RANCANGAN
BAB IV
TERTIB SUSILA
Pasal 19
(1) Setiap orang dilarang bertingkah laku asusila di jalan, jalur hijau, taman, dantempat-tempat
umum lainnya.(2)Setiap orang dilarang berpakaian yang tidak sesuai dan atau bertentangan
dengan norma-norma agama dan budaya di tempat-tempat umum.
Pasal 20
(1) Setiap orang berlainan jenis kelamin dilarang tinggal dan atau hidup satu ataplayaknya suami
isteri tanpa diikat oleh perkawinan yang sah berdasarkanUndang-undang.
(2) Setiap orang berhak melaporkan orang-orang yang tinggal dan atau hidupsatu atap layaknya
suami isteri tanpa diikat oleh perkawinan yang sah berdasarkan Undang-undang kepada yang
berwajib.
Pasal 21
(1) Setiap orang berlainan jenis kelamin dilarang berdua-duaan ditempat gelapdiatas jam 11
malam
(2) Pelanggaran pada ketentuan ayat (1) akan dikenakan sanksi sesuai denganketentuan yang
berlaku.
Pasal 22
Setiap orang atau badan dilarang membentuk dan atau mengadakan perkumpulan yang
mengarah kepada perbuataan asusila, kekerasan dansecara normatif tidak bisa diterima oleh
budaya masyarakat.
BAB V
KEWENANGAN
Pasal 23
(1) Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Desa ini dilakukan oleh perangkat desa.
(2) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat berdasarkankeputusan Kepala
Desa.
Pasal 24
(1) Pejabat pengawasan diberi kewenangan untuk menegur dan atau menangkapsetipa
pelanggaran ketertiban seperti dalam peraturan desa ini.
(2) Pejabat pengawasan dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh aparatRT/RW dilingkungan
Pemerintah Desa Maron.
BAB VI
KEWAJIBAN
Pasal 25
(1) Peraturan ini dibuat berdasarkan kesepakatan bersama yang disahkan olehKepala Desa
Maron dan wajib dipatuhi oleh semua pihak tanpa terkecuali.
(2) Bagi yang melanggar peraturan ini wajib diberi sanksi sesuai dengan yangtermaktub pada
Bab XI Peraturan Desa Maron tentang Ketertiban Desa.
Pasal 26
(1) Setiap orang atau warga berkewajiban untuk menjaga ketertiban dankemanan bersama-sama
(2) Bagi yang melanggar peraturan ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
BAB VII
PELANGGARAN
Pasal 27
(1) Pelanggaran adalah segala bentuk kegaiatan yang termaktub pada bab II,IIIdan IV dalam
peraturan ini.(2)Segala tindakan atau perbuatan yang mengarah pada ketentuan yang diatur
dalam peraturan ini.
BAB VIII
SANKSI-SANKSI
Pasal 28
(1) Barang siapa yang melanggar ketentuan-ketentuan yang telah disepakatidalam Peraturan
Desa ini akan dikenakan sanksi.
(2) Pengaturan tentang sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) akan diatur lebih lanjut
dengan keputusan Kepala Desa.
BAB IX
PENUTUP
Pasal 29
Hal-hal yang belum diatur mengenai teknis pelaksanaan Peraturan Desa ini akandiatur lebih
lanjut dengan Keputusan Kepala Desa.
Pasal 30
Peraturan Pemerintah Desa ini mulai berlaku sejak diundangkan dalam lembaranPemerintah
Desa Maron, Kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo, dan apabila terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
PERATURAN DESA
NO: 5 TAHUN 2013
TENTANG
JENIS ADMINISTRASI MENJADI PUNGUTAN DESA
Menimbang :a. Bahwa pelayanan kepada masyarakat terhadap segala kepentingan perlu
penyelesaian administrasi yang tertib, cepat, tepat dan memuaskan oleh
Pemerintah Desa;
b. Bahwa untuk mencapai hal tersebut perlu adanya dana penunjang yang dapat
diperoleh dari masyarakat yang membutuhkan / berkepentingan sebagai wujud
peran serta atas pelayanan yang diterima dari Pemerintah Desa;
c. Bahwa wujud pencapaian peran serta tersebut berupa kesediaan secara ikhlas
memberikan biaya Administrasi sebagai Pendapatan Desa;
d. Bahwa untuk itu perlu ditetapkan dengan Peraturan Desa.
Mengingat :1. Undang-undang Nomor 32 tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 ) sebagaimana dengan
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Penggantu Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah menjadi Undang-Undang ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Inspnesia
Nomor 4548 );
2. Undang-undang Nomor 33 tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Daerah ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Tahun 2004 Nomor 125 dan Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005, Tanbahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 4587 );
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Polewali Mandar Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan dan retribusi Administrasi Kependudukan dan pencatatan
sipil
Dengan Persetujuan Bersama
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TAMMANGALLE
dan
KEPALA DESA TAMMANGALLE
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG BIAYA ADMINISTRASI MENJADI
PUNGUTAN DESA
Pasal 1
KETENTUAN UMUM
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Desa adalah Desa TAMMANGALLE.
2. Pemerintah Desa adalah Pemerintah Desa TAMMANGALLE.
3. BPD adalah Badan Permusyawaratan Desa TAMMANGALLE.
4. Pemegang Kas adalah aparat Desa TAMMANGALLE.
Pasal 2
JENIS ADMINISTRASI YANG MENJADI PUNGUTAN DESA DAN
JENIS ADMINISTRASI YANG TIDAK MENJADI PUNGUTAN DESA
1. Setiap anggota masyarakat yang mendapatkan pelayanan administrasi untuk
penerbitan surat - surat keterangan,rekomendasi, perijinan dari Pemerintah
Desa dipungut biaya sesuai dengan jenis Administrasi sebagai berikut :
Administrasi yang diterbitkan oleh pemerintah Desa dan tidak diatur dalam
pasal 2 ayat 1 dan 2, maka tidak ada pungutan biaya/Gratis.
Pasal 3
PELAKSANA KEGIATAN
Bendahara sebagai pelaksana perolehan biaya administrasi adalah pemegang
kas dari aparat desa
Bendahara wajib melakukan pertanggung jawaban penerimaan dan
pengeluaran di setiap akhir tahun
Pasal 4
KETENTUAN SANKSI
Barang siapa yang dengan sengaja atau tidak sengaja menyalahgunakan atau
menghilangkan uang pungutan diwajibkan untuk mengganti/ mengembalikan
sesegera mungkin.
Batas waktu pengembalian paling lambat 1 ( satu ) bulan sejak uang
dihilangkan atau berdasarkan kesepakatan pihak-pihak terkait/berwenang.
Apabila ketentuan sebagaimana pada ayat 2 ( dua ) pasal ini tidak terpenuhi
maka proses penyelesaian selanjutnya dilaksanakan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Pasal 5
PENGAWASAN
BPD berhak melakukan pengawasan terhadap Pelaksanaan Pungutan Desa
dengan meminta keterangan kepada Kepala Desa.
Pengawasan dapat dilakukan secara kelembagaan maupun secara
perseorangan oleh angota BPD.
Pengawasan yang dilakukan BPD tidak dalam kapasitas pemeriksa.
Pasal 6
KETENTUAN PENUTUP
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang
mengetahuinya, Pemerintah Desa wajib menyebarluaskan kepada masyarakat.
Ditetapkan di : TAMMANGALLE
Pada Tanggal : 26 Desember 2013
KEPALA DESA TAMMANGALLE
HUSAIN NAWAWI
Diundangkan di Desa TAMMANGALLE
Pada tanggal 227 Desember 2013
SEKERTARIS DESA TAMMANGALLE