Anda di halaman 1dari 2

POINTERS

AUDIENSI DENGAN MENTERI KESEHATAN


DALAM RANGKA PERSIAPAN LOKAKARYA DAN RAKERNAS HAKLI 2016
BALI,13 - 16 APRIL 2016

Tema
MELALUI RAKERNAS 2016 HAKLI BERTEKAD MEMPERKUAT PERAN AKTIF
SANITARIAN DALAM PEMBANGUNAN KESEHATAN MELALUI UPAYA PROMOTIF DAN
PREVENTIF KESEHATAN LINGKUNGAN GUNA MENCAPAI MASYARAKAT INDONESIA
YANG SEHAT, MANDIRI, DAN BERKEADILAN

POIN DISKUSI

1. Permohonan kepada Menteri Kesehatan RI sebagai keynotes speaker sekaligus


membuka dengan resmi Lokakarya dan Rakernas HAKLI 2016 serta memberikan
arahan tentang Program Nusantara Sehat Untuk Mempercepat Pemerataan
Pembangunan Kesehatan dengan penekanan peran Sanitarian dalam
mempercepat akses kebutuhan masyarakat dalam memperoleh air minum dan
sanitasi yang sesuai dengan Persyaratan Kesehatan sebagaimana diamanatkan
dalam Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals).

2. Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) sedang melakukan komunikasi


secara aktif dengan Kementrian PAN-RB dan Kementrian Desa, Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi untuk membahas peluang penempatan tenaga
Sanitarian di desa guna mempercepat aspek sosial termasuk kesehatan dalam
pembangunan desa yang diharapkan dapat mempercepat dan berdampak pada
penurunan angka kematian bayi melalui kinerja kesehatan lingkungan di desa
seperti inspeksi kesehatan lingkungan, analisis risiko kesehatan lingkungan, dan
intervensi kesehatan lingkungan yang merupakan faktor risiko potensial
penyebaran penyakit.

3. HAKLI sedang berbenah untuk melakukan aktualisasi peran dan fungsi


Sanitarian guna memperkuat kinerja Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
(Puskesmas) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Pelayanan Kesehatan Lingkungan di Puskesmas
yang relevan dengan pelayanan esensial Puskesmas sebagaimana ditetapkan
dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas.
4. HAKLI mendorong Pengurus Provinsi maupun Kabupaten/Kota untuk lebih aktif
membangun jejaring kerja dan kemitraan dengan berbagai pemangku
kepentingan terutama pemerintah daerah setempat dan masyarakat termasuk
swasta guna membantu dalam penyusunan regulasi daerah sebagai landasan
hukum dan tata laksana program/kegiatan kesehatan lingkungan di daerah,
mempercepat penerapan pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) dan peluang kerja bagi masyarakat di bidang kesehatan lingkungan
untuk mendukung produktivitas masyarakat sekaligus melaksanakan kegiatan
promotif dan preventif.

5. Dalam rangkaian Lokakarya dan Rakernas HAKLI 2016 di Bali akan dibahas
beberapa materi dan isu aktual serta pengabdian kepada masyarakat sebagai
berikut.
a. Dalam lokakarya diharapkan dapat menghasilkan Rancangan Dokumen
tentang Naskah Akademik penempatan tenaga Sanitarian desa dalam
mempercepat pembangunan desa dan akses universal kesehatan lingkungan
b. Dalam Rakernas diharapkan dapat menghasilkan Draf Final Peraturan
Menteri Kesehatan tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Sanitarian yang
merupakan pengganti dari Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 32 Tahun
2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Sanitarian serta Draf Final
Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar Kompetensi Sanitarian.
c. Pembahasan harmonisasi pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 66
Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan dan Peraturan Pemerintah nomor
101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Beracun dan Berbahaya (B3)
Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
d. Pengabdian kepada masyarakat yang akan dilaksanakan di akhir sesi
Rakernas sesuai kesepakatan dengan pemerintah daerah serta masyarakat
adat setempat yang terkait erat dengan masalah kesehatan lingkungan.

6. Dalam Lokakarya dan Rakernas HAKLI 2016 melibatkan para narasumber yang
berasal dari Kementrian Kesehatan, Kementrian PAN-RB, Kementrian Desa,
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Perwakilan WHO Indonesia, dan
pemerintah daerah setempat.

Pengurus Pusat HAKLI

Anda mungkin juga menyukai