Anda di halaman 1dari 6

BELAJAR MENJADI PANDU SEBENARNYA

Oleh :
Pandu Dharma Wicaksono
Balikpapan - Kalimantan Tiimur

Namaku Pandu Dharma Wicaksono, biasa dipanggil Pandu Padarwin. Lahir di


Balikpapan 22 Agustus 1996 dari pasangan Untung Junaidi yang bekerja di
perusahaan swasta dan Ani Ariani berprofesi sebagai guru. Saya memiliki 1 orang
adik bernama Rissa Beauty Larassati yang usianya 5 tahun dibawahku. Saat ini aku
bersekolah di SMA Negeri 1 Balikpapan jurusan IPA.
Sejak SMP aku mulai aktif berorganisasi. Pada Tahun 2008 Aku dipercaya
untuk dapat mewakili Kota Balikpapan dalam ajang Lomba Pidato Berbahasa
Inggris. Saat itu Aku mengangkat Isu lingkungan hidup dengan judul pidato
Sustainable Development with Environment Action. Dalam kegiatan ini Aku berhasil
meraih predikat sebagai Juara 2 Tingkat Provinsi Kalimantan Timur. Semenjak
berhasil meraih prestasi tersebut, Aku kembali dipercaya mengikuti Lomba Blog
Competition yang diadakan oleh British Council Indonesia pada acara Green
Investmen di Balikpapan. Pada kegiatan kali ini Aku yang masih SMP, berhasil
meraih juara 2 dibawa Mahasiswa Universitas Mulawarman dan mengungguli siswa
SMA Negeri 1 Balikpapan. Pada perlombaan blog ini Aku kembali mengangkat isu
Lingkungan Hidup yaitu mengangkat judul Peran Generasi Muda dalam menyikapi
Perubahan Iklim.
Setelah berhasil meraih beberapa prestasi tersebut Aku kembali dipercaya
mengikuti Lomba Presentasi antar pelajar SMP dan SMA se-Balikpapan yang di
adakan Konsorsium instansi dan LSM Peduli Lingkungan Hidup. Pada Kesempatan
ini pula tanpa kusadari, Aku kembali mengangkat isu Lingkungan Hidup dengan
judul Pembangunan Berkelanjutan Yang Ramah Lingkungan. Pada perlombaan ini
Aku berhasil meraih predikat sebagai Juara 1 dan diberi kesempatan untuk dapat
mempresentasikan kembali paparannya didepan para pemangku kebijakan
lingkungan hidup di Kota Balikpapan seperti Kepala BLH dan para stakeholder
lainnya.
Sebenarnya Kotaku, Kota Balikpapan adalah kota yang bisa dikatakan sangat
konsen dengan isu lingkungan hidup. Bahkan Kota Ini menjadi kota langganan
penghargaan Adipura sebuah Penghargaan Kota Peduli Lingkungan dari
Kementerian Lingkungan Hidup. Namun sayang prestasi yang sangat luar biasa ini
terkadang masih banyak kesadaran masyarakat yang belum peduli dengan
lingkungan hidup. Setiap hari, setelah solat subuh para pasukan oranye (penyapu
jalanan) secara sigap membersihkan jalan protokol di Balikpapan. Bahkan tak
jarang beberapa jalan protokol di pel menggunakan mobil pembersih. Banyaknya
generasi muda yang acuh bahkan dari hal kecil yaitu masih membuang sampah
sembarangan. Hingga masalah besar pembangunan yang tidak mengutamakan
permasalahan lingkungan hidup seperti pembangunan Jembatan Balikpapan-PPU
yang melewati Pulau Balang.
Gambar 1 Foto bersama Guru Pembimbing Ibu Eka, Ibu Auli, Abed, dan Ibu Yudit sebelum Presentasi di
depan para pemangku kebijakan

Pada saat aku melakukan presentasi dihadapan para pemangku kebijakan


yang dilakukan di Hotel Le Grandeur Balikpapan. Aku mengkritisi terkait
Pembangunan Jembatan Pulau Balang yang direncanakan oleh Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur yang mengancam keanekaragaman hayati di Teluk Balikpapan.
Sejak saat itu, dengan tegas dan lantang Aku memperjuangkan isu terancamnya
keanekaragaman hayati di Teluk Balikpapan akibat recana pembangunan jembatan
Balikpapan Penajam Paser Utara (PPU) yang melalui Pulau Balang di Teluk
Balikpapan.

Gambar 2 Terpilih Menjadi Ketua OSIS SMP 3 Balikpapan

Karena beberapa hal yang telah dilakukan, Aku terpilih menjadi Bintang
Pelajar Kota Balikpapan yang diadakan oleh Stasiun TV di Balikpapan. Sejak saat itu
Aku mulai dilirik oleh teman-temanku di sekolah. Kesempatan ini Aku gunakan
untuk dapat mendapat menjadi Ketua OSIS di sekolahku. Dan berdasarkan
keputusan Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) Aku berhasil terpilih menjadi
Ketua OSIS SMP Negeri 3 Balikpapan dengan suara 82% mengungguli 3 calon
lainnya. Saat menjadi Ketua OSIS, Aku sedang fokus dalam isu Lingkungan Hidup.
Bersama tim aku mencanangkan sekolahnya menjadi sekolah adiwiyata. Sekolah
Adiwiyata sendiri merupakan program kerjasama antara Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan bersama Kementerian Lingkungan Hidup dalam mewujudkan
sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Untuk mendukung program tersebut
pada tanggal 22 Agustus 2009, Aku mengadakan kegiatan bazar dan seminar yang
mengundang sekolah-sekolah se-Balikpapan dan mendatangkan narasumber dari
Kementrian Lingkungan Hidup.

Gambar 3 Foto saat Acara Basar Lingkungan yang dihadiri Wakil Walikota Balikpapan

Pada kesempatan ini Aku mengambil kesempatan untuk meresmikan


kelompok pelajar peduli dan berbudaya lingkungan yang diberi nama Green
Generation. Pandu juga mengambil peran sebagai narasumber dalam kegiatan itu
dan menjelaskan program dan harapan kedepan Pandu terhadap Green Generation.
Pada kesempatan itu Pandu mengajak kepada para Kepala Sekolah, Guru, dan Siswa
dari berbagai sekolah di Balikpapan yang hadir untuk juga ikut mengembangkan
Green Generation di sekolah masing-masing. Ada 2 Sekolah yang tertarik untuk
dapat membentuk kelompok pelajar yang peduli dan berbudaya lingkungan yakni
SMA Negeri 5 Balikpapan dan SMK Negeri 2 Balikpapan. Pandu menyambut positif
hal ini dan segera mempercepat pembentukan Green Generation di 2 Sekolah
tersebut. Usianya yang masih usia SMP tidak menjadi halangan baginya untuk
mengambangkan Green Generation dibeberapa sekolah.
Gambar 4 Pandu Bersama Kepala SMA 5, Kepala SMK 2, dan Kepala SMP 3 Usai melakukan
penandatanganan MoU

Saat melakukan sosialisasi di 2 Sekolah tersebut Aku mendapat respon baik


dari dewan guru dan pelajar di sekolah tersebut. Akhirnya Green Generation
terbentuk di tingkat Kota Balikpapan yang diawali dengan Nota Kesepakatan
Bersama (MoU) antara Pandu selaku Penggagas, Kepala SMP Negeri 3 Balikpapan,
Kepala SMA Negeri 5 Balikpapan, dan Kepala SMK Negeri 2 Balikpapan. Pada
pertemuan itu Aku ditetapkan sebagai Ketua Green Generation Kota Balikpapan
yang pertama. Seiring dengan berjalannya waktu, Green Generation yang di Ku
pimpinan terus mengembangkan Green Generation di tingkat sekolah. Dukungan
dari berbagai pihak termasuk Pemerintah Kota Balikpapan, Perusahaan, dan LSM
terus berdatangan. Berbagai kegiatan diselenggarakan Green Generation di sekolah
maupun di luar sekolah. Dalam perjalan, akhirnya Green Generation menetapkan
rencana aksi yang dibagi dalam tiga fokus yaitu pencegahan terhadap kerusakan
lingkungan, pelestarian, dan pengelolaan lingkungan hidup.
Karena partisipasi dari berbagai pihak khususnya Green Generation Sekolah
sangat besar, pada tahun 2012 Aku mengusulkan untuk dapat mengadakan kegiatan
Green Generation Awards 2012. Program ini adalah untuk memacu semangat dan
motivasi para anggota Green Generation di Sekolah untuk dapat berkontribusi aktif
dalam mengembangkan generasi yang peduli dan berbudaya lingkungan di sekolah.
Kegiatan penghargaan ini berlangsung sangat sederhana yang dilakukan di SMP
Negeri 3 Balikpapan dengan diikuti oleh 8 Sekolah. Green Generation Awards ini
menjadi program Unggulan dari Green Generation Balikpapan karna program ini
difokuskan kepada para pemberdayaan generasi muda dari beberapa aspek
penilaian. Pada tahun 2013 Green Generation kembali menyelenggarakan Green
Generation Awards dengan keikutsertaan 14 Sekolah pada tahun 2014 dengan 35
sekolah.
Tidak hanya di Green Generation saja Aku juga aktif mengembangkan
berbagai kegiatannya salah satunya juga di Forum Anak Balikpapan. Aku yang
memiliki basic kecintaan terhadap lingkungan hidup ini, pada tahun 2011 terpilih
Menjadi Duta Anak dan mewakili Indonesia dalam Child Friendly City Asia Pacifik.
Dalam kegiatannya itu Aku yang masih duduk di bangku SMP mengangkat isu
permasalahan anak di bidang lingkungan hidup. Karena Aku menganggap bahwa
lingkungan hidup sangat berkaitan erat dengan anak sebagai pewaris bangsa dan
negara.

Gambar 5 Saat mengikuti Konferensi Child Friendly Asia Pacific

Aku di kenal cukup aktif dalam kegiatannya tetapi juga tidak tertinggal
dengan prestasinya di sekolah, terbukti saat lulus SMP Aku meraih predikat nilai
tertinggi Se- Kalimantan Timur peringkat 3 saat diterima di SMA Negeri 10 Melati
Samarinda. Walaupun Aku tidak lama melakukan studinya di SMA Negeri 10
Melati Samarinda karena di tunjuk untuk dapat menjadi Ketua Forum Anak Kota
Balikpapan tahun 2011-2013 yang mengharuskanku menetap di Balikpapan dan
akhirnya pindah di SMA Negeri 1 Balikpapan. Forum Anak sendiri merupakan
wadah pemenuhan hak dan partisipasi anak di berbagai bidang di Kota Balikpapan.
Selaku ketua pertama dalam forum ini, Aku membagi beberapa
pengembangan hak dan partisipasi anak di Kota Balikpapan salah satunya adalah
bidang lingkungan hidup. Berbagai kegiatan yang dilakukan melalui Forum Anak
untuk mengembangkan Generasi yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan, salah satu
kegiatan yang digagas adalah pembentukan Duta Lingkungan Cilik. Aku bersama
Forum Anak Bekerjasama dengan Green Generation dan HIMPAUDI (Himpunan
Pendidik Anak Usia Dini) untuk mengadakan kegiatan kampanye lingkungan di 10
Titik di Kota Balikpapan yang dilakukan oleh siswa-siswi PAUD secara serentak dan
bersamaan itu pula diadakan penanaman Pohon yang dilakukan di Km.8 Kota
Balikpapan.
Selain kegiatan Duta Lingkungan Cilik juga banyak kegiatan yang Aku
dilakukan melalui Forum Anak Balikpapan khususnya di bidang lainnya seperti
bidang kesehatan salah satunya adalah diskusi dan pengusulan Peraturan Walikota
mengenai Kawasan Sehat Tanpa Rokok di Kota Balikpapan. Selain itu juga di
berbagai bidang lainnya seperti bidang keagamaan Aku mengembangkan
pembentukan IRMA atau Ikatan Remaja Masjid di seluruh sekolah di Balikpapan, di
bidang Pendidikan Aku Mengusulkan Pembentukan Forum OSIS Balikpapan dsb.
Aku sadar bahwa organisasi yang kuat di lingkungan sekolah adalah OSIS,
oleh karena itu Aku membentuk Forum OSIS Kota Balikpapan dengan dukungan
Pemerintah Kota Balikpapan. Dan kembali Aku dipercaya untuk menjadi Ketua OSIS
Kota Balikpapan periode 2013-2014. Kembali melalui Forum OSIS juga Aku
melakukan berbagai aksi terhadap lingkungan hidup. Salah satunya Aku
mengeluarkan kebijakan Peraturan Ketua OSIS Kota Balikpapan Nomor 3 Tahun
2013 tentang Kelengkapan Ruang OSIS yang dimana Ruang OSIS harus memiliki
Tempat Sampah terpisah dan alat kebersihan sendiri. Selain itu juga setiap OSIS
wajib memasukan kegiatan Kerja Bakti Masal di Sekolah setiap minggunya.
Selain aktif di organisasi Aku juga aktif dalam mengikuti Lomba Penelitian
Karya Tulis Ilmiah. Tidak sedikit pula Aku berhasil menjuarai lomba Penulisan
Ilmiah ini baik tingkat Kota hingga tingkat internasional. Salah satu prestasi yang
membanggakan adalah Research Paper yang ditulis pandu dengan Judul Manage
Sea Pollution For Save Irrawaddy Dolphin (Orchella Bresvirostris) Sustainability In
Balikpapan Bay berhasil meraih peringkat 5 besar dunia untuk kategori water and
marine pada International Youth Green Summit 2013. Karena beberapa prestasi
tersebut Aku juga pernah masuk dalam nominasi Indonesia Green Awards 2013
Kategori Green Local Hero usulan PT Pertamina.
Banyak perubahan yang terjadi di Kota Balikpapan sejak adanya Green
Generation. Salah satu acuannya adalah jumlah Sekolah Adiwiyata yang terus
menjamur di Kota Balikpapan khususnya di tingkat SMP dan SMA. Namun Aku
percaya bahwa Green Generation adalah niat dan ikhtiarku untuk membantu anak
Indonesia dan semua pihak agar terciptak lingkungan hidup yang berkelanjutan.
Karna saya percaya memecahkan masalah terkain generasi muda akan lebih mudah
jika kita gunakan cara generasi muda itu untuk memecahkannya. Dan Green
Geneneration semuah gerakan bersama yang dibangun dengan rekan-rekan saya
telah mengajarkan saya banyak hal akan pentingnya belajar, berbagi, dan bergerak
bersama untuk Anak Indonesia.

Balikpapan, Januari 2014

Anda mungkin juga menyukai