Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

ISU PERMASALAHAN TENAGA KERJA


KABUPATEN SRAGEN

JURUSAN PERENCANAAN Aulia Rachmi Isra


WILAYAH DAN KOTA 21040113120003
FAKULTAS TEKNIK Rakan Pramoe
UNIVERSITAS DIPONEGORO 21040113130085
2014 Diajeng Putri A
21040113130109
Siti Nur Habibah
21040113140137
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu
sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Demikian pengertian Ketenagakerjaan dalam Undang-
undang Nomor 13 Tahun 2003. Persoalan ketenagakerjaan dan penghidupan yang layak
merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana
diamanatkan pasal 27 ayat 2 UUD 1945, dan sampai saat ini, masih menjadi persoalan mendasar
bagi pemerintah dan stakeholder lainnya karena kompleksitasnya. Hal ini dipersulit oleh kondisi
lingkungan perkembangan dunia yang semakin global dengan persaingannya yang semakin
ketat, penggunaan teknologi yang semakin canggih terutama dalam bidang komunikasi,
transportasi dan produktivitas kerja, serta kondisi politik dan hokum nasional serta lokal yang
masih hingar bingar, dan kesemuanya menjadi tantangan berat bagi persoalan ketenagakerjaan.
Dikaji secara luas ada empat permasalahan ketenagakerjaan tersebut. Permasalahan
pertama yakni terbatasnya kesempatan kerja. Menurut Firdaus, situasi perekonomian Indonesia
pada tahun yang akan datang dipenuhi dengan tantangan yang cukup berat dengan adanya krisis
ekonomi yang melanda negara Eropa saat ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa
tahun terakhir diklaim meningkat, terlihat pada triwulan kedua 2012 mencapai 6,4persen. Namun
tingkat pertumbuhan ekonomi tersebut tidak dapat menyerap angkatan kerja yang masuk ke
dalam pasar kerja dan jumlah penganggur yang telah ada. Permasalahan kedua yakni rendahnya
kualitas angkatan kerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Februari 2012, rendahnya
kualitas angkatan kerja terindikasi dari perkiraan komposisi angkatan kerja yang sebagian besar
berpendidikan SD kebawah yaitu 47,87 persen, SMP 18,28 persen dan yang berpendidikan lebih
tinggi termasuk perguruan tinggi hanya 9,72 persen. Hal ini berdampak kepada daya saing dan
kompetensi dalam memperoleh kesempatan kerja baik di dalam maupun di luar negeri.
Permasalahan selanjutnya yakni besarnya pengangguran. Hal tersebut dapat dilihat dari angkatan
kerja Indonesia yang berjumlah 120,41 juta orang, dan dari jumlah itu, pengangguran terbuka
mencapai 7,61 juta orang atau 6,32 persen. Permasalahan keempat yakni globalisasi arus barang
dan jasa, permasalahan ini sangat terkait dengan bidang ketenagakerjaan. Sebagai contoh dalam
sistem perdagangan bebas baik dalam kerangka WTO, APEC, dan AFTA mempengaruhi
perpindahan manusia untuk bekerja dari suatu negara ke negara lain yang telah menjadi salah
satu modalitas perdagangan jasa yang harus ditaati oleh setiap anggota. Oleh sebab itu, untuk
mengantisipasinya maka pemerintah harus meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia.

2
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014

Dengan banyaknya bursa tenaga kerja bisa membantu percepatan pertemuan antara pencari
kerja dan lowongan kerja yang tersedia.
Oleh karena itu diambillah tema ketenagakerjaan dalam pembuatan tugas besar
kependudukan, selain untuk mengkaji lebih dalam aspek-aspek yang mempengaruhi
ketenagakerjaan, menggali kembali prosesnya serta dampaknya bagi kehidupan masyarakat,
khususnya dampak bagi aspek kependudukan yang memiliki keterkaitan besar dengan aspek
perekonomian daerah Sragen. Selain itu tema ini dapat menghadirkan beberapa aspek terkait
dalam upaya pembangunan suatu daerah untuk meningkatkan kualitas kependudukan daerah
tersebut. Belum lagi aspec tersebut di kaitkan dengan berbagai aspek lainnya dalam suatu ruang
lingkup wilayah yang lebih sederhana. Disini daerah yang diambil sebagai daerah yang akan
dijadikan acuan ialah Kabupaten Sragen.

TUJUAN
Tujuan dibuatnya laporan ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh
dari ketenagakerjaan yang ada di Kabupaten Sragen terhadap aspek kependudukan di daerah
Kabupaten Sragen.

RUANG LINGKUP

3
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014

Gambaran Kabupaten Sragen

PETA KAB SRAGEN

Kabupaten Sragen merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Tengah. Kabupaten


Sragen memiliki luas wilayah sebesar 94.155 Ha. Selain itu kabupaten Sragen memiliki jumlah
penduduk mencapai 865.375 jiwa, dengan banyak penduduk laki-laki sebesar 432.079 jiwa dan
penduduk perempuan sebanyak 433.296 jiwa, sertadengan jumlah KK sebanyak 240.347 jiwa.
Batas administrasi kabupaten Sragen meliputi :
Bagian utara berbatasan dengan kabupaten Grobogan
Bagian selatan berbatasan dengan kabupaten Karanganyar
Bagian timur berbatasan dengan kabupaten Ngawi, ProvinsiJawaTimur
Bagian Barat berbatasan dengan kabupaten Boyolali

4
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014

5
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014

KERANGKA PIKIR

DM A S A L
A H
TK E T E N
A G A K E
TR J A A N
EK A B
NS R A G E
AN
G
A
K
E
R
J
A

6
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014

KAJIAN TEORI
2.1 Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja yang siap melakukan pekerjaan, yaitu usia
15-65 tahun. Berdasarkan UU No 13 tahun 2003, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu
melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan
sendiri maupun kebutuhan masyarakat.
Tenaga kerja ( man power ) adalah penduduk dalam usia kerja. Dalam literatur biasanya
adalah seluruh penduduk berusia 15 64 tahun. Tetapi kebiasaan yang dipakai di Indonesia adalah
seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas ( hasil sensus penduduk 1971 dan 1980 ). Jadi, Tenaga
kerja (man power) adalah seluruh penduduk dalam usia kerja (berusia 15 tahun atau lebih) yang
potensial dapat memproduksi barang dan jasa. Sebelum tahun 2000, Indonesia menggunakan
patokan seluruh penduduk berusia 10 tahun ke atas (lihat hasil Sensus Penduduk 1971, 1980
dan1990). Namun sejak Sensus Penduduk 2000 dan sesuai dengan ketentuan internasional,
tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun atau lebih.

2.2 Angkatan Kerja


Angkatan kerja ( labour force ) secara demografis angkatan kerja bergantung dari tingkat
partisipasi angkatan kerja, yaitu berapa persen dari tenaga kerja yang menjadi angkatan kerja.
Jadi, angkatan kerja adalah bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya terlibat, atau berusaha
untuk terlibat dalam kegiatan produktif yang memproduksi barang dan jasa. Kelompok angkatan
kerja terdiri dari 2 ( dua ) golongan yaitu :
1. Angkatan kerja yang bekerja
a) Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan melakukan suatu pekerjaan
dengan maksud memperoleh penghasilan atau keuntungan dan lamanya bekerja
paling sedikit dua hari.
b) Mereka yang selama seminggu sebelum pencacahan tidak melakukan pekerjaan
atau bekerja kurang dari dua hari tetapi mereka adalah pekerja tetap, petani-
petani dan orang-orang yang bekerja dalam kealian.
2. Angkatan kerja yang mencari pekerjaan
a) Mereka yang belum pernah bekerja dan sedang berusaha mencari /
mendapatkan pekerjaan.
b) Mereka yang bekerja pada saat pencacahan sedang menganggur dan
berusaha mendapatkan pekerjaan.
c) Mereka yang dibebastugaskan dana sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
d)

7
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014

2. 3 Pengangguran
Pengangguran merupakan suatu ukuran yang dilakukan jika seseorang tidak memiliki
pekerjaan tetapi mereka sedang melakukan usaha secara aktif dalam empat minggu terakhir
untuk mencari pekerjaan (Kaufman dan Hotchkiss,1999). Pengangguran merupakan suatu
keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan
tetapi mereka belum dapat memperoleh pekerjaan tersebut (Sadono Sukirno, 1994).
Pengangguran dapat terjadi disebabkan oleh ketidakseimbangan pada pasar tenaga kerja. Hal ini
menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja yang ditawarkan melebihi jumlah tenaga kerja yang
diminta.
Menurut Sadono Sukirno (1994), pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang
yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. Seseorang yang tidak bekerja, tetapi tidak secara aktif mencari pekerjaan tidak
tergolong sebagai penganggur. Faktor utama yang menimbulkan pengangguran adalah
kekurangan pengeluaran agregat. Para pengusaha memproduksi barang dan jasa dengan maksud
untuk mencari keuntungan. Keuntungan tersebut hanya akan diperoleh apabila para pengusaha
dapat menjual barang yang mereka produksikan. Semakin besar permintaan, semakin besar pula
barang dan jasa yang akan mereka wujudkan. Kenaikan produksi yang dilakukan akan menambah
penggunaaan tenaga kerja. Dengan demikian, terdapat hubungan yang erat diantara tingkat
pendapatan nasional yang dicapai (GDP) dengan penggunaan tenga kerja yang dilakukan;
semakin tinggi pendapatan nasional (GDP), semakin banyak penggunaan tenaga kerja dalam
perekonomian.

2.4 Tenaga Kerja Indonesia (TKI)

8
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014

ANALISIS MASALAH

Kabupaten Sragen memiliki....

N KABUPATEN / 2011 2012 2013 TOTAL


O KOTA
1 CILACAP 22.133 19.799 17.592 59.524
2 KENDAL 13.977 10.967 11.497 36.441
3 BREBES 13.742 11.291 9.336 34.369
4 PATI 7.113 8.509 7.567 23.189
5 TEGAL 6.114 8.925 6.998 22.037
6 BANYUMAS 8.027 7.180 6.543 21.750
7 GROBOGAN 5.250 3.882 4.057 13.189
8 KEBUMEN 3.827 3.920 3.721 11.468
9 SEMARANG 3.781 3.470 3.411 10.662
10 SRAGEN 3.462 3.429 3.031 9.922
11 WONOSOBO 3.367 3.144 3.189 9.700
12 BATANG 3.227 3.040 2.899 9.166
13 DEMAK 3.097 2.711 2.341 8.149
14 PEMALANG 1.827 2.869 2.381 7.077
15 MAGELANG 2.416 2.313 2.317 7.046
16 BANJARNEGARA 2.647 2.100 1.714 6.461
17 KLATEN 1.949 2.249 2.177 6.375
18 PEKALONGAN 2.490 1.589 1.549 5.628
19 PURWOREJO 1.847 1.758 1.827 5.432
20 KARANGANYAR 2.045 1.773 1.503 5.321
21 JEPARA 2.075 1.516 1.556 5.147
22 TEMANGGUNG 1.361 1.490 1.616 4.467
23 SUKOHARJO 1.326 1.146 1.041 3.513
24 BOYOLALI 925 1.168 1.082 3.175
25 KUDUS 1.119 975 1.004 3.098
26 PURBALINGGA 845 729 711 2.285
27 SURAKARTA 742 760 746 2.248
28 REMBANG 491 718 751 1.960
29 BLORA 608 560 506 1.674
30 WONOGIRI 502 571 500 1.573
31 SALATIGA 430 360 265 1.055
32 SEMARANG(KOTA) 230 336 325 891
33 PEKALONGAN(KOTA) 109 103 156 368
34 MAGELANG(KOTA) 53 106 62 221
TOTAL 123.154 115.456 105.971 344.581
Tabel IV.1
PENEMPATAN TENAGA KERJA LUAR NEGERI INDONESIA
BERDASARKAN PROVINSI JAWA TENGAH DAN KAB KOTA
PERIODE 2011 S.D 2013

Tabel IV.1 menunjukkan bahwa Sragen menduduki posisi ke 10 (sepuluh) dalam penempatan TKI
berdasarkan provinsi Jawa Tengah dan Kab-Kota. Walaupun yang bekerja sebagai Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) hanya sekitar kurang dari 1% dari jumlah penduduk Kabupaten Sragen, namun TKI
yang berasal dari Sragen sering kali mendapatkan perlakuan tidak mengenakan dalam
menjalankan tugasnya.

9
Laporan Isu Permasalahan Kabupaten Sragen 2014

KATEGORI / TAHUN 2010 2011 2012


AngkatanKerja 483.526 459.766 458.761
Bekerja 347.268 308.943 437.015
MencariPekerjaan 14.810 18.628 21.746
BukanAngkatanKerja 162.152 185.543 189.677
TOTAL 645.678 645.309 648.438
Tabel IV.2
Jumlah Angkatan Kerja tahun 2010-2012

Berdasarkan tabel diatas kita bisa lihat bahwa juklah angkatan kerja menurun akan tetapi jumlah
yang bekerja meningkat. Hubungan yang dapat disimpulkan antara angkatan kerja dengan jumlah
orang yang bekerja adalah kesempatan orang mendapatkan pekerjaan dari tahun ke tahun selalu
meningkat hal ini dibuktikan dari rasio dari jumlah angkatan kerja dengan jumlah orang yang
bekerja. Ini artinya telah terjadi perubahan sistem ke arah yang lebih baik yang dilakukan oleh
pemerinyah Kabupaten Sragen entah dari jumlah lulusan SMA dan Perguruan Tinggi yang
meningkat ataupun jumlah lapangan kerja yang meningkat.

10

Anda mungkin juga menyukai