Anda di halaman 1dari 25

PEDOMAN PELAPORAN

INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)


(PATIENT SAFETY INCIDENT REPORT)

Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS)


Edisi 2
Jakarta - 2008
KATA PENGANTAR PENYUSUN

Keselamatan Pasien saat ini sudah menjadi issue global sejak laporan IOM /
Institute of Medicine, Amerika Serikat pada tahun 2000, yang menyatakan bahwa TO
ERR IS HUMAN, Building a Safer Health System .
PERSI / Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia mengawali Program
Keselamatan Pasien Rumah Sakit dengan membentuk Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit / KKP-RS pada 1 Juni 2005 sebagai hasil Raker PERSI Maret 2005 di
Surabaya yang kemudian diikuti dengan pencanangan Gerakan Keselamatan Pasien
Rumah Sakit oleh Menteri Kesehatan Dr.dr. Siti Fadillah Supari, Sp.JP.(K) pada 21
Agustus 2005 dalam Seminar Nasional PERSI di Jakarta.
Setelah DEPKES-PERSI-KARS menyusun Buku Panduan Nasional Keselamatan
Pasien Rumah Sakit pada Maret 2006, untuk memberikan acuan pada sistem
pelaporan insiden, maka KKP-RS Bidang I kemudian menyusun Buku Pedoman
Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien yang berisi panduan pelaporan insiden
baik secara internal (Laporan ke Tim KP di rumah sakit) maupun eksternal (Laporan
ke KKP- RS) .
Semoga Buku Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ini dapat
digunakan untuk membantu Rumah Sakit dalam pengiriman laporan insiden ke
Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

Jakarta, September 2007

Tim Penyusun
Bidang I KKP-RS

ii iii
Kata Sambutan Ketua PERSI Kata Sambutan Ketua KKP-RS

Seperti yang kita fahami bahwa nafas dari Patient Safety adalah belajar (learning) Salah satu program utama dalam penerapan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
dari KTD yang terjadi dimasa lalu untuk selanjutnya disusun langkah-langkah agar adalah pelaporan Insiden Keselamatan Pasien. Pelaporan ini akan menggerakkan
kejadian serupa tidak akan terulang kembali, baik di tempat/unit yang sama maupun berbagai proses lanjutan seperti analisis terhadap insiden dan akibat-akibatnya,
di tempat/unit yang lain di satu Rumah Sakit, bahkan di rumah sakit yang lain. penemuan berbagai penyebab, konstruksi solusinya, implementasi best practice dst.
Proses pembelajaran ini bukan sesuatu yang sederhana, karena dimulai dari Pelaporan insiden dan proses-proses lanjutan tsb merupakan jawaban yang paling
proses pelaporan kejadian, dilanjutkan dengan analisis dari laporan tersebut sampai tepat terhadap keberadaan KTD / KNC, sehingga di waktu y.a.d. diharapkan statistik
ditemukan akar masalahnya sebagai dasar untuk mendisain ulang suatu sistem KTD / KNC ini dapat ditekan, dan lebih utama lagi terlaksananya asuhan pasien
sehingga tercapai suatu asuhan pasien yang lebih aman di Rumah Sakit. yang lebih aman. Proses yang bergerak spiral tanpa ujung ini merupakan jawaban
terhadap, pernyataan dalam Editorial BMJ / British Medical Journal (BMJ
Kalau kita perhatikan proses yang merupakan suatu siklus tersebut, dapatlah kita 2001;322:123640) : Errors will never disappear from medical practice .... .
mengerti bahwa sesungguhnya sistem pelaporanlah yang menjadi awal penggerak
untuk proses selanjutnya. Sistem Pelaporan menjadi detak jantung dari kegiatan Pa- Oleh karenanya sebagai kelanjutan penerbitan buku PANDUAN NASIONAL
tient Safety. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pelaporan kejadian yang terpercaya KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (DEPKES-PERSI-KARS 2006), KKP-RS
dan baku agar mudah dianalisis sebagai bahan untuk pengambilan keputusan. menerbitkan Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien agar dapat membantu
rumah sakit mengembangkan sistem pelaporan insidennya serta juga mengirimkan
Atas dasar tersebut di atas, saya menghargai upaya KKPRS menyusun buku laporan Insiden Keselamatan Pasien ke KKP-RS sehingga diperoleh peta nasional
pedoman pelaporan insiden ini, yang dapat dipergunakan sebagai acuan bagi rumah KTD / KNC dan solusinya yang pada gilirannya digunakan untuk pembelajaran
sakit maupun pelaporan KTD dan KNC baik untuk internal rumah sakit maupun bagi rumah sakit di seluruh nusantara.
pelaporan ke PERSI (KKPRS). Tentu saja sistem pelaporan ini akan selalu dikaji
secara periodik agar selalu up to date sesuai perkembangan program Patient Safety
baik nasional, regional maupun internasional.
Harapan saya dengan adanya buku pedoman ini akan lebih meningkatkan Jakarta, September 2007
motivasi rumah sakit dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Patient Safety.
Saya ucapkan selamat kepada KKPRS yang telah berhasil menyusun buku
pedoman ini.
SALAM PATIENT SAFETY Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM
Ketua
PERHIMPUNAN RUMAH SAKIT
SELURUH INDONESIA

Dr. Adib Abdullah Yahya, MARS


Ketua Umum

iv v
DAFTAR ISI BAB I
Halaman
PENDAHULUAN
Kata Pengantar Penyusun ................................................................................................ iii
Kata Sambutan Ketua PERSI ............................................................................................. iv
Kata Sambutan Ketua KKP-RS ........................................................................................ v Tidak perlu diragukan lagi pernyataan Sir Liam Donaldson, Chairman WHO World
Alliance for Patient Safety pada tgl 2 Mei 2007 ketika meresmikan Nine Life-Saving
Daftar Isi ................................................................................................................................. vi Patient Safety Solutions di WHO Collaborating Centre for Patient Safety : Patient
safety is now recognized as a priority by health systems around the world. Keselamatan
BAB I Pendahuluan ..................................................................................................... 1 Pasien sudah diakui sebagai suatu prioritas dalam pelayanan kesehatan.
1. Tujuan ............................................................................................................. 2 Di Indonesia, setelah pada bulan Juni s/d Agustus 2006 PERSI, KKPRS, KARS dan
2. Definisi ............................................................................................................ 2 Departemen Kesehatan, bekerja sama dengan Becton Dickinson, melakukan Road Show
sosialisasi program Keselamatan Pasien di 12 kota dihadapan total 461 rumah sakit,
BAB II Pelaporan Insiden terlihat bahwa Keselamatan Pasien mulai menjadi prioritas di berbagai rumah sakit.
1. Alur Pelaporan Insiden Ke Tim KP di RS (Internal) .......................... 5
Rumah sakit dapat memilih berbagai program Keselamatan Pasien : mulai dari
2. Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ke KKP-RS
upaya klasik Keselamatan Pasien seperti meningkatkan program pengendalian infeksi
(Eksternal) ....................................................................................................... 7
di rumah sakit dengan program hand hygiene, program K3 RS (versi KARS yaitu
Keselamatan Kerja, Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana), Informed Consent, Safe Blood
BAB III Analisis Matriks Grading Risiko .................................................................. 8
Transfusion dsb. Namun sebaiknya rumah sakit menerapkan Keselamatan Pasien dalam
lingkup Kerangka Kerja Komprehensif (KKPRS) yaitu selain upaya klasik, juga upaya
BAB IV Petunjuk Pengisian Laporan Insiden Keselamatan Pasien
baru seperti penerapan 7 Langkah Keselamatan Pasien, Standar Keselamatan Pasien.
1. Data Rumah Sakit ....................................................................................... 11
Disamping itu juga upaya diagnostik terhadap laporan Insiden Keselamatan Pasien
2. Data Pasien .................................................................................................... 12
(IKP) dan yang terakhir pemahaman taksonomi / klasifikasi Keselamatan Pasien.
3. Rincian Kejadian ......................................................................................... 12
4. Tipe Insiden ................................................................................................... 15 Salah satu program yang menjadi dasar Keselamatan Pasien adalah menekan /
5. Analisa Penyebab Masalah ..................................................................... 23 menurunkan insiden Keselamatan Pasien beserta KTD / KNC. Buku Pedoman Pelaporan
IKP ini dengan tujuan umum : Menurunnya Insiden Keselamatan Pasien (KTD dan
BAB V Penutup ............................................................................................................... 28 KNC) dan meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien, akan menuntun
rumah sakit dalam upaya menyusun Sistem Pelaporan IKP, dengan elemen-elemen Alur
Lampiran : Pelaporan (Bab II), Analisis Matrix Grading Risiko (Bab III) Petunjuk Pengisian Laporan
1. Tim Penyusun ................................................................................................................. 29 IKP (Bab IV), serta format Formulir Laporan IKP baik Internal maupun External ke KKPRS.
2. Formulir Laporan Insiden Internal .......................................................................... 30 Dengan penerapan sistem pelaporan IKP maka rumah sakit dapat menjawab
3. Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien (Eksternal) ............................. 32 secara mantap pertanyaan sebagai berikut : Apakah rumah sakit anda dapat
4. Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien ........................................................ 36 mendemonstrasikan bahwa pelayanan rumah sakit anda lebih safe / aman
5. Pengurus KKP-RS .......................................................................................................... 37 dibandingkan tahun yang lalu ?

vi Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 1
1. TUJUAN PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN 4. Keselamatan Pasien RS / Hospital Patient Safety
a. Tujuan Umum : Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal
ini termasuk: asesmen risiko; identifikasi dan pengelolaan hal yang
Menurunnya Insiden Keselamatan Pasien (KTD dan KNC) dan meningkatnya
berhubungan dengan risiko pasien; pelaporan dan analisis insiden;
mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi
b. Tujuan Khusus : solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko. Sistem ini mencegah terjadinya
1) Rumah Sakit (Internal) cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
a) Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan insiden keselamatan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
pasien di rumah sakit . 5. Harm/ cedera
b) Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar
Dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau penurunan fungsi tubuh
masalah
dapat berupa fisik, sosial dan psikologis.Yang termasuk Harm adalah :
c) Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada
Penyakit, Cedera, Penderitaan, Cacad, dan Kematian.
pasien agar dapat mencegah kejadian yang sama dikemudian hari.
a. Penyakit / Disease
2) KKP-RS (Eksternal)
a) Diperolehnya data / peta nasional angka insiden keselamatan pasien Disfungsi fisik atau psikis
(KTD dan KNC) b. Cedera / Injury
b) Diperolehnya pembelajaran untuk meningkatkan mutu pelayanan Kerusakan jaringan yang diakibatkan agent / keadaan
dan keselamatan pasien bagi rumah sakit lain. c. Penderitaan / Suffering
c) Ditetapkannya langkah-langkah praktis Keselamatan Pasien untuk
rumah sakit di Indonesia. Pengalaman / gejala yang tidak menyenangkan termasuk nyeri, mal-
aise, mual, muntah, depresi, agitasi,dan ketakutan
2. DEFINISI d. Cacad / Disability
Segala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh, keterbatasan aktifitas
1. Keselamatan / Safety
dan atau restriksi dalam pergaulan sosial yang berhubungan dengan
Bebas dari bahaya atau risiko (hazard ) harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini.
2. Hazard / bahaya 6. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) / Patient safety incident
Adalah suatu Keadaan, Perubahan atau Tindakan yang dapat Setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi
meningkatkan risiko pada pasien. mengakibatkan harm / cedera yang tidak seharusnya terjadi.
a. Keadaan 7. Kejadian tidak diharapkan (KTD) / Adverse event
Adalah setiap faktor yang berhubungan atau mempengaruhi suatu Suatu Insiden yang mengakibatkan harm / cedera pada pasien akibat
Peristiwa Keselamatan Pasien/ Patient safety event , Agent atau Per- melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
sonal seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi
b. Agent pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan
kesalahan medis yang tidak dapat dicegah.
Adalah substansi, obyek atau sistem yang menyebabkan perubahan
8. Kejadian Nyaris cedera (KNC) / Near miss
3. Keselamatan Pasien / Patient Safety Suatu Insiden yang tidak menyebabkan cedera pada pasien akibat
Pasien bebas dari harm /cedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil
dari harm yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera fisik / sosial / tindakan yang seharusnya diambil (omission), dapat terjadi karena
psikologis, cacad, kematian dll), terkait dengan pelayanan kesehatan. keberuntungan (mis., pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi

2 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 3
tidak timbul reaksi obat), karena pencegahan (suatu obat dengan
overdosis lethal akan diberikan, tetapi staf lain mengetahui dan
BAB II
membatalkannya sebelum obat diberikan), atau peringanan (suatu
obat dengan overdosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu
PELAPORAN INSIDEN
diberikan antidotumnya.
9. Laporan insiden RS (Internal)
Pelaporan secara tertulis setiap kejadian nyaris cedera (KNC) atau kejadian
tidak diharapkan (KTD) yang menimpa pasien atau kejadian lain yang
menimpa keluarga pengunjung, maupun karyawan yang terjadi di rumah Banyak metode yang digunakan untuk mengidentifikasi risiko, salah satu caranya
sakit. adalah dengan mengembangkan sistem pelaporan dan sistem analisis. Dapat
10. Laporan insiden keselamatan pasien KKP-RS (Eksternal) : dipastikan bahwa sistem pelaporan akan mengajak semua orang dalam organisasi
Pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-RS setiap kejadian tidak untuk peduli akan bahaya / potensi bahaya yang dapat terjadi kepada pasien.
diharapkan (KTD) atau kejadian nyaris cedera (KNC) yang terjadi pada Pelaporan juga penting digunakan untuk memonitor upaya pencegahan terjadinya
PASIEN, telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi dan solusinya. error sehingga diharapkan dapat mendorong dilakukannya investigasi selanjutnya.
11. Faktor Kontributor Mengapa pelaporan insiden penting?
Adalah keadaan, tindakan, atau faktor yang mempengaruhi dan berperan Karena pelaporan akan menjadi awal proses pembelajaran untuk mencegah
dalam mengembangkan dan atau meningkatkan risiko suatu kejadian kejadian yang sama terulang kembali.
(misalnya pembagian tugas yang tidak sesuai kebutuhan).
Bagaimana memulainya ?
Contoh :
Dibuat suatu sistem pelaporan insiden di rumah sakit meliputi kebijakan, alur
a. Faktor kontributor di luar organisasi (eksternal)
pelaporan, formulir pelaporan dan prosedur pelaporan yang harus
b. Faktor kontributor dalam organisasi (internal) mis. tidak adanya prosedur,
disosialisasikan pada seluruh karyawan.
c. Faktor kontributor yang berhubungan dengan petugas (kognitif atau
perilaku petugas yang kurang, lemahnya supervisi, kurangnya team- Apa yang harus dilaporkan ?
work atau komunikasi) Insiden yang dilaporkan adalah kejadian yang sudah terjadi, potensial terjadi
d. Faktor kontributor yang berhubungan dengan keadaan pasien. ataupun yang nyaris terjadi.
12. Analisis akar masalah/ Root cause analysis (RCA) Siapa yang membuat Laporan Insiden ?
Adalah suatu proses berulang yang sistematik dimana faktor-faktor yang
Siapa saja atau semua staf RS yang pertama menemukan kejadian
berkontribusi dalam suatu insiden diidentifikasi dengan merekonstruksi
kronologis kejadian menggunakan pertanyaan kenapa yang diulang hingga Siapa saja atau semua staf yang terlibat dalam kejadian
menemukan akar penyebabnya dan penjelasannya. Pertanyaan kenapa Masalah yang dihadapi dalam Laporan Insiden
harus ditanyakan hingga tim investigator mendapatkan fakta, bukan hasil Laporan dipersepsikan sebagai pekerjaan perawat
spekulasi.
Laporan sering disembunyikan / underreport, karena takut disalahkan.
Laporan sering terlambat
Bentuk laporan miskin data karena adanya budaya blame culture

Bagaimana cara membuat Laporan Insiden (Incident report) ?


Karyawan diberikan pelatihan mengenai sistem pelaporan insiden mulai dari
maksud, tujuan dan manfaat laporan, alur pelaporan, bagaimana cara mengisi

4 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 5
formulir laporan insiden, kapan harus melaporkan, pengertian-pengertian yang dan laporan insiden dilaporkan ke Tim KP di RS .
digunakan dalam sistem pelaporan dan cara menganalisa laporan. 7. Tim KP di RS akan menganalisa kembali hasil Investigasi dan Laporan
Apa sebenarnya hubungan Akreditasi dengan Pelaporan Insiden Keselamatan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan
Pasien? (RCA) dengan melakukan Regrading.
Standar Keselamatan Pasien harus diterapkan rumah sakit, yaitu dengan 8. Untuk grade Kuning / Merah, Tim KP di RS akan melakukan Analisis akar
panduan dari 9 parameter yang terdapat dalam Instrumen Akreditasi Administrasi masalah / Root Cause Analysis (RCA)
dan Manajemen (S2P4, S5P4, S5P5, S6P2, S7P3, S7P4) serta Pelayanan Medis (S3P4, 9. Setelah melakukan RCA, Tim KP di RS akan membuat laporan dan
S3P5, S7P4). Dalam kerangka tsb, maka Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien, Rekomendasi untuk perbaikan serta Pembelajaran berupa : Petunjuk /
baik internal maupun eksternal (ke KKPRS) wajib dilakukan rumah sakit sesuai Safety alert untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali.
ketentuan dalam instrumen akreditasi rumah sakit tsb diatas. 10. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Direksi
11. Rekomendasi untuk Perbaikan dan Pembelajaran diberikan umpan balik
1. ALUR PELAPORAN INSIDEN KE TIM KP di RS (Internal) kepada unit kerja terkait.
1. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/ KTD) di rumah sakit, wajib segera 12. Unit Kerja membuat analisa dan trend kejadian di satuan kerjanya masing-
ditindaklanjuti (dicegah / ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat masing
yang tidak diharapkan.
13. Monitoring dan Evaluasi Perbaikan oleh Tim KP di RS.
2. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insidennya dengan mengisi (Alur : Lihat Lampiran 4)
Formulir Laporan Insiden pada akhir jam kerja / shift kepada Atasan
langsung.
2. ALUR PELAPORAN INSIDEN KE KKPRS - KOMITE KESELAMATAN
(Paling lambat 2 x 24 jam ); jangan menunda laporan.
PASIEN RUMAH SAKIT (Eksternal)
3. Setelah selesai mengisi laporan, segera serahkan kepada Atasan langsung
1. Laporan hasil investigasi sederhana / analisis akar masalah / RCA yang
pelapor. (Atasan langsung disepakati sesuai keputusan Manajemen : Super-
terjadi pada PASIEN dilaporkan oleh Tim KP di RS (internal) / Pimpinan RS
visor / Kepala Bagian / Instalasi/ Departemen / Unit, Ketua Komite Medis /
ke KKP-RS dengan mengisi Formulir Laporan Insiden Keselamatan Pasien.
Ketua K.SMF).
2. Laporan dikirm ke KKP-RS lewat POS atau KURIR ke alamat :
4. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko
terhadap insiden yang dilaporkan.
5. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan Sekretariat KKP-RS
dilakukan sebagai berikut : (pembahasan lebih lanjut lihat BAB III) d/a Kantor PERSI : Jl. Boulevard Artha Gading
Grade biru : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, waktu Blok A-7 A No.28, Kelapa Gading-Jakarta Utara 14240.
maksimal 1 minggu. Telp.(021) 45845303/304.
Grade hijau : Investigasi sederhana oleh Atasan langsung, waktu
maksimal 2 minggu
Grade kuning : Investigaasi komprehensif / Analisis akar masalah / RCA
oleh Tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari
Grade merah : Investigaasi komprehensif / Analisis akar masalah / RCA
oleh Tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari.
6. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi

6 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 7
BAB III
ANALISIS MATRIKS GRADING RISIKO

Penilaian matriks risiko adalah suatu metode analisa kualitatif untuk menentukan
derajat risiko suatu insiden berdasarkan Dampak dan Probabilitasnya.
a. Dampak (Consequences)
Penilaian dampak / akibat suatu insiden adalah seberapa berat akibat yang
dialami pasien mulai dari tidak ada cedera sampai meninggal ( tabel 1).
b. Probabilitas / Frekuensi / /Likelihood
Penilaian tingkat probabilitas / frekuensi risiko adalah seberapa seringnya insiden
tersebut terjadi (tabel 2).
Tabel 1
Penilaian Dampak Klinis / Konsekuensi / Severity

Tingkat
Deskripsi Dampak
Risiko
1 Tidak signifikan Tidak ada cedera
2 Minor Cedera ringan mis. Luka lecet
Dapat diatasi dengan pertolongan pertama,
3 Moderat Cedera sedang mis. Luka robek
Berkurangnya fungsi motorik/sensorik/
psikologis atau intelektual (reversibel),
tidak berhubungan dengan penyakit.
Setiap kasus yang memperpanjang perawatan

4 Mayor Cedera luas / berat mis. Cacad, lumpuh


Kehilangan fungsi motorik/sensorik/psikologis
atau intelektual (irreversibel), tidak
berhubungan dengan penyakit.
5 Katastropik Kematian yang tidak berhubungan dengan
perjalanan penyakit

8 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 9
Tabel 2 Tabel 3
Penilaian Probabilitas / Frekuensi Matriks Grading Risiko
TINGKAT Tdk Signifikan Minor Moderat Mayor Katastropik
DESKRIPSI Probabilitas
1 2 3 4 5
RISIKO
Sangat sering terjadi
1 Sangat jarang / Rare (>5 thn/kali) (Tiap minggu /bulan) Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
5
2 Jarang / Unlikely (>2-5 thn/kali)
Sering terjadi
3 Mungkin / Posible (1-2 thn/kali) (beberapa kali/thn) Moderat Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
4
4 Sering / Likely (Bebrp kali /thn)
Mungkin terjadi
5 Sangat sering / Almost certain (Tiap minggu /bulan) (1-<2 thn/kali) Rendah Moderat Tinggi Ekstrim Ekstrim
3
Jarang terjadi
Setelah nilai Dampak dan Probabilitas diketahui, dimasukkan dalam Tabel Matriks (>2-<5 thn/kali) Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
Grading Risiko untuk menghitung skor risiko dan mencari warna bands risiko. 2
Sangat jarang terjadi
a. SKOR RISIKO (>5 thn/kali) Rendah Rendah Moderat Tinggi Ekstrim
1
SKOR RISIKO = Dampak x Probability

Cara menghitung skor risiko : Tabel 4


Untuk menentukan skor risiko digunakan matriks grading risiko (tabel 3) : Tindakan sesuai Tingkat dan bands risiko
1. Tetapkan frekuensi pada kolom kiri
Level / Bands Tindakan
2. Tetapkan dampak pada baris ke arah kanan,
Ekstrim (sanngat tinggi) Risiko ekstrim, dilakukan RCA paling lama 45 hari
3. Tetapkan warna bandsnya, berdasarkan pertemuan antara frekuensi dan dampak.
membutuhkan tindakan segera, perhatian sampai ke Direktur,
b. BANDS RISIKO High (tinggi) Risiko tinggi, dilakukan RCA paling lama 45 hari Kaji dengan
detil & perlu tindakan segera serta membutuhkan perhatian
Bands risiko adalah derajat risiko yang digambarkan dalam empat warna yaitu : top manajemen,
Biru, Hijau, Kuning dan Merah. Warna bands akan menentukan Investigasi Moderate (sedang) Risiko sedang, dilakukan investigasi sederhana paling lama 2
yang akan dilakukan : (tabel 3) minggu. Manajer / Pimpinan Klinis sebaiknya menilai dampak
Bands BIRU dan HIJAU : Investigasi sederhana terhadap biaya dan kelola risiko
Bands KUNING dan MERAH : Investigasi Komprehensif / RCA Low (rendah) Risiko rendah, dilakukan investigasi sederhana paling lama 1
minggu diselesaikan dengan prosedur rutin
WARNA BANDS : HASIL PERTEMUAN ANTARA NILAI DAMPAK YANG
DIURUT KEBAWAH DAN NILAI PROBABILITAS YANG
DIURUT KE SAMPING KANAN

Contoh : Pasien jatuh dari tempat tidur dan meninggal, kejadian seperti ini di
RS X terjadi pada 2 tahun yang lalu
Nilai dampak : 5 (katastropik ) karena pasien meninggal
Nilai probabilitas : 3 (mungkin terjadi) karena pernah terjadi 2 thn lalu
Skoring risiko : 5 x 3 = 15
Warna Bands : Merah (ekstrim)

10 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 11
BAB IV
PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN
INSIDEN KESELAMATAN PASIEN (IKP)
(Internal dan Eksternal)

Formulir Laporan Insiden terdiri dari dua macam :


a. Formulir Laporan Insiden (Internal )
Adalah Formulir Laporan yang dilaporkan ke Tim KP di RS dalam waktu
maksimal 2 x 24 jam / akhir jam kerja / shift. Laporan berisi : data pasien, rincian
kejadian, tindakan yang dilakukan saat terjadi insiden, akibat insiden, pelapor
dan penilaian grading. (Formulir : Lampiran 2)
b. Formulir Laporan insiden Keselamatan Pasien (Eksternal)
Adalah Formulir Laporan yang dilaporkan ke KKP-RS setelah dilakukan analisis
dan investigasi. (Formulir : Lampiran 3).

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR LAPORAN IKP Eksternal


KODE RS
Kode RS bersifat unik dan konfidential. Setiap RS akan diberikan kode khusus untuk
dapat mengakses dan mengirimkan laporan insiden ke KKPRS PERSI.
Cara mendapatkan Kode RS :
Rumah Sakit harus mengisi terlebih dahulu Form data RS (Lampiran 3) yang dapat
diakses lewat http://www.inapat-safety.or.id
Kode RS akan dikirimkan lewat SMS atau email oleh KKPRS PERSI.

I. DATA RS (Form Laporan IKP Eksternal)


1. Kepemilikan RS
Dipilih salah satu sesuai Kepemilikan RS : (jelas)
2. Tipe RS
Dipilih salah satu sesuai Tipe RS :

12 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 13
Umum atau Khusus, Bila Khusus pilih lagi : mis. RSIA, RS khusus THT, RS Diisi ringkasan insiden mulai saat sebelum kejadian sampai terjadinya
khusus Ortopedi. insiden.
3. Kelas RS Kronologis harus sesuai kejadian yang sebenarnya, bukan pendapat /
Dipilih salah satu sesuai Kelas RS. Untuk RS Swasta menyesuaikan mis RS asumsi pelapor.
Pratama setara dengan RS kelas D, RS Madya setara dengan RS Kelas C dst. 4. Jenis insiden
4. Kapasitas tempat tidur Pilih salah satu Insiden Keselamatan Pasien (IKP) : KTD / KNC
Diisi jumlah tempat tidur dengan box bayi 5. Orang pertama yang melaporkan Insiden
5. Propinsi (lokasi RS) Pilih salah satu pelapor yang paling pertama melaporkan terjadinya
Diisi nama propinsi dimana lokasi RS berada. insiden
Mis : petugas / keluarga pasien dll
6. Tanggal Laporan dikirim ke KKP-RS
Diisi tanggal saat laporan dikirim via pos / kurir / e-report ke KKP-RS 6. Kejadian terjadi pada :
Jika insiden terjadi pada pasien : laporkan ke KKP-RS
Jika insiden terjadi pada karyawan / keluarga pasien / pengunjung,
II. DATA PASIEN dilaporkan internal ke Tim K3 RS.
Data Pasien : Nama, No MR dan No Ruangan, hanya diisi di Form Laporan 7. Insiden menyangkut pasien :
Internal : Pilih salah satu : Pasien rawat inap / Pasien rawat jalan / Pasien UGD
Nama Pasien : (bisa diisi initial mis : Tn AR, atau NY SY)
8. Tempat / Lokasi
No MR : (jelas)
Tempat pasien berada, mis. ruang rawat inap, ruang rawat jalan, UGD
Ruangan : diisi nama ruangan dan nomor kamar mis. Ruangan Melati kamar
301 9. Insiden sesuai kasus penyakit / spesialisasi
Pasien dirawat oleh Spesialisasi ? (Pilih salah satu)
Data Pasien : Umur, Jenis Kelamin Penanggung biaya, Tgl masuk RS dan jam diisi
Bila kasus penyakit / spesialisasi lebih dari satu, pilih salah satu yang
di Form Laporan internal dan Eksternal (lihat Lampiran Form Laporan IKP)
menyebabkan insiden.
Umur : Pilih salah satu (jelas)
Mis. Pasien Gastritis kronis dirawat oleh Internist, dikonsul ke Bedah
Jenis Kelamin : Pilih salah satu (jelas)
dengan suspect Appendicitis. Saat appendectomi terjadi insiden,
Penanggung biaya pasien : Pilih salah satu (jelas)
tertinggal kasa, maka Penanggung jawab kasus adalah : Bedah.
Tanggal masuk RS dan jam : (jelas)
Bila dirawat oleh dokter umum : isi Lain-lain : umum
10. Unit / Departemen yang menyebabkan insiden
III.Rincian Kejadian Adalah unit / Departemen yang menjadi peryebab terjadinya insiden
1. Tanggal dan waktu insiden Misalnya :
Diisi tanggal dan waktu saat insiden (KTD / KNC) terjadi. a. Pasien DHF ke UGD, diperiksa laboratorium, ternyata hasilnya salah
Buat prosedur pelaporan agar tanggal dan waktu insiden tidak lupa : interpretasi.
insiden harus dilaporkan paling lambat 2 x 24 jam atau pada akhir jam Insiden : salah hasil lab pada pasien DHF
kerja / shift. Jenis Insiden : KNC (tidak terjadi cedera)
2. Insiden Tempat / Lokasi : UGD
Diisi insiden mis : Spesialisasi : Kasus Penyakit Dalam
Pasien jatuh , salah identifikasi pasien , salah pemberian obat, salah Unit penyebab : Laboratorium
dosis obat, salah bagian yang dioperasi, dll. b. Pasien anak berobat ke poliklinik, diberikan resep, ternyata terjadi
kesalahan pemberian obat oleh petugas farmasi. Hal ini diketahui
3. Kronologis insiden

14 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 15
setelah pasien pulang. Ibu pasien datang kembali ke Farmasi untuk 14. Apakah Insiden yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?
menanyakan obat tersebut. Jika Ya, lanjutkan dengan mengisi pertanyaan dibawahnya yaitu :
Insiden : Salah pemberian obat untuk pasien anak z Waktu kejadian : isi dalam bulan / tahun.
Jenis Insiden : KNC (tidak terjadi cedera) z Tindakan yang telah dilakukan pada Unit kerja tersebut untuk
Tempat / Lokasi : Farmasi mencegah terulangnya kejadian yang sama. Jelaskan.
Spesialisasi : Kasus Anak
Unit penyebab : Farmasi
c. Pasien THT akan dioperasi telinga kiri tapi ternyata yang dioperasi IV.TIPE INSIDEN
telinga kanan. Hal ini terjadi karena tidak dilakukan pengecekan Untuk mengisi Tipe insiden, harus melakukan analisis dan investigasi terlebih
ulang bagian yang akan dioperasi oleh petugas kamar operasi dahulu. Insiden terdiri dari : Tipe Insiden dan Subtipe insiden yang dapat dilihat
Insiden : Salah bagian yang dioperasi : telinga kiri, pada tabel dibawah ini : (Tabel 5)
seharusnya kanan
Tabel 5
Jenis Insiden : KTD (terjadi cedera)
Tipe Insiden
Tempat / Lokasi : kamar operasi
Spesialisasi : Kasus THT No. TIPE INSIDEN SUBTIPE INSIDEN
Unit penyebab : Instalasi Bedah
1. Administrasi Klinik a. Proses i. Serah terima
11. Akibat insiden ii. Perjanjian
iii. Daftar tunggu / Antrian
Pilih salah satu : (lihat tabel matriks grading risiko) iv. Rujukan / Konsultasi
z Kematian : jelas v. Admisi
z Cedera irreversibel / cedera berat : vi. Keluar/Pulang dari Ranap/RS
vii. Pindah Perawatan (Transfer of care)
kehilangan fungsi motorik, sensorik atau psikologis secara permanen viii.Identifikasi Pasien
mis. lumpuh, cacad. ix. Consent
z Cedera reversibel / cedera sedang : x. Pembagian tugas
xi. Respons terhadap kegawatdaruratan
kehilangan fungsi motorik, sensorik atau psikologis tidak permanen
b. Masalah i. Tidak performance ketika dibutuhkan/
mis. luka robek indikasi
z Cedera ringan : ii. Tidak lengkap / Inadekuat
cedera / luka yang dapat diatasi dengan pertolongan pertama tanpa iii. Tidak tersedia
iv. Salah pasien
harus di rawat mis. luka lecet. v. Salah proses / pelayanan
z Tidak ada cedera, tidak ada luka.
2. Proses / Prosedur a. Proses i. Skrening / Pencegahan / Medical check up
12. Tindakan yang dilakukan segera setelah Insiden Klinis ii. Diagnosis / Assessment
iii. Prosedur / Pengobatan / Intervensi
Ceritakan penanganan / tindakan yang saat itu dilakukan agar Insiden iv. General care / Management
yang sama tidak terulang lagi. v. Test / Investigasi
vi. Spesimen / Hasil
13. Tindakan dilakukan oleh vii. Belum dipulangkan (Detention/ Restraint)
Pilihlah salah satu : b. Masalah i. Tidak performance ketika dibutuhkan/
z Bila dilakukan Tim : sebutkan timnya terdiri dari siapa saja mis. Dokter, indikasi
ii. Tidak lengkap / Inadekuat
perawat. iii. Tidak tersedia
z Bila dilakukan petugas lain : sebutkan mis. Analis, asisten apoteker, iv. Salah pasien
radiografer, Bidan. v. Salah proses / pengobatan / prosedur
vi. Salah bagian tubuh / sisi/

16 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 17
No. TIPE INSIDEN SUBTIPE INSIDEN No. TIPE INSIDEN SUBTIPE INSIDEN

3. Dokumentasi a. Dokumen yang i. Order / Permintaan iii. Salah dosis / kekuatan / frekuensi
Terkait ii. Chart / Rekam medik / Assessmen / iv. Salah formulasi / presentasi
Konsultasi v. Salah rute pemberian
iii. Check list vi. Salah jumlah / kuantitas
iv. Form / sertifikat vii. Salah Dispensing Label / Instruksi
v. Instruksi / Informasi / Kebijakan / SOP/ viii.Kontraindikasi
Guideline ix. Salah penyimpanan
vi. Label / Stiker / Identifikasi Bands / x. Ommited medicine or dose
Kartu xi. Obat kadaluarsa
vii. Surat / E-mail / Rekaman Komunikasi xii. Adverse drug reaction (reaksi efek samping
viii.Laporan / Hasil / Images obat)
b. Masalah i. Dokumen hilang / tidak tersedia 6. Transfusi darah / a. Transfusi darah / i. Produk selular
ii. Terlambat mengakses dokumen Produk darah Produk darah terkait ii. Faktor pembekuan (clothing)
iii. Salah dokumen / Salah orang iii. Albumin / Plasma protein
iv. Tidak jelas / Membingungkan / Illegible/ iv. Imunoglobulin
Informasi dalam dokumen tidak lengkap b. Proses Transfusi i. Test pre transfusi
4. Infeksi Nosokomial a. Tipe organisme i. Bekteri darah / Produk ii. Peresepan
(Hospital Assosiated ii. Virus darah terkait iii. Persiapan / Dispensing
Infection) iii. Jamur iv. Pengantaran
iv. Parasit v. Pemberian
v. Protozoa vi. Penyimpanan
vi. Rickettsia vii. Monitoring
vii. Prion (Partikel protein yg infeksius) viii.Presentasi / Pemaketan
viii.Organisme tidak teridentifikasi ix. Suply / Pesan
b. Tipe / Bagian infesi i. Bloodstream c. Masalah i. Salah pasien
ii. Bagian yang dioperasi ii. Salah Darah / Produk darah
iii. Abses iii. Salah dosis / Frekuensi
iv. Pneumonia iv. Salah jumlah
v. Kanul IV v. Salah label dispensing / Instruksi
vi. Protesis infeksi vi. Kontraindikasi
vii. Drain/ tube urin vii. Salah penyimpanan
viii.Jaringan lunak viii.Obat atau Dosis yang diabaikan
ix. Darah kadaluarsa
5. Medikasi / a. Medikasi / i. Daftar Medikasi x. Efek samping (Adverse effect)
Cairan Infus Cairan infus ii. Daftar Cairan infus
yang terkait 7. Nutrisi a. Nutrisi yang i. Diet umum
b. Proses penggunaan i. Peresepan terkait ii. Diet khusus
medikasi / Ciaran ii. Persiapan / Dispensing b. Proses nutrisi i. Peresepan / Permintaan
infus iii. Pemaketan ii. Pesiapan / Manufactur / Proses
iv. Pengantaran memasak
v. Pemberian iii. Suply / order
vi. Suply / pesan iv. Presentation
vii. Penyimpanan v. Dispensing / Alokasi
viii.Monitoring vi. Pengantaran
c. Masalah i. Salah pasien vii. Pemberian
ii. Salah obat viii.Penyimpanan

18 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 19
No. TIPE INSIDEN SUBTIPE INSIDEN No. TIPE INSIDEN SUBTIPE INSIDEN

c. Masalah i. Salah pasien iv. Kekerasan terhadap mayat


ii. Salah diet v. Ancaman nyawa
iii. Salah jumlah
11. Jatuh a. Tipe Jatuh i. Tersandung
iv. Salah Frekuensi
ii. Slip
v. Salah konsistensi
iii. Kolaps
vi. Salah penyimpanan
iv. Hilang keseimbangan
8. Oksigen / Gas a. Oksigen / Gas Daftar oksigen /gas terkait b. Keterlibatan i. Velbed
terkait saat jatuh ii. Tempat tidur
b. Proses penggunaan i. Label Cilinder / warna kode / Index pin iii. Kursi
oksigen / Gas ii. Peresepan iv. Strecher
iii. Pemberian v. Toilet
iv. Pengantaran vi. Peralatan terapi
v. Suply / order vii. Tangga
vi. Penyimpanan viii.Dibawa/dibantu oleh orang lain
c. Masalah i. Salah pasien 12. Kecelakaan a. Benturan tumpul i. Kontak dengan benda/binatang
ii. Salah gas ii. Kontak dengan orang
iii. Salah rate / flow / konsentrasi iii. Hancur, remuk
iv. Salah mode pengantaran iv. Gesekan kasar
v. Kontraindikasi
b. Serangan tajam/ i. Cakaran,Sayatan
vi. Salah penyimpanan
tusukan ii. Tusukan
vii. Gagal pemberian
iii. Gigitan, sengatan
viii.Kontaminasi
iv. Serangan tajam lainnya
9. Alat medis / Alat a. Tipe Alat medis / Daftar Alat medis / Alat kesehatan / c. Kejadian mekanik i. Benturan akibat ledakan bom
kesehatan / Alat kesehatan / Equipment property lain ii. Kontak dengan mesin
Equipment property EquipmentProperty
d. Peristiwa
b. Masalah i. Presentation / Pemaketan tidak baik mekanik lain
ii. Ketidaktersediaan
e. Mekanisme i. Panas yang berlebihan
iii. Inapropiate for task
Panas ii. Dingin yang belebihan
iv. Tidak bersih / Tidak steril
v. Kegagalan / Malfungsi f. Ancaman i. Ancaman mekanik pernafasan
vi. Dislodgement / Miskoneksi / Removal pada pernafasan ii. Tenggelam atau hampir tenggelan
vii. User error iii. Pembatasan oksigen - kekurangan tempat
iv. Confinement to Oxygen-Deficient Place
10. a. Perilaku pasien i. Tidak kooperatif
ii. Tidak pantas/ Sikap bermusuhan/ Kasar g. Paparan bahan i. Keracunan bahan kimia atau substansi
iii. Berrisiko/ Sembrono/Berbahaya kimia atau lain
iv. Masalah dengan penggunaan substansi / substansi lainnya ii. Bahan kimia korosif
Abuse h. Mekanisme i. Paparan listrik/radiasi
v. Menggangu (Harrassment) spesifik yang ii. Paparan suara/ getaran
vi. Diskriminasitif / Berprasangka lain menyebabkan iii. Paparan tekanan udara
vii. Berkeliaran, Melarikan diri. cedera iv. Paparan karena gravitasi rendah
viii.Sengaja mencederai diri, Bunuh diri.
i. Paparan karena
b. Aggression / i. Agresi verbal dampak cuaca,
Assault ii. Kekerasan fisik bencana alam
iii. Kekerasan seksual

20 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 21
No. TIPE INSIDEN SUBTIPE INSIDEN Insiden : Pasien jatuh dari tempat tidur
Tipe Insiden : Jatuh
13. Infrastruktur/ a. Keterlibatan i. Daftar struktur Subtipe insiden : Tipe jatuh : slip / terpeleset,
Bangunan/ Benda Struktur/ ii. Daftar Bangunan Keterlibatan saat jatuh : toilet
lain yang terpasang bangunan iii. Daftar Furniture
Insiden : Tertukar hasil pemeriksaan laboratorium
tetap b. Masalah i. Inadekuat Tipe Insiden : Laboratorium
ii. Damaged/Faulty/Worn Subtipe insiden : Hasil
14. Resource / a. Beban kerja
Manajemen manajemen yang
organisasi berlebihan V. ANALISA PENYEBAB INSIDEN DAN REKOMENDASI
b. Ketersediaan/
Penyebab insiden dapat diketahui setelah melakukan investigasi dan analisa
keadekuatan
baik investigasi sederhana (simple investigation) maupun investigasi
tempat tidur/
pelayanan
komprehensiv (root cause analyisis).
c. Sumber Daya Penyebab insiden terbagi dua yaitu :
Manusia 1. Penyebab langsung (immediate / direct cause)
d. Ketersediaan/ Penyebab yang langsung berhubungan dengan insiden / dampak
keadekuatan staf terhadap pasien
e. Organisasi/ Tim
f. Protocols/ 2. Akar masalah (root cause).
Kebijakan/ SOP Penyebab yang melatarbelakangi penyebab langsung (underlying cause)
Guideline Faktor kontributor adalah faktor yang melatarbelakangi terjadinya insiden.
g. Ketersediaan / Penyebab insiden dapat digolongkan berdasarkan penggolongan faktor
Adequacy Kontributor seperti terlihat pada tabel dibawah ini. Faktor kontributor dapat
15. Laboratorium / a. Pengambilan/ dipilih lebih dari satu.
Patologi Pick up
b. Transport
c. Sorting
d. Data entry FAKTOR KONTRIBUTOR, KOMPONEN & SUBKOMPONEN
e. Prosesing
f. Verifikasi / 1. FAKTOR KONTRIBUTOR EKSTERNAL / DI LUAR RS
Validasi
g. Hasil Komponen
a. Regulator dan Ekonomi
b. Peraturan & Kebijakan Depkes
Contoh : c. Peraturan Nasional
Insiden : Salah pemberian obat (IM menjadi IV) d. Hubungan dengan Organisasi lain
Tipe insiden : Medikasi
Subtipe insiden : Proses pemberian medikasi : salah pemberian
Masalah : Salah rute pemberian

22 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 23
2. FAKTOR KONTRIBUTOR ORGANISASI & MANAJEMEN c. Perpindahan Pasien antar Ruangan
Komponen SubKomponen Peralatan / sarana / prasarana a. Malfungsi Alat
Organisasi & Manajemen a. Struktur Organisasi b. Ketidaktersediaan
b. Pengawasan c. Manajemen Pemeliharaan
c. Jenjang Pengambilan Keputusan d. Fungsionalitas
e. Desain, Penggunaan &
Kebijakan, Standar & Tujuan a. Tujuan & Misi
Maintenance Peralatan
b. Penyusunan Fungsi Manajemen
c. Kontrak Service
d. Sumber Keuangan 4. FAKTOR KONTRIBUTOR : TIM
e. Pelayanan Informasi
Komponen SubKomponen
f. Kebijakan diklat
g. Prosedur & Kebijakan Supervisi & Konsultasi a. Adanya kemauan staf junior
h. Fasilitas & Perlengkapan berkomunikasi
i. Manajemen Risiko b. Cepat Tanggap
j. Manajemen K3
Konsistensi a. Kesamaan tugas antar profesi
k. Quality Improvement
b. Kesamaan tugas antar staf yang
Administrasi Sistim Administrasi setingkat
Budaya Keselamatan a. Attitude kerja Kepemimpinan & Tanggung Jawab a. Kepemimpinan Efektif
b. Dukungan manajemen oleh seluruh b. Job Desc Jelas
staf
Respon terhadap Insiden Dukungan peers setelah insiden
SDM a. Ketersediaan
b. Tingkat Pendidikan & Keterampilan
Staf yang berbeda 5. FAKTOR KONTRIBUTOR : PETUGAS
c. Beban Kerja yang optimal
Komponen SubKomponen
Diklat Manajemen Training Pelatihan /
Refreshing Kompetensi a. Verifikasi Kualifikasi
b. Verifikasi Pengetahuan &
Keterampilan
3. FAKTOR LINGKUNGAN KERJA
Stressor Fisik dan Mental a. Motivasi
Komponen SubKomponen b. Stresor Mental: efek beban kerja
Desain dan Bangunan a. Manajemen Pemeliharaan beban mental
b. Penilaian Ergonomik c. Stresor Fisik: Efek beban kerja =
c. Fungsionalitas Gangguan Fisik

Lingkungan a. Housekeeping
b. Pengawasan Lingkungan Fisik

24 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 25
6. FAKTOR KONTRIBUTOR : TUGAS 8. FAKTOR KONTRIBUTOR KOMUNIKASI
Komponen SubKomponen Komunikasi Verbal a. Komunikasi antar staf junior dan
senior
Ketersediaan SOP a. Prosedur Peninjauan & Revisi SOP
b. Komunikasi antar Profesi
b. Ketersediaan SOP
c. Komunikasi antar Staf dan Pasien
c. Kualitas Informasi
d. Komunikasi antar Unit Departemen
d. Prosedur Investigasi
Komunikasi Tertulis Ketidaklengkapan Informasi
Ketersediaan & akurasi hasil test a. Test Tidak Dilakukan
b. Ketidaksesuaian antara interpretasi
hasil test Contoh :
Faktor Penunjang dalam validasi alat a. Ketersediaan, penggunaan, Pasien mengalami luka bakar saat dilakukan fisioterapi. Petugas fisioterapi adalah
medis reliabilitas petugas yang baru bekerja tiga bulan di RS X. Hasil investigasi ditemukan :
b. Kalibrasi 1. Penyebab langsung (Direct / Proximate/ Immediate Cause)
Desain Tugas Penyelesaian tugas tepat waktu dan z Peralatan / sarana / prasarana : intensitas berlebihan pada alat tranducer
sesuai SOP z Petugas : fisioterapis kurang memahami prosedur penggunaan alat
2. Akar penyebab masalah (underlying root cause)
7. FAKTOR KONTRIBUTOR : PASIEN z Peralatan/sarana/prasarana : Manajemen pemeliharaan / maintenance alat
tidak ada
Komponen SubKomponen z Manajemen (Diklat) : tidak pernah diberikan training dan orientasi
Kondisi Penyakit yang kompleks, berat, 3. Rekomendasi / Solusi
multikomplikasi Bisa dibagi atas :
z Jangka pendek
Personal a. Kepribadian z Jangka menengah
b. Bahasa z Jangka panjang
c. Kondisi Sosial
d. Keluarga
Pengobatan Mengetahui risiko yang berhubungan
dengan pengobatan
Riwayat a. Riwayat Medis
b. Riwayat Kepribadian
c. Riwayat Emosi
Hubungan Staf dan Pasien Hubungan yang baik

26 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 27
BAB V Lampiran 1

PENUTUP
PENGARAH :
Dr. Adib A Yahya MARS
Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM
Sistem pelaporan insiden di rumah sakit merupakan awal proses analisis dan
investigasi insiden. Diharapkan Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
ini dapat menjadi acuan bagi rumah sakit untuk melaksanakan sistem pelaporan PENYUSUN :
dan analisis di rumah sakitnya. Dengan meningkatnya jumlah laporan insiden akan Dr. Arjaty W. Daud, MARS
tergambarkan budaya dan motivasi untuk meningkatkan keselamatan pasien dan Prof Dr. Budi Sampurna, SpF, SH
mutu pelayanan kepada pasien. Hasil analisis insiden akan menjadi pembelajaran
untuk mencegah kejadian yang sama di kemudian hari. Dr. Sri Handono, MPH
Dr. Tri Hesty Widyastoeti, SpM

28 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 29
Lampiran 2 5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden*
Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya
Formulir Laporan Insiden ke Tim KP di RS
Pasien
Rumah Sakit ................................... Keluarga / Pendamping pasien
Pengunjung
RAHASIA, TIDAK BOLEH DIFOTOCOPY, DILAPORKAN MAXIMAL 2 x 24 JAM Lain-lain ........................................................................................................... (sebutkan)

LAPORAN INSIDEN 6. Insiden terjadi pada* :


(INTERNAL) Pasien
Lain-lain ........................................................................................................... (sebutkan)
I. DATA PASIEN Mis : karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien, lapor ke K3 RS.
Nama : ..................................................................................................................... 7. Insiden menyangkut pasien :
No MR : ................................................. Ruangan : ............................................. Pasien rawat inap
Umur * : 0-1 bulan > 1 bulan 1 tahun Pasien rawat jalan
> 1 tahun 5 tahun > 5 tahun 15 tahun Pasien UGD
> 15 tahun 30 tahun > 30 tahun 65 tahun Lain-lain ........................................................................................................... (sebutkan)
> 65 tahun
8. Tempat Insiden
Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan Lokasi kejadian ................................................................................................... (sebutkan)
Penanggung biaya pasien : (Tempat pasien berada)
Pribadi Asuransi Swasta 9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi)
ASKES Pemerintah Perusahaan* Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya
JAMKESMAS Anak dan Subspesialisasinya
Tanggal Masuk RS : ......................................................... Jam ...................................... Bedah dan Subspesialisasinya
Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya
II. RINCIAN KEJADIAN THT dan Subspesialisasinya
Mata dan Subspesialisasinya
1. Tanggal dan Waktu Insiden Saraf dan Subspesialisasinya
Tanggal : ............................................................................... Jam ...................................... Anastesi dan Subspesialisasinya
2. Insiden : ................................................................................................................................. Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya
Jantung dan Subspesialisasinya
3. Kronologis Insiden Paru dan Subspesialisasinya
.......................................................................................................................................................... Jiwa dan Subspesialisasinya
.......................................................................................................................................................... Lain-lain ........................................................................................................... (sebutkan)
..........................................................................................................................................................
10. Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden
4. Jenis Insiden* : Unit kerja penyebab ........................................................................................... (sebutkan)
Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss)
Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event) / Kejadian Sentinel 11. Akibat Insiden Terhadap Pasien* :
(Sentinel Event) Kematian
Cedera Irreversibel / Cedera Berat

30 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 31
Cedera Reversibel / Cedera Sedang Lampiran 3
Cedera Ringan
Tidak ada cedera Form Data RS
12. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
.......................................................................................................................................................... SILAHKAN ISI KODE RUMAH SAKIT
UNTUK MELAPORKAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN KE KKPS PERSI
13. Tindakan dilakukan oleh* :
Tim : terdiri dari : ..................................................................................................................
Dokter
Perawat Kode Rumah Sakit : ___________________
Petugas lainnya ...................................................................................................................
14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*
Ya Tidak
Apabila ya, isi bagian dibawah ini. Bagi Rumah Sakit yang belum mengetahui Kode rumah sakit, silahkan isi
Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja tersebut Formulir Data RS dibawah ini, yang dapat diakses lewat :
untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama? http://www.inapat-safety.or.id
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................

Pembuat Laporan : ................................... Penerima Laporan : ...................................


Paraf : ................................... Paraf : ...................................
Tgl Terima : ................................... Tgl Lapor : ................................... E-Mail Rumah Sakit :
Grading Risiko Kejadian* (Diisi oleh atasan pelapor) : Nama Rumah Sakit :
BIRU HIJAU KUNING MERAH Alamat :
NB. * = pilih satu jawaban.

Kabupaten/Kota :
Propinsi :
Contact Person :
Telepon :
HP :
Kode dikirim lewat : SMS E-Mail

32 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 33
Formulir Laporan insiden keselamatan pasien ke KKP-RS RS Mata
RS Orthopedi
RSJantung
RAHASIA RS Jiwa
RS Kusta
RS Khusus lainnya .......................................................................................................
Kelas RS
A
KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT B
C
LAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
D
KKP-RS Untuk RS Swasta menyesuaikan mis RS Pratama setara dengan RS kelas D, RS
(Patient Safety Incident Report) Madya setara dengan RS Kelas C dst.
Kapasitas tempat tidur : .................................................................................. tempat tidur
z Laporan ini hanya dibuat jika timbul kejadian yang menyangkut pasien. Laporan
bersifat anonim, tidak mencantumkan nama, hanya diperlukan rincian kejadian, Propinsi (lokasi RS) : ..................................................................................................................
analisa penyebab dan rekomendasi. Tanggal Laporan Insiden di kirim ke KKP-RS : ................................................................
z Untuk mengisi laporan ini sebaiknya dibaca Pedoman Pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien (IKP) , bila ada kerancuan persepsi, isilah sesuai dengan II. DATA PASIEN
pemahaman yang ada. Umur * : 0-1 bulan > 1 bulan 1 tahun
z Isilah semua data pada Laporan Insiden Keselamatan Pasien dengan lengkap. > 1 tahun 5 tahun > 5 tahun 15 tahun
Jangan dikosongkan agar data dapat dianalisa. > 15 tahun 30 tahun > 30 tahun 65 tahun
> 65 tahun
z Segera kirimkan laporan ini langsung ke Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(KKP-RS). Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan
Penanggung biaya pasien :
Pribadi Asuransi Swasta
KODE RS : ................................. (lewat : http://www.inapat-safety.or.id / pos / kurir)
ASKES Pemerintah Perusahaan*
I. DATA RUMAH SAKIT:
JAMKESMAS
Kepemilikan Rumah Sakit :
Tanggal Masuk RS : ........................................................ Jam ......................................
Pemerintah Pusat
Pemerintah Daerah (Provinsi / Kab / Kota)
III.RINCIAN KEJADIAN
TNI /POLRI
Swasta 1. Tanggal dan Waktu Insiden
BUMN / BUMD Tanggal : ............................................................................ Jam ......................................
Jenis RS : 2. Insiden : ..............................................................................................................................
RS Umum 3. Kronologis Insiden
RS Khusus ....................................................................................................................................................
RSIA ....................................................................................................................................................
RS Paru ....................................................................................................................................................

34 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 35
4. Jenis Insiden* : Unit kerja penyebab ..................................................................................... (sebutkan)
Kejadian Nyaris Cedera / KNC (Near miss) 11. Akibat Insiden Terhadap Pasien* :
Kejadian Tidak diharapkan / KTD (Adverse Event) / Kejadian Sentinel Kematian
(Sentinel Event) Cedera Irreversibel / Cedera Berat
5. Orang Pertama Yang Melaporkan Insiden* Cedera Reversibel / Cedera Sedang
Karyawan : Dokter / Perawat / Petugas lainnya Cedera Ringan
Pasien Tidak ada cedera
Keluarga / Pendamping pasien 12. Tindakan yang dilakukan segera setelah kejadian, dan hasilnya :
Pengunjung ....................................................................................................................................................
Lain-lain .................................................................................................... (sebutkan) ....................................................................................................................................................
6. Insiden terjadi pada* : 13. Tindakan dilakukan oleh* :
Pasien Tim : terdiri dari : ..........................................................................................................
Lain-lain .................................................................................................... (sebutkan) Dokter
Mis : karyawan / Pengunjung / Pendamping / Keluarga pasien, lapor ke K3 Perawat
RS. Petugas lainnya ..............................................................................................................
7. Insiden menyangkut pasien : 14. Apakah kejadian yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain?*
Pasien rawat inap Ya Tidak
Pasien rawat jalan Apabila ya, isi bagian dibawah ini.
Pasien UGD Kapan ? dan Langkah / tindakan apa yang telah diambil pada Unit kerja
Lain-lain .................................................................................................... (sebutkan) tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang sama?
8. Tempat Insiden ....................................................................................................................................................
Lokasi kejadian .............................................................................................. (sebutkan) ....................................................................................................................................................
(Tempat pasien berada)
9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi) IV.TIPE INSIDEN
Penyakit Dalam dan Subspesialisasinya Insiden : ........................................................................................................................
Anak dan Subspesialisasinya
Tipe Insiden : ........................................................................................................................
Bedah dan Subspesialisasinya
Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya Subtipe Insiden : ........................................................................................................................
THT dan Subspesialisasinya
Mata dan Subspesialisasinya V. ANALISA PENYEBAB INSIDEN
Saraf dan Subspesialisasinya Dalam pengisian penyebab langsung atau akar penyebab masalah dapat
Anastesi dan Subspesialisasinya menggunakan Faktor kontributor (bisa pilih lebih dari 1)
Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya a. Faktor Eksternal / di luar RS
Jantung dan Subspesialisasinya b. Faktor Organisasi dan Manajemen
Paru dan Subspesialisasinya c. Faktor Lingkungan kerja
Jiwa dan Subspesialisasinya d. Faktor Tim
Lain-lain .................................................................................................... (sebutkan) e. Faktor Petugas / Staf
10. Unit / Departemen terkait yang menyebabkan insiden f. Faktor Tugas
g. Faktor Pasien

36 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 37
h. Faktor Komunikasi Lampiran 4
1. Penyebab langsung (Direct / Proximate/ Immediate Cause)
.......................................................................................................................................................... Alur Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
2. Akar penyebab masalah (underlying root cause)
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
3. Rekomendasi / Solusi

No Akar Masalah Rekomendasi/Solusi

NB. * : pilih satu jawaban, kecuali bila berpendapat lain.


Saran : baca Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)

38 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 39
Lampiran 5 Bidang Pelaporan Insiden dan Pembelajaran (IV)
Koordinator merangkap Anggota : Dr. Arjaty W. Daud, MARS
Wakil Koordinator merangkap Anggota : Prof Dr. Budi Sampurna, SpF, SH
Anggota : Dr Zainal Abidin
PENGURUS KOMITE KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT (KKP-RS)
: Dr. Samhari Baswedan,
: Dr. Mus Aida, MARS
PELINDUNG
: Dr. Tri Hesty Widyastoeti, SpM
Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI
: Dr. Sri Handono, MPH
PENASEHAT
Anggota :
Ketua Umum PERSI PUSAT
1. Dr. Adib A. Yahya, MARS
Ketua MAKERSI PUSAT
2. Dr. Samsi Jacobalis, SpB
Direktur Eksekutif KARS (Komisi Akreditasi RS)
3. Dr. Farid Husain, SpB(K)
4. Dr. G. Pandu Setiawan, SpKJ
PENGURUS
5. Prof. Dr. Iwan Dwiprahasto, M.Med.Sc, PhD
Ketua merangkap Anggota : Dr. Nico A. Lumenta, K.Nefro, MM
6. Dr. Hermansyur Kartowisastro, SpBD
Wakil Ketua I merangkap Anggota : Dr. Mgs. Johan T. Saleh, MSc
7. Dr. H.A. Sanoesi Tambunan, SpPD,KR
Wakil Ketua II merangkap Anggota : Dr. Boedihartono, MHA
8. Dr. Koesno Martoatmodjo, SpA, MM
Sekretaris I merangkap Anggota : DR. Rokiah Kusumapradja, SKM, MHA
9. Dr. Marius Widjajarta, SE
Sekretaris II merangkap Anggota : Dr. Luwiharsih, MSc
10. Dr. Hanna Permana Subanegara, MARS
11. Dr. Buddy HW Utoyo, MARS
Bidang Kajian Keselamatan Pasien (I)
12. Dr. Robert Imam Sutedja
Koordinator merangkap Anggota : Dr. Alex Papilaya, DTPH
13. H.M. Ali Taher Parasong, SH, MHum
Wakil Koordinator merangkap Anggota : DR. Dr. Herkutanto, SpF, SH, Faclm
14. Prof. Dr. Tjandra Y. Aditama, SpP(K), MARS
Wakil Koordinator merangkap Anggota : Dr. Wasista Budiwaluyo, MHA
15. Dr. Guntur Bambang Hamurwono, SpM
Wakil Koordinator merangkap Anggota : Prof.DR.Wila Chandrawila S, SH
16. Dr. Untung S. Suseno, M.Kes
Wakil Koordinator merangkap Anggota : Dr. Arjaty W. Daud, MARS
17. Prof. Dr. Budi Sampurna, SpF, SH
18. Johanna Kawonal, SMIP, CV.RN
Bidang Komunikasi Keselamatan Pasien (II)
19. Laurensia Lawintono, MSc
Koordinator merangkap Anggota : Dr. Muki Reksoprodjo, SpOG
20. Drg.H.Edi Sumarwanto, MM
Wakil Koordinator merangkap Anggota : Dr. Grace Frelita, MM
21. DR.Dr.Ingerani Sujana Prawira, SKM
Wakil Koordinator merangkap Anggota : Dr. HM. Natsir Nugroho, SpOG, M.Kes
22. Dr. Ratna Rosita, MPHM
23. Dr. Saidi
Bidang Pendidikan dan Pelatihan (III)
24. Rumondang Panjaitan SKp, MKes
Koordinator merangkap Anggota : Dr. Robby Tandiari SpRad
Wakil Koordinator merangkap Anggota : DR. Dr. Sutoto, M.Kes
Wakil Koordinator merangkap Anggota : Dr. May Hizrani, MARS
Wakil Koordinator merangkap Anggota : Dr. Andry, MM

40 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP)| (Patient Safety Incident Report) 41
42 Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS)

Anda mungkin juga menyukai