CAPAIAN PEMBELAJARAN
1. Batu Bata
Batu bata disebut juga bata merah. Bata merahdibuat dari tanah liat / tanah
lempung diaduk dan dicampur dengan air, sehingga menjadi campuran yang rata dan
kental (pulen), dicetak, dikeringkan kemudian dibakar.
Di Indonesia ukuran batu bata belum ada ukuran yang pasti (standart) walaupun demikian
ada persyaratan mutlak
Panjang bata = 2x lebar bata + Siar (tebal lapisan perakat vertical)
Lebar bata = 2x lebar bata + Siar (tebal lapisan perakat horisontal)
Tebal bata = (lebar bata siar)
Selain diatas ada yang menentukan ukuran batu bata dengan mengambil terlebih
dahulu ketentuan tebalnya bata.
Contoh:
Tebal bata (t) = 5,5 cm
Lebar bata = (2 x 5,5) + 1 cm = 12 cm
Panjang bata = (2 x 12) + 1 cm = 25 cm
Batu bata yang dibuat di perusahaan besar / pabrik yang menggunakan tenaga mesin terdiri
dari macam macam ukuran, yaitu :
a. Bata utuh
b. panjang bata
c. panjang bata
d. panjang bata
e. lebar bata dengan panjang utuh
Catatan :
Panjang pola = bujur = b, panjangnya 23 25 cm
Lebar bata = kepala = k, lebarnya 11 -12 cm
Tebal bata = 5 5,5 cm
Cirri cirri bata yang baik :
1. Permukaan kasar
2. Warnanya merah seragam (merata)
3. Jika dipukul bunyinya nyaring
4. Tidak mudah hancur atau patah
Batu bata dapat dibagi atas tiga tingkat seperti berikut :
1. Batu bata mutu tingkat I : dengan kuat tekan rata rata lebih besar dari
100 kg/cm dengan ukuran sama tanpa penyimpangan.
2. Batu bata mutu tingkat II: dengan kuat tekan rata rata antara 80 100
kg/ cm dengan ukuran menyimpang 10%.
3. Batu bata mutu tingkat III: dengan kuat tekan rata rata antara 60 80
kg/ cm dengan ukuran menyimpang 20%.
2. Pasir
Pasir adalah batuan halus, terdiri dari batuan dengan ukuran 0,14 5 mm, didapat
dari hasil desintegrasi batuan alam (natural sand) atau dengan memecah (artificial sand).
Sebagai bahan adukan, baik untuk spesi maupun beton. Maka agregat halus harus diperiksa
secara lapangan. Hal hal yang dapat dilakukan dalam pemeriksaan pasir adalah :
a. Agregat halus tidak mengandung lumpur lebih dari 5% (ditentukan
terhadap berat kering apabila kadar lumpur melampaui 5% maka harus
dicuci)
b. Pasir terdiri dari butir-butir tajam dank eras. Agregat halus harus
bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca.
c. Pasir tidak boleh mengandung organic terlalu banyak, hal tersebut dapat
diamati dari warna pasir.
d. Pasir yang berasal dari laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus
untuk semua adukan spesi dan beton.
3. Kapur
Kapur diproduksi dengan cara membakar batu kapur atau cangkang kerang
(kalsium karbonat) dalam tungku untuk menghilangkan karbondioksida dan menyisakan
kapur tohor (kalsium oksida).
Kapur tohor ini kemudian diberi air dengan membiarkannya menyerap air sebanyak
yang dapat dilakukannya,yang menyebabkan pembentukan kalsium hidroksida, yang
disebut juga kapur padam atau kapur terhidrasi. Proses pengairan yang melepaskan panas
dalam jumlah yang banyak, biasanya dilakukan di pabrik. Kapur hidrasi ini selanjutnya
dikeringkan, digiling dan dikemas untuk dikirim.
Sifat umum kapur, sebagai berikut :
1. Kekuatan rendah
2. Berat jenis rata-rata 100 kg/cm
3. Beralat Hidrolik
4. Tidak menunjukkan pelapukan
5. Dapat terbawa arus
Penggunaannya antara lain untuk adukan tembok, lapisan bawah plesteran,
plesteran akhir, bahan pencampur semen dan sebagai bahan tambahan untuk beton ekspos.
4. Keramik
Keramik adalah bahan penutup (finishing) lantai yang berbahan dari tanah liat yang
telah mengalami proses pembakaran. Tujuan pemasangan keramik :
a. Sebagai penutup lantai
b. Menambah kekuatan lantai
c. Mempermudah pemeliharaan dan kebersihan lantai
d. Serta mendekorasi ruangan dan kebersihan lantai
e. Memberikan afek / atmosfer tertentu pada ruangan tergantung jenis / cetak yang
dipilih
Dalam kaitan dengan mutu keramik dikenal istilah KW 1, KW 2, KW 3, artinya
dalam satu kotak keramik KW 1 berisi keramik kualitas paling baik dan nol kerusakan atau
tidak ada yang cacat (reject), sedangkan KW berikutnya kualitas lebih rendah, seperti
warna tidak sama persis, ukuran berselisih satu dengan yang lainnya berkisar 1 1,5 mm.
Sifat keramik
a. Mudah pecah
b. Tahan suhu tinggi
c. Kekuatan tekan tinggi
Kelebihan keramik
a.Kaya akan ragam jenis, corak, tekstur, harga, dan bahan pembentuk
(granit,marmer)
b. Kekuatan fisik tinggi (lebih tinggi dari parket), warna tahan sangat lama, mudah
membersihkannya
c.Permukaannya anti air (daya serap airnya kecil)
d. Tahan terhadap goresan pisau dan juga tahan panas (api)
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa mampu :
a. Sendok adukan:
b. Palu pemotong
Kadang kala, ukuran batu perlu disesuaikan dengan ruang yang
tersedia, karenanya batu perlu dipotong dengan bantuan palu. Ada
dua jenis palu yang sering digunakan, seperti tergambar di bawah
ini:
Gambar 2.2 Palu pemotong batu Gambar 2.3 Palu pemecah batu belah
bata
c. Pahat Batu
d. Sikat Adukan
Bekas adukan yang menempel pada dinding bata terlebih dahulu disikat
agar pekerjaan plesteran dapat memperoleh hasil yang baik dan rapih.
Gambar 2.5 Sikat adukan
e. Trowel:
Jika pasangan bata sudah terpasang rapi, maka alur adukan (nat)
c. Trowel finishing
b. Sen t
c. Trowel
Untuk membuat permukaan beton tidak licin, maka digunakan sapu atau
sikat (yang dilakukan secara manual) atau menggunakan mesin screed.
Gambar 2.12 Sapu beton Gambar 2.13 Sikat beton
a. Trowel bergerigi
Setelah ubin terpasang, maka celah di antara ubin diisi dengan cairan
semen yang diratakan dengan menggunakan kape:
Pada dasarnya alat bantu kerja batu yang dimaksud fungsinya untuk
membantu dan memperlancar penyelesaian kerja batu, sehingga produktivitas
kerja dapat meningkat.
Beberapa alat bantu yang umum digunakan dalam pekerjaan batu, di antaranya :
Kadang kala ukuran butiran pasir terlalu kasar atau mengandung batuan,
sehingga tidak baik untuk digunakan untuk pelsteran. Oleh karenanya, pasir
terlebih dahulu harus diayak/disaring.
4.1. Unting-Unting
Untuk memberi marka pada tempat di mana mau dipasang dinding, maka
pada lantai kerja diberi tanda (sipat) agar pasangan batu dapat lurus dan
siku. Selanjutnya dengan bantuan benang, pasangan bata diletakkan lapis
demi lapis.
Gambar 4.2 Alat penyipat Gambar 4.3 Benang
a. Siku silang
Pegangan Siku silang dibuat dari kayu atau plastik ataupun baja,
sedangkan daunnya terbuat dari baja berkualitas tinggi. Ukuran siku
silang didasarkan pada ukuran panjang daun dan berkisar antara 100
mm hingga 300 mm.
- Siku silang dipasangkan pada sebuah sisi yang lurus dan tarik
sebuah garis
- Siku silang dibalik dan sebuah garis lain ditarik sedekat mungkin
pada garis yang pertama.
- Jika kedua garis sejajar satu sama lain, siku silang pada kondisi
b. Siku-perempat
a. Pisau gores
bertujuan agar dalam pelaksanaan nantinya proyek akan aman dari kecelakaan
untuk kegiatan K3
Resiko kecelakaan dan pencegahannya
Tata cara pengoprasian peralatan
Alamat instansi terkait : Polisi, depnaker, dinas pemadam
34
Sarana peralatan yang melakat pada orang atau disebut peralatan
mata. Kaca safety lebih kuat dan tahan benturan serta tahan
panas.
2. Google : memberikan perlindungan lebih baik
wajah.
3. Helm pengelas : memberikan perlindungan wajah dan mata
cairan besi
Perlindungan pendengaran
Jenis yang paling banyak digunakan foam earplugs, PVC
earplugs, earmuffs.
Perlindungan kepala atau helm
Penahan guncangan, melindungi kulit kepala, wajah, leher, dan
tajam
35
2. Leather gloves : melindungi tangan dari permukaan kasar
3. Pedded coth gloves : meindungi tangan dari sisi yang
api
menggunakan 2 item pelindung saja, yaitu sepatu boots dan helm. Tetapi
ada juga yang membawa sarung tangan sendiri, bahkan ada juga yang
36
SIMBOL/TANDA KEWAJIBAN (MANDATORY SIGN)
37
BAB III
KERJA PRAKTEK BATU
CAPAIAN PEMBELAJARAN
38
KERJA PRAKTEK BATU
5 7 1 1
7 9
6 8 1 2
8 0
9 1 2 2
1 1 3
1 1 2 2
0 2 2 4
0
Gambar 3.1 Denah Posisi kelompok
bata , kapur , pasir,. Alat-alat yang dibutuhkan juga dibawa dilokasi kerja. Selain itu
2. Menyiapkan adukan
sudah diayak, kapur dan air. Adukan yang digunakan uantuk pasang dinding bata
adalah 1kp : 4 psr perbandingan ini hanya digunakan dalam praktek saja karena bila
telah selesai praktek mudah dibongkar namun dal;am pekerjaan kontruksi sebenarnya
39
Dalam pembuatan adukan ini hendaknya jangan terlalu encer dan jangan
terlalu kering, lebih baik yang cukup pulen agar batu bata mudah lengket dan tidak
mudah lepas. Kapur Pc berfungsi sebagai bahan pengikat sedangkan pasir sebagai
bahan pengisi setiap lapisan apabila bata akan disusun mengunakan spesi tebalnya
3. Pemasangan Rollag
Rollag dalam kerja praktek batu ini adalah pasangan batu bata yang dipasang
berjajar tegak. Pasangan ini berguna untuk landasan bawah yang dapat meratakan
5. Pasang line bobyn pada ke-2 ujung pasangan dengan keadaan benang regang (
lurus )
40
6. Pasang batu bata dengan adukan selurus dan sedatar benang dengan siar/nat
Pada bangunan yang memerlukan luas tembok kurang dari 12 m2 dapat dilakukan
tanpa menggunakan kolom beton praktis, tetapi menggunakan pilar bata. Sebagai
contoh bangunan gardu, ronda, kamar kecil yang terpisah dengan bangunan lain dan
mempunyai ukuran cukup kecil. Pada pasangan batu bata ada bermacam-macam
Langkah kerja :
41
3. Siapkan batu bata dan spesi
4. Pasang bata kepala diisi samping dan pertemian siku pasangan, cek tebal spesi
5. Pasang line bobbyn dengan rentangan benang tegang, dan hamparkan adukan
pada alas lantai dengan rata kemudian pasang batu bata lurus benang kepala
6. cek setiap lapisan dengan waterpass sisi tegaknya dan sisi datarnya.
7. Pasang kembali bata kepala diatas pasangan yang telah selesai, cek tabel spesi
9. Cek setiap lapisan tegak, datar dan tebal spesinya hingga diperoleh lapis yang
baik
5. Pekerjaan Plesteran
Plesteran adalah suatu lapisan sebagai penutup permukaan dinding baik luar /
dalam bangunan dan pasangan bata merah atau batu cetak, yang berfungsi sebagai
42
perata permukaan, memperoleh keindahan dan memperkedap dinding. Di dalam
semen pasir yang encer dan fungsi untuk menyeragamkan permukaan dinding,
dinding.
3. Lapis ketiga yang disebut acian setebal 2 mm, dari pasta semen (dapat juga
I. Lingkup Pekerjaan
Termasuk dalam pekerjaan plesteran dinding ini adalah penyedian tenaga
tenaga kerja, bahan-bahan peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut
43
Membuat plesteran adalah melapisi pasangan batu bata, baik pasangan batu
kali maupunbatu cetak agar permukaan tidak mudah rusak, rapid dan bersih.
satu dengan yang lainnya dan diratakan memakai bilah/ tongkat perata.
6. Pekerjaan Mengaci
pori-pori yang terdapat pada lesteran dengan pasta adukan. Pengerjaan acian ini dapat
acian adalah :
Pasta adukan acian terdiri dari campuran bahan-bahan seperti disebut diatas
sebelum dibuat dan digunakan perlu diadakan penyaringan terlebih dahulu. Mengaci
pada konsistensi hasil kehalusan bidang yang diaci. Hal ini disebabkan butiran-
44
Sebelum pekerjaan mengaci, permukaan yang diaci harus bersih dari kotoran. Diawal
pekerjaan acian pasangan tembok harus dibasahi dahulu, terutama pada plesteran
dilakukan dengan memakai kuas/sikat agar debu dan kotoran yang menempel dapat
terlepas sehingga pasta adukan untuk acian dapat melekat dengan baik pada plesteran.
campuran pasta adukan tidak merata, adukan pasta terlalu plastis, terlalu banyak
bahan yang halus, perbedaan ketebalan acian yang besar, perbedaan penyerapan air
kurang lebih 2-3 mm. Kemudian digosok-gosokan dengan memutar memakai ruskam
disertai dengan tekanan yang agak kuat. Untuk memudahkan pekerjaan, lapisan pasta
adukan diulaskan pada permukaan sedikit demi sedikit dengan tujuan agar tidak dapat
Acian yang baru selesai harus dipelihara dan dilindungi dari pengaruh sinar
matahari dan hujan. Hal ini dimaksudkan agar pengeringan dan pengerasan tidak
Cetok
Ember
Ayakan 0,59 mm
Ruskam besi
45
Kotak campuran pasta
Kapur
Air
Langkah Kerja
telah disediakan
Campur dengan menggunakan cetak pada butir hingga menghasilkan
Kuat tekan penutup dinding ( seperti plesteran dan acian ) harus lebih rendah atau
paling tidak sama kekuatannya dan lebih elastis dibandingkan dengan material
7. Pemasangan keramik
Seorang enginer dituntut untuk biasa dan terbiasa membuat dokumen teknik,
salah satunya adalah user manual yang akan memudahkan orang lain mengerjakan
sesuatu. Dengan user manual, orang yang tidak bisa menjadi bisa sehingga
Alat alat
46
1. Waterpass
2. Benang
3. Kotak spesi
4. Ember
5. Cangkul
Bahan
1. Pasir
2. Kapur
3. Keramik
4. Air
Langkah langkah
Langkah langkah pemasangan keramik pada dinding adalah sebagai
berikut :
1. Ambil tegak lurus dinding dengan waterpass pada tiap-tiap sudut
tembok.
2. Tarik benang yang tegak lurus dari sisi bawah ke sisi atas dan dari sisi
dinding dengan menarik dari bawah ke atas dengan ketebalan 5-6 mm.
4. Ambil keramik dan tempelkan pada spesi tadi yang mana dua buah
keramik pertama
6. Ambil sebuah keramik lagi dan tempelkan di atas keramik yang
pertama tadi.
7. Ambil spesi dengan sendok spesi, tempelan pada permukaan dinding
berikut :
47
1. Periksalah lokasi dimana keramik akan dipasang, kalau dasar
mm dari bawah daun pintu itu, dan jaraknya 20,5 cm dari dinding di
sampingnya.
3. Kemudian pasang sebuah keramik lagi di sudut yang sejajar dengan
tertumpah di atasnya.
4. Gantungkan line bobbyn pada kedua keramik itu, kemudian pasang
itu, apabila pemasangan keramik yang kedua tidak tepat maka kepala
kedua dengan menggunakan plat siku dan begitu juga dengan keramik
yang keempat.
6. Pasang line bobbyn dan lakukan pemasangan keramik sepanjang jalur
keramik kedua dan ketiga, kalau keramik yang ketiga tidak tepat maka
pemasangannya.
7. Pemasangan keramik hendaklah dimulai sepanjang jalur keramik
48
ketiga dan pemasangannya mundur kearah pintu, sehingga keramik
lainnya.
Contoh :
- Jika dinding miring maka plafond, pintu dan jendela tidak bisa
49
Perhatian dan pengawasan sangat penting dalam pelaksanaan
50
e. Permukaan dinding tidak rata (gelombang).
51
- Batu Bata, Standar (SNI-10) dan PUBB 1970 (SNI-3), ukuran
5x11x22cm
- Pasir Pasang
- Portland Semen
- Besi Beton
- Air Aduk
- Concrete Mixer
- Waterpass
- Benang
- Jidar Aluminium
- Unting-unting
- Meteran
- Sendok Adukan
52
Pekerjaan Persiapan.
meliputi :
Bantu.
53
lapangan, atau ditempatkan tersendiri dengan diberi identifkasi
tanda (-).
gerobak dorong.
Pekerjaan Bata
dua sisi.
54
i. Aduk mortar (adukan) dengan komposisi, untuk konstruksi :
1 pc : 5 pasir
= 1 pc : 3 pasir
dinding yang tidak kedap air untuk bagian dalam maupun luar
= 1 Pc : 5 pasir
55
Gambar. 3.2 Pemasangan Bata dengan Referensi Benang Acuan
56
Gambar. 3.3 Pemasangan Bekisting Kolom Praktis pada Pasangan Bata
600 m.
lendutan struktur.
57
q. Bersihkan sisa-sisa adukan yang menempel pada permukaan
bata.
1. Pekerjaan Plesteran
3 minggu.
58
Gambar Pekerjaan Kepala plesteran
59
Gambar. 3.4 Perataan Plesteran Dengan Menggunakan Aluminiun Siku
60
g. Sambil menunggu setting plesteran 7 hari, plesteran disiram
2x sehari.
pekerjaan acian.
semen.
hari.
sesuai rencana.
61
papan.
d.
3. Pekerjaan Lantai/Keramik
sangat nyata terlihat, baik secara visual maupun teknis. Untuk itu
lebih baik.
62
- Keramik tidak menempel sempurna terhadap spesi.
seragam).
63
b. Inspeksi dan Tes terhadap material tidak dilakukan.
pekerjaan.
- Mortar 1 PC : 4 pasir
- Material Grouting
- Air
- Waterpass
- Benang
- Jidar Aluminium
- Cutting Machine
- Meteran
- Sendok Adukan
64
Produktifitas Tenaga Kerja :
Pekerjaan Persiapan
meliputi :
65
a. Setiap material yang datang, dilakukan inspeksi dan tes.
tanda (-).
Pekerjaan Marking
lantai.
ruangan awal).
66
Gambar 3.7 Marking Pinjaman untuk Acuan dan Pemasangan Keramik
67
c. Tarik benang acuan saling tegak lurus melewati awalan keramik
Pemasangan Keramik
68
Gambar 3.8 Tahapan Pemasangan Keramik Lantai dan Dinding
69
b. Setelah acuan/kepalaan keramik selesai, pindahkan benang ke
maks. 4 baris.
keramik.
70
e. Lakukan pengecekan (kelurusan naad, kerataan permukaan,
pemasangan.
dilakukan.
71
Daftar Pustaka
72