fn
Q)
c:
0
"'C
-c:
~ en
IV
"Cij
Q)
c:::
-- 0
0 .......
--
0
"tJ
.c N
~
-=
~
~ s:::: CU :E
:;:,
c.. :::l
..c C)
en D
Q)
0::
-
Q) s:::::
~ cv c:::
~ s:::::
..c:: ~
IV
..q-
..q- ~
CU ~
Q)
en E ~
/I)
Q)
c: ~
0 ::l c:::
ns E a::
IV
";::
~
"'C 0 c:::
Q)
c: Z
~
E
Q)
:::)
en
c:
ns
"'C
c:
~
--- --------- . ---~--~-
Kata Pengantar
P uj i syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahrnat dan hidayahnya, pada tanggal 28 Okto ber 2009
telah disahkan dan diundangkan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 ten tang Rumah Sakit.
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh
perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap
mampu meningkatkan pelayanan yangl ebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi
tingginya. Sebelum disahkan dan diundangkannya Undang-Undang ini, belum pemah ada peraturan setingkat Undang-Undang yang
mengatur mengenai Rumah Sakit. Dengan Undang-Undang ini, diharapkan dapat menjadi pedoman dalam upaya peningkatan mutu
danjangkauan pelayanan Rumah Sakit .
Materi Muatan Undang-Undang ini meliputi tugas dan fungsi, tanggungjawab pemerintah dan pemerintah daerah, persyaratan,jenis
dan klasiflkasi, perizinan, kewaj iban dan hak, penyelenggaraan, dan pembiayaan.
Dalam rangka sosialisasi, kami mencetak Undang-Undang tersebut dalam bentuk buku dengan menyandingkan antara batang tubuh
dengan penjelasan agar lebih memudahkan dalam memahami dan mempelajari materi muatannya.
ttd.
Kepada semua pihak yang telah berperan serta dan berkontribusi dalam proses penyusunan Undang-Undang ini, kami
sampaikan penghargaan dan terima kasih.
Demikian, semoga Undang-Undang Rumah Sakit ini dapat bermanfaat dan memberikan kepastian serta perlindungan hukum
untuk meningkatkan, mengarahkan dan memberikan dasar bagi pengelolaan rumah sakit.
,I ttd.
Budi Sampurna
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
PENJELASAN
TENTANG
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
RUMAHSAKIT
NOMOR 44 TAHUN 2009
TENTANG
Menimbang : a. bahwa pelayanan kesehatan merupakan hak setiap Cita-cita bangs a Indonesia sebagaimana tercantum dalam
orang yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Negara Republik Indonesia rahun 1945 yang harns rahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan
diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat selurnh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya; kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
b. bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Kesehatan sebagai salah
kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan melalui
tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan berbagai upaya kesehatan dalam rangkaian pembangunan
ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, kesehatan secara menyeluruh dan terpadu yang didukung oleh
dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang suatu sistem kesehatan nasional.
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang
lebih bennutu dan terjangkau oleh masyarakat agar Sejalan dengan amanat Pasal28 H ayat (1) Undang-Undang
terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya; Dasar Negara Republik Indonesia rahun 1945 telah ditegaskan
bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan ,
c. bahwa dalam rangka peningkatan mutu dan kemudian dalam Pasal34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung
jangkauan pelayanan Rumah Sakit serta pengaturan jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
hak dan kewajiban masyarakat dalam memperoleh pelayanan umum yang layak.
pelayanan kesehatan, perlu mengatur Rumah Sakit
dengan Undang-Undang;
Rumah Saki! I
I
d. bahwa pengaturan mengenai rumah sakit belum Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan
cukup memadai untuk diJadikan landasan hukum kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang
dalam penyelenggaraan rumah sakit sebagai institusi sangat diperJukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
pelayanan kesehatan bagi masyarakat ; kesehatan. Penyelenggaran peJayanan kesehatan di Rumah Sakit
mempunyai karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks.
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana Berbagai Jenis tenaga kesehatan dengan perangkat keiJmuannya
dimaksud dalam hurufa, hurufb, huruf c, dan huruf d masing-masing berinteraksi satu sarna lain. IImu pengetahuan
serta untuk memberikan kepastian hukum bagi dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang
masyarakat dan Rumah Sakit, perlu membentuk harus diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian
Undang-Undang tentang Rumah Sakit; peJayanan yang bermutu, membuat semakin kompleksn ya
permasalahan dalam Rumah Sakit.
Mengingat Pasal 5 ayat (I), Pasal 20, Pasal 28H ayat (I), dan
Pasal 34 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Pada hakekatnya Rumah Sakit berfungsi sebagai tempat
Republik Indonesia Tahun 1945 ; penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dan fungsi
dimaksud memiliki makna tanggung jawab yang seyogyanya
merupakan tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan
tarafkeseJahteraan masyarakat.
I
Dengan Persetujuan B.ersama memberikan dasar bagi pengelolaan Rumah Sakit diperlukan
suatu perangkat hukum yang mengatur Rumah Sakit secara
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA menyeluruh dalam bentuk Undang-Undang.
dan
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
Rumah Sakit I~
I
BAB I
KETE~TlAN U:\1UM II. PA SAL DEMI PASAL
Pasal I Pasal J
Cukup jelas.
Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:
BABII
Pasal2 Pasa12
Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan Yang dimaksud dengan "nilai kemanusiaan" adalah bahwa
kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, penyelenggaraan Rumah Sakit dilakukan dengan memberikan
keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlakuan yang baik dan manusiawi dengan tidak membedakan
perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial. suku, bangsa, agama, status sosial, dan ras.
Rumah Saki! 5
.. r;.
BAB III
Pasal4
Pasal4
Rumah Sakit mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan Yang dimaksud dengan Pelayanan kesehatan perorangan adalah
perorangan secara paripuma. setiap kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit, dan memulihkan
1--- kesehatan.
-----. Rumah Sakit 7
-'.
Pasal 5 PasalS
TAJ'IGGUNG JAWAB
Pasal6
Pasal6
(I) Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab untuk : Ayat (I)
a. menyediakan Rumah Sakit berdasarkan kebutuhan Hurufa
masyarakat; Penyediaan Rumah Sakit didasarkan pada perhitungan rasio
b. menjamin pembiayaan pelayanan kesehatan di Rumah Sa kit tempat tidur danjumlah penduduk.
bagi fakir miskin, atau orang tidak mampu sesuai ketentuan Hurufb
peraturan perundang-undangan; Cukup jelas.
c. membina dan mengawasi penyelenggaraan Rumah Sakit; Hurufc
d. memberikan perlindungan kepada Rumah Sakit agar dapat Cukup jelas.
memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dan Hurufd
bertanggungjawab; Cukup jelas.
e. memberikan perlindungan kepada masyarakat pengguna jasa Hurufe
pelayanan Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan peraturan Cukup jelas.
perundang-undangan;
f. menggerakkan peran serta masyarakat dalam pendirian Rumah Huruff
Sakit sesuai dengan jenis pelayanan yang dibutuhkan Cukup jelas.
masyarakat;
g. menyediakan infonnasi kesehatan yang dibutuhkan oleh Hurufg
masyarakat; Infonnasi meliputi jumlah dan jenis pelayanan, hasil pelayanan,
ketersediaan tempat tidur, ketenagaan, serta tarif.
h. menjamin pembiayaan pelayanan kegawatdaruratan di Rumah Hurufh
Sakit akibat bencana dan kejadian luar biasa; Yang dimaksud dengan bencana adalah suatu peristiwa yang
terjadi secara mendadakltidak terencana atau secara perlahan
tetapi berlanjut yang menimbulkan dampak terhadap pola
kehidupan nonnal atau kerusakan ekosistem, sehingga diperlukan
tindakan darurat dan luar biasa untuk menoiong dan
Rumah Saki! I 9
..
BABY
PERSYARATAN
Bagian Kesaru
Umum
Pasal7 Pasal7
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus berbentuk Cukup jelas.
(4) Rumah Sakit yang didirikan oleh swasta sebagaimana yang Ayat(4)
dimaksud pada ayat (2) harus berbentuk badan hukum yang Kegiatan usaha hanya bergerak di bidang perumahsakitan
kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang perumahsakitan. dimaksudkan untuk melindungi usaha rumah sakit agar terhindar
dari risiko akibat kegiatan usaha lain yang dimiliki oleh badan
hukum pemilik rumah sakit.
Bagian Kedua
Lokasi
PasalS Pasal8
(1) Persyaratan lokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (I) Ayat(l)
harus memenuhi ketentuan mengenai kesehatan, keselamatan Kajian kebutuhan penyelenggaraan Rumah Sakit meliputi kajian
lingkungan, dan tata ruang, serta sesuai dengan hasil kajian terhadap kebutuhan akan pelayanan Rumah Sakit, kaj ian terhadap
kebutuhan dan kelayakan penyelenggaraan Rumah Sakit. kebutuhan sarana, prasarana, peralatan, dana dan tenaga yang
dibutuhkan untuk pelayanan yang diberikan, dan kajian terhadap
kemampuan pembiayaan.
Rumah Saki! I 11
(2) Ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan lingkungan Ayat (2)
sebagaimana dimaksud pad a ayat (I) menyangkut Upaya Cukup jelas.
Pemantauan Lingkungan, Upaya Pengelolaan Lingkungan
danJatau dengan Analisis Mengenai Oampak Lingkungan
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan .
(3) Ketentuan mengenai tata ruang sebagaimana dimaksud pada ayat Ayat (3)
(I) dilaksanakan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur Yang dimaksud dengan lokasi dan tata ruang adalah jika dalam
dalam Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenIKota, Rencana satu wilayah sudah ada Rumah Sakit, maka pendirian Rumah
Tata Ruang Kawasan Perkotaan danJatau Rencana Tata Bangunan Sakit baru tidak menjadi prioritas, termasuk dalam hal pemekaran
dan Lingkungan. wilayah.
Pasal9 Pasal9
Pasal 10 PasallO
Cukup jelas.
(I) Bangunan Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9
harus dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan yang pari puma, pendidikan dan pelatihan, serta
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
kesehatan.
Ru mah Sakit 13
1. ruang fannasi;
J. ruang pendidikan dan latihan;
k. ruang kantordan administrasi;
1. ruang ibadah . ruang tunggu;
m. ruangpenyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit;
n. ruang menyusui ;
o. ruang mekanik;
p. ruang dapur;
q. laundry;
r. kamar jenazah;
s. taman ;
t. pengolahan sampah; dan
u. pelataran parkiryang mencukupi.
Bagian Keempat
Prasarana
Pasalll Pasalll
Ayat (I)
(I) Prasarana Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat
(I ) dapat meliputi :
Pasal 12 Pasal 12
~ _-L _
16 I Undang-Undang Namar 44 Tahun 2009
(2) lumlah dan jenis sumber daya manusia sebagaimana dimaksud Ayat (2)
pada ayat (1) harus sesuai dengan jenis dan klasifikasi Rumah Cukup jelas.
Sakit.
Ayat (3)
(3) Rumah Sakit harus memiliki data ketenagaan yang melakukan Cukup jelas.
praktik atau pekerjaan dalam penyelenggaraan Rumah Sakit.
Ayat(4)
(4) Rumah Sakit dapat mempekerjakan tenaga tidak tetap dan Yang dimaksud dengan kemampuan meliputi kemampuan dana
konsultan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sesuai dan pelayanan Rumah Sakit.
dengan ketentuan peraturan perundangan.
Pasal13 Pasal13
(I) Tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran di Rumah Ayat (I)
Sakit wajib memiliki Surat Izin Praktik sesuai dengan ketentuan Cukup jelas.
peraturan perundang-undangan.
(2) Tenaga kesehatan tertentu yang bekerja di Rumah Sakit wajib Ayat (2)
memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang Yang dimaksud dengan tenaga kesehatan tertentu adalah tenaga
undangan. perawat, bidan, perawat gigi, apoteker, asisten apoteker,
fisioterapis, refraksionis optisien, terapis wicara, radiografer,
dan okupasi terapis.
Yang dimaksud dengan izin adalah izin kerja atau izin praktik
bagi tenaga kesehatan tersebut.
(4) Ketentuan mengenai ', tenaga medis dan tenaga kesehatan Ayat(4)
sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dan ayat (2) dilaksanakan Cukup jelas,
sesuai dengan kctcntuan pcraturan pcrundang-undangan,
-- - r' -
18
--
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
----- -
1
! I
- ;[ ..._. m!ll@@:!f@l3i(,. 4;~~~:~tl l E~1-~'!:~ . . ~. ---~I I
Pasal 14 Pasal 14
Cukup je!as.
(I) Rumah Sakit dapat mempekerjakan tenaga kesehatan asing sesuai
pada ayat (i) hanya dilakukan bagi tenaga kesehatan asing yang
kesehatan asing pada ayat (I) ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
Bagian Keenam
Kefannasian
Pasa! 15 Pasaii5
Rumah Saki! 19
kesehatan pada manusia danJatau membentuk stmktur dan
memperbaiki fungsi tubuh .
(2) Pelayanan sediaan fannasi di Rumah Sakit hams mengikuti : Ayat (2)
standar pelayanan kefannasian. Cukup jelas.
(3) Pengelolaan alat kesehatan , sediaan fannasi, dan bahan habis Ayat (3)
pakai di Rumah Sakit hams dilakukan oleh Instalasi fannasi Yang dimaksud dengan "instalasi fannasi" adalah bagiandari Rwnah
sistem satu pinlu. Sakit yang bertugas menyelenggarakan, mengkoordinasikan,
mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan pelayanan fannasi serta
melaksanakan pembinaan teknis kefarmasian di Rwnah Sakit.
Ayat(4)
(4) Besaran harga perbekalan fannasi pada instalasi fannasi Rumah Infonnasi harga obat (perbekalan farmasi) hams transparan atau
Sakit hams wajar dan berpatokan kepada harga patokan yang dicantumkan di dalam buku daftar harga yang dapat diakses oleh
ditetapkan Pemerintah. pasien.
Ayat (5)
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai stan dar pelayanan kefannasian Cukup jelas.
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan
Menteri.
Peralatan
Pasal16 Pasal16
Ayat(l)
(I) Persyaratan peralatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat Yang dimaksud dengan peralatan medis adalah peralatan yang
(I) meliputi perala tan medis dan nonrnedis harus memenuhi digunakan untuk keperluan diagnosa, terapi, rehabilitasi dan
standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan penelitian medik baik secara langsung maupun tidak langsung.
laikpakai.
Yang dimaksud dengan peralatan nonrnedis adalah peralatan yang
digunakan untuk mendukung keperluan tindakan medis.
(2) Peralatan medis sebagaimana dimaksud pada ayat (I) harus diuji Ayat(2)
dan dikalibrasi secara berkala oleh Balai Pengujian Fasilitas Yang dimaksud dengan pengujian adalah keseluruhan tindakan
Kesehatan danJatau institusi pengujian fasilitas kesehatan yang yang meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran untuk
berwenang. membandingkan alat yang diukur dengan standar, atau untuk
menentukan besaran atau kesalahan pengukuran.
(3) Peralatan yang menggunakan sinar pengion harus memenuhi Ayat (3)
ketentuan dan barus diawasi oleh lembaga yang berwenang. Cukup jelas.
Rumah Sakil ~
(4) Penggunaan peralatan medis dan nonmedis di Rumah Sakit harus Ayat(4)
dilakukan sesuai dengan indikasi medis pasien. Cukup jelas.
(5) Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan Rumah Saki! harus Ayat (5)
dilakukan oleh petugas yang mempunyai kompetensi di Cukup jelas.
bidangnya.
Pasal 17 Pasal1 7
Cukup Jelas.
Rumah Sakit yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 7, Pasal8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal II , Pasal 12,
Pasal 13, Pasal 14, Pasal 15, dan Pasal 16 tidak diberikan izin
mendirikan, dicabut atau tidak diperpanjang izin operasional Rwnah
Saki!.
I
22 : Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
BABVI
JENIS DAN KLASIFIKASI
Bagian Kesatu
Jenis
Pasal18 Pasal18
Cukup jelas.
Rumah Sakit dapat dibagi berdasarkan jenis pelayanan dan
pengelolaannya.
Pasal19 Pasal19
Ayat(J)
(1) Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit Cukup jelas.
dikategorikan dalam Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit
Khusus.
(2) Rumah Sakit Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Ayat(2)
memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis Cukup jelas.
penyakit.
(3) Rumah Sakit Khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (I) Ayat(3)
memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis Yang dimaksud dengan kekhususan lainnya adalah jenis
penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, pelayanan Rumah Sakit sesuai dengan perkembangan ilmu
organ,jenis penyakit, atau kekhususan lainnya. pengetahuan bidang kedokteran .
Rumah Saki! I 23
Pasal20 Pasal20
(2) Rumah Sakit publik sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dapat Ayat(2)
dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan badan hukum Dalam ayat ini yang dimaksud dengan badan hukum nirlaba
yang bersifat nirlaba. adalah badan hukum yang sisa hasil usahanya tidak dibagikan
kepada pemilik, melainkan digunakan untuk peningkatan
pelayanan, yaitu antara lain Yayasan, Perkumpulan dan
Perusahaan Umum.
(3) Rumah Sakit publik yang dikelola Pemerintah dan Pemerintah Ayat (3)
Daerah diselenggarakan berdasarkan pengelolaan Badan Yang dimaksud dengan Pemerintah adalah Pemerintah Pusat
Layanan Umum atau Badan Layanan Umum Daerah sesuai termasuk TN! dan POLRI.
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(4) Rumah Sakit publik yang dike lola Pemerintah dan Pemerintah Ayat (4)
Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapatdialihkan Cukup jelas.
menjadi Rumah Sakit privat.
t --
Pasal21 Pasal21
Cukupjelas.
Rumah Sakit privat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (I)
dikelola oleh badan hukum dengan tujuan profit yang berbentuk
Perseroan Terbatas atau Persero.
Pasal23 Pasal23
Cukup jelas.
(I) Rumah Sakit pendidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22
merupakan Rumah Sakit yang menyelenggarakan pendidikan dan
penelitian secara terpadu dalam bidang pendidikan profesi
kedokteran, pendidikan kedokteran berkelanjutan , dan
pendidikan tenaga kesehatan lainnya .
Rumah Saki! I 25
"r:
Bagian Kedua
Klasifikasi
Pasal24 Pasal24
(2) Klasifikasi Rumah Sakit umum sebagaimana dimaksud pada ayat Ayat(2)
(J) terdiri atas : Rumah Sakit Umum Kelas A adalah mmah sakit urnum yang
a. Rumah Sakit umum kelas A; mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling
b. Rumah Sakit umum kelas B sedikit 4 (empat) spesialis dasar, 5 (lima) spesialis penunjang
c. Rumah Sakit umum kelas C; medik, 12 (dua belas) spesialis lain dan 13 (tiga bel as)
d. Rumah Sakit umum kelas D. subspesialis.
(3) Klasifikasi Rumah Sakit khusus sebagaimana dimaksud pada ayat Ayat (3)
(I) terdiri atas : Rumah Sakit Khusus kelas A adalah Rumah Sakit Khusus yang
a. Rumah Sakit khusus kelas A; mempunyai fasilitas dan kemampuan paling sedikit pelayanan
b. Rumah Sakit khusus kelas B; medik spesialis dan pelayanan medik subspesialis sesuai
c. Rumah Sakit khusus kelas C. kekhususan yang lengkap.
Rumah Saki! 27
.":
d~
i-!=
BAB VII
PERIZINAN
Pasal2S Pasal25
Cukup jelas.
(2) lzin sebagaimana dimaksud pada ayat ( I) terdiri dari izin Ayat (2)
mendirikan dan izin operasionai. Yang dimaksud dengan izin mendirikan adalah ijin yang
diberikan untuk mendirikan rumah sakit setelah memenuhi
persyaratan untuk mendirikan.
(3) lzin mendirikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan Ayat (3)
untukjangka waktu 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang untuk 1 Cukup Jeias.
(satu) tahun.
(4) l zin operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan Ayat(4)
untuk jangka wak tu 5 (lima) tahun dan dap at diperpanj ang Cukup jelas.
(5) izin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan setelah Ayat (5)
Undangini.
-,
Pasal26 Pasal26
Cukup jelas.
(1) Izin Rumah Sakit kelas A dan Rumah Sakit penanaman modal I
asing atau penanaman modal dalam negeri diberikan oleh Menteri '
setelah mendapatkan rekomendasi dari pejabat yang berwenang
di bidang kesehatan pada Pemerintah Daerah Provinsi.
(2) lzin Rumah Saki! penanaman modal asing atau penanaman modal
negeri.
KabupateniKota.
(4) Izin Rumah Sakit kelas C dan kelas 0 diberikan oleh Pemerintah
Daerah KabupatenIKota.
-L
Rumah Sakil 29
I
Pasal27 Pasal27
Cukup jelas.
I Izin Rumah Sakit dapat dicabut jika:
a. habis masa berlalcunya;
b. tidak lagi memenuhi persyaratan dan stan dar;
c. terbukti melakukan pelanggaran terhadap peraturan perundang
undangan; danlatau
d. atas pelintah pengadilan dalam rangka penegakan hukum .
Pasal28 Pasal28
Cukup jelas .
, Ketentuan lebih lanjut mengenai perizinan diatur dengan Peraturan
Menteri.
BAB VIII
1
KEWAJIBAN DAN HAK
Bagian Kesatu
Kewajiban
Pasal29 Pasal29
Rumah Saki! I 31
k. menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan stan dar Hurufk
profesi dan etika serra peraturan perundang-undangan ; Cukup jelas.
(2) Pelanggaran atas kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (I) Ayat (2)
dikenakan sanksi admisnistratifberupa: Cukup jelas.
a. teguran;
b. teguran tertulis; atau
c. denda dan pencabutan izin Rumah Saki!.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban Rumah Sakit Ayat (3)
sebagaimana dimaksud pada ayat (I) diatur dengan Peraturan Cukup jelas.
Menteri.
Rumah Saki!
I 33
Bagian Kedua
Hak Rumah Sakit
Pasa) 30 Pasal30
Cukup jelas.
(l) Setiap Rumah Sakit mempunyai hak:
a. menentukan jumlah, jenis, dan kualifikasi sumber day a
manusia sesuai dengan klasifikasi Rumah Sakit;
b. menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan
remunerasi , insentif, dan penghargaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c. melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka
mengembangkan pelayanan;
d. menerima bantu an dari pihak lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
e. menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian ;
f. mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan ;
g. mempromosikan layanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. mendapatkan insentif pajak bagi Rumah Sakit publik dan
Rumah Sakit yang ditetapkan sebagai Rumah Sakit
pendidikan.
Bagian Ketiga
Kewajiban Pasien
Pasal31 Pasal31
(I) Setiap pasien mempunyai kewajiban terhadap Rumah Sakit atas Ayat(l)
pelayanan yang diterimanya. Kewajiban pasien yang dimaksud dalam ayat ini antara lain
mematuhi ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit, memberikan
imbalanjasa atas pelayanan yang diterima di Rumah Sakit sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, memberikan infonnasi yang
lengkap dan jujur ten tang masalah kesehatannya kepada tenaga
kesehatan di Rumah Sakit, dan mematuhi kesepakatan dengan
Rumah Sakit.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewajiban pasien diatur dengan Ayat (2)
Peraturan Menteri. Cukup jelas.
Rumah Sakil 35
1111'.
8agian Keempat
Hak Pas ien
Pasal32 Pasal32
J. mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara Cukup jelas.
tind akan medi s, tujuan tindakan medis, altematif tindakan, Hurufj
risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi , dan prognosis Cukup jelas.
terhadap tindakan ya ng dil akukan serta perkiraan biaya
pengobatan ;
Rumah Sakil 37
BABIX
PENYELENGGARAAN
Bagian Kesatu
Pengorganisasian
Pasal33 Pasal33
(I) Setiap Rumah Sakit harus memiliki organisasi yang efektif, Ayat (I)
efisien, dan akuntabeL Organisasi Rumah Sakit disusun dengan tujuan untuk mencapai
visi dan misi Rumah Sakit dengan menjalankan tata kelola ,
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan tata
kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance).
(2) Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Ayat (2)
Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur Cukup jelas.
keperawatan, un sur penunjang medis, komite medis, satuan
pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan.
Pasal34 Pasal34
(I) Kepala Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang Ayat(l)
mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan. Cukup jelas.
I
Pasal35
Yang dimaksud dengan kepala Rumah Sakit adalah pimpinan
tertinggi dengan jabatan Direktur Utama (Chief Executive .
Officer) termasuk Direktur Medis.
Pasal35
-I
Cukup jelas.
Presiden.
- - --
Bagian Kedua
Pengelolaan Klinik
Pasal36 Pasal36
Tata kelola rumah sakit yang baik adalah penerapan fungsi-fungsi
Setiap Rumah Sakit harus menyelenggarakan tata kelola Rumah Sakit manajemen rumah sakit yang berdasarkan prinsip-prinsip
dan tata kelola klinis yang baik. tranparansi, akuntabilitas, independensi dan responsibilitas,
kesetaraan dan kewajaran.
Rumah Sakil 39
I
Pasal37 Pasal37
(I) Seliap tindakan kedokteran yang dilakukan di Rumah Sakit harus Ayat(l)
mendapal persetujuan pasien atau keluarganya. Setiap tindakan kedokteran harus memperoleh persetujuan dari
pasien kecuali pasien tidak cakap atau pada keadaan darurat.
Persetujuan tersebut diberikan secara lisan atau tertulis.
Persetujuan tertulis hanya diberikan pada tindakan kedokteran
berisiko tinggi.
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan Cukup jelas.
Pasal38 Pasal38
Pasal39 Pasal39
(2) Audit sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dapat berupa audit Ayat (2)
kinerja dan audit medis. Audit kinerja adalah pengukuran kinerja berkala yang meliputi
kinerja pelayanan dan kinerja keuangan .
(3) Audit kinerja dan audit medis sebagaimana dimaksud pada ayat Ayat (3)
(2) dapat dilakukan secara internal dan eksternal. Audit medis internal dilakukan oleh Komite Medik rumah sakit
Rumah Saki! 41
(4) Audit kinerja eksternal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat Ayat(4)
dilakukan oleh tenaga pengawas. Cukup jelas.
(5) Pelaksanaan audit medis berpedoman pada ketentuan yang Ayat (5)
ditetapkan oleh Menteri. Cukup jelas .
Bagian Ketiga
Akreditasi
Pasal40 Pasal40
Cukup jelas.
Pasal41 Pasal41
Cukup jelas.
(I) Pernerintah dan asosiasi Rurnah Sakit rnernbentukjejaring dalarn
rangka peningkatan pelayanan kesehatan.
Pasal42 Pasal42
Cukup jelas.
(I) Sistern rujukan rnerupakan penyelenggaraan kesehatan yang
rnengatur pelirnpahan tugas dan tanggung jawab secara tirnbal
balik baik vertikal rnaupun horizontal, rnaupun struktural dan
fungsional terhadap kasus penyakit atau rnasalah penyaki t atau
permasalahan kesehatan.
Rumah Sakil I 43
.r:;
Bagian Kelima
Keselamatan Pasien
Pasal43 Pasa143
(2) Standar keselamatan pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Ayat (2)
dilaksanakan melalui pelaporan insiden, menganalisa, dan Yang dimaksud dengan insiden keselamatan pasien adalah
menetapkan pemecahan masalah dalam rangka menunmkan kesalahan medis (medical error), kejadian yang tidak diharapkan
angka kejadian yang tidak diharapkan. (adverse event) , dan nyaris terjadi (n ear miss).
(3) Rumah Sakit melaporkan kegiatan sebagaimana dimaksud pada Ayat (3)
ayat (2) kepada komite yang membidangi keselamatan pasien Cukup Jelas.
yang ditetapkan oleh Menteri.
Bagian Keenam
Pasal44 Pasal44
Cukup jelas.
(I) Rumah Sakit dapat menolak mengungkapkan segala informasi
kepada publik yang berkaitan dengan rahasia kedokteran.
--- - . - --
Rumah Sakil I 45
Pasal45 Pasa145
(1) Rumah Sakit tidak bertanggung jawab secara hukum apabila Ayat(l)
pasien dan/atau keluarganya menolak atau menghentikan Pasien berhak menolak atau menghentikan pengobatan. Pasien
pengobatan yang dapat berakibat kematian pasien setelah adanya yang menolak pengobatan karena aJasan finansial harus diberikan
penjelasan medis yang komprehensif. penjelasan bahwa pasien berhak memperoleh jaminan dari
Pemerintah.
(2) Rumah Sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas Ayat (2)
daJam rangka menyelamatkan nyawa man usia. Cukup jelas.
Bagian Ketujuh
PasaJ 46 Pasal46
Cukup Jelas.
r
J
46 Undang-Undang Namar 44 Tahun 2009
_r..
Bagian Kedelapan
Bentuk
Pasal47 Pasal47
Cukup jelas.
(I) Rumah Sakit dapat berbentuk Rumah Sakit statis, Rumah Sakit
bergerak, dan Rumah Sakit lapangan.
Pasal48 Pasal48
Cukup jelas.
(I) Pembiayaan Rumah Sakit dapat bersumber dari penerimaan
Rumah Sakit, anggaran Pemerintah, subsidi Pemerintah,
anggaran Pemerintah Daerah, subsidi Pemerintah Daerah atau
sumber lain yang tidak mengikat sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal49 Pasal49
I (2) Pola tarif nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (I) Ayat (2)
. ditetapkan berdasarkan komponen biaya satuan pembiayaan dan Yang dimaksud dengan "biaya satuan (unit cost)" adalah hasil
dengan memperhatikan kondisi regional. perhitungan tOlal biaya operasional pela yanan yang diberikan
Rumah Sakit. Yang dimaksud kondisi regional termasuk
didalamnya indeks kemahalan setempat
(3) Gubemur menetapkan pagu tari f maksimal berdasarkan pola tarif Ayat (3)
nasio nal sebagaimana dimaksud pada ayat (I) yang berlaku untuk Cukup jelas.
rumah sakit di Provinsi yang bersangkutan.
(4) Penetapan besaran tarif rumah sakit harus berdasarkan pola tarif Ayat(4)
nasional sebagaimana dimaksud pada ayat ( I) dan pagu tarif Cukup jelas.
maksimal sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
Pasal50 Pasal50
Cuk up jelas.
(I) Besaran tarif kelas III Rumah Sakit yang dikelola Pemerintah
ditetapkan oleh Menteri.
(2) Besaran tarif kelas III Rumah Sakit yang dikelola Pemerintah
Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
(3) Besaran tarif kelas III Rumah Sakit selain rumah sakit
sebagaimana dimaksud pada ayat (I) dan ayat (2) ditetapkan oleh
Pimpinan Rumah Sakit dengan memperhatikan besaran tarif I'
sebagaimana dimaksud pada ayat (2).
- - - --, I
Pasal51 Pasal51
Cukup jelas.
Pendapatan Rumah Sakit publik yang dikelola Pemerintah dan
Pemerintah Daerah digunakan seluruhnya secara langsung untuk
biaya operasional Rumah Sakit dan tidak dapat dijadikan pendapatan
negara atau Pemerintah Daerah.
BAB XI
Pasal52 Pasal52
Cukup jelas.
(I) Setiap Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan
~
Rumah Sakil I 49
(2) Pencatatan dan pelaporan terhadap pen yak it wabah atau
penyakit tertentu lainnya yang dapat menimbulkan wabah , dan
pasien penderita ketergantungan narkotlka dan/atau
psikotropika dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pasal53 Pasa153
Cukup Jelas.
BAB XII
Bagian Kesatu
Umum
---t
50 Undang-Undang Noma' 44 Tahun 2009
'--- ...tr..
Pasal54 Pasal54
(2) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Ayat(2)
diarahkan untuk : Cukup jelas.
a. pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan yang terjangkau
oleh masyarakat;
b. peningkatan mutu pelayanankesehatan;
c. keselamatan pasien;
d. pengembanganjangkauan pelayanan; dan
e. peningkatan kemampuan kemandirian Rumah Sakit.
Rumah Saki! I 51
L r-- IVm~F3-nI!"I I II ~
a_ teguran ;
b_ teguran tertulis; danlatau
c_ denda dan pencabutan izin_
Pasal55 Pasal55
CUkup jelas_
(I) Pembinaan dan pengawasan nonteknis perumahsakitan yang
melibatkan unsur masyarakat dapat dilakukan secara internal
dan eksternaL
Bagian Kedua
Pasal56 Pasal56
Cukup jelas.
Rumah Saki! 53
i
~~~--~--~-----------------, .';
Bagian Ketiga
Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia
Pasal57 Pasal57
Cukup jelas.
(l) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 54 ayar (I) dan ayar (2) dilakukan oleh Badan Pengawas
Rumah Sakit Indonesia yang direrapkan oleh Menteri.
Pasal S8 Pasal58
Cukup jelas.
Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia bertugas:
a. membuat pedoman tentang pengawasan Rumah Sakit untuk
digunakan oleh Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi ;
b. membentuk sistem pelaporan dan sistem informasi yang
merupakanjejaring dari Badan Pengawas Rumah Sakit Indonesia
dan Badan Pengawas Rumah Sakit Provinsi; dan
c. melakukan analisis hasil pengawasan dan memberikan
rekomendasi kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah untuk
digunakan sebagai bahan pembinaan.
Rumah Saki! 55
Pasal59 Pasal59
Cukup jelas .
(I) B adan Pengawas Rumah Sakit dapat dibentuk di tingkat provinsi
oleh Gubemur dan bertanggungjawab kepada Gubemur.
Pasal60
Pasa! 60
Cukup Jelas.
Pasal61 Pasal61
Cukup jelas.
BAB XIII
KETENTVAN PIDANA
Pasal62
Pasal62
Cukup jelas.
Rumah Saki! 57
Pasal63 Pasal63
Cukllp jelas.
(I) Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62
dilakukan oleh korporasi, selain pi dana penjara dan denda
terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan terhadap
korporasi berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali
dari pidana denda sebagaimana dimakslld dalam Pasal 62.
BAB XIV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal64
Pasal64
Cukup jelas.
Pasal65 Pasal65
Cukup jelas.
Pada saat diundangkannya Undang-Undang ini berlaku semua
peraturan perundang-undangan yang mengatur Rumah Sakit tetap
berlaku sepanjang tidak bertentangan atau belum diganti berdasarkan
Undang-Undang ini.
Pasal66 Pasal66
Cukup jelas.
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Rumah Sakit 59
Disahkan di Jakarta
pada tanggal 28 Oktober 2009 TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR5072
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 28 Oktober 2009
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
PATRIALIS AKBAR
SEKRETARIAT NEGARA RI
ttd.
60
Wisnu SetIawan