan diberikan dari arah
samping. Jika crusher ini akan dipergunakan sebagai secondary crusher maka terlebih dahulu harus diadakan
perubahan-perubahan seperlunya agar dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Hasil pemecahan crusher ini rata-rata berbentuk kubus dan agak uniform, hal ini karena bentuk
lengkung dari cone dan bowl yang mempunyai permukaan cekung (concave).
Setting dapat dilakukan dengan menyetel baut adjustment (baut yang dapat diatur) sedemikian
rupa, sehingga hasil-hasil pekerjaan pemecahan batu mempunyai gradasi seperti yang diharapkan.
Produksi dari gyratory crusher dapat dilihat pad tabel 8.2 berikut:
C. Impact Crusher
Sering kita melihat pemecahan batu secara manual dengan memakai suatu palu besi besar, tetapi cara
ini tidak terkontrol ditinjau dari hasil pemecahannya (gradasinya), juga mungkin produksinya sangat kecil.
Suatu cara yang prinsipnya sama dengan cara pukulan tadi, tetapi secara mekanis adalah dengan
memakai impact crusher

8.2 ALAT BANTU CRUSHER


Untuk mendapatkan material hasil crusher yang sesempurna mungkin, maka diperlukan alat
pembantu/pelengkap pada unit crusher itu.
Alat pelengkap ini dimaksudkan untuk mengatur dan menyalurkan feeding, atau juga hasil crusher yang dipisah-
pisahkan menurut gradasinya.

8.4.1 FEEDER (PENGUMPAN/PENGATUR)


Feeder ini terutama dipakai untuk mneghandle dan sekaligus menyalurkan material masukkan
ke dalam suatu unit crusher. Ada beberapa tipe dari feeder antara lain:
1. Apron Feeder umumnya dipakai untuk batuan yang akan dimasukkan ke dalam primary crusher.
sprocket.

.4.2 SCALPING UNIT (Saringan Kisi-Kisi)


Scalping unit sering digunakan sebagai lanjutan feeder, scalping unit ini berupa sebuah kisi-kisi
(grid) yang diam (stationary) atau bergetar (vibratory motion)
Penempatan antara feeder dengan primary crusher, maksudnya untuk memecahkan material
yang terlalu besar untuk dipecahkan oleh primary crusher, yang jika hal ini terjadi selain akan macetnya
crusher (clogging) juga akan menimbulkan kerusakan padanya.

8.4.3 Grizzly Bar (batang-batang Pemisah)


Grizzly bar juga dipakai pada scalping unit, konstruksinya, berupa batang-batang (bars) besi
pararel yang satu sama lainnya diberi jarak antara, dipasang miring ke arah feed, sehingga batu yang
ukurannya lebih besar dari jarak batang-batang tadi hanya akan melewatinya tidak masuk ke dalam
crusher.
Jarak antara batang-batng besi tadi dapat diatur sesuai dengan ukuran batu (feed) yang
diinginkan oleh primary crusher.

8.3 SCREEN (AYAKAN)


Seperti telah diterangkan di atas bahwa maksud dari adanya crusher plant, adalah untuk mendapatkan
agregat dalam berbagai gradasi.
Tentu saja gradasi yang bermacam-macam ini perlu suatu pengelompokan dan pemisahan dalam ukuran, yang satu
dengan yang lainnya.
Untuk keperluan pemisahan berbagai gradasi ini diperlukan suatu screen, ada dua kegunaan utama dalam
penggunaan screen dalam proses pekerjaan agregat antara lain:
1. Untuk scalping dalam pemisahan ukuran-ukuran yang di atas ukuran Screen dan dibawahnya.
2. Membawa dan mengeluarkan ukuran-ukuran material yang dapat ditampungnya pada proses pemecahan.
Pada umumnya Screen ini dibuat dari jalinan-jalinan kawat sehingga membentuk mesh yang jaraknya teratur
bujur sangkar antara kawat-kawat yang saling berdekatan, selain itu ada juga yang terbuat dari plat yang berlubang-
lubang dengan ukuran dan jarak yang teratur, misalnya pada revolving screen ukuran lubang yang besar.
Ada tiga tipe dasar screen, dalam proses pekerjaan agregat, yaitu:
1. Inclined Vibrating Screen:
Inclined vibrating screen mempunyai sebuah plat rata yang dipasang agak miring sebagai penahan
materialnya.

Screen ini bergetar dalam arah lingkaran (circular) pada sumbu vertikal, karena gerakan ini maka material
lolos ke bawah atau melewati saja.

2. Improved Horizontal Screen:


Screen ini merupakan modifikasi dari model shaker screen. Karena gerakan dengan amplitudo yang kecil

dalam kecepatan yang besar, dapat menambah efektivitasnya.

Tipe ini sama dengan inclined vibating screen, tetapi improved horizontal screen tidak memerlukan
headroom (ruang yang ada di bagian atas).
3. Revolving Screen:
Konstruksi screen ini berupa sebuah silinder yang diperforasi, silinder ini dipasang agak miring dan

berputar dengan kecepatan rendah pada sumbu memanjang silinder (longitudinal).

Material hasil pemecah dilewatkan melalui screen ini dari bagian atas ke bagian bawah akibat
kemiringan putaran silinder dan juga akibat miringnya.
Jumlah material yang dapat dilewatkan melalui screen ini tergantung dari kecepatan silinder dan
derajat kemiringan, biasanya kecepatan silinder antara 10 hingga 20 RPM dengan kemiringan 5 7 o
Perforasi yang ada sepanjang silinder mempunyai ukuran yang berbeda, makin ke bawah semakin
membesar.
Luas efektif screen untuk menentukan kapasitasnya dinyatakan sebagai 1/3 Diameter silinder x panjang
silinder = (1/3 x D) x L

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


MIN KEMAMPUAN BAHAN KAJIAN (materi ajar) BENTUK KRITERIA BOB
GG AKHIR PEMBELAJ (indikator) OT
U YANG ARAN PENILAIAN NILA
KE DIHARAPKAN I
12 Mengenal macam- BAB IX Ceramah 1. Ketepatan dlm
PERALATAN PEMBETONAN Diskusi
menyebutkan
macam alat untuk Latihan
Tugas alat-alat yang
pembuatan beton UMUM Tutorial
bisa
Presentasi
Mengenal macam- Dewasa ini beton memegang peranan penting dalam dunia konstruksi, terutama dalam pembangunan dipergunakan
untuk
macam alat gedung bertingkat, jembatan dan lain-lain, atau barang-barang precast seperti tiang pancang, balok-balok, pipa atau pengangkatan/p
juga pembuatan-pembuatan bendungan dan bangunan-bangunan air lainnya. engangkutan
pengecoran beton
Suatu kenyataan bahwa kini pemakaian beton hampir tidak terbatas. beton.
Mengenal macam-
Seperti diketahui bahwa beton merupakan campuran dari semen beberapa jenis agregat (pasir dan koral), 2. Ketepatan
13 macam alat bantu ditambah air, juga kadang-kadang diberi bahan additive. Perbandingan ketiga jenis bahan pembuat beton tersebut menybutkan
bermacam-macam sebagai misal 1 : 2 : 3 atau 1 : 3 : 5 dan masih banyak lagi variasi campuran-campurannya disini alat-alat untuk
untuk pembetonan
tidak dibahas lebih lanjut. penakar beton.
Perbandingan itu merupakan perbandingan isi, jadi 1 : 2 : 3 maksudnya bahwa beton tersebut dibuat 3. Ketepatan dlm
dengan komposisi 1 bagian semen PC : 2 bagian volume pasir : 3 bagian volume koral, ditambah dengan air dan menyebutkan
bahan tambahan jika perlu. alat-alat untuk
Mengenai betonnya tidak akan dibicarakan, tetapi disini akan dibahas masalah peralatan untuk pembuatan pengangkutan
beton itu sendiri, peralatan-peralatan tersebut perlu untuk memperbesar dan memperlancar produktivitas, terutama sekaligus untuk
sekali untuk pekerjaan yang kuantitasnya besar, tentu saja jika hal ini dilaksanakan oleh tenaga manusia akan pengecoran
memakan waktu yang lama, hal ini kurang sesuai dengan masa sekarang yang serba mengejar dan dikejar waktu. beton.
Peralatan untuk pembetonan tersebut secara garis besar dapat dikemukakan di sini antara lain: 4. Ketepatan dlm
4. Peralatan pengangkat dan pengangkut material beton (concrete material-handling equipment); menyebutkan
5. Peralatan pencampur beton (concrete batching and mixing) hal-hal yang
6. Peralatan untuk membawa campuran beton dalam pengecoran dan lain-lain (concrete hauling equipment); mempengaruhi
7. Concrete bucket dan pouring equipment produksi pompa
8. Pompa beton (concrete pumping) beton
8.4 Peralatan Pengangkut dan Pengangkat Material Beton
Yang dimaksud dengan material beton adalah barang-barang yang terbuat dari beton secara precast,
misal caisson, pipa-pipa, tiang pancang dan lain-lain, sehingga untuik sampai pada jobsite dimana beton itu
diperlukan memerlukan peralatan pengangkut atau peralatan-peralatan bantu lainnya.

9.3.1 Concrete Mixer (Pencampur beton)


Alat ini prinsipnya terdiri atas beberapa buah silinder tegak yang dapat berputar terhadap porors
memanjangnya, atau juga ada yang tilting drum (silinder miring), poros ini dapat diatur sedemikian
rupa sehingga mempermudah pemasukan dan pengeluaran bahan beton. Di dalam silinder ini terdapat
sejumlah dayung (paddle) yang akan mengaduk campuran beton bila silinder ini berputar, akibat proses
ini campuran beton menjadi merata dan dapat menghasilkan beton yang baik.
9.3.2 Batcher Equipment (Peralatan Penakar)
Konstruksi batcher berupa sebuah kontainer yang berfungsi untuk menampung dan mengukur
material beton sebelum dituangkan ke dalam mixer.
Alat ini mempunyai top opening yang ukurannya lebih besar dari pada discharge opening.
Kapasitas batcher minimum tiga kali lebih besar dari pada mixer, dalam satu kali operasi, atau
dengan perkataan lain, untuk tiap 3 kali beroperasinya mixer maka batcher cukup diisi 1 kali saja.
Material dari batcher yang akan diberikan kepada mixer melewati gate yang dapat diatur
secara manual, dengan tenaga listrik atau kompresor.

Gate ini memberikan pengaruh positif terhadap mixer karena jumlah material yang akan
dimasukkan kedalam mixer teratur.
Batcher ada dua jenis, yaitu:
1. Single material batcher
2. Multiple atau cumulative batcher.

Ad. 1. Single material batcher


Batcher ini merupakan batcher yang paling sederhana, untuk mengisi batcher dengan jumlah
yang sesuai, operator membuka gate yang terdapat di bagian bawah batcher dengan bukaan yang sesuai,
jika gate ini dioperasikan secara manual maka operator harus memperhatikan skala bukaan dengan hati-
hati, untuk menghindarkan terlalu banyaknya material yang diambil dalam batcher.

Perlu diketahui bahwa pemilihan peralatan untuk dipakai pada pengangkutan bahan cor beton,
dari mixer ke bidang yang akan di cor, memerlukan tiga pertimbangan pokok yakni:
1. Jarak antara mixer dan bidang pengecoran;
2. Volume pengecoran;
3. Metoda yang dipakai dalam pencampuran beton dan cara pengecoran beton.
Metoda pengangkutan yang mutakhir seperti handling dan placing bahan beton, dimaksudkan
untuk meminimalisir pemisahan material beton yang terjadi antara final mixing dan pengecoran.

9.3.3 Concrete Bucket dan Alat Pengecoran Lainnya


Peralatan yang dipakai dalam pengecoran beton harus memberikan kemudahan dalam
pelaksanaannya, dan juga tidak merugikan bagi beton itu sendiri, misalnya pengecoran yang tidak
sempurna sehingga akan mengurangi mutu beton.

9.3.4 Pompa Beton (Concrete Pump Equipment)


Kegunaan dari pompa beton adalah menyalurkan bahan cor beton melalui sebuah saluran yang
tertutup ketempat pengecoran, hal ini karena campuran-campuran beton merupakan cairan sehingga
memungkinkan untuk dipompa, pemompaan ini melalui suatu pipa atau selang, pipa dan selang ini
dapat dipasang kombinasi vertikal dan horizontal atau miring, akibatnya pemompaan merupakan
metoda yang fleksibel untuk memindahkan campuran beton ke sembarang tempat pada bidang
pengecoran, dan merupakan cara yang paling cepat dibandingkan dengan pembawaan material beton
cara lainnya.

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


MIN KEMAMPUAN BAHAN KAJIAN (materi ajar) BENTUK KRITERIA BOB
GG AKHIR PEMBELAJ (indikator) OT
U YANG ARAN PENILAIAN NILA
KE DIHARAPKAN I
Mengenal macam- BAB X Ceramah 1. Kejelasan
ALAT-ALAT BERAT LAINNYA Diskusi
menyebutkan
14 macam alat berat Latihan
Tugas nama alat yang
untuk pembuatan 10.1 Mobile Crane Tutorial
biasa digunakan
Presentasi
konstruksi Prinsipnya, mobile crane ini masih sama dengan power shovel dan excavator lainnya, baik crawler maupun untuk
wheel. menempatkan
Mengenal macam-
Crane mempunyai boom yang disangga oleh struktur utamanya (super structure flat form), boom ini dapat tiang pancang
macam alat
berupa suatu kerangka (kisi-kisi = lattice) dari baja (frame work), dengan kendali kabel sebagai alat pengangkatnya, pada titik
pengangkat atau dapat pula berupa boom yang berbentuk teleskopik (telescopic boom = yakni boom tersusun yang prinsipnya pemancanganny
seperti antena radio) dengan kendali hidrolis. a.
Mengenal macam-
Sebagai penggerak utamanya, yakni untuk mengoperasikannya dapat dengan mesin diesel, motor bensin 2. Ketepatan
macam alat bantu
atau motor listrik. Untuk pengendalian hidroliknya mempunyai motor yang terpisah dari prime movernya. menentukan
untuk pemancangan macam tipe
A. Mobile Crane dengan Kendali Kabel hammer untuk
Mobil crane dengan kendali kabel mempunyai dua buah silinder untuk pengendalian kabelnya (lihat pemancangan?
3. Kejelasan
paragrap tentang dragline) yaitu masing-masing sebagai kabel pengangkat utama (main hoist).
menetapkan

B. Mobile Crane dengan Kendali Hidrolis cara kerja dari

Untuk mobile crane yang dikendalikan dengan sistem hidrolis (hydraulic controlled), pemanjangan masing-masing

boom dapat dilaksanakan dengan segera. hammer pada


soal no. 2 di
atas.
Pile Driving Equipment (Alat Pemancang Tiang)
Pada pembuatan bangunan gedung, jembatan dan lain-lain, jika ternyata daya dukung tanah yang ada
sangat jelek, kecil dan tidak memenuhi syarat sehingga akan mengakibatkan ambruknya bangunan akibat
settlement yang berlebihan.
Pada tanah ini, untuk keperluan pondasi bangunan tersebut dipancangkan suatu tiang, yang maksudnya
untuk mendapatkan daya dukung tanah yang memenuhi syarat.
Drop hammer
1. Single acting hammer
2. Double acting hammer
3. Differential hammer.
4. Diesel hammer.

UAS 30%

Anda mungkin juga menyukai