PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Demikian pengertian Ketenagakerjaan dalam Undang-
undang Nomor 13 Tahun 2003. Persoalan ketenagakerjaan dan penghidupan yang layak
merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana
diamanatkan pasal 27 ayat 2 UUD 1945, dan sampai saat ini, masih menjadi persoalan mendasar
bagi pemerintah dan stakeholder lainnya karena kompleksitasnya. Hal ini dipersulit oleh kondisi
lingkungan perkembangan dunia yang semakin global dengan persaingannya yang semakin
ketat, penggunaan teknologi yang semakin canggih terutama dalam bidang komunikasi,
transportasi dan produktivitas kerja, serta kondisi politik dan hokum nasional serta lokal yang
masih hingar bingar, dan kesemuanya menjadi tantangan berat bagi persoalan ketenagakerjaan.
Dikaji secara luas ada empat permasalahan ketenagakerjaan tersebut. Permasalahan
pertama yakni terbatasnya kesempatan kerja. Menurut Firdaus, situasi perekonomian Indonesia
pada tahun yang akan datang dipenuhi dengan tantangan yang cukup berat dengan adanya krisis
ekonomi yang melanda negara Eropa saat ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa
tahun terakhir diklaim meningkat, terlihat pada triwulan kedua 2012 mencapai 6,4persen. Namun
tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut tidak dapat menyerap angkatan kerja yang masuk ke
dalam pasar kerja dan jumlah penganggur yang telah ada. Permasalahan kedua yakni rendahnya
kualitas angkatan kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Februari 2012, rendahnya
kualitas angkatan kerja terindikasi dari perkiraan komposisi angkatan kerja yang sebagian besar
berpendidikan SD kebawah yaitu 47,87 persen, SMP 18,28 persen dan yang berpendidikan lebih
tinggi termasuk perguruan tinggi hanya 9,72 persen. Hal ini berdampak kepada daya saing dan
kompetensi dalam memperoleh kesempatan kerja baik di dalam maupun di luar negeri.
Permasalahan selanjutnya yakni besarnya pengangguran. Hal tersebut dapat dilihat dari angkatan
kerja Indonesia yang berjumlah 120,41 juta orang, dan dari jumlah itu, pengangguran terbuka
mencapai 7,61 juta orang atau 6,32 persen. Permasalahan keempat yakni globalisasi arus barang
dan jasa, permasalahan ini sangat terkait dengan bidang ketenagakerjaan. Sebagai contoh dalam
sistem perdagangan bebas baik dalam kerangka WTO, APEC, dan AFTA mempengaruhi
perpindahan manusia untuk bekerja dari suatu negara ke negara lain yang telah menjadi salah
satu modalitas perdagangan jasa yang harus ditaati oleh setiap anggota. Oleh sebab itu, untuk
mengantisipasinya maka pemerintah harus meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.
2
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014
Dengan banyaknya bursa tenaga kerja bisa membantu percepatan pertemuan antara pencari
kerja dan lowongan kerja yang tersedia.
Oleh karena itu diambillah tema ketenagakerjaan dalam pembuatan tugas besar
kependudukan, selain untuk mengkaji lebih dalam aspek-aspek yang mempengaruhi
ketenagakerjaan, menggali kembali prosesnya serta dampaknya bagi kehidupan masyarakat,
khususnya dampak bagi aspek kependudukan yang memiliki keterkaitan besar dengan aspek
perekonomian daerah Sragen. Selain itu tema ini dapat menghadirkan beberapa aspek terkait
dalam upaya pembangunan suatu daerah untuk meningkatkan kualitas kependudukan daerah
tersebut. Belum lagi aspec tersebut di kaitkan dengan berbagai aspek lainnya dalam suatu ruang
lingkup wilayah yang lebih sederhana. Disini daerah yang diambil sebagai daerah yang akan
dijadikan acuan ialah Kabupaten Sragen.
TUJUAN
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh
dari ketenagakerjaan yang ada di Kabupaten Sragen terhadap aspek kependudukan di daerah
Kabupaten Sragen.
RUANG LINGKUP
3
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014
4
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014
5
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014
KERANGKA PIKIR
DM A S A L
A H
TK E T E N
A G A K E
TR J A A N
EK A B
NS R A G E
AN
G
A
K
E
R
J
A
6
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014
KAJIAN TEORI
2.1 Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, yaitu usia
15-65 tahun. Berdasarkan UU No 13 tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun kebutuhan masyarakat.
Tenaga kerja ( man power ) adalah penduduk dalam usia kerja. Dalam literatur biasanya
adalah seluruh penduduk berusia 15 64 tahun. Tetapi kebiasaan yang dipakai di Indonesia adalah
seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas ( hasil sensus penduduk 1971 dan 1980 ). Jadi, Tenaga
kerja (man power) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang
potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan
patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas (lihat hasil Sensus Penduduk 1971, 1980
dan1990). Namun sejak Sensus Penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan internasional,
tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih.
7
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014
2. 3 Pengangguran
Pengangguran merupakan suatu ukuran yang dilakukan jika seseorang tidak memiliki
pekerjaan tetapi mereka sedang melakukan usaha secara aktif dalam empat minggu terakhir
untuk mencari pekerjaan (Kaufman dan Hotchkiss,1999). Pengangguran merupakan suatu
keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan
tetapi mereka belum dapat memperoleh pekerjaan tersebut (Sadono Sukirno, 1994).
Pengangguran dapat terjadi disebabkan oleh ketidakseimbangan pada pasar tenaga kerja. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja yang ditawarkan melebihi jumlah tenaga kerja yang
diminta.
Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang
yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak
tergolong sebagai penganggur. Faktor utama yang menimbulkan pengangguran adalah
kekurangan pengeluaran agregat. Para pengusaha memproduksi barang dan jasa dengan maksud
untuk mencari keuntungan. Keuntungan tersebut hanya akan diperoleh apabila para pengusaha
dapat menjual barang yang mereka produksikan. Semakin besar permintaan, semakin besar pula
barang dan jasa yang akan mereka wujudkan. Kenaikan produksi yang dilakukan akan menambah
penggunaaan tenaga kerja. Dengan demikian, terdapat hubungan yang erat diantara tingkat
pendapatan nasional yang dicapai (GDP) dengan penggunaan tenga kerja yang dilakukan;
semakin tinggi pendapatan nasional (GDP), semakin banyak penggunaan tenaga kerja dalam
perekonomian.
8
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014
ANALISIS MASALAH
Tabel IV.1 menunjukkan bahwa Sragen menduduki posisi ke 10 (sepuluh) dalam penempatan TKI
berdasarkan provinsi Jawa Tengah dan Kab-Kota. Walaupun yang bekerja sebagai Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) hanya sekitar kurang dari 1% dari jumlah penduduk Kabupaten Sragen, namun TKI
yang berasal dari Sragen sering kali mendapatkan perlakuan tidak mengenakan dalam
menjalankan tugasnya.
9
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014
Berdasarkan tabel diatas kita bisa lihat bahwa juklah angkatan kerja menurun akan tetapi jumlah
yang bekerja meningkat. Hubungan yang dapat disimpulkan antara angkatan kerja dengan jumlah
orang yang bekerja adalah kesempatan orang mendapatkan pekerjaan dari tahun ke tahun selalu
meningkat hal ini dibuktikan dari rasio dari jumlah angkatan kerja dengan jumlah orang yang
bekerja. Ini artinya telah terjadi perubahan sistem ke arah yang lebih baik yang dilakukan oleh
pemerinyah Kabupaten Sragen entah dari jumlah lulusan SMA dan Perguruan Tinggi yang
meningkat ataupun jumlah lapangan kerja yang meningkat.
10