PENDAHULUAN
Obat merupakan semua zat baik kimiawi, hewani, maupun nabati dalam dosis layak dapat
senyawa obat berhubungan dengan kadar obat dalam tubuh yang ditentukan oleh berbagai
macam faktor, antara lain: karakteristik individu (ras, bobot badan, keadaan fisiologis, dll.), rute
pemberian , bentuk sediaan obat ya ng diberikan, dll. Dua Faktor yang terakhir berkaitan dengan
ketersediaan hayati yang dapat dihasilkan oleh masing-masing rute pemberian dan sediaan obat
tersebut.
Sehubungan dengan masalah ketersediaan hayati tersebut di atas, maka untuk mendapatkan
efek terapeutik yang sama atau kadar obat dalam tubuh yang sama, dosis yang harus diberikan
pada tiap rute dan bentuk sediaan obat harus disesuaikan. Khusus untuk sediaan-sediaan yang
4. Apa hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pembuatan sediaan tablet salut enterik
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui definisi sediaan tablet salut enterik, bagimana formulasinya,setra cara
pembuatannya dan hal-hal apa saj ayng harus diperhatikan saat pembuatannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tablet menurut FI adalah sediaan padat kompak , dibuat secara kempa cetak dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler. Kedua permukaannya rata atau cembung mengandung satu
jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (farmakope Indonesia edisi III,1979).
Tablet adalah sediaan padat, dibuat secara kempa-cetak berbentuk rata atau cembung
rangkap, umumnya bulat mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat
tambahan. Zat tambahan yang digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang,
zat pengikat, zat pelican, zat pembasah atau zat lain yang cocok (Ansel, 1982).
Tablet baik digunakan untuk tujuan pengobatan lokal atau sistemik. Pengolongan tablet
1. Tablet untuk vagina, berbentuk seperti amandel, oval dan digunakan sebagai anti infeksi, anti
2. Lozenges, trochisci, digunakan untuk efek lokal di mulut dan di tenggorokan, umumnya
Pengobatan untuk mendapatkan efek sistemik, selain tablet biasa yang ditelan masuk perut
biasanya berisi hormon steroid, absorpsiterjadi melalui mukosa mulut masuk peredaran darah.
2. Tablet sublingual, digunakan dengan jalan dimasukkan di bawah lidah, biasanya berisi hormon
steroid. Absorbsi terjadi mukosa masuk peredaran darah. Tablet nitroglycerinum juga merupakan
tablet sublingual karena cepat memberi efek pada jantung dan bila melalui lambung akan rusak.
3. Tablet implantasi, berupa pellet, bu;at atau oval pipih, steril dimasukkan secacara implantasi
dalam kulit badan. Sedangkan tablet hipodermik dilarutkan dalam air steril untuk injeksi untuk
tubuh, berdasarkan jenis bahan penyalut. Penyalutan tablet bertujuan melindungi zat aktif dari
udara, kelembapan, atau cahaya ; menutup rasa dan bau yang tidak enak; membuat penampilan
lebih baik; dan mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran cerna. Tablet salut terdiri atas
beberapa macam yaitu tablet salut biasa (dragee), tablet salut selaput(film-coated tablet), tablet
salut enterik ( enteric-coated tablet), tablet lepas lambat ( sustained-release tablet) (Syamsuni, ).
Tablet harus memenuhi syarat sebagai berikut: (Formularium nasional edisi .I, 1966)
- Keseragaman Ukuran
Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 Vz tebal tablet.
- Keseragaman Bobot
Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan sebagai berikut:
Timbang 20 tablet, hitung bobot rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh
dari 2 tablet yang masing- masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar
dari harga yang ditetapkan kolom A, dan tidak 1 tablet pun yang bobotnya menyimpang dari
bobot rata-ratanya lebih harga yang ditetapkan kolom B. Jika tidak mencukupi 20 tablet, maka
dapat digunakan 10 tablet; tidak 1 tabletpun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot
rata-rata yang ditetapkan kolom A dan tidak 1 tablet pun yang bobotnya menyimpang lebih
Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di atas kasa, kecuali
fragmen yang berasal dari zat penyalut. Kecuali dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk
menghancurkan kelima tablet tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak
lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut gula dan bersalut selaput. Jika tablet tidak memenuhi
syarat ini, ulangi pengujian menggunakan tablet satu persatu, kemudian ulangi lagi
Tablet bersalut gula adalah tablet yang disalut dengan larutan gula atau zat lain yang cocok
dengan atau tanpa penambahan zat warna. Tablet besalut kempa adalah adalah tablet yang disalut
dengan kempa cetak dengan massa granulat yang terdiri dari laktosa, kalsium fosfat atau zat lain
yang cocok. Tablet bersalut selaput adalah tablet yang disalut dengan lapisan yang dimuat
dengan cara pengendapan zat penyalut dari pelarut yang cocok. Tablet bersalut enterik adalah
tablet yang disalut dengan zat penyalut yang relatif tidak larut dalam asam lambung, tetapi
larut dan hancur dalam lingkungan basa usus halus (farmakope Indonesia edisi III, 1979).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Defenisi
Tablet bersalut enterik adalah tablet yang disalut dengan zat penyalut yang relative tidak
larut dalam asam lambung, tetapi larut dan hancur dalam lingkungan basa usus halus. Disebut
juga tablet lepas tunda jika obat dapat rusak atau inaktif karena cairan lambung atau dapat
mengiritasi mukosa lambung, diperlukan penyalut enteric yag bertujuan untuk menunda
3.2 Formulasi
Untuk membuat tablet diperlukan zat tambahan berupa zat pengisi, zat pengikat, zat
penghancur, dan zat pelicin. Zat pengisi dimaksudkan untuk memperbesar volume tablet
(Biasanya digunakan Saccharum Lactis, Amylum Manihot, Calcii Phoshas, Calcii Carbonas dan
zat lain yang cocok). Zat pengikat dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat
Methylcellulosum 5%). Zat penghancur, dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam perut
(Biasanya yang digunakan adalah Amylum Manihot kering, Gelatinum, Agar - agar. Natrium
Alginat). Zat pelicin, dimaksudkan agar tablet tidak lekat pada cetakan. Biasanya digunakan
Talcum 5%, Magnesii Stearas, Acidum Stearanicum. Zat Penyalut mengandung bahan yang akan
dilekatkan ke permukaan tablet, dan juga mengandung pelarut yang bertindak sebagai pembawa
Sebagai bahan salut enteric adalah campuran serbuk lilin karnauba atau asam stearat dan
serabut tumbuh-tumbuhan dari agar-agar atau kilit pohon elm. Bila tablet ditelan, serabut
tersebut akan menghisap air, mengembang dan terjadi proses penghancuran. Dengan mengatur
rasio serabut tumbuh-tumbuhan dan mengubah tebalnya salut, waktu hancur yang diperlukan dan
dikontrol. Penyalut enteric yang memuaskan ialah dengan Cellulose Acetatis Phthalatum. Tablet
salut enteric adalah tablet yang disalut dengan zat yang relatif tidak larut dalam asam lambung,
Penyalut enteric dimaksutkan agar obatnya tidak mengitir perut, dikehendaki agar obat
berkhasiat dalam usus dseperti antelmintika, menghindari obat menjadi inaktif dalam cairan
lambung, yaitu karena pH rendah atau dirusak enzim digestif dalam perut.
Masukkan 1 tablet pada masing-masing tabung dari keranjang, bila tablet mempunyai
penyalut luar yang dapat larut, celupkan keranjang dalam air pada suhu kamar selama 5 menit.
Tanpa menggunakan cakram jalankan alat, gunakan cairan lambung buatan LP bersuhu 37 2
sebagai media. Setelah alat dijalankan selama satu jam, angkat keranjang dan amati semua tablet:
tablet tidak hancur, refak atau menjadi lunak. Kemudian masukkan satu cakram pada tiap tabung
dan jalankan alat, gunakan cairan usus buatan LP bersuhu 37 2 sebagai media selama jangka
waktu 2 jam ditambah dengan batas waktu yang dinyatakan dalam masing-masing monografi
atau bila dalam monografi dinyatakan hanya tablet salut enterik, maka hanya selama batas waktu
yang dinyatakan.dalam monografi. Angkat keranjang dan amati semua tablet: semua tablet harus
hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12
tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet yang diuji harus hancur sempurna
Waktu hancur tablet enteric pengujian dilakukan dengan cara menggunakan alat dan cara
seperti pada penentuan waktu hancur tablet tidak bersalut enteric, hanya air dig anti dengan kira-
kira 250 ml Asm Klorida 0,06 N. pengujian selama 3 jam, tablet tidak larut kecuali zat penyalut.
Keranjang diangkat dan tablet di cuci dengan air. Larutan asam lalu dig anti dengan larutan dapar
pH 6,8 dan suhu di atur antara 36o-38o dan keranjang dicelupkan kedalam larutan tersebut dan
kemudian pengujian di lanjutkan selama 60 menit. Pada akhir pengujian tidak terdapat bagian
tablet diatas kasa kecuali fragmenzat penyalut. Jika tidak memenuhi syarat, pengujian diulangi
dengan menggunakan 5 tablet dengan cakram penentuan dan tablet ini harus memenuhi syarat.
Tablet salut enterik adalah contoh bentuk modifikasi pelepasan obat, yang didesain lepas
di usus. Sebagai contoh aspirin mengiritasi mukosa lambung. Salut enterik mencegah lepas dan
rusaknya obat dalam pH rendah di lambung. Tablet akan lepas di pH yang lebih tinggi di usus.
Obat dalam bentuk salut enterik yang banyak beredar di pasaran adalah Dulcolax, Natrium
1. Dulcolax
Indikasi:
Digunakan untuk pasien yang menderita konstipasi. Untuk persipan prosedur diagnostik, terapi
Kontra Indikasi:
Pada pasien ileus, abstruksi usus, yang baru mengalami pembedahan dibagian perut seperti usus
buntu, penyakit radang usus akut dan hehidrasi parah, dan juga pada pasien yang diketahui
Komposisi:
4,4'-diacetoxy-diphenyl-(pyridyl-2)-methane (=bisacodil)
Zat tambahan:
laktosa, pti jagung, gliserol, magnesium stearat, sukrosa, talk, akasia, titanium dioksida, eudragit
L100 dan S100, dibutilftalat, polietilen glikol, Fe-oksida kuning, beeswax white, carnauba wax,
shellac.
Bisacodyl adalah laksatif yang bekerja lokal dari kelompok turunan difenil metan. Sebagai
peristaltis usus besar setelah hidrolisis dalam usus besar, dan meningkatkan akumulasi air dan
Dewasa dan anak-anak di atas 12 tahun: 2 - 3 tablet (10 - 15 mg) sekali sehari.
Anak-anak 6 - 12 tahun: 1 tablet (5 mg) sekali sehari. Anak-anak di bawah 6 tahun: konsultasi
dengan dokter atau dianjurkan memakai supositoria anak. Tablet salut enterik sebaiknya
diminum pada malam hari untuk mendapatkan hasil evakuasi pada esok paginya. Tablet
mempunyai lapisan khusus, oleh karena itu tidak boleh diminum bersama-sama dengan susu atau
antasida. Tablet harus ditelan dalam keadaan utuh dengan air secukupnya.
Bila DULCOLAK digunakan pada pasien untuk persiapan pemeriksaan radiografik abdomen
atau persiapan sebelum operasi, maka penggunaan tablet DULCOLAX harus dikombinasi
dengan supositoria, agar didapat evakuasi yang sempurna dari usus. Dosis yang dianjurkan untuk
orang dewasa adalah 2 - 4 tablet pada malam sebelumnya dan 1 sipositoria pada esok paginya.
Peringatan dan Perhatian:
Sebagaimana halnya laktasit lainnya, DULCOLAX tidak boleh diberikan setiap hari dalam
waktu yang sama. Jika pasien setiap hari membutuhkan laktasif, harus diketahui penyebab
mengendapkan onset konstipasi balik. Pusing dan/atau syncope telah dilaporkan pada pasien
yang menggunakan DULCOLAX. Detail yang ada menunjukkan bahwa kejadian tersebut akan
terus berlanjut dengan berkurangnya kekuatan untuk defekasi (defecation syncope), atau dengan
respon vasovagal terhadap sakit perut yang dapat berhubungan dengan konstipasi yang
mendesak pasien tersebut terpaksa menggunakan laktasif dan tidak perlu menggunakan
DULCOLAX. Penggunaan supositoria dapat menyebabkan sensasi rasa sakit dan iritasi lokal,
kuhusnya pada fisura anus dan proktitis ulserativa. Anak-anak tidak boleh menggunakan
Pengalaman menunjukkan tidak ada bukti efek samping yang berbahaya selama kehamilan.
Namun demikian, seperti halnya obat lain, penggunaan DULCOLAX selama kehamilan harus
dengan petunjuk medis. Belum diketahui apakah bisacodiyl menembus air susu ibu atau tidak.
Efek Samping:
Sewaktu menggunakan DULCOLAX, dapat terjadi rasa tidak enak pada perut termasuk kram,
sakit perut, dan diare. Reaksi alergi, termasuk kasus-kasus angiooedema dan reaksi anafilaktoid
Overdosis:
Gejala
Bila dosis DULCOLAX terlalu tinggi, maka dapat terjadi diare, kram perut dan berkurangnya
Overdosis kronis DULCOLAX dapat menyebabkan diare kronis, sakit perut, hipokalemia,
hiperaldosteronisme dan batu ginjal. Kerusakan tubulus ginjal, alkalosis metabolik dan kelelahan
Terapi
Dalam waktu yang singkat setelah minum DULCOLAX, penyerapan DULCOLAX dapat
dikurangi atau dicegah dengan memaksa untuk muntah atau kuras lambung. Dalam hal ini
mungkin diperlukan penggantian cairan dan perbaikan keseimbangan elektrolit. Ini sangat
diperlukan pada pasien usia lanjut dan muda. Pemberian antipasmodik mungkin ada manfaatnya.
Penyimpanan:
Simpan pada suhu 25 - 30 derajat C dan lindungi dari cahaya. Simpan di tempat yang maan,
Indikasi:
Pengobatan akut dan kronis gejala-gejala reumatoid artritis, osteoartritis dan ankilosing
spondilitis.
Kontra Indikasi:
- Penderita yang hipersensitif terhadap diklofenak atau yang menderita asma, urtikaria atau alergi
Komposisi:
Diklofenak adalah golongan obat non steroid dengan aktivitas anti inflamasi, analgesik dan
Efek Samping:
- Efek samping yang umum terjadi seperti nyeri/keram perut, sakit kepala, retensi cairan, diare,
nausea, konstipasi, flatulen, kelainan pada hasil uji hati, indigesti, tukak lambung, pusing, ruam,
agranulositosis).
- Hati-hati penggunaan pada penderita dekomposisi jantung atau hipertensi, karena diklofenak
- Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal, jantung, hati, penderita usia lanjut
- Diklofenak tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena diklofenak diekskresikan melalui ASI.
Interaksi Obat:
- Penggunaan bersama aspirin akan menurunkan konsentrasi plasma dan AUC diklofenak.
Kemasan:
Penyimpanan:
Simpan di tempat yang sejuk dan kering serta terlindung dari cahaya.
Jenis: Tablet
3. Kalium Diklofenak
Indikasi
Sebagai pengobatan jangka pendek untuk kondisi kondisi akut sebagai berikut:
- Nyeri dan inflamasi setelah operasi, seperti operasi tulang atau gigi.
- Sebagai ajuvan pada nyeri inflamasi yang berat dari infeksi telinga, hidung atau tenggorokan,
misalnya faringotonsilitis, otitis. Sesuai dengan prinsip pengobatan umum, penyakitnya sendiri
harus diobati dengan terapi dasar. Demam sendiri bukan suatu indikasi.
Kontra Indikasi:
- Tukak lambung
dikontraindikasikan pada pasien dimana serangan asma, urtikaria atau rhinitis akut ditimbulkan
oleh asam asetilsalisilat atau obat-obat lain yang mempunyai aktivitas menghambat
prostaglandin sintetase
Komposisi:
- Kalium Diklofenak 25 mg
- Kalium Diklofenak 50 mg
Kalium diklofenak adalah suatu zat anti inflamasi non steroid dan mengandung garam kalium
dari diklofenak. Pada kalium diklofenak, ion sodium dari sodium diklofenak diganti dengan ion
kalium. Zat aktifnya adalah sama dengan sodium diklofenak. Obat ini mempunyai efek analgesik
dan antiinflamasi. Tablet kalium diklofenak memiliki mula kerja yang cepat. Penghambatan
biosintesa prostaglandin, yang telah dibuktikan pada beberapa percobaan, mempunyai hubungan
penting dengan mekanisme kerja kalium diklofenak. Prostaglandin mempunyai peranan penting
sebagai penyebab dari inflamasi, nyeri dan demam. Pada percobaan-percobaan klinis Kalium
Diklofenak juga menunjukkan efek analgesik yang nyata pada nyeri sedang dan berat. Dengan
adanya inflamasi yang disebabkan oleh trauma atau setelah operasi, kalium diklofenak
mengurangi nyeri spontan dan nyeri pada waktu bergerak serta bengkak dan luka dengan edema.
Kalium diklofenak secara in vitro tidak menekan biosintesa proteoglikan di dalam tulang rawan
Dosis:
Dewasa:
- Pada kasus-kasus yang sedang, juga untuk anak-anak di atas usia 14 tahun 75-100 mg sehari
Anak-anak:
- Ketepatan diagnosa dan pengawasan yang ketat harus dilakukan pada pasien-pasien dengan
gejala gangguan saluran pencernaan, pasien yang mempunyai riwayat tukak lambung, dengan
ulkus kolitis, atau pasien dengan penyakit Crohn, juga pada pasien yang menderita gangguan hati
yang berat.
- Umumnya perdarahan saluran pencernaan atau ulkus/ perforasi mempunyai konsekwensi yang
lebih serius pada orang tua. Hal ini dapat terjadi setiap waktu selama pengobatan dengan atau
- Bila terjadi perdarahan saluran pencernaan atau ulkus pada pasien yang menerima kalium
- Karena prostaglandin penting untuk mempertahankan aliran darah pada ginjal, perhatian khusus
harus diberikan pada pasien dengan gangguan fungsi jantung atau ginjal, pasien yag diobati
dengan diuretik, dan pada pasien dengan extracellular volume depletiondari berbagai
sebab,misalnya pada fase peri atau sesudah operasi dari operasi bedah yang besar.
- Pemantaun fungsi ginjal sebagai tindakan pencegahan direkomendasikan jika digunakan pada
sebelum pengobatan.
- Walaupun jarang, apabila timbul tukak lambung atau perdarahan lambung selama masa
- Pada pasien dengan usia lanjut perhatian harus diberikan sesuai dengan prinsip-prinsip
terendah pada pasien tua yang lemah atau dengan berat badan rendah. Seperti halnya dengan
antiinflamasi non steroid lainnya, kenaikan satu atau lebih enzim hati mungkin terjadi dengan
kalium diklofenak.
- Pemantauan fungsi hati diindikasikan sebagai tindakan pencegahan. Jika test fungsi hati yang
abnormal tetap atau menjadi lebih buruk, dan jika tanda-tanda klinis atau gejala-gejala tetap
dengan berkembangnya penyakit hati atau jika terjadi manifestasi lainnya (misalnya eosinofilia,
ruam, dsb) kalium diklofenak harus dihentikan. Hepatitis mungkin terjadi tanpa gejala-gejala
prodromal.
- Perhatian harus diberikan jika menggunakan kalium diklofenak pada pasien-pasien dengan
- Pengobatan dengan kalium diklofenak untuk indikasi seperti tersebut di atas biasanya hanya
untuk beberapa hari. Tetapi bila berlawanan dengan rekomendasi untuk pemakaiannya dimana
kalium diklofenak diberikan untuk jangka waktu lama, sebaiknya seperti halnya obat-obat anti
inflamasi non steroid yang mempunyai aktivitas yang tinggi lainnya, dilakukan hitung darah.
- Seperti halnya dengan anti inflamasi non steroid lainnya, reaksi alergi termasuk reaksi
anafilaktik/anafilaktoid, dapat juga terjadi walaupun tanpa pernah terpapar dengan obat ini
sebelumnya.
Diklofenak tidak menunjukkan efek mutagenik, karsinogenik atau teratogenik pada studi yang
dilakukan.
Pada masa kehamilan, kalium diklofenak hanya digunakan pada keadaan yang sangat diperlukan
dan dengan dosis efektif yang terkecil Seperti halnya obat-obat penghambat prostaglandin
sintetase lainnya, hal ini terutama berlaku pada 3 bulan terakhir dari masa kehamilan (karena
kemungkinan terjadinya inertia uterus dan atau penutupan yang prematur dari ductus arteriosus).
Sesudah pemberian oral dosis 50 mg setiap 8 jam, zat aktif dari kalium diklofenak dijumpai
dalam air susu ibu, seperti obat-obat lainnya yang diekskresikan ke dalam air susu ibu, kalium
Pasien yang mengalami pusing atau gangguan saraf pusat lainnya harus dihindarkan dari
Jenis: Tablet
Semua bahan awal harus memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan baik terhadap
sertifikat analisa bahan awal maupun dengan pemeriksaan sendiri. Semua pemasukan,
pengeluaran dan sisa bahan harus dicatat oleh petugas yang berwenang dan setiap catatan harus
dilengkapi dengan nomor batch/lot. (Nomor batch adalah penandaan yang terdiri dari angka atau
huruf atau gabungan keduanya yang merupakan tanda pengenal suatu batch, yang
memungkinkan penelusuran kembali riwayat lengkap pembuatan batch tersebut, termasuk tahap
Pada saat penimbangan perlu diperhatikan kapasitas, ketepatan dan ketelitian alat timbang
yang digunakan. Jumlah bahan yang ditimbang juga harus sesuai dengan yang diperlukan. Selain
itu Kebersihan tempat penimbangan bahan dan penyerahannya harus selalu dijaga dengan cara
Semua bahan dan peralatan yang dipakai dalam proses pengolahan harus diperiksa lebih
Menjaga pencemaran secara kimia atau mikrobiologi terhadap suatu produk obat. hal ini
dapat merugikan, membahayakan pengguna obat (konsumen), mengurangi efek terapeutik dan
Pengemasan produk
Fungsi dari kemasan adalah untuk melindungi suatu produk terhadap pengaruh dari luar
seperti: kelembaban, cahaya, sinar matahari dan lain-lain, selain itu kemasan juga merupakan
sebagai tanda pengenal atau identitas yang dapat membedakan produk yang satu dengan yang
lain. Hal ini dapat menghindari terjadinya kesalahan dan untuk memudahkan dalam proses
transportasi.
Potongan tepat
Tidak bocor
Tidak kotor
Brosur terlampir
Semua bahan disimpan rapi dan teratur untuk mencegah resiko terjadinya kontaminasi atau
pencemaran silang. Selain itu juga dimaksudkan untuk memudahkan pemeriksaan, pengambilan
juga pemeliharaan. Jarak penyimpanan harus diperhatikan antara satu jenis bahan dengan jenis
bahan lain, juga antara bahan dengan dinding serta lantai. Bahan disimpan dalam kondisi
lingkungan yang sesuai dengan suhu dan kelembabannya. Untuk bahan awal, produk antara,
produk ruahan, dan obat jadi harus dikarantina terlebih dahulu selama menunggu hasil
Penyimpanan Tablet Secara umum : Tablet harus disimpan dalam wadah yang tertutup rapat dan
terlindung dari cahaya, lembab, gesekan dan guncangan mekanik. Kondisi penyimpanan khusus
harus dicantumkan dalam etiket. Tablet harus cukup bertahan selama proses penanganan, misal
pada saat pengemasan dan transportasi, tanpa harus kehilangan intregitasnya. Stabilitas
Penyimpanan tablet salut enterik harus disimpan pada suhu kurang dari 30C
Hal ini perlu dilakukan agar obat jadi yang pertama diterima akan dikeluarkan terlebih
dahulu, sehingga memudahkan penyelidikan dan penarikan kembali jika diperlukan. Hal ini juga
dapat menghindari adanya obat yang sudah dikadaluarsa tapi belum terjual.
Cara Penggunaan
Tablet salut Enterik yang telah dipasarkan harus diberikan dalam dosis yang tepat. jika
diinginkan dosis dapat dibagi rata agar dapat memberikan efek yang akurat.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Tablet bersalut enterik adalah tablet yang disalut dengan zat penyalut yang relative tidak larut
dalam asam lambung, tetapi larut dan hancur dalam lingkungan basa usus halus.
2. Untuk membuat tablet diperlukan zat tambahan berupa zat pengisi, zat pengikat, zat penghancur,
kemudian masukkan satu cakram pada tiap tabung dan jalankan alat, gunakan cairan usus buatan
LP bersuhu 37 2 sebagai media selama jangka waktu 2 jam ditambah dengan batas waktu
yang dinyatakan dalam masing-masing monografi atau bila dalam monografi dinyatakan hanya
tablet salut enterik, maka hanya selama batas waktu yang dinyatakan.dalam monografi. Angkat
keranjang dan amati semua tablet: semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet
tidak hancur sempurna, ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya: tidak kurang 16 dari 18 tablet
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pembuatan sediaan tablet salut enterik adalah Bahan Awal
dan Sistem Penomoran Batch, Penimbangan dan Penyerahan Bahan, Pengolahan Bahan Menjadi
Produk Jadi, Pencemaran Produk Jadi, Pengemasan produk, Penyimpanan Bahan Awal, Produk
DAFTAR PUSTAKA
Anief. Moh, 1988. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktek, Universitas Gajah Mada Press, Yogyakarta
Ansel C. Howard, 1982. Introduction to pharmacentical dosage forms, Lea and febiger, philadelphia.